PERILAKU INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN KINERJA MANAJERIAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERILAKU INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN KINERJA MANAJERIAL"

Transkripsi

1 PERILAKU INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN KINERJA MANAJERIAL Sigit Hermawan Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Jl. Raya Gelam No. 250 Candi, Sidoarjo. Telp ABSTRACT The article is aimed at discovering management accounting information behavior to take the decision and its correlation with managerial work performances. The management accounting information which is useful must meet the following criteria: scope, timeliness, aggregation, and integration. Meanwhile, the approach employed for Management Accounting System is contingency approach. The factors in this approach are usually connected with Management Accounting System, especially in decision making and managerial work performances. Based on the previous researches, Management Accounting System is able to assist the managers in decision making and improving the managerial work performances. Keywords : Management Accounting System, Contingency Approach, Decision Making, Managerial Performance PENDAHULUAN Pembagian bidang akuntansi yang paling ekstrim adalah akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Demikian pula dengan output yang dihasilkan. Bila hasil dari informasi akuntansi keuangan digunakan untuk pihak eksternal, sebaliknya informasi akuntansi manajemen digunakan untuk pihak internal atau manajemen. Sebagai suatu sistem informasi maka sistem akuntansi manajemen (SAM) haruslah memiliki karakteristik agar membawa manfaat bagi penggunanya. Berkaitan dengan SAM, menurut pendekatan kontinjensi bahwa tidak ada SAM yang paling sesuai untuk semua organisasi. Selain harus berkarakteristik, SAM juga harus memiliki peran dalam membantu manajerial dalam pengambilan keputusan dan peningkataan kinerja. Artikel ini membahas tentang karakteristik SAM dalam pengambilan keputusan dan peningkatan kinerja manajerial.

2 KARAKTERISTIK INFORMASI AKUNTANSI Salah satu fungsi sistem akuntansi manajemen adalah sebagai informasi penting untuk membantu manajer mengendalikan aktivitasnya serta mengurangi ketidakpastian guna mencapai tujuan (Atkinson dkk, 1995). Informasi manajemen sebagai salah satu produk sistem akuntansi manajemen memiliki peranan dalam memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi atas berbagai alternatif tindakan yang dapat dilakukan pada berbagai aktivitas seperti perencanaan, pengawasan dan pengambilan keputusan. Menurut Chenhall dan Morris (1986), karakteristik informasi yang bermanfaat berdasarkan persepsi manajer untuk pembuatan keputusan adalah informasi yang memiliki scope, timeliness, aggregation, and integration. Adapun karakteristik sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut : Scope Timelines Aggregation Integration Tabel 1. Karakteristik Informasi Akuntansi External information Non financial information Future-oriented data Frequency of reporting Speed of reporting Aggregated by time period Aggregated by functional area Analytical or decision models Precise targets for activities and their interrelationship within sub-units Reporting of intra-sub-unit interactions Sumber : Robert H. Chenhall & Deigan Morris (1986).

3 1. Informasi Broad Scope Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Akuntansi yang bersifat broad scope mewakili dimensi fokus, time horizon, dan kuantitatif (Gordon dan Narayana, 1984). Informasi broad scope memberikan informasi tentang faktor-faktor eksternal maupun internal perusahaan. Informasi broad scope juga mencakup tentang informasi non ekonomi, ekonomi, estimasi kejadian yang mungkin terjadi di masa akan datang serta aspek-aspek lingkungan. 2. Informasi Timelines Sistem Informasi Akuntansi Informasi timelines (tepat waktu) juga akan mendukung manajer menghadapi ketidakpastian yang terjadi dalam lingkungan kerja mereka. Informasi yang timelines ini ditandai dengan frekuensi pelaporan dan juga kecepatan pelaporan. Dua hal ini yang menjadi ukuran bahwa informasi itu timelines atau tidak 3. Informasi Agregasi Sistem Informasi Akuntansi Informasi agregasi perlu dalam organisasi desentralisasi, dapat mencegah kemungkinan terjadinya overload informasi. Informasi yang teragregasi dengan tepat akan memberikan masukan penting dalam proses pengambilan keputusan, karena waktu yang dibutuhkan untuk mengevaluasi informasi lebih sedikit dibandingkan dengan informasi yang tak teragregasi. Kebutuhan informasi yang dapat mencerminkan area pertanggungjawaban dapat diperoleh dari informasi teragregasi (Hongren 1982; Chenhall dan Morris 1986). Dengan adanya informasi yang jelas mengenai area tanggung jawab fungsional para manajer, maka akan mengurangi kemungkinan terjadinya konflik (Chenhall dan Morris 1986). Simpulannya apabila perusahaan memberikan tingkat kewenangan yang tinggi maka informasi yang teragregasi akan dibutuhkan, karena informasi agregasi memberikan informasi mengenai area pertanggungjawaban mereka sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya

4 konflik dan mendukung para manajerial untuk mengatasi adanya informasi yang overload. 4. Informasi Integrasi Sistem Informasi Akuntansi Informasi integrasi mencakup aspek seperti ketentuan target atau aktivitas yang dihitung dari proses interaksi antar sub-unit dalam organsasi. Kompleksitas dan saling keterkaitan ataupun ketergantungan sub unit satu dengan sub unit lainnya akan tercerminkan dalam informasi integrasi (Hongren 1982; serta Chenhall dan Morris 1986). Semakin banyak segmen dalam sub unit atau jumlah sub unit dalam organisasi, maka informasi yang bersifat integrasi makin dibutuhkan. Begitu pula pendelegasian kebijakan serta permasalahan control yang akan muncul pada perusahaan desentralisasi, mungkin akan dikurangi dengan adanya informasi terintegrasi. Informasi integrasi akan berperan dalam mengkoordinasi kebijakan dalam organisasi yang memiliki tingkat desentralisasi tinggi agar terjadi keselarasan dalam mencapai tujuan utama perusahaan. Informasi terintegrasi bermanfaat bagi manajer ketika mereka dihadapkan untuk melakukan decision making yang mungkin akan berpengaruh pada sub unit lainnya. Adanya informasi integrasi akan berakibat pula bagi para manajer untuk mempertimbangkan unsur integritas di dalam melakukan evaluasi kinerja. Begitu pula para peneliti lainnya mengungkapkan bahwa informasi yang bersifat integrasi akan memberikan kontribusi positif pada kinerja manajerial (Chenhall dan Morris 1986; Chia 1995). PERAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN Akuntansi manajemen adalah tambahan nilai, pengembangan proses perencanaan yang berkelanjutan, pendesainan, pengukuran, dan pengoperasian sistem keuangan dan sistem non keuangan. Proses ini memberi petunjuk bagi tindakan manajemen, perilaku motivasi, mendukung dan menciptakan nilai budaya yang diperlukan untuk mencapai strategi, taktik, dan tujuan organisasi (Gaidiene dan Rimvydas, 2006). Definisi lain diberikan oleh (Horngren et al.,2006; Drury, 1992;

5 Kaplan et al., 2004), bahwa akuntansi manajemen digunakan untuk pengukuran, analisis, dan memberikan informasi non keuangan untuk membuat keputusan guna mencapai tujuan organisasi. Manajer juga menggunakan informasi manajemen untuk memilih, mengkomunikasikan, dan mengimplementasikan strategi. Para manajer juga menggunakan informasi akuntansi manajemen untuk mengkoordinasikan desain produk, produksi, dan keputusan marketing. Informasi akuntansi manajemen meningkatkan pengambilan keputusan, memberi petunjuk pengembangan strategi, dan mengevaluasi strategi yang telah dijalankan, dan fokus pada usaha yang berhubungan dengan pengembangan kinerja organisasi dan mengevaluasi kontribusi dan kinerja organisasi unit dan kinerjanya (Kaplan, 1998). Akuntansi manajemen juga diartikan oleh Chartered Institute of Management Accountant sebagai Penyatuan bagian manajemen yang mencakup, penyajian dan penafsiran informasi yang digunakan untuk perumusan strategi, aktivitas perencanaan dan pengendalian, pembuatan keputusan, optimalisasi penggunaan sumber daya, pengungkapan kepada pemilik dan pihak luar, pengungkapan kepada pekerja, pengamanan asset. ( Kemudian, akuntansi manajemen juga dipandang sebagai sistem support informasi yang memberikan fasilitas komunikasi terbaik, motivasi dan evaluasi kinerja untuk struktur organisasi yang berbeda. Bagi pihak internal, akuntansi manajerial atau akuntansi manajemen memberikan tanggung jawab untuk menyediakan informasi dan membantu manajer membuat keputusan tentang efisiensi dan efektivitas yang digunakan pada sumber daya perusahaan (Hendrickson, 2001). Sistem Informasi Akuntansi manajemen juga merupakan sistem informasi yang menghasilkan keluaran (outout) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu manajemen. Proses dapat dideskripsikan melalui berbagai kegiatan seperti pengumpulan, pengukuran, penyimpanan, analisis, pelaporan, dan pengelolaan informasi. Keluaran mencakup laporan khusus, harga pokok produk, biaya pelanggan, anggaran, laporan kinerja, dan komunikasi personal.

6 Informasi akuntansi manajemen sendiri dapat dikelompokkan menjadi tiga yakni informasi akuntansi penuh (full accounting information), informasi akuntansi diferensial (Differential Accounting Information), dan informasi akuntansi pertanggungjawaban (Responbility Accounting Information) (Wibisono, 2005). 1. Informasi Akuntansi Penuh Informasi akuntansi penuh mencakup informasi masa lalu maupun informasi masa yang akan datang. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa lalu bermanfaat untuk: pelaporan informasi keuangan kepada manajemen puncak dan pihak luar perusahaan, analisis kemampuan menghasilkan laba, pemberian jawaban atas pertanyaan berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu, dan penentuan harga jual dalam cost type contract. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa yang akan datang bermanfaat untuk: penyusunan program, penentuan harga jual normal, penentuan harga transfer, dan penentuan harga jual yang diatur oleh pemerintah. 2. Informasi Akuntansi Diferensial Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan, dan atau biaya dalam alternatif tindakan yang lain.informasi akuntansi diferensial mempunyai dua unsur pokok: merupakan informasi masa yang akan datang dan berbeda di antara alternatif yang dihadapi oleh pengambil keputusan. Informasi akuntansi diferensial yang hanya bersangkutan dengan biaya disebut biaya diferensial (differential costs), yang hanya bersangkutan dengan pendapatan disebut dengan pendapatan diferensial (differential revenue), dan yang bersangkutan dengan aktiva disebut aktiva diferensial (differential assets). 3. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva, pendapatan, dan/atau biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu. Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses pengendalian manajemen karena informasi tersebut menenkankan hubungan

7 antara informasi keuangan dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap perencanaan dan pelaksanaannya. Informasi akuntansi pertanggungjawaban dengan demikian merupakan dasar untuk menganalisis kinerja manajer dan sekaligus untuk memotivasi para manajer dalam melaksanakan rencana mereka yang dituangkan dalam anggaran mereka masing-masing. Berikut disajikan tipe informasi akuntansi manajemen dan manfaatnya. Tabel 2. Tipe Informasi Akuntansi Manajemen dan Manfaatnya Tipe Informasi Akuntansi (Aktiva, Pendapatan, dan atau Biaya) Informasi Akuntansi Penuh (Full accounting information) Informasi akuntansi diferensial (Differential accounting information) Informasi akuntansi pertanggungjawaban (Responbility accounting information) Sumber : Wibisono, Manfaat Informasi Masa Lalu Informasi Masa Yang Akan Datang Pelaporan informasi keuangan Penyusunan program Penentuan harga jual Analisis kemampuan normal menghasilkan laba Penentuan harga Jawaban atas pertanyaan: transfer Berapa biaya yang telah Penentuan harga jual dikeluarkan untuk sesuatu? dalam perusahaan yang Penentuan harga jual dalam diatur dengan cost type contract peraturan pemerintah Tidak Ada Pengambilan keputusan pemilihan alternatif, baik jangka pendek maupun jangka panjang Penilaian kinerja manajer Penyusunan anggaran Pemotivasian manajer Peran akuntansi manajemen dalam mendukung sistem informasi perusahaan ditunjukkan oleh penelitian Armono (2002), dengan responden para manajer keuangan, manajer pemasaran, manajer produksi dan manajer riset dan

8 pengembangan di beberapa perusahaan besar yang berkantor pusat di Jakarta. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa intensitas peran akuntansi manajemen dan ketidakpastian lingkungan berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas pelayanan sistem informasi perusahaan PENDEKATAN KONTINJENSI DAN SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN Pendekatan yang banyak digunakan untuk menganalisis dan mendesain sistem akuntansi manajemen adalah pendekatan kontinjensi. Pendekatan ini didasarkan pada promis bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen yang secara universal dapat digunakan dalam berbagai lingkungan atau organisasi (Otley, 1980; Emmanuel et al, 1990). Hal tersebut dikarenakan sistem akuntansi manajemen yang diterapkan pada setiap organisasi juga tergantung pada faktor situasional baik yang ada di luar dan di dalam perusahaan. Pendekatan ini juga berasumsi bahwa sistem akuntansi manajemen yang diadopsi digunakan untuk membantu manajer dalam mencapai tujuan perusahaan. Jika manajer tepat dalam menggunakan sistem akuntansi manajemen tersebut maka dapat meningkatkan keputusan yang diambil dan kemudian mencapai tujuan organisasi (Haldma dan Laats, 2002). Berikut disajikan kerangka kerja teoritikal pendekatan kontinjensi dalam gambar 1. External Factors Business Environment Accounting Environment Internal Factors Organisational Aspect Technology Strategy Management Accounting Practices Cost Management Budgeting Control, etc Effectiveness of performance measurement and evaluation Gambar 1 Kerangka Kerja Teoritikal Pendekatan Kontinjensi (Haldma dan Laats, 2002)

9 Berdasarkan gambar 1 dapat diketahui bahwa faktor kontinjensi dibagi dua yakni eksternal faktor dan internal faktor. Faktor eksternal seperti business environment dan accounting environment akan mempengaruhi internal factors seperti organisational aspect, technology, dan strategy. Selain itu factor ekstenal juga mempengaruhi management accounting practices. Sebagai contoh pesaingan yang tajam akan membawa dampak pada pilihan strategi, struktur organisasi, dan juga aplikasi yang tepat pada manajemen biaya dan pengendalian. Faktor internal seperti organisational aspect, technology, dan strategy akan berpengaruh pada management accounting pratices dan efektifitas pengukuran kinerja dan evaluasi. Dan kemudian umpan balik dari efektifitas pengukuran kinerja dan evaluasi akan berdampak pada management accounting practices. Pendekatan kontinjensi dalam sistem akuntansi menjadi sesuatu yang signifikan. Berdasarkan survei bahwa model mungkin tidak efisien dan tidak cukup sehingga dikembangkan model kontinjensi sebagai suatu perspektif (Mardiyah, 2003). Penggunaan rerangka kontinjensi untuk menganalisis SAM dikembangkan mulai tahun 1960-an tetapi tidak ada preferen dalam akuntansi sampai dengan tahun 1970-an. Selama lima tahun terakhir publikasi literatur didominasi oleh keperilakuan dan aspek organisasi dalam akuntansi manajemen. Pendekatan kontinjensi untuk akuntansi manajemen berdasarkan premis yang tidak universal, tetapi tergantung pada sirkumnya atau dengan kata lain pendekatan kontinjensi harus mengidentifikasi aspek khusus dalam sistem akuntansi yang dihubungkan dengan sirkum dan matching-nya. Meskipun pendekatan kontinjensi relatif baru tetapi manajemen akuntansi sudah mengakui adanya hubungan antara organisasi dengan faktor keperilakuan, seperti yang dikemukakan oleh Horngren s (1972) yaitu efek desain SAM dan desain struktur organisasi. Demikian pula dengan Dermer (1977) dalam Mardiyah (2003) secara eksplisit mengadopsi rerangka pendekatan kontinjensi yang menekankan pada perencanaan dan sistem kontrol secara spesifik.

10 HUBUNGAN SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN KINERJA Telah banyak penelitian tentang sistem akuntansi manajemen. Penelitianpenelitian tersebut berusaha menggunakan pendekatan kontinjensi untuk menguji hubungan antara variabel-variabel kontekstual (teknologi informasi, strategi, dan ketidakpastian) terhadap sistem akuntansi manajemen dan kinerja, seperti Abernethy dan Guthrie (1996), Chenhall dan Morris (1996) serta Abernethy dan Bouwens (2000). Kesimpulan hasil penelitian tersebut adalah bahwa organisasi perlu mempertimbangkan variabel-variabel kontekstual tersebut agar informasi dari sistem akuntansi manajemen yang dihasilkan menjadi efektif. Secara tradisional, informasi akuntansi manajemen didominasi oleh informasi finansial, tetapi dalam perkembangannya juga menyediakan informasi non finansial. Dengan demikian SAM menyajikan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan. Selain itu SAM juga akan membawa pengaruh pada kinerja manajerial. Berikut disajikan hasil-hasil penelitian tentang perilaku informasi akuntansi manajemen kaitannya dengan pengambilan keputusan dan kinerja manajerial. 1. Sistem Akuntansi Manajemen dan Respon Lingkungan Persaingan Hasil penelitian Mia dan Clarke (1999) menyatakan bahwa penggunaan informasi sistem akuntansi manajemen (SAM) dapat membantu manajer dan organisasi untuk mengadopsi dan mengimplementasikan rencana-rencana mereka dalam merespon lingkungan persaingan. Dalam penelitian ini, SAM dilihat sebagai suatu sistem yang dapat memberikan informasi benchmarking dan monitoring dari informasi internal dan historis yang secara tradisional dihasilkan oleh SAM. Benchmarking merupakan upaya perusahaan untuk memperbandingkan kondisi internal mereka dengan perusahaan pesaingnya. Misalnya melihat bagaimana biaya, struktur biaya, produktifitas, kualitas, harga, pelayanan customer dan profitabilitas. Sedangkan monitoring berupa feedback dari pengimplementasian strategi-strategi perusahaan untuk mencapai faktor-faktor yang

11 telah ditetapkan sebelumnya sebagai benchmarking perusahaan (Bromwich,1990). Menurut Bromwich (1990) penggunaan benchmarking dan monitoring yang dihasilkan SAM dapat digunakan manajer untuk membantu mereka dalam menghadapi tekanan persaingan. Menurut Kohli dan Jaworski (1990) semakin besar derajat persaingan maka orientasi manajer unit bisnis untuk mengadopsi dan mengejar berbagai strategi yang dapat meningkatkan kinerja mereka akan semakin tinggi pula. SAM sebagai suatu sistem yang menghasilkan informasi dapat memberikan benchmarking dan monitoring serta membantu perusahaan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengimplementasikan strategi-strategi yang tepat serta memperbaiki kinerja perusahaan. Dengan kata lain informasi SAM merupakan mediator hubungan antara persaingan dengan kinerja perusahaan (Mia dan Clarke, 1999). Penggunaan informasi benchmarking dan monitoring yang disediakan SAM dapat membantu manajer untuk memperbaiki kinerja organisasi dengan dua cara: Pertama, memberikan informasi tentang posisi perusahaan dalam lingkungan persaingan. Informasi positioning merupakan hal yang krusial, mengingat kemampuan perusahaan untuk mempertahankan (sustain) produknya tergantung kepada informasi tersebut. Pencapaian keunggulan harga atas pesaing merupakan dasar untuk menentukan posisi perusahaan dalam persaingan (Bromwich dan Bhimani,1994) Untuk mencapai keberhasilan dalam persaingan tersebut, perusahaan dapat menggunakan informasi SAM. Misalnya, informasi SAM dapat digunakan untuk mengukur besaran (magnitude) ancaman dari produk substitusi dari sisi harga dan kos. Bargaining power customer atau peluang untuk memilih bagi customer sangat tergantung pada atribut-atribut produk alternatif dan harga yang ditawarkan oleh kompetitor. Informasi benchmarking dan monitoring dapat digunakan untuk menilai bargaining power customer dan kompetitor. SAM dapat mengidentifikasi peluang perusahaan untuk meningkatkan nilai kustomer serta pangsa pasar. Kedua hal tersebut umumnya merupakan tujuan utama jangka panjang perusahaan.

12 Kedua, penggunaan informasi SAM juga dapat meningkatkan kinerja organisasi karena informasi SAM dapat memberikan feedback atas pengimplementasian rencana perusahaan. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa feedback dapat membantu manajer untuk memperbaiki kinerja mereka karena feedback memberikan peluang bagi mereka untuk dapat mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta mengurangi tingkat ketidakpastian tugas (task uncertainty) (Vroom, 1964) Informasi benchmarking dan monitoring dapat memberikan feedback pada berbagai aspek penilaian kinerja, seperti biaya, struktur biaya, tingkat persediaan, pangsa pasar, volume penjualan, profitabilitas dan produktivitas (Kaplan, 1983) sekaligus memperbaiki kinerja perusahaan. Salah satu contoh informasi feedback yang disediakan informasi SAM adalah laporan perbandingan kinerja perusahaan pada kondisi terkini (current years) atas kos, pangsa pasar, tingkat persediaan dan volume penjualan dengan kinerja perusahaan tahun-tahun sebelumnya pada industri 2. Sistem Akuntansi Manajemen dan Ketidakpastian Lingkungan Ketidakpastian lingkungan yang dirasakan atau Perceived Environment Uncertainty (PEU) diidentifikasikan sebagai faktor penting karena kondisi demikian dapat menyulitkan perencanaan dan pengendalian. Perencanaan menjadi bermasalah dalam situasi operasi yang tidak pasti karena tidak terprediksinya kejadian masa mendatang (Dwirandra, 2007). Selain itu PEU mengacu pada persepsi manajer terhadap faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi perusahaan seperti teknologi, pesaing, customer, supplier. Faktor-faktor tersebut menurut Chenhall dan Morris (1986) merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi seberapa banyak manajer membutuhkan informasi sistem akuntansi manajemen. Pada saat PEU tinggi manajer akan membutuhkan informasi dari SAM yang sophisticated untuk menghadapi ketidakpastian lingkungan dan untuk membuat keputusan yang tepat. Sebaliknya, pada saat PEU rendah manajer kurang membutuhkan informasi dari SAM yang sophisticated. Bukti empiris menyatakan bahwa penggunaan informasi dari SAM yang sophisticated pada kondisi PEU yang rendah akan dapat

13 menghindari dysfunctional behavior dalam menilai kinerja manajer (Muslichah, 2003). Menurut Chenhall dan Morris (1986) PEU dapat mempengaruhi kinerja melalui informasi SAM yang broad scope, integration, timeliness dan aggregat. Gul dan Chia (1994) menegaskan bahwa persepsi tentang ketidakpastian lebih baik daripada ketidakpastian yang dinyatakan. Chenhall dan Morris (1986) menyakan bahwa ketidakpastian lingkungan yang dipersepsikan (PEU) merupakan faktor kontijensi yang penting sebab PEU dapat menyebabkan proses perencanaan dan kontrol menjadi lebih sulit. Gordon dan Narayanan (1984) menyatakan bahwa ketidakpastian lingkungan berhubungan dengan kinerja organisasi 3. Sistem Akuntansi Manajemen dan Penerapan Strategi SAM yang digunakan oleh manajer dapat pula dijadikan alat untuk menyusun strategi perusahaan. Porter (1980) mengelompokkan strategi menjadi cost leadership, differentiation dan focus. Ketiga strategi tersebut menjadi dasar bagi perusahaan untuk mempertahankan keunggulan kompetitif. Penelitian Sim, Teoh dan Thong (1993) menyatakan bahwa perusahaan yang menerapkan strategi defender (cost leadership) beroperasi dengan menekankan pada efisiensi kos yang membutuhkan sistem informasi akuntansi yang sophisticated dengan memonitor informasi atau tren pasar. Untuk mempertahankan stabilitas pasarnya, perusahaan harus memiliki historical information. Untuk memonitor informasi dan mempertahankan stabilitas pangsa pasarnya dibutuhkan informasi yang timeliness. Dengan demikian informasi timeliness yang dihasilkan SAM sangat tepat untuk perusahaan dengan strategi defender (Abernethy dan Guthrie,1994). Perusahaan yang menerapkan strategi prospector (differentiation), secara konstan mengembangkan peluang-peluang pasar baru sehingga membutuhkan struktur yang fleksibel dan inovatif. Konsekuensinya informasi eksternal, non finansial dan informasi yang berorientasi kedepan sangat dibutuhkan manajer untuk pembuatan keputusan. Dengan demikian informasi broad scope yang disediakan SAM akan sangat bermanfaat dalam pembuatan keputusan (Abernethy dan Guthrie,1994)

14 4. Sistem Akuntansi Manajemen dan Kinerja Manajerial Penelitian yang menjelaskan hubungan SAM dengan kinerja manajerial telah banyak dilakukan. Penelitian Muslichah (2003) terhadap kinerja manajerial menunjukkan bahwa kinerja manajerial dapat ditingkatkan melalui SAM dengan karakteristik informasi yang cukup luas (broad scope). Dalam penelitian ini Muslichah (2003) menemukan bahwa semakin tinggi saling ketergantungan maka semakin dibutuhkan informasi lingkup luas. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi saling ketergantungan semakin dibutuhkan SAM lingkup luas. Saling ketergantungan yang tinggi akan menyebabkan peningkatan tugas yang dihadapi manajer. Manajer tidak hanya memfokuskan pada aktivitas sub unitnya sendiri, tetapi juga aktivitas unit lain. Kondisi ini akan meningkatkan kompleksitas tugas yang dihadapi oleh manajer dan menyebabkan perlunya koordinasi dan kontrol yang lebih baik. Oleh karena itu, untuk menghadapi situasi tersebut manajer membutuhkan informasi broad scope untuk mengatasi kompleksitas tugas yang dihadapi dan meningkatkan pengambilan keputusan. Akibatnya kinerja manajerial dapat ditingkatkan. Penelitian ini juga menghasilkan temuan bahwa semakin tinggi teknologi informasi dan saling ketergantungan akan semakin meningkatkan kebutuhan akan informasi SAM scope, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja manajerial. Penelitian Susanto (2007), memberikan bukti bahwa dalam kondisi intensitas kompetisi pasar tinggi maka penggunaan informasi SAM yang sophisticated akan meningkatkan kinerja unit bisnis dan kepuasan kerja, akan tetapi dalam kondisi intensitas kompetisi pasar rendah akan menurunkan kinerja unit bisnis dan kepuasan kerja. Penelitian Susanto (2007) ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dwirandra (2003) yang menghasilkan temuan terdapat pengaruh interaksi ketidakpastian lingkungan, desentralisasi, dan luas lingkup informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial, (2) interaksi derajat desentralisasi yang tinggi dan lingkup informasi sistem akuntansi manajemen yang luas akan mempunyai pengaruh negatif pada kinerja

15 manajer yang memiliki tingkat persepsi ketidakpastian lingkungan rendah, (3) interaksi derajat desentralisasi yang tinggi dan lingkup informasi sistem akuntansi manajemen yang luas akan mempunyai pengaruh positif pada kinerja manajer yang memiliki tingkat persepsi ketidakpastian lingkungan tinggi. SIMPULAN Sebagai suatu informasi, SAM haruslah memiliki karakteristik yang dapat memberikan manfaat bagi penggunanya. Maka untuk karakteristik informasi yang bermanfaat berdasarkan persepsi manajer untuk pembuatan keputusan adalah informasi yang memiliki scope, timeliness, aggregation, and integration. Sehingga dengan demikian SAM tidak hanya bermanfaat untuk informasi masa lalu tetapi juga untuk informasi masa depan. SAM juga selalu dikaitkan dengan pendekatan kontinjensi karena memang tidak ada SAM yang secara universal sesuai untuk semua organisasi atau perusahaan. Pendekatan ini telah banyak digunakan dalam penelitian-penelitian akuntansi keperilakuan seperti penelitian tentang hubungan SAM dengan respon lingkungan persaingan, SAM dengan ketidakpastian, SAM dengan penerapan strategi, dan SAM kaitannya dengan peningkatan kinerja manajerial. Dengan demikian perilaku SAM dapat membantu dalam pengambilan keputusan dan meningkatkan kinerja manajerial. Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang ada maka perilaku informasi SAM yang berkaitan dengan pengambilan keputusan dan kinerja manajerial adalah pada saat PEU tinggi maka manajer membutuhkan perilaku informasi SAM yang sophisticated, sedangkan pada saat PEU rendah penggunaan perilaku informasi SAM yang sophisticated akan menghindari dysfunctional behavior dalam menilai kinerja manajer. Apabila dikaitkan dengan strategi perusahaan maka perusahaan dengan strategi cost leadership akan membutuhkan perilaku informasi SAM yang timelines, sedangkan bila perusahaan dengan strategi differentiation maka akan membutuhkan perilaku informasi akuntansi yang broadscope. Sedangkan bila dikaitan dengan kinerja manajerial, maka kinerja manajerial dapat ditingkatkan melalui perilaku informasi SAM yang broad scope.

16 SARAN Karakteristik SAM sebagai sebuah sistem informasi manajemen haruslah dipahami oleh manajerial dalam pengambilan keputusan. Dalam keadaan seperti apa manajerial membutuhkan informasi yang memiliki karakteristik scope, timeliness, aggregation, and integration. Misalnya bila perusahaan menggunakan strategi cost leadership maka perusahaan membutuhkan SAM yang sophisticated dan timelines. Dan jika perusahaan menggunakan strategi differentiation maka membutuhkan informasi yang bersifat broad scope. Maka dengan demikian para manajer haruslah memahami setiap karakteristik SAM kaitannya dengan pengambilan keputusan dan kinerjanya.

17 DAFTAR PUSTAKA Abernety, M.A dan Cameron H. Guthrie, 1994, An Empirical Assesment of the Fit between Strategy and Management Information System Design, Accounting and Finance. November Armono, Drajat Pengaruh Intensitas Peran Akuntansi Manajemen Dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kualitas Pelayanan Sistem Informasi Perusahaan. Tesis. Program Pasca Sarjana Ilmu-Ilmu Ekonomi UGM. Bromwich, M dan Bhimani A, 1994, Management Accounting Pathways to Progress (The Chartered Institute of Management Accountants) Dwirandra, AAA Bagus Pengaruh Interaksi, Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi, dan Luas Lingkup Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial. BULLETIN STUDI EKONOMI. Vol 12 Nomor 2. ISSN Emmanuel, C., Otley, D., Merchant, K. Accounting for Management Control, 2nd ed., London: Chapman & Hall, 1990 Gaidiena, Zina., Rimvydas Skyrius The Usefulness Of Management Accounting Information: Users Attitudes. EKONOMIKA. ISSN Gul, F.A dan Yew Ming Chia, 1994, The Effects of Management accounting System, Perceived Environmental Uncertainty and Decentralization on Managerial Performance, Accounting Organization and Society, Vol Haldma, Toomas., Kertu Laats Influencing Contingencies On Management Accounting Practices In Estonian Manufacturing Companies. Faculty of Economics and Business Administration. University of Tartu Hendrickson, H Accounting. In: Encyclopedia of Business and Finance. Eds. Burton S., Kaliski. Vol.1. Macmillan. Horngren, Ch., Datar, S., Foster, G. (2006). Cost Accounting: A Managerial Emphasis. 12th ed. Prentice-Hall, 868 p Kaplan, R., Atkinson, A Advanced Management Accounting. 3rd ed. Prentice Hall, p. 798

18 Mia, L dan Brian Clarke, 1999, Market Competition, Management Accounting Systems and Business Unit Performance, Management Accounting Research. Vol Mardiyah, Aida Ainul Kerangka Teori Kontinjensi Dalam Penelitian Akuntansi Keperilakuan Pada Bidang Sistem Akuntansi Manajemen. Jurnal Akuntansi & Investasi. Vol. 4 No. 1. Januari. Jurusan Akuntansi FE Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Muslichah Pengaruh Variabel Kontinjensi Terhadap Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen dan Kinerja Manajerial Pada Unit Bisnis Industri Manufaktur di Jawa Timur. Disertasi. Program Doktor Ilmu Ekonomi Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga Surabaya. Otley, David. T, The Contingency Theory of Management Accounting: Achievement and Prognosis. Accounting Organization and Society. Vol Porter, M.E, 1980, How Competitive Forces Shape Strategy, Harvard Business Review. March/April Susanto, Yulius Kurnia Pengaruh Intensitas Kompetisi Terhadap Hubungan Antara Penggunaan Informasi Sistem Akuntansi Manajemen dan Kinerja Unit Bisnis dan Kepuasan Kerja. Simposium Nasional Akuntansi X. Unhas Makasar, Juli. Diakses 2 Juni 2009 Wibisono, Haris Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen. Hand out Akuntansi Manajemen

PERILAKU INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN KINERJA MANAJERIAL

PERILAKU INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN KINERJA MANAJERIAL PERILAKU INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN KINERJA MANAJERIAL Muhammad Abduh Fakultas Ekonomi UMI email: muhammad.abduh778@gmail.com Abstrak Manajemen akuntansi perilaku informasi

Lebih terperinci

PENDEKATAN KONTINJENSI DALAM PENELITIAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAGEMEN

PENDEKATAN KONTINJENSI DALAM PENELITIAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAGEMEN PENDEKATAN KONTINJENSI DALAM PENELITIAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAGEMEN YULIUS KURNIA SUSANTO STIE TRISAKTI PENDAHULUAN Salah satu alat yang digunakan managemen untuk membantu menghadapi persaingan

Lebih terperinci

BAB II TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (SIAM) aktivitas yang dilakukan (Hansiadi, 2002).

BAB II TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (SIAM) aktivitas yang dilakukan (Hansiadi, 2002). BAB II TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (SIAM) Sistem informasi akutansi manajemen adalah suatu mekanisne pengendalian organisasi, serta merupakan alat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen. Sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM) adalah suatu mekanisme

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen. Sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM) adalah suatu mekanisme BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM) adalah suatu mekanisme pengendalian organisasi, serta merupakan alat yang efektif dalam menyediakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Menurut Eka (2013) pengukuran kinerja di Kementrian BUMN dinilai masih belum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Menurut Eka (2013) pengukuran kinerja di Kementrian BUMN dinilai masih belum 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) Pada BUMN Menurut Eka (2013) pengukuran kinerja di Kementrian BUMN dinilai masih belum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desember 2015, negara-negara yang tergabung dalam ASEAN, akan. memasuki era baru yaitu penerapan perdagangan bebas kawasan Asia

BAB I PENDAHULUAN. Desember 2015, negara-negara yang tergabung dalam ASEAN, akan. memasuki era baru yaitu penerapan perdagangan bebas kawasan Asia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Desember 2015, negara-negara yang tergabung dalam ASEAN, akan memasuki era baru yaitu penerapan perdagangan bebas kawasan Asia Tenggara, yang merupakan wujud dari

Lebih terperinci

Faisal UNIVERSITAS DIPONEGORO

Faisal UNIVERSITAS DIPONEGORO SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG 1 ANALISIS PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN DAN VARIABEL KONTEKSTUAL TERHADAP PENGGUNAAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN KINERJA UNIT BISNIS DENGAN PENDEKATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan luar biasa dalam persaingan produksi, pemasaran, dan pengelolaan sumber

BAB I PENDAHULUAN. perubahan luar biasa dalam persaingan produksi, pemasaran, dan pengelolaan sumber 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan luar biasa dalam persaingan produksi, pemasaran, dan pengelolaan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya perkambangan zaman, dalam waktu yang relatif singkat informasi dapat

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya perkambangan zaman, dalam waktu yang relatif singkat informasi dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia akan informasi terus meningkat seiring dengan pesatnya perkambangan zaman, dalam waktu yang relatif singkat informasi dapat berubah. Kelangsungan

Lebih terperinci

TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh derajat S-2 Magister Akuntansi. Diajukan oleh: Kurniawati Mutmainah. Kepada

TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh derajat S-2 Magister Akuntansi. Diajukan oleh: Kurniawati Mutmainah. Kepada PENGARUH KETIDAKPASTIAN TUGAS DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING ( Studi Empiris Padaa Perusahaan Manufaktur Skala Besar di Jawa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kinerja manajemen bagian pemasaran dan operasional pada perusahaan jasa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kinerja manajemen bagian pemasaran dan operasional pada perusahaan jasa BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguji keterkaitan antara karakteristik informasi sistem informasi akuntansi manajemen terhadap kinerja manajemen bagian pemasaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi dimana pertukaran informasi dan teknologi menjadi lebih mudah dilakukan sehingga membuat persaingan bisnis menjadi semakin ketat. Lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nyawa untuk menggerakkan roda perekonomian negara (Kasmir, 2014). adanya perbankan telah dirasakan di Kabupaten Ponorogo.

BAB I PENDAHULUAN. nyawa untuk menggerakkan roda perekonomian negara (Kasmir, 2014). adanya perbankan telah dirasakan di Kabupaten Ponorogo. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Dunia modern sekarang ini membuat peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar. Berdasarkan pentingnya dunia perbankan terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam persaingan bisnis dewasa ini perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam persaingan bisnis dewasa ini perusahaan dituntut untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam persaingan bisnis dewasa ini perusahaan dituntut untuk memanfaatkan semaksimal mungkin kemampuan yang dimiliki agar dapat memperoleh dan mempertahankan pangsa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Teori Kontinjensi Pendekatan teori kontijensi mengidentifikasi bentuk-bentuk optimal pengendalian organisasi di bawah kondisi operasi yang berbeda dan mencoba untuk menjelaskan

Lebih terperinci

PENGARUH DESENTRALISASI, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DESMIYAWATI

PENGARUH DESENTRALISASI, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DESMIYAWATI PENGARUH DESENTRALISASI, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DESMIYAWATI Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Riau ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menguji

Lebih terperinci

Peran & Karakteristik AKUNTANSI MANAJEMEN. Agus Widarsono, SE.,M.Si, Ak

Peran & Karakteristik AKUNTANSI MANAJEMEN. Agus Widarsono, SE.,M.Si, Ak Peran & Karakteristik AKUNTANSI MANAJEMEN Agus Widarsono, SE.,M.Si, Ak Tipe Akuntansi Akuntansi Keuangan Tipe Akuntansi Akuntansi Manajemen Suatu tipe Informasi Suatu tipe akuntansi Akuntansi Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkewajiban mempertahankan kelangsungan hidup serta mengendalikan

BAB I PENDAHULUAN. berkewajiban mempertahankan kelangsungan hidup serta mengendalikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang meningkat dewasa ini menuntut perusahaan untuk memanfaatkan kemampuan yang ada semaksimal mungkin agar dapat unggul dalam persaingan.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. adanya faktor-faktor situasional yang dapat mempengaruhi variabel satu dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. adanya faktor-faktor situasional yang dapat mempengaruhi variabel satu dengan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Kontijensi Teori kontijensi sering juga disebut teori situasional. Teori ini menjelaskan adanya faktor-faktor situasional

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi. Akuntansi manajemen menyediakan data-data penting yang memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi. Akuntansi manajemen menyediakan data-data penting yang memberikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1 Akuntansi Manajemen Akuntansi manajemen berkaitan dengan penyediaan informasi untuk manajer, yaitu orang didalam organisasi yang betanggung jawab untuk

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (STUDI KASUS BPR DI KABUPATEN DEMAK)

PENGARUH KARAKTERISTIK SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (STUDI KASUS BPR DI KABUPATEN DEMAK) Jurnal Akuntansi Indonesia, Vol. 3 No. 2 Juli 2013, Hal. 97-111JURNAL AKUNTANSI INDONESIA PENGARUH KARAKTERISTIK SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Abstraksi Bank BPR yang ada di Kabupaten

Lebih terperinci

Pendahuluan Perkembangan informasi dewasa ini terjadi dengan cepat dalam dunia usaha. Perkembangan tersebut berpengaruh pada kegiatan perusahaan,

Pendahuluan Perkembangan informasi dewasa ini terjadi dengan cepat dalam dunia usaha. Perkembangan tersebut berpengaruh pada kegiatan perusahaan, Pendahuluan Perkembangan informasi dewasa ini terjadi dengan cepat dalam dunia usaha. Perkembangan tersebut berpengaruh pada kegiatan perusahaan, baik dari segi proses manajemen mulai dari perumusan strategi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan kemampuan yang ada dengan semaksimal mungkin agar unggul

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan kemampuan yang ada dengan semaksimal mungkin agar unggul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang meningkat dewasa ini menuntut perusahaan untuk memanfaatkan kemampuan yang ada dengan semaksimal mungkin agar unggul dalam persaingan

Lebih terperinci

Achmad Solechan *) Ira Setiawati *) Abstract. ) and Variable Characteristic MAS and Decentralization as Variable Moderating (X 1

Achmad Solechan *) Ira Setiawati *) Abstract. ) and Variable Characteristic MAS and Decentralization as Variable Moderating (X 1 PENGARUH KARAKTERISTIK SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN DESENTRALISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (STUDI EMPIRIS PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KABUPATEN SEMARANG) (The Influence Of

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu orang di dalam organisasi yang bertanggung jawab untuk membuat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu orang di dalam organisasi yang bertanggung jawab untuk membuat BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Akuntansi Manajemen Akuntansi manajemen berkaitan dengan penyediaan informasi untuk manajer, yaitu orang di dalam organisasi yang bertanggung jawab untuk

Lebih terperinci

Kirmizi Ritonga. Abstrak. Kata kunci: kinerja manajerial, desentralisasi, ketidakpastian tugas dan sistem akuntansi manajemen.

Kirmizi Ritonga. Abstrak. Kata kunci: kinerja manajerial, desentralisasi, ketidakpastian tugas dan sistem akuntansi manajemen. Pengaruh Desentralisasi, Ketidakpastian Tugas Dan Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Studi pada Perusahaan Perbankan di Pekanbaru) Kirmizi Ritonga Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi Ketidakpastian Lingkungan Menurut Duncan dalam Dwi Cahyono (2008) Persepsi ketidakpastian lingkungan dapat diartikan sebagai persepsi karyawan tentang lingkungan yang

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA UNIT BISNIS DAN KEPUASAN KERJA (Studi Pada PT. Dan Liris Sukoharjo)

PENGARUH PENGGUNAAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA UNIT BISNIS DAN KEPUASAN KERJA (Studi Pada PT. Dan Liris Sukoharjo) PENGARUH PENGGUNAAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA UNIT BISNIS DAN KEPUASAN KERJA (Studi Pada PT. Dan Liris Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

Faisal, Tri Jatmiko Wahyu Prabowo Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Abstract

Faisal, Tri Jatmiko Wahyu Prabowo Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro   Abstract PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN PASAR, STRATEGI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN YANG DIRASAKAN TERHADAP PENGGUNAAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN KINERJA UNIT BISNIS Faisal, Tri Jatmiko Wahyu Prabowo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dunia seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi dewasa ini menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dunia seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi dewasa ini menimbulkan BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian Indonesia tidak bisa lepas dari perkembangan ekonomi dunia seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi dewasa ini menimbulkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Sebelum membahas pengertian akuntansi biaya sebaiknya kita memahami pengertian biaya terlebih dahulu. Yang dimaksud dengan biaya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 13 BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Kajian Teori a. Teori Kontijensi Penggunaan teori kontijensi untuk analisis sitem akuntansi manajemem telah lama menarik

Lebih terperinci

BAB II KIBLAT TEORITIS

BAB II KIBLAT TEORITIS BAB II KIBLAT TEORITIS 2.1 Teori Kontijensi Pendekatan kontijensi pada akuntansi manajemen adalah untuk mengidentifikasi hubungan variabel ketidak pastian lingkungan, ketidak pastian tugas, perubahan kultur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. walaupun pemerintah telah mengeluarkan kebijakan bill out sebesar 6,7 triliun

BAB I PENDAHULUAN. walaupun pemerintah telah mengeluarkan kebijakan bill out sebesar 6,7 triliun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Banyaknya permasalahan yang belakangan ini dihadapi oleh beberapa perusahaan perbankan di Indonesia menyebabkan keresahan masyarakat atas keamanan uang mereka yang

Lebih terperinci

Soal Jawab untuk Semua Materi 1. Ada dua landasan teori dalam pendekatan akuntansi keprilakuan, yakni pendekatan Normatif ke Deskriptif dan

Soal Jawab untuk Semua Materi 1. Ada dua landasan teori dalam pendekatan akuntansi keprilakuan, yakni pendekatan Normatif ke Deskriptif dan Soal Jawab untuk Semua Materi 1. Ada dua landasan teori dalam pendekatan akuntansi keprilakuan, yakni pendekatan Normatif ke Deskriptif dan Pendekatan Universal ke pendekatan Kontijensi. Dalam hal pendekata

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro PENGARUH KARAKTERISTIK INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu

Lebih terperinci

PERAN MODERASI INTENSITAS KOMPETISI PASAR PADA PENGGUNAAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA UNIT BISNIS DAN KEPUASAN KERJA

PERAN MODERASI INTENSITAS KOMPETISI PASAR PADA PENGGUNAAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA UNIT BISNIS DAN KEPUASAN KERJA PERAN MODERASI INTENSITAS KOMPETISI PASAR PADA PENGGUNAAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA UNIT BISNIS DAN KEPUASAN KERJA ABSTRACT Management should need to know how important using

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, DESENTRALISASI, DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, DESENTRALISASI, DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL A-PDF Merger DEMO : Purchase from www.a-pdf.com to remove the watermark PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, DESENTRALISASI, DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Survey Pada Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses yang memiliki nilai tambah (Juniarti dan Evelyne, 2003)

BAB I PENDAHULUAN. proses yang memiliki nilai tambah (Juniarti dan Evelyne, 2003) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu peran penting sistem informasi akuntansi adalah menyediakan informasi bagi orang yang membutuhkan informasi dengan cara yang mudah dan pada saat yang dibutuhkan.

Lebih terperinci

Bab II LANDASAN TEORI

Bab II LANDASAN TEORI 10 Bab II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Teknologi Informasi Autioe dan Leimanen, 1995 dalam Ellitan, 2002 (Dewi, 2006) mendefinisikan teknologi informasi sebagai kemampuan untuk mengenali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para manajer tidak dapat bekerja dengan efisien dan efektif dan para manajer juga

BAB I PENDAHULUAN. para manajer tidak dapat bekerja dengan efisien dan efektif dan para manajer juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi mempunyai manfaat dan peranan yang sangat dominan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Tanpa adanya suatu informasi dalam suatu organisasi, para manajer

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN YANG DIRASAKAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

HUBUNGAN ANTARA SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN YANG DIRASAKAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL 36 HUBUNGAN ANTARA SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN YANG DIRASAKAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Endang Raino Wirjono Fakultas Ekonomi Universitas Atmajaya Yogyakarta e-mail : raino@mail.uajy.ac.id

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PEGAWAI KANTOR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN NGAWI.

PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PEGAWAI KANTOR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN NGAWI. PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PEGAWAI KANTOR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN NGAWI Oleh: Narti Wulandari (NPM : 201015004), Sugeng Santoso ABSTRACT

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyeleasikan Program Sarjana (S1) pada Progam Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyeleasikan Program Sarjana (S1) pada Progam Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro PENGARUH KARAKTERISTIK INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN STRATEGI BISNIS SEBAGAI VARIABEL MODERATING SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut Milliken (1987) dalam Astuti (2007) Ketidakpastian Lingkungan adalah rasa ketidakmampuan seseorang untuk memprediksi sesuatu secara akurat dari seluruh

Lebih terperinci

Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards

Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards Materi 1. What is Financial Management? 2. Goals of Financial Management in the Context of BSC 3. Financial Aspect of BSC What is Financial Management

Lebih terperinci

Peranan Akuntan dala l m m s uat a u P e P rusahaan

Peranan Akuntan dala l m m s uat a u P e P rusahaan Peranan Akuntan dalam suatu Perusahaan Tipe-tipe akuntansi: 1. akuntansi keuangan menyajikan informasi yang lebih dititikberatkan untuk memenuhi kebutuhan informasi pihak external organisasi 2. akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh penerapan total quality management (TQM),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh penerapan total quality management (TQM), BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian tentang pengaruh penerapan total quality management (TQM), sistem akuntansi manajemen dan ketidakpastian lingkungan terhadap return on asset (ROA) pada rumah sakit swasta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan suatu perusahaan tergantung pada sistem informasi akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan suatu perusahaan tergantung pada sistem informasi akuntansi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi dengan kemajuan teknologi yang berkembang saat ini persaingan bisnis yang sangat ketat menuntut perusahaan untuk bisa bersaing secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Kriteria Usaha. Kriteria No Uraian. > 300 Juta-2,5 Milyar 3

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Kriteria Usaha. Kriteria No Uraian. > 300 Juta-2,5 Milyar 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perekonomian indonesia Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Selain itu kelompok ini terbukti

Lebih terperinci

HUBUNGAN STRATEGI, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN KINERJA : INFORMASI BROADSCOPE SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

HUBUNGAN STRATEGI, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN KINERJA : INFORMASI BROADSCOPE SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING HUBUNGAN STRATEGI, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN KINERJA : INFORMASI BROADSCOPE SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING OLEH: DESMIYAWATI NUR AZLINA (FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS RIAU)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dibutuhkan proses yang baik dari pengendalian manajemen.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dibutuhkan proses yang baik dari pengendalian manajemen. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata merupakan salah satu faktor yang mendukung pertumbuhan bisnis perhotelan di Kota Yogyakarta. Tak bisa dimungkiri, semakin maju sektor pariwisata,

Lebih terperinci

Yoga Tri Susantyo Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang Jl. Mayjen Haryono No.193 Malang

Yoga Tri Susantyo Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang Jl. Mayjen Haryono No.193 Malang Pengaruh Strategi Customization Terhadap Kinerja Perusahaan Melalui Penggunaan Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen yang Bersifat Broad Scope dan Aggregation Yoga Tri Susantyo Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM MENGHADAPI KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN GUNA MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM MENGHADAPI KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN GUNA MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM MENGHADAPI KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN GUNA MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN OLEH: SISKA NOVITA DEWI 3203006163 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KATOLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi, teknologi informasi, dan struktur organisasi mengakibatkan organisasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. produksi, teknologi informasi, dan struktur organisasi mengakibatkan organisasi untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak perubahan terjadi dalam lingkungan bisnis seperti perubahan teknologi produksi, teknologi informasi, dan struktur organisasi mengakibatkan organisasi untuk terus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hubungan langsung antara variabel independen dan variabel

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hubungan langsung antara variabel independen dan variabel BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hubungan langsung antara variabel independen dan variabel dependen ada kemungkinan dapat dipengaruhi oleh variabel lain. Salah satu variabel tersebut adalah

Lebih terperinci

S K R I P S I. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

S K R I P S I. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang S K R I P S I PENGARUH KARAKTERISTIK INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN DESENTRALISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING ( Jasa Angkutan Container di Semarang. ) Diajukan

Lebih terperinci

Keywords: Accounting Systems Management, Information Technology and Environmental

Keywords: Accounting Systems Management, Information Technology and Environmental PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (STUDI PADA BAPPEDA DAN DPU KABUPATEN KARANGANYAR) Lina Setyorini, Sarsiti ABSTRACT This

Lebih terperinci

PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN LINGKUP SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris: Rumah Sakit Di Lombok Timur)

PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN LINGKUP SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris: Rumah Sakit Di Lombok Timur) PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN LINGKUP SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris: Rumah Sakit Di Lombok Timur) SULKIAH Dosen FKIP Universitas Gunung Rinjani Selong -

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang SKRIPSI INTERAKSI STRATEGI BISNIS DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN (PERCEIVED ENVIRONMENTAL UNCERTAINTY) TERHADAP HUBUNGAN ANTARA EMPAT KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN KINERJA ORGANISASI Diajukan

Lebih terperinci

Kepada Yth. Bapak/Ibu Manajer... Di Tempat. Dengan hormat, Saya yang mengirimkan kuesioner ini

Kepada Yth. Bapak/Ibu Manajer... Di Tempat. Dengan hormat, Saya yang mengirimkan kuesioner ini Kepada Yth. Bapak/Ibu Manajer... Di Tempat Dengan hormat, Saya yang mengirimkan kuesioner ini Nama : Sri Kartikawati Perguruan Tinggi : Universitas Katolik Soegijapranata Semarang Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Akuntansi

Lebih terperinci

PERANAN AKUNTAN MANAJEMEN DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN LINGKUNGAN BISNIS

PERANAN AKUNTAN MANAJEMEN DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN LINGKUNGAN BISNIS Peranan Akuntan Manajemen Dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan 281 PERANAN AKUNTAN MANAJEMEN DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN LINGKUNGAN BISNIS Nurainun Bangun Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara Abstract

Lebih terperinci

PENGARUH INTENSITAS KOMPETISI PASAR TERHADAP KINERJA MANAJER UKM MELALUI INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN

PENGARUH INTENSITAS KOMPETISI PASAR TERHADAP KINERJA MANAJER UKM MELALUI INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN PENGARUH INTENSITAS KOMPETISI PASAR TERHADAP KINERJA MANAJER UKM MELALUI INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN Siti Alliyah 1 Riskin Hidayat 2 1,2 STIE YPPI Rembang email: wildankafa@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir Pada studi yang dilakukan Hopwood (1972) dalam penilaian kinerja manajer secara langsung berpengaruh terhadap perilaku

Lebih terperinci

PERSEPSI MANAJER DALAM PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN DIPENGARUHI OLEH STRUKTUR DESENTRALISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN

PERSEPSI MANAJER DALAM PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN DIPENGARUHI OLEH STRUKTUR DESENTRALISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN PERSEPSI MANAJER DALAM PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN DIPENGARUHI OLEH STRUKTUR DESENTRALISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN Sri Sundari ABSTRAK Persepsi manajer dalam penggunaan informasi akuntansi

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Sebuah organisasi tidak akan berjalan mulus tanpa adanya. manajemen, yang merupakan satu kelompok utuh dari pengelola organisasi,

BABI PENDAHULUAN. Sebuah organisasi tidak akan berjalan mulus tanpa adanya. manajemen, yang merupakan satu kelompok utuh dari pengelola organisasi, BABI PENDAHULUAN A. LA TAR BELAKANG MASALAH Sebuah organisasi tidak akan berjalan mulus tanpa adanya manajemen, yang merupakan satu kelompok utuh dari pengelola organisasi, yang terdiri dari manajer, direktur,

Lebih terperinci

MOHON DIISI DENGAN BENAR DAN TERIMA KASIH ATAS

MOHON DIISI DENGAN BENAR DAN TERIMA KASIH ATAS 1 Lampiran 1 MOHON DIISI DENGAN BENAR DAN TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA IDENTITAS RESPONDEN Identitas Responden : Nomor Responden : Tanggal Pengisian : Umur : Jenis Kelamin : Mulai bekerja : Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Ukuran kinerja tradisional menggunakan kinerja keuangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Ukuran kinerja tradisional menggunakan kinerja keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Ukuran kinerja tradisional menggunakan kinerja keuangan sebagai pengukuran kinerja utama, ukuran ini kurang fokus terhadap strategi, minim variasi perbaikan, masalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pengukuran Kinerja Terdapat suatu ungkapan dalam manajemen modern, yaitu : Mengukur adalah untuk mengerti (memahami), Memahami adalah untuk memperoleh pengetahuan, Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan analisis belum bisa dilaksanakan secara maksimal. Sehingga dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan analisis belum bisa dilaksanakan secara maksimal. Sehingga dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembiayaan operasional rumah sakit, selama ini sebagian besar masih bergantung pada anggaran pemerintah daerah setempat. Di lain pihak dengan keterbatasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan perusahaan lain. Persaingan yang bersifat global dan tajam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan perusahaan lain. Persaingan yang bersifat global dan tajam BAB I PENDAHULUAN Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan besar dalam hal persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, dan penanganan transaksi antara

Lebih terperinci

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS Prentice Hall, 2002 8-1 PENTINGNYA MANAJEMEN STRATEGIS APA YANG DIMAKSUD MANAJEMEN STRATEGIS? Sekumpulnan keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja organisasi

Lebih terperinci

ATRIA MAHARANI Dosen Pembimbing: Andri Prastiwi, SE, MSi, Akt. ABSTRACT

ATRIA MAHARANI Dosen Pembimbing: Andri Prastiwi, SE, MSi, Akt. ABSTRACT PENGARUH KARAKTERISTIK INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN STRATEGI BISNIS SEBAGAI VARIABEL MODERATING ATRIA MAHARANI Dosen Pembimbing: Andri

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR

PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR Natalis Sariman Simbolon 1), Febriliyan Samopa ) 1) Magister

Lebih terperinci

PENGARUH PENGENDALIAN AKUNTANSI, PENGEDALIAN PERILAKU DAN PENGENDALIAN PERSONAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. KERTA RAJASA RAYA SIDOARJO

PENGARUH PENGENDALIAN AKUNTANSI, PENGEDALIAN PERILAKU DAN PENGENDALIAN PERSONAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. KERTA RAJASA RAYA SIDOARJO PENGARUH PENGENDALIAN AKUNTANSI, PENGEDALIAN PERILAKU DAN PENGENDALIAN PERSONAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. KERTA RAJASA RAYA SIDOARJO ARTIKEL Oleh : Teguh Primantoro 0513010135/FE/EA FAKULTAS

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Aji Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Salemba Infotek.

DAFTAR PUSTAKA. Aji Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Salemba Infotek. DAFTAR PUSTAKA Aji. 2007. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Salemba Infotek. Ajibolade, Solabomi O. 2013. Management Accounting System Design and Company Performance in Nigerian Manufacturing Companies.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Persepsi Ketidakpastian Lingkungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Persepsi Ketidakpastian Lingkungan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi Ketidakpastian Lingkungan 2.1.1 Pengertian Persepsi Ketidakpastian Lingkungan Menurut Luthans (2005) menjelaskan bahwa ketidakpastian lingkungan merupakan kondisi dimana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Konsep, Konstruk, Variabel Penelitian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Konsep, Konstruk, Variabel Penelitian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep, Konstruk, Variabel Penelitian 2.1.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Ada beberapa pengertian UMKM menurut para ahli atau pihak yang berhubungan langsung dengan

Lebih terperinci

JURNAL ILMIAH MAHASISWA AKUNTANSI

JURNAL ILMIAH MAHASISWA AKUNTANSI . JURNAL ILMIAH MAHASISWA AKUNTANSI VOL 1, NO. 4, JULI 2012 PENGARUH MASA PENUGASAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, DAN UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP KUALITAS LABA Yustina Yonatan

Lebih terperinci

Tinjauan Umum Functional Strategy Riri Satria

Tinjauan Umum Functional Strategy Riri Satria Tinjauan Umum Functional Strategy Riri Satria Konsultan manajemen stratejik dan pengembangan organisasi ririsatria@yahoo.com Topik hari ini Review tentang strategi. Pengenalan strategi pemasaran. Pengenalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah informasi. Salah satu alasan utama ketidak setujuan tersebut adalah korelasi

BAB I PENDAHULUAN. sebuah informasi. Salah satu alasan utama ketidak setujuan tersebut adalah korelasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu peran penting sistem informasi akuntansi manajemen adalah menyediakan informasi bagi orang yang tepat dengan cara yang tepat dan pada saat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang sebagai pekerja profesional, ada yang mengalami perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang sebagai pekerja profesional, ada yang mengalami perubahan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bagi masyarakat yang sebagai pekerja profesional, ada yang mengalami perubahan dalam mencari dunia kerja dari perusahaan swasta ke BUMN maupun sebaliknya.

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS LINGKUNGAN

BAB II ANALISIS LINGKUNGAN BAB II ANALISIS LINGKUNGAN Tujuan Analisis Lingkungan : untuk menilai lingkungan organisasi secara keseluruhan. Baik faktor-faktor yang berada diluar organisasi maupun yang berada didalam organisasi yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penilaian Kinerja Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan kegiatan manusia dalam mencapai tujuan organisasi. Mulyadi (1997:419) mengungkapkan penilaian kinerja sebagai penentu

Lebih terperinci

ANALISA PROSES BISNIS

ANALISA PROSES BISNIS ANALISA PROSES BISNIS Pertemuan 2: Manajemen Proses Bisnis Credit to. Mahendrawati ER, Ph.D. Outline Materi 1 1. Konsep Proses Bisnis 2. Peningkatan Kinerja 3. Dokumentasi Proses Pikirkan sebuah produk/jasa

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis pada PT X, maka penulis menarik beberapa kesimpulan atas masalah yang telah diidentifikasi

Lebih terperinci

BERKALA ILMIAH MAHASISWA AKUNTANSI

BERKALA ILMIAH MAHASISWA AKUNTANSI BERKALA ILMIAH MAHASISWA AKUNTANSI VOL 1, NO. 3, MEI 2012 EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA SIKLUS PENDAPATAN DAN PEMBAYARAN KAS (STUDI KASUS PADA RETAILER SEPATU CABANG NGANJUK) Ristra Ika Intan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian dan tipe pilihan. Pada tipe isian, isilah pada tempat yang telah disediakan dengan singkat dan jelas. Sedangkan pada tipe pilihan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lingkungan bisnis yang dihadapi oleh perusahaan selalu mengalami perubahan secara cepat dan terus menerus. Hal ini disebabkan, karena dunia telah memasuki era

Lebih terperinci

ANTECEDENTS DAN CONSEQUENCES ATAS KINERJA KUALITAS: Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan Manufaktur Bersertifikasi ISO 9000 di Indonesia

ANTECEDENTS DAN CONSEQUENCES ATAS KINERJA KUALITAS: Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan Manufaktur Bersertifikasi ISO 9000 di Indonesia ANTECEDENTS DAN CONSEQUENCES ATAS KINERJA KUALITAS: Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan Manufaktur Bersertifikasi ISO 9000 di Indonesia TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh derajat

Lebih terperinci

PENINGKATAN KINERJA UKM DENGAN MENGIMPLEMENTASIKAN INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN YANG DIDUKUNG OLEH INFORMASI ANTAR UNIT

PENINGKATAN KINERJA UKM DENGAN MENGIMPLEMENTASIKAN INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN YANG DIDUKUNG OLEH INFORMASI ANTAR UNIT PENINGKATAN KINERJA UKM DENGAN MENGIMPLEMENTASIKAN INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN YANG DIDUKUNG OLEH INFORMASI ANTAR UNIT (SME Performance Improvement with Implementing the Management Accounting Information

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key Words: Customization, Broad Scope, Aggregation, firm performance, Management Accounting System

ABSTRACT. Key Words: Customization, Broad Scope, Aggregation, firm performance, Management Accounting System ABSTRACT Pengaruh Strategi Customization Terhadap Kinerja Perusahaan Melalui Penggunaan Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen yang Bersifat Broad Scope dan Aggregation The Effect of Customization

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perubahan lingkungan bisnis yang dihadapi perusahaan saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perubahan lingkungan bisnis yang dihadapi perusahaan saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan lingkungan bisnis yang dihadapi perusahaan saat ini berlangsung dengan cepat dan terus menerus, hal tersebut mengakibatkan perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor sosiologis, teknologi, ekonomi dan

Lebih terperinci

KUESIONER. Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi, dan Kinerja Manajerial (Studi

KUESIONER. Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi, dan Kinerja Manajerial (Studi KUESIONER Kuesioner ini disusun untuk memperoleh data data yang diperlukan untuk penelitian mengenai Sistem Akuntansi Manajemen Broadscope, Persepsi Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi, dan Kinerja

Lebih terperinci

Tesis Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh derajat S-2 Magister Sains Akuntansi : C4 C002374

Tesis Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh derajat S-2 Magister Sains Akuntansi : C4 C002374 PENGARUH DESENTRALISASI PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH : SISTEM KONTROL AKUNTANSI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING ( Studi Empiris Pada Penyelenggara Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

BAB II TARGET COSTING

BAB II TARGET COSTING 9 BAB II TARGET COSTING 2.1 Konsep Biaya Hansen dan Mowen (2006) mendefinisikan biaya sebagai berikut: Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang

Lebih terperinci

ANALISIS PASAR. Audit thd semua lingkungan relevant thd suatu brand pada saat tertentu, Misal : produk Bank berupa jasa giro Peluang Pemasaran

ANALISIS PASAR. Audit thd semua lingkungan relevant thd suatu brand pada saat tertentu, Misal : produk Bank berupa jasa giro Peluang Pemasaran ANALISIS PASAR Analisa Pasar merupakan bagian penting dalam manajemen pemasaran, karena dalam konsep pemasaran adalah memberikan kepuasan pada jonsumen sasaran ( kebutuhan dan keinginan ) ANALISA SITUASI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Karakteristik Informasi Manajemen dalam mengelola suatu perusahaan memerlukan informasi sebagai dasar untuk pengambilan keputusan, baik informasi yang bersifat kualitatif maupun

Lebih terperinci