BAB 3. MESIN DC (Karakteristik Generator DC)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3. MESIN DC (Karakteristik Generator DC)"

Transkripsi

1 BAB 3. MESIN DC (Karakteristik Generator DC) Dipandang dari sisi suplai arus, secara umum mesin DC dapat dibedakan menjadi: - Generator DC mensuplai daya ke luar - Motor DC disuplai daya dari luar Dilihat dari konstriksinya, secara umum mesin DC dapat dibagi menjadi: - Mesin DC Shunt - Mesin DC Seri - Mesin DC Kompon (kompon panjang/ pendek, kompon kumulatif/ diferensial) Model konstruksi berbagai mesin DC dapat dilihat pada gambar 2.0 di bawah. (i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii) (viii) Gambar 2.0 Berbagai konfigurasi Mesin DC (i) Mesin DC Shunt (ii) Mesin DC Seri (iii) Mesin DC Kompon Pendek (Kompon Kumulatif) (iv) Mesin DC Kompon Panjang (Kompon Kumulatif) (v), (vi) Mesin DC Kompon Pendek Diferensial (vii), (viii) Mesin DC Kompon Panjang Diferensial Dasar Tenaga Elektrik Kunt2014 Page 1

2 3.1 Generator DC Kecepatan operasi mesin DC jenis generator adalah tetap yaitu sesuai dengan penggerak mula (prime mover). Pada operasi untuk penggunaan umum, penggerak mula dilengkapi dengan pengatur kecepatan (speed governor) sehingga kecepatan generator praktis konstan. Dalam kondisi seperti itu, kinerja yang ditawarkan pembangkit terutama dalam hubungan antara eksitasi, tegangan dan beban terminal. Untuk mempermudah melihat hubungan tersebut, digunakan bentuk grafis yang memperlihatkan kurva yang dikenal sebagai karakteristik pembangkit. Karakteristik ini sekilas menunjukkan perilaku generator pada kondisi beban yang berbeda. 3.2 Karakteristik Generator DC Karakteristik penting generator DC: OpenCircuit Characteristic (OCC), Kurva memperlihatkan hubungan antara pembangkit emf pada keadaan tanpa beban (E0) dan arus medan (If) pada kecepatan konstan. Hal ini juga dikenal sebagai kurva jenuh (saturasi) karakteristik magnetik atau tanpa beban. Bentuknya praktis sama untuk semua generator baik untuk eksitasi-terpisah atau eksitasi-sendiri. Data untuk kurva OCC diperoleh dari ekpsperimen menggunakan generator tanpa-beban dan kecepatan konstan, kemudian mencatat perubahan tegangan terminal sebagai variasi arus medan. Karakteristik Internal atau Karakteristik Total (E/Ia), Kurva memperlihatkan hubungan antara pembangkitan emf pada keadaan berbeban (E) dan arus jangkar (Ia). e.m.f. E kurang dari E 0 karena efek demagnetisasi reaksi jangkar. Oleh karena itu, kurva ini akan terletak di bawah karakteristik sirkuit terbuka (OCC). Karakteristik internal yang menarik terutama untuk desainer. Hal ini tidak dapat diperoleh secara langsung dengan eksperimen. Hal ini disebabkan voltmeter tidak bisa membaca e.m.f. yang dihasilkan pada beban karena drop tegangan resistans jangkar. Karakteristik internal dapat diperoleh dari karakteristik eksternal jika belitan resistans diketahui karena efek reaksi jangkar meliputi kedua karakteristik. Karakteristik Eksternal (V/I L ), Kurva ini menunjukkan hubungan antara tegangan terminal (V) dan arus beban (I L ). Tegangan terminal V akan kurang dari E karena drop tegangan di sirkuit jangkar. Oleh karena itu, kurva ini akan terletak di bawah karakteristik internal. Karakteristik ini sangat penting dalam menentukan kesesuaian generator untuk tujuan tertentu. Hal ini dapat diperoleh dengan melakukan pengukuran secara simultan tegangan terminal dan arus beban (dengan voltmeter dan ammeter) dari generator terbebani. 3.3 Karakteristik Untai Terbuka Generator DC O.C.C. untuk Generator DC ditentukan sebagai berikut. Belitan medan dari Generator DC (seri atau shunt) diputus dari mesin dan dieksitasi secara terpisah dari sumber dc eksternal seperti yang ditunjukkan pada Gambar. (3.1) (ii). Generator dijalankan pada kecepatan tetap (yaitu, kecepatan normal). Medan arus (I f ) dinaikkan dari nol dalam langkah-langkah dan nilainilai yang sesuai dari yang dihasilkan emf (E 0 ) dibaca pada voltmeter yang dihubungkan pada terminal jangkar. Ketika memplot hubungan antara E0 dan I f, diperoleh karakteristik rangkaian terbuka seperti ditunjukkan pada Gambar. (3.1) (i). Dasar Tenaga Elektrik Kunt2014 Page 2

3 (i) Gambar 3.1 (ii) Poin-poin berikut dapat dicatat dari O.C.C.: - Ketika arus medan adalah nol, ada beberapa emf yang dihasilkan OA. Hal tersebut disebabkan oleh sisa magnetisme (sering disebut dengan magnet sisa) dalam kutub medan. - Pada rentang yang cukup lebar medan arus (hingga ke titik B dalam kurva), kurva linear. Hal ini karena dalam kisaran ini, keengganan (reluktan) besi dapat diabaikan dibandingkan dengan celah udara. Reluktan celah udara konstan oleh karena itu linear. - Setelah titik B pada kurva, reluktan besi juga hadir ke dalam gambar. Hal tersebut karena pada kepadatan fluks tinggi, µ r pada besi mengalami penurunan dan reluktan besi tidak lagi diabaikan. Akibatnya, kurva menyimpang dari hubungan linear. - Setelah titik C pada kurva, kejenuhan magnetik kutub dimulai dan E 0 cenderung mendatar (level off). O.C.C.dari generator eksitasi-sendiri diperoleh dengan menjalankannya sebagai generator eksitasi-terpisah. 3.4 Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah Kerugian yang jelas dari generator dc eksitasi-terpisah adalah bahwa kita memerlukan sumber DC eksternal untuk eksitasi, tetapi karena tegangan output dapat dikendalikan lebih mudah dan mempunyai rentang yang luas (dari nol sampai maksimum), maka jenis eksitasi seperti ini ditemukan di banyak aplikasi. Gambar 3.2 Dasar Tenaga Elektrik Kunt2014 Page 3

4 (i) Karakteristik Untai Terbuka (Open Circuit) O.C.C. generator eksitasi terpisah ditentukan dengan cara yang dijelaskan dalam Sec. (3.2/2.4). Gambar. (3.2/2.2) menunjukkan variasi yang dihasilkan e.m f. pada tidak ada beban dengan arus medan untuk berbagai kecepatan tetap. Perhatikan bahwa jika nilai kecepatan konstan dinaikkan, kecuraman kurva juga meningkat. Ketika arus medan adalah nol, magnetisme sisa di kutub akan menimbulkan ggl awal kecil seperti yang ditunjukkan. (ii) Karakteristik Internal dan Eksternal Karakteristik eksternal generator terpisah dieksitasi adalah kurva antara tegangan terminal (V) dan beban IL saat ini (yang sama dengan arus dinamo dalam kasus ini). Untuk menentukan karakteristik eksternal, sirkuit set up seperti ditunjukkan pada Gambar. (3.3) (i). Sebagai arus beban meningkat, tegangan terminal jatuh karena dua alasan: (a) Reaksi jangkar melemahkan fluks utama sehingga emf aktual dihasilkan E pada beban kurang dari yang dihasilkan (E0) pada tidak ada beban. (b) Ada penurunan tegangan resistansi jangkar (=I L Ra = IaRa). Karena alasan tersebut, karakteristik eksternal adalah kurva terkulai [kurva 3 pada Gambar. 3.3 (ii)]. Perhatikan bahwa dalam ketiadaan reaksi jangkar dan jangkar drop, yang dihasilkan emf akan menjadi E 0 (kurva 1). Karakteristik internal dapat ditentukan dari karakteristik eksternal dengan menambahkan penurunan I L Ra dengan karakteristik eksternal. Hal ini karena penurunan reaksi jangkar termasuk dalam karakteristik eksternal. Kurva 2 adalah karakteristik internal generator dan jelas harus berada di atas karakteristik eksternal. (i) (ii) Gambar Pembangkitan Tegangan di Generator yang Self-Excited (Eksitasi-Sendiri) Akan kita lihat bagaimana tegangan build-up pada generator yang eksitasi-sendiri. (i) Generator Shunt Mempertimbangkan generator shunt. Ketika generator dijalankan pada kecepatan konstan, beberapa emf akan dihasilkan karena ada magnet sisa di kutub utama. E.m.f. kecil ini mengedarkan arus medan yang pada gilirannya menghasilkan fluks tambahan memperkuat fluks sisa yang asli (kolom yang disediakan koneksi belitan yang benar). Proses ini berlanjut dan Dasar Tenaga Elektrik Kunt2014 Page 4

5 generator membangun tegangan yang dihasilkan secara normal mengikuti OCC seperti ditunjukkan pada Gambar. (3.4) (i). Hambatan medan dapat diwakili oleh garis lurus melewati titik asal seperti ditunjukkan pada Gambar. (3.4) (ii). Kedua kurva dapat ditunjukkan pada diagram yang sama karena mereka memiliki ordinat yang sama [Lihat Gambar. 3.4 (iii)]. Karena sirkuit medan bersifat induktif, ada penundaan dalam peningkatan arus saat menutup peralihan rangkaian medan. Laju ketika arus meningkat tergantung pada tegangan yang tersedia untuk meningkatkan itu. Misalkan pada setiap saat, arus medan adalah i (= OA) dan meningkat pada laju di / dt. kemudian, = + dengan: = resistan untai medan total = induktan untai medan Pada anggapan seketika, total e.m.f. yang tersedia adalah AC [Lihat Gambar. 3.4 (iii)]. Sejumlah AB dari c.m.f. AC yang diserap oleh drop tegangan dan bagian sisanya BC tersedia untuk mengatasi L di / dt. Karena tersedia kelebihan tegangan ini, memungkinkan arus medan untuk meningkatkan nilai OA. Namun, pada titik D, tegangan yang tersedia adalah OM dan semua diserap oleh drop i. Akibatnya, arus medan tidak dapat meningkat lebih lanjut dan generator berhenti membangkitkan. (i) (ii) (iii) Gambar 3.4 Kita sampai pada kesimpulan yang sangat penting bahwa tegangan yang dibangun generator diberikan oleh titik persimpangan OCC dan garis resistansi medan. Jadi pada Gambar. (3.4) (iii), D adalah titik perpotongan dua kurva. Oleh karena itu generator akan membangun sebuah tegangan OM. (ii) Generator Seri Selama operasi awal, dengan belum adanya arus yang mengalir, tegangan sisa akan dihasilkan persis seperti dalam kasus generator shunt. Tegangan sisa akan menyebabkan arus mengalir melalui seluruh untai seri ketika untai ditutup. Selanjutnya tegangan akan dibangun menuju titik ekuilibrium (keseimbangan) yang benar-benar analog dengan pembangkitan pada Dasar Tenaga Elektrik Kunt2014 Page 5

6 generator shunt. Grafik tegangan pembangkitan akan mirip dengan generator shunt kecuali bahwa sekarang arus beban (bukan arus medan shunt untuk generator) akan diambil sepanjang sumbu x. (iii) Generator Kompon Ketika generator kompon memiliki fluks medan seri membantu fluks medan shunt, mesin dikatakan kompon kumulatif. Ketika bidang seri terhubung secara terbalik sehingga medan fluksnya berlawanan dengan fluks medan shunt, generator kemudian menjadi kompon diferensial. Cara termudah untuk membangkitkan tegangan di generator kompon adalah mulai starting dalam keadaan tidak ada beban. Pada keadaan tanpa beban, hanya medan shunt yang berpengaruh. Ketika tanpa beban pembangkitan tegangan dicapai, generator diberi beban. Jika di bebani, tegangan naik, berarti koneksi bidang seri kumulatif. Jika tegangan turun secara signifikan, sambungan membentuk formasi kompon diferensial. 3.6 Resistan Medan Kritis untuk Generator Shunt Kita telah melihat di atas bahwa tegangan yang dibangkitkan di dalam generator shunt tergantung pada resistans untai medan. Jika resistansi untai medan R 1 (garis OA), maka generator akan membangkitkan sebuah tegangan OM seperti ditunjukkan pada Gambar. (3.5). Jika resistansi untai medan meningkat menjadi R 2 (garis OB), generator akan membangkitkan sebuah tegangan OL, sedikit lebih kecil dari OM. Sebagaimana resistan untai medan meningkat, kemiringan garis resistan juga meningkat. Ketika garis resistan medan menjadi tangen (bersinggungan) (garis OC) dengan OCC, generator hanya akan tereksitasi. Jika resistansi untai medan meningkat melampaui titik ini (katakanlah garis OD), generator akan gagal untuk eksitasi. Resistansi untai medan diwakili oleh garis OC (bersinggungan dengan OCC) disebut resistan medan kritis R C untuk generator shunt. Ini dapat didefinisikan seperti di bawah: Resistan untai medan maksimum (untuk kecepatan tertentu) dengan generator shunt yang hanya akan tereksitasi, dikenal sebagai resistan medan kritis. Perlu dicatat bahwa generator shunt akan membangkitkan tegangan hanya jika resistan untai medan kurang dari resistan medan kritis. Gambar Resistan Kritis untuk Generator Seri Gambar. (3.6) menunjukkan tegangan yang dibangkitkan dalam generator seri. Berikut R 1, R 2 dll. merupakan resistan total untai (hambatan beban dan gulungan resistan medan). Jika resistan untai total adalah R1, maka generator seri akan membangkitkan sebuah tegangan OL. Dasar Tenaga Elektrik Kunt2014 Page 6

7 Garis OC bersinggungan dengan O.C.C. dan mewakili resistan kritis RC untuk generator seri. Jika resistansi total dari rangkaian tersebut lebih dari RC (katakanlah garis OD), generator akan gagal untuk membangkitkan tegangan. Perhatikan bahwa Gambar. (3.6) mirip dengan Gambar. (3.5) dengan perbedaan sebagai berikut: (i) Pada Gambar. (3,5), R 1, R 2 dll. mewakili resistan untai medan keseluruhan. Namun, R 1, R 2 dll pada Gambar. (3.6) merupakan resistan untai total (hambatan beban dan medan seri belitan resistan dll). (ii) Dalam Gambar (3,5), arus medan saja digambarkan sepanjang sumbu-x. Namun, pada Gambar. (3.6) arus beban I L digambarkan di sepanjang sumbu-y. Perhatikan bahwa dalam generator seri, arus medan = beban I L arus. Gambar Karakteristik Generator Seri Gambar. (3.7) (i) menunjukkan koneksi dari generator belitan seri. Karena hanya ada satu arus (yang yang mengalir melalui seluruh mesin), arus beban adalah sama dengan arus yang mengeksitasi. Gambar 3.7 (i) O.C.C Kurva 1 menunjukkan karakteristik untai terbuka (OCC) dari generator seri. Hal ini dapat diperoleh secara eksperimental dengan mencabut gulungan medan dari mesin dan mengeksitasi menggunakan sumber DC terpisah seperti yang dibahas di Sec 3.2. Dasar Tenaga Elektrik Kunt2014 Page 7

8 (ii) Karakteristik Internal Kurva 2 menunjukkan karakteristik total atau karakteristik internal generator seri. Ini memberikan hubungan antara emf E yang dihasilkan pada beban dan arus jangkar. Karena reaksi jangkar, fluks dalam mesin akan lebih kecil daripada fluks tanpa beban. Oleh karena itu, e.m.f. E yang dihasilkan pada kondisi beban akan kurang dari emf yang E 0 yang dihasilkan pada kondisi tanpa beban. Akibatnya, kurva karakteristik internal terletak di bawah kurva OCC; perbedaan diantara keduanya mewakili efek reaksi jangkar [Lihat Gambar. 3.7 (ii)]. (iii) Karakteristik Eksternal Kurva 3 menunjukkan karakteristik eksternal generator seri. Ini memberikan hubungan antara tegangan terminal dan arus beban IL : V = E - ( + ) Oleh karena itu, kurva karakteristik eksternal akan terletak di bawah kurva karakteristik internal dengan jumlah yang sama dengan penurunan Ohmic [yaitu, ( + ) dalam mesin seperti ditunjukkan pada Gambar. (3.7) (ii). Gambar 3.8 Karakteristik internal dan eksternal DC seri generator dapat diplot satu sama lain seperti ditunjukkan pada Gambar. (3.8). Misalkan kita diberi karakteristik internal generator. Biarkan OC garis mewakili resistan dari seluruh mesin yaitu +. Jika arus beban adalah OB, maka drop tegangan pada mesin adalah AB, yaitu: AB = drop Ohmic pada mesin = OB( + ) Sekarang peningkatan tegak lurus dari titik B dan menandai titik b pada baris ini sehingga ab = AB. Maka titik b akan terletak pada karakteristik eksternal generator. Setelah prosedur yang sama, poin lain dari karakteristik eksternal dapat ditemukan. Sangat mudah untuk melihat bahwa kita juga bisa mem-plot karakteristik internal dari karakteristik eksternal. 3.9 Karakteristik Generator Shunt Gambar (3.9) (i) menunjukkan koneksi dari generator belitan shunt. Arus jangkar terpecah menjadi dua bagian; sebuah sebagian kecil mengalir melalui belitan medan shunt sementara bagian utama menuju ke beban eksternal. Dasar Tenaga Elektrik Kunt2014 Page 8

9 (i) O.C.C. O.C.C. dari generator shunt mirip bentuknya dengan generator seri seperti ditunjukkan pada Gambar. (3.9) (ii). Garis OA merupakan resistan untai medan shunt. Ketika generator dijalankan pada kecepatan normal, akan membangkitkan sebuah tegangan OM. Pada saat tanpa beban, tegangan terminal generator akan konstan (= OM) yang diwakili oleh garis putus-putus horisontal MC. (ii) Karakteristik Internal Ketika generator dibebani, fluks per kutub berkurang karena reaksi jangkar. Maka, emf E yang dihasilkan pada beban lebih kecil dari e.m.f. yang dihasilkan tanpa beban. Akibatnya, karakteristik internal (E/ Ia) turun ke bawah sedikit seperti ditunjukkan pada Gambar. (3.9) (ii). Gambar 3.9 (iii) Kurva 2 menunjukkan karakteristik eksternal generator shunt. Ini memberikan hubungan antara terminal tegangan V dan arus beban I L. V = E - = E - ( + ) Oleh karena itu, kurva karakteristik eksternal akan terletak di bawah kurva karakteristik internal dengan jumlah yang sama dengan penurunan sirkuit jangkar [yaitu, (I L + I sh ) R a ] seperti ditunjukkan pada Gambar. (3.9) (ii). Catatan. Ini dapat dilihat dari karakteristik eksternal yang berubah dalam tegangan terminal mulai tanpa beban sampai beban penuh adalah kecil. Tegangan terminal dapat selalu dipertahankan konstan dengan menyesuaikan rheostat medan R secara otomatis Resistan Eksternal Kritis pada Generator Shunt Jika resistansi beban di terminal generator shunt menurun, maka beban meningkat arus? Namun, ada batas sampai peningkatan arus beban dengan penurunan resistan beban. Setiap penurunan resistan beban di luar titik ini, bukan meningkatkan arus, akhirnya menghasilkan berkurang arus. Akibatnya, karakteristik eksternal berubah kembali (kurva putus-putus) seperti ditunjukkan pada Gambar. (3.10). Tangen OA untuk kurva merupakan hambatan eksternal minimum yang diperlukan untuk eksitasi generator shunt pada beban dan disebut resistensi eksternal kritis. Jika resistan dari untai eksternal kurang dari resistan eksternal kritis (diwakili Dasar Tenaga Elektrik Kunt2014 Page 9

10 oleh garis singgung OA pada Gambar. 3.10), mesin akan menolak untuk eksitasi atau akan deeksitasi jika sudah running. Ini berarti hambatan eksternal sangat rendah hampir mebuat hubung singkat mesin dan menjauh dari eksitasinya. Gambar 3.10 Catatan. Ada dua resistensi kritis untuk pembangkit shunt yaitu, resistan medan kritis (I), (ii) hambatan eksternal kritis. Untuk generator shunt untuk membangkitkan tegangan, sebelumnya tidak boleh melebihi dan yang terakhir tidak boleh menuju bawah Bagaimana Menggambar O.C.C. pada Kecepatan Berbeda Jika kita diberi O.C.C. dari generator pada kecepatan N1 konstan, maka kita dapat dengan mudah menarik OCC setiap N 2 kecepatan konstan lainnya. Gambar (3.11) menggambarkan prosedur. Di sini kita diberi O.C.C. pada kecepatan konstan N 1. Hal ini diinginkan mencapai menemukan O.C.C. dengan kecepatan konstan N 2 (diasumsikan bahwa N 1 < N 2 ). Untuk eksitasi konstan, E N. = atau E 2 = E 1 Gambar 3.11 Seperti ditunjukkan dalam Gambar. (3.11), untuk I f = OH, E 1 = HC. Oleh karena itu, nilai baru e.m.f. (E 2 ) untuk I f sama tetapi pada N 2 i Dasar Tenaga Elektrik Kunt2014 Page 10

11 E 2 = HC = HD Ini menempatkan titik D pada O.C.C. baru di N 2. Demikian pula, titik lainnya dapat ditemukan mengambil nilai yang berbeda dari I f. Tempat titik-titik ini akan menjadi O.C.C. di N Kecepatan Kritis (N C ) Kecepatan kritis generator shunt adalah kecepatan minimum di bawah ini yang gagal untuk eksitasi. Jelas, itu adalah kecepatan yang resistan medan shunt yang diberikan merupakan resistan kritis. Pada Gambar. (3.12), kurva 2 sesuai dengan kecepatan kritis karena garis resistan medan shunt (Rsh) adalah tangensial terhadapnya. Jika generator berputar pada kecepatan penuh N, OCC baru bergerak ke atas dan garis R'sh menggambarkan resistan kritis untuk kecepatan ini. Gambar 3.12 Kecepatan Resistan Kritis Dalam rangka mencari kecepatan kritis, diambil sembarang titik C yang cocok pada sumbu eksitasi dan tegak lurus sehingga memotong Rsh dan R'sh garis pada masing-masing titiktitik B dan A. kemudian, = atau = N 3.13 Kondisi Pembangkit Tegangan Generator Shunt Kondisi yang diperlukan untuk tegangan build-up di generator shunt adalah: (i) Harus ada beberapa magnet sisa dalam kutub pembangkit. (ii) Koneksi dari gulungan medan harus sedemikian rupa sehingga arus medan memperkuat magnet sisa. (iii) Hambatan dari rangkaian medan harus lebih kecil dari resistan kritis. Dengan kata lain, kecepatan generator harus lebih tinggi dari kecepatan kritis Karakteristik Generator Kompon Dalam generator kompon, baik eksitasi seri dan shunt digabungkan seperti yang ditunjukkan pada Gambar. (3.13). Belitan shunt dapat dihubungkan langsung di sepanjang Dasar Tenaga Elektrik Kunt2014 Page 11

12 jangkar saja (short-shunt connection S = kompon pendek) atau di sepanjang jangkar ditambah medan seri (long-shunt connection G = kompon panjang). Generator kompon dapat dijadikan generator kompon kumulatif atau kompon diferensial. Yang terakhir ini jarang digunakan dalam praktek. Oleh karena itu, kita akan membahas karakteristik generator kompon-kumulatif. Dapat dicatat bahwa karakteristik eksternal generator kompon shunt panjang dan pendek hampir identik. Karakteristik Eksternal Gambar. (3.14) menunjukkan karakteristik eksternal generator kompon secara kumulatif. Eksitasi seri membantu eksitasi shunt. Derajat kompon tergantung pada peningkatan eksitasi seri dalam meningkatkan arus beban. Gambar 3.13 (i) Jika kumparan belitan seri begitu disesuaikan, maka dengan meningkatnya arus beban tegangan terminal aka meningkat pula, hal ini disebut generator over-compound. Dalam kasus seperti itu, karena arus beban meningkat, mmf medan seri meningkat dan cenderung meningkatkan fluks sehingga menghasilkan tegangan. Peningkatan tegangan yang dihasilkan lebih besar dari drop sehingga bukannya menurun, meningkatnya tegangan terminal ditunjukkan oleh kurva A pada Gambar. (3.14). (ii) Jika kumparan belitan seri begitu disesuaikan, maka dengan meningkatnya arus beban, tegangan terminal secara substansial tetap konstan, hal itu disebut generator flat-compound. Belitan seri mesin tersebut memiliki jumlah yang lebih kecil dari kumparan mesin komponlebih, karena itu, tidak meningkatkan fluks sebanyak arus beban yang diberikan. Akibatnya, tegangan beban penuh hampir sama dengan tegangan tanpa beban seperti yang ditunjukkan oleh kurva B pada Gambar (3.14). (iii) Jika belitan medan seri memiliki jumlah yang lebih kecil dari kumparan pada mesin kompon-datar, tegangan terminal jatuh dengan meningkatnya arus beban seperti yang ditunjukkan oleh kurva C Gambar. (3.14). Mesin seperti ini disebut generator under-compound. Dasar Tenaga Elektrik Kunt2014 Page 12

13 Gambar Regulasi Tegangan Perubahan tegangan terminal generator antara beban penuh dan tanpa beban (dengan kecepatan konstan) disebut regulasi tegangan, biasanya dinyatakan sebagai persentase dari tegangan pada beban penuh. % regulasi tegangan = 100 Dengan = Tegangan terminal generator tanpa beban = Tegangan terminal generator beban penuh Perhatikan: bahwa pengaturan tegangan generator ditentukan dengan untai medan dan kecepatan dipertahankan konstan. Jika pengaturan tegangan generator adalah 10%, itu berarti bahwa tegangan terminal meningkat 10% karena perubahan beban dari beban penuh ke tanpa beban Operasi Paralel Generator DC Dalam pembangkit listrik DC, listrik biasanya dipasok dari beberapa pembangkit berkapasitas kecil yang terhubung secara paralel, bukan dari satu generator besar. Hal ini disebabkan beberapa alasan berikut: (i) Continuity of service (Kontinuitas layanan) Jika generator tunggal yang besar digunakan dalam pembangkit listrik, maka dalam kasus kerusakannya, seluruh pabrik akan ditutup. Namun, jika daya dipasok dari sejumlah unitunit kecil yang beroperasi secara paralel, maka dalam kasus kegagalan satu unit, kontinuitas pasokan dapat dipertahankan oleh unit-unit lain yang sehat. (ii) Efficiency (Efisiensi) Generator berjalan paling efisien saat dibebani sesuai ukuran kapasitasnya. Biaya listrik kurang per kwh saat output generator dibebani secara efisien. Oleh karena itu, ketika permintaan beban pada pembangkit listrik berkurang, satu atau lebih generator dapat ditutup (shut down) dan unit yang tersisa dapat dibebani secara efisien. Dasar Tenaga Elektrik Kunt2014 Page 13

14 (iii) Maintenance and repair (Perawatan dan perbaikan) Generator umumnya memerlukan rutin pemeliharaan dan perbaikan. Oleh karena itu, jika generator dioperasikan secara paralel, operasi rutin atau darurat dapat dilakukan dengan mengisolasi generator yang bermasalah sementara beban disuplai dari unit yang lain. Ini mengacu pada keamanan dan ekonomi. (iv) Increasing plant capacity (Penambahan papasitas pembangkit) Dalam dunia modern meningkatnya populasi, penggunaan listrik terus meningkat. Ketika diperlukan penambahan kapasitas, unit baru bisa diparalelkan dengan cara sederhana dengan unit lama. (v) Non-availability of single large unit (Tidak tersedia unit tunggal yang besar) Dalam banyak situasi, satu unit berkapasitas besar yang diinginkan mungkin tidak tersedia. Dalam hal ini bahwa sejumlah unit yang lebih kecil dapat dioperasikan secara paralel untuk memenuhi kebutuhan beban. Umumnya unit tunggal yang besar lebih mahal Menghubungkan Generator Shunt Secara Paralel Generator di pembangkit listrik yang terhubung secara paralel melalui bus-bar. Bus-bar adalah batang tembaga tebal berat dan bertindak sebagai +Ve dan terminal -Ve. Terminal positif dari generator yang terhubung ke +Ve sisi bus-bar dan terminal negatif ke sisi negatif dari busbar. Gambar. (3.15) menunjukkan generator shunt 1 terhubung ke bus-bar dan memasok beban. Ketika beban pada pembangkit listrik meningkat melebihi kapasitas generator, generator shunt 2 dihubungkan secara paralel untuk memenuhi adanya permintaan beban meningkat. Prosedur untuk memparalelkan generator 2 dengan generator 1 adalah sebagai berikut: (i) Penggerak utama generator 2 dihidupkan hingga mencapai ukuran kecepatan. Sekarang beralih S4 di sirkuit bidang generator 2 ditutup. Gambar 3.15 (ii) Selanjutnya pemutus sirkuit CB-2 ditutup dan eksitasi generator 2 disesuaikan sampai menghasilkan tegangan sama dengan tegangan bus-bar. Hal ini ditunjukkan pada voltmeter V2. Dasar Tenaga Elektrik Kunt2014 Page 14

15 (iii) Sekarang generator 2 siap disejajarkan dengan generator 1. saklar utama S3, ditutup, sehingga menempatkan generator 2 secara paralel dengan generator 1. Perhatikan bahwa generator 2 tidak memasok beban apapun karena yang dihasilkan emf sama dengan bus-bar tegangan. Generator dikatakan "mengambang" (yaitu, tidak memasok listrik ke setiap beban) pada bus-bar. (iv) Jika generator 2 siap digunakan untuk memberikan aliran arus, maka tegangan E yang dibangkitkan harus lebih besar dari tegangan bus-bar V. Dalam hal ini, arus yang akan disuplai adalah I = (E - V) / Ra, dengan Ra adalah resistansi dari untai jangkar. Dengan meningkatkan arus medan (maka menginduksi emf E), generator 2 dapat digunakan untuk menyuplai ke beban dengan jumlah sesuai yang dibutuhkan. (v) Beban dapat digeser dari satu generator shunt ke generator yang lain hanya dengan menyesuaikan eksitasi medannya. Jadi jika generator 1 harus ditutup, seluruh beban bisa digeser ke generator 2 asalkan memiliki kapasitas yang cukup untuk memasok beban itu. Dalam hal ini, mengurangi arus suplai oleh generator 1 hingga mencapai nol (ini akan ditunjukkan dengan ammeter A1) dengan membuka CB 1 dan selalanjut buka juga saklar utama S Load Sharing Pembagian beban antara generator shunt secara paralel dapat dengan mudah diatur karena karakteristik penurunan tegangannya. Beban dapat bergeser dari satu generator ke generator yang lain hanya dengan menyesuaikan eksitasi medan. Akan dibahas pembagian beban dua generator yang memiliki tegangan tanpa beban tidak seimbang. Biarkan E1, E2 = tanpa beban tegangan dari dua generator R1, R2 = resistansi jangkar V = tegangan terminal umum (tegangan Bus-bar) Kemudian, = dan = Dengan demikian arus keluaran dari generator tergantung pada nilai-nilai E 1 dan E 3. Nilai-nilai ini dapat diubah oleh rheostats medan. Tegangan terminal umum (atau bus-bar tegangan) akan tergantung pada (i) EMFs generator individu dan (ii) total arus beban disediakan. Hal ini umumnya diinginkan untuk menjaga bus-bar tegangan konstan. Hal ini dapat dicapai dengan menyesuaikan Eksitasi bidang generator beroperasi secara paralel Generator Kompon Paralel Generator under-kompon juga beroperasi memuaskan secara paralel, tetapi generator over-compund tidak akan beroperasi secara memuaskan kecuali bidang seri mereka diparalelkan. Hal ini dicapai dengan menghubungkan dua sikat negatif bersama-sama seperti yang ditunjukkan pada Gambar. (3.16) (i). Konduktor yang digunakan untuk menghubungkan sikat ini umumnya disebut equalizer bar. Misalkan dilakukan usaha untuk mengoperasikan dua generator pada Gambar. (3.16) (ii) secara paralel tanpa bar equalizer. Jika, untuk alasan apapun, arus disuplai oleh generator 1 meningkat sedikit, arus dalam medan seri akan meningkat dan menaikkan tegangan yang dihasilkan. Hal ini akan menyebabkan generator 1 untuk mengambil lebih banyak beban. Karena beban total yang dipasok ke sistem adalah konstan, arus dalam generator 2 harus menurun dan akibatnya medan seri melemah. Karena efek ini bersifat kumulatif, generator 1 akan mengambil seluruh beban dan menyuplai generator 2 sebagai motor. Dalam kondisi seperti Dasar Tenaga Elektrik Kunt2014 Page 15

16 itu, arus dalam dua mesin akan terarah seperti yang ditunjukkan pada Gambar. (3.16) (ii). Setelah mesin 2 berubah dari generator menjadi motor, arus di medan shunt akan tetap berada pada arah yang sama, namun arus dalam jangkar dan medan seri akan berbalik arah (mundur). Dengan demikian perilaku magnetisasi tersebut membuat fluks medan seri berlawanan arah dengan medan shunt. Ketika arus yang diambil oleh mesin 2 meningkat, aksi demagnetisasi medan seri menjadi lebih besar dan resultan medan yang dihasilkan menjadi lemah. Resultan medan yang dihasilkan akhirnya akan menjadi nol dan pada saat itu mesin 2 akan menghubung-singkat mesin 1, membuka pemutus dari salah satu atau kedua mesin. (i) Gambar 3.16 (ii) Ketika batang (bar) equalizer digunakan, apakah tindakan stabilisasi eksis? dan mesin tidak cenderung untuk mengambil semua beban. Untuk mempertimbangkan ini, anggap arus disuplai oleh generator 1 meningkat [Lihat Gambar (i)]. Peningkatan arus tidak hanya akan melewati medan seri generator 1 tetapi juga melalui equalizer bar dan medan seri generator 2. Oleh karena itu, tegangan dari kedua mesin meningkat dan generator 2 akan mengambil bagian dari beban. Ref: - Mehta, Principles of Electrical Machines, S.Chan & Company LTD., Richard C. Dorf, Systems Controls Embedded Systems Energy & Machines, 3rd (2006) Dasar Tenaga Elektrik Kunt2014 Page 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motor Arus Searah Sebuah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanik dikenal sebagai motor arus searah. Cara kerjanya berdasarkan prinsip, sebuah konduktor

Lebih terperinci

KONSTRUKSI GENERATOR DC

KONSTRUKSI GENERATOR DC KONSTRUKSI GENERATOR DC Disusun oleh : HENDRIL SATRIYAN PURNAMA 1300022054 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2015 I. DEFINISI GENERATOR DC Generator

Lebih terperinci

JENIS-JENIS GENERATOR ARUS SEARAH

JENIS-JENIS GENERATOR ARUS SEARAH JENISJENIS GENERATOR ARUS SEARAH Medan magnet pada generator dapat dibangkitkan dengan dua cara yaitu : dengan magnet permanen dengan magnet remanen Generator listrik dengan magnet permanen sering juga

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1. Umum Motor arus searah (DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah

Lebih terperinci

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Generator listrik Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai pembangkit

Lebih terperinci

TUGAS PERTANYAAN SOAL

TUGAS PERTANYAAN SOAL Nama: Soni Kurniawan Kelas : LT-2B No : 19 TUGAS PERTANYAAN SOAL 1. Jangkar sebuah motor DC tegangan 230 volt dengan tahanan 0.312 ohm dan mengambil arus 48 A ketika dioperasikan pada beban normal. a.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Generator arus searah mempunyai komponen dasar yang hampir sama dengan komponen mesin-mesin lainnya. Secara garis besar generator arus searah adalah alat konversi energi mekanis

Lebih terperinci

MOTOR DC. Karakteristik Motor DC

MOTOR DC. Karakteristik Motor DC MOTOR DC Karakteristik Motor DC Karakteristik yang dimiliki suatu motor DC dapat digambarkan melalui kurva daya dan kurva torsi/kecepatannya, dari kurva tersebut dapat dianalisa batasanbatasan kerja dari

Lebih terperinci

BAB 2. MESIN DC. Model konstruksi berbagai mesin DC dapat dilihat pada gambar 2.0 di bawah. (i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii) (viii)

BAB 2. MESIN DC. Model konstruksi berbagai mesin DC dapat dilihat pada gambar 2.0 di bawah. (i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii) (viii) BAB 2. MESIN DC Meskipun persentase yang jauh lebih besar dari mesin listrik dalam pelayanan adalah mesin AC, namun mesin DC sangat penting bagi industri. Keuntungan utama dari mesin DC, khususnya DC Motor,

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II MOTOR ARUS SEARAH BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1. Umum Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang merubah enargi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Hampir pada semua prinsip pengoperasiannya,

Lebih terperinci

GENERATOR ARUS SEARAH

GENERATOR ARUS SEARAH GENERATOR ARUS SEARAH PRINSIP KERJA GENERATOR ARUS SEARAH Prinsip kerja suatu generator arus searah berdasarkan hukum Faraday : e = N d / dt dimana : N : jumlah lilitan : fluksi magnet e : Tegangan imbas,

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. tersebut berupa putaran rotor. Proses pengkonversian energi listrik menjadi energi

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. tersebut berupa putaran rotor. Proses pengkonversian energi listrik menjadi energi BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1 Umum Motor arus searah ialah suatu mesin listrik yang berfungsi mengubah energi listrik arus searah (listrik DC) menjadi energi gerak atau energi mekanik, dimana energi gerak

Lebih terperinci

GENERATOR SINKRON Gambar 1

GENERATOR SINKRON Gambar 1 GENERATOR SINKRON Generator sinkron merupakan mesin listrik arus bolak balik yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Energi mekanik diperoleh dari penggerak mula (prime mover)

Lebih terperinci

Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa

Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa Hampir semua energi listrik dibangkitkan dengan menggunakan mesin sinkron. Generator sinkron (sering disebut alternator) adalah mesin sinkron yangdigunakan untuk

Lebih terperinci

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan M O T O R D C Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan motor induksi, atau terkadang disebut Ac Shunt Motor. Motor

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Umum. Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Umum. Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah ( listrik DC ) menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik, dimana tenaga gerak

Lebih terperinci

BAB VIII MOTOR DC 8.1 PENDAHULUAN 8.2 PENYAJIAN

BAB VIII MOTOR DC 8.1 PENDAHULUAN 8.2 PENYAJIAN BAB VIII MOTOR DC 8.1 PENDAHULUAN Deskripsi Singkat Manfaat Relevansi Capaian Pembelajaran Pembahasan mengenai prinsip dasar motor DC. Pembahasan bagian-bagian motor DC. Pembahasan tentang prinsip kerja

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II MOTOR ARUS SEARAH BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1 Umum Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah sangat identik

Lebih terperinci

PENGARUH PENGATURAN TAHANAN SHUNT DAN SERI TERHADAP PUTARAN DAN EFISIENSI MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

PENGARUH PENGATURAN TAHANAN SHUNT DAN SERI TERHADAP PUTARAN DAN EFISIENSI MOTOR ARUS SEARAH KOMPON PENGARUH PENGATURAN TAHANAN SHUNT DAN SERI TERHADAP PUTARAN DAN EFISIENSI MOTOR ARUS SEARAH KOMPON (Aplikasi pada Laboratorium Departemen Listrik P4TK, Medan) Andri Sitorus,Syamsul Amien Konsentrasi Teknik

Lebih terperinci

BAB II GENERATOR ARUS SEARAH. arus searah. Energi mekanik di pergunakan untuk memutar kumparan kawat

BAB II GENERATOR ARUS SEARAH. arus searah. Energi mekanik di pergunakan untuk memutar kumparan kawat BB II GENERTOR RUS SERH II.1. Umum Generator arus searah mempunyai komponen dasar yang umumnya hampir sama dengan komponen mesin mesin listrik lainnya. Secara garis besar generator arus searah adalah alat

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4 LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4 DOSEN PEMBIMBING : Bp. DJODI ANTONO, B.Tech. Oleh: Hanif Khorul Fahmy LT-2D 3.39.13.3.09 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motor arus searah (motor DC) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor DC telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan motor induksi, atau terkadang disebut

Lebih terperinci

GENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile :

GENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile : GENERATOR DC HASBULLAH, MT, 2009 ELECTRICAL ENGINEERING DEPT. ELECTRICAL POWER SYSTEM Email : hasbullahmsee@yahoo.com has_basri@telkom.net Mobile : 081383893175 Definisi Generator DC Sebuah perangkat mesin

Lebih terperinci

Created By Achmad Gunawan Adhitya Iskandar P Adi Wijayanto Arief Kurniawan

Created By Achmad Gunawan Adhitya Iskandar P Adi Wijayanto Arief Kurniawan GENERATOR DC Created By Achmad Gunawan 0906602364 Adhitya Iskandar P 0906602370 Adi Wijayanto 906602383 Arief Kurniawan 0906602446 1 Generator DC / Arus Searah : 1. Pengertian Generator DC 2. Bagian-bagian

Lebih terperinci

Klasifikasi Motor Listrik

Klasifikasi Motor Listrik Klasifikasi Motor Listrik MOTOR DC Axial current carrying conductors Radial magnetic flux Arus Dalam Motor DC Medan Magnet dalam Motor DC Gaya Dalam Motor DC Torsi dalam Motor Listrik Perubahan Torsi dalam

Lebih terperinci

Mesin Arus Searah. Karakteristik Generator Arus Searah

Mesin Arus Searah. Karakteristik Generator Arus Searah Mesin Arus Searah Karakteristik Generator Arus Searah Karakteristik Generator Arus Searah : 1. Karakteristik beban nol 2. Karakteristik dalam 3. Karakteristik luar 1. Karakteristik beban nol Memperlihatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motor DC Motor DC adalah suatu mesin yang mengubah energi listrik arus searah (energi lisrik DC) menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran rotor. [1] Pada dasarnya, motor

Lebih terperinci

MESIN SINKRON ( MESIN SEREMPAK )

MESIN SINKRON ( MESIN SEREMPAK ) MESIN SINKRON ( MESIN SEREMPAK ) BAB I GENERATOR SINKRON (ALTERNATOR) Hampir semua energi listrik dibangkitkan dengan menggunakan mesin sinkron. Generator sinkron (sering disebut alternator) adalah mesin

Lebih terperinci

3/4/2010. Kelompok 2

3/4/2010. Kelompok 2 TEKNIK TENAGA LISTRIK KELOMPOK II Andinar (0906602401) Arwidya (0906602471) Christina (0906602499) Citra Marshal (0906602490) Kelompok 2 Christina M. Andinar H. Islamy Citra Marshal Arwidya Tantri A. 1

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mesin listrik yang mengubah energi listrik pada arus searah (DC) menjadi energi

BAB II DASAR TEORI. mesin listrik yang mengubah energi listrik pada arus searah (DC) menjadi energi BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum (1,2,4) Secara sederhana motor arus searah dapat didefenisikan sebagai suatu mesin listrik yang mengubah energi listrik pada arus searah (DC) menjadi energi gerak atau energi

Lebih terperinci

Universitas Medan Area

Universitas Medan Area BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan teori Generator listrik adalah suatu peralatan yang mengubah enersi mekanis menjadi enersi listrik. Konversi enersi berdasarkan prinsip pembangkitan tegangan induksi

Lebih terperinci

BAB 2II DASAR TEORI. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang

BAB 2II DASAR TEORI. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang BAB 2II DASAR TEORI Motor Sinkron Tiga Fasa Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang putaran rotornya sinkron/serempak dengan kecepatan medan putar statornya. Motor ini beroperasi

Lebih terperinci

BAB II GENERATOR SINKRON

BAB II GENERATOR SINKRON BAB II GENERATOR SINKRON 2.1 Pendahuluan Generator arus bolak balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik arus bolak balik. Generator arus bolak balik sering disebut juga sebagai alternator,

Lebih terperinci

Pendahuluan Motor DC mengkonversikan energi listrik menjadi energi mekanik. Sebaliknya pada generator DC energi mekanik dikonversikan menjadi energi l

Pendahuluan Motor DC mengkonversikan energi listrik menjadi energi mekanik. Sebaliknya pada generator DC energi mekanik dikonversikan menjadi energi l Mesin DC Pendahuluan Motor DC mengkonversikan energi listrik menjadi energi mekanik. Sebaliknya pada generator DC energi mekanik dikonversikan menjadi energi listrik. Prinsip kerja mesin DC (dan AC) adalah

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II MOTOR ARUS SEARAH BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1. Umum Motor arus searah adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah sangat

Lebih terperinci

Modul Kuliah Dasar-Dasar Kelistrikan Teknik Industri 1

Modul Kuliah Dasar-Dasar Kelistrikan Teknik Industri 1 TOPIK 12 MESIN ARUS SEARAH Suatu mesin listrik (generator atau motor) akan berfungsi bila memiliki: (1) kumparan medan, untuk menghasilkan medan magnet; (2) kumparan jangkar, untuk mengimbaskan ggl pada

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Mesin arus searah Prinsip kerja

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Mesin arus searah Prinsip kerja BAB II DASAR TEORI 2.1 Mesin arus searah 2.1.1. Prinsip kerja Motor listrik arus searah merupakan suatu alat yang berfungsi mengubah daya listrik arus searah menjadi daya mekanik. Motor listrik arus searah

Lebih terperinci

DA S S AR AR T T E E ORI ORI

DA S S AR AR T T E E ORI ORI BAB II 2 DASAR DASAR TEORI TEORI 2.1 Umum Konversi energi elektromagnetik yaitu perubahan energi dari bentuk mekanik ke bentuk listrik dan bentuk listrik ke bentuk mekanik. Generator sinkron (altenator)

Lebih terperinci

BAB II MOTOR SINKRON. 2.1 Prinsip Kerja Motor Sinkron

BAB II MOTOR SINKRON. 2.1 Prinsip Kerja Motor Sinkron BAB II MTR SINKRN Motor Sinkron adalah mesin sinkron yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Mesin sinkron mempunyai kumparan jangkar pada stator dan kumparan medan pada rotor.

Lebih terperinci

Mesin Arus Bolak Balik

Mesin Arus Bolak Balik Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 1 Mesin Arus Bolak balik TE091403 Institut Teknologi Sepuluh Nopember August, 2012 Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id ACARA PERKULIAHAN DAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang BAB II HARMONISA PADA GENERATOR II.1 Umum Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang digunakan untuk menkonversikan daya mekanis menjadi daya listrik arus bolak balik. Arus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Penampang kumparan rotor dari atas.[4] permukaan rotor, seperti pada gambar 2.2, saat berada di daerah kutub dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Penampang kumparan rotor dari atas.[4] permukaan rotor, seperti pada gambar 2.2, saat berada di daerah kutub dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motor DC 2.1.1. Prinsip Kerja Motor DC Motor listrik adalah mesin dimana mengkonversi energi listrik ke energi mekanik. Jika rotor pada mesin berotasi, sebuah tegangan akan

Lebih terperinci

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor.

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor. BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1. Umum (8,9) Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, dimana energi gerak tersebut berupa putaran dari motor. Ditinjau

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: pengaturan, impedansi, amperlilit, potier. 1. Pendahuluan. 2. Generator Sinkron Tiga Fasa

ABSTRAK. Kata Kunci: pengaturan, impedansi, amperlilit, potier. 1. Pendahuluan. 2. Generator Sinkron Tiga Fasa ANALISA PERBANDINGAN METODE IMPEDANSI SINKRON, AMPER LILIT DAN SEGITIGA POTIER DALAM MENENTUKAN REGULASI TEGANGAN GENERATOR SINKRON DENGAN PEMBEBANAN RESISTIF, INDUKTIF DAN KAPASITIF Hanri Adi Martua Hasibuan,

Lebih terperinci

PRAKTIKUM MESIN LISTRIK : GENERATOR ARUS SEARAH (DC)

PRAKTIKUM MESIN LISTRIK : GENERATOR ARUS SEARAH (DC) PANDUAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM MESIN LISTRIK : GENERATOR ARUS SEARAH (DC) LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA TATA TERTIB/KETENTUAN

Lebih terperinci

BAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA

BAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA BAB III 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik,. Penelitian dilaksanakan selama dua bulan

Lebih terperinci

I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi

I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi Mengetahui macam-macam pengereman pada motor induksi. Menetahui karakteristik pengereman pada motor induksi. II. Alat dan bahan yang digunakan Autotrafo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. energi mekanik menjadi energi listrik. Secara umum generator DC adalah tidak

BAB I PENDAHULUAN. energi mekanik menjadi energi listrik. Secara umum generator DC adalah tidak BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Generator DC merupakan mesin DC yang digunakan untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Secara umum generator DC adalah tidak berbeda dengan motor

Lebih terperinci

KEGIATAN 1 : PENGEREMAN MOTOR ARUS SEARAH DENGAN MENGGUNAKAN TAHANAN GESER UNTUK APLIKASI LABORATORIUM

KEGIATAN 1 : PENGEREMAN MOTOR ARUS SEARAH DENGAN MENGGUNAKAN TAHANAN GESER UNTUK APLIKASI LABORATORIUM KEGIATAN 1 : PENGEREMAN MOTOR ARUS SEARAH DENGAN MENGGUNAKAN TAHANAN GESER UNTUK APLIKASI LABORATORIUM 1.1. Latar Belakang Mahasiswa perlu mengetahui aspek pengereman pada motor arus searah (Direct Current

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA II1 Umum Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran rotornya tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran

Lebih terperinci

PENGARUH POSISI SIKAT DAN PENAMBAHAN KUTUB BANTU TERHADAP EFISIENSI DAN TORSI MOTOR DC SHUNT

PENGARUH POSISI SIKAT DAN PENAMBAHAN KUTUB BANTU TERHADAP EFISIENSI DAN TORSI MOTOR DC SHUNT PENGARUH POSISI SIKAT DAN PENAMBAHAN KUTUB BANTU TERHADAP EFISIENSI DAN TORSI MOTOR DC SHUNT Jesayas Sihombing Syamsul Amien Konsentrasi Teknik Energi Listrik Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik

Lebih terperinci

DC TRACTION. MK. Transportasi Elektrik. Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Soegijapranata Semarang 1

DC TRACTION. MK. Transportasi Elektrik. Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Soegijapranata Semarang 1 DC TRACTION MK. Transportasi Elektrik Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Soegijapranata Semarang 1 DC TRACTION Motor DC adalah andalan penggerak traksi listrik pada motor listrik dan motor

Lebih terperinci

PENGARUH POSISI SIKAT TERHADAP WAKTU PENGEREMAN PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SHUNT DENGAN METODE DINAMIS

PENGARUH POSISI SIKAT TERHADAP WAKTU PENGEREMAN PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SHUNT DENGAN METODE DINAMIS PENGARUH POSISI SIKAT TERHADAP WAKTU PENGEREMAN PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SHUNT DENGAN METODE DINAMIS Samson M. Tambunsaribu, Syamsul Amien Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator. BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA II.1. Umum Mesin Induksi 3 fasa atau mesin tak serempak dibagi atas dua jenis yaitu : 1. Motor Induksi 3 fasa 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

Lebih terperinci

Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik

Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik KARAKTERISTIK MOTOR UNIVERSAL DAN MOTOR COMPOUND Tatas Ardhy Prihanto (21060110120039) Tatas_ap@yahoo.co.id Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1. Umum Motor arus searah (DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah

Lebih terperinci

TOPIK 9 ELEKTROMAGNETIK

TOPIK 9 ELEKTROMAGNETIK TOPIK 9 ELEKTROMAGNETIK HUKUM FARADAY DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Hukum Faraday Setelah dalam tahun 1820 Oersted memperlihatkan bahwa arus listrik dapat mempengaruhi jarum kompas, Faraday mempunyai kepercayaan

Lebih terperinci

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah Modul 3 Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah 3.1 Definisi Motor Arus Searah Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah menjadi tenaga listrik arus

Lebih terperinci

Mesin AC. Dian Retno Sawitri

Mesin AC. Dian Retno Sawitri Mesin AC Dian Retno Sawitri Pendahuluan Mesin AC terdiri dari Motor AC dan Generator AC Ada 2 tipe mesin AC yaitu Mesin Sinkron arus medan magnet disuplai oleh sumber daya DC yang terpisah Mesin Induksi

Lebih terperinci

STUDI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SHUNT DENGAN METODE WARD LEONARD (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

STUDI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SHUNT DENGAN METODE WARD LEONARD (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU) STUDI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SHUNT DENGAN METODE WARD LEONARD (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU) Dimas Harind Yudha Putra,Riswan Dinzi Konsentrasi Teknik Energi Listrik,

Lebih terperinci

Penggunaan & Pengaturan Motor Listrik PENGEREMAN MOTOR LISTRIK

Penggunaan & Pengaturan Motor Listrik PENGEREMAN MOTOR LISTRIK Penggunaan & Pengaturan Motor Listrik PENGEREMAN MOTOR LISTRIK PENDAHULUAN Dalam banyak aplikasi, maka perlu untuk memberikan torsi pengereman bagi peralatan yang digerakkan oleh motor listrik. Dalam beberapa

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Motor Sinkron Tiga Fasa. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Motor Sinkron Tiga Fasa. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang BAB II DASAR TEORI 2.1 Motor Sinkron Tiga Fasa Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang putaran rotornya sinkron/serempak dengan kecepatan medan putar statornya. Motor ini

Lebih terperinci

Kata Kunci: motor DC, rugi-rugi. 1. Pendahuluan. 2. Rugi-Rugi Pada Motor Arus Searah Penguatan Seri Dan Shunt ABSTRAK

Kata Kunci: motor DC, rugi-rugi. 1. Pendahuluan. 2. Rugi-Rugi Pada Motor Arus Searah Penguatan Seri Dan Shunt ABSTRAK PENGARUH PENAMBAHAN KUTUB BANTU PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SERI DAN SHUNT UNTUK MEMPERKECIL RUGIRUGI (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FTUSU) Al Magrizi Fahni, Syamsul Amien Konsentrasi

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II MOTOR ARUS SEARAH BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1 Umum Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang merubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Hampir pada semua prinsip pengoperasiannya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum MOTOR ARUS SEARAH Motor arus searah (DC) adalah mesin listrik yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Konstruksi motor arus

Lebih terperinci

STUDI PENGARUH ARUS EKSITASI PADA GENERATOR SINKRON YANG BEKERJA PARALEL TERHADAP PERUBAHAN FAKTOR DAYA

STUDI PENGARUH ARUS EKSITASI PADA GENERATOR SINKRON YANG BEKERJA PARALEL TERHADAP PERUBAHAN FAKTOR DAYA SINGUD ENSIKOM VOL. 7 NO. 1/pril STUDI PENGRUH RUS EKSITSI PD GENERTOR SINKRON YNG BEKERJ PRLEL TERHDP PERUBHN FKTOR DY Basofi, Ir.Syamsul mien, M.S Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM MESIN LISTRIK MESIN DC MOTOR DC PENGUATAN TERPISAH

LAPORAN PRAKTIKUM MESIN LISTRIK MESIN DC MOTOR DC PENGUATAN TERPISAH LAPORAN PRAKTIKUM MESIN LISTRIK MESIN DC MOTOR DC PENGUATAN TERPISAH Kelompok : 1 Nama Praktikan : Ainun Nidhar Nama Anggota Kelompok : 1. Adi Putra Utama 8. Faisal Azhari 2. Adri Pribagusdri 9. Fajry

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON Irpan Rosidi Tanjung, Surya Tarmizi Kasim Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

MODUL III SCD U-Telkom. Generator DC & AC

MODUL III SCD U-Telkom. Generator DC & AC MODUL III SCD U-Telkom 2013 Generator DC & AC Pengertian Generator DC Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan

Lebih terperinci

METODE PERLAMBATAN (RETARDATION TEST) DALAM MENENTUKAN RUGI-RUGI DAN EFISIENSI MOTOR ARUS SEARAH

METODE PERLAMBATAN (RETARDATION TEST) DALAM MENENTUKAN RUGI-RUGI DAN EFISIENSI MOTOR ARUS SEARAH METODE PERLAMBATAN (RETARDATION TEST) DALAM MENENTUKAN RUGI-RUGI DAN EFISIENSI MOTOR ARUS SEARAH Lamcan Raya Tamba, Eddy Warman Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik

Lebih terperinci

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 The image cannot be display ed. Your computer may not hav e enough memory to open the image, or the image may hav e been corrupted. Restart y our computer, and then open the file again. If the red x still

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Pengukuran Setelah melakukan pengujian di PT. Emblem Asia dengan menggunakan peralatan penguji seperti dijelaskan pada bab 3 didapatkan sekumpulan data berupa

Lebih terperinci

UNIT I MOTOR ARUS SEARAH MEDAN TERPISAH. I-1. JUDUL PERCOBAAN : Pengujian Berbeban Motor Searah Medan Terpisah a. N = N (Ia) Pada U = k If = k

UNIT I MOTOR ARUS SEARAH MEDAN TERPISAH. I-1. JUDUL PERCOBAAN : Pengujian Berbeban Motor Searah Medan Terpisah a. N = N (Ia) Pada U = k If = k UNIT I MOTOR ARUS SEARAH MEDAN TERPISAH I-1. JUDUL PERCOBAAN : Pengujian Berbeban Motor Searah Medan Terpisah a. N = N (Ia) Pada U = k If = k I-2. MAKSUD PERCOBAAN : Menentukan besar kecepatan putar motor

Lebih terperinci

BAB II GENERATOR SINKRON TIGA FASA

BAB II GENERATOR SINKRON TIGA FASA BAB II GENERATOR SINKRON TIGA FASA II.1. Umum Konversi energi elektromagnetik yaitu perubahan energi dari bentuk mekanik ke bentuk listrik dan bentuk listrik ke bentuk mekanik. Generator sinkron (alternator)

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Generator sinkron (alternator) adalah mesin listrik yang digunakan untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan perantara induksi medan magnet. Perubahan

Lebih terperinci

Soal Soal Latihan Elektronika & Tenaga Listrik

Soal Soal Latihan Elektronika & Tenaga Listrik Soal Soal Latihan Elektronika & Tenaga Listrik 1. Generator DC 4 kutub mempunyai belitan jangkar yang terdiri dari 648 penghantar (konduktor) total yang dihubungkan dalam dua garis edar paralel. Jika flux

Lebih terperinci

BAB II GENERATOR SINKRON

BAB II GENERATOR SINKRON BAB II GENERATOR SINKRON 2.1 Umum Generator sinkron merupakan mesin listrik arus bolak balik yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Energi mekanik diperoleh dari penggerak

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. arus searah menjadi energi mekanis. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus

BAB II DASAR TEORI. arus searah menjadi energi mekanis. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah sangat identik dengan

Lebih terperinci

BAB II GENERATOR SINKRON. bolak-balik dengan cara mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Energi

BAB II GENERATOR SINKRON. bolak-balik dengan cara mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Energi BAB II GENERATOR SINKRON 2.1. UMUM Konversi energi elektromagnetik yaitu perubahan energi dari bentuk mekanik ke bentuk listrik dan bentuk listrik ke bentuk mekanik. Generator sinkron (altenator) merupakan

Lebih terperinci

Gambar 1. Karakteristik torka-kecepatan pada motor induksi, memperlihatkan wilayah operasi generator. Perhatikan torka pushover.

Gambar 1. Karakteristik torka-kecepatan pada motor induksi, memperlihatkan wilayah operasi generator. Perhatikan torka pushover. GENERATOR INDUKSI Generator induksi merupakan salah satu jenis generator AC yang menerapkan prinsip motor induksi untuk menghasilkan daya. Generator induksi dioperasikan dengan menggerakkan rotornya secara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KINERJA GENERATOR DENGAN MENGGUNAKAN AVR. Analisis kinerja generator dengan menggunakan Automatic

BAB IV ANALISIS KINERJA GENERATOR DENGAN MENGGUNAKAN AVR. Analisis kinerja generator dengan menggunakan Automatic 42 BAB IV ANALISIS KINERJA GENERATOR DENGAN MENGGUNAKAN AVR 4.1 Pendahuluan Analisis kinerja generator dengan menggunakan Automatic Voltage Regulator (AVR) dalam tugas akhir ini dilakukan pada generator

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Umum Seperti telah di ketahui bahwa mesin arus searah terdiri dari dua bagian, yaitu : Generator arus searah Motor arus searah Ditinjau dari konstruksinya, kedua mesin ini adalah

Lebih terperinci

HANDOUT MESIN-2 LISTRIK

HANDOUT MESIN-2 LISTRIK HANDOUT MESIN-2 LISTRIK Materi : GENERATOR Alokasi: 6 x 3Js oleh: HARI PUTRANTO Tujuan Pembelajaran: 1. Memahami konsep dasar konstruksi, prinsip kerja dan bgm generator beroperasi. 2. Mengenal berbagai

Lebih terperinci

Modul Kuliah Dasar-Dasar Kelistrikan 1

Modul Kuliah Dasar-Dasar Kelistrikan 1 TOPIK 14 MESIN SINKRON PRINSIP KERJA MESIN SINKRON MESIN sinkron mempunyai kumparan jangkar pada stator dan kumparan medan pada rotor. Kumparan jangkarnya berbentuk sarna dengan mesin induksi. sedangkan

Lebih terperinci

Mekatronika Modul 7 Aktuator

Mekatronika Modul 7 Aktuator Mekatronika Modul 7 Aktuator Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan karakteristik dari Aktuator Listrik Tujuan Bagian ini memberikan informasi mengenai karakteristik dan penerapan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: generator dc, arus medan dan tegangan terminal. 1. Pendahuluan

ABSTRAK. Kata Kunci: generator dc, arus medan dan tegangan terminal. 1. Pendahuluan ANALISIS PENGARUH BEBAN TERHADAP KARAKTERISTIK DAN EFISIENSI GENERATOR ARUS SEARAH PENGUATAN KOMPON KUMULATIF DAN KOMPON DIFERENSIAL (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU) Syahrizal

Lebih terperinci

KONDISI TRANSIENT 61

KONDISI TRANSIENT 61 KONDISI TRANSIENT 61 NAMEPLATE GENERATOR GENERATOR SET SALES MODEL RATING 1000 KVA 800 KW 0.8 COSΦ 50 HZ CONTINUOUS XXX PRIME STANDBY STANDBY GENERATOR DATA 3 PHASE 12 WIRE XXX WYE DELTA CONNECTION XXX

Lebih terperinci

MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI

MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives Oleh PUSPITA AYU ARMI 1304432 PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN PASCASARJANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013 SYNCHRONOUS

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN PENGGUNAAN RHEOSTAT DAN AUTO-TRANSFORMATOR UNTUK PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SERI

STUDI PERBANDINGAN PENGGUNAAN RHEOSTAT DAN AUTO-TRANSFORMATOR UNTUK PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SERI STUDI PERBANDINGAN PENGGUNAAN RHEOSTAT DAN AUTO-TRANSFORMATOR UNTUK PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SERI Tugas Akhir Ini Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF) FISIKA II Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF) Jika suatu kawat penghantar digerakkan memotong arah suatu medan magnetic, maka akan timbul suatu gaya gerak listrik pada kawat penghantar tersebut.

Lebih terperinci

BAB II PRINSIP DASAR TRANSFORMATOR

BAB II PRINSIP DASAR TRANSFORMATOR BAB II PRINSIP DASAR TRANSFORMATOR 2.1 UMUM Transformator (trafo ) merupakan piranti yang mengubah energi listrik dari suatu level tegangan AC lain melalui gandengan magnet berdasarkan prinsip induksi

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.1 No.1, April 2012 ISSN

Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.1 No.1, April 2012 ISSN ANALISIS NILAI EFISIENSI MOTOR INDUKSI DENGAN DIAGRAM LINGKARAN Jayadi Email:Jayadi@yahoo.com Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Musamus Merauke Jl. Kamizaun Mopah Lama Merauke ABSTRAK

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii INTISARI... iii ABSTRACT... iv MOTTO... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi PRAKATA... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xiii BAB I

Lebih terperinci

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis. MESIN LISTRIK 1. PENDAHULUAN Motor listrik merupakan sebuah mesin yang berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik atau tenaga gerak, di mana tenaga gerak itu berupa putaran dari pada

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik

Analisis Rangkaian Listrik Sudaryatno Sudirham nalisis Rangkaian Listrik Jilid Sudaryatno Sudirham, nalisis Rangkaian Listrik () Rangkaian Pemroses Energi (rus Searah) Dalam bab ini kita akan melihat beberapa contoh aplikasi analisis

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR (MISG)

BAB II MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR (MISG) BAB II MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR (MISG) II.1 Umum Motor induksi tiga phasa merupakan motor yang banyak digunakan baik di industri rumah tangga maupun industri skala besar. Hal ini dikarenakan konstruksi

Lebih terperinci

BAB III MAGNETISME. Tujuan Penmbelajaran : - Memahami dan mengerti tentang sifat-sifat magnet, bahan dan kegunaannya.

BAB III MAGNETISME. Tujuan Penmbelajaran : - Memahami dan mengerti tentang sifat-sifat magnet, bahan dan kegunaannya. BAB III MAGNETISME Tujuan Penmbelajaran : - Memahami dan mengerti tentang sifat-sifat magnet, bahan dan kegunaannya. Magnetisme (kemagnetan) tercakup dalam sejumlah besar operasi alat listrik, seperti

Lebih terperinci

BAB III SISTEM EKSITASI TANPA SIKAT DAN AVR GENERATOR

BAB III SISTEM EKSITASI TANPA SIKAT DAN AVR GENERATOR 28 BAB III SISTEM EKSITASI TANPA SIKAT DAN AVR GENERATOR 3.1 Karakteristik Generator Sinkron Terdapat dua metode untuk dapat mengetahui karakteristik generator sinkron, yaitu Analisis grafis dan pengukuran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Generator merupakan suatu alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik melalui medium medan magnet. Bagian utama generator terdiri dari stator dan

Lebih terperinci

MODUL 1 GENERATOR DC

MODUL 1 GENERATOR DC Nama NIM Kelompok Hari/Tgl MODUL 1 GENERATOR DC Asisten A. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mempelajari proses terbangkitnya tegangan pada generator DC penguatan terpisah 2. Memperoleh kurva karakteristik tegangan

Lebih terperinci