II. LANDASAN TEORI. Sehubungan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, digunakan kerangka

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "II. LANDASAN TEORI. Sehubungan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, digunakan kerangka"

Transkripsi

1 II. LANDASAN TEORI Sehubungan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, digunakan kerangka teori dalam penelitian ini yang meliputi teori seni tari, tari Melinting, pembelajaran dan kemampuan menari. Kerangka teori tersebut digunakan untuk mengkaji kemampuan menari Melinting siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kotagajah Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2011/1012. Adapun pemamparan teori-teori tersebut adalah sebagai berikut. 2.1 Seni Tari Seni tari sebagai ekspresi manusia yang bersifat estetis merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia dalam masyarakat (Sumandiyo, 2007:13). Keindahan tari tidak hanya keselarasan gerakan-gerakan tubuh dalam ruang dengan diiringi musik tertentu, tetapi seluruh ekspresi itu harus mengandung maksud-maksud tari yang dibawakan, sehingga untuk menilai suatu karya seni tari digunakan tiga indikator kepenarian, yaitu indikator wiraga, indikator wirama, dan indikator wirasa (Nursantara, 2007 : 44). Pada saat menari dipandu dengan hitungan 1-8, hitungan ini sangat membantu dalam mempelajari sebuah tarian. Berikut paparan tentang pengertian tari dan jenis-jenis tari.

2 Pengertian Tari Unsur utama yang paling pokok dalam tari adalah gerak tubuh manusia. Tari merupakan keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan berbentuk gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika. Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak, sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis dan sebagai ungkapan pencipta tarian tersebut (Hawkins: 1990:2). Tari adalah gerak-gerak ritmis baik sebagian atau seluruh anggota tubuh yang terdiri dari pola individu atau kelompok yang disertai oleh ekspresi atau ide tertentu (Tim, 1996:5). Tari merupakan perpaduan pola-pola di dalam ruang yang disusun dan dijalin menurut aturan pengisian waktu tertentu (Junaidi, 1996:5). Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa tari merupakan ekspresi jiwa manusia sesuai dengan motivasi tertentu, yang diungkapkan lewat gerak-gerak yang indah dan ritmis Jenis Tari Tari dapat dibedakan dalam beberapa kategori pelembagaan yang menyangkut proses pembuatan tari tersebut. Pelembagaan tari dibedakan menjadi pelembagaan masyarakat primitif yang disebut jenis tari primitif. Pelembagaan tari tradisional kerakyatan yang banyak berkembang di lingkungan pedesaan disebut jenis tarian rakyat. Pelembagaan tari tradisional yang berkembang di lingkungan istana atau keraton disebut

3 10 jenis tarian klasik tradisional dan pelembagaan tari yang didukung oleh masyarakat yang pluralis dan masyarakat perkotaan disebut jenis tari kreasi baru (Hadi, 2007:19). Tari Melinting merupakan salah satu tari tradisional Lampung yang dikategorikan tari klasik karena tari Melinting adalah tarian yang berkembang di lingkungan Keratuan Melinting, hanya ditarikan oleh orang tertentu dan ditempat tertentu serta dengan syarat-syarat tertentu (Novrida, Nurhayati, 2004:1). 2.2 Tari Melinting Tari Melinting merupakan tarian yang terdapat di daerah kecamatan Labuhan Maringgai, Desa Maringgai dan Wanna Lampung Timur. Daerah ini tidak jauh dari pesisir lepas pantai perbatasan dengan laut Jawa. Adapun pemaparan tari Melinting adalah sebagai berikut Karakteristik Tari Melinting Tari Melinting adalah salah satu kesenian tradisional yang berasal dari Desa Wana Lampung Timur. Dilihat dari sejarahnya, tarian ini merupakan tari adat tradisional Keagungan Keratuan Melinting yang diciptakan oleh Ratu Melinting, yakni Pangeran Panembahan Mas yang dipentaskan pada saat acara Gawi Adat (Begawi). Gawi adat (Begawi) adalah upacara pernikahan adat Lampung maupun upacara pengambilan gelar adat Lampung (Novrida, Nurhayati, 2004:1).

4 11 Fungsi Tari Melinting dahulu merupakan tarian Keluarga Ratu Melinting dan hanya dipentaskan oleh Keluarga Ratu saja di tempat yang tertutup (sessat atau balai adat), tidak boleh diperagakan oleh sembarang orang. Pementasannya pun hanya pada saat Gawi Adat Keagungan Keratuan Melinting saja. Personal penarinya pun hanya sebatas pada putra putri Ratu Melinting. Namun, dalam perkembangannya sekarang, tari Melinting tidak lagi mutlak sebagai tarian keluarga Ratu Melinting dan tidak lagi berfungsi sebagai tari upacara, tetapi sudah bergeser menjadi tari pertunjukan atau tari yang berfungsi dalam penyambutan tamu-tamu agung yang datang ke daerah Lampung serta acara-acara besar lainnya seperti acara kesenian Lampung dan festival tari. Hal ini dimaksudkan agar tari melinting dapat dikenal oleh semua lapisan masyarakat Lampung tanpa terkecuali sehingga tari Melinting dapat terus lestari dan berkembang. Sebagai contoh, pada April 2007 yang lalu, Tari Melinting dipentaskan secara masal oleh dua puluh lima pasang penari dalam upacara penutupan Musyabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Provinsi Lampung yang dilaksanakan di Pusat Kegiatan Olahraga Way Halim Bandar Lampung. Selain itu, pada saat Festival Way Kambas atau Festival Krakatau serta acara-acara lainnya tari Melinting juga ditampilkan. Hal ini berarti bahwa tari Melinting sudah tersebar luas di Provinsi Lampung sebagai salah satu bentuk seni pertunjukan. Setiap tarian mempunyai elemen-elemen

5 12 penyusun dalam penyajiannya, adapun elemen-elemen penyusun pertunjukan tari Melinting dipaparkan di bawah ini Elemen Tari Melinting Berikut ini digambarkan bentuk penyajian Tari Melinting. Komposisi tari merupakan elemen-elemen yang menyusun wujud pertunjukan tari dalam bentuk penyajian secara keseluruhan. Adapun elemen-elemen tersebut adalah elemen gerak, iringan (musik), tata rias, busana, tempat pertunjukan, dan properti (Soedarsono, 2001:170). Keenam elemen tari tersebut dipaparkan di bawah ini Elemen gerak Elemen gerak merupakan salah satu unsur pokok dalam tari. Gerak dalam tari terwujud setelah anggota-anggota badan manusia yang telah terbentuk digerakkan. Gerak merupakan substansi dari tari. Namun, tidak semua gerak bisa disebut sebagai tari. Hanya gerak yang sudah mengalami penggarapan, memiliki makna dan nilai estetis, yang dapat disebut sebagai gerak tari. Gerak tari dibedakan menjadi dua, yakni gerak literal (maknawi) dan nonliteral. Gerak literal atau gerak maknawi adalah gerak tari yang setiap geraknya memiliki dan mewakili perasaan penciptanya (koreografer), sehingga setiap gerak tarian tersebut mempunyai makna tersendiri. Selajutnya yang dimaksud dengan gerak nonliteral adalah seni gerak yang

6 13 mengandung pengertian movement dan motion. Jenis tarian ini hampir sepenuhnya bersandar pada pengertian movement dan motion sebagai wahana komunikasi. Gerak tari nonliteral tidak ada pesan-pesan khusus pada sajiannya (Hadi, 2007:1). Evaluasi koreografi nonliteral lebih sulit daripada mengevaluasi gerak tari literal. Gerak dalam tari Melinting termasuk gerak-gerak literal atau maknawi yang setiap gerakannya mempunyai maksud atau makna. Pada adegan pembukaan, makna gerak adalah bahwa putra dan putri penyimbang melakukan penghormatan kepada para penyimbang/tamu agung. Pada adegan kugawo Ratu, makna gerak adalah melambangkan keperkasaan putra putri penyimbang. Pada adegan knui melayang, keagungan dan kelemah lembutan penyimbang, ungkapan keleluasaan berpendapat/bersikap. Pada adegan penutup, makna gerak adalah bahwa putra putri penyimbang memberi penghormatan pada penyimbang. Teknik gerak menari Melinting sudah ada dalam buku yang disusun oleh Novrida dan Nurhayati dari Taman Budaya Provinsi Lampung. Adapun pedoman teknik gerak setiap geraknya adalah sebagai berikut. 1. Teknik Gerak Putra Teknik gerak penari putra terbagi dalam gerak tangan dan gerak kaki. Adapun paparan gerak tangan penari putra sebagai berikut. a) Babar Kipas

7 14 Kedua tangan merapat di depan dada, kemudian diayun membuka ke samping selebar badan sejajar dada lalu menutup kembali (dilakukan berulang-ulang). Gambar 1 : Penari Melinting dengan gerakan babar kipas (Foto : Sy. Aliyah Hasan, 2012) b) Babar Kipas Simpuh Posisi kaki dilipat ke belakang diduduki (simpuh) gerakan tangan seperti nomor a (babar kipas).

8 15 Gambar 2 : Penari Melinting dengan gerakan babar kipas simpuh (Foto : Indra Bulan, 2012) c) Babar Kipas Berdiri Posisi badan berdiri, kaki kanan diangkat tumpuan kaki kiri posisi kedua tangan rapat di depan dada, letakkan kaki kanan angkat kaki kiri bersamaan posisi tangan membuka ke samping, kemudian dilakukan berulang-ulang. d) Sukhung Sekapan Tangan kanan dorong lurus ke depan, tangan kiri tarik ke belakang tetap di depan dada (bisa dilakukan dengan posisi berdiri atau duduk) e) Balik Palau Tangan kanan ke samping kanan, tangan kiri ditekuk di depan dada, kaki kiri jinjit di samping kaki kanan. Gerakkan kedua tangan (pergelangan) ke arah depan bersamaan kaki kiri menapak (telapak kaki menempel lantai), ketika kaki kanan menapak posisi tangan kembali seperti semula, begitu seterusnya.

9 16 f) Kenui Melayang Kedua tangan direntangkan ke samping kanan dan kiri, putar kedua pergelangan tangan berulang-ulang sesuai kebutuhan. g) Nyiduk Posisi badan jongkok tumpuan kedua kaki, tangan kanan ke depan, tangan kiri ditarik ke belakang (tetap di depan dada) dilakukan bergantian h) Salaman Posisi badan jongkok, kedua tangan lurus dan dirapatkan di depan dada diayun ke kanan dan ke kiri (dilakukan berpasangan sesama putra). Gerak Kaki Teknik gerak kaki penari putra terbagi dalam lima gerak kaki. Adapun paparan gerak kaki penari putra sebagai berikut. a) Suali Posisi awal badan berdiri, langkah kaki kanan ke depan bersamaan dorong tangan kiri ke depan, langkah kaki kiri ke depan bersamaan dorong tangan kanan ke depan, tangan kiri ditarik ke belakang tetap di depan dada, ulang gerakan hitungan 1 (satu), silang kaki kiri di depan kaki kanan, gerakan tangan sama dengan hitungan 2 (dua), rapatkan kaki kanan sejajar kaki kiri, jongkok, kedua tangan babar kipas, berdiri perlahan tangan babar kipas.

10 17 b) Niti Batang Langkahkan kaki kanan, rentangkan tangan kanan lurus ke samping kanan, tangan kiri ditekuk di depan dada, rapatkan kaki kiri silang ke arah kanan bersamaan memutar badan (setengah lingkaran) sambil merendah, tangan kiri lurus ke samping kiri tangan kanan ditekuk di depan dada (biasanya dilakukan untuk perpindahan posisi). c) Luncat Kijang Melompat, kaki kanan ke depan diikuti kaki kiri posisi badan setengah jongkok, posisi tangan kanan rentang lurus ke samping kanan, tangan kiri ditekuk siku sejajar bahu. d) Lapah Ayun Posisi badan tegak dan naik turun (Enjot), langkah kaki kanan ke depan, bergantian dengan kaki kiri dan seterusnya sampai dengan hitungan delapan (dilakukan berulang-ulang). e) Jong Sumbah Posisi kedua kaki dilipat ke belakang diduduki (simpuh) kedua tangan saling dirapatkan di depan dada dengan posisi badan tegap. 2. Teknik Gerak Putri Gerak Tangan Teknik gerak penari putri terbagi dalam gerak tangan dan gerak kaki. Adapun paparan gerak tangan penari putri sebagai berikut. a) Babar Kipas

11 18 Kedua tangan merapat di depan dada, kemudian diayun membuka ke samping selebar badan sejajar dada lalu menutup kembali (dilakukan berulang-ulang). b) Babar Kipas Simpuh : posisi kaki dilipat ke belakang diduduki (simpuh) gerakan tangan seperti nomor a.1.1 (babar kipas). c) Babar Kipas Berdiri Posisi badan berdiri, kaki kanan diangkat tumpuan kaki kiri posisi kedua tangan rapat di depan dada, letakkan kaki kanan angkat kaki kiri bersamaan posisi tangan membuka ke samping, kemudian rangkai gerakan-gerakan tersebut dilakukan berulang-ulang. d) Sukhung Sekapan Tangan kanan dorong lurus ke depan, tangan kiri tarik ke belakang tetap di depan dada (bisa dilakukan dengan posisi berdiri atau duduk). e) Timbangan Posisi badan berdiri tegak kedua kaki dirapatkan, kedua tangan lurus ke belakang kemudian gerakkan kedua pergelangan tangan dengan memutar kearah dalam (ukel). f) Melayang Posisi badan tegak ke sudut kiri kaki dirapatkan tangan kanan lurus ke depan/sejajar perut, tangan kiri lurus ke samping kiri, pergelangan tangan diputar kearah dalam (dilakukan dengan posisi tangan dan arah badan bergantian). g) Nginyau Bias

12 19 Posisi badan tegak, kedua tangan sejajar pinggul kanan, putar kedua pergelangan tangan kearah dalam, kedua tangan pindah sejajar pinggul kiri dengan posisi jari-jari tangan tegak, begitu seterusnya dilakukan berulang sesuai kebutuhan. Gerak Kaki Teknik gerak kaki penari putri terbagi dalam empat gerak kaki. Adapun paparan gerak kaki penari putri sebagai berikut. a) Nginjek Tahi Manuk Kaki kanan (ayun) ke depan dengan ujung jari kaki menyentuh lantai (tidak menapak), kaki kanan tarik kembali kearah semula, langkah kaki kanan ke samping kanan, lakukan gerakan dengan kaki kiri (berlawanan). b) Nginjak Lado Tepukkan telapak kaki kanan ke lantai, angkat dan letakkan tumit kearah kanan, tepukkan telapak kaki kiri kearah kanan, angkat dan letakkan tumit kaki kiri kearah kanan, lakukan berulang-ulang c) Lapah Ayun Posisi badan tegak dan naik turun, langkah kaki kanan ke depan, bergantian dengan kaki kiri (dilakukan berulang-ulang). d) Jong Sumbah Posisi kedua kaki dilipat ke belakang diduduki (simpuh) kedua tangan saling dirapatkan di depan dada dengan posisi badan tegap.

13 20 Tabel 2.1 Paparan gerak tari Melinting beserta hitungannya dibedakan antara gerak putra dan putri NO PUTRA RAGAM GERAK PUTRI JUMLAH HITUNGAN A. Pembukaan 1 Lapah, Babar Kipas (Masuk ke Panggung) Lapah, Babar Kipas (Masuk ke Panggung) 18x8 2 Lapah Ayun, Babar Kipas Lapah Ayun, Babar Kipas 2x8 3 Jong sembah Sembah Nunduk Rebah Berdiri dengan lutut Babar kipas berdiri Jong sembah Sembah Nunduk Rebah Berdiri dengan lutut Babar kipas berdiri 3x8 B. Punggawo Ratu 4 Kenui melayang + Balik palau Timbangan Melayang kanan, kiri Nginyau Bias 2x8+ 5 Sukhung sekapan (Duduk, arah belakang) Sukhung sekapan (Duduk, arah depan) (Kaki nginjak tahi manuk) Timbangan 6 (Berdiri) Melayang 4x8+ 7 Nyiduk Salaman Kenui melayang (Berdiri) Sukhung sekapan Sukhung sekapan Timbangan Melayang

14 21 C. Mulei Batangan (maju) 3x8+ 8 (membuka) (Saling membelakangi) 3x8 9 Timbangan Melayang kanan, kiri 2x8+ 10 Sukhung sekapan Timbangan Melayang kanan, kiri + 11 Sukhung sekapan Kenui melayang (Bergeser sejajar) 6x x8 13 Niti batang (Searah) + 14 Sukhung sekapan + 15 Sukhung sekapan (mendekat) Kenui melayang Timbangan Melayang 16 Suali + Nginjak tahi manuk Timbangan Melayang 2x belakang 18 depan 19 +

15 22 Sukhung sekapan duduk Kenui melayang belakang depan Sukhung sekapan Timbangan Melayang + 2x8+ 20 Suali Kenui melayang (Nginjak tahi manuk) Timbangan Melayang + 21 Niti batang Sukhung sekapan 3x8+ 5x8 22 Sukhung sekapan Timbangan Melayang 4x8 D. Kenui Melayang 23 Nyiduk Salaman Kenui melayang Sukhung sekapan Sukhung sekapan Timbangan Melayang 24 (Kaki nginjak tahi manik) 5x8+ + 3x8 25 Jong sembah Babar kipas Jong sembah Babar kipas 13x8 3x Elemen musik Elemen musik atau iringan dalam sebuah tarian, tidak hanya sekadar sebagai iringan karena musik merupakan patner yang tidak dapat ditinggalkan. Oleh

16 23 karena itu musik yang dipergunakan untuk mengiringi tari harus digarap benar-benar sesuai dengan garapan tarinya. Hubungannya dengan seni tari, pada umumnya iringan berfungsi sebagai penguat atau pembentuk suasana. Iringan dibagi dua macam, yakni musik internal dan musik eksternal. Musik internal adalah musik yang bersumber dari diri penari, misalnya suara yang ditimbulkan dari tepukkan tangan, vokal penari, dan hentakan kaki penari, sedangkan musik eksternal adalah musik yang berasal dari alat musik instrumental, misalnya talo balak, piano, gitar dan gamelan. Fungsi musik ada tiga, yaitu sebagai pengiring, pemberi suasana, dan ilustrasi. Sebagai pengiring tari, berarti peranan musik hanya mengiringi atau menunjang penampilan tari. Fungsi musik sebagai pemberi suasana berarti musik dipakai untuk membantu suasana adegan dalam tari. Sedangkan fungsi musik ilustrasi hanya berfungsi sebagai pengiring. Iringan pada tari Melinting adalah iringan atau musik eksternal, nama seperangkat instrument yang digunakan adalan talo balak (kelittang). Jenis tabuhan yang digunakan adalah tabuh arus pada adegan pembukaan, tabuh cetik pada adegan punggawo ratu, tabuh kedangdung pada adegan mulai batangan, tabuh kedangdung pada adegan knui melayang, dan tabuh arus pada adegan penutup. Berikut urutan penyajian musik tari Melinting (Novrida dan Nurhayati, 2004).

17 24 Tabel 2.2 Urutan Penyajian musik Tari Melinting No Adegan Nama Adegan Jenis Tabuhan 1 Pertama Pembukaan Arus 2 Kedua Punggawo Ratu Cetik 3 Ketiga Mulei Batangan Kedanggung 4 Keempat Kenui Melayang Kedanggung 5 Kelima Penutup Arus Dari tabel 2.2 dapat diketahui penyajian musik yang digunakan dalam tari Melinting, yaitu tabuh arus digunakan pada adegan pembukaan, tabuh cetik digunakan pada adegan punggawo ratu, tabuh kedanggung digunakan pada adegan mulei batangan dan kenui melayang dan pada adegan penutup digunakan kembali tabuh arus. Tabuh arus adalah jenis tabuhan Lampung yang mempunyai tempo yang cukup cepat sehingga cocok digunakan pada saat memasuki panggung dan keluar panggung. Tabuh cetik adalah jenis tabuhan Lampung yang lebih lembut dan mengalir, sehingga cocok digunakan pada saat adegan yang memperlihatkan kelembutan dan keramahan keratuan Melinting. Tabuh kedanggung adalah jenis tabuhan Lampung yang memiliki penekananpenekanan pada nada-nada tertentu sehingga cocok digunakan untuk adegan yang memperlihatkan kegagahan dan kelembutan putra-putri Ratu Melinting.

18 25 Gambar 3 : Seperangkat Alat Musik Talo Balak Lampung Pengiring Tari Melinting (Foto : Agel Bayu Pinangkis, 2012) Tata Rias Tata rias adalah seni menggunakan bahan-bahan kosmetik, untuk mewujudkan wajah peranan. Fungsi rias adalah memberikan bantuan dengan jalan memberikan dandanan atau perubahan pada pemain, hingga berbentuk suasana yang cocok dan wajar. Bagi seorang penari, rias merupakan hal yang sangat penting. Pemakaian tata rias yang digunakan untuk pertunjukkan akan berbeda dengan tatarias sehari-hari. Tata rias yang dipakai sehari-hari pemakaiannya cukup tipis dan tidak memerlukan garis-garis kuat pada bagian wajah, sedangkan untuk tata rias pertunjukkan tari, segala sesuatu diharapkan lebih jelas dan lebih tebal.

19 26 Hal ini penting sekali dalam pertunjukkan tari, karena untuk memperkuat garis-garis ekspresi dan menambah daya tarik penampilan. Tata rias merupakan hal penting dalam pertunjukkan tari karena membantu penari untuk membedakan karakter. Tata rias yang digunakan penari putri dalam tari Melinting adalah rias cantik. Pada prinsipnya rias wajah pada tari Melinting adalah untuk membuat wajah cerah dan terlihat cantik, sedangkan untuk penari putera hanya menggunakan bedak, alis, serta sedikit rias pada mata untuk memperkuat karakter wajah Busana Tari Busana tari tidak sama dengan pakaian sehari-hari. Fungsi fisik busana adalah sebagai penutup dan pelindung tubuh, sedangkan fungsi estetiknya merupakan unsur keindahan dan keserasian bagi tubuh penari. Fungsi busana juga tidak jauh berbeda dengan tata rias, yaitu mendukung tema atas isi dan memperjelas peranan-peranan dalam suatu sajian tari. Dalam perkembangannya, pakaian tari telah disesuaikan dengan kebutuhan tari tersebut. Busana tari yang baik tidak hanya sekedar untuk menutup tubuh semata, melainkan juga harus dapat mendukung penampilan tari. Busana tari dipergunakan untuk melukiskan sesuatu oleh penciptanya dan dipakai oleh penarinya dan tidak terlepas pemilihan nilai terhadap warna, garis dan bentuk. Maka, tata busana selain untuk memperkuat peranan, pemilihan

20 27 warna, garis dan bentuk, juga bias mendalami kejiwaan seni tari, serta akan memberi suasana yang dimaksudkan. Dalam tari Melinting, busana yang digunakan penari putri adalah (1)siger bercadar Melinting, (2) kalung buah jukum, (3) gelang kano, (4) bulu seretei, (5) gelang rui, (6) tapis, (7) baju kebaya kurung, (8) sanggul/cemara, (9) kembang melati, (10) subang giwir, (11) peneken, (12) kalung inuh, (13) papan jajar, (14) gelang burung, (15) selendang putih, sedangkan busana penari putra adalah (1) kopiah emas, (2) kembang melur bunga pandan, (3) buah jukum, (4) kain bidak, (5) bulu seretei, (6) sesapur handak, (7) celana teluk belanga, (8) baju teluk belanga, (9) serempang betumpal, (10) kalung inuh, (11) gelang burung, (12) gelang kano, (13) kain putih. Adapun gambar penari tari Melinting dengan busana lengkap adalah sebagai berikut. Gambar 4 : Pose Penari Putra Tari Melinting dengan Busana dan Tata Rias (Foto : Dwiyana Habsary, 2010)

21 28 Gambar 5 : Pose Penari putri Tari Melinting dengan Busana dan Tata Rias (Foto : Dwiyana Habsary, 2010) Gambar 6 : Pose Penari Tari Melinting dengan Busana, Tata Rias dan Properti (Foto : Dwiyana Habsary, 2010)

22 29 Busana tari Melinting yang berkembang sekarang ini adalah busana yang disesuaikan dengan kemampuan pengadaan perlengkapan tari Melinting karena ada beberapa perlengkapan tari Melinting yang sulit didapat karena belum berkembang di masyarakat Lampung secara luas. Sebagai contoh penggunaan tapis Abung untuk menggantikan tapis Melinting yang sulit didapat. Selain itu seperti tampak pada gambar mahkota untuk penari lakilaki juga digunakan Siger pepadun yang seharusnya Siger Melinting karena pada saat penggalian Siger Melinting ini belum dikembangkan sehingga untuk kepentingan pertunjukan maka digunakan Siger Pepadun. Gambar penari di atas adalah gambar busana tari Melinting yang telah dikreasikan. Pada penelitian ini untuk elemen busana tari belum dinilai untuk indikator penilaian karena keterbatasan busana yang ada di sekolah sehingga elemen busana ini hanya sebagai pengetahuan bagi siswa Tempat Pertunjukan Tempat pertunjukan adalah tempat yang digunakan untuk mempergelarkan suatu pertunjukkan atau pementasan. Tempat pertunjukkan dapat berupa panggung proscenium, balai adat/sessat, atau tempat diadakannya acara. Tari Melinting dipentaskan di tempat upacara adat yang sedang berlangsung atau bisa juga di tempat pertunjukkan lainnya Properti Properti adalah perlengkapan yang tidak termasuk kostum dan perlengkapan panggung, tetapi merupakan perlengkapan yang ikut ditarikan oleh penari.

23 30 Properti adalah semua peralatan yang dipergunakan untuk kebutuhan suatu penampilan tataan tari atau koreografi. Properti adalah alat-alat yang dibawa dan digunakan penari sebagai pelengkap sesuai tuntutan tari tersebut. Properti yang digunakan oleh penari putri dan putra pada tari Melinting adalah kipas yang dipegang di kiri kanan tangan penari (Subdin Kebudayaan Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, 2007). 2.3 Pembelajaran Tari di SMA Pembelajaran menurut Hadi Kusuma K. (1996: 15) adalah usaha oleh guru untuk membantu siswa atau anak didik agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Dalam pembelajaran, peran guru sebagai fasilitator yaitu menyediakan fasilitas yang diperlukan dan menciptakan situasi yang mendukung agar siswa dapat mewujudkan kemampuan belajarnya. Pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam rangka membimbing dan mendorong siswa untuk memperoleh pengalaman yang berguna bagi perkembangan dari seluruh potensi (kemampuan) yang dimilikinya semaksimal mungkin. Pembelajaran merupakan kegiatan yang memerlukan persiapan matang untuk mentransfer ilmu dari guru kepada peserta didik. Dalam hal ini Tim Mata Kuliah Dasar Kependidikan (MKDK, 1996) berpendapat bahwa, (1) pembelajaran merupakan upaya sadar dan disengaja, (2) pembelajaran merupakan pemberian bantuan yang memungkinkan siswa dapat belajar, (3) pembelajaran lebih menekankan pada pengaktifan siswa. Berdasarkan

24 31 beberapa pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah upaya guru untuk menciptakan suatu sistem atau cara yang memungkinkan terjadi suatu proses belajar siswa dalam rangka mengembangkan semua aspek dalam dirinya. Menurut Tim MKDK (1996:46), menyatakan bahwa terdapat beberapa ciri pembelajaran, yaitu sebagai berikut. a. Pembelajaran bertujuan untuk membentuk anak didik dalam suatu perkembangan tertentu, dengan menempatkan anak didik sebagai pusat perhatian, sedangkan unsur yang lain sebagai pengantar dan pendukung. b. Ada suatu prosedur yang didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, agar dapat mencapai tujuan secara optimal, maka diperlukan langkah-langkah sistematik dan relevan. c. Ditandai dengan aktivitas anak didik baik secara fisik maupun mental yang aktif. Anak didik merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya kegiatan pembelajaran. d. Memiliki batas waktu dalam mencapai tujuan pembelajaran. Batas waktu menjadi salah satu ciri yang tidak dapat ditinggalkan. Setiap tujuan akan diberi waktu tertentu, kapan tujuan itu akan tercapai. e. Ada evaluasi, dari seluruh kegiatan belajar mengajar, karena evaluasi merupakan bagian penting yang tidak bisa diabaikan. Setelah guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar, evaluasi harus dilakukan untuk mengetahui tercapainya tujuan yang sudah ditentukan.

25 32 Dari uraian di atas, diketahui bahwa suatu pembelajaran dapat dilihat dari tujuan yang akan dicapai dengan menggunakan prosedur dan langkah-langkah yang sistematik, serta menekankan pada kompetensi siswa dan untuk mengetahui tercapainya tujuan pembelajaran harus ditentukan jenis evaluasi yang sesuai. Seperti pada penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah siswa dapat menguasai sebuah tarian tradisional daerah Lampung yakni tari Melinting. Sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada silabus kelas XI dengan standar kompetensi (SK) mengapresiasi karya seni tari dan kompetensi dasar (KD) menunjukkan sikap apresiatif terhadap keunikan tari kelompok nusantara dalam konteks budaya masyarakat Lampung. 2.4 Kemampuan Menari Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan kita berusaha dengan diri sendiri (Yusdi, 2010:10). Seirama dengan Yusdi, menurut Robbin (2007:57), kemampuan berarti kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. lebih lanjut Robbin menyatakan bahwa kemampuan (ability) adalah sebuah penilaian terkini atas apa yang dapat dilakukan seseorang. Berdasarkan pendapat kedua ahli di atas kemampuan (ability) adalah kecakapan atau potensi seseorang individu untuk menguasai suatu keahlian dalam melakukan atau mengerjakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan atau suatu penilaian atas tindakan seseorang.

26 33 Pada dasarnya kemampuan terdiri atas dua kelompok, yaitu (1) kemampuan intelektual (intelectual ability) yaitu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas mental-berpikir, menalar dan memecahkan masalah. (2) kemampuan fisik (physical ability) adalah kemampuan melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan, dan karakteristik serupa. Dalam hal ini kemampuan yang dimaksud ialah kemampuan menari. Menari adalah memainkan sebuah tarian dengan menggerak-gerakkan badan sesuai dengan gerakan dan iringan tarian tersebut, sehingga kemampuan menari dapat diartikan, kecakapan atau potensi seseorang individu untuk menggerak-gerakan badan sesuai dengan gerakan dan iringan tarian tersebut (Robbin:2007, Yusdi:2010 ). Dalam seni tradisional (khususnya seni tari) dikenal adanya tiga tingkatan, yaitu (a) pemula/wiraga (kinetis, ruang), (b) madya/wirama (irama, time), dan (c) utama/wirasa (perasaan, feeling, energy) (Nursantara, 2007 : 44). Ketiga istilah umum tersebut bukan merupakan urutan hierarkis yang terkotak-kotak, melainkan merupakan kesatuan. Namun pada umumnya (a) wiraga dianggap sebagai indikator paling dasar, (b) wirama adalah keselarasannya dengan musik (rasairama dari gerak), dan (c) wirasa (sering disebut juga penjiwaan), merupakan tingkat yang paling tinggi. Ketiga indikator tersebut pada praktiknya telah ditumbuhkan sejak awal belajar menari. Penari tingkat pemula tidak berarti sama sekali tidak memakai perasaan, tetapi perasaan tidak menjadi tekanan atau tuntutan pada penari pemula. Demikian juga sebaliknya, indikator wiraga bukan berarti

27 34 tidak penting untuk penari tingkat tinggi karena pada dasarnya ungkapan rasa dan jiwa itu terpancar melalui aspek kesempurnaan wiraga.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tergantung pada proses belajar mengajar dan mengajar yang dialami siswa dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tergantung pada proses belajar mengajar dan mengajar yang dialami siswa dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks, sebagai tindakan belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Budaya adalah cermin suatu bangsa dan bangsa yang besar ialah bangsa yang

I. PENDAHULUAN. Budaya adalah cermin suatu bangsa dan bangsa yang besar ialah bangsa yang ` I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya adalah cermin suatu bangsa dan bangsa yang besar ialah bangsa yang dapat menjaga budaya asli bangsanya. Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan kesenian.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2011: 100). Dalam kegiatan belajar kedua aktivitas itu harus selalu berkait. Kaitan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2011: 100). Dalam kegiatan belajar kedua aktivitas itu harus selalu berkait. Kaitan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aktivitas Belajar Aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental (Sardiman, 2011: 100). Dalam kegiatan belajar kedua aktivitas itu harus selalu berkait.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keberhasilan pendidikan pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keberhasilan pendidikan pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran (Sagala: 2013) mengemukakan bahwa pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pembelajaran Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan. Maksudnya,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan. Maksudnya, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan. Maksudnya, kegiatan belajar-mengajar merupakan suatu peristiwa yang terikat, terarah pada tujuan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini masih orisinil apabila diamati dari buku-buku serta hasil penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini masih orisinil apabila diamati dari buku-buku serta hasil penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini masih orisinil apabila diamati dari buku-buku serta hasil penelitian yang telah ada. Buku-buku penelitian yang didapatkan tentang pembelajaran, metode drill, seni

Lebih terperinci

GLOSARIUM. : Acara resmi Keluarga Keratuan Melinting. : Tutup kepala yang dipakai penari putra

GLOSARIUM. : Acara resmi Keluarga Keratuan Melinting. : Tutup kepala yang dipakai penari putra 71 Lampiran 1 GLOSARIUM Babar Kipas : Gerak formasi pertukaran tempat penari putra Bidak : Kain busana penari putra yang dipakai diluar celana Buturan : Kalung yang dipakai oleh penari putri Cak Ambung

Lebih terperinci

BAB III PROSESI PERTUNJUKAN TARI MELINTING

BAB III PROSESI PERTUNJUKAN TARI MELINTING BAB III PROSESI PERTUNJUKAN TARI MELINTING A. Persiapan Pertunjukan Tari Melinting Tempat pertunjukan adalah tempat yang digunakan untuk mempergelarkan suatu pertunjukkan atau pementasan. Tempat pertujukkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini masih orisinil apabila diamati dari buku-buku serta hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini masih orisinil apabila diamati dari buku-buku serta hasil BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini masih orisinil apabila diamati dari buku-buku serta hasil penelitian yang telah ada. Buku-buku penelitian yang didapatkan tentang model Kooperatif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah suatu kegiatan pengajaran yang mengondisikan seseorang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah suatu kegiatan pengajaran yang mengondisikan seseorang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pembelajaran adalah suatu kegiatan pengajaran yang mengondisikan seseorang belajar, pembelajaran lebih memfokuskan agar peserta didik dapat belajar secara optimal melalui berbagai

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN TARI MELINTING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SMAN 10 BANDAR LAMPUNG (JURNAL) Oleh FATIMAH AZZAHRAH

PEMBELAJARAN TARI MELINTING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SMAN 10 BANDAR LAMPUNG (JURNAL) Oleh FATIMAH AZZAHRAH PEMBELAJARAN TARI MELINTING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SMAN 10 BANDAR LAMPUNG (JURNAL) Oleh FATIMAH AZZAHRAH 1013043036 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TARI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustakan merupakan refrensi berupa teori-teori yang mendukung dalam penelitian. Berdasarkan rumusan masalah, dan tujuan penelitian digunakan tinjauan pustaka sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian-penelitian terdahulu. Dari hasil penelitian terdahulu, diperoleh beberapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian-penelitian terdahulu. Dari hasil penelitian terdahulu, diperoleh beberapa 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Penelitian Untuk menghindari duplikasi, peneliti melakukan penelusuran terhadap penelitian-penelitian terdahulu. Dari hasil penelitian terdahulu, diperoleh beberapa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. hasil praktik yang diulang-ulang (Kimble, Garmezy dalam Thobroni

BAB II KAJIAN PUSTAKA. hasil praktik yang diulang-ulang (Kimble, Garmezy dalam Thobroni BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Pembelajaran Pembelajaran adalah suatu perubahan perilaku yang relatif tetap dan merupakan hasil praktik yang diulang-ulang (Kimble, Garmezy dalam Thobroni dan Mustafa,

Lebih terperinci

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL 2.1. Seni dan Tari 2.1.1. Pengertian Seni Seni dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991: 915) didefinisikan sebagai keahlian membuat karya yang bermutu dilihat dari segi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disekitar individu, belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disekitar individu, belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada disekitar individu, belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini masih orisinil apabila dilihat dari buku-buku serta hasil penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini masih orisinil apabila dilihat dari buku-buku serta hasil penelitian 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini masih orisinil apabila dilihat dari buku-buku serta hasil penelitian yang telah ada sebelumya. Pada buku-buku yang didapatkan tentang pembelajaran, tari muli siger

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pendidikan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan

I PENDAHULUAN. Pendidikan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, tidak hanya terdapat

Lebih terperinci

BAB II TARI SIGEH PENGUTEN LAMPUNG

BAB II TARI SIGEH PENGUTEN LAMPUNG BAB II TARI SIGEH PENGUTEN LAMPUNG II.1 Tari Sigeh Penguten Lampung Sebagai Tari Penyambut Tamu Lampung adalah sebuah provinsi paling selatan di Pulau Sumatera, Indonesia. Di sebelah utara berbatasan dengan

Lebih terperinci

II LANDASAN TEORI. Tari Sigeh Penguten memiliki berbagai versi mengenai asal usulnya, tarian ini

II LANDASAN TEORI. Tari Sigeh Penguten memiliki berbagai versi mengenai asal usulnya, tarian ini II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah Tari Sigeh Penguten Tari Sigeh Penguten memiliki berbagai versi mengenai asal usulnya, tarian ini dipengaruhi oleh tari Gending Sriwijaya yang berasal dari Sumatera Selatan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu upaya untuk meningkatkan keterampilan siswa di sekolah yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu upaya untuk meningkatkan keterampilan siswa di sekolah yaitu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu upaya untuk meningkatkan keterampilan siswa di sekolah yaitu melalui kegiatan di luar sekolah, kegiatan untuk membina bakat, minat, dan keterampilan siswa.

Lebih terperinci

TARI MELINTING: SENI TARI TRADISIONAL LAMPUNG TIMUR

TARI MELINTING: SENI TARI TRADISIONAL LAMPUNG TIMUR Tari Melinting: Seni Tari Tradisional (T. Dibyo Harsono) 123 TARI MELINTING: SENI TARI TRADISIONAL LAMPUNG TIMUR MELINTING DANCE: TRADITIONAL DANCE ART OF EAST LAMPUNG T. Dibyo Harsono Balai Pelestarian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini masih orisinil apabila diamati dari buku-buku serta hasil penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini masih orisinil apabila diamati dari buku-buku serta hasil penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini masih orisinil apabila diamati dari buku-buku serta hasil penelitian yang telah ada. Buku-buku penelitian yang didapatkan tentang pembelajaran, tari halibambang dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras

I. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras dengan irama musik serta mempunyai maksud tertentu. Tari juga merupakan ekspresi jiwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data 3 BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat tiga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini sifat nya masih sederhana apabila diamati dari buku-buku serta hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini sifat nya masih sederhana apabila diamati dari buku-buku serta hasil BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini sifat nya masih sederhana apabila diamati dari buku-buku serta hasil penelitian yang telah ada. Buku-buku penelitian yang didapatkan tentang pembelajaran, Tari Bedana

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN TARI MELINTING MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER DI SMK. (Jurnal Penelitian) Oleh GITA SHERVINA

PEMBELAJARAN TARI MELINTING MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER DI SMK. (Jurnal Penelitian) Oleh GITA SHERVINA 1 PEMBELAJARAN TARI MELINTING MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER DI SMK (Jurnal Penelitian) Oleh GITA SHERVINA 1113043024 Pembimbing: 1. Agung Kurniawan, S.Sn., M.Sn 2. Susi Wendhaningsih,

Lebih terperinci

TARIAN SEBAGAI MEDIUM REPRESENTASI MASA LALU KE SEKARANG DAN MASA DEPAN TRADITIONAL DANCE AS A MEDIUM OF REPRESENTATION ON PAST, PRESENT, AND FUTURE

TARIAN SEBAGAI MEDIUM REPRESENTASI MASA LALU KE SEKARANG DAN MASA DEPAN TRADITIONAL DANCE AS A MEDIUM OF REPRESENTATION ON PAST, PRESENT, AND FUTURE TARIAN SEBAGAI MEDIUM REPRESENTASI MASA LALU KE SEKARANG DAN MASA DEPAN TRADITIONAL DANCE AS A MEDIUM OF REPRESENTATION ON PAST, PRESENT, AND FUTURE Dwiyana Habsary 1 ABSTRAK Artikel ini membahas studi

Lebih terperinci

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

ARTIKEL TENTANG SENI TARI NAMA : MAHDALENA KELAS : VII - 4 MAPEL : SBK ARTIKEL TENTANG SENI TARI A. PENGERTIAN SENI TARI Secara harfiah, istilah seni tari diartikan sebagai proses penciptaan gerak tubuh yang berirama dan diiringi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini masih orisinal apabila diamati dari buku-buku serta hasil penelitian yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini masih orisinal apabila diamati dari buku-buku serta hasil penelitian yang 10 II. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini masih orisinal apabila diamati dari buku-buku serta hasil penelitian yang telah ada. Buku-buku penelitian yang didapatkan tentang pembelajaran, baik pembelajaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Novita Sari (2008), penelitian berjudul pembelajaran tari sigeh penguten

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Novita Sari (2008), penelitian berjudul pembelajaran tari sigeh penguten BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Sebagai acuan penelitian ini dapat disebutkan beberapa hasil penelitian sebelumnya, yaitu: 1. Novita Sari (2008), penelitian berjudul pembelajaran tari

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE DRILL DALAM PEMBELAJARAN TARI MELINTING DI MTS MA ARIF NU 08 MATARAM BARU. (Jurnal) Oleh WINDA PRASTIKA NINGRUM

PENGGUNAAN METODE DRILL DALAM PEMBELAJARAN TARI MELINTING DI MTS MA ARIF NU 08 MATARAM BARU. (Jurnal) Oleh WINDA PRASTIKA NINGRUM PENGGUNAAN METODE DRILL DALAM PEMBELAJARAN TARI MELINTING DI MTS MA ARIF NU 08 MATARAM BARU (Jurnal) Oleh WINDA PRASTIKA NINGRUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TARI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sardiman A.M. (2012). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, membahas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sardiman A.M. (2012). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, membahas 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Sardiman A.M. (2012). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, membahas tentang pemahaman awal melalui interaksi belajar yang di dalamnya terdapat penjelasan

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Tes uji kerja. 1. Siswa mampu memeragakan. ragam. gerak tari melinting. 2. Siswa.

SILABUS PEMBELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Tes uji kerja. 1. Siswa mampu memeragakan. ragam. gerak tari melinting. 2. Siswa. 1 Lampiran I : Perangkat Pembelajaran SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : MTs Ma arif NU 08 Mataram Baru Mata Pelajaran : Seni Budaya (Seni Tari) Kelas /Semester : VII/ Ganjil Standar Kompetensi : SENI

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala *

Program Studi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala * BENTUK PENYAJIAN TARI LINGGANG MEUGANTOE DI SANGGAR RAMPOE BANDA ACEH Janurul Aina 1*, Taat Kurnita 1, Cut Zuriana 1 1 Program Studi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini masih orisinil apabila diamati dari buku-buku serta hasil penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini masih orisinil apabila diamati dari buku-buku serta hasil penelitian 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini masih orisinil apabila diamati dari buku-buku serta hasil penelitian yang telah ada. Buku-buku penelitian yang didapatkan tentang pembelajaran, metode demonstrasi,

Lebih terperinci

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani Gerak Berirama Gerak berirama disebut juga gerak ritmik. Gerak ini dilakukan dalam gerakan dasar di tempat. Contoh dari gerakan yang berirama adalah gerak jalan, menekuk, mengayun, dan sebagainya. Ayo

Lebih terperinci

Peta Konsep GERAK RITMIK

Peta Konsep GERAK RITMIK Gerak Ritmik Apakah kamu tahu tentang senam aerobik? Senam aerobik termasuk salah satu senam ritmik. Senam aerobik biasanya diiringi dengan musik dan dipandu oleh instruktur. Mengapa banyak orang yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikatakan orisinal. Belum ada yang mencatat tentang pembelajaran cangget

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikatakan orisinal. Belum ada yang mencatat tentang pembelajaran cangget 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Diamati dari buku-buku serta hasil penelitian yang telah ada, penelitian ini dikatakan orisinal. Belum ada yang mencatat tentang pembelajaran cangget dengan menggunakan model

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menurut istilah paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menurut istilah paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan menurut istilah paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa atau mencapai tingkat

Lebih terperinci

TATA RIAS DAN BUSANA TARI PADMA MUSTIKANING KRIDA

TATA RIAS DAN BUSANA TARI PADMA MUSTIKANING KRIDA 1 TATA RIAS DAN BUSANA TARI PADMA MUSTIKANING KRIDA DALAM RANGKA PERESMIAN GEDUNG OLAH RAGA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PADA TANGGAL 22 JANUARI 2008 Disusun oleh: Titik Putraningsih JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini masih orisinil apabila diamati dari buku-buku serta hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini masih orisinil apabila diamati dari buku-buku serta hasil 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini masih orisinil apabila diamati dari buku-buku serta hasil penelitian yang telah ada. Buku-buku penelitian yang didapatkan tentang model directive learning dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara. pada ketepatan dalam penggunaan metode.

BAB III METODE PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara. pada ketepatan dalam penggunaan metode. 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penggunaan metode penelitian dalam penelitian harus tepat sasaran dan mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah agar

Lebih terperinci

SENI BUDAYA (TARI) SMA/MA

SENI BUDAYA (TARI) SMA/MA DOKUMEN NEGARA 1 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SENI BUDAYA (TARI) SMA/MA Paket 3 SMA... DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT 2018 K2006

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melalui media lagu anak-anak ditaman kanak islam Al-Amin Bandar Lampung.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melalui media lagu anak-anak ditaman kanak islam Al-Amin Bandar Lampung. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Sebagai acuan penelitian ini dapat disebutkan hasil penelitian sebelumnya, yaitu: 1. Refi Puspitasari (2008), penelitian berjudul kreativitas penciptaan

Lebih terperinci

TARI SELOKA KUSUMAYUDA

TARI SELOKA KUSUMAYUDA 1 TARI SELOKA KUSUMAYUDA DALAM RANGKA WISUDA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PADA TANGGAL 23 FEBRUARI 2013 Disusun oleh: Herlinah JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta atau murid.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta atau murid. 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada penelitian terdahulu tari piring dua belas telah diteliti oleh saudari Septi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada penelitian terdahulu tari piring dua belas telah diteliti oleh saudari Septi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan pustaka Pada penelitian terdahulu tari piring dua belas telah diteliti oleh saudari Septi Hidayati dalam skripsinya menuliskan tentang Penggunaan media audio visual

Lebih terperinci

Lampiran 1 LEMBAR PENILAIAN TES PRAKTIK KETERANGAN: NILAI = (Jumlah/skor max) x100

Lampiran 1 LEMBAR PENILAIAN TES PRAKTIK KETERANGAN: NILAI = (Jumlah/skor max) x100 Lampiran 1 LEMBAR PENILAIAN TES PRAKTIK NO. NAMA ASPEK JUMLAH NILAI WIRAGA WIRAMA WIRASA 1. Achmad Ega Prasetya 4 4 5 13 87 2. Adetikaningtyas W 5 5 5 15 100 3. Agung Prasetya 4 3 5 12 80 4. Agus Riyanto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang merupakan bentuk ungkapan atau ekspresi keindahan. Setiap karya seni biasanya berawal dari ide atau

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA : Motion of Legong PENCIPTA : I Kadek Puriartha, S.Sn., M.Sn PAMERAN : Jalan Menuju Media Kreatif #4 Penguatan Budaya dan Karakter Bangsa Galeri Cipta III

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sagala menyatakan dalam bukunya yang berjudul Konsep dan Makna

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sagala menyatakan dalam bukunya yang berjudul Konsep dan Makna 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sagala menyatakan dalam bukunya yang berjudul Konsep dan Makna Pembelajaran bahwa pembelajaran adalah proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik,

Lebih terperinci

KOMPOSISI TARI 1. Gerak Tari

KOMPOSISI TARI 1. Gerak Tari KOMPOSISI TARI Ada sebagian orang yang mengatakan bahwa komposisi identik dengan lantai atau posisi penari di atas pentas. Namun ada pula yang mengatakan bahwa komposisi tari adalah segala sesuatu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan unsur atau bagian dari kebudayan yang hidup di

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan unsur atau bagian dari kebudayan yang hidup di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian merupakan unsur atau bagian dari kebudayan yang hidup di tengah masyarakat dan merupakan sistem yang tidak terpisahkan. Kesenian yang hidup dan berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan negara berkembang lainnya, yaitu terdiri dari banyak. suku, adat, kebiasaan, dan budaya yang sangat beragam.

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan negara berkembang lainnya, yaitu terdiri dari banyak. suku, adat, kebiasaan, dan budaya yang sangat beragam. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan sosial di Indonesia tidak bisa dipisahkan dari aspek demografisnya, karena negara ini merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Kemampuan (ability) sering disamakan dengan bakat (aptitude). Menurut William

BAB II LANDASAN TEORI. Kemampuan (ability) sering disamakan dengan bakat (aptitude). Menurut William BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kemampuan Menari Kemampuan (ability) sering disamakan dengan bakat (aptitude). Menurut William dan Micahel dalam (Galih, 2007: 8) menjelaskan bahwa bakat merupakan kemampuan individu

Lebih terperinci

SIKAP HORMAT DAN TEGAK

SIKAP HORMAT DAN TEGAK SIKAP HORMAT DAN TEGAK Sikap tegak yang digunakan untuk menghormati kawan maupun lawan. Posisi sikap hormat adalah badan tegap, kaki rapat tangan di depan dada terbuka dan rapat dengan jari-jari tangan

Lebih terperinci

PENERAPAN VISUAL- AUDITORY- KINESTETIK DALAM TARI MELINTING PADA EKSTRAKURIKULER SMPN 1 SEKAMPUNG UDIK. (Jurnal Penelitian) Oleh

PENERAPAN VISUAL- AUDITORY- KINESTETIK DALAM TARI MELINTING PADA EKSTRAKURIKULER SMPN 1 SEKAMPUNG UDIK. (Jurnal Penelitian) Oleh PENERAPAN VISUAL- AUDITORY- KINESTETIK DALAM TARI MELINTING PADA EKSTRAKURIKULER SMPN 1 SEKAMPUNG UDIK (Jurnal Penelitian) Oleh BAMBANG SUTEJO 1113043012 Pembimbing: Susi Wendhaningsih, S.Pd., M.Pd. Fitri

Lebih terperinci

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Kekuatan otot adalah tenaga, gaya, atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Otot-otot tubuh

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator : SMP Negeri 4 SLEMAN : Seni Budaya (Seni Tari) : VIII/ Ganjil :

Lebih terperinci

SENI BUDAYA (TARI) SMA/MA

SENI BUDAYA (TARI) SMA/MA DOKUMEN NEGARA 1 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SENI BUDAYA (TARI) SMA/MA Paket 4 SMA... DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT 2018 K2006

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan beraneka ragam seni dan budaya, hampir setiap suku

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan beraneka ragam seni dan budaya, hampir setiap suku BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia kaya akan beraneka ragam seni dan budaya, hampir setiap suku bangsa di Indonesia memiliki seni dan budaya tradisional masing-masing yang kemudian secara

Lebih terperinci

4. Simbol dan makna tari

4. Simbol dan makna tari 4. Simbol dan makna tari Pernahkah Anda mengalami kondisi, melihat tari dari awal sampai akhir, tetapi tidak dapat mengerti maksud dari tari yang Anda amati?. Kondisi tersebut dapat terjadi karena dua

Lebih terperinci

TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA LINGGA

TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA LINGGA DESKRIPSI TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA LINGGA Produksi ISI Denpasar pada Pembukaan Pesta Kesenian Bali XXXI di Depan Banjar Kayumas Denpasar Tahun 2009 OLEH : I Gede Oka Surya Negara,SST.,M.Sn INSTITUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Drama adalah salah satu bentuk sastra yang diajarkan dalam mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan model pembelajaran untuk membentuk kurikulum (rencana

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan model pembelajaran untuk membentuk kurikulum (rencana 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan model pembelajaran untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Penelitian ini tidak hanya meneliti tentang sistem pewarisan pada kesenian tradisional yaitu tari

Lebih terperinci

3. Karakteristik tari

3. Karakteristik tari 3. Karakteristik tari Pada sub bab satu telah dijelaskan jenis tari dan sub bab dua dijelaskan tentang fungsi tari. Berdasarkan penjelasan dari dua sub bab tersebut, Anda tentunya telah memperoleh gambaran

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. perkawinan Masyarakat Arab di Kota Medan kesimpulan sebagai berikut. a. Upacara Pernikahan Masyarakat Arab di Medan

BAB V PENUTUP. perkawinan Masyarakat Arab di Kota Medan kesimpulan sebagai berikut. a. Upacara Pernikahan Masyarakat Arab di Medan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian terhadap Bentuk Tari Zahifa pada upacara perkawinan Masyarakat Arab di Kota Medan kesimpulan sebagai berikut. a. Upacara Pernikahan Masyarakat Arab di

Lebih terperinci

1 I Made Bandem, Ensiklopedi Tari Bali, op.cit., p.55.

1 I Made Bandem, Ensiklopedi Tari Bali, op.cit., p.55. Tata Rias dan Busana Tari Legong Sambeh Bintang Kiriman Ni Wayan Ekaliani, Mahasiswa PS. Seni Tari ISI Denpasar Tata rias dan busana dalam seni pertunjukan selain berfungsi memperindah, memperkuat karakter

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator : SMP Negeri 4 SLEMAN : Seni Budaya (Seni Tari) : VIII/ Ganjil :

Lebih terperinci

: mempraktikan tari tradisional tari zapin dengan menggunakan pola lantai dan. No. Ragam Nama gerak Hit Uraian gerak 1. Masuk awal

: mempraktikan tari tradisional tari zapin dengan menggunakan pola lantai dan. No. Ragam Nama gerak Hit Uraian gerak 1. Masuk awal Soal iringan : mempraktikan tari tradisional tari zapin dengan menggunakan pola lantai dan No. Ragam Nama gerak Hit Uraian gerak 1. Masuk awal Posisi Awal Kedua tangan ngruji, tangan kiri nekuk di depan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang kompleks dan berjangka panjang. Berbagai aspek yang tercakup dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang kompleks dan berjangka panjang. Berbagai aspek yang tercakup dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan ujung tombak kemajuan sebuah bangsa dengan proses yang kompleks dan berjangka panjang. Berbagai aspek yang tercakup dalam proses saling erat berkaitan

Lebih terperinci

GAMBAR 3 TATA RIAS WAJAH PENARI PRIA DAN WANITA

GAMBAR 3 TATA RIAS WAJAH PENARI PRIA DAN WANITA GAMBAR 3 TATA RIAS WAJAH PENARI PRIA DAN WANITA Analisa Penyajian, Properti, dan iringan musik Garapan Goresan Ilusi Kiriman Ngurah Krisna Murti, Mahasiswa PS Seni Tari. ISI Denpasar Analisa Penyajian

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN TARI KREASI LAMPUNG DENGAN KONSEP KOREOGRAFI NONLITERAL DI SMPN 1 METRO. (Jurnal Penelitian) Oleh NOVA DELYANTI

PEMBELAJARAN TARI KREASI LAMPUNG DENGAN KONSEP KOREOGRAFI NONLITERAL DI SMPN 1 METRO. (Jurnal Penelitian) Oleh NOVA DELYANTI PEMBELAJARAN TARI KREASI LAMPUNG DENGAN KONSEP KOREOGRAFI NONLITERAL DI SMPN 1 METRO (Jurnal Penelitian) Oleh NOVA DELYANTI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TARI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SENAM REFLEKSI TAHAP PELEBURAN (terdiri dari tujuh gerakan)

SENAM REFLEKSI TAHAP PELEBURAN (terdiri dari tujuh gerakan) SENAM REFLEKSI Senam refleksi dilakukan dengan menggabungkan gerakan tubuh dan teknik pengaturan pernapasan. Tujuannya adalah memperbaiki fungsi-fungsi otot-otot yang berhubungan dengan alat-alat/organ

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan Kelas/Semester : 1/1 Tema : Diri Sendiri Standar Kompetensi : Seni Rupa 1. Mengapresiasi karya seni rupa.

Lebih terperinci

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006 (SK) dan (KD) Mata Pelajaran Sumber: KTSP 2006 52. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana

Lebih terperinci

BENTUK PENYAJIAN TARI RAMPHAK DI SANGGAR RAMPOE BANDA ACEH ABSTRAK

BENTUK PENYAJIAN TARI RAMPHAK DI SANGGAR RAMPOE BANDA ACEH ABSTRAK BENTUK PENYAJIAN TARI RAMPHAK DI SANGGAR RAMPOE BANDA ACEH Ferdi Junanda 1*, Ahmad Syai 1, Tengku Hartati 1 1 Program Studi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Lebih terperinci

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang bab 1 gerak dasar sumber www.sdialazhar14.wordpress.com tanggal 11 Juni 2009 kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang meloncat menggiring setiap hari kamu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan BAB III METODE PENELITIAN. Desain Penelitian Metode Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

Teknik dan Kriteria Evaluasi Pendidikan Seni Tari Dewi Karyati dan Maman Tocharman

Teknik dan Kriteria Evaluasi Pendidikan Seni Tari Dewi Karyati dan Maman Tocharman Modul IV Teknik dan Kriteria Evaluasi Pendidikan Seni Tari Dewi Karyati dan Maman Tocharman Pendahuluan Penilaian di bidang pendidikan, merupakan salah satu kewajiban mutlak yang harus dilakukan oleh setiap

Lebih terperinci

( ) Administrasi Bisnis 2014 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro

( ) Administrasi Bisnis 2014 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Nama: Jessica Talenta (075) Resa Junita Anwar (076) Muhammad Ilmal F (077) Rani Atika Marthalove (078) Dinar Rian Fiona (079) Ahmad Surya G (080) Yusian Tabita (081) Gilang Chrsitian E.K (082) Zenia Perwitasari

Lebih terperinci

S I L A B U S MATA KULIAH SENI ANAK USIA DINI II. Oleh : INDRA YENI, S.Pd., M.Pd. NIP

S I L A B U S MATA KULIAH SENI ANAK USIA DINI II. Oleh : INDRA YENI, S.Pd., M.Pd. NIP Universitas Negeri Padang Silabus (Kurikulum 2013) S I L A B U S MATA KULIAH SENI ANAK USIA DINI II Oleh : INDRA YENI, S.Pd., M.Pd. NIP. 19710330.200604.2.001 Reviewer : Prof. Dr. NURHIZRAH GISTITUATI,

Lebih terperinci

Schedule Pertemuan 2 X teori tentang apresiasi seni 4 X pemahaman materi seni 6X apresesiasi 2 X tugas 1 X ujian sisipan 1 x ujian semester

Schedule Pertemuan 2 X teori tentang apresiasi seni 4 X pemahaman materi seni 6X apresesiasi 2 X tugas 1 X ujian sisipan 1 x ujian semester Pengantar Apresiasi Seni Oleh : Kuswarsantyo, M.Hum. Schedule Pertemuan 2 X teori tentang apresiasi seni 4 X pemahaman materi seni 6X apresesiasi 2 X tugas 1 X ujian sisipan 1 x ujian semester Buku referensi

Lebih terperinci

Gambar 3 Tata Rias Wajah Penari Pria dan Wanita

Gambar 3 Tata Rias Wajah Penari Pria dan Wanita Analisa Penyajian, Properti, dan iringan musik Garapan Goresan Ilusi Kiriman Ngurah Krisna Murti, Mahasiswa PS Seni Tari. ISI Denpasar Analisa Penyajian Penyajian suatu garapan tari diperlukan cara yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Rancangan kostum pada tokoh Rampak Kera dalam The Futuristic of

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Rancangan kostum pada tokoh Rampak Kera dalam The Futuristic of BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pergelaran Ramayana dengan tema futuristic merupakan sebuah pertunjukan tradisional yang diubah kedalam tema yang lebih modern. Setelah menyusun Laporan Proyek

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini masih orisinal apabila diamati dari buku-buku serta penelitian yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini masih orisinal apabila diamati dari buku-buku serta penelitian yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini masih orisinal apabila diamati dari buku-buku serta penelitian yang telah ada. Buku-buku penelitian yang didapatkan tentang pembelajaran gerak tari dan lagu serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendukung berupa gagasan, sifat dan warna bunyi. Kendati demikian, dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendukung berupa gagasan, sifat dan warna bunyi. Kendati demikian, dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penciptaan Musik adalah pengungkapan gagasan melalui bunyi, yang unsur dasarnya berupa melodi, irama (ritmik), dan harmoni dengan unsur pendukung berupa gagasan, sifat

Lebih terperinci

Musik Pendidikan Anak Berkebutuhan 2 PTM 311 Khusus (ABK) 21.

Musik Pendidikan Anak Berkebutuhan 2 PTM 311 Khusus (ABK) 21. Mata Kuliah Pendukung Kompetensi Utama 1. EDU 101 Landasan Pendidikan 2 2. EDU 102 Filsafat Pendidikan 2 3. EDU 201 Psikologi Pendidikan 2 4. EDU 202 Kurikulum dan Pembelajaran 2 5. EDU 204 Pengantar Manajemen

Lebih terperinci

BAB I DEFINISI OPERASIONAL. Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan

BAB I DEFINISI OPERASIONAL. Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan 1 BAB I DEFINISI OPERASIONAL A. LATAR BELAKANG MASALAH Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan karya yang dapat menyentuh jiwa spiritual manusia, karya seni merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran dan belajar sama-sama memiliki input maupun output yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran dan belajar sama-sama memiliki input maupun output yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Pembelajaran berhubungan erat dengan belajar dan mengajar. Kegiatan pembelajaran dan belajar sama-sama memiliki input maupun output yang dimaksud dengan proses

Lebih terperinci

Dalam menari hal yang sangat menonjol adalah mengenai kemampuan penari tersebut dalam menguasai wiraga. Menurut Rosala, Dedi dkk (1999:7)

Dalam menari hal yang sangat menonjol adalah mengenai kemampuan penari tersebut dalam menguasai wiraga. Menurut Rosala, Dedi dkk (1999:7) A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Penari yang baik adalah penari yang memiliki pondasi yang kuat dalam proses menarinya, yakni dengan adanya dasar yang baik dan cukup kuat dalam teknik melakukan

Lebih terperinci

BAB IV KAJIAN VISUAL PADA KOSTUM DAN GERAK TARI KESENIAN SURAK IBRA

BAB IV KAJIAN VISUAL PADA KOSTUM DAN GERAK TARI KESENIAN SURAK IBRA BAB IV KAJIAN VISUAL PADA KOSTUM DAN GERAK TARI KESENIAN SURAK IBRA 4.1. Kajian Visual pada Kostum Kesenian Surak Ibra Pada kesenian Surak Ibra di Kampung Sindangsari, Desa Cinunuk terdapat kostum yang

Lebih terperinci

TARI KURDHA WANENGYUDA

TARI KURDHA WANENGYUDA 1 TARI KURDHA WANENGYUDA DALAM RANGKA DIES NATALIS KE 43 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PADA TANGGAL 21 MEI 2007 Disusun oleh: Titik Putraningsih JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

TAYUB NINTHING: TARI KREASI BARU YANG BERSUMBER PADA KESENIAN TAYUB

TAYUB NINTHING: TARI KREASI BARU YANG BERSUMBER PADA KESENIAN TAYUB TAYUB NINTHING: TARI KREASI BARU YANG BERSUMBER PADA KESENIAN TAYUB ARTIKEL OLEH: AJENG RATRI PRATIWI 105252479205 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SENI DAN DESAIN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG

BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG bab 1 gerak dasar sumber www.sdialazhar14.wordpress.com tanggal 11 Juni 2009 kata kunci berjalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berarti menghasilkan, menciptakan, sekalipun tidak banyak, sekalipun suatu

BAB I PENDAHULUAN. berarti menghasilkan, menciptakan, sekalipun tidak banyak, sekalipun suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan menurut sebagian besar orang, berarti berusaha membimbing anak untuk menyerupai orang dewasa, sebaliknya bagi Jean Piaget (1896) pendidikan berarti menghasilkan,

Lebih terperinci