PENGALIHAN RESIKO PROYEK KONSTRUKSI PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGALIHAN RESIKO PROYEK KONSTRUKSI PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA"

Transkripsi

1 PENGALIHAN RESIKO PROYEK KONSTRUKSI PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA Oleh : Apwiddhal Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang Kampus Limau Manis Padang ABSTRAK Proyek konstruksi merupakan salah satu jenis proyek yang memiliki potensi resiko yang cukup tinggi karena sifatnya yang unik dan kompleks. Potensi resiko ini dimulai dari tahap konsep, desain, implementasi dan terminasi. Dewasa ini industri konstruksi semakin menyadari akan petingnya memperhatikan masalah resiko pada pekerjaan-pekerjaan yang ditanganinya, karena kesalahan dalam memperkirakan dan menangani resiko akan menimbulkan dampak pada proyek konstruksi. Potensi-potensi resiko semakin berkembang yang dipicu oleh beberapa kondisi antara lain ditunjukkan oleh meningkatnya ukuran volume, nilai kontrak, dan kompleksitas proyek. Hal umum yang terjadi, pemilik sebagai pihak yang memiliki kepentingan paling besar pada suatu proyek konstruksi merasa perlu untuk mengalihkan resiko sebanyak-banyaknya kepada kontraktor. Kata Kunci: resiko, asuransi, jaminan PENDAHULUAN Resiko yang ditanggung oleh kontraktor dalam suatu proyek konstruksi tidaklah kecil, misalnya saja terjadi penyimpangan kualitas hasil pekerjan, baik itu akibat perbuatan yang disengaja atau tidak, cara memperbaiki bangunan yang tidak sesuai dengan spesifikasi adalah dengan membongkarnya dan membangunnya kembali di tempat yang sama sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Sedang di pihak lain hal tersebut tidak akan merubah biaya dan waktu pelaksanaan yang telah disepakati dalam kontrak, bahkan nantinya bila terjadi keterlambatan akan dikenakan denda, dampak buruk lainnya adalah turunnya reputasi kontraktor tersebut.. Dampak trend tersebut pada industri konstruksi adalah peningkatan konflik dan perselisihan, penyelesaian perselisihan di pengadilan, keterlam- batan penyelesaian pekerjaan, meningkatnya tuntutan (claim), dan perubahan-perubahan pekerjaan (schedule delay). Kondisi ini menempatkan kontraktor sebagai pihak yang memiliki posisi sulit dan beresiko tinggi. Untuk itu penanganan resiko yang akan dihadapi pada suatu proyek penting untuk dilakukan sedini mungkin. Pengetahuan pihak-pihak yang terlibat dalam proyek mengenai analisis dan penanganan resikopun juga dianggap penting (Rahayu, 2001). Resiko Proyek Konstruksi Resiko pada proyek konstruksi adalah suatu kondisi dimana dampak dari terjadinya suatu resiko dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan suatu proyek, seperti waktu penyelesaian, biaya, dan mutu yang disepakati. Tujuan dilakukan manajemen resiko ini adalah untuk menganalisa kemungkinan resiko yang akan dihadapi dalam suatu proyek agar dapat diketahui tindakan apa yang akan dilakukan terhadap resiko tersebut. Dalam Rahayu (2001) dijelaskan resiko diklasifikasikan menurut kebutuhan dalam penanganannya, antara lain: a. Resiko murni dan resiko spekulatif, resiko murni dianggap sebagai suatu ketidakpastian yang dikaitkan dengan adanya satu luaran (outcome) yaitu kerugian (Flanagan,1996), contohnya: kecelakaan kerja di proyek, kegagalan 61

2 pengecoran dan lain-lain. Sedangkan resiko spekulatif mengandung dua luaran yaitu berupa kerugian atau keuntungan, resiko ini dikenal sebagai resiko dinamis, sebagai contoh perusahaan asuransi selaku pihak penjamin akan mendapatkan keuntungan dari jumlah uang premi yang dibayar kontraktor, bila resiko yang dijamin tidak terjadi, kalau resiko yang dijamin terjadi maka pihak asuransi akan mengalami kerugian, karena harus membayar uang pertanggungan sebesar nilia kerugian yang terjadi. b. Resiko fundamental dan resiko khusus, dimana resiko fundamental adalah resiko yang kemungkinannya dapat timbul pada hampir sebagian besar anggota masyarakat dan tidak dapat disalahkan kepada seseorang atau beberapa orang sebagai penyebabnya, contohnya banjir, gempa bumi, angin topan, peperangan, kekacauan, inflasi, devaluasi. Sedangkan resiko khusus adalah resiko yang bersumber dari peristiwa-peristiwa yang mandiri dimana sifat dari resiko ini adalah tidak selalu bersifat bencana, bisa dikendalikan atau umumnya dapat diasuransikan, contohnya rusak atau hilangnya barang. Untuk proyek konstruksi resiko dapat bersumber dari dua hal, pertama bersumber dari keputusan yang diambil dan lingkup proyek (internal), seperti yang berkaitan dengan masalah teknis, finansial, penjadwalan dan organisasi, kedua bersumber dari luar lingkup proyek (eksternal) yaitu alam dan lingkungan termasuk aspek hukum, sosial, ekonomi dan budaya dimana proyek dilaksanakan. Resiko proyek konstruksi yang ada dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Disain proyek (defective atau faulty design, incomplete design dan design built ability) Disain yang salah ata tidak lengkap akan menyulitkan pihak pelaksana (kontraktor), karena bila kontraktor tersebut melaksanakan disain yang salah, kontraktor akan mengalami kerugian biaya dan atau waktu. Kondisi ini menyulitkan kontraktor, karena bila disain tersebut tidak dilakukan, kontraktor harus menunggu disain baru, hal ini tentu saja akan merugikan kontraktor. 2. Dokumen kontrak Persyaratan-persyaratan umum dan khusus, spesifikasi, daftar volume pekerjaan, addendum yang terdapat dalam dokumen kontrak dapat menjadi sumber resiko proyek konstruksi. Hal ini tersebut dapat terjadi, bila isi kontrak mengandung makna ganda (ambiguity), yang menyebabkan perbedaan penafsiran (misinterpretasi) pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak. 3. Kondisi alam. Kondisi alam di lokasi proyek berpotensi untuk menimbulkan resiko bagi pekerjaan konstruksi, misalnya curah hujan yang sangat tinggi atau bahkan bencana alam, dapat menghambat pelaksanaan pekerjaan dan mengakibatkan kerugian/kerusakan. 4. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi Kegiatan pada suatu proyek, konstruksi membutuhkan sumber daya yang besar, tingkat penguasaan teknologi, dan produk yang spesifik, karakteristik khusus dari proyek konstruksi ini mengandung potensi resiko yang tidak kecil. Pada tahap 62

3 pelaksanaan, berbagai resiko dapat muncul, hal ini timbul karena faktor ketidakpastian dalam tahapan ini bisa sangat besar, bila pelaksana tidak memiliki kemampuan yang cukup dalam bidang pekerjaan. 5. Kondisi perekonomian Kondisi perekonomian yang tidak stabil dapat menyulitkan/menghambat kelangsungan pelaksanaan pekerjaan. Ketidakstabilan perekonomian akan sangat mengganggu kegiatan proyek konstruksi, karena kegiatan ini sangat membutuhkan dukungan finansial yang besar, sehingga bila terjadi gangguan pada masalah finansial, seluruh kegiatan konstruksi dapat terganggu, bahkan terhenti sama sekali. Misalnya proyek konstruksi dikerjakan berdasarkan harga kontrak dalam mata uang rupiah, sedangkan dalam proses konstruksi, dibutuhkan peralatan impor yang harus dibeli dalam mata uang dolar, keadaan ini tentu saja akan menimbulkan kesulitan, karena bila alat-alat itu tidak mampu diimpor maka pekerjaan akan terhenti. 6. Situasi sosial politik Situasi politik sangat mempengaruhi iklim usaha di suatu negara. Bila terjadi instabilitas politik, maka terdapat keraguan dari pihak investor untuk menanamkan modalnya, dan investor dapat menarik kembali modal yang telah ditanamnya, hal ini tentu saja akan berdampak buruk pada kegiatan konstruksi. Penanganan Resiko Berdasarkan pengertian tentang resiko terdapat dua unsur utama dari resiko yaitu ketidakpastian dan kerugian. Unsur ketidakpastian berhubungan erat dengan sifat possibilistik dan probabilistik (kemungkinan terjadi) dari suatu peristiwa. Unsur-unsur ini mengindikasikan keterbatasan kemampuan manusia dalam memprediksi potensi resiko yang pada akhirnya dapat menimbulkan kerugian secara fisik maupun finansial. Seiring dengan berkembangnya potensi-potensi resiko proyek konstruksi, maka semakin berkembang pula usaha-usaha untuk menangani permasalahan resiko ini, salah satu upaya yang dilakukan adalah penerapan manajemen resiko. Pada dasarnya ada beberapa cara/metode dalam manajemen resiko yang dapat dipergunakan untuk menangani resiko proyek konstruksi yaitu: a. Penghindaran resiko (risk avoidance) b. Pengurangan resiko (risk reduction/mitigation) c. Penahanan/pemikulan resiko (risk retention) d. Pengalihan resiko (risk transfer) Keempat metode tersebut dapat diterapkan secara terpisah atau dikombinasikan, tergantung dari strategi yang diterapkan dalam proyek konstruksi yang bersangkutan. Dari keempat metode penanganan resiko diatas, metode pengurangan resiko, penahanan resiko, pengalihan resiko dapat dilakukan melalui mekanisme pembiayaan resiko (risk financing) Pembiayaan resiko (risk financing) merupakan suatu mekanisme pengalokasian dana untuk menangani atau mengatasi resikoresiko tertentu. Pada metode pengurangan dan penahanan resiko, pembiayaan resiko, digunakan untuk membiayai kegiatan 63

4 pengurangan dan penahanan resiko, tanpa melibatkan pihak penjamin (misal dengan pelatihan dan penyediaan peralatan K3). Sedangkan pada metode pengalihan resiko (risk transfer), pembiayan resiko proyek konstruksi dimaksudkan untuk memberikan kompensasi secara finansial, kepada pihak penjamin yang bersedia menanggung suatu resiko. Pembiayaan resiko (risk financing) pada metode pengalihan resiko (risk transfer), memungkinkan kontraktor untuk mengalihkan resiko-resiko yang tidak dapat diatasi sendiri ke pihak lain. Bentuk pengalihan resiko tersebut dapat berupa asuransi (insurance) atau jaminan (bond). Asuransi Sebagai Alternatif Pengalihan Resiko Proyek Konstruksi Di Indonesia Asuransi merupakan salah satu sarana pengalihan resiko dengan cara pembiayaan resiko (risk financing), dimana kontraktor atau pemilik (owner) bermaksud untuk menghilangkan atau mengurangi tanggung jawab terhadap kerugian yang diakibatkan oleh timbulnya suatu resiko dengan memindahkan tanggung jawab kepada perusahaan asuransi. Dari pengertian diatas terlihat bahwa asuransi berkaitan erat dengan masalah resiko dan framework manajemen resiko secara keseluruhan, karena pihak asuransi dalam menentukan jumlah premi yang dibayar sebagai konsekuensi penjaminan perlindungan terhadap kerugian yang timbul akibat suatu resiko, terlebih dahulu melakukan proses manajemen resiko. Dalam proyek konstruksi terdapat beberapa jenis asuransi yang digunakan yaitu (Palmer, 1996 dan Hinze 1995 dalam Rahayu, 2001) a. Commercial General Liability Insurance (CGL Insurance): resiko yang diasuransikan adalah tanggung jawab hukum untuk ganti rugi terhadap pihak ketiga akibat bodily injury dan property damage yang disebabkan pelaksanaan pekerjaan proyek. b. Operation and Premises Liability Insurance: resiko yang diasuransikan adalah tanggung jawab hukum untuk ganti rugi terhadap pihak ketiga akibat bodily injury dan property damage yang disebabkan pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan kontraktor. c. Contractor s and Owner s Protective Liability Insurance: resiko yang diasuransikan adalah tanggung jawab hukum untuk ganti rugi terhadap pihak ketiga bodily injury dan property damage yang disebabkan pekerjaan subkontraktor untuk kontraktor dan owner. d. Comleted Operation Liability Insurance: Resiko yang diasuransikan adalah tanggung jawab hukum untuk ganti rugi terhadap pihak yang dirugikan akibat property damage yang terjadi setelah pembangunan proyek selesai. e. Contractual Liability Insurance: resiko yang diasuransikan adalah tanggung jawab hukum untuk ganti rugi terhadap pihak yang dirugikan akibat bodily injury dan property damage yang disebabkan kelalaian subkontraktor dan kontraktor. f. Professional Liability Insurance: resiko yang diasuransikan adalah tanggung jawab hukum untuk ganti rugi terhadap pihak yang dirugikan akibat financial losses, bodily injury dan property damage yang disebabkan kelalaian atau kesalahan yang dilakukan desainer atau engineer. 64

5 g. Dan banyak lagi bentuk asuransi sehubungan dengan pelaksanaan proyek seperti asuransi pemakaian kendaraan proyek, asuransi kerusakan dan kehilangan peralatan dan material saat pengangkutan dan lain-lain. Jenis asuransi yang dinilai cukup komprehensif dalam industri konstruksi adalah asuransi Contractor s All Risk (CAR), asuransi ini memungkinkan kontraktor memperoleh nilai pertanggungan dari perusahaan asuransi untuk berbagai jenis resiko sekaligus dalam satu paket polis. Pengertian All Ris pada jenis asuransi ini tidak berarti semua jenis resiko proyek konstruksi akan dijamin, karena luas jaminan dari resikoresiko tersebut dapat dibatasi atau diperluas dengan penerapan klausula tambahan (endorsement). Untuk perluasan jaminan, pihak tertanggung dikenakan tambahan premi. Tinjauan Kontrak di Indonesia Pada peninjauan kontak konstruksi di Indonesia disini digunakan kontrak konstruksi yang dilaksanakan di daerah. Pemilihan kontrak di daerah dilakukan karena tugas yang akan dijalani nanti adalah di daerah terutama kabupaten dan kota. Dalam Surat Perjanjian Pemborongan (Kontrak) yang terdiri dari pasalpasal, dan berdasarkan pasal-pasal yang mencantumkan hal-hal yang berhubungan dengan resiko, jaminan dan atau asuransi adalah sebagai berikut Pasal tentang Nilai Kontrak, berbunyi 1. Nilai kontrak untuk pelaksanaan pekerjaan ditetapkan dan sudah termasuk didalammnya adalah beban pajak sesuai ketentuan yang berlaku. 2. Nilai kontrak tersebut Pasal 4 ayat (1) diatas didasarkan atas harga satuan tetap (fixed unit price) yang perinciannya tercantum pada Daftar Kuantitas dan Harga dalam Dokumen Kontrak 3. Nilai Kontrak tersebut Pasal 4 ayat (1) diatas selain sudah termasuk beban PPN juga sudah termasuk beban Pajak Daerah dan pungutan lainnya yang syah/resmi seperti PPh, Pajak Bahan Galian Golongan C, Asuransi JAMSOSTEK dan SP3 (Sumbangan Pihak ketiga Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga) dan IMB 4. Segala resiko akibat kenaikan harga material/bahan, peralatan dan upah tenaga selama dalam jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan klaim dalam bentuk apapun kepada PIHAK KESATU Pasal tentang Jaminan Pekerjaan, berbunyi 1. PIHAK KEDUA harus menyerahkan jaminan pelaksanaan kepada PIHAK KESATU sebesar 5% (lima persen) dari nilai kontrak pada saat dilakukan penandatanganan Kontrak 2. Jaminan Pelaksanaan berupa Surat Jaminan dari Bank Umum atau berupa Surety Bond dari perusahaan Asuransi Kerugian / Lembaga Keuangan lainnya yang ditetapkan oleh Pemerintah 3. Masa berlakunya Jaminan Pelaksanaan sedikit-dikitnya sama dengan jangan waktu pelaksanaan pekerjaan 4. Jaminan Pelaksanaan akan dikembalikan oleh PIHAK KESATU kepada PIHAK 65

6 KEDUA apabila jangka waktu masa pemeliharaan telah berakhir dan telah dilaksanakan Serah Terima Kedua (FHO) 5. PIHAK KEDUA harus menjamin pekerjaannya sebagai Jaminan Pemeliharaan sebesar 5 % (lima persen) dari nilai transaksi pembayaran dalam bentuk pemotongan pembayaran pada setiap dilakukan transaksi pembayaran prestasi pekerjaan/pembayaran angsuran (termyn) 6. Jaminan Pemeliharaan akan dibayarkan seluruhnya oleh PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA apabila jangka waktu masa pemeliharaan telah berakhir dan telah dilaksanakan Serah Terima Kedua (FHO) Pasal tentang Pembayaran Pekerjaan berbunyi 1. Nilai Jaminan Uang Muka sedikit-dikitnya sama dengan nilai uang muka yang diminta dan jangka waktu masa berlakunya jaminan uang muka sedikit-sedikitnya sama dengan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan 2. Jaminan Uang Muka berupa Surat Jaminan dari Bank Umum atau Surety Bond dari Perusahaan Asuransi Kerugian / Lembaga Keuangan lainnya yang ditetapkan oleh Pemerintah Pasal tentang Resiko Kontraktor, berbunyi Kontraktor harus bertanggung jawab untuk semua resiko terhadap kehilangan atau kerugian dari phisik barang-barang hak milik dan luka atau meninggal seseorang yang terjadi selama dan sebagai konsekuensi dari tanggung jawabnya didalam pelaksanaan proyek. Pasal tentang Resiko Pemberi Pekerjaan, berbunyi Pemberi Pekerjaan akan bertanggung jawab terhadap resiko-resiko yang tidak diharapkan yaitu: (a). Sepanjang secara langsung berakibat terhadap pelaksanaan pekerjaan di wilayah pemberi pekerjaan, resiko peperangan, permusuhan, invasi, tindakan dari musuh luar negeri, pemberon-takan, revolusi, pemberontakan oleh militer atau perampasan kekuasaan perang sipil, kerusuhan, huru-hara atau kekacauan (kecuali dilarang untuk pegawai-pegawai kontraktor), dan kontaminasi dari setiap bahan bakar nuklir atau sisa-sisa nuklir atau bahan peledak toxid radio aktif, atau (b). Sesuatu alasan yang disebabkan karena desain dari pekerjaan, selain dari desain yang dibuat oleh kontraktor. Pasal tentang Asuransi, berbunyi 1. Tanpa mengurangi pertanggung jawaban kontraktor, perlindungan asuransi berikut ini harus disediakan dan dipelihara oleh kontraktor dalam nama bersama antara Pemberi Pekerjaan dan Kontraktor untuk jangka waktu dari tanggal mulai dan berakhirnya Penyampaian Periode Kerusakan atau sampai dengan tanggal terakhir Periode Perbaikan Pekerjaan yang mana yang lebih akhir (a) Tanggung jawab pihak ketiga dalam satu jumlah yang tidak kurang dari jumlah yang dicantumkan didalam Data Kontrak, untuk setiap klaim atau satu seri klaim yang timbul dari setiap kecelakaan atau kejadian (b) Kompensasi kerja yang wajar dan/atau asuransi dari Pemberi Pekerjaan yang 66

7 sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku (c) Pertanggung jawaban yang wajar terhadap kendaraan dan asuransi kerusakan harta milik tak bergerak dan (d) Perlindungan terhadap kerusakan dari Pekerjaan dan material-material selama konstruksi. 2. Polis atau sertifikat asuransi harus diserahkan oleh kontraktor kepada pemberi pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan sebelum tanggal dimulainya yang tercantum didalam Data Kontrak dan sesudahnya jika diminta oleh Pemberi Pekerjaan. 3. Pemberi Pekerjaan harus diberitahu 30 hari sebelumnya jika terjadi pembatalan atau perubahan dari satu bagian atau keseluruhan dari polis asuransi tersebut. Pasal tentang Penggantian Kerugian, berbunyi 1. Setiap pihak harus bertanggung jawab terhadap dan mengganti kerugian kepada pihak lainnya terhadap kehilangan, pengeluaran-pengeluaran, dan klaim untuk kehilangan atau kerusakan atas hak milik tidak bergerak, orang yang luka, dan kematian yang disebabkan oleh tindakantindakan atau kelalaiannya sendiri. 2. Walaupun terdapat pasal diatas, kontraktor harus tetap bertanggung jawab dan mengganti kerugian dan mencegah terjadinya klaim terhadap pemberi pekerjaan, pertanggung jawaban dan biaya-biaya dari tindakan sehubungan dengan terjadi luka-lukanya seseorang atau kematian seseorang selama pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan oleh kontraktor atau oleh sub-kontraknya. PENANGANAN KEMUNGKINAN RESIKO DALAM KONTRAK Berdasarkan Pasal Nilai Kontrak Dari pasal ini disebutkan bahwa nilai kontrak dengan harga satuan tetap. Apabila dalam pelaksanaan biaya yang dibutuhkan melebihi dari yang ditetapkan maka resiko ini harus ditanggung oleh kontraktor kecuali ada perubahan volume pekerjaan karena yang tetap disini adalah harga satuan. Selain itu kontraktor juga harus menyetorkan pajak PPN, Pajak Daerah, PPh, Pajak Galian Golongan C, SP3 dan IMB, yang sudah dimasukkan ke harga total kontrak. Untuk Pajak Galian Golongan C, beban biayanya sudah dibebankan kedalam harga material golongan C tersebut, sehingga kontraktor hanya menyetorkan kembali saja. Asuransi yang diwajibkan pada pasal ini adalah Asuransi Jamsostek yaitu asuransi untuk jaminan sosial tenaga kerja, Permasalahannya adalah mengenai tenaga kerja yang digunakan oleh kontraktor. Umumnya kontraktor di Indonesia tenaga kerja yang digunakan ada dua jenis, yaitu tenaga kerja tetap dan tenaga kerja lepas. Tenaga kerja yang di didaftarkan dan di asuransikan adalah tenaga kerja tetap yaitu karyawan tetap perusahaan kontraktor sedangkan tenaga kerja lepas yaitu dari pekerja, tukang, kepala tukang dan mandor merupakan karyawan temporer yang direkrut pada saat proyek akan dilaksanakan. Tenaga kerja lepas ini biasanya tidak didaftarkan sebagai peserta Asuransi Jamsostek, padahal mereka yang memiliki kemungkinan besar mengalami resiko kecelakaan kerja. Hal ini 67

8 perlu menjadi perhatian bagi pemilik (owner) dan menjadi kewajiban kontraktor untuk mengasuransikan. Perubahan harga material/bahan, peralatan dan upah tenaga kerja sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pihak Kedua (kontraktor). Untuk mengantisipasi hal ini, kontraktor dalam menetapkan harga satuan material, bahan, peralatan dan upah tenaga kerja harus melakukan kajian untuk jangka waktu selama masa pelaksanaan proyek. Hal ini perlu dilaksanakan agar proyek dapat dilaksanakan dengan biaya sesuai kontrak sehingga dapat dicapai waktu dan mutu yang direncanakan. Antisipasi perubahan harga satuan ini dapat dimasukkan pada biaya kontingensi. Berdasarkan Pasal Jaminan Pelaksanaan Ada dua jaminan yang disyaratkan yaitu jaminan pelaksanaan dan jaminan pemeliharaan. Jaminan pelaksanaan berupa surat jaminan dari Bank Umum atau dari perusahaan asuransi kerugian. Dalam pengurusan surat jaminan merupakan beban biaya bagi kontraktor. Sedangkan jaminan pemeliharaan yang diberikan kontraktor adalah berupa uang yang seharusnya diterima pada periode pembayaran tertentu ditahan atau dipotong sebesar yang disyaratkan pemilik (pihak kesatu). Jumlah nilai uang yang ditahan akan diberikan atau dikembalikan setelah penyerahan kedua dilaksanakan. Dari hal diatas, kontraktor memikul dua beban yaitu biaya yang dikeluarkan dalam pengurusan jaminan dan nilai manfaat uang yang belum dapat digunakan karena ditahan sampai penyerahan terakhir. Jika kedua ini dijumlahkan juga cukup besar nilai uang yang menjadi beban kontraktor. Beban ini biasanya kontraktor di daerah kurang memperhitungkannya. Sebenarnya ini dapat dibebankan kepada perusahaan asuransi. Asuransi yang dapat digunakan adalah Commercial General Liability Insurance (CGL Insurance) dan Operation and Premises Liability Insurance yaitu mengasuransikan tanggung jawab hukum untuk ganti rugi terhadap pihak ketiga akibat bodily injury dan property damage yang disebabkan pelaksanaan pekerjaan proyek. Juga dapat digunakan asuransi Contractual Liability Insurance. Berdasarkan Pasal Jaminan Uang Muka Sama halnya dengan jaminan pelaksanaan, jaminan uang muka berupa surat jaminan dari Bank Umum atau dari perusahaan asuransi kerugian. Dalam pengurusan surat jaminan ini juga merupakan beban biaya bagi kontraktor Untuk biaya yang lebih murah, kini kontraktor lebih banyak memakai Surety Bond yaitu suatu jenis jaminan yang diberikan oleh perusahaan asuransi. Karena perusahaan asuransi bukan bank dan oleh karenanya tidak tunduk kepada peraturan-peraturan Bank Indonesia, pemberian Surety Bond tidak kena pembatasan Legal Lending Limit maupun Capital Adequacy Ratio. Resiko yang dijamin dari Surety Bond tidak ditahan sendiri oleh si penjamin, tetapi diasuransikan sendiri oleh si penjamin, tetapi diasuransikan kembali kepada Perusahaan Reasuransi seperti halnya yang diumumkan berlaku pada bisnis asuransi. Berdasarkan Pasal Resiko Kehilangan Pada pasal ini ditetapkan secara jelas tanggung jawab kontraktor terhadap resiko terhadap kehilangan atau kerugian dari phisik barang-barang hak milik dan luka atau 68

9 meninggal seseorang yang terjadi selama dan sebagai konsekuensi dari tanggung jawabnya didalam pelaksanaan proyek. Dalam memperhitungkan besar resiko ini dapat didasarkan atas keadaan lokasi proyek terhadap keamaan, tingkat kesulitan dari setiap item pekerjaan. Jika kondisi ini berpotensi akan menimbulkan resiko sebaiknya kontraktor mengambil langkah-langkah penanggulangannya. Lokasi proyek jalan yang panjang tidak mungkin untuk dilakukan pemagaran seperti halnya proyek gedung. Untuk itu kontraktor menyiapkan suatu lokasi yang dijadikan tempat semua kegiatan pengendalian proyek dilakukan, penyimpanan material, tempat peralatan dan lain-lain. Lokasi ini dapat dipagar dan dijaga dengan petugas keamanan. Untuk bagian pekerjaan yang memiliki resiko kecelakaan kerja yang besar, kontraktor harus menyiapkan alat-alat keselamatan dalam melaksanakan pekerjaan seperti sabuk keselamatan, masker, sepatu kerja, helm dan lain-lain. Kedua resiko diatas dapat juga diasuransikan, sehingga jika terjadi juga kontraktor tidak menanggung lagi biaya kehilangan barang, material, peralatan berharga dan biaya kecelakaan akibat pekerjaan. Tentu hal ini dapat dilakukan apabila syarat-syarat keamanan dan keselamatan sudah dipenuhi sesuai dengan persyaratan yang ada pada polis asuransi yang digunakan. Asuransi jenis Builder s (Contractor s) All Risk Insurance karena asuransi ini memungkinkan kontraktor memperoleh nilai pertanggungan dari perusahaan asuransi untuk berbagai jenis resiko sekaligus dalam satu paket polis. Pengertian All Risk pada jenis asuransi ini tidak berarti semua jenis resiko proyek konstruksi akan dijamin, tetapi dibatasi dengan penerapan klausa tambahan. Berdasarkan Pasal Keadaan Memaksa Untuk pasal ini kontraktor tidak dibebankan atas resiko yang akan terjadi, karena pemberi pekerjaan akan bertanggung jawab terhadap resiko-resiko yang tidak diharapkan ini. Pemberi pekerjaan akan menganggap suatu keadaan memaksa (kahar, force majeure) bila hal-hal yang dijelaskan pada pasal ini terjadi. Keadaan kahar adalah keadaan yang terjadi diluar kehendak kedua belah pihak selama dalam pelaksanaan pekerjaan. Apabila terjadi salah satu dari keadaan kahar, pihak kedua harus segera mengambil tindakan pencegahan sesuai dengan batas kemampuannya dan segera memberitahukan secara tertulis kepada pihak kesatu tentang terjadinya keadaan kahar dimaksud serta tindakan-tindakan pencegahan yang telah dilaksanakan oleh pihak kedua. Hal ini diatur pada pasal 14 dalam dokumen kontrak ini. Berdasarkan Pasal Asuransi Pada pasal ini kontraktor diberi kewajiban untuk mengasuransikan dalam hal-hal sebagai berikut a. Tanggung jawab pihak ketiga dalam satu jumlah yang tidak kurang dari jumlah yang dicantumkan didalam Data Kontrak, untuk setiap klaim atau satu seri klaim yang timbul dari setiap kecelakaan atau kejadian b. Kompensasi kerja yang wajar dan/atau asuransi dari Pemberi Pekerjaan yang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku c. Pertanggung jawaban yang wajar terhadap kendaraan dan asuransi kerusakan harta milik tak bergerak dan 69

10 d. Perlindungan terhadap kerusakan dari Pekerjaan dan material-material selama konstruksi. Asuransi ini dengan masa pertanggungnya dari tanggal mulai dan berakhirnya penyampaian periode kerusakan atau sampai dengan tanggal terakhir periode perbaikan pekerjaan yang mana yang lebih akhir: Polis atau sertifikat asuransi harus diserahkan oleh kontraktor kepada pemberi pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan sebelum tanggal dimulainya yang tercantum didalam data kontrak dan sesudahnya jika diminta oleh pemberi pekerjaan. Juga kontraktor harus memberi tahu pemberi pekerjaan 30 (tiga puluh) hari sebelumnya jika terjadi pembatalan atau perubahan dari satu bagian atau keseluruhan dari polis asuransi tersebut. Asuransi jenis Builder s (Contractor s) All Risk Insurance karena asuransi ini memungkinkan kontraktor memperoleh nilai pertanggungan dari perusahaan asuransi untuk berbagai jenis resiko sekaligus dalam satu paket polis. Berdasarkan Pasal Penggantian Kerugian Ditegaskan bahwa kontraktor harus bertanggung jawab terhadap dan mengganti kerugian kepada pihak lainnya terhadap kehilangan, pengeluaran-pengeluaran, dan klaim untuk kehilangan atau kerusakan atas hak milik tidak bergerak, orang yang luka, dan kematian yang disebabkan oleh tindakantindakan atau kelalaiannya sendiri. Dari pasal ini jenis asuransi Builder s (Contractor s) All Risk Insurance karena asuransi ini memungkinkan kontraktor memperoleh nilai pertanggungan dari perusahaan asuransi untuk berbagai jenis resiko sekaligus dalam satu paket polis. KESIMPULAN Dengan melihat kontrak proyek Pelaksanaan Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkar Karangduren-Bobotsari Dana APBD Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2003 dengan Nomor: /2003 dan tertanggal: 10 Mei 2003, dapat disimpulkan 1. Penentuan jenis asuransi yang digunakan tidak ditetapkan secara tegas kecuali untuk Asuransi Jamsostek. 2. Kontraktor tidak dibebankan atas resiko yang akan terjadi, karena pemberi pekerjaan akan bertanggung jawab terhadap resiko-resiko yang tidak diharapkan ini. Pemberi pekerjaan akan menganggap suatu keadaan memaksa (kahar, force majeure) bila hal-hal yang dijelaskan pada pasal ini terjadi. 3. Jenis asuransi Builder s (Contractor s) All Risk Insurance dapat dipilih karena asuransi jenis ini memungkinkan kontraktor memperoleh nilai pertanggungan dari perusahaan asuransi untuk berbagai jenis resiko sekaligus dalam satu paket polis. 70

11 DAFTAR PUSTAKA Bey M, Mewaspadai Bentuk-Bentuk Jaminan Dalam Kontrak-Kontrak Konstruksi Dikaitkan Dengan Undang-Undang Perbankan, Seminar Nasional Manajemen Konstruksi 2001, Bandung, Flanagan R., & Norman G, Risk Management and Construction, Blacwell Science, Heins R.M. & Williams C.A, Risk Management and Insurance, Mc Graw-Hill, Singapore, Munich Re Standard, Underwriting and Rating Directives, Munich, Prawoto, Agus, S.H,MA, Hukum Asuransi dan Kesehatan Perusa-haan Asuransi, Penerbit BPFE Yogyakarta, Rahayu, H.P, Asuransi CAR Sebagai Alternatif Pengalihan Risiko Proyek Dalam Industri Konstruksi Indonesia, Seminar Nasional Manajemen Konstruksi 2001, Bandung, Silaban S. & Budiartha W.M, Metode Pengalihan Risiko Proyek Konstruksi Melalui Kontrak Asuransi CAR, Skripsi, Jurusan Teknik Sipil ITB, Suprapto, Pengembangan Model Cakupan Risiko (Risk Coverage) Asuransi Contractor s All Risk di Indonesia, Tesis Magister, Jurusan Teknik Sipil ITB, Zulnaidi & Sudama T.W, Pengembangan Model Asuransi CAR untuk proyek konstruksi di Bandung, Skripsi, Jurusan Teknik Sipil ITB,

KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN NO: Pada hari ini hari tanggal bulan tahun, kami yang bertanda tangan dibawah ini masing-masing :

KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN NO: Pada hari ini hari tanggal bulan tahun, kami yang bertanda tangan dibawah ini masing-masing : KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN NO: Pada hari ini hari tanggal bulan tahun, kami yang bertanda tangan dibawah ini masingmasing : 1 Nama Alamat Jabatan Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN STASIUN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN STASIUN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN SYARAT UMUM SURAT PERINTAH KERJA (SPK) 1. LINGKUP PEKERJAAN Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang ditentukan, sesuai dengan volume, spesifikasi teknis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses konstruksi untuk merusak proyek (Faber, 1979). yang diperkirakan (Lifson & Shaifer, 1982).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses konstruksi untuk merusak proyek (Faber, 1979). yang diperkirakan (Lifson & Shaifer, 1982). 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Definisi resiko: 1. Kejadian yang sering terjadi pada event tertentu atau faktor yang terjad selama proses konstruksi untuk merusak proyek (Faber, 1979). 2. Hubungan

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN PENGADAAN DAN PENGIRIMAN BUKU

CONTOH SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN PENGADAAN DAN PENGIRIMAN BUKU CONTOH SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN PENGADAAN DAN PENGIRIMAN BUKU SURAT PEMBORONGAN PEKERJAAN PENGADAAN DAN PENGIRIMAN BUKU PELAJARAN DAN BUKU PEGANGAN GURU MATA PELAJARAN --------------------------------------

Lebih terperinci

BENTUK SURAT PERINTAH KERJA (SPK) [kop surat K/L/D/I] SATUAN KERJA PPK: NOMOR DAN TANGGAL SPK NOMOR DAN TANGGAL DOKUMEN PENGADAAN :

BENTUK SURAT PERINTAH KERJA (SPK) [kop surat K/L/D/I] SATUAN KERJA PPK: NOMOR DAN TANGGAL SPK NOMOR DAN TANGGAL DOKUMEN PENGADAAN : BENTUK SURAT PERINTAH KERJA (SPK) [kop surat K/L/D/I] SURAT PERINTAH KERJA (SPK) SATUAN KERJA PPK: NOMOR DAN TANGGAL SPK NOMOR DAN TANGGAL SURAT PERMINTAAN PENAWARAN: PAKET PEKERJAAN : NOMOR DAN TANGGAL

Lebih terperinci

A D E D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : 235.4/PL.420/PA-STP/XI/2012 Tanggal : 30 November 2012

A D E D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : 235.4/PL.420/PA-STP/XI/2012 Tanggal : 30 November 2012 A D E D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : 235.4/PL.420/PA-STP/XI/2012 Tanggal : 30 November 2012 Untuk PENGADAAN BAHAN MAKAN TARUNA SEKOLAH TINGGI PERIKANAN TAHUN 2013 BAB I BAB II BAB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar mengenai orang sakit

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar mengenai orang sakit 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar mengenai orang sakit atau terluka atau bahkan meninggal dunia karena suatu kecelakaan. Bangunan atau pabrik yang

Lebih terperinci

L. Kontrak Pengadaan Jasa Pemborongan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA PEMBORONGAN Nomor :..

L. Kontrak Pengadaan Jasa Pemborongan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA PEMBORONGAN Nomor :.. 451 L. Kontrak Pengadaan Jasa Pemborongan dengan nilai di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA PEMBORONGAN Nomor :.. Nama Kegiatan :.. Nama Pekerjaan :.. Lokasi :.. Sumber

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Proyek konstruksi merupakan salah satu jenis proyek yang memiliki potensi

BAB 1 PENDAHULUAN. Proyek konstruksi merupakan salah satu jenis proyek yang memiliki potensi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proyek konstruksi merupakan salah satu jenis proyek yang memiliki potensi risiko yang relatif tinggi, dibandingkan dengan proyek-proyek pada bidang pekerjaan

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA KELAS I-A KENDAL

PENGADILAN AGAMA KELAS I-A KENDAL PENGADILAN AGAMA KELAS I-A KENDAL Jl. Soekarno Hatta Km.4 Brangsong, Telp (0294) 381490 Fax (0294) 384044 Kendal-51371 Website : www.pa-kendal.go.id SURAT PERINTAH KERJA (SPK) Halaman 1 dari 1 PAKET PEKERJAAN:

Lebih terperinci

SURABAYA SATUAN KERJA : RSUD Dr.SOETOMO SURAT PERINTAH KERJA (SPK) NOMOR DAN TANGGAL SPK : 027/15121/301/XI/2016, TGL.

SURABAYA SATUAN KERJA : RSUD Dr.SOETOMO SURAT PERINTAH KERJA (SPK) NOMOR DAN TANGGAL SPK : 027/15121/301/XI/2016, TGL. PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO JL. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo 6 8, Telp. 031-5501011-1013, Fax. 031-5022068, 5028735. SURABAYA - 60286 SATUAN KERJA : RSUD Dr.SOETOMO

Lebih terperinci

ASURANSI. Created by Lizza Suzanti 1

ASURANSI. Created by Lizza Suzanti 1 ASURANSI 1 Pengertian Asuransi adalah mekanisme proteksi atau perlindungan dari risiko kerugian keuangan dengan cara mengalihkan risiko kepada pihak lain. Asuransi adalah suatu perjanjian dimana seseorang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian pemasaran menurut Philip Kotler dan Amstrong. individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian pemasaran menurut Philip Kotler dan Amstrong. individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pengertian pemasaran menurut Philip Kotler dan Amstrong Pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok

Lebih terperinci

KONTRAK PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN/RENOVASI RUMAH TINGGAL. Pada hari ini,., tanggal.. kami yang bertanda tangan di bawah ini : :..

KONTRAK PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN/RENOVASI RUMAH TINGGAL. Pada hari ini,., tanggal.. kami yang bertanda tangan di bawah ini : :.. KONTRAK PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN/RENOVASI RUMAH TINGGAL Pada hari ini,., tanggal.. kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Alamat No. /HP No. KTP :...... Dan; Dalam hal ini bertindak sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan, kehilangan atau resiko lainnya. Oleh karena itu setiap resiko yang

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan, kehilangan atau resiko lainnya. Oleh karena itu setiap resiko yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Resiko di masa datang dapat terjadi terhadap kehidupan seseorang misalnya kematian, sakit, atau resiko dipecat dari pekerjaannya. Dalam dunia bisnis, resiko

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBORONGAN PEKERJAAN...

SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBORONGAN PEKERJAAN... SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBORONGAN Nomor :... Tanggal :... PEKERJAAN... PROYEK... Antara PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk DIVISI KONSTRUKSI I Dengan SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBORONGAN

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 K e s i m p u l a n Dari hasil studi literatur, analisa dan evaluasi masalah dalam tugas akhir ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Risiko-risiko yang terdapat didalam

Lebih terperinci

DOKUMEN KONTRAK. NOMOR SURAT PERINTAH KERJA (SPK) : SPK-19/PPK.PA-BTG/V/2016 Tanggal : 16 Mei 2016 PENGADAAN BARANG

DOKUMEN KONTRAK. NOMOR SURAT PERINTAH KERJA (SPK) : SPK-19/PPK.PA-BTG/V/2016 Tanggal : 16 Mei 2016 PENGADAAN BARANG DOKUMEN KONTRAK NOMOR SURAT PERINTAH KERJA (SPK) : SPK-19/PPK.PA-BTG/V/2016 Tanggal : 16 Mei 2016 PENGADAAN BARANG Instansi : Pengadilan Agama Bantaeng Nama Paket : Pengadaan Gorden Nilai Kontrak : Rp

Lebih terperinci

SURAT PERINTAH KERJA (SPK) NOMOR : SPK- /SPPK3000/2015/S7. : Pengadaan Tambahan Lisensi IT Service Management (ITSM) Tools ANTARA SKK MIGAS DENGAN

SURAT PERINTAH KERJA (SPK) NOMOR : SPK- /SPPK3000/2015/S7. : Pengadaan Tambahan Lisensi IT Service Management (ITSM) Tools ANTARA SKK MIGAS DENGAN SURAT PERINTAH KERJA (SPK) NOMOR : SPK- /SPPK3000/2015/S7 TANGGAL : PEKERJAAN LOKASI NILAI KONTRAK (SPK) : Pengadaan Tambahan Lisensi IT Service Management (ITSM) Tools : SKK Migas - Jakarta : Rp876.700.000,00

Lebih terperinci

PAKET PEKERJAAN : PENGADAAN MEUBELAIR

PAKET PEKERJAAN : PENGADAAN MEUBELAIR SURAT PERINTAH KERJA (SPK) Halaman 1 dari 1 PAKET PEKERJAAN : PENGADAAN MEUBELAIR PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN NOMOR DAN TANGGAL SPK : Nomor : W5-A2/401.a/PL.08/V/2013 Tanggal 08 Mei 2013 NOMOR DAN TANGGAL

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN KERJA ( KONTRAK)

SURAT PERJANJIAN KERJA ( KONTRAK) PEMERINTAH KABUPATEN PASER SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PASER Jl. R.M. Notosunardi No. 01 Tanah Grogot SURAT PERJANJIAN KERJA ( KONTRAK) Nomor : 027/03-SPK/Pem.3/IX/2012 Tanggal : 12 SEPTEMBER 2012 UNTUK

Lebih terperinci

EVALUASI ASURANSI CONTRACTOR S ALL RISK (CAR) PADA PROYEK CIRCULAR CULVERT

EVALUASI ASURANSI CONTRACTOR S ALL RISK (CAR) PADA PROYEK CIRCULAR CULVERT EVALUASI ASURANSI CONTRACTOR S ALL RISK (CAR) PADA PROYEK CIRCULAR CULVERT Dida Cahyadiana NRP : 8721008 NIRM : 41077011910198 Pembimbing : Sonny Siti Sondari, Ir.MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Perjanjian Agen Pembayaran Nomor: SP- /AP/KSEI/mmyy

Perjanjian Agen Pembayaran Nomor: SP- /AP/KSEI/mmyy Perjanjian Agen Pembayaran Nomor: SP- /AP/KSEI/mmyy Perjanjian ini dibuat pada hari ini, , tanggal , bulan tahun (dd-mm-yyyy), antara: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia,

Lebih terperinci

E. Kontrak Pengadaan Jasa Lainnya dengan nilai Rp ,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

E. Kontrak Pengadaan Jasa Lainnya dengan nilai Rp ,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah) 377 E. Kontrak Pengadaan Jasa Lainnya dengan nilai Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH... SURAT

Lebih terperinci

G. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN BARANG Nomor :..

G. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN BARANG Nomor :.. 400 G. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN BARANG Nomor :.. Nama Kegiatan :.. Nama Pekerjaan :.. Lokasi :.. Sumber Dana :.. Tahun Anggaran

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJASAMA BANGUN GUNA SERAH PEMBANGUNAN

PERJANJIAN KERJASAMA BANGUN GUNA SERAH PEMBANGUNAN PERJANJIAN KERJASAMA BANGUN GUNA SERAH PEMBANGUNAN DI LOKASI Nomor : Pada hari ini senin tanggal sebelas bulan januari tahun dua ribu sepuluh (11 Januari 2010), bertempat di, kami yang bertanda tangan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PANGANDARAN DINAS PEKERJAAN UMUM, PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SURAT PERJANJIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI «REKANAN»

PEMERINTAH KABUPATEN PANGANDARAN DINAS PEKERJAAN UMUM, PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SURAT PERJANJIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI «REKANAN» PEMERINTAH KABUPATEN PANGANDARAN DINAS PEKERJAAN UMUM, PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Jalan Baru Nomor 2 Telp/Fax (0265) 631171 PANGANDARAN 46396 SURAT PERJANJIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI NOMOR TANGGAL

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN PT BGC DAYA KONTRAKTOR JAKARTA

SURAT PERJANJIAN PT BGC DAYA KONTRAKTOR JAKARTA SURAT PERJANJIAN Nomor : Tanggal : Antara PT DWI KARYA MAKMUR Samarinda Dengan PT BGC DAYA KONTRAKTOR JAKARTA PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN ANTARA PT DWI DENGAN

Lebih terperinci

PED OMAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

PED OMAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI Lampiran I Peraturan Menteri PU Nomor : 06/PRT/M/2008 Tanggal : 27 Juni 2008 PED OMAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM J l. P a t t i m u r a N o. 2 0, K e b a

Lebih terperinci

RANCANGAN SURAT PERINTAH KERJA (SPK)

RANCANGAN SURAT PERINTAH KERJA (SPK) PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN Jln. Suroto No. 9 Yogyakarta 55212 Telepon (0274) 511314, e-mail : kap@jogjakota.go.id; HOT LINE SMS: 08122780001; HOTLINE EMAIL: upik@jogjakota.go.id

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA LOKASI PEMASANGAN PAPAN IKLAN

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA LOKASI PEMASANGAN PAPAN IKLAN CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA LOKASI PEMASANGAN PAPAN IKLAN Pada hari ini ( ------------- ), tanggal [( ----- ) ( ------ tanggal dalam huruf ------ )] bulan ( ------------------- ) tahun [( ------ ) ( ------

Lebih terperinci

Perjanjian Kerjasama Pemborongan

Perjanjian Kerjasama Pemborongan Yang bertanda tangan di bawah ini*): 1. Nama : [...] Jabatan : [...] Alamat : [...] Perjanjian Kerjasama Pemborongan Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT [...] berkedudukan di [...] selanjutnya

Lebih terperinci

BAB IV RISIKO DALAM ASURANSI

BAB IV RISIKO DALAM ASURANSI BAB IV RISIKO DALAM ASURANSI A. Definisi Risiko RISIKO adalah : a. Risiko adalah kans kerugian b. Risiko adalah kemungkinan kerugian c. Risiko adalah ketidak pastian d. Risiko adalah penyimpangan kenyataan

Lebih terperinci

RANCANGAN KONTRAK PAKET PEKERJAAN PENGADAAN SARANA PRODUKSI PERTANIAN PAKET C UNTUK WARGA TRANSMIGRAN UPT. PELABI KABUPATEN LEBONG

RANCANGAN KONTRAK PAKET PEKERJAAN PENGADAAN SARANA PRODUKSI PERTANIAN PAKET C UNTUK WARGA TRANSMIGRAN UPT. PELABI KABUPATEN LEBONG PEMERINTAH KABUPATEN LEBONG DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL Jl. Jalur 2 Komplek Perkantoran Tubei, Kab. Lebong RANCANGAN KONTRAK PAKET PEKERJAAN PENGADAAN SARANA

Lebih terperinci

KETENTUAN-KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT PPJB

KETENTUAN-KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT PPJB KETENTUAN-KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT PPJB Form.# Tgl. R Halaman 1 dari 8 Pasal 1 Letak 1.1. Pengembang dengan ini berjanji dan mengikatkan dirinya sekarang dan untuk kemudian pada waktunya menjual dan

Lebih terperinci

PERPANJANGAN WAKTU DAN PEMBERIAN KESEMPATAN PENYELESAIAN PEKERJAAN DIREKTORAT PENANGANAN PERMASALAHAN HUKUM

PERPANJANGAN WAKTU DAN PEMBERIAN KESEMPATAN PENYELESAIAN PEKERJAAN DIREKTORAT PENANGANAN PERMASALAHAN HUKUM PERPANJANGAN WAKTU DAN DIREKTORAT PENANGANAN PERMASALAHAN HUKUM OPIK PEMBAHASAN Latar Belakang Pemberian Kesempatan Penyelesaian Pekerjaan Perpanjangan Waktu Kontrak LATAR BELAKANG Banyak kekeliruan pemahaman

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN ESTA KAPITAL FINTEK

SYARAT DAN KETENTUAN ESTA KAPITAL FINTEK SYARAT DAN KETENTUAN ESTA KAPITAL FINTEK Selamat datang di Situs Esta Kapital Fintek (www.estakapital.com) Syarat & Ketentuan yang ditetapkan di bawah ini mengatur pemakaian jasa yang ditawarkan oleh PT.

Lebih terperinci

PERHATIAN! PERJANJIAN INI MERUPAKAN KONTRAK HUKUM, HARAP DIBACA DENGAN SEKSAMA PERJANJIAN PEMBERIAN AMANAT

PERHATIAN! PERJANJIAN INI MERUPAKAN KONTRAK HUKUM, HARAP DIBACA DENGAN SEKSAMA PERJANJIAN PEMBERIAN AMANAT Formulir Nomor IV.PRO.11 PERHATIAN! PERJANJIAN INI MERUPAKAN KONTRAK HUKUM, HARAP DIBACA DENGAN SEKSAMA PERJANJIAN PEMBERIAN AMANAT Pada hari ini, tanggal.. bulan tahun., bertempat di Kantor Pusat atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan apartemen adalah salah satu pembangunan yang menimbulkan risiko tinggi bagi proyek tersebut maupun lingkungan sekitarnya dibandingkan dengan pembangunan

Lebih terperinci

FORCE MAJEURE SEBAGAI ALASAN TIDAK DILAKSANAKAN SUATU KONTRAK DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM PERDATA / D

FORCE MAJEURE SEBAGAI ALASAN TIDAK DILAKSANAKAN SUATU KONTRAK DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM PERDATA / D FORCE MAJEURE SEBAGAI ALASAN TIDAK DILAKSANAKAN SUATU KONTRAK DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM PERDATA Laras Sutrawaty / D 101 11 325 Pembimbing 1. Suarlan Datupalinge., S.H.,M.H 2. Abd. Rahman Hafid., S.H.,M.H

Lebih terperinci

KLAIM KONSTRUKSI (STUDI KASUS: PEKERJAAN PENGADAAN GEDUNG KESEHATAN PADA BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA) Herman Susila.

KLAIM KONSTRUKSI (STUDI KASUS: PEKERJAAN PENGADAAN GEDUNG KESEHATAN PADA BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA) Herman Susila. KLAIM KONSTRUKSI (STUDI KASUS: PEKERJAAN PENGADAAN GEDUNG KESEHATAN PADA BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA) Herman Susila Abstrak Klaim merupakan bentuk atau cara permohonan atau permintaan

Lebih terperinci

APRESIASI KONTRAKTOR DALAM PENGGUNAAN ASURANSI PADA PEMBANGUNAN KONSTRUKSI DI MALANG

APRESIASI KONTRAKTOR DALAM PENGGUNAAN ASURANSI PADA PEMBANGUNAN KONSTRUKSI DI MALANG Widya Teknika Vol.20 No.1; Maret 2012 ISSN 1411 0660 : 31-38 APRESIASI KONTRAKTOR DALAM PENGGUNAAN ASURANSI PADA PEMBANGUNAN KONSTRUKSI DI MALANG Dafid Irawan 1), Riman 2) ABSTRAK Konstruksi merupakan

Lebih terperinci

B. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai Rp ,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

B. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai Rp ,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah) 347 B. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH... SURAT PERINTAH

Lebih terperinci

Ar-Rajhi. SURAT KEPEMILIKAN INVESTASI Unit Usaha Griya Investa

Ar-Rajhi. SURAT KEPEMILIKAN INVESTASI Unit Usaha Griya Investa 2013 SURAT KEPEMILIKAN INVESTASI Unit Usaha Griya Investa Kini Anda telah menjadi pemilik saham unit usaha Griya Investa yang dinaungi oleh Koperasi Syariah Ar-Rajhi. Untuk itu kami mohon agar Anda memahami

Lebih terperinci

BAB 2 KETENTUAN UMUM

BAB 2 KETENTUAN UMUM BAB 2 KETENTUAN UMUM 200. PEMBERLAKUAN PERATURAN LEMBAGA KLIRING 1. Peraturan ini adalah Peraturan dan Tata Tertib yang dibuat dan diberlakukan oleh Lembaga Kliring setelah mendapatkan persetujuan Bappebti.

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah

Lebih terperinci

J. Kontrak Pengadaan Jasa Lainnya dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA LAINNYA Nomor :..

J. Kontrak Pengadaan Jasa Lainnya dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA LAINNYA Nomor :.. 429 J. Kontrak Pengadaan Jasa Lainnya dengan nilai di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA LAINNYA Nomor :.. Nama Kegiatan :.. Nama Pekerjaan :.. Lokasi :.. Sumber Dana

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN Q OPTIMA LINK

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN Q OPTIMA LINK Q Optima Link merupakan produk asuransi unit link yang diterbitkan oleh PT AIA FINANCIAL. Berikut ini adalah ringkasan informasi mengenai produk dan/atau layanan Q Optima Link. Harap dibaca dan dipelajari

Lebih terperinci

E. BENTUK SURAT PERJANJIAN KERJA KONSTRUKSI/KONTRAK HARGA SATUAN ATAU KONTRAK TAHUN TUNGGAL ATAU KONTRAK PENGADAAN TUNGGAL

E. BENTUK SURAT PERJANJIAN KERJA KONSTRUKSI/KONTRAK HARGA SATUAN ATAU KONTRAK TAHUN TUNGGAL ATAU KONTRAK PENGADAAN TUNGGAL LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR DOKUMEN PELELANGAN PEKERJAAN JASA PELAKSANAAN KONSTRUKSI

Lebih terperinci

RINGKASAN PRODUK ASURANSI PENGANGKUTAN ( MARINE CARGO )

RINGKASAN PRODUK ASURANSI PENGANGKUTAN ( MARINE CARGO ) RINGKASAN PRODUK ASURANSI PENGANGKUTAN ( MARINE CARGO ) Asuransi Raksa Pratikara didirikan pada tahun 1975 dan menjalankan usahanya berdasarkan semboyan "BIJAKSANA DAN TEPERCAYA. Kami siap memberikan layanan

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN FORTUNA INFINITE ASSURANCE

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN FORTUNA INFINITE ASSURANCE Fortuna Infinite Assurance merupakan produk asuransi unit link yang diterbitkan oleh PT. AIA FINANCIAL yang merupakan salah satu perusahaan asuransi jiwa terkemuka di Indonesia yang terdaftar di dan diawasi

Lebih terperinci

BAB IX ASURANSI ANEKA

BAB IX ASURANSI ANEKA BAB IX ASURANSI ANEKA Jika di depan telah dipaparkan tentang asuransi jiwa dan asuransi kerugian secara panjang lebar, berikut ini akan dipaparkan asuransi aneka. Uraian-uraian berikut ini mencakup macam-macam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki suatu keahlian atau kecakapan khusus.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki suatu keahlian atau kecakapan khusus. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualifikasi Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2001), definisi kualifikasi adalah keahlian yang diperlukan untuk melakukan sesuatu, atau menduduki jabatan tertentu. Jadi, kualifikasi

Lebih terperinci

Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy

Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy Perjanjian ini dibuat pada hari ini, , tanggal , bulan tahun (dd-mm-yyyy), antara: PT Kustodian Sentral Efek

Lebih terperinci

POLIS ASURANSI KREDIT MULTIGUNA

POLIS ASURANSI KREDIT MULTIGUNA POLIS ASURANSI KREDIT MULTIGUNA Bahwa Tertanggung melalui Pemegang Polis yang disebutkan dalam ikhtisar polis ini telah mengajukan kepada Penanggung suatu permohonan tertulis yang dilengkapi dengan keterangan

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH Yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : ---------------------------------------------------- Umur : ----------------------------------------------------

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA INVESTASI

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA INVESTASI SURAT PERJANJIAN KERJASAMA INVESTASI Yang bertanda-tangan di bawah ini: 1. Nama : Anggie, S.Pd. Pekerjaan Umur : Guru PNS : 30 tahun Bertempat tinggal di : Desa Kawis Kec. Melon Kab. Semangka Untuk selanjutnya

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI ASURANSI. Materi 1 PENGENALAN ASURANSI

SISTEM INFORMASI ASURANSI. Materi 1 PENGENALAN ASURANSI SISTEM INFORMASI ASURANSI Materi 1 PENGENALAN ASURANSI Dr. Kartika Sari U niversitas G unadarma Materi 1-1 Pengertian Asuransi Asuransi adalah: Suatu mekanisme pemindahan risiko dari tertanggung (nasabah)

Lebih terperinci

H. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

H. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) 408 H. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan dengan nilai di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA KONSULTANSI PENGAWASAN Nomor :.. Nama Kegiatan :.. Nama Pekerjaan

Lebih terperinci

Ketentuan-ketentuan Umum PENJUALAN Barang (termasuk Perangkat lunak)

Ketentuan-ketentuan Umum PENJUALAN Barang (termasuk Perangkat lunak) Ketentuan-ketentuan Umum PENJUALAN Barang (termasuk Perangkat lunak) 1 Definisi 1.1. Dalam Ketentuan-ketentuan ini: Ketentuan-ketentuan adalah persyaratan-persyaratan dan ketentuan-ketentuan ini yang berlaku

Lebih terperinci

TCE-06 DOKUMEN KONTRAK

TCE-06 DOKUMEN KONTRAK TCE-06 DOKUMEN KONTRAK DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jl. Sapta Taruna Raya Kompleks PU Pasar Jumat Tlp.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH...

PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH... 367 D. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Perencana dengan nilai Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT

Lebih terperinci

Memperhatikan: berbagai saran dan pendapat dari unsur dan instansi terkait dalam rapat-rapat koordinasi.

Memperhatikan: berbagai saran dan pendapat dari unsur dan instansi terkait dalam rapat-rapat koordinasi. KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 09/KPTS/M/1995 TENTANG PEDOMAN PENGIKATAN JUAL BELI RUMAH MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT, Menimbang : a. bahwa jual beli rumah yang belum selesai dibangun

Lebih terperinci

RESIKO DALAM ASURANSI

RESIKO DALAM ASURANSI RESIKO DALAM ASURANSI PENGERTIAN RISIKO Arthur Williams dan Richard, M.H Risiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode waktu tertentu. A.Abas Salim Risiko adalah ketidakpastian

Lebih terperinci

PERUSAHAAN ASURANSI ATA 2014/2015 M6/IT /NICKY/

PERUSAHAAN ASURANSI ATA 2014/2015 M6/IT /NICKY/ PERUSAHAAN ASURANSI 1. PENGERTIAN USAHA DAN KARAKTERISTIK ASURANSI Definisi (UU no. 2 tahun 1992) Perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan nama penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan

Lebih terperinci

Setiap istilah di bawah ini, kecuali dengan tegas ditentukan lain dalam Syarat dan Ketentuan ini mempunyai arti dan pengertian sebagai berikut:

Setiap istilah di bawah ini, kecuali dengan tegas ditentukan lain dalam Syarat dan Ketentuan ini mempunyai arti dan pengertian sebagai berikut: SYARAT & KETENTUAN Safe Deposit Box A. DEFINISI Setiap istilah di bawah ini, kecuali dengan tegas ditentukan lain dalam Syarat dan Ketentuan ini mempunyai arti dan pengertian sebagai berikut: 1. Anak Kunci

Lebih terperinci

PERJANJIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI RUMAH TINGGAL KAVLING No TYPE.. M 2 DI PERUMAHAN PURI SYAILENDRA Nomor : /SBP/SPKK/ -09

PERJANJIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI RUMAH TINGGAL KAVLING No TYPE.. M 2 DI PERUMAHAN PURI SYAILENDRA Nomor : /SBP/SPKK/ -09 Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : PERJANJIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI RUMAH TINGGAL KAVLING No TYPE.. M 2 DI PERUMAHAN PURI SYAILENDRA Nomor : /SBP/SPKK/ -09 Dalam hal ini bertindak untuk dan atas

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk lebih memberikan kemudahan dan

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

BAB VIII RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT BAB VIII RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT 8.1. SYARAT SYARAT UMUM 8.1.1 Ketentuan Umum Pasal 1 Definisi Dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak ini kata-kata dan ungkapan-ungkapan harus mempunyai arti seperti

Lebih terperinci

MOTOR VEHICLE INSURANCE No. Pencatatan Produk OJK : S-932/NB.11/2013

MOTOR VEHICLE INSURANCE No. Pencatatan Produk OJK : S-932/NB.11/2013 MOTOR VEHICLE INSURANCE No. Pencatatan Produk OJK : S-932/NB.11/2013 I. Nama Produk : Motor Vehicle Insurance II. Jenis Produk : Asuransi Kendaraan Bermotor III. Nama Penerbit : IV. Data Ringkas Asuransi

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

BAB VIII RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VIII RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 8.1. SYARAT SYARAT UMUM 8.1.1 Ketentuan Umum Pasal 1 Definisi Dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak ini kata-kata dan ungkapan-ungkapan harus mempunyai arti seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Proyek konstruksi semakin hari semakin kompleks sehubungan dengan adanya standard-standard baru yang dipakai, teknologi yang semakin canggih, dan keinginan

Lebih terperinci

1. IMELDA, Mengurus Rumah Tangga, beralamat di Jalan Proklamasi No. 50, RT/RW: 001/001,

1. IMELDA, Mengurus Rumah Tangga, beralamat di Jalan Proklamasi No. 50, RT/RW: 001/001, PERJANJIAN SEWA MENYEWA Perjanjian Sewa Menyewa (selanjutnya disebut "Perjanjian"), dibuat dan diadakan di Jakarta pada hari ini, Jumat tanggal Dua Puluh Bulan Nopember Tahun Dua Rlbu Lima Belas (20-11-2015)

Lebih terperinci

PENGAMBILAN RESIKO. Kode Mata Kuliah : OLEH Endah Sulistiawati, S.T., M.T. Irma Atika Sari, S.T., M.Eng.

PENGAMBILAN RESIKO. Kode Mata Kuliah : OLEH Endah Sulistiawati, S.T., M.T. Irma Atika Sari, S.T., M.Eng. PENGAMBILAN RESIKO Kode Mata Kuliah : 0040520 Bobot : 2 SKS OLEH Endah Sulistiawati, S.T., M.T. Irma Atika Sari, S.T., M.Eng. PENDAHULUAN Konsep resiko selalu dikaitkan dengan adanya ketidakpastian pada

Lebih terperinci

BAB II KETENTUAN UMUM

BAB II KETENTUAN UMUM BAB II KETENTUAN UMUM 200. PEMBERLAKUAN PERATURAN BURSA 1. Peraturan ini adalah Peraturan dan Tata Tertib yang dibuat dan diberlakukan oleh Bursa setelah mendapatkan persetujuan Bappebti. 2. Peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mekanisme asuransi atau pertanggungan. Undang-Undang Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mekanisme asuransi atau pertanggungan. Undang-Undang Republik Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Asuransi atau pertanggungan timbul karena kebutuhan manusia. Manusia selalu dihadapkan dengan berbagai risiko dalam kehidupan sehari-hari, seperti risiko

Lebih terperinci

ADDENDUM KE 1 DOKUMEN PENGADAAN

ADDENDUM KE 1 DOKUMEN PENGADAAN ADDENDUM KE 1 DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN REHABILITASI JARINGAN IRIGASI D.I. KAYANGAN SKPD DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KULON PROGO TAHUN ANGGARAN 2013 Nomor : 04.01 / ADD. Dok / KAYANGAN / VIII / WISMP

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DAN. PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk TENTANG LAYANAN FASILITAS KREDIT

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DAN. PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk TENTANG LAYANAN FASILITAS KREDIT mandiri PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk TENTANG LAYANAN FASILITAS KREDIT NOMOR : PJ. 02 TAHUN 2017 NOMOR : DIR.PKS/021/2016 Pada

Lebih terperinci

PERSYARATAN UMUM PENGADAAN BARANG & JASA eprocurement PT. Bukit Asam (Persero) Tbk

PERSYARATAN UMUM PENGADAAN BARANG & JASA eprocurement PT. Bukit Asam (Persero) Tbk PERSYARATAN UMUM PENGADAAN BARANG & JASA eprocurement PT. Bukit Asam (Persero) Tbk I. Pengertian 1. Aanwijzing adalah pemberian penjelasan kepada Peserta Pengadaan Barang dan Jasa mengenai Rencana Kerja

Lebih terperinci

ADDENDUM PERJANJIAN PEMBUKAAN REKENING EFEK REGULER PT BCA SEKURITAS ( BCAS )

ADDENDUM PERJANJIAN PEMBUKAAN REKENING EFEK REGULER PT BCA SEKURITAS ( BCAS ) ADDENDUM PERJANJIAN PEMBUKAAN REKENING EFEK REGULER PT BCA SEKURITAS ( BCAS ) Sebelum menandatangani Addendum ini, pilihlah opsi di bawah ini : o Saya ingin dapat bertransaksi melalui Dealer dan Online

Lebih terperinci

Formulir Nomor IV.PRO.10.1 (KOP PERUSAHAAN)

Formulir Nomor IV.PRO.10.1 (KOP PERUSAHAAN) Formulir Nomor IV.PRO.10.1 (KOP PERUSAHAAN) DOKUMEN PEMBERITAHUAN ADANYA RISIKO YANG HARUS DISAMPAIKAN OLEH PIALANG BERJANGKA UNTUK TRANSAKSI KONTRAK DERIVATIF DALAM SISTEM PERDAGANGAN ALTERNATIF Dokumen

Lebih terperinci

ASURANSI. Prepared by Ari Raharjo

ASURANSI. Prepared by Ari Raharjo ASURANSI Prepared by Ari Raharjo Email: ariraharjo2013@gmail.com Definisi Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada

Lebih terperinci

KONTRAK PENGADAAN BARANG DAN JASA. Oleh : Rusdian Rasih Hendrato, S.H. Surakarta, 2005

KONTRAK PENGADAAN BARANG DAN JASA. Oleh : Rusdian Rasih Hendrato, S.H. Surakarta, 2005 KONTRAK PENGADAAN BARANG DAN JASA Oleh : Rusdian Rasih Hendrato, S.H. Surakarta, 2005 BAGIAN PERLENGKAPAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2005 Yang dimaksud dengan KONTRAK PENGADAAN BARANG / JASA adalah:

Lebih terperinci

BAB 12 KONTRAK BERJANGKA CPOTR

BAB 12 KONTRAK BERJANGKA CPOTR BAB 12 KONTRAK BERJANGKA CPOTR 1200. Definisi Kecuali konteks kalimat menunjukkan makna yang lain, istilah-istilah yang ditulis dalam huruf kapital dalam Kontrak Berjangka ini akan mengandung pengertian-pengertian

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN KREDIT

CONTOH SURAT PERJANJIAN KREDIT CONTOH SURAT PERJANJIAN KREDIT PERJANJIAN KREDIT Yang bertanda tangan di bawah ini : I. ------------------------------------- dalam hal ini bertindak dalam kedudukan selaku ( ------ jabatan ------- ) dari

Lebih terperinci

TIM PENGELOLA KEGIATAN DESA KECAMATAN... Alamat : UNDANGAN PENGADAAN BARANG/JASA

TIM PENGELOLA KEGIATAN DESA KECAMATAN... Alamat : UNDANGAN PENGADAAN BARANG/JASA LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA A. Contoh Format Surat Undangan Pengadaan Barang/Jasa dan Contoh Format Rencana Anggaran Biaya

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN ASURANSI CONTRACTOR ALL RISK TERHADAP PENGALIHAN POTENSI RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI

PENGARUH PENGGUNAAN ASURANSI CONTRACTOR ALL RISK TERHADAP PENGALIHAN POTENSI RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI PENGARUH PENGGUNAAN ASURANSI CONTRACTOR ALL RISK TERHADAP PENGALIHAN POTENSI RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI Tania Agustin Eka Putri 1), Bambang Endro Yuwono 2) Program Studi Magister Teknik Sipil Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemungkinan akan terjadinya suatu kerugian yang biasa disebut juga risiko,

BAB I PENDAHULUAN. Kemungkinan akan terjadinya suatu kerugian yang biasa disebut juga risiko, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemungkinan akan terjadinya suatu kerugian yang biasa disebut juga risiko, merupakan sesuatu yang lumrah dalam kehidupan kita, karena unsur risiko tidak dapat dipisahkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN SK NO. 422/AAUI/06

LAMPIRAN SK NO. 422/AAUI/06 KLAUSUL KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DAN ATAU RODA TIGA Dengan ini dicatat dan disepakati, bahwa : 1. Menyimpang dari definisi kendaraan bermotor yang dicantumkan dalam Polis, kata kendaraan bermotor harus

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK RaksaEarthquake Insurance Asuransi Gempa Bumi

RINGKASAN INFORMASI PRODUK RaksaEarthquake Insurance Asuransi Gempa Bumi RINGKASAN INFORMASI PRODUK RaksaEarthquake Insurance Asuransi Gempa Bumi Nama Produk : RaksaEarthquake Insurance / Asuransi Gempa Bumi Jenis Produk : Asuransi Harta Benda Nama Penerbit : PT. Asuransi Raksa

Lebih terperinci

2. Jika pengguna tetap menggunakan layanan situs setelah adanya perubahan, maka itu berarti pengguna telah menyetujui perubahan tersebut.

2. Jika pengguna tetap menggunakan layanan situs setelah adanya perubahan, maka itu berarti pengguna telah menyetujui perubahan tersebut. SYARAT & KETENTUAN Selamat datang di www.pay-inm.co.id. Kami adalah perusahaan teknologi yang menyediakan jaringan, sistem dan aplikasi yang payment point untuk penerimaan tagihan listrik dan telepon pelanggan

Lebih terperinci

F. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai Rp ,- (lima juta Rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

F. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai Rp ,- (lima juta Rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah) 391 F. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai Rp. 5.000.000,- (lima juta Rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH...

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJA SAMA

PERJANJIAN KERJA SAMA ATOSANT BADAN INFORMASI GEOSPASIAL PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN PT. GLOBAL INTI SEMESTA NUSANTARA TENTANG PELAYANAN PRODUK INFORMASI GEOSPASIAL BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN SABU RAIJUA DENGAN TENTANG

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN SABU RAIJUA DENGAN TENTANG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN SABU RAIJUA DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG PENYUSUNAN NERACA SUMBER DAYA ALAM SPASIAL KABUPATEN SABU RAIJUA PROVINSI

Lebih terperinci

KEADAAN KAHAR DAN PERISTIWA KOMPENSASI. Direktorat Penanganan Permasalahan Hukum LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

KEADAAN KAHAR DAN PERISTIWA KOMPENSASI. Direktorat Penanganan Permasalahan Hukum LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KEADAAN KAHAR DAN PERISTIWA KOMPENSASI Direktorat Penanganan Permasalahan Hukum LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KEADAAN KAHAR Pasal 1244 KUHPerdata, sebagai berikut: Debitur harus dihukum

Lebih terperinci

eran Asuransi Erection All isk (EAR) sebagai Salah atu Jaminan dalam Proyek sa Konstruksi Natasha Anagi

eran Asuransi Erection All isk (EAR) sebagai Salah atu Jaminan dalam Proyek sa Konstruksi Natasha Anagi eran Asuransi Erection All isk (EAR) sebagai Salah atu Jaminan dalam Proyek sa Konstruksi Natasha Anagi - 1206241640 BAB I : PENDAHULUAN Latar Belakang Jaminan dalam suatu proyek konstruksi merupakan suatu

Lebih terperinci

Bab IV PEMBAHASAN. A. Hubungan Hukum dalam Perjanjian Penyimpanan Barang di SDB pada

Bab IV PEMBAHASAN. A. Hubungan Hukum dalam Perjanjian Penyimpanan Barang di SDB pada Bab IV PEMBAHASAN A. Hubungan Hukum dalam Perjanjian Penyimpanan Barang di SDB pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Yogyakarta Safe Deposit Box yaitu merupakan suatu jasa pelayanan

Lebih terperinci

K. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA KONSULTANSI Nomor :..

K. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA KONSULTANSI Nomor :.. 443 K. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA KONSULTANSI Nomor :.. Nama Kegiatan :.. Nama Pekerjaan :.. Lokasi :.. Sumber

Lebih terperinci

I. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

I. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) 419 I. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan dengan nilai di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA KONSULTANSI PERENCANAAN Nomor :.. Nama Kegiatan :.. Nama Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan Faktor sukses adalah suatu bagian penting, dimana prestasi yang memuaskan diperlukan untuk suatu organisasi agar dapat mencapai

Lebih terperinci