EFEKTIVITAS DISKUSI KELOMPOK DAN PELATIHAN EFIKASI DIRI UNTUK MENURUNKAN STRES MAHASISWA YANG SEDANG SKRIPSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EFEKTIVITAS DISKUSI KELOMPOK DAN PELATIHAN EFIKASI DIRI UNTUK MENURUNKAN STRES MAHASISWA YANG SEDANG SKRIPSI"

Transkripsi

1 EFEKTIVITAS DISKUSI KELOMPOK DAN PELATIHAN EFIKASI DIRI UNTUK MENURUNKAN STRES MAHASISWA YANG SEDANG SKRIPSI Faridah Ainur Rohmah Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untu mengetahui efektivitas diskusi kelompok dan pelatihan efikasi-diri untuk menurunkan tingkat stres menghadapi skripsi. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa fakultas psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta yang sedang mengerjakan skripsi. Terdapat 28 subyek penelitian yang kemudian dibagai secara random untuk masuk ke dalam kelompok eksperimen dan kelompok eksperimen. Sembilan orang masuk dalam kelompok eksperimen dan sembilan orang sebagai kelompok kontrol. Eksperimen ini menggunakan desain pre-post tes. Proses eksperimen diobervasi dan direkam menggunakan video tape. Data kemudian dinalasis secara kuantitif dengan menggunakanj teknik anova satu jalur. Sedangkan analisis kualitatif berdasarkan data laporan diri, obserevasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan 1) ada perbedaan stres antara kelompok pelatihan efikasi-diri dengan kelompok kontrol (MD=-10,27, p<0,05). 2) Tidak ada perbedaan stres antara diskusi kelompok dengan kelompok kontrol (MD=-3,67, p>0,05). 3) Tidak ada perbedaan antara stres antara kelompok pelatihan efikasi diri dengan kelompok diskusi (MD=-6,60, p>0,05). Skor mean kelompok pelatihan efikasi diri sebesar 81,40, dan mean kelompok diskusi sebesar 88,00. Kata Kunci : diskusi kelompok, pelatihan, efikasi diri, stres Abstract The purpose of this research was to investigate the effectiveness of group discussion and self efficacy training that given to minimize stress of students writing thesis. The subjects were students of the Faculty of Psychology, Ahmad Dahlan University in Yogyakarta, working on their thesis. They volunteered to participate in the research. There were 28 students who were randomly divided into three groups. Ten were in the experimental group given the self efficacy training, nine were joining group discussion and the other nine were in the control group. This study performed by with pre-tes and post-tes control measurement toward scale of stress. The subject s stress before, after the treatment, and one month after treatment were measured. The process of the experiment was observed and recorded with video tape recorder. The data were analized quantitatively and qualitatively. The quantitative data were analyzed with one-way anova. The data from the observational record, interview, and self report from the subjects were analized qualitatively. 59

2 The results show that: 1) there is a difference in stress between the self efficacy training group and the control group significantly (MD=-10,27, p<0,05) 2) there is not difference in stress between the discussion group and the control group (MD=-3,67, p>0,05) 3) there is no difference in stress between the self efficacy training group and discussion group (MD=-6,60, p>0,05), mean of the self efficacy training group was 81,40, and mean of the discussion group was 88,00. Key words: group discussion, training, self efficacy, stress Pendahuluan Stres dan ketidakpuasan merupakan aspek yang tidak dapat dihindari oleh individu. Siapa pun dapat terkena stres baik anak-anak, remaja maupun dewasa. Mahasiswa termasuk golongan remaja akhir yang tidak luput dari stres. Para mahasiswa oleh orangtua dan masyarakat umum sudah dianggap dewasa dan mampu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi. Di pendidikan tinggi mahasiswa dituntut untuk lebih mandiri dalam segala hal dan mampu mengambil keputusan sendiri. Berbeda sekali di pendidikan dasar sampai menengah mereka masih dibimbing dan diarahkan secara penuh. Perubahan ini banyak menimbulkan masalah penyesuaian dan berakibat negatif pada prestasi belajar dan performansinya secara keseluruhan. Mahasiswa diharapkan mampu berprestasi yang ditunjukkan dengan IPK (Indeks Prestasi Komulatif) yang tinggi dan didukung oleh studi yang lancar dan lulus tepat waktu. Fakta menunjukkan berbeda, berdasarkan evaluasi diri Fakultas Psikologi UAD pada tahun akademik 2004/2005 ada 260 mahasiswa yang tercatat telah melewati masa studinya. Mereka terbebani oleh tugastugas, praktikum dan skripsi atau tugas akhir. Skripsi memang merupakan tugas yang membuat cemas. Banyak mahasiswa yang terbebani oleh skripsi, demikian pula mahasiswa Fakultas Psikologi UAD. Tidak 60 sedikit mahasiswa yang gagal atau lama lulusnya karena masalah skripsi. Menurut informasi dari Biro Skripsi diperoleh data bahwa sebagian besar mahasiswa tergolong lama dalam mengerjakan skripsi, di antaranya lama mencari judul dan lambat dalam menyelesaikan revisi proposal setelah seminar proposal dilakukan. Hal itu didukung oleh data yang diperoleh dari Diskusi Kelompok Terarah (Focus Group Discussion) yang dilakukan oleh penulis pada tanggal 4 Maret 2004 pada mahasiswa yang sedang skripsi terungkap bahwa selama melakukan bimbingan skripsi mereka mengaku mengalami stres. Gejala-gejala emosi yang mereka rasakan di antaranya perasaan jengkel, cemas, pesimis, mudah marah, mudah putus asa, merasa tegang dan tertekan, malu, sering menangis dan linglung. Gejala-gejala fisik yang muncul antara lain tidak nafsu makan, tidak bisa tidur, muncul jerawat, sakit pinggang, migrain, sakit perut, mata tegang dan berair, gatal-gatal, sari awan dan gemetar pada waktu akan konsultasi. Selain itu gangguan perilaku yang muncul adalah bahwa mereka lebih banyak menghabiskan waktunya dengan merokok, melihat TV, menjadi pendiam, dan malas berinteraksi dengan teman. Stres dapat merupakan motivasi yang dibutuhkan oleh individu untuk bergerak dan merupakan suatu energi yang dapat digunakan secara efektif (Rickard, 2000). Hal itu sejalan dengan pendapat Prawitasari (1988) bahwa stres yang dosisnya kecil dapat merupakan HUMANITAS AS, Vol.4 No.1 Januari 2007

3 tantangan dan motivasi bagi seseorang untuk bergerak ke arah yang lebih baik, tetapi stres yang terlalu berat akan menjadi sesuatu yang mengganggu kestabilan diri seseorang dan akan membawa penderitaan bagi yang mengalaminya. Selye (Sarafino, 1998) menyebutkan satu jenis stres yang sangat berbahaya dan merugikan, disebut dengan distress. Satu jenis stres lainnya justru bermanfaat atau konstruksif disebut eustress. Stres jangka pendek mungkin mempunyai akibat yang bermanfaat, tetapi jika stres berlangsung terus menerus akibat yang terjadi menjadi negatif, karena akan mengganggu kesehatan dan kehidupan pada umumnya. Ada individu yang tampaknya berisiko terhadap stres tetapi ada juga yang tidak, salah satunya tergantung dari faktor psikologis. Salah satu faktor psikologis yang digunakan untuk meningkatkan daya tahan stres adalah melalui efikasi diri (Prokop, 1991). Menurut Bandura (1997) efikasi diri adalah kepercayaan individu tentang kemampuan atau ketidakmampuan yang dimilikinya untuk menunjukkan suatu perilaku atau sekumpulan perilaku. Efikasi diri mempengaruhi hubungan antara stresor dengan ketegangan (Jex dan Bliese, 2001). Sumber stres akan lebih menjadi ancaman bagi mereka yang merasa dirinya tidak mampu melakukan tugas. Diharapkan dengan semakin tinggi kesadaran seseorang akan kemampuannya, semakin mudah mereka mengatasi persoalan yang dihadapi dengan cara konstruktif. Sebaliknya hal-hal yang menyebabkan orang ragu-ragu terhadap kemampuannya dalam mengatasi masalah akan menimbulkan stres. Kondisi emosi seperti cemas, stres dan suasana hati yang negatif mempengaruhi kegagalan atau kesuksesan terhadap hasil tersebut ( Pajares, 2002). Berdasarkan uraian di atas maka perlu diupayakan suatu intervensi bagi mahasiswa yang mengalami stres ketika sedang skripsi. Salah satu intervensi untuk mengurangi stres yang dapat digunakan adalah pelatihan. Metode pelatihan merupakan metode yang cukup efektif untuk meningkatkan motivasi, mengubah struktur kognitif dan memodifikasi sikap serta menambah keterampilan berperilaku (Johnson dan Johnson, 2000). Selain itu metode pelatihan juga memberi kesempatan pada peserta untuk belajar dan berlatih suatu pola perilaku atau keterampilan baru, mengekspresikan perasaan serta saling memberi dan menerima umpan balik (Prawitasari, 1991). Pelatihan efikasi diri dibuat berdasarkan prinsip belajar mengalami (experience learning), yang prosesnya tidak hanya dilakukan dengan pemberian materi saja, tetapi peserta juga diberi kesempatan untuk mengalami secara langsung perilaku-perilaku yang dilatihkan dalam bentuk permainan yang bermakna. Siklus belajar mengalami (experience learning) di awali dengan mengalami tahap kegiatan, mengungkap keluar berbagai materi dan observasi, memproses yaitu mendiskusikan pola dan dinamika, menyimpulkan dan mengembangkan prinsip-prinsip dunia nyata dan menerapkan yaitu merencanakan penggunaan hasil belajar secara efektif (Ancok, 2005). Selain faktor penghambat, dari FGD yang dilakukan juga diperoleh data tentang faktor pendukung kelancaran skripsi di antaranya adalah dukungan teman-teman yang juga sedang mengerjakan skripsi. Kelompok teman sebaya disinyalir merupakan dukungan sosial yang sangat berarti serta dapat merupakan agen perubahan perilaku (Afiatin, 1996). Oleh karena itu satu upaya lain untuk mengurangi stres adalah melalui diskusi kelompok. Diskusi kelompok merupakan salah satu pendekatan kelompok yang menggunakan metode diskusi untuk menyelesaikan masalah. Pendekatan kelompok sering digunakan karena memiliki kelebihan di antaranya: 1) 61

4 kelompok memberikan kesempatan bagi anggotanya untuk saling memberi dan menerima umpan balik, 2) anggota akan belajar untuk berlatih tentang perilaku baru karena kelompok merupakan mikrokosmik sosial, 3) kemampuan untuk menggali tiap masalah yang dialami anggotanya, 4) mempelajari keterampilan sosial dan kesempatan memberi dan menerima di dalam kelompok (Prawitasari, 1991). Diskusi kelompok pada penelitian ini berjumlah 6-10 orang yang membahas mengenai suatu topik dengan waktu antara menit untuk mendapatkan satu kesimpulan. Pada penelitian ini diskusi kelompok yang dimaksud adalah diskusi kelompok dengan mahasiswa yang sedang skripsi dan mengalami stres. Oleh karena itu diskusi kelompok yang digunakan dalam penelitian ini adalah konseling kelompok. Berdasarkan uraian tersebut di atas diasumsikan bahwa metode pelatihan lebih efektif dibanding dengan diskusi kelompok karena 1) dalam pelatihan peserta akan mendapatkan informasi yang lebih lengkap berupa teori atau konsep materi 2) prinsip experience learning yaitu proses pembalajaran melalui pengalaman langsung, partisipasi aktif dan permainan-permainan yang penuh makna sehingga membawa efek psikologis yang lebih dalam 3) melatih keterampilan karena ada tugas yang harus dikerjakan di tempat dan di rumah. Metode Tujuan penelitian ini adalah pertama untuk mengetahui efektivitas diskusi kelompok dan pelatihan efikasi diri sebagai suatu metode yang disusun oleh peneliti untuk menurunkan tingkat stres pada mahasiswa yang sedang skripsi, jika dibandingkan dengan sebelum mendapatkan perlakuan. Kedua, ingin mengetahui perbedaan efektivitas antara diskusi kelompok dan pelatihan efikasi diri 62 terhadap penurunan stres pada mahasiswa yang sedang skripsi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen yaitu dengan rancangan group pretest-posttest design (Sugiyanto, 1995). Baik pengukuran awal maupun akhir dilakukan dengan menggunakan skala stres. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: modul pelatihan efikasi diri, lembar kesediaan subjek, alat tulis, pedoman diskusi kelompok, metode skala (skala stres dan efikasi diri) dan observasi. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa dengan ketentuan sebagai berikut: (a). Berstatus sebagai mahasiswa aktif, (b). Mahasiswa psikologi UAD (Universitas Ahmad Dahlan) Yogyakarta yang sedang mengambil skripsi dan (c). sedang melakukan proses pembimbingan. Sebanyak 82 orang mahasiswa berminat mengikuti program tersebut. Seleksi subjek dilihat dari sekor stres. Ada 5 kategori yang diambil untuk pembagian subjek yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Subjek yang masuk kategori tinggi dan sangat tinggi yang diikutkan dalam program tersebut. Jumlah mahasiswa yang masuk dalam kategori tersebut adalah 31 orang, tiga orang masuk kategori sangat tinggi dan 28 orang lainnya masuk kelompok tinggi. Jumlah tersebut secara random dibagi dalam tiga kelompok yaitu kelompok pelatihan, kelompok diskusi, dan kelompok kontrol. Sebanyak 11 orang masuk kelompok pelatihan, 10 orang di kelompok diskusi, dan 10 orang masuk kelompok kontrol. Kelompok kontrol diperlakukan sebagai daftar tunggu, sehingga kelompok ini akan mendapatkan perlakuan sesudah penelitian selesai. Pelatihan efikasi diri ini dibuat dalam tujuh sesi yaitu: (1). Sesi perkenalan dan pemecah kebekuan (ice breaking), (2). Sesi kemampuan mengenal potensi diri, (3). Sesi kemampuan membentuk persepsi positif, (4). Sesi penulisan HUMANITAS AS, Vol.4 No.1 Januari 2007

5 skripsi 1, (5). Sesi penulisan skripsi 2, (6). Sesi menejemen waktu, (7). Sesi daya juang. Ke-7 sesi tersebut akan dilaksanakan secara berurutan dalam waktu tiga hari. Setiap pertemuan waktunya antara 3-4 jam. Pelatihan efikasi diri akan dipandu oleh satu pelatih, satu asisten dan dua pengamat. Pelatih yang dipilih adalah mereka yang mempunyai pengalaman dalam pelatihan dan mempunyai keyakinan diri yang baik. Pemilihan pelatih tidak hanya didasarkan pada aspek kognitif saja, tetapi didukung oleh kepribadian yang baik, diantaranya percaya diri, persuasif, tulus dan penuh penerimaan. Pelatihan ini hanya melibatkan satu pelatih dengan alasan agar pelatih dapat memahami dan mengikuti perkembangan peserta dengan intensif. Asisten bertugas membantu pelatih dalam diskusi kelompok kecil untuk membahas permasalahan yang dihadapi subjek berkaitan dengan topik yang sedang dibicarakan. Pengamat bertugas mengamati dan mencatat sikap dan perilaku subjek yang berkaitan dengan materi pelatihan sesuai petunjuk observasi. Materi diskusi kelompok yang digunakan dalam penelitian ini sama dengan materi pelatihan. Ada 4 sesi dalam diskusi kelompok sesi 1) Perkenalan, pengenalan diri dan kemampuan membentuk persepsi positif, 2) Penguasaan penulisan skripsi, 3) Menejemen waktu, 4) Daya juang. Ke-4 sesi tersebut akan dilaksanakan secara berurutan dalam waktu dua hari. Setiap pertemuan waktunya antara 2-3 jam. Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan anava 1 jalur untuk mengetahui perubahan stres. Hasil uji hipotesis adalah sebagai berikut: 1). Kelompok Pelatihan dan Kelompok Kontrol (MD = - 10,27, p = 0,025) yang berarti signifikan. Jadi ada perbedaan yang signifikan antara kelompok pelatihan dan kelompok kontrol. 2). Kelompok Diskusi dankelompok Kontrol ( MD = -3,67, p = 0,416) yang berarti tidak signifikan. Jadi tidak ada perbedaan antara kelompok diskusi dan kelompok kontrol. Efektivitas perlakuan pada kelompok pelatihan antara pre tes, pos tes 1 dan pos tes 2 (F = 24,078, P = 0,000) sehingga ada perbedaan stres yang sangat signifikan antara pre tes, postes 1 dan postes 2. Efektivitas perlakuan pada kelompok diskusi antara pre tes, pos tes 1 dan pos tes 2 (F = 6,173, P = 0,000). Sehingga ada perbedaan stres yang sangat signifikan antara pre tes, postes 1 dan postes 2. Jika dilihat lebih rinci perbandingan efektivitas antara kelompok pelatihan dan diskusi adalah sebagai berikut : 1). Kelompok pelatihan, perbandingan pretes dan postes 1 (t = 5,679, p = 0,000) dan perbandingan postes 1 dan postes 2 (t = 2,345, p = 0,044) 2). Kelompok diskusi, perbandingan pretes dan postes 1 (t = 3,120, p = 0,014) dan perbandingan postes 1 dan postes 2 (t = 1, 091, p = 0,367). Hasil rerata skor stres pretes, postes 1 dan postes 2 pada kelompok pelatihan (pretes = 94,50, postes 1 = 81,40 dan postes 2 = 78,20) sedangkan kelompok diskusi (pretes = 100,89, postes 1 = 88,00 dan postes 2 = 82,11). Hasil ini menunjukkan bahwa untuk kelompok pelatihan ada perbedaan yang sangat signifikan antara sebelum pelatihan (pretes) dan setelah pelatihan (postes 1). Rerata skor stres sebelum pelatihan lebih tinggi dibanding setelah pelatihan (postes 1). Ada perbedaan yang signifikan antara setelah pelatihan (postes 1) dan tindak lanjut (postes 2). Rerata skor stres setelah pelatihan (postes 1) lebih tinggi dibanding tindak lanjut (postes 2). Pada kelompok diskusi ada perbedaan yang signifikan antara sebelum diskusi (pretes) dan setelah diskusi (postes 1). Rerata skor stres sebelum diskusi lebih tinggi dibanding setelah diskusi (postes 1). Tidak ada perbedaan antara setelah diskusi (postes 1) dan tindak lanjut (postes 2). Penurunan rerata skor stres pada postes 1 ketindak lanjut (postes 2), tidak 63

6 signifikan. Analisis data individual dilakukan terhadap subjek kelompok eksperimen (19 orang) yang terdiri dari kelompok pelatihan (10 orang) dan kelompok diskusi (9 orang). Data diperoleh dari skor pengukuran skala stres, lembar evaluasi setiap pertemuan dan hasil observasi. Analisis dilakukan terhadap masingmasing subjek. Berdasarkan analisis individual terhadap kelompok pelatihan, didapatkan beberapa kesimpulan antara lain: 1. Semua subjek mengalami penurunan stres kecuali satu orang subjek masih dalam kategori stres tinggi walaupun skornya menurun. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa pelatihan ini mempunyai taraf keberhasilan program sebesar 90%. Perubahan tersebut disebabkan karena peran pemandu dan juga peserta pelatihan. Pemandu memiliki pengetahuan dan pengalaman yang sangat memadai dalam melatih kelompok sehingga peserta mudah dalam menangkap dan memahami materi. Faktor kepribadian dari pemandu juga mendukung keberhasilan pelatihan di antaranya kepercayaan diri dan kemampuan komunikasi yang mampu meyakinkan peserta sehingga termotivasi untuk merubah perilakunya menjadi lebih efektif. Selain itu pelatih juga mampu menyelesaikan masalah-masalah pribadi dari para peserta. Tingkat pemahaman peserta, keaktifan, motivasi akan memberikan andil terhadap perubahan perilaku dari peserta. 2. Pada saat tindak lanjut skor subjek ada yang mengalami penurunan maupun peningkatan tetapi masih dalam kategori yang sama. Satu subjek mengalami penurunan tetapi masih dalam kategori stres tinggi. Berdasarkan data tersebut pelatihan efikasi diri mempunyai efek 64 jangka panjang terhadap penurunan stres. 3. Perubahan yang dialami peserta pelatihan pada saat postes di antaranya lebih mengenali dan memahami diri sendiri sehingga lebih percaya diri, mampu melihat potensi diri dan mengembangkannya, lebih terbuka, penilaian terhadap diri menjadi positif, mampu berfikir positif, menanamkan persepsi positif sehingga lebih tenang dan bermakna, meningkatkan motivasi, sadar akan disiplin diri, motivasi dan strategi dalam melakukan aktivitas termasuk skripsi, mampu mengatur waktu dan memanfaatkan sebaik-baiknya dan berusaha menerapkannya dan menyadari daya juang yang dimiliki. 4. Perubahan yang berhubungan dengan skripsi antara lain menambah pengetahuan tentang penulisan skripsi khususnya tentang pembuatan permasalahan, judul dan metodologi, lebih tahu tentang hal-hal yang harus dilakukan dalam penulisan skripsi, menyadari kesalahan dan kekurangan yang dibuat dalam menyusun skripsi, memandang positif terhadap proses penulisan skripsi, mempunyai persepsi positif terhadap skripsi dan dosen pembimbing, mampu mengatur waktu untuk mengerjakan skripsi dan termotivasi untuk mengerjakan skripsi sesuai target dan yakin mampu menyelesaikan skripsi serta sadar tentang daya juang dalam menyusun skripsi 5. Manfaat lain yang diperoleh dalam pelatihan adalah berani berpendapat dalam diskusi, belajar mendengarkan orang lain, berani menghadapi masalah, termotivasi untuk membaca buku, dan termotivasi untuk belajar lebih giat. 6. Perubahan yang dialami subjek pada tindak lanjut adalah lebih percaya diri sehingga termotivasi untuk mengerjakan skripsi dan yakin mampu menyelesaikan skripsinya. Persepsi terhadap dosen HUMANITAS AS, Vol.4 No.1 Januari 2007

7 pembimbing menjadi positif bahwa dosen itu membimbing dan mempermudah jalannya skripsi dan bukan mempersulit. Subjek yang tidak mengalami perubahan disebabkan karena ia mempunyai masalah pribadi yang belum terselesaikan. 7. Secara umum penilaian peserta terhadap pelaksanaan pelatihan baik dari segi materi, pemandu, waktu dan fasilitas adalah cukup baik. Ada waktu untuk mengerjakan tugas di rumah memungkinkan mereka untuk mengeplikasikan ilmu yang telah diterima pada saat pelatihan. Berdasarkan analisis terhadap data individual pada kelompok diskusi, didapatkan beberapa kesimpulan di antaranya: 1. Secara keseluruhan hasil analisis individual menunjukkan bahwa tiga orang (33,3%) mengalami penurunan stres tetapi masih dalam kategori stres tinggi walaupun skornya menurun. Empat subjek (44,4%) benar-benar mengalami penurunan stres, satu orang (11,1%) skornya tetap dan satu orang (11,1%) justru meningkat tapi masih dalam kategori stres tinggi. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa diskusi kelompok mempunyai taraf keberhasilan program sebesar 44,4%. Variasi perubahan tersebut disebabkan karena perbedaan tingkat pemahaman peserta, keaktifan dan tidak semua peserta cocok dalam kelompok untuk menangani masalah-masalahnya. 2. Pada saat tindak lanjut skor subjek mengalami perubahan, ada enam subjek (66,7%) yang mengalami penurunan stres, dua subjek (22,2%) mengalami penurunan tetapi masih dalam kategori stres tinggi dan satu orang (11,1%) skornya meningkat. Berdasarkan data tersebut diskusi kelompok cukup mempunyai efek jangka panjang terhadap penurunan stres, tetapi variasi perbedaan skor sangat tinggi tergantung dari motivasi, pengembangan dan aplikasi dari pengetahuan yang telah diterima setelah diskusi kelompok. 3. Perubahan yang dialami peserta pelatihan di antaranya lebih mengenali diri sendiri, lebih mengetahui kelebihan dan kekurangan diri, lebih percaya diri, mempunyai persepsi positif, mengembangkan potensi diri, menumbuhkan motivasi intrinsik, mampu mengatur waktu antara kuliah, skripsi dan kegiatan lain, menyadari dan menambah daya juang yang dimiliki tidak hanya untuk skripsi tapi juga untuk hal-hal lain yang positif. 4. Perubahan yang berhubungan dengan skripsi antara lain mengetahui cara membuat latar belakang masalah, lebih memahami langkah-langkah dan teknikteknik penulisan skripsi, mempunyai gambaran tentang skripsi ke depan, membantu pemecahan masalah berhubungan dengan skripsi, menambah pengetahuan dan pengalaman dalam menyusun skripsi, lebih yakin dalam membuat skripsi, menyadari tentang kesalahan dan hal-hal yang harus dikerjakan dalam menyusun skripsi, mampu mengatur waktu untuk mengerjakan skripsi, menjaga komitmen untuk mengerjakan skripsi dan termotivasi untuk menyelesaikan skripsi. 5. Manfaat lain yang diperoleh peserta adalah menambah teman baru, dapat berinteraksi dengan orang lain, dapat bertukar pengalaman tentang pengalaman pribadi, menambah pengetahuan dan wawasan, mengurangi kesulitan yang sedang dihadapi, katarsis, beban pikiran berkurang, mengetahui cara serta teknik untuk menghadapi masa depan, dapat tidur nyenyak, menambah masukan tentang diri sendiri, tidak merasa sendiri, memotivasi diri dalam menghadapi masalah, lebih disiplin diri, dan belajar menghargai dan mempertahankan pendapat. 65

8 6. Secara umum penilaian peserta terhadap pelaksanaan pelatihan baik dari segi materi, pemandu, waktu dan fasilitas adalah cukup baik. Ada waktu untuk mengerjakan tugas di rumah memungkinkan mereka untuk mengeplikasikan ilmu yang telah diterima pada saat pelatihan. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1). Pelatihan efikasi diri efektif menurunkan stres pada mahasiswa yang sedang skripsi. (2). Diskusi kelompok tidak efektif dalam menurunkan stres pada mahasiswa yang sedang skripsi, tetapi terjadi perbedaan penurunan stres antara pretes dan postes 1. (3). Tidak ada perbedaan efektivitas antara pelatihan efikasi diri dan diskusi kelompok. (4). Pelatihan memiliki ketahanan efektivitas perlakuan yang lebih lama dibandingkan dengan diskusi kelompok. (5).Berdasarkan analisis individual diskusi kelompok memberikan manfaat di antaranya mampu menambah rasa percaya diri dan optimis dalam hidup, menambah pengetahuan dan wawasan tentang skripsi, termotivasi dan mempunyai komitmen yang tinggi dalam menyusun skripsi, memecahkan masalahmasalah skripsi dan mempunyai strategi pemecahan masalah yang digunakan di masa yang akan datang, berbagi pengalaman dan mengurangi beban pikiran sehingga dapat tidur nyenyak, tidak merasa sendiri dan dapat dukungan dari orang lain, mengurangi kecemasan berbicara di depan umum, tahu mengatur waktu dan termotivasi untuk disiplin diri. (6). Berdasarkan analisis individual pelatihan efikasi diri memberikan manfaat di antaranya mengetahui potensi diri, mengatur waktu, menambah wawasan tentang penulisan skripsi, optimis dan yakin dalam menyelesaikan skripsi dan pekerjaan lain, sadar kekurangan diri dan termotivasi untuk belajar, berani menghadapi masalah dan mengetahui strategi mengatasi masalah-masalah skripsi dan 66 masalah-masalah hidup. Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut: (1). Kepada fakultas atau unit skripsi, pelatihan efikasi diri terbukti efektif menurunkan stres bagi mahasiswa yang sedang skripsi. Oleh karena itu pelatihan efikasi diri perlu diberikan kepada mahasiswa yang sedang skripsi dan mengalami stres. (2). Kepada mahasiswa yang sedang skripsi, selama skripsi mahasiswa hendaknya mengikuti kegiatan-kegiatan yang dapat menambah wawasan tentang skripsi, misalnya ke perpustakaan, diskusi dengan dosen atau teman dan mempunyai kelompok belajar sesama skripsi. Kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan mampu memotivasi diri dan tetap fokus dan komitmen untuk menyelesaikan skripsi. (3). Kepada dosen pembimbing skripsi, perhatian dan dukungan dosen pembimbing sangat membantu untuk kelancaran skripsi baik secara langsung maupun tidak langsung. Mahasiswa merasa diperhatikan dan termotivasi untuk mengerjakan skripsinya. (4). Kepada peneliti selanjutnya, peneliti yang tertarik melakukan penelitian dengan metode eksperimen sebaiknya menggunakan skala berbeda yang paralel. Proses belajar akan terjadi dan akan mengalami perubahan ketika subjek diminta mengisi skala yang sama. Selain itu ada kecenderungan dari subjek tidak sungguhsungguh dalam mengisi skala karena merasa sudah pernah mengisi skala tersebut. Hasil atau jawaban subjek menjadi tidak valid karena tidak mengukur keadaan yang sebenarnya dari diri subjek. Sejak tahun akademik 2005/2006 di Fakultas Psikologi UAD mata kuliah TPS (Teknik Penulisan Skripsi) mulai diberlakukan. Bagi peneliti yang tertarik meneliti stres pada mahasiswa yang sedang skripsi diharapkan meneliti lebih lanjut, setelah diberlakukan TPS ada atau tidak perubahan tingkat stresnya. HUMANITAS AS, Vol.4 No.1 Januari 2007

9 Daftar Pustaka Afiatin, T Peningkatan Kepercayaan Diri Remaja Melalui Konseling Kelompok. Tesis. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM. Ancok, J Experience & Case Based Teaching. Hand out (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM. Bandura, A Self Efficacy.The Exercise of acontrol. New York: W.H. Freeman and Company. Jex, S. M dan Bliese, P. D The Impact of Self Efficacy on Stressor Strain Relation: Coping Style as Explanatory Mechanism. Journal of Applied Psychology, Vol 86, No.3, Johnson, D.W. & Johnson F. P Joining Together. Group Theory and Group Skills. Boston: Allyn & Bacon. Pajares, F Overview of Social Cognitive Theory and of Self-efficacy. Tanggal akses 27 Juli 2004 dalam mfp/eff.html. Prawitasasi, Y. S Pengaruh Relaksasi terhadap Keluhan Fisik- Suatu Studi Eksperimental. Laporan Penelitian (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM. Prawitasari, Y. S Pendekatan Kelompok dalam Konseling dan Psikoterapi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Prokop, C. K., Bradley, L. A.,Burish, T. G., Anderson, Ko & Fox J. E Health Psychology, Clinical Metods & Research. New York: Macmillan Publishing. Rickard, J Relaksasi untuk Anak-anak. Jakarta: PT. Grasindo. Sarafino, E. P Health Psycholog- Bio Psychosocial Interactions. Third Edition. New York: John Wiley & Sons. Inc. Sugiyanto Rancangan Eksperimen. Handout Kuliah. Program Studi Psikologi. Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. 67

PENGARUH DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENURUNKAN STRES PADA MAHASISWA YANG SEDANG SKRIPSI. Faridah Ainur Rohmah Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan

PENGARUH DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENURUNKAN STRES PADA MAHASISWA YANG SEDANG SKRIPSI. Faridah Ainur Rohmah Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan PENGARUH DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENURUNKAN STRES PADA MAHASISWA YANG SEDANG SKRIPSI Faridah Ainur Rohmah Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Abstrak The purpose of this research was to investigate

Lebih terperinci

Fakultas Ushuluddin dan Humaniora IAIN Antasari Banjarmasin

Fakultas Ushuluddin dan Humaniora IAIN Antasari Banjarmasin Studia Insania, Oktober 2016, hal 107-114 Vol. 4, No. 2 ISSN 2088-6303 EFEKTIVITAS FOCUS GROUP DISCUSSION UNTUK MENGURANGI STRES PADA SISWA SMA YANG AKAN MENGHADAPI UJIAN AKHIR NASIONAL Dina Aprilia Fakultas

Lebih terperinci

EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII. Abstract

EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII. Abstract EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII Nobelina Adicondro & Alfi Purnamasari Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Jalan Kapas No. 9 Yogyakarta alfi_purnamasari@yahoo.com.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang khas yang menghadapkan manusia pada suatu krisis

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang khas yang menghadapkan manusia pada suatu krisis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia dalam kehidupannya bisa menghadapi masalah berupa tantangan, tuntutan dan tekanan dari lingkungan sekitar. Setiap tahap perkembangan dalam rentang kehidupan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK Emilia Roza (Eroza82@yahoo.com) 1 Muswardi Rosra 2 Ranni Rahmayanthi Z 3 ABSTRACT The objective of this research was

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. impian masa depan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. impian masa depan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti saat ini, pendidikan menjadi salah satu aspek penting, baik untuk mengembangkan potensi dalam diri maupun untuk mencapai impian masa

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN KONSELING KELOMPOK ADLER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL SISWA SMP

KEEFEKTIFAN KONSELING KELOMPOK ADLER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL SISWA SMP Fitriani, Hidayah, Efektivitas Penggunaan Media... 7 Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol 1, No. 1, 2016, hlm. 7-11 Tersedia Online di http://journal.um.ac.id/index.php/bk JKBK JURNAL KAJIAN BIMBINGAN

Lebih terperinci

Jurnal Bimbingan Konseling

Jurnal Bimbingan Konseling JUBK 6 (1) (2017) Jurnal Bimbingan Konseling http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk Bimbingan Kelompok dengan Teknik Role Playing untuk Meningkatkan Self-Efficacy dan Harapan Hasil (Outcome Expectations)

Lebih terperinci

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui peranan pelatihan Learning and Study Strategies (LASSI) yang berfokus pada will terhadap peningkatan will pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas

Lebih terperinci

Rencana Perkuliahan Intervensi Kelompok (3 SKS) Danang Setyo Budi Baskoro, S.Psi., M.Psi. Ganjil 2013/2014

Rencana Perkuliahan Intervensi Kelompok (3 SKS) Danang Setyo Budi Baskoro, S.Psi., M.Psi. Ganjil 2013/2014 Rencana Perkuliahan Intervensi (3 SKS) Danang Setyo Budi Baskoro, S.Psi., M.Psi Ganjil 2013/2014 A. IDENTITAS Mata Kuliah : Intervensi Semester : 5 Jumlah SKS : 3 SKS B. DESKRIPSI Hal yang dipelajari dalam

Lebih terperinci

RADEN RARA VIVY KUSUMA ARDHANI

RADEN RARA VIVY KUSUMA ARDHANI ABSTRAK RADEN RARA VIVY KUSUMA ARDHANI: Keefektifan Pembelajaran dengan Pendekatan Bottom-up dan Top-down dalam Pemahaman Membaca Teks Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII SMP N 3 Yogyakarta. Tesis. Yogyakarta:

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PELATIHAN PERENCANAAN KARIR UNTUK MENINGKATKAN KEJELASAN ARAH PILIHAN BIDANG MINAT KARIR PADA MAHASISWA SEMESTER III FAKUTAS PSIKOLOGI

EFEKTIVITAS PELATIHAN PERENCANAAN KARIR UNTUK MENINGKATKAN KEJELASAN ARAH PILIHAN BIDANG MINAT KARIR PADA MAHASISWA SEMESTER III FAKUTAS PSIKOLOGI EFEKTIVITAS PELATIHAN PERENCANAAN KARIR UNTUK MENINGKATKAN KEJELASAN ARAH PILIHAN BIDANG MINAT KARIR PADA MAHASISWA SEMESTER III FAKUTAS PSIKOLOGI Alfi Purnamasari Fakultas Psikologi Universitas Ahmad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memasuki era globalisasi, remaja sebagai generasi penerus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memasuki era globalisasi, remaja sebagai generasi penerus BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka memasuki era globalisasi, remaja sebagai generasi penerus bangsa diharapkan dapat meneruskan pembangunan di Indonesia. Upaya yang dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel tergantung (dependent) : Kecemasan ibu hamil hipertensi 2. Variabel bebas

Lebih terperinci

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK Nelly Oktaviyani (nellyokta31@yahoo.com) 1 Yusmansyah 2 Ranni Rahmayanthi Z 3 ABSTRACT The purpose of this study

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perguruan tinggi merupakan satuan penyelenggara pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perguruan tinggi merupakan satuan penyelenggara pendidikan yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perguruan tinggi merupakan satuan penyelenggara pendidikan yang merupakan kelanjutan dari pendidikan menengah atas. Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa,

Lebih terperinci

JURNAL Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Teknik Diskusi Kelompok Terhadap Regulasi Diri Siswa Dalam Belajar Di SMP N 1 Semen Tahun Ajaran

JURNAL Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Teknik Diskusi Kelompok Terhadap Regulasi Diri Siswa Dalam Belajar Di SMP N 1 Semen Tahun Ajaran JURNAL Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Teknik Diskusi Kelompok Terhadap Regulasi Diri Siswa Dalam Belajar Di SMP N 1 Semen Tahun Ajaran 2016-2017 The Effects Of Discussion Group Guidance Service To

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian eksperimen semu yaitu dengan pemasangan subyek melalui tes awal dan tes akhir dan kelompok kontrol (Ardhana 2008).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. latihan sehingga mereka belajar untuk mengembangkan segala potensi yang

BAB I PENDAHULUAN. latihan sehingga mereka belajar untuk mengembangkan segala potensi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perguruan tinggi merupakan jenjang pendidikan formal yang menjadi bagian dari sistem pendidikan nasional dan mempunyai tujuan untuk menyiapkan peserta didik

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN BERFIKIR POSITIF TERHADAP TINGKAT EFIKASI DIRI MAHASISWA. Suryani STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta

PENGARUH PELATIHAN BERFIKIR POSITIF TERHADAP TINGKAT EFIKASI DIRI MAHASISWA. Suryani STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta PENGARUH PELATIHAN BERFIKIR POSITIF TERHADAP TINGKAT EFIKASI DIRI MAHASISWA Suryani STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta E-mail: dsafaa_81@yahoo.com Abstract: The purposes of the study is to determine the effect

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DAN MEDIA PRESENTASI

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DAN MEDIA PRESENTASI 0 PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DAN MEDIA PRESENTASI Andi Setiawan 1, Yarmaidi 2, Irma Lusi Nugraheni 3 ABSTRACT This study aimed to: (1) investigate

Lebih terperinci

Efektivitas Teknik Latihan Asertif Untuk Meningkatkan Internal Locus Of Control Siswa dalam Belajar

Efektivitas Teknik Latihan Asertif Untuk Meningkatkan Internal Locus Of Control Siswa dalam Belajar Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling Volume 3 Number 2 December 2017. Page 8-14 p-issn: 2443-2202 e-issn: 2477-2518 Homepage: http://ojs.unm.ac.id/index.php/jppk Efektivitas Teknik Latihan Asertif Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Nawa Kartika, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, yang berlokasi di Jalan Raya Solo Wonogiri

Lebih terperinci

PENGARUH MENTORING AGAMA ISLAM TERHADAP PERUBAHAN KONSEP DIRI MAHASISWA MUSLIM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SKRIPSI

PENGARUH MENTORING AGAMA ISLAM TERHADAP PERUBAHAN KONSEP DIRI MAHASISWA MUSLIM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SKRIPSI i PENGARUH MENTORING AGAMA ISLAM TERHADAP PERUBAHAN KONSEP DIRI MAHASISWA MUSLIM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana Psikologi Oleh: IMAM SETIAWAN 091301044

Lebih terperinci

PENINGKATAN SELF EFFICACY PESERTA DIDIK MELALUI KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK KOGNITIF. Oleh: Andi Riswandi Buana Putra, M.

PENINGKATAN SELF EFFICACY PESERTA DIDIK MELALUI KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK KOGNITIF. Oleh: Andi Riswandi Buana Putra, M. PENINGKATAN SELF EFFICACY PESERTA DIDIK MELALUI KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK KOGNITIF Oleh: Andi Riswandi Buana Putra, M.Pd ABSTRAK Banyak peserta didik yang masih belum percaya dengan kemampuan yang

Lebih terperinci

JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 2 Juli 2017

JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 2 Juli 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN BANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI CENDAWAN ISKANDAR SAFRI HASIBUAN ABSTRACT This study aims to determine differences in

Lebih terperinci

MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono

MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumbangsih bagi bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Untuk memajukan

BAB I PENDAHULUAN. sumbangsih bagi bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Untuk memajukan 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka memasuki era globalisasi, remaja sebagai generasi penerus bangsa diharapkan dapat meneruskan pembangunan di Indonesia. Upaya yang dapat dilakukan

Lebih terperinci

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG Manuscript OLEH : Sri Utami G2A009102 PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di masyarakat. Mahasiswa minimal harus menempuh tujuh semester untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di masyarakat. Mahasiswa minimal harus menempuh tujuh semester untuk dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Universitas merupakan dasar utama dalam mengembangkan sumber daya manusia yang berfungsi menghadapi permasalahan sosial yang ada di masyarakat.

Lebih terperinci

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PEMBELAJARAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SISWA SD ATHIRAH KOTA MAKASSAR 1 Nurhadifah Amaliyah, 2 Waddi Fatimah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tinggi. Secara umum pendidikan perguruan tinggi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tinggi. Secara umum pendidikan perguruan tinggi bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perguruan tinggi merupakan satuan pendidikan yang menyelenggrakan pendidikan tinggi. Secara umum pendidikan perguruan tinggi bertujuan untuk meningkat taraf pendidikan

Lebih terperinci

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Seiring dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, perubahan masyarakat, pemahaman cara belajar, serta kemajuan media komunikasi dan informasi memberikan tantangan tersendiri bagi kegiatan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Meity Fitri Yani 1 Syarifuddin Dahlan 2 Yusmansyah 3

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Meity Fitri Yani 1 Syarifuddin Dahlan 2 Yusmansyah 3 0 MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK Meity Fitri Yani (meity_fy@yahoo.com) 1 Syarifuddin Dahlan 2 Yusmansyah 3 ABSTRACT The purpose of this research is to know whether

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Group Counseling Services, Learning Mathematics Motivation

ABSTRACT. Keywords: Group Counseling Services, Learning Mathematics Motivation MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 KOTAGAJAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 INCREASE MOTIVATION TO LEARN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah : BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel tergantung (dependent variable/ effectual variable) : kualitas hidup 2. Variabel bebas (independent

Lebih terperinci

PENGGUNAAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM BELAJAR GROUP COUNSELING FOR IMPROVING CONFIDENCE IN STUDENT LEARNING

PENGGUNAAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM BELAJAR GROUP COUNSELING FOR IMPROVING CONFIDENCE IN STUDENT LEARNING 1 PENGGUNAAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM BELAJAR GROUP COUNSELING FOR IMPROVING CONFIDENCE IN STUDENT LEARNING Shella Rahmi Putri (shellarahmi@yahoo.co.id) Dibawah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Kemampuan dalam pengambilan keputusan karir, Pelatihan perencanaan karir pendekatan trait-factor. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Kemampuan dalam pengambilan keputusan karir, Pelatihan perencanaan karir pendekatan trait-factor. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana efektivitas pelatihan perencanaan karir pendekatan trait-factor dalam meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan dalam memilih jurusan Perguruan

Lebih terperinci

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X PENGARUH MODEL KOOPERATIPE BAMBOO DANCING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI SISWA SMP Maisuri Hardani Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia maisurihardani@student.upi.edu ABSTRACT

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci : Anxiety, attentional bias, emotional stroop task

Abstrak. Kata kunci : Anxiety, attentional bias, emotional stroop task Abstrak Penelitian ini merupakan studi eksperimental untuk meneliti hubungan antara anxiety dengan attentional bias. Ketika individu mengalami kecemasan, terdapat kemungkinan ia menjadi fokus terhadap

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI DALAM BELAJAR MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMA

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI DALAM BELAJAR MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMA 1 MENINGKATKAN PERCAYA DIRI DALAM BELAJAR MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMA Fatwa Mustika Adji (fatwamustikaadji@gmail.com) 1 Yusmansyah 2 Diah Utaminingsih 3 ABSTRACT The objective

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Penelitian Penelitian ini dilakukan di STIKES Surya Global, pada mahasiswa semester 6 pada tanggal 18-19 Mei 2016. Jumlah sample dalam penelitian

Lebih terperinci

Keefektifan Teknik Self Instruction dalam Konseling Kognitif-Perilaku untuk Meningkatkan Efikasi Diri Sosial Siswa SMKN 2 Malang

Keefektifan Teknik Self Instruction dalam Konseling Kognitif-Perilaku untuk Meningkatkan Efikasi Diri Sosial Siswa SMKN 2 Malang 172 Jurnal Jurnal Kajian Bimbingan Kajian Bimbingan dan Konseling, dan Konseling 1, (4), 2016, Vol. 172 178 1, No. 4, 2016, hlm.172 178 Tersedia online di http://journal.um.ac.id/index.php/bk ISSN: 2503-3417

Lebih terperinci

: RARAS PUTRI PRAMESWARI K

: RARAS PUTRI PRAMESWARI K PENGEMBANGAN BAHAN INFORMASI BIMBINGAN TENTANG STUDI LANJUT KE PERGURUAN TINGGI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS JURNAL Oleh : RARAS PUTRI PRAMESWARI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Dalam metode penelitian dijelaskan tentang urutan suatu penelitian yang dilakukan yaitu dengan teknik dan

Lebih terperinci

JURNAL OLEH: FAJAR KUSUMAJATI K

JURNAL OLEH: FAJAR KUSUMAJATI K PEMBERIAN INFORMASI TENTANG KONSEP DIRI POSITIF MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENUMBUHKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VII SMP N 7 KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL OLEH: FAJAR KUSUMAJATI K3109031

Lebih terperinci

EFFECTIVENESS OF GROUP COUNSELING SERVICES TO IMPROVE EMOTIONAL INTELLIGENCE

EFFECTIVENESS OF GROUP COUNSELING SERVICES TO IMPROVE EMOTIONAL INTELLIGENCE EFFECTIVENESS OF GROUP COUNSELING SERVICES TO IMPROVE EMOTIONAL INTELLIGENCE 1 Prof. Dr. Mudjiran, MS.Kons. Dosen Bimbingan dan Konseling, UNP Padang Email: mudjiran.01@yahoo.com Abstract The research

Lebih terperinci

Citra Passa Hartadi 1 Syarifuddin Dahlan 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT

Citra Passa Hartadi 1 Syarifuddin Dahlan 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT PENGGUNAAN IEKAD DALAM BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MEMBANTU SISWA MEMAHAMI RENCANA PILIHAN KARIR Citra Passa Hartadi (cici.dinda@yahoo.com) 1 Syarifuddin Dahlan 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT The purpose of

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah pada dasarnya merupakan lingkungan sosial yang berfungsi sebagai tempat bertemunya individu satu dengan yang lainnya dengan tujuan dan maksud yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di tingkat perguruan tinggi, baik di universitas, institut

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di tingkat perguruan tinggi, baik di universitas, institut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mahasiswa merupakan orang yang sedang dalam proses pembelajaran di tingkat perguruan tinggi, baik di universitas, institut maupun akademi. Mahasiswa adalah generasi

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGEMBANGKAN KONSEP DIRI POSITIF. Rury Muslifar

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGEMBANGKAN KONSEP DIRI POSITIF. Rury Muslifar Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 2, Mei 2015 ISSN 2442-9775 EFEKTIFITAS PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGEMBANGKAN KONSEP DIRI POSITIF Rury Muslifar Program

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA Nurbani 1, Herminarto Sofyan 2 1 Prodi Pendidikan Teknologi Iinformsi dan Komputer, IKIP

Lebih terperinci

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK MENGURANGI PELANGGARAN TATA TERTIB SEKOLAH (PENELITIAN PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014) SKRIPSI Oleh : ZAFIRAH FARIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa sedikit mengalami permasalahan dan beban karena tugas-tugas

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa sedikit mengalami permasalahan dan beban karena tugas-tugas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa adalah pelajar yang menempuh pendidikan lanjutan di tingkat perguruan tinggi atau universitas. Mahasiswa pun dituntut untuk lebih mandiri dalam segala hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi adalah pendidikan tinggi yang merupakan lanjutan dari pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk mempersiapkan peserta

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD

PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD 799 JURNAL KIP - Vol. IV. No. 1, Maret 2015 Juni 2015 PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD Harmelia

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sebagai subjek yang menuntut ilmu di perguruan tinggi dituntut untuk mampu

PENDAHULUAN. sebagai subjek yang menuntut ilmu di perguruan tinggi dituntut untuk mampu PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Peraturan Republik Indonesia No. 30 tahun 1990 mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Mahasiswa sebagai subjek yang menuntut

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DISERTAI MEDIA CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DISERTAI MEDIA CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DISERTAI MEDIA CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA 1) Sisca Linda Prahesti, 2) Sri Wahyuni, 2) Bambang Supriadi 1) Mahasiswa Program

Lebih terperinci

GAMBARAN COPING STRESS MAHASISWA BK DALAM MENGIKUTI PERKULIAHAN DI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

GAMBARAN COPING STRESS MAHASISWA BK DALAM MENGIKUTI PERKULIAHAN DI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 13 GAMBARAN COPING STRESS MAHASISWA BK DALAM MENGIKUTI PERKULIAHAN DI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA Anies Andriyati Devi 1 Dra.Retty Filiani 2 Dra.Wirda Hanim, M.Psi 3 Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hasil penelitian yang memenuhi syarat-syarat ilmiah dan digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. hasil penelitian yang memenuhi syarat-syarat ilmiah dan digunakan sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa merupakan orang yang belajar di sekolah tingkat perguruan tinggi untuk mempersiapkan dirinya bagi suatu keahlian tingkat sarjana (Budiman, 2006). Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ela Nurlaela Sari, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ela Nurlaela Sari, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masa remaja merupakan masa dimana setiap individu mengalami perubahan yang drastis baik secara fisik, psikologis, maupun lingkup sosialnya dari anak usia

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN EFIKASI DIRI PADA GURU TIDAK TETAP DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH

HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN EFIKASI DIRI PADA GURU TIDAK TETAP DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN EFIKASI DIRI PADA GURU TIDAK TETAP DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH NASKAH PUBLIKASI Diajukan oleh: ARRIJAL RIAN WICAKSONO F 100 090 117 Kepada : FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjalani jenjang pendidikan di universitas atau sekolah tinggi (KBBI, 1991). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. menjalani jenjang pendidikan di universitas atau sekolah tinggi (KBBI, 1991). Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Mahasiswa adalah label yang diberikan kepada seseorang yang sedang menjalani jenjang pendidikan di universitas atau sekolah tinggi (KBBI, 1991). Dalam peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membangun bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa, adalah seseorang

BAB I PENDAHULUAN. membangun bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa, adalah seseorang 15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa, pada dasarnya sebagai generasi penerus. Mereka diharapkan sebagai subyek atau pelaku didalam pergerakan pembaharuan. Sebagai bagian dari masyarakat,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE DAN TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 2 AMPEK ANGKEK JURNAL LIA RAHMADINA NIM. 09010353

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Bandura 1997 mengungkapkan bahwa self efficacy membuat individu untuk

BAB V PEMBAHASAN. Bandura 1997 mengungkapkan bahwa self efficacy membuat individu untuk BAB V PEMBAHASAN A. Analisis Data Univariat Usia responden merupakan salah satu karakteristik responden yang berkaitan dengan pengalaman dan daya berpikir seseorang, Semakin bertambah umur seseorang cenderung

Lebih terperinci

Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta

Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS TEACHER HERE (ETH) YANG DIAWALI TUGAS MERINGKAS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG Rika Handayani 1), Gusmaweti 2),dan

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PELATIHAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DAN KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI MAHASISWA BARU UMM TAHUN 2005/2006

EFEKTIFITAS PELATIHAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DAN KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI MAHASISWA BARU UMM TAHUN 2005/2006 EFEKTIFITAS PELATIHAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DAN KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI MAHASISWA BARU UMM TAHUN 2005/2006 Zakarija Achmat 1 ABSTRACT Since 2004/2005 academic year, Universitas

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN STRATEGI COPING PADA PENDERITA HIPERTENSI DI RSUD BANJARNEGARA

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN STRATEGI COPING PADA PENDERITA HIPERTENSI DI RSUD BANJARNEGARA HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN STRATEGI COPING PADA PENDERITA HIPERTENSI DI RSUD BANJARNEGARA Sugianto 1, Dinarsari Eka Dewi 2 1 Alumni Program Studi Psikologi,Univ Muhammadiyah Purwokerto 2 Program

Lebih terperinci

ABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK Program Magister Psikologi  Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Tine Lisdiana. Tesis. Rancangan dan Uji Coba Modul Pelatihan Untuk Menurunkan Time-Based Work-Family Conflict Pada Wanita Yang Bekerja di Bandung. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh semakin banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan adalah karyawan yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan adalah karyawan yang berkualitas. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi seperti sekarang ini satu hal yang dijadikan tolak ukur keberhasilan perusahaan adalah kualitas manusia dalam bekerja, hal ini didukung oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pelajaran matematika merupakan pengetahuan dasar, dan kompetensi penunjang bagi pelajaran lainnya yang penting untuk dikuasai oleh siswa. Undang undang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain Penelitian adalah rencana atau strategi yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian (Seniati, dkk, 2011). Kerlinger (2000) menambahkan bahwa desain

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 65 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi Akuntansi yang menggunakan model pembelajaran direct

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara atau strategi yang digunakan oleh penulis dalam memperoleh data melalui populasi dan sampel yang telah ditetapkan, dan metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era gobalisasi ini, perkembangan masyarakat di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pada era gobalisasi ini, perkembangan masyarakat di berbagai bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era gobalisasi ini, perkembangan masyarakat di berbagai bidang semakin meningkat. Individu dituntut untuk semakin maju agar dapat mengikuti persaingan

Lebih terperinci

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application IJGC 1 (2) (2012) Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk MENINGKATKAN SELF EFFICACY PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI LAY- ANAN PENGUASAAN

Lebih terperinci

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MURIA KUDUS FABRUARI 2012 HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MURIA KUDUS FABRUARI 2012 HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN PERORANGAN LAPORAN PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA INGAT ANAK SLOW LEARNER MELALUI TERAPI KOGNITIF PADA ANAK SEKOLAH DASAR Oleh : Trubus Raharjo, S.Psi.,M.Si PENELITIAN INI DIBIAYA OLEH

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN TEKNIK QUANTUM WRITING DAN CONCEPT MAPPING DALAM PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS KARANGAN EKSPOSISI PESERTA DIDIK SMA

KEEFEKTIFAN TEKNIK QUANTUM WRITING DAN CONCEPT MAPPING DALAM PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS KARANGAN EKSPOSISI PESERTA DIDIK SMA KEEFEKTIFAN TEKNIK QUANTUM WRITING DAN CONCEPT MAPPING DALAM PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS KARANGAN EKSPOSISI PESERTA DIDIK SMA ANGGIT ARUWIYANTOKO 10706251007 Tesis ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

INFLUENCE OF GIVING INFORMATION SERVICE ABOUT RAISING SELF-CONFIDENT AT STUDENTS IN CLASS XI IPA STATED-OWNED SENIOR HIGH SCHOOL 2 PEKANBARU 2014/2015

INFLUENCE OF GIVING INFORMATION SERVICE ABOUT RAISING SELF-CONFIDENT AT STUDENTS IN CLASS XI IPA STATED-OWNED SENIOR HIGH SCHOOL 2 PEKANBARU 2014/2015 1 INFLUENCE OF GIVING INFORMATION SERVICE ABOUT RAISING SELF-CONFIDENT AT STUDENTS IN CLASS XI IPA STATED-OWNED SENIOR HIGH SCHOOL 2 PEKANBARU 2014/2015 Randi Gunola 1, Tri Umari 2, Raja Arlizon 3 E-mail:

Lebih terperinci

Pengaruh Terpaan Peringatan Pesan pada Iklan Rokok terhadap Sikap untuk Berhenti Merokok pada Remaja. Skripsi

Pengaruh Terpaan Peringatan Pesan pada Iklan Rokok terhadap Sikap untuk Berhenti Merokok pada Remaja. Skripsi Pengaruh Terpaan Peringatan Pesan pada Iklan Rokok terhadap Sikap untuk Berhenti Merokok pada Remaja Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMP NEGERI 3 BUKITTINGGI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMP NEGERI 3 BUKITTINGGI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMP NEGERI 3 BUKITTINGGI Widya Damayanti 1, Fuji Astuti 2, Zora Iriani 3 Program Studi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB I HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Perijinan Penelitian Langkah yang harus ditempuh penulis sebelum melakukan penelitian adalah melakukan izin pra penelitian dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan individu kompleks yang memiliki dinamika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan individu kompleks yang memiliki dinamika 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan individu kompleks yang memiliki dinamika interaksi psikis dengan lingkungan, keluarga dan teman. Dalam berinteraksi pada kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. remaja adalah memilih dan menyiapkan lapangan pekerjaan, dimana minat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. remaja adalah memilih dan menyiapkan lapangan pekerjaan, dimana minat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ali dan Asrori (2004) mengemukakan bahwa salah satu tugas perkembangan remaja adalah memilih dan menyiapkan lapangan pekerjaan, dimana minat utamanya tertuju pada pemilihan

Lebih terperinci

BAYU ADHY TAMA K

BAYU ADHY TAMA K PEMBERIAN INFORMASI KARIR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN PROGRAM JURUSAN SISWA KELAS X SMA NEGERI PUNUNG TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL Oleh: BAYU ADHY TAMA K3109019

Lebih terperinci

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ABSTRAK Miryam A. Sigarlaki,S.Psi. Penelitian ini mengambil judul suatu penelitian mengenai evaluasi rancangan modul pelatihan mendengarkan aktif helper sebaya pada siswa di SMAN 19 Bandung. Tujuan dari

Lebih terperinci

DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO Dian Lati Utami, Dian Ratna Sawitri Fakultas Psikologi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan alur penelitian penyusunan tesis. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan alur penelitian penyusunan tesis. Adapun 80 Bab III akan membahas BAB III METODE PENELITIAN pokok bahasan pada Bab III ini dimulai dari populasi rancangan alur penelitian penyusunan tesis. Adapun desain penelitian yang digunakan, dan sampel,

Lebih terperinci

EFIKASI DIRI MAHASISWA YANG BEKERJA PADA SAAT PENYUSUNAN SKRIPSI SKRIPSI

EFIKASI DIRI MAHASISWA YANG BEKERJA PADA SAAT PENYUSUNAN SKRIPSI SKRIPSI EFIKASI DIRI MAHASISWA YANG BEKERJA PADA SAAT PENYUSUNAN SKRIPSI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KAJIAN TEORI 1. Pemecahan Masalah Matematika Pemecahan masalah berarti keikutsertaan dalam suatu tugas yang metode pemecahannya tidak diketahui sebelumnya. Masalah merupakan suatu

Lebih terperinci

Penulis 1 : Fathimah Nur Zahroh ( ) Penulis 2 : Dr. Endang Mulyatiningsih Abstrak

Penulis 1 : Fathimah Nur Zahroh ( ) Penulis 2 : Dr. Endang Mulyatiningsih   Abstrak PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA KELAS X BOGA PADA MATA PELAJARAN MELAKUKAN PERSIAPAN PENGOLAHAN (MPP) MELALUI METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DI SMK NEGERI 1 KALASAN Penulis 1 : Fathimah Nur Zahroh (09511241029)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan peralihan antara masa kanak-kanak menuju

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan peralihan antara masa kanak-kanak menuju BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan peralihan antara masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang meliputi berbagai perubahan besar, diantaranya perubahan fisik, kognitif, dan psikososial.

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN ISSN 5-73X PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN Ratni Sirait Jurusan Pendidikan Fisika Program Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sehari-hari manusia. Nevid (2005) berpendapat bahwa kecemasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sehari-hari manusia. Nevid (2005) berpendapat bahwa kecemasan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecemasan adalah reaksi normal terhadap stressor yang membantu seorang individu untuk menghadapi situasi yang menuntut motivasi untuk mengatasinya, tetapi ketika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen semu (Quasi experiment). Syamsuddin dan Vismaia

Lebih terperinci

PENGARUH JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA XI IPA MENGENAI FAKULTAS TEKNIK DI SMA 36 JAKARTA

PENGARUH JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA XI IPA MENGENAI FAKULTAS TEKNIK DI SMA 36 JAKARTA 19 PENGARUH JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA XI IPA MENGENAI FAKULTAS TEKNIK DI SMA 36 JAKARTA Oleh : Agustin Rachmawati Purlina 1 Gantina Komalasari 2 Aip Badrujaman 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Kata kunci : Eksplorasi, Komitmen, Vokasional, Pemilihan jurusan di perguruan tinggi, Pelatihan Making Vocational Planning.

Kata kunci : Eksplorasi, Komitmen, Vokasional, Pemilihan jurusan di perguruan tinggi, Pelatihan Making Vocational Planning. ABSTRAK Penelitian ini merupakan uji coba modul pelatihan Making Vocational Planning untuk meningkatkan eksplorasi dan komitmen siswa-siswi SMA kelas XI dalam memilih jurusan di perguruan tinggi. Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen semu (Quasi experiment). Syamsuddin dan Vismaia

Lebih terperinci

Jurnal Psikologi Pendidikan dan bimbingan Vol. 13. No.1, Juli 2012

Jurnal Psikologi Pendidikan dan bimbingan Vol. 13. No.1, Juli 2012 PENGGUNAAN STRATEGI PENGELOLAAN DIRI (SELF- MANAGEMENT)UNTUK MENGURANGI TINGKAT KEMALASAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII E MTs AL ROSYID DANDER-BOJONEGORO Trio Isnansyah Marwi 1, Drs. Sutijono, M.M 2 ABSTRAK

Lebih terperinci