TOKY YULIATMA Pembimbing: Herry Laksito, S.E., M.Adv.Acc., Akt. Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TOKY YULIATMA Pembimbing: Herry Laksito, S.E., M.Adv.Acc., Akt. Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang"

Transkripsi

1 1 PERGESERAN PARADIGMA AUDIT INTERNAL TRADISIONAL MENJADI AUDIT INTERNAL YANG MEMBERIKAN NILAI TAMBAH BAGI ORGANISASI (Studi Kasus Pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk) TOKY YULIATMA Pembimbing: Herry Laksito, S.E., M.Adv.Acc., Akt. Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang ABSTRACT The objective of this research is to analyze the phenomenon of internal auditing paradigm shift. Internal auditing paradigm shifted from the traditional paradigm (compliance auditing) to the value added internal auditing paradigm. The type of data are primary and secondary. Primary data obtained from respondents who work as internal auditors. Secondary data used auditee satisfaction index of the quality program results assasement performed by internal audit unit. Analysis and interpretation of data is done through descriptive statistics. The results of this research stated that an internal auditing of PT Telekomunikasi Indonesia, Inc is an internal audit unit that adds value through its activities. Profile of internal audit is supported by value-added internal audit activities through aspects of relationships with management, audit scope, and value-added internal audits to management. The three aspects mentioned above are part of the six attributes of value-added internal auditing. The six attributes synergize to form an value added internal auditing. Key words: Internal Auditing, Paradigm Shift, Value Added

2 2 PENDAHULUAN Fungsi utama audit internal adalah memastikan bahwa tujuan perusahaan tercapai. Tujuan perusahaan ini secara sederhana bisa dirumuskan menjadi 3E yaitu efektif, efisien, dan ekonomis. Efektif artinya perusahaan mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sementara efisien memiliki arti dalam mencapai tujuan tersebut menggunakan sumber daya secara hemat, dan ekonomis yang artinya bahwa kita mendapatkan input dengan harga yang murah. Terkait dengan fungsi utama tersebut, paradigma kinerja auditor terkadang dianggap sebagai lawan pihak manajemen, akan tetapi auditor internal saat ini mencoba menjalin kerja sama yang produktif dengan klien melalui aktivitas-aktivitas yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Paradigma audit internal mengalami pergeseran dari yang semula berdasar pada paradigma tradisional atau audit kepatuhan (compliance audit) menjadi audit internal yang memberikan nilai tambah. Pergeseran paradigma tersebut dikarenakan adanya perubahan pada kebutuhan organisasi, teknologi dan kompleksitas atas aktivitas dan sistem organisasi. Auditor internal sering mendapat kesan sebagai pencari kesalahan manajemen dikarenakan perannya sebagai pemeriksa manajemen perusahaan dan hal tersebut membuat auditor berada pada posisi yang berlawanan dengan manajemen (auditee), oleh karena itu perlu adanya reimage untuk membuat auditor dan auditee saling bersinergi, salah satunya adalah dengan cara auditor berupaya menjadi konsultan bagi manajemen perusahaan. Selain itu sebagai seorang konsultan internal, auditor internal juga diharapkan mampu berperan sebagai katalisator untuk perusahaan. Katalis (catalist) memiliki arti suatu zat yang berfungsi untuk mempercepat reaksi namun tidak ikut reaksi. Effendi (2006) menjelaskan bahwa peran katalisator dimaksudkan untuk memberikan jasa manajemen saran-saran yang bersifat konstruktif dan dapat diaplikasikan bagi kemajuan perusahaan, namun auditor tidak terlibat langung pada aktivitas operasional perusahaan tersebut. Sawyer (2005) mengungkapkan bahwa pada tahun 1999, Institute of Internal Auditors mendapatkan sebuah definisi audit internal dari Guidance Task

3 3 Force. Guidance Task Force merupakan sebuah kelompok kerja yang memiliki tugas di antaranya adalah untuk mengembangkan suatu definisi baru untuk audit. Definisi yang disampaikan kepada Institute of Internal Auditors menyatakan bahwa audit internal adalah sebuah aktivitas konsultasi dan keyakinan objektif yang dikelola secara independen di dalam organisasi dan diarahkan oleh filosofi penambahan nilai untuk meningkatkan operasional perusahaan. Effendy (2002) mengungkapkan bahwa The Institute of Internal Auditor pada tahun 2001 telah melakukan penyusunan ulang definisi terhadap internal auditing. Hasil dari redefinition disebutkan bahwa internal auditing adalah suatu aktivitas independen dalam menetapkan tujuan dan merancang aktivitas konsultasi (consulting activity) yang yang memberikan nilai tambah (value added) dan meningkatkan operasi perusahaan. Dengan demikian internal auditing membantu organisasi dalam mencapai tujuan dengan cara pendekatan yang terarah dan sistematis untuk menilai dan mengevaluasi keefektifan manajemen resiko (risk management) melalui pengendalian (control) dan proses tata kelola yang baik (governance processes). Dari definisi - definisi tersebut dapat diambil benang merah tentang definisi audit internal yang memberikan nilai tambah. Audit Internal yang memberikan nilai tambah adalah sebuah proses pemeriksaan internal atau audit internal pada manajemen melalui prosedur-prosedur pemeriksaannya yang output dari pemeriksaan tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi manajemen berupa nilai tambah atas kinerja manajemen melalui para audit internal yang juga berperan sebagai konsultan dan katalis. Konsep nilai tambah (value added) dapat berperan sebagai nilai yang tercipta melalui menambahkan peluang-peluang untuk mencapai tujuan organisasi, mengidentifikasi penambahan kegiatan operasional, dan atau mengurangi keberadaan risiko melalui jasa assurance dan konsultasi. Beberapa praktisi audit internal mengemukakan pertimbangan bahwa nilai tambah layak dibahas jika hasil pekerjaan audit membantu manajemen dalam peningkatan bisnis, bukan sekedar menjalankan tugas dalam verifikasi kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur.

4 4 Internal audit saat ini telah melakukan pendekatan yang berorientasi pada pemberian nilai tambah (value added) bagi perusahaan. Pendekatan audit secara sistematis dan multi disiplin (systematic and multydiciplined approach) dan juga adanya evaluasi dan penilaian efektifitas risk management, control, and governance processes dirasa cukup baik untuk upaya mewujudkan nilai tambah atas audit internal karena tujuan dari value added auditing adalah meningkatkan profitabilitas serta kepuasan pelanggan (customer satisfaction) melalui fungsi audit. Menurut Effendi (2006), ruang lingkup dari value added internal auditing meliputi audit sistem informasi (information system audit), audit kepatuhan (compliance audit), audit laporan keuangan dan pengendalian (financial reporting and control audit), audit program dan kinerja (program and performance audit). Ziegenfus (2000) menunjukkan bahwa efektivitas audit dapat dicapai melalui evaluasi dan perbaikan secara berkesinambungan yang dilakukan oleh audit internal dari pelayanan yang diberikan. Efektivitas yang telah dicapai tersebut berkorelasi positif terhadap kinerjanya dalam melakukan peran fungsi audit di perusahaan. Konsep efektivitas audit internal memiliki relevansi langsung untuk melakukan audit internal nilai tambah, karena layanan yang sebelumnya menjadi ukuran untuk berikutnya (Roth, 2002). Nilai tambah merupakan titik fokus dari keberadaan audit internal karena menurut Mihret (2008), efektivitas audit internal yang lebih rendah mungkin merupakan indikasi rendahnya nilai tambah, begitu juga sebaliknya. Pernyataan Mihret tersebut dikuatkan pula oleh literatur lain yaitu Roth (2002), yang menyatakan bahwa efektivitas audit internal dan nilai tambah audit internal terkait secara positif. Penelitian ini menggunakan beberapa literatur yang digunakan untuk bahan acuan penentuan parameter penelitian yang untuk selanjutnya akan berperan sebagai penentuan pengaruhnya terhadap nilai tambah suatu audit internal. Roth (2000) menyebutkan bahwa ada delapan parameter yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa besar peran nilai tambah audit internal yang dijelaskan oleh Kedelapan parameter tersebut adalah organisasi departemen, staffing dan lingkungan kerja, penilaian risiko, jasa/ pelayanan audit internal, pengukuran kinerja, pemasaran atas jasa audit internal, jasa audit dan konsultasi

5 5 lain, dan jasa assurance. Parameter oleh Roth (2000) akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan angket, namun kedelapan parameter tersebut akan diringkas menjadi tujuh parameter dengan menggabungkan parameter jasa audit dan konsultasi lain dengan jasa assurance. Penelitian ini menggunakan enam aktivitas audit internal yang menjadi fokus dalam penelitian. Keenam aktivitas tersebut diambil dari audit satisfaction index PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk berupa relasi dengan manajemen, profesionalisme staff audit internal, lingkup audit, pelayanan audit, manajemen audit internal, dan nilai tambah audit internal bagi manajemen. Keenam aktivitas tersebut disusun berdasarkan referensi dari Quality Assasement Manual 5th Edition yang diterbitkan oleh The Institute of Internal Auditors. Gambar 1 Struktur Organisasi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Direktur Utama (CEO) Wakil Direktur Utama (COO) CORPORATE OFFICE GROUP BUSINESS OPERATIONS GROUP Head of Corporate Affair Act. Head of Corporate Communication Head of Internal Audit Direktur Network & Solution Direktur Konsumer Direktur Enterprise & Wholesale Direktur IT & Supply (CIO) Direktur Keuangan (CFO) Direktur Human Capital & General Affair Direktur Compliance & Risk Management Sumber: Sustainability Report PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk tahun 2009 EVP Strategic Investment & Corporate Planning Pada penelitian terdahulu (Mihret, 2008) yang mengambil sample pada sebuah perusahaan telekomunikasi terbesar di negara Ethiopia mendapati bahwa peran audit internal yang memberikan nilai tambah masih belum secara optimal diterapkan di sana. Melalui penelitian ini, penulis mencoba untuk mengungkap apakah audit internal yang memberikan nilai tambah mampu atau sudah diterapkan di sektor yang berbeda yakni pada dunia telekomunikasi, dalam hal ini

6 6 penulis fokuskan pada lingkup Indonesia dengan mengambil studi kasus pada sebuah organisasi telekomunikasi di Indonesia yaitu pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk merupakan organisasi yang dianggap sebagai suatu bentuk organisasi modern Badan Usaha Milik Negara di wilayah Indonesia yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi. Selain hal tersebut, alasan lainnya adalah karena coorporate governance pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk dinilai baik dalam praktiknya. Dikarenakan penelitian ini fokus pada audit internal suatu organisasi, sehingga perlu sebuah organisasi yang dinilai telah memiliki fungsi audit internal yang baik. Oleh karena itu, penulis memilih Unit Audit Internal PT Telekomunikasi Indonesia sebagai sampel organisasi yang akan diteliti. Gambar 2 Struktur Organisasi Audit Internal PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. HEAD OF INTERNAL AUDIT AVP System Development AVP QA & Administration VP Marketing & Service Audit - AVP Product Audit - AVP Marketing & CRM Audit - AVP Service Development & Management Audit VP Infrastructure & Supply Management Audit - AVP Infrastructure Audit - AVP IT Support Audit - AVP Supply Management Audit AUDITOR GROUP VP Enterprise Management Audit - AVP Financial Statement Audit - AVP ICOFR Audit - AVP Share Service Audit - AVP Portfolio & Subsidiary Audit Sumber: Keputusan Direksi PT Telekomunikasi Indonesia, 2011 Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini meliputi: 1. Apakah unit internal audit PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk merupakan audit internal yang memberikan nilai tambah bagi organisasi?

7 7 2. Apa sajakah aktivitas audit internal yang secara dominan berkontribusi untuk membangun sebuah profil audit internal yang memberikan nilai tambah bagi organisasi? TELAAH PUSTAKA Grand Theory Penelitian ini didasari oleh Teori Organisasi Ekonomi (Organizational Economics Theory) yang di dalamnya terdapat Teori Keagenan (Agency Theory) dan Teori Biaya Transaksional (Transactional Cost Theory of Organization). Penelitian menggunakan Teori Keagenan (Xiangdong, 1997; Adams, 1994) dan Teori Biaya Transaksi (Spraakman, 1997) menunjukkan peran audit internal dalam manajemen dan tata kelola organisasi. Teori Keagenan dan Biaya Transaksi menggambarkan suatu kondisi atas dasar ketidakpercayaan akan perilaku manusia yang cenderung mengejar kepentingan pribadi lewat organisasi. Teori Biaya Transaksi menjelaskan bahwa pertumbuhan sebuah organisasi besar dengan hirarki manajemen yang cukup luas dapat menyebabkan manajer tingkat atas kehilangan kontrol terhadap manajer tingkat bawah dan menengah yang berdampak pada kemungkinan terjadi moral hazard dan memanfaatkan sumber-sumber organisasi untuk kepentingan pribadi. Teori keagenan dapat membantu menjelaskan adanya audit internal, sifat internal audit, fungsi dan pendekatan khusus diadopsi oleh internal auditor untuk pekerjaan mereka. Hal ini juga dapat membantu untuk memprediksi bagaimana auditor internal akan dipengaruhi oleh organisasi, restrukturisasi dan rasionalisasi. Hal tersebut berkaitan dengan prinsip utama teori ini yang menyatakan adanya hubungan kerja antara pihak yang memberi wewenang (principal) yaitu investor dengan pihak yang menerima wewenang (agency) yaitu manajer, dalam bentuk kontrak kerja sama yang disebut nexus of contract (Jensen dan Meckling, 1976). Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah mengidentifikasi sebagai

8 8 masalah yang penting (Sekaran, 1992). Berdasarkan landasan teori yang sudah dipaparkan sebelumnya, maka dibentuklah suatu kerangka pemikiran seperti berikut ini. Gambar 3 Kerangka Pemikiran RELASI DENGAN MANAJEMEN PROFESIONALISME STAFF AUDIT INTERNAL LINGKUP AUDIT PELAYANAN AUDIT NILAI TAMBAH AUDIT INTERNAL BAGI MANAJEMEN MANAJEMEN AUDIT INTERNAL Pengorganisasian Unit Audit Internal Staffing pada Unit Audit Internal dan Lingkungannya Proses Penilaian Risiko oleh Unit Audit Internal Jasa Audit yang Diberikan kepada Perusahaan Pengukuran Kinerja Fungsi Audit Internal Pengupayaan Eksistensi Fungsi Audit Internal di Perusahaan Menciptakan Kembali Fungsi Audit Internal Perusahaan AKTIVITAS AUDIT INTERNAL MEMBERIKAN NILAI TAMBAH BAGI ORGANISASI Pada kerangka pemikiran di atas, dapat dijelaskan bahwa penelitian terkait dengan nilai tambah audit internal perlu dilakukan dalam konteks yang pasti dan jelas karena ada variabel-variabel yang spesifik berlatar belakang organisasi. Variabel-variabel tersebut berupa aktivitas-aktivitas audit internal yang dapat menentukan nilai tambah organisasi seperti yang diharapkan dari fungsi audit internal. Pada penelitian ini disusun suatu pola untuk mengklasifikasi atribut nilai tambah dari fungsi audit internal berdasarkan kategori konteks sehingga memungkinkan prediksi yang lebih baik atas arahan dalam pengembangan audit internal dan juga pemahaman yang lebih baik terhadap konsep perubahan

9 9 paradigma audit internal. Parameter parameter kontekstual yang merupakan atribut nilai tambah unit audit internal seperti yang dimaksud adalah relasi dengan manajemen, profesionalisme staff audit internal, lingkup audit, prosedur audit, manajemen audit, dan nilai tambah audit internal bagi organisasi. Keenam atribut tersebut meliputi aspek-aspek yang lebih rinci seperti pengorganisasian unit audit internal, staffing unit audit internal, proses penilaian risiko oleh unit audit internal, jasa audit yang diberikan kepada perusahaan, pengukuran kinerja fungsi audit, pengupayaan eksistensi fungsi audit internal di perusahaan, dan menciptakan kembali fungsi audit internal perusahaan METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui pemahaman studi kasus. Yin (1996) memaparkan bahwa studi kasus merupakan suatu inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena dalam konteks kehidupan nyata namun dengan keadaan batas-batas antara fenomena dan konteks tidak tampak dengan jelas dan multi sumber bukti dimanfaatkan dalam studi ini. Melalui studi kasus ini diharapkan akan dapat memberikan informasi penting mengenai hubungan antar variabel serta proses yang memerlukan penjelasan dan pemahaman yang lebih luas. Variabel Penelitian Keenam variabel tersebut berikut ini merupakan aktivitas audit internal yang menjadi fokus penilaian. Keenam aktivitas diklasifikasikan berdasarkan audit satisfaction index dengan acuan penyusunan dari Quality Assasement Manual 5th Edition khususnya pada Chapter 4 Tool 4. Quality Assasement Manual diterbitkan oleh The Institute of Internal Auditors. 1. Relasi dengan Manajemen Relasi dengan manajemen bermakna hubungan profesional yang terjalin antara unit audit internal dengan pihak manajemen dalam struktural organisasi dan kinerja audit internal yang berkaitan dengan manajemen. Dalam struktural, posisi audit internal dalam organisasi merupakan suatu hal yang

10 10 berkenaan dengan kedudukan atau keberadaan audit internal baik secara struktural maupun fungsional dalam sebuah organisasi. Pemahaman atas posisi audit internal dalam organisasi berguna dalam hal yang berkenaan dengan tugas dan wewenang dalam kegiatannya bersama manajemen organisasi. 2. Profesionalisme Staff Audit Internal Hiro Tugiman dalam Asikin (2006) menyebutkan bahwa profesionalisme merupakan suatu sikap dan perilaku seseorang dalam melakukan profesi tertentu. Bachtiar Asikin (2006) berpendapat bahwa sikap profesionalisme staff audit internal adalah meliputi standar profesionalisme internal auditor, pengetahuan dan kecakapan, hubungan antar manusia dan komunikasi, pendidikan berkelanjutan, dan ketelitian profesional. Profesionalisme merupakan mutu, kualitas, atau perilaku yang menunjukan profesi seseorang atau orang yang profesional. Dalam praktiknya, profesionalisme staff audit internal tercermin dari upaya staff audit internal yang melaksanakan tugas dan wewenang dengan sebaik-baiknya sesuai dengan etika profesi. 3. Lingkup Audit Lingkup audit merupakan suatu aktivitas yang menerangkan bagaimana auditor bekerja berdasarkan standar/ manual auditing yang telah ditetapkan. Dalam Standar Profesional Audit Internal, lingkup pekerjaan audit internal meliputi pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan dan keefektifan sistem pengendalian internal yang dimiliki oleh organisasi. Lingkup audit menjadi salah satu atribut yang dapat memberikan nilai tambah karena berkenaan dengan profesionalitas kinerja auditor dan pelayanan yang diberikan oleh auditor internal kepada perusahaan. Lingkup audit meliputi tugas dan tanggung jawab audit internal dalam organisasi/ perusahaan. 4. Pelayanan Audit Pelayanan audit merupakan aktivitas audit yang dijalankan oleh auditor internal dalam pemberian jasa audit. Jasa audit merupakan produk atas fungsi pengauditan. Pelayanan audit meliputi aktivitas yang berkenan dengan tugas pokok audit internal dari awal/ persiapan program audit hingga pelaporan

11 11 hasil audit. Pelayanan jasa audit dalam penelitian ini mencakup hal-hal yang disediakan oleh audit internal dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan tugas dan wewenangnya di dalam organisasi. Pada pelayanan jasa audit ini akan tampak orientasi audit internal dalam menjalankan aktivitas auditnya. 5. Manajemen Audit Internal Manajemen audit internal meliputi pengelolaan manajerial di dalam unit audit internal. Manajemen audit internal dapat dilihat misalnya melalui pemetaan staff berdasar kompetensi, pemasaran fungsi audit internal, dan kegiatan-kegiatan manajerial lainnya. 6. Nilai Tambah Audit Internal bagi Manajemen Nilai tambah audit internal bagi manajemen merupakan atribut yang bisa dianggap sebagai atribut inti dalam pergeseran paradigma audit internal yang memberikan nilai tambah bagi organisasi. Nilai tambah diperoleh oleh organisasi dari suatu proses yang memiliki tujuan untuk peningkatan performance organisasi tersebut baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Nilai tambah Pada atribut ini terdapat penegasan adanya pergeseran paradigma audit internal dari audit internal kepatuhan menjadi audit internal yang memberikan nilai tambah bagi organisasi. Populasi dan Penentuan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah sebuah perusahaan modern di lingkup wilayah Indonesia yaitu PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang dilibatkan dalam penelitian. Sampel penelitian ini adalah audit internal organisasi dan manajemen. Pengambilan sampel ditentukan dengan metode purposive sampling dan non probability sampling. Total sampel pada penelitian ini berjumlah 35 orang yang berprofesi sebagai auditor internal di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Metode Pengumpulan Data Pada penelitian ini digunakan data primer dan sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber data. Sumber data

12 12 yang digunakan pada penelitian ini berupa kuesioner yang ditujukan untuk auditor internal pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Data sekunder yang digunakan pada penelitian ini merupakan data yang didapatkan oleh penulis melalui bagian Audit Internal PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Data sekunder yang diperoleh dari PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. dan kemudian digunakan dalam penelitian ini meliputi data Audit Satisfaction Index. Di samping data tersebut, penulis juga menggunakan referensi melalui studi kepustakaan Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei. Dalam memenuhi kebutuhan data primer, penulis menggunakan teknik angket/ kuesioner. Angket dirancang menggunakan skala pengukuran Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial / variabel penelitian (Sugiyono, 2004). Jawaban atas setiap instrumen yang disajikan dalam bentuk pernyataan mempunyai gradasi dari yang sangat positif hingga sangat negatif. Tabel 3.1 menunjukkan nilai untuk setiap pilihan jawaban. Jawaban Tabel 1 Nilai Jawaban Berdasarkan Skala Likert Nilai Sangat tidak setuju (STS) 1 Tidak setuju (TS) 2 Netral (N) 3 Setuju (S) 4 Sangat setuju (SS) 5 Data sekunder yang ada dikumpulkan melalui Unit Audit Internal perusahaan. Dari audit internal perusahaan diperoleh Audit Satisfaction Index yang digunakan untuk menjadi acuan dalam analisis yang terkait dengan manajemen dalam mengukur tingkat kepuasan kinerja audit internal. Selain Audit Satisfaction Index, diperoleh juga data-data pendukung yang menerangkan tentang organisasi audit internal PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Metode Analisis Data Penelitian ini didukung juga dengan data-data yang bersifat kuantitatif. Dengan demikian, validitas dan reliabilitas atas data yang diperoleh sebagai

13 13 fasilitator penelitian ini akan diuji terlebih dahulu menggunakan analisis dari alat statistika. Setelah validitas dan reliabilitasnya sudah terbukti, penelitian akan dilanjutkan hingga tahap analisis dan interpretasi atas data yang telah diolah. Data primer yang bersifat kuantitatif tersebut digunakan sebagai instrumen penelitian yang mewakili sudut pandang dari auditor internal atas aktivitas audit internal yang bernilai tambah. Untuk memperkuat instrumen penelitian, digunakan juga data sekunder yang mewakili sudut pandang dari pihak manajemen atas aktivitas audit internal yang memberikan nilai tambah bagi manajemen pada khususnya. Analisis data dilakukan menggunakan SPSS versi 17. Penelitian dengan analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran tentang keadaan dan gejala sosial tertentu. Pada penelitian ini, penggambaran yang ingin ditampilkan adalah tentang aktivitas audit internal PT Telekomunikasi Indonesia yang memberikan nilai tambah bagi organisasinya dengan menampilkan kegiatankegiatan audit internal yang merupakan atribut-atribut nilai tambah audit internal bagi organisasi. HASIL ANALISIS DATA Data yang berasal dari pengolahan menggunakan alat statistika berupa statistik deskriptif mewakili sudut pandang unit audit internal dalam penilaian tentang aktivitas-aktivitas yang mereka lakukan terkait dengan peran audit internal dalam memberikan nilai tambah bagi organisasi. Data yang berasal dari audit satisfaction index mewakili sudut pandang manajemen dalam penilaian tentang aktivitas-aktivitas yang telah dilakukan oleh audit internal. 1. Sudut Pandang Unit Audit Internal Tabel 2 Hasil Statistik Deskriptif Instrumen Penelitian Variabel N Min Max Mean Standar Deviasi Relasi dengan manajemen ,9714 1,72 Profesionalisme Staff Audit ,5714 4,25 Internal

14 14 Lingkup Audit ,9143 2,68 Pelayanan Audit ,7714 4,85 Manajemen Audit Internal ,5143 3,74 Nilai Tambah Audit Internal bagi Manajemen ,7429 5,38 Sumber: Output SPSS versi 17.0 dan data primer yang diolah, 2011 Dari hasil pengolahan data primer seperti yang telah dipaparkan di atas, secara garis besar seluruh variabel merupakan atribut audit internal bernilai tambah yang telah diimplementasikan oleh unit audit internal PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Hal tersebut didasari dari opini dari auditor internal (responden kuesioner) yang mayoritas menyatakan bahwa variabel-variabel yang ada merupakan aktivitas yang telah dilakukan pada unit audit internal PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2. Sudut Pandang Manajemen Gambar 4 Grafik Audit Satisfaction Index Tahun ,0% 60,0% 40,0% 20,0% 0,0% Excellent Good Fair Poor Sumber: Laporan Periodic Quality Assasement tahun 2009 Berdasarkan grafik di atas, nilai tertinggi atas kepuasan manajemen atas aktivitas audit internal untuk masing-masing kriteria jawaban berbeda antara satu dengan yang lain. Nilai tertinggi untuk kriteria Excellent sebesar 51,6% adalah pada aktivitas relasi dengan manajemen. Nilai tertinggi untuk kriteria Good sebesar 72,4 % adalah pada aktivitas yang berkenaan dengan lingkup audit. Nilai tertinggi untuk kriteria Fair sebesar 19,6% adalah pada aktivitas profesionalisme staff auditor. Nilai tertinggi untuk kriteria Poor sebesar 2,6% adalah pada aktivitas terkait manajemen audit internal. Aktivitas pelayanan audit

15 15 dan nilai tambah audit internal bagi manajemen pada tahun 2009 belum mencapai kriteria Excellent, dengan nilai tertingginya baru mencapai kriteria Good yaitu sebesar 71,48% unutk aktivitas pelayanan audit dan 69,5% untuk aktivitas nilai tambah audit internal bagi manajemen. Gambar 5 Grafik Audit Satisfaction Index Tahun ,0% 60,0% 40,0% 20,0% 0,0% Excellent Good Fair Poor Sumber: Laporan Periodic Quality Assasement tahun 2010 Pada tahun 2010, unit audit internal kembali mengadakan program Quality Assasement untuk mendapatkan audit satisfaction index. Tingkat kepuasan melalui opini dari manajemen atas aktivitas audit internal adalah 71,69% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2009 dengan kenaikan 0,23%. Grafik 4.2 merupakan grafik yang menunjukkan audit satisfaction index dengan obyek manajemen perusahaan. Pada tahun 2010, secara umum responden menyatakan kriteria Good terhadap keseluruhan aktivitas audit internal. Dari grafik tersebut, dapat digambarkan bahwa kriteria Excellent paling tinggi terdapat pada aktivitas relasi dengan manajemen. Kriteria Good tertinggi berada pada aktivitas lingkup audit, pelayanan audit, dan nilai tambah audit internal bagi manajemen, sedangkan kriteria Fair sekaligus kriteria Poor paling banyak mengacu pada aktivitas manajemen audit internal. Pada tahun 2010, pengelolaan manajemen audit internal mendapatkan sorotan kurang baik yang cukup tinggi sehingga perlu adanya metode yang lebih baik lagi dalam pengelolaan audit internal untuk masa mendatang.

16 16 Interpretasi Hasil 1. Relasi dengan Manajemen Audit internal pada awal pembentukannya berperan sebagai pelindung aktiva perusahaan. Tujuan utama dari fungsi audit internal adalah menemukan kecurangan sebelum kecuranan tersebut dideteksi oleh pemeriksa ekstern selama pemeriksaan tahunan (Tunggal, 1995). Seiring dengan perkembangan yang terjadi dalam bidang audit internal, kini audit internal lebih berperan sebagai perpanjangan tangan manajemen dan bagian yang integral dari proses manajemen (Tunggal, 1995). Meskipun demikian, audit internal seharusnya tetap memegang independensinya seperti yang telah tertera dalam Standar Audit Internal. Independensi auditor internal tentunya tidak setajam auditor eksternal. Hal tersebut dikarenakan auditor internal merupakan karyawan dari entitas atau perusahaan. Seringkali terjadi kekhawatiran terkait dengan semakin erat relasi unit audit internal dengan manajemen, maka hal tersebut akan mempengaruhi tingkat independensi audit internal terhadap manajemen. Namun demikian, independensi tetap harus dijaga oleh audit internal. Upaya menjaga independensi audit internal dapat dilihat dari struktur organisasi PT Telekomunikasi yang menggambarkan bahwa posisi unit audit internal berada di bawah direktur selaku pimpinan manajemen organisasi. Dengan posisi struktural seperti itu, berarti audit internal merupakan unit independen yang berdiri sendiri, dalam arti tidak berada di dalam unit lain dalam perusahaan. Unit Audit internal memberikan laporan langsung kepada Direktur PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Relasi secara fungsional yang baik seperti ini dapat membawa dampak positif bagi unit audit internal dan peningkatan kinerjanya untuk memberikan nilai tambah bagi organisasi. Dewan direksi sebagai pihak manajemen organisasi memiliki relasi yang baik dengan unit audit internal. Hal diperkuat dengan hasil dari audit satisfaction index. Audit satisfaction index diperoleh dari pelaksanaan program quality assessment yang dilakukan oleh audit internal dengan manajemen sebagai obyeknya. Metode yang digunakan dalam penilaian tersebut adalah menggunakan kuesioner yang mengacu kepada standar The IIA yaitu Quality Assasement Manual. Bentuk lain dari contoh relasi dengan manajemen yang terjalin adalah

17 17 dengan adanya control self assasement yang diterapkan dalam lingkup penilaian kinerja perusahaan yang melibatkan manajemen. Divisi audit internal PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk memiliki tanggung jawab dalam pengawasan kinerja manajemen dan pemberian jasa konsultasi tidak hanya bagi manajemen pada Corporate PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk namun juga pada unit bisnis yang dimiliki oleh PT Telekomunikasi Indonesia. Audit internal dilibatkan pula dalam bisnis proses manajemen. Dengan demikian, audit internal lebih berperan sebagai mitra manajemen sebagai pengawas dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan. Aktivitas-aktivitas yang berkaitan atas relasi dengan manajemen tampak baik, selain dari data audit satisfaction index hal itu tampak pada opini responden (auditor internal) atas kuesioner yang telah diberikan. Rata-rata/ mean responden menyatakan bahwa aktivitas- aktivitas profesional yang berkaitan atas relasi dengan manajemen telah terjalin antara manajemen dan audit internal.semakin baik relasi antara kedua belah pihak, maka semakin besar pula upaya optimalisasi oleh audit internal dalam pemberian nilai tambah bagi organisasi. Melalui relasi yang terjalin dengan baik, maka audit internal dapat semakin optimal dalam pemberian pelayanan secara profesional sebagai konsultan atas strategi bisnis, manajemen risiko, dan pencapaian tujuan organisasi. 2. Profesionalisme Staff Audit Internal Profesionalisme staff audit internal merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh auditor internal. Pada standar audit internal (Summary of Standards for the Professional Practice of Internal Auditing, 1997) dijelaskan bahwa audit internal harus dilaksanakan dengan kemampuan dan keahlian profesional. Pada atribut audit internal bernilai tambah, profesionalisme staff audit internal merupakan salah satu aspek yang cukup berperan. Hal tersebut dikarenakan, pada atribut ini, obyek yang menjadi sorotan adalah staf audit internal yang mereka merupakan orang-orang yang berperan dalam melaksanakan berbagai aktivitas unit audit internal. Kredibilitas dan prestasi unit audit internal tergantung pada bagaimana para staf melaksanakan fungsi mereka. Unit audit internal PT Telekomunikasi

18 18 Indonesia, Tbk memiliki jajaran staf yang meliputi auditor-auditor dengan latar belakang pendidikan yang beragam. Keberagaman latar belakang pendidikan tersebut dapat terlihat dari profil responden penelitian yang mengisi kuesioner penelitian. Dari sampel penelitian, yaitu sebanyak 35 responden, diketahui bahwa staff unit audit internal berasal dari beberapa disiplin ilmu. Beberapa di antaranya berasal dari pendidikan bidang ilmu ekonomi (manajemen, akuntansi, administrasi keuangan) dan teknik (teknik elektro dan teknik informatika). Penempatan auditor dalam fungsi teknis lebih diprioritaskan berdasarkan latar belakang pendidikan dengan harapan supaya auditor dapat menjalankan tugas sesuai dengan kapabilitas yang dimiliki oleh para personil. Pada awal keberadaan audit internal di perusahaan, posisi staff didominsasi oleh staff yang berasal dari latar belakang pendidikan ekonomi khususnya akuntansi. Akan tetapi, terjadi beberapa kendala dan kesulitan terkait dengan fungsi di lapangan, yaitu ketika staff dengan latar belakang pendidikan non teknik dihadapkan pada bidang audit berupa teknik misalnya seperti bidang informasi teknologi. Bertolak dari pengalaman tersebut, kemudian diadakan penempatan staff sesuai dengan keahliannya. Dengan sistem seperti ini, terjadi peningkatan efektifitas dan efisiensi kinerja staff audit internal. Seperti yang telah tertera pada Internal Audit Charter, keahlian staff audit internal perlu di-up grade melalui pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan profesionalisme. Staff baru tidak kemudian dilepas begitu saja oleh para seniornya, staff baru mendapatkan bimbingan melalui senior staff audit. Penggunaan manual audit juga mempermudah staff audit internal baru dalam menjalankan fungsinya. Selain pembinaan staff baru, staff lama pun juga mendapat kesempatan meng-upgrade diri dengan melanjutkan pendidikan. Misalnya seperti salah seorang responden yang mengikuti pendidikan di akhir pekan yaitu kuliah di hari Sabtu dan Minggu. Kesempatan-kesempatan seperti ini tentunya dengan harapan supaya para staff mendapatkan pendidikan lanjutan untuk meningkatkan profesionalisme kinerjanya sebagai auditor internal dalam lingkup PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

19 19 3. Lingkup Audit Tugiman (1996) menjelaskan bahwa ruang lingkup audit internal meliputi penelaahan atas kehandalan dan juga atas kesesuaian informasi keuangan dan operasi beserta metodenya, penelaahan sistem yang berjalan untuk memastikan bahwa sistem berjalan sesuai dengan regulasi dan prosedur yang berlaku, penelaahan cara pengamanan asset perusahaan dan penelusurannya, dan mereview operasi dan program untuk memastikan bahwa hasilnya telah konsisiten dengan tujuan yang telah ditetatpkan dan program tersebut dijadikan dasar atas penyusunan rencana berikutnya. Berdasarkan ruang lingkup yang telah ada, diharapkan dapat mendorong optimalisasi pengujian dan evaluasi atas kelayakan sistem pengendalian internal dan kualitas kinerja dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Berdasarkan keputusan direksi No.KD.24/PS150/COP-B /2008, dipaparkan bahwa audit internal bertanggung jawab atas kepatuhan seluruh pengelolaan bisnis dan operasional perusahaan serta regulasi pemerintah dan perusahaan publik yang berlaku dengan menjalankan peran internal control yang efektif bagi perusahaan melalui pengelolaan fungsi audit internal. Selain hal tersebut, audit internal juga bertanggung jawab atas penyelenggaraan jasa atau layanan konsultasi audit internal kepada direksi, dewan komisaris dan unit bisnis / unit kerja dan pemberian assurance mengenai kelayakan pelaporan keuangan, mengawal implementasi pengendalian internal dan memberikan dukungan dalam meningkatkan pelaksanaan Good Corporate Governance. Dalam praktik di lapangan, kinerja audit internal telah sesuai dengan lingkup audit yang telah ditentukan. Dalam tahap perencanaan audit, staf audit internal melakukan komunikasi dengan manajer bisnis perusahaan untuk mengetahui bagaimana pandangan para manajer tentang masalah dan keinginan mereka pada auditor agar auditor internal fokus pada usaha yang manajer lakukan. Hal tersebut untuk mempermudah fungsi audit internal dalam menelaah proses bisnis yang telah dilakukan oleh pihak manajemen. Ruang lingkup audit internal dilaksanakan dengan menggunakan sebuah pendekatan berupa risk based internal auditing. Berdasarkan keputusan direksi

20 20 No.KD.24/PS150/COP-B /2008 pengertian Risk based internal auditing adalah proses/ aktivitas unit audit internal yang berbasis pada risk register perusahaan sendiri untuk menyusun rencana audit dan menyusun audit program yang difokuskan pada prioritas area dengan risiko tinggi. Pendekatan dengan menggunakan penilaian risiko ini berlangsung baik dalam unit audit internal. Dengan adanya lingkup audit yang baik dan tepat sesuai dengan tugas dan tanggung jawab dari unit audit internal diharapkan dapat membangun sebuah pelayanan audit internal yang efektif dan efisien. Hal tersebut dikarenakan efektifitas dan efisiensi suatu pelayanan audit internal dalam suatu organisasi dapat meningkatkan performa organisasi yang bersangkutan. 4. Pelayanan Audit Pelayanan audit merupakan aktivitas utama audit internal di dalam organisasi. Pelayanan audit yang diberikan tentunya disesuaikan dengan ruang lingkup audit internal yang berlaku di dalam perusahaan/ organisasi. Salah satu pelayanan audit yang utama meliputi peran audit internal dalam bidang pengelolaan enterprise management audit pada fungsi-fungsi strategic & enterprise planning, enterprise risk management, enterprise effectiveness management, knowledge & research management, financial & asset management, stakeholder & external relations management, human resources management, dan pengelolaan joint ventur company. Dari uraian aktivitas pelayanan jasa audit internal tersebut dapat diketahui bahwa peran audit internal meliputi fungsi pengawasan atas seluruh unit kerja di perusahaan. Audit internal tidak hanya fokus pada pelaksanaan audit operasional untuk proses bisnis dan pemantauan efisisiensi dan efektifitas proses bisnis. Audit internal juga memberikan pelayanan sesuai dengan compliance yang berlaku, pemberian investigasi khusus sesuai dengan permintaan manajemen ketika diperlukan, penyampaian pandangan atas peluang bisnis perusahaan, konsultasi kegiatan audit, dan fokus terhadap rencana-rencana strategis dan manajemen risiko. Untuk dapat dengan baik melaksanakan fungsi dalam keterlibatannya pada rencana strategis dan manajemen risiko perusahaan, audit internal perlu

21 21 melakukan identifikasi atas beberapa hal yang berkaitan dengan bisnis perusahaan. Identifikasi perlu dilakukan pada key customers beserta kebutuhan mereka dan juga pada para pemasok dan peran mereka dalam proses bisnis perusahaan. Pelaksanaan kinerja audit internal harus dilaksanakan berdasarkan standar profesional yang berlaku. Untuk menjaga kualitas kinerja Unit Audit Internal dan hasil auditnya, Unit Audit Internal wajib berpedoman pada Standar Profesi Internal Auditor (SPIA) dan atau standar yang lazim berlaku secara internasional (International standards for the Professional Practice of Internal Audit) 5. Manajemen Audit Internal Unit Audit Internal merupakan salah satu unit kerja PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Unit Audit Internal PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk memiliki visi yang representatif dalam optimalisasi perannya dalam memberikan fungsi pengendalian internal bagi manajemen yang bernilai tambah. Visi Unit Audit Internal PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk sesuai dengan Internal Audit Charter No: Tel 711/PW000/ UTA-00/2008 adalah: Sebagai Smart Partner bagi manajemen, Unit Bisnis/ Unit Kerja dan Anak Perusahaan dalam rangka mencapai tujuan Perusahaan serta sebagai pendorong bagi seluruh jajaran Perusahaan dan Anak Perusahaan agar tercipta budaya disiplin dalam melaksanakan seluruh ketentuan perundang-undangan/ kebijakan/ peraturan/ prosedur/ proses bisnis yang berlaku. Unit Audit Internal PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk memiliki Internal Audit Charter. Internal Audit Charter digunakan sebagai pedoman dalam penetapan posisi kegiatan unit audit internal dalam organisasi, mengotorisasi kewenangan internal audit dalam memperoleh akses secara penuh, bebas dan tidak terbatas terhadap semua catatan atau informasi tentang seluruh aktivitas dan sumber daya perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya, dan juga untuk menetapkan lingkup aktivitas audit internal dalam perusahaan. Unit Audit Internal dalam menjalankan aktivitasnya mengacu pada kode etik yang ditetapkan oleh Asosiasi Internal Audit yang ada di Indonesia dan atau

22 22 yang lazim berlaku secara internasional (International standards for the Professional Practice of Internal Auditing). Di dalam unit audit internal terdapat susunan manajemen atau tim pengelola yang melakukan pengelolaan atas sumber daya yang ada di internal unit audit internal. Pada manajemen audit internal terdapat beberapa bagian yang memiliki perannya masing-masing. Manajemen audit internal dipimpin oleh seorang Head of Internal Auditing yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.. Pimpinan unit audit internal tersebut tidak dapat berfungsi secara maksimal tanpa bantuan dari fungsi-fungsi lain di dalam manajemen unit audit internal. Beberapa contoh pengelolaan unit audit internal yang dapat meningkatkan nilai tambah bagi audit internal dan perusahaan berupa pengelolaan SDM, adaptasi teknologi dalam kinerja audit internal, promosi atau pemasaran fungsi audit internal. Dalam pengelolaan sumber daya manusia, unit audit internal membagi keahlian teknis sesuai dengan dengan bidang SDM. Penggunaan komputerisasi sebagai alat bantu dalam pelaksanaan tugas dalam unit audit internal dirasa meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja audit internal. Upaya meningkatkan dan menjaga eksistensi unit audit internal dilakukan dengan pengadaan promosi atas fungsi audit internal. Manajemen audit internal PT Telekomunikasi Indonesia dirasa sudah cukup baik. Namun demikian, berdasarkan satisfaction index pada tahun 2009, manajemen audit internal mendapatkan sorotan atas ketidakpuasan manajemen perusahaan. Para manajemen yang kurang puas tersebut menyampaikan saran kepada manajemen unit audit internal untuk lebih meningkatkan kinerja manajemen. Pada tahun 2010, terjadi peningkatan kinerja manajemen audit internal, hal tersebut ditandai dengan meningkatnya kepuasan manajemen atas kinerja dalam hal pengelolaan audit internal. Kinerja manajemen unit audit internal yang baik akan meningkatkan kinerja aktivitas-aktivitas lain di dalam unit audit internal. 6. Nilai Tambah Audit Internal bagi Manajemen Audit internal pada masa yang sekarang ini diharapkan dapat lebih memunculkan nilai tambah bagi organisasi terutama pada perusahaan. Perubahan

23 23 audit internal yang lebih bersahabat dengan manajemen merupakan satu cara yang bisa meningkatkan sinergisitas di antara kedua belah pihak tanpa mengurangi kadar independensi yang ada pada unit audit internal. Pergeseran paradigma ini memberikan manfaat tidak hanya bagi manajemen, namun juga bagi audit internal itu sendiri. Nilai tambah yang terkandung dalam audit internal bisa membuka peluang untuk dapat lebih mengeksplorasi dan mengoptimalkan fungsinya di tubuh organisasi atau perusahaan. Bagi perusahaan, tentunya dengan keberadaan nilai tambah ini, diharapkan audit internal dapat menjadi katalis bagi manajemen dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan yang telah dirancang. Pergeseran paradigma audit internal ini dapat dilihat melalui beberapa sifat. Pertama, layanan yang pada mulanya cenderung bersifat detective, kini menjadi preventive. Kedua, dari audit kepatuhan (compliance) menjadi layanan audit yang juga bertujuan untuk memberikan perbaikan proses bisnis. Ketiga, dari audit internal yang berbasis periode kerja, kini menjadi audit yang berbasis risiko. Keempat, audit internal yang semula reaktif, sekarang menjadi audit internal yang proaktif. Kelima, audit internal terbuka sebagai unit yang memberikan layanan konsultasi aktivitas-aktivitas audit. Unit audit internal PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk kini telah mengalami transformasi menuju audit internal yang bernilai tambah sejak kurun waktu beberapa tahun yang lalu. Pada quality assasement yang dilakukan oleh audit internal kepada manajemen perusahaan juga dicantumkan aspek seberapa puaskah pihak manajemen atas nilai tambah audit internal bagi manajemen. Maka, melalui quality assasement diharapkan dapat diketahui bagaimana respon manajemen atas nilai tambah yang telah diupayakan oleh Unit Audit Internal PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Berdasarkan hasil quality assasement seperti yang telah diulas pada bagian analisis data menunjukkan bahwa manajemen merasa puas atas nilai unit audit internal.

24 24 PENUTUP Kesimpulan Dewasa ini, aktivitas audit internal yang dapat memberikan nilai tambah bagi manajemen dan organisasi sangat perlu diterapkan pada unit audit internal. Hal tersebut tercermin dari aktivitas audit internal di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. PT Telekomunikasi Indonesia memiliki sebuah Unit Audit Internal yang menerapkan paradigma baru yaitu paradigma audit internal yang memberikan nilai tambah bagi organisasi. Hal itu tersurat dalam Internal Audit Charter tahun 2008 yang ditetapkan untuk menggantikan Charter sebelumnya. Penggantian tersebut dikarenakan adanya kebutuhan manajemen untuk lebih menegaskan fungsi Business Assurance dan Consultant Internal manajemen dalam memebantu operasional perusahaan yang sedang mengalami perubahan bisnis dan persaingan yang semakin kompetitif. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika hasil dari kuesioner yang membahas mengenai transformasi audit internal bernilai tambah dan aktivitas-aktivitasnya menunjukkan bahwa aktivitas yang berlangsung pada unit audit internal PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk merupakan aktivitas unit audit internal yang berpotensi mampu memberikan nilai tambah bagi organisasi. Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan terhadap aktivitas atau aspek audit internal yang meliputi relasi dengan manajemen, profesionalisme staff audit internal, lingkup audit, pelayanan audit, manajemen audit internal, dan nilai tambah audit internal bagi manajemen, maka dapat disimpulkan bahwa aktivitasaktivitas yang membangun atau menguatkan profil unit audit internal PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk sebagai unit audit internal yang memberikan nilai tambah adalah aspek relasi dengan manajemen, lingkup audit, dan nilai tambah audit internal bagi manajemen. Ketiga aspek aktivitas audit internal tersebut merupakan aktivitas dominan dan saling berhubungan dalam membangun karakter audit internal audit bernilai tambah. Dominasi ketiga aspek ini tampak pada rata-rata atau mean pada butir pernyataan tiap variabel/aspek aktivitas unit audit internal yang menunjukkan nominal di atas 3,6 dari skala maksimal 5. Selain itu, pada audit satisfaction index

25 25 tampak bahwa opini positif dari manajemen berupa kriteria Excellent dan Good menunjukkan grafik yang tinggi dibandingkan dengan aktivitas lainnya. Relasi dengan manajemen menunjukkan bahwa kini audit internal bukanlah sebagai satpam bagi manajemen, akan tetapi audit internal mampu menjadi rekan bagi manajemen dalam proses pencapaian tujuan perusahaan. Audit internal dapat dilibatkan dalam perancangan rencana-rencana strategis perusahaan. Dengan dilibatkannya audit internal, maka hal tersebut dapat membuat audit internal mengerti tentang arah tujuan dan dapat membantu manajemen dengan menjadi konsultan atas kemungkinan risiko-risiko yang akan dihadapi. Konsultan dalam hal manajemen risiko tersebut tidak terlepas dari aktivitas di lingkup audit. Hal tersebut dikarenakan pada lingkup audit, audit memiliki tanggung jawab atas fungsi-fungsi audit meliputi pemberian konsultasi dan assurance bagi strategi bisnis perusahaan. Pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut merupakan salah satu kegiatan yang mencerminkan implementasi audit internal dalam upaya pemberian nilai tambah bagi organisasi terutama manajemen. Hal tersebut dikarenakan, dengan menjadi konsultan, maka diharapkan audit internal juga dapat berperan sebagai katalis bagi manajemen. Keterbatasan dan Saran Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis deskriptif yang bertujuan ingin menggambarkan suatu fenomena yang menjadi fokus penelitian, yaitu pergeseran paradigma pada unit audit internal PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi audit internal pada suatu organisasi berbeda dengan organisasi yang lain, maka penelitian ini belum tentu dapat digeneralisasi pada perusahaan lain dengan sektor industri yang berbeda. Penelitian ini belum meliputi peran nyata audit internal terhadap performa perusahaan berupa kenaikan atau penurunan finansial melalui laba perusahaan. Keterbatasan data primer yang berasal dari manajemen juga merupakan keterbatasan dalam penelitian ini. Hal tersebut mengakibatkan penggunaan dua

26 26 jenis data yang berbeda yaitu data primer untuk penilaian sudut pandang auditor internal dan data sekunder untuk penilaian sudut pandang manajemen. Penelitian yang selanjutnya diharapkan menggunakan obyek penelitian berupa perusahaan yang berorientasi laba di bidang jasa telekomunikasi supaya dari hasil penelitiannya dapat dilakukan perbandingan yang relevan dengan perusahaan obyek penelitian ini. Kemudian sebaiknya juga dilakukan analisis atas perubahan laba perusahaan dalam kurun waktu tertentu untuk mengetahui peran nyata audit internal dalam meningkatkan performa finansial perusahaan. Dalam instrumen penelitian berupa jenis data yang digunakan juga sebaiknya diseragamkan antara auditor internal dengan manajemen. Hal ini dimaksudkan agar memudahkan dalam analisis dan dapat lebih akurat dalam analisis. DAFTAR PUSTAKA Adams, M.B Agency Theory and The Internal Audit. Managerial Auditing Journal. Vol. 9. Hlm Asikin, Bachtiar Pengaruh Sikap Profesionalisme Internal Auditor Terhadap Peranan Internal Auditor Dalam Pengungkapan Temuan Audit. Jurnal Bisnis, Manajemen, dan Ekonomi. Vol 7. Hlm Effendi, Muh. Arief Paradigma Baru Internal Auditor. dalam Majalah Auditor. Ed wordpress.com /2010 /02/ 08/ paradigma-baru-internal-auditor/. Diunduh 13 Desember 2010 Effendi, Muh. Arief Perkembangan Profesi Internal Audit Abad Diunduh 13 Desember 2010 Guy, Dan M., Wayne Alderman, dan Alan J. Winters Auditing. (Terj.) Paul A. Rajoe dan Ichsan Setiyo Budi. Jakarta: Erlangga Hartadi, Bambang Internal Auditing. Yogyakarta: Andi Offset Jensen, M.C and W. H. Meckling The Theory of The Firm: Manajerial Behaviour, Agency Cost, and Ownership Structure. Journal of Financial and Economics. Vol.3. Hlm

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Audit internal memiliki fungsi untuk memastikan tujuan perusahaan tercapai. Tujuan perusahaan secara sederhana adalah perusahaan dapat beroperasi secara efektif

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL MUKADIMAH Dalam melaksanakan fungsi audit internal yang efektif, Audit Internal berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana diatur dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK 2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internal auditing, dimana disebutkan bahwa internal auditing adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. internal auditing, dimana disebutkan bahwa internal auditing adalah suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang The Institute of Internal Auditor telah melakukan redifinisi terhadap internal auditing, dimana disebutkan bahwa internal auditing adalah suatu aktivitas independen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas

BAB I PENDAHULUAN. Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas intern untuk menunjukkan kontribusinya pada perbaikan kinerja organisasi. Laporan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam perkembangannya, penekanan dan mekanisme internal audit telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam perkembangannya, penekanan dan mekanisme internal audit telah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perkembangannya, penekanan dan mekanisme internal audit telah bergeser (berubah). Pada masa lalu fokus utama peran internal auditor adalah sebagai watchdog dalam

Lebih terperinci

SEJARAH,PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM

SEJARAH,PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM Modul ke: 01Fakultas EKONOMI DAN BISNIS SEJARAH,PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM Dewi Rosaria, SE.,Msi.,Ak.,CA.,CPAI Program Studi AKUNTANSI Materi Definisi dan sejarah Internal Auditing Auditor ekstern

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Umum... 3 1.2 Visi, Misi, Dan Tujuan... 3 1.2.1 Visi Fungsi Audit Internal...

Lebih terperinci

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk Pendahuluan Piagam Audit Internal ( Internal Audit Charter ) adalah dokumen formal yang berisi pengakuan keberadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) sebagai pelaku ekonomi tidak

Lebih terperinci

PIAGAM INTERNAL AUDIT

PIAGAM INTERNAL AUDIT PIAGAM INTERNAL AUDIT PT INTILAND DEVELOPMENT TBK. 1 dari 8 INTERNAL AUDIT 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Piagam Audit Internal merupakan dokumen penegasan komitmen Direksi dan Komisaris serta

Lebih terperinci

MENJADI RISK & CONTROL EXPERT : MEMELIHARA PROFESIONALISME DAN KOMPETENSI PENGAWAS INTERN. Oleh : Slamet Susanto, Ak., CRMP.

MENJADI RISK & CONTROL EXPERT : MEMELIHARA PROFESIONALISME DAN KOMPETENSI PENGAWAS INTERN. Oleh : Slamet Susanto, Ak., CRMP. MENJADI RISK & CONTROL EXPERT : MEMELIHARA PROFESIONALISME DAN KOMPETENSI PENGAWAS INTERN Oleh : Slamet Susanto, Ak., CRMP Abstract Auditor Internal dituntut untuk mampu melaksanakan perannya memberikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menurut para ahli. Adapun pengertian audit internal menurut The Institute of

BAB II LANDASAN TEORI. menurut para ahli. Adapun pengertian audit internal menurut The Institute of BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Audit Internal, SPFAIB, dan SKAI Berikut ini penulis akan mengemukakan beberapa pengertian pemeriksaan menurut para ahli. Adapun pengertian audit internal menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam era teknologi yang telah berkembang saat ini, suatu perusahaan tidak dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan cepat

Lebih terperinci

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

PT Wintermar Offshore Marine Tbk PT Wintermar Offshore Marine Tbk ( Perusahaan ) Piagam Audit Internal I. Pembukaan Sebagaimana yang telah diatur oleh peraturan, yaitu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 yang ditetapkan

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Auditor Internal merupakan badan atau orang yang melakukan tugas Audit

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Auditor Internal merupakan badan atau orang yang melakukan tugas Audit 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Auditor Internal merupakan badan atau orang yang melakukan tugas Audit internal dalam sebuah perusahaan. Menurut Manahan (2003), secara garis besar ada tiga alternatif

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro PERGESERAN PARADIGMA AUDIT INTERNAL TRADISIONAL MENJADI AUDIT INTERNAL YANG MEMBERIKAN NILAI TAMBAH BAGI ORGANISASI (Studi Kasus Pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu

Lebih terperinci

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal Piagam Audit Intern 1.0 PENDAHULUAN 2.0 VISI 3.0 MISI 1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal a. Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Audit internal terkenal dengan aktivitasnya dalam melakukan inspeksi, verifikasi, dan cek dan ricek, bahkan ada yang menyebutkan senang mencari-cari kesalahan

Lebih terperinci

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Agustus 2016 PIAGAM AUDIT INTERNAL I. Visi & Misi Visi Misi Visi 2020 Menjadi Kebanggaan Bangsa Grup Astra diakui memiliki standar kelas dunia dalam hal tata kelola perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pola kehidupan manusia sebagai makhluk yang dinamis pun turut berubah dalam arti

BAB I PENDAHULUAN. pola kehidupan manusia sebagai makhluk yang dinamis pun turut berubah dalam arti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat menuntut pola kehidupan manusia sebagai makhluk yang dinamis pun turut berubah dalam arti yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 50% 10% 10% 15% 10% 5% Total 100% Komponen pendapatan Persentase (%) - Jasa iklan barang - Jasa iklan kelembagaan 40% 5%

BAB I PENDAHULUAN 50% 10% 10% 15% 10% 5% Total 100% Komponen pendapatan Persentase (%) - Jasa iklan barang - Jasa iklan kelembagaan 40% 5% BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Advertising sebagai suatu jenis organisasi laba (profit organisasi) seperti jenis-jenis usaha berorientasi laba lainnya yang memerlukan pendapatan untuk dapat mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan yang pesat pada dunia usaha sangat berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan yang pesat pada dunia usaha sangat berpengaruh terhadap 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan yang pesat pada dunia usaha sangat berpengaruh terhadap lingkup aktivitas perusahaan-perusahaan yang merupakan tulang punggung perekonomian

Lebih terperinci

Internal Audit Charter

Internal Audit Charter DAFTAR ISI HAL 1. Pengantar 2 2. Struktur dan Kedudukan 2 3. Tujuan 3 4. Ruang Lingkup 4 5. Wewenang 4 6. Tugas dan Tanggung Jawab 5 7. Pelaporan 5 8. Kode Etik 5 9. Persyaratan Auditor 7 10. Standar Profesional

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Auditing dan Internal Auditing Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang artinya mendengar. Orang yang melaksanakan fungsi auditing

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT (AUDIT CHARTER) DIVISI INTERNAL AUDIT PT BUANA FINANCE, TBK

PIAGAM AUDIT (AUDIT CHARTER) DIVISI INTERNAL AUDIT PT BUANA FINANCE, TBK PIAGAM AUDIT (AUDIT CHARTER) DIVISI INTERNAL AUDIT PT BUANA FINANCE, TBK 1 AUDIT CHARTER DIVISI INTERNAL AUDIT PT BUANA FINANCE, TBK DAFTAR ISI A. Pengantar 3 B. Audit Charter Divisi Inernal Audit 4 Visi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian Indonesia dewasa ini cenderung menurun dikarenakan adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan, yang di mulai pada pertengahan tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi di telinga kita. Pada negara maju, GCG sudah lama menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi di telinga kita. Pada negara maju, GCG sudah lama menjadi suatu BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Good Corporate Governance (GCG) adalah suatu istilah yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Pada negara maju, GCG sudah lama menjadi suatu masalah

Lebih terperinci

Brink s Modern Internal Auditing

Brink s Modern Internal Auditing Brink s Modern Internal Auditing A Common Body of Knowledge ROBERT R. MOELLER John Wiley & Sons, Inc. Changing Definitions of Internal Auditing 1947 1981 1999 Independent appraisal activity within an organization

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Definisi Audit Internal Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unitunit operasi perusahaan, jenis usaha, meluasnya

Lebih terperinci

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT A. PENDAHULUAN A.1 TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT a. Memenuhi Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-496/BL/2008 tanggal 28

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Audit Internal 2.1.1 Pengertian Audit Internal Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, penulis mengemukakan beberapa pendapat mengenai pengertian Audit Internal. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperluas ke semua bidang kegiatan operasional perusahaan. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. diperluas ke semua bidang kegiatan operasional perusahaan. Dengan demikian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini jangkauan aktivitas dari audit internal tidak hanya menyangkut pada pemeriksaan keuangan saja, akan tetapi jangkauan pemeriksaannya telah diperluas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini banyak perusahaan yang gulung tikar dimana era globalisasi berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Penjualan Produk Garmen PT. X Periode Januari 2008-Juni 2008

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Penjualan Produk Garmen PT. X Periode Januari 2008-Juni 2008 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan garmen PT. X sebagai suatu jenis organisasi laba (profit organization) seperti jenis-jenis usaha berorientasi laba lainnya yang memerlukan pendapatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dewasa ini, negara Indonesia mengalami perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan. Perkembangan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Profesi audit internal mengalami perkembangan cukup signifikan pada

BAB I PENDAHULUAN. Profesi audit internal mengalami perkembangan cukup signifikan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Profesi audit internal mengalami perkembangan cukup signifikan pada awal abad 21, sejak munculnya kasus Enron yang menghebohkan kalangan dunia usaha. Meskipun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang adil dan makmur. Dalam keadaan persaingan bidang ekonomi ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. yang adil dan makmur. Dalam keadaan persaingan bidang ekonomi ini tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada masa globalisasi seperti sekarang ini, pemerintah dan pihak-pihak swasta sedang giat melaksanakan pembangunan terutama dalam bidang ekonomi. Sehingga

Lebih terperinci

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri. Palm Oil Plantation & Mill

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri. Palm Oil Plantation & Mill PROFRESI & STANDAR UNTUK PRAKTIK PROFESIONAL Pendahuluan Internal Audit Department (IAD). merupakan bagian integral kerangka kerja tata kelola NT Corp. Kewenangan spesifik suatu fungsi yang menjelaskan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. adalah penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan InfoComm,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, berkembang pula

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, berkembang pula 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, berkembang pula berbagai jenis perusahaan baik dalam bidang perdagangan, jasa maupun manufaktur

Lebih terperinci

Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika

Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika KAJIAN TEORITIS PERANAN INTERNAL AUDITOR Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika ABSTRACT Internal auditor as internal examination which evaluating all the operation

Lebih terperinci

Internal Audit Charter

Internal Audit Charter SK No. 004/SK-BMD/ tgl. 26 Januari Pendahuluan Revisi --- 1 Internal Audit Charter Latar Belakang IAC (Internal Audit Charter) atau Piagam Internal Audit adalah sebuah kriteria atau landasan pelaksanaan

Lebih terperinci

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK ( Perseroan )

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK ( Perseroan ) PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK ( Perseroan ) Piagam Audit Internal ini disusun dengan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 56/POJK.04/2015 Tahun 2015 tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) sebagai pelaku ekonomi tidak bisa lepas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. global dunia usaha yang semakin berat. Misi BUMN sebagai sumber penerimaan

BAB I PENDAHULUAN. global dunia usaha yang semakin berat. Misi BUMN sebagai sumber penerimaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai salah satu pelaku ekonomi dengan misi dan peran yang dimilikinya saat ini menghadapi tantangan kompetisi global dunia

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013 SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013 TENTANG INTERNAL AUDIT CHARTER (PIAGAM AUDIT INTERNAL) PT ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO) 1. VISI, MISI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL Latar Belakang Unit Audit Internal unit kerja dalam struktur organisasi Perseroan yang dibentuk untuk memberikan keyakinan yang memadai dan konsultasi yang bersifat independen dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis a. Pengertian Auditing dan Internal Auditing Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang artinya mendengar. Orang yang melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan para pemegang saham (shareholder) saja dan juga menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan para pemegang saham (shareholder) saja dan juga menyebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan lingkungan bisnis saat ini yang memiliki tingkat kompetisi semakin tinggi menyebabkan perubahan tuntutan dan paradigma suatu perusahaan untuk menjadi lebih

Lebih terperinci

ABSTRAK Influence of The Professionalism of Internal Auditors to The Quality of Internal Auditing Implementation (Case Study at PT MEPROFARM)

ABSTRAK Influence of The Professionalism of Internal Auditors to The Quality of Internal Auditing Implementation (Case Study at PT MEPROFARM) ABSTRAK Influence of The Professionalism of Internal Auditors to The Quality of Internal Auditing Implementation (Case Study at PT MEPROFARM) This study aimed to determine whether there was influence of

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Internal Audit 2.1.1 Pengertian internal audit Internal Auditing adalah penilaian yang dilakukan oleh pegawai perusahaan yang terlatih, mengenai keakuratan, dapat dipercaya,

Lebih terperinci

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero) PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero) Jakarta, 17 Januari 2017 DAFTAR ISI Halaman A. PENDAHULUAN... 1 I. Latar Belakang... 1 II. Maksud dan Tujuan Charter Satuan Pengawasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dinamakan pemeriksa (auditor). Seorang auditor pada mulanya bertindak sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dinamakan pemeriksa (auditor). Seorang auditor pada mulanya bertindak sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ruang Lingkup Pengawasan Internal Pengertian Auditing pertama kali dikenal dari bahasa latin, yaitu: audire, yang artinya mendengar. Sedangkan orang yang melaksanakan fungsi

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PIAGAM AUDIT INTERNAL PT LIPPO KARAWACI TBK I. LANDASAN HUKUM Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Keputusan

Lebih terperinci

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk memandang pemeriksaan internal yang dilaksanakan oleh Unit Audit Internal sebagai fungsi penilai independen dalam memeriksa dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan banyaknya anggota dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu di perlukan pengendalian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. global ini sangatlah penting peranannya. Auditor internal dalam suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. global ini sangatlah penting peranannya. Auditor internal dalam suatu perusahaan 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Keberadaan auditor internal dalam tatanan dunia usaha dan persaingan di era global ini sangatlah penting peranannya. Auditor internal dalam suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Internal Auditor dan Ruang Lingkupnya. Kata internal auditor terdiri dari dua kata yaitu internal dan Auditor.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Internal Auditor dan Ruang Lingkupnya. Kata internal auditor terdiri dari dua kata yaitu internal dan Auditor. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Internal Auditor dan Ruang Lingkupnya Kata internal auditor terdiri dari dua kata yaitu internal dan Auditor. Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia, internal artinya

Lebih terperinci

MODUL-1 INTERNAL AUDITING

MODUL-1 INTERNAL AUDITING 2007 MODUL-1 INTERNAL AUDITING Oleh : Muh. Arief Effendi,SE, MSi, Ak, QIA STIE TRISAKTI JAKARTA Ch.1 THE NATURE OF INTERNAL AUDITING Evolusi Audit Internal (The evolution of Internal Auditing). External

Lebih terperinci

Pedoman Audit Internal (Internal Audit Charter) Lampiran, Surat Keputusan, No:06/FMI-CS/III/2017 Tentang Penetapan Kepala Unit Audit Internal

Pedoman Audit Internal (Internal Audit Charter) Lampiran, Surat Keputusan, No:06/FMI-CS/III/2017 Tentang Penetapan Kepala Unit Audit Internal 1. Definisi a) Audit Internal adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan dan konsultasi yang bersifat independen dan objektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi terutama globalisasi ekonomi telah menimbulkan persaingan ekonomi yang ketat. Persaingan ini mengharuskan perusahaan untuk berpikir lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Standar Profesi Audit Internal (SPAI) (2004:5)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Standar Profesi Audit Internal (SPAI) (2004:5) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan konsep era globalisasi, maka sebagai konsekuensinya makin banyak masalah yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan dalam persaingan usaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Audit Internal a. Pengertian Audit Internal Audit Internal merupakan pengawasan manajerial yang fungsinya mengukur dan mengeavaluasi sistem pengendalian

Lebih terperinci

PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL

PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL Halaman 1 dari 5 1. TUJUAN Tujuan utama dari Piagam Audit Internal ( Piagam ) ini adalah untuk menguraikan kewenangan dan cakupan dari fungsi Audit Internal di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian Indonesia dewasa ini cenderung menurun dikarenakan adanya krisis moneter yang berkepanjangan. Ada beberapa perusahaan yang tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang pesat dan semakin berkembangnya Sumber Daya Manusia mengakibatkan persaingan di bidang ekonomi yang semakin ketat, begitu juga

Lebih terperinci

GLOBAL ADVOCACY PLATFORM

GLOBAL ADVOCACY PLATFORM GLOBAL ADVOCACY PLATFORM 2 PENDAHULUAN Platform advokasi global (The Global Advocacy Platform) dibentuk untuk mendukung upaya advokasi yang dilakukan oleh IIA, chapter, sukarelawan, anggota, pemangku kepentingan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin ketat, persaingannya akan menimbulkan tantangan bagi manajemen. Tantangan manajemen

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT DAFTAR ISI Executive Summary BAB I Tujuan Umum... 3 BAB II Organisasi... 4 1. Struktur... 4 2. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang... 4 3. Hubungan Kerja dengan Dewan Komisaris,

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER

INTERNAL AUDIT CHARTER Halaman : 1 dari 5 I. PENDAHULUAN Tujuan utama Piagam ini adalah menentukan dan menetapkan : 1. Pernyataan Visi dan Misi dari Divisi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Bank Woori Saudara 2. Tujuan dan ruang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Situasi ekonomi pada era globalisasi ditandai dengan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini akan berdampak bagi perusahaan baik yang berskala kecil hingga

Lebih terperinci

Lampiran : Pertanyaan Kuisioner KATA PENGANTAR. Hal : Permohonan Pengisian Kuisioner. Kepada Yth. : Bapak/ Ibu Manajer. Di Tempat.

Lampiran : Pertanyaan Kuisioner KATA PENGANTAR. Hal : Permohonan Pengisian Kuisioner. Kepada Yth. : Bapak/ Ibu Manajer. Di Tempat. Lampiran : Pertanyaan Kuisioner KATA PENGANTAR Hal : Permohonan Pengisian Kuisioner Kepada Yth. : Bapak/ Ibu Manajer Di Tempat Dengan Hormat, Dalam rangka penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat mencapai

Lebih terperinci

BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN REKOMENDASI. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dalam pelaksanaanya menghadapi risiko-risiko

BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN REKOMENDASI. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dalam pelaksanaanya menghadapi risiko-risiko BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN REKOMENDASI 7.1 Rangkuman dan Simpulan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dalam pelaksanaanya menghadapi risiko-risiko yang akan mengganggu kegiatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN

DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN Halaman I. Pembukaan 1 II. Visi dan Misi SPI 2 III. Kebijakan Umum Pengendalian Internal Dan Audit Internal 3 IV. Kedudukan SPI 3 V. Peran SPI 3 VI. Ruang Lingkup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena globalisasi ekonomi saat ini memberikan kesadaran bagi semua pihak untuk dapat mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi

Lebih terperinci

PT Gema Grahasarana Tbk Piagam Unit Pengawasan Internal Internal Audit Charter DITETAPKAN OLEH DISETUJUI OLEH

PT Gema Grahasarana Tbk Piagam Unit Pengawasan Internal Internal Audit Charter DITETAPKAN OLEH DISETUJUI OLEH Halaman 1 dari 6 DITETAPKAN OLEH DEDY ROCHIMAT Direktur Utama DISETUJUI OLEH PULUNG PERANGINANGIN Komisaris Utama HARTOPO Komisaris Independen Halaman 2 dari 6 I. PENDAHULUAN Piagam Unit Audit Internal

Lebih terperinci

Pedoman Kerja Unit Internal Audit (Internal Audit Charter)

Pedoman Kerja Unit Internal Audit (Internal Audit Charter) Pedoman Kerja Unit Internal Audit (Internal Audit Charter) PT Erajaya Swasembada Tbk & Entitas Anak Berlaku Sejak Tahun 2011 Piagam Internal Audit ini merupakan salah satu penjabaran dari pedoman pelaksanaan

Lebih terperinci

Kebijakan Manajemen Risiko

Kebijakan Manajemen Risiko Kebijakan Manajemen Risiko PT Indo Tambangraya Megah, Tbk. (ITM), berkomitmen untuk membangun sistem dan proses manajemen risiko perusahaan secara menyeluruh untuk memastikan tujuan strategis dan tanggung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada sektor riil. Karakteristik industri perbankan berbeda jika dibandingkan

BAB 1 PENDAHULUAN. pada sektor riil. Karakteristik industri perbankan berbeda jika dibandingkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri Perbankan merupakan suatu industri yang memiliki risiko usaha yang sangat tinggi, terutama karena melibatkan pengelolaan keuangan masyarakat. Jatuhnya industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era pembangunan dewasa ini telah tumbuh dan berkembang bermacam-macam perusahaan di Indonesia baik di bidang jasa, perdagangan, maupun industri yang

Lebih terperinci

Global Advocacy Platform

Global Advocacy Platform Global Advocacy Platform SEKILAS TENTANG INSTITUTE OF INTERNAL AUDITORS The Institute of Internal Auditors (IIA) adalah penyatuan suara, otoritas yang diakui dan pendidik utama dari profesi auditor internal

Lebih terperinci

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk Piagam Audit Internal PT Astra International Tbk Desember 2010 PIAGAM AUDIT INTERNAL 1. Visi dan Misi Visi Mempertahankan keunggulan PT Astra International Tbk dan perusahaanperusahaan utama afiliasinya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI...I MUKADIMAH...1 DEFINISI...5 KODE ETIK...6 STANDAR PROFESI...8

DAFTAR ISI...I MUKADIMAH...1 DEFINISI...5 KODE ETIK...6 STANDAR PROFESI...8 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...I MUKADIMAH...1 LATAR BELAKANG...1 TUJUAN...2 STANDAR DAN PEDOMAN PRAKTIK AUDIT INTERNAL...2 PENERAPAN DAN TANGGAL EFEKTIF BERLAKU...3 DEFINISI...5 KODE ETIK...6 TUJUAN...6 PENETAPAN...6

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Audit Intern Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu pernyataan, pelaksanaan dari kegiatan yang dilakukan oleh pihak independen guna memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (principal) dan manajemen (agent). Kondisi ini menimbulkan potensi terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. (principal) dan manajemen (agent). Kondisi ini menimbulkan potensi terjadinya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teori keagenan yang dikemukakan oleh Jensen dan Meckling (1976) mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan kepentingan antara pemilik perusahaan (principal)

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. I. Landasan Hukum Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya internal audit sangat diperlukan. Auditor adalah pihak yang diyakini

BAB I PENDAHULUAN. khususnya internal audit sangat diperlukan. Auditor adalah pihak yang diyakini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat saat ini, mengakibatkan persaingan antar perusahaan semakin meningkat dan masalah yang dihadapi semakin kompleks.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN PT INDOFARMA (Persero) Tbk

DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN PT INDOFARMA (Persero) Tbk DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN PT INDOFARMA (Persero) Tbk Halaman I. Pembukaan 1 II. Maksud dan Tujuan 1 III. Visi dan Misi SPI 1 IV. Kebijakan Umum Pengendalian Internal Dan Audit Internal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha untuk semakin maju lebih efektif. Semakin maju dunia usaha dan semakin berhasilnya perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Jamsostek merupakan salah satu Perusahaan BUMN di Indonesia yang bergerak dalam bidang jasa asuransi. Jasa Asuransi yang dihasilkan PT. Jamsostek ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Audit Internal Perkembangan disektor perekonomian dewasa ini membawa dampak bagi perkembangan dunia usaha. Seiring dengan perkembangan dunia usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam arah dan perubahan organisasi. Tanpa manusia sebagai penggeraknya, organisasi menjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan dituntut untuk dapat mengelola perusahaannya secara lebih

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan dituntut untuk dapat mengelola perusahaannya secara lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam rangka mewujudkan perekonomian yang modern, para pimpinan atau manajemen perusahaan dituntut untuk dapat mengelola perusahaannya secara lebih efektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Corporate governance merupakan suatu sistem yang mengatur dan

BAB I PENDAHULUAN. Corporate governance merupakan suatu sistem yang mengatur dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Corporate governance merupakan suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan yang diharapkan dapat memberikan dan meningkatkan nilai perusahaan kepada

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PIAGAM AUDIT INTERNAL PT LIPPO KARAWACI TBK I. LANDASAN HUKUM Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Keputusan

Lebih terperinci

PT RADANA BHASKARA FINANCE TbK

PT RADANA BHASKARA FINANCE TbK PT RADANA BHASKARA FINANCE TbK PIAGAM AUDIT INTERNAL Nomor Dokumen : POUAUD-04/00 Tanggal Berlaku : 1 Mei 2016 Pemilik Kebijakan : Divisi Internal Audit LevelKebijakan :Terbatas Unit Bisnis :Semua Area

Lebih terperinci