Jerit Keprihatinan Anak Wayang Orang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jerit Keprihatinan Anak Wayang Orang"

Transkripsi

1 Titik Widarningsih (Koo Kwe Lian) Jerit Keprihatinan Anak Wayang Orang Foto: Titik di belakang panggung. BY REDAKSI MALANG PAGI ON 06 MARCH :28 AM 630 VIEWSSENIMAN Wayang Wwang atau Wayang Wong (Wayang Orang) adalah seni pertunjukan Wayang yang dimainkan oleh manusia dengan memerankan tokohnya masing-masing sesuai dengan cerita yang dimainkan. Wayang Wwang pernah dimainkan tahun 930, hal ini tercatat dalam serat Wimalasrama di Jawa Timur. Selain itu juga ditulis dalam prasasti Balitung (tahun 907) pada jaman Mataram Kuno. Pada masa ini Wayang Wwang memainkan lakon Mahabaratha dan Ramayana, dimana untuk lakon Ramayana semua pemainnya memakai Topeng, namun tidak untuk lakon Mahabaratha. (Rustopo, Menjadi Jawa, Ombak, Jogja, 2007: hal 108). Wayang Orang (W.O.) sebagai produk Budaya Bangsa Indonesia telah diakui dunia akan keindahannya dan memiliki kandungan filsosofi tinggi. Dalam sejarahnya, Setelah Mataram pecah (Perjanjian Giyanti), Kraton Yogyakarta menciptakan dramatari yang kemudian disebut Wayang Wong yang membawakan wiracarita Mahabarata. (Rustopo:2007, hal 109). Abad dengan pecahnya Mataram yang ditandai dengan Perjanjian Giyanti, maka Surakarta akhirnya juga menggubah Wayang Wong dalam Istana Mangkunagaran dibawah ayoman Pangeran Adipati Mangkunegara I ( ) dan melakukan penulisan kembali teks Kakawin (Jawa lama) kedalam kesusastraan Jawa Baru. 1

2 Pada akhir abad pintu Kraton Surakarta terbuka, maksudnya mulai melakukan interaksi sosial budaya dengan rakyatnya. Tercatat nama G.P.H Prabuwinata yang mulai gerakan egaliternya dengan cara menyediakan diri untuk melatih karawitan dan tari gaya Keraton kepada publik. Tawaran ini disikapi oleh Go Tik Swan, seorang peranakan Tionghoa, pencipta Batik Kembang Bangah, dengan mendaftar sebagai murid untuk belajar langsung seni Tari dan Karawitan dari sang Prabu. Dengan ketekunan dan kecintaannya pada kebudayaan Jawa, sampailah Go Tik Swan berhasil juga menciptakan Gending PMS Pembuka Lancaran, Laras Pelog Barang. Atas jasanya ini yang dianggap turut melestarikan Kebudayaan Jawa, maka Pakubuwana XII memberinya hadiah dengan mengangkat saudara Go menjadi seorang Bupati Anom dengan gelar Raden Tumenggung Hardjonagoro. (Rustopo, 2007: hal 38 & 66). Menurut Guru Besar bidang Seni dan Sejarah Budaya, Prof. DR. RM. Soedarsono, konon ada seorang peranakan Tionghoa bernama Gan Kam, pedagang kaya yang kebetulan menjadi sahabat Mangkunegara V. Berkat kedekatannya Gan Kam memberanikan diri merayu Gusti Prabu untuk memboyong Wayang Wong Mangkunegaran keluar dari tembok Istana untuk dipasarkan dan dinikmati oleh masyarakatnya. Sejak itulah Wayang Orang menjadi kesenian rakyat yang dimainkan oleh rakyat dan untuk rakyat.(solo 1895). Sejarah kota Malang mencatat tahun 1923 telah lahir organisasi etnis Tionghoa yang diberi nama Ang Hien Hoo, sebuah organisasi sosial kemasyarakatan yang diketuai Tjioe A Hang. Dalam perjalanannya Organisasi ini mewadahi gagasan masyarakatnya dan mendirikan Perkumpulan Wayang Orang yang dinamai Wayang Orang Ang Hien Hoo. Dalam buku Kumpulan Kolom Budaya berjudul Dari Ang Hien Hoo, Ratna Indraswari Ibrahim Hingga Hikajat Kebonagung, Abdul Malik penulis tinggal di Malang, menuliskan bahwa W. O. Ang Hien Hoo adalah sebuah penanda bahwa 100 tahun lalu di Malang, sejumlah warga Indonesia keturunan Tionghoa telah bersetia melakukan uri-uri seni budaya. (Abdul Malik, 2016: hal 8). Artinya dimasa itu sudah terjadi inkulturalisasi budaya secara harmonis dalam masyarakat Malang. 2

3 Keberadaan W.O. Ang Hien Hoo mendapat sambutan baik dan menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Malang sendiri. Lebih jauh lagi Wayang Orang ini nyatanya mendapat popularitas di tingkat nasional bahkan internasional. W. O. Ang Hien Hoo ini hampir seluruh pemainnya didominasi keturunan Tionghoa, dikabarkan mereka sudah 12 kali diundang main di Istana Negara, Jakarta, oleh Bung Karno. Bahkan dalam satu peristiwa, Presiden yang flamboyant itu sempat dibuat terkagum-kagum dengan permainannya yang apik; Juga oleh kecantikan seorang anak wayang yang bernama Nelly (21 tahun). Karena kekaguman itu Presiden kemudian menghadiahi sang primadona (Nelly) dengan sebuah nama panggilan baru yakni Ratna Djuwita. Tentu pemberian ini dapat diartikan sebagai bentuk kehormatan yang pantas dikenang. Jaman iku owah gingsir (Jaman itu serba berubah), demikian dituliskan dalam pepatah Jawa. Demikian juga dalam perjalanan kejayaan W. O. Ang Hien Hoo yang terus berubah. Kali ini perubahanan itu menurun perlahan-lahan meski akhirnya merosot juga karena berbagai halnya. Keadaan demikian ini dipertegas sejak terjadi pergantian nama menjadi Wayang Orang Panca Budhi sebagai akibat tekanan politik (1965). Sekarang kita hanya dapat menjumpai tetes terakhir generasi W. O. Panca Budhi (baca: W.O. Ang Hien Hoo). Kami rasanya menjadi generasi terakhir Wayang Orang Panca Budhi. Setahun paling kami main Wayang Orang sekali atau maximum duakali. Tahun ini dimulai pada gelaran yang kemarin, saya bersama Mas Toni Subroto dan pak Roy Wijaya pentas di acara Cap Go Meh di hall Klenteng Eng An Kiong, Malang. Ucap Titik Widarningsih alias Koo Kwe Lian yang kala itu berperan sebagai Dewi Sembodro, istri Raden Arjuna. Menyoal pengkaderan pemain Wayang Orang, Titik menerangkan secara terbuka, Jaman sekarang sulit sekali mencari kader pemain Wayang Orang. Alasan umumnya mereka tidak diijini orang tua, dengan alasan menjadi pemain Wayang Orang tidak menjamin masa depannya. Saya tentu bisa mengerti dan memahami, sebab saya melakoni sebagai penari sejak usia Taman Kanak Kanak (TK) hingga sekarang. 3

4 Sambung perempuan itu dengan suara sedih. Memang kalau diukur dari sisi penghasilan, profesi sebagai penari Wayang Orang, terlebih di daerah, boleh dibilang kecil sekali dan tidak bisa dijadikan tumpuan hidup keluarga. Karena itu saya dan suami menjalani profesi sampingan sebagai perias Temanten Jawa dan menerima pesanan Ronce Melati untuk berbagai keperluan. diakui perempuan paruh baya ini di samping suaminya, Toni Subroto yang penari merangkap Pranatacara Temanten Jawa. Titik Widarningsih terlahir dengan nama Koo Kwe Lian, lahir di Malang, 12 Nopember Kwe Lian lahir dari pasangan Koo Sie King alias Sudarmadji lelaki tampan yang berprofesi seorang buruh kebun apel di kota Batu, dengan Nyo Sie Ing alias Warsiin. Menurut Titik, Ibundanya seorang Peranakan Tionghoa yang sabar dan ibu rumah tangga biasa yang telah membaur dengan para tetangga di kampung Bunul. Sehari-hari mama mengurus rumah tangga dan mengasuh anak-anaknya. Beliau akrab dan menyatu dengan warga di kampung tanpa membedakan etnis dan agama, sebaliknya wargapun bisa menerimanya dengan akrab melebihi saudara. Ujar Titik penuh kenangan. Kami satu kelurga 6 orang. Papa dan mama ditambah 4 orang anaknya. Yang sulung kakak laki-laki bernama Koo Ko Sin alias Eko Sukoyo, lalu Koo Kwak Ming alias Budi Santoso, yang ketiga Koo Kok Lieng atau Kusdjatmiko dan si bungsu saya sendiri, Koo Kwee Lian alias Titik Widarningsih. Saya berupaya menjadi Jawa dalam arti yang sesungguhnya. Saya lahir, besar dan kelak seda juga di tanah Jawa. Saya meresapi adat dan budayanya, memahami filosofi Jawa yang sangat saya agungkan. Kesungguhan itu saya buktikan dengan memilih mas Toni, yang beretnis Jawa sebagai suami tercinta. Hebatnya lagi, papa-mama dan keluarga bisa merestui cinta kasih kami yang mewujud dalam sebuah Penikahan. Tambah Titik dengan suara gembira. Menurut Titik darah seni yang mengalir dalam dirinya, entah menurun dari siapa. Seingatnya dalam keluarga besarnya tidak ada yang berkecimpung dalam dunia seni. Saya tidak melihat kerabat keluarga di bidang seni. Saya tiba-tiba senang menari dan hal itu dimulai sejak dari kecil. Kecintaan saya pada dunia tari dari usia TK karena seringnya melihat tayangan acara tari di stasiun TVRI. Padahal jaman itu, TV di rumah berukuran kecil dan hitam putih. Sambil menonton tari yang ditayangkan saya meniru gerakannya. Hal itu ternyata jadi perhatian mama, sehingga orang tua sepakat mencarikan saya guru tari klasik Jawa. Pilihannya jatuh kepada pak Guru Hermanu, seorang guru tari di kampung. Sejak itu saya tambah rajin berlatih menari, seminggu saya mesti les minimum sekali dengan bayaran uang les sebesar Rp 5,- per bulan. Ketika di usia SD saya tambah bersemangat, sebab mulai diikutkan pentas menari di acara 17 Agustus-an di Lapangan Pasar Bunul, Malang. Di Pentas meriah itu saya menari Tari Merak, sungguh senang rasanya. Kenang Titik akan masa lalunya yang manis. Semasa 4

5 SMP, saya pindah berguru tari kepada pak Mulyono selama 5 tahun. Di masa-masa ini saya sudah bisa memberi kursus tari kepada anak-anak. Saya mengajar anak di jalan Tawang Mangu, Malang. Kecintaan Titik pada dunia tari tak dapat dibendung lagi, tekadnya sebagai seniman tari terus bergelora. Sampai suatu hari, perempuan muda nan cantik ini memberanikan diri untuk ikut group Wayang Orang, Saya mulai di bon main oleh Mbah Suprapto Salyo Pati, seorang pelatih Wayang Orang yang terkenal. Mbah Prapto selain pakar juga melatih W. O. Ang Hien Hoo sampai kelak di era W.O.Panca Budhi. Dalam pentas Wayang Orang, beliau seringkali memberi saya peran Dewi Sembodro, yang jadi idola perempuan Jawa. Dewi Sembrodro cantik jelita, anggun, lembut, tenang dan setia kepada sang suami, Raden Arjuna. Mungkin dulu Mbah Prapto melihat saya begitu, ya? komentar Titik seraya tertawa bangga, Tapi kalau sekarang, pasti akan berbeda lagi. Postur tubuh saya yang gemuk dan kecantikannya tinggal sisa, jauh dari citra Sembodro, hehehe. Tambahnya merendah. Jagad Wayang Orang digeluti Titik alias Kwe Lian sudah cukup lama. Secara kronologi, ia tidak njamani masa kejayaan Wayang Orang Ang Hien Hoo (tahun 1957 sampai 1965). Kesertaan Titik ke W. O. Panca Budhi dimulai tahun 1986, karena itulah kisah-kisah kejayaan group W. O. Ang Hien Hoo ini, hanya ia dengarkan lewat tuturan para seniornya. Ketika penulis mewawancarai Titik di rumahnya, di Perum Cassava Regency, Jalan Ubi Kav. 23 Bumi Ayu, Malang, memang terkesan banyak hal belum ia ketahui. Hal ini tentu bisa dimaklumi, sebab selama ini belum ada catatan sejarah W. O. Ang Hien Hoo yang cukup signifikan. Kalau toh ada data, boleh dibilang itu selintas, hanya cuplikan kecil dari sebuah gunung sejarahnya yang besar dan hebat. Soal sejarah Ang Hien Hoo, memang perlu segera dipikirkan bersama. Kalau tidak segera mencatatnya, tentu nara sumber yang tersisa ini bakal lewat juga. Mumpung ada kesempatan, mari kita tulis sejarahnya bersama-sama tanpa ada rasa ketakutan masa silam. Demikian ajakan Abdul Malik, penulis, budayawan Malang, kala bersilahturahmi ke rumah penulis (1 Maret 2016). 5

6 Soal sekolah Titik menjelaskan begini: Saya sekolah di SMA Taman Harapan Malang. Waktu itu saya sudah jadi anggota di Perkumpulan W. O. Panca Budhi. Karena ada undangan menari ke Jepang mewakili pabrik sumpit di Pasuruan, maka sekolah dan kegiatan menari di Panca Budhi harus saya tinggalkan selama setahun. Di negeri Sakura, saya. Sandy Prajudawati (dari Panca Budhi), Emmi, Retno (Bandung), Eva dan Wiwin dari Jakarta. Kami ber 6 menari klasik Jawa. Di kota Okayama, saya menari Gambyong, Adaninggarkelasworo, Minakjinggo Dayun, Gambiranom dan banyak lagi. Kesan saya masyarakat Jepang sangat menghargai seni-budaya klasik kita. Bahkan bisa dibilang antusias, mereka melihat seni tradisi kita sebagai suguhan istimewa yang indah dan pantas dikagumi. Hal demikian ini beda dengan disini, Di sini, seni-budaya kita yang adiluhung ini malah dianggap biasa-biasa saja, bahkan ada kecenderungan ditinggalkan diganti dengan seni budaya milik orang luar. Bukankah ini sangat menyedihkan? Saya berharap pada Masyarakat, Pemerintah, Seniman, Budayawan dan Pers dapat menyadari kembali arti pentingnya seni-budaya bagi kejayaan Bangsa Besar ini. Selain juga untuk diwariskan kepada generasi kedepan. pesan Titik atau Kwe Lian kepada bangsa Indonesia yang sangat dicintainya. Dikatakan Rustopo dalam bukunya berjudul Menjadi Jawa : Orang-orang Tionghoa yang menjadi Jawa, yaitu mereka yang mengadopsi, menggunakan dan memproduksi simbol-simbol kebudayaan Jawa (Rustopo, 2007: hal 11). Terhadap udaran Rustopo ini, mungkin saja Titik Widarningsih belum membaca atau malah tidak tahu. Sekalipun demikian, Titik Widarningsih alias Kwee Lian nyatanya sudah menjalani apa yang diisyaratkan oleh Rustopo di hampir separuh hidupnya. Saya meski terlahir sebagai keturunan Tionghoa, tapi jiwa dan hati saya sudah Jawa. Saya sekeluarga sejak kecil tidak pernah mempermasalahkan hal itu. Saya dan suami dan anak-anak sungguh merasa menjadi orang Jawa seutuhnya. Demikian dinyatakan Peranakan Tionghoa ini dengan kesungguhan hati. 6

7 Fakta sejarah Nusantara memang telah membukti pernyataan di atas. Peranan etnis Tionghoa dalam membangun bangsa Indonesia sudah dimulai sejak jaman Sriwijaya, Singhasari, Majapahit, Mataram Islam, jaman Kemerdekaan hingga hari ini. Jadi sesungguhnya persoalan diskriminasi dan sejenisnya yang seringkali masih dimunculkan sebagai alat politik kekuasaan sebaiknya dihentikan. Kita bersatu, berpegang teguh pada Panca Sila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai Pusaka Bangsa. Dalam mempertajam rasa ke-jawa-an nya, Titik sejak kelas 4 SD sudah diikutkan menjadi asisten ibu Retno, seorang penari dan perias Temanten Jawa. Dari ibu Retno saya belajar rias Temanten Jawa dan berbahasa Jawa dengan benar. Disitu saya mengerti budaya Jawa banyak menyimpan unggah-ungguh yang wajib dilakoni (dilakukan). Misalnya tatanan wicara yang mengenal tingkatan, dari berbahasa Ngoko di arus pergaulan ke bahasa Krama di tingkat yang lebih atas dan Krama Hinggil halus untuk yang dihormati. Demikian diterangkan ibu tiga anak ini dengan serius, Yang saya rasakan, dengan belajar kebudayaan Jawa, kita sebenarnya diarahkan untuk belajar mengoreksi diri sendiri. kata si mbah, Urip kuwi kudu sumeleh (hidup itu harus lurus pikir, rendah hati, menerima dan tidak jumawa atau sombong). sambungnya berfilsafat. Setelah cukup lama saya nyantrik (ikut serta) kepada Ibu Retno, akhirnya saya terbiasa berbahasa Jawa dengan benar dan lancar. Hal ini menjadi bekal saya memasuki dunia Jawa selain sebagai persyaratan utama bermain Wayang Orang. Dalam pentas Wayang Orang, seorang pemain dituntut untuk bisa Antawancana (berbicara) secara benar dalam tata bahasa juga aksennya. Selain itu diwajibkan bisa nembang atau palaran (bernyanyi) selain menari atau gandrungan (menari). Ketiga persyaratan ini dibarengi tuntutan 3 hal berikutnya yakni Wiraga, yakni yang terkait fiksik misalnya menari. Lalu Wirama yang menyangkut kebisaan mendengar, bernyanyi, bergerak seiring musik. Terakhir sekali adalah Wirasa yang butuh latihan serius dan panjang. Hal ini yang paling sulit, sebab 7

8 dituntut agar bisa merasakan apa yang tengah kita lakukan. Ini menyangkut ruh dan penjiwaan seseorang dalam melakonkan karakter seorang tokoh dalam Wayang Orang. Jelas ibu tiga anak ini dengan mantab. Diterangkan lebih lanjut bahwa hal yang paling sulit dalam pentas Wayang Orang adalah ketika memasuki babak Perang. Dalam babak ini, kita sambil bergerak dituntut untuk berbicara bahkan bernyanyi. Hal demikian ini tentu cukup sulit bagi pemula, sebab butuh konsentrasi ganda. Menghafal percakapan dan menghafal gerak. Selain masih harus mensinkronkan gerak tersebut dengan isi ucapan, atau alur nyanyian agar selaras cerita. Komentar Titik. Persoalan praktiknya tidak berhenti disitu tapi berlanjut masih harus menyatukan dengan jenis irama gamelan, terutama dengan kendang. Dalam Wayang Orang ada istilah dol tinuku maksudnya di satu sisi anak wayang terus bergerak mengikuti alur cerita, dipihak lain panjak atau penabuh gamelan yang dimotori oleh Pengendang, wajib meresponnya dengan benar secara waktu dan jenis pukulan kendang. Begitu diterangkan Pak Toni Subroto yang beberapa malam sebelumnya pentas dengan memerankan tokoh Rahwana, Untuk iringan menari, saya dan istri paling cocok kalau di- kendang-i pak Miskun yang kini sudah almarhum. Beliau ahli kendang dan bisa meresapi gerak kami berdua manakala menari tarian tunggal semisal Cucuk Lampah, Gambyong, Gatot Kaca Sekar dan Karonsih. Namun tentu juga ketika kami main dalam pentas Lakon Wayang Orang. Ada peristiwa tragis terkait pentas tari yang dialami oleh pasangan Titik Widarningsih dan Toni Subroto ini. Kisahnya terjadi tahun 1997, kala itu walikotanya pak Soesamto, yang perhatian sekali pada Budaya Jawa. Karena itu order menari datang begitu padat; boleh dikata kami berdua yang pasangan penari ini selalu dibanjiri order. Suatu hari kami diundang menari di jamuan pernikahan Jawa. Seperti biasa saya menari dengan suami tarian Gatot Kaca Sekar. Saat itu 8

9 kami bawa putra kami, Agung Bayu Aji yang masih kecil. Ditengah kami tengah menari, lelaki kecil kami itu duduk diam diantara tamu-tamu undangan yang tengah berpesta pora. Mungkin dalam pikiran anak saya, kok enak orang-orang ini makan dan minum sambil ketawa-ketawa, sementara ayah-ibu saya harus mandi keringat menari untuk menghibur mereka. Ini tidak adil protesnya! Mungkin begitu, sehingga diam-diam air mata lelaki kecilku itu meleleh di pipinya. Hati kami terenyuh menyaksikan hal demikian ini yang sontak telah menyadarkan kami sebagai orang tua. Usai menari bergegas kami hampiri putra kami dan merangkulnya erat sambil mengucap maaf. Sejak peristiwa itu kami selalu mengatur waktu untuk menari dan menyadarkan resiko profesi kami kepada anak-anak. Demikian dituturkan Titik dan Toni dalam kenangan mereka yang abadi. Saya lulus dari STIBA (Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa) tahun 1992 di jurusan Inggris dan Jepang. Setelah lulus langsung berprofesi sebagai penari dan menari diberbagai kota mulai Malang, Surabaya, Tulung Agung, Kediri, Surakarta, Jogjakarta, Jakarta dan banyak lagi. Terang Titik akan perjalanan keseniannya. Pernah rombongan kami, Wayang Orang Panca Budhi, diminta main di TIM (Taman Ismail Marzuki) Jakarta. Kami semua diangkut dengan pesawat Herkules dari Lanud Abdurachman Saleh, Malang. Disana kami main dengan lakon Sumantri Ngenger. Kebetulan saya ditunjuk sutradara untuk berperan sebagai Dewi Citrawati. ingat Titik lebih detil. Kalau ditanya kenapa saya mau menari kemana saja padahal imbalan materinya kecil? Dasarnya adalah kecintaan pada seni tradisi ini, seni Wayang Orang. Namun sekarang saya tidak lagi menari lepas karena faktor phisik, yakni bentuk tubuh dan usia saya. akunya singkat, Dalam tarian lepas dibutuhkan remaja yang parasnya cantik dan bentuk tubuhnya ideal (langsing). Ditambah lagi stamina yang prima, gesit dalam bergerak untuk mencapai keindahan. Dalam gerak tari seringkali gerak menyiratkan sesuatu, misalnya pada tangan dan jemari, seperti nyempurit, ngruji, kepelan yang masing-masing punya maksud tersendiri. Toni Subroto, sang suami. 9

10 Titik Widarningsih bersama sang suami, Toni Subroto ibarat Rama dan Shinta, Sembodro dan Arjuna yang harmonis. Awalnya kami ketemunya di tempat latihan. Karena seringkali latihannya malam hari, maka mas Toni sering menjemput dan mengantar pulang ketika latihan di Panca Budhi, jalan Laksamana Martadinata, Malang. Ada pepatah mengatakan witing tresna jalaran saka kulina (artinya: benih cinta bisa tumbuh dari terbiasanya perjumpaan), mungkin pepatah ini yang terjadi pada kami. Karena seringnya mas Toni antar jemput saya, maka diam-diam muncul benih cinta di hati kami. Terbukti tahun 1988 kami mulai berpacaran hingga 8 tahun dan kami akhiri dengan akad nikah di tahun Dari buah cinta pernikahan kami, lahir 3 orang anak yang kami sayangi. Yang pertama laki-laki, kami beri nama Agung Bayu Aji, masih kuliah di Politeknik. Adiknya seorang perempuan cantik bernama Ratih Nurmalita Hapsari, duduk di bangku SMA. Ratih inilah yang sebenarnya mewarisi bakat menari orang tuanya. Terakhir si bungsu perempuan juga bernama Nurmalia Praba Gupito masih di SMP. Malang, 3 Maret 2016 Ditulis oleh: Bambang AW. 10

BUNG KARNO DAN ANG HIEN HOO

BUNG KARNO DAN ANG HIEN HOO Kolom Budaya Malang Post Minggu, 26-1-2014 BUNG KARNO DAN ANG HIEN HOO Twitter @ kurakurabiru Oleh Abdul Malik PERJALANAN INI DITUNTUN OLEH SELEMBAR FOTO. Hitam putih seukuran kertas folio. Warnanya sudah

Lebih terperinci

Bung Karno dan Ang Hien Hoo

Bung Karno dan Ang Hien Hoo Bung Karno dan Ang Hien Hoo Oleh Abdul Malik 19 Oktober 2014 21:33:51 Diperbarui: 17 Juni 2015 20:28:17 Bung Karno, Presiden pertama Republik bersama pemain wayang orang Ang Hien Hoo dari Malang. Foto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ujian mata kuliah Proyek Akhir yang bertema The Futuristic Of. Ramayana. Yang bertujuan untuk memperkenalkan suatu budaya

BAB I PENDAHULUAN. ujian mata kuliah Proyek Akhir yang bertema The Futuristic Of. Ramayana. Yang bertujuan untuk memperkenalkan suatu budaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Pagelaran Tata Rias dan Kecantikan ini menyelenggarakan ujian mata kuliah Proyek Akhir yang bertema The Futuristic Of Ramayana. Yang bertujuan untuk memperkenalkan

Lebih terperinci

Jejak Ang Hien Hoo, Wayang Orang Tionghoa dari Malang (1)

Jejak Ang Hien Hoo, Wayang Orang Tionghoa dari Malang (1) Jejak Ang Hien Hoo, Wayang Orang Tionghoa dari Malang (1) http://www.malang-post.com/features/71965-jejak-ang-hien-hoo-wayang-orang-tionghoa-dari-malang-1 Tuesday, 20 August 2013 18:39 sipit. Ruang berlantai

Lebih terperinci

Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I)

Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I) CHAPTER 1 Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I) Kepala Sekolah Soedjono-Tresno Private High School atau STPHS, Christoper Rumbewas, menerima sejumlah buku, berkas siswa, dan juga seragam sekolah

Lebih terperinci

BAB II. BIOGRAFI KANG ASEP PERMATA BUNDA DALAM KONTEKS BUDAYA SUNDA DI SUMATERA UTARA

BAB II. BIOGRAFI KANG ASEP PERMATA BUNDA DALAM KONTEKS BUDAYA SUNDA DI SUMATERA UTARA BAB II. BIOGRAFI KANG ASEP PERMATA BUNDA DALAM KONTEKS BUDAYA SUNDA DI SUMATERA UTARA 2.1 Pengertian Biografi Dalam disiplin ilmu sejarah biografi dapat didefenisiskan sebagai sebuah riwayat hidup seseorang.

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR Latar Belakang Masalah. kekayaan budaya yang amat sangat melimpah. Budaya warisan leluhur merupakan

BAB I PENGANTAR Latar Belakang Masalah. kekayaan budaya yang amat sangat melimpah. Budaya warisan leluhur merupakan BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia pada hakikatnya merupakan bangsa dengan warisan kekayaan budaya yang amat sangat melimpah. Budaya warisan leluhur merupakan aset tidak ternilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian merupakan salah satu bentuk kebudayaan manusia. Setiap daerah mempunyai kesenian yang disesuaikan dengan adat istiadat dan budaya setempat. Jawa Barat terdiri

Lebih terperinci

SUTI: PEREMPUAN PINGGIR KOTA

SUTI: PEREMPUAN PINGGIR KOTA RESENSI BUKU SUTI: PEREMPUAN PINGGIR KOTA Nia Kurnia Balai Bahasa Jawa Barat, Jalan Sumbawa Nomor 11, Bandung 40113, Telepon: 081321891100, Pos-el: sikaniarahma@yahoo.com Identitas Buku Judul Novel Pengarang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia mempunyai berbagai suku bangsa dan warisan budaya yang sungguh kaya, hingga tahun 2014 terdapat 4.156 warisan budaya tak benda yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Wayang wong gaya Yogyakarta adalah segala bentuk drama tari tanpa

BAB V KESIMPULAN. Wayang wong gaya Yogyakarta adalah segala bentuk drama tari tanpa BAB V KESIMPULAN Wayang wong gaya Yogyakarta adalah segala bentuk drama tari tanpa topeng (meski sebagian tokoh mengenakan topeng, terminologi ini digunakan untuk membedakannya dengan wayang topeng) yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter merupakan sebuah usaha untuk menanamkan nilai-nilai karakter dalam kehidupan. Dasar dari pengembangan pendidikan karakter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan arus informasi yang menyajikan kebudayaan barat sudah mulai banyak. Sehingga masyarakat pada umumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dengan banyak suku dan budaya yang berbeda menjadikan Indonesia sebagai bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan unsur atau bagian dari kebudayan yang hidup di

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan unsur atau bagian dari kebudayan yang hidup di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian merupakan unsur atau bagian dari kebudayan yang hidup di tengah masyarakat dan merupakan sistem yang tidak terpisahkan. Kesenian yang hidup dan berkembang

Lebih terperinci

banyak sudah mewarnai perjalanan hidup kami. Jika sebagian anak-anak lain berada dalam lingkungan rumah adem-ayem, tidak demikian dengan kami,

banyak sudah mewarnai perjalanan hidup kami. Jika sebagian anak-anak lain berada dalam lingkungan rumah adem-ayem, tidak demikian dengan kami, DOA IBU *1 Mei 2013, Aku disini mengenang masa itu... Kami tiga bersaudara yang sejak kecil tinggal di asrama polisi dekat kantor Bapak. Kami menghuni rumah di sana sekitar 19 tahun lamanya, bahkan umurku

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. dijadikan jawaban atas pertanyaan peneliti yang diajukan diawal tentang

BAB IV PENUTUP. dijadikan jawaban atas pertanyaan peneliti yang diajukan diawal tentang BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti akan memaparkan kesimpulan dari hasil pembahasan. Terdapat beberapa temuan yang bisa dijadikan jawaban atas pertanyaan peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara kita adalah Negara yang memiliki beragam kebudayaan daerah dengan ciri khas masing-masing. Bangsa Indonesia telah memiliki semboyan Bhineka Tunggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebudayaan Indonesia sangat beragam, hal ini dikarenakan suku-suku dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebudayaan Indonesia sangat beragam, hal ini dikarenakan suku-suku dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan Indonesia sangat beragam, hal ini dikarenakan suku-suku dan daerahnya yang sangat bermacam-macam. Banyaknya kebudayaan yang ada di Indonesia menjadi

Lebih terperinci

Sekolahku. Belajar Apa di Pelajaran 7?

Sekolahku. Belajar Apa di Pelajaran 7? 7 Sekolahku Tahukah kamu profesi juru bicara presiden? Mereka dipilih karena keahliannya berbicara di depan umum. Agar kamu bisa seperti mereka, biasakanlah berlatih berbicara di depan umum dengan berpidato

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SD, mulai kelas 1-3 SD, antara umur 5-10 tahun. Selain itu dongeng juga

BAB I PENDAHULUAN. SD, mulai kelas 1-3 SD, antara umur 5-10 tahun. Selain itu dongeng juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dongeng merupakan kisah yang disampaikan dengan cara bercerita. Dongeng biasanya disampaikan dan dibacakan oleh guru TK, SD, mulai kelas 1-3 SD, antara umur

Lebih terperinci

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24 Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/2014 11:41:24 2 Buku BI 3 (12 des).indd 2 16/12/2014 11:41:25 Bintang berkunjung ke rumah Tante Menik, adik ibunya. Tante Menik seorang wartawati. Rumah Tante Menik kecil,

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA 3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Sumber data yang digunakan untuk membantu dan mendukung Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Wawancara Wawancara dilakukan dengan beberapa sumber dari dua

Lebih terperinci

XII. Diunduh dari. Bab. Keluarga Kristen Menjadi Berkat Bagi Lingkungan

XII.  Diunduh dari. Bab. Keluarga Kristen Menjadi Berkat Bagi Lingkungan Bab XII A. Pengantar Bernyani Kucinta Keluarga Tuhan Kucinta k luarga Tuhan, terjalin mesra sekali semua saling mengasihi betapa s nang kumenjadi k luarganya Tuhan Keluarga Kristen Menjadi Berkat Bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan merupakan pola tingkah laku yang dipelajari dan disampaikan dari satu generasi ke genarasi berikutnya karena kebudayaan merupakan proses belajar dan

Lebih terperinci

Gaya Gravitasi Manusia Oleh: Famila Takhwifa

Gaya Gravitasi Manusia Oleh: Famila Takhwifa Gaya Gravitasi Manusia Oleh: Famila Takhwifa Motivasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan di negara manapun di dunia ini. Kebudayaan apapun dapat

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan di negara manapun di dunia ini. Kebudayaan apapun dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi tidak ada lagi sekat yang membatasi ruang kebudayaan di negara manapun di dunia ini. Kebudayaan apapun dapat dengan mudah di konsumsi dan di adaptasi

Lebih terperinci

Menghormati Orang Lain

Menghormati Orang Lain BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Desain Sikap Toleran Pada Buku Teks Tematik Kelas 1 SD Desain sikap toleran pada buku teks tematik kelas 1 SD meliputi: sikap menghormati orang lain, bekerjasama,

Lebih terperinci

Cinta Kedua. Majalah Parents Desember Sepenggal kisah tentang kekuatiran untuk jatuh cinta lagi.

Cinta Kedua. Majalah Parents Desember Sepenggal kisah tentang kekuatiran untuk jatuh cinta lagi. Cinta Kedua. Majalah Parents Desember 2011 Sepenggal kisah tentang kekuatiran untuk jatuh cinta lagi. Artikel ini dimuat di majalah Parents edisi Desember 2011. Bisa dikatakan saya beruntung. Majalah ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Melihat perkembangan dan kemajuan ilmu teknologi yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Melihat perkembangan dan kemajuan ilmu teknologi yang semakin BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Melihat perkembangan dan kemajuan ilmu teknologi yang semakin berkembang pesat dengan adanya sarana media pendidikan dan hiburan yang lebih banyak menggunakan media

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISIS Perang Wanara dan Raksasa. satu ksatria yang sangat ditakuti oleh lawannya.

BAB 2 DATA DAN ANALISIS Perang Wanara dan Raksasa. satu ksatria yang sangat ditakuti oleh lawannya. BAB 2 DATA DAN ANALISIS 2.1. Legenda Hanoman 2.1.1 Perang Wanara dan Raksasa Setelah lakon Hanoman Obong. Hanoman kembali bersama Sri Rama dan Laskmana beserta ribuan pasukan wanara untuk menyerang Alengka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menurut istilah paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menurut istilah paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan menurut istilah paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa atau mencapai tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sosial, adat istiadat. Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sosial, adat istiadat. Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia yang terdiri atas beberapa pulau dan kepulauan serta di pulau-pulau itu terdapat berbagai suku bangsa masing-masing mempunyai kehidupan sosial,

Lebih terperinci

Tarjo merupakan ayah dari Kusno. Ia lahir di Purbalingga pada 16 juli Namun

Tarjo merupakan ayah dari Kusno. Ia lahir di Purbalingga pada 16 juli Namun BAB II RIWAYAT KEHIDUPAN KI DALANG KUSNO A. Latar Belakang Keluarga Kusno Keluarga merupakan unit satuan masyarakat yang terkecil sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat Keluarga sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Bali secara umum memiliki peran di dalam keberlangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Bali secara umum memiliki peran di dalam keberlangsungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat Bali secara umum memiliki peran di dalam keberlangsungan serta pengembangan suatu kesenian apapun jenis dan bentuk kesenian tersebut. Hal itu disebabkan karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Sumedang memang dikenal memiliki beraneka ragam kesenian tradisional berupa seni pertunjukan yang biasa dilaksanakan dalam upacara adat daerah, upacara selamatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki beranekaragam kebudayaan dan kesenian tradisionalnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki beranekaragam kebudayaan dan kesenian tradisionalnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang berbentuk kepulauan, maka dari itu Indonesia memiliki beranekaragam kebudayaan dan kesenian tradisionalnya. Menurut Alwi (2003

Lebih terperinci

ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL MERENGKUH CITA MERAJUT ASA KARYA ARIF YS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL MERENGKUH CITA MERAJUT ASA KARYA ARIF YS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL MERENGKUH CITA MERAJUT ASA KARYA ARIF YS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Novi Asriyani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

Lika-liku Mencari Pasangan Hidup yang Seiman. Ditulis oleh Krismariana Senin, 30 Januari :02

Lika-liku Mencari Pasangan Hidup yang Seiman. Ditulis oleh Krismariana Senin, 30 Januari :02 Ini cerita seorang teman, sebut saja namanya Fifi. Setelah berpacaran bertahun-tahun, lima tahun lebih, akhirnya Fifi memutuskan untuk menikah. Senang? Yaaa, senang. Senang, karena akhirnya dia tiba sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan dan lain sebagainya yang

BAB I PENDAHULUAN. tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan dan lain sebagainya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ludruk merupakan suatu drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian yang di gelarkan disebuah panggung dengan mengambil cerita tentang kehidupan

Lebih terperinci

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara dengan beraneka ragam macam budaya. Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konsep diri merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap

BAB I PENDAHULUAN. Konsep diri merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsep diri merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang unik pada manusia, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kesenian merupakan hasil dari kebudayaan manusia yang dapat didokumentasikan atau dilestarikan, dipublikasikan dan dikembangkan sebagai salah salah satu upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam suku, yang dapat di jumpai bermacam-macam adat istiadat, tradisi, dan kesenian yang ada dan

Lebih terperinci

Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar

Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar Contoh Soal Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar 1. Dalam tayangan suatu berita pasti ada pokok berita yang disampaikan. Pokok berita

Lebih terperinci

Putri Sinar Alam dan Putri Sinar Kaca (Cerita Rakyat dari daerah Jabung)

Putri Sinar Alam dan Putri Sinar Kaca (Cerita Rakyat dari daerah Jabung) Putri Sinar Alam dan Putri Sinar Kaca (Cerita Rakyat dari daerah Jabung) Ditulis kembali oleh : Iin Muthmainnah Teruntuk Sekolah Alam Mutiara Lampung Bandarlampung 2005 Judul Naskah : Putri Sinar Alam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang

BAB I PENDAHULUAN. pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara memiliki beragam norma, 1 moral, 2 dan etika 3 yang menjadi pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang berbeda-beda

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN LAMPIRAN KUESIONER KEMANDIRIAN Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan dengan berbagai kemungkinan jawaban. Saudara diminta untuk memilih salah satu dari pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Seni Wayang Jawa sudah ada jauh sebelum masuknya kebudayaan Hindu ke indonesia. Wayang merupakan kreasi budaya masyarakat /kesenian Jawa yang memuat berbagai aspek

Lebih terperinci

2015 PERKEMBANGAN KESENIAN BRAI DI KOTA CIREBON TAHUN

2015 PERKEMBANGAN KESENIAN BRAI DI KOTA CIREBON TAHUN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kesenian tradisional yang tumbuh dan berkembang di Jawa Barat memiliki jenis yang beragam. Keanekaragaman jenis kesenian tradisional itu dalam perkembangannya

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN

BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Gambaran R, S, dan N dampak perceraian orang tua terhadap remaja Gaya hidup dalam kehidupan anak remaja masa kini mungkin sudah tidak karuan dibandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada dasarnya merupakan makhluk. berkomunikasi, baik itu verbal ataupun nonverbal. Hal yang sama ini juga

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada dasarnya merupakan makhluk. berkomunikasi, baik itu verbal ataupun nonverbal. Hal yang sama ini juga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia pada dasarnya merupakan makhluk sosial yang selalu berkomunikasi, baik itu verbal ataupun nonverbal. Hal yang sama ini juga diungkapkan oleh Deddy

Lebih terperinci

INTERNALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN PELESTARIAN BUDAYA DAERAH MELALUI PERTUNJUKAN KETHOPRAK

INTERNALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN PELESTARIAN BUDAYA DAERAH MELALUI PERTUNJUKAN KETHOPRAK INTERNALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN PELESTARIAN BUDAYA DAERAH MELALUI PERTUNJUKAN KETHOPRAK Budi Waluyo, Astiana Ajeng Rahadini, Favorita Kurwidaria, Dewi Pangestu Said 229 SEMNASBAHTERA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jawa memiliki berbagai karya yang mencerminkan pemikiran, perilaku, aturan

BAB I PENDAHULUAN. Jawa memiliki berbagai karya yang mencerminkan pemikiran, perilaku, aturan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Budaya suatu bangsa mencerminkan peradapan kehidupan masyarakatnya. Budaya Jawa sebagai salah satu kekayaan budaya daerah di Indonesia mencerminkan peradapan

Lebih terperinci

YAYASAN PAMULANGAN BEKSA SASMINTA MARDAWA. Theresiana Ani Larasati

YAYASAN PAMULANGAN BEKSA SASMINTA MARDAWA. Theresiana Ani Larasati YAYASAN PAMULANGAN BEKSA SASMINTA MARDAWA Theresiana Ani Larasati Menilik sejarah keberadaan organisasi seni tari di Yogyakarta dapat dikatakan bahwa pada mulanya di Yogyakarta tidak ada organisasi tari

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Jambore Nasional IX Gerakan Pramuka th 2011, Kab. OKI, 2 Juli 2011 Sabtu, 02 Juli 2011

Sambutan Presiden RI pada Jambore Nasional IX Gerakan Pramuka th 2011, Kab. OKI, 2 Juli 2011 Sabtu, 02 Juli 2011 Sambutan Presiden RI pada Jambore Nasional IX Gerakan Pramuka th 2011, Kab. OKI, 2 Juli 2011 Sabtu, 02 Juli 2011 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA JAMBORE NASIONAL IX GERAKAN PRAMUKA TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang adalah negara maju dan modern, tetapi negara Jepang tidak pernah meninggalkan tradisi dan budaya mereka serta mempertahankan nilai-nilai tradisi yang ada sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesenian produk asli bangsa Indonesia. Kesenian wayang, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kesenian produk asli bangsa Indonesia. Kesenian wayang, merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan aneka ragam kebudayaan dan tradisi. Potensi merupakan model sebagai sebuah bangsa yang besar. Kesenian wayang

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SD/MI : Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas/Semester : 3 (tiga)/1 (satu) Tema : Keragaman Alokasi Waktu : 6 pertemuan / 35 menit (12 jam pelajaran)

Lebih terperinci

Wejangan Presiden RI pada acara Lomba Cipta Seni Pelajar Nasional, di Cipanas, Jabar tgl. 9 Agt 2014 Sabtu, 09 Agustus 2014

Wejangan Presiden RI pada acara Lomba Cipta Seni Pelajar Nasional, di Cipanas, Jabar tgl. 9 Agt 2014 Sabtu, 09 Agustus 2014 Wejangan Presiden RI pada acara Lomba Cipta Seni Pelajar Nasional, di Cipanas, Jabar tgl. 9 Agt 2014 Sabtu, 09 Agustus 2014 WEJANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA LOMBA CIPTA SENI PELAJAR NASIONAL

Lebih terperinci

Oleh: Windra Yuniarsih

Oleh: Windra Yuniarsih Puncak Kebahagiaan Oleh: Windra Yuniarsih Perempuan adalah makhluk yang istimewa. Aku merasa beruntung dilahirkan sebagai perempuan. Meskipun dari keluarga sederhana tetapi kakiku dapat membawaku ke tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Citra merupakan image yang diberikan seseorang berdasarkan pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk mengetahui citra seseorang terhadap

Lebih terperinci

.satu. yang selalu mengirim surat

.satu. yang selalu mengirim surat .satu. yang selalu mengirim surat Bunyi klakson motor berwarna oranye, dengan teriakan khas Pos! setiap hari selalu aku nantikan. Mata tak lepas dari balik pagar besi lusuh bewarna coklat tua. Ketika pagi

Lebih terperinci

Cahaya, Kasih Sayang dan Kegembiraan Sepanjang Perjalanan

Cahaya, Kasih Sayang dan Kegembiraan Sepanjang Perjalanan Cahaya, Kasih Sayang dan Kegembiraan Sepanjang Perjalanan 1 Walaupun penuh dengan cabaran dan kesakitan, namun ada juga saat-saat bahagia. Ibu bapa yang telah lebih lama berada di perjalanan ini akan memberitahu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah karya seni tidak terlepas dari pembuatnya, yaitu lebih dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah karya seni tidak terlepas dari pembuatnya, yaitu lebih dikenal dengan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sebuah karya seni tidak terlepas dari pembuatnya, yaitu lebih dikenal dengan istilah seniman. Pada umumnya, seorang seniman dalam menuangkan idenya menjadi sebuah karya

Lebih terperinci

It s a long story Part I

It s a long story Part I It s a long story Part I #throwback MFR. Mantan terakhirku di zaman smp dulu. Semasa aku dan kamu mempunyai status, orang orang di sekolah bilang pasangan paling sweet satu sekolah. Bagaimana aku dan kamu

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 5. Produser : Putut Widjanarko, Avesina Soebil, Nadjmi Zen. 6. Penulis Naskah : Oka Aurora dan Ahmad Al Habsyi

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 5. Produser : Putut Widjanarko, Avesina Soebil, Nadjmi Zen. 6. Penulis Naskah : Oka Aurora dan Ahmad Al Habsyi digilib.uns.ac.id BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Profil Film 1. Judul : Ada Surga di Rumahmu 2. Genre : Drama, Religi, Keluarga 3. Durasi : 106 menit 4. Sutradara : Aditya Gumay 5. Produser : Putut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dari generasi ke generasi yang semakin modern ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dari generasi ke generasi yang semakin modern ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dari generasi ke generasi yang semakin modern ini banyak kebudayaan yang sudah mulai ditinggalkan, baik kebudayaan daerah dan luar negeri. Karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki bermacam-macam suku bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki bermacam-macam suku bangsa, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki bermacam-macam suku bangsa, tidak hanya suku yang berasal dari nusantara saja, tetapi juga suku yang berasal dari luar nusantara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tari wayang adalah salah satu genre atau rumpun tari yang terdapat di Jawa Barat. Tari wayang sendiri merupakan tari yang menceritakan tokoh atau peristiwa yang terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Kata tembang nyanyian sama fungsi dan kegunaannya dengan kidung, kakawin dan gita. Kata kakawin berasal

BAB I PENDAHULUAN. 1 Kata tembang nyanyian sama fungsi dan kegunaannya dengan kidung, kakawin dan gita. Kata kakawin berasal BAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan a. Latar Belakang Masalah Dalam menjalani kehidupannya di dunia manusia mengalami banyak peristiwa baik itu yang menyenangkan maupun yang menyedihkan. Terkadang beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketoprak adalah teater yang amat populer di Jawa Tengah khususnya Yogyakarta ini dan berusia cukup tua. Sekurang-kurangnya embrio teater ini sudah muncul, meskipun

Lebih terperinci

yaitu budaya Jawa mempengaruhi bagaimana maskulinitas dimaknai, seperti pendapat Kimmel (2011) bahwa maskulinitas mencakup komponen budaya yang

yaitu budaya Jawa mempengaruhi bagaimana maskulinitas dimaknai, seperti pendapat Kimmel (2011) bahwa maskulinitas mencakup komponen budaya yang yaitu budaya Jawa mempengaruhi bagaimana maskulinitas dimaknai, seperti pendapat Kimmel (2011) bahwa maskulinitas mencakup komponen budaya yang bervariasi antara budaya yang satu dengan budaya yang lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra diciptakan berdasarkan imajinasi dan berlandaskan pada bahasa yang digunakan untuk memperoleh efek makna tertentu guna mencapai efek estetik. Sebuah

Lebih terperinci

Untuk ayah.. Kisah Sedih.

Untuk ayah.. Kisah Sedih. Untuk ayah.. s emua hal yang pernah ku ingat tentang ayah ku, adalah hal yang sangat biasa saja, tak sedikit pun ada kenangan yang bermakna yang teringat di dalam relung hatiku, semua hal yang ku ingat

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INFORMAN. mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal

BAB II PROFIL INFORMAN. mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal BAB II PROFIL INFORMAN Dalam bab sebelumnya telah dikemukakan tentang alasan apa saja yang mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal pasangan mahasiswa yang hamil diluar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lilis Melani, 2014 Kajian etnokoreologi Tari arjuna sasrabahu vs somantri di stsi bandung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lilis Melani, 2014 Kajian etnokoreologi Tari arjuna sasrabahu vs somantri di stsi bandung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seni terlahir dari ekspresi dan kreativitas masyarakat yang dilatarbelakangi oleh keadaan sosialbudaya, ekonomi, letak geografis, pola kegiatan keseharian,

Lebih terperinci

Pesan dari Anak untuk Kita

Pesan dari Anak untuk Kita 20-22 November 2015 Museum Seni Rupa & Keramik, Kota Tua Jakarta Pesan dari Anak untuk Kita Hari #01 Jumat, 20 November 2015 # Bukaan # Temu Media # Pembukaan FDB 2015 # Pentas Dalang Bocah bukaan Ketika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seperti kita ketahui, Jawa Barat memiliki banyak sekali kesenian yang tersebar di berbagai daerah. Namun dewasa ini sebagian dari jenis kesenian tersebut ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman seni dan budaya.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman seni dan budaya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman seni dan budaya. Kebudayaan lokal sering disebut kebudayaan etnis atau folklor (budaya tradisi). Kebudayaan lokal

Lebih terperinci

Kesatu: Bertemu Tenis Meja Lewat Arena Sederhana

Kesatu: Bertemu Tenis Meja Lewat Arena Sederhana Kesatu: Bertemu Tenis Meja Lewat Arena Sederhana 1 Bocah berdarah Ambon, Maluku itu kerap merenungi tangan kanannya yang lebih kecil dari tangan kiri. Sering terlihat ia bersedih karena kondisi fisik itu.

Lebih terperinci

Keluarga 117. Bab 11. Keluarga

Keluarga 117. Bab 11. Keluarga Keluarga 117 Bab 11 Keluarga Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) menirukan dialog drama yang dibacakan guru; 2) menceritakan peristiwa yang pernah dialami; 3) membaca

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya teknologi informasi yang cepat tidak hanya menciptakan sisi positif bagi kemajuan teknologi itu sendiri, namun di sisi lain menciptakan dampak

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI TOKOH

BAB II DESKRIPSI TOKOH 18 BAB II DESKRIPSI TOKOH A. SEJARAH HIDUP 1. Masa Lalu Bagong Dari berbagai sumber literatur dan juga dari penuturan keluarga menejelaskan bahwa Bagong Kussudiardja adalah seorang maestro tari yang lahir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cerdas, sehat, disiplin, dan betanggung jawab, berketrampilan serta. menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi misi dan visi

BAB I PENDAHULUAN. cerdas, sehat, disiplin, dan betanggung jawab, berketrampilan serta. menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi misi dan visi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perwujudan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu dalam rangka membentuk generasi bangsa yang memiliki karakter dengan kualitas akhlak mulia, kreatif,

Lebih terperinci

SOAL UAS SENI BUDAYA KLS XI TH Kegiatan seseorang atau sekelompok dalam upaya mempertunjukan suatu hasil karya atau produknya kepada

SOAL UAS SENI BUDAYA KLS XI TH Kegiatan seseorang atau sekelompok dalam upaya mempertunjukan suatu hasil karya atau produknya kepada SOAL UAS SENI BUDAYA KLS XI TH 2016 2017 1 Kegiatan seseorang atau sekelompok dalam upaya mempertunjukan suatu hasil karya atau produknya kepada orang laindan secara terorganisir dinamakan a katalog b

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pd Peringatan Puncak Hari Anak Nasional 2014, di Jakarta, tgl.6 Agt 2014 Rabu, 06 Agustus 2014

Sambutan Presiden RI pd Peringatan Puncak Hari Anak Nasional 2014, di Jakarta, tgl.6 Agt 2014 Rabu, 06 Agustus 2014 Sambutan Presiden RI pd Peringatan Puncak Hari Anak Nasional 2014, di Jakarta, tgl.6 Agt 2014 Rabu, 06 Agustus 2014 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN PUNCAK HARI ANAK NASIONAL 2014 DI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Penelitian ini tidak hanya meneliti tentang sistem pewarisan pada kesenian tradisional yaitu tari

Lebih terperinci

3. Karakteristik tari

3. Karakteristik tari 3. Karakteristik tari Pada sub bab satu telah dijelaskan jenis tari dan sub bab dua dijelaskan tentang fungsi tari. Berdasarkan penjelasan dari dua sub bab tersebut, Anda tentunya telah memperoleh gambaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang.

BAB I PENDAHULUAN. mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap pemuda Indonesia wajib mempertahankan Negara dan memajukan bangsa maka dari itu pemuda wajib selalu ingat akan semangat patriotik yang telah ditunjukkan

Lebih terperinci

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap. CINTA 2 HATI Udara sore berhembus semilir lembut,terasa sejuk membelai kulit.kira kira menunjukan pukul 16.45 WIB. Seorang gadis yang manis dan lugu sedang berjalan didepan rumahnya itu. Tiba tiba seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan informasi tentang lingkungan sekitar. mengetahui kebutuhannya. Menurut carl hovland, komunikasi adalah proses

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan informasi tentang lingkungan sekitar. mengetahui kebutuhannya. Menurut carl hovland, komunikasi adalah proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Dunia terus berkembang dan Mengalami kemajuan di semua sektor kehidupan. Tak terkecuali sektor informasi dan komunikasi, dengan pertumbuhan segala jenis media

Lebih terperinci

dia tak pernah melepas cadar yang menutupi wajah cantiknya.

dia tak pernah melepas cadar yang menutupi wajah cantiknya. PRINCESS Cerita ini diinspirasi oleh sebuah mimpi yang ku alami tahun 2007, tentang sebuah kerajaan islam di Indonesia. Namun masih ragu, benarkah ada cerita seperti dalam mimpi saya? Daripada salah dan

Lebih terperinci

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui salah satu blog yang sudah lama ia ikuti. Blog yang

Lebih terperinci

PADEPOKAN DAN GEDUNG PERTUNJUKAN WAYANG ORANG DI SURAKARTA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO VERNAKULER

PADEPOKAN DAN GEDUNG PERTUNJUKAN WAYANG ORANG DI SURAKARTA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO VERNAKULER LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PADEPOKAN DAN GEDUNG PERTUNJUKAN WAYANG ORANG DI SURAKARTA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO VERNAKULER Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

HASIL WAWANCARA INFORMAN 1

HASIL WAWANCARA INFORMAN 1 DAFTAR PERTANYAAN 1. Sudah berapa lama menikah? 2. Bisa ceritakan kembali bagaimana pertemuan awal bapak/ibu sampai menjalin hubungan? 3. Dalam keluarga bahasa apa yang digunakan sehari-hari? 4. Tradisi

Lebih terperinci

Belajar Memahami Drama

Belajar Memahami Drama 8 Belajar Memahami Drama Menonton drama adalah kegiatan yang menyenangkan. Selain mendapat hiburan, kamu akan mendapat banyak pelajaran yang berharga. Untuk memahami sebuah drama, kamu dapat memulainya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan

BAB I PENDAHULUAN. lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepanjang sejarahnya, Jepang telah menyerap banyak gagasan dari negaranegara lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan kebudayaan. Jepang

Lebih terperinci

KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN

KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN 1 Hensa KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN NAMANYA INDRA Bagaimana Sari?, suara Indra memecah keheningan. Kutatap lelaki ganteng yang duduk tepat di depanku ini. Sari,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Budaya adalah cermin suatu bangsa dan bangsa yang besar ialah bangsa yang

I. PENDAHULUAN. Budaya adalah cermin suatu bangsa dan bangsa yang besar ialah bangsa yang ` I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya adalah cermin suatu bangsa dan bangsa yang besar ialah bangsa yang dapat menjaga budaya asli bangsanya. Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan kesenian.

Lebih terperinci