PENGARUH KECERMATAN PROFESI, OBYEKTIFITAS, INDEPENDENSI, KEPATUHAN PADA KODE ETIK DAN INTEGRITAS TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH KECERMATAN PROFESI, OBYEKTIFITAS, INDEPENDENSI, KEPATUHAN PADA KODE ETIK DAN INTEGRITAS TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN."

Transkripsi

1 PENGARUH KECERMATAN PROFESI, OBYEKTIFITAS, INDEPENDENSI, KEPATUHAN PADA KODE ETIK DAN INTEGRITAS TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN Oleh Sumarni 1, Herawati 1, Yunilma 2 1 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta menymarni@rocketmail.com ABSTRACT This study aimed to obtain the empirical evidence about the influence proffession rigor, objectifity, independency, the obedient to the ethic code and integrity toward the inspection result quality. Data used in this study is primary data in form of questionairs distributed to accounting public firm located in Padang and Pekanbaru. The amount of questionairs are 100 sheets and the enable questionairs to be analyzed are 70 sheets. Data were analyzed by multiple regression method using SPSS programs. This study result indicated that the proffession rigor, objectifity, independency and integrity influenced toward the examination result, but the obedient to the ethic code is not affected toward the inspection result quality. Keywords : Proffession rigor, objectifity, independency, the obedient to the ethic code, integrity and inspection result quality 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu manfaat dari jasa akuntan publik adalah memberikan informasi keuangan yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan.laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih dapat dipercaya dibandingkan laporan keuangan yang tidak atau belum diaudit. Para pengguna laporan audit mengharapkan bahwa laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik bebas dari salah saji material, dapat dipercaya dan asersi yang disajikan dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan dan telah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum ( Fauziyah, 2010). Dalam standar auditing disebutkan bahwa audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian danpelatihan teknis cukup sebagai auditor serta dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama. Beberapa penelitian telah dilakukan mengenai kualitas hasil pemeriksaan ini. 1

2 Lubis (2009) menemukan bahwa keahlian, independensi, kecermatan profesi dan kepatuhan secara simultan berpengaruh terhadap kualitas auditor, sedangkan keahlian, independensi, kecermatan profesi dan kepatuhan terhadap kualitas auditor secara parsial berpengaruh terhadap kualitas audit tetapi yang memiliki pengaruh terbesar terhadap kualitas auditor adalah independensi. Penelitian Sukriah dkk (2009) tentang objektifitas memberikan hasil bahwa obyektifitas berpengaruh positif terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Tarigan (2011) menunjukkan bahwa obyektifitas secara simultan berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Penelitian yang dilakukan oleh Alim dkk (2007) telah menemukan bahwa independensi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Elfarini (2007) menunjukkan bahwa independensi berpengaruh terhadap kualitas audit. Efendy MT (2010) menunjukkan bahwa kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit, sedangkan independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Singgih dan Buwono (2010) menunjukkan bahwa secara simultan independensi, pengalaman, due professional care dan akuntabilitas berpengaruh terhadap kualitas audit, sedangkan secara parsial pengalaman tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Lingga dan Meythi (2011) juga menunjukkan bahwa kompetensi dan independensi secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Rahmawati (2011) menunjukkan kompetensi mempengaruhi kualitas audit, sedangkan independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Penelitian Lubis (2009) menunjukkan bahwa keahlian, independensi, kecermatan profesional dan kepatuhan pada kode etik secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas auditor. Selain memiliki kecermatan profesi, obyektifitas, independensi, dan kepatuhan pada kode etik, seorang auditor juga harus memiliki sikap integritas. Mulyadi (2011) menyatakan integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan bagi anggota dalam menguji semua keputusannya. Integritas mengharuskan seorang auditor untuk bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa, pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak dapat menerima kecurangan atau peniadaan prinsip. 2

3 Integritas diukur dalam bentuk apa yang benar dan adil. Dalam hal ini tidak terdapat aturan, standar, panduan khusus atau dalam menghadapi pendapat yang bertentangan,. Integritas mengharuskan auditor untuk menaati baik bentuk maupun jiwa standar teknis dan etika. Integritas juga mengharuskan auditor untuk mengikuti prinsip obyektifitas dan kehati-hatian professional. Penelitian Sari (2011) menunjukkan bahwa pengalaman kerja, independensi, obyektifitas, integritas, kompetensi dan etika berpengaruh terhadap kualitas audit.sukriah dkk (2009) juga menunjukkan bahwa independensi dan integritas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan dan pengalaman kerja, obyektifitas dan kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Menurut Agoes (2012) auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah kecermatan profesi, obyektifitas, independensi, kepatuhan pada kode etik dan integritas berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan? 1.3 Tujuan Penelitian Untuk menguji secara empiris tentang pengaruh kecermatan profesi, obyektifitas, independensi, kepatuhan pada kode etik dan integritas terhadap kualitas hasil pemeriksaan. 1.4 Tinjauan Pustaka Kecermatan Profesi Dalam Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia No. 01 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan dinyatakan dalam pelaksanaan pemeriksaan serta penyusunan laporan hasil pemeriksaan, pemeriksa wajib menggunakan kemahiran profesionalnya secara cermat dan seksama. Subhan (2012) menyatakan bahwa due professional care dilakukan pada berbagai aspek audit, yaitu: a) formulasi tujuan audit, b) penentuan ruang lingkup audit, termasuk evaluasi risiko audit, c) pemilihan pengujian dan hasil, d) pemilihan jenis dan tingkat sumber daya yang tersedia 3

4 untuk mencapai tujuan audit, e) penentuan signifikan tidaknya risiko yang diidentifikasi dalam audit dan efek/dampaknya, f) pengumpulan bukti audit, g) penentuan kompetensi, integritas dan kesimpulan yang diambil pihak lain yang berkaitan dengan penugasan audit Obyektifitas Prinsip obyektifitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau berada di bawah pengaruh pihak lain (Mulyadi, 2011). Dalam Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI, Standar Profesional Akuntan Publik, 2008), standar ini mengharuskan auditor bersikap obyektifitas, artinya tidak subjektivitas, karena auditor harus memiliki sikap yang netral dan tidak memihak guna untuk menghindari konflik kepentingan dalam merencanakan, melaksanakan dan melaporkan pekerjaan yang dilakukan Independensi Arrens dkk (2008) menyatakan nilai auditing sangat tergantung pada persepsi publik atas independensi auditor. Independensi dalam audit berarti mengambil sudut pandang yang tidak bias. Auditor tidak hanya independen dalam fakta (independence in fact) tetapi juga independen dalam penampilan (independence in appearance). Mulyadi (2011) dalam melaksanakan tugasnya, anggota KAP harus selalu mempertahankan sikap mental independen di dalam memberikan jasa profesional sebagaimana diatur dalam standar profesional akuntan publik yang ditetapkan oleh IAI. Sikap mental independen tersebut harus meliputi independen dalam fakta (in fact) maupun dalam penampilan (in appearance) Kepatuhan pada Kode Etik Kode etik adalah aturan perilaku etika akuntan dalam memenuhi tanggung jawab profesinya. Auditor harus mematuhi kode etik yang ditetapkan. Pelaksanaan audit harus mengacu kepada standar audit ini, dan auditor wajib mematuhi kode etik yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari standar audit. Arrens dkk (2008) menyatakan, bahwa setiap praktisi wajib mematuhi prinsip dasar etika profesi yaitu: a) Tanggung jawab, b) Kepentinga publik, c) Integritas, d) Obyektifitas dan independensi, e) Keseksamaan, f) Ruang lingkup dan sifat jasa. 4

5 1.4.5 Integritas Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan bagi anggota dalam menguji semua keputusannya.integritas adalah menjalankan tugas dan pekerjaan dengan selalu memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral.integritas mengharuskan seseorang auditor untuk bersikap jujur dan transparan, berani, bijaksana dan bertanggung jawab dalam melaksanakan audit. Keempat unsur itu diperlukan untuk membangun kepercayaan dan memberikan dasar bagi pengambilan keputusan yang andal (Pusdiklatwas BPKP, 2005) Kualitas Hasil Pemeriksaan Menurut Agoes (2012) auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. Menurut Batubara (2008) kualitas hasil pemeriksaan adalah pelaporan tentang kelemahan pengendalian intern dan kepatuhan terhadap ketentuan, tanggapan dari pejabat yang bertanggung jawab, merahasiakan pengungkapan informasi yang dilarang, pendistribusian laporan hasil pemeriksaan dan tindak lanjut dari rekomendasi auditor sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Menurut Rosnidah (2010) kualitas audit adalah pelaksanaan audit yang dilakukan sesuai dengan standar sehingga mampu mengungkapkan dan melaporkan apabila terjadi pelanggaran yang dilakukan klien. 1.5 Pengembangan Hipotesis Pengaruh Kecermatan Profesi terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Penelitian yang dilakukan oleh Subhan (2012) penelitiannya dilakukan di Kabupaten Pamekasan, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kecermatan profesi secara parsial berpengaruh signifikan Batubara (2008) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kecermatan profesi secara simultan berpengaruh signifikan H1: Kecermatan profesi berpengaruh 5

6 1.5.2 Pengaruh Obyektifitas terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Standar umum dalam Standar Audit APIP menyatakan bahwa dengan prinsip obyektifitas mensyaratkan agar auditor melaksanakan audit dengan jujur dan tidakmengkompromikan kualitas. Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat obyektifitas auditor maka semakin baik kualitas hasil pemeriksaannya. Penelitian yang dilakukan oleh Subhan (2012) penelitiannya dilakukan di Kabupaten Pamekasan, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa obyektifitas secara parsial tidak berpengaruh signifikan Sukriah dkk (2009) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa obyektifitas berpengaruh positif terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat obyektifitas auditor maka semakin baik kualitas hasil pemeriksaannya. Sedangkan penelitian Fahdi (2012) menunjukkan hasil bahwa obyektifitas secara parsial tidak berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Hasil penelitian Sari (2011) menunjukkan bahwa obyektifitas berpengaruh terhadap kualitas audit. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tarigan (2011) menunjukkan bahwa obyektifitas secara simultan berpengaruh H2: Obyektifitas berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan Pengaruh Independensi terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Penelitian yang dilakukan oleh Subhan (2012) penelitiannya dilakukan di Kabupaten Pamekasan, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa independensi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Sedangkan penelitian Sukriah dkk (2009), hasil penelitiannya menunjukkan bahwa independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Penelitian yang dilakukan oleh Fahdi (2012) menunjukkan bahwa independensi secara parsial berpengaruh positif signifikan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Alim (2007), Elfarini (2007), Singgih dan Buwono (2010), Sari (2011), Effendi (2010), dan Tarigan (2011) menunjukkan bahwa independensi berpengaruh terhadap kualitas audit. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Efendy MT (2010), Lingga dan Meythi (2010), Rahmawati (2011) dan Kisnawati (2012) menunjukkan bahwa independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. 6

7 Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmatika (2012) menunjukkan bahwa independensi berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini berarti jika seorang auditor bersikap independensi, maka penilaiannya akan mencerminkan kondisi yang sebenarnya dari sebuah perusahaan yang diperiksa. H3: Independensi berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan Pengaruh Kepatuhan pada Kode Etik terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Penelitian yang dilakukan oleh Subhan (2012) penelitiannya dilakukan di Kabupaten Pamekasan, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kepatuhan pada kode etik secara parsial berpengaruh signifikan H4: Kepatuhan pada kode etik berpengaruh Pengaruh Integritas terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Penelitian yang dilakukan oleh Sukriah dkk(2009) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa integritas tidak berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Sedangkan hasil penelitian Fahdi (2012) menunjukkan bahwa integritas secara parsial tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh sari (2011) dan Rahmatika (2012) menunjukkan bahwa integritas berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini berarti auditor harus melaksanakan audit dengan bersikap jujur, berani, bijaksana dan bertanggung jawab. Jika seorang auditor dapat mempertahankan sikap integritasnya, maka auditor dapat membangun kepercayaan publik dan memberikan dasar bagi pengambilan keputusan yang andal. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tarigan (2011) menunjukkan bahwa integritas secara simultan berpengaruh H5: Integritas berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan. 2. Metodologi 2.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah Padang dan Pekanbaru. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling yaitu metode pengambilan sampel yang didasarkan kepada karakteristik khusus yang terdapat pada populasi (Sekaran, 2011). Karakteristik khusus yang digunakan adalah 7

8 auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik yang berada di wilayah Padang dan Pekanbaru dan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang masih berstatus aktif, serta auditor yang memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari hasil kuesioner yang disebarkan secara langsung oleh peneliti, dengan cara melakukan observasi lapangan kepada responden yang memenuhi criteria sampel yang telah ditetapkan. 2.2 Definisi Operasional Variabel Variabel Independen Semua instrumen menggunakan Skala Likert dengan 5 skala nilai yaitu Sangat Tidak Setuju (STS) dengan nilai 1, Tidak Setuju (TS) dengan nilai 2, Netral (N) dengan nilai 3, Setuju (S) dengan nilai 4, dan Sangat Setuju (SS) dengan nilai 5. Kuesioner dalam penelitian ini untuk kecermatan profesi dan kepatuhan pada kode etik diukur dengan menggunakan penelitian dari Lubis (2009), sedangkan untuk obyektifitas, independensi, integritas dan kualitas hasil pemeriksaan diukur dengan menggunakan penelitian dari Sukriah (2009). a. Kecermatan profesi (X1) adalah auditor wajib menggunakan keahlian profesionalnya dengan cermat dan seksama (due professional care) dan secara hati-hati (prudent) dalam setiap penugasan. Penggunaan keahlian secara cermat dan seksama (due professional care) mewajibkan auditor untuk melaksanakan tugasnya secara serius, teliti dan menggunakan seluruh kemampuan dengan pertimbangan profesionalnya dalam melaksanakan tugas audit. b. Obyektifitas (X2) merupakan suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip obyektifitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau berada di bawah pengaruh pihak lain. c. Independensi (X3) merupakan sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain. Independensi juga dapat diartikan adanya kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang objektif tidak 8

9 memihak dalam diri auditor merumuskan dan menyatakan pendapatnya. d. Kepatuhan pada kode etik (X4) adalah auditor harus mematuhi kode etik yang telah ditetapkan. Auditor tidak hanya harus menggunakan seluruh kemampuan dan kecermatannya tetapi juga dituntut untuk mematuhi kode etik yang ditetapkan. e. Integritas adalah auditor harus mempunyai kepribadian yang dilandasi oleh sikap jujur, berani, bijaksana dan tanggung jawab auditor untuk membangun kepercayaan guna memberikan dasar bagi pengambilaan keputusan yang andal Variabel Dependen Kualitas hasil pemeriksaan (Y) adalah laporan tentang kelemahan pengendalian intern dan kepatuhan terhadap ketentuan, tanggapan dari pejabat yang bertanggungjawab, merahasiakan pengungkapan informasi yang dilarang, pendistribusian laporan hasil pemeriksaan dan tindak lanjutdari rekomendasi auditor sesuai dengan peraturan perundangundangan. 2.3 Analisis Data Menurut Ghozali (2011) uji validitas dilakukan untuk mengetahui kebenaran dari apa yang sebenarnya diukur. Suatu pertanyaan dikatakan valid jika nilai Kaiser Meyer Olkin Of Sampling (KMO) MSA) dari variabel berada diatas 0,50 dan factor loading harus bernilai besar atau sama dengan 0,40. Berdasarkan hasil uji validitas item variabel kecermatan profesi, obyektifitas, independensi, kepatuhan pada kode etik, integritas dan kualitas hasil pemeriksaan didapatkan nilai KMO untuk semua item lebih besar dari 0,50. Dengan demikian setiap item pertanyaan dalam tiaptiap variabel dinyatakan valid. Sedangkan uji reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai Croncbach alpha. Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua variabel penelitian dinyatakan reliabel dengan nilai Croncbach alpha lebih besar dari 0,60 (kecermatan profesi = 0.680, obyektifitas = 0.670, independensi = 0.731, kepatuhan pada kode etik = 0.621, integritas = dan kualitas hasil pemeriksaan = 0.793). Untuk melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan model regresi, maka asumsi klasik yang harus dipenuhi terlebih dahulu.asumsi klasik yang harus dipenuhi yaitu uji normalitas dan uji multikolinearitas. Hasil uji asumsi klasik yang dilakukan menunjukkan bahwa data penelitian telah memenuhi asumsi klasik yang disyaratkan. Uji t (t-test) adalah menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara 9

10 individual dalam menerangkan variasi masing-masing variabel (Ghozali, 2011). Hasil uji t yang dilakukan menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kecermatan profesi, obyektifitas, independensi dan integritas terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Sedangkan untuk variabel kepatuhan pada kode etik tidak terdapat pengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan. 2.4 Metode Analisis Data Model yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda (Multiple Regression Alalysis) yang dirumuskan dibawah ini : Y= 1X 1 + 2X X 3 + 4X 4 + 5X 5 + Keterangan : Α = Konstanta Y = Kualitas Hasil Pemeriksaan β1 β5 = Koefisen regesi X1 = Kecermatan Profesi X2 = Obyektifitas X3 = Independensi X4 = Kepatuhan pada Kode Etik X5 = Integritas Ε = Error 3. Hasil dan Pembahasan Dari 100 buah kuesioner yang disebarkan, baik diantar secara langsung maupun dikirimkan lewat pos kepada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Padang dan Pekanbaru hanya 70 buah kuesioner atau 70% dikembalikan oleh responden. 3.1 Demografi Responden dan Statisitik Deskriptif Dari 70 kuesioner yang diolah dapat diketahui karakteristik responden yaitu bahwa yang menjawab kuesioner tersebut dilihat dari jabatan adalah 46 auditor junior atau %, 17 auditor senior atau % dan 7 supervisior atau 10 %. Dilihat dari latar belakang pendidikan S2 sebanyak 7 auditor atau 10 %, pendidikan S1 sebanyak 60 auditor atau % dan pendidikan D3 sebanyak 3 auditor atau 4.29 %. Sedangkan dilihat dari lama bekerja adalah yang bekerja kurang dari 1 tahun sebanyak 11 auditor atau %, 1 tahun sampai dengan 3 tahun sebanyak 27auditor atau %, 3 tahun sampai dengan 5 tahun sebanyak 13 auditor atau % dan auditor yang bekerja lebih dari 5 tahun sebanyak 19 auditor atau %. Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang menggambarkan karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Analisis ini untuk menjelaskan karakteristik sampel antara lain mencakup nilai rata-rata (mean), standar penyimpangan data ( Std. Deviasi), 10

11 nilai minimun dan maksimum yang disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 3.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif Varia bel Kisaran Teoritis Min-Max Kisaran Aktual Mean Std. Min-Max Deviasi X X X X X Y Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa variabel kecermatan profesi mempunyai kisaran teoritis terendah 3 dan tertinggi 15, serta kisaran aktual terendah 8 dan tertinggi 15. Sedangkan ratarata rata variabel menunjukkan nilai dengan standar deviasi Untuk variabel obyektifitas mempunyai kisaran teoritis terendah 8 dan tertinggi 40, serta kisaran aktual terendah 25 dan tertinggi 36. Sedangkan rata-rata rata variabel menunjukkan nilai dengan standar deviasi Untuk variabel independensi mempunyai kisaran teoritis terendah 9 dan tertinggi 45, serta kisaran aktual terendah 28 dan tertinggi 42. Sedangkan rata-rata rata variabel menunjukkan nilai dengan standar deviasi Untuk variabel kepatuhan pada kode etik mempunyai kisaran teoritis terendah 4 dan tertinggi 20, serta kisaran aktual terendah 14 dan tertinggi 19. Sedangkan rata-rata rata variabel menunjukkan nilai dengan standar deviasi Untuk variabel integritas mempunyai kisaran teoritis terendah 14 dan tertinggi 70, serta kisaran aktual terendah 45 dan tertinggi 66. Sedangkan rata-rata rata variabel menunjukkan nilai dengan standar deviasi Sedangkan untuk variabel kualitas hasil pemeriksaan (Y) mempunyai kisaran teoritis terendah 10 dan tertinggi 50, serta kisaran aktual terendah 36 dan tertinggi 50. Sedangkan rata-rata rata variabel menunjukkan nilai dengan standar deviasi Pembahasan Pengujian hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda (multiple regression) dengan bantuan SPSS untuk menguji pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. Tabel 3.2 Hasil Uji t Model 1 (Constant) Kecermatan Profesi Obyektifitas Independensi Kepatuhan pd kode etik Integritas Coefficients a Unstandardized Coefficients a. Dependent Variable: Kualitas Hasil Pemeriksaan Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig

12 Dari hasil pengujian hipotesis bahwa setiap variabel mempunyai pengaruh yang berbeda Selanjutnya hasil pengujian masing-masing variabel akan dijelaskan dibawah ini Kecermatan Profesi Berdasarkan hasil tabel diatas menunjukkan bahwa variabel kecermatan profesi berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Dengan melihat signifikansi 0,000 sedangkan tingkat alpha yang digunakan adalah 0,05. Dengan demikian, karena 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama H a diterima H o ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa kecermatan profesi berpengaruh signifikan Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kecermatan profesi yang dimiliki oleh seorang auditor maka akan semakin baik kualitas hasil pemeriksaan. Tetapi jika semakin rendah kecermatan profesi maka akan semakin tidak baik kualitas hasil pemeriksaan Obyektifitas Berdasarkan hasil tabel 3.2 diatas menunjukkan bahwa variabel obyektifitas berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Dengan melihat signifikansi 0,002 sedangkan tingkat alpha yang digunakan adalah 0,05. Dengan demikian, karena 0,002 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua H a diterima H o ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa obyektifitas berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat obyektifitas yang dimiliki oleh seorang auditor maka akan semakin baikkualitas hasil pemeriksaan. tetapi jika semakin rendah obyektifitas maka akan semakin tidak baik kualitas hasil pemeriksaan Independensi Berdasarkan tabel 3.2 diatas menunjukkan bahwa variabel independensi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Dengan melihat signifikansi 0,005 sedangkan tingkat alpha yang digunakan adalah 0,05. Dengan demikian, karena 0,005 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga H a diterima H o ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi independensi yang dimiliki oleh seorang auditor maka akan semakin baik 12

13 kualitas hasil pemeriksaan. tetapi jika semakin rendah independensi maka akan semakin tidak baik kualitas hasil pemeriksaan Kepatuhan pada Kode Etik Berdasarkan tabel 3.2 diatas menunjukkan bahwa variabel kepatuhan pada kode etik tidak berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Dengan melihat signifikansi 0,079 sedangkan tingkat alpha yang digunakan adalah 0,05. Dengan demikian, karena 0,079 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis keempat H a ditolak H o diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa kepatuhan pada kode etik tidak berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Hal ini menunjukkan bahwa kepatuhan pada kode etik tidak dapat meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan, semakin tinggi kepatuhan pada kode etik terhadap proses pengauditan laporan keuangan maka akan semakin tinggi pula kualitas hasil pemeriksaan. Tetapi, jika semakin rendah kepatuhan pada kode etik terhadap pengauditan laporan keuangan maka akan semakin rendah pula kualitas hasil pemeriksaan Integritas Berdasarkan tabel 3.2 diatas menunjukkan bahwa variabel integritas berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Dengan melihat signifikansi 0,007 sedangkan tingkat alpha yang digunakan adalah 0,05. Dengan demikian, karena 0,007 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis kelimah a diterima H o ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa integritas berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi integritas yang dimiliki oleh seorang auditor maka akan semakin baik kualitas hasil pemeriksaan. tetapi jika semakin rendah integritas maka akan semakin tidak baik kualitas hasil pemeriksaan. 4. Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil pengujian hipotesis maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil pengujian validitas dan reliabilitas untuk seluruh variabel telah memberikan hasil yang baik. Hasil pengujian terhadap setiap pertanyaan menunjukkan bahwa setiap butir pertanyaan valid dan untuk reliabilitas setiap instrumen dihitung dengan Croncbach Alpha menunjukkan bahwa memiliki nilai yang lebih besar dari 0,60 berarti semua instrumen reliabel. 13

14 2. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel kecermatan profesi, obyektifitas, independensi dan integritas memiliki pengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Sedangkan untuk variabel kepatuhan pada kode etik tidak memiliki pengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan. 3. Hasil pengujian koefisien determinan (R 2 ) sebesar (68,7%) angka ini memberikan arti bahwa hasil uji determinasi (R 2 ) antara kecermatan profesi (X 1 ), obyektifitas (X 2 ), independensi (X 3 ), kepatuhan pada kode etik (X 4 ), integritas (X 5 )mampu mempengaruhi kualitas hasil pemeriksaan (Y). Sedangkan sisanya 31,3 % lagi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini. 4.2 Saran Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis maka dapat diajukan beberapa saran yang dapat memberikan manfaat positif bagi peneliti selanjutnya: 1. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya memperluas sampel penelitian atau menggunakan sampel yang lebih banyak atau yang lebih luas cakupannya sehingga dapat mewakili lebih banyak dari populasi yang dapat digeneralisasi. 2. Sebaiknya menambah variabel-variabel lain yang mempengaruhi kualitas hasil pemeriksaan, sehingga penelitian yang mendatang akan menghasilkan penelitian yang lebih lengkap, seperti variabel motivasi dan kompetensi. DAFTAR PUSTAKA Agoes, Sukrisno Auditing. Edisi keempat. Salemba Empat. Jakarta. Alim, M. Nizarul, Trisni Hapsari, dan Lilik Purwati Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi.SNA X Makasar.Jurnal. Arens A. Alvin, Mark Beasley, dan Randal Elder Auditing and Assurance Service. Edisi Keduabelas. Erlangga. Jakarta. Batubara, Rizal Iskandar Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan, Kecakapan Profesional, Pendidikan Berkelanjutan, dan Independensi Pemeriksa terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan (Studi Empiris pada Bawasko Medan), (Thesis yang tidak dipublikasikan, USU). Cristiawan, Yulius Jogi Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik: Refleksi Hasil Penelitian Empiris. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol.4, No.2, November. Efendy, MT Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Motivasi terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan Daerah (Studi Empiris pada 14

15 Pemerintah Kota Gorontalo). Tesis Universitas Diponegoro. Semarang. Elfarini, E. C Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah), (Skripsi yang tidak dipublikasikan, Universitas Negeri Semarang). Fahdi Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas, Kompetensi, dan Motivasi terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan (Studi Empiris pada Kantor Inspektorat se Provinsi Riau), Jurnal. Fauziyah Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Hasil audit. Universitas Islam Kediri.Jurnal. Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. IAI Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat. Lubis, Haslinda Pengaruh Keahlian, Independensi, Kecakapan Profesional, dan Kepatuhan pada Kode Etik terhadap Kualitas Auditor pada Inspektorat Provinsi Sumatera Utara, (Tesis tidak dipublikasikan, Universitas Sumatera Utara). Lingga, Ita Salsalina dan Meythi, 2011.Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit. Universitas Kristen Maranatha Bandung.Skripsi. Mulyadi Auditing. Edisi Keenam. Salemba Empat. Jakarta. Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan RI Nomor 01 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Tahun Pusdiklatwas BPKP Kode Etik dan Standar Audit.Edisi Keempat. Rahmatika Salim, Annisa Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Kompetensi dan Integritas terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Kepulauan Riau, Sumatera Barat dan Riau). Universitas Riau. Riau. Jurnal Rahmawati, Annisa Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Kualitas Audit (Studi pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya). Skripsi Universitas Airlangga. Surabaya. Rosnidah, Ida. Rawi dan Kamarudin Analisis Dampak Motivasi dan Profesionalisme terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan Daerah (Studi Emiris pada Pemerintah Kabupaten Cirebon).Jurnal Akuntansi. Bandung. Sari, Nungky Nurmalita Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas, Kompetensi dan Etika terhadap Kualitas Audit. Universitas Diponegoro Semarang.Skripsi. Sekaran, Uma Metodologi PenelitianUntuk Bisnis. Salemba Empat. Jakarta. Singgih, Elisa Muliani dan Icuk Rangga Bawono, 2011.Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Profesional Care dan Akuntabilitas terhadap Kualitas Audit. SNA XIII. Purwokerto.Jurnal. 15

16 Subhan Pengaruh Kecermatan Profesi, Obyektifitas, Independensi dan Kepatuhan pada Kode Etik terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan (Studi Empiris pada Inspektorat Kabupaten Pamekasan), Universitas Madura. Jurnal. Sukriah, Ika, Akram dan Biana Adha Inapty Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas dan Kompetensi terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. Jurnal Riset Akuntansi Keuangan. Tarigan, Sabri Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas dan Kompetensi terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. Universitas Sumatera Utara Medan.Skripsi. diakses 20 April

17 17

PENGARUH INDEPENDENSI, KECAKAPAN PROFESIONAL, OBYEKTIVITAS, KOMPETENSI, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT

PENGARUH INDEPENDENSI, KECAKAPAN PROFESIONAL, OBYEKTIVITAS, KOMPETENSI, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT PENGARUH INDEPENDENSI, KECAKAPAN PROFESIONAL, OBYEKTIVITAS, KOMPETENSI, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT (Studi Empiris di Pemerintah Kota Surakarta dan Pemerintah Kabupaten Wonogiri

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi. Disusun oleh: ANDHIKA HERTAS P B

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi. Disusun oleh: ANDHIKA HERTAS P B PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAHAP KUALITAS AUDIT INSPEKTORAT KOTA SURAKARTA DAN JOGJAKARTA DALAM PENGAWASAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pada hasil penelitian, maka kesimpulan yang dapat dibuat adalah sebagai berikut: 1.

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pada hasil penelitian, maka kesimpulan yang dapat dibuat adalah sebagai berikut: 1. 57 BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pada hasil penelitian, maka kesimpulan yang dapat dibuat adalah sebagai berikut: 1. Tidak ada pengaruh antara akuntabilitas (motivasi)

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kompetensi, independensi, dan profesionalisme terhadap pendeteksian kecurangan

BAB V PENUTUP. kompetensi, independensi, dan profesionalisme terhadap pendeteksian kecurangan BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengalaman, kompetensi, independensi, dan profesionalisme terhadap pendeteksian kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dampak kompetensi, independensi auditor, dan tekanan anggaran waktu terhadap kualitas audit pada KAP di

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 19,9% dan tingkat regresi Y = 2, ,409X 1 terhadap Kualitas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 19,9% dan tingkat regresi Y = 2, ,409X 1 terhadap Kualitas BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dalam penelitian ini terdapat enam hipotesis yang dianalisis dengan menggunakan uji linier berganda, dan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis, maka

Lebih terperinci

Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang)

Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang) Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang) Ponny Harsanti, Aprilia Whetyningtyas 1 Diterima : 6 Sepember

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Objek penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Subjek penelitian adalah akuntan yang bekerja di KAP.

Lebih terperinci

PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR

PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR Maretha No. Hp : 081298286068 Email : chen_thatha@yahoo.com (Maretha, Hidayatullah,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2015 yang berada

BAB III METODE PENELITIAN. pada Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2015 yang berada 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan Data Penelitian 3.1.1 Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar pada Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat penelitian. 1. Waktu Penelitian Penelitian ini berlangsung selama 3 bulan yang dimulai dari November 2014 sampai dengan Januari 2015. Data yang digunakan hanya

Lebih terperinci

Pengaruh Gangguan Pribadi, Ekstern, Dan Organisasi Terhadap Independensi Pemeriksa Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Di Batam

Pengaruh Gangguan Pribadi, Ekstern, Dan Organisasi Terhadap Independensi Pemeriksa Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Di Batam Pengaruh Gangguan Pribadi, Ekstern, Dan Organisasi Terhadap Independensi Pemeriksa Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Di Batam Ferel Jurusan Akuntansi / Fakultas Ekonomi e-mail: keprijoe@ymail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, penelitian melakukan penelitian terhadap pegawai inspektorat provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian akan dilakukan pada

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH (STUDI EMPIRIS DI KABUPATEN KARANGANYAR, KLATEN

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH (STUDI EMPIRIS DI KABUPATEN KARANGANYAR, KLATEN ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH (STUDI EMPIRIS DI KABUPATEN KARANGANYAR, KLATEN SUKOHARJO, DAN WONOGIRI) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH AKUNTABILITAS, INDEPENDENSI, PENGALAMAN KERJA DAN STANDAR AUDITTERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA BATAM

PENGARUH AKUNTABILITAS, INDEPENDENSI, PENGALAMAN KERJA DAN STANDAR AUDITTERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA BATAM PENGARUH AKUNTABILITAS, INDEPENDENSI, PENGALAMAN KERJA DAN STANDAR AUDITTERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA BATAM Viola Syukrina E Janrosl Universitas Putra Batam,Indonesia viola.myudzz21@gmail.com

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan profesi yang dipercaya oleh masyarakat.

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan profesi yang dipercaya oleh masyarakat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profesi akuntan publik merupakan profesi yang dipercaya oleh masyarakat. Profesi akuntan publik dikenal oleh masyarakat dari jasa audit yang dilakukan sehingga menghasilkan

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Kota Surakarta dan Yogyakarta) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam tugas pemeriksaan pada Inspektorat di kabupaten/kota yang mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pengalaman Kerja, Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit. Berdasarkan hasil

Lebih terperinci

PENGARUH KEAHLIAN, INDEPENDENSI DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDITOR PADA INSPEKTORAT PROVINSI DAN INSPEKTORAT KOTA TANJUNGPINANG

PENGARUH KEAHLIAN, INDEPENDENSI DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDITOR PADA INSPEKTORAT PROVINSI DAN INSPEKTORAT KOTA TANJUNGPINANG PENGARUH KEAHLIAN, INDEPENDENSI DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDITOR PADA INSPEKTORAT PROVINSI DAN INSPEKTORAT KOTA TANJUNGPINANG NOVI ERMA SUSANTI NIM :100462201196 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Populasi yang dijadikan obyek penelitian ini adalah auditor independen yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Yogyakarta, Surakarta,

Lebih terperinci

Arsha Karunia Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi

Arsha Karunia Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi PENGARUH INDEPENDENSI, KEAHLIAN PROFESIONAL, PENGALAMAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA APARAT INSPEKTORAT PROVINSI JAWA TIMUR Arsha Karunia Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

Disusun Oleh: LISTYA RINI B PROGRAM

Disusun Oleh: LISTYA RINI B PROGRAM PENGARUH INDEPENDENSI, OBYEKTIVITAS, PENGALAMAN KERJA, PENGETAHUAN, DAN INTEGRITAS TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT (Studi Kasus pada Inspektorat Tingkat Kabupaten di Surakarta, Karanganyar, dan Sragen) NASKAH

Lebih terperinci

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, KECAKAPAN PROFESIONAL, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN AUDIT

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, KECAKAPAN PROFESIONAL, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN AUDIT PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, KECAKAPAN PROFESIONAL, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN AUDIT (Studi Empiris KAP di Yogyakarta dan Surakarta) NASKAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek / Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji dan mengetahui pengaruh variabel independen yang terdiri dari pengalaman auditor, independensi,

Lebih terperinci

ANNISA RAHMATIKA SALIM HP :

ANNISA RAHMATIKA SALIM   HP : PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, KOMPETENSI DAN INTEGRITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Kepulauan Riau, Sumatera Barat Dan Riau) ANNISA RAHMATIKA SALIM e-mail

Lebih terperinci

PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL CARE, AKUNTABILITAS, DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT

PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL CARE, AKUNTABILITAS, DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL CARE, AKUNTABILITAS, DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik Kota Semarang) NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: HAFIZD

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan hipotesis yang dilakukan dengan analisis regresi linier berganda, maka dapat

Lebih terperinci

Abdul Halim Retno Wulandari (Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Kanjuruhan Malang)

Abdul Halim Retno Wulandari (Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Kanjuruhan Malang) PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, PENGALAMAN DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Auditor Kantor Akuntan Publik Di Kota Malang) Putri Fitrika Imansari (Program Studi Akuntansi,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 : Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang : Kuesioner : Hasil Uji Deskriptif : Hasil

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1. Pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Hal ini menunjukkan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris Terhadap Pemerintah Kota dan Kabupaten Madiun, Magetan, Ponorogo, dan Ngawi) Naskah Publikasi

Lebih terperinci

Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner Yth. Bapak/Ibu Auditor Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara di Tempat

Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner Yth. Bapak/Ibu Auditor Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara di Tempat LAMPIRAN 1 : KUESIONER PENELITIAN Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner Yth. Bapak/Ibu Auditor Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara di Tempat Medan, Desember 2016 Dengan Hormat, Dalam rangka penyusunan

Lebih terperinci

Kategori Frekuensi Prosentase. Jenis kelamin Wanita 12 33,3 Jumlah % , ,6 Usia

Kategori Frekuensi Prosentase. Jenis kelamin Wanita 12 33,3 Jumlah % , ,6 Usia HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1. Deskripsi Responden Kuesioner dalam penelitian ini dibagikan kepada 36 auditor Inspecção Geral do Estado, República Democrátika de Timor Leste (RDTL). Tahapan dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagai acuan dari penelitian ini dapat disebutkan salah satu hasil penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagai acuan dari penelitian ini dapat disebutkan salah satu hasil penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Penelitian Terdahulu Sebagai acuan dari penelitian ini dapat disebutkan salah satu hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu: Batubara (2008) melakukan penelitian tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan salah satu profesi yang bergantung kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan salah satu profesi yang bergantung kepada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Profesi akuntan publik merupakan salah satu profesi yang bergantung kepada kepercayaan publik. Salah satu jasa akuntan publik adalah memberikan informasi yang akurat

Lebih terperinci

PENGARUH AKUNTABILITAS, KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALITAS AUDIT

PENGARUH AKUNTABILITAS, KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALITAS AUDIT PENGARUH AKUNTABILITAS, KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

Bawasda Di Surakarta Dan Karanganyar) NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : DIMAS GUNTUR PRASETYO B

Bawasda Di Surakarta Dan Karanganyar) NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : DIMAS GUNTUR PRASETYO B ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris Pada Inspektorat Tingkat Kota/Kabupaten Atau Bawasda Di Surakarta Dan Karanganyar) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inspektorat tingkat kota/kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. inspektorat tingkat kota/kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah auditor pemerintah yang bekerja pada inspektorat tingkat kota/kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan objek Kantor Akuntan Publik yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Penentuan Sampel Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan

Lebih terperinci

BAB1 PENDAHULUAN. kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien sesuai

BAB1 PENDAHULUAN. kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien sesuai BAB1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengawasan Intern Pemerintah merupakan fungsi manajemen yang penting dalam penyelenggaraan pemerintahan. Melalui pengawasan intern dapat diketahui bahwa suatu instansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Menurut FASB, dua

BAB I PENDAHULUAN. pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Menurut FASB, dua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntan publik sangat dibutuhkan dalam menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap aktivitas dan kinerja perusahaan. Jasa akuntan publik sering digunakan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan di KAP yang berdomisili di wilayah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan di KAP yang berdomisili di wilayah BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan di KAP yang berdomisili di wilayah Jakarta Barat dan terdaftar di Direktorat Kantor Akuntan Publik yang diterbitkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Subyek penelitian menerangkan target populasi penelitian dan atau sampel penelitian yang relevan denga tujuan penelitian. Sedangkan obyek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi,

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi, BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi, profesionalisme, dan independensi berpengaruh terhadap kualitas audit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di Inspektorat Kabupaten/Kota dan Provinsi di Lampung yang mendapatkan opini Wajar

BAB III METODE PENELITIAN. di Inspektorat Kabupaten/Kota dan Provinsi di Lampung yang mendapatkan opini Wajar 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh auditor fungsional yang bekerja di Inspektorat Kabupaten/Kota dan Provinsi di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Atribusi Menurut Fritz Heider sebagai pencetus teori atribusi, teori atribusi merupakan teori yang menjelaskan tentang perilaku seseorang. Teori atribusi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. variabel kompetensi, independensi, dan profesionalisme memiliki pengaruh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. variabel kompetensi, independensi, dan profesionalisme memiliki pengaruh BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Agusti dan Pratistha (2013) membuktikan melalui penelitiannya bahwa variabel kompetensi, independensi, dan profesionalisme memiliki pengaruh signifikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat umum terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat umum terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Akuntan publik merupakan auditor yang menyediakan jasa kepada masyarakat umum terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya. Tugas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Konsep kinerja auditor dapat dijelaskan dengan menggunakan agency theory.

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Konsep kinerja auditor dapat dijelaskan dengan menggunakan agency theory. BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Teori Agensi Konsep kinerja auditor dapat dijelaskan dengan menggunakan agency theory. Pihak kepala unit organisasi berperan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah k ti e g n e m r a d e k es na k u b M, O ZC LI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah k ti e g n e m r a d e k es na k u b M, O ZC LI BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Profesi auditor telah menjadi sorotan masyarakat dalam beberapa tahun terakhir, terutama pada perusahaan go public yang harus memberikan informasi berupa laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan informasi yang terdapat antara manajer dan pemegang saham. Untuk itu diperlukan pihak ketiga (Akuntan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan menyediakan berbagai informasi yang diperlukan sebagai sarana pengambilan keputusan baik oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan.

Lebih terperinci

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta dan Kota Semarang) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meneliti hubungan dua variabel atau lebih. Bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meneliti hubungan dua variabel atau lebih. Bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian asosiatif karena penelitian ini meneliti hubungan dua variabel atau lebih. Bertujuan untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan data primer dengan

BAB V PENUTUP. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan data primer dengan BAB V PENUTUP Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan data primer dengan menggunakan kuesioner dalam pengumpulan datanya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan

Lebih terperinci

KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN DAN VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI SUBHAN. Universitas Madura

KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN DAN VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI SUBHAN. Universitas Madura KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN DAN VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI SUBHAN Universitas Madura ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latar belakang pendidikan, kompetensi tehnis, pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akuntan publik kewajarannya lebih dapat dipercaya dibandingkan laporan keuangan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. akuntan publik kewajarannya lebih dapat dipercaya dibandingkan laporan keuangan yang tidak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu manfaat dari jasa akuntan publik adalah memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melaporkan penyelewengan yang terjadi dalam sistem akuntansi klien (Deangelo, 1981).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melaporkan penyelewengan yang terjadi dalam sistem akuntansi klien (Deangelo, 1981). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kualitas Hasil Pemeriksaan Kualitas audit diartikan sebagai probabilitas seorang auditor dalam menentukan dan melaporkan penyelewengan yang terjadi dalam

Lebih terperinci

Adelia Lukyta Arumsari 1 I Ketut Budiartha 2 ABSTRAK ABSTRACT

Adelia Lukyta Arumsari 1 I Ketut Budiartha 2 ABSTRAK ABSTRACT ISSN : 2337-3067 E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 5.8 (2016): 2297-2304 PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INDEPENDENSI AUDITOR, ETIKA PROFESI, BUDAYA ORGANISASI, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Teori Atribusi Menurut Fritz Heider pencetus teori atribusi, teori atribusi merupakan teori yang menjelaskan tentang perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia saat ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia saat ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di Indonesia saat ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang semakin berkembang, dan dengan berkembangnya perusahaan-perusahaan tersebut membuat permintaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk auditor, kualitas kerja dilihat dari kualitas yang dihasilkan yang dinilai

BAB I PENDAHULUAN. Untuk auditor, kualitas kerja dilihat dari kualitas yang dihasilkan yang dinilai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas hasil kerja berhubungan dengan seberapa baik sebuah pekerjaan diselesaikan dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan. Untuk auditor, kualitas kerja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang membahas mengenai kinerja auditor yang dapat dijadikan sebagai referensi peneliti dalam melakukan penelitian

Lebih terperinci

RISCA AMALIA SHADRINA GEN NORMAN THOMAS Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp: (021)

RISCA AMALIA SHADRINA GEN NORMAN THOMAS Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp: (021) ANALISIS PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS, PENGALAMAN, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALITAS AUDIT (STUDI PADA AUDITOR DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK NON BIG FOUR DI JAKARTA) RISCA AMALIA SHADRINA

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. berdasarkan standar auditing yang berlaku umum. Berdasarkan definisi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. berdasarkan standar auditing yang berlaku umum. Berdasarkan definisi 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Pengertian Auditing Audit merupakan tugas utama dari seorang akuntan publik, karena dengan fungsi ini seorang akuntan publik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam system akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam system akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut De Angelo (1981) dalam Ardini (2010) mendefinisikan kualitas audit sebagai kemungkinan ( probability) di mana auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (KAP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah yang telah terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. (KAP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah yang telah terdaftar BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah yang telah terdaftar dalam

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Keahlian audit, situasi audit, dan independensi

Lebih terperinci

PENGARUH INTEGRITAS, OBYEKTIVITAS, DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT D I PEMERINTAH DAERAH (Studi Pada Inspektorat Kabupaten Buleleng)

PENGARUH INTEGRITAS, OBYEKTIVITAS, DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT D I PEMERINTAH DAERAH (Studi Pada Inspektorat Kabupaten Buleleng) PENGARUH INTEGRITAS, OBYEKTIVITAS, DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT D I PEMERINTAH DAERAH (Studi Pada Inspektorat Kabupaten Buleleng) 1 Komang Pariardi Arianti, 1 Edy Sujana, 2 I Made Pradana

Lebih terperinci

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR dan ETIKA PROFESI TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR dan ETIKA PROFESI TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS e-jurnal BINAR 27 AKUNTANSI e-jurnal Vol. 2 No. BINAR 1, Januari AKUNTANSI 2013 Vol. 2 No. 1, April 2013 ISSN 2303-1522 PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR dan ETIKA PROFESI TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT

Lebih terperinci

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, INTEGRITAS, OBJEKTIVITAS DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS AUDIT

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, INTEGRITAS, OBJEKTIVITAS DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS AUDIT PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, INTEGRITAS, OBJEKTIVITAS DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS AUDIT ( Studi pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah ) NASKAH PUBLIKASI Disusun dan Diajukan untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS 7 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori Agensi (Agency Theory) Teori keagenan (agency theory) menjelaskan mengenai hubungan agensi dengan menggunakan metamorfosa dari sebuah kontrak. Agensi teori bertujuan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 57 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil uji regresi berganda diperoleh hasil bahwa : 1. Kompetensi berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit. Artinya kualitas audit dicapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di KAP berlokasi di Surakarta dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di KAP berlokasi di Surakarta dan 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di KAP berlokasi di Surakarta dan Yogyakarta dengan menggunakan responden seluruh auditor yang terdapat dalam KAP dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jenderal Departemen, Satuan Pengawas Intern (SPI) di lingkungan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Jenderal Departemen, Satuan Pengawas Intern (SPI) di lingkungan lembaga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah dalam mengelola negara sangat memerlukan biaya atau dana yang sangat besar jumlahnya. Pertanggungjawaban atas penggunaan dana dalam penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fenomena mengenai kualifikasi personel pemeriksaan ini memang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fenomena mengenai kualifikasi personel pemeriksaan ini memang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tingkat Pendidikan Fenomena mengenai kualifikasi personel pemeriksaan ini memang menjadi masalah dalam Badan Pengawasan Daerah. Seharusnya seorang pemeriksa mempunyai wawasan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Data

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Data BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data 4.1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap auditor yang bekerja pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Sulawesi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) The big four (PricewaterhouseCoopers,

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) The big four (PricewaterhouseCoopers, BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang di ambil dalam penelitian ini adalah para auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) The big four (PricewaterhouseCoopers,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam melakukan audit (Mulyadi dan Puradiredja, (1998)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam melakukan audit (Mulyadi dan Puradiredja, (1998) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi akuntan publik atau auditor merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Masyarakat mengharapkan profesi akuntan publik melakukan penilaian yang bebas dan

Lebih terperinci

PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN KERJA, DUE PROFESIONAL CARE, AKUNTABILITAS DAN BESARAN FEE AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT

PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN KERJA, DUE PROFESIONAL CARE, AKUNTABILITAS DAN BESARAN FEE AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN KERJA, DUE PROFESIONAL CARE, AKUNTABILITAS DAN BESARAN FEE AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada KAP di Jawa Tengah dan DIY) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Fritz Heiderteori sebagai pencetus teori atribusi berpendapat bahwa atribusi merupakan teori

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Fritz Heiderteori sebagai pencetus teori atribusi berpendapat bahwa atribusi merupakan teori 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Atribusi Fritz Heiderteori sebagai pencetus teori atribusi berpendapat bahwa atribusi merupakan teori yang menjelaskan

Lebih terperinci

PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR, KOMITMEN ORGANISASI, PEMAHAMAN GOOD GOVERNANCE, INTEGRITAS AUDITOR, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR

PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR, KOMITMEN ORGANISASI, PEMAHAMAN GOOD GOVERNANCE, INTEGRITAS AUDITOR, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR, KOMITMEN ORGANISASI, PEMAHAMAN GOOD GOVERNANCE, INTEGRITAS AUDITOR, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR ( Studi empiris pada KAP Surakarta dan Yogyakarta ) NASKAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Laporan keuangan sebuah perusahaan, selain dibutuhkan oleh pihak internal perusahaan, juga dibutuhkan oleh pihak eksternal seperti calon investor, investor,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atas kinerja perusahaan melalui pemeriksaan laporan keuangan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. atas kinerja perusahaan melalui pemeriksaan laporan keuangan. Laporan BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. A. Latar Belakang Masalah Akuntan publik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada auditor yang bekerja di KAP (Kantor Akuntan Publik) yang berada di wilayah Jakarta Barat. Lokasi ini dipilih karena

Lebih terperinci

PENGARUH SPESIALISASI AUDIT DI BIDANG INDUSTRI KLIEN DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT

PENGARUH SPESIALISASI AUDIT DI BIDANG INDUSTRI KLIEN DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT PENGARUH SPESIALISASI AUDIT DI BIDANG INDUSTRI KLIEN DAN INDEPENDENSI AUDITOR Sri Yunawati 1, Rina Febrinova 2 1 Fakultas Ekonomi, Universitas Pasir Pengaraian 2 Fakultas Pertanian, Universitas Pasir Pengaraian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan juga akan berkualitas tinggi. etik profesi. Dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) guna

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan juga akan berkualitas tinggi. etik profesi. Dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) guna BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dunia usaha semakin ketat, termasuk persaingan dalam bisnis jasa akuntan publik. Untuk dapat bertahan di tengah persaingan yang ketat,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Lokasi yang menjadi tempat penelitian ini adalah Inspektorat Kota Gorontalo. Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dari bulan Desember

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Independensi Auditor,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Independensi Auditor, BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Independensi Auditor, Profesionalisme Auditor, dan Akuntabilitas Auditor terhadap Kualitas Audit.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sedangkan pengauditan biasanya tidak menghasilkan data akuntansi, melainkan

BAB 1 PENDAHULUAN. sedangkan pengauditan biasanya tidak menghasilkan data akuntansi, melainkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi menghasilkan laporan keuangan dan informasi penting lainnya, sedangkan pengauditan biasanya tidak menghasilkan data akuntansi, melainkan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan probabilitas melaporkan pelanggaran tergantung pada independensi auditor. Ikatan Akuntan

BAB I PENDAHULUAN. dan probabilitas melaporkan pelanggaran tergantung pada independensi auditor. Ikatan Akuntan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kualitas audit sebagai probabilitas bahwa auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran pada sistem akuntansi klien (De Angelo, 1981). Deis dan Groux

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Dalam penelitian ini, penarikan sampel yang digunakan adalah nonrandom samping/nonprobability sampling yakni convenience sampling, dikarenakan populasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek / sumber

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek / sumber BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Desain Penelitian III.1.1 Populasi dan Sampel III.1.1.1 Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek / sumber yang mempunyai kualitas dan karakteristik

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian 106 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian 106 107 Yogyakarta, 18 Juni 2012 Kepada Yth : Responden Di tempat Bersama ini saya : Nama : Nugraha Agung Eka Putra NIM : 08412144023 Status : Mahasiswa Strata 1 (S-1),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Akuntansi Keuangan (SAK) atau Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Akuntansi Keuangan (SAK) atau Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini, audit terhadap laporan keuangan sangatlah diperlukan. Hal ini dikarenakan laporan keuangan selain digunakan untuk memberikan informasi tentang keadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas audit termasuk salah satu jasa yang sulit untuk diukur secara

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas audit termasuk salah satu jasa yang sulit untuk diukur secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kualitas audit termasuk salah satu jasa yang sulit untuk diukur secara objektif, tidak ada definisi yang pasti mengenai kualitas audit. Kualitas audit merupakan

Lebih terperinci