ANNISA RAHMATIKA SALIM HP :
|
|
- Vera Hadiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, KOMPETENSI DAN INTEGRITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Kepulauan Riau, Sumatera Barat Dan Riau) ANNISA RAHMATIKA SALIM annisarahmatika28@yahoo.com HP : Anggota : KAMALIAH ELFI ILHAM Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau ABSTRACT This research is to examine how for job experience, independency, competency and integrity influence quality audit result to public accountant in the Riau Island, West Sumatra and Riau. All variables in this study were measured using a likert scale. This research was conducted in the area Korda IAI Central Sumatra using auditor respondents who work in public accounting firm located in the Riau Isaland, West Sumatra and Riau. The total number of respondents sampled in the study wereas many as 75 people (75%). The method of data analysis used to test the hypothesis is multiple regression analysis using the program SPSS 17.0 version. Parsial regression test (t test) showed that variable job experience, independence, competency and integrity has influence quality audit result, the magnitudeof the effect caused by (R 2 ) by these fourth variables together 65.70% of the dependent variable, while the remaining 34,30% influnced by other variables not examined n this study. Keywords: Job experience, independency, competency, integrity, quality of audit result. 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan menyediakan bermacam informasi keuangan yang bersifat kuantitatif dan diperlukan sebagai sarana pengambilan keputusan oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Menurut FASB, ada dua karakteristik terpenting yang harus ada dalam laporan keuangan yaitu relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua karakteristik tersebut sangatlah sulit untuk diukur, sehingga para pemakai informasi membutuhkan jasa pihak ketiga yaitu auditor untuk memberi jaminan bahwa laporan keuangan tersebut memang relevan dan dapat diandalkan serta dapat meningkatkan kepercayaan semua pihak yang berkepentingan dengan perusahaan tersebut (Singgih dan Bawono, 2010). Akuntan publik atau auditor dalam tugasnya mengaudit perusahaan klien memiliki posisi yang strategis sebagai pihak ketiga dalam lingkungan perusahaan klien yaitu ketika akuntan publik mengemban tugas dan tanggung jawab dari 1
2 manajemen (agen) untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan yang dikelolanya. Dalam hal ini manajemen ingin supaya kinerjanya terlihat selalu baik dimata pihak eksternal perusahaan terutama pemilik (prinsipal). Akan tetapi disisi lain, pemilik (prinsipal) menginginkan supaya auditor melaporkan dengan sejujurnya keadaan yang ada pada perusahaan yang telah dibiayainya. Dari uraian di atas terlihat adanya suatu kepentingan yang berbeda antara manajemen dan pemakai laporan keuangan (Elfarini, 2007 dalam Lingga dan Meythi, 2011). Kepercayaan yang besar dari pemakai laporan keuangan auditan yang diberikan oleh akuntan publik inilah yang akhirnya mengharuskan auditor memperhatikan kualitas audit yang dihasilkannya.kualitas audit ini menjadi penting karena kualitas audit yang tinggi akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan keputusan (Indah, 2010). Kualitas audit didefinisikan sebagai probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya (De Angelo 1981 dalam Alim dkk, 2007). Agar laporan audit yang dihasilkan auditor berkualitas, maka auditor harus menjalankan pekerjaannya secara professional. Auditor harus mematuhi standar auditing dalam melakukan audit atas laporan keuangan, memperoleh bukti audit yang cukup untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan dan melakukan tahap-tahap proses audit secara lengkap (Sari, 2011). Pengalaman merupakan suatu proses pembelajaran dan penambahan perkembangan potensi bertingkah laku baik dari pendidikan formal maupun non formal atau bisa juga diartikan sebagai suatu proses yang membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi. Pengalaman merupakan atribut yang penting yang harus dimiliki oleh auditor, hal ini terbukti dengan tingkat kesalahan yang dibuat oleh auditor yang tidak berpengalaman lebih banyak daripada auditor yang berpengalaman. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin lama masa kerja dan pengalaman yang dimiliki oleh seorang auditor maka akan menghasilkan kualitas audit yang baik. Auditor tidak hanya perlu memiliki pengalaman atau keahlian saja tetapi auditor juga harus memiliki sikap independen dalam pengauditan. Tanpa adanya independensi, auditor tidak berarti apa-apa. Karena tanpa adanya independensi suatu hasil audit tidak mencerminkan keadaan laporan keuangan sebenarnya. Independensi menurut Mulyadi (2002) berarti sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain. Auditor independen tidak hanya berkewajiban mempertahankan fakta bahwa ia independen, namun auditor juga harus menghindari keadaan yang dapat menyebabkan pihak luar meragukan sikap independensinya.semakin independen seorang auditor dalam melaksanakan tugasnya, maka semakin baik kualitas audit yang dihasilkannya. Kompetensi adalah kualifikasi yang dibutuhkan oleh auditor untuk melakukan audit dengan benar. Semakin banyak kompetensi yang dimiliki oleh auditor maka semakin meningkat pula kualitas audit yang dihasilkannya. Kompetensi semacam itu diperoleh melalui baik jenjang pendidikan secara formal maupun informal, serta pengalaman dalam praktik audit. 2
3 Selain memiliki kompetensi, seorang auditor harus memiliki sikap integritas. Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan bagi anggota dalam menguji semua keputusannya. Integritas mengharuskan seorang auditor untuk bersikap jujur dan transparan, berani, bijaksana dan berttanggung jawab dalam melaksanakan audit. Keempat unsur itu diperlukan untuk membangun kepercayaan dan memberikan dasar bagi pengambilan keputusan yang andal (Pusdiklatwas BPKP, 2005 dalam Sukriah, 2009). Dengan integritas yang tinggi, maka auditor dapat meningkatkan kualitas audit yang dihasilkannya. Beberapa penelitian telah dilakukan mengenai kualitas audit ini. Alim dkk (2007) telah menemukan bahwa kompetensi dan independensi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Elfarini (2007) menunjukkan bahwa kompetensi dan independensi berpengaruh terhadap kualitas audit. Sukriah dkk (2009) juga menunjukkan bahwa independensi dan integritas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan dan pengalaman kerja, objektifitas dan kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas hasil pemeriksaan.efendy MT (2010) menunjukkan bahwa kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit, sedangkan independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.singgih dan Buwono (2010) menunjukkan bahwa secara simultan independensi, pengalaman, due professional care dan akuntabilitas berpengaruh terhadap kualitas audit, sedangkan secara parsial pengalaman tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.lingga dan Meythi (2011) juga menunjukkan bahwa kompetensi dan independensi secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit.rahmawati (2011) menunjukkan kompetensi mempengaruhi kualitas audit, sedangkan independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.tarigan (2011) menunjukkan bahwa secara parsial pengalaman kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial SKPD, sedangkan independensi, objektifitas, integritas dan kompetensi secara simultan berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Penelitian ini merupakan replikasi yang dilakukan oleh Lingga dan Meythi (2011). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada ojek penelitian, yaitu Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ada di Batam, Padang dan Riau. Oleh karena itu, selain ketiga variabel tersebut, dalam penelitian ini ditambahkan dua variabel lain yaitu pengalaman kerja dan integritas untuk dianalisis pengaruhnya terhadap kualitas audit. 1.2 Rumusan Masalah Dengan didasari latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Kompetensi dan Integritas terhadap Kualitas Audit Rumusan masalah di atas dapat dirinci menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Apakah pengalaman kerjaberpengaruh terhadap kualitas audit? 2. Apakah independensi berpengaruh terhadap kualitas audit? 3. Apakah kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit? 4. Apakah integritas berpengaruh terhadap kualitas audit? 3
4 Penelitian ini dijalankan dengan beberapa tujuan. Pertama, untuk menganalisis dan menguji pengaruh pengalaman kerja terhadap kualitas audit. Kedua, untuk menganalisis dan menguji pengaruh independensi terhadap kualitas audit. Ketiga, untuk menganalisis da menguji pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit. Terakhir, penelitian ini dijalankan dengan tujuan untuk menganalisis dan menguji pengaruh integritas terhadap kualitas audit. 1.3 Tinjauan Teori Kualitas Audit Kualitas audit didefinisikan sebagai probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya. Menurut Rosnidah (2010) kualitas audit adalah pelaksanaan audit yang dilakukan sesuai dengan standar sehingga mampu mengungkapkan dan melaporkan apabila terjadi pelanggaran yang dilakukan klien. Ada empat hal dianggap mempunyai hubungan dengan kualitas audit yaitu (1) lama waktu auditor telah melakukan pemeriksaan terhadap suatu perusahaan (tenure), semakin lama seorang auditor telah melakukan audit pada klien yang sama maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin rendah, (2) jumlah klien, semakin banyak jumlah klien maka kualitas audit akan semakin baik karena auditor dengan jumlah klien yang banyak akan berusaha menjaga reputasinya, (3) kesehatan keuangan klien, semakin sehat kondisi keuangan klien maka akan ada kecenderungan klien tersebut untuk menekan auditor agar tidak mengikuti standar, dan (4) review oleh pihak ketiga, kualitas sudit akan meningkat jika auditor tersebut mengetahui bahwa hasil pekerjaannya akan direview oleh pihak ketiga (De Angelo, 1981, dalam Alim dkk., 2007). Dari pengertian diatas, agar laporan audit yang dihasilkan auditor berkualitas, maka auditor harus menjalankan pekerjaannya secara professional. Auditor harus bersikap independen terhadap klien, mematuhi standar auditing dalam melakukan audit atas laporan keuangan, memperoleh bukti kompeten yang cukup untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan dan melakukan tahaptahap proses audit secara lengkap(sari, 2011) Pengalaman Kerja Pengalaman merupakan suatu proses pembelajaran dan pertambahan perkembangan potensi bertingkah laku baik dari pendidikan formal maupun non formal atau bisa diartikan sebagai suatu proses yang membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi.pengalaman merupakan atribut yang penting yang dimiliki oleh audit, hal ini terbukti dengan tingkat kesalahan yang dibuat oleh auditor yang tidak berpengalaman lebih banyak daripada auditor yang berpengalaman. Seorang karyawan yang memiliki pengalaman kerja yang tinggi akan memiliki keunggulan dalam beberapa hal diantaranya: 1) mendeteksi kesalahan, 2) memahami kesalahan dan 3) mencaripenyebab munculnya kesalahan (Purnamasari, 2005). Pengalaman kerja seseorang menunjukkan jenis-jenis pekerjaan yang pernah dilakukan seseorang dan memberikan peluang yang besar bagi seseorang 4
5 untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik. Semakin luas pengalaman kerja seseorang, semakin trampil melakukan pekerjaan dan semakin sempurna pola berpikir dan sikap dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Puspaningsih, 2004). Pengalaman akuntan publik akan terus meningkat seiring dengan makin banyaknya audit yang dilakukan serta kompleksitas transaksi keuangan perusahaan yang diaudit sehingga akan menambah dan memperluas pengetahuannya di bidang akuntansi dan auditing(christiawan, 2002) Independensi Independensi menurut Mulyadi (2002:26-27) berarti sikap mental yangbebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung padaorang lain. Independensi juga berarti adanya kejujuran dalam diri auditor dalammempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang objektif tidak memihakdalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya. Dalam melaksanakan pemeriksaan akuntan, akuntan publik memperolehkepercayaan diri dari klien dan para pemakai laporan keuangan untukmembuktikan kewajaran laporan keuangan yang disusun dan disajikan olehklien. Oleh karena itu, dalam memberikan pendapat mengenai kewajaran laporankeuangan yang diperiksa harus bersikap independen terhadap kepentingan klien,para pemakai laporan keuangan, maupun terhadap kepentingan akuntan publikitu sendiri (Indah, 2010). Dalam Standar Professional Akuntan Publik (SPAP) seksi 220, Standar inimengharuskan auditor bersikap independen, artinya tidak mudah dipengaruhi, karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum (dibedakan dalam hal ia berpraktik sebagai auditor intern).auditor secara intelektual harus jujur, bebas dari kewajiban terhadap kliennya dan tidak mempunyai kepentingan dengan klien, baik terhadap manajemen maupun pemilik Kompetensi Kompetensi adalah kualifikasi yang dibutuhkan oleh auditor untuk melakukan audit dengan benar. Kompetensi semacam itu dapat diperoleh melalui baik jenjang pendidikan secara formal maupun informal, serta pengalaman dalam praktik audit. Karena dalam melakukan peran audit, seorang auditor harus mengumpulkan serta mengevaluasi bukti-bukti yang digunakan untuk mendukung judgment yang diberikannya. Dari bukti-bukti yang dikumpulkan ini harus memadai guna meyakinkan auditor dalam memberikan opini (Tarigan, 2011). Standar umum pertama (SA seksi 210 dalam SPAP, 2001) menyebutkan bahwa audit harus dilaksanakan oleh seorang atau yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. Sedangkan standar umum ketiga (SA seksi 230 dalam SPAP, 2001) menyebutkan bahwa dalam pelaksanaan audit akan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama. Oleh karena itu, maka setiap auditor wajib memiliki kemahiran profesionalitas dan keahlian dalam melaksanakan tugasnya sebagai auditor. 5
6 Kompetensi berkaitan dengan pendidikan dan pengalaman memadai yang dimiliki akuntan publik dalam bidang auditing dan akuntansi. Dalam melaksanakan audit, akuntan publik harus bertindak sebagai seorang yang ahli di bidang akuntansi dan auditing. Selain itu, akuntan publik harus menjalani pelatihan teknis yang cukup yang mencakup aspek teknis maupun pendidikan umum Integritas Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan bagi anggota dalam menguji semua keputusannya. Integritas adalah menjalankan tugas dan pekerjaan dengan selalu memegang teguh Kode Etik dan prinsip-prinsip moral. Integritas mengharuskan seseorang auditor untuk bersikap jujur dan transparan, berani, bijaksana dan bertanggung jawab dalam melaksanakan audit. Keempat unsur itu diperlukan untuk membangun kepercayaan dan memberikan dasar bagi pengambilan keputusan yang andal (Pusdiklatwas BPKP, 2005 dalam Sukriah, 2009). Menurut Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik Integritas No. 102 adalah dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus mempertahankan integritas dan objektivitas, harus bebas dari benturan kepentingan (Conflict Of Interest) dan tidak boleh membiarkan faktor salah saji material (material misstatement) yang diketahuinya atau mengalihkan (mensubordinasikan) pertimbangannya kepada pihak lain. Pada dasarnya integritas akuntan adalah suatu sikap akuntan yang mampukah ia bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa yang berhubungan langsung dengan kepercayaan publik. Dalam menghadapi aturan, standar, panduan khusus atau menghadapi pendapat yang bertentangan, anggota harus menguji keputusan atau perbuatannya dengan bertanya apakah anggota telah melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan apakah anggota telah menjaga integritas dirinya. Integritas mengharuskan anggota untuk mentaati bentuk standar teknis dan etika. Selain itu juga mengharuskan anggota untuk mengikuti prinsip objektivitas dan kehati-hatian professional (Sari, 2011). 1.4 Perumusan Hipotesis Hubungan Pengalaman Kerja dan Kualitas Audit Pengalaman akuntan publik akan terus meningkat seiring dengan makin banyaknya audit yang dilakukan serta kompleksitas transaksi keuangan perusahaan yang diaudit sehingga akan menambah dan memperluas pengetahuannya di bidang akuntansi dan auditing(christiawan, 2002).Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin lama masa kerja dan pengalaman yang dimiliki oleh auditor maka semakin baik dan semakin meningkat pula kualitas audit yang dihasilkannya. H 1 : Pengalaman kerja berpengaruh terhadap kualitas audit 6
7 1.4.2 Hubungan Independensi dan Kualitas Audit Independensi juga berarti adanya kejujuran dalam diri auditor dalammempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang objektif tidak memihakdalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya.auditor harus dapat mengumpulkan setiap informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan audit dimana hal tersebut harus didukung dengan sikap independen. Hal ini menunjukkan bahwa semakin independen seorang auditor maka semakin baik kualitas audit yang dihasilkannya. H 2 : Independensi berpengaruh terhadap kualitas audit Hubungan Kompetensi dan Kualitas Audit Kompetensi adalah kualifikasi yang dibutuhkan auditor untuk melaksanakan audit dengan benar. Kompetensi auditor diukur melalui banyaknya ijasah/sertifikat yang dimiliki serta jumlah/banyaknya keikutsertaan yang bersangkutan dalam pelatihan-pelatihan, seminar atau simposium. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi kompetensi yang dimiliki oleh auditor maka semakin meningkat pula kualitas audit yang dihasilkannya. H 3 : Kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit Hubungan Integritas dan Kualitas Audit Integritas mengharuskan anggota untuk mentaati bentuk standar teknis dan etika. Selain itu juga mengharuskan anggota untuk mengikuti prinsip objektivitas dan kehati-hatian professional (Sari, 2011).Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan integritas yang tinggi, maka auditor dapat meningkatkan kualitas audit yang dihasilkannya. H 4 : Integritas berpengaruh terhadap kualitas audit 2. Metodologi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) dan terdaftar pada Direktori Akuntan Publik Indonesia (IAPI) 2011 di wilayah Sumatera Barat, Kepulauan Riau dan Riau. Jumlah populasi secara keseluruhan dalam penelitian ini adalah 100 orang. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalahsimple random sampling. simple random samplingadalah teknik pengambilan sampeldiambil secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. 2.1 Definisi Operasional Variabel Kualitas Audit Kualitas audit didefinisikan sebagai probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya, definisi ini mengacu kepada De Angelo, 1981, dalam Alim 7
8 dkk., (2007).Instrumen penelitian ini mengukur kualitas audit melalui dua indikator yaitu kesesuaian pemeriksaan dengan standar audit dan kualitas laporan hasil pemeriksaan. Variabel ini diukur dengan menggunakan 10 item pernyataan dengan skala Likert 5 poin, dimana 1 berarti tidak setuju sama sekali, dan 5 sangat setuju dengan pernyataan yang diajukan Pengalaman Kerja Pengalaman merupakan atribut yang penting yang dimiliki oleh audit, hal ini terbukti dengan tingkat kesalahan yang dibuat oleh auditor yang tidak berpengalaman lebih banyak daripada auditor yang berpengalaman, definisi ini mengacu kepada Purnamasari (2005). Instrumen penelitian ini mengukur pengalaman kerja melalui dua indikator yaitu dilihat dari segi lamanya bekerja sebagai auditor dan banyaknya tugas pemeriksaan yang telah dilakukan. Variabel ini diukur dengan menggunakan 8 item pernyataan dengan skala Likert 5 poin, dimana 1 berarti tidak setuju sama sekali, dan 5 sangat setuju dengan pernyataan yang diajukan Independensi Independensi juga berarti adanya kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang objektif tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya, definisi ini mengacu kepada Mulyadi (2002:26-27).Instrumen penelitian ini mengukur independensi melalui tiga indikator yaitu independensi penyusunan program, independensi pelaksanaan pekerjaan dan independensi pelaporan. Variabel ini diukur dengan menggunakan 9 item pernyataan dengan skala Likert 5 poin, dimana 1 berarti tidak setuju sama sekali, dan 5 sangat setuju dengan pernyataan yang diajukan Kompetensi Kompetensi auditor diukur melalui banyaknya ijasah/sertifikat yang dimiliki serta jumlah/banyaknya keikutsertaan yang bersangkutan dalam pelatihan-pelatihan, seminar atau simposium dan lain-lain, definisi ini mengacu kepada Suraida (2005). Instrumen penelitian ini mengukur kompetensi melalui tiga indikator yaitu mutu personal, pengetahuan umum dan keahlian khusus. Variabel ini diukur dengan menggunakan 10 item pernyataan dengan skala Likert 5 poin, dimana 1 berarti tidak setuju sama sekali, dan 5 sangat setuju dengan pernyataan yang diajukan Integritas Integritas adalah kualifikasi yang dibutuhkan auditor dalam melaksanakan audit dengan benar. Integritas mengharuskan seorang auditor untuk bersikap juju dan transparan, berani, bijkasana dan bertanggung jawab dalam melaksanakan audit.instrumen penelitian ini mengukur integritas melalui empat indikator yaitu kejujuran auditor, keberanian auditor, sikap bijaksana auditor dan tanggung jawab auditor. Variabel ini diukur dengan menggunakan 14 item pernyataan dengan skala Likert 5 poin, dimana 1 berarti tidak setuju sama sekali, dan 5 sangat setuju dengan pernyataan yang diajukan. 8
9 2.2 Analisis Data Sebelum melakukan penelitian perlu dilakukan analisis data yang terdiri atas uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas dilakukan dengan melakukan korelasi antara skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel (Ghozali, 2005). Berdasarkan hasil uji validitas item variabel pengalaman kerja, independensi, kompetensi, integritas dan kualitas audit didapatkan nilai koefisien untuk semua item lebih besar dari Dengan demikian setiap item pernyataan dalam tiap-tiap variabel (pengalaman kerja, independensi, kompetensi, integritas dan kualitas audit) dinyatakan valid. Sedangkan, uji reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai Croncbach Alpha. Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua variabel penelitian dinyatakan reliabel dengan nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0.6 (pengalaman kerja = 0.709; independensi = 0.711; kompetensi = 0.753; integritas = dan kualitas audit = 0.784). Untuk melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan model regresi, maka asumsi klasik perlu dipenuhi terlebih dahulu. Asumsi klasik yang perlu dipenuhi yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas dan uji autokorelasi. Hasil uji asumsi klasik yang dilakukan menunjukkan bahwa data penelitian telah memenuhi asumsi klasik yang disyaratkan. Uji goodness of fit adalah uji F yang bertujuan untuk menguji apakah variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2005). Hasil uji F ysng dilakukan menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pengalaman kerja, independensi, kompetensi dan integritas terhadap kualitas audit. 2.3 Metode Pengujian Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diuji dengan teknik analisis regresi berganda (Multiple Regression Analysis) versi 17. Analisis ini bertujuan untuk menguji hubungan antar variabel penelitian dan mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Model yang digunakan dalam regresi berganda untuk melihat pengaruh pengalaman kerja, independensi, kompetensi dan integritas terhadap kualitas audit dalam penelitian ini adalah : Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3+ β4 X4 + ε Keterangan : Y = Kualitas Audit α : Konstanta = Konstanta β1 β2 β3β4 = Koefisien regresi X1 = Pengalaman kerja X2 = Independensi X3 = Kompetensi X4 = Integritas ε = error 3. Hasil dan Pembahasan Sebanyak 100 buah kuesioner telah disebarkan, baik diantar langsung atau dikirimkan lewat pos kepada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Sumatera 9
10 Barat, Kepulauan Riau dan Riau. Sebanyak 75 buah kuesioner atau 75% dari kuesioner yang disebar, dikembalikan oleh responden. Hal ini menunjukkan responden cukup kooperatif dalam penelitian ini. 3.1 Gambaran Umum Responden dan Analisis Deskriptif Dari 75 kuesioner yang diolah, berdasarkan umur diketahui yang menjadiresponden antara umur tahun berjumlah 45 orang (60%), antara umur orang (20%), antara umur orang (9,33%) dan antara sebanyak 8 orang (10,67%). Berdasarkan tingkat pendidikan terakhir responden, responden dengan latar belakang pendidikan diploma berjumlah 2 orang (2,67%), S1 sebanyak 55 orang (73,33%), S2 sebanyak 15 orang (20%) dan S3 sebanyak 3 orang (4%). Berdasarkan bidang kerja yang ditangani oleh responden, responden yang bekerja dibidang auditing berjumlah 39 orang (52%), yang bekerja dibidang konsul sebanyak 15 orang (20%), yang bekerja dibidang perpajakan sebanyak 20 orang (26,67%) dan yang bekerja dibidang sistem 1 orang (1,33%). Berdasarkan lama responden bekerja, responden yang bekerja selama 1 tahun 12 orang (16%), lama bekerja 2 tahun sebanyak 25 orang (33,33%), lama bekerja 3-5 tahun sebanyak 20 orang (26,67%) dan lama bekerja lebih dari 10 tahun berjumlah 8 orang (10,67%).Berdasarkan posisi jabatan responden, reponden yang berposisi magang berjumlah 0 (0%), responden yang berposisi supervisor sebanyak 10 orang (13,33%), responden yang berposisi staff auditor sebanyak 28 orang (37,33%), responden yang berposisi auditor junior sebanyak 12 orang (16%), responden yang berposisi auditor senior sebanyak 17 orang (22,67%) dan responden yang berposisi sebagai manajer kap sebanyak 8 orang (10,67%). Berdasarkan analisis deskriptif yang dilakukan terhadap variabel penelitian diperoleh nilai rata-rata, nilai minimum dan maksimum serta standar deviasi variabel penelitian seperti yang disajikan pada tabel 3.1 berikut ini : Tabel 3.1 Tabel Analisis Deskriptif Data Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Kualitas Audit Pengalaman Kerja Independensi Kompetensi Integritas Valid N (listwise) 75 Sumber : Data Olahan (2012) Berdasarkan tabel 3.1 diatas dapat dilihat bahwa kualitas audit mempunyai nilai minimum 30, maksimum 50 dan rata-rata jawaban responden adalah sebesar dengan standar deviasi Pengalaman kerja mempunyai nilai minimum 30, maksimum 40 dan rata-rata jawaban responden adalah sebesar dengan standar deviasi Independensi mempunyai nilai minimum 28, maksimum 7 dan rata-rata jawaban responden adalah sebesar 10
11 dengan standar deviasi Kompetensi mempunyai nilai minimum 42, maksimum 62 dan rata-rata jawaban responden adalah sebesar dengan standar deviasi Sedangkan integritas mempunyai nilai minimum 30, maksimum 50 dan rata-rata jawaban responden adalah sebesar dengan standar deviasi Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan model regresi. Untuk menggunakan model regresi maka uji asumsi klasik terlebih dahulu harus dilakukan. Uji asumsi klasik yang perlu dilakukan meliputi uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas dan uji normalitas. Uji asumsi klasik telah dilakukan dan hasil uji asumsi klasik menunjukkan data penelitian telah terdistribusi dengan normal serta bebas dari heterokedastisitas, autokorelasi dan multikolinearitas. Tabel 3.2 Hasil Analisis Regresi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) PK I K IN a. Dependent Variable: KA Pengalaman kerja berpengaruh terhadap kualitas audit Berdasarkan hasil perhitungan regresi pada tabel 3.2 diperoleh nilai p value (sign) yang artinya lebih kecil dari 0.05 yang menunjukkan adanya pengaruh antara pengalaman kerja terhadap kualitas audit. Hal ini berarti bahwa auditor yang berpengalaman diasumsikan dapat memberikan kualitas audit yang lebih baik dibandingkan dengan auditor yang belum berpengalaman. Secara teknis, semakin banyak tugas yang auditor kerjakan, akan semakin mengasah keahliannya dalam mendeteksi suatu hal yang memerlukan perlakuan khusus yang banyak dijumpai dalam melakukan pekerjaannya Independensi berpengaruh terhadap kualitas audit Berdasarkan hasil perhitungan regresi pada tabel 3.2 diperoleh nilai p value (sign) yang artinya lebih kecil dari 0.05 yang menunjukkan adanya pengaruh antara independensi terhadap kualitas audit. 11
12 Hal ini berarti bahwa jika seorang auditor bersikap independen, maka penilaiannya akan mecerminkan kondisi yang sebenarnya dari sebuah perusahaan yang diperiksa. Dengan demikian maka jaminan atas keandalan laporan yang diberikan oleh auditor dapat dipercaya oleh semua pihak yang berkepentingan. Maka auditor dituntut untuk mempertahankan sikap independensi sehingga dapat menghasilkan kualitas audit yang tinggi Kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit Berdasarkan hasil perhitungan regresi pada tabel 3.2 diperoleh nilai p value (sign) yang artinya lebih kecil dari 0.05 yang menunjukkan adanya pengaruh antara kompetensi terhadap kualitas audit. Hal ini berarti bahwa kualitas audit dapat dicapai jika auditor memiliki kompetensi yang baik. Auditor sebagai ujung tombak pelaksanaan tugas audit memang harus senantiasa meningkatkan pengetahuan yang telah dimiliki agara penerapan pengetahuan dapat maksimal dalam praktiknya Integritas berpengaruh terhadap kualitas audit Berdasarkan hasil perhitungan regresi pada tabel 3.2 diperoleh nilai p value (sign) yang artinya lebih kecil dari 0.05 yang menunjukkan adanya pengaruh antara integritas terhadap kualitas audit. Hal ini berarti bahwa Auditor harus melaksanakan audit dengan bersikap jujur, berani, bijaksana dan bertanggung jawab. Jika seorang auditor dapat mempertahankan sikap integritasnya, maka auditor dapat membangun kepercayaan publik dan memberikan dasar bagi pengambilan keputusan yang andal. Maka auditor dituntut untuk mempertahankan sikap integritas sehingga dapat menghasilkan kualitas audit yang tinggi. 4. Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada 20 sampel Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Directory IAPI periode 2011, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil pengujian validitas dan reliabilitas untuk seluruh variabel telah memberikan hasil yang baik. Pengujian terhadap setiap pertanyaan dengan menggunakan korelasi Product Moment Pearson menunjukkan bahwa setiap butir pertanyaan valid, yakni r hitung > r tabel dan untuk reliabilitas setiap instrument dihitung dengan Cronbach Alpha menunjukkan bahwa memiliki nilai yang lebih besar dari 0,60 berarti semua instrument reliable. 2. Pengujian hiipotesis menunjukkan bahwa variabel Pengalaman Kerja, Independensi, Kompetensi dan Integritas memiliki pengaruh terhadap Kualitas Audit. 3. Hasil pengujian koefisien determinasi (R 2 ) sebesar memberi pengertian bahwa 65.70% kualitas audit dipengaruhi oleh Pengalaman Kerja, Independensi, Kompetensi dan Integritas. Jumlah koefisien determinasi sebesar 12
13 65.70% memberi gambaran bahwa masih ada 34.30% variabel lain yang mempengaruhi kualitas audit. 4.2 Saran Terdapat beberapa saran dalam penelitian ini yang nantinya dapat berguna dan dapat memberikan arah bagi penelitian selanjutnya, yaitu sebagai berikut : 1. Peneliti berikutnya dapat melakukan penelitian diprovinsi lain khususnya se- Sumatera atau diluar pulau Sumatera, sehingga nantinya hasil bias digeneralisasi untuk lingkup yang lebih luas serta mencantumkan waktu pengembalian kuesioner. 2. Peneliti selanjutnya dapat lebih maksimal memperoleh data kueisoner yang baik, bila perlu mengunjungi KAP secara langsung karena tingkat pengembaliannya lebih jelas dan dapat dipantau secara langsung. 3. Peneliti selanjutnya disarankan menambah variabel penelitian lainnya yang dapat mempengaruhi kulitas audit oleh akuntan publik. DAFTAR PUSTAKA Abdul Halim. (2003). Analisis Investasi. Salemba Empat. Jakarta. Alim, M. Nizarul, Trisna Hapsari dan Lilik Purwanti Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi. SNA X. Makassar. Jurnal Angelo, Linda E Auditor Size And Audit Quality. Journal of Accounting and Economics III. Arens A. Alvin, Mark Beasley, dan Randal Elder Auditing and Assurance Service. Edisi 12. Pearson Education International. Boynton, William C, Raymond N. Johnson, dan Walter G. Kell Modern Auditing: Assurance Services and the Integrity of Financial Reporting. United States of America: Hermitage (Penerjemah: Drs Paul A. Rajoe, MM, Gina). Christiawan, Yulius Jogi Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik: Refleksi Hasil Penelitian Empiris. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 4, No.2, November. Efendy, MT Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan Daerah (Studi Empiris Pada Pemerintah Kota Gorontalo). Tesis Universitas Diponegoro. Semarang. Elfarini, Eunike C Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kualitas Audit. Skripsi Universitas Semarang. Semarang. Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. 13
14 Harhinto, Teguh Pengaruh Keahlian Dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Studi Empiris Pada KAP Di Jawa Timur. Skripsi Universitas Diponegoro. Semarang. Haryani, AM Pengaruh Independensi Auditor, Keahlian Profesional Auditor Dan Tenur Kantor Akuntan Publik (Kap) Terhadap Kualitas Audit Penggantian Kap Kasus Kewajiban Rotasi Audit. Skripsi Universitas Negeri Semarang. Semarang. Hidayat, MT Pengaruh Faktor-Faktor Akuntabilitas Auditor Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang). Universitas Diponegoro. Semarang. Indah, Siti NurMawar, Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit. Universitas Diponegoro Semarang. Skripsi. Lingga, Ita salsalina dan Meythi, Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit. Universitas Kristen Maranatha Bandung. Skripsi. Mulyadi Auditing. Edisi Keenam. Salemba Empat. Jakarta. Mayangsari, Sekar Pengaruh Keahlian Audit dan Independensi Terhadap Pendapat Audit : Sebuah Kuasieksperimen. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol 6, No 1. Oktavia, Reni Pengaruh Pengalaman Audit Dan Self-Efficacy Terhadap Keputusan Auditor. Jurnal Universitas Lampung. Lampung. Purnamasari, Dian Indri, Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap HubunganPartisipatif dengan Efektifitas Sistem Informasi. Jurnal Riset Akuntansi Keuangan. Purwanto dan Suharyadi Statistika Untuk Ekonomi Dan Keuangan Modern. Salemba Empat. Jakarta. Puspaningsih Abriyani, Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Manajer Perusahaan Manufaktur. JAAI. Rahmawati, Annisa Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kualitas Audit (Studi Pada Kantor Akuntan Publik Di Surabaya). Skripsi Universitas Airlangga. Surabaya. Rosnidah, Ida. Rawi dan Kamarudin Analisis Dampak Motivasi Dan Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan Daerah (Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Cirebon). Jurnal Akuntansi. Bandung. Sari, Nungky Nurmalita, Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektifitas, Integritas, Kompetensi dan Etika terhadap Kualitas Audit. Universitas Diponegoro Semarang. Skripsi. Sekaran, Uma Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Salemba Empat. Jakarta. Setiawan, Rendy Adi Pengaruh Independensi Dan Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada KAP Di Malang & Surabaya). Skripsi Universitas Brawijaya. Malang 14
15 Singgih, Elisa Muliani dan Icuk Rangga Bawono, Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care dan Akuntabilitas terhadap Kualitas Audit. SNA XIII. Purwokerto. Jurnal. Sukriah, Ika, Akram dan Biana Adha Inapty Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektifitas, Integritas dan Kompetensi terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. Jurnal Riset Akuntansi Keuangan. Suraida, Ida, Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalaman Audit dan Risiko Audit terhadap Skeptisme Profesional Auditordan Ketepatan Pemberian Opini Akuntan Publik. Sosiohumaniora, Vol. 7, No. 3. Jurnal Sugiyono Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung. Tarigan, Sabri, Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektifitas, Integritas dan Kompetensi terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. Universitas Sumatera Utara Medan. Skripsi. Widhi, Frianty Kartika Pengaruh Faktor-faktor Keahlian Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris KAP Di Jakarta). Skripsi Universitas Diponegoro. Semarang. Winarna Jaka, Independensi Auditor : Suatu Tantangan Di Masa Depan. JAAI Wiramurti Aditya, Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Auditor terhadap Kelangsungan Usaha Kantor Akuntan Publik Di Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta. Skripsi. Ikatan Akuntan Indonesia Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat. Jakarta. 15
16
Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang)
Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang) Ponny Harsanti, Aprilia Whetyningtyas 1 Diterima : 6 Sepember
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH (STUDI EMPIRIS DI KABUPATEN KARANGANYAR, KLATEN
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH (STUDI EMPIRIS DI KABUPATEN KARANGANYAR, KLATEN SUKOHARJO, DAN WONOGIRI) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atas kinerja perusahaan melalui pemeriksaan laporan keuangan. Laporan
BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. A. Latar Belakang Masalah Akuntan publik
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pada hasil penelitian, maka kesimpulan yang dapat dibuat adalah sebagai berikut: 1.
57 BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pada hasil penelitian, maka kesimpulan yang dapat dibuat adalah sebagai berikut: 1. Tidak ada pengaruh antara akuntabilitas (motivasi)
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi. Disusun oleh: ANDHIKA HERTAS P B
PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAHAP KUALITAS AUDIT INSPEKTORAT KOTA SURAKARTA DAN JOGJAKARTA DALAM PENGAWASAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciPENGARUH KECERMATAN PROFESI, OBYEKTIFITAS, INDEPENDENSI, KEPATUHAN PADA KODE ETIK DAN INTEGRITAS TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN.
PENGARUH KECERMATAN PROFESI, OBYEKTIFITAS, INDEPENDENSI, KEPATUHAN PADA KODE ETIK DAN INTEGRITAS TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN Oleh Sumarni 1, Herawati 1, Yunilma 2 1 Jurusan Akuntansi, Fakultas
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. kompetensi, independensi, dan profesionalisme terhadap pendeteksian kecurangan
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengalaman, kompetensi, independensi, dan profesionalisme terhadap pendeteksian kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pengalaman Kerja, Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit. Berdasarkan hasil
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1. Pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Hal ini menunjukkan
Lebih terperinciPENGARUH AKUNTABILITAS, INDEPENDENSI, PENGALAMAN KERJA DAN STANDAR AUDITTERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA BATAM
PENGARUH AKUNTABILITAS, INDEPENDENSI, PENGALAMAN KERJA DAN STANDAR AUDITTERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA BATAM Viola Syukrina E Janrosl Universitas Putra Batam,Indonesia viola.myudzz21@gmail.com
Lebih terperinciPENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI
PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Kota Surakarta dan Yogyakarta) NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciPENGARUH INDEPENDENSI, KECAKAPAN PROFESIONAL, OBYEKTIVITAS, KOMPETENSI, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT
PENGARUH INDEPENDENSI, KECAKAPAN PROFESIONAL, OBYEKTIVITAS, KOMPETENSI, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT (Studi Empiris di Pemerintah Kota Surakarta dan Pemerintah Kabupaten Wonogiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam melakukan audit (Mulyadi dan Puradiredja, (1998)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi akuntan publik atau auditor merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Masyarakat mengharapkan profesi akuntan publik melakukan penilaian yang bebas dan
Lebih terperinciPENGARUH AKUNTABILITAS, KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALITAS AUDIT
PENGARUH AKUNTABILITAS, KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk
Lebih terperinciAbdul Halim Retno Wulandari (Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Kanjuruhan Malang)
PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, PENGALAMAN DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Auditor Kantor Akuntan Publik Di Kota Malang) Putri Fitrika Imansari (Program Studi Akuntansi,
Lebih terperinciPENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, KECAKAPAN PROFESIONAL, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN AUDIT
PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, KECAKAPAN PROFESIONAL, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN AUDIT (Studi Empiris KAP di Yogyakarta dan Surakarta) NASKAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan probabilitas melaporkan pelanggaran tergantung pada independensi auditor. Ikatan Akuntan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kualitas audit sebagai probabilitas bahwa auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran pada sistem akuntansi klien (De Angelo, 1981). Deis dan Groux
Lebih terperinciPERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR
PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR Maretha No. Hp : 081298286068 Email : chen_thatha@yahoo.com (Maretha, Hidayatullah,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan (Mulyadi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi akuntan publik memiliki peranan penting dalam melakukan audit laporan keuangan dalam suatu organisasi dan merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Profesi seorang akuntan publik merupakan salah satu profesi kepercayaan bagi para pihak yang berkepentingan, di antaranya adalah kreditor, investor, pemilik
Lebih terperinciPENGARUH ETIKA PROFESI, PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI DAN KEAHLIAN AUDIT TERHADAP KETEPATAN PEMBERIAN OPINI AUDITOR
PENGARUH ETIKA PROFESI, PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI DAN KEAHLIAN AUDIT TERHADAP KETEPATAN PEMBERIAN OPINI AUDITOR (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah) PUBLIKASI ILMIAH Diajukan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi,
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi, profesionalisme, dan independensi berpengaruh terhadap kualitas audit
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dampak kompetensi, independensi auditor, dan tekanan anggaran waktu terhadap kualitas audit pada KAP di
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu manfaat dari jasa akuntan publik adalah memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan. Para pengguna laporan audit mengharapkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat penelitian. 1. Waktu Penelitian Penelitian ini berlangsung selama 3 bulan yang dimulai dari November 2014 sampai dengan Januari 2015. Data yang digunakan hanya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 19,9% dan tingkat regresi Y = 2, ,409X 1 terhadap Kualitas
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dalam penelitian ini terdapat enam hipotesis yang dianalisis dengan menggunakan uji linier berganda, dan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis, maka
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai analisis data dan hasil penelitian tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan pemberian opini oleh auditor.
Lebih terperinciPENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR dan ETIKA PROFESI TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS
e-jurnal BINAR 27 AKUNTANSI e-jurnal Vol. 2 No. BINAR 1, Januari AKUNTANSI 2013 Vol. 2 No. 1, April 2013 ISSN 2303-1522 PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR dan ETIKA PROFESI TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Menurut FASB, dua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntan publik sangat dibutuhkan dalam menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap aktivitas dan kinerja perusahaan. Jasa akuntan publik sering digunakan oleh
Lebih terperinciPENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL CARE, AKUNTABILITAS, DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT
PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL CARE, AKUNTABILITAS, DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik Kota Semarang) NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: HAFIZD
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Keahlian audit, situasi audit, dan independensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi formal yang beroperasi dengan menjual atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan organisasi formal yang beroperasi dengan menjual atau menghasilkan barang maupun jasa kepada masyarakat. Sebagian besar perusahaan memiliki
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah k ti e g n e m r a d e k es na k u b M, O ZC LI
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Profesi auditor telah menjadi sorotan masyarakat dalam beberapa tahun terakhir, terutama pada perusahaan go public yang harus memberikan informasi berupa laporan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan data primer dengan
BAB V PENUTUP Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan data primer dengan menggunakan kuesioner dalam pengumpulan datanya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua karakteristik
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan menyediakan berbagai informasi keuangan yang bersifat kuantitatif dan diperlukan sebagai sarana pengambilan keputusan baik oleh pihak internal maupun
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
48 BAB IV ANALISIS DATA Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi skeptisisme profesional auditor pada KAP di Yogyakarta. Sesuai dengan permasalahan dan perumusan
Lebih terperinciDisusun Oleh: LISTYA RINI B PROGRAM
PENGARUH INDEPENDENSI, OBYEKTIVITAS, PENGALAMAN KERJA, PENGETAHUAN, DAN INTEGRITAS TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT (Studi Kasus pada Inspektorat Tingkat Kabupaten di Surakarta, Karanganyar, dan Sragen) NASKAH
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan hipotesis yang dilakukan dengan analisis regresi linier berganda, maka dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap kualitas audit yang dihasilkan oleh
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Beberapa tahun terakhir sangat berarti bagi profesi akuntan khususnya para auditor. Munculnya beberapa kasus mengenai profesi auditor di awal abad ini mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat. yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi akuntan publik memiliki peranan penting dalam melakukan audit laporan keuangan dalam suatu organisasi dan merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari
Lebih terperinci: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang
Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 : Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang : Kuesioner : Hasil Uji Deskriptif : Hasil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini kasus korupsi atau penyelewengan keuangan makin marak terjadi di perusahaan sehingga jasa akuntan publik semakin dibutuhkan. Akuntan publik profesional
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. inspektorat tingkat kota/kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah auditor pemerintah yang bekerja pada inspektorat tingkat kota/kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Subyek penelitian
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Dalam penelitian ini, penarikan sampel yang digunakan adalah nonrandom samping/nonprobability sampling yakni convenience sampling, dikarenakan populasi
Lebih terperinciBoyke Raja Hizkia Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Indonesia
PENGARUH DIMENSI PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PROSES AUDIT LAPORAN KEUANGAN PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK BERAFILIASI Boyke Raja Hizkia Universitas Bina Nusantara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun eksternal perusahaan. Menurut Financial Accounting Standards
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan menyediakan berbagai informasi yang diperlukan sebagai saran pengambilan keputusan baik oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan menyediakan berbagai informasi yang diperlukan sebagai sarana pengambilan keputusan baik oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan.
Lebih terperinciKategori Frekuensi Prosentase. Jenis kelamin Wanita 12 33,3 Jumlah % , ,6 Usia
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1. Deskripsi Responden Kuesioner dalam penelitian ini dibagikan kepada 36 auditor Inspecção Geral do Estado, República Democrátika de Timor Leste (RDTL). Tahapan dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. melaporkan penyelewengan yang terjadi dalam sistem akuntansi klien (Deangelo, 1981).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kualitas Hasil Pemeriksaan Kualitas audit diartikan sebagai probabilitas seorang auditor dalam menentukan dan melaporkan penyelewengan yang terjadi dalam
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner
BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan data yang telah disebar kepada pelanggan Alfamart dengan total 100 kuesioner yang diberikan langsung kepada para pelanggan Alfamart.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian dalam penulisan ini adalah Pengaruh Etika Profesi dan Pengalaman Auditor Terhadap Ketaatan Kualitas Audit. Unit Penelitian yang penulis
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Data
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data 4.1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap auditor yang bekerja pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Sulawesi
Lebih terperinciPENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI,TIME BUDGET PRESSURE DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT. (StudiEmpiris padakantor AkuntanPublik
PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI,TIME BUDGET PRESSURE DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (StudiEmpiris padakantor AkuntanPublik disurakarta danyogyakarta) NASKAH PUBLIKASI Disusunoleh: EMI SURYANI
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
7 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori Agensi (Agency Theory) Teori keagenan (agency theory) menjelaskan mengenai hubungan agensi dengan menggunakan metamorfosa dari sebuah kontrak. Agensi teori bertujuan
Lebih terperinciPENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik se-provinsi Yogyakarta)
0 PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik se-provinsi Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Penentuan Sampel Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Berdasarkan penyebaran data kepada auditor di Kantor Akuntan Publik yang berada di Jakarta Barat jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 80
Lebih terperinciBawasda Di Surakarta Dan Karanganyar) NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : DIMAS GUNTUR PRASETYO B
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris Pada Inspektorat Tingkat Kota/Kabupaten Atau Bawasda Di Surakarta Dan Karanganyar) NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Atribusi Menurut Fritz Heider sebagai pencetus teori atribusi, teori atribusi merupakan teori yang menjelaskan tentang perilaku seseorang. Teori atribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. eksternal perusahaan. (Singgih dan Bawono 2010). sulit untuk diukur, sehingga para pemakai informasi membutuhkan jasa pihak
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Laporan keuangan merupakan salah satu media terpenting dalam mengkomunikasikan fakta-fakta mengenai perusahaan dan sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi
Lebih terperinciKeywords : Independence, competence, professionalism, Time Limits Audit, Audit Quality.
PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, PROFESIONALISME DAN BATASAN WAKTU AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta) Oleh : Sriyati Rahma Al Husna, Kun Ismawati ABSTRACT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengertian audit menurut Mulyadi (2011:9) adalah suatu proses sistematik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengertian audit menurut Mulyadi (2011:9) adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataanpernyataan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlahnya. Pertanggungjawaban atas penggunaan dana untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah mengelola Negara yang mencakup dana yang cukup besar jumlahnya. Pertanggungjawaban atas penggunaan dana untuk penyelenggaraan pemerintahan seharusnya didukung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dihasilkan juga akan berkualitas tinggi. etik profesi. Dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) guna
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dunia usaha semakin ketat, termasuk persaingan dalam bisnis jasa akuntan publik. Untuk dapat bertahan di tengah persaingan yang ketat,
Lebih terperinciPENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT
PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta dan Kota Semarang) NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek / Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji dan mengetahui pengaruh variabel independen yang terdiri dari pengalaman auditor, independensi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Menurut FASB, ada dua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan menyediakan berbagai informasi keuangan yang bersifat kuantitatif dan diperlukan sebagai sarana pengambilan keputusan baik oleh pihak internal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu manfaat dari jasa akuntan publik adalah memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan salah satu profesi yang bergantung kepada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Profesi akuntan publik merupakan salah satu profesi yang bergantung kepada kepercayaan publik. Salah satu jasa akuntan publik adalah memberikan informasi yang akurat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada konsumen Warteg yang berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. lanjut yang disajikan dalam Tabel 4.1. berikut ini: Tabel 4.1. Data kuesioner yang disebar
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Provinsi Yogyakarta. Terdapat 100 kuesioner
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia usaha yang semakin kompetitif (Nirmala dan Cahyonowati, 2013).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Audit merupakan pengumpulan data dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua karakteristik tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan menyediakan berbagai informasi keuangan yang bersifat kuantitatif dan diperlukan sebagai sarana pengambilan keputusan baik oleh pihak internal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pada Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2015 yang berada
32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan Data Penelitian 3.1.1 Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar pada Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Lebih terperinciPENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BEKASI ETIN RAHMAWATI /
PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BEKASI ETIN RAHMAWATI / 29210026 LATAR BELAKANG Pihak manajemen berkepentingan untuk menyanjikan laporan keuangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam tugas pemeriksaan pada Inspektorat di kabupaten/kota yang mendapatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, penelitian melakukan penelitian terhadap pegawai inspektorat provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian akan dilakukan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggunaan dana yang dapat dipertanggungjawabkan. Pengawasan bersifat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu negara yang dikelola oleh pemerintahan selalu mencakup penggunaan dana yang cukup besar jumlahnya untuk melaksanakan aktivitas pemerintahan. Pertanggungjawaban
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. variabel kompetensi, independensi, dan profesionalisme memiliki pengaruh
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Agusti dan Pratistha (2013) membuktikan melalui penelitiannya bahwa variabel kompetensi, independensi, dan profesionalisme memiliki pengaruh signifikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlahnya. Pertanggungjawaban atas penggunaan dana untuk penyelenggaraan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah mengelola Negara yang mencakup dana yang cukup besar jumlahnya. Pertanggungjawaban atas penggunaan dana untuk penyelenggaraan pemerintahan seharusnya didukung
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data 1. Hasil Pengumpulan Data Bab ini menjelaskan data yang dikumpulkan dan dianalisis untuk membuktikan analisis pengaruh Audit Tenure, Ukuran KAP,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS. Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Perwakilan Propinsi Jawa Tengah.
BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Data Pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yaitu auditor yang berprofesi pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka didapatkan hasil kesimpulan sebagai berikut : 1. Independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas hasil audit. Hasil
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA
ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA DAN UNIVERSITAS NASIONAL) Nama : Nurul Irmawati NPM
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Beberapa kasus keuangan yang terjadi di perusahaan besar baik di dalam maupun diluar negeri manjadikan kualitas audit untuk tetap diperhatikan. Kasus Enron
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan teori 1. Teori agensi (Agency Theory) Teori keagenan (agency theory) adalah teori yang menjelaskan konflik yang terjadi antara pihak manajemen perusahaan selaku agen dengan
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris Pada Inspektorat Tingkat Kota/Kabupaten Di Surakarta Dan Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI Diajukan
Lebih terperinciArsha Karunia Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
PENGARUH INDEPENDENSI, KEAHLIAN PROFESIONAL, PENGALAMAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA APARAT INSPEKTORAT PROVINSI JAWA TIMUR Arsha Karunia Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. ekonomi yang dilakukan seseorang atau kelompok yang independen dan bertujuan untuk
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS II.1 Auditing Pada umumnya audit merupakan kegiatan pemeriksaan terhadap suatu kesatuan ekonomi yang dilakukan seseorang atau kelompok yang independen dan
Lebih terperinciPENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, WORKLOAD DAN SPESIALISASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT
PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, WORKLOAD DAN SPESIALISASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Auditor KAP Di Surakarta dan Yogyakarta) NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : DEWI HANDAYANI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan informasi yang terdapat antara manajer dan para pemegang saham dengan menggunakan pihak luar untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meneliti hubungan dua variabel atau lebih. Bertujuan untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian asosiatif karena penelitian ini meneliti hubungan dua variabel atau lebih. Bertujuan untuk menganalisis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut De Angelo (1981) dalam Watkins et al (2004) mendefinisikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Audit 2.1.1 Pengertian Kualitas Audit Menurut De Angelo (1981) dalam Watkins et al (2004) mendefinisikan kualitas sebagai kemungkinan dimana or akan menemukan dan melaporkan
Lebih terperinciKevin Rachmuliza (C1C009115), dibawah bimbingan Reni Yustien 1) dan Andi Mirdah 2)
PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, PENGALAMAN DAN AKUNTABILITAS AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Kota Padang) Kevin Rachmuliza (C1C009115), dibawah bimbingan
Lebih terperinciPENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT OLEH AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA
102 PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT OLEH AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA IMMANUEL SETIAWAN SLAMET ABSTRACT The study entitled "The Effect of Job Experience,
Lebih terperinciPENGARUH INDEPENDENSI, ETIKA AUDITOR, DUE PROFESSIONAL CARE, AKUNTABILITAS, DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT
PENGARUH INDEPENDENSI, ETIKA AUDITOR, DUE PROFESSIONAL CARE, AKUNTABILITAS, DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi pada Auditor di KAP Surakarta dan Yogyakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini dilaksanakan di Kantor Akuntan Publik yang berada di wilayah Jakarta Selatan. Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keputusan. Menurut finally accounting standart board (FASB), laporan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Akuntan publik sangat dibutuhkan dalam menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap aktivitas dan kinerja perusahaan. Jasa akuntan pulik sering digunakan oleh
Lebih terperinci