Bacalah dengan seksama makalah ini dan jawab pertanyaanya secara individu dan dikumpulkan jam 10 pagi hari ini 1. buku wajib untuk mata kuliah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bacalah dengan seksama makalah ini dan jawab pertanyaanya secara individu dan dikumpulkan jam 10 pagi hari ini 1. buku wajib untuk mata kuliah"

Transkripsi

1 Bacalah dengan seksama makalah ini dan jawab pertanyaanya secara individu dan dikumpulkan jam 10 pagi hari ini 1. buku wajib untuk mata kuliah tertentu yang diterbitkan untuk interval waktu yang tidak beraturan. Materi yang disajikan bersifat khusus pada cabang ilmu tertentu dan ditulis oleh penulis yang derajad kepakarannya telah diakui oleh perorangan atau kelompok yang menekuni cabang ilmu itu disebut buku majalah ilmiah yang berisi artikel-artikel ilmiah, biasanya diterbitkan oleh organisasi profesi tertentu atau kelembagaan penelitian disebut merupakan majalah ilmiah yang menyajikan ikhtisar artikel dari jurnal-jurnal yang muthakir (up to date) sifatnya disebut terbitan berkala yang umumnya hanya memuat satu artikel ilmiah secara singkat. Kelangsungan sebuah buletin sangat ditentukan oleh ada atau tidak adanya penyumbang tulisan disebut resensi dari beberapa literatur yang diterbitkan beberaa tahun sebelumnya disebut ada referensi sebagai berikut: Angka kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan adalah banyaknya tiaptiap zat gizi esensial yang harus dipenuhi dari makanan sehari-hari untuk mencegah defisiensi zat gizr (Sudiarti & Utari, 2006). AKG dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, berat badan, aktivitas fisik, dan keadaan fisiologis seperti hamil atau menyusui. Angka kecukupan gizi (AKG) berbeda dengan angka kebutuhan gizi (dietary requirement). Angka kebutuhan gizi adalah banyaknya zat gizi minimal yang dibutuhkan seseorang untuk mempertahankan status gizi yang adekuat... Pertanyaan: a. Referensi ini anda dapat pada buku dengan judul analisa qizi usila, pengarang : ady setia mahendra putra, terbit di EGC di jakarta pada tahun 2015 referensi pada halaman 20. Bagaimana cara menulis kutipan jika nama pengarang ditulis sebelum bunyi kutipan. b. Dana bagaimana cara menulis kutipan jika nama pengarang kita cantumkan setelah bunyi kutipan Anda mndapatkan buku dengan judul aplikasi metode penelitian ditulis oleh samuel ahmad rofieg basuni, dibuat tahun 2010 yang diterbitkan oleh graha ilmu dari yogyakarta, bagaimana cara menulis daftar pustka buku ini 8. Anda mndapatkan buku dengan judul aplikasi metode penelitian ditulis oleh 2 orang yaitu yusuf ahmad dan muhamad rofig, dibuat tahun 2010 yang diterbitkan oleh graha ilmu dari yogyakarta, bagaimana cara menulis daftar pustaka buku ini 9. Anda mndapatkan buku dengan judul aplikasi metode penelitian ditulis oleh 5 orang yaitu (1) basuni, (2) rofiq, (3) ahmad zaini, (4)

2 ahmad sudiro dan (5) munaroh,, dibuat tahun 2010 yang diterbitkan oleh graha ilmu dari yogyakarta, bagaimana cara menulis daftar pustaka buku ini 10. Anda dapat bahan dari jurnal penulis ahmad rifai, tahun terbit 2014 judul artikel buku model asuhan keperawatan, edisi 10, diterbitkan disurabaya, nama jurnal kesehatan prima, bagaimana cara menulis daftar pustaka A. Soal kerangka konsep & hipotesis 11. suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainya dari masalah yang ingin diteliti disebut : 12. hasil tangkapan seseorang atau gambaran tentang objek atau ide terhadap rangsangan (stimulus) objek yang merupakan proses mental untuk berpikir kreatif disebut : 13. kerangka konsep mengacu pada suatu konsep yang telah ada (cukup satu). Variabel yang membentuk kerangka konsep disesuaikan dengan variabel yang relevan dengan permasalahan yang ada (tujuan penelitian). Jadi hanya mencoba mencocokkan teori, konsep dengan realita permasalahan di lapangan, adalah asas pembuatan kerangka pikir untuk pendidikan : 14. hasil akhir dari proses konseptualisasi disebut : 15. pendapat yang kebenaranya masih dangkal dan perlu diuji kebenaranya disebut : 16. adanya perbedaan atau adanya hubungan antara dua fenomena yang diteliti (variable bebas dengan variabel terikat), diberi notasi atau symbol dengan (HI) disebut : a) Hipotesis nol b) Hipotesis alternative c) Hipotesis d) Parsial e) Central 17. sebagai tidak adanya hubungan atau perbedaan antara dua fenomena yang diteliti disebut : a) Hipotesis nol b) Hipotesis alternative c) Hipotesis d) Parsial e) Central

3 18. Hipotesis yang menggambarkan spesifik ciri ciri suatu tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak membuat perbandingan atau hubungan disebut : a) Hipotesis deskriptif b) Hipotesis c) Komparatif d) Hipotesis korelasi e) Hipoaktif frontal 19. Suatu pernyataan yang menunjukan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih disebut : a) Hipotesis deskriptif b) Hipotesis c) Komparatif d) Hipotesis korelasi e) Ipoaktif frontal 20. Jika rumusan masalah sebagai berikut Bagaimanakah intensitas belajar mahasiswa Akper yang tinggal di Asrama? maka hipotesis yang cocok untuk rumusan masalah ini adalah : a) Ada perbedaan intensitas belajar mahasiswa akper yang tinggal diasrama dengan tinggal dirumah b) Intensitas belajar mahasiswa Akper yang tinggal di Asrama di duga rendah. c) Ada hubungan antara belajar dengan asrama d) Ada hubungan antara asrama dengan intensitas belajar e) Banyak hubungan antara asrama dengan intensitas belajar 21. Jika ada hipotesis seperti ini Status gizi anak yang dibina posyandu lebih baik dari pada anak yang tidak dibina oleh posyandu?, maka rumusan masalahnya adalah : a) Adakah perbedaan status gizi anak yang dibina posyandu dengan anak yang tidak dibina oleh posyandu? b) Bagaimana status gizi anak yang dibina di posyandu c) Bagaimana status gizi anak yang tidak dibina oleh posyandu d) Adakah hubungan antara status gizi anak yang dibina posyandu dengan anak yang tidak dibina oleh posyandu? e) Status gizi anak perlu dievaluasi perkembnaganya

4 22. Jika rumusan masalah sebagai berikut Adakah perbedaan persepsi antara mahasiswa lulusan SMU dengan mahasiswa lulusan SPK terhadap penampilan Dosen keperawatan dikelas? maka hipotesis yang cocok untuk rumusan masalah ini adalah : a) Bagaimana persepsi mahasiswa lulusan SMU dengan mahasiswa lulusan SPK terhadap penampilan Dosen keperawatan dikelas. b) Ada perbedaan persepsi antara mahasiswa lulusan SMU dengan mahasiswa lulusan SPK terhadap penampilan Dosen keperawatan dikelas. c) Ada hubungan persepsi antara mahasiswa lulusan SMU dengan mahasiswa lulusan SPK terhadap penampilan Dosen keperawatan dikelas d) persepsi mahasiswa lulusan SMU dengan mahasiswa lulusan SPK terhadap penampilan Dosen keperawatan dikelas rata-rata baik e) persepsi mahasiswa terhadap penampilan dosen perlu di analsisis 23. Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar, rumusan masalah pada kalimat ini adalah : a) Bagaimana perbandingan antara intelegensi dengan prestasi belajar? b) intelegensi berbanding dengan prestasi belajar? c) intelegensi berhubungan dengan prestasi belajar? d) Bagaimanakah hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar? e) Hubungan intelegensi dengan prestasi lurus 24. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan terjadinya depresi pada usila?, jenis hipotesis pada kalimat ini adalah : a) Hipotesis deskriptif b) Hipotesis c) Komparatif d) Hipotesis korelasi e) Deskriptif superficial 25. Judul penelitian Pengaruh Imobilsasi yang lama terhadap tingkat depresi pada pasien post operasi fraktur ekstremitas bawah di ruang bedah Rumah sakit ADI HUSADA Surabaya, hipotesis penelitian dalam judul ini adalah : a) Ada Pengaruh Imobilsasi yang lama terhadap tingkat depresi pada pasien post operasi fraktur ekstremitas bawah di ruang bedah Rumah sakit A Surabaya

5 b) Tidak ada Pengaruh Imobilsasi yang lama terhadap tingkat depresi pada pasien post operasi fraktur ekstremitas bawah di ruang bedah Rumah sakit A Surabaya c) tingkat depresi pada pasien post operasi fraktur ekstremitas bawah di ruang bedah Rumah sakit A Surabaya dipengaruhi oleh imobilisasi d) Imobilsasi yang lama tidak berpengaruh terhadap tingkat depresi pada pasien post operasi fraktur ekstremitas bawah di ruang bedah Rumah sakit A Surabaya e) Imobiliasi penting untuk menghilangkan depresi

6 5.1 Pendahuluan PENELUSURAN PUSTAKA Penelusuran pustaka tanpaknya belum mendapat perhatian yang benarbenar serius dari kalangan mahasiswa keperawatan, terutama pada tingkat strata 1. Mereka kebanyakan terjebak dalam kancah hidup dibawah tempurung, menganggap penelitian yang dilakukannya serba baru, padahal sudah usang, ketinggalan zaman. Wawasan mereka kebanyakan sangat sempit dan temuantemuan yang didapatkannya tanpak baru menurut mereka, akan tetapi usang atau ketinggalan menurut ilmuwan lain. 5.2 Jenis Sumber Pustaka Menurut Sudarwan Darwin (2003 : ) menyebutkan, bahwa sumber pustaka yang umum dipakai dalam penelitian atau penulisan karya tulis ilmiah antara lain adalah : 1. Buku 2. Jurnal 3. laporan periodik 4. Buletin 5. Majalah 6. Laporan Penelitian 7. Sirkuler 8. Leaflet 9. Annual review 1. BUKU Buku yang dapat dipakai dalam penulisan karya tulis ilmiah dapat berupa: a. Buku teks (text book), biasanya berupa buku wajib untuk mata kuliah tertentu yang diterbitkan untuk interval waktu yang tidak beraturan. Materi yang disajikan bersifat khusus pada cabang ilmu tertentu dan ditulis oleh penulis yang derajad kepakarannya telah diakui oleh perorangan atau kelompok yang menekuni cabang ilmu itu. b. Buku tahunan (year book), yaitu buku yang diterbitkan setahun sekali oleh lembaga pemerintah (misalnya biro statistik) yang bersisi data statistik atau fakta fakta kuantitatif, bisa memuat satuu bidang atau beberapa bidang. c. Buku pegangan (hand book), pada hakikatnya tidak ada beda dengan buku teks namun materi sajiannya lebih bersifat petunjuk teknis yang tidak terurai secara mendalam, namun jelas rinciannya.

7 d. Diktat atau draf buku, merupakan sajian stensilan atau hasil foto copy dan dipublikasikan untuk kalangan terbatas dan biasanya berupa bahan penunjang buku teks yang tersedia.oleh karena publikasinya terbatas dan tidak jarang dibuat secara instan tanpa penelaahan mendalam diktat biasanya dianggap sebagai acuan kelas dua. 2. JURNAL Adalah majalah ilmiah yang berisi artikel-artikel ilmiah, biasanya diterbitkan oleh organisasi profesi tertentu atau kelembagaan penelitian. Secara umum jurnal dibedakan menjadi dua yaitu : a. Jurnal terakreditasi b. Jurnal tidak terakreditasi Jurnal adakalanya hanya memuat sajian singkat dari artikel yang ditulis oleh para pengarang yang disajikan dalam bentuk : a. jurnal review, yaitu majalah ilmiah yang berisi artikel singkat dari satu cabang ilmu tertentu b. jurnal abstrak, merupakan majalah ilmiah yang menyajikan ikhtisar artikel dari jurnal-jurnal yang muthakir (up to date) sifatnya. 3. LAPORAN PERIODIK Merupakan majalah ilmiah yang diterbitkan secara teratur oleh isntitusi pemerintah atau swasta. Artike-artikel yang disajikan hanya terbatas pada hasil penelitian yang dikerjakan pada institusi Dan sering kali memuat tulisan-tulisan mengenai kebijakan dilingkungan institusi pada tempat laporan itu diterbitkan. 4. BULETIN Merupakan terbitan berkala yang umumnya hanya memuat satu artikel ilmiah secara singkat. Kelangsungan sebuah buletin sangat ditentukan oleh ada atau tidak adanya penyumbang tulisan. 5. MAJALAH Merupakan media massa yang diterbitkan secara teratur yang memuat opini, berita atau artikel dan informasi lain. Makin sering frekuensi terbit dari suatu majalah, bhan sajiannya makin populer. 6. LAPORAN PENELITIAN Merupakan buku yang memuat hasil penelitian secara utuh, mulai dari bagian-bagain awal, tubuh tulisan, disertai lampiran-lampirannya. Laporan penelitian ada dua jenis, yaitu : a. Dalam bentuk buku, untuk keperluan dokumen lembaga atau perpustakaan. b. Dalam bentuk buku sungguhan, yang dipublikasikan secara nasional. 7. SIRKULER Merupakan terbitan ilmiah yang dilakukan secara tidak teratur, bahan sajiannya bersifat pendek dan praktis. Satu buah sirkuler biasanya hanya

8 memuat satu artikel. Sirkuler biasanya di terbitkan oleh kelembagaan penelitian, instansi pemerintah atau swasta. 8. LEAFLET Berisi karangan ilmiah dan praktis sifatnya, diedarkan dalam bentuk kertas berlipat. Leaflet biasanya diterbitkan oleh kelembagaan penelitian, instansi pemerintah atau swasta secara tidak teratur. 9. ANNUAL REVIEV Menyajikan resensi dari beberapa literatur yang diterbitkan beberaa tahun sebelumnya. Informasi mengenai literatur terbaru biasanya dimuat pada annual review yang baru diterbitkan. Oleh karena itu peneliti dianjurkan untuk mencari annual review terbaru untuk mendapatkan literatur terbitan muthakir. 10. SUMBER LAIN Peneliti atau penulis karya ilmiah dapat memperoleh artikel dengan cara mengakses data ke internet yang sudah menjadi kebutuhan saat ini. Tidak jarang bahkan hampir pasti menu ilmiah yang relevan dengan bidang penelitian yang tengah ditekuni dapat diakses melalui internet. Jaringan internet telah menyediakan menu tersebut dalam jumlah ribuan halaman web. Melalui jaringan ini peneliti akan lebih mudah mengakses data dan mentranfer ke program MS-word. 5.3 Menulis literature. Tujuan utama mencari literature adalah untuk mendapatkan latar belakang pengetahuan secara luas yang berhubungan dengan topik permasalahan. Latar belakang pengetahuan, memungkinkan peneliti untuk mengembangkan metode yang telah dibuat oleh orang lain. Dan tujuan literature secara umum adalah untuk mengembangkan ilmu yang mendukung untuk suatu penelitian, pendidikan dan tindakan praktek klinik. Beberapa yang harus dilakukan dalam penulisan literature adalah : a. Menyeleksi sumber yang sesuai. Sumber yang dipilih berdasarkan kualitas dan hubungan terhadap masalah dan tujuan dari penelitian. Analisa masing-masing sumber akan menentukan kualitas dan keuntungan dalam mengembangkan usulan penelitian. b. Mengorganisir sumber Sumber yang akan dimasukan dalam bab literature disusun sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti. Sumber bisa menyediakan background dan signifikansi untuk penelitian

9 Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan literature dipengaruhi oleh masalah / topik yang akan diteliti, sumber yang tersedia dan tujuan peneliti. Sebenarnya tidak ada batasan tertentu untuk menyususn lietratur. Semakin sempit suatu penelitian, semakin sedikit waktu yang diperlukan untuk kepustakaan.misalnya jika penelitian dilaksanakan 3 tahun, literature akan memakan waktu kurang dari 3 bulan. Supaya diperoleh informasi yang terbaru dan berkaitan erat dengan permasalahannya, maka kepustakaan yang dicari dan digunakan harus kepustakaan yang muthakir dan benar-benar relevan (+ 10 tahun terakhir)

10 A. Teknik Penunjukan Kutipan Teknik penulisan pustaka Kutipan adalah ambil alihan konsep atau pendapat orang lain sebagaimana tertulis dalam karya tulisnya kata demi kata. Kutipan disamping sebagai penguat atau pendukung bahasan, juga dapat berfungsi sebagai upaya penekanan arti penting dari apa yang dikemukakan oleh penulis yang mengutip itu. 1. Beberapa cara menampilkan kalimat dalam pengutipan a. Kutipan yang redaksinya / kalimatnya tidak lebih dari tiga baris, (kurang dari 40 kata) diketik langsung dalam satuan alinea teks dengan pemberian tanda kutip ujung awal dan ujung akhir dari kalimat. Seperti halnya dengan penyakit kronis lainya, asma memerlukan penanganan jangka panjang. Keberhasilan pengobatan tidak saja ditentukan oleh obat anti asma, tetapi juga oleh kepatuhan minum obat dan hal-hal lain yang berhubungan dengan pencegahan timbulnya serangan asma. Salah satu syarat keberhasilan pengobatan asma adalah kerjasama yang baik antara penderita, keluarga, dengan dokter yang mengobati (Sundaru, 2002 : 152). Namun jika ada kata penting yang ingin ditonjolkan gunakan tanda petik tunggal sebelum dan sesudah kata penting tersebut. Contoh: " Satu elemen penting dari `komunitas yang sehat' adalah komunitas yang kompeten"(wass, 1994 : 37). b. Kutipan yang panjangnya lebih dari tiga baris (40 kata atau lebih), dibuat dengan ketentuan sebagai berikut diketik mulai dengan garis baru alinea paragraf tersendiri dan tidak memakai tanda kutip. Menurut Cottrell (1976, dalam Wass, 1994: 37-38) definisi komunitas yang kompeten adalah satu dari beberapa komponen komunitas berikut :(l) mampu berkolaborasi secara efektif dalam mengidentifikasi masalah dan kebutuhan komunitas; (2) dapat mencapai kesepakatan dalam penetapan tujuan dan prioritas; (3) dapat menyetujui dan berarti untuk implementasi tujuan yang disepakati; dan (4) dapat berkolaborasi secara efektif di dalam melakukan tindakan yang dibutuhkan.

11 2. Beberapa cara menampilkan nama orang dalam pengutipan a. Jika nama pengarang ditulis sebelum bunyi kutipan ketentuannya sebagai berikut: buatlah pengantar kalimat yang sesuai kemudian tulislah nama akhir pengarang, kemudian cantumkan tahun, titik dua dan nomor halaman didalam kurung, baru kutipan dicantumkan. Dalam hal dukungan keluarga, Friedman (1998:34) mengatakan, bahwa dukungan keluarga sebagai suatu proses hubungan antara keluarga dengan lingkungan sosial yang bersifat timbal balik; umpan balik dan keterlibatan emosional. Dukungan sosial keluarga membuat keluarga mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan akal. b. Jika nama pengarang dicantumkan setelah bunyi kutipan, ketentuanya sebagai berikut: buat dahulu pengantar kalimat, tampilkan kutipan, sebut nama akhir pengarang, tanda koma, tahun terbit, titik dua dan nomor halaman didalam kurung dan akhirnya diberi titik. Asma adalah penyakit paru yang sering dijumpai di masyarakat. Mengingat dengan perkembangan industri di Indonesia yang makin pesat dan meluas akan memberikan dampak negatif berupa polusi udara yang merupakan salah satu faktor timbulnya kekambuhan asma. Bagi sebagian penderita penyakit ini banyak menimbulkan persoalan berkaitan dengan kekambuhan (Sundaru, 2002 : 152). c. Kutipan yang diambil dari beberapa sumber maka cara pengutipan nama orangya adalah : Di rumah sakit perawat menjalankan peran dan fungsinya dalam berbagai unit kerja baik rawat inap, rawat jalan maupun sebagai pengelola atau administrator. Salah satu tolak ukur dalam penilaian mutu pelayanan keperawatan dirumah sakit adalah dengan menilai mutu pelayanan keperawatan yang ada di ruang rawat inap. Diruang ruang ini semua kegiatan keperawatan secara menyeluruh akan tanpak nyata dibandingkan dengan ruang lainnya. Kegiatan diruang rawat inap banyak dilakukan oleh tenaga pelaksana keperawatan. (Swansburg, 2000 ; Gillies, 1994 ; Depkes RI, 2001; Depkes RI, 2002).

12 d. Kutipan langsung Bahan yang langsung dikutip dari penulis artikel lain atau artikel yang pernah ditulis sendiri dan telah dipublikasi sebelumnya oleh penulis harus ditulis lengkap kata demi kata sesuai dengan apa yang tertulis pada artikel asli. Selanjutnya perlu dicantumkan nama akhir penulis, tahun dan halaman yang memuat informasi tersebut di dalam tanda kurung atau nama diluar tanda kurung. "Satu elemen penting dari komunitas yang sehat' adalah komunitas yang kompeten"(wass, l994, : 37). Atau Menurut Wass (1994 : 37) "Satu elemen penting dari 'komunitas yang sehat adalah komunitas yang kompeten". e. Kutipan dari Sumber Kedua Apabila penulis mengutip langsung dari kutipan penulis lain, maka penulis tetap mencantumkan nama akhir penulis asli bahan tersebut dan tahunnya, selanjutnya mencantumkan nama akhir penulis dan tahun dimana bahan tersebut didapatkan. Green dan Kreuter (1991, dalam Wass, 1994 : 41) mengemukakan pendidikan memegang peran sentral di dalam promosi kesehatan Jika kutipan tersebut tidak langsung artinya hanya ide dari penulis yang diambil sementara kalimat dibuat sendiri oleh peneliti, maka cara penulisannya cukup mencantumkan nama akhir dan tahun saja. Green dan Kreuter (1991, dalam Wass, 1994) mengarakan bahwa di dalam promosi kesehatan faktor pendidikan memegang peranan penting.

13 f. Cara Penulisan Kutipan Nama Penulis Untuk artikel yang ditulis oleh satu sampai tiga orang penulis, maka ditulis semua nama akhir. Apabila nama penulis diluar tanda kurung setelah nama pertama ditulis 'dan' untuk dua penulis, setelah nama kedua untuk tiga penulis. Contoh: Menurut Pender, Murdaugh, dan Parsons ( 2002) kesehatan dapat dimanifestasikan dengan pola yang unik dari individu g. Jika nama penulis, ditulis di dalam tanda kurung kata 'dan' ditulis dengan simbol '&' Kesehatan dapat dimanifestasikan dengan pola yang unik dari lndividu (Pender, Murdaugh & Parsons, 2002). h. Apabila lebih dari tiga orang, ditulis nama akhir penulis pertama dan diikuti kata et al. (tahun). Contoh: Parsons, et al. (2000) i. Sumber Kutipan dari Bahan Internet Bahan yang dikutip dari Naskah yang didapatkan dari sumber elektronik (misalnya Internet) kadangkala tidak mencantumkan halaman asli dari naskah tersebut kecuali untuk naskah yang ditampilkan dengan format lengkap seperti jurnal. Naskah yang tidak ada halaman aslinya untuk kutipan langsung dapat menggunakan nomor paragraf dengan menggunakan symbol dan nomor paragraf. Bertambahnya usia daya ingat jangka pendek cenderung menurun (Brown, 1997, I, findarticles.com) Artinya bahan yang dikutip berada pada paragraf I pada naskah internet tersebut. j. Catatan : - Dalam mengutip jangan sampai melakukan perubahan, baik redaksi maupun isi dari apa yang dikutip. - Bahan yang langsung dikutip dari penulis tidak dirubah kalimatnya harus ditulis lengkap nama akhir penulis, tahun dan halaman buku.

14 B. Penulisan Daftar Pustaka Semua sumber pustaka yang dipakai dalam penulisan skripsi, baik yang ditunjuk secara explisit dalam teks maupun yang tidak disusun dalam bentuk daftar pustaka. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan daftar pustaka adalah : - Daftar pustaka disusun menurut nama abjad nama-nama pengarang atau lembaga baik kebawah atau kekanan, sehingga daftar pustaka tidak diberi nomor urut. - Jika nama pengarang atau nama lembaga yang menerbitkan tidak ada, penyusunan didasarkan pada judul pustaka. Urutan Unsur-Unsur Pustaka Adalah semua literature atau bacaan yang digunakan untuk mendukung dalam menyusun karya ilmiah. Literatur ini umumnya terdiri dari buku-buku teks, majalah atau jurnal ilmiah, makalah ilmiah, surat kabar, internet dan lainya. Dapat pula dengan hubungan pribadi dengan ilmuwan dalam bidang yang bersangkutan. Pustaka yang tidak dibaca sendiri oleh peneliti tidak boleh dimasukkan dalam daftar pustaka. Publikasi ilmiah yang terdapat dalam suatu naskah ilmiah tetapi tetapi tidak dibaca langsung, hendaknya tidak dicantumkan dalam daftar pustaka. Untuk informasi yang penting, yang sangat besar artinya dalam penelitian hendaknya diambil dari karangan aslinya. Pada dasarnya informasi ilmiah yang langsung diperoleh dari naskah aslinya mempunyai nilai yang lebih tinggi. Untuk menghemat biaya percetakan, maka beberapa majalah seringkali membatasai jumlah daftar pustaka. Adalah suatu pendapat yang keliru, apabila lebih banyak dafatr pustaka maka naskah naskah tersebut lebih baik kualitasnya. Peneliti yang bermutu adalah mereka yang mampu memilih publikasi ilmiah yang relevan dengan judul penelitiannya. Cara menulis daftar pustaka sebenarnya hampir sama, yang pada hakikatnya semua unsur-unsur tercakup dalam penulisannya, tetapi ada perbedaan sedikit mengenai urutannya, sehingga harus bisa membedakan antara penulisan daftar pustaka untuk buku sumber, internet, majalah, dan surat kabar. Penulisan daftar pustaka mengikuti kaidah sebagai berikut : 1. Daftar pustaka disusun menurut nama abjad nama-nama pengarang atau lembaga baik kebawah atau kekanan, sehingga daftar pustaka tidak diberi nomor urut. 2. Jika nama pengarang atau nama lembaga yang menerbitkan tidak ada, penyusunan didasarkan pada judul pustaka. 3. Urutan penyebutan unsur-unsur pustaka acuan yang diambil dari buku sumber urutannya adalah nama penulis, tahun terbit, judul pustaka, edisi (kalau ada), tempat terbit dan nama penerbit. Urutan penyebutan unsur-unsur pustaka urutannya sebagai berikut : 1. Nama penulis 2. Tahun terbit 3. Judul pustaka beserta keterangannya

15 4. Edisi (kalau ada) 5. Tempat terbit (kota) 6. Nama penerbit. Cara penulisannya daftar pustaka 1. Nama penulis Pencantuman nama penulis yang benar adalah sebagai berikut : a. Jika nama penulis terdiri dari 2 unsur / lebih, pencatumanya harus dibalik yaitu unsur nama terakhir dicantumkan terlebih dahulu dan di antara unsur nama diberi koma. Misalnya, pengarang buku Abdul Haki maka pencantumanya adalah sebagai berikut : Haki, A. b. Jika penulis buku tersebut terdiri dari 2 orang, maka penulis pertama dibalik tetapi nama penulis lainya tidak. Misalnya, jika penulis buku itu Abdul Haki dan Setia Mahendra, penyajianya adalah sebagai berikut: Haki, A. dan Setia, M. c. Jika penulis buku itu lebih dari 6 orang, nama penulis pertama dibalik dan diikuti dengan singkatan et al yang berarti dan kawan-kawan. Misalnya sebuah buku nama penulisnya antara lain Nuh Huda, Setiadi, Antonius Catur, Hidayatus Sa`diyah, Dhian Satya, Dini Mei, Dya Sustrami, maka cara mencantumkannya adalah : Huda, N., et al. d. Jika penulisnya tidak ada, yang dicantumkan adalah nama lembaga yang menerbitkan. Misalnya, Lembaga Administrasi Negara. e. Jika buku ditulis oleh seorang editor, dibelakang nama pengarang ditulis editor. Misalnya, Halim, A. (Editor). f. Gelar kesarjanaan tidak dituliskan dalam daftar pustaka, tetapi gelar keturunan masih dapat dipakai. Misalnya Raden Mas. g. Apabila 2 (dua) artikel dengan penulis yang sama, maka buku berikutnya tidak ditulis nama, tetapi diganti dengan garis, contoh : Hewlett, L.S. (1996) (1998) 2. Tahun terbit a. Tahun terbit dicatat sesudah nama pengarang dipisahkan oleh tanda titik dan diakhiri titik.( ). Misalnya: Mustofa, Z..(1996). b. Jika buku tidak bertahun, dibelakang pengarang dicantumkan ungkapan tanpa tahun. b. Misalnya: Mustofa, Z..(tanpa tahun). 3. Judul pustaka beserta keterangannya a. Judul buku ditulis sesudah tahun terbit dan digaris bawahi atau dicetak miring. Awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital dan akhir kalimat diberi tanda koma. Misalnya: Mustofa, Z.(1996). Metode Penelitian Bisnis, b. Kalau belum dipublikasikan, seperti skripsi, skripsi dan lainya judul tidak digaris bawah tetapi diletakan diantara tanda petik. Misalnya: Rohim, A..(1996). Tata Cara Persidangan,

16 4. Edisi (kalau ada) 5. Tempat terbit (kota) Kota diletakkan sesudah judul dan diakhiri dengan titik dua (:). Misalnya: Suharsini, A..(1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan, Jakarta : 6. Nama penerbit Dicantumkan sesudah nama tempat terbit. Misalnya: Suharsini.(1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan, Jakarta: PT. Rineka Cipta. Beberapa contoh penulisan cara penulisan daftar pustaka berdasarkan sumbernya 1. Journal. (yang diketik miring nama jurnalnya) Urutan daftar pustaka dari jurnal adalah : a. Penulis b. Tahun diliteratur c. Judul artikel d. Edisi e. Nama jurnal f. Kota tempat penerbitan jurnal Deonne, J. B..(1997). Health & Medical Complete Oct 2007; 19, 10; g Journal of the American Academy of Nurse Practitioners; 11 (1) 2. Buku Urutan daftar pustaka dari buku adalah : a. Penulis b. Tahun terbit c. Judul buku d. Edisi (kalu ada) e. Nama kota penerbitan f. Nama penerbit Hasibuan, S.P..(2003). Organisasi dan Motivasi Dasar dalam Peningkatan Produskripsivitas, Jakarta: Bumi Aksara. 3. Internet Jika dari internet, maka urutannya adalah : a. Penulis artikel b. Tahun diliteratur yang didown load. c. Judul artikel d. Alamat internet e. Keterangan waktu pengabilan data Damayanti, (2008). Faktor Penghambat Produskripsivitas Kerja, 3, diunduh tanggal 18 Desember 2008 jam WIB

17 4. Karya ilmiah mahasiswa : Urutan daftar pustaka dari KTI adalah : a. Penulis b. Tahun c. Judul KTI d. Edisi (kalu ada) e. Nama kota penerbitan f. Nama penerbit Saifudin.(1992). Hubungan antara disiplin kerja kematangan karyawan dan gaya kepemimpinan di Perguruan Tinggi Universitas Indonesia. Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia: Skripsi tidak dipublikasikan Somantri, (2004). Analisis Hubungan antara Iklim Organisasi dengan kepuasan kerja perawat non pegawai negeri sipil di ruang rawat inap rumah sakit umum daerah Ciamis. Program pasca sarjana Kepeawatan Universitas Indoensia : Tesis tidak dipublikasikan 5. Majalah Urutan daftar pustaka dari Majalah adalah : a. Penulis artikel dimajalah b. Tahun penerbitan c. Judul majalah (cetak biasa) d. Judul artikel (cetak miring) e. Edisi majalah f. Tempat penerbitan g. Penerbit Nindy..(2005). Femina. Makanan Bergizi dan Menarik Untuk Balita. 2 Januari Jakarta : Praskripsika Corporations Iis..(2005). Nurani. Mahir Bahasa Arab Wajib Sholat Berjamaah. Edisi Agustus 2005.Jakarta : PT Nurani Media Teduh. 6. Surat kabar Urutan daftar pustaka dari Surat Kabar adalah : a. Penulis artikel disurat kabar b. Tahun penerbitan c. Judul surat kabar(cetak biasa) d. Judul artikel (cetak miring) e. Edisi majalah f. Tempat penerbitan g. Penerbit

18 Adi..(2005). Jawa Pos. Makanan Bergizi dan Menarik Untuk Balita. Edisi 2 Januari Surabaya: PT Jawa Pos : Praktika Corporations C. Penulisan Penyajian data (data presentation) Data statistik perlu disajikan dalam bentuk yang mudah dibaca dan dimengerti. Tujuannya adalah memberikan informasi dan memudahkan interpretasi hasil analisis. Secara garis besar ada 3 cara yang sering dipakai untuk penyajian data, yaitu : tulisan, tabel dan diagram. 1. Tulisan / narasi (textuklar) Ciri dari penyajian secara tulisan adalah : - Dibuat dalam bentuk narasi mulai dari pengambilan data sampai kesimpulan - Kelemahan kurang menggambarkan bentuk statistik bila terlalu banyak datanya Seorang direktur rumah sakit memberikan informasi tentang kondisi rumah sakit yang dipimpinnya sebagai berikut: penderita yang menjalani rawat inapp dirumah sakit ini jumlahnya meningkat dari tahun ke tahun hingga tidak tertampung dan sebagian besra berda diruang penyakit dalam.untuk yang harus dilakukan adalah penambahan gedung dan sarana yang kita butuhkan 2. Tabel atau Daftar (tabuler) Penyajian dalam bentuk angka (data numeric) yang disusun dalam kolom dan baris dengan tujuan untuk menunjukkan frekuensi kejadian dalam kategori yang berbeda. Macam-macam tabel a. Master tabel (tabel induk), tabel yang menyajikan data secara terperinci, sehingga pembaca memperoleh semua informasi yang diperlukan. Tabel master menyajikan data asli sehingga dapat digunakan untuk tabel khusus. b. Tex tabel (tabel khusus), adalah tabel yang menggambarkan adanya hubungan dan mengambil salah satu aspek dari tabel umum sehingga mudah diinterprestasikan, karena angka sudah dibulatkan. Syarat-syarat tabel sebagai berikut : a. Judul tabel Judul table ditulis ditengah-tengah bagian atas, singkat, jelas dan lengkap. Judul dapat menjawab 3 W yaitu : what, where dan when untuk memberikan keterangan yang mandiri tentang "apa/siapa", dimana dan kapan dilakukan. b. Bagan - Box Head (judul kolom) Adalah judul kolom yang ditulis singkat dan jelas, biasanya dalam beberapa baris dan diusahakan jangan terjadi pemutusan kata. - Stub (judul baris)

19 Berisikan item-item yang diteliti, yang terdiri dari beberapa sel table. c. Foot note (catatan kaki) Merupakan keterangan kutipan mengenai perolehan sumber data. Contoh tabel : Tabel 1.1 Banyaknya mahasiswa Stikes A Surabaya menurut kelas dan tahun ajaran 2010/2011 jenis kelamin NO JENIS KELAMIN TINGKAT I TINGKAT II TINGKAT III Laki-laki Perempuan Jumlah total Sumber : Laporan tahunan Stikes A Surabaya Grafik atau diagram Agar dapat membuat grafik yang baik hendaknya dibuat berdasarkan pedoman sebagai berikut : Grafik terdiri dari 2 sumbu, yaitu horizontal yang disebut absis (sumbu x) dan vertical yang disebut ordinat (sumbu y). Variabel bebas diletakkan disumbu X dan variable terikat diletakkan disumbu y. Sebaiknya tidak menampilkan angka dalam grafik. Grafik harus diawali dari titik nol agar tidak terjadi kesalahan interpretasi. Judul grafik ditulis dengan jelas, singkat dan sederhana (dapat diletakkan dibagian atas atau bawah). Pembuatan grafik harus menarik dan bila perlu diberi warna. Macam Grafik Berdasarkan bentuknya maka grafik dapat dibagi sebagai berikut : a. Grafik batang (Histogram) Grafik batang digunakan untuk menyajikan data kontinu. Grfaik ini merupakan areal diagram sehingga kalau interval kelas tidak sama, dilakukan pemadatan dengan memperbandingkan nilai interval kelas dengan frekuensi kelas. Bertujuan melihat kecenderungan data menurut waktu, dimana sumbu x berisi data waktu dan sumbu y menunjukkan frekuensi nilai dari variabel data dan membandingkan beberapa pengamatan data menurut tempat dan jenis atau kategori tertentu

20 Gambar 2.1 Distribusi frekuensi tingkat pendidikan b. Grafik lingkaran (pie diagram) Grafik lingkarabn menyajikan data kualitatif sebagai bagian komponen perbandingan dari keseluruhan data. Syarat bentuk lingkaran dengan jumlah komponen 100 % atau 360. Perhitungan luas komponen atau sektor merupakan perbandingan yang dikalikan dengan 100% Gambar 2.2 Distribusi frekuensi tingkat pendidikan c. Grafik garis (line diagram) Untuk menggambarkan data yang secara terus-menerus, misalnya keadaan suhu, nadi yang biasa dikerjakan oleh seorang perawat. Seperti diagram batang disini diperlukan sistem sumbu datar dan sumbu tegak yang saling tegak lururs. Suhu datar menyatakan waktu sedangkan sumbu tengah melukiskan kuantum data tiap waktu. Gambar 2.3 Distribusi frekuensi tingkat pendidikan d. Grafik titik-titik (pencar) menyajikan hubungan (korelasi) antara dua variabel penyajian grafik yang diperoleh dari hasil pencaran data (titik-titik frekuensi data)

21 Gambar 2.4 Distribusi frekuensi tingkat pendidikan e. Grafik lambang atau simbol Dipakai untuk mendapatkan gambaran kasar sesuatu persoalan dan sebagai alat visual bagi orang awam. Setiap satuan jumlah tertentu dibuat simbol sesuai dengan macam datanya. Kesulitannya adalah bila jumlah bagian simbol yang tidak penuh. Jenis Simbol Jumlah Pengurus Yayasan Dosen tetap Dosen tidak tetap Tenaga TU Tenaga pembantu Grafik lambang 10.5 :Jumlah pegawai Stikes A Surabaya f. Grafik peta (kartogram) Dalam pembuatannya digunakan peta geografis dimana data terdapat. Data ini melukiskan keadaan yang dihubungkan dengan tempat kejadiannya. Yang umum digunakan adalah pulau dimana dicantumkan gambar-gambar hasil bumi, tambang, ternak dan sebagainya

22 KERANGKA KONSEPTUAL & HIPOTESIS Tujuan Instruksional : Setelah mempelajari materi ini, diharapkan pembaca mampu : 1) Menjelaskan pengertian lerangka konseptual dengan benar. 2) Menjelaskan tahap penyususnan kerangka konseptual dengan benar. 3) Menjelaskan pengertian hipothesis dengan benar. 4) Menjelaskan cara memperoleh hipothesis dengan benar. 5) Menjelaskan ciri hipothesis dengan benar. 6) Membedakan bentuk hipothesis dengan benar. 7) Membedakan jenis hipothesis dengan benar. A. Kerangka Konseptual 1. Pengertian Kerangka konseptual penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainya dari masalah yang ingin diteliti. Kerangka konsep ini gunanya untuk menghubungkan atau menjelaskan secara panjang lebar tentang suatu topik yang akan dibahas. Kerangka ini didapatkan dari konsep ilmu / teori yang dipakai sebagai landasan penelitian yang didapatkan dibab tinjauan pustaka atau kalau boleh dikatakan oleh penulis merupakan ringkasan dari tinjauan pustaka yang dihubungkan dengan garis sesuai variabel yang diteliti. Tinjauan pustaka berisi semua pengetahuan (teori, konsep, prinsip, hukum maupun proposisi) yang nantinya bisa membantu untuk menyusun kerangka konsep dan operasional penelitian. Temuan hasil peneliti yang telah ada sangat membantu dan mempermudah peneliti membuat kerangka konseptual. Kerangka konseptual diharapkan akan memberikan gambaran dan mengarahkan asumsi mengenai variabel-variabel yang akan diteliti. Kerangka konseptual memberikan petunjuk kepada peneliti di dalam merumuskan masalah penelitian. Peneliti akan menggunakan kerangka konseptual yang telah disusun untuk menentukan pertanyaan-pertanyaan mana yang harus dijawab oleh penelitian dan bagaimana prosedur empiris yang digunakan sebagai alat untuk menemukan jawaban terhadap pertanyaan tersebut. Kerangka konseptual diperoleh dari hasil sintesis dari proses berpikir deduktif (aplikasi teori) dan induktif (fakta yang ada,

23 empiris), kemudian dengan kemampuan kreatif-inovatif, diakhiri dengan konsep atau ide baru yang disebut kerangka konseptual. Deductive thinking Mental Image Conception Conceptualization Result Concept Inductive thinking Proses konseptualisasi Keterangan bagan : Konsepsi adalah hasil tangkapan seseorang atau gambaran tentang objek atau ide terhadap rangsangan (stimulus) objek yang merupakan proses mental untuk berpikir kreatif. Pertemuan telur dan sperma adalah contoh suatu konsepsi. Bagaimana supaya telur dan sperma bertemu (konsepsi) pada tempat yang bisa membuahkan bayi yang sehat, maka proses ini merupakan konseptualisasi. Konseptualisasi adalah suatu proses mental di mana seorang ilmuwan menyusun konsep yang didasarkan pengalaman, berpikir deduktif dan induktif. Konsep adalah hasil akhir dari proses konseptualisasi. Hasil dari proses kegiatan ini menghasilkan sebuah konsep atau bayi sehat. Sehat adalah konsep, istilah ini mengungkap sejumlah observasi tentang hal-hal atau gejala-gejala yang mencerminkan kerangka keragaman kondisi kesehatan seseorang. Untuk mengetahui apakah seseorang itu sehat atau tidak sehat maka pengukuran konsep sehat tersebut harus melalui konstruksi atau variable-variabel, misalnya : tekanan darah, denyut nadi, Hb darah, dan sebagainya. Tekanan darah, denyut nadi, Hb darah dan sebagainya ini adalah variabel-variabel yang digunakan untuk mengobservai atau mengukur apakah seseorang itu sehat atau sakit.

24 Pemilihan kerangka konsepsual yang tepat pada sebagian besar penelitian ditentukan oleh beberapa landasan, yaitu : 1. landasan pertama berpikir deduktif; analisis teori, konsep, prinsip, premis yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Oleh karena itu peneliti harus membuat analisis secara hati-hati dan kritis serta menelaah semua kepustakaan yang berhubungan dengan subyek penelitian secara cermat, sebelum memformulasikan hipotesis yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut. 2. Landasan kedua berpikir induktif ; analisis penelusuran hasil penelitian orang lain yang mendahului yang terkait dengan masalah dan tujuan penelitian. 3. Landasan ketiga adalah merumuskan permasalahan dan penetapan tujuan penelitian atas dasar sintesis dari analisis landasan pertama dan ke-empat dengan cara berpikir kreatif-inovatif; sintesis pengalaman, teori, fakta, tujuan penelitan dan logika berpikir kreatif disusun menjadi kerangka konseptual penelitian. Ada semacam asas dalam pembuatan kerangka pikir atau kerangka konseptual, yaitu : Untuk pendidikan sarjana, kerangka konsep mengacu pada suatu konsep yang telah ada (cukup satu). Variabel yang membentuk kerangka konsep disesuaikan dengan variabel yang relevan dengan permasalahan yang ada (tujuan penelitian). Jadi mencoba mencocokkan teori, konsep dengan realita permasalahan di lapangan. Untuk pendidikan magister, selain berdasarkan kerangka konsep yang ada (bisa lebih dari satu), juga diminta ada masukan ide atau gagasan baru. Paling tidak ada modifikasi variable yang disesuaikan realita di lapangan. Tujuan akhir penelitian program magister lebih diutamakan dalam bentuk ide dan atau teknologi pemecahan masalah. Untuk pendidikan doktor, maka konsep yang ada harus dimodifikasi, artinya seorang program doktor juga ada ide, gagasan inovatif dalam mengembangan konsep. Ide inovatif yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi di mana penelitian tersebut diadakan, sehingga menghasilkan pengetahuan baru. 2. Tahap penyusunan kerangka konseptual. Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian. Untuk itu langkah-langkah yang dilakukan sebelum membuat kerangka konseptual ini adalah :

25 a. Seleksi dan definisi konsep (logika berpikir untuk mencoba menjelaskan atau atribut dari masalah yang akan diteliti) b. Mengembangkan pernyataan hubungan. c. Mengembangkan konsep dalam gambar / kerangka. Yang meliputi : - Disesuaikan dengan pernyataan masalah. - penjelasan bagaimana hubungan masalah dengan variabel yang lain, yang diduga sebagai penyebab timbulnya masalah. Arah kerangka sesuaikan dengan variable yang akan diteliti dengan mengembangkan konsep dalam gambar / kerangka dengan membuat garis mana yang diteliti dan tidak dengan menggunakan garis sambung atau terputus, serta buat panah untuk bagian yang ada pengaruhnya dan tidak untuk bagian yang tidak ada pengaruh - Identifikasi dan analisa teori yang diaplikasikan. : Diteliti : Tidak diteliti : Berhubungan : Berpengaruh : Sebab akibat : Perbandingan

26 Contoh 2 kerangka konseptual Ibu Menyusui Manfaat ASI : 1. Memperoleh nutrisi terbaik 2. Daya tahan tubuh lebih baik 3. Pertumbuhan otak optimal 4. Lebih cerdas 5. Memiliki tingkat emosi dan spiritual yang tinggi Pemberian ASI Eksklusif ASI keluar oleh karena gerakan peristaltik lidah bayi dengan menghisap puting ibu Komposisi ASI : 1. Karbohidrat 2. Protein 3. Lemak 4. Mineral 5. Air 6. Vitamin ASI terperah keluar Bayi Terlindungi Gizi Bayi Terpenuhi Perkembangan Motorik Halus & Motorik Kasar Bayi Usia 6 Bulan Gambar 3.1 : Kerangka Konseptual Pengaruh Pemberian ASI Eksklusif Pada Perkembangan Motorik Halus & Motorik Kasar Bayi Usia 6 Bulan

27 Contoh 2 kerangka konseptual Kandungan rokok yang paling dominan: 1. Nikoktin 2. Tar (bahan karsinogen penyebab kanker) 3. Karbonmonoksida (asap dari knalpot kendaraan) Pengaruh Rokok Bagi Kesahatan: 1. Jangka Pendek 2. Jangka Panjang Kebiasaan merokok Post Operasi Fraktur Menggunakan Anastesi Umum melalui : 1. Pelumpuh otot 2. Inhalasi 3. Intra vena Pemulihan Kesadaran Faktor yang mempengaruhi kesadaran: 1. Lesi supra-tentorial 2. Lesi sub-tentorial 3. Gangguan metabolik dan serebral difus: a. Kekurangan O 2 b. Kekurangan Glukosa c. Gangguan peredaran darah d. Pengaruh toksin 1. Dengan menggunakan AVPU a. Awake (A) b. Verbal response (V) c. Painful response (P) d. Unresponsive (U) 2. Dengan menggunakan GCS a. Kemampuan membuka mata b. Kemampuan motorik c. Kemampuan verbal Waktu yang dibutuhkan untuk Pemulihan Kesadaran dengan GCS = 456 Gambar 3.1 Kerangka konseptual Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Waktu Pemulihan Kesadaran Post Operasi Fraktur yang menggunakan Anestesi General.

28 B. Hipotesis Penelitian 1. Pengertian Hipo artinya bawah, tesis artinya pendapat. Jadi hypotesis berarti pendapat yang kebenaranya masih dangkal dan perlu diuji, patokan duga, atau dalil sementara, yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut. hipotesis adalah kesimpulan teoritis yang masih harus dibuktikan kebenarannya melalui analisis terhadap bukti-bukti empiris. Setelah melalui pembuktian dari hasil penelitian, maka hypotesis ini dapat benar atau salah, dapat diterima atau ditolak. hypotesis seyogyanya diturunkan dari suatu teori, sehingga rumusan hiphotesis harus dalam bentuk pernyataan ilmiah atau proposisi, yang mengandung hubungan dua variable atau lebih. Sumber Hipotesis bisa dari hasil kajian teoritis atau melali proses menghubung-hubungkan sejumlah bukti empiris dan juga bisa hasil perenungan atau reka-reka rasional. Ada beberapa alasan mengapa hipotesis itu harus dibuat yaitu 1) Hipotesis yang dirumuskan peneliti dapat dijadikan bukti kuat, bahwa peneliti mempunyai penguasaan yang cukup luas dan mendalam mengenai fokus kajian.2) Hipotesis merupakan panduan peneliti dalam rangka pengumpulan data dan analisa data, penentuan prosedur kerja dan data yang harus dicari selama proses penelitian. 2. Cara Memperoleh Hipotesis Hipotesis dapat bersumber dari teori atau hasil perenungan yang mendalam. Dari manapun sumber hipotesis, tidak menjadi masalah, namun yang paling utama bahwa untuk merumuskan Hipotesis harus digunakan cara tertentu, yaitu cara berpikir bisa secara induktif maupun deduktif. Berpikir induktif merupakan cara berpikir melalui penarikan kesimpulan umum dari sejumlah atau serangkaian gejala spesifik dari peristiwa nyata dan berpikir induktif merupakan cara berpikir melalui penarikan kesimpulan khusus dari sejumlah atau serangkaian gejala umum dari peristiwa nyata.

29 3. Ciri hipotesis Seperti telah diuraikan diatas, bahwa hipotesis adalah suatu kesimpulan sementara atau jawaban sementara dari suatu penelitian. Oleh sebab itu hipotesis harus memiliki landasan teoritis, bukan hanya sekadar suatu dugaan yang tidak mempunyai landasan ilmiah, melainkan lebih dekat kepada suatu kesimpulan. Ciri-ciri suatu hipotesis adalah sebagai berikut : a. Hipotesis dinyatakan dalam bentuk pernyataan (statement),bukan dalam bentuk kalimat tanya. b. Hipotesis harus tumbuh dari ilmu pengetahuan yang diteliti.hal ini berarti bahwa hipotesis hendaknya berkaitan dengan lapangan ilmu pengetahuan yang sedang atau akan diteliti. c. Hipotesisi harus dapat diuji, hal ini berarti suatu hipotesis harus mengandung atau terdiri dari variable-variabel yang dapat diukur dan dapat dibanding-bandingkan. d. Hipotesis harus sederhana dan terbatas, artinya hipotesis yang tidak menimbulkan perbedaan-perbedaan, pengertian, serta tidak terlalu luas sifatnya. 4. Prinsip Uji Hipotesis Prinsip uji hipotesis adalah melakukan perbandingan antara nilai sampel dengan nilai populasi yang diajukan. Peluang untuk diterima atau ditolaknya suatu hipotesis tergantung besar kecilnya perbedaan antara nilai sampel dengan nilai hipotesis. Bila perbedaan cukup besar peluang untuk menolak hipotesispun besar, dan sebaliknya bila perbedaanya kecil maka peluang untuk menolak hipotesis pun kecil. 5. Bentuk Hiphotesis Dalam statistik dan penelitian terdapat dua macam hipotesis, yaitu : a. Hipotesis nol (hipotesis statistik) Pada penelitian, hipotesis nol ini diartikan sebagai tidak adanya hubungan atau perbedaan antara dua fenomena yang diteliti. Diberi notasi atau symbol dengan (H0). Tidak ada hubungan antara motivasi dengan prestasi belajar mahasiswa dalam menyelesaikan studinya.

30 b. Hipotesis alternatif (hipotesis penelitian). Adalah lawannya hipotesisi nol, yang berbunyi adanya perbedaan atau adanya hubungan antara dua fenomena yang diteliti (variable bebas dengan variabel terikat), diberi notasi atau symbol dengan (HI). Ada hubungan antara motivasi dengan prestasi belajar mahasiswa dalam menyelesaikan studinya. 6. Jenis Rumusan Hipotesis Menurut tingkat eksplanasi hipotesis yang akan diuji, maka rumusan hipotesis dapat dikelompokan menjadi tiga macam, yaitu : a. Hipotesis deskriptif Yaitu Hipotesis yang menggambarkan spesifik ciri ciri suatu tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak membuat perbandingan atau hubungan. Jika rumusan masalah sebagai berikut : a. Seberapa besar peran keluarga dalam mencegah penularan TB paru terhadap anggota keluarga yang lain? b. Seberapa baik gaya kepemimpinan di lembaga X?. c. Bagaimanakah intensitas belajar mahasiswa Akper yang tinggal di Asrama? Dari pernyataan ini dapat dirumuskan hipotesis seperti berikut : a. Peran keluarga dalam mencegah penularan TB paru terhadap keluarga yang lain sebagian besar baik. b. Gaya kepemimpinan dilembaga X telah mencapai 70 % dari yang diharapkan. c. Intensitas belajar mahasiswa Akper yang tinggal di Asrama di duga rendah. 2) Hipotesis komparatif (Perbedaan ) Yaitu Pernyataan yang menunjukan dugaan nilai dengan membuat perbandingan dalam satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda.

31 Jika rumusan masalah sebagai berikut : a. Adakah perbedaan status gizi anak yang dibina posyandu dengan anak yang tidak dibina oleh posyandu? b. Adakah perbedaan persepsi antara mahasiswa lulusan SMU dengan mahasiswa lulusan SPK terhadap penampilan Dosen keperawatan dikelas? c. Bagaimanakah perbedaan tingkat prestasi mahasiswa Akper yang tidur di Asrama Dan di luar asrama? Dari pernyataan ini dapat dirumuskan hipotesis seperti berikut : a. Tidak terdapat perbedaan status gizi anak yang dibina posyandu dengan anak yang tidak dibina oleh posyandu? Atau bisa begini : Status gizi anak yang dibina posyandu lebih baik dari pada anak yang tidak dibina oleh posyandu? b. Ada perbedaan persepsi antara mahasiswa lulusan SMU dengan mahasiswa lulusan SPK terhadap penampilan Dosen keperawatan dikelas. c. Tingkat prestasi mahasiswa Akper yang tidur di Asrama lebih baik dari mahasiswa yang tidur di luar asrama. 3) Hipotesis Asosiatif (hubungan) Suatu pernyataan yang menunjukan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. Sebagai contoh : Jika rumusan masalah sebagai berikut : a. Bagaimanakah hubungan antara pengetahuan dengan perawatan payudara semasa nifas? b. Bagaimanakah hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar? c. Bagaimanakah hubungan antara dukungan keluarga dengan terjadinya depresi pada usila? Dari pernyataan ini dapat dirumuskan hipotesis seperti berikut : a. Ada hubungan antara pengetahuan dengan perawatan payudara semasa nifas. b. Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar. c. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan terjadinya depresi pada usila.

32

Bab 4 : Bagian Muka Skripsi P edoman Penulisan Skripsi Untuk Perawat KERANGKA KONSEPTUAL & HIPOTESIS

Bab 4 : Bagian Muka Skripsi P edoman Penulisan Skripsi Untuk Perawat KERANGKA KONSEPTUAL & HIPOTESIS 80 Bab 4 : Bagian Muka Skripsi P edoman Penulisan Skripsi Untuk Perawat BAB 4 KERANGKA KONSEPTUAL & HIPOTESIS Tujuan Instruksional : Setelah mempelajari materi ini, diharapkan pembaca mampu : 1) Menjelaskan

Lebih terperinci

Cara Penulisan Skripsi Pedoman Penulisan Skripsi Untuk Perawat PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI

Cara Penulisan Skripsi Pedoman Penulisan Skripsi Untuk Perawat PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI BAB 12 PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI Tujuan Instruksional : Setelah mempelajari materi ini, diharapkan pembaca mampu : 1) Menjelaskan pengertian skripsi dengan benar. 2) Menjelaskan konvensi naskah karangan

Lebih terperinci

5. hasil akhir dari proses konseptualisasi disebut :D a. kerangka konseptual b. hipotesis c. teori d. konsep e. Kerangka konsep

5. hasil akhir dari proses konseptualisasi disebut :D a. kerangka konseptual b. hipotesis c. teori d. konsep e. Kerangka konsep KELAS A Jawablah petanyaan ini secara individu dan JIKA SELESAI SEGERA EMAIL KE (setiadiadi15@yahoo.co.id), terakhir jam 12 siang, jika lebih dari jam ini maka dianggap tidak masuk kuliah dan nilai tugas

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional : A. K gka K onseptual Pengertian

Tujuan Instruksional :  A. K gka K onseptual Pengertian Tujuan Instruksional : Setelah mempelajari materi ini, diharapkan pembaca mampu : 1) Menjelaskan pengertian lerangka konseptual dengan benar. 2) Menjelaskan tahap penyususnan kerangka konseptual dengan

Lebih terperinci

STATISTIKA PENYAJIAN DATA PENELITIAN

STATISTIKA PENYAJIAN DATA PENELITIAN STATISTIKA PENYAJIAN DATA PENELITIAN Dosen Pembimbing : Bagya Mujianto, S. Pd, M. Kes Ns. Rizana Fajrunni mah, M. Si. Med Disusun Oleh : Alfia Uzma Nabilla Tasya Hamidah Raflanda Hana Solihah Firdaus Maria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN )

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN ) BAB I PENDAHULUAN SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI Skripsi, tesis, dan disertasi hasil penelitian lapangan adalah jenis penelitian yang berorientasi pada pengumpulan data empiris di lapangan. Ditinjau dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Artikel ilmiah merupakan sejenis tulisan yang menyajikan atau menganalisis suatu topik secara ilmiah. Keilmiahan suatu tulisan didasarkan pada ragam bahasa yang digunakannya

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

PERTEMUAN 6 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR PERTEMUAN 6 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai landasan teori dan kerangka berpikir. Melalui ekspositori, Anda harus mampu: 6.1. Menjelaskan

Lebih terperinci

INTERNSHIP & CAREER DEVELOPMENT (ICD) FE UNS 1

INTERNSHIP & CAREER DEVELOPMENT (ICD) FE UNS 1 FORMAT LAPORAN KULIAH MAGANG KERJA MAHASISWA PROGRAM S1 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA A. KANDUNGAN ISI LAPORAN Secara umum, laporan Kuliah Magang Kerja Mahasiswa terdiri dari tiga

Lebih terperinci

Pedoman Penulisan Tabel dan Gambar TABEL ILUSTRASI TABEL TABEL. Pedoman Penulisan Tabel dan Gambar sesuai dengan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah di IPB

Pedoman Penulisan Tabel dan Gambar TABEL ILUSTRASI TABEL TABEL. Pedoman Penulisan Tabel dan Gambar sesuai dengan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah di IPB K10-MPPI Pedoman Penulisan Tabel dan Gambar Alfiasari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA IPB 2012 Pedoman Penulisan Tabel dan Gambar sesuai dengan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah di IPB ILUSTRASI

Lebih terperinci

Penyajian Data. Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si.

Penyajian Data. Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si. Penyajian Data Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si. Secara garis besar ada dua cara penyajian data yang sering digunakan yaitu tabel atau daftar dan grafik

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 5

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 5 DAFTAR ISI Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 1. 1. Bahasa Penulisan... 1 1. 2. Format penulisan... 1 1. 3. Penomoran Halaman... 3 1. 4. Tabel, gambar, grafik, skema, dan objek lainnya... 3 1. 5.

Lebih terperinci

SUM BER BELA JAR Menerap kan aturan konsep statistika dalam pemecah an masalah INDIKATOR MATERI TUGAS

SUM BER BELA JAR Menerap kan aturan konsep statistika dalam pemecah an masalah INDIKATOR MATERI TUGAS B. Pembelajaran 2 1. Silabus N o STANDA R KOMPE TENSI KOMPE TENSI DASAR INDIKATOR MATERI TUGAS BUKTI BELAJAR KON TEN INDIKA TOR WAK TU SUM BER BELA JAR Menerap kan aturan konsep statistika dalam pemecah

Lebih terperinci

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH R. POPPY YANIAWATI UNIVERSITAS PASUNDAN, BANDUNG Disajikan pada Bimtek Penulisan Karya Ilmiah bagi Dosen PTS di Lingkungan Kopertis Wilayah IV, 20-22 Pebruari 2018, Jati Nangor,

Lebih terperinci

Diagram. A. Pengertian Diagram

Diagram. A. Pengertian Diagram Diagram A. Pengertian Diagram Diagram / skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk mempelajari organisasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 6

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 6 DAFTAR ISI Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 1. 1. Bahasa Penulisan... 1 1. 2. Format penulisan... 1 1. 3. Penomoran Halaman... 3 1. 4. Tabel, gambar, grafik, skema, dan objek lainnya... 3 1. 5.

Lebih terperinci

III. TESIS. c. Tujuan Penelitian d. Manfaat Penelitian 2. Telaah Pustaka 3. Metode Penelitian 4. Hasil dan Pembahasan 5. Simpulan dan Saran/Implikasi

III. TESIS. c. Tujuan Penelitian d. Manfaat Penelitian 2. Telaah Pustaka 3. Metode Penelitian 4. Hasil dan Pembahasan 5. Simpulan dan Saran/Implikasi 7 8 III. TESIS Tesis secara umum dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir tesis. Bagian awal tesis terdiri atas komponen berikut. 1. Halaman sampul 2. Halaman

Lebih terperinci

1/9/2010. Tujuan Pembelajaran MENGKOMUNIKASIKAN HASIL PENELITIAN. Pengolahan Data Hasil Penelitian. 1. Editing (Memeriksa Data)

1/9/2010. Tujuan Pembelajaran MENGKOMUNIKASIKAN HASIL PENELITIAN. Pengolahan Data Hasil Penelitian. 1. Editing (Memeriksa Data) MENGKOMUNIKASIKAN HASIL PENELITIAN MUSLIM, MPH Blog: www.muslimpinang.wordpress.com Email: muslimmph@yahoo.co.id HP: 08-776969 Tujuan Pembelajaran. Pengolahan Data Hasil Penelitian. Penataan Data Hasil

Lebih terperinci

MEMBANGUN DAYA NALAR DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH. Jongga Manullang. Abstrak

MEMBANGUN DAYA NALAR DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH. Jongga Manullang. Abstrak MEMBANGUN DAYA NALAR DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH Jongga Manullang Abstrak Kegiatan-kegiatan pengembangan, penyebarluasan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan sangat menentukan kualitas perguruan tinggi

Lebih terperinci

Pertemuan Keempat Landasan Teori dan Rumusan Hipotesis. Metode Riset Dr. Muhamad Yunanto, MM. Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

Pertemuan Keempat Landasan Teori dan Rumusan Hipotesis. Metode Riset Dr. Muhamad Yunanto, MM. Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma Pertemuan Keempat Landasan Teori dan Rumusan Hipotesis Metode Riset Dr. Muhamad Yunanto, MM. Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma 1 OBSERVASI Identifikasi bidang Permasalahan 3 PENDEFINISI AN MASALAH Pembatasan

Lebih terperinci

JURNAL MITRA KESEHATAN

JURNAL MITRA KESEHATAN JURNAL MITRA KESEHATAN DESKRIPSI JURNAL Jurnal Mitra Kesehatan adalah jurnal yang memuat artikel penelitian di bidang kesehatan. Fokus penelitian yang dipublikasikan terkait dengan aspek: 1. Bidang Gizi

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN MANUSKRIP FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2012

PANDUAN PENULISAN MANUSKRIP FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2012 PANDUAN PENULISAN MANUSKRIP FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2012 TIM PENGEMBANG UNNES LAW JOURNAL 1 A. ALUR PEMBUATAN MANUSKRIP 2 B. RINCIAN PROSEDUR 1. Mahasiswa a. Mengajukan topik skripsi/tesis

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PENULISAN KARYA ILMIAH

BUKU PANDUAN PENULISAN KARYA ILMIAH 1 BUKU PANDUAN PENULISAN KARYA ILMIAH Program Pendidikan Dokter Spesialis I Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga / Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Lebih terperinci

FORMAT PENULISAN PKL UNTUK MAHASISWA

FORMAT PENULISAN PKL UNTUK MAHASISWA FORMAT PENULISAN PKL UNTUK MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER/INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2016 DAFTAR ISI I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 2 1.1. Bahasa Penulisan...

Lebih terperinci

Data dapat disajikan dalam bentuk : 1. Naskah yaitu cara penyajian data yang ditulis secara narasi 2. Tabel/daftar 3. Diagram / Gambar (dalam

Data dapat disajikan dalam bentuk : 1. Naskah yaitu cara penyajian data yang ditulis secara narasi 2. Tabel/daftar 3. Diagram / Gambar (dalam PENYAJIAN DATA Data dapat disajikan dalam bentuk : 1. Naskah yaitu cara penyajian data yang ditulis secara narasi 2. Tabel/daftar 3. Diagram / Gambar (dalam fungsinya:sebagai sebuah potret yang dapat memberikan

Lebih terperinci

Kriteria Kontributor. Materi Naskah dan Proses Seleksi

Kriteria Kontributor. Materi Naskah dan Proses Seleksi Kriteria Kontributor 1. Kontributor adalah individu atau kelompok dengan jumlah anggota 2 sampai 3 orang. 2. Mahasiswa Universitas Indonesia program S1 dan vokasi. 3. Masih berstatus mahasiswa aktif pada

Lebih terperinci

PENYUNTINGAN ARTIKEL BERBASIS NON RISET DAN BERBASIS RISET JURNAL AKUNTANSI MULTIPARADIGMA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PENYUNTINGAN ARTIKEL BERBASIS NON RISET DAN BERBASIS RISET JURNAL AKUNTANSI MULTIPARADIGMA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS - UNIVERSITAS BRAWIJAYA PENYUNTINGAN ARTIKEL BERBASIS NON RISET DAN BERBASIS RISET JURNAL AKUNTANSI MULTIPARADIGMA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS - UNIVERSITAS BRAWIJAYA www.jamal.ub.ac.id 1. Redaksi menerima tulisan/naskah dengan

Lebih terperinci

PANDUAN UNTUK PENULISAN NASKAH

PANDUAN UNTUK PENULISAN NASKAH PANDUAN UNTUK PENULISAN NASKAH Jurnal Akademi Kebidanan Griya Husada hanya menerima naskah asli yang belum diterbitkan di dalam maupun di luar negeri. Naskah dapat berupa hasil penelitian, konsepkonsep

Lebih terperinci

ILUSTRASI ADALAH PENGGAMBARAN AKAN SESUATU. ILUSTRASI DAPAT BERUPA TABEL DAN GAMBAR (GRAFIK, FOTO, DIAGRAM, BAGAN, PETA, DENAH, DAN GAMBAR LAINNYA).

ILUSTRASI ADALAH PENGGAMBARAN AKAN SESUATU. ILUSTRASI DAPAT BERUPA TABEL DAN GAMBAR (GRAFIK, FOTO, DIAGRAM, BAGAN, PETA, DENAH, DAN GAMBAR LAINNYA). TEKNIK ILUSTRASI DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH PENDAHULUAN ILUSTRASI ADALAH PENGGAMBARAN AKAN SESUATU. ILUSTRASI DAPAT BERUPA TABEL DAN GAMBAR (GRAFIK, FOTO, DIAGRAM, BAGAN, PETA, DENAH, DAN GAMBAR LAINNYA).

Lebih terperinci

Mengapa perlu menulis karya ilmiah?

Mengapa perlu menulis karya ilmiah? Bambang Prihadi Mengapa perlu menulis karya ilmiah? Merupakan bagian dari kehidupan akademis, untuk berkomunikasi serta memberdayakan diri sendiri dan orang lain. Guru sebagai ilmuwan memiliki tanggung

Lebih terperinci

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA MATERI: 13 Modul SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) MENULIS KARYA ILMIAH 1 Kamaruddin Hasan 2 arya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (ya ng berupa hasil pengembangan) yang

Lebih terperinci

ATURAN PENULISAN NASKAH ILMIAH JURNAL BIS A (BISNIS ADMINISTRASI)

ATURAN PENULISAN NASKAH ILMIAH JURNAL BIS A (BISNIS ADMINISTRASI) ATURAN PENULISAN NASKAH ILMIAH JURNAL BIS A (BISNIS ADMINISTRASI) I. UMUM 1. Jurnal Bisnis Administrasi (Jurnal BIS-A) adalah publikasi ilmiah berkala yang terbit 2 (dua) kali setahun yaitu Juni dan Desember.

Lebih terperinci

Menulis Artikel Ilmiah

Menulis Artikel Ilmiah Menulis Artikel Ilmiah Disampaikan dalam rangka kegiatan PPM Pelatihan penulisan Artikel Ilmiah bagi Guru-guru Bahasa Prancis Se-Karisidenan Banyumas di SMAN 1 Cilacap pada Tanggal 28-29 Mei 2011 Oleh

Lebih terperinci

TEKNIK ILUSTRASI DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH WASMEN MANALU

TEKNIK ILUSTRASI DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH WASMEN MANALU TEKNIK ILUSTRASI DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH WASMEN MANALU PENDAHULUAN ILUSTRASI ADALAH PENGGAMBARAN AKAN SESUATU. ILUSTRASI DAPAT BERUPA TABEL DAN GAMBAR (GRAFIK, FOTO, DIAGRAM, BAGAN, PETA, DENAH,

Lebih terperinci

Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Scopus Periode 2010-April 2016

Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Scopus Periode 2010-April 2016 Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Scopus Periode 2010-April 2016 Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Web of Science (Thomson) Saat ini Publikasi internasional peneliti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan di bahas yang pertama mengenai ASI Eksklusif, air susu ibu yang meliputi pengertian ASI, komposisi asi dan manfaat asi. Kedua mengenai persepsi yang meliputi

Lebih terperinci

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Modul ke: 08 Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id MATA KULIAH BAHASA INDONESIA PENULISAN KARYA ILMIAH SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd. HP. 0815 1300 7353/0812 9479 4583 E-Mail:

Lebih terperinci

A. Pengertian Setiap penelitian dapat disajikan dalam berbagai bentuk. Prinsip dasar penyajian data adalah bagai mana data dapat komunikatif dan

A. Pengertian Setiap penelitian dapat disajikan dalam berbagai bentuk. Prinsip dasar penyajian data adalah bagai mana data dapat komunikatif dan PENYAJIAN DATA A. Pengertian Setiap penelitian dapat disajikan dalam berbagai bentuk. Prinsip dasar penyajian data adalah bagai mana data dapat komunikatif dan lengkap dalam arti data yang disajikan dapat

Lebih terperinci

Seminar Pendidikan Matematika

Seminar Pendidikan Matematika Seminar Pendidikan Matematika TEKNIK MENULIS KARYA ILMIAH Oleh: Khairul Umam dkk Menulis Karya Ilmiah adalah suatu keterampilan seseorang yang didapat melalui berbagai Latihan menulis. Hasil pemikiran,

Lebih terperinci

Tata Cara Penulisan Laporan Praktikum

Tata Cara Penulisan Laporan Praktikum Tata Cara Penulisan Laporan Praktikum 1) Bahan dan Ukuran Bahan dan ukuran mencakup naskah, ukuran dan sampul. a. Naskah dibuat di atas kertas HVS 70 gram dan tidak bolak-balik b. Ukuran naskah adalah

Lebih terperinci

Buku Pedoman Penulisan Usulan Penelitian dan Tesis ini digunakan sebagai pedoman bagi ;

Buku Pedoman Penulisan Usulan Penelitian dan Tesis ini digunakan sebagai pedoman bagi ; BAB 1 DASAR PEMIKIRAN A. Pendahuluan Program pascasarjana adalah program pendidikan yang diarahkan untuk mendidik ilmuwan yang mampu meningkatkan skala peranannya dalam pengembangan keilmuan dan pembangunan.

Lebih terperinci

TEKNIK ILUSTRASI DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH

TEKNIK ILUSTRASI DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH TEKNIK ILUSTRASI DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH PENDAHULUAN ILUSTRASI ADALAH PENGGAMBARAN AKAN SESUATU. ILUSTRASI DAPAT BERUPA TABEL DAN GAMBAR (GRAFIK, FOTO, DIAGRAM, BAGAN, PETA, DENAH, DAN GAMBAR LAINNYA).

Lebih terperinci

Fungsi Tinjauan Pustaka

Fungsi Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka Pendahuluan Tinjauan Pustaka merupakan gambaran dari teori dasar yang relevan atau sesuai dengan bidang atau topic yang dikaji/diteliti Tinjauan Pustaka (Literature Review)merupakan salah

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. balita yang menderita ISPA adalah kelompok umur bulan yaitu

BAB V PEMBAHASAN. balita yang menderita ISPA adalah kelompok umur bulan yaitu BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Hasil penelitian pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebagian besar balita yang menderita ISPA adalah kelompok umur 12-23 bulan yaitu sebanyak 23 balita (44,2%).

Lebih terperinci

Berpikir & Menulis Ilmiah

Berpikir & Menulis Ilmiah UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen http://www.unusida.ac.id Berpikir & Menulis Ilmiah 2. Critical Thinking Oleh: Sabtu, 14 April 2017 Dewi Lestari dewil2441@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kecerdasan anak dan menyebabkan rendahnya perkembangan kognitif. Jika

BAB 1 PENDAHULUAN. kecerdasan anak dan menyebabkan rendahnya perkembangan kognitif. Jika 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurang Energi Protein (KEP) sebagai salah satu masalah gizi utama yang terjadi pada balita sangat berpengaruh pada proses tumbuh kembang anak. Kurang gizi

Lebih terperinci

KETENTUAN PUBLIKASI JURNAL MEDIKA RESPATI P3M UNRIYO

KETENTUAN PUBLIKASI JURNAL MEDIKA RESPATI P3M UNRIYO KETENTUAN PUBLIKASI JURNAL MEDIKA RESPATI P3M UNRIYO A. Ketentuan Umum Format penulisan naskah Jurnal adalah sebagai berikut: 1. Buletin Jurnal Medika Respati memuat tulisan Ilmiah dalam bidang Kesehatan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin jelas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bayi dibawah lima tahun adalah kelompok yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih rentan terhadap berbagai penyakit (Probowo, 2012). Salah satu penyakit

Lebih terperinci

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Modul ke: 06 MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id MENULIS AKADEMIK SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd. HP. 0815 1300 7353/ 0812 9479 4583 E-Mail: supriyadibahasa@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Relevan Sebelumnya Berikut ini terdapat beberapa penelitian relevan yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai berikut.

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG. 2. Penulisan Judul, Nama dan Alamat Penulis

PEDOMAN PENULISAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG. 2. Penulisan Judul, Nama dan Alamat Penulis PEDOMAN PENULISAN Jurnal LITIGASI (p-issn: 0853-7100; e-issn: 2442-2274; http://journal.unpas.ac.id/index.php/litigasi) adalah jurnal peer-review diterbitkan oleh Fakultas Hukum Universitas Pasundan Bandung

Lebih terperinci

ATURAN PENULISAN NASKAH ILMIAH JURNAL TEKNOVASI

ATURAN PENULISAN NASKAH ILMIAH JURNAL TEKNOVASI ATURAN PENULISAN NASKAH ILMIAH JURNAL TEKNOVASI I. UMUM 1. Jurnal Teknovasi adalah publikasi ilmiah berkala yang terbit setiap 2 (dua) kali setahun yaitu April dan Oktober. 2. Naskah ilmiah yang diterbitkan

Lebih terperinci

Koridor Umum Penulisan Artikel Ilmiah

Koridor Umum Penulisan Artikel Ilmiah Koridor Umum Penulisan Artikel Ilmiah Agung Nugroho, Ph.D Magister Ekonomi Pertanian, Faperta - ULM 6 Mei 2017 Judul Bagian pertama yang dibaca Singkat, padat, menarik, dan menggambarkan isi Khas untuk

Lebih terperinci

MEMFORMULASIKAN KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

MEMFORMULASIKAN KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS MEMFORMULASIKAN KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS Diresume dari presentasi Rahmanita Syahdan, Misnasanti, dan Rospala Hanisah Yukti Sari pada mata kuliah Metode Penelitian Penelitian pada Rabu 26 Oktober

Lebih terperinci

Penilaian/Akreditasi Jurnal Ilmiah

Penilaian/Akreditasi Jurnal Ilmiah Penilaian/Akreditasi Jurnal Ilmiah Sosialisasi Penilaian Akreditasi Jurnal Ilmiah Badan Litbang & Inovasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bogor, 3 Maret 06 Dipresentasikan oleh Haruni Krisnawati

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) STIBA SARASWATI DENPASAR HALAMAN SAMPUL DEPAN Halaman Sampul Depan memuat judul, tempat, logo STIBA Saraswati Denpasar, nama mahasiswa dan nomor pokok

Lebih terperinci

Dasar- dasar Penulisan Karya Ilmiah

Dasar- dasar Penulisan Karya Ilmiah Karya Ilmiah Dasar- dasar Penulisan Karya Ilmiah A. Penger1an Karya Ilmiah B. Jenis dan Bentuk Karya Ilmiah C. Kerangka dan Sistema1ka Penulisan Karya Ilmiah D. Teknik Penulisan Karya Ilmiah A. Karya Ilmiah

Lebih terperinci

PENULISAN NASKAH PUBLIKASI

PENULISAN NASKAH PUBLIKASI Pembinaan Penyusunan Laporan Ilmiah dan Penulisan Naskah Publikasi Risbinkes 2014 Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI PENULISAN NASKAH PUBLIKASI Rizal Syarief CARE Lembaga Penelitian dan Pengabdian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamakan komunikasi. Dalam berkomunikasi setiap orang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamakan komunikasi. Dalam berkomunikasi setiap orang menggunakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, yang dinamakan komunikasi. Dalam berkomunikasi setiap orang menggunakan bahasa karena proses

Lebih terperinci

I. PENGANTAR UNSUR POKOK RANCANGAN USULAN PENELITIAN

I. PENGANTAR UNSUR POKOK RANCANGAN USULAN PENELITIAN I. PENGANTAR Rancangan usulan penelitian untuk disertasi, usulan penelitian untuk disertasi, dan disertasi sebenarnya menunjuk pada satu hal yang sama, yaitu disertasi. Oleh karena itu, hal-hal yang dituntut

Lebih terperinci

TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR. Fakultas Teknik Elektro 1

TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR. Fakultas Teknik Elektro 1 TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR Fakultas Teknik Elektro 1 Kertas Jenis kertas : HVS A4 (210 mm x 297 mm) dan berat 80 g/m2 (HVS 80 GSM), khusus untuk gambar yang tdk memungkinkan dicetak di kertas A4 dapat

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Bahasa Indonesia / MKPK 202 2SKS Deskripsi Singkat : Bahasa Indonesia menjadi salah satu instrumen pengembangan

Lebih terperinci

MAKALAH PUBLIKASI ILMIAH DALAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN 1

MAKALAH PUBLIKASI ILMIAH DALAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN 1 MAKALAH PUBLIKASI ILMIAH DALAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN 1 OLEH: MUHAMMAD NURSA BAN 2 JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 1 Disampaikan dalam

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENYUSUN KARYA ILMIAH MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA. Oleh Selvianingsih Salilama Fatmah AR Umar Supriyadi

KEMAMPUAN MENYUSUN KARYA ILMIAH MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA. Oleh Selvianingsih Salilama Fatmah AR Umar Supriyadi KEMAMPUAN MENYUSUN KARYA ILMIAH MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Oleh Selvianingsih Salilama Fatmah AR Umar Supriyadi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Balita merupakan anak kurang dari lima tahun sehingga bayi usia anak dibawah satu tahun juga termasuk dalam golongan ini. Namun, karena faal (kerja alat tubuh semestinya)

Lebih terperinci

TATA TULIS DALAM RAGAM ILMIAH

TATA TULIS DALAM RAGAM ILMIAH Modul ke: TATA TULIS DALAM RAGAM ILMIAH Bahan dan Jumlah Halaman, Penulisan Judul, Bab, dan Subbab, Teknik Penulisan Kutipan, Teknik Penulisan Catatan Kaki, dan Teknik Penulisan Daftar Pustaka Fakultas..

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

PANDUAN PENULISAN TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK PANDUAN PENULISAN TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK A. DASAR HUKUM a. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

Lebih terperinci

Langkah Sebelum Menulis Artikel Judul (1)

Langkah Sebelum Menulis Artikel Judul (1) K13 MPPI Pentingnya Publikasi Hasil Penelitian Penulisan Artikel Laporan Kegiatan S-1 Tidak Terakreditasi Alfiasari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen S-2 Publikasi Berkala Terakreditasi FEMA IPB 2012

Lebih terperinci

Pengertian Tulisan Ilmiah

Pengertian Tulisan Ilmiah Karya tulis ilmiah A. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN 1. Peserta memiliki pengetahuan yang memadai tentang pengertian dan jenis-jenis tulisan ilmiah 2. Peserta mampu merencanakan, menyusun, dan mengembangkan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN PENULISAN DISERTASI

PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN PENULISAN DISERTASI PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN PENULISAN DISERTASI PENGANTAR Rancangan usulan penelitian disertasi, usulan penelitian disertasi, dan disertasi sebenarnya menunjuk pada satu hal yang sama, yaitu

Lebih terperinci

Bahasa dlm KTI menggunakan Bahasa Formal. Keterampilan Menulis yg Kreatif & Inovatif menghasilkan KTI yg Argumentatif.

Bahasa dlm KTI menggunakan Bahasa Formal. Keterampilan Menulis yg Kreatif & Inovatif menghasilkan KTI yg Argumentatif. 1 KTI mrp Bentuk Komunikasi Tertulis yg menyajikan Argumen Keilmuan Berdasarkan Fakta. KTI sbg Media Komunikasi antara Penulis dengan Pembaca memerlukan Tatanan & Struktur Bahasa yg Logis & Efektif. Agar

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN STUDI KASUS UNTUK MAHASISWA STIKES HANG TUAH SURABAYA PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

PEDOMAN PENYUSUNAN STUDI KASUS UNTUK MAHASISWA STIKES HANG TUAH SURABAYA PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN 1 PEDOMAN PENYUSUNAN STUDI KASUS UNTUK MAHASISWA STIKES HANG TUAH SURABAYA PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN Dipakai untuk kalangan sendiri Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagaian atau seluruh buku

Lebih terperinci

MACAM KARYA ILMIAH 1. ARTIKEL 2. MAKALAH 3. LAPORAN PENELITIAN (SKRIPSI)

MACAM KARYA ILMIAH 1. ARTIKEL 2. MAKALAH 3. LAPORAN PENELITIAN (SKRIPSI) Oleh Bambang Hariadi MACAM KARYA ILMIAH 1. ARTIKEL 2. MAKALAH 3. LAPORAN PENELITIAN (SKRIPSI) ARTIKEL Artikel dapat dibedakan menjadi: 1. Artikel hasil penelitian 2. Artikel non penelitian ARTIKEL 1. Artikel

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN LKTI FASILKOM UNSRI 2016

PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN LKTI FASILKOM UNSRI 2016 PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN LKTI FASILKOM UNSRI 2016 Lomba Karya Tulis Ilmiah Fasilkom Unsri Tahun 2016dilaksanakan dengan mekanisme sebagai berikut: 1. Peserta merupakan usulan dari masing-masing jurusan

Lebih terperinci

II. BAGIAN-BAGIAN SKRIPSI. muka, bagian utama dan bagian pelengkap. Bagian-bagian tersebut terdiri dari

II. BAGIAN-BAGIAN SKRIPSI. muka, bagian utama dan bagian pelengkap. Bagian-bagian tersebut terdiri dari II. BAGIAN-BAGIAN SKRIPSI Suatu skripsi pada garis besarnya dapat dibagi atas tiga bagian, yaitu bagian muka, bagian utama dan bagian pelengkap. Bagian-bagian tersebut terdiri dari sub-sub bagian sebagai

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh seseorang untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis melalui media

Lebih terperinci

PETUNJUK PENULISAN JURNAL IDEA SOCIETA

PETUNJUK PENULISAN JURNAL IDEA SOCIETA PETUNJUK PENULISAN JURNAL IDEA SOCIETA Panduan Umum 1. Naskah tulisan yang diajukan untuk dimuat dalam jurnal Idea Societa harus orisinil, karya sendiri, dan bebas dari plagiasi. 2. Tulisan belum pernah

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR TAHUN AKADEMIK 2012/2013

PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR TAHUN AKADEMIK 2012/2013 PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR TAHUN AKADEMIK 2012/2013 PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER INTeL COM GLOBAL INDO KISARAN 2013 KATA PENGANTAR Setiap lulusan

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN A. Tujuan Penyusunan laporan 1. Penelitan Dasar ( Basic Research a. Penelitian Dosen b. Penelitian Mahasiswa ( Student Research

LAPORAN PENELITIAN A. Tujuan Penyusunan laporan 1. Penelitan Dasar ( Basic Research a. Penelitian Dosen b. Penelitian Mahasiswa ( Student Research 1 LAPORAN PENELITIAN A. Tujuan Penyusunan laporan Laporan penelitian merupakan informasi yang disampaikan secara tertulis atau lisan dengan tujuan untuk mengkomunikasikan kesimpulan hasil penelitian dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang B. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang B. Tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LAPORAN KARYA TULIS ILMIAH Pembuatan laporan karya tulis ilmiah harus mengacu pada institusi atau lembaga yang bersangkutan tentang

Lebih terperinci

Peraturan Menpan No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Publikasi ilmiah. Unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Peraturan Menpan No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Publikasi ilmiah. Unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Dosen PT minimal 50% berpendidikan S2/S3 Peraturan baru kenaikan jabatan dosen (Kep Kep.. Menko Wasbangpan No. 38, 2828-8-1999) 1 Disajikan dalam Seminar Penulisan Karya Ilmiah: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Laporan Ilmiah Kedokteran

Laporan Ilmiah Kedokteran Laporan Ilmiah Kedokteran TOPIK * (1) kedudukan karya ilmiah di PT, * (2) karakteristik tulisan dan laporan ilmiah, * (3) tujuan penyusunan laporan ilmiah, * (4) sistematika isi laporan ilmiah, * (5) pemakaian

Lebih terperinci

RESUME PERKULIAHAN MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR

RESUME PERKULIAHAN MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR RESUME PERKULIAHAN MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Matematika Dosen Pengampu: Dr. Heri Retnowati, S.Pd., M.Pd.

Lebih terperinci

Metode penulisan artikel jurnal ilmiah. Suminar Setiati Achmadi Institut Pertanian Bogor

Metode penulisan artikel jurnal ilmiah. Suminar Setiati Achmadi Institut Pertanian Bogor Metode penulisan artikel jurnal ilmiah Suminar Setiati Achmadi Institut Pertanian Bogor ssachmadi@cbn.net.id Yang perlu diantisipasi oleh penulis Dalam menyiapkan naskah, penulis harus mengantisipasi bahwa

Lebih terperinci

TEKNIK ILUSTRASI: STANDAR PENYAJIAN TEBAL & GAMBAR

TEKNIK ILUSTRASI: STANDAR PENYAJIAN TEBAL & GAMBAR I N S A N I N D O N E S I A Y A N G C E R D A S & K O M P R E H E N S I F TEKNIK ILUSTRASI: STANDAR PENYAJIAN TEBAL & GAMBAR Syamsul Arifin Hp: 081-2354-2233 syamp3ai@gmail.com syamsul@ep.its.ac.id MEMBACA

Lebih terperinci

CONTOH KARANGAN ILMIAH, SEMI ILMIAH & NON ILMIAH

CONTOH KARANGAN ILMIAH, SEMI ILMIAH & NON ILMIAH CONTOH KARANGAN ILMIAH, SEMI ILMIAH & NON ILMIAH TUGAS BAHASA INDONESIA 2 1. KARANGAN ILMIAH Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan

Lebih terperinci

TATA CARA PENULISAN ILMIAH. Oleh : YAYA SUNARYA

TATA CARA PENULISAN ILMIAH. Oleh : YAYA SUNARYA TATA CARA PENULISAN ILMIAH Oleh : YAYA SUNARYA Tujuan Session ini Setelah pelatihan selesai, Anda diharapkan dapat menjawab.. Tata cara penulisan ilmiah 1. Perlukah kecermatan penggunaan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 7 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Hakikat Kemampuan Kemampuan dapat diartikan sebagai kesanggupan seseorang dalam melakukan kegiatan. Setiap melakukan kegiatan pasti diperlukan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat. ISPA masih menjadi masalah kesehatan yang penting karena

Lebih terperinci

FORMAT PEMBUATAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR MAHASISWA D4 / D3 TEKNIK INFORMATIKA A. BAGIAN AWAL

FORMAT PEMBUATAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR MAHASISWA D4 / D3 TEKNIK INFORMATIKA A. BAGIAN AWAL FORMAT PEMBUATAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR MAHASISWA D4 / D3 TEKNIK INFORMATIKA A. BAGIAN AWAL Bagian awal mencakup sampul depan, halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi,

Lebih terperinci

MEMBUDAYAKAN MENULIS BUKU AJAR

MEMBUDAYAKAN MENULIS BUKU AJAR WORKSHOP BUDAYA MENULIS DI KAMPUS MEMBUDAYAKAN MENULIS BUKU AJAR PROF. DR. IR. GIYATMI, MSI Jakarta, 10 Pebruari 2016 BUDAYA MENULIS UNTUK DOSEN UMUM 1. Mendokumentasikan hasil TRI DHARMA (pengajaran,

Lebih terperinci

MENULIS Karya ILMIAH. dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Pendidik

MENULIS Karya ILMIAH. dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Pendidik MENULIS Karya ILMIAH dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Pendidik PENULISAN KTI MASALAH YANG DIHADAPI: APA YANG DITULIS? BAGAIMANA CARA MENULISKANNYA? Tulisan Paragraf Kalimat Klausa Frasa Kata Huruf

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI

BUKU PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI BUKU PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016 BAB I PENDAHULUAN Skripsi adalah tugas akhir yang harus ditulis oleh mahasiswa dalam Program

Lebih terperinci

KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS Berikut adalah bagan dalam memformulasikan kerangka pikir dan hipotesis dalam suatu penelitian. Kerangka Pikir Kerangka pikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila

Lebih terperinci

Fungsi: Membantu peneliti untuk menentukan apakah topik yang akan diteliti layak atau tidak Memberikan pengetahuan luas bagi peneliti dalam membatasi

Fungsi: Membantu peneliti untuk menentukan apakah topik yang akan diteliti layak atau tidak Memberikan pengetahuan luas bagi peneliti dalam membatasi Fungsi: Membantu peneliti untuk menentukan apakah topik yang akan diteliti layak atau tidak Memberikan pengetahuan luas bagi peneliti dalam membatasi ruang lingkup penelitiannya Menyediakan kerangka kerja

Lebih terperinci

2015 PENERAPAN STRATEGI PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DI SEKOLAH DASAR

2015 PENERAPAN STRATEGI PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DI SEKOLAH DASAR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar meliputi membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. Keempat kompetensi berbahasa tersebut menjadi penunjang bagi

Lebih terperinci

Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2014 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang

Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2014 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2014 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang A. Persyaratan Umum I. PERSYARATAN Persyaratan umum adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal serta melindungi anak dari

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal serta melindungi anak dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik untuk bayi yang mengandung sel darah putih, protein dan zat kekebalan yang cocok untuk bayi. ASI membantu pertumbuhan dan

Lebih terperinci

MUHAMMAD HAJARUL ASWAD A MT.KULIAH: STATISTIKA DESKRIPTIF UNANDA, 2016

MUHAMMAD HAJARUL ASWAD A MT.KULIAH: STATISTIKA DESKRIPTIF UNANDA, 2016 MUHAMMAD HAJARUL ASWAD A MT.KULIAH: STATISTIKA DESKRIPTIF UNANDA, 2016 1. Tabel sederhana / tabel satu arah 2. Tabel silang / tabel dua arah 3. Tabel berganda / tiga arah 4. Tabel distribusi frekuensi

Lebih terperinci