BAB 2 DATA DAN ANALISA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 DATA DAN ANALISA"

Transkripsi

1 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Umum Teori Komunikasi Kata komunikasi berasal dari bahasa Latin, comunis, yang berarti membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Akar katanya communis adalah communico yang artinya berbagi (Stuart,1983, dalam Vardiansyah, 2004 : 3). Dalam literatur lain disebutkan komunikasi juga berasal dari kata communication atau communicare yang berarti membuat sama (to make common). Istilah communis adalah istilah yang paling sering di sebut sebagai asal usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata kata Latin yang mirip Komuniksi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan di anut secara sama. Unsur-unsur komunikasi yaitu: 1. Sumber (komunikator) Orang yang menyampaikan pesan kepada komunikan. 2. Pesan (message) Hal yang ingin disampaian oleh komunikator. 3. Penerima (komunikan) Sang penerima pesan) 4. Saluran (channel) Sarana untuk menyampaikan atau menyebarluaskan pesan. 5. Hasil (feedback) Reaksi atas pesan yang disampaikan Metode Belajar Melalui Media Audio-Visual Belajar dengan menggunakan indra ganda (penglihatan dan pendengaran) memberikan keuntungan bagi pelajar dibandingkan dengan pembelajaran yang hanya menggunakan indra penglihatan atau indra pendengaran saja. Para ahli memiliki pandangan yang searah mengenai hal tersebut. Menurut Baugh (1989 dalam Arsyad, 1997: 21) bahwa kurang lebih 90% hasil belajar seseorang diperoleh melalui indra 1 Sri Herwindya Baskara Wijaya S.Sos., M.Si., Pengantar Ilmu Komunikasi,

2 penglihatan, sekitar 5% dai indra pendengaran dan 5% lagi dari indra lainnya. Sementara Dale (1969 dalam Arsyad, 1997: 21) memperkirakan bahwa perolehan hasil belajar melalui indra penglihatan berkisar 75%, melalui indra pendengaran sekitar 13% dan melalui indra lainnya sekitar 12%. Oleh Darvin (1999: 22) media audio-visual seperti video dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep yang rumit. Lebih lanjut Sheal (1989 dalam Anonim, 2003) melaporkan tentang modus pengalaman 10% apa yang kita baca, 20% dari apa yang kita dengar, 30 % dari apa yang kita lihat, 50% dari apa yang kita lihat dan dengar, 70% dari apa yang kita katakan dan 90% dari apa yang kita katakan dan lakukan Animasi Animasi adalah illusion of motion yang dibuat dari image statis yang ditampilkan secara berurutan untuk mendapatkan sebuah ilusi pergerakan. Atau berdasarkan arti harfiah, Animasi adalah menghidupkan. Yaitu usaha untuk menggerakkan sesuatu yang tidak bisa bergerak sendiri. Pada video atau film, animasi mengacu pada teknik dimana setiap frame dalam film dibuat secara terpisah. Frame bisa dihasilkan dari komputer, dari fotografi atau dari gambar lukisan. Ketika frame-frame tersebut digabungkan, maka terdapat ilusi perubahan gambar, sesuai dengan teori yang disebut dengan persistance of vision. 3 Gambar 2.1 Ilusi perubahan gambar English Grammar Definisi dari english grammar adalah studi tentang cara kalimat-kalimat bahasa Inggris dibangun; secara morfologi dan sintaksis. Tujuan dari grammar adalah untuk menyampaikan dan memahami makna secara tersusun, dan tanpa grammar akan timbul kesulitan untuk berkomunikasi secara efektif. 2 Syamri Laode, Kelebihan Media Pendidikan Audio-Visual, Jadmiko A. W., Animation from Animator,

3 Dalam grammar terdapat sebuah kata yang disebut dengan 'tense'. Tense digunakan untuk menunjukkan hubungan antara tindakan atau keadaan yang digambarkan oleh kata kerja dan waktu, yang tercermin dalam bentuk kata kerja. Ada dua dasar tenses dalam bahasa Inggris; waktu sekarang dan lampau. Dalam bahasa Inggris terdapat 2 tenses dasar; Present tense, dan past tense. Present tense adalah bentuk dasar dari seluruh jenis-jenis tenses, adapun orang ketiga tunggal ditambahkan huruf -s di akhir kata. Untuk menunjukan waktu lampau, maka di akhir kata regular verbs ditambahkan -ed atau -d, sedangkan irregular verbs dan berubah susunan katanya menjadi berbagai macam bentuk, ataupun tidak berubah sama sekali Materi English Grammar: 12 Basic Tenses berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Materi basic tenses yang diajarkan kepada pelajar Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dimulai dari kelas 4 SD. Adapun materi standar english grammar: 12 basic tenses yang diajarkan kepada pelajar SD- SMA secara formal sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebagai berikut: 1. Present Tenses a. Simple Present Tense Kalimat ini digunakan untuk mengambarkan suatu kegiatan yang merupakan kebiasaan (habit), dan peristiwa yang berlangsung terus menerus. Bentuk predikat kalimat Simple Present Tense dirumuskan sebagai berikut: S + Verb (s/es) + Obyek /keterangan b. Present Continuous Tense Kalimat ini digunakan untuk mengambarkan suatu kegiatan yang berlangsung sekarang atau pada saat berbicara. Bentuk predikat kalimat Present Continuous Tense dirumuskan sebagai berikut: 4 Dikutip dari 3

4 S + To be + Verb+ing + Obyek /keterangan c. Present Perfect Tense Kalimat ini digunakan untuk mengambarkan suatu kegiatan yang baru saja mulai dilakukan, atau baru saja dikerjakan. Bentuk predikat kalimat Present Perfect Tense dirumuskan sebagai berikut: S + Have + Verb3 + Obyek /keterangan S + Has + Been + Obyek /keterangan d. Present Perfect Continuous Tense Kalimat ini digunakan untuk mengambarkan suatu kegiatan yang baru saja mulai dilakukan, atau baru saja dikerjakan. Bentuk predikat kalimat Present Perfect Continuous Tense dirumuskan sebagai berikut: S + Have + Been + Verb+ing + Obyek /keterangan S + Has + Been + Verb+ing + Obyek /keterangan 2. Past Tenses a. Simple Past Tense Kalimat ini digunakan untuk menyatakan suatu kegiatan yang berlangsung pada waktu lampau. Bentuk predikat kalimat Simple Past Tense dirumuskan sebagai berikut: S + Verb2 + Obyek /keterangan b. Past Continuous Tense Kalimat ini digunakan untuk menyatakan suatu kegiatan yang sedang dilakukan pada waktu lampau ketika suatu kegiatan lain terjadi, atau dua kegiatan yang sama-sama sedang berlangsung pada waktu lampau. Bentuk predikat kalimat Past Continuous Tense dirumuskan sebagai berikut: S + Was + Verb+ing + Obyek /keterangan S + Were + Verb+ing + Obyek /keterangan c. Past Perfect Tense 4

5 Kalimat ini digunakan untuk menyatakan suatu kegiatan yang telah selesai dilakukan pada waktu lampau sebelum atau ketika suatu kegiatan lain terjadi. Bentuk predikat kalimat Past Perfect Tense dirumuskan sebagai berikut: S + Had + Verb3 + Obyek /keterangan d. Past Perfect Continuous Tense Kalimat ini digunakan untuk menyatakan suatu kegiatan yang telah selesai dilakukan pada waktu lampau sebelum atau ketika suatu kegiatan lain terjadi pada waktu lampau. Bentuk predikat kalimat Past Perfect Continuous Tense dirumuskan sebagai berikut: S + Had + Been + Verb+ing + Obyek /keterangan 3. Future Tenses a. Present Future Tense Kalimat ini digunakan untuk menyatakan suatu kegiatan yang akan terjadi pada waktu yang akan datang. Bentuk predikat kalimat Present Future Tense dirumuskan sebagai berikut: S + Will/Shall + Verb /Be + Obyek /keterangan b. Present Future Continuous Kalimat ini digunakan untuk menyatakan suatu kegiatan yang direncanakan akan sedang berlangsung pada waktu yang akan datang. Bentuk predikat kalimat Present Future Continuous dirumuskan sebagai berikut: S + Will/Shall + Be + Verb+ing + Obyek /keterangan c. Present Future Perfect Kalimat ini digunakan untuk menyatakan suatu kegiatan yang direncanakan akan selesai dikerjakan pada waktu yang akan datang. Bentuk predikat kalimat Present Future Perfect dirumuskan sebagai berikut: S + Will/Shall + Have + Verb3 /Been + Obyek /keterangan d. Present Future Perfect Continuous 5

6 Kalimat ini digunakan untuk menyatakan suatu kegiatan yang masih tetap berlangsung yang direncanakan pada waktu yang akan datang. Bentuk predikat kalimat Present Future Perfect Continuous dirumuskan sebagai berikut: S + Will/Shall + Have + To be /Been + Verb+ing + Obyek /keterangan 5 Adapun materi basic tenses yang diajarkan kepada SD hingga SMP secara formal sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diajarkan secara linear, yaitu dijelaskan satu per satu dari present tense, past tense, hingga future tense sesuai urutan nomornya. Metode penyampaian secara linear tersebut memungkinkan pelajar untuk menghafal english grammar: 12 basic tenses secara partial atau per materi pembahasan, namun metode tersebut menyulitkan pelajar untuk memahami secara keseluruhan dan cenderung hanya menghafal 12 basic tenses satu per satu. Beberapa kesulitan yang dialami pelajar dalam mempelajari 12 basic tenses dengan metode linear ini adalah, materi dijelaskan secara terpisah sehingga pelajar cenderung melupakan rumus yang telah dihafal sebelumnya ketika sedang mempelajari materi rumus yang selanjutnya, seluruh materi disampaikan pada beberapa sesi yang berbeda, sehingga pelajar kesulitan untuk memahami hubungan dari tiap-tiap rumus Metode Penyampaian English Grammar: 12 Basic Tenses oleh Crypto Hermawan S.S. Rumus-rumus dalam english grammar: 12 basic tenses saling berkesinambungan dan memiliki kemiripan satu sama lain, hal tersebut merupakan keuntungan yang dapat digunakan oleh pengajar dalam rangka memudahkan pelajar untuk memahami dan menghafal 12 basic tenses secara keseluruhan bukan secara partial. Berdasarkan pengalaman belajar mengajar bahasa Inggris selama bertahun-tahun di beberapa lembaga pendidikan, Crypto Hermawan S.S melihat peluang tersebut dan menciptakan sebuat metode inovatif dalam menyampaikan english grammar: 12 basic tenses yang kemudian diaplikasikan kepada siswa kursus bahasa Inggris 'Happy English' yang dimilikinya. 5 Prosus INTEN, Belajar Sesuai Cara Kerja Otak, Bahasa Inggris SMA,

7 Adapun metode penyampaian english grammar: 12 basic tenses yang akan penulis paparkan dalam video "The Grammar Gear: A Fun Journey to Learn 12 Basic Tenses" ini, yang diambil dari materi lembaga pembelajaran bahasa inggris 'Happy English' milik Crypto Hermawan S.S adalah: 1. Setiap rumus diawali dengan Subject (S). Present Past Future S+V 1+s\es+O/C S+V 2+O/C S+will+V 1+O/C S+to be+v-ing+o/ C S+to be+v-ing+o/c S+will+to be+v-ing+o/c S+has/have+V 3+O/ C S+ had +V 3+O/C S+will+has/have+V 3+O/C S+has/have+to be+v-ing+o/ C S+had+to be+v-ing+o/c S+will+have+to be+v-ing+o/c 2. Setiap akhir rumus diakhiri dengan Object/Complement (O/C). Present Past Future S+V 1+s\es+O/C S+V 2+O/C S+will+V 1+O/C S+to be+v-ing+o/c S+to be+v-ing+o/c S+will+to be+v-ing+o/c S+has/have+V 3+O/C S+ had +V 3+O/C S+will+has/have+V 3+O/C S+has/have+to be+v-ing+o/c S+ had +to be+v-ing+o/c S+will+have+to be+v-ing+o/c 3. Sebelum Object/Complement (O/C), terdapat Verb (Kata Kerja). 4. Untuk no 2 dan no 4 Verb (Kata Kerja) berbentuk V-ing. 5. Untuk no 3, Verb (Kata Kerja) berbentuk V-III. 6. Untuk no 1 kita terapkan 1-2-1, maksudnya adalah Verb (Kata Kerja) Present bentuk V-I, Past bentuk V-II, dan Future bentuk V-I. Present Past Future S+V 1+s\es+O/C S+V 2+O/C S+will+V 1+O/C S+to be+v-ing+o/ C S+to be+v-ing+o/c S+will+to be+v-ing+o/c S+has/have+V 3+O/ C S+has/have+V 3+O/C S+will+has/have+V 3+O/C 7

8 S+has/have+to be+v-ing+o/c S+ had +to be+v-ing+o/c S+will+have+to be+v-ing+o/c 7. Sebelum Verb-ing terdapat To Be untuk no 2 dan no 4. Present Past Future S+V 1+s\es+O/C S+V 2+O/C S+will+V 1+O/C S+to be+v-ing+o/ C S+to be+v-ing+o/c S+will+to be+v-ing+o/c S+has/have+V 3+O/ C S+ had +V 3+O/C S+will+has/have+V 3+O/C S+has/have+to be+v-ing+o/c S+ had +to be+v-ing+o/c S+will+have+to be+v-ing+o/c 8. Untuk Future setelah Subject (S) terdapat Will. Present Past Future S+V 1+s\es+O/C S+V 2+O/C S+will+V 1+O/C S+to be+v-ing+o/ C S+to be+v-ing+o/c S+will+to be+v-ing+o/c S+has/have+V 3+O/ C S+ had +V 3+O/C S+will+has/have+V 3+O/C S+has/have+to be+v-ing+o/c S+ had +to be+v-ing+o/c S+will+have+to be+v-ing+o/c 9. Untuk no 3 dan no 4 setelah Subject (S) dalam bentuk Present. terdapat Have/Has. 10. Untuk no 3 dan no 4 setelah Subject (S) dalam bentuk past terdapat Had. 11. Untuk no 3 dalam bentuk Future terdapat Have/Has. 12. Untuk no 4 dalam bentuk Future terdapat Have. Present Past Future S+V 1+s\es+O/C S+V 2+O/C S+will+V 1+O/C S+to be+v-ing+o/ C S+to be+v-ing+o/c S+will+to be+v-ing+o/c S+has/have+V 3+O/ C S+ had +V 3+O/C S+will+has/have+V 3+O/C S+has/have+to be+v-ing+o/c S+ had +to be+v-ing+o/c S+will+have+to be+v-ing+o/c 8

9 Metode penyampaian ciptaan Crypto Hermawan S.S ini telah diuji coba kepada pelajar Sekolah Dasar hingga Universitas, dan telah terbukti 90% dari audiens dapat mengerti english grammar: 12 basic tenses dalam waktu yang singkat yaitu 1 sesi. 2.2 Karakter Produk Animasi Edukasi Video "The Grammar Gear: A Fun Journey to Learn 12 Basic Tenses" menyampaikan materi yang diproduksi untuk tujuan spesifik, yaitu pelajar yang sudah mempelajari english grammar sebelumnya, namun memiliki kesulitan dalam memahami dan menghafal 12 basic tenses, serta ingin lebih unggul dalam bidang tersebut, dapat menghafal dan memahami rumus english grammar: 12 basic tenses secara singkat, mudah dan menyenangkan.video ini termasuk dalam katergori animasi edukasi. Animasi edukasi adalah jenis animasi yang diproduksi untuk tujuan spesifik dalam bidang pembelajaran. Popularitas penggunaan animasi edukasi dalam membantu proses belajar mengajar telah meningkat pesat semenjak adanya teknologi komputer yang dapat menghasilkan karya grafis. Teknologi ini dapat menghasilkan karya animasi dengan lebih mudah serta menekan biaya produksi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Animasi yang di desain dengan baik dapat membantu audiens untuk belajar lebih cepat dan lebih mudah. Animasi tersebut juga dapat menjadi alat bantu yang sangat baik bagi pengajar pada saat menjelaskan konten yang sulit untuk dijelaskan secara lisan. Tingkat kesulitan subjek dapat meningkat sesuai dengan tingkat kesulitan dalam bidang matematika atau adanya aspek imajinasi. Contohnya, penjelasan tentang aliran listrik yang tidak dapat dilihat kasat mata. Pada awalnya cara bekerja listrik akan sulit dipahami oleh siswa. Dengan bantuan animasi komputer, maka proses belajar mengajar akan lebih mudah, cepat, dan menarik. 6 6 Simona Nicoleta NEAGU, Educational Animation for E-Learning,

10 2.2.2 Cutout Animation Metode pembelajaran "The Grammar Gear: A Fun Journey to Learn 12 Basic Tenses" terdiri dari short clips, yang menceritakan tentang perjalanan Diko dalam mendapatkan The Grammar Gear, karena itu cara yang efektif unutk menjelaskan metode tersebut adalah dengan cutout animation dan ditambahkan dengan narasi sebagai penjelasan tambahan, agar dapat ditangkap secara jelas dan mudah oleh anak sekolah. Cutout animation adalah salah satu metode produksi animasi yang paling tua sebelum diciptakannya komputer, mungkin menjadi metode yang termudah untuk diciptakan. Sesuai namanya, cutout animation adalah tehnik untuk memproduksi animasi yang menggunakan karakter yang datar, property dan background yang dipotong dari material berupa kertas, kartu, kain keras ataupun foto. Bentuk-bentuk cutout yang digerakkan sebanyak step-step kecil di setiap stage kemudian difoto, metode ini jauh lebih mudah dikerjakan dibandingkan dengan metode animasi yang mengharuskan animator untuk menggambar di setiap frame. Adapun film animasi pertama yang diciptakan menggunakan teknik cutout animation dibuat di Argentina oleh Quirino Cristiani. 7 Sekarang, style cutout animation lebih sering diproduksi menggunakan komputer, dengan gambar yang dipindai, atau vector graphics yang menyerupai material asli yang dipotong. Bahkan ada beberapa software yang dibuat khusus untuk memproduksi cutout animation Contoh Karya Cutout Animation Adapun contoh karya cutout animation yang menjadi inspirasi penulis dalam membuat video ini salah satunya adalah video edukasi tentang kreatifitas anak dari "Creativekids.org" yang berjudul "What is creativity?" karya sebuah tim yang beranggotakan Rachel Wan sebagai illustrator dan animator, Kimberly and Kenneth Ong sebagai voice, serta Don Alder dan Wok The Dawg 7 Dikutip dari Alan's Image Factory, Cut-out Animation, 2010, 8 Dikutip dari Cutout Animation, 10

11 sebagai audio person. Video ini menjelaskan tentang arti dari kreatifitas, tips dan trik agar kreatifitas selalu muncul pada diri anak, serta motivasi bagi anak untuk tetap kreatif. Dalam video ini digambarkan contoh-contoh hal kreatif yang ada di dunia dan lingkungan terdekat anak, sehingga memicu anak agar terus menjadi orang yang kreatif, serta dijelaskan apakah kegunaan dari kreatifitas itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Dalam video ini semua aspek tersebut dijelaskan menggunakan visual yang dinamis, efektif, dan sangat kreatif, sesuai dengan judul video tersebut, serta audio yang jelas dan menggunakan voice anak sekolah dasar, sehingga anak dapat merasa familiar dan lebih terbuka untuk menerima pesan yang mereka sampaikan. Gambar 2.2 Contoh cutout animation 2.3 Target Audiens Target audiens dari film "The Grammar Gear: A Fun Journey to Learn 12 Basic Tenses" adalah pelajar Sekolah Dasar (SD) yang tengah mempelajari english grammar namun mendapati kesulitan dalam memahami dan menghafal 12 basic tenses, serta ingin lebih unggul dalam bidang tersebut, dimulai dari kelas 4 SD - 6 SD. Metode penyampaian english grammar: 12 basic tenses yang diciptakan oleh Crypto Hermawan S.S sangat krusial untuk dijelaskan kepada pelajar pada range umur tersebut dimana mereka masih berada dalam tahap awal mempelajari bahasa inggris secara formal, karena metode ini memaparkan 12 basic tenses secara keseluruhan, bukan secara partial, sehingga memudahkan mereka untuk memahami konsep english grammar, mengetahui kesamaan dari rumus-rumus 12 basic tenses, dan memudahkan mereka untuk menghafalnya, sehingga 11

12 nantinya mereka sudah akan mengerti dasar-dasar english grammar ketika mereka harus mencapai pada tahap pembelajaran yang lebih komplikatif. 2.4 Analisa Produk Keunggulan Dan Kelemahan Keunggulan Keunggulan dari video "The Grammar Gear: A Fun Journey to Learn 12 Basic Tenses" ini adalah materinya yang inovatif yaitu metode ciptaan Crypto Hermawan S.S untuk menghafal dan memahami rumus english grammar: 12 basic tenses secara singkat, mudah dan menyenangkan bagi pelajar Sekolah Dasar (SD) yang sudah mempelajari english grammar sebelumnya, namun memiliki kesulitan dalam memahami dan menghafal 12 basic tenses, serta ingin lebih unggul dalam bidang tersebut. Metode penyampaian ciptaan Crypto Hermawan S.S ini menjelaskan 12 basic tenses secara keseluruhan, bukan secara partial, sehingga dapat memudahkan pelajar untuk menghafal dan mengerti konsep english grammar. Metode ini telah diuji coba kepada pelajar Sekolah Dasar hingga Universitas, dan tingkat penguasaan english grammar: 12 basic tenses mereka dalam 1 sesi mencapai 90%. Agar menarik minat anak usia sekolah, Video "The Grammar Gear: A Fun Journey to Learn 12 Basic Tenses" menggunakan pendekatan seperti cerita petualangan yang dapat memicu anak usia sekolah untuk mempelajari english grammar: 12 basic tenses dengan cara yang menyenangkan dan menantang. Secara visual, video "The Grammar Gear: A Fun Journey to Learn 12 Basic Tenses" ini memiliki grafis yang jelas, runtut dan dinamis sehingga dapat dimengerti oleh anak usia sekolah. Materi yang diberikan singkat, padat, tetapi tidak mengurangi bobot dari setiap bahasan. Untuk style, video ini menggunakan style cutout animation yang menggunakan bentuk-bentuk organik dengan tekstur kertas kasar agar sesuai dengan karakter anak sekolah yang spontan, apa adanya dan tidak monoton. Video ini warna-warna yang mencerminkan petualangan, keberanian, dan keagungan agar menghidupkan mood bertualang serta memperkuat cerita. 12

13 Kelemahan Adapun kelemahan dari video "The Grammar Gear: A Fun Journey to Learn 12 Basic Tenses" ini adalah dari diri penulis sendiri, yaitu kurangnya pengalaman teknis serta pengetahuan tips dan trik dalam pembuatan video animasi edukasi. Adapun ini adalah kali pertama penulis membuat karya berupa animasi edukasi. Penulis akan berusaha mencari tahu seluk beluk tentang animasi edukasi, serta mencari sebanyak mungkin data yang valid tentang english grammar serta cara mendidik anak usia sekolah Faktor Pendukung Dan Penghambat Faktor Pendukung a. Tingginya minat masyarakat saat ini terhadap tayangan animasi. b. Teknologi software animasi yang semakin memudahkan penggunanya. c. Bahasa Inggris merupakan bahasa asing yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. d. Narasumber yang kooperatif dan supportif Faktor Penghambat a. Jangka waktu pembuatan yang sempit. b. Spesifikasi komputer penulis yang belum memadai. c. Lokasi narasumber yang berjarak jauh dari tempat tinggal penulis. d. Kurangnya pengalaman penulis dalam membuat animasi edukasi dan cutout animation. 13

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Judul Untuk desain judul The Grammar Gear, penulis menggunakan jenis huruf Optimus Princeps karena font tersebut mencerminkan petualangan, keberanian, dan keagungan

Lebih terperinci

Buku Terbaru Karangan DR.Baiquni.MA

Buku Terbaru Karangan DR.Baiquni.MA Ebook Gratis Boleh dibagikan kepada kawan tapi tidak boleh merubah bentuk dan isi Buku Terbaru Karangan DR.Baiquni.MA klik www.pendidikaninggris.com 1 RINGKASAN TENSES Perubahan Bentuk Waktu Kalimat Present

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN ANALISIS GRAMMAR

PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN ANALISIS GRAMMAR Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 9 No. 3 Oktober 2014 43 PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN ANALISIS GRAMMAR Rionaldo Putra 1), Indah Fitri Astuti 2), Awang Harsa K 3) 1,2,3) Program Studi Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan dijelaskan tentang dasar teori yang akan digunakan sebagai acuan dalam analisis dan perancangan perangkat lunak Sistem Pembelajaran Tenses Berbasis

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Foundation of English Grammar IG100 Disusun oleh Riesky, S.Pd.,M.Ed. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari yakni

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari yakni 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari yakni sebagai alat utama berkomunikasi. Seorang pemakai bahasa dalam penyampaian suatu hal, menginginkan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori dan Metode Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori dan Metode Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori dan Metode 4.1.1 Landasan Teori 4.1.1.2 Teori Desain Komunikasi Visual Definisi Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan

Lebih terperinci

BAB I Pengantar Animasi

BAB I Pengantar Animasi BAB I Pengantar Animasi A. Pengertian Animasi Animasi adalah sebuah proses merekam dan memainkan kembali serangkaian gambar statis untuk mendapatkan sebuah ilusi pergerakan ( Ibiz Fernandez McGraw - Hill/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang digunakan dalam berkomunikasi. Artinya, Bahasa Inggris menjadi bahasa yang wajib dipelajari oleh masyarakat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak keterampilan yang harus dikuasai oleh manusia baik sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. Banyak keterampilan yang harus dikuasai oleh manusia baik sebagai makhluk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak keterampilan yang harus dikuasai oleh manusia baik sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial. Salah satu keterampilan yang sangat penting dan harus

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu.

I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu. I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu. Misal: Verb 1 (infinitive), Verb 2, dan Verb 3. Contoh penggunaan tenses : 1. Saya belajar di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Komputer dapat ditemukan di berbagai tempat seperti di kantor, di

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Komputer dapat ditemukan di berbagai tempat seperti di kantor, di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern seperti sekarang komputer sudah tidak asing lagi bagi sebagian masyarakat. Komputer dapat ditemukan di berbagai tempat seperti di kantor, di rumah, bahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Erwin Irawansyah, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Erwin Irawansyah, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang seperti yang telah kita ketahui adalah bahasa yang sangat terkait dengan banyak aspek di kehidupan jaman sekarang. Hampir semua aspek seperti teknologi, pendidikan,

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Gambar 2.1 Animasi Adab Berpakaian Sumber : Youtube Selama ini animasi 2D berbasis bitmap dengan konten adab - adab Islami yang beredar memiliki alur cerita yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. linguistik (Austin & Sallabank, 2011). Melalui bahasa, seseorang dapat. dimaksudkan oleh penyampai pesan kepada orang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. linguistik (Austin & Sallabank, 2011). Melalui bahasa, seseorang dapat. dimaksudkan oleh penyampai pesan kepada orang tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk memperoleh dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, dan sebuah bahasa adalah contoh spesifik dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa yang sering digunakan baik pada percakapan sehari-hari maupun pada dunia akademik. Penelitian mengenai pemeriksaan

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO Annisa Erintansari Binus University, Jakarta, DKI Jakart, Indonesia Abstrak Tugas akhir berjudul My Mom My Hero ini adalah untuk memberitahukan

Lebih terperinci

VIDEO ANIMASI 2D SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN BILANGAN BULAT

VIDEO ANIMASI 2D SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN BILANGAN BULAT VIDEO ANIMASI 2D SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN BILANGAN BULAT Septi Fajarwati 1, Hellik Hermawan 2, Nova Annuristian 3 1 Program Studi Sistem Informasi STMIK Amikom Purwokerto

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Bahasa Inggris (UD 105) Program : S1 PGPAUD Reguler Semester : 2 (Dua) Bobot SKS : 2 (Dua)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Bahasa Inggris (UD 105) Program : S1 PGPAUD Reguler Semester : 2 (Dua) Bobot SKS : 2 (Dua) SATUAN ACARA PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Bahasa Inggris (UD 105) Program : S1 PGPAUD Reguler Semester : 2 (Dua) Bobot SKS : 2 (Dua) Disusun Oleh: Winti Ananthia, S.Pd., M.Ed NIP. 197906062005012003

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan lokasi wisata di kota Bandung semakin lama semakin pesat dan meluas. Bandung memiliki banyak jenis wisata unik dan menarik yang ditawarkan, mulai dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Berbagai macam persoalan yang ada di dunia pendidikan khususnya di Indonesia ini menjadikan landasan yang mendasari pada penelitian ini. Dalam bab pendahuluan ini akan dipaparkan latar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif dan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: BAHASA INGGRIS UNTUK MANAJEMEN I (*) PROGRAM STUDI: S1/ MANAJEMEN 2015 (*)MKK 3021- Bahasa Inggris untuk Manajemen I (Bahasa Inggris untuk Ekonomi)-Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang disebut internet membuka sebuah. dunia baru berupa jaringan tanpa batas, dengan mengakses internet kita

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang disebut internet membuka sebuah. dunia baru berupa jaringan tanpa batas, dengan mengakses internet kita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang disebut internet membuka sebuah dunia baru berupa jaringan tanpa batas, dengan mengakses internet kita dapat melakukan jejaring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang harus dikuasai dalam mencapai tujuan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan bermain peran merupakan salah satu keterampilan berbahasa lisan yang penting dikuasai oleh siswa, termasuk siswa Sekolah Menengah Pertama. Seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. televisi, presentasi dan seminar, desain majalah dan membuat film kartun.

BAB I PENDAHULUAN. televisi, presentasi dan seminar, desain majalah dan membuat film kartun. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi saat ini semakin berkembang pesat sehingga dapat memudahkan dan mendukung dalam penyampaian informasi. Informasi sendiri memegang

Lebih terperinci

SILABUS PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Bahasa Inggris (GD 100) Program

SILABUS PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Bahasa Inggris (GD 100) Program SILABUS PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Bahasa Inggris (GD 100) Program : S1 PGSD Reguler Konsentrasi : - Semester : 2 (dua) Bobot SKS : 2 (dua) Disusun Oleh: Dra. Charlotte A. Harun, M.Pd Winti Ananthia,

Lebih terperinci

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline Animasi Pipeline A. Pengertian Tahapan proses animasi (Animation pipeline) Adalah prosedur atau langkah langkah yang harus dijalani seorang animator ketika membuat

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS STUDI KASUS TENSES SKRIPSI AIDUL FACHRIE

PERANCANGAN PENGAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS STUDI KASUS TENSES SKRIPSI AIDUL FACHRIE PERANCANGAN PENGAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS STUDI KASUS TENSES SKRIPSI AIDUL FACHRIE 081421022 PROGRAM EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa di dunia mempunyai cara berbeda-beda untuk mengungkap

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa di dunia mempunyai cara berbeda-beda untuk mengungkap 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap bahasa di dunia mempunyai cara berbeda-beda untuk mengungkap masalah kewaktuan. Terdapat bahasa yang mempunyai sistem yang mengungkap masalah kewaktuan secara

Lebih terperinci

INOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21 PRESENT TENSE.

INOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21 PRESENT TENSE. MEDIA SMART LOG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT PRESENT TENSE Ndayani SMPN 1 Dukun Magelang bgt_bunda@yahoo.com Abstrak. Best Practices ini didasarkan pada rendahnya kemampuan menulis kalimat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka sehingga terwujud keprofesionalan yang mantap. Seorang guru dituntut

BAB I PENDAHULUAN. mereka sehingga terwujud keprofesionalan yang mantap. Seorang guru dituntut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini ketika kemajuan IPTEK semakin pesat, hal ini juga berimbas pada pentingnya seorang guru meningkatkan kinerja dan kemampuan mereka sehingga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Animasi Adapun pengertian dari animasi yang berasal dari bahasa latin Anima yaitu yang berarti jiwa, hidup, semangat. Selain itu kata animasi juga berasal dari kata animation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan zaman. Pembelajaran memiliki peran serta mendidik siswa agar menjadi manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan pola penyajian narasi, deskripsi, dan ekspositoris. Pola penyajian laporan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan pola penyajian narasi, deskripsi, dan ekspositoris. Pola penyajian laporan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menyusun laporan, baik formal maupun informal disusun dengan menggunakan bahasa yang baku. Laporan yang telah disusun bisa juga disampaikan secara lisan. Oleh sebab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah sudah menjadi sempit. Interaksi antar manusia dalam wujud tertentu sudah tidak dapat dibatasi

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Mathias dan Habein (Mathias & Habein, 2000:15), mempelajari huruf kanji

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Mathias dan Habein (Mathias & Habein, 2000:15), mempelajari huruf kanji Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Pembelajaran Kanji Menurut Mathias dan Habein (Mathias & Habein, 2000:15), mempelajari huruf kanji berarti mempelajari bentuk, arti dan cara baca dari sebuah kanji. Kanji

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Animasi berasal dari kata Animation yang ada dalam kata bahasa inggris to

BAB 1 PENDAHULUAN. Animasi berasal dari kata Animation yang ada dalam kata bahasa inggris to 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Animasi berasal dari kata Animation yang ada dalam kata bahasa inggris to animate yang berarti menggerakkan. Contohnya sebuah benda yang mati, lalu digerakkan melalui

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : DIII KOMPUTERISASI PERKANTORAN DAN KESEKRETARIATAN Semester : 2

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : DIII KOMPUTERISASI PERKANTORAN DAN KESEKRETARIATAN Semester : 2 GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : DIII KOMPUTERISASI PERKANTORAN DAN SEKRETARIATAN Semester : 2 MATA KULIAH : BAHASA INGGRIS II KODE MATA KULIAH / SKS : 390152008/ 3 SKS MATA KULIAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. e-learning, prinsip e-learning adalah pembelajaran menggunakan jasa elektronika

BAB I PENDAHULUAN. e-learning, prinsip e-learning adalah pembelajaran menggunakan jasa elektronika 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dapat memberikan nilai tambah dalam proses pembelajaran. Pendidikan di Indonesia pada saat ini mulai menggunakan e-learning, prinsip e-learning

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa secara sederhana dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas didalam hati. Namun lebih jauh lagi bahasa adalah alat untuk berkomunikasi,

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARANSEMESTER (RPS) MATA KULIAH: BAHASA INGGRIS EKONOMI

RENCANA PEMBELAJARANSEMESTER (RPS) MATA KULIAH: BAHASA INGGRIS EKONOMI RENCANA PEMBELAJARANSEMESTER (RPS) MATA KULIAH: BAHASA INGGRIS EKONOMI PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI 2015 1 10 Nama Mata Kuliah : Bahasa Inggris Untuk Ekonomi Kode Mata Kuliah/sks : MKK3021 / 2 sks Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data penelitiannya (Arikunto, 2013: 203). Dalam metode penelitian terdapat halhal

BAB III METODE PENELITIAN. data penelitiannya (Arikunto, 2013: 203). Dalam metode penelitian terdapat halhal BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 3: 3). Dalam metode penelitian terdapat halhal penting yang perlu dijelaskan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Agar animasi edukasi "Strawberry" ini layak ditonton anak-anak usia 7 sampai 12 tahun.

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Agar animasi edukasi Strawberry ini layak ditonton anak-anak usia 7 sampai 12 tahun. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Animasi edukasi ini dibuat dengan penambahan narasi secara tulisan dalam bentuk pertanyaan, diharapkan dapat memperjelas isi yang disampaikan

Lebih terperinci

Memahami 16 Tenses Bahasa Inggris dengan Mudah. Penulis: Hermawan BP Lia W. Azizah Ajeng L. Farida. Copyright 2015

Memahami 16 Tenses Bahasa Inggris dengan Mudah. Penulis: Hermawan BP Lia W. Azizah Ajeng L. Farida. Copyright 2015 Memahami 16 Tenses Bahasa Inggris dengan Mudah Penulis: Hermawan BP Lia W. Azizah Ajeng L. Farida Copyright 2015 Penerbit Bojonegoro Ada Ide Email: herma_inside@yahoo.com Telp: 085 730 516 111 Desain Sampul:

Lebih terperinci

NAHROWI SPEAKING THERAPY. Cara Jitu Bisa Ngomong Inggris. Penerbit Self Publishing

NAHROWI SPEAKING THERAPY. Cara Jitu Bisa Ngomong Inggris. Penerbit Self Publishing NAHROWI SPEAKING THERAPY Cara Jitu Bisa Ngomong Inggris Penerbit Self Publishing Speaking Therapy Oleh: Nahrowi Copyright 2013 by (Nahrowi) Penerbit : Self Publishing Desain Sampul : (nulisbuku.com) Diterbitkan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Gambar 2.1 Animasi edukasi KOK BISA Sumber : Youtube Animasi yang digunakan sebagai media edukasi ini pernah dibuat oleh kanal Youtube asal Indonesia yang bernama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pengembangan diri suatu individu tak lepas dari peran pendidikan. Pengembangan yang dilakukan tidak terbelenggu pada ranah kognitif saja, namun juga

Lebih terperinci

APLIKASI STRUCTURE TENSES DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS J2ME

APLIKASI STRUCTURE TENSES DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS J2ME MAKALAH APLIKASI STRUCTURE TENSES DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS J2ME Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Syarat Guna Mengambil Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN Pada bab ini akan diuraikan empat hal pokok yaitu: (1) kajian pustaka, (2) landasan teori, (3) kerangka berpikir, dan

Lebih terperinci

Petunjuk untuk mempelajari materi mata kuliah PGTK2204 Tips untuk mempermudah Anda mempelajari bahasa Inggris

Petunjuk untuk mempelajari materi mata kuliah PGTK2204 Tips untuk mempermudah Anda mempelajari bahasa Inggris i S Tinjauan Mata Kuliah alah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat untuk berkomunikasi. Seseorang mempelajari bahasa tertentu karena orang tersebut ingin berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aksara, 2001), hlm Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi

BAB I PENDAHULUAN. Aksara, 2001), hlm Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi jangka panjang, karena hasil dari proses pendidikan akan dirasakan baik untuk saat ini maupun untuk waktu yang akan datang. Kondisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pada era globalisasi sekarang ini selain keahlian dalam teknologi, keahlian dalam berbahasa juga sangat penting, terutama bahasa Inggris. Dalam komunikasi sehari-hari,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN BAHASA INGGRIS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN BAHASA INGGRIS SATUAN ACARA PERKULIAHAN BAHASA INGGRIS Winti Ananthia, S. Pd., M. Ed. NIP/NIDN 197906062005012003/0006067908 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KAMPUS CIBIRU UNIVERSITAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak adalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyimak adalah satu di antara empat keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak adalah suatu proses yang dilakukan

Lebih terperinci

commit to user BAB I PENDAHULUAN

commit to user BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan anak Indonesia usia 15 tahun, di bidang matematika, sains, dan membaca dibandingkan dengan anak-anak lain di dunia masih rendah. Hasil Programme for

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM APLIKASI PEMBELAJARAN TENSES BERBASIS ANDROID

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM APLIKASI PEMBELAJARAN TENSES BERBASIS ANDROID PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM APLIKASI PEMBELAJARAN TENSES BERBASIS ANDROID LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 oleh TREN JULIKA

Lebih terperinci

SILABUS DAN SAP PERKULIAHAN

SILABUS DAN SAP PERKULIAHAN SILABUS DAN SAP PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Bahasa Inggris (GD 100) Program : S1 PGSD Reguler Konsentrasi : - Semester : 2 (dua) Bobot SKS : 2 (dua) Disusun Oleh: Dra. Charlotte A. Harun, M.Pd PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masa sekarang. Tidak hanya dijadikan sebagai perantara informasi dan komunikasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. masa sekarang. Tidak hanya dijadikan sebagai perantara informasi dan komunikasi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tulisan merupakan sebuah hasil karya cipta manusia yang tak lekang oleh waktu. Dengan tulisan kita dapat merekam suatu peritiwa masa lampau untuk diketahui

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi 16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi

Lebih terperinci

APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SENI BANUA BANJAR

APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SENI BANUA BANJAR APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SENI BANUA BANJAR Kholik Setiawan 1), Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Islam Kalimantan Jl. Adhiyaksa No. 2, Kayu Tangi, Sungai Miai,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan saluran atau media (Sardiman A.M., 2001: 7). Multimedia interaktif

BAB II LANDASAN TEORI. dan saluran atau media (Sardiman A.M., 2001: 7). Multimedia interaktif BAB II LANDASAN TEORI Interaksi berkaitan erat dengan istilah komunikasi. Komunikasi terdiri dari beberapa unsur yang terlibat di dalamnya, yaitu komunikator, komunikan, pesan dan saluran atau media (Sardiman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gerak yang direkam melalui frame yang berurutan, yang biasanya dimanipulasi

BAB I PENDAHULUAN. gerak yang direkam melalui frame yang berurutan, yang biasanya dimanipulasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stop-motion could be generally defined as creating the ilusion of movement or performance recorded over successive exposed frames of film by manipulating, usually by

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan kemajuan teknologi. Perubahan paradigma dalam dunia pendidikan menuntut adanya perubahan pada

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Analisis dari instructional design terdiri dari tiga analisis yaitu analisis

BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Analisis dari instructional design terdiri dari tiga analisis yaitu analisis 89 BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Sekolah Dasar IPEKA Tomang I 4.1.1 Analisis Instructional Design Analisis dari instructional design terdiri dari tiga analisis yaitu analisis kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA

BAB III DATA DAN ANALISA BAB III DATA DAN ANALISA A. Kelompok data berkaitan dengan aspek fungsi produk rancangan Pembuatan motion graphic Seller center ini bertujuan untuk mengedukasi para penjual di tokopedia yang kesulitan

Lebih terperinci

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2013 TEACHING SIMPLE PRESENT TENSE TO ENGLISH DEPARTMENT FRESHMEN BY USING COMMUNICATIVE PICTURES Nelly

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. secara umum dapat disimpulkan bahwa pengembangan berfikir kritis melalui

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. secara umum dapat disimpulkan bahwa pengembangan berfikir kritis melalui 160 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti, secara umum dapat disimpulkan bahwa pengembangan berfikir kritis melalui media

Lebih terperinci

IV. KONSEP RANCANGAN A. Ide/Gagasan Perancangan

IV. KONSEP RANCANGAN A. Ide/Gagasan Perancangan IV. KONSEP RANCANGAN A. Ide/Gagasan Perancangan 1. Ide Gagasan Perancangan Materi pembelajaran pancaindera memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi dan keberhasilan dari suatu pembelajaran diukur pencapaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK. Pada kenyataannya dunia pendidikan di Indonesia masih belum

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK. Pada kenyataannya dunia pendidikan di Indonesia masih belum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia pendidikan sedang dihadapkan pada berbagai perubahan yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat. Hal ini terjadi karena adanya perkembangan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Johannes Jefria Gultom Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Media sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar dipilih

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB IV KONSEP DESAIN 13 BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Dalam sebuah artikel dari http://sadidadalila.wordpress.com/ menjelaskan bahwa Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP 9 Salatiga Kota Salatiga, Jawa Tengah tahun pelajaran 011-01 dengan jumlah 0 siswa

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO STOP MOTION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO STOP MOTION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO STOP MOTION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Anggun Shunu Pratama Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: Shunupratama25@gmail.com

Lebih terperinci

ANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan )

ANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan ) Film animasi merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. ANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan ) Animasi dapat dikembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku siswa agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Film Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan

Lebih terperinci

AKTING UNTUK ANIMASI. Sesi 2 ANIMASI TRADISIONAL. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG.

AKTING UNTUK ANIMASI. Sesi 2 ANIMASI TRADISIONAL. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG. AKTING UNTUK ANIMASI Sesi 2 ANIMASI TRADISIONAL Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG. 1 Animasi Tradisional Animasi adalah sebuah proses merekam dan memainkan kembali serangkaian gambar statis untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan, terutama dalam kehidupan bersosial. Manusia dapat berkomunikasi dengan yang lain melalui bahasa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seluruh Warga Negara Indonesia berhak untuk mendapatkan pendidikan. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945, yang mewajibkan pemerintah menyediakan pendidikan

Lebih terperinci

c. Syllable (suku kata), merupakan bagian-bagian dari sebuah kata yang dapat langsung diucapkan, misalnya glass, book, clever.

c. Syllable (suku kata), merupakan bagian-bagian dari sebuah kata yang dapat langsung diucapkan, misalnya glass, book, clever. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini, akan dibahas tentang landasan teori mengenai pembelajaran English Grammar menggunakan speech recognition yang mengkhususkan pembelajaran tenses berbasis android, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Biologi merupakan salah satu dari sekian banyak mata pelajaran yang membutuhkan keahlian dalam menghafal dan memahami materi dengan baik. Tentunya hal tersebut membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Wujud dari proses belajar yaitu adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Wujud dari proses belajar yaitu adanya interaksi antara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan suatu proses yang terus dilakukan manusia sepanjang hidupnya. Wujud dari proses belajar yaitu adanya interaksi antara pengalaman baru dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu. Film digunakan untuk memenuhi suatu kebutuhan umum yaitu. mengkomunikasikan suatu gagasan, pesan atau kenyataan.

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu. Film digunakan untuk memenuhi suatu kebutuhan umum yaitu. mengkomunikasikan suatu gagasan, pesan atau kenyataan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan film sekarang jelas tampak dengan penggunaan teknologi, dulu film hanya berupa gambar hitam putih dan bisu, lambat laun film pun berkembang sesuai

Lebih terperinci

Lesson 72: Present Perfect Simple. Pelajaran 72: Present Perfect Simple

Lesson 72: Present Perfect Simple. Pelajaran 72: Present Perfect Simple Lesson 72: Present Perfect Simple Pelajaran 72: Present Perfect Simple Reading (Membaca) I have been to that cinema before. (Saya sudah ke bioskop itu sebelumnya.) He has studied English. (Dia sudah belajar

Lebih terperinci

Mind Map Sebagai Metode Pembelajaran Yang Inovatif Suryanti Galuh Pravitasari

Mind Map Sebagai Metode Pembelajaran Yang Inovatif Suryanti Galuh Pravitasari ISSN : 1693 1173 Mind Map Sebagai Metode Pembelajaran Yang Inovatif Suryanti Galuh Pravitasari Abstrak Every learning and teaching process is aimed at gaining the mastery and understanding of the given

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan pada saat ini sangat diperlukan, guna untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan pada saat ini sangat diperlukan, guna untuk memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan pada saat ini sangat diperlukan, guna untuk memberikan pengetahuan dan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui aspek-aspek pengetahuan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medium yang secara harfiah berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medium yang secara harfiah berarti II. TINJAUAN PUSTAKA A. Multimedia Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Musfiqon (2012: 27) mengartikan media sebagai wadah dari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan Film Pendek Passing note merupakan salah satu media Audio Visual yang menceritakan tentang note cinta yang berlalu begitu saja tanpa sempat cinta itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk berkomunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk berkomunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat sebagai sarana untuk berkomunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu selalu terlibat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membiasakan peserta didik aktif dalam kegiatan berbahasa secara lisan.

BAB I PENDAHULUAN. membiasakan peserta didik aktif dalam kegiatan berbahasa secara lisan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa memiliki empat komponen, salah satunya keterampilan berbicara. Keterampilan berbicara merupakan keterampilan yang mengungkapkan pikiran

Lebih terperinci

PROBLEMA KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN KREATIF DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

PROBLEMA KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN KREATIF DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH PROBLEMA KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN KREATIF DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH Essay diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Problematika Pembelajaran Sejarah yang diampu oleh Dosen: Prof. Dr.

Lebih terperinci

Akhmad Arif Dosen Pembimbing: Diah Puspito Wulandari, ST., MSc.

Akhmad Arif Dosen Pembimbing: Diah Puspito Wulandari, ST., MSc. SISTEM TUTOR CERDAS DENGAN PENDEKATAN BERBASIS ATURAN UNTUK MEMPELAJARI KALIMAT MAJEMUK DALAM BAHASA INGGRIS Akhmad Arif 2209105085 Dosen Pembimbing: Diah Puspito Wulandari, ST., MSc. Daftar Isi Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan proses yang melibatkan berbagai unsur agar tujuan yang telah direncanakan dapat tercapai dengan baik. Oleh karena itu penting sekali bagi setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran merupakan sebuah interaksi antara komponenkomponen

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran merupakan sebuah interaksi antara komponenkomponen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran merupakan sebuah interaksi antara komponenkomponen pendidikan. Menurut Ali (2004:4) komponen utama itu meliputi; 1) siswa; 2) isi/materi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Inggris bahasa Madura Enggi Bunten. Madura yang digunakan untuk berkomunikasi dalam kehidupan seharihari.

BAB I PENDAHULUAN. Inggris bahasa Madura Enggi Bunten. Madura yang digunakan untuk berkomunikasi dalam kehidupan seharihari. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang sangat pesat membuat lahan industri semakin berkurang. Salah satu incaran pemerintah provinsi Jawa Timur untuk pengembangan industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain dan meningkatkan

Lebih terperinci