KATA PENGANTAR. Selamat bekerja dan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa berkenan memberikan bimbingan-nya kepada kita semua.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Selamat bekerja dan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa berkenan memberikan bimbingan-nya kepada kita semua."

Transkripsi

1

2 KATA PENGANTAR Pemutakhiran Basis Data Terpadu 205 (PBDT 205) adalah kegiatan nasional untuk melakukan perbaikan terhadap data karakteristik rumah tangga Basis Data Terpadu (BDT). BDT merupakan hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 20 dan sumber data lain yang dikelola oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dari ,misalnya rumah tangga pengganti penerima Kartu Perlindungan Sosial (KPS) hasil musyawarah desakelurahan (musdesmuskel). Kegiatan PBDT 205 perlu dilakukan karena selama periode besar kemungkinan telah terjadi perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat khususnya penerima bantuan program perlindungan sosial. Kegiatan PBDT 205 dilaksanakan berdasarkan Inpres No. 7 tahun 204 tentang Pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar, dan Program Indonesia Sehat untuk Membangun Keluarga Produktif. Kegiatan serupa pernah dilaksanakan oleh BPS sebanyak tiga kali dengan nama yang berbeda, yaitu Pendataan Sosial Ekonomi tahun 2005 (PSE 2005), Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2008 dan PPLS 20. Data tersebut digunakan untuk menyusun rumah tangga sasaran penerima BLT (Bantuan Langsung Tunai), Bantuan Langsung Subsidi Masyarakat (BLSM), Program Keluarga Harapan (PKH), Program pembagian beras untuk penduduk miskin (Raskin), Program Simpanan Keluarga Sejahtera 205, Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Sehat, Penerima Bantuan Iuran (PBI) , dan sebagainy Mekanisme pelaksanaan PBDT 205 berbeda dengan tiga kegiatan sebelumnya yaitu dengan adanya keterlibatan masyarakat melalui kegiatan Forum Konsultasi Publik (FKP). FKP merupakan forum diskusi antar perangkat daerah dan tokoh masyarakat di tingkat desakelurahan yang bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan rumah tangga dalam BDT yang dipandu oleh seorang fasilitator dan asisten fasilitator. Kegiatan FKP ini dilakukan sebelum pelaksanaan pendataan lengkap rumah tangg Buku ini ditujukan sebagai panduan bagi Kepala BPS provinsi dan Kepala BPS kabupatenkota beserta jajarannya dalam pengelolaan kegiataan PBDT 205. Secara ringkas dituangkan dalam buku ini mengenai ruang lingkup kegiatan, mekanisme kegiatan, jenis keterangan yang dikumpulkan, proses pengolahan data di pusat dan di daerah, monitoring dan evaluasi. Buku ini dimaksudkan agar semua kegiatan yang terkait dengan PBDT 205 berjalan dengan sebaik-baiknya dan menghasilkan data yang akurat. Selamat bekerja dan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa berkenan memberikan bimbingan-nya kepada kita semu Jakarta, Mei 205 Kepala Badan Pusat Statistik Dr. Suryamin, M.Sc. NIP i

3 Daftar Isi Kata Pengantar Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang.2. Tujuan.3. Dasar Hukum.4. Jadwal Pelaksanaan PBDT BAB II. METODOLOGI DAN TAHAPAN KEGIATAN 2.. Cakupan Tahapan Kegiatan Jenis Dokumen yang Digunakan Pemutakhiran BDT di Provinsi Papua dan Papua Barat Pengolahan Data 7 BAB III STRUKTUR ORGANISASI 3.. Struktur Organisasi PBDT Wewenang dan Tugas Unsur Penanggung Jawab Pelaksanaan PBDT Persyaratan Petugas Lapangan PBDT BAB IV PELAKSANAAN FORUM KONSULTASI PUBLIK 4. Penyiapan Dokumen Forum Konsultasi Publik Mekanisme Forum Konsultasi Publik Pengaturan Jadwal Forum Konsultasi Publik Pengawasan dan Monitoring Forum Konsultasi Publik 20 BAB V PELAKSANAAN PENDATAAN RUMAH TANGGA 5. Penyiapan Dokumen Pendataan Mekanisme Pendataan Pengaturan Jadwal Pencacah Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Lapangan 25 BAB VI PENYELENGGARAAN PELATIHAN PETUGAS 6. Pelatihan Petugas FKP Pelatihan Petugas Pendataan Pelatihan Petugas Pengolahan 28 BAB VII SOSIALISASI PBDT 205 TINGKAT PROVINSI DAN KABUPATENKOTA 29 Lampiran. Jumlah KabupatenKota, Kecamatan, Desa, Lokasi FKP dan RTS menurut Provinsi Jumlah Trainer FKP, Inda FKP, Fasilitator dan Asisten Fasilitator menurut 36 Provinsi 3. Jumlah Petugas Pendataan menurut Provinsi Daftar PBDT205.PPLS 38 ii i iii

4 5. Daftar PBDT205.Program Daftar PBDT205.Lainnya Daftar PBDT205.FKP Berita Acara FKP Daftar Hadir Peserta FKP 0. Lembar Rekapitulasi Manual Tingkat Desa. Lembar Rekapitulasi Manual Tingkat Kecamatan 2. Contoh Surat Undangan Kepada Ketua SLS (RW Dusun) dan Tokoh Masyarakat 49 untuk FKP dan Contoh Daftar Mutasi Rumah Tangg 3. Daftar PBDT205.RT 5 4. Contoh Dokumen Perjanjian Kerja Fasilitator FKP Contoh Dokumen Perjanjian Kerja Petugas Pendataan untuk Mitra 6 6. Contoh Dokumen Perjanjian Kerja Petugas Pengawasan untuk Mitra Jadwal Pelatihan Fasilitator Jadwal Pelatihan Inda dan PCLPML Daftar Wilayah dengan Pelaksanaan FKP pada SLS Satu Tingkat di Bawah Desa Daftar Wilayah dengan Pelaksanaan FKP pada Tingkat Desa yang lebih dari Satu Gelombang iii

5 iv

6 Pendahuluan I. Latar Belakang Perlindungan sosial merupakan bagian dari visi, misi dan program dari pemerintah yang dikenal dengan Nawa Cita, yang berarti 9 agenda perubahan. Salah satunya adalah mengenai peningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui program perlindungan sosial. Berbagai program yang dimaksud adalah Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Sehat, Beras untuk Rakyat Miskin (Raskin), Program Keluarga Harapan (PKH) dan lain- lain. Dalam melaksanakan program tersebut dibutuhkan data dan informasi mengenai sasaran dalam bentuk Basis Data Terpadu (BDT). Pemerintah menugaskan BPS untuk mengumpulkan dan mengolah data rumah tanggakeluarga sasaran melalui kegiatan Pemutakhiran Basis Data Tepadu (PBDT) 205. BPS telah melakukan kegiatan serupa pada Pendataan Sosial Ekonomi 2005 (PSE05), Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2008, dan PPLS 20. Metodologi PBDT 205 berbeda dengan dengan kegiatan sebelumnya (PPLS 20). Kegiatan PBDT 205 dibagi menjadi dua tahap, pertama menyelenggarakan Forum Konsultasi Publik (FKP) tingkat desa yang melibatkan ketua komunitas atau Satuan Lingkungan Setempat (SLS) satu tingkat di bawahny Tahap kedua adalah pendataan rumah tangga yang merujuk pada hasil tahap pertama (FKP)..2 Tujuan Tujuan utama kegiatan PBDT 205 adalah untuk memperoleh keterangan rumah tangga dan anggota rumah tangga BDT kondisi tahun 205 sebagai data dan informasi mutakhir. Dengan tersedianya data tersebut kementerianlembaga dan pemerintah daerah maupun swasta dapat menggunakannya untuk penetapan sasaran program..3 Dasar Hukum Pelaksanaan PBDT 205 didasarkan pada : Undang-Undang Nomor 6 Tahun 997 tentang Statistik, Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 999 tentang Penyelenggaraan Statistik, c. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 204 Tentang Pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar, dan Program Indonesia Sehat untuk Membangun Keluarga Produktif. d. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik.

7 .4 Jadwal Pelaksanaan PBDT 205 Pelaksanaan PBDT 205 mencakup berbagai kegiatan yang dilaksanakan di BPS Pusat dan daerah. Berikut adalah jadwal pelaksanaan mulai dari ujicoba instrumen sampai data siap diberikan kepada Kantor Wakil Presiden melalui Sekterariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Tabel. Jadwal Kegiatan Pemutakhiran BDT 205 2

8 Metodologi dan Tahapan Kegiatan II 2.. Cakupan PBDT 205 dilaksanakan di 34 provinsi, 5 KabupatenKota, kecamatan dan desakelurahan di seluruh wilayah Indonesi Target rumah tangga yang dikumpulkan datanya sekitar 27,2 juta rumah tangga, atau sekitar 40 persen rumah tangga dengan kondisi sosial ekonomi terbawah secara nasional. Data rumah tangga sasaran yang dikumpulkan dalam PBDT 205 mencakup nama dan alamat rumah tangga sasaran, keterangan pokok rumah tangga dan keterangan sosial ekonomi setiap anggota rumah tangg Pemutakhiran pada BDT yang dimaksud mencakup memperbarui identitas tempat tinggal sesuai perkembangan wilayah terkini, mengumpulkan karekteristik sosial ekonomi dan mengumpulkan informasi baru yang belum ada sebelumny Pemutakhiran tersebut harus dilakukan di lapangan, sebagian keterangan diperoleh pada tingkat wilayah satuan lingkungan setempat (seperti Dusun, RW, RT, Dukuh, Lingkungan, Jorong, ds), dan sebagian keterangan harus diperoleh dari rumah tangg Lingkup isi data (keterangan) yang dikumpulkan adalah alamat, keterangan sosial ekonomi rumah tangga dan individu anggota rumah tangga, yang sifatnya umum sehingga dapat digali dengan pengamatan dan wawancara (pengakuan). Tidak dilakukan pendataan yang bersifat pengujian laboratorium, ataupun pembuktian legal formal, sehingga kebenaran isi data sangat tergantung pada kejujuran masyarakat serta kemampuan petugas dalam menggali keterangan. 2.2 Tahapan Kegiatan Kegiatan PBDT 205 ada dua tahapan kegiatan besar yang akan dilakukan, yaitu tahap pertama berupa Forum Konsultasi Publik (FKP) dan tahap kedua berupa pendataan ke rumah tangg Berikut ini dijelaskan pengertian satu per satu tahapan tersebut. Forum Konsultasi Publik (FKP) Forum Konsultasi Publik (FKP) adalah forum pertemuan untuk bertanya-jawab bersama dengan publikmasyarakat. Agar konsultasinya efektif dan efisien maka konsultasi hanya melibatkan tokoh yang mewakili masyarakat, seperti ketua komunitas, Kepala Dusun, Ketua RW, Ketua RT atau Ketua SLS atau tokoh yang mewakili. FKP dilaksanakan pada tingkat desakelurahan (Gambar 2.) dengan mengundang perwakilan masyarakat dari wilayah setingkat di bawah desakelurahan. Tidak semua desakelurahan seragam dalam penamaan bagian wilayahnya, namun berdasarkan informasi dari PODES 204 sebagian besar menggunakan Dusun atau RW (Rukun Warga) sebagai wilayah tingkat pertama di bawah desakelurahan. Secara khusus di Sumatera Barat mayoritas menggunakan Nagari sebagai DesaKelurahan dan di bawahnya ada Jorong. Setiap kegiatan FKP akan difasilitasi oleh fasilitator, yang berfungsi sebagai pemandu diskusi, membimbing pemeriksaan dan pengesahan data (nama-alamat). Pada pokoknya kegiatan FKP hanya memeriksa apakah sejumlah nama dan alamat kepala rumah tangga di dalam daftar 3

9 tercetak (prelist) benar KEBERADAANNYA di wilayah ini, yakni tentang apakah masih tinggal di wilayah ini, sudah pindah ataukah sudah meninggal? Sedangkan perihal apa, dari mana dan untuk apa daftar tersebut, serta mengapa diperiksa, tentunya perlu dijelaskan fasilitator. FKP di desa DesaKelurahan Peserta FKP DusunRW DusunRW DusunRW RT RT RT RT RT RT RT RT RT Gambar 2. FKP pada Tingkat Desa Pada kota-kota tertentu yang memiliki jumlah penduduk besar dan padat, FKP dilaksanakan pada SLS satu tingkat di bawah desakelurahan seperti Dusun atau RW (Gambar 2.2). Peserta FKP pada SLS satu tingkat di bawah desa adalah ketua RT yang berada di wilayah dusun atau RW tersebut. Penentuan kota-kota ini berdasarkan keputusan BPS pusat. FKP di RWDusun RWDusun RT 0 RT 02 RT... RT 4 RT 5 Peserta FKP Gambar 2.2 FKP pada SLS Satu Tingkat di Bawah Desa (RWDusun) 4

10 Pendataan Rumah Tangg Pada kegiatan ini petugas pencacah lapangan (PCL) akan mendata setiap rumah tangga yang telah tercetak pada daftar PBDT205.FKP yang merupakan daftar nama dan alamat rumah tangga yang sudah dikonfirmasi keberadaannya melalui FKP. Petugas pencacah juga melakukan konsultasi dengan rumah tangga miskin untuk mendapatkan rumah tangga miskin yang belum masuk dalam daftar PBDT205.FKP. Rumah tangga miskin hasil konsultasi ini dicatat sebagai rumah tangga tambahan pada daftar PBDT205.FKP dan didata secara lengkap oleh petugas pencacah. Pendataan ini bertujuan untuk memperoleh keterangan lengkap mengenai rumah tangga dan anggota rumah tangg Dokumen yang dipakai dalam pendataan adalah Daftar PBDT205.RT, yang memuat seluruh keterangan rumah tangga dan individu anggota rumah tangg Informasi yang dikumpulkan pada pendataan rumah tangga adalah:. Nama dan alamat kepala rumah tangg 2. Keterangan perumahan mencakup status penguasaan bangunan,penguasaan lahan, luas lantai, jenis lantai, jenis dinding terluas, jenis atap terluas, sumber air minum, sumber penerangan utama, bahan bakarenergi utama untuk memasak, fasilitas tempat buang air besar, tempat pembuangan akhir tinja, kepemilikan aset, usaha mikro yang dimiliki, dan keikutsertaan berbagai program. 3. Keterangan sosial ekonomi setiap anggota rumah tangga (ART) yaitu nama, hubungan dengan kepala rumah tangga, keluarga, jenis kelamin, umur, status perkawinan, kepemilikan kartu identitas, kecacatan, penyakit menahunkronis, kehamilan, pendidikan, dan kegiatan ekonomi ART. 2.3 Jenis Dokumen yang Digunakan Jenis dokumen yang digunakan dalam PBDT 205 meliputi buku pedoman dan instrumen yang digunakan dalam FKP dan pendataan rumah tangg Dokumen dan daftar isian yang digunakan adalah: Buku pedoman:. Pedoman Kepala BPS ProvinsiKabupatenKota Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) Pedoman Forum Konsultasi Publik (FKP) Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) Pedoman Pencacah Rumah Tangga Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) Pedoman PengawasPemeriksa Pendataan Lapangan Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) Pedoman Pengolah Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) Cue Card yaitu alat bantu fasilitator di dalam melakukan FKP. Instrumen yang digunakan dalam FKP:. Daftar PBDT205.PPLS, berisi nama dan alamat rumah tangga yang tercakup dalam PPLS 20. Sebagian di antara mereka pernah menjadi rumah tangga penerima manfaat program, seperti Raskin dan PBI BPJS Kesehatan. 5

11 2. Daftar PBDT205.Program berisi daftar nama dan alamat individu atau rumah tangga yang selama tahun dimasukkan oleh sistem pengelolaan BDT sebagai orangrumah tangga baru atau pengganti yang masuk melalui MusdesMuskel, atau sistem layanan BPJS Kesehatan, atau hasil pendataan Pemda setempat. Data rumah tangga di daftar ini bersumber dari Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Kelengkapan daftar PBDT205.Program sangat terbatas. Nama yang tercantum tidak hanya nama kepala rumah tangga, bisa hanya berisi nama anggota rumah tangg Selain itu alamat yang tercantum kadang hanya nama desakelurahan. 3. Daftar PBDT205.Lainny daftar ini dipegang oleh asisten fasilitator dan diisi bila ada usulan rumah tangga tambahan. 4. Lembar Berita Acara, adalah dokumen berisi catatan penting mengenai hasil FKP. 5. Daftar Hadir, adalah dokumen kehadiran peserta FKP. 6. Lembar rekapitulasi manual tingkat desa, adalah dokumen yang dipergunakan untuk merekap RTS apabila FKP dilakukan di level DusunRW. 7. Lembar rekapitulasi manual tingkat kecamatan, adalah dokumen yang dipergunakan untuk merekap RTS per desakelurahan. Instrumen yang digunakan dalam pendataan rumah tangga:. Daftar PBDT205.FKP, yaitu daftar preprinted berisi nama dan alamat rumah tangga hasil FKP di setiap SLS. 2. Daftar PBDT205.RT, yaitu kuesioner yang digunakan untuk pendataan rumah tangg 2.4 Pemutakhiran Basis Data Terpadu di Provinsi Papua dan Papua Barat PBDT 205 di wilayah Papua (Provinsi Papua dan Papua Barat) dilakukan dengan mekanisme yang berbeda dengan wilayah lain di Indonesi Seperti pada pelaksanaan PPLS 20, pelaksanaan PBDT di wilayah ini dilaksanakan dengan metode negative list, yaitu mengeluarkan rumah tangga yang teridentifikasi sebagai rumah tangga mampu. Mekanisme ini dipilih dengan pertimbangan beberapa hal, seperti: kondisi geografis, keterbatasan sarana transportasi yang ada, mahalnya biaya yang dibutuhkan untuk pendataan, serta keterbatasan waktu. PBDT 205 di wilayah Papua dilaksanakan dengan memanfaatkan data dari Administrasi Kependudukan (Adminduk). Data tersebut dipilih dengan pertimbangan:.semua penduduk Indonesia mempunyai Nomor Induk Kependudukan (NIK) serta Nomor Kartu Keluarga (KK) yang dapat digunakan untuk identifikasi keluarga; 2.Terdapat informasi jenis pekerjaan yang dapat digunakan untuk identifikasi rumah tangga mampu; 3.Data Adminduk telah dimutakhirkan menjelang Pemilu 204. Pemeriksaan validitas data dilakukan dengan memanfaatkan informasi dari sumber data lainnya, seperti nama-nama Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari data Badan Kepegawaian Daerah (BKD), nama-nama anggota DPRD atau mantan anggota DPRD dari data Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) dan sebagainy Kemudian, untuk menjaga konsistensi rumah tangga penerima bantuan program, maka hasil PBDT 205 di wilayah Papua akan mencakup nama-nama rumah tangga dalam BDT 20. 6

12 2.5 Pengolahan Data Pengolahan data PBDT 205 dilakukan dalam empat bagian. Semua aplikasi yang dipakai pada setiap bagian dipersiapkan oleh BPS pusat. Penjelasan dari masing-masing bagian adalah sb. Bagian pertama adalah penyiapan data BDT dari TNP2K. Data ini dijadikan prelist awal yang berisi nama kepala rumah tangga, nama anggota rumah tangga lain, dan alamat tempat tinggal rumah tangg Daftar ini dinamai Daftar PBDT205.PPLS untuk data berasal dari PPLS 20 dan disebut Daftar PBDT205.Program untuk data bersumber dari program lainny 2. Bagian kedua adalah pengolahan dokumen hasil FKP di BPS kabupatenkot Pengolahan hasil FKP dilakukan dengan sistem ban berjalan, artinya entry data dilakukan segera setelah FKP selesai dan dokumen hasil FKP diterima oleh tim pengolahan di BPS kabupatenkot Hasil pengolahan dokumen ini akan menjadi Daftar PBDT205.FKP, berupa preprinted daftar nama dan alamat rumah tangga yang akan dipakai dalam kegiatan pendataan. Selain itu untuk kebutuhan dokumentasi, Lembar Berita Acara di-scan dan disimpan dalam file. 3. Bagian ketiga adalah pengolahan data rumah tangga yang dilaksanakan di BPS kabupatenkot Dokumen yang diolah adalah PBDT205.RT. Hasil pengolahan semua kabupatenkota dikirimkan ke BPS provinsi untuk dilakukan kompilasi. Kemudian semua hasil pengolahan provinsi dikompilasi di BPS pusat. 4. Bagian keempat adalah pengolahan data untuk pemodelan PMT (Proxy Mean Test). Kegiatan ini dilakukan di BPS pusat bersama dengan tim ahli dalam koordinasi Direktorat Statistik Ketahanan Sosial. 7

13 8

14 Struktur Organisasi III 3. Struktur Organisasi PBDT 205 Struktur organisasi disusun dengan tujuan agar pelaksanaan kegiatan PBDT 205 dapat berjalan sebaik-baikny Setiap unsur dalam organisasi mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang dan haknya masing-masing. Struktur organisasi lapangan PBDT 205 dirancang secara berjenjang sebagaimana disajikan pada gambar berikut ini. Kepala BPS Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik Deputi Bidang Statistik Sosial Sekretaris Utama Inspektur Utama Kepala BPS Provinsi Kabid. IPDS Kabid. Stat. Sosial Kabag. TU Kepala BPS KabKota Kasi. IPDS Kasi. Stat. Sosial Kasubbag. TU Tahapan FKP Fasilitator + Asisten PengawasPemeriksa Tahapan Pendataan Pencacah Gambar 3.. Struktur Organisasi PBDT 205 9

15 Kelancaran kegiatan PBDT 205 menjadi tanggung jawab bersama baik di BPS pusat, BPS provinsi, maupun BPS kabupatenkot Secara umum tanggung jawab kegiatan PBDT 205 di setiap jenjang adalah sebagai berikut.. BPS Pusat Penanggung jawab kegiatan PBDT 205 secara keseluruhan adalah Kepala BPS. Penanggung jawab bidang pendataan adalah Deputi Bidang Statistik Sosial. c. Penanggungjawab bidang pengolahan adalah Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik. d. Penanggungjawab bidang administrasi adalah Sekretaris Utam e. Penanggungjawab bidang pengawasan administrasi adalah Inspektur Utam 2. BPS Provinsi Penanggung jawab kegiatan PBDT 205 secara keseluruhan di daerah adalah Kepala BPS provinsi. Penanggung jawab teknis adalah Kepala Bidang Statistik Sosial. c. Penanggung jawab pengolahan data PBDT 205 adalah Kepala Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik. d. Penanggung jawab administrasi adalah Kepala Bagian Tata Usah 3. BPS KabupatenKota Penanggung jawab kegiatan PBDT 205 di tingkat kabupatenkota adalah Kepala BPS kabupatenkot Penanggung jawab teknis adalah Kepala Seksi Statistik Sosial. c. Penanggung jawab pengolahan adalah Kepala Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik. d. Penanggung jawab administrasi adalah Kepala Subbagian Tata Usah 3.2. Wewenang dan Tugas Unsur Penanggung Jawab Pelaksana Kegiatan PBDT 205 Pelaksana kegiatan PBDT 205 di BPS pusat, BPS provinsi, dan BPS kabupatenkota mempunyai wewenang dan tugas sebagai berikut:. Kepala BPS Kepala BPS mempunyai wewenang membagi tugas dan tanggung jawab kepada seluruh jajaran BPS agar kegiatan PBDT 205 dapat berjalan dengan lancar. 2. Deputi Bidang Statistik Sosial Deputi Bidang Statistik Sosial mempunyai wewenang membagi dan mengarahkan tugas dan tanggung jawab bidang teknis antara lain: perencanaan, persiapan dan pelaksanaan lapangan PBDT Deputi Bidang Diseminasi dan Informasi Statistik Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik mempunyai wewenang membagi dan mengarahkan tugas dan tanggung jawab bidang teknis pengolahan data sehingga tersedia bahan BDT

16 4. Inspektur Utama Inspektur Utama mempunyai wewenang membagi dan mengarahkan tugas dan tanggung jawab bidang pengawasan administrasi PBDT 205 agar dapat berjalan dengan lancar. 5. Sekretaris Utama Sekretaris Utama mempunyai wewenang membagi dan mengarahkan tugas dan tanggung jawab bidang administrasi PBDT Kepala BPS Provinsi Kepala BPS provinsi memberikan arahan baik teknis maupun administrasi kepada Kepala Bidang Statistik Sosial, Kepala Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik, Kepala Bagian tata Usaha dan Kepala BPS kabupatenkot Memonitor dan mengevaluasi penyelenggaraan rekrutmen dan pelatihan petugas, pelaksanaan lapangan FKP, pendataan rumah tangga, dan pengolahan data PBDT di daerah. c. Memonitor dan mengevaluasi jalannya koordinasi dan supervisi pelaksanaan lapangan. 7. Kepala Bidang Statistik Sosial Melakukan koordinasi dengan kepala BPS kabupatenkota dalam pelaksanaan PBDT 205. Memberi petunjuk teknis kepada Kepala BPS kabupatenkota mengenai rekrutmen petugas FKP dan pendataan. c. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pendataan serta pemeriksaan hasil PBDT 205. d. Membuat laporan teknis pelaksanaan PBDT Kepala Bagian Tata Usaha Mendistribusikan dokumen ke BPS kabupatenkot Bersama-sama Kepala Bidang Statistik Sosial menyelenggarakan rekrutmen dan pelatihan petugas innas pendataan. c. Membuat laporan administrasi. d. Menyelesaikan administrasi pembayaran petugas. 9. Kepala Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Menerima soft copy data prelist PBDT 205 (PBDT205.PPLS dan PBDT205.Program) dari BPS pusat dan mendistribusikannya ke BPS kabupatenkot Menerima softcopy data clean dari BPS kabupatenkot c. Mengkoordinir penggabungan data hasil pengolahan tingkat kabupatenkot d. Mengirimkan hasil penggabungan data clean berupa softcopy ke BPS pusat. e. Membuat laporan teknis pengolahan PBDT Kepala BPS KabupatenKota Kepala BPS kabupatenkota bertanggung jawab atas kegiatan PBDT 205 secara keseluruhan di BPS kabupatenkot Menyelenggaraan rekrutmen dan pelatihan petugas pendataan (PML dan PCL). c. Memonitor dan mengevaluasi jalannya koordinasi dan supervisi pelaksanaan lapangan.

17 d. Membuat rekap jumlah RTS hasil FKP per kecamatan untuk disyahkan oleh Camat.. Kepala Seksi Statistik Sosial Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pendataan. Menyiapkan dokumen yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan FKP. c. Menerima dokumen dan melakukan pemeriksaan hasil PBDT 205. d. Menyerahkan dokumen yang sudah diperiksa kepada Seksi IPDS. e. Membuat laporan teknis pelaksanaan PBDT Kepala Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik (IPDS) Melakukan pengolahan data di tingkat kabupatenkot Mencetak (print) daftar PBDT205.PPLS dan PBDT205.Program. c. Mencetak (print) daftar PBDT205.FKP. d. Mengirimkan hasil penggabungan data clean berupa softcopy ke BPS provinsi. e. Membuat laporan teknis pengolahan PBDT Kepala Sub Bagian Tata Usaha Menerima dokumen dari BPS provinsi Mendistribusikan dokumen ke petugas. c. Bersama-sama Kepala Seksi Statistik Sosial menyelenggarakan pelatihan petugas. d. Membuat laporan administrasi penyelenggaraan pelatihan. e. Menyiapkan surat undangan bagi peserta FKP f. Menyelesaikan administrasi pembayaran petugas. 4. Fasilitator Mengikuti pelatihan petugas FKP PBDT 205. Merencanakan dan mempersiapkan kegiatan konsultasi publik di wilayah yang menjadi tanggungjawabny c. Bersama dengan asisten fasilitator menginformasikan Camat tentang rencana kegiatan FKP sekaligus meminta ijin melaksanakan FKP. d. Bersama dengan asisten fasilitator melakukan koordinasi dengan kepala desalurah dalam melaksanakan FKP. e. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab terhadap terlaksananya FKP di wilayah kerjany f. Menjelaskan maksud dan tujuan PBDT 205 kepada peserta FKP. g. Menjelaskan tata cara pemeriksaan daftar awal (yang bersumber dari BDT 20 dan daftar penerima program bantuan) kepada peserta FKP. h. Membantu proses pemeriksaan daftar awal dalam kegiatan FKP. i. Menandatangani dokumen FKP setelah FKP selesai. j. Menyelesaikan FKP di seluruh desakelurahan yang menjadi tugasny 5. Asisten Fasilitator Mengikuti pelatihan petugas FKP PBDT

18 Mendampingi fasilitator dalam pelaksanaan FKP. c. Menyiapkan dokumen yang akan digunakan dalam FKP. d. Mendistribusikan dokumen FKP kepada peserta FKP. e. Membantu fasilitator menjelaskan konsep dan dokumen yang diperlukan dalam FKP. f. Mengumpulkan dokumen hasil FKP dari peserta dan memeriksa kelengkapan isianny g. Membuat berita acara pelaksanaan FKP. h. Memastikan dokumen FKP telah ditandatangani oleh kepala desalurah dan peserta FKP. i. Menandatangani dokumen FKP setelah FKP selesai. j. Menyerahkan dokumen hasil FKP ke BPS KabupatenKota untuk diolah. k. Bertanggung jawab dalam penyelesaian administrasi FKP. l. Mengirim SMS mengenai jumlah rumah tangga sasaran hasil FKP melalui SMS Gate Way. 6. PengawasPemeriksa (PML) Seorang PML akan membawahi sekitar 6-8 PCL. Mengikuti pelatihan petugas lapangan PBDT 205. c. Mengkoordinir pelaksanaan pendataan pada semua PCL yang menjadi tanggungjawabny d. Mendampingi PCL untuk melakukan pendataan pada awal pelaksanaan pendataan. e. Mengawasi pelaksanaan lapangan. f. Membantu memecahkan masalah yang ditemui PCL dalam pelaksanaan pendataan. g. Mengkoordinir pertemuan PCL. h. Memeriksa hasil pendataan yang diserahkan PCL. i. Melakukan pengecekan lapangan untuk setiap PCL. j. Mengumpulkan dokumen hasil pendataan dan diserahkan kepada BPS kabupatenkota cq. Seksi statistik sosial. k. Mengirim SMS mengenai jumlah rumah tangga hasil pendataan yang telah diperiksa melalui SMS Gate Way. 7. Pencacah Lapangan (PCL) Mengikuti pelatihan petugas lapangan PBDT 205. Melaksanakan pendataan sesuai dengan petunjuk dan jadwal yang telah ditentukan. c. Memeriksa kembali hasil pendataan (kelengkapan dokumen, kelengkapan isian, dan kualitas data yang diperoleh). d. Mengirim SMS mengenai jumlah rumah tangga hasil pendataan melalui SMS Gate Way e. Menyerahkan dokumen PBDT 205 yang telah diisi dan diperiksa kepada pemeriks 3.3. Persyaratan Petugas Lapangan BPDT 205 Petugas lapangan PBDT 205 terdiri dari master trainer FKP, trainer FKP, fasilitator, asisten fasilitator, master intama pendataan, intama pendataan, innas pendataan, pengawaspemeriksa (PML), pencacah lapangan (PCL), innas pengolahan, inda pengolahan dan petugas pengolahan. Syarat dan ketentuan bagi petugas tersebut adalah sebagai berikut: 3

19 . Master Trainer FKP Master Trainer FKP adalah eselon III baik dari BPS pusat maupun BPS provinsi serta kepala seksi di BPS pusat yang ditunjuk. Master Trainer mengajar Trainer FKP. c. Mengikuti workshop master trainer dalam rangka FKP. 2. Trainer FKP Trainer FKP adalah Kepala Bidang Statistik Sosial, atau Kepala BPS kabupatenkota, atau Kepala Seksi senior di lingkungan BPS provinsi atau BPS kabupatenkota yang berpengalaman mengajar, memimpin rapat, atau menyelenggarakan FGD (focus group discussion), atau staf tertentu yang ditunjuk oleh BPS provinsi atau BPS kabupatenkot Trainer akan mengajar Fasilitator. c. Mengikuti TOT FKP 3. Fasilitator Fasilitator adalah petugas yang akan memfasilitasi pertemuan tokoh komunitas dalam forum konsultasi publik. Ia bekerja selama bulan dengan beban tugas antara 0-5 FKP atau sesuai dengan kondisi geografis. Kepala BPS kabupatenkota mengatur pembagian beban kerja sehingga cukup merata antar fasilitator. Syarat-syarat pokok yang harus dipenuhi fasilitator adalah: Berpendidikan minimal SDIV atau sederajat. Berusia tidak lebih dari 56 tahun. c. Diutamakan pernah menjadi fasilitator PNPM. d. Mempunyai pengalaman dalam memimpin suatu kelompok diskusi (FGD). e. Mengenal dengan baik keadaan sosial budaya masyarakat di wilayah kerjany f. Mengikuti pelatihan sebagai fasilitator dan direkomendasikan oleh trainer layak untuk menjadi fasilitator FKP PBDT 205. g. Bersedia melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab sampai selesai. 4. Asisten Fasilitator Asisten fasilitator diutamakan berasal dari organik BPS. Mengikuti pelatihan sebagai asisten fasilitator. 5. Intama Pendataan Intama pendataan adalah Kepala seksi senior di lingkungan Bidang Statistik Sosial BPS provinsi atau Kepala Seksi Statistik Sosial BPS kabupatenkota yang berpengalaman mengajar. 6. Innas pendataan Innas pendataan diutamakan Kepala Seksi atau staf yang berpengalaman mengajar. 7. PengawasPemeriksa (PML) Berpendidikan minimal SMU atau sederajat. Mampu berkomunikasi dan mengkoordinir pencacah. c. Mengenal wilayah pengawasan dengan cukup baik. 4

20 d. Mengikuti pelatihan petugas pendataan. 8. Pencacah Lapangan (PCL) Berpendidikan minimal lulusan SMU atau sederajat. Diutamakan pernah terlibat dalam PPLS 20dan berprestasi baik dalam pelatihan petugas maupun pelaksanaan sensussurvei yang dilakukan oleh BPS. c. Jujur dan patuh terhadap semua ketentuan pendataan yang telah ditetapkan. d. Mengenal wilayah pendataan dengan cukup baik. e. Mengikuti pelatihan petugas pendataan. 9. Innas Pengolahan Diutamakan Kepala Seksi di lingkungan Bidang Integrasi dan Pengolahan Data Statistik BPS provinsi atau Kepala Seksi IPDS di BPS kabupatenkota yang berpengalaman mengajar. 0.Inda Pengolahan Kepala seksi IPDS atau staf di BPS kabupaten kot Mengikuti pelatihan inda pengolahan PBDT Petugas Pengolahan Petugas pengolahan adalah staf atau mitra BPS kabupatenkota yang telah mengikuti pelatihan petugas pengolahan PBDT 205. Dalam pelaksanaan PBDT 205, untuk komunikasi mengenai aspek teknis dan non-teknis, maka di BPS RI telah dibentuk Sekretariat PBDT 205 dan diharapkan BPS provinsi dan kabupatenkota juga membentuk Sekretariat PBDT 205. Untuk koordinasi dan komunikasi dengan BPS RI, BPS provinsi dan BPS kabupatenkota dapat menghubungi Sekretariat PBDT 205 pusat. Sekretariat Pemutakhiran BDT 205 Pusat: Alamat: Jalan dr. Sutomo No.6-8 Gedung 5 lantai 4 Telepon : , ext 7456, 4340, 4320, 430 Fax: pbdt205@bps.go.id. 5

21 6

22 Pelaksanaan Forum Konsultasi Publik IV Sebagaimana dijelaskan pada Bab II, Forum Konsultasi Publik (FKP) adalah forum pertemuan untuk bertanya-jawab bersama dengan publikmasyarakat. Berikut ini adalah penjelasan lebih rinci yang bermanfaat bagi BPS provinsi dan BPS kabupatenkota dalam rangka pelaksanaan lapangan. 4. Penyiapan Dokumen Forum Konsultasi Publik Dokumen yang digunakan dalam FKP meliputi surat undangan peserta FKP, daftar PBDT205.PPLS, PBDT205.Program, PBDT205.Lainnya, daftar hadir, lembar berita acara dan pelaksanaan FKP, lembar rekapitulasi manual tingkat desa serta lembar rekapitulasi manual tingkat kecamatan. Penyiapan Daftar PBDT205.PPLS dan PBDT205.Program: - Dicetak pada kertas ukuran A4 bolak-balik di BPS kabupatenkot - Dibagikan kepada fasilitator di kantor BPS kabupatenkot Penyiapan undangan peserta FKP, PBDT205.Lainnya, daftar hadir, dan lembar berita acara dan FKP, lembar rekapitulasi manual tingkat desa serta lembar rekapitulasi manual tingkat kecamatan: - Disiapkan di BPS kabupatenkot - Fasilitator akan dibekali sebanyak lokasi dan jumlah undangan peserta FKP yang menjadi wilayah tugasny - Dibagikan kepada fasilitator di kantor BPS kabupatenkot 4.2 Mekanisme Forum Konsultasi Publik Salah satu tahapan dalam PBDT 205 adalah Forum Konsultasi Publik (FKP). Dari kegiatan ini akan diperoleh daftar rumah tangga yang akan dimutakhirkan keberadaanny Secara lengkap, tahapanmekanisme pelaksanaan FKP sebagai berikut:. Tujuh hari sebelum jadwal FKP di suatu lokasi, fasilitator berkoordinasi dengan Kepala DesaLurah bahwa akan dilaksanakan kegiatan tersebut dan meminta bantuannya mengundang para Ketua SLS (RWDusun) atau yang dipandang mewakili masyarakat untuk hadir sebagai pesert 2. Pada hari yang telah ditentukan, fasilitator akan memfasilitasi pelaksanaan konsultasi publik di setiap desakelurahan dengan membawa dokumen yang diperlukan. 3. Pada waktu pelaksanaan FKP, fasilitator didampingi oleh asisten fasilitator. 4. Pada waktu pelaksanaan FKP, seluruh peserta sudah membawa dokumen arsip (buku) warga yang berisi daftar nama Kepala Rumah Tangga atau Keluarga, baik warga tetap (de jure, mempunyai status kependudukan tetap) maupun warga yang hanya berdomisili (de facto, dengan status kependudukan sementara). 5. Pada waktu pelaksanaan FKP peserta harus mengisi daftar hadir. 6. Agenda acara FKP dapat diatur sebagai berikut: Pembukaan oleh Kepala DesaLurah 7

23 Penjelasan fasilitator mengenai PBDT dan kegiatan yang akan dilakukan bersama dengan peserta dalam pertemuan ini c. Pemeriksaan bersama nama dan alamat pada prelist d. Pengesahan prelist e. Penutupan oleh Kepala DesaLurah 7. Setelah daftar telah diperiksa, selanjutnya daftar rumah tangga tersebut akan diolah di BPS kabupatenkota untuk diprint lagi mejadi Daftar PBDT205.FKP yang akan dipergunakan untuk pendataan rumah tangg Secara garis besar tahapan FKP dapat dilihat pada skema berikut: Koordinasi dengan Kepala DesaLurah o Jadwal pelaksanaan FKP o Undangan untuk peserta Pelaksanaan FKP di desakelurahan - Pengantar dari LurahKepala Desa - Menerangkan tujuan FKP - Menerangkan Daftar PBDT205.PPLS dan PBDT205.Program, - Memeriksa keberadaan nama-nama di dalam daftar - Mengisi Berita Acara - Mengisi daftar hadir. - Asisten fasilitator mengisi berita acara pelaksanaan FKP. Penyerahan Hasil FKP ke BPS kabupatenkota o Seluruh dokumen per desakelurahan o Melaporkan perkembangan Gambar 4.. Mekanisme Forum Konsultasi Publik Variasi Format Pelaksanaan FKP di Tingkat DesaKelurahan Struktur dan jumlah Satuan Lingkungan Setempat (SLS) di bawah desakelurahan berbedabeda antara desakelurahan yang satu dengan lainny Sebagai contoh: beberapa desakelurahan memiliki struktur SLS hingga 3 tingkat seperti Dusun, RW dan RT, sedangkan desakelurahan lainnya hanya memiliki satu tingkat SLS di bawah desakelurahan yaitu RT. Perbedaan struktur dan jumlah SLS di setiap desakelurahan memungkinkan adanya variasi format pelaksanaan FKP di tingkat desakelurahan. Variasi pelaksanaan bertujuan agar FKP bisa berjalan lancar dan efektif. Beberapa format FKP berikut ini dapat dilaksanakan sebagai alternatif:. FKP dilaksanakan di desakelurahan dengan dihadiri para Ketua RWKepala DusunSLS satu tingkat di bawah desakelurahan. Format ini adalah bentuk yang umum. 8

24 2. FKP dilaksanakan di desakelurahan dengan dihadiri para Ketua RWKepala DusunSLS satu tingkat di bawah desakelurahan dan juga seluruh ketua SLS tingkat kedua (RTDukuhdsb). Dalam hal ini harus dipertimbangkan ketersediaan dana untuk biaya konsumsi pesert 3. FKP dilaksanakan di desakelurahan dengan dihadiri para ketua Ketua RT, jika strukturnya langsung dari desakelurahan ke RT. Apabila banyaknya peserta di suatu lokasi FKP melebihi batas normal untuk efektif satu kali pertemuan (sekitar 0-5 peserta), maka FKP dapat dibagi menjadi beberapa pertemuan. Pengaturan banyaknya pertemuan harus direncanakan sebelumnya bersama dengan BPS kabupatenkota, karena menyangkut keterbatasan pembiayaan. 4.3 Pengaturan Jadwal Forum Konsultasi Publik Dalam pelaksanaan FKP banyak melibatkan para peserta, untuk itu pengaturan jadwal kegiatan harus dibuat dengan baik. Diawali pemberitahuan kepada kepala desalurah, dilakukan sekitar 7 hari sebelum rencana hari pelaksanaan FKP. Hal ini bertujuan agar desakelurahan dan peserta memiliki cukup waktu untuk mempersiapkan diri untuk FKP. Pengolahan dokumen hasil FKP dilakukan segera setelah dokumen diterima oleh pusat pengolahan data di BPS kabupaten kot Sehingga penyerahan dokumen hasil FKP ke BPS kabupatenkota dilakukan segera setelah FKP selesai dan dokumen telah diperiksa, tanpa menunggu seluruh FKP selesai dilaksanakan. Skema penjadwalan kegiatan FKP dapat dilihat pada Tabel

25 Tabel 4.2 Skema Pengaturan Jadwal Forum Konsultasi Publik Hari Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7 F F Desa# F Desa#2 F Desa#3 F Desa#4 F Desa#5 F2 Desa# AF F AF2 AF Desa Hari 8 Hari 9 Hari 0 Hari Hari 2 Hari 3 Hari 4 F Desa#6 F Desa#7 F Desa#8 F Desa#9 F Desa#0 F2 Desa#2 F2 Desa#3 F2 Desa#4 F2 Desa#5 AF AF Desa#2 AF Desa#3 AF Desa#4 AF2 F AF Desa#5 Hari 5 Hari 6 Hari 7 Hari 8 Hari 9 Hari 20 Hari 2 F Desa# F Desa#2 F Desa#3 F Desa#4 F2 Desa#6 F2 Desa#7 F2 Desa#8 F2 Desa#9 F2 Desa#0 AF AF Desa#6 F AF Desa#7 AF2 AF Desa#8 AF Desa#9 AF Desa#0 Hari 22 Hari 23 Hari 24 Hari 25 Hari 26 Hari 27 Hari 28 F Desa#5 F2 Desa# F2 Desa#2 F2 Desa#3 F2 Desa#4 AF AF Desa# AF Desa#2 F Hari 29 Hari 30 F2 Desa#5 AF AF Desa#5 AF2 AF2 AF Desa#3 AF Desa#4 Keterangan: F : Fasilitator AF : Asisten fasilitator F : -Fasilitator memberitahu Kepala Desalurah mengenai pelaksanaan FKP dan waktu pelaksanaan FKP -Meminta Kepala Desalurah untuk mengundang Kepala DusunRW untuk menghadiri FKP F2 : Fasilitator melaksanakan FKP AF : Asisten Fasilitator mendampingi Fasilitator dalam FKP AF2 : Asisten Fasilitator melakukan koordinasi dengan BPS KabKota terkait penyiapan, penyerahan dokumen FKP dan urusan administrasi keuangan 4.4 Pengawasan dan Monitoring Forum Konsultasi Publik Pengawasan dan monitoring FKP dilakukan melalui administrasi, supervisi atau melalui SMS gateway. Adapaun caranya dapat di jelaskan sebagai berikut: Pengawasan melalui administrasi: Pengawasan melalui administrasi dilakukan dengan memonitor alur dokumen. Dokumen diberikan secara bertahap, misalnya setiap fasilitator hanya boleh mengambil dokumen FKP untuk 5 des Pengambilan berikutnya dilakukan bila fasilitator telah menyerahkan dokumen hasil FKP yang telah selesai atau melaporkan perkembangan hasil 20

26 FKP yang telah dilaksanakan. Pengambilan biaya konsumsi FKP juga dilakukan secara bertahap seiring dengan pengambilan dokumen. Pengawasan melalui supervisi: Pengawasan melalui supervisi dilakukan oleh BPS pusat dan daerah. Pejabat BPS pusat yang melakukan supervisi diupayakan dapat meninjau pelaksanaan FKP di lapangan. Pemilihan daerah dan kecamatan yang di supervisi berdasarkan evaluasi hasil monitoring pelaksanaan di sekretariat. c. Pengawasan dan monitoring melalui SMS Gate way. Monitoring pelaksanaan FKP dilakukan melalui SMS Gateway. SMS dikirimkan oleh asisten fasilitator setiap selesai pelaksanaan FKP untuk setiap des Monitoring pelaksanaan SMS Gateway ini dikoordinir oleh Seksi Sosial di BPS kabupatenkot Tugas koordinator SMS gateway adalah sebagai berikut:. Mendaftarkan nomor telepon dari setiap asisten fasilitator di kabupatenkota yang bersangkutan di sistem monitoring aplikasi SMS Gateway 2. Melakukan monitoring pelaksanaan FKP yang telah dilaporkan dalam sistem monitoring SMS Gateway Informasi yang dikirimkan melalui SMS Gateway adalah:. Desakelurahan lokasi FKP 2. Informasi jumlah RTS pada lembar berita acara yang terdiri dari Jumlah RTS PBDT205.PPLS, PBDT205.Program dan PBDT205.Lainny 2

27 22

28 Pelaksanaan Pendataan Rumah Tangga V Pendataan rumah tangga merupakan kegiatan utama dari kegiatan PBDT 205. Pelaksanaan pendataan yang baik tentunya akan menghasilkan data yang berkualitas. Berikut ini adalah penjelasan lebih rinci bagi BPS provinsi dan BPS kabupatenkota dalam pelaksanaan pendataan rumah tangg 5. Penyiapan Dokumen Pendataan Penyiapan Daftar PBDT205.FKP - Dicetak pada kertas ukuran A4 bolak-balik di BPS kabupatenkot - PCL akan dibekali sesuai SLS yang menjadi wilayah tugasny - Dibagikan kepada PCL pada saat pelatihan Penyiapan Daftar PBDT205.RT - Daftar PBDT205.RT merupakan daftar kosong dan dicetak di BPS provinsi - PCL akan dibekali sebanyak RTS yang menjadi beban tugasny - Dibagikan kepada PCL pada saat pelatihan. 5.2 Mekanisme Pendataan Pendataan rumah tangga calon RTS akan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu:. Mengunjungi kepala desalurah untuk memberitahu akan adanya pencacahan 2. Mengunjungi ketua RT (SLS) untuk memberitahu akan adanya pencacahan 3. Melakukan pencacahan rumah tangga yang terdapat pada Daftar PBDT205.FKP dengan menggunakan Daftar PBDT205.RT. Langkah-langkah yang dilakukan pada saat pencacahan rumah tangga adalah sebagai berikut:. PCL dengan atribut (tanda pengenal) datang ke kepala desalurah dengan membawa surat tugas dari kepala BPS kabupatenkot 2. PCL memberitahu kepala desalurah mengenai adanya kegiatan Pemutakhiran Basis Data Terpadu 205 hasil dari FKP yang telah dilaksanakan sebelumnya di wilayahny 3. PCL dengan atribut (tanda pengenal) datang ke ketua SLS terendah dengan membawa surat tugas dari kepala BPS kabupatenkot 4. PCL memberitahu ketua SLS bahwa akan melakukan kunjungan ke rumah tangga yang ada di Daftar PBDT205.FKP dari hasil FKP. 5. PCL mengunjungi semua rumah tangga yang ada di PBDT205.FKP untuk melakukan pencacahan dengan daftar PBDT205.RT pada hari itu dan hari berikutny 6. Melakukan konsultasi dengan rumah tangga yang dianggap miskin, untuk menanyakan apakah masih ada rumah tangga dengan keadaan sosial ekonomi yang sama dengannya atau lebih buruk, dan tidak ada dalam daftar PBDT205.FKP. Jika ada tambahkan dalam daftar PBDT205.FKP dan lakukan pendataan dengan menggunakan daftar PBDT205.RT. 7. PCL melakukan langkah 3-6 pada SLS berikutnya dalam satu desakelurahan. 23

29 5.3 Pengaturan Jadwal Pencacahan Mekanisme pendataan menggunakan metode ban berjalan, yaitu pengolahan data dilakukan segera setelah dokumen hasil pencacahan diterima di pusat pengolahan dat Dalam minggu yang sama, dokumen hasil pencacahan sudah harus direkam (di-entry). Untuk itu dibutuhkan tingkat disiplin yang tinggi dari semua petugas pelaksana PBDT 205. Skema pengaturan jadwal penyelesaian pencacahan per SLS disajikan pada Tabel 5.. Untuk desa-desa yang secara geografis sulit untuk dikunjungi dan terbatasnya sarana transportasi, pencacahan rumah tangga dapat dilaksanakan secara beriringan dengan pelaksanaan FKP. Menyikapi hal tersebut maka pelatihan petugas pencacah yang bertugas di desa-desa sulit tidak mengikuti jadwal normal dan akan dilakukan pelatihan secara terpisah. Tabel 5.. Skema Pengaturan Jadwal Penyelesaian Pencacahan per SLS Hari Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6-3 Hari 4 Hari 5-30 SLS #.Memberitahu ke Ketua SLS akan melakukan pendataan 2.Pencacahan dengan PBDT205.R T Apabila ada pemekaran wilayah sehingga satu desasls pecah menjadi beberapa desasls, maka yang harus dijadikan acuan adalah desasls yang lam.menyelesaikan pencacahan di SLS # 2. Kirim laporan via SMS Gate way SLS #2. Memberitahu ke Ketua SLS akan melakukan pendataan 2. Pencacahan dengan PBDT205.R T.Menyelesaikan pencacahan di SLS # 2 2.Kirim laporan via SMS Gate way PCL SLS #3.Memberitahu ke Ketua SLS akan melakukan pendataan 2.Pencacahan dengan PBDT205.RT Melanjutkan pencacahan di SLS berikutnya.melakukan pertemuan dengan PML 2.Melajutkan pencacahan Melanjutkan pencacahan di SLS berikutnya PML Mendampingi PCL -3 di lapangan Mendampingi PCL 4-6 di lapangan Melakukan pengecekan lapangan terhadap isian dokumen PBDT205.RT untuk rumah tangga yang telah dicacah oleh PCL -6 di SLS # dan # 2 Melanjutkan pengecekan lapangan yang telah dicacah oleh PCL -6 di SLS # dan # 2 Melanjutkan pengecekan lapangan yang telah dicacah oleh PCL -6 di SLS # dan # 2 Melakukan pengawasan lapangan Pada PCL berikutnya Mengadakan pertemuan dengan semua PCL yang berada dalam pengawasannya Melakukan pengawasan lapangan Pada PCL berikutnya. Mengambil.Mengambil dokumen dokumen PBDT205.R PBDT205.R T dari PCL T, dari PCL 2. Memeriksa 2.Memeriksa dokumen dokumen PBDT205.R PBDT205.R T T Kirim laporan via SMS Gate way.mengambil dokumen PBDT205.RT dari PCL 2.Memeriksa dokumen PBDT205.RT Kirim dokumen PBDT205.RT untuk SLS # ke BPS kabupatenkota.mengambil dokumen PBDT205.R T dari PCL 2.Memeriksa dokumen PBDT205. RT Kirim laporan via SMS gateaway. Mengambil dokumen PBDT205. RT dari PCL 2. Memeriksa dokumen PBDT205. RT Kirim dokumen PBDT205.RT untuk SLS # ke BPS kabupatenkota.mengambil dokumen PBDT205. RT, dari PCL 2.Memeriksa dokumen PBDT205. RT.Mengambil dokumen PBDT205. RT dari PCL 2.Memeriksa dokumen PBDT205. RT Kirim laporan via SMS gateaway 24

30 5.4 Monitoring dan Evaluasi Pencacahan Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pencacahan sangat penting untuk mengetahui perkembangan pencacahan dari waktu ke waktu dan mendeteksi permasalahan yang muncul. Tujuan dari monitoring dan evaluasi pencacahan adalah sebagai berikut:. Mengetahui perkembangan pencacahan setiap saat. 2. Memudahkan pemantau baik di pusat maupun di daerah untuk melihat secara real time keseluruhan hasil monitoring yang telah dikirim datanya via SMS. Monitoring dan evaluasi pencacahan menggunakan fasilitas website yang menerima laporan langsung dari petugas melalui SMS ke SMS Gate way setiap saat sehingga data, tabel dan grafik yang disajikan bersifat dinamis. Website tersebut dapat diakses oleh pemantau yang telah terdaftar, tetapi tidak dipublikasikan untuk umum. Tim pemantau untuk kegiatan monitoring dan pelaksanaan lapangan terdiri dari: Seluruh eselon I, eselon II dan eselon III terkait di BPS pusat. Kepala BPS provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala Bidang IPDS hanya dapat melihat provinsi di wilayahnya Kepala BPS kabupatenkota hanya dapat melihat hasil monitoring kabupatenkota wilayahny Jenis informasi yang dapat disajikan adalah:. Jumlah rumah tangga yang telah didata dengan PBDT205.RT 2. Progress pengolahan dat 25

31 26

32 Penyelenggaraan Pelatihan Petugas VI Pelatihan petugas perlu dilaksanakan sebelum pelaksanaan lapangan, dengan tujuan untuk menyamakan persepsi tentang konsep dan definisi dari setiap tahapan kegiatan. Keberhasilan penyelenggaraan pelatihan sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan lapangan. Oleh karena itu penyelenggaraan pelatihan harus dilakukan dengan sebaik-baikny 6. Pelatihan Petugas FKP. Trainer Fasilitator Pelatihan trainer fasilitator dilaksanakan di BPS pusat selama 3 hari efektif pada 2-4 Mei 205. Peserta pelatihan trainer adalah Kepala Bidang Statistik Sosial atau Kepala Seksi senior di lingkungan BPS provinsi atau BPS kabupatenkota yang berpengalaman mengajar, atau staf tertentu yang ditunjuk oleh BPS provinsikabupatenkot Penanggung jawab penyelenggaraan pelatihan trainer fasilitator adalah Direktorat Statistik Ketahanan Sosial. 2. Fasilitator dan Asisten Fasilitator Pelatihan fasilitator dan asisten fasilitator diselenggarakan oleh BPS provinsi selama 2 hari efektif pada Bulan Mei 205. Peserta pelatihan adalah calon fasilitator dan asisten fasilitator. Penanggung jawab penyelenggaraan pelatihan fasilitator dan asisten fasilitator adalah BPS provinsi. 6.2 Pelatihan Petugas Pendataan. Intama Pendataan Pelatihan intama pendataan dilaksanakan di BPS pusat selama 3 hari efektif pada Bulan Mei 205. Peserta pelatihan adalah Kepala seksi senior di lingkungan Bidang Statistik Sosial BPS provinsi atau Kepala Seksi Statistik Sosial BPS kabupatenkota yang berpengalaman mengajar. Penanggung jawab penyelenggaraan pelatihan intama pendataan adalah Direktorat Statistik Ketahanan Sosial BPS. 2. Innas Pendataan Pelatihan innas pendataan dilaksanakan di BPS provinsi selama 2 hari efektif pada Bulan Juni 205. Peserta pelatihan adalah Kepala Seksi di lingkungan Bidang Statistik Sosial atau Kepala Seksi Statistik Sosial di BPS kabupatenkota yang berpengalaman mengajar. Penanggung jawab penyelenggaraan pelatihan adalah BPS provinsi. 3. Petugas Pendataan Pelatihan petugas pendataan dilaksanakan di BPS kabupatenkota selama 2 hari efektif pada Bulan Juni 205. Peserta pelatihan adalah mitra statistik yang dapat memenuhi tugas dan tanggung jawab sebagai pencacah lapangan. Penanggung jawab penyelenggaraan pelatihan adalah BPS kabupatenkot 27

33 6.3 Pelatihan Petugas Pengolahan. Innas Pengolahan Pelatihan Innas pengolahan dilaksanakan di BPS Pusat selama 2 hari efektif pada Bulan April 205. Peserta pelatihan adalah Kepala Seksi di lingkungan Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik BPS provinsi. Penanggung jawab penyelenggaraan pelatihan adalah Direktorat Sistem Informasi Statistik. 2. Inda Pengolahan Pelatihan inda pengolahan dilaksanakan di BPS provinsi selama 2 hari efektif pada Bulan April-Mei 205. Peserta pelatihan adalah Kepala Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik BPS kabupatenkot Penanggung jawab penyelenggaraan pelatihan adalah BPS Provinsi. 3. Petugas Pengolahan Pelatihan petugas pengolahan dilaksanakan di BPS kabupatenkota selama 2 hari efektif pada Bulan Mei 205. Peserta pelatihan adalah staf seksi IPDS di BPS kabupatenkot Penanggung jawab penyelenggaraan pelatihan adalah BPS kabupatenkot 28

34 Sosialisasi PBDT 205 Tingkat Provinsi dan KabupatenKota VII Partisipasi dan keterlibatan pemerintah daerah beserta jajarannya sangat menunjang kelancaran pelaksanaan PBDT 205. Untuk meningkatkan peran serta dan keterlibatan pemerintah daerah, BPS provinsi dan BPS kabupatenkota perlu melakukan sosialisasi kegiatan PBDT 205 kepada pemerintah daerah. Sosialisasi dilakukan melalui Forum Konsultasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD). BPS provinsi dan BPS kabupaten kota menginisiasi terselenggaranya forum konsultasi dengan TKPKD. Dalam forum tersebut kepala BPS provinsi dan BPS kabupatenkota menyampaikan paparan mengenai PBDT 205 dan pentingnya dukungan pemerintah daerah dan masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut. Agenda Konsultasi TKPKD sebagai berikut: o Dibuka oleh GubernurBupatiWalikota atau yang mewakili o Pengantar oleh GubernurBupatiWalikota atau Ketua TKPKD. o Paparan tentang Rancangan PBDT 205 oleh Kepala BPS provinsi BPS kabupatenkot. o Tanggapan dan masukan pesert o Penutup (arahan tindak lanjut) oleh GubernurBupatiWalikot Peserta forum ini adalah para kepala SKPD yang menjadi anggota TKPKD. Untuk forum konsultasi di tingkat kabupatenkota dan mengundang camat untuk turut hadir sebagai peserta dalam pertemuan tersebut. Hasil yang diharapkan dari forum konsultasi ini adalah keluarnya surat gubernur dan bupatiwalikota yang menginstruksikan jajaran dibawahnya untuk mendukung terlaksananya kegiatan PBDT 205. Berikut ini adalah contoh paparan pelaksanaan PBDT 205 pada forum konsultasi dengan TKPKD: 29

35 30

36 3

37 32

38 33

39 34

40 Lampiran Jumlah KabupatenKota, Kecamatan, Desa, Lokasi FKP dan RTS menurut Provinsi Provinsi Kabupaten Kota Kecamatan Desa Lokasi FKP Perkiraan RTS () (2) (3) (4) (5) (6). Aceh 2. Sumatera Utara 3. Sumatera Barat 4. Riau 5. Jambi 6. Sumatera Selatan 7. Bengkulu 8. Lampung 9. Bangka Belitung 0. Kepulauan Riau. DKI Jakarta 2. Jawa Barat 3. Jawa Tengah 4. D.I. Yogyakarta 5. Jawa Timur 6. Banten 7. Bali 8. Nusa Tenggara Barat 9. Nusa Tenggara Timur 20. Kalimantan Barat 2. Kalimantan Tengah 22. Kalimantan Selatan 23. Kalimantan Timur 24. Sulawesi Utara 25. Sulawesi Tengah 26. Sulawesi Selatan 27. Sulawesi Tenggara 28. Gorontalo 29. Sulawesi Barat 30. Maluku 3. Maluku Utara 32. Papua Barat 33. Papua Total

41 Lampiran 2 Jumlah Trainer FKP, Inda FKP, Fasilitator, dan Asisten Fasilitator menurut Provinsi Provinsi Pusat Ka Bid intama Trainer FKP Daerah Lainnya Total Fasilitator Asisten Fasilitator () (2) (3) (4) (5) (6) (7). Aceh 2. Sumatera Utara 3. Sumatera Barat 4. Riau 5. Jambi 6. Sumatera Selatan 7. Bengkulu 8. Lampung 9. Bangka Belitung 0. Kepulauan Riau. DKI Jakarta 2. Jawa Barat 3. Jawa Tengah 4. D.I. Yogyakarta 5. Jawa Timur 6. Banten 7. Bali 8. Nusa Tenggara Barat 9. Nusa Tenggara Timur 20. Kalimantan Barat 2. Kalimantan Tengah 22. Kalimantan Selatan 23. Kalimantan Timur 24. Sulawesi Utara 25. Sulawesi Tengah 26. Sulawesi Selatan 27. Sulawesi Tenggara 28. Gorontalo 29. Sulawesi Barat 30. Maluku 3. Maluku Utara 32. Papua Barat 33. Papua Total

42 Jumlah Petugas Pendataan menurut Provinsi Lampiran 3 Provinsi Intama Innas PML Pencacah () (2) (3) (4) (5). Aceh 2. Sumatera Utara 3. Sumatera Barat 4. Riau 5. Jambi 6. Sumatera Selatan 7. Bengkulu 8. Lampung 9. Bangka Belitung 0. Kepulauan Riau. DKI Jakarta 2. Jawa Barat 3. Jawa Tengah 4. D.I. Yogyakarta 5. Jawa Timur 6. Banten 7. Bali 8. Nusa Tenggara Barat 9. Nusa Tenggara Timur 20. Kalimantan Barat 2. Kalimantan Tengah 22. Kalimantan Selatan 23. Kalimantan Timur 24. Sulawesi Utara 25. Sulawesi Tengah 26. Sulawesi Selatan 27. Sulawesi Tenggara 28. Gorontalo 29. Sulawesi Barat 30. Maluku 3. Maluku Utara 32. Papua Barat 33. Papua , ,257 2, , Total

43 Daftar PBDT205.PPLS Lampiran 4 Halaman dari Halaman RAHASIA REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK FORUM KONSULTASI PUBLIK PEMUTAKHIRAN BASIS DATA TERPADU 205 PBDT205.PPLS Provinsi NUSA TENGGARA BARAT KabupatenKota *) 3 Kecamatan 4 DesaKelurahanNagari *) No. Nama Kepala Rumah Tangga (KRT) Nomor Induk Kependudukan (NIK) LOMBOK BARAT SEKOTONG PELANGGAN Nama Anggota Rumah Tangga (ART) Lainnya BLOK I. IDENTITAS WILAYAH SLS BLOK II. DAFTAR RTS Nama SLS lengkap dibawah Desa KelurahanNagari *) 6 Jumlah RTS pada kol (5) yg berkode di SLS ini Alamat lengkap (nama jalanganglorong&nomor, RTRWdusun) () (2) (3) (4) MAISAH SANI DUSUN DASAN BARU RT 002 Tingkat 2: RT 002 Tingkat 3: Apakah rumah tangga masih ada?. Ada 2. Tidak ada karena pindah 3. Tidak ada karena meninggal semua 4. Tidak dikenal (Lingkari KODE) (5) Tingkat : DUSUN DASAN BARU Keterangan (6) Telah diperiksa oleh asisten fasilitator ( ) (7) 2 SUPAWAN INAQ SUPAWAN DUSUN DASAN BARU RT MADIL ATI DUSUN DASAN BARU RT H AZHAR DUSUN DASAN BARU RT MAENAH LAHMUDIN DUSUN DASAN BARU RT Nama : *) Coret yang tidak sesuai Jabatan : Tanda Tangan & Stempel: 38

44 Daftar PBDT205.Program Lampiran 5 Halaman dari Halaman RAHASIA REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK FORUM KONSULTASI PUBLIK PEMUTAKHIRAN BASIS DATA TERPADU 205 Provinsi NUSA TENGGARA BARAT KabupatenKota *) 3 Kecamatan 4 DesaKelurahanNagari *) LOMBOK BARAT SEKOTONG PELANGGAN BLOK I. IDENTITAS WILAYAH SLS Nama SLS lengkap dibawah Desa KelurahanNagari *) Tingkat : Tingkat 2: Tingkat 3: 6 Jumlah RTS pada kol (5) yg berkode dan kol (8) berkode 2 di SLS ini PBDT205.Program No. Nama Alamat () (2) (3) HAMZAH WADI DUSUN DASAN BARU RT 00 BLOK II. DAFTAR RTS Sumber Data (4) PMKSODK Apakah ruta (NAMA) ada di SLS ini?. Ada 2. Tidak ada krn pindah 3. Tidak ada krn meninggal semua Status (NAMA) dalam rumah tangga. Kepala rumah tangga 2. Anggota rumah tangga JIKA KOLOM (5) BERKODE (5) (6) (7) (8) (9) (0) Nama lengkap kepala rumah tangga Apakah Nama kepala rumah tangga di Kol (7) ada di daftar PBDT205.PPLS?. Ada 2. Tidak ada Lingkari (KODE) Lingkari (KODE) Lingkari (KODE) 2 Keterangan Telah diperiksa oleh asisten fasilitator ( ) 2 AININ DUSUN DASAN BARU RT 003 PMKSODK BUHAIMIN DUSUN GILI GEDE RT 003 RASKIN NI WAYAN ASTUTI DUSUN PALUH TINGGI RT 00 PKH INAQ LENI DUSUN SELINDUNGAN RT 00 PBI Nama : *) Coret yang tidak sesuai Jabatan : Tanda Tangan & Stempel: 39

45 Lampiran 6 Daftar PBDT205.Lainnya untuk FKP Level Desa RAHASIA Provinsi 2 KabupatenKota *) 3 Kecamatan REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK FORUM KONSULTASI PUBLIK PEMUTAKHIRAN BASIS DATA TERPADU 205 BLOK I. IDENTITAS WILAYAH SLS BLOK II. DAFTAR RTS LAINNYA 4 DesaKelurahanNagari *) 5 Jumlah RTS lainnya di desa ini PBDT205.Lainnya No. Nama Kepala Rumah Tangga (KRT) (sesuai dokumen identitas) Nama Anggota Rumah Tangga (ART) Lainnya (sesuai dokumen identitas) Alamat lengkap (nama jalanganglorong&nomor, RTRWdusun) Keterangan Nama dan Tanda Tangan Kepala DusunRWSLS Tingkat di bawah Desa () (2) (3) (4) (5) (6) *) Coret yang tidak sesuai 40

46 Daftar PBDT205.Lainnya untuk FKP Level DusunRW 4

47 Daftar PBDT205.FKP Halaman dari Halaman Lampiran 7 RAHASIA REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK FORUM KONSULTASI PUBLIK PEMUTAKHIRAN BASIS DATA TERPADU 205 Provinsi NUSA TENGGARA BARAT KabupatenKota *) 3 Kecamatan 4 DesaKelurahanNagari *) LOMBOK BARAT SEKOTONG PELANGGAN BLOK I. IDENTITAS WILAYAH SLS Nama SLS lengkap dibawah Desa KelurahanNagari *) 6 Jumlah RTS di daftar ini Tingkat : DUSUN DASAN BARU Tingkat 2: RT 002 Tingkat 3: PBDT205.FKP BLOK II. DAFTAR RTS No. Nama Kepala Rumah Tangga (KRT) Nama Anggota Rumah Tangga (ART) Lainnya Alamat lengkap Keterangan () (2) (3) (4) (5) MAISAH 2 SUPAWAN 3 MADIL 4 H AZHAR 5 MAENAH 6 HAMZAH WADI SANI INAQ SUPAWAN ATI LAHMUDIN DUSUN DASAN BARU RT 002 DUSUN DASAN BARU RT 002 DUSUN DASAN BARU RT 002 DUSUN DASAN BARU RT 002 DUSUN DASAN BARU RT 002 DUSUN DASAN BARU RT 002 *) Coret yang tidak sesuai 42

48 Berita Acara untuk FKP level Desa Lampiran 8 Provinsi 2 KabupatenKota *) 3 Kecamatan 4 DesaKelurahanNagari *) HariTanggal : Pukul : Tempat : BERITA ACARA FORUM KONSULTASI PUBLIK PEMUTAKHIRAN BASIS DATA TERPADU 205 Dengan ini kami menyatakan: Bahwa telah ikut berpartisipasi dalam Forum Konsultasi Publik dalam rangka Pemutakhiran Basis Data Terpadu 205 di wilayah ini dan memahami bahwa rumah tanggakeluarga hasil Forum Konsultasi Publik ini seluruhnya akan didata, tetapi penerima program bantuan akan ditetapkan oleh pemerintah. No. Nama SLS satu tingkat di bawah desa kelurahan Jumlah RTS PBDT205. PPLS Jumlah RTS PBDT205. Program Jumlah Total RTS Nama Kepala DusunRWSLS satu tingkat di bawah desakelurahan Tanda tangan Total Catatan Fasilitator Kepala DesaKelurahanNagari*) Nama & tanda tangan Nama, tanda tangan & stempel *) Coret yang tidak sesuai 43

49 Berita Acara untuk FKP level DusunRW 44

50 Lampiran 9 Provinsi Daftar Hadir Peserta untuk FKP level Desa DAFTAR HADIR FORUM KONSULTASI PUBLIK PEMUTAKHIRAN BASIS DATA TERPADU KabupatenKota *) 3 Kecamatan 4 DesaKelurahanNagari *) HariTanggal Pukul Tempat : : : No. Nama Jabatan Tanda tangan Asisten Fasilitator Fasilitator Kepala DesaKelurahanNagari*) *) Coret yang tidak sesuai Nama & tanda tangan Nama & tanda tangan Nama, tanda tangan & stempel 45

51 Daftar Hadir Peserta untuk FKP level DusunRW 46

52 Lampiran 0 Lembar Rekapitulasi Manual Tingkat Desa 47

53 Lampiran Lembar Rekapitulasi Manual Tingkat Kecamatan 48

54 Lampiran 2 Contoh Surat Undangan kepada Ketua SLSL (RWDusun) dan Tokoh Masyarakat untuk FKP KOP Kantor DesaKelurahan (optional) Nomor :... Lampiran : (satu) lembar Perihal : Undangan Forum Konsultasi Publik (FKP)..., Kepada yang terhormat: Seluruh Kepala DusunRW di Lingkungan DesaKelurahan... di- Tempat Sesuai Surat Edaran Menteri Dalam Negeri nomor SJ tentang Pemutakhiran Basis Data Terpadu (BDT) Program Perlindungan Sosial akan dilaksanakan Forum Konsultasi Publik (FKP) untuk memeriksa daftar rumah tangga yang terdapat dalam BDT. Untuk itu diharapkan kehadiran BapakIbu untuk berpartisipasi aktif dalam pertemuan FKP sebagai sumbangsih kepedulian kita pada warga yang kurang mampuyang akan diselenggarakan pada: HariTanggal : Waktu :... Tempat :... Demi kelancaran FKP tersebut diharapkan kepada masing-masing Kepala DusunRW Lingkungan membawa: Daftar nama kepala rumah tangga keluarga yang berada di lingkungan Saudara Catatandaftar rumah tanggakeluarga yang meninggal dan pindahdatang pada periode (format terlampir) c. Stempel DusunRWLingkungan, jika ad Atas perhatian dan kehadiran BapakIbuSaudara diucapkan banyak terima kasih. Kepala DesaKelurahan... ttd Cap & Nama 49

55 Lampiran Undangan Forum Konsultasi Publik: Contoh Daftar Mutasi Rumahtangga periode DusunRW...DesaKelurahan... No. Nama Kepala Rumahtangga Jenis Mutasi *) TujuanAsal **) RT... RT... Keterangan : - Daftar mutasi rumah tangga di buat per RT atau per Satuan wilayah di bawah dusunrw *) Tuliskan jenis mutasi untuk rumah tangga, apakah meninggal atau pindah masuk ke dusunrw ini atau pindah keluar dari dusunrw ini **) Jika jenis mutasi adalah pindah masuk ke dusunrw ini, maka tuliskan asalnya dari mana namun Jika jenis mutasi adalah pindah keluar dari dusunrw ini, maka tuliskan tujuan pindahnya jika tahu 50

56 Lampiran 3 Daftar PBDT205.RT (P0Q0). Rumah tangga memiliki sendiri aset bergerak sebagai berikut:. Tabung gas 5,5 kg atau lebih. Ya 2. Tidak Lemari eskulkas 3. Ya 4. Tidak c. AC. Ya 2. Tidak d. Pemanas air (water heater) 3. Ya 4. Tidak e. Telepon rumah (PSTN). Ya 2. Tidak f. Televisi 3. Ya 4. Tidak g. Emasperhiasan & tabungan (senilai 0 gram emas) 3. Rumah tangga memiliki aset tidak bergerak sebagai berikut: Lahan. Ya,... m 2 2. Tidak Rumah di tempat lain 3. Ya 4. Tidak 4. Jumlah ternak yang dimiliki (ekor): Sapi 5. Apakah ada ART yang memiliki usaha sendiribersama? Jika Ya (R.5a = ), isikan: Jumlah TempatLokasi Omset usaha perbulan Lapangan usaha (tulis secara lengkap) Usaha Nama No. urut ART pekerja. Ada ) < juta 3) 5 <0 juta (Sesuai di Blok IV Kol () ) Kode sesuai di Blok IV Kol (20) (Orang) 2. Tidak ada 2) - < 5 juta 4) 0 juta (3) (4) (5) () (2) ) ) Rumah tangga menjadi peserta programmemiliki kartu program berikut: Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) Kartu Perlindungan Sosial (KPS) Kartu Indonesia Pintar (KIP) Bantuan Siswa Miskin (BSM) c. Kartu Indonesia Sehat (KIS) BPJS KesehatanJamkesmas V.. Ya 2. Tidak 2. Jumlah nomor HP aktif yang dimiliki oleh seluruh anggota rumah tangga :. buah Kerbau c. Kuda KEPEMILIKAN ASET DAN KEIKUTSERTAAN PROGRAM c. d. e. g. h. Komputerlaptop i. Sepeda j. Sepeda motor l. Perahu Jumlah TV layar datar minimal 30 inch yang dimilki rumah tangga :. buah m. Motor tempel n. Perahu motor d. Babi e. KambingDomba ) Ya 2. Tidak 3. Ya 4. Tidak. Ya 2. Tidak d. BPJS Kesehatan peserta mandiri 3. Ya 4. Tidak Rincian 7-4 untuk Wanita Usia Subur (WUS) usia 5-49 tahun yang berstatus kawinnikah 7. No. urut ART (Sesuai di Blok IV Kol () ) 8. Usia kawin pertama: Suami Istri 9. Kepesertaan KB:. Ya 2. Tidak à (R.4) 0. Metode kontrasepsi yang sedang digunakan:. IUD 2. MOW 3. MOP 4. Implant 5. Suntik 6. Pil 7. Kondom 8. Tradisional. Sudah berapa lama menggunakan metode tersebut?... Tahun... Bulan c. f. c. d.. Ya 2. Tidak à (R.6). Ya 2. Tidak 3. Ya 4. Tidak k. Mobil. Ya 2. Tidak k. e. Jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) BPJS ketenagakerjaan f. Asuransi kesehatan lainnya g. Program Keluarga Harapan (PKH) h. Beras untuk orang miskin (Raskin) 3. Ya 4. Tidak h. 3. Ya 4. Tidak. Ya 2. Tidak 3. Ya 4. Tidak o. Kapal. Ya 2. Tidak o. d. e.. Ya 2. Tidak 3. Ya 4. Tidak. Ya 2. Tidak 3. Ya 4. Tidak i. Kredit Usaha Rakyat (KUR). Ya 2. Tidak i. 2. Tempat pelayanan KB:. RS Pemerintah 5. Praktek Bidan 2. RS Swasta 6. PuskesmasPoskesdesPolindes 3. Klinik UtamaPratama 7. PustuPuslingBidan Desa 4. Praktek Dokter 8. Lainnya 3. Apakah ingin punya anak lagi?. Ya, segera (kurang dari 2 tahun) 2. Ya, kemudian (lebih dari 2 tahun) 3. Tidak ingin punya anak lagi (STOP) 4. Jika tidak ber-kb (R.9 = 2), apa alasan utamanya?. Sedang hamil 6. Pelayanan KB jauh 2. Alasan fertilitas 7. Tidak mampumahal 3. Tidak menyetujui KB 8. Ingin punya anak 4. Tidak tahu tentang KB 9. Lainnya 5. Takut efek samping i. j. l. m. n. e. f. g. h. RAHASIA. Provinsi 2. KabupatenKota *) 3. Kecamatan 4. DesaKelurahanNagari *) 5. Nama SLS. Tanggal pencacahan : 2. Nama pencacah : 3. Tanggal pemeriksaan : 4. Nama pemeriksa : Hasil pencacahan rumah tangga:. Selesai dicacah 2. Rumah tangga tidak ditemukan 3. Rumah tangga pindahbangunan sensus sudah tidak ada 4. Bagian dari rumah tangga di dokumen PBDT205.FKP 4 Jenis dinding terluas: Jika R.4a berkode, 2 atau 3, kondisi dinding: 5 Jenis atap terluas: Jika R.5a berkode, 2, 3, 4, 5, 6 atau 7 kondisi atap: 8. Cara memperoleh air minum: REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK PEMUTAKHIRAN BASIS DATA TERPADU 205 I. PENGENALAN TEMPAT 6. Alamat 7. Nomor urut rumah tangga (dari PBDT205.FKP Kolom ()) 8. Nama KRT 9. Jumlah ART 0. Jumlah Keluarga III. KETERANGAN PERUMAHAN Status penguasaan bangunan tempat tinggal. Milik sendiri 3. Bebas sewa yang ditempati: 2. Kontraksewa 4. Dinas. Status lahan tempat tinggal yang ditempati:. Milik sendiri 3. Tanah negara 2. Milik orang lain 4. Lainnya 2. Luas lantai m 2 3. Jenis lantai terluas: 6. Jumlah kamar tidur: kamar 7. Sumber air minum: 2 0. Air kemasan bermerk 02. Air isi ulang 03. Leding meteran 04. Leding eceran 9 Sumber penerangan utama:. Listrik PLN 2. Listrik non PLN 3. Bukan listrik Jika R.9a berkode, daya terpasang:. 450 watt watt watt watt 0. Bahan bakarenergi utama untuk memasak:. Listrik 4. Gas kotabiogas 2. Gas > 3 kg 5. Minyak tanah 3. Gas 3 kg 6. Briket 5. Lainnya 0. Marmergranit 05. Kayupapan kualitas tinggi 09. Tanah 02. Keramik 06. Semenbata merah 0. Lainnya 03. Parketvinilpermadani 07. Bambu 04. Ubintegelteraso 08. Kayupapan kualitas rendah. Tembok 3. Kayu 6. Bambu 2. Plesteran anyaman bambu kawat 4. Anyaman bambu 5. Batang kayu 7. Lainnya. Baguskualitas tinggi 2. Jelekkualitas rendah 0. Betongenteng beton 05. Asbes 09. Jeramiijukdaun 02. Genteng keramik 06. Seng daunanrumbia 03. Genteng metal 07. Sirap 0. Lainnya 04. Genteng tanah liat 08. Bambu. Baguskualitas tinggi 2. Jelekkualitas rendah. Membeli eceran 2. Langganan 3. Tidak membeli 5. > watt 6. Tanpa meteran 7. Arang 8. Kayu bakar 9. Tidak memasak di rumah Penggunaan fasilitas tempat buang air besar:. Sendiri 2. Bersama 3. Umum 4. Tidak ada à (R.2) Jenis kloset:. Leher angsa 3. Cemplungcubluk 2. Plengsengan 4. Tidak pakai 2. Tempat pembuangan akhir tinja:. Tangki 3. Lubang tanah 5. Pantaitanah lapangkebun 2. SPAL 4. Kolamsawahsungaidanaulaut 6. Lainnya * Coret yang tidak sesuai Kode Tanggal Bulan Tahun II. KETERANGAN PETUGAS DAN RESPONDEN Tanggal Bulan Tahun Kode Saya menyatakan telah melaksanakan pencacahan sesuai dengan prosedur (...) Nama Lengkap & Tanda Tangan Responden PBDT205.RT (... ) Tanda Tangan Pencacah Saya menyatakan telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan prosedur (... ) Tanda Tangan Pemeriksa Saya menyatakan bahwa informasi yang saya berikan adalah benar, dan boleh dipergunakan untuk keperluan pemerintah 05. Sumur borpompa 06. Sumur terlindung 07. Sumur tak terlindung 08. Mata air terlindung 09. Mata air tak terlindung 0. Air sungaidanauwaduk. Air hujan 2. Lainnya. P0Q0 5

57 No. Urut RAHASIA NAMA ANGGOTA RUMAH TANGGA (Tulis siapa saja yang biasanya tinggal dan makan di rumah tangga ini BAIK DEWASA, ANAK-ANAK, MAUPUN BAYI. Tuliskan nama sesuai dengan identitas, beserta Nomor Induk Kependudukan (NIK)) () (2) Hubungan dengan kepala rumah tangga (Isikan Nomor urut keluarga Hubungan dengan kepala keluarga Jenis kelamin KODE) KODE) (3) (4) (5) (6) Umur (Tahun) Apakah ada anak dari Kepala Keluarga yang masih menjadi tanggungan tetapi sedang sekolahkuliah dan tidak tinggal dalam ruta ini? Jika ada, sebutkan; Jika tidak ada à BLOK V (Isikan. Nama : NISN NO KTM: 2. Alamat tempat tinggal :. Lakilaki 2. Perempuan IV. KETERANGAN SOSIAL EKONOMI_ ANGGOTA RUMAH TANGGA (7) Status perkawinan (Isikan KODE) (8) JIKA KOL (8) = 2 atau 3, Kepemilikan aktabuku nikah atau akta cerai (Isikan (Isikan KODE) KODE) (9) Tercantum dalam Kartu Keluarga (KK) di rumah tangga ini. Ya 2. Tidak (0) Kepemilikan kartu identitas 0. Tidak memiliki. Akta Kelahiran 2. Kartu Pelajar 4. KTP 8. SIM UNTUK WANITA USIA 0-49 TAHUN dan KOL (8) = 2 Status kehamilan. Ya (Jumlahkan KODE 2. Tidak yang Sesuai) () (2) Jenis cacat (Isikan KODE) Penyakit kronis menahun (Isikan KODE) (3) (4) (5) JIKA KOLOM (5) = atau 2 Jenjang dan jenis pendidikan tertinggi yang pernah sedang diduduki (Isikan KODE) (6) Kelas tertinggi yang pernah sedang diduduki (Isikan KODE) (7) Ijazah tertinggi yang dimiliki (Isikan KODE). Nama : NISN NO KTM: 2. Alamat Tempat Tinggal : Partisipasi sekolah (Isikan KODE) UNTUK ART 5 TAHUN KE ATAS Bekerjamembantu bekerja selama seminggu yang lalu. Ya,... jam 2. Tidak à Stop (8) (9) (20) Lapangan usaha dari Status pekerjaan kedudukan utama dalam pekerjaan utama (Isikan KODE) (Isikan KODE) (2) 3. Nomor Induk Kependudukan (NIK) : 3. Nomor Induk Kependudukan (NIK) : 4. Nama sekolah : 4. Nama Sekolah : Kode Kolom 3 Hubungan dengan kepala rumah tangga:. Kepala rumah tangga 2. Istrisuami 3. Anak 4. Menantu 5. Cucu 6. Orang tua mertua 7. Pembantu ruta 8. Lainnya Kode Kolom 5 Hubungan dengan kepala keluarga:. Kepala keluarga 2. Istrisuami 3. Anak 4. Menantu 5. Cucu 6. Orang tua mertua 7. Pembantu ruta 8. Lainnya Kode Kolom 8 Status perkawinan:. Belum kawin 2. Kawinnikah 3. Cerai hidup 4. Cerai mati Kode Kolom 9 Kepemilikan aktabuku nikah atau akta cerai: 0. Tidak. Ya, dapat ditunjukkan 2. Ya, tidak dapat ditunjukkan Kode Kolom 3 Jenis cacat: 00. Tidak cacat 0. Tuna daksa cacat tubuh 02. Tuna netrabuta 03. Tuna rungu 04. Tuna wicara 05. Tuna rungu & wicara 06. Tuna netra & cacat tubuh 07. Tuna netra, rungu, & wicara 08. Tuna rungu, wicara, & cacat tubuh 09. Tuna rungu, wicara, netra, & cacat tubuh 0. Cacat mental retardasi. Mantan penderita gangguan jiwa 2. Cacat fisik & mental Kode Kolom 4 Penyakit kronismenahun: 0. Tidak Ada. Hipertensi (tekanan darah tinggi) 2. Rematik 3. Asma 4. Masalah jantung 5. Diabetes (kencing manis) 6. Tuberculosis (TBC) 7. Stroke 8. Kanker atau tumor ganas 9. Lainnya (gagal ginjal, paru-paru flek, dan sejenisnya) Kode Kolom 5 Partisipasi sekolah: 0. Tidakbelum pernah sekolah. Masih sekolah 2. Tidak bersekolah lagi Kode Kolom 6 Jenjang dan jenis pendidikan tertinggi yang pernah sedang diduduki: 0. SDSDLB 02. Paket A 03. M. Ibtidaiyah 04. SMPSMPLB 05. Paket B 06. M. Tsanawiyah 07. SMASMKSMALB 08. Paket C 09. M. Aliyah 0. Perguruan tinggi Kode Kolom 7 Kelas tertinggi yang pernah sedang diduduki: (Tamat) Kode Kolom 8 Ijazah tertinggi yang dimiliki: 0. Tidak punya ijazah. SDsederajat 2. SMP sederajat 3. SMA sederajat 4. DD2D3 5. D4S 6. S2S3 Kode Kolom 20 Lapangan usaha dari pekerjaan utama:. Pertanian tanaman padi & palawija 2. Hortikultura 3. Perkebunan 4. Perikanan tangkap 5. Perikanan budidaya 6. Peternakan 7. Kehutanan & pertanian lainnya 8. Pertambanganpenggalian 9. Industri pengolahan 0. Listrik dan gas. Bangunankonstruksi 2. Perdagangan 3. Hotel & rumah makan 4. Transportasi & pergudangan 5. Informasi & komunikasi 6. Keuangan & asuransi 7. Jasa pendidikan 8. Jasa kesehatan 9. Jasa kemasyarakatan, pemerintahan & perorangan 20. Pemulung 2. Lainnya Kode Kolom 2 Status kedudukan dalam pekerjaan utama:. Berusaha sendiri 2. Berusaha dibantu buruh tidak tetaptidak dibayar 3. Berusaha dibantu buruh tetap dibayar 4. Buruhkaryawanpegawai swasta 5. PNSTNIPolriBUMNBUMD anggota legislatif 6. Pekerja bebas pertanian 7. Pekerja bebas non-pertanian 8. Pekerja keluargatidak dibayar 52

58 Daftar PBDT205.RT (P0Q). Rumah tangga memiliki sendiri aset bergerak sebagai berikut:. Tabung gas 5,5 kg atau lebih. Ya 2. Tidak Lemari eskulkas 3. Ya 4. Tidak c. AC. Ya 2. Tidak d. Pemanas air (water heater) 3. Ya 4. Tidak e. Telepon rumah (PSTN). Ya 2. Tidak f. Televisi 3. Ya 4. Tidak g. Emasperhiasan & tabungan (senilai 0 gram emas) 3. Rumah tangga memiliki aset tidak bergerak sebagai berikut: Lahan. Ya,... m 2 2. Tidak Rumah di tempat lain 3. Ya 4. Tidak 4. Jumlah ternak yang dimiliki (ekor): Sapi 5. Apakah ada ART yang memiliki usaha sendiribersama? Jika Ya (R.5a = ), isikan: Jumlah TempatLokasi Omset usaha perbulan Lapangan usaha (tulis secara lengkap) Usaha Nama No. urut ART pekerja. Ada ) < juta 3) 5 <0 juta (Sesuai di Blok IV Kol () ) Kode sesuai di Blok IV Kol (20) (Orang) 2. Tidak ada 2) - < 5 juta 4) 0 juta (3) (4) (5) () (2) ) ) Rumah tangga menjadi peserta programmemiliki kartu program berikut: Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) Kartu Perlindungan Sosial (KPS) Kartu Indonesia Pintar (KIP) Bantuan Siswa Miskin (BSM) c. Kartu Indonesia Sehat (KIS) BPJS KesehatanJamkesmas V.. Ya 2. Tidak 2. Jumlah nomor HP aktif yang dimiliki oleh seluruh anggota rumah tangga :. buah Kerbau c. Kuda KEPEMILIKAN ASET DAN KEIKUTSERTAAN PROGRAM c. d. e. g. h. Komputerlaptop i. Sepeda j. Sepeda motor l. Perahu m. Motor tempel n. Perahu motor Jumlah ruangan di rumah yang ditempati :. ruangan d. Babi e. KambingDomba ) Ya 2. Tidak 3. Ya 4. Tidak. Ya 2. Tidak d. BPJS Kesehatan peserta mandiri 3. Ya 4. Tidak Rincian 7-4 untuk Wanita Usia Subur (WUS) usia 5-49 tahun yang berstatus kawinnikah 7. No. urut ART (Sesuai di Blok IV Kol () ) 8. Usia kawin pertama: Suami Istri 9. Kepesertaan KB:. Ya 2. Tidak à (R.4) 0. Metode kontrasepsi yang sedang digunakan:. IUD 2. MOW 3. MOP 4. Implant 5. Suntik 6. Pil 7. Kondom 8. Tradisional. Sudah berapa lama menggunakan metode tersebut?... Tahun... Bulan c. f. c. d.. Ya 2. Tidak à (R.6). Ya 2. Tidak 3. Ya 4. Tidak k. Mobil. Ya 2. Tidak k. e. Jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) BPJS ketenagakerjaan f. Asuransi kesehatan lainnya g. Program Keluarga Harapan (PKH) h. Beras untuk orang miskin (Raskin) 3. Ya 4. Tidak h. 3. Ya 4. Tidak. Ya 2. Tidak 3. Ya 4. Tidak o. Kapal. Ya 2. Tidak o. d. e.. Ya 2. Tidak 3. Ya 4. Tidak. Ya 2. Tidak 3. Ya 4. Tidak i. Kredit Usaha Rakyat (KUR). Ya 2. Tidak i. 2. Tempat pelayanan KB:. RS Pemerintah 5. Praktek Bidan 2. RS Swasta 6. PuskesmasPoskesdesPolindes 3. Klinik UtamaPratama 7. PustuPuslingBidan Desa 4. Praktek Dokter 8. Lainnya 3. Apakah ingin punya anak lagi?. Ya, segera (kurang dari 2 tahun) 2. Ya, kemudian (lebih dari 2 tahun) 3. Tidak ingin punya anak lagi (STOP) 4. Jika tidak ber-kb (R.9 = 2), apa alasan utamanya?. Sedang hamil 6. Pelayanan KB jauh 2. Alasan fertilitas 7. Tidak mampumahal 3. Tidak menyetujui KB 8. Ingin punya anak 4. Tidak tahu tentang KB 9. Lainnya 5. Takut efek samping i. j. l. m. n. e. f. g. h. RAHASIA. Provinsi 2. KabupatenKota *) 3. Kecamatan 4. DesaKelurahanNagari *) 5. Nama SLS. Tanggal pencacahan : 2. Nama pencacah : 3. Tanggal pemeriksaan : 4. Nama pemeriksa : Hasil pencacahan rumah tangga:. Selesai dicacah 2. Rumah tangga tidak ditemukan 3. Rumah tangga pindahbangunan sensus sudah tidak ada 4. Bagian dari rumah tangga di dokumen PBDT205.FKP 4 Jenis dinding terluas: Jika R.4a berkode, 2 atau 3, kondisi dinding: 5 Jenis atap terluas: Jika R.5a berkode, 2, 3, 4, 5, 6 atau 7 kondisi atap: 8. Cara memperoleh air minum: REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK PEMUTAKHIRAN BASIS DATA TERPADU 205 I. PENGENALAN TEMPAT 6. Alamat 7. Nomor urut rumah tangga (dari PBDT205.FKP Kolom ()) 8. Nama KRT 9. Jumlah ART 0. Jumlah Keluarga III. KETERANGAN PERUMAHAN Status penguasaan bangunan tempat tinggal. Milik sendiri 3. Bebas sewa yang ditempati: 2. Kontraksewa 4. Dinas. Status lahan tempat tinggal yang ditempati:. Milik sendiri 3. Tanah negara 2. Milik orang lain 4. Lainnya 2. Luas lantai m 2 3. Jenis lantai terluas: 6. Jumlah kamar tidur: kamar 7. Sumber air minum: 2 0. Air kemasan bermerk 02. Air isi ulang 03. Leding meteran 04. Leding eceran 9 Sumber penerangan utama:. Listrik PLN 2. Listrik non PLN 3. Bukan listrik Jika R.9a berkode, daya terpasang:. 450 watt watt watt watt 0. Bahan bakarenergi utama untuk memasak:. Listrik 4. Gas kotabiogas 2. Gas > 3 kg 5. Minyak tanah 3. Gas 3 kg 6. Briket 5. Lainnya 0. Marmergranit 05. Kayupapan kualitas tinggi 09. Tanah 02. Keramik 06. Semenbata merah 0. Lainnya 03. Parketvinilpermadani 07. Bambu 04. Ubintegelteraso 08. Kayupapan kualitas rendah. Tembok 3. Kayu 6. Bambu 2. Plesteran anyaman bambu kawat 4. Anyaman bambu 5. Batang kayu 7. Lainnya. Baguskualitas tinggi 2. Jelekkualitas rendah 0. Betongenteng beton 05. Asbes 09. Jeramiijukdaun 02. Genteng keramik 06. Seng daunanrumbia 03. Genteng metal 07. Sirap 0. Lainnya 04. Genteng tanah liat 08. Bambu. Baguskualitas tinggi 2. Jelekkualitas rendah. Membeli eceran 2. Langganan 3. Tidak membeli 5. > watt 6. Tanpa meteran 7. Arang 8. Kayu bakar 9. Tidak memasak di rumah Penggunaan fasilitas tempat buang air besar:. Sendiri 2. Bersama 3. Umum 4. Tidak ada à (R.2) Jenis kloset:. Leher angsa 3. Cemplungcubluk 2. Plengsengan 4. Tidak pakai 2. Tempat pembuangan akhir tinja:. Tangki 3. Lubang tanah 5. Pantaitanah lapangkebun 2. SPAL 4. Kolamsawahsungaidanaulaut 6. Lainnya * Coret yang tidak sesuai Kode Tanggal Bulan Tahun II. KETERANGAN PETUGAS DAN RESPONDEN Tanggal Bulan Tahun Kode Saya menyatakan telah melaksanakan pencacahan sesuai dengan prosedur (...) Nama Lengkap & Tanda Tangan Responden PBDT205.RT (... ) Tanda Tangan Pencacah Saya menyatakan telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan prosedur (... ) Tanda Tangan Pemeriksa Saya menyatakan bahwa informasi yang saya berikan adalah benar, dan boleh dipergunakan untuk keperluan pemerintah 05. Sumur borpompa 06. Sumur terlindung 07. Sumur tak terlindung 08. Mata air terlindung 09. Mata air tak terlindung 0. Air sungaidanauwaduk. Air hujan 2. Lainnya. P0Q 53

59 No. Urut RAHASIA NAMA ANGGOTA RUMAH TANGGA (Tulis siapa saja yang biasanya tinggal dan makan di rumah tangga ini BAIK DEWASA, ANAK-ANAK, MAUPUN BAYI. Tuliskan nama sesuai dengan identitas, beserta Nomor Induk Kependudukan (NIK)) () (2) Hubungan dengan kepala rumah tangga (Isikan Nomor urut keluarga Hubungan dengan kepala keluarga Jenis kelamin KODE) KODE) (3) (4) (5) (6) Umur (Tahun) Apakah ada anak dari Kepala Keluarga yang masih menjadi tanggungan tetapi sedang sekolahkuliah dan tidak tinggal dalam ruta ini? Jika ada, sebutkan; Jika tidak ada à BLOK V (Isikan. Nama : NISN NO KTM: 2. Alamat tempat tinggal :. Lakilaki 2. Perempuan IV. KETERANGAN SOSIAL EKONOMI_ ANGGOTA RUMAH TANGGA (7) Status perkawinan (Isikan KODE) (8) JIKA KOL (8) = 2 atau 3, Kepemilikan aktabuku nikah atau akta cerai (Isikan (Isikan KODE) KODE) (9) Tercantum dalam Kartu Keluarga (KK) di rumah tangga ini. Ya 2. Tidak (0) Kepemilikan kartu identitas 0. Tidak memiliki. Akta Kelahiran 2. Kartu Pelajar 4. KTP 8. SIM UNTUK WANITA USIA 0-49 TAHUN dan KOL (8) = 2 Status kehamilan. Ya (Jumlahkan KODE 2. Tidak yang Sesuai) () (2) Jenis cacat (Isikan KODE) Penyakit kronis menahun (Isikan KODE) (3) (4) (5) JIKA KOLOM (5) = atau 2 Jenjang dan jenis pendidikan tertinggi yang pernah sedang diduduki (Isikan KODE) (6) Kelas tertinggi yang pernah sedang diduduki (Isikan KODE) (7) Ijazah tertinggi yang dimiliki (Isikan KODE). Nama : NISN NO KTM: 2. Alamat Tempat Tinggal : Partisipasi sekolah (Isikan KODE) UNTUK ART 5 TAHUN KE ATAS Bekerjamembantu bekerja selama seminggu yang lalu. Ya,... jam 2. Tidak à Stop (8) (9) (20) Lapangan usaha dari Status pekerjaan kedudukan utama dalam pekerjaan utama (Isikan KODE) (Isikan KODE) (2) 3. Nomor Induk Kependudukan (NIK) : 3. Nomor Induk Kependudukan (NIK) : 4. Nama sekolah : 4. Nama Sekolah : Kode Kolom 3 Hubungan dengan kepala rumah tangga:. Kepala rumah tangga 2. Istrisuami 3. Anak 4. Menantu 5. Cucu 6. Orang tua mertua 7. Pembantu ruta 8. Lainnya Kode Kolom 5 Hubungan dengan kepala keluarga:. Kepala keluarga 2. Istrisuami 3. Anak 4. Menantu 5. Cucu 6. Orang tua mertua 7. Pembantu ruta 8. Lainnya Kode Kolom 8 Status perkawinan:. Belum kawin 2. Kawinnikah 3. Cerai hidup 4. Cerai mati Kode Kolom 9 Kepemilikan aktabuku nikah atau akta cerai: 0. Tidak. Ya, dapat ditunjukkan 2. Ya, tidak dapat ditunjukkan Kode Kolom 3 Jenis cacat: 00. Tidak cacat 0. Tuna daksa cacat tubuh 02. Tuna netrabuta 03. Tuna rungu 04. Tuna wicara 05. Tuna rungu & wicara 06. Tuna netra & cacat tubuh 07. Tuna netra, rungu, & wicara 08. Tuna rungu, wicara, & cacat tubuh 09. Tuna rungu, wicara, netra, & cacat tubuh 0. Cacat mental retardasi. Mantan penderita gangguan jiwa 2. Cacat fisik & mental Kode Kolom 4 Penyakit kronismenahun: 0. Tidak Ada. Hipertensi (tekanan darah tinggi) 2. Rematik 3. Asma 4. Masalah jantung 5. Diabetes (kencing manis) 6. Tuberculosis (TBC) 7. Stroke 8. Kanker atau tumor ganas 9. Lainnya (gagal ginjal, paru-paru flek, dan sejenisnya) Kode Kolom 5 Partisipasi sekolah: 0. Tidakbelum pernah sekolah. Masih sekolah 2. Tidak bersekolah lagi Kode Kolom 6 Jenjang dan jenis pendidikan tertinggi yang pernah sedang diduduki: 0. SDSDLB 02. Paket A 03. M. Ibtidaiyah 04. SMPSMPLB 05. Paket B 06. M. Tsanawiyah 07. SMASMKSMALB 08. Paket C 09. M. Aliyah 0. Perguruan tinggi Kode Kolom 7 Kelas tertinggi yang pernah sedang diduduki: (Tamat) Kode Kolom 8 Ijazah tertinggi yang dimiliki: 0. Tidak punya ijazah. SDsederajat 2. SMP sederajat 3. SMA sederajat 4. DD2D3 5. D4S 6. S2S3 Kode Kolom 20 Lapangan usaha dari pekerjaan utama:. Pertanian tanaman padi & palawija 2. Hortikultura 3. Perkebunan 4. Perikanan tangkap 5. Perikanan budidaya 6. Peternakan 7. Kehutanan & pertanian lainnya 8. Pertambanganpenggalian 9. Industri pengolahan 0. Listrik dan gas. Bangunankonstruksi 2. Perdagangan 3. Hotel & rumah makan 4. Transportasi & pergudangan 5. Informasi & komunikasi 6. Keuangan & asuransi 7. Jasa pendidikan 8. Jasa kesehatan 9. Jasa kemasyarakatan, pemerintahan & perorangan 20. Pemulung 2. Lainnya Kode Kolom 2 Status kedudukan dalam pekerjaan utama:. Berusaha sendiri 2. Berusaha dibantu buruh tidak tetaptidak dibayar 3. Berusaha dibantu buruh tetap dibayar 4. Buruhkaryawanpegawai swasta 5. PNSTNIPolriBUMNBUMD anggota legislatif 6. Pekerja bebas pertanian 7. Pekerja bebas non-pertanian 8. Pekerja keluargatidak dibayar 54

60 Daftar PBDT205.RT (PQ0). Rumah tangga memiliki sendiri aset bergerak sebagai berikut:. Tabung gas 5,5 kg atau lebih. Ya 2. Tidak Lemari eskulkas 3. Ya 4. Tidak c. AC. Ya 2. Tidak d. Pemanas air (water heater) 3. Ya 4. Tidak e. Telepon rumah (PSTN). Ya 2. Tidak f. Televisi 3. Ya 4. Tidak g. Emasperhiasan & tabungan (senilai 0 gram emas) 3. Rumah tangga memiliki aset tidak bergerak sebagai berikut: Lahan. Ya,... m 2 2. Tidak Rumah di tempat lain 3. Ya 4. Tidak 4. Jumlah ternak yang dimiliki (ekor): Sapi Kerbau c. Kuda 5. Apakah ada ART yang memiliki usaha sendiribersama? Jika Ya (R.5a = ), isikan: Jumlah TempatLokasi Omset usaha perbulan Lapangan usaha (tulis secara lengkap) Usaha Nama No. urut ART pekerja. Ada ) < juta 3) 5 <0 juta (Sesuai di Blok IV Kol () ) Kode sesuai di Blok IV Kol (20) (Orang) 2. Tidak ada 2) - < 5 juta 4) 0 juta (3) (4) (5) () (2) ) ) Rumah tangga menjadi peserta programmemiliki kartu program berikut: Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) Kartu Perlindungan Sosial (KPS) Kartu Indonesia Pintar (KIP) Bantuan Siswa Miskin (BSM) c. Kartu Indonesia Sehat (KIS) BPJS KesehatanJamkesmas V. KEPEMILIKAN ASET DAN KEIKUTSERTAAN PROGRAM. Ya 2. Tidak c. d. e. g. h. Komputerlaptop i. Sepeda j. Sepeda motor l. Perahu m. Motor tempel n. Perahu motor 2. Jumlah kloset leher angsa di rumah yang ditempati :. buah Jumlah TV layar datar minimal 30 inch yang dimiliki rumah tangga :. buah d. Babi e. KambingDomba ) Ya 2. Tidak 3. Ya 4. Tidak. Ya 2. Tidak d. BPJS Kesehatan peserta mandiri 3. Ya 4. Tidak Rincian 7-4 untuk Wanita Usia Subur (WUS) usia 5-49 tahun yang berstatus kawinnikah 7. No. urut ART (Sesuai di Blok IV Kol () ) 8. Usia kawin pertama: Suami Istri 9. Kepesertaan KB:. Ya 2. Tidak à (R.4) 0. Metode kontrasepsi yang sedang digunakan:. IUD 2. MOW 3. MOP 4. Implant 5. Suntik 6. Pil 7. Kondom 8. Tradisional. Sudah berapa lama menggunakan metode tersebut?... Tahun... Bulan c. f. c. d.. Ya 2. Tidak à (R.6). Ya 2. Tidak 3. Ya 4. Tidak k. Mobil. Ya 2. Tidak k. e. Jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) BPJS ketenagakerjaan f. Asuransi kesehatan lainnya g. Program Keluarga Harapan (PKH) h. Beras untuk orang miskin (Raskin) 3. Ya 4. Tidak h. 3. Ya 4. Tidak. Ya 2. Tidak 3. Ya 4. Tidak o. Kapal. Ya 2. Tidak o. d. e.. Ya 2. Tidak 3. Ya 4. Tidak. Ya 2. Tidak 3. Ya 4. Tidak i. Kredit Usaha Rakyat (KUR). Ya 2. Tidak i. 2. Tempat pelayanan KB:. RS Pemerintah 5. Praktek Bidan 2. RS Swasta 6. PuskesmasPoskesdesPolindes 3. Klinik UtamaPratama 7. PustuPuslingBidan Desa 4. Praktek Dokter 8. Lainnya 3. Apakah ingin punya anak lagi?. Ya, segera (kurang dari 2 tahun) 2. Ya, kemudian (lebih dari 2 tahun) 3. Tidak ingin punya anak lagi (STOP) 4. Jika tidak ber-kb (R.9 = 2), apa alasan utamanya?. Sedang hamil 6. Pelayanan KB jauh 2. Alasan fertilitas 7. Tidak mampumahal 3. Tidak menyetujui KB 8. Ingin punya anak 4. Tidak tahu tentang KB 9. Lainnya 5. Takut efek samping i. j. l. m. n. e. f. g. h. RAHASIA. Provinsi 2. KabupatenKota *) 3. Kecamatan 4. DesaKelurahanNagari *) 5. Nama SLS. Tanggal pencacahan : 2. Nama pencacah : 3. Tanggal pemeriksaan : 4. Nama pemeriksa : Hasil pencacahan rumah tangga:. Selesai dicacah 2. Rumah tangga tidak ditemukan 3. Rumah tangga pindahbangunan sensus sudah tidak ada 4. Bagian dari rumah tangga di dokumen PBDT205.FKP 4 Jenis dinding terluas: Jika R.4a berkode, 2 atau 3, kondisi dinding: 5 Jenis atap terluas: Jika R.5a berkode, 2, 3, 4, 5, 6 atau 7 kondisi atap: 8. Cara memperoleh air minum: REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK PEMUTAKHIRAN BASIS DATA TERPADU 205 I. PENGENALAN TEMPAT 6. Alamat 7. Nomor urut rumah tangga (dari PBDT205.FKP Kolom ()) 8. Nama KRT 9. Jumlah ART 0. Jumlah Keluarga III. KETERANGAN PERUMAHAN Status penguasaan bangunan tempat tinggal. Milik sendiri 3. Bebas sewa yang ditempati: 2. Kontraksewa 4. Dinas. Status lahan tempat tinggal yang ditempati:. Milik sendiri 3. Tanah negara 2. Milik orang lain 4. Lainnya 2. Luas lantai m 2 3. Jenis lantai terluas: 6. Jumlah kamar tidur: kamar 7. Sumber air minum: 2 0. Air kemasan bermerk 02. Air isi ulang 03. Leding meteran 04. Leding eceran 9 Sumber penerangan utama:. Listrik PLN 2. Listrik non PLN 3. Bukan listrik Jika R.9a berkode, daya terpasang:. 450 watt watt watt watt 0. Bahan bakarenergi utama untuk memasak:. Listrik 4. Gas kotabiogas 2. Gas > 3 kg 5. Minyak tanah 3. Gas 3 kg 6. Briket 5. Lainnya 0. Marmergranit 05. Kayupapan kualitas tinggi 09. Tanah 02. Keramik 06. Semenbata merah 0. Lainnya 03. Parketvinilpermadani 07. Bambu 04. Ubintegelteraso 08. Kayupapan kualitas rendah. Tembok 3. Kayu 6. Bambu 2. Plesteran anyaman bambu kawat 4. Anyaman bambu 5. Batang kayu 7. Lainnya. Baguskualitas tinggi 2. Jelekkualitas rendah 0. Betongenteng beton 05. Asbes 09. Jeramiijukdaun 02. Genteng keramik 06. Seng daunanrumbia 03. Genteng metal 07. Sirap 0. Lainnya 04. Genteng tanah liat 08. Bambu. Baguskualitas tinggi 2. Jelekkualitas rendah. Membeli eceran 2. Langganan 3. Tidak membeli 5. > watt 6. Tanpa meteran 7. Arang 8. Kayu bakar 9. Tidak memasak di rumah Penggunaan fasilitas tempat buang air besar:. Sendiri 2. Bersama 3. Umum 4. Tidak ada à (R.2) Jenis kloset:. Leher angsa 3. Cemplungcubluk 2. Plengsengan 4. Tidak pakai 2. Tempat pembuangan akhir tinja:. Tangki 3. Lubang tanah 5. Pantaitanah lapangkebun 2. SPAL 4. Kolamsawahsungaidanaulaut 6. Lainnya * Coret yang tidak sesuai Kode Tanggal Bulan Tahun II. KETERANGAN PETUGAS DAN RESPONDEN Tanggal Bulan Tahun Kode Saya menyatakan telah melaksanakan pencacahan sesuai dengan prosedur (...) Nama Lengkap & Tanda Tangan Responden PBDT205.RT (... ) Tanda Tangan Pencacah Saya menyatakan telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan prosedur (... ) Tanda Tangan Pemeriksa Saya menyatakan bahwa informasi yang saya berikan adalah benar, dan boleh dipergunakan untuk keperluan pemerintah 05. Sumur borpompa 06. Sumur terlindung 07. Sumur tak terlindung 08. Mata air terlindung 09. Mata air tak terlindung 0. Air sungaidanauwaduk. Air hujan 2. Lainnya. PQ0 55

61 No. Urut RAHASIA NAMA ANGGOTA RUMAH TANGGA (Tulis siapa saja yang biasanya tinggal dan makan di rumah tangga ini BAIK DEWASA, ANAK-ANAK, MAUPUN BAYI. Tuliskan nama sesuai dengan identitas, beserta Nomor Induk Kependudukan (NIK)) () (2) Hubungan dengan kepala rumah tangga (Isikan Nomor urut keluarga Hubungan dengan kepala keluarga Jenis kelamin KODE) KODE) (3) (4) (5) (6) Umur (Tahun) Apakah ada anak dari Kepala Keluarga yang masih menjadi tanggungan tetapi sedang sekolahkuliah dan tidak tinggal dalam ruta ini? Jika ada, sebutkan; Jika tidak ada à BLOK V (Isikan. Nama : NISN NO KTM: 2. Alamat tempat tinggal :. Lakilaki 2. Perempuan IV. KETERANGAN SOSIAL EKONOMI_ ANGGOTA RUMAH TANGGA (7) Status perkawinan (Isikan KODE) (8) JIKA KOL (8) = 2 atau 3, Kepemilikan aktabuku nikah atau akta cerai (Isikan (Isikan KODE) KODE) (9) Tercantum dalam Kartu Keluarga (KK) di rumah tangga ini. Ya 2. Tidak (0) Kepemilikan kartu identitas 0. Tidak memiliki. Akta Kelahiran 2. Kartu Pelajar 4. KTP 8. SIM UNTUK WANITA USIA 0-49 TAHUN dan KOL (8) = 2 Status kehamilan. Ya (Jumlahkan KODE 2. Tidak yang Sesuai) () (2) Jenis cacat (Isikan KODE) Penyakit kronis menahun (Isikan KODE) (3) (4) (5) JIKA KOLOM (5) = atau 2 Jenjang dan jenis pendidikan tertinggi yang pernah sedang diduduki (Isikan KODE) (6) Kelas tertinggi yang pernah sedang diduduki (Isikan KODE) (7) Ijazah tertinggi yang dimiliki (Isikan KODE). Nama : NISN NO KTM: 2. Alamat Tempat Tinggal : Partisipasi sekolah (Isikan KODE) UNTUK ART 5 TAHUN KE ATAS Bekerjamembantu bekerja selama seminggu yang lalu. Ya,... jam 2. Tidak à Stop (8) (9) (20) Lapangan usaha dari Status pekerjaan kedudukan utama dalam pekerjaan utama (Isikan KODE) (Isikan KODE) (2) 3. Nomor Induk Kependudukan (NIK) : 3. Nomor Induk Kependudukan (NIK) : 4. Nama sekolah : 4. Nama Sekolah : Kode Kolom 3 Hubungan dengan kepala rumah tangga:. Kepala rumah tangga 2. Istrisuami 3. Anak 4. Menantu 5. Cucu 6. Orang tua mertua 7. Pembantu ruta 8. Lainnya Kode Kolom 5 Hubungan dengan kepala keluarga:. Kepala keluarga 2. Istrisuami 3. Anak 4. Menantu 5. Cucu 6. Orang tua mertua 7. Pembantu ruta 8. Lainnya Kode Kolom 8 Status perkawinan:. Belum kawin 2. Kawinnikah 3. Cerai hidup 4. Cerai mati Kode Kolom 9 Kepemilikan aktabuku nikah atau akta cerai: 0. Tidak. Ya, dapat ditunjukkan 2. Ya, tidak dapat ditunjukkan Kode Kolom 3 Jenis cacat: 00. Tidak cacat 0. Tuna daksa cacat tubuh 02. Tuna netrabuta 03. Tuna rungu 04. Tuna wicara 05. Tuna rungu & wicara 06. Tuna netra & cacat tubuh 07. Tuna netra, rungu, & wicara 08. Tuna rungu, wicara, & cacat tubuh 09. Tuna rungu, wicara, netra, & cacat tubuh 0. Cacat mental retardasi. Mantan penderita gangguan jiwa 2. Cacat fisik & mental Kode Kolom 4 Penyakit kronismenahun: 0. Tidak Ada. Hipertensi (tekanan darah tinggi) 2. Rematik 3. Asma 4. Masalah jantung 5. Diabetes (kencing manis) 6. Tuberculosis (TBC) 7. Stroke 8. Kanker atau tumor ganas 9. Lainnya (gagal ginjal, paru-paru flek, dan sejenisnya) Kode Kolom 5 Partisipasi sekolah: 0. Tidakbelum pernah sekolah. Masih sekolah 2. Tidak bersekolah lagi Kode Kolom 6 Jenjang dan jenis pendidikan tertinggi yang pernah sedang diduduki: 0. SDSDLB 02. Paket A 03. M. Ibtidaiyah 04. SMPSMPLB 05. Paket B 06. M. Tsanawiyah 07. SMASMKSMALB 08. Paket C 09. M. Aliyah 0. Perguruan tinggi Kode Kolom 7 Kelas tertinggi yang pernah sedang diduduki: (Tamat) Kode Kolom 8 Ijazah tertinggi yang dimiliki: 0. Tidak punya ijazah. SDsederajat 2. SMP sederajat 3. SMA sederajat 4. DD2D3 5. D4S 6. S2S3 Kode Kolom 20 Lapangan usaha dari pekerjaan utama:. Pertanian tanaman padi & palawija 2. Hortikultura 3. Perkebunan 4. Perikanan tangkap 5. Perikanan budidaya 6. Peternakan 7. Kehutanan & pertanian lainnya 8. Pertambanganpenggalian 9. Industri pengolahan 0. Listrik dan gas. Bangunankonstruksi 2. Perdagangan 3. Hotel & rumah makan 4. Transportasi & pergudangan 5. Informasi & komunikasi 6. Keuangan & asuransi 7. Jasa pendidikan 8. Jasa kesehatan 9. Jasa kemasyarakatan, pemerintahan & perorangan 20. Pemulung 2. Lainnya Kode Kolom 2 Status kedudukan dalam pekerjaan utama:. Berusaha sendiri 2. Berusaha dibantu buruh tidak tetaptidak dibayar 3. Berusaha dibantu buruh tetap dibayar 4. Buruhkaryawanpegawai swasta 5. PNSTNIPolriBUMNBUMD anggota legislatif 6. Pekerja bebas pertanian 7. Pekerja bebas non-pertanian 8. Pekerja keluargatidak dibayar 56

62 Daftar PBDT205.RT (PQ). Rumah tangga memiliki sendiri aset bergerak sebagai berikut:. Tabung gas 5,5 kg atau lebih. Ya 2. Tidak Lemari eskulkas 3. Ya 4. Tidak c. AC. Ya 2. Tidak d. Pemanas air (water heater) 3. Ya 4. Tidak e. Telepon rumah (PSTN). Ya 2. Tidak f. Televisi 3. Ya 4. Tidak g. Emasperhiasan & tabungan (senilai 0 gram emas) 3. Rumah tangga memiliki aset tidak bergerak sebagai berikut: Lahan. Ya,... m 2 2. Tidak Rumah di tempat lain 3. Ya 4. Tidak 4. Jumlah ternak yang dimiliki (ekor): Sapi 5. Apakah ada ART yang memiliki usaha sendiribersama? Jika Ya (R.5a = ), isikan: Jumlah TempatLokasi Omset usaha perbulan Lapangan usaha (tulis secara lengkap) Usaha Nama No. urut ART pekerja. Ada ) < juta 3) 5 <0 juta (Sesuai di Blok IV Kol () ) Kode sesuai di Blok IV Kol (20) (Orang) 2. Tidak ada 2) - < 5 juta 4) 0 juta (3) (4) (5) () (2) ) ) Rumah tangga menjadi peserta programmemiliki kartu program berikut: Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) Kartu Perlindungan Sosial (KPS) Kartu Indonesia Pintar (KIP) Bantuan Siswa Miskin (BSM) c. Kartu Indonesia Sehat (KIS) BPJS KesehatanJamkesmas V.. Ya 2. Tidak 2. Jumlah kloset leher angsa di rumah yang ditempati :. buah Jumlah ruangan di rumah yang ditempati :. ruangan Kerbau c. Kuda KEPEMILIKAN ASET DAN KEIKUTSERTAAN PROGRAM c. d. e. g. h. Komputerlaptop i. Sepeda j. Sepeda motor l. Perahu m. Motor tempel n. Perahu motor d. Babi e. KambingDomba ) Ya 2. Tidak 3. Ya 4. Tidak. Ya 2. Tidak d. BPJS Kesehatan peserta mandiri 3. Ya 4. Tidak Rincian 7-4 untuk Wanita Usia Subur (WUS) usia 5-49 tahun yang berstatus kawinnikah 7. No. urut ART (Sesuai di Blok IV Kol () ) 8. Usia kawin pertama: Suami Istri 9. Kepesertaan KB:. Ya 2. Tidak à (R.4) 0. Metode kontrasepsi yang sedang digunakan:. IUD 2. MOW 3. MOP 4. Implant 5. Suntik 6. Pil 7. Kondom 8. Tradisional. Sudah berapa lama menggunakan metode tersebut?... Tahun... Bulan c. f. c. d.. Ya 2. Tidak à (R.6). Ya 2. Tidak 3. Ya 4. Tidak k. Mobil. Ya 2. Tidak k. e. Jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) BPJS ketenagakerjaan f. Asuransi kesehatan lainnya g. Program Keluarga Harapan (PKH) h. Beras untuk orang miskin (Raskin) 3. Ya 4. Tidak h. 3. Ya 4. Tidak. Ya 2. Tidak 3. Ya 4. Tidak o. Kapal. Ya 2. Tidak o. d. e.. Ya 2. Tidak 3. Ya 4. Tidak. Ya 2. Tidak 3. Ya 4. Tidak i. Kredit Usaha Rakyat (KUR). Ya 2. Tidak i. 2. Tempat pelayanan KB:. RS Pemerintah 5. Praktek Bidan 2. RS Swasta 6. PuskesmasPoskesdesPolindes 3. Klinik UtamaPratama 7. PustuPuslingBidan Desa 4. Praktek Dokter 8. Lainnya 3. Apakah ingin punya anak lagi?. Ya, segera (kurang dari 2 tahun) 2. Ya, kemudian (lebih dari 2 tahun) 3. Tidak ingin punya anak lagi (STOP) 4. Jika tidak ber-kb (R.9 = 2), apa alasan utamanya?. Sedang hamil 6. Pelayanan KB jauh 2. Alasan fertilitas 7. Tidak mampumahal 3. Tidak menyetujui KB 8. Ingin punya anak 4. Tidak tahu tentang KB 9. Lainnya 5. Takut efek samping i. j. l. m. n. e. f. g. h. 57 RAHASIA. Provinsi 2. KabupatenKota *) 3. Kecamatan 4. DesaKelurahanNagari *) 5. Nama SLS. Tanggal pencacahan : 2. Nama pencacah : 3. Tanggal pemeriksaan : 4. Nama pemeriksa : Hasil pencacahan rumah tangga:. Selesai dicacah 2. Rumah tangga tidak ditemukan 3. Rumah tangga pindahbangunan sensus sudah tidak ada 4. Bagian dari rumah tangga di dokumen PBDT205.FKP 4 Jenis dinding terluas: Jika R.4a berkode, 2 atau 3, kondisi dinding: 5 Jenis atap terluas: Jika R.5a berkode, 2, 3, 4, 5, 6 atau 7 kondisi atap: 8. Cara memperoleh air minum: REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK PEMUTAKHIRAN BASIS DATA TERPADU 205 I. PENGENALAN TEMPAT 6. Alamat 7. Nomor urut rumah tangga (dari PBDT205.FKP Kolom ()) 8. Nama KRT 9. Jumlah ART 0. Jumlah Keluarga III. KETERANGAN PERUMAHAN Status penguasaan bangunan tempat tinggal. Milik sendiri 3. Bebas sewa yang ditempati: 2. Kontraksewa 4. Dinas. Status lahan tempat tinggal yang ditempati:. Milik sendiri 3. Tanah negara 2. Milik orang lain 4. Lainnya 2. Luas lantai m 2 3. Jenis lantai terluas: 6. Jumlah kamar tidur: kamar 7. Sumber air minum: 2 0. Air kemasan bermerk 02. Air isi ulang 03. Leding meteran 04. Leding eceran 9 Sumber penerangan utama:. Listrik PLN 2. Listrik non PLN 3. Bukan listrik Jika R.9a berkode, daya terpasang:. 450 watt watt watt watt 0. Bahan bakarenergi utama untuk memasak:. Listrik 4. Gas kotabiogas 2. Gas > 3 kg 5. Minyak tanah 3. Gas 3 kg 6. Briket 5. Lainnya 0. Marmergranit 05. Kayupapan kualitas tinggi 09. Tanah 02. Keramik 06. Semenbata merah 0. Lainnya 03. Parketvinilpermadani 07. Bambu 04. Ubintegelteraso 08. Kayupapan kualitas rendah. Tembok 3. Kayu 6. Bambu 2. Plesteran anyaman bambu kawat 4. Anyaman bambu 5. Batang kayu 7. Lainnya. Baguskualitas tinggi 2. Jelekkualitas rendah 0. Betongenteng beton 05. Asbes 09. Jeramiijukdaun 02. Genteng keramik 06. Seng daunanrumbia 03. Genteng metal 07. Sirap 0. Lainnya 04. Genteng tanah liat 08. Bambu. Baguskualitas tinggi 2. Jelekkualitas rendah. Membeli eceran 2. Langganan 3. Tidak membeli 5. > watt 6. Tanpa meteran 7. Arang 8. Kayu bakar 9. Tidak memasak di rumah Penggunaan fasilitas tempat buang air besar:. Sendiri 2. Bersama 3. Umum 4. Tidak ada à (R.2) Jenis kloset:. Leher angsa 3. Cemplungcubluk 2. Plengsengan 4. Tidak pakai 2. Tempat pembuangan akhir tinja:. Tangki 3. Lubang tanah 5. Pantaitanah lapangkebun 2. SPAL 4. Kolamsawahsungaidanaulaut 6. Lainnya * Coret yang tidak sesuai Kode Tanggal Bulan Tahun II. KETERANGAN PETUGAS DAN RESPONDEN Tanggal Bulan Tahun Kode Saya menyatakan telah melaksanakan pencacahan sesuai dengan prosedur (...) Nama Lengkap & Tanda Tangan Responden PBDT205.RT (... ) Tanda Tangan Pencacah Saya menyatakan telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan prosedur (... ) Tanda Tangan Pemeriksa Saya menyatakan bahwa informasi yang saya berikan adalah benar, dan boleh dipergunakan untuk keperluan pemerintah 05. Sumur borpompa 06. Sumur terlindung 07. Sumur tak terlindung 08. Mata air terlindung 09. Mata air tak terlindung 0. Air sungaidanauwaduk. Air hujan 2. Lainnya. PQ

63 No. Urut RAHASIA NAMA ANGGOTA RUMAH TANGGA (Tulis siapa saja yang biasanya tinggal dan makan di rumah tangga ini BAIK DEWASA, ANAK-ANAK, MAUPUN BAYI. Tuliskan nama sesuai dengan identitas, beserta Nomor Induk Kependudukan (NIK)) () (2) Hubungan dengan kepala rumah tangga (Isikan Nomor urut keluarga Hubungan dengan kepala keluarga Jenis kelamin KODE) KODE) (3) (4) (5) (6) Umur (Tahun) Apakah ada anak dari Kepala Keluarga yang masih menjadi tanggungan tetapi sedang sekolahkuliah dan tidak tinggal dalam ruta ini? Jika ada, sebutkan; Jika tidak ada à BLOK V (Isikan. Nama : NISN NO KTM: 2. Alamat tempat tinggal :. Lakilaki 2. Perempuan IV. KETERANGAN SOSIAL EKONOMI_ ANGGOTA RUMAH TANGGA (7) Status perkawinan (Isikan KODE) (8) JIKA KOL (8) = 2 atau 3, Kepemilikan aktabuku nikah atau akta cerai (Isikan (Isikan KODE) KODE) (9) Tercantum dalam Kartu Keluarga (KK) di rumah tangga ini. Ya 2. Tidak (0) Kepemilikan kartu identitas 0. Tidak memiliki. Akta Kelahiran 2. Kartu Pelajar 4. KTP 8. SIM UNTUK WANITA USIA 0-49 TAHUN dan KOL (8) = 2 Status kehamilan. Ya (Jumlahkan KODE 2. Tidak yang Sesuai) () (2) Jenis cacat (Isikan KODE) Penyakit kronis menahun (Isikan KODE) (3) (4) (5) JIKA KOLOM (5) = atau 2 Jenjang dan jenis pendidikan tertinggi yang pernah sedang diduduki (Isikan KODE) (6) Kelas tertinggi yang pernah sedang diduduki (Isikan KODE) (7) Ijazah tertinggi yang dimiliki (Isikan KODE). Nama : NISN NO KTM: 2. Alamat Tempat Tinggal : Partisipasi sekolah (Isikan KODE) UNTUK ART 5 TAHUN KE ATAS Bekerjamembantu bekerja selama seminggu yang lalu. Ya,... jam 2. Tidak à Stop (8) (9) (20) Lapangan usaha dari Status pekerjaan kedudukan utama dalam pekerjaan utama (Isikan KODE) (Isikan KODE) (2) 3. Nomor Induk Kependudukan (NIK) : 3. Nomor Induk Kependudukan (NIK) : 4. Nama sekolah : 4. Nama Sekolah : Kode Kolom 3 Hubungan dengan kepala rumah tangga:. Kepala rumah tangga 2. Istrisuami 3. Anak 4. Menantu 5. Cucu 6. Orang tua mertua 7. Pembantu ruta 8. Lainnya Kode Kolom 5 Hubungan dengan kepala keluarga:. Kepala keluarga 2. Istrisuami 3. Anak 4. Menantu 5. Cucu 6. Orang tua mertua 7. Pembantu ruta 8. Lainnya Kode Kolom 8 Status perkawinan:. Belum kawin 2. Kawinnikah 3. Cerai hidup 4. Cerai mati Kode Kolom 9 Kepemilikan aktabuku nikah atau akta cerai: 0. Tidak. Ya, dapat ditunjukkan 2. Ya, tidak dapat ditunjukkan Kode Kolom 3 Jenis cacat: 00. Tidak cacat 0. Tuna daksa cacat tubuh 02. Tuna netrabuta 03. Tuna rungu 04. Tuna wicara 05. Tuna rungu & wicara 06. Tuna netra & cacat tubuh 07. Tuna netra, rungu, & wicara 08. Tuna rungu, wicara, & cacat tubuh 09. Tuna rungu, wicara, netra, & cacat tubuh 0. Cacat mental retardasi. Mantan penderita gangguan jiwa 2. Cacat fisik & mental Kode Kolom 4 Penyakit kronismenahun: 0. Tidak Ada. Hipertensi (tekanan darah tinggi) 2. Rematik 3. Asma 4. Masalah jantung 5. Diabetes (kencing manis) 6. Tuberculosis (TBC) 7. Stroke 8. Kanker atau tumor ganas 9. Lainnya (gagal ginjal, paru-paru flek, dan sejenisnya) Kode Kolom 5 Partisipasi sekolah: 0. Tidakbelum pernah sekolah. Masih sekolah 2. Tidak bersekolah lagi Kode Kolom 6 Jenjang dan jenis pendidikan tertinggi yang pernah sedang diduduki: 0. SDSDLB 02. Paket A 03. M. Ibtidaiyah 04. SMPSMPLB 05. Paket B 06. M. Tsanawiyah 07. SMASMKSMALB 08. Paket C 09. M. Aliyah 0. Perguruan tinggi Kode Kolom 7 Kelas tertinggi yang pernah sedang diduduki: (Tamat) Kode Kolom 8 Ijazah tertinggi yang dimiliki: 0. Tidak punya ijazah. SDsederajat 2. SMP sederajat 3. SMA sederajat 4. DD2D3 5. D4S 6. S2S3 Kode Kolom 20 Lapangan usaha dari pekerjaan utama:. Pertanian tanaman padi & palawija 2. Hortikultura 3. Perkebunan 4. Perikanan tangkap 5. Perikanan budidaya 6. Peternakan 7. Kehutanan & pertanian lainnya 8. Pertambanganpenggalian 9. Industri pengolahan 0. Listrik dan gas. Bangunankonstruksi 2. Perdagangan 3. Hotel & rumah makan 4. Transportasi & pergudangan 5. Informasi & komunikasi 6. Keuangan & asuransi 7. Jasa pendidikan 8. Jasa kesehatan 9. Jasa kemasyarakatan, pemerintahan & perorangan 20. Pemulung 2. Lainnya Kode Kolom 2 Status kedudukan dalam pekerjaan utama:. Berusaha sendiri 2. Berusaha dibantu buruh tidak tetaptidak dibayar 3. Berusaha dibantu buruh tetap dibayar 4. Buruhkaryawanpegawai swasta 5. PNSTNIPolriBUMNBUMD anggota legislatif 6. Pekerja bebas pertanian 7. Pekerja bebas non-pertanian 8. Pekerja keluargatidak dibayar 58

64 Contoh Dokumen Perjanjian Kerja Fasilitator FKP Lampiran 4 PERJANJIAN KERJA FASILITATOR PEMUTAKHIRAN BASIS DATA TERPADU (PBDT) BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANGKA NOMOR:.PK Pada hari ini, Rabu tanggal satu bulan April tahun dua ribu lima belas, bertempat di Sungailiat, yang bertanda tangan di bawah ini:. HARYONO : Pejabat Pembuat Komitmen Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berkedudukan di Jalan Diponegoro No. Sungailiat Kabupaten Bangka, bertindak untuk dan atas nama Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. 2. ALMIRA NATANIA : Wiraswasta, berkedudukan di Jalan Sri Menanti No. 0 Sungailiat bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang secara bersama-sama disebut PARA PIHAK, sepakat untuk mengikatkan diri dalam Perjanjian Kerja Fasilitator yang selanjutnya disebut Perjanjian, dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: Pasal PIHAK PERTAMA memberikan pekerjaan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima pekerjaan dari PIHAK PERTAMA, sebagai Fasiltator PBDT. Pasal 2 Jangka waktu penyelesaian perjanjian terhitung sejak Perjanjian ini ditandatangani sampai dengan tanggal Pasal 3 PIHAK KEDUA bersedia dan bertanggung jawab melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA, dengan jangka waktu, tugas, dan kewajiban pekerjaan sebagaimana ditetapkan dalam Buku Petunjuk Teknis... dan Buku Petunjuk Teknis... serta mematuhi ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA. Pasal 4 Dalam pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, PIHAK KEDUA berhak atas untuk diasuransikan dan upah fasilitator sebesar Rp ,- (lima juta rupiah) dari PIHAK PERTAMA, termasuk PPh Pasal 2 dan bea Meterai. Pasal 5 Pembayaran upah kepada PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, dilakukan sekaligus setelah PIHAK KEDUA menyerahkan seluruh pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 kepada PIHAK PERTAMA, yang dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Pekerjaan. Pasal 6 PIHAK PERTAMA dapat memutuskan Perjanjian ini secara sepihak sewaktu-waktu dalam hal PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dengan menerbitkan Surat Pemutusan Perjanjian Kerj Pasal 7 Apabila batas waktu penyelesaian pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 terlampaui, maka penyelesaian pekerjaan sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA tanpa tambahan pembayaran untuk kelebihan waktu tersebut. Pasal 8 () Apabila PIHAK KEDUA ingkar janji atau mengundurkan diri dengan tidak menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya, maka wajib membayar denda kepada PIHAK PERTAMA, sebagai berikut: Sebesar Rp ,- (satu juta rupiah) pada saat pelatihan; Sebesar Rp ,- (lima juta rupiah) pada saat pelaksanaan. (2) Dikecualikan untuk tidak mengembalikan biaya sebagaimana dimaksud pada ayat () dan mendapatkan upah dari PIHAK PERTAMA dengan diperhitungkan secara proporsional sesuai pekerjaan yang telah dilaksanakan, apabila PIHAK KEDUA meninggal dunia, mengundurkan diri karena sakit dengan keterangan rawat inap, kecelakaan dengan keterangan kepolisian, pindah domisili ke luar kotakabupaten dengan keterangan pindah dari kecamatan, atau PIHAK KEDUA telah diberikan surat pemutusan perjanjian kerja dari PIHAK PERTAMA. 59

65 Pasal 9 Hal-hal yang belum atau tidak cukup diatur dalam Perjanjian ini berlaku ketentuan dalam PeraturanKeputusan Kepala Badan Pusat Statistik yang mengatur hal yang sam Pasal 0 Segala perselisihan atau perbedaan pendapat yang timbul sebagai akibat adanya Perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat, dan apabila tidak dapat diselesaikan PARA PIHAK sepakat menyelesaikannya dengan memilih kediaman hukumdomisili tetap di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sungailiat. Demikian Perjanjian ini dibuat, tanpa paksaan dari PIHAK manapun dan untuk dilaksanakan oleh PARA PIHAK. PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA, ALMIRA NATANIA HARYONO Catatan: Siapkan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan dan Surat Pemutusan Perjanjian Kerj 60

66 Contoh Dokumen Perjanjian Kerja Petugas Pendataan untuk Mitra Lampiran 5 PERJANJIAN KERJA PETUGAS PENCACAH LAPANGAN (PCL) PEMUTAKHIRAN BASIS DATA TERPADU (PBDT) BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANGKA NOMOR:..PK-PCL 205 Pada hari ini, Rabu tanggal satu bulan April tahun dua ribu lima belas, bertempat di Sungailiat, yang bertanda tangan di bawah ini:. HARYONO : Pejabat Pembuat Komitmen Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berkedudukan di Jalan Diponegoro No. Sungailiat Kabupaten Bangka, bertindak untuk dan atas nama Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. 2. RIDHA GALIH : Calon Pegawai Negeri Sipil Kelurahan Parit Padang, berkedudukan di Jalan Cendana II No. 2 Perumahan RSS Sungailiat bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, dengan melampirkan Surat Ijin dari Lurah Parit Padang nomor : 07 tanggal 25 Maret 205, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang secara bersama-sama disebut PARA PIHAK, sepakat untuk mengikatkan diri dalam Perjanjian Kerja Petugas Pencacah Lapangan yang selanjutnya disebut Perjanjian, dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: Pasal PIHAK PERTAMA memberikan pekerjaan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima pekerjaan dari PIHAK PERTAMA, sebagai Petugas Pencacah Lapangan PBDT. Pasal 2 Jangka waktu penyelesaian perjanjian terhitung sejak Perjanjian ini ditandatangani sampai dengan tanggal Pasal 3 PIHAK KEDUA bersedia dan bertanggung jawab melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA, dengan jangka waktu, tugas, dan kewajiban pekerjaan sebagaimana ditetapkan dalam Buku Petunjuk Teknis Pencacahan dan mematuhi ketentuanketentuan yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA. Pasal 4 Dalam pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, PIHAK KEDUA berhak untuk diasuransikan, dan upah pencacahan sebesar Rp ,- (dua juta empat ratus lima puluh ribu rupiah) dari PIHAK PERTAMA, termasuk PPh Pasal 2, bea Meterai, dan biaya pembelian pulsa untuk keperluan layanan pesan singkat khusus. Pasal 5 Pembayaran upah kepada PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, dilakukan sekaligus setelah PIHAK KEDUA menyerahkan seluruh pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 kepada PIHAK PERTAMA, yang dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Pekerjaan. Pasal 6 PIHAK PERTAMA dapat memutuskan Perjanjian ini secara sepihak sewaktu-waktu dalam hal PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dengan menerbitkan Surat Pemutusan Perjanjian Kerj Pasal 7 Apabila batas waktu penyelesaian pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 terlampaui, maka penyelesaian pekerjaan sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA, tanpa tambahan pembayaran untuk kelebihan waktu tersebut. Pasal 8 () Apabila PIHAK KEDUA ingkar janji atau mengundurkan diri dengan tidak menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya, maka wajib membayar denda kepada PIHAK PERTAMA, sebagai berikut: Sebesar Rp ,- (satu juta rupiah) pada saat pelatihan; Sebesar Rp ,- (dua juta empat ratus lima puluh ribu rupiah) pada saat pencacahan. (2) Dikecualikan untuk tidak mengembalikan biaya sebagaimana dimaksud pada ayat () dan mendapatkan upah dari PIHAK PERTAMA dengan diperhitungkan secara proporsional sesuai pekerjaan yang telah dilaksanakan, apabila PIHAK KEDUA meninggal dunia, mengundurkan diri karena sakit dengan keterangan rawat inap, kecelakaan dengan keterangan kepolisian, pindah domisili ke luar kotakabupaten dengan keterangan pindah dari kecamatan, atau PIHAK KEDUA telah diberikan surat pemutusan perjanjian kerja dari PIHAK PERTAMA. 6

67 Pasal 9 Hal-hal yang belum atau tidak cukup diatur dalam Perjanjian ini berlaku ketentuan dalam PeraturanKeputusan Kepala Badan Pusat Statistik yang mengatur hal yang sam Pasal 0 Segala perselisihan atau perbedaan pendapat yang timbul sebagai akibat adanya Perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat, dan apabila tidak dapat diselesaikan PARA PIHAK sepakat menyelesaikannya dengan memilih kediaman hukumdomisili tetap di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sungailiat. Demikian Perjanjian ini dibuat, tanpa paksaan dari PIHAK manapun dan untuk dilaksanakan oleh PARA PIHAK. PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA, RIDHA GALIH HARYONO Catatan: Siapkan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan dan Surat Pemutusan Perjanjian Kerj 62

68 Contoh Dokumen Perjanjian Kerja Petugas Pengawasan untuk Mitra Lampiran 6 PERJANJIAN KERJA PETUGAS PEMERIKSA LAPANGAN (PML) PEMUTAKHIRAN BASIS DATA TERPADU (PBDT) BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANGKA NOMOR: PK-PML 205 Pada hari ini, Rabu tanggal satubulan April tahun dua ribu lima belas, bertempat di Sungailiat, yang bertanda tangan di bawah ini:. HARYONO : Pejabat Pembuat Komitmen Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berkedudukan di Jalan Diponegoro No. Sungailiat Kabupaten Bangka, bertindak untuk dan atas nama Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. 2. ALMIRA NATANIA : Wiraswasta, berkedudukan di Jalan Sri Menanti No. 0 Sungailiat bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang secara bersama-sama disebut PARA PIHAK, sepakat untuk mengikatkan diri dalam Perjanjian Kerja Petugas Pemeriksa Lapangan yang selanjutnya disebut Perjanjian, dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: Pasal PIHAK PERTAMA memberikan pekerjaan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima pekerjaan dari PIHAK PERTAMA, sebagai Petugas Pemeriksa Lapangan PBDT. Pasal 2 Jangka waktu penyelesaian perjanjian terhitung sejak Perjanjian ini ditandatangani sampai dengan tanggal Pasal 3 PIHAK KEDUA bersedia dan bertanggung jawab melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA, dengan jangka waktu, tugas, dan kewajiban pekerjaan sebagaimana ditetapkan dalam Buku Petunjuk Teknis... dan Buku Petunjuk Teknis... serta mematuhi ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA. Pasal 4 Dalam pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, PIHAK KEDUA berhak untuk diasuransikan dan upah pemeriksa lapangan sebesar Rp ,- (dua juta delapan ratus lima puluh ribu rupiah) dari PIHAK PERTAMA, termasuk PPh Pasal 2, bea Meterai, dan biaya pembelian pulsa untuk keperluan layanan pesan singkat khusus. Pasal 5 Pembayaran upah kepada PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, dilakukan sekaligus setelah PIHAK KEDUA menyerahkan seluruh pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 kepada PIHAK PERTAMA, yang dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Pekerjaan. Pasal 6 PIHAK PERTAMA dapat memutuskan Perjanjian ini secara sepihak sewaktu-waktu dalam hal PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dengan menerbitkan Surat Pemutusan Perjanjian Kerj Pasal 7 Apabila batas waktu penyelesaian pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 terlampaui, maka penyelesaian pekerjaan sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA, tanpa tambahan pembayaran untuk kelebihan waktu tersebut. Pasal 8 () Apabila PIHAK KEDUA ingkar janji atau mengundurkan diri dengan tidak menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya, maka wajib membayar denda kepada PIHAK PERTAMA, sebagai berikut: Sebesar Rp ,- (satu juta rupiah) pada saat pelatihan; Sebesar Rp ,- (dua juta delapan ratus lima puluh ribu rupiah) pada saat pelaksanaan pemeriksaan lapangan. (2) Dikecualikan untuk tidak mengembalikan biaya sebagaimana dimaksud pada ayat () dan mendapatkan upah dari PIHAK PERTAMA dengan diperhitungkan secara proporsional sesuai pekerjaan yang telah dilaksanakan,apabila PIHAK KEDUA meninggal dunia, mengundurkan diri karena sakit dengan keterangan rawat inap, kecelakaan dengan keterangan kepolisian, pindah domisili ke luar kotakabupaten dengan keterangan pindah dari kecamatan, atau PIHAK KEDUA telah diberikan surat pemutusan perjanjian kerja dari PIHAK PERTAMA. 63

69 Pasal 9 Hal-hal yang belum atau tidak cukup diatur dalam Perjanjian ini berlaku ketentuan dalam PeraturanKeputusan Kepala Badan Pusat Statistik yang mengatur hal yang sam Pasal 0 Segala perselisihan atau perbedaan pendapat yang timbul sebagai akibat adanya Perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat, dan apabila tidak dapat diselesaikan PARA PIHAK sepakat menyelesaikannya dengan memilih kediaman hukumdomisili tetap di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sungailiat. Demikian Perjanjian ini dibuat, tanpa paksaan dari PIHAK manapun dan untuk dilaksanakan oleh PARA PIHAK. PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA, ALMIRA NATANIA HARYONO Catatan: Siapkan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan dan Surat Pemutusan Perjanjian Kerj 64

70 Jadwal Pelatihan Fasilitator dan Asisten Fasilitator Lampiran 7 Waktu Materi Pembicara Hari Pembukaan Penjelasan Umum PBDT 205 Coffee Break Metodologi dan Mekanisme Lapangan FKP (diawali tayangan video) ISHOMA Metodologi dan Mekanisme Lapangan FKP Coffee Break Pengisian Form FKP + Permasalahan dan Solusinya Kepala BPS Provinsi Kabid Statistik Sosial Trainer Trainer Trainer Hari Teknik Memandu FGD (Audio) Simulasi Fasilitator (Batu Akik) Coffee Break Dinamika Forum ISHOMA Simulasi FKP I Coffee Break Simulasi FKP II Simulasi FGD membendung arus deras rumah tangga susulan Trainer Trainer Trainer Trainer Trainer Trainer 65

71 Jadwal Pelatihan PCLPML No. Waktu Materi Pelatihan Penanggungjawab Hari I 08:00 09:00 Registrasi Panitia 09:00 0:00 Pembukaan Ka BPS kabupaten kota 0:00 0:5 Istirahat Panitia 2 0:5 2:5 Penjelasan umum dan tata cara pelaksanaan PBDT 205 Innas 2:5 3:30 Istirahat Panitia 3 3:30 5:30 Penjelasan Daftar PBDT205.FKP dan Daftar PBDT 205.RT Innas Blok I - III 5:30 6:00 Istirahat Panitia 4 6:00 7:30 Cara pengisian dengan Daftar PBDT 205.RT. Blok IV Innas Hari II 5 08:00 0:00 Cara pengisian Daftar PBDT 205.RT Blok IV & V Innas 0:00 0:5 Istirahat Panitia 6 0:5 2:00 Cara pengisian Daftar PBDT 205.RT Blok IV dan Blok V Innas 2:00 3:00 Istirahat Panitia 7 3:00 4:30 Role Playing (Pemutaran video) Innas & Panitia Penutupan kelas PCL Ka BPS kabupaten kota 8 5:00 6:00 Pengawasan Innas Lampiran 8 66

72 Lampiran 9 Daftar Wilayah dengan Pelaksanaan FKP pada SLS Satu Tingkat di Bawah Desa Daftar Wilayah dengan Pelaksanaan FKP pada Tingkat Desa yang lebih dari Satu Gelombang Provinsi KabupatenKota Provinsi KabupatenKota Riau Kota Pekan Baru Sumatera Utara Kota Medan Sumatera Selatan Kota Palembang Sumatera Barat Kota Padang Lampung Kota Bandar Lampung Pesisir Selatan DKI Jakarta Kepulauan Seribu Solok Kota Jakarta Selatan Sijunjung Kota Jakarta Timur Tanah Datar Kota Jakarta Pusat Padang Pariaman Kota Jakarta Barat Agam Kota Jakarta Utara Lima Puluh Kota Jawa Barat Kota Bogor Pasaman Kota Bandung Solok Selatan Kota Cirebon Dharmasraya Kota Bekasi Pasaman Barat Kota Depok Riau Kota Dumai Jawa Tengah Kota Surakarta Jambi Kota Jambi Kota Semarang Lampung Kota Metro Kota Pekalongan Kepulauan Riau Kota Batam Kota Yogyakarta Jawa Barat Bandung Jawa Timur Sidoarjo DI Yogyakarta Sleman Kota Kediri Bali Kota Denpasar Kota Blitar Kalimantan Barat Kota Pontianak Kota Malang Kalimantan Tengah Kota Palangka Raya Kota Surabaya Kalimantan Selatan Kota Banjar Baru Banten Kota Tangerang Kalimantan Timur Kota Balikpapan Kota Cilegon Kota Samarinda Kota Tangerang Selatan Kota Bontang Kota Banjarmasin Kota Tarakan Kota Makassar Sulawesi Utara Kota Manado Maluku Kota Ambon 67

73 DATA MENCERDASKAN BANGSA BADAN PUSAT STATISTIK Jl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 070 Telp: (02) , , Fax: (02) Homepage:

PEMANFAATAN BASIS DATA TERPADU TAHUN Disampaikan oleh: Kepala BPS Kabupaten Bandung

PEMANFAATAN BASIS DATA TERPADU TAHUN Disampaikan oleh: Kepala BPS Kabupaten Bandung PEMANFAATAN BASIS DATA TERPADU TAHUN 2015 Disampaikan oleh: Kepala BPS Kabupaten Bandung DASAR HUKUM Inpres Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia

Lebih terperinci

Pemutakhiran Basis Data Terpadu Tahun 2015 Untuk Program-program Perlindungan Sosial

Pemutakhiran Basis Data Terpadu Tahun 2015 Untuk Program-program Perlindungan Sosial Pemutakhiran Basis Data Terpadu Tahun 2015 Untuk Program-program Perlindungan Sosial Disampaikan oleh: Kepala BPS DI Yogyakarta Sosialisasi Pemutakhiran Basis Data Terpadu 2015, TKPKD Kabupaten Bantul

Lebih terperinci

Pemanfaatan Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial di Kota Tanjung Balai

Pemanfaatan Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial di Kota Tanjung Balai Pemanfaatan Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial di Kota Tanjung Balai Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) September 2017 1

Lebih terperinci

Pemutakhiran Basis Data Terpadu (BDT) Tahun 2015

Pemutakhiran Basis Data Terpadu (BDT) Tahun 2015 Pemutakhiran Basis Data Terpadu (BDT) Tahun 2015 Thoman Pardosi (dosi@bps.go.id) Rapat Koordinasi Nasional Verifikasi dan Validasi Data Kemiskinan Tahun 2015 Jakarta, 14 April 2015 1 Program Perlindungan

Lebih terperinci

Sosialisasi dan Pelatihan Petugas Pendaftar Mekanisme Pemutakhiran Mandiri (MPM) Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin

Sosialisasi dan Pelatihan Petugas Pendaftar Mekanisme Pemutakhiran Mandiri (MPM) Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin Sosialisasi dan Pelatihan Petugas Pendaftar Mekanisme Pemutakhiran Mandiri (MPM) Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Sekretariat

Lebih terperinci

Basis Data Terpadu 2015 Untuk Memilah Penerima Manfaat Program Penanganan Fakir Miskin berdasarkan Kriteria Program

Basis Data Terpadu 2015 Untuk Memilah Penerima Manfaat Program Penanganan Fakir Miskin berdasarkan Kriteria Program i ii Basis Data Terpadu 2015 iii iv BASIS DATA TERPADU 2015: UNTUK MEMILAH PENERIMA MANFAAT PROGRAM PENANGANAN FAKIR MISKIN BERDASARKAN PARAMETER YANG DIINGINKAN September 2017 Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

Lebih terperinci

Menuju Sistem Registrasi Tunggal Untuk Perlindungan Sosial SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Menuju Sistem Registrasi Tunggal Untuk Perlindungan Sosial SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menuju Sistem Registrasi Tunggal Untuk Perlindungan Sosial SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Kebijakan dan Program Perlindungan Sosial utuk Mendukung Penanggulangan Kemiskinan Kebijakan dan

Lebih terperinci

BUKU 2 PODES 2014 PEDOMAN PENCACAH BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA INDONESIA

BUKU 2 PODES 2014 PEDOMAN PENCACAH BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA INDONESIA BUKU 2 PODES 2014 PEDOMAN PENCACAH BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA INDONESIA BUKU 2 PODES 2014 PEDOMAN PENCACAH BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA INDONESIA KATA PENGANTAR Buku pedoman ini merupakan acuan

Lebih terperinci

SOLUSI DAN PENANGANAN MASALAH KEPESERTAAN PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (P4S)

SOLUSI DAN PENANGANAN MASALAH KEPESERTAAN PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (P4S) SOLUSI DAN PENANGANAN MASALAH KEPESERTAAN PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (P4S) Bambang Widianto Deputi Seswapres Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Penanggulangan Kemiskinan/ Sekretaris

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL, SALINAN BUPATI GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 56 Tahun : 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 56 Tahun : 2015 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 56 Tahun : 2015 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH

Lebih terperinci

UNIFIKASI SISTEM PENETAPAN SASARAN NASIONAL

UNIFIKASI SISTEM PENETAPAN SASARAN NASIONAL UNIFIKASI SISTEM PENETAPAN SASARAN NASIONAL Bambang Widianto Deputi Setwapres Bidang Kesra dan Penanggulangan Kemiskinan/ Sekretaris Eksekutif TNP2K JAKARTA, 31 JANUARI 2013 TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN

Lebih terperinci

Pemutakhiran Basis Data Terpadu Tahun 2015

Pemutakhiran Basis Data Terpadu Tahun 2015 Pemutakhiran Basis Data Terpadu Tahun 2015 Untuk Program-program Perlindungan Sosial Disampaikan oleh: Kepala BPS Kota Lubuklinggau Aldianda Maisal, SE Lubuklinggau, 12 Mei 2015 Peran Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.376, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KPU. Pemilu. Presiden. WAPRES. Daftar Pemilih. Penyusunan. Pencabutan. PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN

Lebih terperinci

- 2 - MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH UNTUK PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN.

- 2 - MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH UNTUK PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN. - 2 - Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014; MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH UNTUK PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN.

Lebih terperinci

Draft 18 September 2017 PODES 2018 PEDOMAN PENCACAH BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA INDONESIA

Draft 18 September 2017 PODES 2018 PEDOMAN PENCACAH BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA INDONESIA Draft 18 September 2017 PODES 2018 PEDOMAN PENCACAH BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA INDONESIA PODES 2018 PEDOMAN PENCACAH BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA INDONESIA KATA PENGANTAR Buku pedoman ini merupakan

Lebih terperinci

Potret Kemiskinan Kalimantan Tengah dan Kegiatan Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) 2015

Potret Kemiskinan Kalimantan Tengah dan Kegiatan Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KALIMANTAN TENGAH Potret Kemiskinan Kalimantan Tengah dan Kegiatan Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) 2015 Disampaikan oleh: Dr. Ir. Sukardi, M.Si Kepala BPS Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DRAFT KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DRAFT KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM, BAHAN UJI PUBLIK 12 MARET 2015 RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR TAHUN 2015 TENTANG TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM, KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH, KOMISI

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH DESA/MUSYAWARAH KELURAHAN DALAM RANGKA PROGRAM SUBSIDI

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS BIMBINGAN TEKNIS VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA PENERIMA BANTUAN IURAN JAMINAN KESEHATAN (PBI-JK)

PETUNJUK TEKNIS BIMBINGAN TEKNIS VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA PENERIMA BANTUAN IURAN JAMINAN KESEHATAN (PBI-JK) 1 PETUNJUK TEKNIS BIMBINGAN TEKNIS VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA PENERIMA BANTUAN IURAN JAMINAN KESEHATAN (PBI-JK) SATUAN TUGAS PERCEPATAN VERTIFIKASI DAN VALIDASI DATA PBI-JK KEMENTERIAN SOSIAL RI September

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM, PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM, KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 41 TAHUN 2017 TENTANG MEKANISME PENYELENGGARAAN JAMINAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT MISKIN KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

HASIL BASIS DATA TERPADU (BDT) 2015 PROVINSI BALI

HASIL BASIS DATA TERPADU (BDT) 2015 PROVINSI BALI HASIL BASIS DATA TERPADU (BDT) 2015 PROVINSI BALI Oleh: TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH (TKPKD) PROV. BALI Disampaikan Pada Acara: Verifikasi dan Validasi Basis Data Terpadu (BDT) 2015

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENDISTRIBUSIAN BERAS MISKIN DIKOTA SURABAYA TAHUN 2011

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENDISTRIBUSIAN BERAS MISKIN DIKOTA SURABAYA TAHUN 2011 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENDISTRIBUSIAN BERAS MISKIN DIKOTA SURABAYA TAHUN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM BERAS KELUARGA MISKIN TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Draft Ketiga, 11 Sep 2012

Draft Ketiga, 11 Sep 2012 PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR. TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH UNTUK PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH Komisi

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

: Keputusan Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum tanggal 26 Februari 2013;

: Keputusan Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum tanggal 26 Februari 2013; 2 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENDISTRIBUSIAN BERAS MISKIN DI KOTA SURABAYA TAHUN 2010

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENDISTRIBUSIAN BERAS MISKIN DI KOTA SURABAYA TAHUN 2010 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENDISTRIBUSIAN BERAS MISKIN DI KOTA SURABAYA TAHUN 2010 WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa guna kelancaran

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN KAPUAS

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 64 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 64 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 64 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS PADA UNSUR ORGANISASI TERENDAH DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON

Lebih terperinci

KABUPATEN KULON PROGO PETUNJUK TEKNIS PENDATAAN KELUARGA MISKIN TAHUN 2014

KABUPATEN KULON PROGO PETUNJUK TEKNIS PENDATAAN KELUARGA MISKIN TAHUN 2014 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO PETUNJUK TEKNIS PENDATAAN KELUARGA MISKIN TAHUN 2014 SEKRETARIAT TIM KOORDINASI PENANGGULANG GAN KEMISKINAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO TAHUN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.407, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI PEMILIHAAN UMUM. Daftar Pemilih. Pemilih Umum Anggota DPR. DPD. DPRD. Penyusunan. PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENYUSUNAN

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM RASKIN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM RASKIN WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM RASKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYALURAN BERAS MISKIN DI KOTA SURABAYA TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYALURAN BERAS MISKIN DI KOTA SURABAYA TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYALURAN BERAS MISKIN DI KOTA SURABAYA TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI SOSIAL NOMOR 5 TAHUN tentang

PERATURAN MENTERI SOSIAL NOMOR 5 TAHUN tentang Booklet PERATURAN MENTERI SOSIAL NOMOR 5 TAHUN 2016 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2012 Tentang Penerima Bantuan

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 5 TAHUN 2016

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 5 TAHUN 2016 PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BERAS BERSUBSIDI BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DI KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Pedoman Pemantauan TKPK PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (P4S) DAN BANTUAN LANGSUNG SEMENTARA MASYARAKAT (BLSM)

Pedoman Pemantauan TKPK PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (P4S) DAN BANTUAN LANGSUNG SEMENTARA MASYARAKAT (BLSM) Pedoman Pemantauan TKPK PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (P4S) DAN BANTUAN LANGSUNG SEMENTARA MASYARAKAT (BLSM) DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 0 DAFTAR GAMBAR... 2 DAFTAR TABEL... 3 DAFTAR

Lebih terperinci

BASIS DATA TERPADU 1

BASIS DATA TERPADU 1 BASIS DATA TERPADU 1 TANYA-JAWAB Tanya Jawab KUMPULAN TANYA JAWAB UMUM BASIS DATA TERPADU (BDT) 2 BASIS DATA TERPADU Pendahuluan Basis Data Terpadu untuk Program Perlindungan Sosial yang dikelola oleh

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2016 No.53,2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bantul. SOSIAL. KESEJAHTERAAN. Kriteria. Tata Cara. Pendataan. Warga Miskin. BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA

Lebih terperinci

MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD

MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD 1945 yang diamandemen Hukum, terdiri dari: Pemahaman Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum Pemahaman

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SULAWESI TENGGARA S A L I N A N KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SULAWESI TENGGARA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SULAWESI TENGGARA NOMOR : 49/PP.02.3-Kpt/74/Prov/IX/2017 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

MENETAPKAN SASARAN BERBASIS WILAYAH DAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN DATA BDT, PODES, DAN SUSENAS

MENETAPKAN SASARAN BERBASIS WILAYAH DAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN DATA BDT, PODES, DAN SUSENAS MENETAPKAN SASARAN BERBASIS WILAYAH DAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN DATA BDT, PODES, DAN SUSENAS Elan Satriawan Ketua Pokja, TNP2K 1 LATAR BELAKANG Berbagai indikator kemiskinan seperti P0, P1, ataupun P2

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 03.A 2015 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 03.A TAHUN 2015ang/II/2006 TENTANG TATA CARA PENYALURAN BERAS MISKIN KOTA BEKASI TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERAN TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN (TKPK) DALAM PENDATAAN PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL (PPLS) TAHUN 2011 BAPPEDA PROVINSI SUMATERA SELATAN

PERAN TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN (TKPK) DALAM PENDATAAN PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL (PPLS) TAHUN 2011 BAPPEDA PROVINSI SUMATERA SELATAN PERAN TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN (TKPK) DALAM PENDATAAN PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL (PPLS) TAHUN 2011 BAPPEDA PROVINSI SUMATERA SELATAN Rapat Koordinasi Tim Penanggulangan Kemiskinan (TKPK)

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA SISTEM MONITORING DAN EVALUASI

BAB VIII RENCANA SISTEM MONITORING DAN EVALUASI BAB VIII RENCANA SISTEM MONITORING DAN EVALUASI 8.1 Mekanisme dan Prosedur Monitoring Berbagai upaya yang dilakukan melalui pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan dapat dimaksimalkan bila

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA (RT) DAN RUKUN WARGA (RW) DI KABUPATEN BEKASI

PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA (RT) DAN RUKUN WARGA (RW) DI KABUPATEN BEKASI PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA (RT) DAN RUKUN WARGA (RW) DI KABUPATEN BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BEKASI, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Petunjuk Pelaksanaan Pemutakhiran Data Kemiskinan Daerah (DKD) Kabupaten Sidoarjo Tahun 2015

Petunjuk Pelaksanaan Pemutakhiran Data Kemiskinan Daerah (DKD) Kabupaten Sidoarjo Tahun 2015 1 Pemerintah Kabupaten Sidoarjo KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-nya akhirnya Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Pemutakhiran Data Kemiskinan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 239 /KPTS/013/2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 239 /KPTS/013/2013 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 239 /KPTS/013/2013 TENTANG TIM TEKNIS PENYUSUNAN DATA PENDUDUK POTENSIAL PEMILIH PEMILU PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA TIMUR TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR / PERMEN-KP/2017 TENTANG SATU DATA KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR / PERMEN-KP/2017 TENTANG SATU DATA KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR / PERMEN-KP/2017 TENTANG SATU DATA KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

- 3 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH DI DALAM NEGERI DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM.

- 3 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH DI DALAM NEGERI DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM. - 2-2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843) sebagaimana

Lebih terperinci

- 1 - PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH DAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013

- 1 - PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH DAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013 - 1 - LAMPIRAN I KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 19/Kpts/KPU-Prov-011/VIII/2012 TANGGAL : 08 Agustus 2012 TENTANG : PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH DAN

Lebih terperinci

PROGRAM RASKIN 2013 SUBSIDI BERAS BAGI RUMAH TANGGA BERPENDAPATAN RENDAH

PROGRAM RASKIN 2013 SUBSIDI BERAS BAGI RUMAH TANGGA BERPENDAPATAN RENDAH PROGRAM RASKIN 2013 SUBSIDI BERAS BAGI RUMAH TANGGA BERPENDAPATAN RENDAH BAMBANG WIDIANTO SEKRETARIS EKSEKUTIF (TNP2K) JAKARTA, 29 JANUARI 2013 TUJUAN DAN PRINSIP UTAMA PROGRAM RASKIN Mengurangi beban

Lebih terperinci

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI, Menimbang : Bahwa untuk

Lebih terperinci

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan. No.998, 2014 BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SPI.PMS)

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SPI.PMS) KATALOG BPS: 1402030 SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SPI.PMS) BADAN PUSAT STATISTIK Kata Pengantar Sensus Pertanian 2013 (ST2013)

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 2. METODOLOGI

1. PENDAHULUAN 2. METODOLOGI 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 2005 BPS mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk melaksanakan Pendataan Sosial Ekonomi Penduduk 2005 (PSE 05), implementasi sebenarnya adalah pendataan

Lebih terperinci

SAMBUTAN PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PELAKSANAAN PENYALURAN RASKIN MENGGUNAKAN KARTU. Jakarta, 17 Juli 2012

SAMBUTAN PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PELAKSANAAN PENYALURAN RASKIN MENGGUNAKAN KARTU. Jakarta, 17 Juli 2012 MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PELAKSANAAN PENYALURAN RASKIN MENGGUNAKAN KARTU Jakarta, 17 Juli 2012 Bismillahir rahmaanir rahim,

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT, Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEBUMEN SERTA PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, PANITIA

PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEBUMEN SERTA PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, PANITIA Lampiran I KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 3/Kpts/KPU-Kab-012.329455/2015 TANGGAL : 18 APRIL 2015 TENTANG : PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEBUMEN SERTA

Lebih terperinci

MENETAPKAN SASARAN BERBASIS WILAYAH DAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN DATA BDT, PODES, DAN SUSENAS

MENETAPKAN SASARAN BERBASIS WILAYAH DAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN DATA BDT, PODES, DAN SUSENAS MENETAPKAN SASARAN BERBASIS WILAYAH DAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN DATA BDT, PODES, DAN SUSENAS Elan Satriawan Ketua Pokja, TNP2K 1 LATAR BELAKANG Berbagai indikator kemiskinan seperti P0, P1, ataupun P2

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN KLATEN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS UNTUK KOMISI PEMILIHAN UMUM

PEDOMAN TEKNIS UNTUK KOMISI PEMILIHAN UMUM - 2 - c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum tentang Pedoman Teknis Penyerahan Syarat Dukungan, Penelitian Administrasi,

Lebih terperinci

SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 43/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 43/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN NOMOR : 43/Kpts/KPU Kab 014329920/2010 TENTANG TATA CARA PEMUTAKHIRAN DATA DAN DAFTAR PEMILIH DALAM PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 5 2015 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 05 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL BADAN PENGAWAS PEMILIHAN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENDATAAN PENDUDUK NONPERMANEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BAHAN PAPARAN PERSIAPAN PELAKSANAAN PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (P4S) DAN SOSIALISASINYA

BAHAN PAPARAN PERSIAPAN PELAKSANAAN PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (P4S) DAN SOSIALISASINYA KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN BAHAN PAPARAN PERSIAPAN PELAKSANAAN PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (P4S) DAN SOSIALISASINYA Bambang Widianto Deputi Seswapres

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN DEMAK

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMBAS

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMBAS KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMBAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMBAS NOMOR 6/Kpts/KPU-Kab-019.435667/2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN, PANITIA PEMILIHAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG KONSEP GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

- 2 - (Tabel A) Tabel Verifikasi dan Validasi Perubahan Data PBI Jaminan Kesehatan NAMA ANGGOTA KELUARGA/ TAMBAHAN NIK ALAMAT NO KK

- 2 - (Tabel A) Tabel Verifikasi dan Validasi Perubahan Data PBI Jaminan Kesehatan NAMA ANGGOTA KELUARGA/ TAMBAHAN NIK ALAMAT NO KK LAMPIRAN PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 76 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 101 TAHUN 2012 TENTANG

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 51 TAHUN 2016

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 51 TAHUN 2016 - 1 - SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN

Lebih terperinci

Pedoman Pemantauan TKPK 1

Pedoman Pemantauan TKPK 1 Pedoman Pemantauan TKPK 1 Program Percepatan dan Perluasan Perlindungan Sosial (P4S) dan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) Website: www.wapresri.go.id PENGANTAR Kebijakan Pemerintah Republik

Lebih terperinci

Aplikasi Pemanfaatan Basis Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial

Aplikasi Pemanfaatan Basis Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial Aplikasi Pemanfaatan Basis Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial SEKRETARIAT TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN (TNP2K) 10 FEBRUARI 2015 Struktur Organisasi TNP2K Peraturan Presiden

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 39 TAHUN : 2013 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA PADA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 64 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 5.A 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 05.A TAHUN 2016ang/II/2006 TENTANG TATA CARA PENYALURAN BERAS BERSUBSIDI BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH/MISKIN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2009 NOMOR 27 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI Tanggal : 29 Desember 2009 Nomor : 27 Tahun 2009 Tentang : PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBENTUKAN DAN BUKU ADMINISTRASI RUKUN WARGA

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAGELANG

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAGELANG BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAGELANG 1. 2.1. Profil Singkat Badan Pusat Statistik Kota Magelang BPSadalah Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab

Lebih terperinci

: Keputusan Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum tanggal 26 Februari 2013; MEMUTUSKAN :

: Keputusan Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum tanggal 26 Februari 2013; MEMUTUSKAN : 2 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

Lebih terperinci

Pendaftaran di Dusun/RW oleh Siapapun

Pendaftaran di Dusun/RW oleh Siapapun Pendaftaran di Dusun/RW oleh Siapapun Manual untuk Fasilitator dan Pewawancara Daftar Isi I. Persiapan dan Sosialisasi... 2 1. Koordinasi (liaising) dengan Kepala Desa/Lurah... 2 2. Pelaksanaan Pertemuan

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN

Lebih terperinci

P r o f i l K e m i s k i n a n P B D T i

P r o f i l K e m i s k i n a n P B D T i P r o f i l K e m i s k i n a n P B D T 2 0 1 5 i ii P r o f i l K e m i s k i n a n P B D T 2 0 1 5 PROFIL KEMISKINAN (PBDT 2015) PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 2016

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN WAY KANAN

Lebih terperinci

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM - 2-2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246); 3. Undang-Undang

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU,

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU, WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 90 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BLITAR

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 77 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 77 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 77 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM.63/UM.001/MPEK/2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM.63/UM.001/MPEK/2013 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM.63/UM.001/MPEK/2013 TENTANG PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN

Lebih terperinci