Jenis dan Klasifikasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jenis dan Klasifikasi"

Transkripsi

1 JENIS DAN KLASIFIKASI 29 Jenis dan Klasifikasi 3.1 KLASIFIKASI ALAT MUSIK Sebelum mengenal dan memahami lebih detail tentang jenisjenis dari alat dawai, kita akan melihat bagaimana alat-alat dawai dikelompokkan di antara beragam alat musik lainnya. Istilah untuk pengelompokan jenis-jenis alat musik sering disebut dengan sistem klasifikasi alat musik. Beberapa bangsa di dunia memiliki cara atau sistem yang berbeda-beda dalam menggolongkan jenis alat-alat musiknya. Di Cina, misalnya, pengelompokan alat musik dilakukan berdasarkan materi/ bahan yang digunakan untuk alat musiknya. Sistem pengelompokan ini terbagi atas 8 kategori dan disebut juga pa yin ( delapan sumber suara ), yakni: alat musik yang terbuat dari logam (chi), batu (shih), sutera (ssu), bambu (chu), labu (p ao), tanah liat (t u), kulit (ko) dan kayu (mu).

2 30 ALAT MUSIK DAWAI Di Tibet, perangkat alat-alat musik dimainkan pada ensambel musik ritual (rol cha). Perangkat alat-alat musik itu dikelompokkan menjadi empat bagian, yakni brdung ba (kelompok alat yang dipukul, termasuk simbal, gendang dan gong perunggu), khrol ba (kelompok alat bunyi-berdering, termasuk lonceng besi), bud pa (kelompok alat yang ditiup termasuk berbagai jenis terompet dan klarinet Tibet), dan rgyu rkyen ( sebab dan perantarapenyebabnya ) atau disebut juga rgyud can (kelompok dawai ). Dengan kata lain, penggolongan alat musik dilihat dari bagaimana alat musik dimainkan, bagaimana bunyi dihasilkan dan juga bagaimana proses bunyi dilakukan. Di dalam tradisi musik India sistem pengelompokan alat musik juga telah tertuang dalam kitab Natyasastra yang ditulis sekitar dua abad sebelum masehi. Alat-alat musik dikelompokkan atas empat bagian, yakni tata vadya (alat musik tergolong lentur, termasuk di dalamnya kelompok alat dawai), anaddha atau avanaddha vadya (alat musik tergolong tertutup/ditutupi, termasuk di dalamnya jenis-jenis gendang), susira vadya (alat-alat musik tergolong yang memiliki rongga/lubang, termasuk di dalamnya kelompok alat tiup), dan ghana vadya (alat musik tergolong padat, termasuk di dalamnya alat-alat musik seperti lonceng atau simbal). Keempat cara pengelompokan alat musik ini dibedakan oleh berbagai karakteristik fisik bunyi, yakni dari sebab terjadinya bunyi, dari kelenturannya, dari kepadatannya, dari adanya rongga/lubang, atau dari bagian tertutup pada alat musik. Penggolongan alat-alat musik dalam tradisi musik orkes klasik Barat dibagi berdasarkan karakteristik teknis alat musik. Alat dawai dikelompokkan pada stringed instruments ( alat-alat dawai ) atau string section ( bagian atau kelompok alat dawai ). Alat-alat musik yang tergolong dalam kelompok dawai adalah biola, terdiri dari dua jenis yaitu biola (violin) dan biola alto (viola); selo (cello), dan kontrabas. Di samping itu terdapat pula beberapa alat dawai lainnya seperti harpa, lira, gitar, mandolin dan lainnya. Hanya saja, harpa, gitar dan mandolin, agak jarang disertakan dan dimainkan dalam pertunjukan musik orkestra Barat dan dianggap bukan bagian

3 JENIS DAN KLASIFIKASI 31 Gambar 3.1: Kelompok Alat Dawai dalam Orkestra musik Barat (Biola, selo, dan Kontra Bas). dari string section. Kelompok alat musik dalam orkestra musik Barat lain, namun tidak dibicarakan dalam buku ini, adalah jenis alat-alat musik perkusi (percussion instruments), dan jenis alat-alat musik tiup (wind instruments). Di kebudayaan musik Nusantara, kita juga menemukan sistem penggolongan dari alat-alat musik yang berbeda dengan pendekatan yang telah disebutkan sebelumnya. Sebagian masyarakat di Nusantara menggolongkan alat musiknya berdasarkan jenis ensambel. Di masyarakat Batak Toba, misalnya, mereka menggolongkan alat musik berdasarkan kelompok alat-alat musik dalam ensambel besar (gondang sabangunan) dan kelompok alat-alat musik dalam ensambel yang kecil (gondang hasapi). Meskipun kata hasapi juga dipakai untuk menyebut nama jenis alat dawai yang terdapat di Toba, namun ensambel gondang hasapi tidak hanya terdiri dari alat-alat dawai saja. Selain hasapi, terdapat pula alat musik lainnya yakni sarune etek (serunai kecil berlidah tunggal), garantung (sejenis gambang kayu dengan 5 atau 8 buah bilahan), dan hesek (perkusi botol). Di masyarakat Batak Toba ada dua jenis alat tiup yang sama-sama disebut dengan sarune. Keduanya dibedakan dari ukuran alat, yakni sarune bolon (serunai besar), yang dipakai dalam ensambel musik gondang sabangunan, dan sarune etek atau sarune na met-met (serunai kecil), dipakai dalam ensambel gondang hasapi.

4 32 ALAT MUSIK DAWAI Di masyarakat Sunda, Jawa Barat, penggolongan alat musik dilakukan berdasarkan pada peran permainan alat musiknya. Kacapi indung dan kacapi rincik dibedakan berdasarkan peranan musikalnya. Yang pertama berguna untuk memainkan melodi utama sedangkan yang kedua berfungsi mengiringi melodi utama. Meskipun keduanya memiliki konstruksi badan yang sama, namun kacapi indung lebih besar dan memiliki nada-nada dawai yang lebih rendah. Adapun kacapi rincik lebih kecil dan memiliki nada-nada dawai lebih tinggi. Beberapa masyarakat lainnya ada juga yang menggolongkannya dan menamakan alat musik berdasarkan peniruan bunyi/warna suara alat musik. Di masyarakat Mandailing Sumatera Utara terdapat beberapa jenis alat musik tergolong kentungan bambu yang disebut hetek. Kata hetek diambil dari peniruan bunyi/warna suara alat musiknya. Cara-cara pengelompokan alat musik yang terdapat pada budaya masyarakat tertentu umumnya sangat spesifik berkaitan dengan konteks dan kebutuhan masyarakat setempat. Sistem klasifikasi yang terdapat di satu budaya biasanya tidak selalu dapat digunakan untuk menggolongkan alat musik dari budaya yang lain. Oleh sebab itu, para ilmuwan mulai mencari cara untuk menentukan pendekatan klasifikasi yang lebih universal untuk menggolongkan berbagai jenis alat musik yang ada di dunia. Gagasan mengembangkan sistem klasifikasi alat musik pada dasarnya juga diilhami dan dipengaruhi oleh sistem-sistem yang telah ada. Pengelompokan berbagai jenis alat musik, pada dasarnya bertujuan untuk memperlihatkan persamaan maupun perbedaan dari masing-masing alat musik, baik cara memproduksi bunyi dan bentuk maupun dari struktur bangunan fisik alat musik, serta dari karakteristik bunyi alat musik berhubungan dengan cara memainkan alat. Di samping itu, ada alasan lain mengapa klasifikasi dilakukan. Melalui alat musik kita bisa melihat berbagai fakta maupun aspek lain dari kebudayaan. Misalnya, mengapa beberapa alat musik memiliki kemiripan atau bahkan sama di berbagai wilayah budaya yang berbeda? Atau, mengapa pula alat musik di wilayah budaya tertentu

5 JENIS DAN KLASIFIKASI 33 tidak ditemukan di wilayah budaya yang lain? Atau, apakah bentuk, ornamentasi, maupun ciri-ciri lain yang terdapat pada alat musik memiliki makna-makna simbolis tertentu atau hanya sekedar hiasan? Hal-hal ini akan memperlihatkan berbagai hubungan alat musik (khususnya alat dawai) dengan aspek-aspek sejarah maupun konteks kebudayaan lainnya. Pembahasan mengenai itu akan dibahas lebih lanjut pada bab KLASIFIKASI SACHS-HORNBOSTEL Curt Sachs (1913) dan Erich von Hornbostel (1933) adalah dua ahli organologi alat musik (instrumentenkunde) berkebangsaan Jerman yang telah mengembangkan satu sistem pengklasifikasian/ penggolongan alat musik. Berbeda halnya dengan sistem penggolongan alat musik yang telah disebutkan sebelumnya, sistem klasifikasi yang dikembangkan oleh Curt Sachs dan Erich von Hornbostel (disingkat menjadi Sachs-Hornbostel) lebih sering digunakan oleh para ilmuwan musik maupun orang-orang yang bekerja di museum musik. Sistem penggolongan alat musik Sachs-Hornbostel berdasarkan pada sumber penggetar utama dari bunyi yang dihasilkan oleh sebuah alat musik. Selanjutnya Sachs-Hornbostel menggolongkan berbagai jenis alat musik atas lima golongan besar, yakni: 1) Membranofon, di mana penggetar utama penghasil bunyi adalah membran atau kulit. Sebagai contoh adalah gendang dan drum. 2) Idiofon, di mana penggetar utama penghasil bunyi adalah badan atau tubuh dari alat musik itu sendiri. Sebagai contoh adalah gong, simbal, dan alat perkusi. 3) Aerofon, di mana penggetar utama penghasil bunyi adalah udara. Sebagai contoh adalah suling, terompet, dan saksofon. 4) Kordofon, di mana penggetar utama penghasil bunyi adalah dawai yang diregangkan. Sebagai contoh adalah gitar dan biola. 5) Elektrofon, di mana penggetar utama penghasil bunyi adalah tenaga elektrik. Sebagai contoh adalah alat musik kibod elektrik, gitar elektrik dan drum elektrik.

6 34 ALAT MUSIK DAWAI Catatan: Penggolongan alat musik untuk poin 5 berlaku untuk berbagai jenis alat musik yang sumber utama bunyinya hanya dihasilkan oleh tenaga elektrik. Dari sistem pengelompokan yang mereka lakukan, selanjutnya Sachs-Horbostel menggolongkan lagi alat dawai menjadi lebih terperinci berdasarkan karakteristik bentuknya, yakni: a) jenis busur d) jenis lut b) jenis lira e) jenis siter c) jenis harpa Jenis busur pada prinsipnya ditandai dengan kedua ujung dawai diikatkan pada kedua titik ujung penyanggah. Akibat tarikan dari regangan dawai, kedua ujung penyanggah yang lentur membentuk sebuah busur. Jenis lira dan harpa pada prinsipnya ditandai hubungan antara posisi dawai dan kotak suaranya. Untuk jenis lira, posisi dawai sejajar dengan kotak suaranya. Adapun untuk jenis harpa, posisi dawai tegak lurus dengan kotak suaranya. Jenis lut dan siter, pada prinsipnya ditandai bahwa keduanya sama-sama memiliki kotak resonator suara. Letak posisi dari dawai dari kedua jenis alat ini sejajar dengan permukaan kotak suaranya. Perbedaan khusus dari keduanya adalah, jenis lut memiliki leher (neck). Fungsinya adalah sebagai papan jari (finger board) atau juga sebagai penyangga dawai (string bearer); sedangkan jenis siter tidak memiliki kedua ciri tersebut. Pada jenis lut, leher (pada umumnya tidak berperan penting dalam hal resonansi) terpisah dengan badan (yang umumnya berperan menjadi kotak resonansi suara), di mana panjang dawai yang diregangkan sebagian berada di atas permukaan leher dan sebagian lainnya berada di atas permukaan badannya. Sedangkan alat dawai jenis siter pada dasarnya tidak memiliki pemisahan antara leher dan badan, dan pada umumnya keseluruhan badan alat musik berperan menjadi kotak resonansi suara. Bentuk kotak resonansi suara dari alat dawai jenis siter cukup beragam; misalnya ada yang berbentuk kotak bersegi empat atau dapat juga berbentuk tabung (tube zhither).

7 JENIS DAN KLASIFIKASI 35 Gambar 3.2: Pembagian alat dawai berdasarkan bentuknya: (a) busur; (b) lira; (c) harpa; (d) lut; dan (e) siter. Konstruksi bentuk dawai busur umumnya terdiri dari sepotong bilahan kayu atau sayatan bambu lentur dengan ukuran tertentu di mana dawai diregangkan di antara kedua sisi ujungnya. Akibat dari regangan dawai, bilah kayu atau bambu akan tertarik ke arah dawai membentuk sebuah busur. Jenis dawai busur jarang ditemukan dalam kebudayaan musik dunia. Beberapa kelompok masyarakat yang terdapat di Afrika memiliki jenis alat dawai ini. Di Brazil Amerika Selatan, kita juga dapat menemukan alat dawai busur dipakai sebagai iringan musik capoiera. Jenis lira juga termasuk alat dawai yang jarang ditemukan lagi penggunaannya di dunia. Contoh alat dawai yang tergolong jenis ini adalah obukano. Alat ini terdapat di Zaire dan krar di Ethiopia, Afrika. Jenis harpa dapat ditemukan di beberapa tempat di dunia. Di samping jenis harpa yang ada di Barat, contoh-contoh lainnya adalah saung gauk di Myanmar, harpa Peru di Amerika Selatan, dan di Afrika. Penggunaan alat dawai yang tergolong pada jenis harpa dan lira tidak dijumpai di masyarakat yang ada di Nusantara. Namun demikian, berdasarkan artefak dan sumber foto-foto sejarah yang pernah ada mengenai kebudayaan musik Nusantara, di Kalimantan pernah dijumpai satu alat dawai berjenis harpa, yakni engkratong. Engkratong pernah digunakan pada masyarakat Murut dan Iban (Journal of Royal Asiatic Society no. 40, 1904: hal. 55.)

8 36 ALAT MUSIK DAWAI Gambar 3.4: Obukano Zaire. Gambar 3.3: Busur Musikal Afrika. Gambar 3.5: krar Ethiopia. Alat dawai jenis siter relatif banyak tersebar di wilayah kebudayaan musik yang terdapat di Asia, Eropa dan Afrika, meskipun tidak terlalu umum dimiliki oleh berbagai kelompok bangsa di dunia. Beberapa jenis siter berbentuk kotak persegi empat ditemukan pada contoh kayagum dan ajaeng di Korea, yang qin di Cina, dan bao di Vietnam, kacapi di Sunda, siter/celempung di Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta mandaliong di Bugis-Sulawesi. Siter dalam bentuk trapesium contohnya adalah qanun di Timur Tengah, kimham dan Thailand. Alat dawai jenis siter tabung umumnya ditemukan di beberapa wilayah budaya musik terutama di Asia Tenggara. Di Nusantara terdapat banyak contoh jenis siter tabung seperti sasando di Nusa Tenggara Timur, hitek di Flores, celempung di Jawa Barat, guntang

9 JENIS DAN KLASIFIKASI 37 Gambar 3.6: Saung Gauk Burma. Gambar 3.7: Qanun Timur Tengah Gambar 3.8: Kacapi Sunda. Gambar 3.9: Kayagum Korea. di Bali, dan keteng-keteng di Sumatera Utara. Hal yang cukup khusus dari berbagai jenis siter tabung yang ada adalah bahan alat musik yang terbuat dari bambu. Di Afrika kita juga bisa melihat jenis siter tabung dari materi alat musik yang sama, yakni valiha Madagaskar. Jenis lut memiliki contoh-contoh yang cukup banyak dijumpai. Biola, misalnya, banyak ditemukan di berbagai tradisi kebudayaan musik di Eropa (Spanyol, Itali, Perancis, dan lainnya). Jenis alat dawai lainnya adalah vihuela di Spanyol. Bentuk Vihuela mirip gitar. Alat-alat dawai jenis lut lain yang umum terdapat di kebudayaan musik Barat adalah mandolin, selo, dan kontra-bas. Beragam jenis lut lainnya juga dapat ditemukan di berbagai wilayah lain di dunia. Kita temukan sehtar di Persia, tanbur di Turki, sitar dan sarangi di India, pipa di Cina, shamisen di Jepang, al ud

10 38 ALAT MUSIK DAWAI di Arab, charango di masyarakat Indian Quechua di Amerika Latin, biola hardanger di Skandinavia, banjo di Amerika Serikat, biwang di Tibet, dan lainnya. Di wilayah Nusantara kita juga bisa menemukan banyak contohcontoh dari alat dawai jenis lut. Di antara contoh-contoh yang ada adalah dari hasapi di masyarakat Batak Toba, kulcapi di Karo, sape di masyarakat Kayan, dan konyahpi pada masyarakat Ot Danum di Kalimantan, kacaping di Makasar, gitar Halmahera, gambus di masyarakat Melayu Sumatera-Kutai-dan Sulawesi hingga Flores, rabab di Minangkabau, rabap di Kalimantan, rebab di Jawa Tengah dan Bali, jukulele dan stembas di Papua. Gambar 3.10: Kimham Thailand. Gambar 3.11: Dan bao Vietnam. Gambar 3.12: Mandaliong Bugis. Gambar 3.13: Sasando Nusa Tenggara Timur.

11 JENIS DAN KLASIFIKASI 39 Gambar 3.14: Hitek Flores. Gambar 3.15: Keteng-keteng Karo. Gambar 3.16: Valiha Madagaskar. Gambar 3.17: Biola Keltia. Gambar 3.18: Sarangi India Utara. Gambar 3.19: Kontra-bas, dalam ensambel musik Jazz.

12 40 ALAT MUSIK DAWAI Gambar 3.20: Biwang Tibet. Gambar 3.21: Jungga Sumbawa Timur. Gambar 3.22: Saz Turki. Gambar 3.23: Pipa Cina. Gambar 3.24: Tanbur Turki. Gambar 3.25: Cokek Cirebon.

13 JENIS DAN KLASIFIKASI 41 Gambar 3.26: Stembas Papua. 3.3 KLASIFIKASI DAWAI CAMPURAN Cara pengelompokan jenis alat-alat dawai berdasarkan pendekatan Sachs-Horbostel kadangkala tidak sepenuhnya dapat memenuhi satu kriteria penggolongan alat musik, terutama pada jenis alat dawai yang memiliki bentuk dan konstruksi tertentu. Terdapat beberapa alat dawai yang pengelompokannya merupakan kombinasi lebih dari satu kategori, misalnya kora di Afrika. Kora di satu sisi dapat dikelompokkan pada jenis harpa. Sementara itu, di sisi lain juga memenuhi kriteria yang terdapat pada lut. Mengapa bisa demikian? Kora dikelompokan pada jenis lut karena memiliki leher, sebagaimana kriteria yang terdapat pada jenis dawai lut. Namun, dengan susunan dawai-dawai yang tegak lurus dengan kotak

14 42 ALAT MUSIK DAWAI Gambar 3.27: Kora Afrika. Gambar 3.28: Hitek Flores. Gambar 3.29: Celempung Sunda. resonansi suaranya, kora juga dapat dimasukkan pada harpa. Oleh karena itu, pengkategoriannya umumnya dikelompokkan pada jenis alat campuran antara dawai harpa dan dawai lut. Istilah untuk itu disebut juga dengan harp-lut. Alat-alat dawai lain yang tergolong campuran adalah jenis dawai bambu di mana dawai dari alat musik berasal dari tubuh alat musik itu sendiri. Contoh-contohnya adalah hitek di Flores, keteng-keteng di Karo, gondang bulu di Mandailing, guntang di Bali, dan celempung di Jawa Barat. Pada contoh-contoh yang seperti disebutkan, belahan dawai yang terdapat pada alat-alat musik berasal dari kulit luar dari bambu yang menjadi badan dari alat musik itu sendiri. Jika kembali pada kriteria berdasarkan pendekatan Sachs-Hornbostel, maka hitek atau keteng-keteng, gondang bulu, guntang, dan celempung digolongkan sebagai alat musik idiofon (badan alat musik itu sendiri yang menjadi sumber penggetar utama bunyi), di samping kategori kordofon. Untuk kategori alat seperti ini digunakan istilah idiokord, yakni penggabungan antara kategori alat idiofon dengan kordofon.

15 JENIS DAN KLASIFIKASI 43 Gambar 3.30: Letor Flores. Gambar 3.31: Pertunjukkan Siter bambu Filipina. Gambar 3.32: Siter bambu Filipina. Hal yang perlu diingat! Metode untuk melihat penggolongan jenis alat musik dapat berdasarkan pada: 1) Pengidentifikasian terhadap sumber penggetar utama bunyi; 2) Bagaimana posisi dawai terhadap kotak resonansi suaranya? 3) Bagaimana hubungan antara bentuk resonansi suara? dan 4) Apakah alat musik dawai yang ada memiliki leher dan papan jari atau tidak? Jika kita dapat menemukan jawaban terhadap pertanyaan di atas, jawaban tersebut akan membawa kita kepada pendekatan penggolongan sesungguhnya.

16 44 ALAT MUSIK DAWAI BENTUK KELIMA KATEGORI DASAR ALAT Saz Turki Sitar India Obukano Busur Afrika Harpa Kulcapi Karo Hasapi Toba Busur Afrika Krar Saung Gauk Gambus Palembang Busur Brazil Obukano Jungga Chapey Kambodia Katapi Toraja Sape Kalimantan Tanbur Turki

17 MUSIK DAWAI DAN CONTOH ALAT MUSIKNYA JENIS DAN KLASIFIKASI 45 Kayagum Korea Pipa China Rebab Pasisia Kora Afrika Qanun Timur Tengah Hitek Flores Keteng-keteng Karo Sehtar Persia Rebab Jawa Kacapi Sunda Biwang Tibet Kim ham, dulcimer, Muangthai Kontra bas Al ud Arab Sarangi India Valiha Madagaskar Sasando NTT Cokek Cirebon Mandolin Biola Keltia Mandaliong Bugis

18 46 ALAT MUSIK DAWAI

Alat Musik Dawai. Istilah Kordofon. 1.1 Pendahuluan

Alat Musik Dawai. Istilah Kordofon. 1.1 Pendahuluan ALAT MUSIK DAWAI 1 Alat Musik Dawai 1.1 Pendahuluan Alat musik dawai memiliki karakteristik yang berbeda dengan alat musik lainnya, seperti misalnya gendang, gong, atau alat tiup. Alat musik dawai (selanjutnya

Lebih terperinci

Karakteristik dan Cara Memainkan

Karakteristik dan Cara Memainkan KARAKTERISTIK DAN CARA MEMAINKAN 47 Karakteristik dan Cara Memainkan Pada bab terdahulu telah dibicarakan mengenai pengklasifikasian alat dawai, baik melalui pendekatan beberapa budaya masyarakat yang

Lebih terperinci

Ciri Musikal dan Peran Alat Dawai dalam Ensambel/Komposisi

Ciri Musikal dan Peran Alat Dawai dalam Ensambel/Komposisi CIRI MUSIKAL DAN PERAN ALAT DAWAI DALAM ENSAMBEL 71 Ciri Musikal dan Peran Alat Dawai dalam Ensambel/Komposisi 5.1 CIRI MUSIKAL Pembahasan mengenai ciri musikal alat dawai meliputi sistem nada serta ciri

Lebih terperinci

Daftar Gambar BAB 1 DAFTAR GAMBAR 135 NO KETERANGAN SUMBER. Patung malaikat memegang lira Mandolin

Daftar Gambar BAB 1 DAFTAR GAMBAR 135 NO KETERANGAN SUMBER. Patung malaikat memegang lira Mandolin DAFTAR GAMBAR 135 Daftar Gambar BAB 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Patung malaikat memegang lira Mandolin Harpa Barat Sasando Nusa Tenggara Timur Rabab Pasisia Sumbar Ajaeng Korea Hitek Flores Gambus

Lebih terperinci

6.1 ALAT DAWAI DALAM SEJARAH PERADABAN MANUSIA

6.1 ALAT DAWAI DALAM SEJARAH PERADABAN MANUSIA KONTEKS BUDAYA 89 Konteks Budaya 6.1 ALAT DAWAI DALAM SEJARAH PERADABAN MANUSIA Pentingnya alat dawai sebagai bagian ekspresi kebudayaan manusia dapat dilihat berdasarkan penemuan artefak-artefak sejarah

Lebih terperinci

Cymbals Tomtom. Snare Bass drum. Hihat. Gbr Bagian-bagian dari seperangkat drum. Gbr 2.10: Seorang pemusik memainkan seperangkat drum

Cymbals Tomtom. Snare Bass drum. Hihat. Gbr Bagian-bagian dari seperangkat drum. Gbr 2.10: Seorang pemusik memainkan seperangkat drum MUSIK POPULER DI INDONESIA 17 Cymbals Tomtom Snare Bass drum Hihat Gbr. 2.9. Bagian-bagian dari seperangkat drum Gbr 2.10: Seorang pemusik memainkan seperangkat drum Seperti halnya gendang, keberadaan

Lebih terperinci

GONG DAN ALAT-ALAT MUSIK LAIN DALAM ENSAMBEL

GONG DAN ALAT-ALAT MUSIK LAIN DALAM ENSAMBEL GONG DAN ALAT-ALAT MUSIK LAIN DALAM ENSAMBEL 33 GONG DAN ALAT-ALAT MUSIK LAIN DALAM ENSAMBEL VCD 1: VIDEO CD track 2 Ensambel dengan gong Nusantara; track 3 Ensambel dengan gong Mancanegara; track 13 Gamelan,

Lebih terperinci

ALAT MUSIK DAN FENOMENA AKUSTIKA MUSIK GONG

ALAT MUSIK DAN FENOMENA AKUSTIKA MUSIK GONG ALAT MUSIK DAN FENOMENA AKUSTIKA MUSIK GONG 23 ALAT MUSIK DAN FENOMENA AKUSTIKA MUSIK GONG VIDEO CD VCD 1, track 9-12 Demo memainkan rebab, siter, kempul dan gong, saron Jawa Tengah 2.1. Bagaimana Bunyi

Lebih terperinci

Alat Musik Dawai: Tradisi Atau Modern?

Alat Musik Dawai: Tradisi Atau Modern? ALAT MUSIK DAWAI:TRADISI ATAU MODERN? 119 Alat Musik Dawai: Tradisi Atau Modern? 7.1 TRADISI VERSUS MODERN Kita sering mendengar ungkapan klise: Orang kota lebih modern, sedangkan orang desa lebih tradisional,

Lebih terperinci

Buku Pelajaran Kesenian Nusantara Untuk Kelas X

Buku Pelajaran Kesenian Nusantara Untuk Kelas X i Buku Pelajaran Kesenian Nusantara Untuk Kelas X Penulis : Irwansyah Harahap Kontributor : Endo Suanda ii ALAT MUSIK DAWAI Alat Musik Dawai Buku Pelajaran Kesenian Nusantara Untuk Kelas X Penulis: Irwansyah

Lebih terperinci

Contoh Alat Musik Ritmis dan Melodis

Contoh Alat Musik Ritmis dan Melodis Contoh Alat Musik Ritmis dan Melodis 1. ALAT MUSIK RITMIS CONTOH ALAT MUSIK RITMIS Ada beberapa contoh alat musik ritmis tang sering digunakan untuk mengiringi sebuah lagu. 1. GENDANG Gendang atau kendang

Lebih terperinci

SUARA DAN GAYA Instrumentasi 1

SUARA DAN GAYA Instrumentasi 1 SUARA DAN GAYA 45 SUARA DAN GAYA VIDEO CD VCD I: track 13 dan 14 Gamelan Jawa Tengah track 15 Kentangan dan geniqng, Benuaq Kaltim track 16 Gondang Sabangunan, Batak Toba track 17 Gong Waning, flores track

Lebih terperinci

G L O S A R I 121 GLOSARI

G L O S A R I 121 GLOSARI G L O S A R I 121 GLOSARI aerofon (aerophone) : jenis alat musik yang sumber getar utamanya adalah udara, contohnya: suling, serunai, klarinet. akord : paduan beberapa nada yang dibunyikan pada waktu bersamaan

Lebih terperinci

Akustika Bunyi Dawai. pendengarnya. Apa yang dimaksud dengan bunyi? Bagaimana AKUSTIKA BUNYI DAWAI 11. Bunyi/sumber suara. Jembatan suara/kuda-kuda

Akustika Bunyi Dawai. pendengarnya. Apa yang dimaksud dengan bunyi? Bagaimana AKUSTIKA BUNYI DAWAI 11. Bunyi/sumber suara. Jembatan suara/kuda-kuda AKUSTIKA BUNYI DAWAI 11 Akustika Bunyi Dawai Untuk mengetahui bagaimana proses alat dawai dapat menghasilkan bunyi, kita perlu memahami prinsip-prinsip dasar akustika. Ilmu Akustika adalah ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik adalah ilmu atau seni menyusun nada suara yang diurutkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik adalah ilmu atau seni menyusun nada suara yang diurutkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik adalah ilmu atau seni menyusun nada suara yang diurutkan kombinasinya untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan keseimbangan.musik

Lebih terperinci

Kerangka Materi, Narasi, dan Hasil Produk

Kerangka Materi, Narasi, dan Hasil Produk LAMPIRAN Kerangka Materi, Narasi, dan Hasil Produk 85 KERANGKA MATERI VIDEO PEMBELAJARAN MUSIK TRADISIONAL NUSANTARA Materi Pengertian Musik Tradisional Nusantara Lagu Tradisional Nusantara Penggolongan

Lebih terperinci

AKUSTIKA BUNYI DAWAI 11. Akustika Bunyi Dawai

AKUSTIKA BUNYI DAWAI 11. Akustika Bunyi Dawai KUDA-KUDA AKUSTIKA BUNYI DAWAI 11 Akustika Bunyi Dawai Untuk mengetahui bagaimana proses alat dawai dapat menghasilkan bunyi, kita perlu memahami prinsip-prinsip dasar akustika. Ilmu Akustika adalah ilmu

Lebih terperinci

Kumpulan alat alat musik tradisional Indonesia. Di susun oleh kelompok 5 :

Kumpulan alat alat musik tradisional Indonesia. Di susun oleh kelompok 5 : Kumpulan alat alat musik tradisional Indonesia Di susun oleh kelompok 5 : 1. Adji pangestu (ketua) 2. Septi (wakil) 3. Aditya risky indrayanto (anggota) 4. Nanda (anggota) 5. Okta (anggota) 6. Sasa (anggota)

Lebih terperinci

MUSIC PRESENTATION PERFORMED BY JASON (12) GERALD (9) ELSEN (7) HENGKY (11) SAMUEL (24)

MUSIC PRESENTATION PERFORMED BY JASON (12) GERALD (9) ELSEN (7) HENGKY (11) SAMUEL (24) MUSIC PRESENTATION PERFORMED BY JASON (12) GERALD (9) ELSEN (7) HENGKY (11) SAMUEL (24) ALAT MUSIK TRADISIONAL KALIMANTAN SULAWESI KALIMANTAN OPENING/ PEMBUKAAN ALAT-ALAT MUSIK KALIMANTAN A SHORT HISTORY

Lebih terperinci

Alat Musik Bambu Asli Indonesia Yang Hampir Punah

Alat Musik Bambu Asli Indonesia Yang Hampir Punah Alat Musik Bambu Asli Indonesia Yang Hampir Punah Bambu merupakan tanaman yang ditemui di Indonesia, dimana terdapat sekitar 60 spesies bambu dari sekitar 1000 spesies bambu di dunia. Indonesia sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Batak Toba yang sebagian besar berdomisili di pulau Sumatera tepatnya di

BAB I PENDAHULUAN. Batak Toba yang sebagian besar berdomisili di pulau Sumatera tepatnya di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batak Toba merupakan salah satu etnik (suku) besar di Indonesia. Suku Batak Toba yang sebagian besar berdomisili di pulau Sumatera tepatnya di Sumatera Utara

Lebih terperinci

MUSIK ANSAMBEL. A. Pengertian dan Jenis Musik Ansambel. Musik ansambel adalah bermain musik secara. bersama-sama dengan menggunakan beberapa

MUSIK ANSAMBEL. A. Pengertian dan Jenis Musik Ansambel. Musik ansambel adalah bermain musik secara. bersama-sama dengan menggunakan beberapa Kompetensi Dasar 1. Menjelaskan simbol tempo dalam lagu 2. Menjelaskan makna ansambel 3. Menghubungkan antara simbol nada dengan elemen musik 4. Menghubungkan simbol nada dengan tempo dalam lagu 5. Memainkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana untuk mengekspresikan apa yang kita rasakan, dari dalam diri kita.kesenian dalam Suku Karo sangat beraneka

Lebih terperinci

2016 PENERAPAN MATERI PELATIHAN MARIMBA D ALAM 2009 CAROLINA GOLD PERCUSSION D I MARCHING BAND GITA SWARA SPANSA KALIMANTAN TENGAH

2016 PENERAPAN MATERI PELATIHAN MARIMBA D ALAM 2009 CAROLINA GOLD PERCUSSION D I MARCHING BAND GITA SWARA SPANSA KALIMANTAN TENGAH 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Musik pada dasarnya adalah bunyi yang diungkapkan melalui pola ritme yang teratur dan melodi yang indah. Musik tercipta menggunakan berbagai media seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. identik dengan nada-nada pentatonik contohnya tangga nada mayor Do=C, maka

BAB I PENDAHULUAN. identik dengan nada-nada pentatonik contohnya tangga nada mayor Do=C, maka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik merupakan bunyi yang terorganisir dan tersusun menjadi karya yang dapat dinikmati oleh manusia. Musik memiliki bentuk dan struktur yang berbeda-beda dan bervariasi.

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM. Penyusun: Tim

MODUL PRAKTIKUM. Penyusun: Tim MODUL PRAKTIKUM Penyusun: Tim PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015 BUKU PANDUAN PANDUAN PRAKTIKUM PENDIDIKAN SENI MUSIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian Batak secara umum dibagi menjadi 2(dua) bagian yaitu Gondang

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian Batak secara umum dibagi menjadi 2(dua) bagian yaitu Gondang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian Batak secara umum dibagi menjadi 2(dua) bagian yaitu Gondang Sabangunan dan Gondang Batak. Gondang Sabangunan (Gondang Bolon) untuk mengiringi upacara adat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ALAT MUSIK DAN TARIAN

BAB IV ANALISIS ALAT MUSIK DAN TARIAN BAB IV ANALISIS ALAT MUSIK DAN TARIAN A. ALAT MUSIK A.1 SASANDU Sasandu adalah alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara dipetik. Alat musik dari Rote ini berbentuk tabung panjang yang terbuat dari

Lebih terperinci

BAHAN USBN AKORD. = 2 1 ½ m = 1 ½ 2 dim = 1 ½ - 1 ½ M 7 = 2 1 ½ - 2 m 7 = 1 ½ 2-1 ½ 7 = 2 1 ½ - 1 ½ Sus 4 = = 2 ½ - 1 Sus 2 = = 1 2 ½

BAHAN USBN AKORD. = 2 1 ½ m = 1 ½ 2 dim = 1 ½ - 1 ½ M 7 = 2 1 ½ - 2 m 7 = 1 ½ 2-1 ½ 7 = 2 1 ½ - 1 ½ Sus 4 = = 2 ½ - 1 Sus 2 = = 1 2 ½ AKORD BAHAN USBN M = 2 1 ½ m = 1 ½ 2 dim = 1 ½ - 1 ½ M 7 = 2 1 ½ - 2 m 7 = 1 ½ 2-1 ½ 7 = 2 1 ½ - 1 ½ Sus 4 = 1 4 5 = 2 ½ - 1 Sus 2 = 1 2 5 = 1 2 ½ MUSIK KONTEMPORER Ciri-Ciri Seni Kontemporer secara umum

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PARA AHLI (EXPERT) TERHADAP MEDIA BUKU DIGITAL PADA PELAJARAN SENI MUSIK

DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PARA AHLI (EXPERT) TERHADAP MEDIA BUKU DIGITAL PADA PELAJARAN SENI MUSIK LAMPIRAN 54 LAMPIRAN I DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PARA AHLI (EXPERT) TERHADAP MEDIA BUKU DIGITAL PADA PELAJARAN SENI MUSIK I. Identitas Peneliti Nama : Hector Fernandez NIM : 05208244044 II. Identitas Ahli

Lebih terperinci

TIGA KONSEP PENTING: VARIASI, PENGOLAHAN DAN KAIT-MENGAIT. 6.1. Variasi

TIGA KONSEP PENTING: VARIASI, PENGOLAHAN DAN KAIT-MENGAIT. 6.1. Variasi TIGA KONSEP PENTING: VARIASI, PENGOLAHAN DAN KAIT-MENGAIT 77 TIGA KONSEP PENTING: VARIASI, PENGOLAHAN DAN KAIT-MENGAIT Pada bab ini, kita akan membahas tiga konsep teknis yang penting dalam musik Indonesia.

Lebih terperinci

RUBIANA, 2015 PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA

RUBIANA, 2015 PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik adalah bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan telinga kita atau mengkomunikasikan perasaan atau suasana hati. Musik mempunyai ritme, melodi, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya, tidak hanya dari suku bangsa yang ada di Nusantara tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya, tidak hanya dari suku bangsa yang ada di Nusantara tetapi juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota Medan merupakan salah satu kota yang sangat heterogen dari segi penduduknya, tidak hanya dari suku bangsa yang ada di Nusantara tetapi juga suku bangsa

Lebih terperinci

G O N G 1.1. Pendahuluan

G O N G 1.1. Pendahuluan 1 1.1. Pendahuluan Dalam buku ini kita akan mempelajari banyak hal yang berhubungan dengan satu alat musik yang secara teknis disebut gong. Anda mungkin sudah terbiasa mengenal sebuah gong. Alat musik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Musik keroncong adalah musik asli yang biasa menjadi salah satu aset

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Musik keroncong adalah musik asli yang biasa menjadi salah satu aset 11 BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Perkembangan Musik Keroncong Musik keroncong adalah musik asli yang biasa menjadi salah satu aset kekayaan budaya bangsa, akan tetapi kita pun tidak bisa dengan asal-asalan

Lebih terperinci

Seni Musik Tradisional Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat

Seni Musik Tradisional Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat Seni Musik Tradisional Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri dari ribuan pulau yang terbentang dari Papua hingga Aceh. Dari sekian banyaknya pulau beserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang pun dipengaruhi oleh kehidupan masyarakatya.

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang pun dipengaruhi oleh kehidupan masyarakatya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan merupakan unsur-unsur budi daya luhur yang indah, misalnya; kesenian, sopan santun, ilmu pengetahuan. Hampir setiap daerah yang ada di berbagai pelosok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melayu merupakan salah satu kelompok etnik (ras) besar di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Melayu merupakan salah satu kelompok etnik (ras) besar di dunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melayu merupakan salah satu kelompok etnik (ras) besar di dunia. Berdasarkan penyebaran dan perpindahannya, asal mula penduduk sebagian besar di Asia Tenggara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki beragam kebudayaan, tradisi, etnis serta bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki beragam kebudayaan, tradisi, etnis serta bahasa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia memiliki beragam kebudayaan, tradisi, etnis serta bahasa yang membentang diseluruh wilayah Nusantara. Salah satu bentuk kekayaan budaya yang dimiliki

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan adalah produk atau hasil yang dilakukan atau diciptakan oleh sekelompok masyarakat dalam berbagai aktifitas kegiatan yang mempunyai tujuan sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tari, seni ukir, seni tekstil, seni patung, serta seni musik.

BAB I PENDAHULUAN. tari, seni ukir, seni tekstil, seni patung, serta seni musik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia dikenal dengan keberagaman suku dan etnisnya, setiap suku dan etnis tentunya memiliki kekhasan ada istiadat dan budaya masingmasing. Dalam

Lebih terperinci

KAJIAN IKONOLOGI PADA DESAIN GITAR ELEKTRIK

KAJIAN IKONOLOGI PADA DESAIN GITAR ELEKTRIK PENELITIAN KAJIAN IKONOLOGI PADA DESAIN GITAR ELEKTRIK Disusun Oleh : Nama : Ali Ramadhan PROGRAM STUDI DESAIN PRODUK FAKULTAS TEKNIK PERENCANAAN DAN DESAIN UNIVERSITAS MERCU BUANA 2010 PENGANTAR Desain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karo merupakan merupakan salah satu etnis di provinsi Sumatera Utara yang

BAB I PENDAHULUAN. Karo merupakan merupakan salah satu etnis di provinsi Sumatera Utara yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karo merupakan merupakan salah satu etnis di provinsi Sumatera Utara yang memiliki kebudayaan tersendiri. Salah satu unsur kebudayaan itu adalah musik 1. Musik di dalam

Lebih terperinci

Bentuk Pembelajaran Teknik Permainan. Instrumen Keroncong

Bentuk Pembelajaran Teknik Permainan. Instrumen Keroncong Bentuk Pembelajaran Teknik Permainan Instrumen Keroncong Oleh : Agus Untung Yulianta Musik keroncong merupakan nama dari instrumen musik sejenis ukulele yang dimainkan dengan teknik arppegio, tirando,

Lebih terperinci

BAB II MUSIK TIUP PADA UPACARA ADAT KEMATIAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI KOTA MEDAN

BAB II MUSIK TIUP PADA UPACARA ADAT KEMATIAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI KOTA MEDAN BAB II MUSIK TIUP PADA UPACARA ADAT KEMATIAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI KOTA MEDAN 2.1 Deskripsi Masyarakat Batak Toba di Kota Medan 2.1.1 Etnografi Kota Medan Kota Medan merupakan ibukota provinsi

Lebih terperinci

BERKARYA,APRESISASI,DAN KRITIK SENI

BERKARYA,APRESISASI,DAN KRITIK SENI BERKARYA,APRESISASI,DAN KRITIK SENI A.BERKARYA 1.Seni Rupa 3 Dimensi Pembuatan karya seni rupa tiga dimensi yang paling sederhana sekalipun dilakukan dalam sebuah proses berkarya. Tahapan dalam berkarya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memainkan musik memerlukan media atau alat penghasil bunyi.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memainkan musik memerlukan media atau alat penghasil bunyi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia memainkan musik memerlukan media atau alat penghasil bunyi. Diawali dari berbagai macam proses dan melalui beragam bentuk yang manusia ciptakan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tugas Akhir

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tugas Akhir BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum penelitian yang dilakukan, terdiri dari latar belakang, identifikasi masalah, tujuan tugas akhir, lingkup tugas akhir, metodologi tugas akhir,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Kelompok pemain gambus (Dokumentasi Tengku Firdaus)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Kelompok pemain gambus (Dokumentasi Tengku Firdaus) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Musik gambus merupakan salah satu kesenian daerah yang terdapat di Sungai Apit Kabupaten Siak, Riau. Musik gambus umumnya dibawakan oleh orkes gambus. Saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai dalam upacara ritual maupun pertunjukan kesenian yaitu gendang lima

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai dalam upacara ritual maupun pertunjukan kesenian yaitu gendang lima BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karo merupakan salah satu etnis di Sumatera Utara yang sangat kaya akan Kesenian. Salah satu dari kesenian yang terus berkembang hingga saat ini adalah seni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan cerita, puisi, ide atau adegan. Bagian instrumental pada

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan cerita, puisi, ide atau adegan. Bagian instrumental pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik Programa adalah musik instrumental yang besar pada abad ke-19 berhubungan dengan cerita, puisi, ide atau adegan. Bagian instrumental pada programa dapat mewakili

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Musik gamelan telah menjadi identitas budaya masyarakat Indonesia, karena telah hidup membudaya dan menjadi tradisi pada kehidupan masyarakat dalam kurun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik adalah salah satu hasil dari proses kebudayaan manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik adalah salah satu hasil dari proses kebudayaan manusia dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik adalah salah satu hasil dari proses kebudayaan manusia dalam bentuk bunyi-bunyian yang memiliki unsur-unsur melodi, irama, dan tempo. Musik juga merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia didalam era globalisasi sangat pesat perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia didalam era globalisasi sangat pesat perkembangannya BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia didalam era globalisasi sangat pesat perkembangannya hampir disemua bidang termasuk bidang kesenian terkhusus seni musiknya, dimana terjadi

Lebih terperinci

Alat musik tradisional dari jawa barat. Alat musik tradisional dari jawa tengah. Alat musik tradisional dari maluku. *Angklung

Alat musik tradisional dari jawa barat. Alat musik tradisional dari jawa tengah. Alat musik tradisional dari maluku. *Angklung Alat musik tradisional dari jawa barat *Angklung cara memainkan angklung: dengan cara diyoyang atau digetarkan sehingga menghasilkan nada tertentu. Alat musik tradisional dari jawa tengah *Gamelan Cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembentuknya, antara lain kuningan, logam, kayu, tanduk, bambu, dan lain

BAB I PENDAHULUAN. pembentuknya, antara lain kuningan, logam, kayu, tanduk, bambu, dan lain BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara umum pengertian musik tiup adalah alat musik yang bunyinya bersumber dari getaran udara atau aerofon dan cara memainkannya adalah dengan cara meniupnya.

Lebih terperinci

BAB II TRADISI KEBUDAYAAN MUSIK BATAK TOBA. yang tinggal di Sumatera Utara. Empat kelompok etnik lainnya yaitu Pakpak,

BAB II TRADISI KEBUDAYAAN MUSIK BATAK TOBA. yang tinggal di Sumatera Utara. Empat kelompok etnik lainnya yaitu Pakpak, BAB II TRADISI KEBUDAYAAN MUSIK BATAK TOBA 2.1 Gambaran Umum Masyarakat Batak Toba Batak Toba merupakan salah satu suku dari lima kelompok etnik suku Batak yang tinggal di Sumatera Utara. Empat kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik keroncong telah menjadi bagian dari budaya musik bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Musik keroncong telah menjadi bagian dari budaya musik bangsa BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Musik keroncong telah menjadi bagian dari budaya musik bangsa Indonesia. Di dalamnya terdapat karekteristik yang mengandung nilai nilai budaya bangsa Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Batak Toba adalah salah satu etnis yang terdapat di Sumatera Utara. Etnis

BAB I PENDAHULUAN. Batak Toba adalah salah satu etnis yang terdapat di Sumatera Utara. Etnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batak Toba adalah salah satu etnis yang terdapat di Sumatera Utara. Etnis Batak Toba termasuk dalam Sub Etnis Batak, yang diantaranya adalah, Karo, Pakpak,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dengan banyak suku dan budaya yang berbeda menjadikan Indonesia sebagai bangsa

Lebih terperinci

Wujud Garapan Anda Bhuwana Kiriman I Kadek Alit Suparta, Mahasiswa PS Seni Karawitan, ISI Denpasar. Instrumentasi dan Fungsi Instrumen

Wujud Garapan Anda Bhuwana Kiriman I Kadek Alit Suparta, Mahasiswa PS Seni Karawitan, ISI Denpasar. Instrumentasi dan Fungsi Instrumen Wujud Garapan Anda Bhuwana Kiriman I Kadek Alit Suparta, Mahasiswa PS Seni Karawitan, ISI Denpasar. Wujud merupakan salah satu aspek yang paling mendasar, yang terkandung pada semua benda atau peristiwa

Lebih terperinci

PERANAN ALAT MUSIK KEYBOARD PADA MUSIK TRADISIONAL MASYARAKAT KARO

PERANAN ALAT MUSIK KEYBOARD PADA MUSIK TRADISIONAL MASYARAKAT KARO PERANAN ALAT MUSIK KEYBOARD PADA MUSIK TRADISIONAL MASYARAKAT KARO Lamhot Basani Sihombing Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Peranan dan fungsi pada alat-alat musik tradisional

Lebih terperinci

PERANAN GRUP MUSIK MARSADA BAND DALAM MEMPOPULERKAN MUSIK TRADISIONAL BATAK TOBA KE MANCANEGARA. Lando M.P. Manalu ABSTRAK

PERANAN GRUP MUSIK MARSADA BAND DALAM MEMPOPULERKAN MUSIK TRADISIONAL BATAK TOBA KE MANCANEGARA. Lando M.P. Manalu ABSTRAK PERANAN GRUP MUSIK MARSADA BAND DALAM MEMPOPULERKAN MUSIK TRADISIONAL BATAK TOBA KE MANCANEGARA Lando M.P. Manalu 05310803 ABSTRAK Musik tradisional yang berkembang di Indonesia sangat banyak ragamnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ragam etnik, seperti Batak Toba, Karo, Pakpak-Dairi, Simalungun, Mandailing,

BAB I PENDAHULUAN. ragam etnik, seperti Batak Toba, Karo, Pakpak-Dairi, Simalungun, Mandailing, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumatera Utara adalah sebuah Provinsi di Indonesia yang memiliki beraneka ragam etnik, seperti Batak Toba, Karo, Pakpak-Dairi, Simalungun, Mandailing, Melayu dan Nias.

Lebih terperinci

Gambar bagian-bagian gitar

Gambar bagian-bagian gitar Modul 5 Kegiatan Belajar 3 BERMUSIK Adapun macam-macam instrumen musik yang dipelajari di Sekolah Dasar antara lain: 1. Instrumen gitar Gitar termasuk alat musik chordophone (dimainkan dengan cara diperik/pluck).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diterima dan dirasakan oleh pencipta atau pengamat seni.

BAB I PENDAHULUAN. diterima dan dirasakan oleh pencipta atau pengamat seni. 1 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Negara Indonesia adalah merupakan suatu negara yang terdiri dari beriburibu pulau dengan berbagai ragam suku bangsa dan adat istiadat, seni dan budayanya tentu berbeda-beda.

Lebih terperinci

Makna dan Peranan Musik

Makna dan Peranan Musik MUSIK NUSANTARA Makna dan Peranan Musik Ragam dan Peranan Musik SENI SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI adalah media untuk media untuk mencurahkan perasaan dan pikiran, media untuk berkomunikasi, pemersatu dan

Lebih terperinci

PEMBUATAN INSTRUMEN TIUP BALOBAT

PEMBUATAN INSTRUMEN TIUP BALOBAT 10 PEMBUATAN INSTRUMEN TIUP BALOBAT Abraham Roma Virganta Abstrak Musik tradisional Karo sebagai salah satu bentuk kebudayaan adalah merupakan peninggalan dari leluhurnya, sebuah komitmen bagi suku karo

Lebih terperinci

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006 (SK) dan (KD) Mata Pelajaran Sumber: KTSP 2006 52. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana

Lebih terperinci

BAB IV Konsep dan Tema Perancangan

BAB IV Konsep dan Tema Perancangan BAB IV Konsep dan Tema Perancangan 4.1 Konsep Hybrid Setelah dipaparkan secara singkat diatas mengenai penggabungan dua unsur antara tradisional dan modern, pada bagian ini akan dibahas lebih dalam lagi

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. lahir ide, gagasan, benda, maupun produk budaya lainnya. Produk-produk budaya

BAB I. Pendahuluan. lahir ide, gagasan, benda, maupun produk budaya lainnya. Produk-produk budaya BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang memiliki akal, pikiran, dan rasa. Di dalam kehidupan yang dijalani manusia banyak terdapat cara hidup yang kompleks. Cara hidup

Lebih terperinci

JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FUNGSI, TEKNIK PERMAINAN INSTRUMENN DAN BENTUK PENYAJIAN MUSIK TRADISIONAL GONDANG G HASAPI KELUARGA SENI BATAK JAPARIS BAGI MASYARAKAT BATAK TOBA DI YOGYAKARTA RINGKASANN SKRIPSI Oleh Awal Ahmad Syahputra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 44 : Tablatular Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 44 : Tablatular Latar Belakang Masalah Gambar 44 : Tablatular... 68 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Simalungun adalah salah satu kelompok etnis yang ada di wilayah Provinsi Sumatera Utara. Etnis Simalungun merupakan

Lebih terperinci

DESKRIPSI ADANYA EFEKTIFITAS IRINGAN ANSAMBEL MUSIK PADA KEGIATAN PADUAN SUARA MAHASISWA DALAM PERTUNJUKAN / PEMENTASAN DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

DESKRIPSI ADANYA EFEKTIFITAS IRINGAN ANSAMBEL MUSIK PADA KEGIATAN PADUAN SUARA MAHASISWA DALAM PERTUNJUKAN / PEMENTASAN DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN DESKRIPSI ADANYA EFEKTIFITAS IRINGAN ANSAMBEL MUSIK PADA KEGIATAN PADUAN SUARA MAHASISWA DALAM PERTUNJUKAN / PEMENTASAN DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN Oleh : Danny Ivanno Ritonga, M.Pd*) Abstrak Rasa ritmik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Etnik Pesisir merupakan salah satu etnik yang mendiami daerah pesisir

BAB I PENDAHULUAN. Etnik Pesisir merupakan salah satu etnik yang mendiami daerah pesisir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Etnik Pesisir merupakan salah satu etnik yang mendiami daerah pesisir pantai bagian barat Sumatera Utara., tepatnya di daerah Sibolga dan Tapanuli Tengah. Secara

Lebih terperinci

SUSUNAN MUSIK: PERANAN GONG DALAM ENSAMBEL Peranan Ritmis dan Struktural Pemegang Mat

SUSUNAN MUSIK: PERANAN GONG DALAM ENSAMBEL Peranan Ritmis dan Struktural Pemegang Mat SUSUNAN MUSIK: PERANAN GONG DALAM ENSAMBEL 53 SUSUNAN MUSIK: PERANAN GONG DALAM ENSAMBEL Dalam bab 4 kita telah mempelajari beberapa cara untuk membedakan antara jenis atau komposisi musik yang satu dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jubelando O Tambunan, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jubelando O Tambunan, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai ciri keanekaragaman budaya yang berbeda tetapi tetap satu. Indonesia juga memiliki keanekaragaman agama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kapuas Hulu adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. Kapuas Hulu adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kapuas Hulu adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Kalimantan Barat, berbatasan dengan Sabah serta Serawak Malaysia di sebelah utara, di sebelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh manusia melalui aktivitas-aktivitas sehari-hari seperti dalam waktu berjalan,

BAB I PENDAHULUAN. oleh manusia melalui aktivitas-aktivitas sehari-hari seperti dalam waktu berjalan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan suatu ungkapan hati, pikiran dan perasaan manusia yang dibentuk dalam suatu karya seorang komponis dan dituangkan dalam bentukbentuk yang terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berekspresi melalui kesenian merupakan salah satu aktivitas manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berekspresi melalui kesenian merupakan salah satu aktivitas manusia yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berekspresi melalui kesenian merupakan salah satu aktivitas manusia yang sangat umum dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai Negara yang banyak memiliki beragam

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PARIWISATA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PARIWISATA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8)

2017, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8) LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.214, 2017 ADMINISTRASI. Pemerintahan. Kementerian Pariwisata. Penyelenggaraan. Perubahan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

Warisan kerajaan Majapahit adalah. Tari Topeng Klana. Tari Topeng Gunungsari

Warisan kerajaan Majapahit adalah. Tari Topeng Klana. Tari Topeng Gunungsari SENI TARI Jenis,Peran dan Perkembangan Tari Nusantara Secara Pasti sulit menghitung jenis Tari Tradisional Suatu tari tradisional diciptakan, hidup dan berkembang pada suatu wilayah etnik dan budaya tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Utara. Secara geografis, wilayah Karo terletak di antara 02 o o 19 LU dan 97 o 55

BAB I PENDAHULUAN. Utara. Secara geografis, wilayah Karo terletak di antara 02 o o 19 LU dan 97 o 55 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karo merupakan salah satu suku bangsa yang berada di Provinsi Sumatera Utara. Secara geografis, wilayah Karo terletak di antara 02 o 50 03 o 19 LU dan 97 o

Lebih terperinci

14 Alat Musik Tradisional Jawa Tengah, Gambar dan Penjelasannya

14 Alat Musik Tradisional Jawa Tengah, Gambar dan Penjelasannya 14 Alat Musik Tradisional Jawa Tengah, Gambar dan Penjelasannya Alat musik tradisional asal Jawa Tengah (Jateng) mencakup gambarnya, fungsinya, penjelasannya, cara memainkannya dan keterangannya disajikan

Lebih terperinci

MARKET BRIEF PRODUK INSTRUMEN MUSIK DI HUNGARIA

MARKET BRIEF PRODUK INSTRUMEN MUSIK DI HUNGARIA MARKET BRIEF PRODUK INSTRUMEN MUSIK DI HUNGARIA KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan YME, karena hanya dengan berkat dan rahmatnya, kami dapat melaksanakan penulisan Market Brief perdagangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bereaksi, dan merespon sebagai hasil dari pengalaman dengan suatu cara yang

BAB I PENDAHULUAN. bereaksi, dan merespon sebagai hasil dari pengalaman dengan suatu cara yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran memiliki beberapa komponen yaitu: tujuan pengajaran, peserta didik, guru, perencanaan pengajaran, strategi pembelajaran, media pengajaran, dan evaluasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Kecerdasan dapat didefinisikan sebagai kumpulan kapasitas seseorang

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Kecerdasan dapat didefinisikan sebagai kumpulan kapasitas seseorang BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Pengertian Kecerdasan Kecerdasan dapat didefinisikan sebagai kumpulan kapasitas seseorang untuk bereaksi searah dengan tujuan, berpikir rasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Belitung Timur merupakan bagian dari wilayah Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Belitung Timur merupakan bagian dari wilayah Provinsi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang merupakan bagian dari wilayah Provinsi Bangka Belitung. Dari data Badan Pusat Statistik, secara geografis terletak antara 107 45 BT sampai 108 18 BT dan 02 30 LS sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di zaman modern, mereka tetap melanjukan tradisi leluhurnya, seperti yang dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. di zaman modern, mereka tetap melanjukan tradisi leluhurnya, seperti yang dapat dilihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Batak Toba 1 adalah masyarakat yang mewarisi adat leluhur.kendati hidup di zaman modern, mereka tetap melanjukan tradisi leluhurnya, seperti yang

Lebih terperinci

JUDUL PENELITIAN: PENGARUH BENDA CAIR TERHADAP PEROLEHAN TANGGANADA PENTATONIK JAWA (PÉLOG-SLÉNDRO) PADA GELAS. Pengusul:

JUDUL PENELITIAN: PENGARUH BENDA CAIR TERHADAP PEROLEHAN TANGGANADA PENTATONIK JAWA (PÉLOG-SLÉNDRO) PADA GELAS. Pengusul: Kode/Nama Rumpun Ilmu: 801/ Pendidikan Anak Usia Dini USULAN PENELITIAN HIBAH BERSAING JUDUL PENELITIAN: PENGARUH BENDA CAIR TERHADAP PEROLEHAN TANGGANADA PENTATONIK JAWA (PÉLOG-SLÉNDRO) PADA GELAS Pengusul:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. T.A 2010/2011 s.d. T.A 2011/2012) berturut-turut di program studi Etnomusikologi,

BAB I PENDAHULUAN. T.A 2010/2011 s.d. T.A 2011/2012) berturut-turut di program studi Etnomusikologi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu mata kuliah praktek yang saya ikuti selama empat semester (sejak T.A 2010/2011 s.d. T.A 2011/2012) berturut-turut di program studi Etnomusikologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERANCANGAN Seiring dengan kemajuan zaman, tradisi dan kebudayaan daerah yang pada awalnya dipegang teguh, di pelihara dan dijaga keberadaannya oleh setiap suku, kini

Lebih terperinci

6 Semua negara di Oceania, kecuali Australia dan Selandia Baru (New Zealand).

6 Semua negara di Oceania, kecuali Australia dan Selandia Baru (New Zealand). GEOGRAFI KELAS XII IPS - KURIKULUM 2013 24 Sesi NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG : 2 A. PENGERTIAN NEGARA BERKEMBANG Negara berkembang adalah negara yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi rendah, standar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Warna, Cerita, dan Kursi Tua Warna, Cerita, dan Kursi Tua merupakan judul komposisi penulis yang terdiri dari kata warna, cerita, dan kursi tua. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung unsur-unsur irama, melodi, dan tempo. Disamping itu, musik juga merupakan hasil dari

Lebih terperinci

Lampiran 1 67

Lampiran 1 67 Lampiran 1 67 Lapiran 2 68 Lampiran 3 69 Lampiran 4 70 Lampiran 5 71 72 Lampiran 6 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar SK : KD : 8. Memahami Berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Samosir merupakan salah satu daerah pariwisata yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Samosir merupakan salah satu daerah pariwisata yang cukup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kabupaten Samosir merupakan salah satu daerah pariwisata yang cukup terkenal di Indonesia.Keindahan alam dan pemandangan serta banyaknya peninggalan-peninggalan

Lebih terperinci

Gamelan, Orkestra a la Jawa

Gamelan, Orkestra a la Jawa Gamelan, Orkestra a la Jawa Gamelan jelas bukan musik yang asing. Popularitasnya telah merambah berbagai benua dan telah memunculkan paduan musik baru jazz-gamelan, melahirkan institusi sebagai ruang belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Batak Toba adalah salah satu suku yang terdapat di Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Batak Toba adalah salah satu suku yang terdapat di Sumatera 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat Batak Toba adalah salah satu suku yang terdapat di Sumatera Utara. Suku Batak Toba termasuk dalam sub etnis Batak, yang diantaranya adalah, Karo, Pakpak,

Lebih terperinci