Sub Modul 7: Dalil Keempat - Qiyas
|
|
- Yanti Kartawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Sub Modul 7: Dalil Keempat - Qiyas Definisi Qiyas adalah menyamakan hukum sebuah perkara yang belum memiliki hukum dengan perkara lain yang sudah memiliki hukum disebabkan kesamaan dalam illat hukumnya (Khallaf, 2003). Illat adalah sesuatu yang karena keberadaannya maka hukum menjadi ada (Khalil, 2010). Artinya yang menjadi penghubung proses penyamaan atau analogi dua perkara ini adalah kesamaan illat. Argumentasi Penggunaan Qiyas Qiyas tentu mesti disandarkan pada illat yang terdapat pada dalil yang tercantum di dalam Al Quran, Sunnah dan Ijma Sahabat. Arahan Rasulullah saw untuk menggunakan qiyas misalnya terdapat pada hadits riwayat Abu Daud no 2037 yang juga terdapat pada Ahmad, Darimi dan Baihaqi yang artinya: Dari Umar bin Khathab, ia berkata: Suatu hari gairahku terbangkitkan, sehingga aku mencium istriku dalam keadaan shaum. Kemudian aku datang kepada Nabi saw dan berkata, Hari ini aku telah melakukan perkara yang besar. Aku telah mencium istriku dalam keadaan shaum. Kemudian Rasulullah berkata, Bagaimana pendapatmu jika engkau berkumur-kumur dengan air dalam keadaan shaum? Aku berkata, Tidak apa-apa. Kemudian Rasul saw berkata: Kalau begitu mengapa (mencium istri dalam keadaan shaum) tidak boleh? Juga dalam dialog antara Umar bin Khathab dan Ali bin Abi Thalib saat penetapan qishash bagi pembunuh. Qishash adalah hukum berupa balasan setimpal bagi orang yang melakukan pembunuhan disengaja. Umar pernah ragu dalam memutuskan qishash bagi tujuh orang pembunuh yang menghilangkan nyawa satu orang. Saat itu Ali memberikan pandangan: Wahai Amirul Mukminin, bagaimana pendapatmu apabila ada sekelompok manusia yang berserikat melakukan pencurian, apakah engkau akan memotong tangan mereka semua? Umar menjawab, Benar. Lalu Ali berkata, Begitu juga dengan qishash.
2 ذ ذ ذ Rukun Qiyas Ada empat rukun qiyas. Rukun artinya, bila tidak terpenuhi salah satunya saja, maka qiyas menjadi tidak sah. Keempat rukun tersebut adalah: 1. Al Ashlu, yakni perkara yang hukumnya disebutkan dalam nash dan menjadi sumber qiyas. 2. Al Far u, yakni peristiwa yang hukumnya tidak disebutkan dalam nash yang akan diqiyaskan kepada al ashlu. 3. Al Hukmul Ashliy, yaitu hukum syara yang terdapat pada nash dalam perkara asal, sebagai dasar hukum bagi perkara yang akan diqiyaskan. 4. Al Illat, yaitu sebab hukum al ashlu yang akan menjadi penghubung antara perkara asal dengan perkara yang diqiyaskan. Contoh qiyas misalnya adalah penganalogian jual beli dengan aktivias lain yang melalaikan shalat Jumat. Dengan bersandar kepada nash yang terdapat dalam Al-Quran surat Al Jumuah ayat 9 dan 10 diperoleh al ashlu atau perkara pokoknya adalah ketidak bolehan jual beli saat dikumandangkan adzan Jumat. ذ ك ر إ ل ا ه ي ٱ ل ي ن ي أ م و ا ن ود ي ل ل ذ صلو ة م ن ي و ا إ ذ ءامن ة ٱ ل م ع ٱسع و ا ف ٱ لل ذر وا و ٱ ل ي ع ٩ ذ لك م إ ن ك نت م تع لم ون ي ذ ل ك م خ فإ ذا ت ق ض ي فٱنت ش ٱل ذ صلو ة ر ض ف وا ٱ ل ١٠ م ن فض غ وا ٱبت و ر وا ٱذك ل ٱ لل و ذ ٱ لل ث ي ا ذ لعل ذ ك م ت ف ل ح ون ك
3 9. Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. 10. Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (TQS Al Jumuah, 62: 9-10). Al Far u atau perkara cabang misalnya adalah menyelenggarakan seminar saat shalat Jumat. Al hukmul ashliy atau hukum asal jual beli saat adzan Jumat adalah tidak boleh. Illat pada penganalogian ini adalah melalaikan shalat Jumat. Mengingat keempat rukun telah terpenuhi maka qiyas pada penganalogian kedua perkara ini berfungsi. Hasilnya adalah bahwa menyelenggarakan seminar atau yang semisal dengan itu adalah tidak boleh. Jenis-Jenis Illat Diskusi paling menarik dan mendasar dalam qiyas adalah mengenai illat. Mengapa? Karena illat adalah penentu qiyas dalam dilakukan ataukah tidak. Illat inilah yang menjadi rantai penghubung antara perkara asal atau perkara pokok, dengan perkara cabang atau perkara yang diqiyaskan. Qiyas adalah area mujtahid. Artinya, qiyas hanya valid dilakukan oleh seseorang yang berkapasitas sebagai mujtahid. Syarat-syarat mujtahid akan dijelaskan pada penjelasan berikutnya. Pembahasan tentang qiyas adalah pembahasan yang sangat mendalam. Pada bagian ini dijelaskan dasar pengetahuan mengenai illat. Sebagaimana dijelaskan pada bagian sebelumnya, illat adalah sebab hukum yang menjadi penghubung antara perkara asal dengan perkara yang diqiyaskan. Illat ada dua jenis yakni,
4 Pertama, dikenal sebagai illat syar iyyah atau illat yang berdasar kepada nash yaitu illat yang terdapat di dalam nash Al Quran, As Sunnah dan atau Ijma Sahabat. Ketika melakukan analisis terhadap nash, Illat di dalam nash bisa didapatkan melalui salah satu dari keempat cara berikut: secara jelas (shurarah), penunjukkan (dilalah), penggalian (istinbath), dan diqiyaskan. Kedua, dikenal sebagai illat aqliyah yaitu illat yang didapatkan dengan menggunakan logika semata tanpa berdasar kepada keterangan tercantum di dalam nash. Illat aqliyah atau illat rasional adalah mengqiyaskan sebuah perkara dengan perkara lain sekedar adanya kemiripan menurut akal, bukan disandarkan kepada dalil syara.
5 Sub Modul 8: Dalil yang Diperselisihkan Bila sebelumnya kita telah membahas dalil yang disepakati, ada pula dalil yang diperselisihkan atau sebagian menyebutnya sebagai bukan dalil, meliputi: istihsan, al mashlahah al mursalah, urf, istishaab, syar u man qablana dan madzhab sahabat. Istihsan Istihsan menurut bahasa adalah mengganggap baik sesuatu. Istihsan menurut ulama ushul adalah beralihnya pemikiran seorang mujtahid dari qiyas yang nyata kepada qiyas yang samar atau dari hukum umum ke hukum perkecualian (Khallaf, 2003). Pergeseran ini bisa dilakukan dengan qiyas, dengan keharusan, dengan sunnah dan dengan ijma sahabat. Misalnya hasil qiyas menunjukkan bahwa kesaksian hukum adalah sah bila dilakukan dua orang. Kemudian terdapat hadits Rasulullah saw, Barangsiapa menjadikan Khuzaimah sebagai saksi maka cukuplah baginya.. Hadits ini menggeser hukum kesaksian dua orang, khusus bagi pribadi Khuzaimah bila ia yan gmenjadi saksi, cukup kesaksian seorang dirinya senilai dengan kesaksian dua orang. Ini adalah contoh istihsan melalui pergeseran qiyas dengan sunnah. Istihsan dengan sunnah dan dengan Ijma sahabat lebih tepatnya adalah bukan istihsan. Keduanya adalah berlandaskan kepada sunnah dan ijma sahabat sebagai dalil syara yang diterima. Adapun istihsan melalui pergeseran qiyas dengan qiyas dan dengan keharusan tidak bersandar kepada dalil. Oleh karenanya penggunaan Istihsan termasuk diperselisihkan termasuk oleh Imam syafii yang menyatakan dalam Ar Risalah bahwa mereka yang melakukan istihsan pada hakikatnya adalah pembuat hukum, dan apabila istihsan diperbolehkan dalam agama maka konsekuensinya setiap orang yang berakal diperbolehkan untuk menentukan hukum bagi dirinya.
6 Al mashlahah al mursalah Al mashlahah al mursalah adalah pengambilan hukum berdasarkan kemaslahatan umum. Ini disebabkan persoalan di dunia ini senantiasa berkembang. Bagi yang berargumentasi dengan al mashlahah al mursalah mereka mensyaratkan bahwa kemaslahatan yang diambil adalah kemaslahatan hakiki bukan semu, umum bukan pribadi, dn tidak boleh bertentangan dengan hukum yang ada dalam nash. Beberapa contoh yang dianggap al mashlahah al mursalah misalnya tidak berlakunya hukum potong tangan di masa Umar saat paceklik tiba dan pengumpulan Al Quran dalam satu mushaf di masa Utsman. Dalam perjalanannya, al mashahah al mursalah memberi kesempatan kepada manusia untuk memperturutkan hawa nafsunya untuk menetapkan hukum sebuah perkara. Dengan alasan kemaslahatan umum, maka sebuah perkara bisa menjadi boleh dan tidak boleh. Mengenai pengecualian Umar dengan tidak memberlakukan hukuman potong tangan saat paceklik tiba lebih tepatnya bukan dilakukan atas dasar kemaslahatan umum, tetapi karena adanya sebuah hadits dari Rasulullah saw yang berbunyi, Tidak ada potong tangan dalam masa kelaparan. Adapun mengenai pengumpulan mushaf Al Quran juga bukan didasarkan kemaslahatan umum tetapi didasarkan kepada Al Quran surat Al Hijr 15: 9 tentang pemeliharaan quran dan hadits riwayat Bukhari Muslim dari Rasulullah saw yang menyatakan, Tidak ada bahaya dan tidak ada yang membahayakan. Hadits ini memerintahkan untuk menghilangkan berbagai hal yang membahayakan. Hilangnya Al Quran adalah salah satu hal yang sangat membahayakan dalam kehidupan. Urf Urf adalah adat. Urf ada dua, aday yang benar dan adat yang rusak (Khallaf, 2003). Adat yang benar tidak bertentangan dengan dalil syara. Sebaliknya adat yang rusak bertentangan dengan dalil syara. Urf lebih tepatnya bukan sebagai sumber hukum. Pertimbangan urf berkenaan dengan penetapan
7 hukum adalah sederhana sebagaimana pembagian dua jenis urf di atas. Bila sesuai dalil syara maka adat bisa digunakan. Bila tidak sesuai syara maka adat tidak boleh digunakan. Istishaab Istishaab adalah menghukumi sesuatu dengan keadaan seperti sebelumya sampai ada dalil yang menunjukkan perubahan keadaan itu atau menjadikan hukum sebelumnya tetap menjadi hukum sampai ada dalil yang menunjukkan adanya perubahan (Khallaf, 2003). Di dalam istishaab hakikatnya dalillah yang menetapkan hukum tersebut. Syar u man qablana Syar u man qablana adalah syariat umat terdahulu. Rasulullah tidak pernah merujuk kepada injil dan taurat. Ketika suatu hari Rasulullah menemukan Umar sedang membaca sebagaian taurat, Rasulullah memerintahkan Umar untuk menghentikan perbuatannya. Sesungguhnya syariat yang diturunkan kepada umat sebelum Islam tidak berlaku bagi kaum muslim. Di dalam surat Al-Maidah 48 Allah swt menjelaskan yang artinya, Dan Kami telah menurunkan kepadamu Al-Quran yag membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu. Yang dimaksud batu ujian adalah penghapus kitabkitab sebelumnya. Madzhab sahabat Madzhab sahabat adalah sekumpulan fatwa dan ketetapan hukum yang dikeluarkan para sahabat sepeninggal Rasulullah. Sebagaimana dimafhumi bahwa para sahabat adalah bagaikan bintangbintang yang memancarkan cahaya bagi umat. Mereka lama bergaul dengan Rasulullah, memahami hukum-hukum Islam, menguasai bahasa Arab dan berbagai pengetahuan dan pengalaman yang
8 ذ ذ melekat pada diri mereka. Meski demikian, pendapat para sahabat secara individual yang kemudian dikenal sebagai madzhab sahabat tepatnya adalah bukan dalil syara. Pendapat yang menjadi dalil syara adalah pendapat yang berupa kesepakatan para sahabat (ijma sahabat). Dalam An Nisa 59 Allah swt berfirman, إ ن ك نت م ت ؤم ن ون ب ٱ لل ء فر د وه إ ل م ف ش ع ت ز فإ ن تن وٱ ٱ لل ل ذ رس و ل س ح أ و م ذ ل ك خ ي و وٱ ل ٱ أ لخ ر ا ن تأ و ي ل ٥٩ jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. Dalam berpendapat, terkadang para sahabat berbeda pendapat mengenai suatu perkara. Para sahabat telah bersepakat bahwa boleh berbeda pendapat di antara mereka secara perorangan. Allah memerintahkan kepada manusia sebagaimana dalam ayat di atas untuk mengembalikan seluruh perkara yang diperselisihkan kepada Allah dan Rasul-Nya.
9 Sub Modul 9: Ijtihad dan Taklid Definisi Secara bahasa Ijtihad artinya bersungguh-sungguh atau pencurahan tenaga dan pengerahan kemampuan dalam suatu pekerjaan. Secara syariat pengertian Ijtihad adalah mengerahkan segenap kemampuan dalam menggali pengetahuan yang berkaitan dengan hukum-hukum syariat (Biek, 2007). Ijtihad hanya bisa dilakukan oleh mujtahid. Mujtahid adalah sebutan bagi orang yang melakukan ijtihad. Ijtihad adalah pengerahan segenap kemampuan dalam menggali sesuatu hingga merasa dirinya tidak mampu lagi menambah kemampuannya. Hukum Ijtihad Hukum ijtihad adalah fardhu kifayah. Tidak boleh suatu masa terlewat dan vakum dari keberadaan mujtahid. Mengapa? Karena kehidupan senantiasa berkembang, banyak masalah-masalah baru yang tidak tercantum dalam Al-Quran sehingga memerlukan penggalian dengan analisis yang cermat. Padahal di sisi lain, manusia diseru Allah swt untuk selalu terikat dengan hukum syara dalam seluruh perbuatannya. Menjadi wajib sebab tanpa ijtihad tidak mungkin manusia dalam terikat pada hukum syara termasuk pada perkara-perkara baru yang mengiringi perkembangan kehidupan. Terdapat tiga hal yang mesti terkandung dalam ijtihad, meliputi: a) Upaya mengerahkan segenap kemampuan hingga batas maksimal. b) Obyek ijtihad adalah hukum syara yang tidak memiliki dalil qath i atau pasti. c) Sumber ijtihad adalah dalil syara. Sehingga ijtihad tidak dapat dilakukan pada obyek hukum yang telah pasti, misalnya kewajiban puasa di bulan Ramadhan. Sesuatu yang telah pasti hukumnya bukan menjadi area ijtihad. Selain itu ijtihad juga berada pada area hukum. Area selain hukum tidak termasuk ijtihad.
10 Syarat Mujtahid Seorang mujtahid memiliki kapasitas tinggi dengan penguasaannya pada berbagai bidang ilmu secara mendalam. Syarat mujtahid adalah, a. Muslim, laki-laki atau perempuan, berakal sehat dan berkemampuan pikir mendalam. b. Menguasai ilmu Bahasa Arab. c. Menguasai ilmu tentang Al-Quran atau ulumul quran, termasuk ilmu tafsir dan asbabun nuzul (sebab turunnya wahyu). d. Menguasai ilmu tentang Hadits atau ulumul hadits, termasuk asbabul wurud (latar belakang hadits). e. Menguasai ilmu ushul fiqih. f. Mengetahui dan menyegarkan pengetahuan (upadate) hasil ijtihad para mujtahid lain. g. Mengetahui mengenai perkara yang hendak dihukumi. Terdapat beberapa jenis mujtahid yakni mujtahid mutlak, mujtahid madzhab dan mujtahid mas alah (Hilal, 2005). Mujtahid mutlak adalah mujtahid yang tidak hanya menarik hukum dari dalil syara tetapi juga memiliki konsep ushul fiqih tersendiri yang unik. Misalnya adalah Imam Syafii dan imam madzhab lain. Mujtahid madzhab adalah mujtahid yang mengikuti konsep atau metode ushul fiqih imam madzhab tetapi memiliki kemandirian dalam menentukan suatu hukum. Misalnya Imam Abu Yusuf yang mengikuti metode ushul fiqih Imam Abu Hanifah. Mujtahid mas alah adalah mujtahid yang mampu menghukumi masalah pada area tertentu secara spesifik. Mengapa Hasil Ijtihad Bisa Berbeda dan Cara Menyikapinya Pada sebuah objek ijtihad, bisa dihasilkan ketetapan yang berbeda. Hal ini dimungkinkan dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yakni: a) Perbedaan dalil. Pada Al-Quran, biasanya tidak terdapat perbedaan.
11 Pada Al Hadits, dapat berbeda dalam menilai kualitas hadits. Perbedaan ini muncul karena perbedaan kriteria kualitas hadits. Pada Ijma, bisa dimungkinkan terjadi perbedaan ijma siapa yang dapat dijadikan dalil. Hal ini telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya. Pada Qiyas, mungkin berbeda dalam proses teknisnya, sebagian bisa jadi mengkombinasi dengan istihsan. Penggunaan dalil yang diperselisihkan. Sebagian menerima sebagian tidak menerima sehingga memungkinkan terjadinya perbedaan pendapat. b) Perbedaan penafsiran dalil. c) Perbedaan metodologi ushul fiqih. d) Perbedaan pemahaman terhadap teks. e) Perbedaan keadalaman pemikiran setiap mujtahid. Terdapat banyak pintu kemungkinan terjadinya perbedaan pendapat. Para sahabat ketika Rasulullah hidup bersama mereka pun pernah mengalami perbedaan pendapat mengenai suatu perkara. Misalnya ketika berakhirnya perang Khandaq. Rasulullah memerintahkan kepada kaum muslim dengan instruksi sebagai berikut, Barangsiapa yang mendengar dan taat kepada Rasul maka hendaklah dia tidak shalat Ashar kecuali di Bani Quraizhah. Para sahabat berbeda pendapat dalam memahami perkataan Rasulullah. Sebagian sahabat berpendapat bahwa mereka tidak boleh shalat ashar kecuali di Bani Quraizhah meskipun ketika di sana telah lewat waktu maghrib. Sebagian sahabat berpendapat bahwa mereka mesti bergegas dan shalat ashar terlebih dahulu di lokasi keberangkatan atau di perjalanan. Ketika Rasulullah mengetahui kedua pendapat ini beliau mengakui atau mendiamkan keduanya.
12 Menyikapi perbedaan hasil ijtihad, penghargaan dan penghormatan mesti diberikan bila pendapat yang berbeda merupakan hasil ijtihad yang didasarkan pada dalil syara. Adapun bila pendapat yang berbeda tidak didasarkan pada dalil syara maka pendapat tersebut tertolak dan tidak dapat diterima. Taklid Taklid secara bahasa artinya mengikuti orang lain tanpa berpikir. Secara syara taklid berarti melaksanakan pendapat orang lain tanpa disertai hujjah mengikat. Misalnya orang awam yang mengikuti pendapat mujtahid (Atha, 2010). Orang yang melakukan taklid disebut sebagai muqallid. Hukum taklid adalah sebagai berikut, 1) Dalam masalah akidah, tidak boleh. Allah swt telah berfirman dalam surat Al Baqarah 170, م إوذا ه ق يل ل وا ٱت ذ ب ع نزل ما أ ذ ٱ لل قال وا بل ن ذ تب ع ما أل في نا علي ه ءابا ءنا ١٧٠ ه م ل ي ع ق ل ون شيا ول يه تو ون ا ؤ ل و ك ن ءاب أو Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?" 2) Dalam masalah hukum syara, boleh. Allah swt telah berfirman dalam surat Al Anbiya 7, ه م فس و ح إ ل ل وا أه ل ا ق ب لك ذ إ ل ر ج ال ن أر سل ن ما و ذ ر ٱ ل ك إ ن ك نت م ل تعلم ون
13 Kami tiada mengutus rasul rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa oranglaki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orangorang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui. Muqallid terbagi dua yakni muqallid muttabi dan muqallid aam (Hilal, 2005). Muqallid muttabi adalah muqallid yang mengetahui dalil tetapi tidak mengetahui alasan dalil tersebut digunakan atau bagaimana dalil itu digali hingga menghasilkan sebuah hukum. Muqallid aam adalah muqallid yang mengikuti ijtihad seorang mujtahid tanpa mengetahui atau memahami dalil-dalilnya. Meski taklid dalam hukum syara diperbolehkan, perlu diperhatikan hal-hal penting meliputi: taklid terhadap sebuah madzhab tidak boleh dilakukan membabi buta seraya merendahkan madzhab lain, obyek taklid adalah hukum syara bukan pribadi mujtahid dan seorang muslim senantiasa didorong untuk menguasai segala persyaratan yang diperlukan untuk mempelajari dalil-dalil yang berkenaan dengan suatu perkara.
KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:
AL-RA YU/IJTIHAD KOMPETENSI DASAR: Menganalisis kedudukan dan fungsi al-ra yu atau Ijtihad dalam agama Islam. Mengidentifikasi berbagai karakteristik yang berkaitan dengan al-ra yu/ijtihad INDIKATOR: Mendeskripsikan
Lebih terperinciMa had Tarbawi Al-Hurriyyah
Ma had Tarbawi Al-Hurriyyah Outline Dalil Klasifikasi kitab suci Urgensi Kedudukan Cakupan iman kepada kitab2 Allah Sikap manusia kepada kitab Allah Tuntutan iman kepada Al-Qur an Penutup ( ١ )ال م Dalil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karunia dari Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Orang yang tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam ajaran agama Islam, waktu yang tersedia hendaknya diisi dengan kegiatan melaksanakan ibadah kepada Allah dan kegiatan mencari rezeki, sebagai karunia dari
Lebih terperinciMAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA
MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA Jama ah Jum at rahimakumullah Setiap muslim pasti bersaksi, mengakui bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasulullah, tapi tidak semua muslim memahami hakikat yang
Lebih terperinciKAIDAH FIQH. Sebuah Ijtihad Tidak Bisa Dibatalkan Dengan Ijtihad Lain. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf
KAIDAH FIQH ا ل ج ت ه اد ل ي ن ق ض ب ل ج ت ه اد Sebuah Ijtihad Tidak Bisa Dibatalkan Dengan Ijtihad Lain حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf Publication: 1438 H_2017 M Sebuah Ijtihad
Lebih terperinciKAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf
KAIDAH FIQH ت ش ر ع ال ق ر ع ة إ ذ ا ج ه ل ال م س ت ح ق و ت ع ذ ر ت ال ق س م ة Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif
Lebih terperinciBAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:
BAB IV KONSEP SAKIT A. Ayat-ayat al-qur`an 1. QS. Al-Baqarah [2]: 155 156...و ب ش ر الص اب ر ين ال ذ ين إ ذ ا أ ص اب ت ه م م ص يب ة ق ال وا إ ن ا ل ل و و إ ن ا إ ل ي و ر اج عون. "...Dan sampaikanlah kabar
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN A. Analisis dari Aspek Akadnya Sebagaimana yang telah penulis jelaskan
Lebih terperinciKOMPETENSI DASAR INDIKATOR:
AL-QURAN KOMPETENSI DASAR Menganalisis kedudukan dan fungsi al-quran dalam agama Islam Mengidentifikasi berbagai karakteristik yang melekat pada al-quran INDIKATOR: Mendeskripsikan kedudukan dan fungsi
Lebih terperinciQawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M
Qawaid Fiqhiyyah ن ي ة ال م ر ء أ ب ل غ م ن ع م ل ه Niat Lebih Utama Daripada Amalan Publication : 1436 H_2015 M Sumber: Majalah as-sunnah, Ed. 01 Thn.XVIII_1435H/2014M, Rubrik Qawaid Fiqhiyyah Download
Lebih terperinciTafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284
Tafsir Depag RI : QS 002 - Al Baqarah 284 ل ل ه م ا ف ي الس م او ات و م ا ف ي ال ا ر ض و ا ن ت ب د وا م ا ف ي ا ن ف س ك م ا و ت خ ف وه ي ح اس ب ك م ب ه الل ه ف ي غ ف ر ل م ن ي ش اء و ي ع ذ ب م ن ي ش اء
Lebih terperinciف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب
7 Aliran yang menolak sunah/hadis rasul Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam sidangnya di Jakarta pada Tanggal 16 Ramadhan 1403 H. bertepatan dengan tanggal 27 Juni 1983 M., setelah : Memperhatikan
Lebih terperinciUNTUK KALANGAN SENDIRI
SHALAT GERHANA A. Pengertian Shalat gerhana dalam bahasa arab sering disebut dengan istilah khusuf (الخسوف) dan jugakusuf (الكسوف) sekaligus. Secara bahasa, kedua istilah itu sebenarnya punya makna yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang menghasilkan nilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan anak didik. interaksi yang bernilai
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa
07-06-2017 12 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa Al-Bukhari 1816, 1817, 563 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian
Lebih terperinciAL QUR AN SEBAGAI PEDOMAN BAGI MANUSIA
AL QUR AN SEBAGAI PEDOMAN BAGI MANUSIA definisi al Qur an Al Qur an adalah: (1) Kalamullah, (2) yang menjadi mu jizat yang diturunkan ke dalam hati Nabi Muhammad SAW, (3) diriwayatkan kepada kita secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai agama pembawa rahmat bagi seluruh alam, Islam hadir dengan ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan manusia. Islam tidak
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Analisis terhadap aplikasi jual beli ikan bandeng dengan pemberian jatuh tempo. Jual beli ikan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI
59 BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA
Lebih terperinciMENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM
15 MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam sidangnya pada tanggal 8 Rabi ul Akhir 1402 H, bertepatan dengan tanggal 2 Februari
Lebih terperinciIman Kepada KITAB-KITAB
Iman Kepada KITAB-KITAB رمحو هللا Syaikh Muhammad bin Shalih al-utsaimin Publication : 1437 H, 2016 M Iman Kepada KITAB-KITAB Oleh : Syaikh Muhammad bin Shalih al-utsaimin Disalin dari Kitab 'Aqidah AhlusSunnah
Lebih terperinciAPA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?
APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA? Publication : 1436 H_2015 M Apa Pedomanmu dalam Beribadah Kepada Allah Ta'ala? Disalin dari Majalah as-sunnah Ed.05 Thn.XIX_1436H/2015M e-book ini didownload
Lebih terperinciMakalah Syar u Man Qoblana
Makalah Syar u Man Qoblana Disusun Guna Memenuhi Mata Kuliah : Ushul Fiqih Dosen Pengampu : Misbah Khoirudin Zuhri, MA. Di Susun Oleh: 1. Ludia Nur Annisa (1604026142) 2. Dina Zulfahmi (1604026152) PROGRAM
Lebih terperinciQawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M
Qawa id Fiqhiyah ال ع د ل ف ال ع ب اد ات م ن أ ك ب م ق اص د الش ار ع Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat Publication: 1436 H_2014 M ال ع د ل ف ال ع ب اد ا ت م ن أ ك ب م ق اص
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK A. Analisis terhadap Mekanisme Hak Khiya>r pada Jual Beli Ponsel Bersegel Akad merupakan
Lebih terperinciOleh: Shahmuzir bin Nordzahir
Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir www.muzir.wordpress.com shahmuzir@yahoo.com Diturunkan pada Lailatul-Qadr إ ن ا أ ن ز ل ن اه ف ي ل ي ل ة ال ق د ر Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA A. Analisis Dari Segi Penerimaan Zakat Zakat melalui sms (short message service)
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO A. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Implementasi Hutang Pupuk dengan Gabah
Lebih terperinciKAIDAH FIQH PENGGABUNGAN HUKUMAN DAN KAFFAROH. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Penggabungan HUKUMAN dan KAFFAROH
KAIDAH FIQH ت د ا خ ل ال ح د و د و ال ك ف ار ا ت PENGGABUNGAN HUKUMAN DAN KAFFAROH حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq Abu Yusuf Publication 1437 H_2016 M Kaidah Fiqh Penggabungan HUKUMAN dan KAFFAROH خفظه هللا
Lebih terperinciSyarah Istighfar dan Taubat
Syarah Istighfar dan Taubat Publication : 1438 H_2017 M SYARAH ISTIGHFAR DAN TAUBAT Disalin dari: Syarah Do'a dan Dzikir Hishnul Muslim oleh Madji bin Abdul Wahhab Ahmad, dengan koreksian Syaikh Dr. Sa'id
Lebih terperinciHukum Mengubah Nazar
Hukum Mengubah Nazar ] ندونييس Indonesian [ Indonesia Syaikh Muhammad bin Shalih al-utsaimin Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2012-1433 م تغي جهة انلذر» باللغة الا ندونيسية
Lebih terperinciPENGERTIAN TENTANG PUASA
PENGERTIAN TENTANG PUASA Saumu (puasa), menurut bahasa Arab adalah menahan dari segala sesuatu, seperti menahan makan, minum, nafsu, menahan berbicara yang tidak bermanfaat dan sebagainya. Menurut istilah
Lebih terperinciPengertian Istilah Hadis dan Fungsi Hadis
Pertemuan ke-2 U L U M U L H A D I S Pengertian Istilah Hadis dan Fungsi Hadis Ainol Yaqin Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Outline Pengertian Istilah : Hadis, Sunnah,
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa
05-06-2017 10 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa Al-Bukhari 1811, 1812 Tirmidzi 648, 649 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian
Lebih terperinciIman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif
Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif Publication : 1436 H, 2015 M Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah Oleh : Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abd. Lathif
Lebih terperinciPendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam Modul ke: 02Fakultas Ekonomi dan Bisnis Pokok Bahasan : SUMBER AJARAN ISLAM Dr. Achmad Jamil, M.Si Program Studi S1 Manajemen AL QUR AN. Secara etimologi Alquran berasal dari kata
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an
10-06-2017 15 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an Al-Bukhari 4632, 4633, 4637, 4638, 4639 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KETENTUAN KHI PASAL 153 AYAT (5) TENTANG IDDAH BAGI PEREMPUAN YANG BERHENTI HAID KETIKA MENJALANI MASA IDDAH KARENA MENYUSUI
BAB IV ANALISIS KETENTUAN KHI PASAL 153 AYAT (5) TENTANG IDDAH BAGI PEREMPUAN YANG BERHENTI HAID KETIKA MENJALANI MASA IDDAH KARENA MENYUSUI A. Analisis Perhitungan Iddah Perempuan Yang Berhenti Haid Ketika
Lebih terperinciSatu kambing untuk satu orang, satu sapi/unta untuk tujuh orang dalam berkurban
Satu kambing untuk satu orang, satu sapi/unta untuk tujuh orang dalam berkurban Kempat madzhab sepakat bahwa satu ekor unta hanya untuk tujuh orang dalam berudh-hiyah. Keempat madzhab juga sepakat bahwa
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan
06-06-2017 11 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan Al-Bukhari 1814, 1815 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat
Lebih terperinciKaidah Fiqh BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR. Publication in CHM: 1436 H_2015 M
Kaidah Fiqh الط ه ار ة ا بت ي م ام ك ال ط ه ار اة ب ل م ا اء BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq Abu Yusuf Publication in CHM: 1436 H_2015 M Kaidah
Lebih terperinciHADITS TENTANG RASUL ALLAH
HADITS TENTANG RASUL ALLAH 1. KEWAJIBAN BERIMAN KEPADA RASULALLAH ح دث ني ي ون س ب ن ع ب د الا ع ل ى أ خ ب ر اب ن و ه ب ق ال : و أ خ ب ر ني ع م ر و أ ن أ اب ي ون س ح دث ه ع ن أ بي ه ر ي ر ة ع ن ر س ول
Lebih terperinciWa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:
Penetapan Awal Bulan dan Jumlah Saksi Yang Dibutuhkan hilal? Bagaimana penetapan masuknya bulan Ramadhan dan bagaimana mengetahui Dengan nama Allah I Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji
Lebih terperincistudipemikiranislam.wordpress.com RUANG LINGKUP AJARAN ISLAM
studipemikiranislam.wordpress.com RUANG LINGKUP AJARAN ISLAM Studi Objektif Berdasarkan kaidah ke-ilmuan Islam Berdasarkan sumber/riwayat terpercaya Tidak bertentangan dengan Dalil Syariah Mengutamakan
Lebih terperinciA. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK ARISAN JAJAN DENGAN AKAD MUDHARABAH DI TAMBAK LUMPANG KELURAHAN SUKOMANUNGGAL KECAMATAN SUKOMANUNGGAL SURABAYA A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak
Lebih terperinciKOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:
SYARIAH - IBADAH KOMPETENSI DASAR: Menganalisis kedudukan dan fungsi Syariah dan Rukun Islam Menganalisis fungsi masing-masing unsur dari Rukun Islam bagi kehidupan umat Islam INDIKATOR: Mendeskripsikan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA
BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA Sebagaimana penelitian yang dilakukan di lapangan dan yang menjadi obyek penelitian adalah pohon mangga,
Lebih terperinciKOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:
TRILOGI - AQIDAH KOMPETENSI DASAR: Menganalisis trilogi ajaran Islam dan kedudukan aqidah dalam agama Islam Menganalisis unsur-unsur dan fungsi aqidah bagi kehidupan manusia (umat Islam) INDIKATOR: Mendeskripsikan
Lebih terperinciAkal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil
Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati Imam Mahdi Nasser Mohammad Al-Yamani Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil Tidakkah kalian tahu bahwa akal adalah
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan
03-06-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Kesalahan Besar Di Bulan Ramadhan Al-Bukhari 1799-1801 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah
Lebih terperinciMengabulkan DO A Hamba-Nya
Janji ALLAH عز وجل untuk Mengabulkan DO A Hamba-Nya Tafsir Surat al-baqarah/2 ayat 186 رحمو هللا Imam Ibnu Katsir asy-syafi i Publication: 1435 H_2014 M Janji Allah Untuk Mengabulkan Do'a Hamba-Nya Tafsir
Lebih terperinciSunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:
AL-HADIS KOMPETENSI DASAR: Menganalisis kedudukan dan fungsi al-hadis dalam agama Islam. Mengidentifikasi berbagai karakteristik yang berkaitan dengan al-hadis INDIKATOR: Mendeskripsikan kedudukan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah anugrah dan amanah dari Allah SWT yang harus dijaga dan dipelihara oleh orang tua, karena kelak akan di minta pertanggung jawabanya dihadapan-nya,
Lebih terperinciMaka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)
Ditulis oleh slam Center FATWA-FATWA PLHAN (18) Hukum Menyembelih untuk selain Allah Pertanyaan: Apakah hukum menyembelih untuk selain Allah? Jawaban: Sudah kami jelaskan dalam kesempatan lain bahwa tauhid
Lebih terperinciJawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati
Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati Imam Mahdi Nasser Mohammad Al-Yamani -Akal Yang Menerima Al Qur an, dan Akal adalah page 1 / 27 Hakim Yang Adil Tidakkah kalian tahu bahwa
Lebih terperinciPENYERANGAN AMERIKA SERIKAT DAN SEKUTUNYA TERHADAP IRAK
31 PENYERANGAN AMERIKA SERIKAT DAN SEKUTUNYA TERHADAP IRAK FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 2 Tahun 2003 Tentang PENYERANGAN AMERIKA SERIKAT DAN SEKUTUNYA TERHADAP IRAK Majelis Ulama Indonesia, setelah
Lebih terperinciDengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.
Imam Nasser Muhammad Al-Yamani 18-11 - 1430 AH 06-11 - 2009 AD 12:41 am Tuhanmu Tidak Pernah Zhalim Kepada Siapapun Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di
11-06-2017 16 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Tadarus Al Qur an Al-Bukhari 4635-4637, 4643, 4644 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat
Lebih terperinciUstadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014
MeNCiNTai A H L U B A I T هللا ىلص NABI حفظو هللا Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA Publication: 1436 H_2014 M هللا ىلص Mencintai AHLUL BAIT Rasulullah Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA Disalin dari Majalah
Lebih terperinciCARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN
CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN Segala puji Bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad r. Dalam tulisan ini akan kami kemukakan cara termudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah SWT telah menciptakan segala sesuatunya di dunia ini dengan berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah diciptakan-nya
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH A. Analisis Terhadap Klaim Asuransi Dalam Akad Wakalah Bil Ujrah. Klaim adalah aplikasinya oleh peserta untuk memperoleh
Lebih terperinciKAIDAH FIQH. Pengakuan Adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Pengakuan adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas
KAIDAH FIQH ا إ ل قإر ار ح ج ة ق اص ر ة Pengakuan Adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq Abu Yusuf Publication 1437 H_2016 M Kaidah Fiqh Pengakuan adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas
Lebih terperinci(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat
(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat ك ن و ر ع ا ت ك ن ا ع ب د الن اس "Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah" Sesungguhnya orang yang mengenal Rabb-nya dan menempatkan-nya
Lebih terperinciKAIDAH FIQH. Jual Beli Itu Berdasarkan Atas Rasa Suka Sama Suka. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Jual Beli Itu Berdasarkan Suka Sama Suka
KAIDAH FIQH إ ن م ا ال ب ي ع ع ن ت ر اض Jual Beli Itu Berdasarkan Atas Rasa Suka Sama Suka حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq Abu Yusuf Publication 1437 H_2016 M Kaidah Fiqh Jual Beli Itu Berdasarkan Suka Sama
Lebih terperinciKhutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah.
Khutbah Pertama Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah. Mari pada kesempatan yang berharga ini kita sama-sama meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Kita memohon agar Allah SWT. menghidupkan kita dalam ketakwaan
Lebih terperinciBAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH
90 BAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH A. Tinjauan Tentang Jual Beli Sepatu Solid di Kecamatan Sedati Sidoarjo Dengan mengikuti empat mazhab fiqh
Lebih terperinciIlmu Al-Qur an. -Pengantar - Pengertian Pisau Analisis - Manthuq & Mafhum - Haqiqi & Majazi - Muthlaq & Muqayyad
Ilmu Al-Qur an -Pengantar - Pengertian Pisau Analisis - Manthuq & Mafhum - Haqiqi & Majazi - Muthlaq & Muqayyad Heri Mustofa Kuliah Kerja Da wah Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Darul Hikmah April 2007 Pengertian
Lebih terperinciMenzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR
Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR حفظه هللا Ustadz Abu Ismail Muslim al-atsari Publication 1436 H/ 2015 M MENZHALIMI RAKYAT TERMASUK DOSA BESAR Sumber: Majalah As-Sunnah, No.08 Thn.XVIII_1436H/2014M
Lebih terperinciBerkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.
Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi. اقتباس المشاركة: 81532 من الموضوع: Allah Berkompetisi mencintai adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada
Lebih terperinci5 Oktober 2011 AAEI ITB K-07
1 2 ASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH... 3 Gina Maulia (10510064) Dewi Ratna Sari (10510028) KELOMPOK 3 Nilam Wahyu Nur Sarwendah (10510051) Widya Tania Artha (10510026) Kartika Trianita (10510007)
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan
29-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Iftor Al-Bukhari 1818-1822 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah jariyah Anda untuk membantu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Swt. dalam Alquran surah Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam menentukan perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Semakin maju pendidikan di suatu bangsa
Lebih terperinciج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب
KARAKTERISTIK ETIKA ISLAM 1. Al Qur an dan Sunnah Sebagai Sumber Moral Sebagai sumber moral atau pedoman hidup dalam Islam yang menjelaskan kriteria baik buruknya sesuatu perbuatan adalah Al Qur an dan
Lebih terperinciKEWAJIBAN PUASA. Publication: 1435 H_2014 M. Tafsir Surat al-baqarah ayat
KEWAJIBAN PUASA Tafsir Surat al-baqarah/2 ayat 183-184 رحمه هللا Imam Ibnu Katsir asy-syafi i Publication: 1435 H_2014 M KEWAJIBAN PUASA Tafsir Surat al-baqarah ayat 183-184 رحمه هللا Oleh: Imam Ibnu Katsir
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan
30-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Tarawih Al-Bukhari 1869-1873 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah jariyah Anda untuk
Lebih terperinciPERAYAAN NATAL BERSAMA
BIDANG SOSIAL DAN BUDAYA 5 PERAYAAN NATAL BERSAMA Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia, setelah : Memperhatikan : Menimbang : 1. Perayaan Natal Bersama pada akhir-akhir ini disalahartikan oleh sebagian
Lebih terperinciPEMBUNUHAN KARENA KELIRU (TIDAK DISENGAJA)
PEMBUNUHAN KARENA KELIRU (TIDAK DISENGAJA ) حفظو هللا Ustadz Kholid Syamhudi Publication : 1437 H_2016 M PEMBUNUHAN KARENA KELIRU (TIDAK DISENGAJA) حفظو هللا Oleh : Ustadz Kholid Syamhudi Sumber Almanhaj.Or.Id
Lebih terperinciHADITS TENTANG RASUL ALLAH
HADITS TENTANG RASUL ALLAH 1. KEWAJIBAN BERIMAN KEPADA RASULALLAH ح د ث ي ن ي ون س ب ن ع ب ي د ا ل ع ل ى أ خ ب ر ن اب ن و ه ب ق ال : و أ خ ب ر ي ن ع م ر و أ ن أ ب ي ون س ح د ث ه ع ن أ ي ب ه ر ي ر ة ع ن
Lebih terperinciPublication: 1435 H_2014 M. Beginilah Mencintai Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Dengan Benar
Beginilah MENCINTAI وسلم عليه هللا صلى RASULULLAH Dengan Benar حفظو هللا Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz Publication: 1435 H_2014 M Beginilah Mencintai Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Dengan Benar
Lebih terperinciTAFSIR AYAT PUASA. Oleh: Download ± 300 ebook Islam, Gratis!!! kunjungi.
TAFSIR AYAT PUASA Oleh: خفظه اهلل Syaikh Salim bin Ied al-hilali Download ± 300 ebook Islam, Gratis!!! kunjungi. TAFSIR AYAT PUASA DAN FAEDAH HUKUMNYA (QS. Al-Baqarah [2]: 183-185) 1 "Dengan menyebut Nama
Lebih terperinciKAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M
KAIDAH FIQH إ ع م ال الد ل ي ل ي أ و ل م ن إ ه ال أ ح د ه ا م ا أ م ك ن "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015
Lebih terperinciاالخاص (Khusus) A. Pengertian lafal Khash (khusus)
A. Pengertian lafal Khash (khusus) االخاص (Khusus) Lafal khash adalah lafal yang menunjuk pada satu individu seperti muhammad, atau menunjuk pada satu jenis seperti رجل (laki-laki), atau مائل sepuluh,
Lebih terperinciTETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari
TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari Publication : 1437 H_2016 M Tetangga: Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan al-halabi Disalin
Lebih terperinciKRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT
40 KRITERIA MASLAHAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam Musyawarah Nasional MUI VII, pada 19-22 Jumadil Akhir 1426
Lebih terperinci"Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah"
Sifat Wara' ك ن و ر ع ا ت ك ن ا ع ب د الن اس "Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah" Sesungguhnya orang yang mengenal Rabb-nya dan menempatkan-nya sebagaimana mestinya,
Lebih terperinciISLAM IS THE BEST CHOICE
KULIAH FAJAR MASJID AL-BAKRI TAMAN RASUNA KUNINGAN - JAKARTA SELATAN ISLAM IS THE BEST CHOICE Disusun oleh : Agus N Rasyad Sabtu, 16 Maret 2013 INTRODUCTION BEBERAPA CIRI KETETAPAN HATI, BAHWA ISLAM PILIHAN
Lebih terperinciKRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT
KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT Ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Nasim Mukhtar Ibnu Rifai Sahabat mulia, Malik bin al-huwairits radhiyallahu anhu bercerita, خ ب ر ن اه ه ل ن ا ف ا ل ن ا ع م ن ت ر ك ن ا ف ي أ ه
Lebih terperinciBAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN IJAB AKAD NIKAH DALAM FIKIH EMPAT MADZHAB. A. Analisis Persamaan dan Perbedaan Lafadh-Lafadh Ijab yang Sah
BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN IJAB AKAD NIKAH DALAM FIKIH EMPAT MADZHAB A. Analisis Persamaan dan Perbedaan Lafadh-Lafadh Ijab yang Sah digunakan dalam Akad nikah diantara Fikih Empat Madzhab Sebagaimana
Lebih terperinciMENANGGUNG AMANAT KETIKA ADA KERUSAKAN
Kaidah Fiqih MENANGGUNG AMANAT KETIKA ADA KERUSAKAN األ م ي ال ي ض م ن ت ل ف ال ع ي ب ال ت ع د و ال ت ف ر ي ط و الظ ا ل ي ض م ن م ط ل ق ا حفظه هللا Oleh: Ustadz Ahmad Sabiq Abu Yusuf Publication: 1433
Lebih terperinciIbadah, (Jakarta : Amzah, 2010), Cet. II, hlm Ibadah..., hlm Abdul Aziz Muhammad Azzam, Abdul Wahib Sayyed Hawwas, Fiqih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah SWT menjadikan shalat sebagai media untuk membina dan meluruskan orang mukmin setelah sebelumnya Dia memberikan kepada manusia segala macam ciptaannya
Lebih terperinciTafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285
Tafsir Depag RI : QS 002 - Al Baqarah 285 آم ن الر س ول ب م ا ا ن ز ل ا ل ي ه م ن ر ب ه و ال م و م ن ون ك ل آم ن ب الل ه و م ل اي ك ت ه و ك ت ب ه و ر س ل ه ل ا ن ف ر ق ب ي ن ا ح د م ن ر س ل ه و ق ال وا
Lebih terperinciPenakwilan ini sesuai dengan sejumlah riwayat yang ada dari Ibnu Abbas dan yang lainnya :
Tafsir Al Qur'an - Tafsir Ath Thabari Puji bagi ) - Alhamdulillah ( Segala ال ح م د ل ل ه Abu Ja'far berkata, kata ل ل ه -ال ح م د Alhamdulillah artinya : segala kesyukuran / p ujian hanya bagi Ta 'ala
Lebih terperinciFATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA
12 Pluralisme, Liberalisme, DAN Sekularisme Agama FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam
Lebih terperinciISLAM dan DEMOKRASI (1)
ISLAM dan DEMOKRASI (1) Islam hadir dengan membawa prinsip-prinsip yang umum. Oleh karena itu, adalah tugas umatnya untuk memformulasikan program tersebut melalui interaksi antara prinsip-prinsip Islam
Lebih terperinciFATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang
Fatwa Pedoman Asuransi Syariah 1 FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang PENGEMBALIAN KONTRIBUSI TABARRU BAGI PESERTA ASURANSI YANG BERHENTI SEBELUM MASA PERJANJIAN BERAKHIR ا ا رل
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan
26-06-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Qodho Puasa Yang Ditinggalkan Bukhari 310, 1814, 1815 Muslim 508 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat
Lebih terperinciAdzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA
Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA Penanya: Ferry al-firdaus, Dayeuhmanggung Rt. 01 / RW 05 Kec. Cilawu Garut Pertanyaan: Mohon penjelasan
Lebih terperinciBAB IV PEMERATAAN HARTA WARISAN DI DESA BALONGWONO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
53 BAB IV PEMERATAAN HARTA WARISAN DI DESA BALONGWONO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Sistem Pemerataan Harta Warisan di Desa Balongwono dalam Perspektif Hukum Islam 1. Al-Qur an Allah SWT telah menentukan
Lebih terperinciBAB 13 SALAT JAMAK DAN QASAR
BAB 13 SALAT JAMAK DAN QASAR STANDAR KOMPETENSI 13. Memahami tatacara shalat jama dan qashar KOMPETENSI DASAR 13.1. Menjelaskan shalat jama dan qashar 13.2. Mempraktekkan shalat jama dan qashar A. Shalat
Lebih terperinci