BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tinjauan Studi 1. Matching search in fractal video compression and its parallel implementation in distributed computing environments. Telah berkembang metode kompresi video terbaru, yakni kompresi video fractal. Daya tarik metode ini dibandingkan metode metode yang terdahulu adalah karena rasio kompresinya yang tinggi dan algoritma dekompresinya yang sederhana. Namun, metode ini memiliki kompleksitas komputasi yang tinggi dan sebagai hasil dari algoritma pararel pada kinerja mesin yang tinggi merupakan jalan keluar untuk mengatasinya. Dalam penelitian ini kami memilah penelitian yang sesuai, yang menempati mayoritas pekerjaan pada proses kompresi video fractal, dalam tugas kecil dan menerapkannya dalam lingkungan komputasi dua distribusi, yang satu menggunakan DCOM dan yang lainnya menggunakan teknologi NET Remoting, berdasarkan pada jaringan area lokal yang terdiri dari beberapa tambahan computer personal. Penelitian ini menunjukkan bahwa algoritma pararel dapat meningkatkan kecepatan dalam mendistribusi. 2. Adaptive Partition and Hybrid Method in Fractal Video Compression Kompresi citra fractal adalah metode baru dalam kompresi gambar. Metode ini lebih mudah digunakan dan menghasilkan rasio kompresi yang tinggi. Hasil rasio kompresi yang tinggi cocok digunakan dalam situasi pengkodean tunggal dan decoding. Seperti yang digunakan dalam video on demand, kompresi arsip dll. Kompresi citra fractal memiliki dua bagian mendasar, yaitu metode berbasis kubus dan metode berbasis frame. Metode ini juga memiliki kekurangan dan kelebihan dalam pengimplementasiannya. Hasil penelitian menunjukkan bawah algoritma berdasarkan konsep partisi adaptif menghasilkan rasio kompresi yang lebih tinggi dibandinggan dengan algoaritma berdasarkan partisi tetap dalam menjaga kualitas gambar yang di dekompresi.

2 3. A High Compression Deflate Algorithm for Video Stream Cara mengurangi redunansi dalam urutan frame video untuk kesamaan antara gambar saat ini dan gambar sebelumnya, dengan menggunakan coding algoritma berdasarkan zero-tree wavelet dengan menurunkan algoritma kompresi yang disajikan dalam makalah ini. Algoritma ini merupakan perpaduan antara coding Huffman dan LZ77 yang digunakan dalam video steam. Hasil dari menggunakan perpaduan algoritma ini adalah hasil rasio kompresi dari coding aritmatika yang meningkat. 4. Implementasi Algoritma Fractal Untuk Kompresi Citra Dengan Metode Pencarian Lokal Sifat dari metode kompresi gambar ada 2 (dua) yakni kompresi lossy dan lossless. Lompresi lossy menghilangkan informasi yang tidak berpengaruh signifikan sementara tetap mempertahankan kualitas gambar, sedangkan kompresi lossless mempertahankan informasi asli dari data aslinya. Beberapa tahun terakhir muncul kompresi citra fractal, yang merupakan kompresi lossy terbaru. Algoritma ini memiliki kemiripan tersendiri yang dalam kata lain gambar ini mempunyai susunan yang merupakan bagian yang sama yang disalin dari gambar tersebut. Sehingga hanya diperlukan transformasi komposisi untung kode gambar. Pencarian secara langsung melibatkan banyaknya data yang dibuktuhkan dan menghabiskan waktu yang cukup lama. Pencarian local yang dilakukan dapat mengurangi waktu dengan membandingkan hanya daerah terdekat saja dalam lingkungan dari satu blok, yang pada akhirnya akan mampu menghemat waktu yang digunakan. Namun, penghematan waktu pemrosesan yang dicapai dengan lokalisasi pencarian tidak akan mengurangi kualitas waktu output secara drastic.

3 10 5. Kompresi Video Secara Real Time Dengan Menggunakan MPEG Method (Studi Kasus Pada Video Yang Diambil Melalui Webcam) Pengambilan file video dalam penggunaan format yang standar dengan kamera umumnya memerlukan space yang besar sebagai media penyimpanannya. Hal ini berlaku baik dalam pengembilan video menggunakan webcam maupun CCTV yang dilakukan secara real time. Besarnya space yang diperlukan menjadikan hal ini sebagai kekurangan yang sering dirasakan oleh user. Salah sat cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan membuat sebuah sistem kompresi MPEG Method. Fungsi dari system kompresi ini adalah untuk memperkecil ukuran file video yang dihasilnya. Meskipun ukuran file video dapat diperkecil menggunakan sistem kompresi ini, namun itu tidak mengurangi kualitas video yang dihasilkan. Proses kompresi ini dilakukan tanpa perlu menyimpan file video terlebih dahulu. Proses recording dan kompresi dilakukan pada saat yang bersamaan. Sehingga tidak perlu menghabiskan waktu yang lama dan efisiensi waktu dapat dicapai dengan menggunakan MPEG Method ini. Harapan dari dibangunnya program ini adalah penghematan penggunaan space pada media penyimpan tanpa mengurangi kualitas video yang dihasilkan. 1.2 Media Video Media berasal dari bahasa Latin medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Hamidjojo dan Latuheru (Azhar Arsyad, 2011) mengemukakan bahwa media sebagai bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai pada penerima yang dituju. Hal ini diperkuat dengan pendapat dari Romiszowski (Basuki Wibawa dan Farida Mukti, 1991) media adalah pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber pesan (yang dapat berupa orang atau benda) kepada penerima pesan. Video merupakan kumpulan gambar dalam frame yang diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis. Sehingga pada layar terlihat bahwa gambar tersebut hidup dan bergerah. Video dapat digunakan untuk tujuan hiburan, dokumentasi dan pendidikan. Di dalam video, user dapat menampilkan informasi,

4 11 pemaparan proses, menjelaskan konsep yang rumit, dan sebagai media pembelajaran. 1.3 Kompresi Kompresi merupakan data satu sumber pengkodean merupakan suatu proses encoding informasi yang mengunakan lebih sedikit bit (atau unit informasibantalan lainnya) dari sebuah unencoded representasi akan menggunakan melalui penggunaan khusus pengkodean skema. Pada umumnya proses kompresi data meliputi pembacaan simbol. Tujuan dari kompresi itu sendiri adalah untuk meminimalkan penggunaan memori sehingga dapat menghemat space pada media penyimpanan. Menurut (Ida Mengyi Pu,2006) kompresi data merupakan suatu ilmu atau seni untuk mempresentasikan sebuat atau bebebrapa informasi dalam bentuk yang lebih compact. Kompresi data adalah sebuat proses yang dapat mengubah sebuah aliran data input yang asli ke dalam aliran data keluaran yang telah dimampatkan sehingga memiliki ukuran yang lebih kecil (Salomon,2007). Di dalam ilmu kmputer dan teori informasi, kompresi data merupakan proses pengolahan informasi yang menggunakan skema pengkodean yang spesifik dengan meng-encode informasi sehingga menggunakan lebih sedikit bit dibandingan dengan sumber aslinya yang memiliki bit yang lebih banyak. Dalam proses kompresi citra digital, citra data mengalami pengurangan duplikasi yang mengakibatkan data dipresentasinkan dengan citra yang lebih sedikit dibandingkan dengan citra aslinya. Didalam proses kompresi yang berbasis kuantisasi, terjadi penggunaan metode pengurangan jumlah intensitas( warna yang berdampak pada pengurangan bit. Karena terjadi pengurangan jumlah bit, hal tersebut berpengaruh pada ukuran file yang mengalami pengurangan. Sehingga space atau memori yang digunakan pada media penyimpanan juga berkurang. Kompresi data menghemat space pada media penyimpanan karena data yang telah dikompresi memiliki ukuran file yang lebih kecil. Kompresi miliki beberapa fungsi yang terkait erat dengan media penyimpanan. Kompresi membantu user untuk menekan dan mengurangi penggunaan sumber daya yang mahal, seperti

5 12 hard disk space atau transmisi bandwidth. Namun, terdapat kekurangan dalam kompresi data. Data yang telah melalui proses kompresi harus di dekompresi terlebih dahulu sebelum dapat digunakan. Proses dekompresi memerlukan pengolahan tambahan yang cenderung merugikan beberapa aplikasi. Dengan mengkompresi data, data digital akan dipresentasikan dalam bit yang lebih sedikit tetapi tetap mempertahankan kebutuhan minimum untuk membangun kembali data aslinya yang dijadikan sumber. Data digital yang umumnya digunakan adalah dala bentuk text, gambar, suara, dan video yang merupakan kombinasi dari ketiganya. Di dalam kompresi terdapat istilah deduplication data yang merupakan sebuah teknik kompresi data khusus dengan bertujuan untuk menghilangkan datagrained. Teknik kompresi data khusus ini dapat meningkatkan utilitisasi strorage. Video kompresi bertujuan untuk meminimalisir jumlah data yang digunakan untuk mewakili video digital gambar. Video kompresi merupakan kumpulan gambar yang membentuk kombinasi dari ruang kompresi gambar dan temporal kompensasi gerak. Kompresi video merupakan contoh nyata dari pengimplementasian konsep pengkodean sumber dalam teori informasi. - Lossy Sebuah algoritma kompresi dapat dikatakan lossy jika hasil dari proses kompresi tersebut tidak dapat membentuk data asli yang sama dari data yang sudah dikompresi. Dalam lossy terdapat beberapa detail data yang hilang selama proses kompresi tersebut berlangsung. Akibat dari hilangnya beberapa detail dalam data, maka tidak memungkinkan dihasilkannya sata yang sama percis dengan data yang asli. Sehingga data hasil kompresi dan data aslinya akan berbeda dari segi kualitas dan detailnya. Umumnya, lossy digunakan dalam kamera digital, yang dimana digunakan untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan dengan meminimalkan penurunan pada kualitas gambar. Sama halnya dengan DVD yang menggunakan lossy MPEG-2 Video Codec untuk kompresi video, tujuannya pun sama.

6 13 Skema lossy menerima beberapa hilangnya data untuk mencapai kompresi yang lebih tinggi. - Lossless Kebalikan dari lossy, jika sebuah algoritma kompresi dapat menghasilkan data asli yang sama dari data hasil kompresi maka kompresi tersebut dapat dikatakan kompresy lossless. Selama proses kompresi maupun dekompresi data tidak ada detail dari data yang hilang. Penggunaan teknik kompresi lossless cocok di terapkan pada data data yang sangat penting. Hal ini di bertujuan agar isi ataupun detail dari data yang penting tidak berkurang ataupun hilang. Sehingga data pun menjadi lebih terjamin dan hemat memori pada media penyimpanan. Lossless memiliki beberapa karakteristik, data yang digunakan tidak mengalami perubahan ataupun hilang saat proses kompresi atau dekompresi dilakukan, dapat membuat satu replika dari data atau objek aslinya, dapat menghilakan pengulangan karakter yang terjadi saat proses kompresi maupun dekompresi, dan dapat pula digunakan pada teks maupun gambar. Selain itu, lossless pada saat digunakan untuk dekompresi, perulangan karakter dapat diinstall kembali. Kompresi lossless memiliki skema yang reversible. Hal ini menjadikan data aslinya dapat direkonstruksi. 1.4 Kompresi Fractal Berawal dari ide menyimpan segitiga Sierpinski dengan menggunakan Itereted Function System (IFS) muncul lah metode kompresi citra fractal. Segitiga Sierpinski merupakan salah satu contoh dari kompresi citra fractal. Citra fractal dapat terbentuk dari kumpulan transformasi affine kontraktif yang disebut IFS. Untuk dapat mengembangkan metode kompresi citra fractal, diperlukan pemahaman yang baik mengenai proses pembentukan citra fractal menggunakan IFS. Kompresi fractal merupakan metode kompresi yang potensial pada rasio tinggi. Dalam kompresi fractal konsep utamanya adalah merubah suatu citra asli dari data menjadi koefisien fractal dan menghasilkan kembali citra tersebut

7 14 dengan cara melakukan proses dekompresi koefisien fractal tersebut. Pada kompresi fractal, hanya beberapa yang disimpan. Akibat dari penyimpanan beberapa koefisien saja, maka ukuran data citra akan menjadi lebih kecil bila dibandingkan dengan ukuran data jika keseluruhan citra disimpan. Kompresi fractal menerapkan prinsip matematika dari fractal geometri. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi apabila terjadi pengulangan pola yang redundant di dalam citra. Metode kompresi fractal merupakan metode kompresi yang merupakan kumpulan matematis yang memiliki kesamaan terhadap semua skala pembesaran. Beberapa fractal dapat dipecah menjadi beberapa bagian, dan semua bagian hasil dari pecahan tersebut mirip dengan bagian fractal yang asli. Hal ini dikarenakan bagian bagian dari fractal merupakan generalisasi dari objek aslinya. Fractal sendiri dapat dihasilkan dengan mengulang pola, hal ini biasanya ditemukan dalam proses rekursif atau iteratif. Penerapan konsep fractal memiliki jangkauan yang sangat luas. Luasnya penerapan knsep fractal ini menjadikan fractal bermanfaat tidak saja pada bidang ilmu matematika, namun juga bermanfaat di beberapa bidang seperti ilmu fisika, pengolahan citra dan multimedia, dan juga seni. Di dalam penelitian yang dilakukan pada tahun 2007 oleh Fathona, ditemukan bahwa konsep fractal dapat di aplikasikan di bidang ilmu fisika, yakni dalam menentikan kualitas resapan bahan berserat. Sedangkan, didalam bidang pengolahan citra fractal telah diimplementasikan pada beberapa aplikasi seperti face recognition atau yang biasa disebut dengan aplikasi pengenalan wajah. Fractal memiliki kegunaan yang dalam transformasi dimensi. Transformasi dimensi ini dapat digunakan untuk representasi dan komoresi data citra. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Barnsley (1996) menemukan kaitan antara kompresi citra dengan fractal. Pada penelitian tersebut Barnsley mengungkapkan informasi mengenai Iterated Function System (IFS) yang digunakan untuk mengkodekan citra. Di dalam kompresi citra dengan IFE terdapat kesulitan, yakni untuk dapat mengemukakan bagian citra yang mirip dengan citra secara keseluruhan. Dengan kata lain, untuk dapat melakukan kompresi citra dengan IFE hanya dapat dilakukan untuk citra yang memiliki self

8 15 similarity. Akibat dari adanya syarat untuk melakukan kompresi citra dengan IFE, maka tidak semua citra dapat dikompresi dengan metode ini. Namun, untuk mengkompresi sembarang citra dapat digunakan kompresi dengan Partitioned Iterated Function System (PIFS) (Fisher, 1994). Kompresi fractal menggunakan teknik yang mengimpan transformasi affinenya. Teknik ini menggunakan sifat kemiripan lokal pada citra, yaitu bagian citra yang mirip dengan bagian lainnya dalam skala yang berbeda. Kompresi fractal memiliki kekurangan dan kelebihannya. Kelebihan dari kompresi fractal adalah rekonstruksi citra atau decoding dapat dilakukan dalam berbagai pilihan resolusi, rasio kompresi yang tinggi, dan waktu untuk rekonstruksi citra yang lebih cepat. Namun, masih terdapat kekurangan dalam kompresi fractal, yakni memerlukan waktu untuk encoding yang lebih lama. Konsep dari kompresi fractal ini adalah membagi citra ke dalam sejumlah blok yang dilanjutkan dengan mencocokkan blok blok tersebut. Hasil penelitian yang dilakukan Munir, Galabov, dan Ciptayani menunjukkan citra tersebut dibagi kedalam blok blok yang sama besarnya atau yang biasa disebut fixed block. Namun, kemudian ditemukan kekurangan dalam metode ini, yang dimana blok blok yang telah terbagi tidak dapat ter-covered sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan sebelumnya. Penelitian seanjutnya yang dilakukan oleh Ali dan Mahmood menemukan cara untuk mengatasi kekurangan tersebut, yakni dengan pembagian block secara adaptif yang dilakukan dengan menggunakan metode quadtree. Menurut Aris Sugiharto (2006) Dalam menggunakan kompresi secara fractal, citra asli terlebih dahulu di bagi ke dalam beberapa blok. Blok tersebut merupakan blok yang tidak saling beririsan atau non overlapping yang biasanya disebut dengan blok range. Blok range yang di gunakan adalah yang berukuran 4x4 atau 8x8. Untuk tujuan mempermudah digunakan blok persegi. Langkah selanjutnya adalah menentukan beberapa blok domain yang akan digunakan. Blok domain yang digunakan dapat beririsan ataupun tidak beririsan. Dari segi ukuran block domain memiliki ukuran 2 kali blok range. Terdapat keuntungan jika blok domain yang digunakan tidak beririsan. Jika digunakan blok domain yang tidak

9 16 beririsan maka akan menghemat waktu dan jumlah penggunaan blok domain juga akan lebih sedikit. Namun, kelemahannya terletak pada hasil akhirnya. Hasil akhir bila menggunakan blok yang tidak beririsan tidak akan sebaik hasil jika menggunakan blok yang beririsan. Dengan menggunakan blok yang beririsan, jumlah blok domain yang digunakan akan semakin banyak. Hal ini akan membuat kemungkinan self similarity lokalnya akan semakin tinggi. Namun hal ini juga berimbas pada lamanya waktu yang dibutuhkan. Tingkat kemiripan antara bagian citra yang dimiliki oleh blok range dengan blok domain dapat diukur dengan menggunakan RMS Blok range yang berukuran 8x8, blok domain yang akan diambil memiliki ukuran 16x16 pixel. Hal ini supaya jika sebuah citra memiliki ukuran 256 x 256 pixel, dapat dibagi menjadi 1024 blok yang tidak saling beririsan ((256/8) 2 = 32 2 = 1024). Untuk blok domain yang beririsan akan didapatkan bagian ( ). Selanjutnya setiap blok dalam blok domain diskalakan ke menjadi ½ bagian terlebih dahulu sebelum dicocokkan. Tujuan dari dilakukannya pemberian skala ini adalah untuk menjaga agar jarak antar blok domain dan blok range menjadi lebih mudah untuk dihitung. Pemberian skala ini dapat dilakukan dengan menyatukan 2x2 buah pixel menjadi satu buah pixel. Tiap pixel akan memiliki nilai rata rata dari nilai keempat pixel. Bila terdapat blok range dan blok domain yang tingkat kemiripannya tinggi selanjutkan akan dilakukan transformasi affine w I. transformasi ini bertujuan untuk memetakan blok domain ke blok range. Transformasi addine yang digunakan adalah :

10 17 [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] Berdasarkan pemetaan w I diatas, intensitas tiap pixel juga digeser dan di skalakan yaitu : z' = si z + oi. Faktor kontras pixel dinyatakan dengan menggunakan parameter s I. Jika nilai s I sebesar 0 hal ini berarti bahwa pixel akan menjadi berwarna gelap dan jika s I bernilai sama dengan 1 maka warna kontrasnya tidak akan mengalami perubahan. Bila nilai s I berkisar antara 0 sampai 1 maka kontrasnya akan berkurang sedangkan jika nilainya lebih besar dari 1 maka kontrasnya akan bertambah. Offset kecerahan (brightness) pixel di nyatakan dengan parameter o I. Jika nilai o I positif, gambar akan menjadi semakin cerah dan jika nilai o I negatif maka gambar akan menjadi kurang cerah atau gelap. Dua parameter yang telah disebutkan tadi, yakni parameter s I dan o I dapat memetakan secara akurat blok domain yang berskala abu abu ke blok range yang berskala abu abu. Biasanya blok domain yang diambil memiliki ukura 2x blok range. Sehingga jika sebuah citra memiliki blok range yang berukuran n x n maka ukuran blok domain yang dapat diambil adalah 2n x 2n pixel. Sehingga persamaan affinenya akan menjadi : [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] Pergeseran sudut kiri blok domain ke sudut kiri blok range yang bersesuaian dinyatakan dengan parameter e I dan f I. Selanjutnya, s I dan o I dihitung dengan menggunakan rumus regresi seperti dibawah ini.

11 18 Transformasi affine w I diuji terhadap blok domain D I agar dihasilkan blok uji T I = w I (D I ). Untuk mengukur jarak antara T dan R I digunakan rumus DRMS. Transformasi affine dapat dikatakan transformasi addine terbaik jika transformasi w yang meminimumkan jarak antara R I dan T. dari proses kompresi akan dihasilkan beberapa IFS lokal yang diberi nama PIFS. Parameter yang digunakan pada PIFS di kumpulkan dan disimpan dalam berkas eksternal, namun parameter yang penting untuk disimpan hanyalah e I, f I, s I, o I dan jenis operasi simetri terhadap setiap blok range. Parameter e I dan f I diganti dengan posisi blok domain yang telah dipetakan ke blok range. Di sisi lain, parameter a I, b I, c I, dan d I tidak perlu di simpan karena nilainya tetap. Bila merekontruksi citra yang telah dikompres, diperlukan proses iterasi PIFS dari citra awal sebarang. Untuk menjamin konvergensi, kontradikktif intensitas itu penting. Transformasi affine w I diuji terhadap blok domain D I agar dihasilkan blok uji T I = w I (D I ). Untuk mengukur jarak antara T dan R I digunakan rumus DRMS. Transformasi affine dapat dikatakan transformasi addine terbaik jika transformasi w yang meminimumkan jarak antara R I dan T. dari proses kompresi akan dihasilkan beberapa IFS lokal yang diberi nama PIFS. Parameter yang digunakan pada PIFS di kumpulkan dan disimpan dalam berkas eksternal, namun parameter yang penting untuk disimpan hanyalah e I, f I, s I, o I dan jenis operasi simetri terhadap setiap blok range. Parameter e I dan f I diganti dengan posisi blok domain yang telah dipetakan ke blok range. Di sisi lain, parameter a I, b I, c I, dan d I tidak perlu di simpan karena nilainya tetap. Bila merekontruksi citra yang telah dikompres, diperlukan proses iterasi PIFS dari citra awal sebarang. Untuk menjamin konvergensi, kontradikktif intensitas itu penting.

12 19 2.5FTP File Transfer Protocol (FTP) merupakan suatu protocol yang digunakan untuk tukar menukar file dalam suatu network yang mensupport TCP/IP protokol. Tujuan utama FTP server adalah untuk membagikan data, menyediakan indirect atau implicit remote computer, menyediakan tempat penyimpanan bagi user, dan menyediakan transfer data yang reliable dan efisien. FTP adalah salah satu protokol internet yang sampai saat ini masih aktif dikembangkan untuk membantu user dalam melakukan tukar menukar file, baik itu mengunduh (download) maupun mengunggah (upload). Terdapat dua hal penting yang terdapat dalam FTP, yakni FTP server dan FTP client. Fungsi dari FTP server adalah untuk menjalankan software yang akan digunakan dalam tukar menukar file. Selain itu FTP server memberikan layanan FTP bagi FTP client jika terdapat permintaan untuk tukar menukar file. FTP client berfungsi untuk mengeluarkan perintah FTP ke server FTP. Sedangkan FTP server merupakan Windows Service yang berjalan di dalam sebuah computer untuk merespon perintah yang dikirimkan oleh FTP client. Fungsi dari perintah FTP adalah untuk mengubah direktori, mengubah modus pengiriman antar biner dan ASCII, menggunggah file ke server FTP dan mengunduh file dari server FTP. Bentuk dasar dari FTP adalah : ftp://host.domain, dan berdasarkan hak aksesnya dibedakan menjadi 2 (dua) yakni FTP User dan Anonymous. FTP User merupakan protocol yang dalam penggunaannya memerlukan autentifikasi bila user ingin mengakses ke dalamnya. Dalam FTP User, hanya user yang memiliki akses yang dapat mengaksesnya, sehingga tidak sembarang user bisa masuk ke dalamnya. Sedangkan kebalikan dari FTP User adalah FTP Anonymous, yang dapat diakses oleh siapa saja dan tidak memerlukan autentifikasi. Metode autentifikasi standar yang diterapkan dalam penggunaan FTP mewajibkan user untuk memiliki username dan password yang tidak terenskripsi. Kelebihan dari memiliki username dan password adalah user dapat memiliki hak akses penuh untuk mendownload, mengupload berkas berkas yang ada. Selain itu user dapat membuat berkas, direktori dan menghapus berkas jika diinginkan.

13 MSE Mean squared error merupakan sebuah metode yang dapat digunakan untuk mengevaluasi metode peramalan. Pada MSE, masing masing kesalahan atau sisa dikuadratkan. Setelah dikuadratkan, selanjutnya dijumlahkan dan ditampah kan dengan jumlah observasi yang dilakukan peneliti. Pada pendekatan ini dapat digunakan untuk mengatur kesalahan yang mungkin terjadi dalam proses peramalan. MSE merupakan teknik yang dapat menghasilkan kesalahan moderat mungkin lebih baik untuk salah satu yang mempunyai kesalahan kecil tetapi terkadang menghasilkansesuatu yang lebih besar. Untuk menghitung MSE, dapat digunakan rumus sebagai berikut: 2.6 Audio Audio merupakan suara atau gelombang yang didalamnya mengandung beberapa komponen penting seperti amplitudo, panjang gelombang, dan juga frekuensi yang kemudian membuat suara satu dan suara lainnya berbeda. Amplitudo merupakan kekuatan atau daya gelombang sinyal. Tinggi rendahnya gelombang suara dapat dilihat melalui grafik. Suara yang memiliki gelombang lebih tinggi memiliki volume yang lebih tinggi pula. Frekuensi merupakan jumlah dari siklus yang terjadi dalam hitungan per satu detik. Herts (Hz) merupakan satuan dari frekuensi. Gelombang adalah gelombang yang dihasilkan dari benda yang bergetar dan merambat melalui udara. Misalnya seperti drum yang dipukul, getaran yang dihasilkan akan merambat melalui perantara seperti udara, air atau material lainnya. Namun, di ruangan yang hampa udara getaran tersebut tidak akan dapat dirambatkan. Didalam satu gelombang terdapat satu lembah dan satu bukit yang akan membentuk satu siklus atau periode. Siklus ini pun berlangsung berulang ulang hingga membawa pada konsep frekuensi. Normalnya, telinga manusia dapat mendengar suara antara 20 Hz 20 khz sesuai dengan batasan sinyal audio. Pada dasarnya sinyal suara merupakan sinyal yang dapat diterima baik oleh indra

14 21 pendengaran manusia. Frekuensi 20 Hz merupakan batasan terendah dan 20 khz merupakan batasan frekuensi tertinggi yang dapat didengar oleh telinga manusia. Tinggi rendah gelombang bervariasi berdasarkan variasi dari tekanan yang dimiliki oleh media perantarannya. 1.9 BITMAP Awal perkembangan bitmap adalah pada awal tahun 80an, dimana teknologi microchip arsitektur peraga raster yang menyebabkan perkembangan grafika computer raster/bitmap. Bitmap merupakan susunan titik yang tersimpan dalam memori computer. Bitmap merupakan representasi dari citra grafis tersebut. Awalnya, bitmap dikembangkan oleh Microsoft dan jumlah nilai tiap titik untuk masing masing warna bervariasi. Nilai satu bit untuk gambar hitam putih akan berbeda dengan nilai satu bit untuk gambar yang berwarna. Kerapatan tiap titik pada gambar disebut dengan revolusi. Revolusi inilah yang menentukan seberapa tajam citra gambar yang dihasilkan. Jika user ingin menampilkan citra bitmap ini pada layar computer/laptop dan mencetaknya lewat printer, maka citra bitmat lebih dahulu diterjemahkan menjadi pixel pada layar ataupun titik tinta pada printer. Sehingga user bisa menikmati bitmat dalam bentuk yang lebih nyata. Seiring berkembangnya bitmap, format file bitmap pun semakin popular seperti BMP, PCX, TIFF, JPEG, GIF, dll. Bitmap juga bisa disebut dengan raster. Gambar raster terdiri dari kotak kotak kecil yang disebut pixel. Pixel tersebut di lokasi tertentu dengan nilai warnanya tersendiri akan menghasilkan sebuah tampilan gambar. Bisa diartikan bahwa gambar dengan tipe bitmat merupakan kumpulan dari ribuan bahkan jutaan pixel.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Aplikasi grafis komputer, terutama yang menggunakan foto digital maupun citra digital lain dapat menghasilkan file dengan ukuran yang sangat besar. Masalah tentang ruang penyimpanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum, data citra digital ditandai oleh informasi dengan jumlah bit yang besar sehingga menimbulkan masalah untuk memindahkan, memproses atau menyimpannya. Biasanya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kompresi File Pada dasarnya semua data itu merupakan rangkaian bit 0 dan 1. Yang membedakan antara suatu data tertentu dengan data yang lain adalah ukuran dari rangkaian bit dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hal-hal yang menjadi latar belakang pembuatan tugas akhir, rumusan masalah, tujuan, manfaat, dan metodologi penelitian serta sistematika penulisan dari

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau information-bearing unit yang lain yang lebih rendah daripada representasi data yang tidak

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Setelah membaca bab ini maka pembaca akan memahami pengertian tentang kompresi, pengolahan citra, kompresi data, Teknik kompresi, Kompresi citra. 2.1 Defenisi Data Data adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kompresi 2.1.1 Sejarah kompresi Kompresi data merupakan cabang ilmu komputer yang bersumber dari Teori Informasi. Teori Informasi sendiri adalah salah satu cabang Matematika yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan teknologi komputer memberikan banyak manfaat bagi manusia di berbagai aspek kehidupan, salah satu manfaatnya yaitu untuk menyimpan data, baik data berupa

Lebih terperinci

Pemampatan Citra. Esther Wibowo Erick Kurniawan

Pemampatan Citra. Esther Wibowo Erick Kurniawan Pemampatan Citra Esther Wibowo esther.visual@gmail.com Erick Kurniawan erick.kurniawan@gmail.com Mengapa? MEMORI Citra memerlukan memori besar. Mis. Citra 512x512 pixel 256 warna perlu 32 KB (1 pixel =

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini teknologi sudah beralih dari teknologi yang berbasiskan teks

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini teknologi sudah beralih dari teknologi yang berbasiskan teks 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Sekarang ini teknologi sudah beralih dari teknologi yang berbasiskan teks menjadi teknologi yang berbasiskan multimedia, dimana tampilan akan lebih menarik, dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra (image) adalah kombinasi antara titik, garis, bidang, dan warna untuk menciptakan suatu imitasi dari suatu obyek, biasanya obyek fisik atau manusia. Citra dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kompresi data adalah suatu proses untuk mengubah sebuah input data stream (stream sumber atau data mentah asli) ke dalam aliran data yang lain yang berupa output

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas landasan teori yang bersifat ilmiah untuk mendukung penulisan penelitian ini. Teori-teori yang dibahas mengenai pengertian citra, jenis-jenis citra digital, metode

Lebih terperinci

Pemampatan Citra Pemampatan Citra versus Pengkodean Citra

Pemampatan Citra Pemampatan Citra versus Pengkodean Citra Bab 10 Pemampatan Citra P ada umumnya, representasi citra digital membutuhkan memori yang besar. Sebagai contoh, citra Lena dalam format bitmap yang berukuran 512 512 pixel membutuhkan memori sebesar 32

Lebih terperinci

PEMAMPATAN CITRA (IMA

PEMAMPATAN CITRA (IMA PEMAMPATAN CITRA (IMAGE COMPRESSION) PENGERTIAN Kompresi Citra adalah aplikasi kompresi data yang dilakukan terhadap citra digital dengan tujuan untuk mengurangi redundansi dari data-data yang terdapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi ternyata berdampak pada perkembangan ilmu pengetahuan yang lain. Semuanya merupakan informasi yang sangat penting. Oleh karena

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP )

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Pengolahan Citra Digital Kode : IES 6 Semeste r : VI Waktu : x x 5 Menit Pertemuan : & 4 A. Kompetensi. Utama Mahasiswa dapat memahami tentang sistem pengolahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat, sangat berperan penting dalam pertukaran informasi yang cepat. Pada pengiriman informasi dalam bentuk citra masih mengalami kendala,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA ARIHTMETIC CODING DAN SHANNON-FANO PADA KOMPRESI CITRA BMP

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA ARIHTMETIC CODING DAN SHANNON-FANO PADA KOMPRESI CITRA BMP IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA ARIHTMETIC CODING DAN SHANNON-FANO PADA KOMPRESI CITRA BMP Syahfitri Kartika Lidya 1) Mohammad Andri Budiman 2) Romi Fadillah Rahmat 3) Jurusan Teknologi Informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang tugas akhir, identifikasi masalah, tujuan tugas akhir, metodologi tugas akhir dan sistematika penulisan tugas akhir. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE HUFFMAN DAN FRAKTAL DALAM KOMPRESI CITRA

PERBANDINGAN METODE HUFFMAN DAN FRAKTAL DALAM KOMPRESI CITRA PERBANDINGAN METODE HUFFMAN DAN FRAKTAL DALAM KOMPRESI CITRA Cici Kurniati Mahasiswa Program Studi Teknik Informatik, FT UMRAH Nerfita Nikentari, ST., M.Cs Dosen Program Studi Teknik Informatika, FT UMRAH

Lebih terperinci

Implementasi Metode Run Length Encoding (RLE) untuk Kompresi Citra

Implementasi Metode Run Length Encoding (RLE) untuk Kompresi Citra 249 Implementasi Metode Run Length Encoding (RLE) untuk Kompresi Citra Ahmad Jalaluddin 1, Yuliana Melita 2 1) Univers itas Islam Lamongan 2) Sekolah Tinggi Teknik Surabaya Odden.85@gmail.com, ymp@stts.edu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hal-hal yang menjadi latar belakang pembuatan tugas akhir, rumusan masalah, tujuan, manfaat, dan metodologi penelitian serta sistematika penulisan dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer semakin pesat dewasa ini, sehingga sangat membantu manusia dalam mengolah data untuk mendapatkan informasi. Aktivitas yang dulunya dilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini penulis memaparkan teori-teori ilmiah yang didapat dari metode pencarian fakta yang digunakan untuk mendukung penulisan skripsi ini dan sebagai dasar pengembangan sistem

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau information-bearing unit yang lain yang lebih rendah daripada representasi data yang tidak

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 ANALISIS METODE HUFFMAN UNTUK KOMPRESI DATA CITRA DAN TEKS PADA APLIKASI KOMPRESI DATA Shelly Arysanti

Lebih terperinci

Penerapan Pohon Biner Huffman Pada Kompresi Citra

Penerapan Pohon Biner Huffman Pada Kompresi Citra Penerapan Pohon Biner Huffman Pada Kompresi Citra Alvin Andhika Zulen (3507037) Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha No 0 Bandung,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Citra Digital Citra digital adalah citra yang terdiri dari sinyal-sinyal frekuensi elektromagnetis yang sudah di-sampling sehingga dapat ditentukan ukuran titik gambar tersebut

Lebih terperinci

PEMAMPATAN DATA DIGITAL MENGGUNAKAN METODA RUN-LENGTH

PEMAMPATAN DATA DIGITAL MENGGUNAKAN METODA RUN-LENGTH PEMAMPATAN DATA DIGITAL MENGGUNAKAN METODA RUN-LENGTH Oleh : Yustini & Hadria Octavia Jurusan Teknik Elektro Politenik Negeri Padang ABSTRACT Data compression can be very effective when we used and store

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting di abad ini. Seiring dengan perkembangan aktifitas manusia yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. penting di abad ini. Seiring dengan perkembangan aktifitas manusia yang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Telekomunikasi merupakan salah satu bidang yang memegang peranan penting di abad ini. Seiring dengan perkembangan aktifitas manusia yang semakin mobile dan kemajuan

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL 2.1 Citra Secara harafiah, citra adalah representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi pada bidang dari suatu objek. Ditinjau dari sudut pandang matematis,

Lebih terperinci

Kata kunci: pohon biner, metode Huffman, metode Kanonik Huffman, encoding, decoding.

Kata kunci: pohon biner, metode Huffman, metode Kanonik Huffman, encoding, decoding. ALGORITMA HUFFMAN KANONIK UNTUK KOMPRESI TEKS SMS Moch Ginanjar Busiri 13513041 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

BAB III METODE KOMPRESI HUFFMAN DAN DYNAMIC MARKOV COMPRESSION. Kompresi ialah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode

BAB III METODE KOMPRESI HUFFMAN DAN DYNAMIC MARKOV COMPRESSION. Kompresi ialah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode BAB III METODE KOMPRESI HUFFMAN DAN DYNAMIC MARKOV COMPRESSION 3.1 Kompresi Data Definisi 3.1 Kompresi ialah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode untuk menghemat kebutuhan tempat

Lebih terperinci

MATEMATIKA DI BALIK CITRA DIGITAL

MATEMATIKA DI BALIK CITRA DIGITAL MATEMATIKA DI BALIK CITRA DIGITAL Hendra Gunawan Tulisan ini membahas bagaimana matematika berperan dalam pemrosesan citra digital, khususnya pengolahan dan penyimpanan citra dalam bentuk digital secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak ditemukannya alat untuk menangkap suatu gambar pada bidang dua dimensi (citra) berupa kamera, dengan semakin berkembangnya teknologi pada saat ini sehingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang pesat telah menjadi peran yang sangat penting untuk pertukaran informasi yang cepat. Kecepatan pengiriman informasi dalam

Lebih terperinci

Bitmap (.BMP) Laporan Diajukan Sebagai Pemenuhan Tugas Multimedia

Bitmap (.BMP) Laporan Diajukan Sebagai Pemenuhan Tugas Multimedia Bitmap (.BMP) Laporan Diajukan Sebagai Pemenuhan Tugas Multimedia Oleh : Kelompok 8 Hesti Fitriana 702010088 Elisa Kristiani 702010157 Nur Linda Achmad 702011047 Rudy Handoko 702011073 Multimedia (DV205G)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra merupakan representasi digital dari objek gambar, yang tidak lepas dari kebutuhan manusia. Pada umumnya representasi citra membutuhkan memori yang cukup besar,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data dan informasi dapat disajikan bukan hanya dalam bentuk teks semata, melainkan dalam bentuk gambar (image), audio dan video. Apalagi dilihat sekarang perkembangan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2. Citra Digital Menurut kamus Webster, citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda. Citra digital adalah representasi dari citra dua dimensi

Lebih terperinci

Teknik Kompresi Citra Menggunakan Metode Huffman

Teknik Kompresi Citra Menggunakan Metode Huffman SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 26 A-5 Teknik Kompresi Citra Menggunakan Metode Huffman Tri Rahmah Silviani, Ayu Arfiana Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta Email:

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Dalam ilmu komputer, pemampatan data atau kompresi data adalah sebuah cara untuk memadatkan data sehingga hanya memerlukan ruangan penyimpanan lebih kecil sehingga

Lebih terperinci

Penggunaan Pohon Huffman Sebagai Sarana Kompresi Lossless Data

Penggunaan Pohon Huffman Sebagai Sarana Kompresi Lossless Data Penggunaan Pohon Huffman Sebagai Sarana Kompresi Lossless Data Aditya Rizkiadi Chernadi - 13506049 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.

Lebih terperinci

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER FILE TRANSFER PROTOCOL

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER FILE TRANSFER PROTOCOL PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER FILE TRANSFER PROTOCOL DI SUSUN ARIO NASIS (42514001) MUH. ILHAM S (42514019) ANDY SAPUTRA (425140023) NASRUDDIN (42514008) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI D4 TEKNIK KOMPUTER

Lebih terperinci

CEG4B3. Randy E. Saputra, ST. MT.

CEG4B3. Randy E. Saputra, ST. MT. CEG4B3 Randy E. Saputra, ST. MT. Video Conference Video Conference adalah teknologi perangkat jaringan yang dapat menghubungkan secara langsung antara 2 user atau lebih yang terpisah, dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemampatan data (data compression) merupakan salah satu kajian di dalam ilmu komputer yang bertujuan untuk mengurangi ukuran file sebelum menyimpan atau memindahkan

Lebih terperinci

SISTEM ANALISA PERBANDINGAN UKURAN HASIL KOMPRESI WINZIP DENGAN 7-ZIP MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING

SISTEM ANALISA PERBANDINGAN UKURAN HASIL KOMPRESI WINZIP DENGAN 7-ZIP MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING SISTEM ANALISA PERBANDINGAN UKURAN HASIL KOMPRESI WINZIP DENGAN 7-ZIP MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING Pandi Barita Simangunsong Dosen Tetap STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang

Lebih terperinci

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com Rahmady Liyantanto liyantanto88@gmail.com liyantanto.wordpress.com Komunikasi Data D3 Manajemen Informatika Universitas Trunojoyo File Transfer Protocol (FTP) adalah suatu protokol yang berfungsi untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra adalah gambar bidang dua dimensi yang juga merupakan keluaran data. Artinya suatu data atau informasi tidak hanya direpresentasikan dalam bentuk teks, namun juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi berkembang sangat cepat. Penyimpanan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi berkembang sangat cepat. Penyimpanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi berkembang sangat cepat. Penyimpanan data-data penting dalam media kertas kini sudah mulai ditinggalkan dan beralih pada media lainnya

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I. PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Masalah Citra adalah gambar yang berada pada bidang dua dimensi. Agar dapat diproses lebih lanjut, sebuah citra disimpan di dalam bentuk digital. Ukuran citra digital

Lebih terperinci

Penerapan Pengkodean Huffman dalam Pemampatan Data

Penerapan Pengkodean Huffman dalam Pemampatan Data Penerapan Pengkodean Huffman dalam Pemampatan Data Patrick Lumban Tobing NIM 13510013 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kompresi Data Kompresi adalah mengecilkan/ memampatkan ukuran. Kompresi Data adalah teknik untuk mengecilkan data sehingga dapat diperoleh file dengan ukuran yang lebih kecil

Lebih terperinci

[TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI. Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty. Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom

[TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI. Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty. Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom [TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom Terjadi transformasi atau revolusi dalam cara kita berkomunikasi

Lebih terperinci

KOMPRESI CITRA. lain. Proses mengubah citra ke bentuk digital bisa dilakukan dengan beberapa perangkat,

KOMPRESI CITRA. lain. Proses mengubah citra ke bentuk digital bisa dilakukan dengan beberapa perangkat, KOMPRESI CITRA Dalam kesempatan ini saya mencoba untuk menjelaskan apa itu kompresi citra dan bagaimana cara-cara format citra dengan menggunakan BMP, PNG, JPEG, GIF, dan TIFF. Kompresi citra itu adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan komunikasi. Salah satu media komunikasi yang berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. melakukan komunikasi. Salah satu media komunikasi yang berkembang pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi komunikasi semakin mempermudah manusia dalam melakukan komunikasi. Salah satu media komunikasi yang berkembang pesat adalah Mobile Phone. Mobile

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berawal dari suatu ide untuk menyimpan segitiga Sierpinski menggunakan

BAB II LANDASAN TEORI. berawal dari suatu ide untuk menyimpan segitiga Sierpinski menggunakan BAB II LANDASAN TEORI Metode kompresi citra fraktal merupakan metode kompresi citra yang berawal dari suatu ide untuk menyimpan segitiga Sierpinski menggunakan Iterated Function System (IFS). Segitiga

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kompresi data merupakan suatu proses pengubahan ukuran suatu file atau dokumen menjadi lebih kecil secara ukuran. Berkembangnya teknologi hardware dan software

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tertulis, audio dan video. Objek-objek tersebut yang sebelumnya hanya bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. tertulis, audio dan video. Objek-objek tersebut yang sebelumnya hanya bisa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman ini, teknologi sudah mengalami perkembangan pesat, dan telah mengubah standar hidup masyarakat secara keseluruhan. Salah satu bukti perkembangan teknologi

Lebih terperinci

Implementasi Metode HUFFMAN Sebagai Teknik Kompresi Citra

Implementasi Metode HUFFMAN Sebagai Teknik Kompresi Citra Jurnal Elektro ELEK Vol. 2, No. 2, Oktober 2011 ISSN: 2086-8944 Implementasi Metode HUFFMAN Sebagai eknik Kompresi Citra Irmalia Suryani Faradisa dan Bara Firmana Budiono Jurusan eknik Elektro, Institut

Lebih terperinci

Oleh : Page 1

Oleh : Page 1 MODUL II PRINSIP TEKNIK KOMPRESI 2.1. Mengapa Kompresi Motivasi kompresi sinyal : Dunia digital mengalami pertumbuhan yang sangat cepat : Sinyal diperoleh secara digital Sinyal analog dikonversi ke digital

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang tugas akhir, identifikasi masalah, tujuan tugas akhir, metodologi tugas akhir dan sistematika penulisan tugas akhir. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ukuran yang besar. Lebih-lebih jika file yang kita punya merupakan file image

BAB I PENDAHULUAN. ukuran yang besar. Lebih-lebih jika file yang kita punya merupakan file image BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan media penyimpan berkapasitas besar mengakibatkan orang tidak lagi menemui masalah jika mempunyai file dengan ukuran yang besar. Lebih-lebih

Lebih terperinci

KOMPRESI CITRA. Pertemuan 12 Mata Pengolahan Citra

KOMPRESI CITRA. Pertemuan 12 Mata Pengolahan Citra KOMPRESI CITRA Pertemuan 12 Mata Pengolahan Citra PEMAMPATAN CITRA Semakin besar ukuran citra semakin besar memori yang dibutuhkan. Namun kebanyakan citra mengandung duplikasi data, yaitu : Suatu piksel

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Jumlah pengguna komputer semakin meningkat. Peningkatan jumlah pengguna komputer mengakibatkan penggunaan data digital juga semakin meningkat. Salah satu media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan suatu informasi pada saat sekarang ini berkembang sangat pesat dan memberikan peran yang sangat penting untuk menjalin pertukaran informasi yang cepat.

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI KOMPRESI CITRA DENGAN METODE ARITHMETIC CODING DALAM KAWASAN ENTROPY CODING

NASKAH PUBLIKASI KOMPRESI CITRA DENGAN METODE ARITHMETIC CODING DALAM KAWASAN ENTROPY CODING NASKAH PUBLIKASI KOMPRESI CITRA DENGAN METODE ARITHMETIC CODING DALAM KAWASAN ENTROPY CODING Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi informasi saat ini berdampak pada perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi informasi saat ini berdampak pada perkembangan ilmu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi saat ini berdampak pada perkembangan ilmu pengetahuan yang lain, demikian pula dengan dunia telekomunikasi yang tidak dapat dipisahkan

Lebih terperinci

BAB III. server, merupakan media yang digunakan untuk mendistribusikan live stream

BAB III. server, merupakan media yang digunakan untuk mendistribusikan live stream \ BAB III Analisis dan Perancangan 3.1 analisis perancangan server streaming Terdapat dua hal penting dalam dunia streaming, yang pertama adalah media server, merupakan media yang digunakan untuk mendistribusikan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik Informatika - Matematika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2003/2004 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI FRACTAL IMAGE COMPRESSION MENGGUNAKAN TEORI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam storage lebih sedikit. Dalam hal ini dirasakan sangat penting. untuk mengurangi penggunaan memori.

BAB I PENDAHULUAN. dalam storage lebih sedikit. Dalam hal ini dirasakan sangat penting. untuk mengurangi penggunaan memori. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era informasi seperti sekarang ini, siapa yang tak kenal yang namanya tempat penyimpanan data atau yang sering disebut memori. Di mana kita dapat menyimpan berbagai

Lebih terperinci

KOMPRESI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL CODING

KOMPRESI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL CODING KOMPRESI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL CODING Abdul Halim Hasugian Dosen Tetap Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan www.stmik-budidarma.ac.id//email:abdulhasugian@gmail.co.id

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kompresi Data Kompresi data sudah ada dalam 20 tahun terakhir ini. Kompresi data memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap berbagai bidang studi sekarang ini. Hal ini terbukti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (images), suara (audio), maupun video. Situs web (website) yang kita jumpai

BAB I PENDAHULUAN. (images), suara (audio), maupun video. Situs web (website) yang kita jumpai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data atau informasi saat ini tidak hanya disajikan dalam bentuk teks semata, tetapi juga dapat disajikan dalam bentuk lain misalnya gambar (images), suara (audio),

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI ALGORITMA METODE HUFFMAN PADA KOMPRESI CITRA

TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI ALGORITMA METODE HUFFMAN PADA KOMPRESI CITRA TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI ALGORITMA METODE HUFFMAN PADA KOMPRESI CITRA Disusun sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA FRACTAL NEIGHBOUR DISTANCE UNTUK FACE RECOGNITION

IMPLEMENTASI ALGORITMA FRACTAL NEIGHBOUR DISTANCE UNTUK FACE RECOGNITION IMPLEMENTASI ALGORITMA FRACTAL NEIGHBOUR DISTANCE UNTUK FACE RECOGNITION Garibaldy W Mukti 13506004 Teknik Informatika ITB alamat : Srigading 29, Bandung 40132 email: subghost1802000@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini penggunaan citra digital semakin meningkat karena kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh citra digital tersebut, antara lain kemudahan dalam mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era komputerisasi ini sudah banyak dikembangkan aplikasi perangkat lunak maupun perangkat keras untuk menghasilkan citra dalam bentuk data. Sebut saja kamera digital,

Lebih terperinci

DIGITAL IMAGE CODING. Go green Aldi Burhan H Chandra Mula Fitradi Mardiyah

DIGITAL IMAGE CODING. Go green Aldi Burhan H Chandra Mula Fitradi Mardiyah DIGITAL IMAGE CODING Go green Aldi Burhan H Chandra Mula Fitradi Mardiyah KOMPRESI LOSSLESS Teknik kompresi lossless adalah teknik kompresi yang tidak menyebabkan kehilangan data. Biasanya digunakan jika

Lebih terperinci

DATA COMPRESSION CODING USING STATIC AND DYNAMIC METHOD OF SHANNON-FANO ALGORITHM

DATA COMPRESSION CODING USING STATIC AND DYNAMIC METHOD OF SHANNON-FANO ALGORITHM Media Informatika, Vol. 5, No. 2, Desember 2007, 129-139 ISSN: 0854-4743 DATA COMPRESSION CODING USING STATIC AND DYNAMIC METHOD OF SHANNON-FANO ALGORITHM Romi Wiryadinata Mahasiswa Sekolah Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital Citra digital dapat didefenisikan sebagai fungsi f(x,y), berukuran M baris dan N kolom, dengan x dan y adalah koordinat spasial dan amplitudo f di titik kordinat

Lebih terperinci

KOMPRESI CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN HEBBIAN BASED PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

KOMPRESI CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN HEBBIAN BASED PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS KOMPRESI CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN HEBBIAN BASED PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS 1 Sofyan Azhar Ramba 2 Adiwijaya 3 Andrian Rahmatsyah 12 Departemen Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telkom

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi memegang suatu peranan yang sangat penting di abad ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi memegang suatu peranan yang sangat penting di abad ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi memegang suatu peranan yang sangat penting di abad ini untuk menjalin pertukaran informasi yang cepat. Kecepatan pengiriman informasi dalam bentuk perpaduan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tujuan, latar belakang, gambaran sistem, batasan masalah, perincian tugas yang dikerjakan, dan garis besar penulisan skripsi. 1.1. Tujuan 1. Merancang dan merealisasikan

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPRESI DATA TEKNIK LOSSLESS COMPRESSION

ANALISIS KOMPRESI DATA TEKNIK LOSSLESS COMPRESSION ANALISIS KOMPRESI DATA TEKNIK LOSSLESS COMPRESSION MENGGUNAKAN DATA CALGARY CORPUS 1. Latar Belakang Irwan Munandar Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah Kompresi data merupakan suatu upaya

Lebih terperinci

~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~

~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~ ~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~ APA ITU KOMPRESI?? Kompresi mengecilkan/memampatkan ukuran Kompresi data Teknik mengecilkan data sehingga diperoleh file dengan ukuran yang lebih kecil daripada ukuran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latarbelakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latarbelakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan tentang latarbelakang penulisan, rumusan masalah, batasan masalah yang akan dibahas, serta tujuan penelitian skripsi ini. Manfaat dalam penelitian, metodelogi

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING Mohamad Aditya Rahman, Ir. Sigit Wasista, M.Kom Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI KOMPRESI CITRA DENGAN METODE RUN LENGTH ENCODING UNTUK KEAMANAN FILE CITRA MENGGUNAKAN CAESAR CHIPER

PERANCANGAN APLIKASI KOMPRESI CITRA DENGAN METODE RUN LENGTH ENCODING UNTUK KEAMANAN FILE CITRA MENGGUNAKAN CAESAR CHIPER PERANCANGAN APLIKASI KOMPRESI CITRA DENGAN METODE RUN LENGTH ENCODING UNTUK KEAMANAN FILE CITRA MENGGUNAKAN CAESAR CHIPER Dwi Indah Sari (12110425) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Stmik Budidarma

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital Citra adalah suatu representasi, kemiripan atau imitasi dari suatu objek atau benda, misal: foto seseorang mewakili entitas dirinya sendiri di depan kamera. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini kebanyakan aktivitas manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini kebanyakan aktivitas manusia selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia modern sekarang ini kebanyakan aktivitas manusia selalu berhubungan dengan dokumentasi atau data. Data-data yang ada haruslah tersimpan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang pesat telah menjadi peran yang sangat penting untuk pertukaran informasi yang cepat. Kecepatan pengiriman informasi dalam bentuk

Lebih terperinci

Contoh kebutuhan data selama 1 detik pada layar resolusi 640 x 480 : 640 x 480 = 4800 karakter 8 x 8

Contoh kebutuhan data selama 1 detik pada layar resolusi 640 x 480 : 640 x 480 = 4800 karakter 8 x 8 Kompresi Data Contoh : (1) Contoh kebutuhan data selama 1 detik pada layar resolusi 640 x 480 : Data Teks 1 karakter = 2 bytes (termasuk karakter ASCII Extended) Setiap karakter ditampilkan dalam 8 x

Lebih terperinci

PENGENALAN BINARY INDEXED TREE DAN APLIKASINYA

PENGENALAN BINARY INDEXED TREE DAN APLIKASINYA PENGENALAN BINARY INDEXED TREE DAN APLIKASINYA Listiarso Wastuargo-13508103 Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung hallucinogenplus@yahoo.co.id ABSTRAK Makalah ini membahas tentang

Lebih terperinci

PENGANTAR KOMPRESI DATA

PENGANTAR KOMPRESI DATA PENGANTAR KOMPRESI DATA PUTU WIDHIARTHA widhiartha@yahoo.com http://widhiartha.multiply.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2008 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA RUN LENGTH ENCODING PADA KOMPRESI FILE MP3

IMPLEMENTASI ALGORITMA RUN LENGTH ENCODING PADA KOMPRESI FILE MP3 IMPLEMENTASI ALGORITMA RUN LENGTH ENCODING PADA KOMPRESI FILE MP3 Darno Willfrid Midukta Simamora 1, Garuda Ginting 2, Yasir Hasan 3 1 Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma 2,3 Dosen Tetap STMIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tujuan, latar belakang, gambaran sistem, batasan masalah, perincian tugas yang dikerjakan, dan garis besar penulisan skripsi. 1.1. Tujuan Skripsi ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Pustaka

BAB II Tinjauan Pustaka 23 BAB II Tinjauan Pustaka II.1. Pengolahan Citra Digital Citra yang diperoleh dari lingkungan masih terdiri dari warna yang sangat komplek sehingga masih diperlukan proses lebih lanjut agar image tersebut

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI KOMPRESI CITRA MENGGUNAKAN ALGORITMA TRANSFORMASI WASH - HADAMARD

PERANCANGAN APLIKASI KOMPRESI CITRA MENGGUNAKAN ALGORITMA TRANSFORMASI WASH - HADAMARD PERANCANGAN APLIKASI KOMPRESI CITRA MENGGUNAKAN ALGORITMA TRANSFORMASI WASH - HADAMARD Inra Marta Batubara Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338

Lebih terperinci