SISTEM ANALISA PERBANDINGAN UKURAN HASIL KOMPRESI WINZIP DENGAN 7-ZIP MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING
|
|
- Glenna Darmadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SISTEM ANALISA PERBANDINGAN UKURAN HASIL KOMPRESI WINZIP DENGAN 7-ZIP MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING Pandi Barita Simangunsong Dosen Tetap STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan Abstrak Media penyimpanan data di dalam komputer disebut juga sebagai memori atau storage dimana banyaknya data yang telah disimpan akan mempengaruhi kapasitas dari memori. Semakin banyak data yang disimpan di dalam memori maka semakin besar pula kapasitas memori yang dibutuhkan. Oleh karena itu maka perlu diterapkan pemampatan data di dalam tempat penyimpanan untuk berkas, dengan cara mengkompresi data agar data menjadi lebih kecil. Kompresi adalah teknik memadatkan data atau file, sehingga data atau file yang tadinya memiliki kapasitas data yang besar menjadi data yang lebih kecil, untuk menyimpan data atau file yang banyak pada memori yang memiliki kapasitas yang kecil. Saat ini aplikasi-aplikasi kompresi data sangat populer yang digunakan untuk memadatkan file, seperti Winzip, Winrar, dan 7-zip. Setelah file citra digital tersebut dikompresi, lalu membandingkan file yang dikompresi dengan menggunakan Metode Template Matching untuk menentukan kualitas dan kapasitas Aplikasi mana yang lebih baik setelah dilakukannya kompresi. Kata kunci: Kompresi, Winzip, 7-Zip, Template Matching 1. Pendahuluan Teknik pengompresian citra digital sudah tidak asing lagi untuk didengar, dimana kompresi citra digital merupakan upaya untuk melakukan transformasi terhadap data atau simbol, tanpa menimbulkan perubahan yang signifikan atas citra digital tersebut bagi mata manusia yang mengamatinya. Kompresi harus dilakukan secara efektif sehingga citra digital yang dihasilkan setelah proses kompresi mempunyai ukuran lebih kecil dibandingkan sebelum proses kompresi. Semakin besar data yang dikirim melalui media transmisi maka waktu yang diperlukan juga semakin lama, dibandingkan dengan data yang memiliki ukuran yang kecil, sehingga besarnya ukuran data menjadi kendala dalam proses pengiriman oleh karena itu, user selalu mencari suatu cara alternatif untuk menangani permasalahan tersebut salah satunya dengan cara kompresi dan mulailah berkembang kompresi data yang bertujuan untuk memadatkan data. Media penyimpanan data di dalam komputer disebut juga sebagai memori atau storage dimana banyaknya data yang telah disimpan akan mempengaruhi kapasitas dari memori. Semakin banyak data yang disimpan di dalam memori maka semakin besar pula kapasitas memori yang dibutuhkan. Oleh karena itu maka perlu diterapkan pemampatan data di dalam tempat penyimpanan untuk berkas, dengan cara mengkompresi data agar data menjadi lebih kecil. Kompresi adalah teknik memadatkan data atau file, sehingga data atau file yang tadinya memiliki kapasitas data yang besar menjadi data yang lebih kecil, untuk menyimpan data atau file yang banyak pada memori yang memiliki kapasitas yang kecil. Saat ini aplikasi-aplikasi kompresi data sangat populer yang digunakan untuk memadatkan file, seperti Winzip, Winrar, dan 7-zip. Dalam skripsi ini, penulis akan membandingkan dua Aplikasi : Winzip dan 7-Zip, dimana Winzip menerapkan algoritma Deflate dan 7-Zip menerapkan algoritma Lempel Zip Markov Chain Algorithm (LZMA), sebagai pembanding dari kedua algoritma tersebut menggunakan Metode Template Matching untuk kompresi citra digital. Setelah file citra digital tersebut dikompresi, lalu membandingkan file yang dikompresi dengan menggunakan Metode Template Matching untuk menentukan kualitas dan kapasitas Aplikasi mana yang lebih baik setelah dilakukannya kompresi. 2. Landasan Teori 2.1 Kompresi Citra Kompresi citra adalah aplikasi data yang dilakukan terhadap citra digital dengan tujuan untuk mengurangi redundansi dari data-data yang terdapat dalam citra sehingga dapat disimpan atau ditransmisikan secara efesien. Informasi yang dirasakan redundan dapat dikompresi untuk meminimalisasikan redudansi tersebut. Hal ini dapat juga dilakukan pada citra digital yang beragam typenya, dengan menerapkan metode kompresi yang sesuai. Diterbitkan Oleh : STMIK Budi Darma Medan 63
2 Tujuan utama dari kompresi pada citra digital adalah untuk mengurangi penggunaan memori, sehingga untuk penyimpanan data lebih mudah, dapat disimpulkan bahwa kompresi merupakan proses menghilangkan berbagai kerumitan yang tidak penting (redundansi) dari suatu informasi, dengan memaksimalkan kesederhanaannya dan tetap menjaga kualitas gambar dari informasi yang diperoleh. Secara garis besar, terdapat 2 penggolongan algoritma kompresi data: kompresi lossy,dan kompresi lossless. a. Kompresi Lossy Algoritma kompresi dikatakan Lossy atau disebut juga irreversible jika tidak dimungkinkan untuk membentuk data asli yang tepat sama dari data yang sudah dikompresi. Ada beberapa detail yang hilang selama proses kompresi. b. Kompresi Lossless Algoritma kompresi dikatakan Lossless atau disebut juga irreversible jika tidak dimungkinkan untuk membentuk data asli yang tepat sama dari data yang sudah dikompresi. Tidak ada informasi yang hilang selama proses kompresi dan dekompresi. Teknik ini digunakan jika data tersebut sangat penting, jadi tidak dimungkinkan untuk menghilangkan beberapa detail. Untuk kompresi Lossless, berdasarkan cara mereduksi data yang akan dikompresi, terbagi lagi menjadi 2 kelompok besar algoritma: a. Algoritma berbasis Entropi Algoritma berbasis entropi, atau disebut juga berbasis statistik, menggunakan model statistik dan probabilitas untuk memodelkan data, keefesienan kompresi bergantung kepada berapa banyak karakter yang akan digunakan dan seberapa besar distribusi probabilitas pada data asli. Contoh algoritma yang berbasis entropi adalah: Huffman Codding, Adaptive Huffman, dan Shannon Fano. b. Algoritma berbasis dictionary Algoritma berbasis dictionary, bekerja dengan cara menyimpan pola masukan sebelumnya, dan menggunakan index dalam mengakses pola tersebut jika terdapat perulangan. Contoh algoritma yang berbasis dictionary adalah: LZ77, LZ78, LZW, DEFLATE, dan LZMA. Proses kompresi melibatkan 2 buah proses, yaitu proses kompresi ( Compression) dan dekompresi (Decompression). Pada proses file asli yang dibaca, lalu dilakukan pengkodean untuk membuat file hasil kompresi. Proses ini disebut juga dengan proses encoding untuk membentuk file asli dari file yang sudah dimampatkan tersebut, proses pengkodean kembali dilakukan. Proses ini disebut juga proses decoding 2.2 Manfaat Kompresi Citra Beberapa manfaat kompresi citra adalah: 1. Waktu pengiriman data pada saluran komunikasi data lebih singkat. Contohnya pengiriman gambar dari fax, video conferencing, handphone, download dari internet, pengiriman data medis, pengiriman dari satelit, dan lain-lain. 2. Membutuhkan ruang memori dalam storage yang lebih sedikit dibandingkan dengan citra yang tidak dimampatkan[1]. 2.3 Teknik Kompresi Citra Ada 2 teknik yang dapat dilakukan dalam melakukan kompresi citra. 1. Lossless Compression Lossless Compression merupakan kompresi citra dimana hasil kompresi dari citra di mana hasil dekompresi dari citra yang terkompresi sama dengan citra aslinya, tidak ada informasi yang hilang. Sayangnya, ratio kompresi citra metode ini sangat rendah. Banyak aplikasi yang memerlukan kompresi tanpa cacat, seperti pada aplikasi radiografi, kompresi citra hasil diagnosa medis ato gambar satelit, diman kehilangan gambar sekecil apa pun akan menyebabkan hasil yang tak diharapkan. Contohnya Run Length Encoding (RLE), Entropy Encoding (huffman, aritmatik), dan Adaptive Dictionary Based (LZW, LZMA) 2. Lossy Compression Lossy Compression adalah kompresi citra di mana hasil dekompresi dari citra yang terkompresi tidak sama dengan citra aslinya karena ada informasi yang hilang, tetapi masih bisa ditolerir oleh persepsi mata. Mata tidak dapat membedakan perubahan kecil pada gambar. Metode ini menghasilkan ratio kompresi yang lebih tinggi dari pada metode lossless. Contohnya adalah color reduction, chroma subsampling, dan transform coding, seperti transformasi Fourier, Wavelet, dan lain-lain[1]. 2.4 Kriteria Kompresi Citra Kriteria yang digunakan untuk mengukur pemampatan citra adalah: 1 Waktu kompresi dan waktu dekompresi Proses kompresi merupakan proses mengkodekan citra ( encode) sehingga diperoleh citra dengan representasi kebutuhan memori yang minimum. Citra terkompresi disimpan dalam file dengan format tertentu, misalnya JPEG(Joint Photographic Experts Group). Sedangkan proses dekompresi adalah proses untuk menguraikan citra yang dimampatkan untuk dikembalikan lagi (decoding) menjadi citra yang tidak mampat. Algoritma pemampatan yang baik adalah algoritma yang membutuhkan waktu untuk kompresi dan dekompresi paling sedikit (paling cepat). Diterbitkan Oleh : STMIK Budi Darma Medan 64
3 2 Kebutuhan memori Metode kompresi yang baik adalah metode kompresi yang mampu mengompresi file citra menjadi file yang berukuran paling minimal. Algoritma pemampatan yang baik akan menghasilkan memori yang dibutuhkan untuk menyimpan hasil kompresi yang berkurang secara berarti. Biasanya semakin besar persentase pemampatan, semakin kecil kebutuhan memmori yang diperlukan sehingga kualitas citra makin berkurang. Dan, sebaliknya, semakin kecil persentase citra yang dimampatkan, semakin bagus kualitas hasil pemampatan tersebut. 3 Kualitas pemampatan (fidelity) Metode kompresi yang baik adalah metode kompresi yang mampu mengembalikan citra hasil kompresi menjadi citra semula tanpa kehilangan informasi apa pun. Kalaupun ada informasi yang hilang akibat pemampatan, semakin besar memori yang dibutuhkan. Sebaliknya, semakin jelek kualitas citra hasil pemampatan, semakin kecil kebutuhan memori yang harus disediakan. 4 Format keluaran Format citra hasil pemampatan yang baik adalah yang cocok dengan kebutuhan pengiriman dan penyimpanan data[1]. 2.5 Rasio Kompresi Citra Rasio kompresi citra adalah ukuran persentase citra yang telah berhasil dimampatkan. Secara matematis rasio pemampatan citra dituliskan sebagai berikut. Dalam proses kompresinya, algoritma deflate ini terlebih dahulu melakukan proses pengelompokan karakter dengan menggunakan algoritma LZ77. Kemudian hasil dari pengelompokan tersebut dikompresi lagi dengan menggunakan algoritma Huffman ( Huffman Tree). Algoritma deflate ini bersifat lossless Compression. Hal ini karena algoritma deflate ini menggabungkan dua algoritma kompresi yang bersifat lossless. 2.8 Proses Encoding Proses encoding dari algoritma deflate ini dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama adalah melakukan proses pembuatan blok-blokatau penyingkatan karakter dengan menggunakan algoritma LZ77. Tahap kedua adalah mengambil hasil penyingkatan karakter dari algoritma LZ77 dan melakukan proses kompresi dengan menggunakan Huffman Tree terhadap karakter tersebut. Hasil dari proses encoding algoritma deflate ini adalah berupa karakter yang telah disingkat yang merupakan hasil dari encoding algoritma LZ77 dan memiliki kode biner yang lebih pendek yang merupakan hasil dari encoding algoritma Huffman. 2.9 Proses Decoding Proses decoding pada algoritma deflate merupakan kebalikan dari proses encodingnya. Langkah pertama adalah melakukan proses decoding dengan menggunakan algoritma Huffman. Kemudian langkah kedua adalah mengambil hasil dari proses decoding dengan menggunakan algoritma Huffman dan melakukan proses decoding kembali dengan menggunakan algoritma LZ77. Misalkan rasio kompresi adalah 25%, artinya 25% dari citra semula telah berhasil dimampatkan[1]. 2.6 Winzip Winzip adalah sebuah nama software atau program yang berguna atau bisa digunakan untuk membuka file yang ber extaksion zip. Selain itu, winzip juga berfungsi atau bisa di fungsikan untuk mengkompres atau mengecilkan ukuran sebuah file. Winzip versi dulu sudah beda dengan winzip versi sekarang, Karena saat ini winzip telah merilis kembali hingga versi terbaru dan sudah bisa digunakan dan kompatible and support pada semua Platform Windows seperti : Windows7, Windows Vista, XP yang bahkan juga pada Ubuntu versi terbaru sekalipun[2]. 2.7 Algoritma Deflate Algoritma deflate merupakan algoritma persilangan antara algoritma Huffman dan LZ Algoritma Lempel Zip 77 Algoritma Lempel-Zip 77 (LZ77), atau dikenal juga dengan LZ1, dipublikasikan dalam sebuah paper oleh Abraham Lempel dan Jacob Zip pada tahun Algoritma ini merupakan tipe algoritma lossless. Algoritma LZ77 disebut juga dengan sliding windows, atau jendela berjalan karena proses kerjanya[3]. Prinsip dari algoritma ini adalah menggunakan sebagian input karakter yang telah dikodekan sebelumnya sebagai dictionary (kamus). Bagian input ini seolah-olah diibaratkan dengan sebuah jendela (windows) yang dapat digeser dari kiri ke kanan. Jendela ini secara dinamis merupakan dictionary untuk mencari symbol input dengan pola tertentu. Ketika jendela ini bergerakdari kiri ke kanan, isi dari dictionary dan input karakter yang akan dicari polanya juga akan berubah. Jendela ini dibagi menjadi dua bagian, bagian pertama disebut history buffer (H), atau search buffer, yang berisi sebahagian input karakter yang sudah dikodekan. Ukuran dari masing-masing buffer ini telah ditetapkan sebelumnya, dalam implementasinya nanti, Diterbitkan Oleh : STMIK Budi Darma Medan 65
4 history buffer akan memiliki panjang beberapa ribu byte, dan lookahaed buffer panjangnya hanya puluhan byte. (Salomon, 2007). Komponen yang dibutuhkan dalam algoritma kompresi ini adalah: 1. Input Stream Kumpulan karakter yang akan dikompresi. 2. Character Elemen dasar pada input stream. 3. Look ahead buffer Kumpulan karakter yang belum dikompresi, setelah token. 4. Search buffer Kumpulan karakter yang telah di kompresi, sebelum token. 5. Token Berisi kumpulan dari ( offset, length, dan next symbol). ( Prinsip kompresinya adalah menerima input stream data yang akan dikompres dan akan dibaca oleh search buffer dari kanan ke kiri seakan berbentuk jendela yang bergerak (sliding windows) dari kanan ke kiri. Selama search buffer, algoritma ini akan membaca per-bit karakter dan merekamnya kedalam format token. Format-format token inilah yang disebut dengan dictionary pada algoritma kompresi LZ77 ini Algoritma Huffman Algoritma Huffman adalah salah satu algoritma kompresi tertua yang disusun oleh David Huffman pada tahun Algoritma tersebut digunakan untuk membuat kompresi jenis lossy compression, yaitu pemampatan data dimana tidak ada satu byte pun data yang hilang sehingga data tersebut utuh dan disimpan sesuai dengan yang aslinya. Pada sejarahnya, Huffman sudah tidak dapat membuktikan apapun tentang kode apapun yang efesien, tapi ketika tugasnya hamper final ia mendapatkan ide untuk menggunakan pohon binary untuk menyelesaikan masalahnya untuk mencari kode yang efesien. Pada dasarnya, algoritma Huffman ini bekerja seperti mesin sandi morse, yang membentuk suatu kode dari suatu karakter. Sehingga karakter tersebut memiliki rangkaian bit yang lebih pendek dibandingkan sebelumnya. Tahapan proses kompresi algoritma Huffman : a. Hitung banyaknya jenis karakter dan jumlah dari masing-masing karakter yang terdapat dalam sebuah file. b. Susun setiap jenis karakter dengan urutan jenis karakter yang jumlahnya paling sedikit ke yang jumlahnya paling banyak. c. Buat pohon biner berdasarkan urutan karakter dari yang jumlahnya terkecil ke yang terbesar, dan memberi kode untuk tiap karakter. d. Ganti data yang ada dengan kode bit berdasarkan pohon biner. e. Simpan jumlah bit untuk kode bit yang terbesar, jenis karakter yang diurutkan dari frekuensi keluarnya terbesar ke terkecil beserta data yang sudah berubah menjadi kode bit sebagai data hasil kompresi[4] Zip 7-Zip adalah merupakan aplikasi kompresi gratisan ini cukup mumpuni dalam hal mengkompres dan mengekstrak file maupun folder. Kinerja 7-ZIP ini tidak kalah bersaing dengan program berbayar sejenis lainnya. 7-ZIP juga bisa digunakan untuk mengkompres untuk melindungi keamanan data anda dengan perlindungan password. Cara penggunaanya sangat mudah, serta hasil kompresinya dapat diekstrak menggunakan aplikasi sejenis lainnya. Satu langkah mudah mengkompresi yaitu dengan mengklik kanan di Windows Explorer lalu pilih 7-ZIP kemudian klik compress, disarankan menggunakan format.zip. Aplikasi ini hanya mendukung platfom system operasi Window, ada dua versi 7-ZIP yaitu untuk sistem 32 bit dan 64 bit[5]. 3. Analisa Dalam pembahasan yang akan dianalisa adalah gambar sebelum dikompres dan setelah dikompres dengan menggunakan Winzip dan 7-zip untuk dilakukannya analisa dari masing-masing aplikasi tersebut dengan tujuan untuk membandingkan ukuran gambar dan rasio. Proses dilakukannya kompresi gambar dengan menggunakan Winzip dan 7-Zip dengan membaca matriks dari gambar tesebut. Dimana matriks adalah suatu kumpulan besaran (variabel dan konstanta) yang dapat dilihat dari indeksnya yang menyatakan posisinya dalam representasi umum yang digunakan yaitu sebuah tabel dan persegi panjang atau baris dan kolom. 3.1 Hasil Kompresi File Menggunakan Aplikasi Winzip Dengan 7-Zip 1. File Text (*.doc) Text yang memuat banyak karakter didalamnya selalu menimbulkan masalah pada media penyimpanan dan kecepatan waktu pada saat transmisi data. Media penyimpanan yang terbatas dan waktu yang lama dalam melakukan transfer data text. Sehingga muncul cara untuk menemukan cara yang dapat digunakan untuk mengkompres data text. Diterbitkan Oleh : STMIK Budi Darma Medan 66
5 Gambar 1 : Kompresi File Microsoft Word Keterangan : a. Kapasitas Kapasitas sebelum dilakukan kompresi 2,592 KB setelah dilakukan kompresi dengan menggunakan Winzip menjadi 1,892 KB sedangkan 7-Zip 1,770 KB. b. Rasio Maka dapat dilakukannya pencarian rasio dari hasil kompresi dengan rumus sebagai berikut : Rasio kompresi = 100% - (setelah kompresi/sebelum kompresi) x 100% Rasio kompresi Winzip = 100% - (1,892 KB/2,592) x 100% Rasio kompresi Winzip = 27% Rasio kompresi text tersebut memiliki persentase 27 %, yang artinya dari 27 % dari text semula telah berhasil dimanpatkan. Sedangkan Rasio kompresi 7-Zip = 100% - (1,770 KB/2,592) x 100% Rasio kompresi 7-Zip = 32 % Rasio kompresi text tersebut memiliki persentase 32 %, yang artinya dari 32 % dari text semula telah berhasil dimanpatkan. Keterangan : a. Kapasitas Kapasitas sebelum dilakukan kompresi 6,751 KB setelah dilakukan kompresi dengan menggunakan Winzip menjadi 4,276 KB sedangkan 7-Zip 3,457 KB. b. Rasio Maka dapat dilakukannya pencarian rasio dari hasil kompresi dengan rumus sebagai berikut : Rasio kompresi = 100% - (setelah kompresi/sebelum kompresi) x 100% Rasio kompresi Winzip = 100% - (4,276 KB/6,751) x 100% Rasio kompresi Winzip = 37 % Rasio kompresi citra tersebut memiliki persentase 37 %, yang artinya dari 37 % dari citra semula telah berhasil dimanpatkan Sedangkan Rasio kompresi 7-Zip = 100% - (3,457 KB/6,751) x 100% Rasio kompresi 7-Zip = 49 % Rasio kompresi citra tersebut memiliki persentase 49 %, yang artinya dari 47 % dari citra semula telah berhasil dimanpatkan. Berdasarkan hasil kompresi Aplikasi Winzip dengan 7-Zip hasil kompresi 7-Zip sangat baik dibandingkan Winzip, terbukti dari ukuran file setelah dilakukannya kompresi, yang dapat dilihat dari rasio setelah dilakukan kompresi terhadap file. Tabel 1 : Perbandingan Hasil Kompresi Aplikasi Winzip Dengan 7-Zip 2. File Gambar (*.bmp) Citra digital disimpan sebagai suatu file dengan format tertentu. Format citra tersebut menunjukkan cara sebuah citra digital disimpan. Misalnya apakah dengan suatu kompresi atau tidak. Contoh format citra digital adalah:.bmp,.jpg,.png,.tif dan sebagainya. Ukuran citra digital dinyatakan dalam pixel (Picture Element), nilai setiap pixel merupakan kuantisasi intensitas cahaya, dengan demikian suatu citra digital dapat dipandang sebagai matriks yang elemen-elemennya menunjukkan intensitas cahaya yang terkuantisasi, bedanya terletak pada urutan penyebutan angka ukuran tersebut. Gambar 2 : Kompresi File Bitmap 4. Penutup 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisa dan pembahasan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Winzip menerapkan algoritma Deflate dimana algoritma Deflate pertama kali dengan algoritma LZ77 lalu dengan kode Huffman. Pohon yang digunakan pada metode ini didefenisikan oleh spesifikasi deflate itu sendiri. 2. Algoritma Deflate termasuk jenis pemampatan Lossless, Tidak ada ruang bebas yang diperlukan yang diambil untuk penyimpanan pohon Huffman tersebut. 3. Hasil kompresi deflate pada file citra dengan ekstensi.bmp memiliki rasio kompresi yang kecil, ini disebabkan oleh algoritma Deflate yang dua kali pengerjaan dalam kompresinya yaitu LZ77 dan Huffman. Diterbitkan Oleh : STMIK Budi Darma Medan 67
6 4. 7-Zip menerapkan algoritma LZMA dimana algoritma tersebut pengerjaannya kompresinya satu kali, cara kompresi LZMA tersebut mirip dengan algoritma LZ77 dan algoritma tersebut jahu lebih baik dibandingkan dari algoritma Deflate dalam kompresi citra.bmp. Rasio kompresi LZMA sangat tinggi dalam kompresi citra ekstensi.bmp. 5. Hasil kompresi 7-Zip lebih unggul dibandingkan Winzip dalam kompresi citra digital dengan ekstensi.bmp. 6. Hasil kompresi Winzip kurang baik dari pada 7- Zip, karena Winzip memiliki algoritma Deflate yang dimana melakukan kompresi dua kali yaitu pertama dengan LZ77 dan kemudian dikompresi lagi menggunakan Huffman. Algoritma LZMA lebih baik dari pada algoritma DEFLATE dalam kompresi semua type file. 4.2 Saran Saran untuk pengembangan dan perbaikan diantaranya: 1. Sistem hanya sebatas penggambaran perbandingan algoritma kompresi yang sebaiknya digunakan untuk semua type file. 2. Algoritma LZMA dapat dikembangkan lagi agar menjadi algoritma kompresi yang lebih baik lagi. 3. Hasil kompresi 7-Zip lebih baik dibandingkan aplikasi kompresi lainnya, 7-Zip dapat diterapkan untuk kompresi semua type file. 4. Algoritma DEFLATE dalam kompresi file dapat dikembangkan lagi untuk menjadi hasil kompresi yang lebih baik. Aplikasi Winzip dapat dikembangkan lagi agar menjadi Aplikasi kompresi yang dapat member hasil kompresinya menjadi lebih baik. Daftar Pustaka [1]. Sumber :(T. Sutoyo, 2009, 165) [2]. ( 2011/04/winzip-v145-pro.html.) [3]. (Wikipedia, 2008) [4]. ( g) [5]. ( Diterbitkan Oleh : STMIK Budi Darma Medan 68
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi ternyata berdampak pada perkembangan ilmu pengetahuan yang lain. Semuanya merupakan informasi yang sangat penting. Oleh karena
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau information-bearing unit yang lain yang lebih rendah daripada representasi data yang tidak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Data adalah bentuk jamak dari datum yang berarti sesuatu yang diberikan. Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kompresi data adalah suatu proses untuk mengubah sebuah input data stream (stream sumber atau data mentah asli) ke dalam aliran data yang lain yang berupa output
Lebih terperinciPemampatan Citra. Esther Wibowo Erick Kurniawan
Pemampatan Citra Esther Wibowo esther.visual@gmail.com Erick Kurniawan erick.kurniawan@gmail.com Mengapa? MEMORI Citra memerlukan memori besar. Mis. Citra 512x512 pixel 256 warna perlu 32 KB (1 pixel =
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan teknologi komputer memberikan banyak manfaat bagi manusia di berbagai aspek kehidupan, salah satu manfaatnya yaitu untuk menyimpan data, baik data berupa
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital Citra adalah suatu representasi, kemiripan atau imitasi dari suatu objek atau benda, misal: foto seseorang mewakili entitas dirinya sendiri di depan kamera. Sedangkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kompresi 2.1.1 Sejarah kompresi Kompresi data merupakan cabang ilmu komputer yang bersumber dari Teori Informasi. Teori Informasi sendiri adalah salah satu cabang Matematika yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kompresi File Pada dasarnya semua data itu merupakan rangkaian bit 0 dan 1. Yang membedakan antara suatu data tertentu dengan data yang lain adalah ukuran dari rangkaian bit dan
Lebih terperinciPEMAMPATAN CITRA (IMA
PEMAMPATAN CITRA (IMAGE COMPRESSION) PENGERTIAN Kompresi Citra adalah aplikasi kompresi data yang dilakukan terhadap citra digital dengan tujuan untuk mengurangi redundansi dari data-data yang terdapat
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Citra Digital Citra digital adalah citra yang terdiri dari sinyal-sinyal frekuensi elektromagnetis yang sudah di-sampling sehingga dapat ditentukan ukuran titik gambar tersebut
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Setelah membaca bab ini maka pembaca akan memahami pengertian tentang kompresi, pengolahan citra, kompresi data, Teknik kompresi, Kompresi citra. 2.1 Defenisi Data Data adalah
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I. PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Masalah Citra adalah gambar yang berada pada bidang dua dimensi. Agar dapat diproses lebih lanjut, sebuah citra disimpan di dalam bentuk digital. Ukuran citra digital
Lebih terperinci1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah
1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Jumlah pengguna komputer semakin meningkat. Peningkatan jumlah pengguna komputer mengakibatkan penggunaan data digital juga semakin meningkat. Salah satu media
Lebih terperinciPemampatan Citra Pemampatan Citra versus Pengkodean Citra
Bab 10 Pemampatan Citra P ada umumnya, representasi citra digital membutuhkan memori yang besar. Sebagai contoh, citra Lena dalam format bitmap yang berukuran 512 512 pixel membutuhkan memori sebesar 32
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan membahas landasan atas teori-teori ilmiah untuk mendukung penelitian ini. Teori-teori yang dibahas mengenai pengertian citra, kompresi citra, algoritma dan jenisnya,
Lebih terperinciSTMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011
STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 ANALISIS METODE HUFFMAN UNTUK KOMPRESI DATA CITRA DAN TEKS PADA APLIKASI KOMPRESI DATA Shelly Arysanti
Lebih terperinciPerbandingan Algoritma Kompresi Terhadap Objek Citra Menggunakan JAVA
Perbandingan Algoritma Terhadap Objek Menggunakan JAVA Maria Roslin Apriani Neta Program Studi Magister Teknik Informatika, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari no 43 55281 Yogyakarta Telp (0274)-487711
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP )
SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Pengolahan Citra Digital Kode : IES 6 Semeste r : VI Waktu : x x 5 Menit Pertemuan : & 4 A. Kompetensi. Utama Mahasiswa dapat memahami tentang sistem pengolahan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas landasan teori yang bersifat ilmiah untuk mendukung penulisan penelitian ini. Teori-teori yang dibahas mengenai pengertian citra, jenis-jenis citra digital, metode
Lebih terperinciKompresi. Definisi Kompresi
1 Kompresi Bahan Kuliah : Sistem Multimedia PS TI Undip Gasal 2011/2012 2 Definisi Kompresi Memampatkan/mengecilkan ukuran Proses mengkodekan informasi menggunakan bit yang lain yang lebih rendah daripada
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciKata kunci: pohon biner, metode Huffman, metode Kanonik Huffman, encoding, decoding.
ALGORITMA HUFFMAN KANONIK UNTUK KOMPRESI TEKS SMS Moch Ginanjar Busiri 13513041 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciTeknik Kompresi Citra Menggunakan Metode Huffman
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 26 A-5 Teknik Kompresi Citra Menggunakan Metode Huffman Tri Rahmah Silviani, Ayu Arfiana Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta Email:
Lebih terperinciKOMPRESI CITRA. Pertemuan 12 Mata Pengolahan Citra
KOMPRESI CITRA Pertemuan 12 Mata Pengolahan Citra PEMAMPATAN CITRA Semakin besar ukuran citra semakin besar memori yang dibutuhkan. Namun kebanyakan citra mengandung duplikasi data, yaitu : Suatu piksel
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Pendahuluan
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pendahuluan Kompresi data adalah proses pengkodean (encoding) informasi dengan menggunakan bit yang lebih sedikit dibandingkan dengan kode yang sebelumnya dipakai dengan menggunakan
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI KOMPRESI CITRA DENGAN METODE RUN LENGTH ENCODING UNTUK KEAMANAN FILE CITRA MENGGUNAKAN CAESAR CHIPER
PERANCANGAN APLIKASI KOMPRESI CITRA DENGAN METODE RUN LENGTH ENCODING UNTUK KEAMANAN FILE CITRA MENGGUNAKAN CAESAR CHIPER Dwi Indah Sari (12110425) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Stmik Budidarma
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra 2.1.1 Definisi Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi dari suatu objek. Citra digital adalah citra yang dapat diolah oleh komputer. Citra
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era komputerisasi ini sudah banyak dikembangkan aplikasi perangkat lunak maupun perangkat keras untuk menghasilkan citra dalam bentuk data. Sebut saja kamera digital,
Lebih terperinciANALISA DAN PERBANDINGAN ALGORITMA RUN LENGTH ENCODING DAN ALGORITMA LZW ( LEMPEL ZIV WECH ) DALAM PEMAMPATAN TEKS
ANALISA DAN PERBANDINGAN ALGORITMA RUN LENGTH ENCODING DAN ALGORITMA LZW ( LEMPEL ZIV WECH ) DALAM PEMAMPATAN TEKS Indra Sahputra Harahap (12110809) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Stmik Budidarma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang teknologi informasi, komunikasi data sangat sering
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bidang teknologi informasi, komunikasi data sangat sering dilakukan. Komunikasi data ini berhubungan erat dengan pengiriman data menggunakan sistem transmisi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data dan informasi dapat disajikan bukan hanya dalam bentuk teks semata, melainkan dalam bentuk gambar (image), audio dan video. Apalagi dilihat sekarang perkembangan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kompresi data merupakan suatu proses pengubahan ukuran suatu file atau dokumen menjadi lebih kecil secara ukuran. Berkembangnya teknologi hardware dan software
Lebih terperinciMULTIMEDIA system. Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series
MULTIMEDIA system Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series Kompresi data teks (Huffman coding, RLE coding, LZW coding, arithmetic coding Representasi dan kompresi data suara dan audio Representasi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini kebanyakan aktivitas manusia selalu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia modern sekarang ini kebanyakan aktivitas manusia selalu berhubungan dengan dokumentasi atau data. Data-data yang ada haruslah tersimpan dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemampatan data (data compression) merupakan salah satu kajian di dalam ilmu komputer yang bertujuan untuk mengurangi ukuran file sebelum menyimpan atau memindahkan
Lebih terperinciTEKNIK KOMPRESI LOSSLESS TEXT
TEKNIK KOMPRESI LOSSLESS TEXT Teknik Elektro Unibraw Kompresi Memampatkan / mengecilkan raw data Kompresi Multimedia: memampatan raw data multimedia Kompresi multimedia adalah mutlak mengingat ukuran raw
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya penggunaan komputer dalam kegiatan sehari hari, secara
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Meningkatnya penggunaan komputer dalam kegiatan sehari hari, secara tidak langsung juga membuat kebutuhan akan penyimpanan data semakin meningkat. Data tersebut dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tertulis, audio dan video. Objek-objek tersebut yang sebelumnya hanya bisa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman ini, teknologi sudah mengalami perkembangan pesat, dan telah mengubah standar hidup masyarakat secara keseluruhan. Salah satu bukti perkembangan teknologi
Lebih terperinciImplementasi Metode Run Length Encoding (RLE) untuk Kompresi Citra
249 Implementasi Metode Run Length Encoding (RLE) untuk Kompresi Citra Ahmad Jalaluddin 1, Yuliana Melita 2 1) Univers itas Islam Lamongan 2) Sekolah Tinggi Teknik Surabaya Odden.85@gmail.com, ymp@stts.edu
Lebih terperinciAPLIKASI KOMPRESI TEKS SMS PADA MOBILE DEVICE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK
APLIKASI KOMPRESI TEKS SMS PADA MOBILE DEVICE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK Azanuddin Dosen Tetap STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan www.stmik-budidarma.ac.id//email:azanuddin@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB III METODE KOMPRESI HUFFMAN DAN DYNAMIC MARKOV COMPRESSION. Kompresi ialah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode
BAB III METODE KOMPRESI HUFFMAN DAN DYNAMIC MARKOV COMPRESSION 3.1 Kompresi Data Definisi 3.1 Kompresi ialah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode untuk menghemat kebutuhan tempat
Lebih terperinciPenerapan Pohon Biner Huffman Pada Kompresi Citra
Penerapan Pohon Biner Huffman Pada Kompresi Citra Alvin Andhika Zulen (3507037) Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha No 0 Bandung,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA ARIHTMETIC CODING DAN SHANNON-FANO PADA KOMPRESI CITRA BMP
IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA ARIHTMETIC CODING DAN SHANNON-FANO PADA KOMPRESI CITRA BMP Syahfitri Kartika Lidya 1) Mohammad Andri Budiman 2) Romi Fadillah Rahmat 3) Jurusan Teknologi Informasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
50 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Jalannya Uji Coba Uji coba dilakukan terhadap beberapa file dengan ektensi dan ukuran berbeda untuk melihat hasil kompresi dari aplikasi yang telah selesai dirancang.
Lebih terperinciKOMPRESI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL CODING
KOMPRESI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL CODING Abdul Halim Hasugian Dosen Tetap Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan www.stmik-budidarma.ac.id//email:abdulhasugian@gmail.co.id
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra (image) adalah kombinasi antara titik, garis, bidang, dan warna untuk menciptakan suatu imitasi dari suatu obyek, biasanya obyek fisik atau manusia. Citra dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra merupakan representasi digital dari objek gambar, yang tidak lepas dari kebutuhan manusia. Pada umumnya representasi citra membutuhkan memori yang cukup besar,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA SHANNON- FANO UNTUK KOMPRESI FILE TEXT
IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA SHANNON- FANO UNTUK KOMPRESI FILE TEXT Sutardi Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo Kampus Hijau Bumi Tridarma
Lebih terperinciPERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN ALGORITMA SHANNON-FANO PADA PROSES KOMPRESI BERBAGAI TIPE FILE. Irwan Munandar
PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN ALGORITMA SHANNON-FANO PADA PROSES KOMPRESI BERBAGAI TIPE FILE I. Pendahuluan Irwan Munandar Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah Keterbatasan komputer
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL. foto, bersifat analog berupa sinyal sinyal video seperti gambar pada monitor
BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL 2.1 Pendahuluan Citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital Citra digital dapat didefenisikan sebagai fungsi f(x,y), berukuran M baris dan N kolom, dengan x dan y adalah koordinat spasial dan amplitudo f di titik kordinat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang tugas akhir, identifikasi masalah, tujuan tugas akhir, metodologi tugas akhir dan sistematika penulisan tugas akhir. 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. halaman khusus untuk pengaksesan dari handphone. Semakin baik informasi akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman sekarang ini kebutuhan akan informasi semakin diperlukan dan informasi tersebut harus dapat diakses dari mana saja dan kapan saja termasuk dari handphone.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Dalam ilmu komputer, pemampatan data atau kompresi data adalah sebuah cara untuk memadatkan data sehingga hanya memerlukan ruangan penyimpanan lebih kecil sehingga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat, sangat berperan penting dalam pertukaran informasi yang cepat. Pada pengiriman informasi dalam bentuk citra masih mengalami kendala,
Lebih terperinciImplementasi Metode HUFFMAN Sebagai Teknik Kompresi Citra
Jurnal Elektro ELEK Vol. 2, No. 2, Oktober 2011 ISSN: 2086-8944 Implementasi Metode HUFFMAN Sebagai eknik Kompresi Citra Irmalia Suryani Faradisa dan Bara Firmana Budiono Jurusan eknik Elektro, Institut
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kompresi Data Kompresi adalah mengecilkan/ memampatkan ukuran. Kompresi Data adalah teknik untuk mengecilkan data sehingga dapat diperoleh file dengan ukuran yang lebih kecil
Lebih terperinciPEMAMPATAN TATA TEKS BERBAHASA INDONESIA DENGAN METODE HUFFMAN MENGGUNAKAN PANJANG SIMBOL BERVARIASI
PEMAMPATAN TATA TEKS BERBAHASA INDONESIA DENGAN METODE HUFFMAN MENGGUNAKAN PANJANG SIMBOL BERVARIASI Tri Yoga Septianto 1, Waru Djuiatno, S.T., M.T. 2, dan Adharul Muttaqin S.T. M.T. 1 Mahasisawa Teknik
Lebih terperinciKompresi Data dengan Kode Huffman dan Variasinya
Kompresi Data dengan Kode Huffman dan Variasinya I.Y.B. Aditya Eka Prabawa W. Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung, Bandung 40116, email: aditya_eka@students.itb.ac.id Abstract Makalah ini membahas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Kompresi data atau pemampatan data adalah suatu proses pengubahan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompresi Kompresi data atau pemampatan data adalah suatu proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode untuk menghemat kebutuhan tempat penyimpanan data dan waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi informasi saat ini berdampak pada perkembangan ilmu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi saat ini berdampak pada perkembangan ilmu pengetahuan yang lain, demikian pula dengan dunia telekomunikasi yang tidak dapat dipisahkan
Lebih terperinciPEMAMPATAN DATA DIGITAL MENGGUNAKAN METODA RUN-LENGTH
PEMAMPATAN DATA DIGITAL MENGGUNAKAN METODA RUN-LENGTH Oleh : Yustini & Hadria Octavia Jurusan Teknik Elektro Politenik Negeri Padang ABSTRACT Data compression can be very effective when we used and store
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan besarnya data yang digunakan pada teknologi informasi saat ini berkembang sangat cepat yang sangat mempengaruhi media penyimpanan dan transmisi data. Hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting di abad ini. Seiring dengan perkembangan aktifitas manusia yang semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Telekomunikasi merupakan salah satu bidang yang memegang peranan penting di abad ini. Seiring dengan perkembangan aktifitas manusia yang semakin mobile dan kemajuan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini penulis memaparkan teori-teori ilmiah yang didapat dari metode pencarian fakta yang digunakan untuk mendukung penulisan skripsi ini dan sebagai dasar pengembangan sistem
Lebih terperinciKINERJA DAN PERFORMA ALGORITMA KOMPRESSI LOSSLESS TERHADAP OBJEK CITRA DIGITAL
KINERJA DAN PERFORMA ALGORITMA KOMPRESSI LOSSLESS TERHADAP OBJEK CITRA DIGITAL Aditya Wijaya, Suryarini Widodo Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Univesitas Gunadarma Jl. Margonda Raya
Lebih terperinciPENGARUH PERUBAHAN RANK MATRIK TERHADAP KUALITAS CITRA PADA KOMPRESI CITRA METODE SINGULAR VALUE DECOMPOSITION (SVD)
PENGARUH PERUBAHAN RANK MATRIK TERHADAP KUALITAS CITRA PADA KOMPRESI CITRA METODE SINGULAR VALUE DECOMPOSITION (SVD) Abstrak Bakti Otrayigus¹, T.Sutojo,Ssi., M.Kom² Program Studi S1 Teknik Informatika
Lebih terperinciPROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO MULTIMEDIA. Kompresi. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT
PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO MULTIMEDIA Kompresi Oky Dwi Nurhayati, ST, MT email: okydn@undip.ac.id 1 Definisi memampatkan/mengecilkan ukuran proses mengkodekan informasi menggunakan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE HUFFMAN DALAM PEMAMPATAN CITRA DIGITAL
PENERPN MEODE HUFFMN DLM PEMMPN CIR DIGIL Edy Victor Haryanto Universitas Potensi Utama, Jl. K.L. os Sudarso Km. 6,5 No. 3 j Mulia Medan edy@potensi-utama.ac.id, edyvictor@gmail.com abstrak Citra adalah
Lebih terperinciMKB3383 -TEKNIK PENGOLAHAN CITRA. Kompresi Citra. Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Genap, 2016/2017
MKB3383 -TEKNIK PENGOLAHAN CITRA Kompresi Citra Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Genap, 2016/2017 Latar Belakang 2 Latar Belakang Seringkali representasi citra yang besar membutuhkan memori yang besar Contoh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hal-hal yang menjadi latar belakang pembuatan tugas akhir, rumusan masalah, tujuan, manfaat, dan metodologi penelitian serta sistematika penulisan dari
Lebih terperinciDATA COMPRESSION CODING USING STATIC AND DYNAMIC METHOD OF SHANNON-FANO ALGORITHM
Media Informatika, Vol. 5, No. 2, Desember 2007, 129-139 ISSN: 0854-4743 DATA COMPRESSION CODING USING STATIC AND DYNAMIC METHOD OF SHANNON-FANO ALGORITHM Romi Wiryadinata Mahasiswa Sekolah Pascasarjana
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ALGORITMA RUN LENGTH ENCODING UNTUK PERANCANGANAPLIKASI KOMPRESI DAN DEKOMPRESI FILE CITRA
IMPLEMENTASI ALGORITMA RUN LENGTH ENCODING UNTUK PERANCANGANAPLIKASI KOMPRESI DAN DEKOMPRESI FILE CITRA Cut Try Utari Program Studi Magister Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer dan Teknik Informatika
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Kompresi Data dan Klasifikasi Algoritma Kompresi Data
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Kompresi Data dan Klasifikasi Algoritma Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau information-bearing unit yang lain yang
Lebih terperinciPemampatan Data dengan Kode Huffman pada Perangkat Lunak WinZip
Pemampatan Data dengan Kode Huffman pada Perangkat Lunak WinZip Amelia Natalie (13509004) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciKONSEP. Tujuan Kompresi:
Kompresi Data KONSEP Tujuan Kompresi: Mengurangi ukuran file Hasil kompresi mirip dengan sinyal (file) asli Algoritma kompresi dapat di implementasi dengan mudah Handal/ tidak mudah berubah (robust) KOMPRESI
Lebih terperinciTUGAS AKHIR IMPLEMENTASI ALGORITMA METODE HUFFMAN PADA KOMPRESI CITRA
TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI ALGORITMA METODE HUFFMAN PADA KOMPRESI CITRA Disusun sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciSKRIPSI KOMPRESI DATA TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA PPM (PREDICTION BY PARTIAL MATCHING)
11 SKRIPSI KOMPRESI DATA TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA PPM (PREDICTION BY PARTIAL MATCHING) Disusun oleh : Gilang Himawan Widya Putra 0735010026 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kemajuan teknologi memicu kebutuhan informasi yang semakin besar. Sayangnya kebutuhan informasi yang besar ini berdampak pada kebutuhan storage (media penyimpanan)
Lebih terperinciPerbandingan Kompresi Data Menggunakan Algoritma Huffman dan Algoritma DMC
Perbandingan Kompresi Data Menggunakan Algoritma Huffman dan Algoritma DMC Emil Fahmi Yakhya - 13509069 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi berkembang sangat cepat. Penyimpanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi berkembang sangat cepat. Penyimpanan data-data penting dalam media kertas kini sudah mulai ditinggalkan dan beralih pada media lainnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan membahas landasan atas teori-teori ilmiah untuk mendukung penelitian ini. Teori-teori yang dibahas mengenai pengertian citra, kompresi citra, algoritma dan jenisnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi memegang suatu peranan yang sangat penting di abad ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi memegang suatu peranan yang sangat penting di abad ini untuk menjalin pertukaran informasi yang cepat. Kecepatan pengiriman informasi dalam bentuk perpaduan
Lebih terperinciPROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT. Email: okydn@undip.ac.id
PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO Oky Dwi Nurhayati, ST, MT Email: okydn@undip.ac.id Kompresi Data Kompresi berarti memampatkan / mengecilkan ukuran Kompresi data adalah proses mengkodekan
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL 2.1 Citra Secara harafiah, citra adalah representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi pada bidang dari suatu objek. Ditinjau dari sudut pandang matematis,
Lebih terperinciKOMPRESI FILE MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK
KOMPRESI FILE MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK Asrianda Dosen Teknik Informatika Universitas Malikussaleh ABSTRAK Algoritma Huffman adalah salah satu algoritma kompresi. Algoritma huffman merupakan
Lebih terperinciAPLIKASI KOMPRESI TEKS SMS PADA MOBILE DEVICE BERBASIS ANDROID DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK
APLIKASI KOMPRESI TEKS SMS PADA MOBILE DEVICE BERBASIS ANDROID DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK Rozzi Kesuma Dinata (1), Muhammad Al hafizh Hasmar (2) (1)Program Studi Teknik Informatika Universitas
Lebih terperinciKOMPRESI CITRA. lain. Proses mengubah citra ke bentuk digital bisa dilakukan dengan beberapa perangkat,
KOMPRESI CITRA Dalam kesempatan ini saya mencoba untuk menjelaskan apa itu kompresi citra dan bagaimana cara-cara format citra dengan menggunakan BMP, PNG, JPEG, GIF, dan TIFF. Kompresi citra itu adalah
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Kompresi data merupakan proses mengkonversi input data stream (aliran
BAB III LANDASAN TEORI A. Kompresi Data Kompresi data merupakan proses mengkonversi input data stream (aliran sumber) menjadi aliran data yang lain (output, bitstream, atau aliran terkompresi) dengan ukuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (images), suara (audio), maupun video. Situs web (website) yang kita jumpai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data atau informasi saat ini tidak hanya disajikan dalam bentuk teks semata, tetapi juga dapat disajikan dalam bentuk lain misalnya gambar (images), suara (audio),
Lebih terperinciPenggunaan Kode Huffman dan Kode Aritmatik pada Entropy Coding
Penggunaan Kode Huffman dan Kode Aritmatik pada Entropy Coding Wisnu Adityo NIM:13506029 Program Studi Teknik Informatika ITB, Jalan Ganesha no 10 Bandung, email : raydex@students.itb.ac.id Abstrak Pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer semakin pesat dewasa ini, sehingga sangat membantu manusia dalam mengolah data untuk mendapatkan informasi. Aktivitas yang dulunya dilakukan
Lebih terperinciKOMPRESI INTUITIF. Telah ada sebelum penemuan komputer Lebih mengandalkan intuisi manusia Contoh:
KOMPRESI DATA 1 KOMPRESI INTUITIF Telah ada sebelum penemuan komputer Lebih mengandalkan intuisi manusia Contoh: Telegram Kode Braille Kode Morse Kurang efisien Tidak dapat bersaing dengan metode yang
Lebih terperinciTEKNIK PENGOLAHAN CITRA. Kuliah 13 Kompresi Citra. Indah Susilawati, S.T., M.Eng.
TEKNIK PENGOLAHAN CITRA Kuliah 13 Kompresi Citra Indah Susilawati, S.T., M.Eng. Program Studi Teknik Informatika/Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta 2015 KULIAH
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengubah sebuah aliran data input menjadi aliran data baru yang memiliki ukuran lebih kecil. Aliran yang dimaksud adalah berupa file
Lebih terperinciKinerja Dan Performa Algoritma Kompressi Lossless Terhadap Objek Citra Digital
The 12th Industrial Electronics Seminar 2010 (IES 2010) Electronics Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (EEPIS), Indonesia, Nopember 3, 2010 Image, Acoustic, Speech And Signal Processing Kinerja
Lebih terperinci