SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR : 426/ /XII/2010 TENTANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR : 426/ /XII/2010 TENTANG"

Transkripsi

1 SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR : 426/ /XII/2010 TENTANG RENCANA STRATEGIS DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PASAMAN BARAT Mengingat : a. bahwa Rencana Strategis (Renstra) Tahun Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pasaman Barat telah ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pasaman Barat; b. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Pasaman Barat Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, maka terhadap Renstra DPOPB Kabupaten Pasaman Barat dimaksud perlu diadakan revisi guna menyesuaikan peraturan perundang-undangan yang baru; c. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, dipandang perlu menetapkan Keputusan Kepala DPOPB Kabupaten Pasamanm Barat tentang Rencana Strategis DPOPB Kabupaten Pasaman Barat Tahun Menimbang : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3. Undang-Undang Nomor Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan\Daerah; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2006 tentang Rencana Kerja Pemerintah 2007; 5. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional ; 6. Peraturan Daerah Kabupaten Pasaman Barat Nomor 1 Tahun tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pasaman Barat Tahun ; 7. Peraturan Daerah Kabupaten Pasaman Barat Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah; 8. Peraturan Bupati Pasaman Barat Nomor Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pasaman Barat MEMUTUSKAN : Menetapkan : RENCANA STRATEGIS DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN

2 Pasal 1. Rencana Strategis Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pasaman Barat Tahun , yang selanjutnya disebut RENSTRA DPOPB adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (Lima) tahun sejak Tahun 2011 sampai dengan Pasal 2. Rencana Strategis Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pasaman Barat Tahun adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan ini. Pasal 3. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Padang tujuh pada tanggal : 2010 KEPALA DPOPB KABUPATEN PASAMAN BARAT, Drs, A S N A L NIP

3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan isu yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Tuntutan gencar yang dilakukan oleh masyarakat kepada pemerintah untuk penyelenggaraan pemerintahan yang baik adalah sejalan dengan meningkatnya tingkat pengetahuan masyarakat, disamping adanya globalisasi. Polapola lama dalam penyelenggaraaan pemerintahan telah tidak sesuai lagi bagi tatanan masyarakat yang saat ini berubah. Oleh karenanya, tuntutan itu merupakan hal yang wajar dan telah seharusnya direspon oleh Pemerintah dengan melakukan perubahan yang terarah, pada terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Pemerintahan Daerah maka daerah mempunyai kewenangan yang lebih luas untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Konsekuensi dari pelaksanaan Undang-Undang tersebut adalah bahwa Pemerintah Daerah harus dapat lebih meningkatkan kinerjanya dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat. Pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan yang baik tercermin dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Akuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban instansi untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan Melalui pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik (LAKIP) Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pasaman Barat sebagai salah satu instansi pemerintah daerah sesuai dengan bidang tugasnya membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintah di bidang Pemberdayaan Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata dan Kebuidayaan, berkewajiban juga menyusun rencana strategis. Dengan demikian diharapkan agar dapat menentukan arah perkembangan dalam meningkatkan kinerjanya, yang mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis baik lokal regional, nasional, maupun global. Rencana strategis yang disusun oleh DPOPB merupakan langkah awal untuk melaksanakan mandat tersebut di atas, yang dalam penyusunannya perlu melaksanakan analisis terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal yang merupakan langkah yang penting dengan memperhitungan kekuatan (strenghts), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan tantangan (threats) yang ada. Rencana ini merupakan suatu proses yang berorientasi pada proses dan hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu lima tahun, dengan tetap memperhatikan potensi yang ada baik sumberdaya manusia maupun sumberdaya alam, kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang dihadapi. Rencana strategis disusun untuk jangka waktu empat tahun, dan diimplementasikan ke dalam rencana kerja (Renja) tahunan. Dengan adanya Peraturan Daerah Kabupaten Pasaman Barat Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, maka Rencana Strategis Dinasa Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pasaman Barat perlu direvisi sesuai dengan perkembangan kebutuhan. B. Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pasaman Barat adalah : 1. Memberikan arah dan pedoman bagi semua personil dalam melaksanakan tugasnya untuk menentukan prioritas-prioritas di bidang perencanaan pembangunan, sehingga tujuan program dan sasaran kegiatan yang telah ditetapkan dalam kurun waktu dapat tercapai. 3

4 2. Mempermudah pengendalian kegiatan serta pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait, monitoring, analisis, evaluasi kegiatan baik secara internal maupun eksternal. 3. Memberikan informasi kepada pemangku kepentingan (stakeholders) tentang rencana pembangunan tahunan. 4. Menjadi kerangka dasar bagi DPOPB dalam upaya meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan dibidang kepemudaan, olahraga, pariwisata dan kebudayaan. Tujuan penyusunan dari Rencana Strategis Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan adalah : 1. Merencanakan perubahan dalam lingkungan yang semakin kompleks. 2. Mengelola keberhasilan organisasi secara sistemik. 3. Memanfaatkan perangkat manajerial dalam pengelolaan pemerintahan dan pembangunan. 4. Mengembangkan pemikiran, sikap dan tindakan yang berorientasi pada masa depan. 5. Memudahkan para pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menghadapi masa depan. 6. Meningkatkan pelayanan masyarakat secara prima. 7. Meningkatkan komunikasi antar pemangku kepentingan (stakeholders). C. Landasan Hukum Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pasaman Barat adalah : 1. Landasan Idiil : Pancasila 2. Landasan Konstitusional : UUD Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme 4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaran Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme 5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara 7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara 8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional 9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 10. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah 11. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom 12. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah 13. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaran Pemerintah Daerah 14. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2006 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) 17. Peraturan Daerah Kabupaten Pasaman Barat Nomor 1 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten PAsaman Barat Tahun Peraturan Daerah Kabupaten Pasaman Barat Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah 4

5 D. Hubungan Renstra Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisat adan Kebudayaan dengan Dokumen Perencanaan Lainnya Hubungan dokumen Rencana Strategis Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Tahun dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pasaman Barat Tahun adalah bahwa Rencana Strategis Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan merupakan salah satu dokumen teknis operasional dan merupakan penjabaran teknis dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, dan indikasi rencana program lima tahunan meliputi program internal maupun eksternal, yaitu yang merupakan program SKPD Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisatga dan Kebudayaan, program lintas SKPD, dan program lintas wilayah. E. Sistematika Penulisan Rencana Strategis Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pasaman Barat Tahun disusun menurut sistematika sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Landasan Hukum D. Hubungan Renstra Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dengan Dokumen Lainnya E. Sistematika Penulisan BAB II : TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN A. Struktur Organisasi B. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan C. Tugas dan Fungsi D. Hal-hal Lain yang Dianggap Penting BAB III : GAMBARAN UMUM KONDISI PEMUDA, OLAHRAGA, PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN DI KABUPATEN PASAMAN BARAT A. Kondisi Umum Pemuda, Olahraga, Pariwiasta dan Kebudayaan Saat Ini B. Kondisi yang Diinginkan dan Proyeksi ke Depan C. Indikator dan Target BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN A. Visi dan Misi Dinas Pemuda, Oalhraga, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pasaman Barat B. Tujuan C. Sasaran D. Strategi E. Kebijakan BAB V : PROGRAM DAN KEGIATAN - Program SKPD BAB VI : PENUTUP LAMPIRAN 5

6 BAB II TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN A. Struktur Organisasi 6

7 B. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan Susunan Kepegawaian Jumlah sumber daya aparatur Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan per tanggal 31 Desember 2009 adalah sebanyak 29 orang dengan golongan sebagai berikut: Golongan (Pegawai Negeri/Honor) Keadaan 31 Desember 2009 (orang) Keadaan 1 Januari 2010 (orang) IV 4 5 III 8 10 II 9 9 I 1 1 Honor Daerah 5 5 PTT/Kontrak 2 7 Jumlah Latar belakang pendidikan aparatur yaitu: Pendidikan Keadaan 31 Desember 2009 (orang) Keadaan 1 Januari 2010 (orang) S3 - - S2 - - S D III 5 5 D II 2 2 D I - - SLTA SLTP 1 1 SD - - Jumlah SD SLTP SLTA D II DIII S1 S Desember Januari

8 Perlengkapan Perlengkapan yang dimiliki untuk mendukung pelaksanaan tugas Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Perlengkapan DPOPB Kab. Pasaman Barat No Nama Barang Jumlah Mobil Sepeda MOTOR Almari Kayu Rak Kayu Meja Kayu Kursi Kayu Meja Tamu Filing Cabinet Mesin Ketik Komputer Laptop Kamera infokus Kipas Angin AC Sound System 1 unit 6 unit 4 unit 4 unit 12 unit 12 unit 1 set 8 unit 5 unit 2 unit 6 unit 2 unit 1 u nit 6 unit 2 unit 1 unit C. Tugas Pokok dan Fungsi Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pasaman Barat Nomor 06 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2008, Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pasaman Barat memiliki : 1. Fungsi Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Budaya Kabupaten Pasaman Barat memiliki fungsi strategis dalam mengembangkan potensi kepemudaan dan keolahragaan. Secara umum Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Budaya mempunyai fungsi sebagai berikut : Merumuskan kebijakan teknis pengembangan kepemudaan, keolahragaan, kepariwisataan dan kebudayaan. Merumuskan kebijakan peningkatan mutu sarana prasarana pemuda, olahraga, pariwisata dan kebudayaan. Memberikan pelayanan penunjang penyelenggaraan tugas-tugas pemerintah Kabupaten di bidang Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan. 2. Tugas Pokok 1. Kepala Dinas Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan mempunyai tugas sebagai berikut : a. Membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan tugas di bidang Pemuda, Olahraga, Periwisata dan Kebudayaan meliputi perencanaan, dan perumusan kebijakan daerah serta menyusun program kerja dalam rangka pelaksanaan tugas. 8

9 b. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Bupati tentang kebijakan kepemudaan, keolahragaan, kepariwisataan dan kebudayaan. c. Memimpin, mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengawasi semua kegiatan dalam bidang Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan. 2. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas secara umum melakukan pengelolaan rumah tangga dinas, ketatausahaan, tatalaksana, protokoler, laporan dan organisasi serta hubungan masyarakat. Dalam melaksanakan tugas sekretariat mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Pengkoordinasian kegiatan kesekretariatan untuk memfasilitasi kelancaran tugas bidang Pemuda,Olahraga Pariwisata dan kebudayaan. b. Pelaksanaan perumusan peraturan perundang undangan sesuai ketentuan yang berlaku. c. Pelaksanaan dan peumusan rencana strategis. d. Pelaksanaan pelayanan administrasi keluar dan didalam organisasi. e. Pelaksanaan fasilitasi kelancaran tugas dan urusan bidang Pemuda, Olahraga, Periwisata dan Kebudayaan. f. Pengkoordinasian penyusunan dan penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja SKPD. Sekretariat terdiri dari : 1. Sub bagian Program dengan uraian sebagai berikut : - Mengumpulkan data dan bahan yang berkaitan dengan perencanaan umum dan program. - Menyiapkan bahan tentang pelaksanaan perencanaan umum dan program. - Menyiapkan pedoman dan petunjuk tentang pelaksanaan perencanaan umum dan program pengelolaan Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan. - Membuat rencana dan program kerja umum. - Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam pelaksanaan kegiatan. - Melaksanakan penyimpanan berkas kerja, data dan bahan menurut ketentuan yang berlaku. - Melaksanakan penatausahaan tugas sub bagian. - Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan sub bagian. - Menyiapkan bahan dan menyusun rencana strategis. - Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pemimpin. 2. Sub bagian umum dan kepegawaian dengan uraian sbb: - Mengendalikan surat masuk, keluar dan kearsipan. - Melaksanakan pengendalian administrasi barang dan perlengkapan dinas - Merencanakan kebutuhan barang dan perlengkapan dinas. - Mempersiapkan bahan pelaksanaaan pengadaan, penyaluran, pemakaian, penggunaan dana penghapusan barang dan perlengkapan. - Menyiapkan bahan adminstrasi penggunaan dan pemakaian barang inventaris, kendaraan dinas dan rumah dinas serta penggunaan gedung kantor. - Menyiapkan administrasi pengaturan urusan rumah tangga, keamanan kantor dan lingkungan serta rumah dinas. - Mengatur pelaksanaan penggunaan dan pamakaian barang inventaris dan perlengkapan kantor. - Membuat rencana dan program kerja sub bagian umum kepegawaian. - Melaksanakan tugas keprotokolan dinas. - Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah ditetapkan. - Menyiapkan bahan DP-3 setiap pegawai. - Mengumpulkan,mengelola, dan menyiapkan data kepegawaian. - Mempersiapkan rencana kebutuhan pegawai dinas. 9

10 - Mempersiapkan bahan usulan kenaikan pangkat, gaji berkala pegawai. - Mempersiapkan bahan mutasi dan pemberhentian, teguran pelanggaran disiplin, pensiun, dan surat cuti pegawai dinas. - Mempersiapkan bahan dan data pegawai yang akan mengikuti pendidikan dan pelatihan pegawai. - Melaksanakan bahan rencana kesejahteraan pegawai. - Membuat laporan kepegawaian dan Daftar Urut Pangkat Kepegawaian (DUK). - Mengkoordinir kehadiran pegawai. - Mempertanggungjawabkan kegiatan sub bagian yang telah dilaksanakan sesuai ketentuan berlaku. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan 3. Sub bagian keuangan uraian tugas sebagai berikut : - Menyusun program dan rencana pengelolaan keuangan berdasarkan ketentuan yang berlaku. - Mempelajari dan menelaah peraturan keuangan. - Menyusun rencana kegiatan belanja langsung dan tidak langsung. - Memproses dokumen pelaksanaan anggaran - Menyusun Daftar Isian Kegiatan (DIK) - Menyelenggarakan pelayanan adminitrasi keuangan. - Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam pelaksanaan kegiatan. - Menyiapkan bahan pertanggungjawaban dan menyiapkan lapoan keuangan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. - Melaksanakan penatausahaan keuangan. - Menyusun laporan bulanan, triwulan dan tahunan keuangan sesuai dengan perataturan yang berlaku III. Bidang Pemberdayaan Kepemudaan. Bidang pemberdayaan kepemudaan mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Pengkoordinasian kegiatan dan tugas penunjang serta tugas yang bersifat rutinitas. b. Penganalisaan program dan urusan yang menjadi kewenangan bidang. c. Perencanaan kegiatan di ruang lingkup bidang pemberdayaan kepemudaan berdasarkan skala perioritas. d. Pengaturan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran yang ditetapkan. e. Pelaksanaaan pengawasan kegiatan sesuai perencanaan. f. Pelaksanaan fasilitasi kelancaran tugas berdasarkan azas keseimbangan. g. Pelaksanaan pertanggungjawaban kegiatan dan penyusunan laporan. Bidang pemberdayaan kepemudaan terdiri dari : 1. Seksi pengembangan program anak remaja dan remaja Adapun uraian tugasnya sebagai berikut : a. Mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan kegiatan seksi pengembanagan Program Anak Remaja dan Remaja sesuai dengan urusan. b. Menyiapakan bahan kebijakan pelaksanaan urusan. c. Menyusun rencana kegiatan tahunan seksi Pengembangan Program Anak Remaja dan Remaja sesuai program dan urusan dengan mempedomani kebijakan teknis lembaga Pemerintah terkait. d. Menyiapakan pedoman pelaksanaan tugas dan kegiatan. e. Menyiapkan bahan fasilitasi pelaksanaan tugas dan kegiatan. f. Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan dengan unit kerja terkait. g. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan yang telah di tetapkan (DPA). h. Melaksanakan penyimpanan berkas kerja, data dan bahan menurut ketentuan yang berlaku. i. Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah ditetapkan. 10

11 j. Mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku. k. Melaksanakan tugas penunjang dan tugas yang bersifat rutinitas sesuai kewenagan. l. Melaksanakan dan membantu tugas lain yang diberikan oleh pemimpin. 2. Seksi kecakapan dan kewirausahaan pemuda dengan uraian tugas sebagai berikut : a. Mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan kegiatan seksi kecakapan dan kewirausahaan pemuda sesuai dengan urusan. b. Menyiapkan bahan kebijakan pelaksanaan urusan. c. Menyusun rencana kegiatan tahunan seksi Kecakapan dan Kewirausahaan Pemuda sesuai program dan urusan dengan mempedomani kebijakan teknis lembaga Pemerintah terkait. d. Menyiapkan pedoman pelaksanaan tugas dan kegiatan. e. Menyiapkan bahan fasilitas pelaksanaan tugas dan kegiatan. f. Melaksanakan dan mengkordinasikan kegiatan dengan unit kerja terkait. g. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan (DPA). h. Melaksanakan penyimpanan berkas kerja, data dan bahan menurut ketentuan yang berlaku. i. Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah ditetapkan. j. Mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku. k. Melaksanakan tugas penunjang dan tugas bersifat rutinitas. l. Melaksanakan dan membantu tugas lain yang diberikan pimpinan. IV. Bidang Keolahragaan Bidang Keolahragaan mempunya fungsi sebagai berikut : a. Pengkoordinasian kegiatan dan tugas penunjang serta tugas yang bersifat rutinitas. b. Penganalisaan program dan urusan yang menjadi kewenangan bidang. c. Perencanaan kegiatan di ruang lingkup bidang keolahragaan berdasarkan skala perioritas. d. Pengaturan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran yang ditetapkan e. Pelaksanaan pengawasan kegiatan sesuai perencanaan. f. Pelaksanaan fasilitasi kelancaran tugas berdasarkan azas keseimbangan. g. Pelaksanaan pertanggungjawaban dan laporan. Bidang keolahragaan terdiri dari : a. Seksi Pembinaan Pretasi dengan uraian tugas sebagai berikut : Mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan kegiatan seksi Pembinaan Prestasi sesuai dengan urusan. Menyiapkan bahan kebijakan pelaksanaan urusan. Menyusun rencana kegiatan tahunan seksi Pembinaan Prestasi sesuai dengan program dan urusan dengan mempedomani kebijakan teknis lembaga pemerintah terkait. Menyiapkan pedoman pelaksanaan tugas dan kegiatan Menyiapkan bahan fasiliatsi pelaksanaan tugas kegiatan. Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan dengan unit kerja terkait. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan (DPA). Melaksanakan penyimpanan berkas kerja, data dan bahan menurut ketentuan yang berlaku. Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah ditetapkan. 11

12 Mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Melaksanakan tugas penunjang dan tugas yang bersifat rutinitas sesuai kewenangan. Melaksanakan dan membantu tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. b. Seksi Sarana dan Prasarana dengan uraian tugas sebagai berikut : Mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan kegiatan seksi Sarana dan Prasarana sesuai dengan urusan. Menyiapkan bahan kebujakan pelaksanaan urusan. Menyusun rencana kegiatan tahunan seksi Sarana dan Prasarana sesuai program dan urusan dengan mempedomani kebijakan teknis lembaga pemerintah terkait. Menyiapkan pedoman pelaksanan tugas dan kegiatan. Menyiapkan bahan fasilitasi pelaksanaan ugas dan kegiatan. Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan dengan unit kerja terkait. Mengkoordinir pelaksanakan kegiatan yang telah ditetapkan (DPA). Melaksanakan penyimpanan berkas kerja, data dan bahan menurut ketentuan yang berlaku. Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah ditetapkan. Mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku. Melaksanakan tugas penunjang dan tugas yang berdifat rutiitas sesuai kewenangan. Melaksanakan dan membantu tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. c. Seksi Pembinaan Tenaga Keolahragaan dengan uraian tugas sebagai berikut : Mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan kegiatan seksi Pembinaan Tenaga Keolahragaan sesuai dengan urusan. Menyiapkan bahan kebijakan pelaksanaan urusan. Menyusun rencana kegiatan tahunan seksi Pembinaan Tenaga Kolahragaan sesuai Program dan urusan dengan mempedomani kebijakan teknis lembaga pemerintah terkait. Menyiapkan pedoman pelaksanaan tugas kegiatan. Menyiapkan bahan fasilitasi pelaksanaan tugas dan kegiatan. Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan dengan unit kerja terkait. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan (DPA). Melaksanakan penyimpanan berkas kerja, data dan bahan menurut ketentuan yang berlaku. Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah ditetapkan. Mempetanggungjawabkan kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku. Melaksanakan tugas penunjang dan tugas yang bersifat rutinitas sesuia kewenangan. Melaksanakan dan membantu tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. V. Bidang Seni dan Kebudayaan Bidang Seni dan Kebudayaan mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Pengkoordinasian kegiatan dan tugas penunjang serta tugas bersifat rutinitas. b. Penganalisaan program dan urusan yang menjadi kewenagan bidang. c. Perencanaan kegiatan di ruanglingkup bidang seni dan kebudayaan berdasarkan skala prioritas. 12

13 d. Pengaturan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran yang ditetapkan. e. Pelaksanaan pengawasan kegiatan sesuai perencanaan. f. Pelaksanaan fasilitasi kelancaran tugas berdasasrkan azas keseimbangan. g. Pelaksanaan pertanggungjawaban dan laporan. Bidang kebudayaan terdiri dari : a. Seksi Pengembangan Kesenian Tradisonal dan Kontemporer dengan uraian tugas sebagai berikut : - Mengumpulkaan data dan bahan untuk penyusunan kegiatan seksi Pengembangan Kesenian Tradisional dan Kontemporer sesuai dengan urusan. - Menyiapkan bahan kebijakan pelaksanaan urusan. - Menyusun rencana kegiatan tahunan seksi Pengembangan Kesenian Tradisional dan Kontemporer sesuai program dan urusan dengan mempedomani kebijakan teknis lembaga pemerintah terkait. - Menyiapkan pedoman pelaksanaan tugas dan kegiatan. - Menyiapkan bahan fasilitasi pelaksanaan tugas dan kegiatan. - Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan dengan unit kerja terkait. - Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan (DPA). - Melaksanakan penyimpanan berkas kerja, data dan bahan menurut ketentuan yang berlaku. - Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah ditetapkan. - Mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku - Melaksanakan tugas penunjang dan tugas yang bersifat rutinitas sesuai kewenangan. - Melaksanakan dan membantu tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. b. Seksi Sejarah dan Kepurbakalaan. Uraian tugas seksi sejarah dan kepurbakalaan sebagai berikut : - Mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan kegiatan seksi Sejarah dan Kepurbakalaan sesuai dengan urusan. - Menyiapkan bahan kebijakan pelaksanaan urusan. - Menyusun rencana kegiatan tahunan seksi Sejarah dan Kepurbakalaan sesuai program dan urusan dengan mempedomani kebijakan teknis lembaga pemerintah terkait. - Menyiapkan pedoman pelaksanaan tugas dan kegiatan. - Menyiapakan bahan fasilitasi pelaksanaan tugas dan kegiatan. - Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan dengan unit kerja terkait. - Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan (DPA).Melaksanakan penyimpanan berkas kerja, data dan bahan menurut ketentuan yang berlaku. - Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatanm yang telah ditetapkan. - Mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang brlaku. - Melaksanakan tugas penunjang dan tugas yang bersifat rutinitas sesuai kewenagan. - Melaksanakan dan membantu tugas lain yang diberikan oleh pemimpin. c. Seksi Pembinaan Lembaga Kesenian dan Budaya. Uraian tugas seksi Pembinaan Lembaga Kesenian dan Budaya sebagai berikut : Mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan kegiatan seksi Pembinaan Lembaga Kesenian dan Kebudayaan sesuai dengan urusan. Menyiapkan bahan kebijakan pelaksanaan urusan. 13

14 Menyusun rencana kegiatan tahunan seksi Pembinaan Lembaga Kesenian dan Budaya sesuai program dan urusan dengan mempedomani kebijakan teknis lembaga pemerintah terkait. Menyiapkan pedoman pelaksanaan tugas dan kegiatan. Menyiapkan bahan fasilitasi pelaksanaan tugas dan kegiatan. Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan dengan unit kerja terkait. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan yang telag ditetapkan (DPA). Melaksanakan penyimpanan brkas kerja, data dan bahan mnurut ketentuan yang berlaku. Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah ditetepkan. Mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai ketentuan berlaku. Melaksanakan tugas penunjang dan tugas bersifat rutinitas sesuai kewenangan. Melaksanakan dan membantu tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. IV. Bidang Pariwisata Bidang pariwisata mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Pengkoordinasian kegiatan dan tugas penunjang serta tugas yang bersifat rutinitas. b. Penganalisaan program dan urusan yang menjadi kewenagan bidang. c. Perencanaan kegiatanm di ruang lingkup bidang Pariwisata berdasarkan skala perioritas. d. Pengaturan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran yang ditetapkan. e. Pelaksanaan pengawasan kegiatan sesuai perencanaan. f. Pelaksanaan fasilitasi kelancaran tugas berdasrkan azaz keseimbangan. g. Pelaksanaan pertanggungjawaban dan laporan. Bidang Pariwisata terdiri dari : a. Seksi data,objek dan Daya Tarik Wisata Uraian tugas seksi data,objek dan daya tarik wisata. Mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan kegiatan seksi Data, Objek dan Daya tarik Wisata sesuai urusan. Menyiapkan bahan kebijakan pelaksanaan tugas dan kegiatan. Menyusun rencana kegiatan tahunan seksi Data, Objek dan Daya Tarik Wisata sesuai program dan urusan dengan mempedomani kebijakan teknis lembaga pemerintah tarkait. Menyiapkan pedoman pelaksanaan tugas dan kegiatan. Menyiapkan bahan fasilitasi pelaksanaan tugas dan kegiatan Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan dengan unit kerja terkait. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan (DPA) Melaksanakan penyimpanan berkas kerja,data dan bahan menurut ketentuan yang berlaku. Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah ditetapkan. Mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku. Melaksanakan tugas penunjang dan tugas yang bersifat rutinitas sesuai kewenangan. Melaksanakan dan membantu tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. b. Seksi Usaha Jasa dan Sarana Wisata Uraian tugas seksi Usaha Jasa dan Sarana Wisata Mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan kegiatan seksi Usaha Jasa dan Sarana Wisata sesuai dengan urusan. Menyiapkan bahan kebijakan pelaksanaan urusan. 14

15 Menyusun rencana kegiatan tahunan seksi Usaha Jasa dan Sarana Wisata sesuai program dan urusan dengan mempedomani kebijakan teknis lembaga pemerintah terkait. Menyiapkan pedoman pelaksanaan tugas dan kegiatan. Menyiapkan bahan fasilitasi pelaksanaan tugas dan kegiatan. Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan dengan unit kerja terkait. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan (DPA). Melaksanakan penyimpanan berkas kerja, data dan bahan menurut ketentuan yang berlaku. Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah ditetapkan. Mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku. Melaksanakan tugas penunjang dan tugas yang bersifat rutinitas sesuai kewenagan. Melaksanakan dan membantu tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. c. Seksi Promosi Wisata dan Perizinan Uraian tugas seksi Promosi Wisata dan Perizinan Mengumpukaln data dan bahan untuk penyusunan kegiatan seksi Promosi Wisata dan Perizinan sesuai dengan urusan. Menyiapkan bahan kebijakan pelaksanaan urusan. Menyusun rencana kegiatan tahunan seksi Promosi Wisata dan Perizinan sesuai program dan urusan dengan mempedomani kebijakan teknis lembaga pemerintah terkait. Menyiapkan pedoman pelaksanaan tugas dan kegiatan. Menyiapkan bahan fasilitasi pelaksanaan tugas dan kegiatan. Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan dengan unit kerja terkait. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan (DPA). Melaksanakan penyimpanan berkas kerja, data dan bahan menurut ketentuan yang berlaku Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah ditetapkan. Mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku. Melaksanakan tugas penunjang dan tugas yang bersifat rutinitas sesuai kewenagan. Melaksanakan dan membantu tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. D. Hal-hal Lain yang Dianggap Penting Kedudukan Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan adalah unsur pendukung tugas Kepala Daerah di bidang Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan. 15

16 BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI PEMUDA, OLAHRAGA, PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN DI KABUPATEN PASAMAN BARAT Seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, Undang Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 2007 tentang Keolahragaan dan Undang-undang Republik Indonesia No.10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan pembangunan daerah ke depan dituntut untuk semakin mengedepankan pendekatan perencanaan pembangunan partisipatif (participatory planning). Mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, sistem Perencanaan Pembangunan mencakup lima pendekatan dalam seluruh rangkaian perencanaan, yaitu : 1. politik; 2. teknokratik; 3. partisipatif; 4. atas-bawah (top-down); dan 5. bawah atas (bottom-up). Pendekatan politik memandang bahwa pemilihan Kepala Daerah adalah proses penyusunan rencana, karena rakyat pemilih menentukan pilihannya berdasarkan programprogram pembangunan yang ditawarkan masing-masing calon Kepada Daerah. Oleh karena itu, rencana pembangunan adalah penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan Kepala Daerah pada saat kampanye ke dalam rencana pembangunan jangka menengah. Perencanaan dengan pendekatan teknokratik dilaksanakan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu. Perencanaan dengan pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan. Pelibatan mereka adalah untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki. Sedangkan pendekatan atas-bawah dan bawah-atas dalam perencanaan dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan. Rencana hasil proses atas-bawah dan bawah atas diselaraskan melalui musyawarah yang dilaksanakan baik di tingkat kabupaten/kota, kecamatan, dan desa. Perencanaan pembanguann terdiri dari empat (4) tahapan yakni; 1) penyusunan rencana; 2) penetapan rencana; 3) pengendalian pelaksanaan rencana; dan 4) evaluasi pelaksanaan rencana; keempat tahapan diselenggarakan secara berkelanjutan sehingga secara keseluruhan membentuk satu siklus perencanaan yang utuh. Tahap penyusunan rencana dilaksanakan untuk menghasilkan rancangan lengkap saturencana untuk ditetapkan yang terdiri dari empat (4) langkah. Langkah pertama adalahpenyiapan rancangan rencana pembangunan yang bersifat teknokratik, menyeluruh, dan terukur. Langkah kedua, masing-masing instansi pemerintah menyiapkan rancangan rencana kerja dengan berpedoman pada rancangan rencana pembangunan yang telah disiapkan. Langkah berikutnya adalah melibatkan masyarakat (stakeholders) dan menyelaraskan rencana pembangunan yang dihasilkan masing-masing jenjang pemerintahan melalui musyawarah perencanaan pembangunan. Sedangkan langkah berikutnya adalah penyusunan rancangan akhir rencana pembangunan. Tahap berikutnya adalah penetapan rencana menjadi produk hukum sehingga mengikat semua pihak untuk melaksanakannya. Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah, sedangkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah, Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dimaksudkan untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang tertuang dalam rencana melalui kegiatankegiatan koreksi dan penyesuaian selama pelaksanaan rencana tersebut oleh pimpinan 16

17 Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah. Selanjutnya Kepala DPOPB menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan untuk dilaporkan kepada Kepala Daerah Evaluasi pelaksanaan rencana adalah bagian dari kegiatan perencanaan pembangunan yang secara sistematis mengumpulkan dan menganalisis data dan informasi untuk menilai pencapaian sasaran, tujuan, dan kinerja pembangunan. Evaluasi ini dilaksanakan berdasarkan indikator dan sasaran kinerja yang tercantum dalam dokumen rencana pembangunan. Indikator dan sasaran kinerja mencakup masukan (input), keluaran (output), hasil (result), manfaat (benefit), dan dampak (impact). Dalam rangka perencanaan pembangunan, setiap Perangkat Daerah berkewajiban untuk melaksanakan evaluasi kinerja pembangunan yang merupakan dan atau terkait dengan fungsi dan tanggungjawabnya. Dalam melaksanakan evaluasi kinerja kegiatan pembangunan, Perangkat Daerah mengikuti pedoman dan petunjuk pelaksanaan evaluasi kinerja untuk menjamin keseragaman metode, materi, dan ukuran yang sesuai untuk masing-masing jangka waktu sebuah rencana. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan bahwa perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan daerah disusun dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah. Perencanaan pembangunan daerah dimaksud disusun oleh pemerintahan daerah sesuai dengan kewenangannya yang dilaksanakan oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Badan. Penyusunan perencanaan pembangunan daerah juga dimaksudkan untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. A. Kondisi Umum Perencanaan Saat Ini Lima tahun terakhir, pada umumnya, kualitas penyelenggaraan pelayanan kepemudaan, olahraga, pariwisata dan kebudayaan di Kabupaten Pasaman Barat terus menerus mengalami peningkatan. Beberapa indikatoryang menyebabkan adanya peningkatan kualitas penyelenggaraan perencanaan tersebut meliputi : 1. Meningkatnya intensitas keterlibatan berbagai unsur pemangku kepentingan pembangunan antara lain : DPRD, LSM, Lembaga masyarakat tingkat desa, organisasi profesi, perguruan tinggi, dan sektor swasta; 2. Meningkatnya kualitas sistem perencanaan dengan terselenggaranya mekanisme perencanaan partisipatif; 3. Terselenggaranya forum SKPD dan gabungan SKPD; 4. Meningkatnya konsistensi antara dokumen perencanaan dengan mekanisme penyusunan anggaran; 5. Meningkatnya intensitas pendampingan perencanaan di tingkat kecamatan oleh DPOPB dan SKPD terkait. Peningkatan kualitas penyelenggaraan perencanaan tidak lepas dari meningkatnya kapasitas kelembagaan DPOPB meliputi kapasitas SDM, sarana dan prasarana serta sistem perencanaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, meliputi: 1. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pendidikan formal dan diklat fungsional; 2. Tersedianya hasil-hasil kajian perencanaan, meliputi : master plan, grand design, RDTRK, RTRW, data base, dan kajian sektor lainnya sebagai pendukung perencanaan; 3. Fasilitasi berbagai forum multistakeholders di bidang perencanaan dan perumusan kebijakan pembangunan lainnya; 4. Meningkatnya koordinasi perencanaan intern yang mantap, sinergis, dan terpadu antara lain melalui focused group discussion (FGD); 5. Pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan data dan informasi. 17

18 Namun disayangkan, peningkatan kualitas penyelenggaraan ini belum secara signifikan diikuti oleh peningkatan kualitas produk perencanaan. Hal ini disebabkan adanya beberapa tantangan dan permasalahan pokok antara lain: 1. Perubahan peraturan perundangan dan pedoman yang mengatur mekanisme perencanaan; 2. Masih adanya persepsi yang salah terhadap posisi DPOPB Bappeda sebagai lembaga pengembangan dan peningkatan potensi pemuda, olahraga, pariwisata dan kebudayaan; 3. Belum mantapnya mekanisme perencanaan antara DPOPB dengan SKPD dan antar SKPD; 4. Lemahnya semangat masyarakat akibat dari menurunnya kepercayaan terhadap jaminan kepastian akan direalisasikannya rencana; 5. Lemahnya kapasitas kelembagaan perencanaan di tingkat basis yang menyebabkan kurang efektifnya proses perencanaan dan berakibat pada tumbuhnya perilaku nerabas (shortcutting); 6. Internal birokrasi: lemahnya koordinasi dan masih adanya ego sektoral antar SKPD, SKPD dengan Nagari ; rendahnya kapasitas dan komitmen SKPD pada proses perencanaan; rendahnya kapasitas fiskal pemerintah daerah yang berakibat pada lebarnya celah fiskal (fiscal gap); 7. Internal DPOPB belum mampu menyediakan standard operating procedure (SOP) perencanaan, alat-alat praktis analisis kelayakan kegiatan yang kredibel; belum meratanya kapasitas analitik SDM perencanaan; belum optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan data, teknologi informasi dan komunikasi, penelitian dan pengembangan, serta pengendalian perencanaan pembangunan. B. Kondisi yang Diinginkan dan Proyeksi ke Depan Dalam kurun waktu empat tahun kedepan, dengan mengoptimalkan pemanfaatan potensi yang dimiliki, DPOPB diharapkan responsif, kreatif dan inovatif agar mampu menjawab perubahan lingkungan dan tantangan untuk mewujudkan perencanaan berkualitas dengan mengedepankan pendekatan perencanaan partisipatif diawali dengan meningkatkan kualitas perencanaan teknokratik melalui peningkatan kapasitas dan komitmen SDM perencanaan, memantapkan kelembagaan perencanaan di tingkat basis, serta koordinasi dan komunikasi antar pemangku kepentingan. Untuk mewujudkan harapan diatas, beberapa kondisi yang harus disiapkan antara lain sebagai berikut: 1. Dengan diberlakukannya UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, diharapkan empat tahun ke depan tidak lagi sering terjadi perubahan peraturan / pedoman penyelenggaraan perencanaan pembangunan, namun karena peraturan dibawah UU dimaksud belum terbit, maka perlu disikapi secara arif dan cerdas agar pelaksanaan perencanaan pembangunan tidak menyimpang dari peraturan yang akan diterbitkan. 2. Meningkatnya koordinasi antara institusi perencana dengan pemegang otoritas penganggaran, untuk menjaga konsistensi antara perencanaan dan penganggaran, dengan menyikapi secara arif dan cerdas pemberlakuan peraturan perundangan tentang perencanaan dan keuangan negara. 3. Meningkatnya kepercayaan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya terhadap mekanisme perencanaan dan kredibilitas institusi perencana. 4. Meningkatnya kapasitas SDM dan kelembagaan di tingkat basis dengan harapan dapat meningkatkan efektivitas proses perencanaan. 5. Mantapnya koordinasi perencanaan pembangunan antar SKPD, SKPD dengan Nagari guna mendukung terwujudnya perencanaan yang terintegrasi dan sinergis. 6. Meningkatnya kapasitas SDM dan unit perencanaan pada SKPD. 7. Meningkatnya kualitas kebijakan fiskal dalam menyikapi celah fiskal yang ada sehingga secara optimal dapat memanfaatkan kapasitas fiskal untuk mencapai tujuan pembangunan. 8. Tersusunnya standard operating procedure (SOP) perencanaan. 18

19 9. Tersedianya alat dan metode penilaian kelayakan dan penetapan skala prioritas kegiatan. 10. Meningkatnya kualitas SDM perencana terhadap penguasaan keahlian (skill) fungsional perencanaan yang sesuai tugas pokok dan fungsi DPOPB. 11. Terbukanya peluang mengikuti program beasiswa pendidikan formal. 12. Mantapnya pengelolaan dan pemanfaatan data, penguasaan teknologi informasi dan komunikasi, penelitian dan pengembangan, serta pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan. C. Indikator 1. Tersedianya jasa surat menyurat dalam pelaksanaan agenda surat, pengarsipan, distribusi internal serta penyusunan surat keluar, dan distribusi eksternal. 2. Tersedianya jasa telepon, air, listrik, dan internet untuk memenuhi kebutuhan kantor. 3. Terselenggarakannya administrasi keuangan secara baik, lancar, dan benar. 4. Tersedianya alat dan bahan pembersih untuk mendukung pemeliharaan kantor. 5. Tersedianya jasa perbaikan peralatan kerja untuk mendukung pemeliharaan peralatan kerja agar berfungsi lebih lama. 6. Tersedianya alat tulis kantor untuk memenuhi kebutuhan dalam operasional kantor. 7. Tersedianya jasa cetak dokumen, blangko, arsip, atau file penting lainnya. 8. Tersedianya komponen instalasi listrik untuk kebutuhan penerangan gedung kantor. 9. Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor untuk mendukung kelancaran operasional. 10. Tersedianya buku, majaah dan koran untuk peningkatan wawasan aparatur. 11. Tersedianya makanan dan minuman aparatur dan untuk keperluan lembur, rapat-rapat, dan menjamu tamu. 12. Tersedianya biaya koordinasi dan konsultasi ke luar daerah dan dalam daearah 13. Tersedianya jasa tenaga administrasi/teknik (tenaga kontrak) yang memadai. 14. Terpeliharanya gedung kantor secara rutin/berkala untuk mendukung kenyamanan aparat dalam bekerja serta mantapnya pengamanan bagi aset yang ada. 15. Terpeliharanya kendaraan dinas secara rutin/berkala, roda dua dan roda empat. 16. Tersusunnya Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja. 17. Tersusunnya pelaporan keuangan semesteran. 18. Tersusunnya pelaporan prognosis realisasi anggaran. 19. Tersusunnya pelaporan keuangan akhir tahun. 20. Tersusunnya Rencana Kerja sebagai pedoman dalam pelaksanaan program/kegiatan. 21. Terlaksananya Penelitian dan Pengkajian Kebijakan-Kebijakan Pembangunan Kepemudaan 22. Terlaksananya Peningkatan Keimanan dan Ketaqwaan Kepemudaan 23. Terlaksananya Pembinaan Organisasi Kepemudaan 24. Terlaksananya Fasilitasi Aksi Bakti Sosial Kepemudaan 25. Terlaksananya Pembinaan Pemuda Pelopor Keamanan Lingkungan 26. Pemberian penyuluhan tentang bahaya narkoba bagi pemuda 27. Pembinaan Cabang Olahraga Prestasi di Tingkat Daerah 28. Peningkatan Kesegaran Jasmani dan Rekreasi 29. Penyelengaraan kompetisi olahraga 30. Pembinaan Olahraga Yang Berkembang di Masyarakat 31. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihann Atlit 32. Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Olahraga 33. Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana olahraga 34. Pemberian Dukungan, Penghargaaan dan Kerjasama di Bidang Budaya 35. Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan Daerah 36. Fasilitasi penyelenggaraan festifal budaya daerah 37. Pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara di Dalam dan di Luar Negeri 38. Peningkatan Bangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata 19

20 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN A. Visi dan Misi Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pasaman Barat Visi dan misi Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan dirumuskan dengan memperhatikan visi Kepala Daerah yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kabupaten Pasaman Barat Tahun yaitu Membangun Pasaman Barat diatas Tadah Agama untuk Kesejahteraan Umat Dunia dan Akhirat dengan misi pembangunan daerah yang merupakan arah umum untuk pencapai visi ditetapkan sebagai berikut: 1) Meningkatkan dan, menjunjung tinggi nilai-nilai agama, seni,budaya dan adat istiadat serta merekat hubungan kekeluargaan; 2) Menciptakan pemerintahan yang bersih,berwibawa dan bebas KKN, harmonisasi hubungan antar lembaga, mengembalikan hak dan fungsi tanah ulayat serta menegakkan supremasi hukum; 3) Meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sistem ekonomi kerakyatan dan mengurangi pengangguran dengan melaksanakan pembangunan yang dapat bersifat padat karya; 4) Mewujudkan masyarakat sehat, cerdas dan menguasai teknologi dalam lingkungan yang bersih, aman dan nyaman; 5) Menggali dan memanfaatkan sumber daya alam secara optimal dan berwawasan lingkungan. Berdasarkan pada visi Kabupaten Pasaman Barat diatas,visi dan misi Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan ditetapkan sebagai berikut : Terwujudnya masyarakat yang menjunjung tinggi nilai nilai budaya, adat istidat, sehat jasmani dan rohani, berprestasi serta pengembangan pariwisata pasaman barat berlandaskan prinsip-prinsip ABS-SBK. Dengan misi sebagai berikut : 1) Mewujudkan kelestarian nilai-nilai seni budaya, adat istiadat dan peningkatan pengelolaan kegiatan Kebudayaan, pariwista, Kepemudaan dan Olahraga berlandaskan pada prinsip-prinsip ABS-SBK 2) Melaksanakan pengadaan sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan kegiatan Kebudayaan, pariwista, Pemuda dan Olahraga 3) Menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam mendorong pelestarian, pengembangan potensi sumber daya dan pembinaan di bidang Kebudayaan, pariwista, Pemuda dan Olahraga 4) Mendorong dan memotifasi masyarakat dalam menggalakan serta meningkatkan prestasi dibidang kebudayaan, kepariwisataa, pemuda dan olahraga Tujuan dan Sasaran Strategis 20

21 Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu pada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu dan analisis strategis. Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu/tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan dalam rencana strategis. 1. Tujuan Tujuan adalah merupakan suatu yang ingin dicapai atau gambaran kondisi yang ingin dicapai dimana dalam jangka waktu tertentu yang selaras dengan perwujudan Visi dan Misi dirumuskan dengan mempertimbangan Faktor-faktor Internal dan Eksternal, dengan menentukan tujuan akan mengarahkan langkah/kebijakan Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pasaman Barat dalam menjalankan Tupoksinya. Maka Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pasaman Barat mempunyai tujuan sebagai berikut : 2. Sasaran 1. Pelestarian dan aktualisasi nilai-nilai ABS-SBK pada tatanan kehidupan masyarakat serta pengelolaan kekayaan budaya 2. Pengembangan pemasaran promosi, destinasi dan kemitraan pariwisata 3. Meningkatkan peran serta pemuda, penumbuhan kewirausahaan, kecakapan, akhlak dan menjujung tingginilai-nilai ABS-SBK serta terhindar dari narkoba. 4. Meningkatkan pengembangan kebijakan / manajemen olahraga, pembinaan olahraga, pemasyarakatan olahraga dan pembangunanan sarana prasarana olahraga. Sasaran adalah merupakan penjabaran dari tujuan atau hasil yang akan dicapai (Out Come) dalam jangka waktu Tahunan, Semester, Triwulan atau Bulanan dan dapat ditentukan dalam nilai kualitatif atau kuantitatif. Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pasaman Barat mempunyai sasaran yang telah ditetapkan sebagai berikut: 1. Peningkatan implementasi pemahaman masyrakat dari esensi ABS-SBK. 2. Terlaksananya peningkatan pengelolaan kekayaan dan keragaman budaya 3. Peningkatan pemasaran daerah tujuan wisata 4. Pengembangan daerah tujuan wisata 5. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang kepariwisataan 6. Peningkatan partisipasi pemuda dan jumlah pemuda yang mengamalkan /menjunjung tinggi nilai-nilai ABS-SBK serta terhindar dari narkoba 7. Meningkatnya pengembangan kebijakan / manajemen olahraga, pembinaan olahraga, pemasyarakatan olahraga dan pembangunan sarana / prasarana olahraga 21

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN 2010-2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) 2010-2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2010-2015 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR......... i DAFTAR ISI....... ii DAFTAR TABEL...... iii BAB 1 PENDAHULUAN.......

Lebih terperinci

H a l I-1 1.1 LATARBELAKANG

H a l I-1 1.1 LATARBELAKANG H a l I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATARBELAKANG Dalam rangka melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rancangan Lampiran Keputusan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tegal Nomor : Tanggal : Tentang Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tegal Tahun 2014-2019 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Profil Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Datar

Profil Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Datar Profil Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Datar 1. Pendahuluan Dinas Pendidikan adalah salah satu Satuan kerja Perangkat Daerah yang ada dalam lingkungan Pemerintah Daerah kabupaten Tanah Datar yang beralamat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Paradigma perencanaan pembangunan yang lebih harmonis dan selaras, baik antara pusat dengan daerah, dan antar daerah, serta juga antar instansi dan fungsi pemerintahan,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 14 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang :

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA KOTA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 49 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 49 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 49 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2006-2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 3 TAHUN : 2006

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 3 TAHUN : 2006 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 3 TAHUN : 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

KEPALA DINAS SEKRETARIS

KEPALA DINAS SEKRETARIS KEPALA DINAS Mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkondisikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis pelaksanaan urusan pemerintahan daerah berdasarkan

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 110 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA KOTA PEKANBARU

Lebih terperinci

T A Y O G R T A WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

T A Y O G R T A WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA T A Y O G R T A WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISTA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) SKPD merupakan dokumen perencanaan dan pendanaan yang berisi program dan kegiatan SKPD sebagai penjabaran dari RKPD dan Renstra SKPD dalam satu

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BAPPEDA I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BAPPEDA I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dengan telah diterbitkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), diamanatkan bahwa daerah harus menyusun rencana

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA, SENI, BUDAYA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANYUASIN

TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA, SENI, BUDAYA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANYUASIN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA, SENI, BUDAYA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANYUASIN A Kewenangan Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 626 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan

PENDAHULUAN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan rancangan APBD. Hal tersebut memiliki konsekuensi terhadap semua unit kerja yang ada di Kabupaten

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 126 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi

Lebih terperinci

BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA KABUPATEN

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 21 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 18 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 328 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 18 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 328 TAHUN 2010 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 18 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 328 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA BANDUNG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN KARIMUN TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN KARIMUN TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN KARIMUN TAHUN 2011 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARIMUN, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA Dicabut dengan Perwal Nomor 95 Tahun 2013 WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN

Lebih terperinci

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i KATA PENGANTAR Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng disingkat Diskominfo adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terbentuk

Lebih terperinci

b. pelaksanaan koordinasi kebijakan di bidang kepemudaan, keolahragaan, pengembangan destinasi pariwisata, dan pemasaran pariwisata dan ekonomi

b. pelaksanaan koordinasi kebijakan di bidang kepemudaan, keolahragaan, pengembangan destinasi pariwisata, dan pemasaran pariwisata dan ekonomi BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA KABUPATEN

Lebih terperinci

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG,

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG, Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung 2015-2019 ini disusun melalui beberapa tahapan dengan mengacu kepada visi RPJMD Provinsi Lampung tahun 2015-2019, yaitu Lampung

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MUSI RAWAS

DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA OKTOBER 2011 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintahan yang baik ( good governance ) merupakan isu yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, KEBUDAYAAN DAN

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS KEPEMUDAAN, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

Lebih terperinci

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2

MEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA YOGYAKARTA Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN SUMBAWA BARAT TAHUN 2006 2010 DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah, KATA PENGANTAR Alhamdulillaah, Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan petunjuk- Nya kami telah menyusun dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH,

Lebih terperinci

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008 DRAFT PER TGL 22 OKT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA BUPATI PURWAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN SUBANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN SUBANG PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Kebudayaan, Pariwisata,

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015 PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... IKHTISAR EKSEKUTIF... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... IKHTISAR EKSEKUTIF... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... IKHTISAR EKSEKUTIF... DAFTAR ISI... i ii iv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.... 1 1.2 Tugas Pokok dan Struktur Organisasi... 4 1.3 Isu Strategis... 13 1.4 Sistematika

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... IKHTISAR EKSEKUTIF... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... IKHTISAR EKSEKUTIF... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... IKHTISAR EKSEKUTIF... DAFTAR ISI... i ii iv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.... 1 1.2 Tugas Pokok dan Struktur Organisasi... 4 1.3 Isu Strategis... 17 1.4 Sistematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan pertanian diarahkan pada pertanian industrial unggul berkelanjutan. Dengan demikian budidaya atau usaha tani harus dilihat sebagai bioindustri,

Lebih terperinci

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali.

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali. GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA BATU DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG i V I S I Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, partisipatif dan akuntabel untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat dua kali lipat Tahun 2018 M I S I 1. Mengkoordinasikan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN LEBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG KOTA

Lebih terperinci

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU SALINAN BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN DAN STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI, TATA KERJA, DAN ESELON JABATAN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, FUNGSI DAN TUGAS, TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2007-2010 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2007 7 KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan umum dari penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Dengan terbitnya Undang-undang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 1 SERI E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 1 SERI E LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 1 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH RESPONSIF GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016 - 1 - SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

Lebih terperinci

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 I-1 BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman penyusunan penetapan kinerja dan pelaporan akuntabilitas

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN, OLAHRAGA, DAN PARIWISATA KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rencana Strategis Satuan Kerja Bagian Umum dan Protokol Setda Kota Semarang Tahun 2010-2015 adalah Dokumen Perencanaan yang substansinya memuat visi, misi dan arah kebijakan

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN KARO

BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN KARO BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN KARO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO, Menimbang

Lebih terperinci