BAB I PENDAHULUAN. dari sistem pengendalian manajemen perlu mendapat perhatian (Susanto dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. dari sistem pengendalian manajemen perlu mendapat perhatian (Susanto dan"

Transkripsi

1 BAB I PEDAHULUA A. LATAR BELAKAG Kemajuan teknologi informasi membawa dampak besar pada perkembangan dalam paradigma maupun pada teknologi manufaktur. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis seperti perubahan teknologi produksi, teknologi informasi dan struktur organisasi mengakibatkan organisasi untuk terus berkembang dalam mencapai tujuan organisasi di tengah-tengah persaingan bisnis yang semakin ketat. Dalam keadaaan seperti ini pembuat keputusan merasakan bahwa desain sistem akuntansi manajemen (SAM) semakin penting sehingga perencanaan SAM yang merupakan bagian dari sistem pengendalian manajemen perlu mendapat perhatian (Susanto dan Gudono, 2007). SAM dapat membantu manajer dalam pengendalian aktivitas dan pengurangan ketidakpastian sehingga diharapkan dapat membantu perusahaan mencapai tujuannya. Menurut Mia & Chenhall (994) dalam Syam (2006) peranan dari SAM adalah membantu manajer dalam memberikan arahan serta mengatasi masalah-masalah yang timbul pada suatu organisasi. Sehingga hal tersebut menyebabkan evolusi yang besar dalam implementasi SAM. Secara tradisional, rancangan SAM berorientasi pada informasi finansial internal organisasi yang berbasis pada data historis, namun dengan meningkatnya tugas pemecahan masalah yang dihadapi manajemen, rancangan SAM tidak hanya berorientasi pada data finansial saja tetapi juga pada data yang bersifat

2 eksternal dan non finansial. Chenhall dan Moriss (986) dalam Laksmana dan Muslichah (2002) mengidentifikasi empat karakteristik SAM yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan yaitu: scope, timeliness, aggregation, dan integration. Karakteristik informasi yang tersedia tersebut akan menjadi efektif jika sesuai dengan tingkat kebutuhan organisasi. Pendekatan kontigensi digunakan dalam penelitian ini, untuk mengevaluasi faktor-faktor lingkungan, seperti intensitas kompetisi pasar, teknologi informasi dan strategi bisnis yang diduga dapat menyebabkan SAM menjadi lebih efektif. Telah banyak penelitian yang menerapkan teori kontigensi untuk menganalisis dan merancang sistem pengendalian khususnya di bidang SAM yang dihubungkan dengan variabel konstektual seperti perceived enviromental uncertanty (PEU) (Agbejule, 2005), intensitas kompetisi pasar (Susanto dan Gudono, 2007), customization (Bouwens dan Margareth, 2000), ketidakpastian lingkungan dan desentralisasi (Syam dan Lilis, 2006), saling ketergantungan dan teknologi informasi (Laksmana dan Muslichah, 2002). Pendekatan kontigensi telah banyak menarik minat peneliti karena mereka ingin mengetahui apakah tingkat keandalan SAM itu akan selalu berpengaruh sama terhadap kinerja pada setiap kondisi atau tidak. Dalam SAM, pendekatan ini digunakan untuk mengevaluasi faktor kondisional yang menyebabkan SAM lebih efektif, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja manajerial. Susanto dan Gudono (2007) menemukan bukti bahwa salah satu variabel kontekstual yang mempengaruhi informasi SAM dan kinerja adalah

3 intensitas kompetisi pasar. Intensitas kompetisi pasar telah menciptakan pergolakan, tekanan, risiko dan ketidakpastian perusahaan. Puncak tuntutan perusahaan yaitu menjawab segala ancaman dan kesempatan dalam lingkungan bersaing dengan mendesain serta menggunakan sistem pengendalian yang tepat untuk mencapai tujuan. Bromwich (990) dalam Susanto dan Gudono (2007) menyatakan bahwa kesesuaian antara informasi SAM dengan kebutuhan pembuat keputusan akan meningkatkan kualitas keputusan yang akan diambil dan pada akhirnya akan meningkatkan kinerja unit bisnis. Hasil dari penelitian Mia dan Clarke (999) menyatakan bahwa penggunaan informasi SAM dapat membantu perusahaan untuk mengimplementasikan rencana-rencana manajer dalam merespon lingkungan bisnisnya. Penelitian Ikhsan dan Rasdianto (2005) menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara persaingan pasar terhadap penggunaan informasi SAM serta peran mediasi informasi SAM pada intensitas persaingan pasar terhadap kinerja unit perusahaan. Dalam penelitan Susanto dan Gudono (2007) menunjukkan bahwa intensitas kompetisi pasar mempengaruhi penggunaan informasi SAM terhadap kinerja unit bisnis dan kepuasan kerja. Penelitian-penelitian tersebut mengindikasikan pentingnya peran yang dimainkan oleh penggunaan informasi SAM dalam usaha organisasi untuk mengatur persaingan pasarnya dan meningkatkan kinerja. Perkembangan teknologi informasi telah memberikan berbagai sarana bagi manajemen dalam mengelola bisnis dan pembuatan keputusan. Teknologi

4 informasi merupakan bagian dari sistem informasi dan telah merujuk pada teknologi yang digunakan dalam menyampaikan maupun mengolah informasi. Sistem informasi yang didukung teknologi informasi dapat memberikan nilai tambah bagi organisasi, jika didesain menjadi sistem informasi yang efektif (Maharsi, 200). Teknologi informasi telah membawa perubahan yang sangat mendasar bagi organisasi baik swasta atau organisasi publik (Aji dalam Lestari, 2007). Oleh karena itu teknologi informasi menjadi suatu hal yang sangat penting dalam menentukan daya saing dan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan kinerja bisnis di masa mendatang. Dengan aplikasi teknologi informasi, SAM dapat menyediakan informasi sesuai dengan kebutuhan manajemen. Disamping itu, penggunaan teknologi informasi yang menggabungkan antara teknologi komputer dengan komunikasi dapat membantu SAM untuk menyajikan informasi yang cukup luas. Hal ini dimungkinkan karena dengan menggunakan jaringan informasi yang berhubungan dengan lingkungan eksternal dan internal dapat diperoleh dengan mudah dan cepat (Laksmana dan Muslichah, 2002). Pada saat ini pemakaian tenaga informasi dapat diaplikasi untuk memperolah, menyiapkan, mengolah data dan menghasilkan informasi. Sistem dan pemanfaatan teknologi informasi mempunyai ketelitian sehingga pekerjaan dapat efisien dan efektif penggunaannya dibanding dengan manual atau konvensional. Disamping itu, penggunaan teknologi informasi, yang menggabungkan antara teknologi komputer dan teknologi komunikasi dapat membantu SAM untuk menyajikan informasi lebih luas. Ini dimungkinkan karena dengan

5 menggunakan jaringan, informasi yang berhubungan dengan lingkungan eksternal (misal pemerintah, pesaing) dan internal (dari berbagai departemen) dapat diperoleh dengan mudah dan cepat (Laksmana dan Muslichah, 2002). Pemanfaatan teknologi informasi memberi pengaruh pada aktivitas perusahaan yang menguntungkan, yaitu: efisiensi, efektivitas dan kompetitif. Terdapat beberapa penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang menunjukkan pengaruh teknologi informasi terhadap berbagai aspek kehidupan. Misalnya, Lestari dan Zulaikha (2005), menemukan bahwa aspek information tecnology relatedness yang saling melengkapi akan meningkatkan knowledge management capability sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Ekayani (2005), menemukan bahwa teknologi informasi memberikan nilai yang positif dan tidak signifikan terhadap kinerja proses bisnis dan dinamika bersaing. Laksmana dan Muslichah (2002), menunjukkan bahwa semakin tinggi teknologi informasi dan saling ketergantungan akan semakin meningkatkan kebutuhan akan informasi SAM scope yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja manajerial. Menurut Porter (980) ada dua jenis strategi, yaitu strategi korporat dan kompetitif (unit bisnis). Strategi korporat memfokuskan pada suatu bisnis tertentu dan bagaimana mengelola unit bisnis. Strategi kompetitif memfokuskan penciptaan keunggulan kompetitif pada masing-masing unit bisnis. Konsep-konsep strategi kompetitif dapat dibedakan menjadi defender, prospector, analyzer dan reactor (Miles dan Snow, 978). Penelitian Faizal dan Jatmiko (2006) tidak bisa menunjukkan hubungan antara strategi dengan

6 kinerja melaluli penggunaan informasi SAM. Dari hasil tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti ulang mengenai pengaruh strategi dengan kinerja unit bisnis melalui penggunaan informasi SAM dengan menggunakan sampel dan alat analisis yang berbeda. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Susanto dan Gudono (2007) dengan perbedaan sebagai berikut:. Variabel kontekstual yang digunakan dalam penelitian ini adalah intensitas kompetisi pasar, teknologi informasi dan strategi bisnis sedangkan dalam penelitian Susanto dan Gudono menggunakan variabel kontekstual intensitas kompetisi pasar. 2. Sampel dalam penelitian ini perusahaan manufaktur di Surakarta sedangkan penelitian Susanto dan Gudono menggunakan sampel industri-industri manufaktur dan jasa sektor Bank yang terdaftar di ICMD (Indonesia Capital Mareket Directory) tahun Pengujian Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi linear sederhana dan moderate regression analysis (MRA) sedangkan penelitian Susanto dan Gudono menggunakan AOVA (two-way analysis of variance). Permasalahan pokok yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah pengaruh intensitas kompetisi pasar, teknologi informasi dan strategi bisnis terhadap hubungan penggunan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja unit bisnis yang ada pada perusahaan manafaktur di Surakarta. Dari penjelasan di atas maka penelitian ini mengambil judul

7 PEGARUH PEGGUAA IFORMASI SISTEM AKUTASI MAAJEME TERHADAP KIERJA UIT BISIS: ITESITAS KOMPETISI PASAR, TEKOLOGI IFORMASI DA STRATEGI BISIS SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI B. PERUMUSA MASALAH Mengacu pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:. Apakah terdapat pengaruh penggunaan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja unit bisnis? 2. Apakah penggunaan informasi sistem akuntansi manajemen yang sophisticated pada tingkat intensitas kompetisi pasar yang tinggi akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja unit bisnis? 3. Apakah penggunaan informasi sistem akuntansi manajemen pada tingkat teknologi informasi yang modern berpengaruh terhadap peningkatan kinerja unit bisnis? 4. Apakah penggunaan informasi sistem akuntan manajemen pada strategi bisnis yang matang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja unit bisnis? C. TUJUA PEELITIA Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:

8 . Untuk menemukan bukti secara empiris apakah terdapat pengaruh penggunaan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja unit bisnis. 2. Untuk menemukan bukti secara empiris apakah penggunaan informasi sistem akuntansi manajemen yang sophisticated pada tingkat intensitas kompetisi pasar yang tinggi akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja unit bisnis. 3. Untuk menemukan bukti secara empiris apakah penggunaan informasi sistem akuntansi manajemen pada tingkat teknologi informasi yang modern berpengaruh terhadap peningkatan kinerja unit bisnis. 4. Untuk menemukan bukti secara empiris apakah penggunaan informasi sistem akuntansi manajemen pada strategi bisnis yang matang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja unit bisnis. D. MAFAAT PEELITIA Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk:. Memperkuat penelitian sebelumnya berkenaan dengan pengaruh penggunaaan informasi SAM terhadap kinerja unit bisnis 2. Memperjelas faktor kontigensi yang mempengaruhi hubungan antara karekteristik informasi SAM dengan kinerja unit bisnis. Faktor kontigensi yang dibahas dalam penelitian ini adalah intensitas kompetisi pasar, teknologi informasi dan strategi bisnis. 3. Dapat dijadikan referensi bagi peneliti yang berminat dalam kasus dan bidang yang serupa.

9 E. SISTEMATIKA PEULISA BAB : PEDAHULUA Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan, tujuan, manfaat dan sistematika penulisan penelitian. BAB II : TIJAUA PUSTAKA Bab ini menguraikan mengenai landasan teori untuk memperkuat serta menjadi dasar penelitian, review penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran serta pengembangan hipotesis. BAB III : METODE PEELITIA Bab ini menguraikan tentang metode penelitian yang digunakan, meliputi: populasi dan sampel, metode pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel, instrumen penelitian, metode pengujian kualitas data, serta analisis data. BAB IV : AALISIS DATA Bab ini menguraikan tentang pelaksanaan penelitian dan hasil pengumpulan data, hasil pengujian instrumen, dan hasil pengujian hipotesis. BAB V : KESIMPULA DA SARA Bab ini menguraikan tentang kesimpulan penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran dari penelitian yang telah dilakukan.

10 BAB II TIJAUA PUSTAKA A. Sistem Akuntansi Manajemen Sistem akuntansi manajemen merupakan sistem yang menitikberatkan penyajian pada informasi untuk proses manajemen. Informasi yang disajikan meliputi perbandingan realisasi dengan perencanaan, informasi masa lalu dan masa datang, informasi kuantitatif dan kualitatif (Supriyono, 993) dalam ovianti (2007). Menurut Laksmana dan Muslichah (2002) SAM dikonseptualkan sebagai suatu sistem formal yang direkayasa untuk menyediakan informasi kepada manajer. SAM adalah suatu mekanisme kontrol organisasi, serta merupakan alat yang efektif di dalam menyediakan informasi yang bermanfaat guna meprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi dari berbagai aktivitas yang bisa dilakukan. Salah satu produk yang dihasilkan oleh SAM seperti pengeluaran yang terjadi dalam departemen operasional, perhitungan biaya produki. Akuntansi manajemen menghasilkan informasi yang berguna untuk membantu para pekerja, manajer dan eksekutif untuk membuat keputusan yang lebih baik (Atkinson dalam ovianti, 2007). Tujuan umum sistem akuntansi manajemen, yaitu :. Menyediakan informasi yang diperlukan dalam perhitungan harga pokok jasa, produk dan tujuan lain yang diinginkan manajemen. 2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.

11 3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan B. Informasi Sistem Akuntansi Manajemen Secara umum, informasi dapat didefinisikan sebagai suatu fakta, data, observasi, persepsi atau suatu yang lainnya yang menambah pengetahuan (Supriyono, 2003). Informasi akuntansi diberikan sebagai alat atau sarana untuk membantu manajer menjalankan fungsi-fungsi manajemen agar tujuan organisasi tercapai. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja. Informasi akuntansi manajemen dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Informasi dalam sebuah organisasi merupakan perekat yang mengikat fungsi-fungsi manajemen dalam sebuah sistem sehingga memungkinkan organisasi bertindak koheren dan harmonis antar berbagai fungsi (Mardiasmo, 2002). Informasi akuntansi manajemen sangat diperlukan oleh pihak manajemen dalam upaya untuk mengambil keputusan yang merupakan bagian penting dalam perusahaan. Sumber informasi yang akurat dan dapat dipercaya bagi pihak pengambil keputusan merupakan hal terpenting untuk dapat menentukan dan membuat keputusan-keputusan strategis terhadap langkah apa yang akan ditempuh oleh perusahaan dalam mencapai tujuan (ovianti, 2007). Informasi akuntansi manajemen merupakan bagian informasi akuntansi yang dihasilkan sistem akuntansi. Informasi akuntansi

12 manajemen merupakan sumber informasi kunci untuk pengambilan keputusan, perbaikan, dan pengendalian dalam organisasi. Selain itu, informasi akuntansi memiliki peranan dalam memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi atas berbagai alternatif tindakan yang dapat dilakukan. Atkinson et al. dalam ovianti (2007) membagi fungsi informasi akuntansi manajemen menjadi 4 (empat), yaitu:. Operating control, berfungsi menyediakan informasi timbal balik tentang efisiensi dan kualitas dari tugas yang dihasilkan. 2. Product and customer coasting, berfungsi mengukur sumber biaya yang digunakan untuk memproduksi suatu produk atau jasa, dan memasarkan serta mengirim produk atau jasa tersebut kepada pelanggan. 3. Management control, berfungsi menyediakan informasi tentang kinerja manajer dan unit operasi. 4. Strategic control, berfungsi menyediakan informasi tentang data keuangan perusahaan, kinerja kompetisi jangka panjang, kondisi pasar, preferensi pelanggan dan inovasi teknologi. Secara konvensional, rancangan SAM terbatas pada informasi keuangan internal yang berorentasi pada data historis. Tetapi dengan meningkatknya peran SAM untuk membantu manajer dalam pengarahan dan pemecahan masalah telah mengakibatkan perubahan SAM untuk memasukkan data eksternal dan non keuangan kepada informasi yang

13 berorentasi masa datang (informasi SAM lingkup luas) (Laksmana dan Muslichah, 2002). Chenhall dan Morris (986) mengidentifikasi 4 (empat) karekteristik informasi SAM yaitu sebagai berikut:. Broadscope Didalam sistem informasi, brodscope mengacu pada dimensi fokus, kuantifikasi dan horizon waktu. Secara konvensional SAM memberikan informasi yang berfokus pada peristiwa-peristiwa dalam organisasi, yang dikuantifikasi dalam ukuran moneter, dan yang berhubungan dengan data historis. Lingkup SAM yang luas memberikan informasi yang berhubungan dengan lingkungan eksternal yang mungkin bersifat ekonomi seperti gross national product, total penjualan pasar dan pangsa pasar suatu industri, atau mungkin juga bersifat non ekonomi seperti faktor demografi, cita rasa konsumen, tindakan para pesaing dan perkembangan teknologi. Lingkup SAM yang luas mencakup non moneter terhadap karekteristik lingkungan eksternal. Disamping itu lingkup SAM yang luas memberikan estimasi tentang kemungkinan terjadinya peristiwa dimasa yang akan datang di dalam ukuran probabilitas. 2. Timeliness Informasi timeliness akan mendukung manajer menghadapi ketidakpastian yang terjadi dalam lingkungan mereka. Kemampuan para manajer untuk merespon secara cepat atas suatu peristiwa

14 kemungkinan juga dipengaruhi oleh timeliness SAM. Informasi yang timeliness meningkatkan fasilitas SAM untuk melaporkan peristiwa paling akhir dan untuk memberikan umpan balik secara cepat terhadap keputusan yang telah dibuat. Jadi timelines mencakup frekuensi pelaporan dan kecepatan pelaporan. 3. Aggregation Informasi yang teraggregasi dengan tepat akan memberikan masukan penting dalam proses pengambilan keputusan karena waktu yang dibutuhkan untuk mengevaluasi informasi lebih sedikit dibandingkan dengan informasi yang tidak teraggregasi. SAM memberikan informasi dalam berbagai bentuk agregasi yang berkisar dari pemberian bahan dasar, data yang tidak diproses hingga berbagai agregasi berdasarkan waktu atau area tertentu misalnya pusat pertanggungjawaban fungsional. Tipe agregasi yang lain mengacu pada berbagai format yang konsisten dengan model keputusan formal seperti analisis cash flow yang didoskontokan untuk anggaran modal, simulasi dan linear programming untuk penerapan anggaran, analisis biaya-volume-laba, dan model pengendalian persediaan. Dalam perkembangan terakhir, agregasi informasi merupakan penggabungan informasi fungsional dan temporal seperti area penjualan, pusat biaya, departemen produksi dan pemasaran, dan informasi yang dihasilkan secara khusus untuk model keputusan formal.

15 4. Integration Informasi yang terintegration mencakup aspek seperti ketentuan target atau aktivitas yang dihitung dari interaksi antar subunit dalam organisasi. Aspek pengendalian suatu organisasi yang penting adalah koordinasi berbagai segmen dalam sub-sub organisasi. Karekteristik SAM yang membantu koordinasi mencakup spesifikasi target yang menunjukkan pengaruh interaksi segmen dan informasi mengenai pengaruh keputusan pada operasi seluruh subunit organisasi. C. Kinerja Unit Bisnis Unit bisnis dapat didefinisikan sebagai sebuah organisasi atau bagian dari organisasi yang mempuyai aktivitas rutin seperti bagian pemasaran, produksi, finansial, personalia, dan research and development (R&D) (Mia dan Clarke, 999). Kinerja unit bisnis didefinisikan sebagai tingkat keberhasilan pencapaian target yang direncanakan, misalnya pencapaian produksi, biaya, kualitas, delivery, volume penjualan, pangsa pasar, dan tingkat laba. Dalam penelitian ini kinerja unit bisnis didefinisikan sebagai suatu tingkat pencapaian target yang telah direncanakan oleh suatu perusahaan yang dinilai dari kinerja perusahaan yang diukur menurut persepsi masing-masing manajer departemen dalam perusahaan. Alasan diukur menurut persepsi masing-masing manajer departemen karena manajer-manajer departemen dianggap mampu untuk menilai kinerja perusahaan secara keseluruhan.

16 D. Pendekatan Kontigensi Penggunaa teori kontigensi untuk menganalisis SAM telah lama menarik minat para peneliti. Pendekatan kontigensi yang digunakan dalam akuntansi manajemen didasarkan pada premis umum bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen secara universal yang selalu tepat untuk dapat diterapkan pada seluruh organisasi dalam setiap keadaaan akan tetapi SAM bergantung pada faktor-faktor situsional dalam orgasnisasi (Otley dalam Susanto dan Gudono, 2007). Pendekatan kontigensi diperlukan untuk mengevaluasi faktor kondisional yang menyebabkan SAM menjadi lebih efektif. Secara tradisional, rancangan SAM berorentasi pada informasi finansial internal organisasi yang berbasis pada data historis. Dengan meningkatnya tugas pemecahan masalah yang dihadapi manajemen maka rancangan SAM tidak hanya berorentasi pada data finansial saja tetapi berorentasi pada data yang bersifat eksternal dan nonfinansial (Laksmana dan Muslichah, 2002). Karena didasarkan pada pendekatan kontigensi maka ada kemungkinan terdapat variabel penentu lainnya yang akan saling berinteraksi dan selaras dengan kondisi tertentu yang dihadapi. Seperti halnya penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, penelitian ini mengidentifkasi variabel kontigensi didalam perancangan SAM. Pendekatan kontigensi banyak menarik minat peneliti karena mereka ingin mengetahui apakah tingkat keandalan sistem akuntansi manajemen itu akan selalu berpengaruh sama terhadap kinerja pada setiap kondisi atau

17 tidak. Dengan berdasarkan pada tingkat kontigensi tersebut, ada dugaan bahwa terdapat faktor-faktor kontekstual yang akan saling berinteraksi selaras dengan kondisi tertentu yang dihadapi. E. Intensitas Kompetisi Pasar Globalisasi menjadikan persaingan lingkungan bisnis yang semakin tajam, karena semakin meningkatkan jumlah pesaing yang sebelumnya hanya dari perusahaan domestik, kini telah meluas ke perusahaan luar negeri. Peningkatan persaingan menuntut perusahaan untuk senantiasa melakukan inovasi, peningkatan secara berkelanjutan terhadap sistem dan proses yang digunakan untuk menghasilkan produk dan jasa bagi customer. Menurut Porter (987) dalam Faizal dan Jatmiko (2006), struktur industri harus dianalisis terkait dengan kekuatan kolektif dari kompetisi pasar. Penelitian Susanto & Gudono (2007) memberikan bukti empiris bahwa dalam kondisi intensitas kompetisi pasar tinggi penggunaan informasi SAM yang sophisticated akan meningkatkan kinerja unit bisnis dan kepuasan kerja akan tetapi dalam kondisi intensitas kompetisi pasar rendah akan menurunkan kinerja unit bisnis dan kepuasan kerja. F. Teknologi Informasi Teknologi informasi muncul sebagai akibat semakin merebaknya globalisasi dalam kehidupan organisasi, semakin kerasnya persaingan bisnis, semakin singkat siklus hidup barang dan jasa yang ditawarkan, serta meningkatnya tuntutan selera konsumen terhadap produk dan jasa yang ditawarkan. Untuk mengantisipasi semua ini, perusahaan mencari

18 terobosan baru dengan memanfaatkan teknologi. Semula teknologi informasi digunakan hanya terbatas pada pemrosesan data, namun dengan semakin berkembangnya teknologi informasi tersebut, hampir semua aktivitas organisasi saat ini telah dimasuki oleh aplikasi dan otomatisasi teknologi informasi (Maharsi, 2000). Teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti perangkat keras, perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan telekomunikasi lainnya. Perkembangan teknologi informasi yang cepat memungkinkan manusia untuk memperoleh informasi dengan cepat dan berkualitas. Selanjutnya, teknologi informasi dipakai dalam sistem informasi organisasi untuk menyediakan informasi bagi para pemakai dalam rangka pengambilan keputusan (Ellitan, 2003). Teknologi informasi merupakan pengampu untuk menjadikan transaksi bisnis yang tidak dapat dibayangkan sebelumnya menjadi suatu kenyataan, bahkan mampu menempatkan perusahaan beberapa langkah lebih maju dari pesaing lainnya (Mulyadi, 2007). Penggunaan teknologi informasi pada aktivitas perusahaan dapat menghasilkan beberapa keuntungan, seperti penghematan biaya, percepatan waktu operasi, peningkatan produktivitas, percepatan waktu pengiriman barang dan jasa kepada pelanggan, serta peningkatan nilai barang dan jasa yang tinggi pada pelanggan (Laksmana dan Muslichah, 2007). Maharsi (2000) menyebutkan bahwa salah satu teknologi informasi

19 yang tidak kalah pentingnya adalah pemakaian Electronic Data Interchange (EDI). EDI adalah komunikasi antar komputer dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan mengurangi pekerjaan yang sifatnya klerikal. Dengan EDI, dokumen yang diterima dapat memerintahkan komputer secara otomatis. EDI yang terintegrasi memberikan peluang pada manajer untuk berkonsentrasi penuh pada pengambilan keputusan strategik dan meningkatkan kemampuan dalam pengendalian beberapa aktivitas. Penelitian Anderson & William (2002), menunjukkan bahwa EDI dapat mengurangi dampak negatif dari kompleksitas proses administratif karena dapat meningkatkan pesanan, pengurangan inventory holding dan spoilage, serta pengiriman kepada pelanggan yang lebih cepat sehingga dapat meningkatkan efektivitas transaksi akuntansi. Perkembangan teknologi informasi juga diwarnai dengan adanya teknologi digital. Sejak ditemukannya teknologi elektronik dan sistem biner (binary system), teknologi digital menjadi berkembang pesat. Karakteristik dari teknologi digital ini yaitu kecepatan tinggi dan keakuratan tinggi (Mulyadi, 2007). Agar aliran informasi di dalam organisasi bisnis dan antar organisasi bisnis maupun customer menjadi lancar, mereka dapat menerapkan artificial intelligence seperti Digital ervous System (DS). Penelitian Maharsi (200) menunjukkan bahwa penerapan DS membawa banyak manfaat bagi organisasi bisnis untuk meningkatkan bisnisnya. Meskipun masih terdapat beberapa hambatan dalam penerapannya, DS dapat meningkatkan kinerja organisasi bisnis

20 tersebut. Teknologi akan terus berkembang, sehingga dengan teknologi informasi yang kuat akan dapat menjadi keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Bagi organisasi yang ingin maju dan berkembang, tidak ada alasan untuk tidak menggunakan teknologi sepanjang hal itu dapat mempermudah perusahaan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. G. Strategi Bisnis Kesuksesan suatu perusahaan harus memiliki strategi yang cocok dengan lingkungan operasinya atau perusahaan harus mampu memanfaatkan lingkungannya untuk mendapatkan keunggulan melalui pemilihan strateginya. Beberapa perusahaan mengalami kegagalan pada saat strategi yang diambilnya tidak cocok lagi dengan lingkungan operasinya (Faisal dan Tri, 2006). Hill dan Jones (995) dalam Faisal dan Tri (2006) menyatakan bahwa strategi kompetitif merupakan mediator penting yang mempengaruhi respon strategik perusahaan terhadap lingkungan baru. Model strategi akan memberikan rerangka yang bermanfaat bagi manajemen untuk mengidentifikasi karakteristik sistem informasi yang sesuai dengan berbagai jenis strategi yang berbeda-beda. Model tipologi ini banyak didokumentasikan dalam berbagai studi empiris untuk menentukan hubungan antara strategi perusahaan secara keseluruhan (corporate strategy) dengan strategi unit bisnis yang lain (business unit strategy) sebagai respon dari lingkungan.

21 Menurut Porter (987) dalam Faisal dan Tri (2006) ada dua jenis strategi, yaitu strategi korporat dan kompetitif (unit bisnis). Strategi korporat memfokuskan pada bisnis apa yang dan bagaimana mengelola unit bisnis, sedangkan strategi kompetitif fokus pada penciptaan keunggulan kompetitif pada masing-masing unit bisnis. Menurut Miles dan Snow (978) tipologi strategi kompetitif ada empat meliputi: prospector, defender, analyzer, dan reactor. Tipologi memandang perusahaan sebagai suatu sistem yang lengkap dan terintegrasi dalam interaksinya dengan lingkungan. Miles dan Snow (978) dalam Faisal dan Tri (2006) mendefinisikan masing-masing tipologi strategi organisasi sebagai berikut:. Prospector, perusahaan yang masuk dalam kategori ini meliputi perusahaan yang secara intensif menggunakan teknologi informasi dalam berbagai aktivitas operasionalnya, sehingga memiliki kecenderungan untuk menerapkan desain strategi kompetitif yang agresif dengan tujuan agar tetap menjadi pioner dalam produk dan segmen pasar tertentu. 2. Defender, karakteristik perusahaan yang masuk dalam kategori ini cenderung memiliki sifat kurang dinamis. Perusahaan beroperasi dalam lingkungan yang relatif stabil serta dapat diprediksi arah perubahannya di masa depan. Dengan demikian perusahaan lebih menaruh perhatian pada upaya mempertahankan porsi pangsa pasar

22 tertentu dari keseluruhan pasar dengan menciptakan produk dan jasa tertentu maupun jumlah customer yang stabil. 3. Analyzer, perusahaan yang masuk dalam kategori ini cenderung menerapkan strategi keseimbangan antara aktivitas yang dilakukan untuk mendapatkan peluang perluasan pangsa pasar baru produk dan jasa dengan tetap menjaga hubungan dengan customer dan supplier yang lama. Fokus utama perusahaan dalam kategori ini adalah di satu sisi meminimalisasi resiko karena pemanfaatan teknologi yang telah usang, sementara di sisi lain perusahaan berusahaan meraih peluang untuk mendapatkan laba dengan jalam meniru inovasi produk dan jasa yang telah sukses (benchmarking). 4. Reactor, tipe perusahaan seperti ini tidak memiliki strategi untuk senantiasa menyesuaikan teknologi informasinya dengan perubahan lingkungan yang terjadi. Perusahaan tidak dapat memastikan strategi mana yang paling tepat yang dapat digunakan untuk memenangkan persaingan. Dibutuhkan pemahaman dan pengenalan strategi tersebut. Miles dan Snow (978) dalam Faisal dan Tri (2006) memberikan alternatif-alternatif strategi bersaing tersebut dengan tujuan agar perusahaan dapat menerapkan strategi tersebut pada waktu dan situasi yang tepat dengan terlebih dahulu memahami posisi perusahaan dalam persaingan.

23 H. Pengaruh Penggunaan informasi SAM terhadap Kinerja Unit Bisnis Dalam penelitian ini kinerja unit bisnis diartikan suatu perusahaan yang memiliki departemen dimana departemen tersebut mempuyai kegiatan atau aktivitas rutin dan mempuyai pencapaian target masingmasing yang telah ditetapakan oleh suatu perusahaan. Departemen yang mempuyai aktivitas rutin diantaranya bagian pemasaran, produksi, finansial, personalia, dan research and development (R &D). Kinerja unit bisnis didefinisikan sebagai suatu tingkat pencapaian target yang telah direncanakan oleh suatu perusahaan yang dinilai dari kinerja perusahaan yang diukur menurut persepsi masing-masing manajer dalam perusahaan. SAM memiliki beberapa karakteristik, yaitu broad scope, timeliness, aggregation dan integration, yang dapat membuat manajer membuat keputusan yang efektif. Karakteristik informasi SAM tersebut juga dapat memberikan umpan balik pada aspek profitabilitas dan produktivitas yang akan meningkatkan kinerja unit bisnis dalam suatu perusahaan Meningkatnya peran SAM dalam membantu perusahaan dalam mengatur secara langsung tugas-tugas dan pemecahan masalah yang dihadapi. Keandalan dan keakuratan SAM dapat membantu manajermanajer perusahaan dalam pembuatan keputusan, keputusan yang tepat tepat akan meningkatkan kinerja manajer yang akhirnya dapat meningkatkan kinerja dalam perusahaan. SAM memungkinkan untuk menghasilkan evolusi besar dalam penyediaan informasi penting dalam pengambilan keputusan. Menurut

24 ovianti (2007), seberapa jauh masing-masing karakteristik informasi SAM tersebut mempengaruhi kinerja manajer dalam perusahaan, tergantung pada kondisi masing-masing manajer dalam perusahaan tersebut. Dari hal tersebut, dapat dimunculkan suatu hipotesis, yaitu: H: Penggunaan informasi sistem akuntansi manajemen berpengaruh terhadap kinerja unit bisnis. I. Pengaruh Intensitas Kompetisi Pasar terhadap Hubungan antara Penggunaan Informasi SAM dan Kinerja Unit Bisnis Menurut Atkinson, 995 dalam Prabowo (2006) perencanaan sistem akuntansi manajemen merupakan bagian dari sistem pengendalian organiasi yang salah satunya adalah menyediakan informasi penting untuk membantu manajer dalam mengendalikan aktivitasnya serta mengurangi ketidakpastian lingkungan dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Informasi sistem akuntansi manajemen mempuyai perananan penting untuk pengambilan keputusan jika dihubungkan dengan kondisi lingkungan yang tidak pasti. Chenhall dan Morris (986) dalam Susanto dan Gudono (2007) menyebutkan bahwa ada hubungan antara informasi SAM yang berkarekteristik broad scope-timeliness dan ketidakpastian lingkungan. Intensitas kompetisi pasar merupakan salah satu faktor ketidakpastian lingkungan (Gul, 99 dalam Susanto dan Gudono, 2007). Semakin intensif kompetisi pasar, organisasi akan meningkatkan diferensiasi produk, penurunan siklus hidup produk, memperkenalkan saluran baru,

25 menghadapi peningkatan sensitivitas pasar, serta meningkatkan target produk. Perubahan tersebut menciptakan tantangan kompetitif sehingga departemen akan mengadopsi strategi termasuk diferensiasi produk, pelayanan dan harga. Manajer yang menghadapi situasi ketidakpastian seperti kompetisi pasar, informasi SAM yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan akan meningkatkan kinerja unit bisnis yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Beberapa penelitian yang memberikan bukti bahwa intensitas persaingan pasar berpengaruh terhadap penggunaan informasi SAM terhadap peningkatan kinerja unit bisnis dalam perusahaan adalah Susanto dan Gudono (2007) memberikan bukti empiris bahwa dalam kondisi intensitas kompetisi pasar tinggi penggunaan informasi SAM yang sophisticated akan meningkatkan kinerja unit bisnis dan kepuasan kerja. Mia dan Clarke (999) membuktikan bahwa penggunaan informasi SAM memediasi hubungan antara intensitas kompetisi pasar dan kinerja unit bisnis. Adapun Ikhsan dan Rasdianto (2005) memberikan bukti empiris bahwa persaingan pasar yang tinggi pada perusahaan yang menggunakan banyak informasi SAM dalam mengimplementasikan maupun memonitor strategi untuk menghadapi persaingnya. Faisal dan Prabowo (2006) memberikan bukti bahwa terdapat pengaruh secara tidak langsung variabel penggunaan informasi sistem akuntansi manajemen (SAM) terhadap hubungan antara intensitas persaingan pasar. Dari beberapa penelitian sebelumnya maka dapat dikembangkan hipotesis, yaitu:

26 H2: Penggunaan informasi sistem akuntansi manajemen yang sophisticated pada tingkat intensitas kompetisi pasar yang tinggi akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja unit bisnis J. Pengaruh Teknologi Informasi (TI) terhadap Hubungan antara Penggunaan Informasi SAM dan Kinerja Unit Bisnis Teknologi komputer merupakan salah satu teknologi informasi yang banyak berpengaruh terhadap sistem informasi organisasi karena dengan sistem informasi berbasis komputer informasi dapat disajikan tepat waktu dan akurat. Seperti dinyatakan oleh Hansen dan Mowen (997) dalam Laksaman dan Muslichah (2002) dengan penggunaan komputer sejumlah besar informasi yang berguna dapat dikumpulkan dan dilaporkan kepada manajer dengan segera. Apa yang terjadi diberbagai bagian dapat diketahui dengan cepat, sehingga keputusan dapat diambil dengan cepat. Teknologi informasi juga dapat digunakan dalam mengintegrasikan pekerjaan baik itu integrasi vertikal maupun horizontal serta dapat membantu perusahaan dalam memperoleh informasi yang kompetitif. Teknologi informasi dapat mengintegrasikan data dari berbagai bagian, mengurangi pekerjaan klerikal, dan mempercepat penyajian data yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan. Christiansen dan Mouritsen (995) dalam Laksmana dan Muslichah (2002) menyatakan bahwa TI merupakan tantangan bagi akuntan manajemen. Pertama, TI digunakan untuk mekanisasi tugas-tugas departemen akuntansi, seperti pelaporan, pengumpulan data. TI dalam

27 bentuk yang berbeda diintegrasikan ke dalam peralatan produksi, dimana data yang dihasilkan disimpan secara otomatis yang akan mempercepat laporan-laporan yang berkaitan dengan produksi. Kedua, TI saat ini memungkinkan untuk meyediakan database yang lebih kompleks, sehingga informasi non keuangan dapat tersedia, misalnya informasi yang berkaitan dengan produk, konsumen, proses produksi. Informasi ini memudahkan para manajer dalam memonitor dan menganalisa operasi. Ketiga, TI memungkinkan dibuatnya rencana yang disesuaikan dengan situasi. Perangkat lunak saat ini memungkinkan para manajer membuat model mereka sendiri secara cepat, dan dapat secara mudah dimodifikasi, tanpa harus berkonsultasi dengan spesialis komputer. Penggunaan teknologi informasi yang merupakan penggabungan antara teknologi komputer dan teknologi komunikasi, hal ini dapat membantu SAM dalam menyajikan informasi lingkup luas. Teknologi komputer, dengan berbagai macam perangkat lunak, memungkinkan SAM untuk menyajikan berbagai format, baik itu format yang mengacu pada model keputusan formal maupun penggabungan informasi fungsional dan temporal. Ini dapat dilakukan karena adanya database yang memungkinkan data lama dan baru selalu tersedia untuk kepentingan manajemen (Laksmana dan Muslichah, 2002). Tersedianya teknologi informasi yang dapat mempengaruhi efektivitas SAM, memungkinkan manajer untuk mengambil keputusan secara tepat dan cepat yang pada

28 akhirnya dapat meningkatkan kinerja manajer dalam suatu perusahaan, sehingga dapat dikembangkan hipotesis, sebagai berikut: H3: Penggunaan informasi sistem akuntansi manajemen pada tingkat teknologi informasi yang modern berpengaruh terhadap peningkatan kinerja unit bisnis. K. Pengaruh Strategi Bisnis terhadap Hubungan antara Penggunaan Informasi SAM dan Kinerja Unit Bisnis Miles dan Snow (978) mengklasifikasikan strategi menjadi 4 (empat) tipe yaitu: prospector, defender, analyzer, dan reactor. Perusahaan defender membatasi jenis produksinya atau melakukan pembatasan pasar. Kinerja perusahaan dinilai berdasarkan keuangan, produksi, dan perekayasaan teknis dengan menekan pengeluaran untuk pemasaran dan riset dan pengembangan (R&D). Perusahaan prospector secara kontinyu mengawasi peluang pasar dan melakukan kreasi terhadap perubahan dan ketidakpastian untuk merespon pesaing. Palmer (992) dalam Faisal dan Jatmiko (2006) menyatakan bahwa perusahaan yang menerapkan strategi cost leadership (defender) harus menekankan pentingnya biaya standar dan realisasi tujuan anggaran. Kedua informasi tersebut dapat diperoleh dari informasi yang dihasilkan sistem akuntansi manajemen. Menurut Polter (987) ada dua jenis strategi, yaitu strategi korporat dan kompetitif (unit bisnis). Strategi korporat memfokuskan pada bisnis apa yang dan bagaimana mengelola unit bisnis.

29 Strategi kompetitif fokus pada penciptaan keunggulan kompetitif pada masing-masing unit bisnis. Penelitian Sim, Teoh dan Thong (993) dalam Faisal dan Prabowo 2006) menyatakan bahwa perusahaan yang menerapkan strategi defender (cost leadership) beroperasi dengan menekankan pada efisiensi biaya yang membutuhkan sistem informasi yang sophisticated dengan memonitor informasi atau tren pasar. Untuk memonitor informasi dan mempertahankan stabilitas pangsa pasarnya dibutuhkan informasi yang timeliness. Dengan demikian informasi timeliness yang dihasilkan SAM sangat tepat untuk perusahan dengan strategi defender. Perusahaan yang menerapkan strategi prospector secara konstan mengembangkan peluang-peluang pasar baru sehingga membutuhkan struktur yang fleksibel dan inovatif. Konsekuensinya informasi eksternal, non finansial dan informasi yang berorientasi kedepan sangat dibutuhkan manajer untuk membuat keputusan. Dengan demikian informasi broad scope yang disediakan sistem akuntansi manajemen akan sangat bermanfaat dalam pembuatan keputusan. Dari penjelasan diatas dapat dikembangkan hipotesis: H4: Penggunaan informasi sistem akuntan manajemen pada strategi bisnis yang matang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja unit bisnis.

30 L. Kerangka Pemikiran Untuk mempermudah pemahaman tentang pengaruh penggunaan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja unit bisnis: intensitas kompetisi pasar, teknologi informasi dan strategi bisnis sebagai variabel moderating, maka dapat digambarkan kerangka pemikiran penelitian sebagai berikut: Informasi SAM Kinerja Unit Bisnis Intensitas Kompetisi Pasar Teknologi Informasi Strategi Bisnis Gambar 2.: Kerangka Pemikiran Penelitian

31 BAB III METODE PEELITIA. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional, karena penelitian ini memfokuskan pada satu peristiwa dan pengumpulan data dilakukan hanya satu kali (Sekaran, 2000). Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah desain survey dengan mengambil sampel dari suatu populasi dalam lingkungan yang sebenarnya atau field research (Sekaran, 2000). 2. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi merupakan keseluruhan kelompok orang, peristiwa, atau benda yang akan diselidiki oleh peneliti (Sekaran, 2000). Populasi yang digunakan sebagai sampel penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur di Surakarta. Sampel adalah bagian atau anggota dari populasi (Sekaran, 2000). Penentuan sampel dilakukan secara purposive sampling, yaitu metode pengambilan sampel kepada sekelompok orang dengan tipe-tipe atau kriteria tertentu yang dapat memberikan informasi yang diharapkan, misalnya karena mereka yang memiliki informasi tersebut atau kriteria lain yang ditetapkan oleh peneliti. Pada penelitian ini sampel penelitian adalah manajer unit bisnis pada perusahaan manufaktur di Surakarta. Pemilihan perusahaan manufaktur karena didalam perusahaan tersebut terdapat

32 departemen-departemen yang melakukan kegitan atau aktvitas rutin dan kinerjanya diukur dengan pencapaian target perusahaan. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada responden. Kuesioner diantar secara langsung ke masing-masing perusahaan. Daftar nama perusahaan dan alamat dapat dilihat dilampiran. 3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja unit bisnis. Unit Bisnis didefinisikan sebagai sebuah organisasi atau bagian dari organisasi yang mempuyai aktivitas rutin seperti bagian pemasaran, produksi, personalia dan research and development (R&D) (Mia dan Clarke, 999). Dalam penelitian ini kinerja unit bisnis didefinisikan sebagai suatu tingkat pencapaian target yang telah direncanakan oleh suatu perusahaan yang dinilai dari kinerja perusahaan yang diukur menurut persepsi masing-masing manajer departemen dalam perusahaan. Alasan diukur menurut persepsi masing-masing manajer departemen karena manajer-manajer departemen dianggap mampu untuk menilai kinerja perusahaan secara keseluruhan. Pengukuran kinerja perusahaan dengan instrumen yang dikembangkan Mia dan Clarke (999) dengan tujuh point skala likert. Instrumen ini berisi tujuh item pertanyaan mengenai kinerja perusahaan yang diukur menurut persepsi masing-masing manajer dalam suatu perusahaan.

33 2. Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini adalah informasi sistem akuntansi manajemen. Sistem akuntansi manajemen adalah sistem informasi yang mengumpulkan data operasional dan keuangan, memproses, menyimpan, dan melaporkan kepada pengguna (Atkinson et al, 995 dalam Yulius Kurnia, 2007). Informasi SAM diukur dengan menggunakan instrumen sembilan belas item dengan tujuh skala likert yang dikembangkan oleh Chenhall dan Morris (986). Para responden diminta untuk meranking ketersediaan informasi SAM pada unit bisnisnya. 3. Variabel Pemoderasi a. Intensitas kompetisi pasar Intensitas kompetisi pasar didefinisikan sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat persaingan yang diukur dari jumlah pesaing utama yang beroperasi dalam pasar, frekuensi tingkat perubahan teknologi dalam industri, frekuensi pengenalan produk baru, tingkat manipulasi harga, kesepakatan borongan antara pelanggan dan pesaing, perubahan regulasi dan kebijakan pemerintah, intensitas kompetisi harga, intensitas kompetisi produk (differentiation), promosi produk dan saluran distribusi (Chong et al, 200). Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang yang dikembangkan oleh Chong et al. (200) yang diadopsi dari Mia dan Clarke (999). Instrumen ini berisi empat pertanyaan menyangkut intensitas kompetisi pasar dengan menggunakan tujuh

34 poin skala likert. Angka satu merepresentasikan kondisi kompetisi pasar yang sangat rendah dan angka tujuh merepresentasikan kondisi kompetisi pasar yang sangat tinggi. b. Teknologi Informasi Merupakan teknologi yang digunakan untuk memperoleh, memanipulasi, mengkomunikasikan, menyajikan dan memanfaatkan data. Definisi ini dibatasi pada teknologi informasi yang didukung oleh komputer, jadi tidak termasuk media komunikasi konvensional seperti telephone dan telex. Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh peneliti Arsono Laksmana (2002) dalam penelitinnya pengaruh teknologi informasi, saling ketergantungan, karekteristik sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial, yang didasarkan pada indikator yang dikemukakan oleh Haag dan Cummings (998), yaitu menangkap, menyampaikan, menyimpan, dan mengkomunikasikan informasi dengan tujuh skala likert. c. Strategi bisnis Strategi unit bisnis diukur dengan menggunakan tipologi yang digunakan oleh Miles dan Snow (978). Tipologi Miles dan Snow (978) ini digunakan dalam penelitian ini karena tipologi ini telah banyak digunakan dalam riset akuntansi manajemen dan memiliki karakteristik yang hampir sama dengan strategi unit bisnis yang lain seperti Cost-leadership/differentiation (Porter, 980 dalam Ali Riza Fahlevi, 2007). Strategi didefinisikan sebagai cara yang

35 digunakan perusahaan untuk bersaing dalam industrinya. Instrumen ini berisi 5 item yang menyangkut enam aspek, yaitu harga jual produk, prosentase hasil penjualan yang digunakan untuk R & D, kualitas produk, brand image, featur yang disediakan produk dengan menggunakan tujuh poin skala likert. 4. Metode Analisis Data. Metode Pengujian Data Sebelum data diolah untuk melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian data dengan uji validitas dan reliabilitas. Tujuannya adalah untuk melihat apakah data yang diperoleh dari responden dapat menggambarkan secara tepat konsep yang diukur (Sekaran, 2000). Pengujian data pada penelitian menggunakan bantuan program SPSS.0 for windows. a. Uji Validitas Instrumen yang baik adalah instrumen yang memenuhi syarat validitas dan reabilitas. Suatu instrumen dikatakan valid bila instrumen tersebut memiliki kemampuan mengukur apa yang seharusnya diukur (Sularso dalam ovianti, 2007). Uji ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa masing-masing pertanyaan akan diklasifikasikan pada variabel-variabel yang ditentukan. Validitas konstruk tersebut ditujukan oleh koefisien korelasi antar skor yang diperoleh masing-masing item (pertanyaan) dengan skor totalnya. Koefisien yang relatif tinggi menunjukkan bahwa alat

36 ukur yang digunakan mempuyai validitas. Uji yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai uji yang memiliki validitas rendah (Sekaran, 2000). Koefisien validitas setiap item pertanyaan dilakukan dengan menghitung korelasi product moment antara skor satu item dengan skor total. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan dua kali atau lebih pengujian terhadap gejala yang sama (Sekaran, 2000). Hasil uji reliabilitas ini ditujukkan oleh suatu nilai yang menunjukkan seberapa jauh dekat pengukuran dapat diandalkan. Pengujian terhadap reliabilitas akan menggunakan teknik perhitungan cronbach s alpha. Sekaran (2000) dalam ovianti (2007) mendeskripsikan teknik cronbach s alpha sebagai koefisien reliabilitas yang mengindikasikan kelayakan suatu item pertanyaan dalam suatu kerangka hubungan satu dengan yang lainnya. Cronbach s alpha merupakan teknik pengujian kosistensi reliabilitas antar item yang paling populer dan menunjukkan indeks konsistensi reliabilitas yang cukup sempurna, semakin tinggi koefisien alpha, maka semakin baik pengukuran secara instrumen. Menurut Sekaran (2000), apabila nilai cronbach s alpha semakin mendekati angka mengindikasikan semakin tinggi konsistensi

37 internal reliabilitasnya, maka antara 0,8 sampai.0 dikategorikan reliabilitasnya baik, sedangkan antara 0,6 sampai dengan 0,79 berarti reliablitasnya diterima, dan apabila nilai aphanya kurang dari 0,6 reliablitasnya dikategorikan kurang baik. 2. Metode Pengujian Asumsi Klasik Pengujian statistik dengan metode analisis regresi dapat dilakukan dengan pertimbangan tidak adanya pelanggaran terhadap asumsi-asumsi klasik. Uji asumsi klasik tersebut antara lain: uji normalitas, uji multikolineritas, uji autokorelasi dan uji heteroskedasitas. a. Uji ormalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel yang dianalisis memenuhi kreteria distribusi normal, adanya syarat normalitas pada data adalah untuk menghindari terjadinya bias. Penelitian ini menggunakan uji kolmogorov smirnov (k-s), yaitu suatu alat uji goodness of fit yang dilaksnakan dengan membandingkan skor observarian dengan suatu sebaran teoritis tertentu. Pengujian satu sampel kolmogorov smirnov ini menggunakan pengujian dua sisi, yaitu dengan cara membandingkan probabilitas (p) yang diperoleh dengan taraf signifikansi (a) 0,05. Apabila p>a, maka sebaran data penelitian normal dan uji beda dua rata-rata dilakukan dengan statistik parametris dan bila p<a, maka sebaran data penelitian tidak harus

38 normal dan uji beda dua rata-rata dilakukan dengan statistik dengan menggunakan statistik non parametris (ovianti, 2007). b. Uji Multikolinearitas Suatu keadaan dimana variabel-variabel independen dalam persamaan regresi memiliki hubungan yang kuat satu sama lain. Akibat adanya multikolinearitas adalah bahwa nilai kesalahan standar setiap koefisien regresi akan cenderung meningkat dengan bertambahnya variabel independen, tingkat signifikansi yang digunakan untuk menolak hipotesis nol akan semakin besar dan probabilitas menerima hipotesis yang salah juga akan semakin besar. Penelitian ini dinyatakan bebas multikolinearitas apabila nilai tolerans >0. dan nilai VIF (variance inflation factor) < 0 (Gujarati, 995) dalam (ovianti, 2007). Dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel pemoderasi yaitu, intensitas kompetisi pasar, teknologi informasi dan strategi bisnis sebagai variabel pemoderasi. Analisis regresi moderasi diterapkan dalam penelitian ini, sehingga apabila terjadi multikolinearitas tidak menjadi masalah (Jogiyanto, 2007) c. Uji Heteroskedastisitas Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan penafsiran koefisien regresi

II. LANDASAN TEORI. A. Investasi dalam Teknologi Informasi dan Kinerja Perusahaan. Perdagangan bebas akan menyebabkan meningkatnya

II. LANDASAN TEORI. A. Investasi dalam Teknologi Informasi dan Kinerja Perusahaan. Perdagangan bebas akan menyebabkan meningkatnya II. LANDASAN TEORI A. Investasi dalam Teknologi Informasi dan Kinerja Perusahaan Perdagangan bebas akan menyebabkan meningkatnya persaingan antar perusahaan. Hal ini disebabkan lingkungan usaha menghadapi

Lebih terperinci

BAB II TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (SIAM) aktivitas yang dilakukan (Hansiadi, 2002).

BAB II TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (SIAM) aktivitas yang dilakukan (Hansiadi, 2002). BAB II TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (SIAM) Sistem informasi akutansi manajemen adalah suatu mekanisne pengendalian organisasi, serta merupakan alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam persaingan bisnis dewasa ini perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam persaingan bisnis dewasa ini perusahaan dituntut untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam persaingan bisnis dewasa ini perusahaan dituntut untuk memanfaatkan semaksimal mungkin kemampuan yang dimiliki agar dapat memperoleh dan mempertahankan pangsa

Lebih terperinci

BAB IV METODA PENELITIAN. disimpulkan dan diberikan saran. Suatu desain penelitian menyatakan struktur

BAB IV METODA PENELITIAN. disimpulkan dan diberikan saran. Suatu desain penelitian menyatakan struktur 25 BAB IV METODA PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan rencana menyeluruh dari penelitian mencakup hal-hal yang akan dilakukan peneliti mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya

Lebih terperinci

Bab II LANDASAN TEORI

Bab II LANDASAN TEORI 10 Bab II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Teknologi Informasi Autioe dan Leimanen, 1995 dalam Ellitan, 2002 (Dewi, 2006) mendefinisikan teknologi informasi sebagai kemampuan untuk mengenali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desember 2015, negara-negara yang tergabung dalam ASEAN, akan. memasuki era baru yaitu penerapan perdagangan bebas kawasan Asia

BAB I PENDAHULUAN. Desember 2015, negara-negara yang tergabung dalam ASEAN, akan. memasuki era baru yaitu penerapan perdagangan bebas kawasan Asia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Desember 2015, negara-negara yang tergabung dalam ASEAN, akan memasuki era baru yaitu penerapan perdagangan bebas kawasan Asia Tenggara, yang merupakan wujud dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan kemampuan yang ada dengan semaksimal mungkin agar unggul

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan kemampuan yang ada dengan semaksimal mungkin agar unggul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang meningkat dewasa ini menuntut perusahaan untuk memanfaatkan kemampuan yang ada dengan semaksimal mungkin agar unggul dalam persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan luar biasa dalam persaingan produksi, pemasaran, dan pengelolaan sumber

BAB I PENDAHULUAN. perubahan luar biasa dalam persaingan produksi, pemasaran, dan pengelolaan sumber 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan luar biasa dalam persaingan produksi, pemasaran, dan pengelolaan sumber daya manusia

Lebih terperinci

Pendahuluan Perkembangan informasi dewasa ini terjadi dengan cepat dalam dunia usaha. Perkembangan tersebut berpengaruh pada kegiatan perusahaan,

Pendahuluan Perkembangan informasi dewasa ini terjadi dengan cepat dalam dunia usaha. Perkembangan tersebut berpengaruh pada kegiatan perusahaan, Pendahuluan Perkembangan informasi dewasa ini terjadi dengan cepat dalam dunia usaha. Perkembangan tersebut berpengaruh pada kegiatan perusahaan, baik dari segi proses manajemen mulai dari perumusan strategi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya perkambangan zaman, dalam waktu yang relatif singkat informasi dapat

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya perkambangan zaman, dalam waktu yang relatif singkat informasi dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia akan informasi terus meningkat seiring dengan pesatnya perkambangan zaman, dalam waktu yang relatif singkat informasi dapat berubah. Kelangsungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen. Sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM) adalah suatu mekanisme

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen. Sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM) adalah suatu mekanisme BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM) adalah suatu mekanisme pengendalian organisasi, serta merupakan alat yang efektif dalam menyediakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer dan kepala bagian di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer dan kepala bagian di BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer dan kepala bagian di masing-masing Rumah Sakit Swasta di Bandar lampung. Adapun kriteria Rumah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menitikberatkan pada pengujian hipotesis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nyawa untuk menggerakkan roda perekonomian negara (Kasmir, 2014). adanya perbankan telah dirasakan di Kabupaten Ponorogo.

BAB I PENDAHULUAN. nyawa untuk menggerakkan roda perekonomian negara (Kasmir, 2014). adanya perbankan telah dirasakan di Kabupaten Ponorogo. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Dunia modern sekarang ini membuat peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar. Berdasarkan pentingnya dunia perbankan terdapat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Teori Kontinjensi Pendekatan teori kontijensi mengidentifikasi bentuk-bentuk optimal pengendalian organisasi di bawah kondisi operasi yang berbeda dan mencoba untuk menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu: Kepala Divisi Perusahaan tiap departemen yang bersedia

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu: Kepala Divisi Perusahaan tiap departemen yang bersedia 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini yaitu: Kepala Divisi Perusahaan tiap departemen yang bersedia berpartisipasi dalam pengisian kuesioner pada perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkewajiban mempertahankan kelangsungan hidup serta mengendalikan

BAB I PENDAHULUAN. berkewajiban mempertahankan kelangsungan hidup serta mengendalikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang meningkat dewasa ini menuntut perusahaan untuk memanfaatkan kemampuan yang ada semaksimal mungkin agar dapat unggul dalam persaingan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi dimana pertukaran informasi dan teknologi menjadi lebih mudah dilakukan sehingga membuat persaingan bisnis menjadi semakin ketat. Lingkungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pengumpulan data pada penelitian dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner seluruh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Wilayah Surakarta

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data

BAB IV METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data 25 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Cara memperoleh data primer dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV METODA PENELITIAN

BAB IV METODA PENELITIAN BAB IV METODA PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian menjelaskan rencana dari struktur riset yang mengarahkan proses dan hasil penelitian sedapat mungkin menjadi valid, obyektif, efisien,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu orang di dalam organisasi yang bertanggung jawab untuk membuat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu orang di dalam organisasi yang bertanggung jawab untuk membuat BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Akuntansi Manajemen Akuntansi manajemen berkaitan dengan penyediaan informasi untuk manajer, yaitu orang di dalam organisasi yang bertanggung jawab untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang SKRIPSI INTERAKSI STRATEGI BISNIS DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN (PERCEIVED ENVIRONMENTAL UNCERTAINTY) TERHADAP HUBUNGAN ANTARA EMPAT KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN KINERJA ORGANISASI Diajukan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT TELKOM merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi, termasuk jaringan internet. Sejalan dengan banyaknya

Lebih terperinci

Skripsi PENGARUH KARAKTERISTIK INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN DESENTRALISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

Skripsi PENGARUH KARAKTERISTIK INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN DESENTRALISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING Skripsi PENGARUH KARAKTERISTIK INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN DESENTRALISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENGARUH HUBUNGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN KARAKTERISTIK INFORMASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

PENGARUH HUBUNGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN KARAKTERISTIK INFORMASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PENGARUH HUBUNGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN KARAKTERISTIK INFORMASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada PT. SRI REJEKI ISMAN Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Tabungan Pensiunan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Tabungan Pensiunan 54 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Kantor Cabang Pembantu Blitar yang beralamatkan dijalan Tentara Gene Pelajar

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengguna software akuntansi yang bekerja pada suatu perusahaan yang menerapkan software akuntansi berbasis ERP.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Chooper (2005) menyatakan bahwa desain penelitian mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan membahas metode penelitian, yang meliputi objek dan subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, jenis data, teknik pengumpulan data, definisi operasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dibutuhkan proses yang baik dari pengendalian manajemen.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dibutuhkan proses yang baik dari pengendalian manajemen. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata merupakan salah satu faktor yang mendukung pertumbuhan bisnis perhotelan di Kota Yogyakarta. Tak bisa dimungkiri, semakin maju sektor pariwisata,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hubungan langsung antara variabel independen dan variabel

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hubungan langsung antara variabel independen dan variabel BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hubungan langsung antara variabel independen dan variabel dependen ada kemungkinan dapat dipengaruhi oleh variabel lain. Salah satu variabel tersebut adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey, dengan mengumpulkan data melalui pemberian daftar pertanyaan (kuesioner) kepada mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. meliputi: Lokasi Penelitian, Objek Penelitian, Unit Analisis, Identifikasi Variabel,

BAB 4 METODE PENELITIAN. meliputi: Lokasi Penelitian, Objek Penelitian, Unit Analisis, Identifikasi Variabel, 33 BAB 4 METODE PENELITIAN Bab IV ini menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan penelitian meliputi: Lokasi Penelitian, Objek Penelitian, Unit Analisis, Identifikasi Variabel, Definisi Operasional dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Kota Semarang. 3.2. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Populasi

Lebih terperinci

dan 3 variabel independen, serta 1 variabel moderating, yang diadopsi dari jurnal

dan 3 variabel independen, serta 1 variabel moderating, yang diadopsi dari jurnal BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi dan Pengukuran Variabel Penelitian ini terdiri dari satu variabel dependen yaitu kinerja manajerial dan 3 variabel independen, serta 1 variabel moderating, yang diadopsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian. perusahaan manufaktur skala sedang dan besar di Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian. perusahaan manufaktur skala sedang dan besar di Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh manajer perusahaan manufaktur skala sedang dan besar di Semarang. 3.2 Populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini melibatkan lima variabel yang terdiri atas tiga variabel independen (bebas), satu variabel intervening dan satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses yang memiliki nilai tambah (Juniarti dan Evelyne, 2003)

BAB I PENDAHULUAN. proses yang memiliki nilai tambah (Juniarti dan Evelyne, 2003) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu peran penting sistem informasi akuntansi adalah menyediakan informasi bagi orang yang membutuhkan informasi dengan cara yang mudah dan pada saat yang dibutuhkan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu perusahaan yang bergerak di sektor jasa yaitu PT SIAPTEK. Penelitian dilakukan dari bulan Maret 2015 hingga

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dayanya dengan baik. Rancangan penelitian adalah rencana dari struktur

BAB IV METODE PENELITIAN. dayanya dengan baik. Rancangan penelitian adalah rencana dari struktur 27 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang baik perlu dirancang aktivitas dan sumber dayanya dengan baik. Rancangan penelitian adalah rencana dari struktur penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KEPERCAYAAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KEPERCAYAAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KEPERCAYAAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL (Studi Kasus PT. Sadua Indo Kabupaten Semarang) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian PT Sinar Sosro adalah perusahaan pelopor untuk minuman teh dalam kemasan. Dengan semakin pesatnya pertumbuhan industri minuman di Indonesia, PT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang terdiri dari broad scope, aggregation, integration, timeliness, terhadap kinerja Manajer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA UNIT BISNIS DAN KEPUASAN KERJA (Studi Pada PT. Dan Liris Sukoharjo)

PENGARUH PENGGUNAAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA UNIT BISNIS DAN KEPUASAN KERJA (Studi Pada PT. Dan Liris Sukoharjo) PENGARUH PENGGUNAAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA UNIT BISNIS DAN KEPUASAN KERJA (Studi Pada PT. Dan Liris Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)

(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten) PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PELIMPAHAN WEWENANG, BUDAYA ORGANISASI, DAN LOCUS OF CONTROL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi tentang persepsi

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi tentang persepsi BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini tergolong sebagai penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menguji suatu teori dan menunjukan hubungan antar variabel. Data yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi. Akuntansi manajemen menyediakan data-data penting yang memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi. Akuntansi manajemen menyediakan data-data penting yang memberikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1 Akuntansi Manajemen Akuntansi manajemen berkaitan dengan penyediaan informasi untuk manajer, yaitu orang didalam organisasi yang betanggung jawab untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, peristiwa, atau hal yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2009). Populasi merupakan sekelompok orang yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam tugas pemeriksaan pada Inspektorat di kabupaten/kota yang mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey. 3.2 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey. 3.2 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey menurut Sugiyono, (2010) adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dunia seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi dewasa ini menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dunia seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi dewasa ini menimbulkan BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian Indonesia tidak bisa lepas dari perkembangan ekonomi dunia seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi dewasa ini menimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, penanganan

BAB I PENDAHULUAN. produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, penanganan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi menyebabkan perubahan yang besar dalam operasi perusahaan. Pemanfaatan teknologi informasi dalam dunia bisnis menyebabkan perubahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo. Penempatan lokasi dan pengambilan data tersebut berdasarkan pada beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mengalami kebangkrutan karena tidak siap akan perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN. yang mengalami kebangkrutan karena tidak siap akan perubahanperubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan teknologi informasi membuat lingkungan bisnis mengalami perubahan yang cukup signifikan. Tidak jarang banyak perusahaanperusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sektor industri mempunyai andil paling besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sektor industri mempunyai andil paling besar dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia sektor industri mempunyai andil paling besar dalam peningkatan pendapatan nasional dibandingan dengan sektor-sektor yang lainnya. Sektor industri terdiri

Lebih terperinci

Kata Kunci: Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Budaya Organisasi dan Kinerja Manajerial

Kata Kunci: Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Budaya Organisasi dan Kinerja Manajerial 1 Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia) Feisal Ananta Pertiwi Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) obyek penelitian adalah suatu atribut atau penilaian orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang kekuatan struktur usaha Indonesia. Usaha besar yang jumlahnya sedikit namun menguasai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Sampel dan Populasi Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Sampel dan Populasi Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan metode 14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sampel dan Populasi Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan metode kuantitatif. Pada penelitian ini data primer didapat dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, dimana tujuannya untuk menganalisa pengaruh variabel motivasi, persepsi, dan sikap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Populasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Populasi dan BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Sampel Penelitian Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Sleman yang

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Sleman yang BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Objek penelitian berlokasi di Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman. Populasi merupakan seluruh objek yang akan diteliti dalam sebuah penelitian. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Operasional Variabel Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: 1. Variabel Bebas (Independen) Yaitu variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lain. Adapun yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Di Jalan Lingkar Selatan, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55183. B. Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terletak di Jakarta. Responden yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga berdampak pada perusahaan yang beroperasi. Perusahaan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. sehingga berdampak pada perusahaan yang beroperasi. Perusahaan yang ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era informasi dan globalisasi seperti sekarang ini menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan ketatnya tingkat persaingan. Bersamaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, penelitian melakukan penelitian terhadap pegawai inspektorat provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian akan dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Yogyakarta, populasi dari penelitian ini adalah karyawan dan pegawai perusahaan asuransi syariah di Yogyakarta. B. Jenis

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN PENDANAAN DI YOGYAKARTA. Fein Suwira A.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN PENDANAAN DI YOGYAKARTA. Fein Suwira A. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN PENDANAAN DI YOGYAKARTA Fein Suwira A. Fenyta Dewi Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Atma

Lebih terperinci

Bab III METODELOGI PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN Bab III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada hotel di Tangerang. Responden dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan memahami terlebih dahulu definisi Marketing Public Relations sebagai salah satu bentuk bauran promosi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Inspektorat Kabupaten/Kota Magelang dan Pegawai SKPD di lingkungan. berkaitan dengan efektivitas audit internal.

BAB III METODE PENELITIAN. Inspektorat Kabupaten/Kota Magelang dan Pegawai SKPD di lingkungan. berkaitan dengan efektivitas audit internal. BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai yang bekerja di Inspektorat Kabupaten/Kota Magelang dan Pegawai SKPD di lingkungan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas Instrumen dan Data 1. Uji Validitas Salah satu usaha peneliti guna mendapatkan hasil yang akurat dan juga dapat diandalkan sebagai informasi yang

Lebih terperinci

PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan timbulnya suatu ketidakpastian lingkungan bisnis. Hal ini akan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan timbulnya suatu ketidakpastian lingkungan bisnis. Hal ini akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha saat ini dihadapkan pada persaingan yang dapat menyebabkan timbulnya suatu ketidakpastian lingkungan bisnis. Hal ini akan menimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut Milliken (1987) dalam Astuti (2007) Ketidakpastian Lingkungan adalah rasa ketidakmampuan seseorang untuk memprediksi sesuatu secara akurat dari seluruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada pengguna software Sistem Informasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada pengguna software Sistem Informasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada pengguna software Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD). Penelitian ini dibatasi lokasinya hanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yang meneliti adanya pengaruh pemberian upah pungut terhadap kinerja PNS dengan motivasi sebagai variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, sehingga dapat melakukan analisis.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanatory research. Menurut. Singarimbun&Efendi (1995) explanatory research adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanatory research. Menurut. Singarimbun&Efendi (1995) explanatory research adalah penelitian 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah explanatory research. Menurut Singarimbun&Efendi (1995) explanatory research adalah penelitian pengujian hipotesis. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rumah yang ditawarkan (kenaikan penjualan 15% per-tahun). Selain

BAB III METODE PENELITIAN. rumah yang ditawarkan (kenaikan penjualan 15% per-tahun). Selain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Obyek Penelitian Sesuai dengan judul yang penulis kemukakan, penulis mengambil lokasi penelitian di PT. Citra Tama Adigraha Jl. Musi 38 Surabaya. Alasan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah masyarakat yang bertempat tinggal di Daerah Istimewa Yogyakarta. Unit analisis pada penelitian ini adalah nasabah bank umum yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh penilaian kinerja terhadap kinerja kinerja manajerial dengan reward sebagai variabel intervening pada Inspektorat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sisingamangaraja 184, Rintis, Limapuluh, Kota Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. Sisingamangaraja 184, Rintis, Limapuluh, Kota Pekanbaru. 30 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi Penelitian Tempat penulis melakukan penelitian adalah pada PT. Kimia Farma Trading and Distribution cabang Pekanbaru yang tepatnya berada di Jalan Sisingamangaraja

Lebih terperinci

Kepada Yth. Bapak/Ibu Manajer... Di Tempat. Dengan hormat, Saya yang mengirimkan kuesioner ini

Kepada Yth. Bapak/Ibu Manajer... Di Tempat. Dengan hormat, Saya yang mengirimkan kuesioner ini Kepada Yth. Bapak/Ibu Manajer... Di Tempat Dengan hormat, Saya yang mengirimkan kuesioner ini Nama : Sri Kartikawati Perguruan Tinggi : Universitas Katolik Soegijapranata Semarang Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Akuntansi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian hipotesis, yaitu untuk menguji hipotesis yang umumnya menjelaskan tentang

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajer dan staf yang

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajer dan staf yang BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajer dan staf yang bekerja pada perusahaan BUMN yang ada di Bandarlampung. Dari empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Efendi (1997), penelitian eksplanatori

BAB III METODE PENELITIAN. eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Efendi (1997), penelitian eksplanatori 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan jenis data, maka penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Efendi (1997), penelitian eksplanatori merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari Penelitian ini adalah Pengelola SKPD di Pemerintah Daerah Provinsi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari Penelitian ini adalah Pengelola SKPD di Pemerintah Daerah Provinsi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dari Penelitian ini adalah Pengelola SKPD di Pemerintah Daerah Provinsi Riau yang terdiri dari Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam lingkungan persaingan global sekarang ini yang diliputi banyak ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel dan inovatif

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang dipilih oleh penulis dalam penelitian ini adalah auditor-auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) Big Four (PricewaterhouseCoopers,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. seluruh UKM di Kabupaten Bantul yang telah terdaftar dalam Direktori

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. seluruh UKM di Kabupaten Bantul yang telah terdaftar dalam Direktori 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah pengelola atau pemilik di seluruh UKM di Kabupaten Bantul yang telah terdaftar dalam

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank BRI (persero) merupakan bank pemerintah pertama yang didirikan di Indonesia, sehingga dituntut untuk mempertahankan posisinya dan memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat BAB III 3.1 Rancangan Penelitian METODOLOGI PENELITIAN Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif. Lokasi penelitian ini adalah

Lebih terperinci