Hitung< FTabel. Hitung. Tabel

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Hitung< FTabel. Hitung. Tabel"

Transkripsi

1 Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Compact Disc Interactive Terhadap Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fisika Materi Bunyi Nelfa Amain, Drs. Asri Arbie *, Ahmad Zainuri ** Jurusan Fisika, Program Studi S1. Pend. Fisika F.MIPA Universitas Negeri Gorontalo Nelfa Amain Pengaruh Penggunaan Media Compact Disc Interactive Terhadap Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fisika Materi Bunyi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan aplikasi program perangkat lunak pembelajaran Compact Disc Interactive yang digunakan dalam pembelajaran fisika terhadap minat belajar siswa. Penelitian ini merupakan metode eksperimen yang dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 01/013 di kelas VIII SMP Negeri 1 Bolaang UKi. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas delapan (VIII). Penelitian ini melibatkan kelompok perlakuan (VIII d ) dan kelompok kontrol (VIII a ). Lebih jauh penelitian ini ditujukan untuk melihat apakah ada perbedaan antara minat belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan aplikasi program perangkat lunak pembelajaran Compact Disc Interactive dengan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media power point. Instrumen penelitian menggunakan angket. Angket ini diberikan pada siswa yang ada di kelompok perlakuan dan juga pada kelompok kontrol. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan membuat daftar hasil angket siswa pada kedua kelompok tersebut. Selanjutnya data diuji homogenitas variansnya dengan menggunakan statistik uji F, hasilnya adalah bahwa nilai F Hitung< FTabel yaitu < 1.96 dengan demikian dapat dinyatakan varian kedua kelompok data tersebut adalah homogen. Pengujian hipotesis dengan menggunakan statistik uji t yang menunjukan bahwa t > t Tabel yaitu.535>.01. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara minat belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan aplikasi program perangkat lunak pembelajaran Compact Disc Interactive dengan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media powerpoint. Kata Kunci: Program Perangkat Lunak Pembelajaran Compact Disc Interactive, Minat Belajar Siswa, Bunyi. I. PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar, para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah dan tidak menutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat-alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dan upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Disamping menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakan apabila media tersebut belum tersedia. (Arsyad, : 011) Hitung

2 Salah satu upaya peningkatan minat siswa terhadap materi fisika melalui pengembangan media pembelajaran yang cocok dengan memaksimalkan teknologi ilmu pengetahuan yaitu salah satunya adalah memanfaatkan tegnologi audio visual berbasis multimedia (teknologi yang melibatkan teks, gambar, suara dan video). Salah satu program yang biasa dimanfaatkan sebagai media pembelajaran itu adalah Compact Disc Interactive. Minat Menurut Sudarsono (003:8) minat merupakan bentuk sikap ketertarikan atau sepenuhnya terlibat dengan suatu kegiatan yang menyadari pentingnya atau bernilainya kegiatan tersebut. Menurut Sudarsono (003:8) bahwa, minat merupakan bentuk sikap ketertarikan atau sepenuhnya terlibat dengan suatu kegiatan yang menyadari pentingnya atau bernilainya kegiatan tersebut. Minat adalah suatu rasa yang lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. (Slameto, 010:180) Minat besar pengarunya terhadap aktivitas belajar. Anak didik yang berminat terhadap suatu mata pelajaran akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh, karena ada daya tarik baginya. Anak didik mudah menghafal pelajaran yang menarik minatnya. Proses belajar akan berjalan lancar bila disertai minat. Minat merupakan alat motivasi yang utama yang dapat membangkitkan kegairahan belajar anak didik dalam rentangan waktu tertentu. Oleh karena itu, guru perlu membangkitkan minat anak didik agar pelajaran yang diberikan mudah anak didik pahami. Dari pemaparan para ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa minat adalah ketertarikan dan kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan atau terlibat terhadap sesuatu hal karena menyadari pentingnya atau bernilainya hal tersebut. Pembelajaran pada bidang pendidikan fisika, apabila seorang siswa mempunyai minat terhadap mata pelajaran tersebut maka siswa tersebut akan merasa senang mempelajarinya, kemudian akan memperhatikan materi pelajaran tersebut. Pada umumnya minat seseorang terhadap sesuatu akan diekspresikan melalui kegiatan atau aktivitas yang berkaitan dengan minatnya. Sehingga untuk mengetahui indicator minat dapat dilihat dengan cara menganalisa kegiatan-kegiatan yang dilakukan individu atau objek yang disenanginya, karena minat merupakan motif yang dipelajari yang mendorong individu untuk aktif dalam kegiatan tertentu. Dengan demikian, indikator minat yang digunakan sebagai acuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

3 1. Keinginan Keinginan merupakan kehendak, kemauan atau hasrat siswa untuk belajar. Siswa yang mempunyai minat terhadap suatu pelajaran akan berusaha belajar dengan baik.. Ketertarikan Tertarik adalah perasaan senang atau menaruh minat (perhatian) pada sesuatu. Jadi tertarik adalah merupakan awal dari individu menaruh minat, sehingga seseorang yang menaruh minat akan tertarik terlebih dahulu terhadap sesuatu. 3. Perasaan senang. Perasaan umumnya bersangkutan dengan fungsi mengenal, artinya perasaan dapat timbul karena mengamati, menganggap, mengingat-ingat, atau memikirkan sesuatu. 4. Perhatian Perhatian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertentu kepada suatu objek, atau pendayagunaan kesadaran untuk menyertai suatu aktivitas. Minat yang diungkap melalui penelitian ini adalah minat belajar siswa pada pelajaran fisika yang menggunakan media pembelajaran Compact Disk Interaktif. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar yaitu pengaruh jenis kelamin, pengaruh kelas dan guru, pengaruh kurikulum, dan pengaruh prestasi. Media Pembelajaran Menurut Osborne, faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa dalam ilmu pengetahuan yaitu a) pengaruh jenis kelamin (konsekuensi dari sosialisasi budaya yang menawarkan anak perempuan lebih sedikit kesempatan untuk berurusan dengan perangkat teknologi dari anak laki-laki); b) kelas dan pengaruh guru ( sikap yang paling positif dikaitkan dengan tingkat keterlibatkan yang tinggi dan dukungan pribadi, hubungan yang kuat dengan teman sekelas dan penggunaan berbagai strategi kegiatan belajar mengajar); c) pengaruh kurikulum (beberapa efek diinginkan untuk anak laki-laki dan perempuan, kurikulum yang memiliki efek pada minat karena kurikulim memberikan pedoman untuk mengajar); d) pengaruh prestasi (hubungan yang kuat antara sikap terhadap ilmu pengetahuan, motivasi untuk mencapai, dan konsep diri tentang kemampuannya) (Bae, 003:15) Media secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media dalam proses

4 belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi fisual atau verbal. Hamidjojo (dalam Aryad, 007:4) memberi batasan media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan atau pendapat sehingga ide, gagasan, atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat perantara yang digunakan guru untuk menyampaikan informasi kepada siswa agar menerima informasi itu dengan baik. Compact Disc Interactive Media pembelajaran interaktif adalah suatu sistem penyampaian pengajaran yang menyajikan materi video rekaman dengan pengendalian komputer kepada penonton (siswa) yang tidak hanya mendengar dan melihat video dan suara, tetapi juga memberikan respon yang aktif, dan respon itu yang menentukan kecepatan dan sekuensi penyajian. (Arsyad, 011:36). Compact disc adalah system penyimpanan dan rekaman video dimana signal audiovisual direkam pada disket bukan pada pita magnetik. Media pembelajaran interaktif yang dimaksudkan adalah berbentuk Compact-Disc (CD). Media ini disebut CD Multimedia Interaktif. Disebut multimedia dikarenakan bahwa media ini memiliki unsur audio-visual (termasuk animasi). Disebut interaktif karena media ini dirancang dengan melibatkan respon pemakai secara aktif. Karena itu, media ini berupa CD, maka dapat dikelompokkan sebagai bahan ajar e-learning. Menurut Mareobeni (dalam Savara 81:007) Compact Disc Interactive merupakan media pembelajaran yang berbasis komputer yang berfungsi membantu siswa dan guru dalam mengaplikasikan materi yang dipelajari dan memotivasi siswa sehingga belajar menjadi lebih aktif, kreaktif dan menyenangkan. Menurut Mareobeni (dalam Savara, 89:003) kelebihan dan kekurangan CD interaktif antara lain: Kelebihan CD Interaktif: 1. Penggunanya bisa berinteraksi dengan program komputer

5 . Menambah pengetahuan, pengetahuan yang dimaksud adalah materi yang disajikan CD interaktif 3. Tampilan audio visual yang menarik Kekurangan CD Interaktif: 1. Medium yang digunakan hanya komputer. Membatasi target audiensi karena hanya pemakai komputernya yang dapat mengakses II. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bolaang Uki, tepatnya di Desa Molibagu, Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow selatan. Penelitian dilaksanakan pada semester genap Tahun Ajaran 01/013 selama 6 Bulan, yang dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pengambilan data dan tahap pengolahan data. Untuk pengambilan data dilakukan selama minggu, yaitu pada tanggal 17 mei sampai dengan 30 mei, pada hari yang sama tapi jam pembelajaran yang berbeda. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP Negeri 1Bolaang Uki yang terdaftar pada Tahun Pelajaran 01/013 berjumlah 104 orang yang tersebar di empat kelas. Sekolah yang akan dijadikan sebagai sampel penelitian ini yaitu kelas VIII yang terdiri dari dari 4 kelas yaitu kelas VIII a,viii b, VIII c, dan VIII d. Dari empat kelas ini terpilih kelas yang dinilai homogen yaitu kelas VIII a dan VIII d. Kelas yang dipilih secara random ditetapkan menjadi sampel penelitian di nilai homogen dilihat dari guru yang mengajar sama, buku mata pelajaran sama, jam pelajaran dan hasil belajar fisika sebelumnya. Variabel eksperimen dalam penelitian ini yaitu pengaruh pada penggunaan media Compact Disc Interactive, Sedangkan Variable respon pada penelitian ini adalah minat belajar siswa. Definisi operasional yaitu skor minat siswa yang akan dicapai pada angket untuk mengukur minat siswa. Definisi konstitutif dari minat belajar sebagai variabel respon adalah digunakan untuk mengetahui minat belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung yang meliputi: keinginan, ketertarikan, perasaan senang dan perhatian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Desain dalam penelitian ini menggunakan Pretest-Posttest Controle Group Design dengan dua macam perlakuan. Didalam desain ini sebelum diberikan perlakuan kedua kelas diberi angket awal (pretes) untuk mengukur kondisi awal (0 1 ), hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana minat siswa terhadap materi yang diajarkan. Selanjutnya pada kelas VIII d diberikan

6 perlakuan dengan pembelajaran menggunakan media Compact Disc Interactive dan pada kelas VIII a juga diberi perlakuan dengan pembelajaran menggunakan Powerpoint. Setelah selesai pembelajaran, kedua kelas diberikan lagi angket akhir sebagai posttes (0 ) untuk melihat seberapa besar minat siswa terhadap pembelajaran yang menggunakan media Compact Disc Interactive dan pembelajaran yang menggunakan Powerpoint. VIII d : O1 X 1 O VIII a : O1 X O Skema Desain Penelitian Keterangan: VIIId = kelas eksperimen VIIIa = kelas kontrol X 1 = Pengajaran menggunakan media CD Interaktif X = Pengajaran menggunakan media Powerpoint O1 = Angket Awal O = Angket Akhir (Sugiyono, 01 : 76) Jenis validitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu validitas isi, yang mempersoalkan apakah isi setiap butir angket yang digunakan dapat mencerminkan isi pembelajaran yang seharusnya diukur atau tidak, yakni validitas angket dan item angket. Validitas inter-reter merupakan validitas angket yang terdiri dari kisi-kisi angket yang dikoreksi oleh dosen validator. Koreksi yang dilakukan yaitu, koreksi pada kalimat yang digunakan, kesesuaian pertanyaan dimasing-masing indikator pada kisi-kisi angket yang telah dibuat. Selain pengujian angket, digunakan juga pengujian validitas item yang diuji cobakan pada responden kelas VIII b dengan maksud untuk melihat kesejajaran skor angket dengan skor total. Proses validitasnya berdasarkan pada skor tiap item yang dikorelasikan dengan skor total. Untuk mencari nilai korelasi, menggunakan rumus Korelasi Product Moment. Dalam penelitian ini, item angket dikatakan valid jika koefisien validitasnya yaitu r xy 0,396 dan setiap item angket dinyatakan tidak valid apabila koefisien validitasnya r xy 0,396.Dengan taraf nyata α = 0,05 dan N = 5 serta dengan interval kepercayaan 95% maka harga r tabel = r (α)(n) = r (0,05)(5) = 0,396. Dari hasil perhitungan diperoleh hasil r 11 = 0,908, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa angket reliabel artinya dapat digunakan sebagai pengumpulan data pada penelitian ini.

7 III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini diperoleh dari data skor minat belajar siswa. Data hasil penelitian didapatkan dengan membandingkan skor minat belajar siswa antara kelas yang menggunakan media Compact Disc Interaktive dengan kelas yang menggunakan media powerpoint, tapi kedua kelas tersebut sama-sama menggunakan model pembelajaran kooperatif. Dari data yang diperoleh bahwa skor rata-rata minat belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dari skor rata-rata kelas kontrol. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 7. Data Skor Maksimum dan Maksimum untuk Pretes-Posttes Minat Belajar Siswa Kelas Bentuk Angket Kriteria Skor Kemajuan Eksperimen Kontrol Angket Awal Angket Akhir Minimum Maksimum Minimum Maksimum Skor ratarata 70,6 54,75 Normalitas data hasil penelitian diuji dengan menggunakan persamaan statistik uji chi- kuadrat ( ), dengan proses numerik pengujian perhitungan tersebut diperoleh harga kelas eksperimen adalah hitung = 0,13 sedangkan pada kelas kontrol adalah hitung = 10,04. Nilai yang ditujukan pada tabel distribusi untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing adalah (1-α)(k-1) = 11,070 untuk taraf nyata α = 0,05 dan dk = (k-1). Hasil perhitungan ini menunjukan bahwa untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol hitung (1-α)(k-1). Maka hasil data dari skor kemajuan minat belajar siswa untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol terdistribusi normal. Proses numerik pengujian homogenitas varian minat belajar siswa berdasarkan perhitungan diperoleh F hitung = 1,04 dan nilai yang ditujukan oleh tabel distribusi adalah Ftabel 1/ )( n 1, n 1) = 1,96. ( 1 Hal ini menunjukan bahwa Fhitung F tabel 1/ )( n 1, n 1) maka sampel dalam penelitian ini berasal dari ( 1 populasi yang memiliki varians yang homogen. Dengan demikian, berdasarkan kriteria pengujian hipotesis H 0 ditolak. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh thitung t 1 0,05)( n n ) ( 1 atau,535,01 dengan kata lain thitung berada diluar area penerimaan hipotesis H 0 (H 0 ditolak) yang berarti menerima hipotesis alternaltif (H 1 diterima). Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

8 pada minat belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada gambar berikut. Pengamatan aktivitas guru dalam mengelolah pembelajaran untuk seluruh kriteria di nilai baik oleh pengamat dari awal pertemuan hingga akhir pertemuan. Berdasarkan hasil pengamatan dikategorikan baik, dengan skor rata-rata 66,7%. Skor rata-rata aktivitas guru untuk setiap kriteria dapat dilihat pada lampiran 9. Disamping mengukur minat belajar siswa, peneliti juga melihat hasil belajar siswa. Hal tersebut digunakan sebagai pendukung pada minat belajar. Pada kelas eksperimen dari jumlah 5 siswa setelah dianalisis menunjukan yang tuntas hasil belajarnya adalah 3 siswa, sedangkan siswa lainnya dinyatakan belum tuntas dan pada Kelas kontrol dari jumlah 5 siswa yang tuntas hasil belajarnya adalah 0 siswa, sedangkan 5 siswa lainnya dikatakan belum tuntas. Ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal setelah dianalisis pada kelas eksperimen mencapai 9% dan kelas kontrol mencapai 80% yang berarti ketuntasan hasil belajar siswa telah mencapai target, dan hal ini membuktikan bahwa penggunaan media berbasis Compact Disc Interactive layak digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai ketuntasan hasil belajar siswa maupun membangkitkan minat belajar siswa. Skor hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran 3-4. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa juga dapat berpengaruh pada hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian dan rumusan hipotesis bahwa terdapat perbedaan minat belajar siswa yang menggunakan Compact Disc Interactive dengan menggunakan media powerpoint dalam proses pembelajaran. Perbedaan tersebut ditunjukan oleh distribusi persentase minat belajar pada setiap indikator di saat angket awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dapat dideskripsikan oleh gambar 10. Gambar 10: Distribusi persentse minat belajar siswa pre-test pada setiap indikator antara kelas dengan kelas control Berdasarkan gambar di atas tampak bahwa persentase minat belajar siswa saat pretest untuk indikator keinginan lebih tinggi dibandingkan dengan indikator ketertarikan, perasaan senang dan perhatian. Hal ini dikarenakan siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap materi dan media yang akan digunakan, serta mempunyai kesadaran untuk belajar tanpa ada yang menyuruh dan

9 memaksa. Dari pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa siswa lebih berkeinginan mengikuti mata pelajaran fisika materi bunyi yang menggunakan media Compact Disc Interactive. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan minat belajar siswa pada kelas kontrol. Untuk distribusi persentase minat belajar pada setiap indikator di saat pos-test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dapat dideskripsikan pada gambar 11. Gambar 11: Distribusi persentse minat belajar siswa pos-test pada setiap indikator antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol Berdasarkan gambar di atas tampak bahwa persentase minat belajar siswa saat pretest untuk indikator keinginan lebih tinggi dibandingkan dengan indikator ketertarikan, perasaan senang dan perhatian. Dapat diartikan bahwa siswa lebih berkeinginan mengikuti mata pelajaran fisika materi bunyi dengan menggunakan media Compact Disc Interactive. Hal ini terlihat bahwa tidak ada siswa yang keluar masuk rungan kelas selama proses pembelajaran berlangsung. Sehingga dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa untuk kelas eksperimen lebih tinggi dari pada minat belajar siswa pada kelas kontrol, hal ini dikarenakan oleh siswa pada kelas eksperimen diberikan perlakuan yang menggunakan media Compact Disc Interactive dan kelas kontrol diberikan perlakuan menggunakan media Power Point sehingga materi yang diberikan bisa dikuasai secara menyeluruh dan meningkatkan minat belajar siswa. Untuk distribusi persentase kemajuan minat belajar pada setiap indikator untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dapat dideskripsikan pada gambar 1. Gambar 1: Distribusi Persentase (%) Kemajuan Minat Belajar Siswa Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol untuk Setiap Indikator

10 Skor kemajuan minat belajar siswa untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol diambil dari hasil skor pada dan post-test, sehingga berdasarkan gambar di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kemajuan minat belajar siswa untuk setiap indikator pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kemajuan minat belajar siswa untuk setiap indikator pada kelas kontrol. Untuk perbedaan persentase rata-rata skor minat belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 13: Distribusi Persentase (%) Rata-Rata Skor Minat Belajar Siswa Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Persentase rata-rata minat belajar siswa diperoleh dari skor rata-rata pada pretest dan postest. Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata skor minat belajar siswa setelah diberikan perlakuan pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan pada kelas kontrol, dengan skor rata-rata untuk kelas eksperimen saat Pretest 70,6 dan postest 86,55%, sedangkan pada kelas kontrol skor ratarata yang diperoleh saat pretest 54,75% dan postest 67%. Dengan kata lain, penggunaan media pembelajaran berbasis Compact Disc Interactive memperoleh skor minat belajar siswa yang lebih tinggi dibandingkan penggunaan media pembelajaran berbasis powepoint. Gambar 14: Distribusi Persentase (%) Rata-Rata Minat Belajar Siswa Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol untuk Setiap Pria dan Wanita Persentase rata-rata minat belajar siswa untuk setiap pria dan wanita diperoleh setelah angket awal dan angket akhir.

11 Dari gambar dan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata skor minat belajar pria lebih tinggi dibandingkan rata-rata skor minat belajar wanita. Yang artinya pria lebih berminat mengikuti pelajaran yang penggunakan media dibandingkan minat belajar wanita. Menurut Osborne, salah satu faktor yang mempengaruhi minat siswa dalam ilmu pengetahuan yaitu pengaruh jenis kelamin (konsekuensi dari sosialisasi budaya yang menawarkan anak perempuan lebih sedikit kesempatan untuk berurusan dengan perangkat teknologi dari anak laki-laki). (Bae, 003:15) Untuk perbandingan antara jenis kelas dan rata-rata skor hasil belajar biswa yang dapat dideskripsikan pada gambar 15. Gambar 15: Distribusi Persentase Hasil Belajar Siswa pada item tes evaluasi antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Skor rata-rata hasil belajar siswa pada setiap item soal kelas eksperimen dan kelas kontrol dilihat pada kegiatan tes evaluasi. Berdasarkan gambar di atas setiap item nomor soal pada kelas eksperimen hasil belajar siswa lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa pada kelas kontrol, hal ini dikarenakan oleh siswa di kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan CD Interaktif, sehingga materi yang diberikan bisa dikuasai secara menyeluruh dan meningkatkan hasil belajar siswa.

12 IV. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa: 1. Terdapat pengaruh penggunakan media Compact Disc Interactive terhadap minat belajar siswa.. Terdapat perbedaan antara minat belajar siswa pada kelas yang menggunakan Compact Disc Interaktive dengan kelas yang menggunakan powerpoint. Pernyataan tersebut diperkuat dengan melihat perhitungan pada pengujian hipotesis, dimana t hitung > t tabel atau,54,01 (H 0 ditolak dan H 1 diterima). 3. Minat belajar siswa yang menggunakan Compact Disc Interactive lebih tinggi dibandingkan dengan minat belajar siswa yang menggunakan Powerpoint. Saran 1. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran hendaknya guru memiliki kreatifitas dalam memilih dan menggunakan media berbasis teknologi dalam pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan, sehingga siswa dapat menyerap materi secara menyeluruh dan berperan secara aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan agar nantinya secara tidak langsung dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.. Menjadikan media Compact Disc Interactive sebagai salah satu media pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang berhubungan dengan materi yang sulit untuk dimengerti sehingga siswa mampu belajar secara mandiri dan mampu memahami materi.

13 Daftar Pustaka Arsyad.Azhar.011. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers. Arikunto.Suharsimi Metodologi Penelitian. Bandung; Alfabeta Bae, Minjung Minat dalam ilmu pendidikan. Jurnal dalam ilmu pendidikan (online), Jilid 5 No. 4.( RDP/Bae-Interest&Science.htm. diakses 9 Mey 013). Djamarah. Syaiful Bahri Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Mayer.E. Richard Multimedia Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Sugiyono. 01. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Purwanto Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Rizal. Ahmad Syamsu. 01. Pengaruh penggunaan software pesona geografi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi. Gorontalo ; Universitas Negeri Gorontalo Rajeng, Imani Pengembangan Media CD Interaktive untuk Pembelajaran Membaca Teks Bahasa Arab untuk siswa Kelas X Madrasah Aliyah. (Diakses Tanggal 6 Februari 013) Syah.Muhibbin Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Slavin. E. Robet Cooperative Learning. Bandung: Nusamedia. Slameto Belajar dan factor-faktor mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta Supriono.Agus Model-model Pembelajaran dan Teori Belajar. Bandung: Nusamedia Sudjana. Nana Metode Statistika. Bandung : Tarsito

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian didapatkan dengan membandingkan skor minat belajar siswa antara kelas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian didapatkan dengan membandingkan skor minat belajar siswa antara kelas BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diperoleh dari data skor minat belajar siswa. Data hasil penelitian didapatkan dengan membandingkan skor minat belajar siswa antara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah dilakukan pengukuran Hasil penelitian ini diperoleh data skor minat belajar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah dilakukan pengukuran Hasil penelitian ini diperoleh data skor minat belajar BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian Setelah dilakukan pengukuran Hasil penelitian ini diperoleh data skor minat belajar siswa. Pengukuran minat belajar siswa didapatkan dengan cara membandingkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo. Yang dilaksanakan pada semester genap pada tahun ajaran 2013/2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo. Yang dilaksanakan pada semester genap pada tahun ajaran 2013/2014 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri Batudaa yang terletak di Kabupaten Gorontalo. Yang dilaksanakan pada semester genap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kotabunan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kotabunan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.. Lokasi dan Waktu Penelitian 3... Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur 3... Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Model Gorontalo pada semester genap tahun ajaran 2011/2012 selama

Lebih terperinci

ABSTRAK. yaitu 2.73 > 2,00. Sehingga dari. > t tabel

ABSTRAK. yaitu 2.73 > 2,00. Sehingga dari. > t tabel PENGARUH PENERAPAN METODE OUTDOOR LEARNING TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN LINGKUNGAN HIDUP. Ririn Nawawi, Asri Arbie, M.Si, Sunarti Sully Eraku, M.Pd Jurusan Fisika, Program Studi S1. Pend.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 selama kurang lebih 2 bulan terhitung sejak April

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL

LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FISIKA

Lebih terperinci

mendukung terhadap pencapaian kompetensi. Setiap aktivitas termasuk berbagai karya yang

mendukung terhadap pencapaian kompetensi. Setiap aktivitas termasuk berbagai karya yang Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Portofolio Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Teori Kinetik Gas Sri Wahyuningsih S. Muis, Dr. Mursalin, M.Si, Citron S. Payu, S.Pd, M.Pd Jurusan Fisika, Program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh 1. Tujuan Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 8 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3. 1. 1 Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bongomeme pada kelas X 3. 1. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 2 Siak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 Januari sampai 21 Februari semester genap tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Pada dasarnya, langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Januari s/d 24 Januari 2014 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Januari s/d 24 Januari 2014 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru yang 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap mulai tanggal 9 Januari s/d 24 Januari 2014 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru yang beralamat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung. 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdistribusi ke dalam delapan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1 Kampar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, hal ini disebabkan peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode penelitian true experimental design. Metode ini penelitian eksprimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Gorontalo, Jalan Prof. Dr. Jhon Aryo Katili, Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Bandarlampung Kota Bandar lampung. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri Bandar lampung semester

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, dimana penelitian quasi eksperimen merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam YLPI Pekanbaru yang beralamat di Jalan Prof. Mhd.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini merupakan quasi eksperimen, dengan menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama dengan desain Pretest-Posttest

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, hal ini disebabkan peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

Metode Penelitian. Menurut Syaiful dan Aswan, metode ekperimen adalah cara penyajian

Metode Penelitian. Menurut Syaiful dan Aswan, metode ekperimen adalah cara penyajian 30 III. Metode Penelitian 3.1. Metode Yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Syaiful dan Aswan, metode ekperimen adalah cara penyajian pelajaran, dimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara. Penelitian 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian dilakukan di SMA Negeri 4 Gorontalo yang terletak di Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yang merupakan metode eksperimen berdesain posttest-only control design, karena tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam penelitian ini adalah penerapan pendekatan RME dengan strategi pembelajaran

Lebih terperinci

tahun ajaran 2013/2014 yang tersebar dalam 6 kelas yaitu kelas VIII. 1,

tahun ajaran 2013/2014 yang tersebar dalam 6 kelas yaitu kelas VIII. 1, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yang mulai pada tanggal 20 Januari sampai 18 Februari 2014. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi eksperimen. Menurut Khasanah (2011:47) penelitian Quasi eksperimen adalah penelitian dimana peneliti menerima

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan bulan Mei, pada semester Genap Tahun Ajaran 2014/2015. Berikut ini dijelaskan proses penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mungkin dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mungkin dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah A. Jenis Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian Quasi Eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh 1. Hal ini karena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Desain. TABEL III.1 PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP DESIGN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Desain. TABEL III.1 PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP DESIGN 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dan desain yang digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Desain. Keterangan: TABEL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti menerapkan desain

Lebih terperinci

Safrina Yulistiani 1 Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS

Safrina Yulistiani 1 Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTU SOFWARE PREZI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SEMESTER II Safrina Yulistiani 1 Prodi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III metode penelitian akan dipaparkan mengenai jenis dan pendekatan, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel dan indikator penelitian, teknik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar. Populasi dalam 0 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 3 Terbanggi Besar yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maupun kontrol diberikan perlakuan, kedua kelas diberikan pretest (angket awal)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maupun kontrol diberikan perlakuan, kedua kelas diberikan pretest (angket awal) 31 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang didapat adalah berupa skor minat belajar siswa yang diperoleh dengan menggunakan angket minat belajar. Sebelum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama ± 3 bulan, dari bulan juni sampai agustus

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama ± 3 bulan, dari bulan juni sampai agustus BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama ± 3 bulan, dari bulan juni sampai agustus pada semester Genap Tahun Ajaran 013/014. 3.1.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Trans Sulawesi,Desa Mongolato,Kabupaten Gorontalo,Provinsi Gorontalo.

METODOLOGI PENELITIAN. Trans Sulawesi,Desa Mongolato,Kabupaten Gorontalo,Provinsi Gorontalo. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Telaga,yang terletak di Jalan Trans Sulawesi,Desa Mongolato,Kabupaten Gorontalo,Provinsi

Lebih terperinci

BAB III METEDEOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 PAGIMANA yang lokasinya

BAB III METEDEOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 PAGIMANA yang lokasinya BAB III METEDEOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 PAGIMANA yang lokasinya terletak di Kec PAGIMANA 3.1.2. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENEITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana

BAB III METODOLOGI PENEITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana BAB III METODOLOGI PENEITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu serta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sasaran, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Sasaran Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Dengan kata lain, penelitian eksperimen dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara

Lebih terperinci

Siti Kiani Pemerhati Pendidikan Matematika -

Siti Kiani Pemerhati Pendidikan Matematika   - Jurnal Media Pendidikan Matematika MPM Vol. 1. No., ISSN 338-3836 PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MODELING THE WAY TERHADAP AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 5 GERUNG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat. Populasi 1 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Ngambur Pesisir Barat. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX semester ganjil SMP Negeri Ngambur Pesisir

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Al Ulum Pekanbaru pada. sampai 14 April 2014 di SMP Al Ulum Pekanabaru.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Al Ulum Pekanbaru pada. sampai 14 April 2014 di SMP Al Ulum Pekanabaru. A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Al Ulum Pekanbaru pada semester genap tahun pelajaran 013/014 yaitu mulai tanggal 17 Maret sampai 14 April

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo 3.1. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan di atas, maka dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe TGT

Lebih terperinci

yaitu pada bulan september 2013 di SMP Negeri 1 Punduh Pedada.

yaitu pada bulan september 2013 di SMP Negeri 1 Punduh Pedada. III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode eksperimen. Menurut Syaiful dan Aswan metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian

Lebih terperinci

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATERI IPA POKOK BAHASAN EKOSISTEM PADA KELAS VII SMP N 2 PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Miftakhul Jannah Guru IPA SMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini jenis penelitiannya adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI IMPULS DAN MOMENTUM

PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI IMPULS DAN MOMENTUM LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI IMPULS DAN MOMENTUM (Suatu Penelitian Eksperimen di SMK Negeri 1 Suwawa) Oleh ASPIAH A. TIMUMUN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 di SMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reserch) kuantitatif. Pada dasarnya penelitian ini mengunakan pendekatan deduktifinduktif,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang A. Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang digunakan peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Februari s/d 17 Maret 2014, dan lokasi penelitian ini adalah di Sekolah Menengah Atas Tri Bhakti Pekanbaru,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 mulai tanggal 29 April 2014 sampai 20 Mei 2014 di SMPN 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 mulai tanggal 29 April 2014 sampai 20 Mei 2014 di SMPN 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 013/014 mulai tanggal 9 April 014 sampai 0 Mei 014 di SMPN 1 Inuman yang beralamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penilai ahli akan menilai intrumen tes tersebut pada kriteria rumusan butir tes sesuai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penilai ahli akan menilai intrumen tes tersebut pada kriteria rumusan butir tes sesuai 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Analisis Instrumen Tes Instrumen tes sebelum diujikan terlebih dahulu divalidasi oleh penilai ahli. Penilai ahli akan menilai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan,

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan, BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan, pelaksanaannya dimulai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2014 sampai dengan 7 Juli 2014

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2014 sampai dengan 7 Juli 2014 31 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 014 sampai dengan 7 Juli 014 di SD Negeri Kampung Baru Bandar Lampung pada semester genap tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimen BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimen dengan desain penelitian menggunakan Randomized Pretest-Posttest Conttrol Group

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6-30 September 2013 tahun ajaran 2013/2014 semester ganjil dan dilakukan di kelas VIII SMP Tri Bhakti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experiment), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 25 Januari tahun ajaran 2013/2014 di SMA IT Mutiara Duri yang

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 25 Januari tahun ajaran 2013/2014 di SMA IT Mutiara Duri yang 23 A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan mulai pada tanggal 13 Januari sampai dengan 25 Januari tahun ajaran 2013/2014 di SMA IT Mutiara Duri yang beralamat

Lebih terperinci

HARIO WIJAYANTO A

HARIO WIJAYANTO A DAMPAK PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI DIMENSI TIGA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 POLANHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Perbankan Riau tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Perbankan Riau tahun BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Perbankan Riau pada kelas X tahun ajaran 2013/2014. B. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Penetapan Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bongomeme.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Penetapan Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bongomeme. 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bongomeme. Penetapan lokasi ini didasarkan pada pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Penelitian quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Penelitian quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Penelitian quasi eksperimen merupakan salah satu dari jenis penelitian eksperimen. Dimana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Menurut Sugiyono (2013: 11) penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Metode eksperimen

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Square Terhadap Pemahaman Konsep Pada Pokok Bahasan Usaha Dan Energi Siswa VIII SMP Negeri 9 Palu Jumarni, Marungkil Pasaribu dan Hendrik Arung Lamba

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada tanggal 03-29 Maret 2014 pada semester genap tahun ajaran 2013-2014. Penelitian ini dilaksanakan di SMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari

BAB III METODE PENELITIAN. dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terletak di Jalan Jaksa Agung Soeprapto, Kelurahan Wumialo Kecamatan Kota

BAB III METODE PENELITIAN. terletak di Jalan Jaksa Agung Soeprapto, Kelurahan Wumialo Kecamatan Kota BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 6 Gorontalo yang lokasinya terletak di Jalan Jaksa Agung Soeprapto, Kelurahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen Semu atau Kuasi (Quasi Experimental) yaitu penelitian eksperimental yang penyamaan kelompok kontrol dengan kelompok

Lebih terperinci

Tabel 3: Sub populasi siswa kelas X Man Batudaa

Tabel 3: Sub populasi siswa kelas X Man Batudaa 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Man Batudaa pada pelajaran Fisika khususnya pada materi perubahan wujud zat 3.1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian yang digunakan peneliti yaitu metode penelitian pengembangan (Research and Development) dengan kategori eksperimental. 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penyajian pelajaran dimana, siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan. efektif dan efisien jika diterapkan di suatu tempat.

METODE PENELITIAN. penyajian pelajaran dimana, siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan. efektif dan efisien jika diterapkan di suatu tempat. III. METODE PENELITIAN A. Metode yang digunakan Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Syaiful Aswan (2006:95) metode eksperimen adalah cara penyajian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELTIAN BAB III METODE PENELTIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu dengan membandingkan antara kelas eksperimen yaitu menggunakan model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. antara kelas yang menggunakan LKS paperless dan kelas yang menggunakan LKS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. antara kelas yang menggunakan LKS paperless dan kelas yang menggunakan LKS BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Penelitian Skor hasil belajar siswa diperoleh dengan menggunakan tes hasil belajar siswa. Data hasil penelitian didapatkan dengan membandingkan hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang. mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1

BAB III METODE PENELITIAN. dapat sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang. mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Desain eksperimen yang digunakan pada penelitian ini adalah Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat sepenuhnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 2012/2013 yang terdistribusi

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 2012/2013 yang terdistribusi III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 01/013 yang terdistribusi dalam tujuh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian diperoleh dari hasil sebaran angket kepada siswa,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian diperoleh dari hasil sebaran angket kepada siswa, 21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data hasil penelitian diperoleh dari hasil sebaran angket kepada siswa, baik itu sebelum diberikan teknik role playing maupun setelah

Lebih terperinci