BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Palang Merah Indonesia (PMI) adalah sebuah organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. PMI selalu berpegang teguh pada tujuh prinsip dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah yaitu kemanusiaan, kesamaan, kesukarelaan, kemandirian, kesatuan, kenetralan, dan kesemestaan. Sampai saat ini PMI telah berada di 33 PMI Daerah (tingkat provinsi) dan sekitar 408 PMI Cabang (tingkat kota/kabupaten) di seluruh Indonesia. Palang Merah Indonesia tidak berpihak pada golongan politik, ras, suku, ataupun agama tertentu. Palang Merah Indonesia dalam pelaksanaannya juga tidak melakukan pembedaan tetapi mengutamakan objek korban yang paling membutuhkan pertolongan segera untuk keselamatan jiwanya. Berdirinya Palang Merah Indonesia sebetulnya sudah dimulai sebelum Perang Dunia II, tepatnya 12 Oktober Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan Palang Merah di Indonesia dengan nama Nederlandsche Roode Kruts Afdeeling Indiê (NERKAI) yang kemudian dibubarkan pada saat pendudukan Jepang. 59

2 60 Proses pembentukan PMI dimulai 3 September 1945 saat itu Presiden Soekarno memerintahkan Menkes RI Kabinet I agar membentuk Palang Merah Nasional, 17 September 1945 PMI terbentuk. Sebagai perhimpunan nasional yang sah, PMI berdiri berdasarkan Keputusan Presiden No 25 tahun 1925 dan dikukuhkan kegiatannya sebagai satusatunya organisasi perhimpunan nasional yang menjalankan tugas kepalangmerahan melalui Keputusan Presiden No 246 tahun (tujuh) Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah Internasional. 1. Kemanusiaan (humanity) 2. Kesamaan ( impartiality) 3. Kenetralan (neutrality) 4. Kemandirian (independence) 5. Kesukarelaan (voluntary service) 6. Kesatuan (unity) 7. Kesemestaan (universality) 1 Hingga saat ini, PMI telah memiliki beberapa jaringan yang tersebar luas di seluruh Nusantara, yang meliputi 31 lokasi di tingkat propinsi yang berfungsi sebagai koordinator untuk 389 cabang ditingkat daerah. Jumlah anak cabang tersebut merupakan peningkatan yang sangat signifikan dibandingkan dengan

3 61 jumlah sebelumnya. Untuk membantu operasional di Cabang, jaringan organisasi juga dikembangkan hingga Ranting atau tingkat Kecamatan Peran dan Tugas PMI Peran PMI adalah membantu pemerintah di bidang sosial kemanusiaan, terutama tugas kepalangmerahan sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan Konvensi-Konvensi Jenewa 1949 yang telah diratifikasi oleh pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958 melalui UU No 59. Tugas pokok PMI antara lain : Kesiapsiagaan bantuan dan penanggulangan bencana Pelatihan pertolongan pertama untuk sukarelawan Pelayanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Pelayanan transfusi darah ( sesuai dengan Peraturan Pemerintah no 18 tahun 1980) Visi dan Misi Palang Merah Indonesia (PMI) Dalam rangka menghadapi perkembangan masyarakat Indonesia di masa depan yang semakin global dalam suasana yang semakin demokratis maka PMI harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebagai stakeholder untuk ikut mengambil peran aktif di dalamnya. 61

4 62 Karena itu, PMI telah menetapkan misi dan visi dengan tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip kepalangmerahan dan digariskan di dalam garis-garis Kebijakan PMI : a. Visi PMI diakui secara luas sebagai organisasi kemanusiaan yang mampu menyediakan pelayanan kepalangmerahan yang efektif dan tepat waktu, terutama kepada mereka yang paling membutuhkan, dalam semangat kenetralan dan kemandirian. b. Misi 1) Menyebarluaskan dan mengembangkan aplikasi prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan sabit Merah serta Hukum perikemanusiaan Internasional (HPI) dalam masyarakat Indonesia. 2) Melaksanakan pelayanan kepalangmerahan yang bermutu dan tepat waktu, mencakup: Bantuan kemanusiaan dalam keadaan darurat Pelayanan sosial dan kesehatan masyarakat Usaha Kesehatan Transfusi Darah 3) Pembinaan Generasi Muda dalam kepalangmerahan, kesehatan dan kesejahteraan. 62

5 63 4) Melakukan konsolidasi organisasi, pembinaan potensi dan peningkatan potensi sumber daya manusia dan sumber dana untuk menuju PMI yang efektif dan efiesien Susunan Kepengurusan Palang Merah Indonesia (PMI) Periode Ketua Umum : Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla Wakil Ketua Umum : DR. Bachtiar Chamsjah, SE Sekretaris Jenderal : Ir. Budi Atmadi Adiputro, Dipl. HE Bendahara : Suryani Sidik Motik, Ph.D Anggota : 1. DR. dr. Hj. Ulla Nurchrawaty Usman, MM 2. dr.farid Husain, Sp.Bd 3. H. Muhammad Muas, SH 4. Letjen TNI (Purn) Sumarsono, SH 5. DR. Biantoro Wanandi 6. DR. H. Rachmat Gobel 7. Rapiuddin Hamarung 8. Bernhard S. Jonosisworo 9. Lily Kasoem 10. dr. Ritola Tasmaya, MPH 11. dr. Linda Lukitasari Waseso 63

6 Struktur Organisasi Palang Merah Indonesia (PMI) 64

7 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan selama bulan September Pada tanggal 12 September 2012 penulis melakukan kampanye Safety Road dengan membagibagikan stiker Safety Road PMI yang sekaligus akan diteliti. Kemudian pada tanggal 19 September 2012 peneliti melakukan penyebaran kuisioner. Setelah kuisioner disebar, tahap selanjutnya adalah menganalisa data. Analisa data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Data yang dimaksud adalah jawaban-jawaban yang diberikan responden terhadap pernyataan dalam kuisioner yang berkaitan dengan judul penelitian, yaitu: Pengaruh Terpaan Media Stiker Kampanye Sosial Safety Road Palang Merah Indonesia (PMI) Terhadap Persepsi Pengendara Sepeda Motor Universitas Mercu Buana Tahun Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner dan pengumpulan data terhadap 94 responden, dimana responden yang diteliti yaitu mahasiswa pengendara sepeda motor Universitas Mercu Buana. Berikut ini penulis memaparkan atau menjelaskan hasil penelitian. A. Deskripsi Mengenai Identitas Responden Deskripsi mengenai identitas responden dibagi menjadi 2 (dua) pertanyaan, yaitu jenis kelamin dan usia responden. Hal ini dilakukan untuk mengetahui jumlah responden berdasarkan kategori tersebut. Peneliti tidak menanyakan institusi ataupun status pekerjaan karena identitas responden sudah cukup menjelaskan bahwa responden merupakan mahasiswa Universitas Mercu Buana. Dan responden yang boleh mengisi kuisioner adalah responden 65

8 66 pengendara sepeda motor atau responden yang menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi setiap harinya. Hal ini dapat diketahui dengan menanyakan terlebih dahulu kepada calon responden. 1. Jenis Kelamin Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Data Mengenai Jenis Kelamin No. Jawaban Frekuensi Persen (%) % Valid % Kumulatif 1 Laki-laki Perempuan TOTAL Pada tabel 4.1 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, bahwa 94 responden mahasiswa universitas Mercu Buana yang mengendarai sepeda motor, sebanyak 61 responden (64,9%) adalah laki-laki dan 33 responden (35,1%) adalah perempuan. Hal tersebut membuktikan bahwa responden berjenis kelamin laki-laki lebih banyak daripada responden berjenis kelamin perempuan. 66

9 67 2. Usia Responden Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Data Mengenai Usia Responden No. Jawaban Frekuensi Persen (%) % Valid % Kumulatif >25 tahun TOTAL Pada tabel 4.2 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan usia, bahwa dari 94 responden mahasiswa pengendara sepeda motor Universitas Mercu Buana, sebanyak 37 responden (39,4%) berusia antara tahun, 57 responden (60,6%) berusia antara tahun, dan 0 responden berusia diatas 25 tahun atau tidak ada responden yang berusia diatas 25 tahun. Hal tersebut membuktikan bahwa mayoritas responden berusia antara tahun. B. Deskripsi Mengenai Variabel Independen, Pengaruh Terpaan Media Stiker (X) Pada bagian ini peneliti akan mendeskripsikan hasil kuisioner mengenai variable X. 67

10 68 B.1 Terpaan Media Stiker B.1.1 Responden Pernah Melihat Stiker Kampanye Safety Road PMI Tabel 4.3 Pertanyaan 1 Distribusi Frekuensi Data Mengenai Responden Pernah Melihat Stiker Kampanye Safety Road PMI Frequency Valid Valid Pada tabel 4.3 dapat diketahui bahwa dari 94 responden (100%), terdapat 14 responden (14,9%) menjawab Sangat Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa responden pernah melihat stiker kampanye Safety Road PMI, 12 responden (12,8%) menjawab Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa responden pernah melihat stiker kampanye Safety Road PMI, 21 responden (22,3%) menjawab Ragu-Ragu mengenai pernyataan bahwa responden pernah melihat stiker kampanye Safety Road, 41 responden (43,6%) menjawab Setuju mengenai pernyataan bahwa responden pernah melihat stiker kampanye Safety Road, dan 6 responden (6,4%) menjawab Sangat Setuju mengenai pernyataan bahwa responden pernah melihat stiker kampanye Safety Road. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, mayoritas responden menyatakan Setuju mengenai pernyataan bahwa responden pernah melihat stiker kampanye Safety Road. 68

11 69 Dengan akumulasi jawaban mayoritas sebesar 50% yang termasuk kedalam katagori Setuju dan Sangat Setuju dan 22,3% menjawab ragu-ragu, maka nilai tersebut berada pada level analisis dengan arah positif (+). B.1.2 Responden melihat banyak unsur pesan dalam stiker Safety Road PMI. Tabel 4.4 Pernyataan 2 Ditribusi Frekuensi Data Mengenai Responden Melihat Banyak Unsur Pesan Dalam Stiker Safety Road PMI. Frequency Valid Valid Pada tabel 4.4 dapat diketahui bahwa dari 94 responden (100%), terdapat 4 responden (4,3%) menjawab Sangat Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa responden melihat banyak unsur pesan dalam stiker Safety Road PMI, 9 responden (9,6%) menjawab Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa responden melihat banyak unsur pesan dalam stiker Safety Road PMI, 21 responden (22,3%) menjawab Ragu-Ragu mengenai pernyataan bahwa responden melihat banyak unsur pesan dalam stiker Safety Road PMI, 47 responden (50%) menjawab Setuju mengenai pernyataan bahwa responden melihat banyak unsur pesan dalam stiker Safety Road PMI, dan 13 responden 69

12 70 (13,8%) menjawab Sangat Setuju mengenai pernyataan bahwa responden melihat banyak unsur pesan dalam stiker Safety Road PMI. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, mayoritas responden menyatakan Setuju mengenai pernyataan bahwa responden melihat banyak unsur pesan dalam stiker Safety Road PMI. Dengan akumulasi jawaban mayoritas sebesar 63,8% yang termasuk kedalam katagori Setuju dan Sangat Setuju, dan 22,3% menjawab ragu-ragu, maka nilai tersebut berada pada level analisis dengan arah positif (+). C. Deskripsi Mengenai Variable Dependen, Persepsi Pengendara Sepeda Motor (Y) Pada bagian ini peneliti akan mendeskripsikan hasil kuisioner mengenai variable Y yaitu proses persepsi, yang dibagi menjadi 4 (empat) sub-indikator yaitu: Stimulus, Atensi, Interpretasi, Kognisi. 70

13 71 C.1 Stimulus C.1.1 Responden Mengetahui Kampanye Safety Road Yang Diadakan PMI Tabel 4.5 Pernyataan 3 Distribusi Frekuensi Data Mengenai Responden Mengetahui Kampanye Safety Road Yang Diadakan PMI Frequency Valid Valid Pada tabel 4.5 dapat diketahui bahwa dari 94 responden (100%), terdapat 11 responden (11,7%) menjawab Sangat Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa responden mengetahui kampanye Safety Road yang diadakan PMI, 15 responden (16,0%) menjawab Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa responden mengetahui kampanye Safety Road yang diadakan PMI, 26 responden (27,7%) menjawab Ragu-Ragu mengenai pernyataan bahwa responden mengetahui kampanye Safety Road yang diadakan PMI, 38 responden (40,4%) menjawab Setuju mengenai pernyataan bahwa responden mengetahui kampanye Safety Road yang diadakan PMI, dan 4 responden (4,3%) menjawab Sangat Setuju mengenai pernyataan bahwa responden mengetahui kampanye Safety Road yang diadakan PMI. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, mayoritas responden menyatakan Tidak Setuju dan Ragu-ragu mengenai pernyataan 71

14 72 bahwa responden mengetahui kampanye Safety Road yang diadakan PMI. Dengan akumulasi jawaban mayoritas sebesar 55,4% yang termasuk kedalam katagori Tidak Setuju dan Ragu-ragu, maka nilai tersebut berada pada level analisis dengan arah negatif (-). C.1.2 Responden Mengetahui Media Stiker Kampanye Safety Road PMI Tabel 4.6 Pernyataan 4 Distribusi Frekuensi Data Mengenai Responden Mengetahui Media Stiker Kampanye Safety Road PMI Frequency Valid Valid Pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa dari 94 responden (100%), terdapat 3 responden (3,2%) menjawab Sangat Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa responden mengetahui media stiker kampanye Safety Road PMI, 14 responden (14,9%) menjawab Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa responden mengetahui media stiker kampanye Safety Road PMI, 26 responden (27,7%) menjawab Ragu-Ragu mengenai pernyataan bahwa responden mengetahui media stiker kampanye Safety Road PMI, 43 responden (45,7%) menjawab Setuju mengenai pernyataan bahwa responden mengetahui media stiker 72

15 73 kampanye Safety Road PMI, dan 8 responden (8,5%) menjawab Sangat Setuju mengenai pernyataan bahwa responden mengetahui media stiker kampanye Safety Road PMI. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, mayoritas responden menyatakan Setuju mengenai pernyataan bahwa responden mengetahui media stiker kampanye Safety Road PMI. Dengan akumulasi jawaban mayoritas sebesar 54,2% yang termasuk kedalam katagori Sangat Setuju dan Setuju, dan 27,7% menjawab ragu-ragu, maka nilai tersebut berada pada level analisis dengan arah positif (+). C.1.3 Responden Pernah Mendapat Stiker Kampanye Yang Dibagikan Dalam Kampanye Safety Road Yang Serupa Sebelumnya Tabel 4.7 Pernyataan 5 Distribusi Frekuensi Data Mengenai Responden Pernah Mendapat Stiker Kampanye Yang Dibagikan Dalam Kampanye Safety Road Yang Serupa Sebelumnya Frequency Valid Valid Pada tabel 4.7 dapat diketahui bahwa dari 94 responden (100%), terdapat 16 responden (17,0%) menjawab Sangat Tidak Setuju mengenai pernyataan 73

16 74 bahwa responden pernah mendapat stiker kampanye yang dibagikan dalam kampanye Safety Road yang serupa sebelumnya, 17 responden (18,1%) menjawab Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa responden pernah mendapat stiker kampanye yang dibagikan dalam kampanye Safety Road yang serupa sebelumnya, 18 responden (19,1%) menjawab Ragu-Ragu mengenai pernyataan bahwa responden pernah mendapat stiker kampanye yang dibagikan dalam kampanye Safety Road yang serupa sebelumnya, 31 responden (33,0%) menjawab Setuju mengenai pernyataan bahwa responden pernah mendapat stiker kampanye yang dibagikan dalam kampanye Safety Road yang serupa sebelumnya, dan 12 responden (12,8%) menjawab Sangat Setuju mengenai pernyataan bahwa responden pernah mendapat stiker kampanye yang dibagikan dalam kampanye Safety Road yang serupa sebelumnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, mayoritas responden menyatakan Setuju mengenai pernyataan bahwa responden pernah mendapat stiker kampanye yang dibagikan dalam kampanye Safety Road yang serupa sebelumnya. Dengan akumulasi jawaban mayoritas sebesar 45,8% yang termasuk kedalam katagori Sangat Setuju dan Setuju, dan 19,1% raguragu maka nilai tersebut berada pada level analisis dengan arah positif (+). C.1.4 Responden Pernah Mendapat Stiker Kampanye Safety Road PMI Sebelumnya Tabel 4.8 Pernyataan 6 Distribusi Frekuensi Data Mengenai Responden Pernah Mendapat Stiker Kampanye Safety Road PMI Sebelumnya 74

17 75 Frequency Valid Valid Pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa dari 94 responden (100%), terdapat 22 responden (23,4%) menjawab Sangat Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa responden pernah mendapat stiker kampanye Safety Road PMI sebelumnya, 25 responden (26,6%) menjawab Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa responden pernah mendapat stiker kampanye Safety Road PMI sebelumnya, 4 responden (4,3%) menjawab Ragu-Ragu mengenai pernyataan bahwa responden pernah mendapat stiker kampanye Safety Road PMI sebelumnya, 25 responden (26,6%) menjawab Setuju mengenai pernyataan bahwa responden pernah mendapat stiker kampanye Safety Road PMI sebelumnya, dan 12 responden (12,8%) menjawab Sangat Setuju mengenai pernyataan bahwa responden pernah mendapat stiker kampanye Safety Road PMI sebelumnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, mayoritas responden menyatakan Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa responden pernah mendapat stiker kampanye Safety Road PMI sebelumnya. Dengan akumulasi jawaban mayoritas sebesar 50% yang termasuk kedalam katagori Sangat Tidak Setuju dan Tidak Setuju, dan 19,1% ragu-ragu maka nilai tersebut berada pada level analisis dengan arah negatif (-). 75

18 76 C.1.5 Stiker Kampanye Safety Road Yang Responden Dapat Langsung Ditempel Tabel 4.9 Pernyataan 7 Distribusi Frekuensi Data Mengenai Stiker Kampanye Safety Road Yang Responden Dapat Langsung Ditempel Frequency Valid Valid Pada tabel 4.9 dapat diketahui bahwa dari 94 responden (100%), terdapat 6 responden (6,4%) menjawab Sangat Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa stiker kampanye Safety Road yang responden dapat langsung ditempel, 13 responden (13,8%) menjawab Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa stiker kampanye Safety Road yang responden dapat langsung ditempel, 21 responden (22,3%) menjawab Ragu-Ragu mengenai pernyataan bahwa stiker kampanye Safety Road yang responden dapat langsung ditempel, 37 responden (39,4%) menjawab Setuju mengenai pernyataan bahwa stiker kampanye Safety Road yang responden dapat langsung ditempel, dan 17 responden (18,1%) menjawab Sangat Setuju mengenai pernyataan bahwa stiker kampanye Safety Road yang responden dapat langsung ditempel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, 76

19 77 mayoritas responden menyatakan Setuju mengenai pernyataan bahwa stiker kampanye Safety Road yang responden dapat langsung ditempel. Dengan akumulasi jawaban mayoritas sebesar 57,5% yang termasuk kedalam katagori Sangat Setuju dan Setuju, dan 22,3% ragu-ragu maka nilai tersebut berada pada level analisis dengan arah positif (+). C.2 Atensi (Perhatian) C.2.1 Responden Memperhatikan Media Stiker Kampanye Safety Road PMI Tabel 4.10 Pernyataan 8 Distribusi Frekuensi Data Mengenai Responden Memperhatikan Media Stiker Kampanye Safety Road PMI Frequency Valid Valid Pada tabel 4.10 dapat diketahui bahwa dari 94 responden (100%), terdapat 2 responden (2,1%) menjawab Sangat Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa responden memperhatikan media stiker kampanye Safety Road PMI, 12 responden (12,8%) menjawab Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa responden memperhatikan media stiker kampanye Safety Road PMI, 20 77

20 78 responden (21,3%) menjawab Ragu-Ragu mengenai pernyataan bahwa responden memperhatikan media stiker kampanye Safety Road PMI, 48 responden (51,1%) menjawab Setuju mengenai pernyataan bahwa responden memperhatikan media stiker kampanye Safety Road PMI, dan 12 responden (12,8%) menjawab Sangat Setuju mengenai pernyataan bahwa responden memperhatikan media stiker kampanye Safety Road PMI. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, mayoritas responden menyatakan Setuju mengenai pernyataan bahwa stiker kampanye Safety Road yang responden dapat langsung ditempel. Dengan akumulasi jawaban mayoritas sebesar 63,9% yang termasuk kedalam katagori Sangat Setuju dan Setuju, dan 21,3% ragu-ragu maka nilai tersebut berada pada level analisis dengan arah positif (+). C.2.2 Responden Memperhatikan Isi Pesan Pada Stiker Safety Road Tabel 4.11 Pernyataan 9 Distribusi Frekuensi Data Mengenai Responden Memperhatikan Isi Pesan Pada Stiker Safety Road Frequency Valid Valid

21 79 Pada tabel 4.11 dapat diketahui bahwa dari 94 responden (100%), terdapat 4 responden (4,3%) menjawab Sangat Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa responden memperhatikan isi pesan pada stiker Safety Road, 7 responden (7,4%) menjawab Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa responden memperhatikan isi pesan pada stiker Safety Road, 12 responden (12,8%) menjawab Ragu-Ragu mengenai pernyataan bahwa responden memperhatikan isi pesan pada stiker Safety Road, 55 responden (58,5%) menjawab Setuju mengenai pernyataan bahwa responden memperhatikan isi pesan pada stiker Safety Road, dan 16 responden (17,0%) menjawab Sangat Setuju mengenai pernyataan bahwa responden memperhatikan isi pesan pada stiker Safety Road. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, mayoritas responden menyatakan Setuju mengenai responden memperhatikan isi pesan pada stiker safety road. Dengan akumulasi jawaban mayoritas sebesar 75,5% yang termasuk kedalam katagori Sangat Setuju dan Setuju, dan 12,8% ragu-ragu maka nilai tersebut berada pada level analisis dengan arah positif (+). 79

22 80 C.2.3 Responden Memperhatikan Tampilan Visual Stiker Safety Road Tabel 4.12 Pernyataan 10 Distribusi Frekuensi Data Mengenai Responden Memperhatikan Tampilan Visual Stiker Safety Road Frequency Valid Valid Pada tabel 4.12 dapat diketahui bahwa dari 94 responden (100%), terdapat 0 responden (0%) menjawab Sangat Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa responden memperhatikan tampilan visual stiker Safety Road, 7 responden (7,4%) menjawab Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa responden memperhatikan tampilan visual stiker Safety Road, 11 responden (11,7%) menjawab Ragu- Ragu mengenai pernyataan bahwa responden memperhatikan tampilan visual stiker Safety Road, 55 responden (58,5%) menjawab Setuju mengenai pernyataan bahwa responden memperhatikan tampilan visual stiker Safety Road, dan 21 responden (22,3%) menjawab Sangat Setuju mengenai pernyataan bahwa responden memperhatikan tampilan visual stiker Safety Road. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, mayoritas responden menyatakan Setuju mengenai responden memperhatikan tampilan visual stiker Safety Road. Dengan akumulasi jawaban mayoritas sebesar 80,8% yang termasuk kedalam katagori Sangat 80

23 81 Setuju dan Setuju, dan 11,7% ragu-ragu maka nilai tersebut berada pada level analisis dengan arah positif (+). C.3 Interpretasi (Penafsiran) C.3.1 Kampanye Safety Road Yang Menggunakan Media Stiker Cukup Efektif Tabel 4.13 Pernyataan 11 Distribusi Frekuensi Data Mengenai Kampanye Safety Road Yang Menggunakan Media Stiker Cukup Efektif Frequency Valid Valid Pada tabel 4.13 dapat diketahui bahwa dari 94 responden (100%), terdapat 2 responden (2,1%) menjawab Sangat Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa kampanye Safety Road yang menggunakan media stiker cukup efektif, 6 responden (6,4%) menjawab Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa kampanye Safety Road yang menggunakan media stiker cukup efektif, 28 responden (29,8%) menjawab Ragu-Ragu mengenai pernyataan bahwa kampanye Safety Road yang menggunakan media stiker cukup efektif, 47 81

24 82 responden (50,0%) menjawab Setuju mengenai pernyataan bahwa kampanye Safety Road yang menggunakan media stiker cukup efektif, dan 11 responden (11,7%) menjawab Sangat Setuju mengenai pernyataan bahwa kampanye Safety Road yang menggunakan media stiker cukup efektif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, mayoritas responden menyatakan Setuju mengenai kampanye Safety Road yang menggunakan media stiker cukup efektif. Dengan akumulasi jawaban mayoritas sebesar 61,7% yang termasuk kedalam katagori Sangat Setuju dan Setuju, dan 29,8% ragu-ragu maka nilai tersebut berada pada level analisis dengan arah positif (+). C.3.2 Kampanye Safety Road Yang Menggunakan Media Stiker Cukup Efisien Tabel 4.14 Pernyataan 12 Distribusi Frekuensi Data Mengenai Kampanye Safety Road Yang Menggunakan Media Stiker Cukup Efisien Frequency Valid Valid Pada tabel 4.14 dapat diketahui bahwa dari 94 responden (100%), terdapat 2 responden (2,1%) menjawab Sangat Tidak Setuju mengenai pernyataan 82

25 83 bahwa kampanye Safety Road yang menggunakan media stiker cukup efisien, 7 responden (7,4%) menjawab Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa kampanye Safety Road yang menggunakan media stiker cukup efisien, 26 responden (27,7%) menjawab Ragu-Ragu mengenai pernyataan bahwa kampanye Safety Road yang menggunakan media stiker cukup efisien, 45 responden (47,9%) menjawab Setuju mengenai pernyataan bahwa kampanye Safety Road yang menggunakan media stiker cukup efisien, dan 14 responden (14,9%) menjawab Sangat Setuju mengenai pernyataan bahwa kampanye Safety Road yang menggunakan media stiker cukup efisien. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, mayoritas responden menyatakan Setuju mengenai kampanye Safety Road yang menggunakan media stiker cukup efisien. Dengan akumulasi jawaban mayoritas sebesar 62,8% yang termasuk kedalam katagori Sangat Setuju dan Setuju, dan 27,7% ragu-ragu maka nilai tersebut berada pada level analisis dengan arah positif (+). 83

26 84 C.3.3 Visualisasi/Gambar Pada Stiker Menarik Tabel 4.15 Pernyataan 13 Distribusi Frekuensi Data Mengenai Visualisasi/Gambar Pada Stiker Menarik Frequency Valid Valid Pada tabel 4.15 dapat diketahui bahwa dari 94 responden (100%), terdapat 3 responden (3,2%) menjawab Sangat Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa mengenai visualisasi/gambar pada stiker menarik, 8 responden (8,5%) menjawab Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa mengenai visualisasi/gambar pada stiker menarik, 24 responden (25,5%) menjawab Ragu- Ragu mengenai pernyataan bahwa mengenai visualisasi/gambar pada stiker menarik, 50 responden (53,2%) menjawab Setuju mengenai pernyataan bahwa visualisasi/gambar pada stiker menarik, dan 9 responden (9,6%) menjawab Sangat Setuju mengenai pernyataan bahwa visualisasi/gambar pada stiker menarik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, mayoritas responden menyatakan Setuju mengenai mengenai visualisasi/gambar pada stiker menarik. Dengan akumulasi jawaban mayoritas sebesar 62,8% yang termasuk kedalam katagori 84

27 85 Sangat Setuju dan Setuju, dan 25,5% ragu-ragu maka nilai tersebut berada pada level analisis dengan arah positif (+). C.3.4 Visualisasi/Gambar Pada Stiker Mudah Dipahami Tabel 4.16 Pernyataan 14 Distribusi Frekuensi Data Mengenai Visualisasi/Gambar Pada Stiker Mudah Dipahami Frequency Valid Valid Pada tabel 4.16 dapat diketahui bahwa dari 94 responden (100%), terdapat 3 responden (3,2%) menjawab Sangat Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa mengenai visualisasi/gambar pada stiker mudah dipahami, 4 responden (4,3%) menjawab Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa mengenai visualisasi/gambar pada stiker mudah dipahami, 10 responden (10,6%) menjawab Ragu-Ragu mengenai pernyataan bahwa visualisasi/gambar pada stiker mudah dipahami, 55 responden (58,5%) menjawab Setuju mengenai pernyataan bahwa visualisasi/gambar pada stiker mudah dipahami, dan 22 responden (23,4%) menjawab Sangat Setuju mengenai pernyataan bahwa visualisasi/gambar pada stiker mudah dipahami. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, mayoritas responden 85

28 86 menyatakan Setuju mengenai mengenai visualisasi/gambar pada stiker mudah dipahami. Dengan akumulasi jawaban mayoritas sebesar 81,9% yang termasuk kedalam katagori Sangat Setuju dan Setuju, dan 10,6% ragu-ragu maka nilai tersebut berada pada level analisis dengan arah positif (+). C.3.5 Visualisasi/Gambar Pada Stiker Dapat Mewakili Pesan Kampanye Tabel 4.17 Pernyataan 15 Distribusi Frekuensi Data Mengenai Visualisasi/Gambar Pada Stiker Dapat Mewakili Pesan Kampanye Frequency Valid Valid Pada tabel 4.17 dapat diketahui bahwa dari 94 responden (100%), terdapat 1 responden (1,1%) menjawab Sangat Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa visualisasi/gambar pada stiker dapat mewakili pesan kampanye, 3 responden (3,2%) menjawab Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa visualisasi/gambar pada stiker dapat mewakili pesan kampanye, 14 responden (14,9%) menjawab Ragu-Ragu mengenai pernyataan bahwa visualisasi/gambar pada stiker dapat mewakili pesan kampanye, 60 responden (63,8%) menjawab 86

29 87 Setuju mengenai pernyataan bahwa visualisasi/gambar pada stiker dapat mewakili pesan kampanye, dan 16 responden (17,0%) menjawab Sangat Setuju mengenai pernyataan bahwa visualisasi/gambar pada stiker dapat mewakili pesan kampanye. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, mayoritas responden menyatakan Setuju mengenai mengenai visualisasi/gambar pada stiker mudah dipahami. Dengan akumulasi jawaban mayoritas sebesar 80,8% yang termasuk kedalam katagori Sangat Setuju dan Setuju, dan 14,9% ragu-ragu maka nilai tersebut berada pada level analisis dengan arah positif (+). C.3.6 Visualisasi/Gambar Pada Stiker Mendukung Keterangan Pesan Kampanye Tabel 4.18 Pernyataan 16 Distribusi Frekuensi Data Mengenai Visualisasi/Gambar Pada Stiker Mendukung Keterangan Pesan Kampanye Frequency Valid Valid Pada tabel 4.18 dapat diketahui bahwa dari 94 responden (100%), terdapat 1 responden (1,1%) menjawab Sangat Tidak Setuju mengenai pernyataan 87

30 88 bahwa visualisasi/gambar pada stiker mendukung keterangan pesan kampanye, 3 responden (3,2%) menjawab Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa visualisasi/gambar pada stiker mendukung keterangan pesan kampanye, 12 responden (12,8%) menjawab Ragu-Ragu mengenai pernyataan bahwa visualisasi/gambar pada stiker mendukung keterangan pesan kampanye, 66 responden (70,2%) menjawab Setuju mengenai pernyataan bahwa visualisasi/gambar pada stiker mendukung keterangan pesan kampanye, dan 12 responden (12,8%) menjawab Sangat Setuju mengenai pernyataan bahwa visualisasi/gambar pada stiker mendukung keterangan pesan kampanye. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, mayoritas responden menyatakan Setuju mengenai visualisasi/gambar pada stiker mendukung keterangan pesan kampanye. Dengan akumulasi jawaban mayoritas sebesar 83% yang termasuk kedalam katagori Sangat Setuju dan Setuju, dan 12,8% ragu-ragu maka nilai tersebut berada pada level analisis dengan arah positif (+). 88

31 89 C.3.7 Warna Dasar Yang Digunakan Pada Stiker Menarik Perhatian Tabel 4.19 Pernyataan 17 Distribusi Frekuensi Data Mengenai Warna Dasar Yang Digunakan Pada Stiker Menarik Perhatian Frequency Valid Valid Pada tabel 4.19 dapat diketahui bahwa dari 94 responden (100%), terdapat 6 responden (6,4%) menjawab Sangat Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa warna dasar yang digunakan pada stiker menarik perhatian, 10 responden (10,6%) menjawab Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa warna dasar yang digunakan pada stiker menarik perhatian, 18 responden (19,1%) menjawab Ragu-Ragu mengenai pernyataan bahwa warna dasar yang digunakan pada stiker menarik perhatian, 42 responden (44,7%) menjawab Setuju mengenai pernyataan bahwa visualisasi warna dasar yang digunakan pada stiker menarik perhatian, dan 18 responden (19,1%) menjawab Sangat Setuju mengenai pernyataan warna dasar yang digunakan pada stiker menarik perhatian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, mayoritas responden menyatakan Setuju mengenai warna dasar yang digunakan pada stiker menarik perhatian. Dengan akumulasi jawaban mayoritas sebesar 63,8% yang termasuk kedalam katagori Sangat 89

32 90 Setuju dan Setuju, dan 19,1% ragu-ragu maka nilai tersebut berada pada level analisis dengan arah positif (+). C.3.8 Ukuran Stiker 11 cm X 5 cm Dapat Terlihat Dengan Jelas Bentuk Dan Isinya Tabel 4.20 Pernyataan 18 Distribusi Frekuensi Data Mengenai Ukuran Stiker 11 cm X 5 cm Dapat Terlihat Dengan Jelas Bentuk Dan Isinya Frequency Valid Valid Pada tabel 4.20 dapat diketahui bahwa dari 94 responden (100%), terdapat 4 responden (4,3%) menjawab Sangat Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa ukuran stiker 11 cm X 5 cm dapat terlihat dengan jelas bentuk dan isinya, 10 responden (10,6%) menjawab Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa ukuran stiker 11 cm X 5 cm dapat terlihat dengan jelas bentuk dan isinya, 25 responden (26,6%) menjawab Ragu-Ragu mengenai pernyataan bahwa ukuran stiker 11 cm X 5 cm dapat terlihat dengan jelas bentuk dan isinya, 46 responden (48,9%) menjawab Setuju mengenai pernyataan bahwa ukuran stiker 11 cm X 5 cm dapat terlihat dengan jelas bentuk dan isinya, dan 9 responden (9,6%) 90

33 91 menjawab Sangat Setuju mengenai pernyataan bahwa ukuran stiker 11 cm X 5 cm dapat terlihat dengan jelas bentuk dan isinya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, mayoritas responden menyatakan Setuju mengenai ukuran stiker 11 cm X 5 cm dapat terlihat dengan jelas bentuk dan isinya. Dengan akumulasi jawaban mayoritas sebesar 58,5% yang termasuk kedalam katagori Sangat Setuju dan Setuju, dan 26,6% ragu-ragu maka nilai tersebut berada pada level analisis dengan arah positif (+). C.3.9 Headline KLIK Pada Stiker Safety Road Sesuai Dengan Tema Kampanye Tabel 4.21 Pernyataan 19 Distribusi Frekuensi Data Mengenai Headline KLIK Pada Stiker Safety Road Sesuai Dengan Tema Kampanye Frequency Valid Valid Pada tabel 4.21 dapat diketahui bahwa dari 94 responden (100%), terdapat 1 responden (1,1%) menjawab Sangat Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa headline KLIK pada stiker safety road sesuai dengan tema kampanye, 5 responden (5,3%) menjawab Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa headline 91

34 92 KLIK pada stiker safety road sesuai dengan tema kampanye, 17 responden (18,1%) menjawab Ragu-Ragu mengenai pernyataan bahwa headline KLIK pada stiker safety road sesuai dengan tema kampanye, 52 responden (55,3%) menjawab Setuju mengenai pernyataan bahwa headline KLIK pada stiker safety road sesuai dengan tema kampanye, dan 19 responden (20,2%) menjawab Sangat Setuju mengenai pernyataan bahwa headline KLIK pada stiker safety road sesuai dengan tema kampanye. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, mayoritas responden menyatakan Setuju mengenai headline KLIK pada stiker safety road sesuai dengan tema kampanye. Dengan akumulasi jawaban mayoritas sebesar 75,5% yang termasuk kedalam katagori Sangat Setuju dan Setuju, dan 18,1% ragu-ragu maka nilai tersebut berada pada level analisis dengan arah positif (+). C.3.10 Tipografi/Jenis Huruf Headline KLIK Pada Stiker Safety Road Mudah Dibaca Tabel 4.22 Pernyataan 20 Distribusi Frekuensi Data Mengenai Tipografi/Jenis Huruf Headline KLIK Pada Stiker Safety Road Mudah Dibaca Frequency Valid Valid

35 93 Pada tabel 4.22 dapat diketahui bahwa dari 94 responden (100%), terdapat 0 responden (0%) menjawab Sangat Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa headline KLIK pada stiker safety road sesuai dengan tema kampanye, 3 responden (3,2%) menjawab Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa headline KLIK pada stiker safety road sesuai dengan tema kampanye, 12 responden (12,8%) menjawab Ragu-Ragu mengenai pernyataan bahwa headline KLIK pada stiker safety road sesuai dengan tema kampanye, 52 responden (55,3%) menjawab Setuju mengenai pernyataan bahwa headline KLIK pada stiker safety road sesuai dengan tema kampanye, dan 27 responden (28,7%) menjawab Sangat Setuju mengenai pernyataan bahwa headline KLIK pada stiker safety road sesuai dengan tema kampanye. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, mayoritas responden menyatakan Setuju mengenai headline KLIK pada stiker safety road sesuai dengan tema kampanye. Dengan akumulasi jawaban mayoritas sebesar 84% yang termasuk kedalam katagori Sangat Setuju dan Setuju, dan 12,8% ragu-ragu maka nilai tersebut berada pada level analisis dengan arah positif (+). 93

36 94 C.3.11 Headline KLIK Pada Stiker Safety Road Mudah Diingat Tabel 4.23 Pernyataan 21 Distribusi Frekuensi Data Mengenai Headline KLIK Pada Stiker Safety Road Mudah Diingat Frequency Valid Valid Pada tabel 4.23 dapat diketahui bahwa dari 94 responden (100%), terdapat 0 responden (0%) menjawab Sangat Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa headline KLIK pada stiker Safety Road mudah diingat, 2 responden (2,1%) menjawab Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa headline KLIK pada stiker Safety Road mudah diingat, 10 responden (10,6%) menjawab Ragu-Ragu mengenai pernyataan bahwa headline KLIK pada stiker Safety Road mudah diingat, 55 responden (58,5%) menjawab Setuju mengenai pernyataan bahwa headline KLIK pada stiker Safety Road mudah diingat, dan 27 responden (28,7%) menjawab Sangat Setuju mengenai pernyataan bahwa headline KLIK pada stiker Safety Road mudah diingat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, mayoritas responden menyatakan Setuju mengenai headline KLIK pada stiker Safety Road mudah diingat. Dengan akumulasi jawaban mayoritas sebesar 87,2% 94

37 95 yang termasuk kedalam katagori Sangat Setuju dan Setuju, dan 10,6% raguragu maka nilai tersebut berada pada level analisis dengan arah positif (+). C.3.12 Sub-Headline Pakai Helm SNI Dan Pasang Tali Pengunci Pada Stiker Safety Road Sesuai Dengan Tema Kampanye Tabel 4.24 Pernyataan 22 Distribusi Frekuensi Data Mengenai Sub-Headline Pakai Helm SNI Dan Pasang Tali Pengunci Pada Stiker Safety Road Sesuai Dengan Tema Kampanye Frequency Valid Valid Pada tabel 4.24 dapat diketahui bahwa dari 94 responden (100%), terdapat 0 responden (0%) menjawab Sangat Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa Sub-Headline Pakai Helm SNI Dan Pasang Tali Pengunci pada stiker Safety Road sesuai dengan tema kampanye, 3 responden (3,2%) menjawab Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa Sub-Headline Pakai Helm SNI Dan Pasang Tali Pengunci pada stiker Safety Road sesuai dengan tema kampanye, 11 responden (11,7%) menjawab Ragu-Ragu mengenai pernyataan bahwa Sub- Headline Pakai Helm SNI Dan Pasang Tali Pengunci pada stiker Safety Road 95

38 96 sesuai dengan tema kampanye, 58 responden (61,7%) menjawab Setuju mengenai pernyataan bahwa Sub-Headline Pakai Helm SNI Dan Pasang Tali Pengunci pada stiker Safety Road sesuai dengan tema kampanye, dan 22 responden (23,4%) menjawab Sangat Setuju mengenai pernyataan bahwa Sub- Headline Pakai Helm SNI Dan Pasang Tali Pengunci pada stiker Safety Road sesuai dengan tema kampanye, mayoritas responden menyatakan Setuju mengenai Sub-Headline Pakai Helm SNI Dan Pasang Tali Pengunci pada stiker Safety Road sesuai dengan tema kampanye. Dengan akumulasi jawaban mayoritas sebesar 85,1% yang termasuk kedalam katagori Sangat Setuju dan Setuju, dan 11,7% ragu-ragu maka nilai tersebut berada pada level analisis dengan arah positif (+). C.3.13 Tipografi/Jenis Huruf Sub-Headline Pakai Helm SNI Dan Pasang Tali Pengunci Pada Stiker Safety Road Mudah Dibaca Tabel 4.25 Pernyataan 23 Distribusi Frekuensi Data Mengenai Tipografi/Jenis Huruf Sub- Headline Pakai Helm SNI Dan Pasang Tali Pengunci Pada Stiker Safety Road Mudah Dibaca Frequency Valid Valid

39 97 Pada tabel 4.25 dapat diketahui bahwa dari 94 responden (100%), terdapat 0 responden (0%) menjawab Sangat Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa tipografi/jenis huruf sub-headline Pakai Helm SNI Dan Pasang Tali Pengunci pada stiker Safety Road mudah dibaca, 4 responden (4,3%) menjawab Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa tipografi/jenis huruf sub-headline Pakai Helm SNI Dan Pasang Tali Pengunci pada stiker Safety Road mudah dibaca, 19 responden (20,2%) menjawab Ragu-Ragu mengenai pernyataan bahwa tipografi/jenis huruf sub-headline Pakai Helm SNI Dan Pasang Tali Pengunci pada stiker Safety Road mudah dibaca, 51 responden (54,3%) menjawab Setuju mengenai pernyataan bahwa tipografi/jenis huruf sub-headline Pakai Helm SNI Dan Pasang Tali Pengunci pada stiker Safety Road mudah dibaca, dan 20 responden (21,3%) menjawab Sangat Setuju mengenai pernyataan bahwa tipografi/jenis huruf sub-headline Pakai Helm SNI Dan Pasang Tali Pengunci pada stiker Safety Road mudah dibaca, mayoritas responden menyatakan Setuju mengenai tipografi/jenis huruf sub-headline Pakai Helm SNI Dan Pasang Tali Pengunci pada stiker Safety Road mudah dibaca. Dengan akumulasi jawaban mayoritas sebesar 75,6% yang termasuk kedalam katagori Sangat Setuju dan Setuju, dan 20,2% ragu-ragu maka nilai tersebut berada pada level analisis dengan arah positif (+). 97

40 98 C.3.14 Sub-Headline Pakai Helm SNI Dan Pasang Tali Pengunci Pada Stiker Safety Road Mudah Diingat Tabel 4.26 Pernyataan 24 Distribusi Frekuensi Data Mengenai Sub-Headline Pakai Helm SNI Dan Pasang Tali Pengunci Pada Stiker Safety Road Mudah Diingat Frequency Valid Valid Pada tabel 4.26 dapat diketahui bahwa dari 94 responden (100%), terdapat 0 responden (0%) menjawab Sangat Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa sub-headline Pakai Helm SNI Dan Pasang Tali Pengunci pada stiker Safety Road mudah diingat, 7 responden (7,4%) menjawab Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa sub-headline Pakai Helm SNI Dan Pasang Tali Pengunci pada stiker Safety Road mudah diingat, 18 responden (19,1%) menjawab Ragu- Ragu mengenai pernyataan bahwa sub-headline Pakai Helm SNI Dan Pasang Tali Pengunci pada stiker Safety Road mudah diingat, 52 responden (55,3%) menjawab Setuju mengenai pernyataan bahwa sub-headline Pakai Helm SNI Dan Pasang Tali Pengunci pada stiker Safety Road mudah diingat, dan 17 responden (18,1%) menjawab Sangat Setuju mengenai pernyataan bahwa subheadline Pakai Helm SNI Dan Pasang Tali Pengunci pada stiker Safety Road mudah diingat, mayoritas responden menyatakan Setuju mengenai sub-headline Pakai 98

41 99 Helm SNI Dan Pasang Tali Pengunci pada stiker Safety Road mudah diingat. Dengan akumulasi jawaban mayoritas sebesar 73,4% yang termasuk kedalam katagori Sangat Setuju dan Setuju, dan 19,1% ragu-ragu maka nilai tersebut berada pada level analisis dengan arah positif (+). C.3.15 Pesan Cerdas Dan Santun Dijalan, Selamatkan Semua Sesuai Dengan Tema Kampanye Tabel 4.27 Pernyataan 25 Distribusi Frekuensi Data Mengenai Pesan Cerdas Dan Santun Dijalan, Selamatkan Semua Sesuai Dengan Tema Kampanye Frequency Valid Valid Pada tabel 4.27 dapat diketahui bahwa dari 94 responden (100%), terdapat 1 responden (1,1%) menjawab Sangat Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa pesan Cerdas Dan Santun Dijalan, Selamatkan Semua sesuai dengan tema kampanye, 9 responden (9,6%) menjawab Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa pesan Cerdas Dan Santun Dijalan, Selamatkan Semua sesuai dengan tema kampanye, 10 responden (10,6%) menjawab Ragu-Ragu mengenai 99

42 100 pernyataan bahwa pesan Cerdas Dan Santun Dijalan, Selamatkan Semua sesuai dengan tema kampanye, 56 responden (59,6%) menjawab Setuju mengenai pernyataan bahwa pesan Cerdas Dan Santun Dijalan, Selamatkan Semua sesuai dengan tema kampanye, dan 18 responden (19,1%) menjawab Sangat Setuju mengenai pernyataan bahwa pesan Cerdas Dan Santun Dijalan, Selamatkan Semua sesuai dengan tema kampanye, mayoritas responden menyatakan Setuju mengenai pesan Cerdas Dan Santun Dijalan, Selamatkan Semua sesuai dengan tema kampanye. Dengan akumulasi jawaban mayoritas sebesar 78,7% yang termasuk kedalam katagori Sangat Setuju dan Setuju, dan 10,6% raguragu maka nilai tersebut berada pada level analisis dengan arah positif (+). C.3.16 Tipografi/Jenis Huruf Pesan Cerdas Dan Santun Dijalan, Selamatkan Semua Pada Stiker Safety Road Mudah Dibaca Tabel 4.28 Pernyataan 26 Distribusi Frekuensi Data Mengenai Tipografi/Jenis Huruf Pesan Cerdas Dan Santun Dijalan, Selamatkan Semua Pada Stiker Safety Road Mudah Dibaca Frequency Valid Valid

43 101 Pada tabel 4.28 dapat diketahui bahwa dari 94 responden (100%), terdapat 9 responden (9,6%) menjawab Sangat Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa tipografi/jenis huruf pesan Cerdas Dan Santun Dijalan, Selamatkan Semua pada stiker Safety Road mudah dibaca, 14 responden (14,9%) menjawab Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa tipografi/jenis huruf pesan Cerdas Dan Santun Dijalan, Selamatkan Semua pada stiker Safety Road mudah dibaca, 17 responden (18,1%) menjawab Ragu-Ragu mengenai pernyataan bahwa tipografi/jenis huruf pesan Cerdas Dan Santun Dijalan, Selamatkan Semua pada stiker Safety Road mudah dibaca, 36 responden (38,3%) menjawab Setuju mengenai pernyataan bahwa tipografi/jenis huruf pesan Cerdas Dan Santun Dijalan, Selamatkan Semua pada stiker Safety Road mudah dibaca, dan 18 responden (19,1%) menjawab Sangat Setuju mengenai pernyataan bahwa tipografi/jenis huruf pesan Cerdas Dan Santun Dijalan, Selamatkan Semua pada stiker Safety Road mudah dibaca, mayoritas responden menyatakan Setuju mengenai tipografi/jenis huruf pesan Cerdas Dan Santun Dijalan, Selamatkan Semua pada stiker Safety Road mudah dibaca. Dengan akumulasi jawaban mayoritas sebesar 57,4% yang termasuk kedalam katagori Sangat Setuju dan Setuju, dan 18,1% ragu-ragu maka nilai tersebut berada pada level analisis dengan arah positif (+). 101

44 102 C.3.17 Pesan Cerdas Dan Santun Dijalan, Selamatkan Semua Mudah Diingat Tabel 4.29 Pernyataan 27 Distribusi Frekuensi Data Mengenai Pesan Cerdas Dan Santun Dijalan, Selamatkan Semua Mudah Diingat Frequency Valid Valid Pada tabel 4.29 dapat diketahui bahwa dari 94 responden (100%), terdapat 9 responden (9,6%) menjawab Sangat Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa tipografi/jenis huruf pesan Cerdas Dan Santun Dijalan, Selamatkan Semua pada stiker Safety Road mudah diingat, 8 responden (8,5%) menjawab Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa tipografi/jenis huruf pesan Cerdas Dan Santun Dijalan, Selamatkan Semua pada stiker Safety Road mudah diingat, 17 responden (18,1%) menjawab Ragu-Ragu mengenai pernyataan bahwa tipografi/jenis huruf pesan Cerdas Dan Santun Dijalan, Selamatkan Semua pada stiker Safety Road mudah diingat, 45 responden (47,9%) menjawab Setuju mengenai pernyataan bahwa tipografi/jenis huruf pesan Cerdas Dan Santun Dijalan, Selamatkan Semua pada stiker Safety Road mudah diingat, dan 15 responden (16,0%) menjawab Sangat Setuju mengenai pernyataan bahwa 102

45 103 tipografi/jenis huruf pesan Cerdas Dan Santun Dijalan, Selamatkan Semua pada stiker Safety Road mudah diingat, mayoritas responden menyatakan Setuju mengenai tipografi/jenis huruf pesan Cerdas Dan Santun Dijalan, Selamatkan Semua pada stiker Safety Road mudah diingat. Dengan akumulasi jawaban mayoritas sebesar 63,9% yang termasuk kedalam katagori Sangat Setuju dan Setuju, dan 18,1% ragu-ragu maka nilai tersebut berada pada level analisis dengan arah positif (+). C.4 Kognisi (Pengetahuan) C.4.1 Responden Mengerti Informasi/Pesan Yang Berjudul KLIK Yang Disampaikan Melalui Stiker Tabel 4.30 Pernyataan 28 Distribusi Frekuensi Data Mengenai Responden Mengerti Informasi/Pesan Yang Berjudul KLIK Yang Disampaikan Melalui Stiker Frequency Valid Valid Pada tabel 4.30 dapat diketahui bahwa dari 94 responden (100%), terdapat 0 responden (0%) menjawab Sangat Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa responden mengerti informasi/pesan yang berjudul KLIK yang disampaikan 103

46 104 melalui stiker, 3 responden (3,2%) menjawab Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa responden mengerti informasi/pesan yang berjudul KLIK yang disampaikan melalui stiker, 10 responden (10,6%) menjawab Ragu-Ragu mengenai pernyataan bahwa responden mengerti informasi/pesan yang berjudul KLIK yang disampaikan melalui stiker, 60 responden (63,8%) menjawab Setuju mengenai pernyataan bahwa responden mengerti informasi/pesan yang berjudul KLIK yang disampaikan melalui stiker, dan 21 responden (22,3%) menjawab Sangat Setuju mengenai pernyataan bahwa responden mengerti informasi/pesan yang berjudul KLIK yang disampaikan melalui stiker, mayoritas responden menyatakan Setuju mengenai responden mengerti informasi/pesan yang berjudul KLIK yang disampaikan melalui stiker. Dengan akumulasi jawaban mayoritas sebesar 86,1% yang termasuk kedalam katagori Sangat Setuju dan Setuju, dan 10,6% ragu-ragu maka nilai tersebut berada pada level analisis dengan arah positif (+). 104

47 105 C.4.2 Responden Memahami Isi Keseluruhan Informasi/Pesan Yang Disampaikan Melalui Stiker Tabel 4.31 Pernyataan 29 Distribusi Frekuensi Data Mengenai Responden Memahami Isi Keseluruhan Informasi/Pesan Yang Disampaikan Melalui Stiker Frequency Valid Valid Pada tabel 4.31 dapat diketahui bahwa dari 94 responden (100%), terdapat 0 responden (0%) menjawab Sangat Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa responden memahami isi keseluruhan informasi/pesan yang disampaikan melalui stiker, 1 responden (1,1%) menjawab Tidak Setuju mengenai pernyataan bahwa responden memahami isi keseluruhan informasi/pesan yang disampaikan melalui stiker, 12 responden (12,8%) menjawab Ragu-Ragu mengenai pernyataan bahwa responden memahami isi keseluruhan informasi/pesan yang disampaikan melalui stiker, 59 responden (62,8%) menjawab Setuju mengenai pernyataan bahwa responden memahami isi keseluruhan informasi/pesan yang disampaikan melalui stiker, dan 22 responden (23,4%) menjawab Sangat Setuju mengenai pernyataan bahwa responden memahami isi keseluruhan informasi/pesan yang disampaikan melalui stiker, mayoritas responden menyatakan Setuju mengenai responden memahami isi keseluruhan informasi/pesan yang disampaikan melalui 105

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Bidang Studi Visual & Art Communication Fakultas Ilmu Komunikasi. Universitas Mercu Buana.

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Bidang Studi Visual & Art Communication Fakultas Ilmu Komunikasi. Universitas Mercu Buana. PENGARUH TERPAAN MEDIA STIKER KAMPANYE SOSIAL SAFETY ROAD PALANG MERAH INDONESIA (PMI) TERHADAP PERSEPSI PENGENDARA SEPEDA MOTOR UNIVERSITAS MERCU BUANA TAHUN 2012 Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi Palang Merah Indonesia (PMI) merupakan organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi Palang Merah Indonesia (PMI) merupakan organisasi yang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Organisasi Palang Merah Indonesia (PMI) merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang jasa sosial kemanusiaan, membantu korban bencana alam serta pelayanan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1. Sejarah Berdirinya Palang Merah Indonesia Berdirinya Palang Merah di Indonesia sebetulnya sudah dimulai sebelum Perang Dunia II, tepatnya 12 Oktober 1873. Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. badan usaha dan/atau ikut serta dalam suatu badan usaha.

BAB I PENDAHULUAN. badan usaha dan/atau ikut serta dalam suatu badan usaha. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut UU No. 16 Tahun 2001, sebagai dasar hukum positif Yayasan, pengertian yayasan adalah badan hukum yang kekayaannya terdiri dari kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunant. Bemula dari perjalanan bisnis yang Ia lakukan, namun pada. Kota kecil di Italia Utara bernama Solferino pada tahun 1859.

BAB I PENDAHULUAN. Dunant. Bemula dari perjalanan bisnis yang Ia lakukan, namun pada. Kota kecil di Italia Utara bernama Solferino pada tahun 1859. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Palang Merah terbentuk dari situasi sulit di dunia seperti peperangan dan bencana alam. Awal mula terbentuknya Palang Merah yaitu pada abad ke-19, atas prakarsa seorang

Lebih terperinci

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN NASIONAL PMI DI SALATIGA

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN NASIONAL PMI DI SALATIGA LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN NASIONAL PMI DI SALATIGA DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK DIAJUKAN

Lebih terperinci

Merah/Bulan Sabit Merah Internasional

Merah/Bulan Sabit Merah Internasional PMI dan Gerakan Palang Merah/Bulan Sabit Merah Internasional GERAKAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH INTERNASIONAL SEJARAH Pertempuran Solferino 1858 HENRY DUNANT-Menolong korban UN SOUVENIR DE SOLFERINO

Lebih terperinci

-2- Konvensi Jenewa Tahun 1949 bertujuan untuk melindungi korban tawanan perang dan para penggiat atau relawan kemanusiaan. Konvensi tersebut telah di

-2- Konvensi Jenewa Tahun 1949 bertujuan untuk melindungi korban tawanan perang dan para penggiat atau relawan kemanusiaan. Konvensi tersebut telah di TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I KESRA. Kepalangmerahan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 4) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG

Lebih terperinci

PALANG MERAH INDONESIA. BUDI PURWANTO, SSi, MSi

PALANG MERAH INDONESIA. BUDI PURWANTO, SSi, MSi ORGANISASI & MANAJEMEN UMUM PALANG MERAH INDONESIA BUDI PURWANTO, SSi, MSi PALANG MERAH INDONESIA Pengertian Umum : Palang Merah Indonesia (PMI) adalah lembaga sosial kemanusiaan yang netral dan mandiri,

Lebih terperinci

2018, No d, perlu membentuk Undang-Undang tentang Kepalangmerahan; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 Undang-Undang Dasar Negara Repub

2018, No d, perlu membentuk Undang-Undang tentang Kepalangmerahan; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 Undang-Undang Dasar Negara Repub LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.4, 2018 KESRA. Kepalangmerahan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6180) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Palang Merang Indonesia adalah sebuah organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. Dimana setiap kegiatan yang dilakukan

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG LAMBANG PALANG MERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG LAMBANG PALANG MERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG LAMBANG PALANG MERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia

Lebih terperinci

PELAKSANA TUGAS BUPATI SEMARANG

PELAKSANA TUGAS BUPATI SEMARANG 1 PELAKSANA TUGAS BUPATI SEMARANG SAMBUTAN PELAKSANA TUGAS BUPATI SEMARANG PADA ACARA JUMPA BAKTI DAN GEMBIRA (JUMBARA) V PMR PMI TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TANGGAL 2 OKTOBER 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Unit Donor Darah PMI PMI selalu berpegang teguh pada tujuh prinsip dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan sabit merah yaitu kemanusiaan, kesamaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini berkat perkembangan ilmu, teknologi dan juga kehidupan masyarakat, terlihat bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang dapat diselenggarakan banyak macamnya

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG LAMBANG PALANG MERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG LAMBANG PALANG MERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG LAMBANG PALANG MERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Penganugerahan Satyalancana Kebaktian Sosial, Jakarta, 14 Desember 2012 Selasa, 04 Desember 2012

Sambutan Presiden RI pada Penganugerahan Satyalancana Kebaktian Sosial, Jakarta, 14 Desember 2012 Selasa, 04 Desember 2012 Sambutan Presiden RI pada Penganugerahan Satyalancana Kebaktian Sosial, Jakarta, 14 Desember 2012 Selasa, 04 Desember 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PENGANUGERAHAN SATYALANCANA KEBAKTIAN

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KEPALANGMERAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KEPALANGMERAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KEPALANGMERAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kegiatan kemanusiaan berupaya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. respon terhadap penanggulangan bencana sangat berperan penting.

BAB I PENDAHULUAN. respon terhadap penanggulangan bencana sangat berperan penting. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Indonesia merupakan negara dengan intensitas bencana yang cukup tinggi. Bencana alam yang sering terjadi di Indonesia di antaranya seperti gempa bumi, tsunami,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya (Depkes RI, 2004).

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya (Depkes RI, 2004). 1.1. Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN Kesehatan adalah hak azasi dan sekaligus investasi untuk keberhasilan pembangunan kesehatan secara menyeluruh dan berkesinambungan dengan tujuan guna meningkatkan

Lebih terperinci

BUPATI GRESIK PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 10 TAHUN 2014

BUPATI GRESIK PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 10 TAHUN 2014 BUPATI GRESIK PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG BIAYA PENGGANTI PENGOLAHAN DARAH DAN KOMPONEN DARAH DI PALANG MERAH INDONESIA KABUPATEN GRESIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENYESUAIAN BIAYA PENGGANTI PENGOLAHAN DARAH DAN KOMPONEN DARAH DI PALANG MERAH INDONESIA KABUPATEN GRESIK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Keputusan Presiden No. 246 Tahun 1963 menjadikan PMI sebagai satu-satunya

BAB 1 PENDAHULUAN. Keputusan Presiden No. 246 Tahun 1963 menjadikan PMI sebagai satu-satunya BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Keputusan Presiden Republik Indonesia Serikat No. 25 Tahun 1950 dan Keputusan Presiden No. 246 Tahun 1963 menjadikan PMI sebagai satu-satunya organisasi yang ditunjuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi Palang Merah Indonesia (PMI) merupakan organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi Palang Merah Indonesia (PMI) merupakan organisasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang masalah Organisasi Palang Merah Indonesia (PMI) merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang jasa sosial kemanusiaan, membantu korban bencana alam serta pelayanan

Lebih terperinci

PERANGKAT LUNAK PENGAJUAN LOGISTIK DI PMI JAWA BARAT BERBASIS WEB

PERANGKAT LUNAK PENGAJUAN LOGISTIK DI PMI JAWA BARAT BERBASIS WEB PERANGKAT LUNAK PENGAJUAN LOGISTIK DI PMI JAWA BARAT BERBASIS WEB Wiguna Nuansyah 1, Ferra Arik Tridalestari, M.T 2 Konsentrasi Manajemen Informatika, Program Studi Manajemen Informatika PKN LPKIA Jln.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia, tidak hanya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia, tidak hanya perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi saat ini akan sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang mendorong terjadinya perubahan berbagai ilmu, baik dalam kajian ataupun

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Organisasi ini bernama TUNAS INDONESIA RAYA disingkat TIDAR, selanjutnya disebut Organisasi. 2. Organisasi ini

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PALANG MERAH INDONESIA DI KABUPATEN BARITO KUALA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PALANG MERAH INDONESIA DI KABUPATEN BARITO KUALA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO KUALA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PALANG MERAH INDONESIA DI KABUPATEN BARITO KUALA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

Ditetapkan oleh: Musyawarah Nasional XIX Palang Merah Indonesia di Jakarta tanggal Desember 2009

Ditetapkan oleh: Musyawarah Nasional XIX Palang Merah Indonesia di Jakarta tanggal Desember 2009 Ditetapkan oleh: Musyawarah Nasional XIX Palang Merah Indonesia di Jakarta tanggal 21-23 Desember 2009 ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PALANG MERAH INDONESIA Hasil MUNAS PMI XIX PEMBUKAAN Dengan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sama dengan pemerintah Republik Indonesia dalam kegiatan sosial,

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sama dengan pemerintah Republik Indonesia dalam kegiatan sosial, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Palang Merah Indonesia (PMI) merupakan sebuah lembaga independen yang memiliki jaringan dengan Palang Merah Internasional, Palang Merah Indonesia bekerja sama dengan

Lebih terperinci

Setelah proses pembelajaran Pokok Bahasan ini, peserta diharapkan dapat:

Setelah proses pembelajaran Pokok Bahasan ini, peserta diharapkan dapat: A. Pokok Bahasan Organisasi PMI B. Sub Pokok Bahasan 1. Mandat PMI 2. Visi dan misi PMI 3. Rencana strategis 4. Program PMI 5. Permasalahan Organisasi 6. Peraturan Organisasi 7. Petunjuk Pelaksanaan (Juklak)

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM KORPS SUKARELA PALANG MERAH INDONESIA KOTA YOGYAKARTA. Ditetapkan oleh:

PEDOMAN UMUM KORPS SUKARELA PALANG MERAH INDONESIA KOTA YOGYAKARTA. Ditetapkan oleh: PEDOMAN UMUM KORPS SUKARELA PALANG MERAH INDONESIA KOTA YOGYAKARTA Ditetapkan oleh: Musyawarah Luar Biasa Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Kota Yogyakarta di Yogyakarta 4-5 Februari 2012 Daftar Isi

Lebih terperinci

2017, No Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169); 2. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Te

2017, No Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169); 2. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Te BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.105, 2017 KEMHAN. Pelibatan TNI. Pencarian dan Pertolongan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELIBATAN TENTARA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Darah adalah komponen penting dalam tubuh yang membawa nutrisi dan oksigen ke semua organ tubuh, termasuk organ vital seperti otak, jantung, ginjal, paru-paru,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Darah merupakan salah satu komponen penting dalam tubuh manusia. Kekurangan darah berarti menghambat kerja organ di dalam tubuh. Ada banyak musibah seperti kecelakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kecerdasan, kepribadian, pengendalian diri serta keterampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kecerdasan, kepribadian, pengendalian diri serta keterampilan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana pengembangan potensi diri dalam meningkatkan kecerdasan, kepribadian, pengendalian diri serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1. Sejarah Berdirinya PMI Berdirinya Palang Merah di Indonesia sebenarnya sudah dimulai sejak masa sebelum Perang Dunia Ke-II. Saat itu, tepatnya pada tanggal 21 Oktober

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN JUMPA BAKTI GEMBIRA (JUMBARA) PMR MADYA DAN WIRA PMI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2014

PETUNJUK PELAKSANAAN JUMPA BAKTI GEMBIRA (JUMBARA) PMR MADYA DAN WIRA PMI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2014 PETUNJUK PELAKSANAAN JUMPA BAKTI GEMBIRA (JUMBARA) PMR MADYA DAN WIRA PMI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2014 A. Pendahuluan Generasi muda merupakan kader-kader pemimpin masa depan bangsa. Dalam rangka menyiapkan

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI Pd Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Kary tgl 17 Des. 2013, di Jkt Selasa, 17 Desember 2013

Sambutan Presiden RI Pd Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Kary tgl 17 Des. 2013, di Jkt Selasa, 17 Desember 2013 Sambutan Presiden RI Pd Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Kary tgl 17 Des. 2013, di Jkt Selasa, 17 Desember 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PENGANUGERAHAN TANDA KEHORMATAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Identitas Responden Sebelumnya akan dijelaskan dahulu karakteristik responden yang meliputi usia, jumlah anak yang dimiliki, dan pendidikan terakhir.

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2005 TENTANG BADAN KOORDINASI NASIONAL PENANGANAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2005 TENTANG BADAN KOORDINASI NASIONAL PENANGANAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2005 TENTANG BADAN KOORDINASI NASIONAL PENANGANAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern saat ini, bidang transportasi berperan penting dalam kesejahteraan masyarakat untuk mendukung mobilititas sehari - hari. Dalam beberapa tahun terakhir,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Organisasi ini bernama TUNAS INDONESIA RAYA disingkat TIDAR, selanjutnya disebut Organisasi. 2. Organisasi ini

Lebih terperinci

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN PUBLIC SAFETY CENTER 119 JAMBI EMERGENCY SERVICES KOTA JAMBI Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Perwujudan Prinsip Kemanusiaan oleh Anggota Palang Merah Remaja di SMA Negeri 1 Rembang Purbalingga Jawa Tengah

Perwujudan Prinsip Kemanusiaan oleh Anggota Palang Merah Remaja di SMA Negeri 1 Rembang Purbalingga Jawa Tengah Perwujudan Prinsip Kemanusiaan oleh Anggota Palang Merah Remaja di SMA Negeri 1 Rembang Purbalingga Jawa Tengah Eman Ferisa dan Sumaryati Prodi PPKn FKIP Universitas Ahmad Dahlan Jl. Pramuka No. 42 Sidikan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2005 TENTANG BADAN KOORDINASI NASIONAL PENANGANAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2005 TENTANG BADAN KOORDINASI NASIONAL PENANGANAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 83 TAHUN 2005 TENTANG BADAN KOORDINASI NASIONAL PENANGANAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa secara geografis Indonesia merupakan daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini sumber daya manusia mempunyai kedudukan penting bagi sebuah organisasi atau perusahaan. Sumber daya manusia dalam hal ini merupakan karyawan yang

Lebih terperinci

SUSUNAN ANGGARAN DASAR K O B R A KOMANDO BERSAMA RAKYAT MUKADIMAH

SUSUNAN ANGGARAN DASAR K O B R A KOMANDO BERSAMA RAKYAT MUKADIMAH SUSUNAN ANGGARAN DASAR K O B R A KOMANDO BERSAMA RAKYAT MUKADIMAH Bahwa cita-cita luhur Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah untuk melindungi

Lebih terperinci

mei s doc Sejarah Singkat PMI Keppres No. 25 Tahun 1950 Keppres No. 246 Tahun 1963 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)

mei s doc Sejarah Singkat PMI Keppres No. 25 Tahun 1950 Keppres No. 246 Tahun 1963 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Sejarah Singkat PMI mei s doc Upaya pendirian organisasi Palang Merah Indonesia sudah dimulai semenjak sebelum Perang Dunia ke II oleh Dr. RCL Senduk dan Dr. Bahder Djohan, dimana sebelumnya telah ada

Lebih terperinci

PANDUAN TANDA KECAKAPAN PMR UNTUK MARKAS CABANG PMI

PANDUAN TANDA KECAKAPAN PMR UNTUK MARKAS CABANG PMI PANDUAN TANDA KECAKAPAN PMR UNTUK MARKAS CABANG PMI PANDUAN TANDA KECAKAPAN PMR UNTUK MARKAS CABANG PMI 2009 Panduan Tanda Kecakapan Palang Merah Remaja Untuk Markas Cabang PMI Edisi I. Jakarta: Mei 2009

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 62 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian bahwa dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui pengaruh terpaan iklan Coffee Good Day Freeze

Lebih terperinci

Pada penelitian ini dilakukan kajian terhadap PMI cabang Kabupaten Demak yang dalam penyeleksian calon pendonor darah masih dilakukan

Pada penelitian ini dilakukan kajian terhadap PMI cabang Kabupaten Demak yang dalam penyeleksian calon pendonor darah masih dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap warga negara mempunyai Hak Asasi Manusia seperti yang disebutkan dalam Undang Undang Dasar Republik Indonesia, salah satu hak asasi tersebut adalah hak memperoleh

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, penulis memperoleh beberapa temuan penelitian yang kemudian dijadikan dasar untuk menarik kesimpulan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PEMERINTAH KOTA SURABAYA SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa dalam upaya

Lebih terperinci

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN PENGGUNAAN BERAS REGULER UNTUK KORBAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang :, a. bahwa untuk memberikan perlindungan sosial terhadap masyarakat

Lebih terperinci

ISBN : Disusun atas dukungan: International Federation Red Cross and Red Crescent Societies

ISBN : Disusun atas dukungan: International Federation Red Cross and Red Crescent Societies ISBN :978-979-3575-46-9 Disusun atas dukungan: International Federation Red Cross and Red Crescent Societies Donor Darah Selamatkan Jiwa Jenis Golongan Darah Aglotinogen/Antigen (terdapat dalam sel darah

Lebih terperinci

Mukadimah. Anggaran Dasar Ruby Owners Club Munas III Hal : 1

Mukadimah. Anggaran Dasar Ruby Owners Club Munas III Hal : 1 Mukadimah Pada tanggal 11 Januari 2009, beberapa pemilik sepeda motor Kaisar Ruby yang mempunyai kesamaan tekad, prinsip, visi dan misi mengadakan pertemuan dan sepakat untuk membentuk perkumpulan kendaraan

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN EMERGENCY MEDICAL SERVICES SYSTEM (EMSS) DI WILAYAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI SMASH INDONESIA

ANGGARAN DASAR ASOSIASI SMASH INDONESIA ANGGARAN DASAR ASOSIASI SMASH INDONESIA BAB I NAMA DAN PENGERTIAN ORGANISASI ASOSIASI SMASH INDONESIA Pasal 1 Organisasi Ini Bernama Asosiasi Smash Indonesia Yang Selanjutnya Disingkat ASI Pasal 2 Asosiasi

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2000 TENTANG BADAN KESATUAN BANGSA PROPINSI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 1 TAHUN 2005 SERI : E PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 1 TAHUN 2005

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 1 TAHUN 2005 SERI : E PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 1 TAHUN 2005 BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 1 TAHUN 2005 SERI : E PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG : PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN PELAKSANA PENANGGULANGAN BENCANA DAN

Lebih terperinci

\f? + Palang. ffi PMI W PMI W PMI W PMI + PMI W PMI W PMI W PMI PAMERAN 70 TAHUN PALANG MERAH INDONESIA. Indonesia. Merah W PMI W PMI W PMI ~

\f? + Palang. ffi PMI W PMI W PMI W PMI + PMI W PMI W PMI W PMI PAMERAN 70 TAHUN PALANG MERAH INDONESIA. Indonesia. Merah W PMI W PMI W PMI ~ \f? + Palang Merah Indonesia PAMERAN 70 TAHUN PALANG MERAH INDONESIA MUSEUM NASIONAL, 10-17 SEPTEMBER 2015 W PMI W PMI W PMI ~ PMI W PMI W PMI W PMI ~ + PMI W PMI W PMI W PMI MI W PMI W PMI W PMI W PMI

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA www.pmi.or.id ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA Markas Pusat Palang Merah Indonesia Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96, Jakarta 12970 - Indonesia Telp. +62 21 7992325, Fax. +62 21 7995188 Email: pmi@pmi.or.id

Lebih terperinci

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun BUPATI SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SANGGAU NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

Lebih terperinci

EVALUASI 6 BULAN PEMERINTAHAN JOKOWI-JK: Ini PESAN dari Rakyat untuk JOKOWI - JK. Periode Survei: April /05/ METODOLOGI

EVALUASI 6 BULAN PEMERINTAHAN JOKOWI-JK: Ini PESAN dari Rakyat untuk JOKOWI - JK. Periode Survei: April /05/ METODOLOGI EVALUASI 6 BULAN PEMERINTAHAN JOKOWI-JK: Ini PESAN dari Rakyat untuk JOKOWI - JK Periode Survei: 24-30 April 2015 11/05/2015 1 METODOLOGI Jumlah Responden & Margin of Error : 450 responden dengan Margin

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. human trafficking di Indonesia yang berkedok dengan menjadi TKI di luar negeri

BAB V KESIMPULAN. human trafficking di Indonesia yang berkedok dengan menjadi TKI di luar negeri BAB V KESIMPULAN Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kondisi human trafficking di Indonesia yang berkedok dengan menjadi TKI di luar negeri masih banyak terjadi, walaupun dengan

Lebih terperinci

1. NAMA KEGIATAN Kegiatan lomba kepalangmerahan tingkat Madya dan Wira se-kabupaten Blitar ini kami sebut Satgana Cup III 2014.

1. NAMA KEGIATAN Kegiatan lomba kepalangmerahan tingkat Madya dan Wira se-kabupaten Blitar ini kami sebut Satgana Cup III 2014. 1 1. NAMA KEGIATAN Kegiatan lomba kepalangmerahan tingkat Madya dan Wira se-kabupaten Blitar ini kami sebut Satgana Cup III 2014. 2. TEMA KEGIATAN Tema Satgana Cup III tahun 2014 adalah Cheerful, Smart,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Uraian ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I BAB II PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...

Lebih terperinci

KUESIONER. Identitas Responden

KUESIONER. Identitas Responden KUESIONER Saya, Benny Ferdiansyah. Saya sedang mengadakan penelitian yang diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1) Ilmu Komunikasi, dengan judul penelitian : Sejauhmana Tingkat

Lebih terperinci

Bab 2. Data dan Analisa

Bab 2. Data dan Analisa Bab 2 Data dan Analisa 2.1 Palang Merah Indonesia Berdirinya Palang Merah di Indonesia sebenarnya sudah dimulai sejak masa sebelum Perang Dunia Ke-II. Saat itu, tepatnya pada tanggal 21 Oktober 1873 Pemerintah

Lebih terperinci

BAB III NAMA, WAKTU DAN TEMPAT

BAB III NAMA, WAKTU DAN TEMPAT PETUNJUK PELAKSANAAN TEMU GERAK DAN AKTIVITAS PALANG MERAH REMAJA (TEGAK PMR) VI TINGKAT WIRA SE-JAWA TIMUR 2017 KSR-PMI UNIT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG TEMA: SMART IN ACTION, SHARE HAPPINESS AND

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. darah manusia yang umum dikenal, dan merupakan penggolongan darah yang

BAB I PENDAHULUAN. darah manusia yang umum dikenal, dan merupakan penggolongan darah yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Darah merupakan bagian yang sangat penting dalam tubuh manusia begitu juga dalam hal penggolongan darah manusia dimana terdapat 4 (empat) golongan darah manusia yang

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA SALINAN

WALIKOTA SURABAYA SALINAN SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PENDIRIAN POLITEKNIK KOTA MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PENDIRIAN POLITEKNIK KOTA MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, SALINAN NOMOR 1/E, 2009 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PENDIRIAN POLITEKNIK KOTA MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan

Lebih terperinci

penggunaan logo baru Panduan penggunaan logo baru Panduan KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 1

penggunaan logo baru Panduan penggunaan logo baru Panduan KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 1 K E M E N T E R I A N P E R I N D U S T R I A N P U S A T K O M U N I K A S I P U B L I K 2 0 1 1 1 K E M E N T E R I A N P E R I N D U S T R I A N 2 P U S A T K O M U N I K A S I P U B L I K 2 0 1 1 +

Lebih terperinci

PENJABAT BUPATI SEMARANG SAMBUTAN PENJABAT BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENCANANGAN BULAN DANA PMI KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

PENJABAT BUPATI SEMARANG SAMBUTAN PENJABAT BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENCANANGAN BULAN DANA PMI KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 1 PENJABAT BUPATI SEMARANG SAMBUTAN PENJABAT BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENCANANGAN BULAN DANA PMI KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 TANGGAL 4 NOVEMBER 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG TIM KOORDINASI REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI WILAYAH PASCA BENCANA GEMPA BUMI DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KONVENSI DASAR ILO dan PENERAPANNYA DI INDONESIA

KONVENSI DASAR ILO dan PENERAPANNYA DI INDONESIA KONVENSI DASAR ILO dan PENERAPANNYA DI INDONESIA Disampaikan pada acara : Pelatihan Teknis Calon Hakim Ad-Hoc Perselisihan Hubungan Industrial Pada Pengadilan Hubungan Industrial dan Mahkamah Agung Hotel

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 82 / HUK / 2006 TENTANG TARUNA SIAGA BENCANA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 82 / HUK / 2006 TENTANG TARUNA SIAGA BENCANA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 82 / HUK / 2006 TENTANG TARUNA SIAGA BENCANA Menimbang Mengingat : : MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa penanggulangan bencana bukan saja merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. York pada tanggal 30 Mei Pada tanggal 17 Agustus tahun yang sama,

BAB I PENDAHULUAN. York pada tanggal 30 Mei Pada tanggal 17 Agustus tahun yang sama, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecelakaan sepeda motor yang tercatat pertama kali terjadi di New York pada tanggal 30 Mei 1896. Pada tanggal 17 Agustus tahun yang sama, tercatat terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu bentukpenelitian yang ditujukan untuk mendeskriptifkan fenomena

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB II DATA DAN ANALISA BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data & Informasi yang diperlukan untuk mendukung projek tugas akhir ini diperoleh dari sumber : 1. Tinjauan pustaka : melalui media buku, brosur, dan internet. 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ataupun badan dapat terjadi atas bantuan publikasi. Publikasi adalah sarana

BAB I PENDAHULUAN. ataupun badan dapat terjadi atas bantuan publikasi. Publikasi adalah sarana BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.1.1 Latar Belakang Umum Publikasi dalam sebuah lembaga sangat penting. Keberhasilan sebuah lembaga ataupun badan dapat terjadi atas bantuan publikasi. Publikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Sejarah Singkat Kmenenterian Dalam Negeri

BAB III METODE PENELITIAN Sejarah Singkat Kmenenterian Dalam Negeri BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Kmenenterian Dalam Negeri Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia disingkat Kemendagri RI adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan kendaraan, salah satunya berupa kendaraan bermotor. Semakin meningkatnya penggunaan alat transportasi maka akan

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan kendaraan, salah satunya berupa kendaraan bermotor. Semakin meningkatnya penggunaan alat transportasi maka akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era yang semakin modern ini manusia tidak dapat lepas dari penggunaan kendaraan, salah satunya berupa kendaraan bermotor sebagai penunjang mobilitas dan alat transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan catatan korban dari usia 15 hingga 19 tahun yang tertinggi mencapai 3.841

BAB I PENDAHULUAN. dengan catatan korban dari usia 15 hingga 19 tahun yang tertinggi mencapai 3.841 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia saat ini alat transportasi dengan jumlah terbanyak adalah sepeda motor dapat dilihat dari data AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia)

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2005 TENTANG BADAN KOORDINASI NASIONAL PENANGANAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2005 TENTANG BADAN KOORDINASI NASIONAL PENANGANAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2005 TENTANG BADAN KOORDINASI NASIONAL PENANGANAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa secara

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1,24 juta jiwa meninggal dunia dan sekitar 50 juta jiwa mengalami luka berat dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1,24 juta jiwa meninggal dunia dan sekitar 50 juta jiwa mengalami luka berat dan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecelakaan Lalu Lintas (KLL) merupakan masalah global seiring dengan terjadinya pergeseran pola penyakit dari penyakit menular ke penyakit tidak menular. Banyaknya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN PONOROGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA-AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS-AIPA PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA-AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS-AIPA PEMBUKAAN ANGGARAN DASAR ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA-AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS-AIPA PEMBUKAAN Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara demokrasi yang semakin maju menuju

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. Unit Pusat

BAB I PENDAHULUAN. nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. Unit Pusat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Palang Merah Indonesia (PMI) adalah sebuah organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. Unit Pusat dari

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT Disampaikan Dalam Rangka Peringatan Hari Korban Kecelakaan Lalu Lintas Sedunia Tahun 2012

KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT Disampaikan Dalam Rangka Peringatan Hari Korban Kecelakaan Lalu Lintas Sedunia Tahun 2012 KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT Disampaikan Dalam Rangka Peringatan Hari Korban Kecelakaan Lalu Lintas Sedunia Tahun 2012 Oleh: Ir. HOTMA SIMANJUNTAK, Ms.Tr Direktur Keselamatan Transportasi Darat Direktorat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Darah merupakan komponen yang sangat penting bagi tubuh manusia yang berfungsi mengantarkan zat-zat dan oksigen ke jaringan-jaringan tubuh. Persediaan darah di Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Lampung

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Lampung 43 BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Profil Palang Merah Indonesia (PMI) 1. Sejarah Singkat Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Lampung Secara geografis, provinsi Lampung terletak diujung pulau Sumatera

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Lalu lintas jalan merupakan sarana masyarakat yang memegang peranan penting

I. PENDAHULUAN. Lalu lintas jalan merupakan sarana masyarakat yang memegang peranan penting 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lalu lintas jalan merupakan sarana masyarakat yang memegang peranan penting dalam memperlancar pembangunan yang pemerintah laksanakan, karena merupakan sarana untuk masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aman dalam berkendara, bukanlah sebuah slogan sebuah instansi

BAB I PENDAHULUAN. Aman dalam berkendara, bukanlah sebuah slogan sebuah instansi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aman dalam berkendara, bukanlah sebuah slogan sebuah instansi pemerintah atau iklan dari merek kendaraan ternama. Aman dalam berkendara, adalah sebuah kalimat yang

Lebih terperinci

JUMBARA PMR DAN TEMU KARYA RELAWAN PALANG MERAH INDONESIA TINGKAT DAERAH KALIMANTAN BARAT (JUMTEK 2010 PMI KALBAR) Sungai Ambawang, 5 10 Oktober 2010

JUMBARA PMR DAN TEMU KARYA RELAWAN PALANG MERAH INDONESIA TINGKAT DAERAH KALIMANTAN BARAT (JUMTEK 2010 PMI KALBAR) Sungai Ambawang, 5 10 Oktober 2010 JUMBARA PMR DAN TEMU KARYA RELAWAN PALANG MERAH INDONESIA TINGKAT DAERAH KALIMANTAN BARAT (JUMTEK 2010 PMI KALBAR) Sungai Ambawang, 5 10 Oktober 2010 Pendahuluan Jumbara (JUMpa BAkti gembira) dan Temu

Lebih terperinci