BAB II. Pengukuran ph dalam suatu industri sangat penting peranannya, termasuk
|
|
- Shinta Oesman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Tingkat Asam Dan Basa Secara Kimia Simbol ph melambangkan keasaman atau alkali dari solution. Simbol ph merupakan sebuah ukuran dari semua kunci bahan larutan asam dan dasar konsentrasi ion hidrogen. Pengukuran ph dalam suatu industri sangat penting peranannya, termasuk dalam pembuatan bubur kayu yang akan diproses menjadi pulp (bubur kertas), adapun manfaat dari pengukuran ph tersebut antara lain : 1. Menghasilkan operasi yang tepat dalam memantau pengaruh SO2 di menara pendingin dan cairan panas dalam sistem akumulator. 2. Mencegah korosi (pengkaratan) pada peralatan dengan mempertahankan ph pada kondisi netral, seperti mempertahankan ph ClO2 di menara pemutih pada posisi netral. 3. Mencegah seluruh reaksi kimia yang berada pada kondisi ph optimum yang rendah, seperti pada menara D1 Dan D2 yang merupakan tempat pemutih bubur kayu. 4. Membantu operator dalam mencegah kondisi ph dibawah batas yang diinginkan, sehingga didapatkan proses operasi yang lebih hemat. 5. Membantu dalam pengaturan kondisi basa atau kondisi asam dalam proses operasi produksi. 6. Mengendalikan ph dari senyawa kimia yang akan dibuang ke sungai.
2 Dari manfaat pengukuran ph tesebut dapat diketahui dari Gambar 2.1, skala ph yang menunjukkan keasaman atau kebasaan dari cairan-cairan yang biasa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Basa Tinggi 13 Netral Asam Tinggi 11 Household ammonia ( 10% ) 10 Milk of Magnesia 9 Sea Water 8 7 Pure water 6 5 Milk 4 Beer 3 vinegar (4%) 2 Limon Juice % Sulfuric acid Gambar 2.1 Skala ph keasaman atau kebasaan dari cairan-cairan yang biasa dijumpai Prinsip Umum Asam Dan Basa Hubungan antara ph dan konsentrasi ion H (Hidrogen) dinyatakan sebagai berikut: - Log 10 [H] = ph...(2.1) Dimana [H] = molalitas dari ion hidrogen. Dengan memperhatikan air bersih, hasil dari kebanyakan OH - dan H + dari air adalah dan jumlah H + dan OH - adalah sama. sebab itu [H + ] = [OH - ] = 10-7, atau ph air adalah 7. Jadi, ph adalah netral. Untuk pengukuran ph suatu baterai terdiri dari satu batang elektroda dan tanda elektroda yang digunakan.
3 Pada tahun 1909, Sorenson mengusulkan bahwa keadaan ph diambil dari konsentrasi ion hidrogen untuk menggambarkan tingkat keasaman. Ia mendefinisikan ph sebagai negatif logaritma dari konsentrasi ion hidrogen atau sebagai logaritma yang berbanding terbalik dari konsentrasi ion hidrogen. (ph =log 1 ( H ) )...(2.2) Jika konsentrasi ion hidrogen = 1/10 x, maka ph menjadi 7. Ion Hidrogen Nilai ph Gram/liter Asam Basa Skal Nilai ph VS Tabel konsentrasi ion Hidrogen
4 2.2 Kekuatan Asam Dan Basa Menurut teori Arrhenius, suatu zat dikatakan asam bila zat tersebut dalam air dapat menghasilkan ion H +, banyak sedikitnya ion H + dalam larutan asam menentukan besar kecilnya derajat keasaman larutan tersebut. Asam-asam kuat seperti HCI, H 2 SO 4 atau HNO 3 dalam air akan terionisasi sempurna. Sedangkan asam lemah seperti CH 3 COOH, H 3 PO 4 dan HCN dalam air hanya sedikit yang terionisasi. Oleh karena itu ion H + dalam larutan asam lemah kecil. Ukuran kekuatan asam dinyatakan dengan ketetapan asam yang dinyatakan dengan notasi Ka yang merupakan hasil bagi dari kebanyakan konsentrasi ion-ion H + dan sisa asam dengan konsentrasi asam yang tidak terionisasi. Menurut penelitian yang akurat, diketahui bahwa air (H 2 O) ternyata memiliki sedikit sifat elektrolit. Dengan kata lain air dapat juga terionisasi menghasilkan ion H + dan ion OH -, dengan harga α yang sangat kecil sekali, yaitu, 1.32 x H 2 O H + + OH -...(2.2) Perhitungan yang sangat cermat menunjukkan bahwa dalam 1 liter air murni terdapat ion H dan ion OH masing-masing sebanyak mol atau [H + ] = [OH - ] = 10-7 mol...(2.3) Hasil kali [H] dan [OH] dalam air selalu konstan, dan disebut tetapan air (Kw) Kw = [H + ] [OH - ] = (2.4) Mengacu pada teori Arrhenius, dalam air asam akan terionisasi menjadi ion H + dan ion sisa asam. Misalkan : larutan H 2 SO 4 dalam air bersifat asam,
5 karena dalam larutan terjadi pelepasan ion H + menurut reaksi: H 2 SO 4 2 H + + SO 4 (2.5) Sedangkan suatu zat dikatakan basa apabila zat dalam air dapat melepaskan ion hidroksi (OH - ). Misalkan : larutan Ca(OH) 2 dalam air bersifat basa, karena dalam larutan terjadi pelepasan OH - menurut reaksi: Ca(OH) 2 Ca 2 + 2OH - (2.6) Setelah masing-masing konsentrasi dipangkatkan dengan koefisiennya pada persamaan reaksi yang bersangkutan, maka pada reaksi ioniasi asam dan basa pun merupakan reaksi kesetimbangan (jika α =1), maka dapat ditentukan harga tetapan kesetimbangannya. Untuk reaksi kesetimbangannya ionisasi asam dinyatakan dengan Ka dan untuk basa dinyatakan dengan Kb. Asam kuat ialah asam yang dalam air mengalami ionisasi sempurna (α =1). Sehingga dalam larutan asam kuat tidak lagi terdapat molekul-molekul asamnya, melainkan hanya ion-ion H + dan ion-ion sisa asam saja yang ada. Maka pada asam kuat, harga Ka-nya sangat besar. Basa kuat ialah basa yang dalam air mengalami ionisasi sempurna (α =1). Dalam larutan basa kuat tidak terdapat molekul-molekul basanya, melainkan hanya ion-ion logam dan ion-ion hidroksil saja yang ada. Maka harga Kb basa kuat sangat besar. Asam lemah ialah asam yang dalam air mengalami ionisasi sebagai (α = kecil). Asam lemah mempunyai harga Ka yang kecil. Makin kecil harga α asam lemah, makin kecil bila harga Ka-nya. Karena harga α untuk asam lemah sangat kecil maka, 1 α dianggap = 1, jadi: α = Ka / a...(2.7)
6 Basa lemah ialah basa yang dalam air mengalami ionisasi sebagian (α = kecil). Basa lemah mempunyai harga Kb yang kecil. Makin kecil harga α dari basa lemah, maka makin kecil pula harga Kb-nya. Harga α untuk basa lemah sangat kecil, maka 1 α dianggap = 1. sehingga persamaan menjadi: Kb = b α 2 atau α 2 = Kb, jadi α 2 = Kb / b...(2.8) 1 b Dimana : Ka : Reaksi kesetimbangan ionisasi asam Kb : Reaksi kesetimbangan ionisasi basa. α : Reaksi kesetimbangan. 2.3 Penentuan ph Secara Eksperimen Dalam berbagai keadaan menentukan ph larutan secara eksperimen sangat penting untuk dilakukan, hal ini sesuai dengan tingkat ketelitian yang dibutuhkan, Berikut instrument-instrumen yang digunakan dalam penentuan ph secara eksperimen, Diantaranya adalah : Pemakaian Indikator dan Kertas Uji Indikator Indikator adalah suatu larutan yang warnanya berbeda-beda sesuai dengan konsentrasi ion hidrogen, indikator asam atau basa yang tidak berdisosiasi mempunyai warna yanh berbeda dengan hasil disosiasinya, dalam hal ini indikatornya adalah suatu asam, dimana menurut kesetimbangan : Hind H + Ind...(2.9) Jika indikator tersebut ditambahkan suatu larutan asam yang mengandung ion-ion hidrogen dalam jumlah besar, maka kesetimbangannya akan bergeser ke arah kiri, dimana warna asam indikator yang tidak terdisosiasi menjadi kelihatan. Apabila
7 larutan tersebut menjadi basa, yaitu dengan menghilangkan ion-ion hidrogennya, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah pembentukan anion indikator dan warna larutan tersebut akan ikut berubah, perubahan warna terjadi dalam daerah ph yang sempit. Pada percobaan sepotong kertas saring yang berbentuk pita yang kecil, atau dengan lempengan uji ber cat (spot tes), kita teteskan setetes indikator, lalu ditambahkan dengan setetes larutan uji, dan selanjutnya kita amati perubahan warnanya. Warna biru timol menunjukkan warna kuning, sedangkan jingga metil berwarna merah, dengan demikian dapat di ukur ph larutannya adalah 2.8 dan 3.1. Beberapa indikator dapat dicampurkan secara bersamaan untuk memperoleh indikator universal, dan dengan indikator ini ph larutan dapat ditentukan dengan uji tunggal, Indikator universal menunjukkan warna yang berbeda sesuai dengan larutan dan hasil pengukurannya. Komposisi campuran indikator umumnya tidak dapat diketahui, tetapi suatu kertas warna yang mudah dipakai diberikan bersama strip kertas itu, Dengan bantuan kertas ph dapat ditentukan dengan mudah besaran ph, yaitu dengan membandingkan warna kertas strip dengan warna yang diperlihatkan pada kertas warna, maka ketelitian besaran ph dapat ditentukan antara satuan ph dalam jangka ph 1-11 Untuk uji ini pada kertas lakmus akan menunjukkan warna merah bila larutan nya asam, dan akan berwarna biru bila larutan tersebut basa, pada kondisi asam besaran ph antara 0-6, dan bila basa besarannya antara 8-14, dan bila netral maka besarannya akan menunjukkan angka 7.
8 2.3.2 Penentuan ph Secara Kalorimetri Pembuatan larutan-larutan baku pembanding adalah pekerjaan yang rumit dan butuh waktu lama, namun dapat dipersingkat dengan memekai metode warna baku permanen dan alatnya disebut komparator, dimana alat ini dilengkapi dengan kompartemen-komparteman rendah dan dapat diletakkan tabung uji kecil atau sel kaca persegi panjang. Penentuan ph dari larutan dilakukan dengan suatu indikator universal atau indikator kasar dan dengan kertas uji indikator, dan kemudian indikator yang cocok disisipkan kedalam komparator, dalam komparator dapat juga dipakai teknik Walpole yaitu dengan cara menyisipkan blanko yang mengandung larutan, Hasil yang dicapai memiliki ketelitian sampai 0.2 satuan ph Penentuan ph Secara Potensiometri Cara yang paling mudah dan tepat untuk mengukur ph adalah dengan menggunakan pengukuran tegangan gerak elektrik, Bila suatu sel elektrokimia yang mengandung larutan yang belum diketahui ph nya sebagai elektrolit dan dua buah elektroda jika telah dikalibrasi dengan baik dengan suatu buffer yang sesuai dan diketahui ph nya, maka ph larutan yang tidak di ketahui itu dapat di baca langsung dari skala pembacaan. Elektroda yang dipakai untuk membentuk sel elektrokimia ada dua jenis yang pertama elektroda indikator, elektroda ini mendapat potensial yang bergantung pada ph larutan, contohnya adalah elektroda dari kaca dipakai sebagai elektroda indikator, elektroda yang kedua adalah elektroda pembanding (referensi) yang mempunyai potensial yang tetap dan tidak bergantung pada ph larutan, kedua elektroda yang
9 dipakai untuk membentuk sel elektrokimia tersebut mempunyai peranan yang berbeda dalam pengukuran, dan harus dipilih sesuai dengan peranan dan kegunaanya. Adapun kegunaan elektroda yang memiliki tipe terpisah dalam industri antara lain : 1. Mengukur elektroda yang menghasilkan tegangan yang seimbang dengan konsentrasi ion hidrogen. 2. Membantu sebagai sumber tegangan yang konstan sebagai hasil dari pengukuran elektroda pembanding. Tabung elektroda lambat laun akan berguna untuk proses kerja industri tertentu, keistimewaannya terdiri dari suatu penutup kaca khusus yang dirancang untuk sensitivitas ion hidrogen dan disebut dengan elektroda kaca. Agar elektroda kaca bekerja dengan baik, elektroda kaca harus basah dan dalam keadaan mengambang, maka elektroda elektroda kaca harus dijaga agar selalu tercelup dalam air atau dalam asam encer, elektroda kaca ini sangat cocok untuk pengukuran ph teliti dalam skala ph antara 2 sampai11. Elektroda kalomel pada dasarnya adalah elektroda mercurium (raksa), yang potensial elektrodanya bergantung pada konsentrasi ion mercurium, dalam elektroda kalomel jenuh dipakai larutan kalium klorida yang jenuh, kejenuhan dipertahankan dengan menaruh kristal KCL yang belum larut. ph meter adalah suatu voltmeter elektronik dengan resistansi input yang tinggi, alat ini umumnya menggunakan listrik dari jaringan utama, dan memiliki sumber tegangan dan penyearah arus.
10 2.4 Pengertian Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah proses pengaturan atau pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variable, parameter) sehingga berada pada suatu harga tertentu. Secara umum sistem kontrol dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Dengan operator manual dan otomatis. 2. Rangkaian tertutup (closed-loop) dan rangkaian terbuka (open-loop). 3. Kontiniu (analog) dan diskontiniu (digital). 4. Servo dan Regulator Sistem Pengontrolan Manual Pengontrolan secara manual adalah Pengontrolan (pengawasan dan pengukuran) dilakukan oleh manusia yang bertindak sebagai operator Sistem Pengontrolan Otomatis Pengontrolan secara otomatis adalah pengontrolan yang dilakukan oleh mesinmesin atau peralatan yang bekerja secara otomatis dan operasinya dibawah pengawasan manusia Rangkaian Terbuka Sistem kendali rangkaian terbuka (open loop control system) merupakan sistem kendali dimana outputnya tidak dipengaruhi oleh inputnya. Pada Gambar 2.2 memperlihatkan diagram blok rangkaian terbuka.
11 Gambar 2.2. Diagram Blok Rangkaian Terbuka Rangkaian Tertutup Sistem kendali rangkaian tertutup (closed loop control system) merupakan sistem pengendalian dimana besaran keluaran memberikan efek terhadap besaran masukan sehingga besaran yang dikontrol dapat dibandingkan terhadap harga yang diinginkan melalui alat pencatat (Indikator atau Recorder). Pada Gambar 2.3 memperlihatkan diagram blok rangkaian tertutup. Gambar 2.3 Diagram Blok Sistem Rangkaian tertutup 2.5 Instrument Sistem Kendali Pada sisem kendali terdapat alat-alat yang berguna untuk mengendalikan sistem operasi, diantaranya adalah :
12 Control Valve Control valve adalah jenis final control element yang paling umum dipakai untuk sistem pengendalian proses. Control Valve berfungsi untuk mengatur aliran fluida sehingga dapat ditentukan sesuai dengan yang dikehendaki oleh kontroller. Sebagian besar katup kendali yang digunakan pada proses industri mempunyai karakteristik: a. Linear Characteristic Katup akan memberikan harga pertambahan flow rate yang hampir mendekati pada setiap pertambahan travel (berbanding lurus). b. Equal percentage characteristic Persentase dari bukaan katup (valve travel) akan memberikan jumlah aliran (flow rate) yang sama persentasenya. c. Quick opening characteristic memberikan perubahan maksimum pada aliran dengan bukaan katup yang kecil dan tetap menjaga hubungan yang linear pada semua posisi pergerakan fluida. Setiap tambahan bukaan katup memberikan perubahan yang tajam pada flow rate dan bila katup mendekati posisi bukaan penuh perubahan flow mendekati nol. Sebuah control valve terdiri atas dua bagian, yaitu actuator dan valve, seperti yang terlihat pada Gambar 2.4 berikut ini:
13 Gambar 2.4. Konstruksi Control Valve Bagian actuator adalah bagian yang begerak untuk mengerjakan buka/ tutup valve. Jenis yang banyak digunakan adalah pneumatic operated (diaphragm), electric actuator, hidrolic actuator, dan manual (hand operated actuator). Spring dan diaphragm pneumatic actuator kurang banyak digunakan oleh karena kemampuan dan bentuknya yang sederhana. Bagian valve adalah komponen mekanis yang menentukan besarnya flow yang masuk ke proses. Dalam kesatuannya sebagai unit control valve, actuator dan valve harus melakukan tugas koreksi berdasarkan sinyal manipulated variable yang keluar dari kontroller Transmitter Sinyal output elemen sensor atau output transducer untuk dapat ditampilkan dalam suatu tampilan tertentu (indikatior), atau dalam suatu pengolahan sinyal untuk keperluan tertentu di dalam suatu system instrumentasi, terkadang masih diperlukan
14 suatu system penyaluran sinyal. System penyaluran sinyal dalam instrumentasi dikenal dengan istilah transmitter. Fungsi utama transmitter adalah menerima sinyal dari sensor atau transducer kemudian dengan mekanisme tertentu sinyal ini dikondisikan dalam besaran standart, kemudian ditransmisikan untuk kebutuhan indikasi pengukuran atau unutuk tujuan yang lainnya (misalnya untuk proses kendali). Transmitter dapat dibedakan menurut operasi kerjanya antara lain: a. Sistem Transmisi Pneumatic. b. Sistem Transmisi Elektrik Sistem Transmitter Pneumatic. Pada sistem transmitter pneumatic, sinyal yang ditransmisikan adalah berupa sinyal udara tekan. Udara tekan yang bisa digunakan pada system ini, berkisar antara 3 psi dan 15 psi untuk tekanan supply 20 psi dan simyal udara berkisar 6 psi sampai 30 psi untuk tekanan supply 35 psi. Transmitter pneumatic dapat digunakan untuk jarak kurang dari 600 ft, jika jarak bertambah, maka kecepatan response dari sistem transmitter pneumatic menjadi masalah, dan pemecahan alternative diperlukan. Kompenen pertama pada system transmitter ini adalh penggunaan flapper dan nozzle, seperti diperlihatkan pada Gambar 2.5. Cara kompenen ini adalah, apabila flapper mendekati nozzle posisi x, maka tekanan sinyal output bertambah. Sebaliknya apabila pada posisi flapper menjauhi nozzle pada posisi y,maka tekanan sinyal output berkurang.
15 Gambar 2.5 Konstruksi Flapper Nozzle Tipe yang banyak digunakan pada sistem transmitter pneumatic adalah diffrensial pressure transmitter (D/P Cell) Pengukuran beda tekanan banyak digunakan pada sistem instrument industri antara lain untuk pengukuran variable proses tinggi permukaan (level) aliran, (flow) dll. Beda tekanan yang dihasilkan dari pengukuran variable proses tersebut sangat kecil dan sukar untuk ditransmisikan. Oleh karna itu beda tekanan yang kecil ini harus diperkuat dan dirubah menjadi sinyal tekanan yang relative lebih besar sesuai dengan kebutuhan (3-15 psi). Gambar dan prinsip cara kerja D/P cell dapat di perlihatkan pada Gambar 2.6. Tekanan tinggi (H) dan tekanan rendah(l) dipasangkan pada daerah antara diaphragm-capsule. Perubahan gaya pada capsul disalurkan lewat flexure menggerakkan batang force bar dan membuat perubahan pada kedudukan dari
16 pasangan flapper dan nozzle dan menghasilkan sinyal output yang sebanding dengan perbedaan tekanan HP-LP yang diterima, setelah mendapat penguatan dari pneumatic amplifier. Gambar 2.6. Konstruksi D/P Cell transmitter Sistem Transmisi Elektrik Pada sistem transmisi elektrik, besaran sinyal elektrik harus dapat ditansmisikan kepada sistem penerima (receiver). Seperti transmisi elektrik yang banyak dijumpai pada pemakaian sistem intrumentasi industri dapat dikelompokkan menurut perubahan besaran listrik yang ditransmisikan perubahan besaran tegangan listrik, dan rangkaiannya dapat dilihat pada Gambar 2.7. Secara sepintas adalah sangat sukar untuk membedakan antara transmisi perubahan besaran arus listrik dan perubahan besaran tegangan listrik, karena dalam suatu
17 rangkaian listrik perubahan arus akan mengakibatkan juga perubahan tegangan listriknya. Gambar 2.7. Rangkaian transmisi perubahan besaran listrik Transmitter Sistem Jembatan Setimbang Didalam transmitter elektrik maka sistem jembatan seitmbang banyak digunakan pada instrumentasi. Transmitter ini berdasarkan prinsip kerja rangkaian kesetimbang dengan menggunakan jembatan wheatstone. Operasi dari rangkaian ini adalah sebagai berikut. Rangkaian jembatan wheatstone seperti terlihat pada Gambar 2.8. Mempunyai empat lengan resistor dengan sebuah power supply galvanometer
18 adalah o volt, kondisi ini terjadi bila tegangan titik c-a sama dengan titik d-a atau tegangan titik c-b sama dengan titik d-b. Gambar 2.8. Rangkaian jembatan setimbang Pada sistem ini transmitter mengirimkan besaran arus dan tegangan listrik.besaran fisik yang terukur tidak ditunjukkan oleh nilai absolute dari besaran listrik yang sesuai dengan kesetimbangan nilai posisi transmitter. Gambar 2.9. memperlihatkan contoh pemakaian transmitter jembatan setimbang pada sistem instrumen. Gambar 2.9. Thermoresistor dengan jembatan setimbang.
19 2.6 Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal merupakan pompa yang merubah energi listrik menjadi energi mekanis, yang bekerja untuk memindahkan fluida dari suatu tempat ke tempat yang lain Prinsip Dasar Prinsip dasar dari pengoperasian pompa sentrifugal seperti pada Gambar 2.10, yang menerangkan jika tabung silinder dengan baling-baling yang memiliki banyak sudu berputar dengan kecepatan tinggi, maka pompa sentrifugal akan bereaksi terhadap air dan akan menekan air, hal ini akan menyebabkan air terdesak keluar dan tidak akan bisa kembali ke sisi masukan, tekanan mendorong air ke atas akan mengalirkan air melalui pipa ke tanki atau tabung air. Gambar Prinsip dasar pompa sentrifugal
BAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1. Pengertian Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah proses pengaturan atau pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variable, parameter) sehingga berada pada suatu harga
Lebih terperinciSTUDI INSTRUMENTASI PENGENDALIAN TINGKAT KEASAMAN PADA PROSES OPERASI DI BLENDING TANK (APLIKASI PT. TOBA PULP LESTARI) JAFARI NOVRIL NASUTION
STUDI INSTRUMENTASI PENGENDALIAN TINGKAT KEASAMAN PADA PROSES OPERASI DI BLENDING TANK (APLIKASI PT. TOBA PULP LESTARI) O L E H JAFARI NOVRIL NASUTION Nim : 015203020 DEPARTEMAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM
Lebih terperinciDerajat Keasaman dan kebasaan (ph dan poh)
Derajat Keasaman dan kebasaan (ph dan poh) Berdasarkan teori asam basa Arhenius, suatu larutan dapat bersifat asam, basa atau netral tergantung pada konsentrasi ion H+ atau ion OH dalam larutan tersebut.
Lebih terperinciSkala ph dan Penggunaan Indikator
Skala ph dan Penggunaan Indikator NAMA : ENDRI BAMBANG SUPRAJA MANURUNG NIM : 4113111011 KELAS PRODI : DIK A : PENDIDIKAN JURUSAN : MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR
No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 11 BAB VIII LARUTAN ASAM DAN BASA Asam dan basa sudah dikenal sejak dahulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti
Lebih terperinciDERAJAT KEASAMAN (ph)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR DERAJAT KEASAMAN (ph) DISUSUN OLEH FAISAL ARSYAD (13513128) NURUL FIKRI (13513136) JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Lebih terperinciPERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph)
PERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph) I. Tujuan. Membuat kurva hubungan ph - volume pentiter 2. Menentukan titik akhir titrasi 3. Menghitung kadar zat II. Prinsip Prinsip potensiometri didasarkan pada
Lebih terperinciMODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan
MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan - Siswa mampu membuktikan penurunan titik beku larutan akibat penambahan zat terlarut. - Siswa mampu membedakan titik beku larutan elektrolit
Lebih terperinciSumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change
Bab VII ph Larutan Asam-Basa Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change Indikator universal dan kertas lakmus digunakan untuk mengindentifikasi ph larutan asam-basa. TUJUAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengukuran level adalah yang berkaitan dengan keterpasangan terhadap
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Pengukuran Level Alat-alat Instrument yang digunakan untuk mengukur dan menunjukkan tinggi permukaan cairan dikenal dengan istilah Level. Pengukuran level adalah
Lebih terperinciBab II Tinjauan Pustaka. Asam basa Konjugasi Menurut Bronsted Lowry
Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Asam basa Konjugasi Menurut Bronsted Lowry Untuk memahami konsep larutan buffer perlu diketahui konsep asam basa. Konsep asam basa ada tiga yaitu menurut Arrhenius, Bronsted
Lebih terperinciFAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA HANTAR LISTRIK
Nama : Ririn Vidiastuti NIM : 06111010015 Shift : A Kelompok : 5 (Lima) FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA HANTAR LISTRIK A. Jumlah Ion yang Ada Daya hantar listrik larutan elektrolit dipengaruhi oleh banyaknya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. nilai 7 sementara bila nilai ph > 7 menunjukkan zat tersebut memiliki sifat basa
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Teori Dasar ph ph atau derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat keasaaman atau basa yang dimiliki oleh suatu zat, larutan atau benda. ph normal memiliki nilai 7 sementara
Lebih terperinciNETRALISASI ASAM BASA SEDERHANA
NETRALISASI ASAM BASA SEDERHANA Dosen Pembimbing : Zora Olivia, S. Farm., M.Farm, Apt GOLONGAN/KELOMPOK : A / 3 Anindiya Tazkiyah Aji Gesang Jati Abrar Rivanio Putra Siti Sofiya Miranda Faradilla Rozziqa
Lebih terperinciBAB 7. ASAM DAN BASA
BAB 7. ASAM DAN BASA 7. 1 TEORI ASAM BASA 7. 2 TETAPAN KESETIMBANGAN PENGIONAN ASAM DAN BASA 7. 3 KONSENTRASI ION H + DAN ph 7. 4 INDIKATOR ASAM-BASA (INDIKATOR ph) 7. 5 CAMPURAN PENAHAN 7. 6 APLIKASI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. menunjukkan tinggi dari permukaan cairan disebut sebagai alat ukur level.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengenalan Alat Ukur Level Setiap alat ukur instrument yang dipergunakan untuk mengukur dan menunjukkan tinggi dari permukaan cairan disebut sebagai alat ukur level. Pengukuran
Lebih terperinciKIMIa ASAM-BASA II. K e l a s. A. Kesetimbangan Air. Kurikulum 2006/2013
Kurikulum 2006/2013 KIMIa K e l a s XI ASAM-BASA II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami kesetimbangan air. 2. Memahami pengaruh asam
Lebih terperinciGambar Rangkaian Alat pengujian larutan
LARUTAN ELEKTROLIT DAN BUKAN ELEKTROLIT Selain dari ikatannya, terdapat cara lain untuk mengelompokan senyawa yakni didasarkan pada daya hantar listrik. Jika suatu senyawa dilarutkan dalam air dapat menghantarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu perkembangan pengaplikasian teknologi yang telah lama
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan teknologi elektronika dewasa ini, sudah sangat maju baik dibidang industri, pertanian, kesehatan, pertambangan, perkantoran, dan lain-lain.
Lebih terperinciSistem monitoring ph dan suhu air dengan transmisi data. Adi Tomi TE Tugas Akhir Program Studi Elektronika Elektro - ITS
Sistem monitoring ph dan suhu air dengan transmisi data nirkabel Adi Tomi 2206100721 TE 091399 Tugas Akhir Program Studi Elektronika Elektro - ITS LATAR BELAKANG Pengukuran kadar keasaman (ph) dan suhu
Lebih terperinciElektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan
Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan dalam pengontrolan dan kemudahan dalam pengoperasian
Lebih terperinciAsam-Basa. Kimia. Kelas XI. B usiness Name. Indikator: A. Teori Asam-Basa
Asam-Basa Kimia Kelas XI B usiness Name Indikator: 3.1.1 Menjelaskan teori asam basa berdasarkan konsep Arrhenius, Brosnted Lowry dan Lewis 3.1.2 Menjelaskan pengertian indikator asam-basa 3.1.3 Menyebutkan
Lebih terperinciPERCOBAAN 3 REAKSI ASAM BASA
PERCOBAAN 3 REAKSI ASAM BASA I. Teori Dasar Kita sering menjumpai asam dan basa dalam kehidupan sehari-hari. Buah-buahan, seperti jeruk, apel, dll., mengandung asam. Amonia rumah tangga, bahan pembersih,
Lebih terperinciLARUTAN PENYANGGA (BUFFER)
LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Larutan penyangga Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang ph-nya praktis tidak berubah walaupun kepadanya ditambahkan sedikit asam, sedikit basa, atau bila
Lebih terperinciLARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
BAB 6 LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi Kompetensi Dasar Mengidentifikasi sifat larutan
Lebih terperinciLARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS
6 LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS A. LARUTAN PENYANGGA B. HIDROLISIS Pada bab sebelumnya, kita sudah mempelajari tentang reaksi asam-basa dan titrasi. Jika asam direaksikan dengan basa akan menghasilkan
Lebih terperinciII. PRINSIP Elektroda gelas yang mempunyai kemampuan untuk mengukur konsentrasi H + dalam air secara potensio meter.
ph I. TUJUAN Tujuan praktikum ini adalah mengetahui tingkat keasaman (nilai ph) suatu sampel air,konsetrasi H + yang terkandung dalam sampel air dengan menggunakan elektroda gelas yang melakukan pengukuran
Lebih terperinciKONDUKTOMETRI OLEH : AMANAH FIRDAUSA NOFITASARI KIMIA A
KONDUKTOMETRI OLEH : AMANAH FIRDAUSA NOFITASARI KIMIA A 2011 11030234016 Pengertia n Konduktometri Metode analisis yang memanfaatkan pengukuran daya hantar listrik, yang dihasilkan dari sepasang elektroda
Lebih terperinciLARUTAN PENYANGGA (BUFFER)
LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Larutan penyangga Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang ph-nya praktis tidak berubah walaupun kepadanya ditambahkan sedikit asam, sedikit basa, atau bila
Lebih terperinciKESEIMBANGAN ASAM BASA
LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA NAMA PRAKTIKAN : Fani Nuryana Manihuruk (NIM 147008013) Mesrida Simarmata (NIM 147008011) HARI/TGL. PRAKTIKUM : Selasa, 10 Maret 2015 TUJUAN
Lebih terperinciPenggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :
SISTEM PNEUMATIK SISTEM PNEUMATIK Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan
Lebih terperinciPETA KONSEP. Larutan Penyangga. Larutan Penyangga Basa. Larutan Penyangga Asam. Asam konjugasi. Basa lemah. Asam lemah. Basa konjugasi.
PETA KONSEP Larutan Penyangga mempertahankan berupa ph Larutan Penyangga Asam mengandung Larutan Penyangga Basa mengandung Asam lemah Basa konjugasi Asam konjugasi Basa lemah contoh contoh contoh contoh
Lebih terperincikimia ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran
KTSP & K-13 kimia K e l a s XI ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi dan sifat asam serta basa. 2. Memahami teori
Lebih terperinciRetno Kusumawati PENDAHULUAN. Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari.
Retno Kusumawati Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan prinsip kerja elemen dan arus listrik yang ditimbulkannya
Lebih terperinciElektrokimia. Sel Volta
TI222 Kimia lanjut 09 / 01 47 Sel Volta Elektrokimia Sel Volta adalah sel elektrokimia yang menghasilkan arus listrik sebagai akibat terjadinya reaksi pada kedua elektroda secara spontan Misalnya : sebatang
Lebih terperinciRangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit
Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NON ELEKTROLIT LARUTAN ELEKTROLIT 1. Pengertian Larutan Elektrolit Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan
Lebih terperinciH + + OH - > H 2 O. Jumlah mol asam (proton) sama dengan jumlah mol basa (ion hidroksida). Stoikiometri netralisasi
Netralisasi a. Netralisasi Neutralisasi dapat didefinisikan sebagai reaksi antara proton (atau ion hidronium) dan ion hidroksida membentuk air. Dalam bab ini kita hanya mendiskusikan netralisasi di larutan
Lebih terperinciINTRUKSI Kompetensi Dasar Indikator Sumber Belajar
Lampiran 3 89 INTRUKSI 1. Setiap siswa harus membaca penuntun praktikum ini dengan seksama. 2. Setelah alat dan bahan siap tersedia, laksanakanlah percobaan menurut prosedur percobaan. 3. Setelah melakukan
Lebih terperinciTEORI ASAM BASA Secara Umum :
TEORI ASAM BASA Secara Umum : Asam Basa : : Cairan berasa asam dan dapat memerahkan kertas lakmus biru Cairan berasa pahit dan dapat membirukan kertas lakmus merah Garam : Cairan yang berasa asin TEORI
Lebih terperinciLEMBAR SOAL. Mata pelajaran : Kimia. Kelas/Program : XI/IPA Hari, tanggal : Selasa, 8 April 2008 Alokasi waktu : 90 Menit
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN KIMIA Gedung D6. Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229 Telp. 8508035 LEMBAR SOAL Mata
Lebih terperinciInstrument adalah alat-alat atau perkakas. Instrumentation adalah suatu sistem peralatan yang digunakan dalam suatu sistem aplikasi proses.
Instrument adalah alat-alat atau perkakas. Instrumentation adalah suatu sistem peralatan yang digunakan dalam suatu sistem aplikasi proses. Contoh : sistem instrumentasi pesawat terbang, sistem instrumentasi
Lebih terperinciLARUTAN PENYANGGA (BUFFER)
LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Larutan penyangga Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang ph-nya praktis tidak berubah walaupun kepadanya ditambahkan sedikit asam, sedikit basa, atau bila
Lebih terperinciKelas : XI IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : Kimia Waktu : WIB
Kelas : XI IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : Kimia Waktu : 10.15 11.45 WIB Petunjuk Pengerjaan Soal Berdoa terlebih dahulu sebelum mengerjakan! Isikan identitas Anda
Lebih terperinciL A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA
L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA 1. Larutan Elektrolit 2. Persamaan Ionik 3. Reaksi Asam Basa 4. Perlakuan Larutan
Lebih terperinciBAB 5 KOMPONEN DASAR SISTEM KONTROL
BAB 5 KOMPONEN ASAR SISTEM KONTROL 5. SENSOR AN TRANSMITER Sensor: menghasilkan fenomena, mekanik, listrik, atau sejenisnya yang berhubungan dengan variabel proses yang diukur. Trasmiter: mengubah fenomena
Lebih terperinciVIII Sistem Kendali Proses 7.1
VIII Sistem Kendali Proses 7.1 Pengantar ke Proses 1. Tentang apakah pengendalian proses itu? - Mengenai mengoperasikan sebuah proses sedemikian rupa hingga karakteristik proses yang penting dapat dijaga
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I. Standar Kompetensi 1. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya
Lampiran 2 63 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I Mata Pelajaran Kelas/Semester Sub Materi Pokok Alokasi Waktu Pertemuan ke : Kimia : XI IPA 4/ 2 (dua) : Teori Asam Basa Arrhenius : 2 x 45 menit : I Standar
Lebih terperinciLEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )
LEMBARAN SOAL 4 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data yang didapatkan dari penelitian ini yaitu hasil pretest dan posttest. Hasil pretest digunakan sebagai data pendukung untuk mengetahui kemampuan
Lebih terperinciBab III Metodologi. Penelitian ini dirancang untuk menjawab beberapa permasalahan yang sudah penulis kemukakan pada Bab I. Waktu dan Tempat Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian ini dirancang untuk menjawab beberapa permasalahan yang sudah penulis kemukakan pada Bab I. III.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam rentang waktu
Lebih terperinciLOGO TEORI ASAM BASA
LOGO TEORI ASAM BASA TIM DOSEN KIMIA DASAR FTP 2012 Beberapa ilmuan telah memberikan definisi tentang konsep asam basa Meskipun beberapa definisi terlihat kurang jelas dan berbeda satu sama lain, tetapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ph adalah suatu satuan ukur yang menguraikan derajat tingkat kadar keasaman atau kadar alkali dari suatu larutan. Unit ph diukur pada skala 0 sampai 14. Istilah ph berasal
Lebih terperinciCara menggunakan ph meter digital
Cara menggunakan ph meter digital ph meter adalah alat elektronik yang digunakan untuk mengukur ph (keasaman atau alkalinitas) dari cairan (meskipun probe khusus terkadang digunakan untuk mengukur ph zat
Lebih terperinciTITRASI POTENSIOMETRI
TITRASI PTENSIMETRI TITRASI PTENSIMETRI I. TUJUAN PERCBAAN Menentukan titik ekivalen secara potensiometri. II. DASAR TERI Suatu eksperimen dapat diukur dengan menggunakan dua metode yaitu, pertama (potensiometri
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM. PENGUJIAN SIFAT LARUTAN ASAM DAN BASA Disusun Oleh: Feby Grace B. kombo ( ) UNIVERSITAS SAM RATULANGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN SIFAT LARUTAN ASAM DAN BASA Disusun Oleh: Feby Grace B. kombo (15051103040) UNIVERSITAS SAM RATULANGI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN 2015 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciAnalisis Fisiko Kimia
Analisis Fisiko Kimia POTENSIOMETRI Oleh : Dr. Harmita Tujuan Penetapan kadar secara volumetri dengan menggunakan potensiometer sebagai penunjuk titik akhir titrasi. Teori Potensiometri adalah cabang ilmu
Lebih terperinciPokok Bahasan. Teori tentang asam, basa dan garam Kesetimbangan asam-basa Skala ph Sörensen (Sörensen ph scale) Konstanta keasaman
Kesetimbangan Ionik Pokok Bahasan Teori tentang asam, basa dan garam Kesetimbangan asam-basa Skala ph Sörensen (Sörensen ph scale) Konstanta keasaman Teori tentang asam dan basa Arrhenius: Asam: zat yg
Lebih terperinciTitrasi Potensiometri
Modul 1 Titrasi Potensiometri Dr. Anna Permanasari, M.Si. K egiatan praktikum ini dimaksudkan untuk melatih mahasiswa agar terampil dalam melakukan praktikum yang berhubungan dengan titrasi potensiometri.
Lebih terperinci1. Dari pengujian larutan dengan kertas lakmus diperoleh data berikut:
SOAL-SOAL BAB 5 LARUTAN ASAM BASA/ Kimia Erlangga 2B 1. Dari pengujian larutan dengan kertas lakmus diperoleh data berikut: No Larutan yang diuji Warna lakmus Merah Biru 1 X Merah Biru 2 Y Merah Merah
Lebih terperinciKLASIFIKASI ZAT. 1. Identifikasi Sifat Asam, Basa, dan Garam
KLASIFIKASI ZAT Pola konsep 1. Identifikasi Sifat Asam, Basa, dan Garam Di antara berbagai zat yang ada di alam semesta ini, asam,basa, dan garam merupakan zat yang paling penting yang diamati oleh para
Lebih terperincitujuh1asam - - ASAM BASA GARAM - - Asam Basa Garam 7202 Kimia Les Privat dirumah bimbelaqila.com - Download Format Word di belajar.bimbelaqila.
- - ASAM BASA GARAM - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian tujuh1asam Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara downloadnya.
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengenalan Alat Ukur Permukaan Cairan / Level
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengenalan Alat Ukur Permukaan Cairan / Level Setiap alat instrument yang dipergunakan untuk mengukur dan menunjukan tinggi permukaan cairan disebut sebagai alat ukur level, baik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) pengertian pengembangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengembangan Tes Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) pengertian pengembangan adalah suatu proses untuk menjadikan suatu (pikiran, pengetahuan, dan sebagainya) agar menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada bagian ini, akan dibahas sebagian dari rangkaian dasar arus searah, antara lain :
BAB I PENDAHULUAN Pada dasarnya, pengukuran suatu resistansi dapat dilakukan dengan mudah. Namun kelemahannya adalah kurang akurat. Pengukuran resistansi yang lebih baik dapat dilakukan dengan cara: 1.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. membandingkan tersebut tiada lain adalah pekerjaan pengukuran atau mengukur.
BAB II LANDASAN TEORI II.I. Pengenalan Alat Ukur. Pengukuran merupakan suatu aktifitas dan atau tindakan membandingkan suatu besaran yang belum diketahui nilainya atau harganya terhadap besaran lain yang
Lebih terperinciBab II Studi Pustaka
Bab II Studi Pustaka II.1 Kelarutan Larutan adalah campuran yang bersifat homogen. Larutan yang menggunakan air sebagai pelarut dinamakan larutan dalam air. Larutan yang mengandung zat terlarut dalam jumlah
Lebih terperinciPENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201 Disusun Ulang Oleh: Dr. Deana Wahyuningrum Dr. Ihsanawati Dr. Irma Mulyani Dr. Mia Ledyastuti Dr. Rusnadi LABORATORIUM KIMIA DASAR PROGRAM TAHAP PERSIAPAN BERSAMA
Lebih terperinciLarutan Dapar Dapar adalah senyawa-senyawa atau campuran senyawa yang dapat meniadakan perubahan ph terhadap penambahan sedikit asam atau basa.
Larutan Dapar Dapar adalah senyawa-senyawa atau campuran senyawa yang dapat meniadakan perubahan ph terhadap penambahan sedikit asam atau basa. Peniadaan perubahan ph tersebut dikenal sebagai aksi dapar.
Lebih terperinciElektrokimia. Tim Kimia FTP
Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis ini merupakan
Lebih terperinciKimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA.
Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA. Soal No. 1 Dari beberapa larutan berikut ini yang tidak
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. berefisiensi tinggi agar menghasilkan produk dengan kualitas baik dalam jumlah
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Didalam dunia industri, dituntut suatu proses kerja yang aman dan berefisiensi tinggi agar menghasilkan produk dengan kualitas baik dalam jumlah banyak serta dengan waktu
Lebih terperinciDAN KONSENTRASI SAMPEL
PERANCANGAN SENSOR ph MENGGUNAKAN FIBER OPTIK BERDASARKAN VARIASI KETEBALAN REZA ADINDA ZARKASIH NRP. 1107100050 DAN KONSENTRASI SAMPEL DOSEN PEMBIMBING : DRS. HASTO SUNARNO,M.Sc Jurusan Fisika Fakultas
Lebih terperinciLampiran Sumber Belajar : Purba, Michael Kimia SMA. Erlangga. Jakarta
Lampiran 3 95 INTRUKSI 1. Setiap siswa harus membaca penuntun praktikum ini dengan seksama. 2. Setelah alat dan bahan siap tersedia, laksanakanlah percobaan menurut prosedur percobaan. 3. Setelah melakukan
Lebih terperinciPAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit
PAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 1. Dari beberapa unsur berikut yang mengandung : 1. 20
Lebih terperinciKomponen Sistem Pneumatik
Komponen Sistem Pneumatik Komponen Sistem Pneumatik System pneumatik terdiri dari beberapa tingkatan yang mencerminkan perangkat keras dan aliran sinyal. Beberapa tingkatan membentuk lintasan kontrol untuk
Lebih terperinciBAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67
BAB VI REAKSI KIMIA Pada bab ini akan dipelajari tentang: 1. Ciri-ciri reaksi kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi kimia. 2. Pengelompokan materi kimia berdasarkan sifat keasamannya.
Lebih terperinciMODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10
SMA IPA Kelas 10 Perbedaan Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Larutan adalah campuran homogen dari dua zat atau lebih, larutan tersusun dari pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Berdasarkan keelektrolitannya,
Lebih terperinciLarutan penyangga dapat terbentuk dari campuran asam lemah dan basa
Larutan penyangga dapat terbentuk dari campuran asam lemah dan basa konjugasinya atau campuran basa lemah dan asam konjugasinya. Larutan penyangga disebut juga larutan penahan atau larutan dapar atau buffer.
Lebih terperinciBAB II DASAR SISTEM KONTROL. satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu
BAB II DASAR SISTEM KONTROL II.I. Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah proses pengaturan ataupun pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga
Lebih terperinciLEMBARAN SOAL 11. Sat. Pendidikan
LEMBARAN SOAL 11 Mata Pelajaran Sat. Pendidikan Kelas / Program : KIMIA : SMA : XI IPA PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan
Lebih terperinciA. TEORI ASAM DAN BASA B. INDIKATOR ASAM BASA C. MENGHITUNG ph LARUTAN ASAM BASA D. TITRASI ASAM BASA
5 ASAM BASA A. TEORI ASAM DAN BASA B. INDIKATOR ASAM BASA C. MENGHITUNG ph LARUTAN ASAM BASA D. TITRASI ASAM BASA Buah-buahan seperti sirsak, jeruk, duku dan mangga, bagaimana rasanya? Berbeda bila secara
Lebih terperincib. Mengubah Warna Indikator Selain rasa asam yang kecut, sifat asam yang lain dapat mengubah warna beberapa zat alami ataupun buatan.
ASAM DAN BASA A. Asam Apa yang kamu ketahui tentang asam? Asam berkaitan dengan salah satu tanggapan indra pengecap kita terhadap suatu rasa masam. Kata asam berasal dari bahasa Latin, yaitu acidus yang
Lebih terperinciSMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA. K a = 2.M a. 2. H 2 SO 4 (asam kuat) α = 1 H 2 SO 4 2H + 2
SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA K I M I A 1). TEORI ARCHENIUS Asam adalah zat yang jika di dalam air melepaskan ion H +, dengan kata lain pembawa sifat asam adalah ion H +. jumlah ion H+ yang
Lebih terperinciTUGAS PAPER KIMIA DASAR KESETIMBANGAN ION
TUGAS PAPER KIMIA DASAR KESETIMBANGAN ION OLEH : Ni Kadek Pridayanti (P07134014001) Putu Rina Widhiasih (P07134014002) Putu Nikita Febriyanti (P07134014003) KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK
Lebih terperinciLAPORAN INSTRUMEN DASAR PENGENALAN ALAT PH METER
LAPORAN INSTRUMEN DASAR PENGENALAN ALAT PH METER Oleh: Khoirun Nisa ( P1337434116078) SEMESTER 1 REGULER B DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG 2016/2017 LAPORAN INSTRUMEN
Lebih terperinciAMALDO FIRJARAHADI TANE
DISUSUN OLEH AMALDO FIRJARAHADI TANE PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2013 Page 1 1. 2. MATERI: HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA Di soal diketahui dan ditanya: m (NH 2 ) 2 CO = 12.000 ton/tahun (pabrik) m N 2 = ton/tahun?
Lebih terperinciAMALDO FIRJARAHADI TANE
DISUSUN OLEH AMALDO FIRJARAHADI TANE PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2013 Page 1 1. 2. MATERI: TERMOKIMIA Pada soal diketahui dan ditanya: ΔH c C 2 H 5 OH = -1380 kj/mol ΔH d C 6 H 12 O 6 = -60 kj/mol ΔH c C
Lebih terperinci2. Pengendalian otomat dengan tenaga hydroulic
2. Pengendalian otomat dengan tenaga hydroulic Keuntungan : Pengontrolan mudah dan responnya cukup cepat Menghasilkan tenaga yang besar Dapat langsung menghasilkan gerakan rotasi dan translasi 1 P a g
Lebih terperinciIX Strategi Kendali Proses
1 1 1 IX Strategi Kendali Proses Definisi Sistem kendali proses Instrumen Industri Peralatan pengukuran dan pengendalian yang digunakan pada proses produksi di Industri Kendali Proses Suatu metoda untuk
Lebih terperinciAPLIKASI OPTIK DAN FIBER OPTIK SEBAGAI SENSOR ph
SEMINAR TUGAS AKHIR APLIKASI OPTIK DAN FIBER OPTIK SEBAGAI SENSOR ph Oleh : Rahardianti Ayu K. (1106 100 042) Dosen Pembimbing : Drs. Hasto Sunarno, M.Sc PENDAHULUAN Selama dua dekade terakhir, pembangunan
Lebih terperinciKELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN
7 KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN A. KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN (Ksp) B. HUBUNGAN KELARUTAN (s) DENGAN Ksp C. PENGARUH ION SEJENIS TERHADAP KELARUTAN D. HUBUNGAN Ksp DENGAN PH LARUTAN E. HUBUNGAN
Lebih terperinciSKL- 3: LARUTAN. Ringkasan Materi. 1. Konsep Asam basa menurut Arrhenius. 2. Konsep Asam-Basa Bronsted dan Lowry
SKL- 3: LARUTAN 3 Menjelaskan sifat-sifat larutan, metode pengukuran dan terapannya. o Menganalisis data daya hantar listrik beberapa larutan o Mendeskripsikan konsep ph larutan o Menghitung konsentrasi
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM 2. : Magister Ilmu Biolmedik : ph meter, persiapan larutan penyangga Tanggal pelaksanaan : 10 Maret 2015
LAPORAN PRAKTIKUM NAMA PRAKTIKAN : Nini Chairani (14700801) Zakirullah Syafei (1470080) PRODI : Magister Ilmu Biolmedik JUDUL : ph meter, persiapan larutan penyangga Tanggal pelaksanaan : 10 Maret 015
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
32 Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Data Eksperimen dan Perhitungan Eksperimen dilakukan di laboratorium penelitian Kimia Analitik, Program Studi Kimia, ITB. Eksperimen dilakukan dalam rentang waktu antara
Lebih terperinciLaporan Praktikum Kimia Dasar II. Daya Hantar Listrik Larutan Elektrolit
Laporan Praktikum Kimia Dasar II Daya Hantar Listrik Larutan Elektrolit Oleh: Kelompok : I (satu) Nama Nim Prodi : Ardinal : F1D113002 : Teknik Pertambangan FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS JAMBI
Lebih terperinciKIMIA LARUTAN LARUTAN ELEKTROLIT ASAM DAN BASA
KIMIA LARUTAN Pada topik ini larutan yang dimaksud dibatasi pada larutan dengan pelarut air (aqueous solution). Air merupakan pelarut universal, tersedia melimpah, mudah untuk dimurnikan dan tidak beracun.
Lebih terperinciSel Volta KIM 2 A. PENDAHULUAN B. SEL VOLTA ELEKTROKIMIA. materi78.co.nr
Sel Volta A. PENDAHULUAN Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi kimia. Sel elektrokimia adalah suatu sel yang disusun untuk mengubah energi kimia menjadi energi
Lebih terperinciMengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif
TUGAS 1 ELEKTROKIMIA Di kelas X, anda telah mempelajari bilangan oksidasi dan reaksi redoks. Reaksi redoks adalah reaksi reduksi dan oksidasi. Reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron atau reaksi
Lebih terperinciph = pk a + log ([A - ]/[HA])
PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA Tujuan: i) Memahami prinsip prinsip dasar larutan buffer ii) Latihan penggunaan ph meter iii) Latihan persiapan pembuatan buffer fosfat dengan teknik titrasi iv) Latihan
Lebih terperinciLARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Disusun Oleh: Diah Tria Agustina ( ) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
HANDOUT klik di sini LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Disusun Oleh: Diah Tria Agustina (4301414032) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 PENGERTIAN LARUTAN
Lebih terperinci