Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Transkripsi

1 Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sebuah daerah pasti memiliki penduduk asli dan juga penduduk pendatang yang berasal dari daerah berbeda. Penduduk asli adalah penduduk yang menetap dan sudah ada di sebuah negara dari sejak lahir, sedangkan penduduk pendatang adalah penduduk yang baru menetap disebuah negara atau baru pindah dari negara lain untuk menetap dan tinggal di negara baru. Penduduk asli adalah penduduk yang menetap dan sudah ada di sebuah negara dari sejak lahir, sedangkan penduduk pendatang adalah penduduk yang baru menetap disebuah negara atau baru pindah dari negara lain untuk menetap dan tinggal di negara baru. (Johnny Purba,2002). Suku yang berada di dalam daerah tersebut pun juga berbeda beda. Berdasarkan data dari Sensus Penduduk terakhir yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia, diketahui jumlah suku di Indonesia yang berhasil terdata sebanyak suku bangsa. Namun jumlah tersebut bisa saja kurang dari jumlah yang sebenarnya, hal ini dikarenakan luas wilayah Indonesia yang begitu luas dan terdapat beberapa wilayah pedalaman yang masih sulit dijangkau. Beberapa contoh suku yang terbesar di Indonesia dan yang paling sering kita ingat ada, Suku Jawa, Suku Sunda, Suku Melayu, Suku Bugis dan Makassar, Suku Batak, dan Suku Madura. Dan Indonesia merupakan negara kepulauan yang Pulaunya terbentang dari Sabang sampai Merauke, yang tersusun dalam ribuan pulau besar dan kecil, yang terhubung oleh berbagai selat dan laut. Saat ini pulau yang terdaftar dan berkoordinat berjumlah pulau Jawa merupakan salah satu pulau besar yang ada di Indonesia dari pulau (Menurut Kemenkokesra) yang tersebar di daratan Negara Indonesia. Di pulau jawa terdiri 6 propinsi dan salah satunya dijadikan Ibu Kota Negara sehingga disebut propinsi DKI (Daerah Khusus Ibukota) Jakarta. Pulau Jawa merupakan pulau terpadat di Indonesia dan terbanyak juga sarana pendidikan yang popular dan bergengsi, perusahaan pun juga begitu maka dari itulah masyarakat berbondong-bondong datang ke pulau jawa dengan berbagai tujuan, mulai mencari kerja, berusaha dan belajar, mengingat bahwa pulau jawa merupakan sentral berbagai aktivitas masyarakat, dengan tidak membeda-bedakan dan mendiskriminasi wilayah lain, pulau jawa memiliki daya tarik yang tertinggi diantara pulau-pulau yang ada di Indonesia. Dan mereka sangat antusias dalam membuat suatu paguyuban,

2 komunitas atau perkumpulan entah itu tentang hobi, suku, dan lain-lainnya, karena akan mempersatukan masyarakat yang belum di kenal dan menambah erat tali persaudaraan di antara masyarakat Indonesia. Seperti Paguyuban yang mempunyai arti perkumpulan yang bersifat kekeluargaan, didirikan orang-orang yang sepaham untuk membina persatuan di antara para anggotanya. Definisi lain mengatakan bahwa paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama di mana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal. Kelompok social semacam ini pada dasarnya merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena ikatan darah (garisketurunan). Seperti di Kota Bandung yang memiliki Paguyuban Sundawani yang berdiri dengan sistem organisasi persaudaraan dan persatuan kekeluargaan antar element kesundaan yang mengabdikan diri pada masyarakat sekitar khususnya masyarakat luas pada umumnya. Lambang Paguyuban Sundawani Gambar 1.1 Lambang Sundawani berlambangkan Harimau dengan Bola Dunia sebagai wujud semangat dan kekuatan ke siliwangian yang keberadaannya telah melekat pada masyarakat Sunda dan Paguyuban Sundawani disahkan pada tanggal 21 Juni 2007 di Bandung. Paguyuban Sundawani mempunyai arti sebagai berikut : 1. Sunda Merupakan semua element masyarakat yang berada di tatar sunda dan atau memiliki kepedulian terhadap tatar Sunda.

3 2. Wani Merupakan pemersatu untuk kebangkitan akan keberanian dalam memperlihatkan potensi menjadi kompetensi diri khususnya dan setiap element ke sundaan pada umumnya. 3. Harimau Melambangkan kedisiplinan, kekuatan, kemandirian, dalam berpikir dan bertindak 4. Bola Dunia Melambangkan bahwa Sundawani ikut serta dalam era Globalisasi 5. Pita Dengan warna kuning emas sebagai ikatan yang harmonis untuk menuju pencerahan. 6. Tulisan Dengan warna hitam menunjukkan ketegasan dan kedewasaan dalam bertindak. Paguyuban Sundawani mempunyai Motto NGAJAGA LEMBUR, AKUR JEUNG BELA KA DULUR, PANCEUNG NA GALUR.. yang artinya, MENJAGA SUATU KAMPUNG HALAMAN, AKUR SAMA SAUDARA, MEMBELA SESAMA SAUDARA, DAN KUAT PADA PENDIRIAN.. Tujuan dan Kegiatan dari Paguyuban Sundawani sehari harinya ingin mengikat tali persaudaraa yang kuat untuk mewujudkan kebersamaan. Berperan aktif dalam beberapa acara serta bidang keamanan, lingkungan alam, kebersihan, Seni dan Budaya sunda dengan belajar Suku dan Budaya Sunda lewat aksara sunda, seni budaya benjang, Penca Silat (Jurus Pamacan), dan ilmu Rawa Rontek. ( april :09PM Dari penjelasan di atas bisa dilihat bagaimana Suku Sunda mengaplikasikan rasa kecintaannya terhadap tanah kelahiran dengan membuat sebuah Paguyuban. Setiap kota dan pulau pasti memiliki penduduk pendatang dengan latar belakang yang berbeda dan pasti suku yang berbeda pula. Seperti pada mahasiswa yang berasal dari kota lain dan meneruskan pendidikannya di Bandung, pasti mereka masih membawa kebiasaan atau perlakuan yang mereka lakukan di kota asalnya belum tentu bisa diterima dan di mengerti di kota yang mereka singgahi. Perbedaan budaya, bahasa dan kultur pasti sangat sedikit mempersulit cara berkomunikasi dan beradaptasi seorang manusia, jika mereka tidak ikut belajar dan ikut andil dalam organisasi yang berisikan berbagai suku,

4 mereka tidak akan tahu bagaimana budaya yang seharusnya mereka lakukan ketika mereka sedang berada di sebuah tempat yang asing dan sangat berbeda. Maka dari itu, peneliti ingin melihat dan meneliti bagaimana seharusnya suku masyarakat pendatang untuk beradaptasi dan berinteraksi pada budaya Sunda. Karen terdapat anggota yang memiliki latar belakang dan karakter yang berbeda, namun mempunyai satu maksud, dan tujuan yang sama Fokus Penelitian Adapun permasalahan yang ingin di angkat oleh peneliti adalah : 1. Bagaimana interaksi Pola Respirokal Masyarakat Pendatang yang berada di dalam Paguyuban Sundawani? 2. Bagaimana interaksi Pola Kompensasi Masyarakat Pendatang yang berada di dalam Paguyuban Sundawani? 1.3. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bagaimana interaksi Pola Respirokal pada Masyarakat Pendatang yang berada di dalam Paguyuban Sundawani. 2. Untuk mengetahui bagaimana interaksi Pola Kompensasi pada masyarakat Pendatang yang berada di dalam Paguyuban Sundawani. 1.4 Manfaat Penelitian Aspek Keilmuan Diharapkan pada penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dalam menambah keilmuan dalam perkembangan ilmu pengetahuan pada jurusan komunikasi yang berkaitan dengan Komunikasi Budaya Aspek Metodologi a. Sebagai bahan acuan sekaligus mampu memberikan stimulus untuk penelitian lain yang tertarik untuk meneliti topik yang terkait sehingga studi komunikasi selalu mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan. b. Sebagai sarana untuk melatih kemampuan peneliti dalam melakukan analisis terhadap suatu fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar. c. Sebagai sarana mengetahui dan menambah wawasan peneliti mengenai Interaksi Masyarakat pendatang di Paguyuban Sundawani.

5 1.5 Jenis Penelitian Berdasarkan judul dalam penelitian, maka penelitia ini termasuk penelitian kualitatif dengan pendekatan studi Deskriptif. Data dari penelitian ini dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pengembangan data dalam penelitian ini dengan teknik Triangulasi sumber data.