2. PENGUKURAN KUALITAS
|
|
- Leony Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK: PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK WIMA Y. PRASETYO, S.Sos, M.AP JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK, UNIVERSITAS BRAWIJAYA 1. PENDAHULUAN 1.1. Pengantar 1.2. Tujuan 1.3. Definisi 2. PENGUKURAN KUALITAS LAYANAN 2.1. Mengapa Pengukuran? 2.2. Komponen Penting Dalam Pengukuran 2.3. Hambatan/Kesulitan dalam pengukuran 3. PENGUKURAN KUALITAS MENGGUNAKAN STANDAR LAYANAN 1. PENDAHULUAN 4. PENGUKURAN KUALITAS DENGAN IKM 5. PENGUKURAN DENGAN BSC 1.1 Pengantar Setelah konsep dan indikator kualitas layanan ditetapkan, maka setiap aktivitas organisasi dalam penyelenggaraan layanan harus dipastikan mengikuti atau sesuai dengan standar kualitas yang ada. Untuk mengetahui apakah benar organisasi dalam menjalankan setiap aktivitas pelayanannya mengikuti standar yang ada, apakah janji-janji dan tanggung jawab organisasi penyedia layanan pada satu sisi dan hak-hak pengguna layanan pada sisi yang lain sudah tercapai dalam proses layanan, dan apakah standar layanan yang diberikan sudah memberi kepuasan pada masyarakat, maka diperlukan sebuah instrumen sistemiik untuk melakukan pengukuran terhadap kualitas layanan. Seringkali kinerja pelayanan organisasi tidak optimal bukan karena ketidakmampuan meningkatkan kualitas layanan, tetapi karena tidak mampu mendeteksi capaian-capaian kualitas melalui sistem pengukuran yang baik. Seperti halnya kualitas yang didefinisikan secara beragam dan diindikasikan dari indikator yang bervariasi, pengukuran juga dapat dilakukan dengan teknik atau metode yang beragam. Oleh karena itu, materi dalam modul ini akan memberi paparan mengenai pengukuran kualitas layanan publik, mulai dari definisi, faktor penting yang harus diperhatikan, hambatan dalam pengukuran, dan ragam metode melakukan pengukuran kualitas. MODUL 6 PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
2 1.2 Tujuan Pemaparan materi dalam modul ini bertujuan untuk : Menjelaskan apa dan mengapa pengukuran kualitas perlu dilakukan Menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan berikut hambatan yang muncul dalam pengukuran kualitas layanan Menjelaskan dan mengoperasionalkan beberapa metode pengukuran kualitas layanan publik 1.3 Definisi Pengukuran kualitas layanan adalah aktivitas mengukur kesenjangan antara pelayanan yang seharusnya diberikan dan persepsi produsen-konsumen atas pelayanan aktual yang diberikan. Dapat juga dikatakan, Pengukuran kualitas layanan adalah membandingkan kinerja potensial organisasi layanan dengan kinerja aktual. Pengukuran kualitas layanan juga dapat didefinisikan sebagai data dan informasi yang didasarkan atas keberhasilan mencapai standar operating procedure (SOP) yang telah ditetapkan oleh penyedia ataupun yang sudah disepakati dengan user. 2. PENGUKURAN KUALITAS 2.1. Mengapa Pengukuran Kualitas? Pertanyaan dasar yang harus dijawab terlebih dahulu adalah mengapa pengukuran kualitas layanan perlu dilakukan? atau mengapa kualitas perlu dilakukan pengukuran? Terdapat beberapa jawaban atas pertanyaan ini : - Pertama Setiap aktivitas atau tindakan pelayanan oleh organisasi penyelenggara layanan perlu diukur untuk mendeteksi, mengetahui capaian-capaian riil yang telah dicapai terkait dengan visi, misi, dan tujuan pelayanan oleh organisasi. Seringkali organisasi tidak optimal mencapai kinerja yang diharapkan bukan karena keterbatasan atau kemampuan organisasi, melainkan karena organisasi tidak cukup memberi perhatian tentang pengukuran atas kinerja layanannya, sehingga oraganisasi tidak memahami apa yang telah dicapai dan apa yang belum dicapai. Akibatnya organisasi berjalan tanpa sasaran perbaikan yang jelas. - Kedua Pengukuran tidak hanya penting untuk mengetahui capaian, tetapi juga memastikan tentang pola kerja, standar kerja, ataupun proses bagaimana sebuah layanan berlangsung. Dengan pengukuran akan diketahui apakah standar yang selama ini ditetapkan dapat dijalankan dengan baik pada level operasional, apakah penggunaan dan pemafaatan sumber daya untuk proses layanan telah berjalan efektif dan efisien, apakah para pelaksana memiliki kepatuhan dan komitmen sesuai dengan orientasi layanan yang ada. Data dan informasi memberi pemahaman yang tepat bagi organisasi untuk melakukan proses pembelajaran dan pengembangan. Page 2 of 14
3 - Ketiga Organisasi perlu mengetahui bagaimana sebenarnya persepsi semua pihak yang terlibat, terutama user yang dilayani, terhadap organisasi. Hal ini karena tidak jarang bahwa persepsi tunggal yang dikembangkan organisasi penyedia layanan berbeda atau bahkan bertentangan dengan pihak user. Karenanya perlu melakukan pengukuran atas persepsi keberhasilan organisasi oleh user. - Keempat Kebijakan yang diambil oleh organisasi dalam meningkatkan kualitas layanan hanya dapat dibenarkan apabila didasarkan pada hasil pengukuran kualitas yang tepat, sehingga kebijakan yang diambil benar-benar sesuai dengan apa yang harus dilakukan oleh organisasi (mengobati penyakit yang sesungguhnya) Komponen Penting Pengukuran Kualitas Pihak yang melakukan pengukuran dan yang terlibat. Pertama yang harus diperhatikan adalah siapa pihak yang paling tepat untuk melakukan dan dilibatkan dalam proses pengukuran kualitas, apakah pengukuran semata-mata dilakukan secara internal oleh organisasi penyedia layanan melalui unit-unit yang ada, apakah melibatkan pihak eksternal misalnya pihak supra organisasi, masyarakat sebagai pengguna jasa layanan, ataukah mitra rekanan kerja. Obyek dan Unsur Pelayanan yang akan diukur Kedua, yang harus diperhatikan juga adalah obyek atau unsur yang akan diukur kualitasnya. Pertanyaan yang harus dijawab, apakah pengukuran dilakukan untuk semua unsur layanan secara komprehensif ataukah fokus pada unsurunsur tertentu yang perlu mendapat perhatian. Metode pengukuran Pilihan Strategi dan metode pengukuran menjadi komponen penting yang tidak bisa diabaikan, karena tidak semua metode tepat digunakan untuk setiap tipologi organisasi. Pilihan metode akan berimplikasi pada cakupan pengukuran dan data base pengukuran yang dibutuhkan. Indikator, instrumen, dan Data Setiap pihak yang terlibat dalam pengukuran juga harus memperhatikan detail indikator yang digunakan, instrumen yang dibutuhkan, dan data yang harus dihimpun karena pada akhirnya komponen-komponen inilah yang menyediakan dan mengumpulkan data yang nantinya akan diolah. Analisis Data Komponen berikutnya yang harus dilakukan adalah analisis data, berupa rangkaian aktivitas mengolah data yang telah terkumpul. Analisis data penting untuk menghasilkan temuan-temuan berikut rekomendasi yang harus dilakukan. Rekomendasi Tindak Lanjut. Setelah analisis data selesai dilakukan, tahapan dan komponen berikutnya Page 3 of 14
4 adalah merumuskan secara cermat rekomendasi atau scenario tindakan perbaikan yang harus diambil oleh organisasi penyedia layanan Hambatan Dan Kesulitan Pengukuran Kualitas Hambatan atau kesulitan pertama adalah soal mind set paradigmatik organisasi yang cenderung menganggap dirinya sebagai satu-satunya pihak yang tepat untuk melakukan pengukuran kualitas. Kesulitan lain yang muncul adalah ketidakmampuan organisasi penyedia layanan menjalin relasi yang berkualitas dengan pengguna jasa layanan Pandangan klasik organisasi yang menganggap bahwa pengukuran hanya sebuah aktivitas untuk formalitas belaka. Ketidakmampuan organisasi menemukan obyek yang harus diukur. Ketidaksesuain pemilihan metode, indikator, instrument pengukuran sehingga data yang diperoleh bukanlah data yang mampu menjawab kebutuhan utama pengukuran 3. PENGUKURAN KUALITAS MENGGUNAKAN STANDAR LAYANAN Pengukuran kuaitas dengan menggunakan standar pada prinsipnya adalah upaya membandingkan dan menganalisis antara kondisi yang seharusnya dengan kondisi yang senyatanya melalui beberapa indikator yang terdapat dalam standar layanan yang ada. Terdapat dua hal yang harus diperhatikan di sini, yakni penetapan acuan standar yang dimaksud, dan uraian indikator ke dalam sub-sub indikator. Pertama, harus ditentukan dulu yang dimaksud standar dalam hal ini standar yang seperti apa atau standar pelayanan yang mana, apakah standar pelayanan yang berlaku secara umum dalam peraturan perundang-undangan, apakah standar pelayanan yang dimiliki secara lokal dan spesifik oleh organisasi penyedia layanan, apakah standar yang dihimpun oleh peneliti (atau pihak yang mengukur) dari masyarakat, ataukah standar-standar yang dirumuskan sendiri oleh peneliti melalui kajian-kajian teoritis yang ada. Kedua, indikator kualitas layanan yang telah ditetapkan juga harus diurai ke dalam sub-sub indikator yang lebih rinci atau detail, seperti contoh berikut : Indikator Sub Indikator Contoh Pertanyaan 1 competence Kesesuaian Kesesuaian antara kemampuan petugas, kemampuan petugas ketersediaan sistem dengan fungsi /tugas peningkatan kemampuan petugas, Apakah organisasi profesionalitas mengadakan pelatihan penanganan untuk meningkatkan pekerjaan kemampuan aparat sesuai dengan perkembangan/perubahan tugas? 2 acces Kemudahan klien mendapat informasi, Page 4 of 14 Apakah petugas menjalankan pekerjaannya secara profesional? Bagaimana klien mendapatkan informasi?
5 keterjangkauan secara fisik, kesederhanaan prosedur, kejelasan informasi 3 tangibles Kesesuaian fasilitas dengan kebutuhkan, kemudahan operasionalisasi fasilitas dan kapasitasnya terhadap kualitas output, kesesuaian fasilitas dengan kebutuhan konsumen Apakah klien murah dan mudah menghubungi petugas untuk mendapatkan pelayanan? Apakah lokasi kantor tersebut mudah dijangkau semua klien? Apakah prosedur yang diterapkan sederhana Apakah informasi untuk konsumen mudah di dapat dan jelas? Apakah fasilitas operasional sesuai dengan kebutuhan dalam pelaksanaan tugas? Apakah fasilitas tersebut cukup mudah didapat dan dioperasionalkan serta dapat menghasilkan output yang berkualitas/bagus? Apakah infrastruktur pendukung selalu memenuhi standar kualitas dan memenuhi perubahan kebutuhan konsumen? 4. PENGUKURAN KUALITAS DENGAN IKM Pengukuran kualitas layanan dapat dilakukan juga dengan metode Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). IKM diterapkan dengan filosofi dasar bahwa pihak yang berhak atau yang paling tepat melakukan pengukuran kualitas adalah masyarakat pengguna layanan dan kepuasan masyarakat adalah dasar apakah pelayanan yang diberikan organisasi itu berkualitas atau tidak. Tugas organisasi atau yang melakukan teknis pengukuran hanyalah menghimpun data kepuasan dari masyarakat. Dengan kata lain, kualitas dalam konteks IKM ditentukan oleh kepuasan masyarakat yang dinyatakan dalam indeks. Dengan demikian, IKM dilaksanakan dengan metode kuantitatif sederhana. Namun demikian angka kuantitatif ini harus dikembangkan dengan analisis kualitatif IKM dapat definisikan sebagai Data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya. Manfaat dari penerapan IKM adalah : Diketahui kelemahan dari masing-masing unsur dalam penyelenggaraan layanan Diketahui kinerja penyelenggaraan layanan yang telah dilaksanakan oleh unit pelayanan secara periodik Sebagai bahan policy making Page 5 of 14
6 Memacu kompetisi antar unit penyelenggara layanan Tahapan pengukuran melalui penghitungan IKM: Menentukan unsur yang akan dinilai Unsur Pelayanan adalah faktor atau aspek yang terdapat dalam penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat sebagai variabel penyusunan indeks kepuasan masyarakat untuk mengetahui kinerja unit pelayanan. a. Prosedur pelayanan b. Persyaratan pelayanan c. Kejelasan petugas pelayanan d. Kedisiplinan petugas layanan e. Tanggung jawab petugas layanan f. Kemampuan petugas pelayanan g. Kecepatan pelayanan h. Keadilan i. Kesopanan dan keramahan j. Kewajaran biaya k. Kepastian biaya l. Kepastian jadwal m. Kenyamanan lingkungan n. Keamanan lingkungan Menghitung nilai rata-rata tertimbang Nilai rata-rata tertimbang diperoleh dari angka absolut unsur (1) dibagi jumlah unsure. Dalam hal unsur yang dinilai berjumlah 14 sesuai standar yang ada, maka nilai rata-rata tertimbang adalah 1 : 14 = 0,071 Menetapkan responden Pada dasarnya responden sangat tergantung pada situasi dan kebutuhan lapangan organisasi, namun demikian apabila didasarkan standar peraturan perundang-undangan pemerintah mengenai IKM (dalam hal ini Kepmenpan) jumlah responden telah ditentukan, yakni sejumlah 150 responden. Menyiapkan kuisioner (memasukkan unsur) Pada prinsipnya, kuisioner meruapakan instrumen yang memuat daftar pertanyaan sebagai wakil dari unsur-unsur pelayanan yang ditetapkan. Masing-masing unsur bisa mewakili satu atau lebih indikator yang telah ditetapkan (Indikator dapat dimasukkan ke dalam pertanyaan-pertanyaan dalam satu atau lebih unsur pelayanan). Semua indikator dan unsur harus masuk dalam kuesioner. Contoh kuisioner adalah sebagai berikut : Page 6 of 14
7 Selanjutnya adalah menyebarkan kuisioner yang telah dibuat dan melakukan penghitungan atas data yang diisikan oleh responden Menghitung jumlah nilai persepsi per unsur Nilai persepsi per unsur adalah penjumlah nilai persepsional dari total responden untuk setiap unsur NILAI PERSEPSI NILAI INTERVAL IKM 1 1,00-1,75 2 1,76-2,50 3 2,51-3,25 4 3,26-4,00 Page 7 of 14
8 Menghitung nilai rata-rata per unsur Nilai rata-rata per unsure adalah jumlah nilai persepsional dari total responden per unsur dibanding (dibagi) jumlah responden Menghitung nilai rata-rata tertimbang unsur Nilai rata-rata tertimbang unsur adalah hasil perkalian nilai rata-rata per unsur dengan nilai rata-rata tertimbang Mengkonversi nilai rata-rata tertimbang unsur Selanjutnya adalah mencari nilai konversi setiap unsure dengan cara mengalikan nilai rata-rata tertimbang unsure dengan angka 25 Menjumlahkan nilai konversi semua unsur Menyesuaikan nilai konversi dengan kriteria mutu layanan Hasil dari penjumlahan nilai konversi semua unsur inilah yang menunjukkan indeks kepuasan yang dimaksud, dan kemudian dapat disesuaikan dengan tabel berikut KONVERSI IKM MUTU LAYANAN KINERJA 25-43,75 D Tidak Baik 43,76-62,5 C Kurang Baik 62,51-81,25 B Baik 81, A Sangat Baik 5. PENGUKURAN KUALITAS DENGAN BSC Pada dasarnya, konsep dan metode Balanced Scorecard (BSC) adalah instrumen atau alat untuk mengukur kinerja komprehensif organisasi. BSC dapat digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan dengan syarat kualitas layanan dipahami atau dipandang sebagai kinerja organisasi. Dengan kata lain, kinerja organisasi yang dimaksud dalam hal ini adalah kinerja pelayanan, yang direfleksikan dari kualitas layanan. Balanced Scorecard dapat diterapkan untuk organisasi bisnis maupun organisasi publik (dengan modifikasi dan penyesuaian tertentu) dengan pendekatan kuantitatif maupun kualitatif. Balanced Scorecard merupakan suatu kerangka kerja baru untuk mengintregasikan berbagai ukuran Page 8 of 14
9 yang diturunkan dari strategi organisasi, dan merupakan alat untuk menerjemahkan visi, misi, dan strategi organisasi ke dalam satu set pengukuran kinerja komprehensif melalui beberapa perspektif, yakni finansial, kepuasan pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Perspektif Finansial (Keuangan) Keuangan merupakan ukuran penting dalam pengukuran suatu kinerja organisasi atau kinerja pelayanan, karena ukuran keuangan merupakan ringkasan orientasi, komitmen, dan konsekuensi ekonomis yang sudah diambil organisasi dalam penyelenggaraan layanan. Untuk sektor publik, perspektif finansial secara umum dapat dikerucutkan pada persoalan porsi anggaran untuk penyelenggaraan layanan, daya serap anggaran yang sudah dialokasikan, peningkatan anggaran dari tahun ke tahun, dan pertanggungjawaban penggunaan keuangan. Perspektif Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan merupakan kriteria utama bagi keberhasilan suatu perusahaan. Seorang pemimpin provider layanan berusaha untuk memuaskan pelanggan dengan menerjemahkan misi dan strategi organissi ke dalam tujuan yang disesuaikan dengan pengguna layanan atau pasar. Dalam perspektif ini, yang harus dianalisis oleh pengukur kualitas untuk layanan di sektor privat adalah pangsa pasar, retensi, akuisisi, kepuasan pelanggan, profitabilitas pelanggan. Berikut penjelasan dari uraian di atas 1) Pangsa pasar Menggambarkan proposisi bisnis yang dujual oleh sebuah unit bisnis di pasar tertentu (dalam bentuk jumlah pelanggan, uang yang dibelanjakan, atau volume satuan yang dijual). 2) Akuisisi pelanggan Mengukur dalam bentuk relatif atau absolute, keberhasilan unit bisnis menarik atau memenangkan pelanggan atu bisnis baru. 3) Kepuasan pelanggan Menilai tingkat kepuasan atas kriteria kinerja tertentu di dala proposisi nilai. 4) Profitabilitas pelanggan Mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari pelanggan atau segmen tertentu setelah menghitung berbagai pengeluaran yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan tersebut Sementara untuk layanan di sektor publik, fokus pengukuran bisa diarahkan pada ukuran kepuasan pelanggan, frekuensi dan intensitas keluhan dari pelanggan, perkembangan pengguna layanan dari waktu ke waktu, keuntungan atau kemanfaatan baik secara konkrit maupun secara imateriil yang dirasakan oleh pengguna layanan. Perspektif Proses Bisnis Internal Dalam perspektif proses bisnis internal, para eksekutif mengidentifikasi berbagai proses internal penting yang harus dikuasai dengan baik oleh para penyelenggara teknis layanan. Norton membagi proses tersebut dalam tiga tahap, yaitu : 1) Inovasi Proses inovasi merupakan proses dimana perusahaan berusaha untuk mencari tahu kebutuhan pelanggan dan organisasi, serta berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Ukuran yang dapat digunakan antara lain banyaknya produk baru yang berhasil dikembangkan organisasi (invention, diversifikasi produk layanan), besarnya minat/ penggunaan produk baru tersebut, lamanya waktu yang digunakan untuk menyelesaikan produk-produk layanan. 2) Proses operasi Proses operasi merupakan proses aktivitas organisasi untuk memproduksi barang Page 9 of 14
10 dan jasa sampai produk atau jasa dikirim ke pelanggan atau pengguna. Proses ini terdiri dari : a. Proses penyiapan dan produksi barang dan jasa b. Proses penyampaian (delievery) produk barang dan jasa kepada pelanggan Dalam proses ini terdapat aktivitas outbound logistic yaitu aktivitas perusahan yang berkaitan dengan pengumpulan, penyimpanan dan pendistribusian secara fisik barang atau jasa ke pembeli. 3) Pelayanan purna layanan (pasca penyampaian layanan) Proses ini merupakan aktivitas penciptaan nilai pada pelanggan atas penggunaan produk dan jasa perusahaan. Organisasi berusaha untuk memberikan bentuk pelayanan tambahan setelah transaksi layanan dilaksanakan. Biasanya organisasi memberikan pelayanan purna jual tersebut dalam bentuk garansi, perbaikan apabila ada kerusakan atau kesalahan dalam jangka waktu tertentu. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan mengidentifikasi infra struktur yang harus dibangun perusahaan dalam menciptakan pertumbuhan dan peningkatan kinerja jangka panjang. Semua sasaran dalam perspektif ini adalah merupakan faktor pendorong untuk ketiga perspektif sebelumnya. Terdapat tiga faktor yang harus diperhatikan dalam perspektif ini, yaitu : 1) kemampuan karyawan 2) kapabilitas sistem informasi 3) motivasi, pemberdayaan dan penyelarasan Dalam kaitannya dengan kemampuan karyawan, terdapat tiga hal yang harus diperhatikan oleh manajemen perusahaan, yaitu : a. Kepuasan pekerja Bagi suatu perusahaan pekerja yang puas merupakan pra kondisi yang baik bagi meningkatkan produktivitas, daya tangkap, mutu dan pelayanan kepada pelanggan. Oleh karena itu untuk mengetahui tingkat kepuasan pekerja, organisasi mengadakan survey rutin. Diantara unsur-unsur dalam survey kepuasan pekerja antara lain keterlibatan dala pengambilan keputusan, pemberian penghargaan karena melakukan pekerjaan dengan baik, akses informasi yang memadai untuk melakukan pekerjaan dengan baik, dorongan aktif untuk kreatif dan inisiatif, dukungan staf, kepuasan secara keseluruhan dengan perusahaan. b. Retensi pekerja Retensi pekerja ini dimaksudkan untuk mempertahankan para pekerja yang berkualitas untuk tetap bekerja pada perusahaan. Retensi pekerja ini biasanya diukur berdasarkan presentase keluarnya pekerja bukan atas kemauan perusahaan. c. Produktivitas pekerja Produktivitas pekerja merupakan ukuran hasil, dampak keseluruhan upaa peningkatan moral, keahlian, inovasi, proses internal, dan kepuasan pelanggan. Tujuannya adalh untuk membandingkan output yang dihasilkan oleh para pekerja. Page 10 of 14
11 REFERENSI Cole, Martin and Greg Parston Unlocking Public value : A New Model For Achieving High Performance In Public Service Organizations. Jhon Wiley &Sons. New Jersey Niven, Paul R Balanced Scorecard Step-by-Step for Government and Non Profit Agencies. John Wiley & Sons, Inc. New Jersey Ratminto dan atik Septi winarsih Manajemen Pelayanan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta Keputusan MENPAN No 25/KEP/M PAN/2/2004 tentang Indeks Kepuasan Masyarakat PROPAGASI A. Latihan dan Diskusi (Propagasi vertical dan Horizontal) Dari hasil kuisioner yang disebarkan kepada 150 responden diperoleh data persepsi masyarakat terhadap 14 unsur pelayanan organisasi xxxx sebagai berikut : Page 11 of 14
12 Resp U U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9 U10 U11 U12 U13 U Page 12 of 14
13 Page 13 of 14
14 Hitunglah IKM terhadap layanan yang diberikan organisasi xxxx! 2. Rekomendasi apa yang dapat diajukan kepada organisasi untuk perbaikan layanan? B. Pertanyaan (Evaluasi mandiri) 1. Apa yang dimaksud dengan pengukuran kualitas? 2. Mengapa pengukuran perlu dilakukan? 3. Apa saja yang harus dipersiapkan untuk melakukan pengukuran kualitas layanan? 4. Jelaskan pemahaman anda tentang BSC? C. QUIZ -mutiple choice (Evaluasi) Page 14 of 14
Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:
Konsep Balanced Scorecard selanjutnya akan disingkat BSC. BSC adalah pendekatan terhadap strategi manajemen yang dikembangkan oleh Drs.Robert Kaplan (Harvard Business School) and David Norton pada awal
Lebih terperinciINDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PROGRAM STUDI FARMASI
LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN - UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN 2015 MALANG Oktober 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Undang-undang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu
Lebih terperinciHASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BB PASCAPANEN. Periode Januari Juni 2016
HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BB PASCAPANEN Periode Januari Juni 2016 1 OUTLINE 1 2 Latar Belakang Tujuan Metode Manfaat Unsur Penilaian Responden Nilai Persepsi Interval IKM Mutu Pelayanan
Lebih terperinciHASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BALAI BESAR LITBANG PASCAPANEN PERTANIAN. Periode Januari Juni 2017
HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BALAI BESAR LITBANG PASCAPANEN PERTANIAN Periode Januari Juni 2017 OUTLINE 1 2 Latar Belakang Tujuan Metode Manfaat Unsur Penilaian Responden Nilai Persepsi
Lebih terperinciPELAKSANAAN KEGIATAN
PELAKSANAAN KEGIATAN A. PERSIAPAN 1. Penetapan Pelaksana Kegiatan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat ini dimulai pada tanggal 1 sampai dengan 5 Desember 2014, dengan tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Rumah sakit termasuk salah satu BLU (Badan Layanan Umum) yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit termasuk salah satu BLU (Badan Layanan Umum) yang merupakan ujung tombak dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Namun tak sedikit keluhan selama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Untuk berhasil dan tumbuh dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis perbankan syariah kini dirasakan semakin kompetitif, untuk itu perusahaan perbankan syariah diharuskan untuk semakin efektif dan efisien dalam mengelola
Lebih terperinciHASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BB PASCAPANEN. Periode Januari Juni 2015
HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BB PASCAPANEN Periode Januari Juni 2015 1 OUTLINE 1 2 Latar Belakang Tujuan Metode Manfaat Unsur Penilaian Responden Nilai Persepsi Interval IKM Mutu Pelayanan
Lebih terperinciHASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BB PASCAPANEN. Periode Juli Desember 2015
HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BB PASCAPANEN Periode Juli Desember 2015 1 OUTLINE 1 2 Latar Belakang Tujuan Metode Manfaat Unsur Penilaian Responden Nilai Persepsi Interval IKM Mutu
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Kinerja Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program ataupun kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,
Lebih terperincidilaksanakan pada suatu lembaga layanan publik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan publik oleh aparatur pemerintah dewasa ini masih banyak dijumpai kelemahan sehingga belum dapat memenuhi mutu yang diharapkan masyarakat. Hal ini ditandai
Lebih terperinciLAPORAN HASIL PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SLEMAN PERIODE DESEMBER TAHUN 2015
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SLEMAN PERIODE DESEMBER TAHUN 2015 A. LATAR BELAKANG Meningkatnya tuntutan masyarakat atas kualitas
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study). Penelitian kualitatif
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Kinerja Pengukuran merupakan upaya mencari informasi mengenai hasil yang dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya penyimpangan akibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin mewarnai kehidupan lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi,
Lebih terperinciPELAKSANAAN KEGIATAN
PELAKSANAAN KEGIATAN A. PERSIAPAN 1. Penetapan Pelaksana Kegiatan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat ini dimulai pada tanggal 8 Juni 2015, dengan tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut: 1) Pembentukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan baik dan dapat memuaskan semua pihak. Terselenggarakannya pelayanan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya tugas pokok pemerintah sebagai organisasi sektor publik adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat, sehingga aparat pemerintah memiliki
Lebih terperinciINDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)
INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PADA UPT STASIUN PENGAWASAN SDKP TUAL PERIODE JANUARI S.D DESEMBER 2015 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
Lebih terperinciLAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) LAYANAN KEMAHASISWAAN DI POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA TAHUN 2015
LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) LAYANAN KEMAHASISWAAN DI POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA TAHUN 2015 UNIT KEMAHASISWAAN POLTEKKES KEMENTERIAN KESEHATAN SURAKARTA 2015 1 DAFTAR ISI BAB
Lebih terperinciLAPORAN PENILAIAN IKM BPTU-HPT DENPASAR TAHUN 2014
LAPORAN PENILAIAN IKM BPTU-HPT DENPASAR TAHUN 2014 BALAI PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL DAN HIJAUAN PAKAN TERNAK DENPASAR 2014 Page 1 of 9 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu faktor utama dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menentukan metode penelitian yang akan dipakai pada penelitiannya, karena
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Peneliti yang akan melakukan penelitian harus mengetahui serta menentukan metode penelitian yang akan dipakai pada penelitiannya, karena metode penelitian
Lebih terperinciPENDAHULUAN. IKM - I 2016 Page 1
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik oleh Aparatur Pemerintah masih banyak dijumpai kekurangan-kekurangan sehingga belum dapat memenuhi harapan masyarakat. Hal ini ditandai dengan masih adanya
Lebih terperinci#Indeks Kepuasan Masyarakat. #Pelayanan Teknis LAPORAN IKM 2016 LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT.
#Indeks Kepuasan Masyarakat #Pelayanan Teknis LAPORAN IKM 2016 LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT #Pelayanan Teknis BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Loka Penelitian dan Pengembangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian koperasi Menurut Sumarni dan Soeprihanto (1995) koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Apotek Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Rebublik Indonesia (Kepmenkes RI) No. 1332/Menkes/SK/X/2002 mengenai Ketentuan dan Tata cara Pemberian Izin Apotek, yang dimaksud dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Meningkat pesatnya kegiatan pembangunan serta laju pertumbuhan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkat pesatnya kegiatan pembangunan serta laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, mendorong kebutuhan atas tanah yang terus meningkat, sementara luas tanah yang ada
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : pelayanan, indek kepuasan masyarakat. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilaksanankan dengan dilatar belakangi oleh semakin banyaknya tuntutan masyarakat terhadap perbaikan dan peningkatan mutu pelayanan aparatur pemerintah yang diberikan kepada masyarakat.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan perusahaan tersebut telah tercapai. Pengetahuan mengenai kondisi yang terjadi
Lebih terperinciPENDAHULUAN. kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya Pemerintah
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik oleh Aparatur Pemerintah masih banyak dijumpai kekurangan-kekurangan sehingga belum dapat memenuhi harapan masyarakat. Hal ini ditandai dengan masih adanya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengukuran Kinerja Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat konsitensi dan kebaikan fungsi-fungsi produk. Kinerja merupakan penentuan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi di beberapa daerah kota/kabupaten di Indonesia diharapkan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan otonomi di beberapa daerah kota/kabupaten di Indonesia diharapkan menghasilkan hasil yang baik dalam bidang apapun. Sehubungan dengan fungsi organisasi sektor
Lebih terperinciLaporan Hasil Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) BBPP Batangkaluku Tahun 2017
2017 Laporan Hasil Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) BBPP Batangkaluku Tahun 2017 Semester II (Januari Desember) Seksi Evaluasi dan Pelaporan KATA PENGANTAR Pelayanan Publik (Public Service) oleh birokrasi
Lebih terperinci[ IKM UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG ] Tahun 2015
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat melaksanakan Survei Kepuasan Masyarakat pada Tahun 2015. Pelayanan Publik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian, Manfaat dan Tujuan Balanced Scorecard. Balanced Scorecard adalah pendekatan terhadap strategi
5 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian, Manfaat dan Tujuan Balanced Scorecard Pengertian Balanced Scorecard Balanced Scorecard adalah pendekatan terhadap strategi manajemen yang dikembangkan oleh Robert
Lebih terperinciLAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG
LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG PERIODE JANUARI - JUNI 2014 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI
Lebih terperinciSURVEI KEPUASAN MASYARAKAT
SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SURABAYA PERIODE Januari Desember 2015 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Perencanaan Strategik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. negara maupun masyarakat untuk melakukan regulasi kembali dalam
BAB 1 PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Prasetyani dan Larasati (2009:1) menyatakan bahwa pelayanan publik yang akhir-akhir ini menjadi issue sentral telah memaksa semua pihak, baik institusi negara
Lebih terperinciLAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SEMESTER II TAHUN 2016
LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SEMESTER II TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Pelayanan Publik (Public Service) oleh birokrasi publik merupakan salah satu
Lebih terperinci(INDEK KEPUASAN MASYARAKAT)
(INDEK KEPUASAN MASYARAKAT) SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2015 BALAI PELATIHAN PERTANIAN LAMPUNG JL.RADEN GUNAWAN HAJIMENA KOTAK POS 8 UNILA BANDAR LAMPUNG 35160 TEL/FAX.(0721) 703570, website :bpplampung.info
Lebih terperinciLAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER I
LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER I SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) BOGOR TAHUN 2017 LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR TAHUN
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD
PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Indah Pratiwi, Herrizqi Shinta, Dessy Riyasari Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Birokrasi pemerintahan baik di pusat maupun di daerah, memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa Indonesia. Oleh karena itu birokrat pemerintah daerah dituntut untuk
Lebih terperinciLAPORAN PEMANTAUAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BBKP BELAWAN SEMESTER I TAHUN 2017
LAPORAN PEMANTAUAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BBKP BELAWAN SEMESTER I TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN Latar Belakang Pelayanan Publik merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
Lebih terperinciLAPORAN HASIL MONITORING DAN EVALUASI INDIKATOR KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) DI LINGKUNGAN BPTP BENGKULU
LAPORAN HASIL MONITORING DAN EVALUASI INDIKATOR KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) DI LINGKUNGAN BPTP BENGKULU PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik oleh aparatur pemerintah dewasa ini masih banyak dijumpai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan untuk mencapai tujuan strategis, mengeliminasi pemborosanpemborosan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja menjadi sebuah kata yang umum didalam menilai baik atau tidak baik suatu instansi baik swasta maupun pemerintah, tentu saja didalam menilai sebuah kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan perusahaan lain. Persaingan yang bersifat global dan tajam
BAB I PENDAHULUAN Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan besar dalam hal persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, dan penanganan transaksi antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor utama dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih (clean governance) dan tata pemerintahan yang baik (good government) adalah partisipasi, transparansi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam persaingan dunia usaha yang semakin ketat pada saat ini sering terjadi perubahan-perubahan yang berdampak besar bagi lingkungan bisnis perusahaan.
Lebih terperinciINDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAPAN TAHUN 2014
INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAPAN TAHUN 2014 A. LATAR BELAKANG Pelayanan publik yang dilaksanakan oleh aparatur pemerintah masih banyak dijumpai kelemahan sehingga belum dapat memenuhi kualitas
Lebih terperinci[ SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ] Periode Tahun 2014
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat melaksanakan Survei Kepuasan Masyarakat pada Kelurahan Blimbing Kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sipil Kota Medan, sebagai suatu organisasi yang berorientasi pada pelayanan
29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan, sebagai suatu organisasi yang berorientasi pada pelayanan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan dengan tujuan merancang suatu sistem pengukuran kinerja dengan menggunakan metode balanced scorecard yang sesuai dengan visi dan misi
Lebih terperinciPrepared by Yuli Kurniawati
BALANCE SCORECARD Prepared by Yuli Kurniawati SEJARAH BALANCE SCORECARD Pertama kali disampaikan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton di Harvard Business Review tahun 1992 dalam artikel berjudul Balanced
Lebih terperinciMANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK: 4. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAYANAN 5. KUALITAS DAN KEPUASAN PELANGGAN
MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK: KONSEP KUALITAS PELAYANAN PUBLIK WIMA Y. PRASETYO, S.Sos, M.AP JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK, UNIVERSITAS BRAWIJAYA Email : wimayudofia@ub.ac.id 1. PENDAHULUAN 1.1. Pengantar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia bisnis banyak mengalami perkembangan sehingga tercipta kondisi persaingan yang semakin kompetitif. Keadaan ini menuntut perusahaan untuk mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar organisasi mengukur kinerjanya dengan menitik beratkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar organisasi mengukur kinerjanya dengan menitik beratkan pada sisi keuangan (financial perspective). Akan tetapi, menilai kinerja perusahaan semata-mata
Lebih terperinciPENINGKATAN KINERJA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2014 Fajar Hendro Utomo Dosen STKIP PGRI Tulungagung
PENINGKATAN KINERJA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2014 Fajar Hendro Utomo Dosen STKIP PGRI Tulungagung ABSTRAK Kinerja pelayanan publik selalu mengalami perbaikan dan koreksi
Lebih terperinciLaporan Indeks Kepuasan Masyarakat. Periode Desember 2014
Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat Periode Desember 2014 KEMENTERIAN PERTANIAN DITJEN PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI VETERINER BANJARBARU 2014 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Terhadap Kualitas Pelayanan Puskesmas Menganti Gresik, peneliti
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini yang berjudul Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Kualitas Pelayanan Puskesmas Menganti Gresik, peneliti menggunakan jenis
Lebih terperinciAKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI 1 Sistem akuntansi memainkan peranan penting dalam mengukur kegiatan dan hasil kerja dari kegiatan tersebut, juga dalam menentukan reward
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Terjadinya berbagai krisis kawasan yang tidak lepas dari kegagalan mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain disebabkan oleh
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SINJAI DINAS KESEHATAN PUSKESMAS MANIMPAHOI KEC. SINJAI TENGAH Alamat :JlnPoros Malino Desa Saotengnga Kec.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah merupakan salah satu Instrumen untuk mengukur tingkat kinerja masing-masing unit Pelayanan Instansi Pemerintah, juga instrument
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi perubahan perkembangan bisnis yang semakin kompetitif, suatu organisasi dituntut untuk melakukan suatu adaptasi yang cepat terhadap faktor-faktor
Lebih terperinciINDEKS KEPUASAN MASYARAKAT
BLH INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SURVEY TERHADAP PENGGUNA PELAYANAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANTUL SEMESTER I TAHUN 2017 [Type your address] [Type your phone number] [Type your e-mail address] DINAS
Lebih terperinciMengenal Balanced Scorecard
Mengenal Balanced Scorecard Dewasa ini balanced scorecard secara luas telah digunakan dalam industri, bisnis dan organisasi publik untuk menyelaraskan visi dan strategi organisasi, meningkatkan komunikasi
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 78/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 78/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis, pengukuran kinerja merupakan usaha yang dilakukan pihak manajemen untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. Didalam sistem pengendalian manajemen pada suatu organisasi bisnis, pengukuran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Pendekatan Penelitian Desain penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya tentang
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. Jenis dan Metode Penelitian Deskriptif / Survey. Deskriptif / Studi kasus
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Merancang peta strategi yang Jenis dan Metode Penelitian Deskriptif / Desain Penelitian Unit Analisis Organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam penyelenggaaraan pemerintah yang menjadi kewajiban aparatur. pemerintah. Berdasarkan PERMENPAN No. 38 Tahun 2012 pengertian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyelenggaraan pelayanan publik merupakan salah satu fungsi utama dalam penyelenggaaraan pemerintah yang menjadi kewajiban aparatur pemerintah. Berdasarkan PERMENPAN
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor utama dalam mewujudkan pemerintahan bersih (clean government) dan kepemerintahan yang baik (good governance) adalah melaksanakan reformasi birokrasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan, maka perlu melakukan pengukuran kinerja. digunakan untuk menyusun suatu sistem penghargaan (reward system)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan institusi pencipta kekayaan dalam suatu Negara. Dalam menghadapai persaingan yang sangat ketat, perusahaan dituntut untuk lebih professional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penguatan struktur perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tekanan kompetitif dalam dunia bisnis menuntut organisasi maupun perusahaan untuk lebih peduli terhadap strategi yang dijalankan. Setiap perusahaan harus mampu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah Unit Satuan Kerja Rumah Sakit PKU
BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan data primer yang dilakukan pada Unit Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Lebih terperinciPelayanan Publik yang Berorientasi pada Pelanggan. Oleh: Marita Ahdiyana
Pelayanan Publik yang Berorientasi pada Pelanggan Oleh: Marita Ahdiyana Abstrak Salah satu peran strategis aparatur pemerintah dalam mewujudkan good governance adalah memberikan pelayanan prima kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur sistem agar mengetahui sejauh mana sistem itu bekerja, dalam sistem itu sendiri banyak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. Di dalam sistem pengendalian manajemen pada suatu organisasi bisnis,
Lebih terperinciLAPORAN HASIL SURVEY PENGADILAN NEGERI BAUBAU KELAS IB TAHUN 2017
LAPORAN HASIL SURVEY PENGADILAN NEGERI BAUBAU KELAS IB TAHUN 2017 Jalan Betoambari No. 57 Kota Baubau Sulawesi Tenggara 93725 Telp/Fax. (0402) 2821010 2821020 Website : www.pn-bau-bau.go.id / SIPP : www.sipp.pn-bau-bau.go.id
Lebih terperinciSurvei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) 1. Pendahuluan Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik secara berkelanjutan, maka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan kesehatan menurut standar IKM dan faktor- faktor yang mempengaruhinya, maka tipe penelitian
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu upaya guna meningkatkan kualitas pelayanan publik, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Repbulik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan
Lebih terperinciLAPORAN SURVEY IKM BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN (BPPP) BANYUWANGI 2015
2014 LAPORAN SURVEY IKM BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN (BPPP) BANYUWANGI 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Y.M.E. yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh semua perusahaan di era globalisasi saat ini. Kunci untuk memenangkan persaingan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITAN
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITAN 2.1 Konsep Dasar Audit Manajemen Menurut Bayangkara (2008:2), audit manajemen adalah pengevaluasian terhadap efisien dan efektivitas operasi perusahaan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk manusia. Bagi manusia, air merupakan prioritas utama untuk menjalankan segala aktivitasnya.
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SAMARINDA
PEMERINTAH KOTA SAMARINDA Jalan Basuki Rahmat No.78, Gedung Graha Tepian Samarinda 7512 Telp. (0541)739614, Fax. (0541)741286 SMS Center/SMS Pengaduan : 08115843555 Web:www.bpptsp.samarindakota.go.id PENDAHULUAN
Lebih terperinciSurvei Kepuasan Masyarakat (SKM) Permenpan No. 14 Tahun Makassar, 20 Februari 2018
Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Permenpan No. 14 Tahun 2017 Makassar, 20 Februari 2018 Survei Litbang Kompas September 2016 di 14 Kota Besar di Indonesia Survei Kepuasan Masyarakat SASARAN Mendorong
Lebih terperinciPENGUKURAN DAN ANALISIS KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS DI CV XYZ, BANDUNG) Husnah Nur Laela, Sir Kalifatullah
PENGUKURAN DAN ANALISIS KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS DI CV XYZ, BANDUNG) Husnah Nur Laela, Sir Kalifatullah Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jakarta husnahnurlaela81@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor utama dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih (clean governance) dan tata pemerintahan yang baik (good government) adalah partisipasi, transparansi,
Lebih terperinciINDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PERIODE JANUARI S/D DESEMBER 2016
2016 INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PERIODE JANUARI S/D DESEMBER 2016 PADA BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT AMBON DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN i KATA PENGANTAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saham, kreditur, karyawan, pemerintah, dan pelanggan. Implikasinya,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap Perusahaan pada hakikatnya merupakan organisasi yang meniti kegiatan rutinnya bagi kepentingan semua Stakeholders, seperti : pemegang saham, kreditur,
Lebih terperinciINDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN KANREG I BKN YOGYAKARTA
INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN KANREG I BKN YOGYAKARTA TAHUN 2014 1 Pengantar Upaya pemerintah dalam melakukan reformasi birokrasi dalam bidang tata kelola pemerintahan selama beberapa tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang. Kondisi ini memicu perusahaan-perusahaan untuk terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang begitu pesat menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin ketat. Hal tersebut dikarenakan adanya kemajuan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk organisasi sangat diperlukan agar suatu organisasi mampu bersaing dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Untuk menghadapi persaingan bisnis yang sangat kompetitif, kinerja merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh suatu organisasi. Kinerja dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kaplan dan Norton, Hariman Bone dan Mahfud Sholihin, pada tahun 2004, Davis dan Albright
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagaimana dikatakan oleh Kaplan dan Norton, perusahaan dalam membangun ukuran-ukuran Balance Scorecard (BSC) seharusnya menghubungkan ukuran-ukuran tersebut
Lebih terperinciAnalisis Balanced Scorecard Pada Bank X
Analisis Balanced Scorecard Pada Bank X Andris Setiawan andrissetiawan507@gmail.com Abstract Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif pada Bank X dengan judul Analisis Balanced Scorecard pada Bank
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
90 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pengukuran kinerja yang diterapkan oleh PT Tera Data Indonusa selama ini hanya berdasarkan hasil analisis pengukuran profitabilitas, dan hasil pengukuran ini
Lebih terperinci