Lampiran 6 Quick Count Menggunakan Metode Sampling Berkelompok dengan Probability Proportional to Size (Simulasi Kedua)
|
|
- Johan Darmadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 04 Lampiran 6 Quick Count Menggunakan Metode Sampling Berkelompok dengan Probability Proportional to Size (Simulasi Kedua) Simulasi kedua ini, memiliki tahapan dan proses perhitungan yang sama seperti pada simulasi pertama dengan primary sampling units (psu) atau usu yang sama, perbedaannya hanya terdapat pada sampel yang diambil. Tabel L6. Daftar Kelompok Unit Sampling Kedua (Simulasi Kedua) No Kabupaten/Kota Jumlah Kecamatan N i Kabupaten Bogor 40 N Kabupaten Garut 4 N Kabupaten Sumedang 6 N 4 Kabupaten Kuningan N 4 5 Kabupaten Bandung N 5 6 Kabupaten Ciamis 6 N 6 7 Kabupaten Bekasi N Kabupaten Purwakarta 7 N 8 Kota Sukabumi 7 N 9 Kabupaten Karawang 0 N 0 Kabupaten Majalengka 6 N Kota Cirebon 5 N Kabupaten Cirebon 40 N Kelompok (Cluster) ini yang disebut sebagai unit sampling kedua (usk) dan banyaknya kecamatan di masing-masing Kabupaten/Kota tersebut dinotasikan dengan N i dan N = N + N N = 55 Kecamatan.
2 05 Tabel L6. Daftar Kelompok Ultimate (Utama) dengan Metode Sampling Berkelompok PPS Kabupaten/Kota Kecamatan Jumlah TPS Citeureup 74 Babakan Madang 44 Kabupaten Bogor Jonggol 8 Sukamakmur 6 Kemang 44 Garut Kota 0 Kadungora 47 Kabupaten Garut Leuwigoong 74 Cibatu 9 Malangbong 9 Jatinunggal 84 Darmaraja 8 Kabupaten Sumedang Buahdua 9 Sukasari 76 Pamulihan 0 Cibingbin 69 Lebakwangi 77 Kabupaten Kuningan Ciawigebang 55 Mandirancan 48 Cigugur 05 Cilengkrang 66 Bojongsoang 6 Kabupaten Bandung Pameungpeuk 99 Pangalengan 5 Cileunyi 6 Sadananya 67 Cidolog 8 Kabupaten Ciamis Panumbangan 89 Rajadesa 90 Sukadana 5 Taruma Jaya Sukawangi 65 Kabupaten Bekasi Tambelang 65 Cibitung 87 Cikarang Barat 79
3 06 Lanjutan Kabupaten/Kota Kecamatan Jumlah TPS Plered Tegal Waru 84 Kabupaten Purwakarta Wanayasa 7 Pasawahan 7 Bojong 8 Gunung Putih 85 Cikole 07 Kota Sukabumi Citamiang 86 Warudoyong 05 Baros 60 Karawang Barat Pangkalan 56 Kabupaten Karawang Telukjambe Timur 58 Ciampel 59 Klari 40 Lemahsugih 04 Bantarujeg 77 Kabupaten Majalengka Cikijing 06 Talaga 8 Argapura 6 Kejaksan 8 Lemahwungkuk 95 Kota Cirebon Harjamukti 7 Pekalipan 66 Kesambi 7 Waled 98 Ciledug 88 Kabupaten Cirebon Losari Pabedilan 0 Babakan 6 Jumlah Total TPS 77 Tabel L6. di atas, menunjukkan daftar Kecamatan yang terpilih dari ke Kabupaten/Kota yang dinamakan dengan kelompok utama. Ada sebanyak 5 Kecamatan dari masing masing Kabupaten/Kota sebagai sampel. Berdasarkan ukuran N i, maka diperoleh n i = n = 6 dari masing-masing N i. Sehingga
4 07 diperoleh cluster utama yaitu n = 65 kecamatan. Kemudian jumlah TPS di 65 kecamatan yang telah dipilih sebanyak 77 TPS dan semua TPS ini akan digunakan untuk menaksir total populasi. Setelah diperoleh sampel yang akan digunakan, selanjutnya dilakukan perhitungan untuk penaksir total populasi dan penaksir varians dari penaksir x PPS seperti pada simulasi pertama. Dengan proses perhitungan yang sama seperti pada simulasi pertama, untuk simulasi kedua ini diperoleh jumlah total suara untuk masing masing pasangan calon, sebagai berikut: X = 9.5, X =.887.0, X = , X 4 = , dan X 5 = Total suara dan persentase dari masing-masing pasangan calon tersebut dengan menggunakan metode sampling berkelompok PPS yang dapat dilihat dalam Tabel L6.. No. Urut 4 Tabel L6. Total Suara dengan Metode Sampling Berkelompok PPS (Simulasi Kedua) Nama Pasangan Calon Dr. H. Dikdik Mulyana Arief Mansyur,. SH.,MH dan Drs. H. Cecep Nana Suryana Toyib,M.Si. Dr. H. Irianto M.S. Syafiuddin dan Dr. H. Tatang Farhanul Hakim, M.Pd. Dede Yusuf Macan Effendi, ST dan Dr. Ir. H. Lex Laksamana Zainal, LAN, Dipl, HE. H. Ahmad Heryawan dan H. Dedi Mizwar Total Suara 9.5,9 % ,7 % ,9 % ,70 % 5 Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki ,8 % Perhitungan yang dilakukan selanjutnya yaitu perhitungan penaksir variansi dari x pps untuk pasangan calon. Dengan menggunakan cara yang sama seperti pada simulasi pertama, maka diperoleh :
5 08 Pasangan calon nomor urut,v (x pps) = 5.57 Pasangan calon nomor urut,v (x pps) = Pasangan calon nomor urut,v (x pps) = Pasangan calon nomor urut 4,V (x pps) = Pasangan calon nomor urut 5,V (x pps) = Setelah dilakukan pengambilan sampel dan perhitungan penaksir total populasi, kemudian dapat dilihat akurasi dan presisi dari perhitungan suara pada simulasi kedua dengan menggunakan metode sampling berkelompok PPS. Akurasi menunjukkan kedekatan hasil pengukuran kuantitas terhadap nilai yang sebenarnya. Dalam hal ini, tingkat akurasi dapat dilihat dari keakuratan prediksi peringkat pemenang dan disajikan dalam Tabel L6.4. o. Urut Tabel L6.4 Akurasi Perhitungan Suara dengan Metode Sampling Berkelompok PPS (Simulasi Kedua) Nama Pasangan Calon Dr. H. Dikdik Mulyana Arief Mansyur,. SH.,MH dan Drs. H. Cecep Nana Suryana Toyib,M.Si. Dr. H. Irianto M.S. Syafiuddin dan Dr. H. Tatang Farhanul Hakim, M.Pd. Dede Yusuf Macan Effendi, ST dan Dr. Ir. H. Lex Laksamana Zainal, LAN, Dipl, HE. Peringkat Hasil Quick Count Peringkat Hasil Real Count H.Ahmad Heryawan dan H.Dedi Mizwar 5 Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki Selanjutnya, akan dilihat presisi hasil perolehan suara masing-masing calon dari hasil perhitungan penaksir total populasi pada simulasi kedua. Dalam hal ini, presisi merupakan selisih persentase perolehan suara Quick Count dengan menggunakan metode sampling berkelompok PPS dengan hasil akhir persentase perolehan suara Real Count dari KPU dan dapat dilihat dalam Tabel L6.5.
6 09 Tabel L6.5 Presisi Hasil Perhitungan Suara dengan Metode Sampling Berkelompok PPS (Simulasi Kedua) No. Urut 4 Nama Pasangan Calon Dr. H. Dikdik M. Arief Mansyur, SH., MH dan Drs. H. Cecep Nana Suryana Toyib, M.Si Dr. H. Irianto Mahfudz Sidik Syafiuddin dan Dr. H. Tatang Farhanul Hakim, M.Pd Dede Yusuf Macan Effendi, ST. dan Dr. Ir. H. Lex Laksamana Zainal Lan, Dip.HE H. Ahmad Heryawan dan H. Deddy Mizwar Quick Count Real Count Selisih,9 %,79 % 0,4 % 9,7 %,7 %,90 % 5,9 % 5,4 % 0,68 %,70 %,9 % 0, % 5 Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki 0,8 % 8,4 %,77 % Berdasarkan informasi tersebut di atas diperoleh kesimpulan bahwa pelaksanaan Quick Count dengan menggunakan metode sampling berkelompok dengan PPS pada simulasi kedua memiliki rata-rata kekeliruan sebesar,6 %.
CATATAN PELAKSANAAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013 TINGKAT KABUPATEN
MODEL DB - KWK.KPU CATATAN PELAKSANAAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 0 TINGKAT KABUPATEN NO URAIAN KECAMATAN CIPATUJAH KARANGNUNGGAL
Lebih terperinciTabel L2.1 Data Sampel Kabupaten Purwakarta
86 Lampiran 2 Data Sampel Pemilu Gubernur Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 untuk Metode Sampling Berkelompok dengan Probability Proportional to Size (PPS) 1. Kabupaten Purwakarta Tabel L2.1 Data Sampel Kabupaten
Lebih terperinciPENDUGAAN PEROLEHAN SUARA LEVEL KABUPATEN/KOTA PADA PEMILIHAN GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013 LUSI TRIYANI
PENDUGAAN PEROLEHAN SUARA LEVEL KABUPATEN/KOTA PADA PEMILIHAN GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013 LUSI TRIYANI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara demokrasi dimana semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka (Wikipedia). Demokrasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di kota bandung
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem Pemilihan Umum Kepala Daerah (pemilukada) dapat dibedakan dalam dua jenis, yakni pemilukada langsung dan pemilukada tidak langsung. Faktor utama yang
Lebih terperinciPENENTUAN NILAI PEMBOBOTAN DAN PENDUGA RAGAM UNTUK PENARIKAN CONTOH BERTAHAP
PENENTUAN NILAI PEMBOBOTAN DAN PENDUGA RAGAM UNTUK PENARIKAN CONTOH BERTAHAP (Studi Kasus : Survei Pra Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubenur Jawa Barat di Daerah Pemilihan Kota Bogor) INDAH HERLAWATI DEPARTEMEN
Lebih terperinciDIPA BADAN URUSAN ADMINISTRASI TAHUN ANGGARAN 2014
TOTAL BAES01 JAWA BARAT 129,401,372,000.00 BELANJA PEGAWAI 100,974,521,000.00 BELANJA BARANG OPERASIONAL 8,203,990,000.00 BELANJA BARANG NON OPERASIONAL 2,838,361,000.00 BELANJA MODAL 17,384,500,000.00
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perubahan yang terjadi di semua aspek kehidupan bermasyarakat,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Orde reformasi sebagai babak baru dalam sejarah bangsa Indonesia ditandai dengan perubahan yang terjadi di semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
Lebih terperinciKEPUTUSAN TENTANG SEKOLAH INDUK PENYELENGGARA PENDIDIKAN JARAK JAUH (PJJ) SMA TERBUKA JAWA BARAT KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN Jalan Dr. Rajiman No. 6 Telp. (022) 4264823 Fax. (022) 426881 Wisselbord (022) 4264944, 4264957, 4264973 BANDUNG (40171) KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciMODAL DASAR PD.BPR/PD.PK HASIL KONSOLIDISASI ATAU MERGER
LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 30 Tahun 2010 TANGGAL : 31 Desember 2010 TENTANG : PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mega Wati, 2015 ANALISIS QUICK COUNT MENGGUNAKAN METODE STRATIFIED CLUSTER SAMPLING (STUDI KASUS PEMILU GUBERNUR JAWA BARAT 2013)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah sebuah negara kesatuan yang menggunakan konstitusi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Prinsip-prinsip yang tertuang
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. keterampilan para petani dan petugas melalui sekolah lapangan serta pelatihan pemandu (PL I, PL II, PL III).
KATA PENGANTAR Kegiatan SL-PTT merupakan fokus utama program yang dilaksanakan dalam upaya mendorong terjadinya peningkatan produktivitas padi. Kegiatan ini dilaksanakan secara serempak secara nasional
Lebih terperinciSebelah Selatan, berbatasan dengan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya. Sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Sumedang.
Letak Kabupaten Majalengka secara geografis di bagian Timur Provinsi Jawa Barat yaitu Sebelah Barat antara 108 0 03-108 0 19 Bujur Timur, Sebelah Timur 108 0 12-108 0 25 Bujur Timur, Sebelah Utara antara
Lebih terperinciKEPUTUSAN TENTANG SEKOLAH INDUK PENYELENGGARA PENDIDIKAN JARAK JAUH (PJJ) SMA TERBUKA JAWA BARAT KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN Jalan Dr. Rajiman No. 6 Telp. (022) 4264823 Fax. (022) 426881 Wisselbord (022) 4264944, 4264957, 4264973 BANDUNG (40171) KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENYUSUNAN RANCANGAN KALENDER TANAM BAWANG MERAH DAN CABE
PENYUSUNAN RANCANGAN KALENDER TANAM BAWANG MERAH DAN CABE Perubahan iklim global yang berimbas terhadap pola hujan dan menjadi kendala bagi Program Peningkatan Produksi Sayuran terutama cabai dan bawang
Lebih terperinciJumlah penduduk Jawa Barat berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 43 juta orang dengan laju pertumbuhan sebesar 1,91 persen per tahun
Jumlah penduduk Jawa Barat berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 43 juta orang dengan laju pertumbuhan sebesar 1,91 persen per tahun Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA (TRANSAKSI KAS) BELANJA WILAYAH MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (dalam rupiah)
UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 214 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 5 MAHKAMAH AGUNG : 2 JAWA BARAT SEMULA SETELAH 1 I. IKHTISAR MENURUT SUMBER DANA 1 RUPIAH MURNI 3 KETERTIBAN DAN KEAMANAN 4 PERADILAN
Lebih terperinciDAFTAR PERUBAHAN NAMA-NAMA 71 (TUJUH PULUH SATU)
LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 212 TAHUN2015 TENTANG PERUBAHAN NAMA MADRASAH ALIYAH NEGERI, MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI, DAN MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI DI PROVINSI JAWA BARAT
Lebih terperinciCATATAN PELAKSANAAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN BUPATI GARUT DI TINGKAT KABUPATEN GARUT
Model DB.1 - KWK.KPU CATATAN PELAKSANAAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN BUPATI GARUT DI TINGKAT KABUPATEN GARUT. Garut Kota Karang pawitan Wanaraja Sucinaraja Pangatikan Cilawu Selaawi
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 08 /PMK.07/2011 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 08 /PMK.07/2011 TENTANG ALOKASI KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM PERTAMBANGAN PANAS BUMI TAHUN ANGGARAN 2006, TAHUN
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 12 Tahun 2010 TENTANG PENGELOLAAN PENGGUNAAN DAN PENGALOKASIAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN 2010
PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 12 Tahun 2010 TENTANG PENGELOLAAN PENGGUNAAN DAN PENGALOKASIAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN 2010 GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciA. PD.Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
LAMPIRAN II : PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 30 TAHUN 2010 TANGGAL : 31 DESEMBER 2010 TENTANG : PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Pengembangan suatu wilayah akan berhadapan dengan berbagai potensi dan permasalahan karena berkembangnya suatu wilayah akan memberi konsekuensi positif dan negatif secara
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 30/05/Th. XIX, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 212 TAHUN 2015 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 212 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN NAMA MADRASAH ALIYAH NEGERI, MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI, DAN MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI DI PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA (TRANSAKSI KAS) BELANJA WILAYAH MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (dalam rupiah)
UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 213 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 5 MAHKAMAH AGUNG : 2 PROP. JAWA BARAT SEMULA SETELAH 1 I. IKHTISAR MENURUT SUMBER DANA 1 RUPIAH MURNI 3 KETERTIBAN DAN KEAMANAN 4
Lebih terperinciLAPORAN SURVEI PROVINSI JAWA BARAT PERSEPSI DAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PILKADA PROVINSI JAWA BARAT 2018
1 1 www.poltracking.com LAPORAN SURVEI PROVINSI JAWA BARAT PERSEPSI DAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PILKADA PROVINSI JAWA BARAT 2018 PERIODE 18 20 JUNI 2018 Poltracking Indonesia Jl. Salak No. 26. Setiabudi.
Lebih terperinciLAMPIRAN. Laju Pertumbuhan PDRB ADHK 2000 menurut Kab/ Kota di Provinisi Jawa Barat (Persen)
74 L A M P I R A N 75 LAMPIRAN Lampiran 1 Laju Pertumbuhan PDRB ADHK 2000 menurut Kab/ Kota di Provinisi Jawa Barat (Persen) No Kabupaten/ Kota Tahun 2009 2010 2011 1 Kota. Bandung 8,34 8,45 8,73 2 Kab.
Lebih terperinciPRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 46/08/32/Th. XVII, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014 TAHUN 2014, PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 253.296 TON, CABAI
Lebih terperinciDATA PERKEMBANGAN REALISASI INVESTASI PMA DAN PMDN SE JAWA BARAT PERIODE LAPORAN JANUARI - MARET TAHUN 2017
DATA PERKEMBANGAN REALISASI INVESTASI PMA DAN PMDN SE JAWA BARAT PERIODE LAPORAN JANUARI - MARET TAHUN 2017 I. REALISASI INVESTASI PMA & PMDN 1. Total Realisasi Investasi PMA dan PMDN berdasarkan Laporan
Lebih terperinciKEBIJAKAN LEMBAGA PENYIARAN LOKAL JAWA BARAT DALAM PENGELOLAAN PROGRAM SIARAN PEMILIHAN GUBERNUR TAHUN 2013
KEBIJAKAN LEMBAGA PENYIARAN LOKAL JAWA BARAT DALAM PENGELOLAAN PROGRAM SIARAN PEMILIHAN GUBERNUR TAHUN 2013 1 DADANG RAHMAT HIDAYAT, 2 HENNY SRI MULYANI R 3 ACHMAD ABDUL BASITH Fakultas Ilmu Komunikasi
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN. Alokasi. Dana. SDA. Pertambangan. Panas Bumi. TA 2012. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01/PMK.07/2012 TENTANG PERKIRAAN
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini adalah penerapan cost
39 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu: Sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang
Lebih terperinciPENGUMUMAN PRAKUALIFIKASI SELEKSI UMUM PENGADAAN JASA KONSULTANSI KONSTRUKSI Nomor : 01/Pokja-Was-Ting/BM/2013
KELOMPOK KERJA PENGADAAN JASA KONSULTANSI (TIM 5) UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT Jalan Asia Afrika No.79 Bandung Telp. 4231602 PENGUMUMAN PRAKUALIFIKASI SELEKSI UMUM
Lebih terperinciKLASIFIKASI TINDAK TUTUR VISI-MISI ANTAR PASANGAN KANDIDAT
125 KLASIFIKASI TINDAK TUTUR VISI-MISI ANTAR PASANGAN KANDIDAT Kode Kandidat Host Tuturan Jenis tindak tutur Ilokusi Baik kita akan dengarkan visi dan misi pasangan mohon tenang (menenangkan sorak sorai
Lebih terperincisebagai Burgerlijk Bestuur (1914) dengan status Gemeenteraad Van Sukabumi yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada orang-orang Belanda dan
BAB IV GAMBARAN UMUM KOTA SUKABUMI 4.1 Sejarah Kota Sukabumi Secara historis Kota Sukabumi dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai Burgerlijk Bestuur (1914) dengan status Gemeenteraad Van Sukabumi
Lebih terperinciBuletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan April 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2012 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan April 2012 serta Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2012 disusun berdasarkan hasil pengamatan dari 60 stasiun dan pos hujan di wilayah Jawa
Lebih terperinciAnalisis Klaster untuk Pengelompokan Kemiskinan di Jawa Barat Berdasarkan Indeks Kemiskinan 2016
Analisis Klaster untuk Pengelompokan Kemiskinan di Jawa Barat Berdasarkan Indeks Kemiskinan 2016 Rana Amani Desenaldo 1 Universitas Padjadjaran 1 rana.desenaldo@gmail.com ABSTRAK Kesejahteraan sosial adalah
Lebih terperinciINDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015
BPS PROVINSI JAWA BARAT INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015 No. 38/07/32/Th. XVIII, 1 Juli 2016 Pembangunan manusia di Jawa Barat pada tahun 2015 terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus
Lebih terperinciPola Intensitas Hujan Menurut
Pola Intensitas Hujan Menurut Durasi dan Probabilitas Hujan Contoh Kasus: Pada DAS Cimanuk Bagian Tengah Prof. Dr. Ir. Dede Rohmat, M.T. Jurusan Geografi, FPIPS UPI, Bandung Jl. Dr. Setiabudi No. 229 Bandung
Lebih terperinciBAB III STRATIFIED CLUSTER SAMPLING
BAB III STRATIFIED CUSTER SAMPING 3.1 Pengertian Stratified Cluster Sampling Proses memprediksi asil quick count sangat dipengarui ole pemilian sampel yang dilakukan dengan metode sampling tertentu. Sampel
Lebih terperinciLAYANAN KURIR DAN LEAD TIME CABANG BANDUNG
Bandung Bandung Banjaran Jawa Barat J&T 3 Bandung Bandung Dayeuhkolot Jawa Barat J&T 3 Bandung Bandung Arjasari Jawa Barat J&T 3 Bandung Bandung Baleendah Jawa Barat J&T 3 Bandung Bandung Bojong soang
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. Barat yang terletak diantara 107º30 107º40 Bujur Timur dan 6º25 6º45
BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN 2.1. Kondisi Fisik Kabupaten Purwakarta 2.1.1. Letak Geografis Kabupaten Purwakarta merupakan bagian dari wilayah Provinsi Jawa Barat yang terletak diantara 107º30
Lebih terperinciPOPULARITAS DAN PELUANG TOKOH LOKAL
POPULARITAS DAN PELUANG TOKOH LOKAL Temuan Survei 24 29 September 2007 Wisma Tugu Wahid Hasyim Lt 1-2 Jl. Wahid Hasyim 100 Jakarta 10340, Telp. (021) 3156373, Fax (021) 3156473 Website: www.lsi.or.id,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian campuran (mixed methods) yang mengkaji suatu permasalahan atau fenomena dengan dua perspektif. Yaitu perspektif
Lebih terperinciLampiran I.32 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014
Lampiran I. 04/Kpts/KPU/TAHUN 0 9 MARET 0 ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 04 No DAERAH PEMILIHAN JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KURSI DP Meliputi Kab/Kota 7. KOTA BANDUNG.8.66.
Lebih terperinciGubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 49 TAHUN 2010 TENTANG
GubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 49 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS DI LINGKUNGAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
Lebih terperinciBAB III K E A D A A N P E R K A R A
BAB III K E A D A A N P E R K A R A A. PERKARA TINGKAT PERTAMA PADA PENGADILAN AGAMA SE JAWA BARAT 1. Keadaan Perkara Keadaan perkara tingkat pertama pada Pengadilan Agama se Jawa Barat, baik sisa perkara
Lebih terperinciPELUANG CALON-CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI JAWA BARAT
PELUANG CALON-CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI JAWA BARAT Temuan Survei 1 8 Maret 2018 Jl. Kusumaatmaja No. 59, Menteng, Jakarta Pusat 10340 kontak@saifulmujani.com www.saifulmujani.com Latar Belakang
Lebih terperinciINDEKS PEMBANGUNAN GENDER DAN INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER KOTA BEKASI TAHUN 2013
No. 02/11/Th. XIV, 12 November 2014 INDEKS PEMBANGUNAN GENDER DAN INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER KOTA BEKASI TAHUN 2013 1. Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kota Bekasi Tahun 2013 A. Penjelasan Umum IPG merupakan
Lebih terperinciSEKOLAH MENENGAH PERTAMA PELAKSANA KURIKULUM 2013
SALINAN LAMPIRAN II KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH NOMOR: 577/D/KEP/KR/2016 TANGGAL: 3 November 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN DASAR
Lebih terperinciBAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT
BAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT 5.1. PDRB Antar Kabupaten/ Kota eranan ekonomi wilayah kabupaten/kota terhadap perekonomian Jawa Barat setiap tahunnya dapat tergambarkan dari salah
Lebih terperinci5.7. Pengembangan Sentra Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
5.7. Pengembangan Sentra Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dalam upaya pengembangan sistem agribisnis tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Barat, guna mendukung akselerasi peningkatan kesejahteraan
Lebih terperinciI.1 Latar Belakang Kebutuhan primer terbagi menjadi tiga bagian, diantaranya adalah kebutuhan sandang, pangan dan papan. Kebutuhan tersebut tidak
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kebutuhan primer terbagi menjadi tiga bagian, diantaranya adalah kebutuhan sandang, pangan dan papan. Kebutuhan tersebut tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapatan di daerah setempat. Penyediaan lapangan kerja berhubungan erat dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daya beli masyarakat berkaitan erat dengan pendapatan perkapita, Sedangkan pendapatan perkapita dipengaruhi oleh penyediaan lapangan kerja dan distribusi pendapatan
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1969 TENTANG PEMBENTUKAN PENGADILAN TINGGI DI BANDUNG DAN PERUBAHAN DAERAH HUKUM PENGADILAN TINGGI DI JAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG
SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG NOMOR : W10-A/1288/PS.01/V/2011 T E N T A N G PENUNJUKAN TIM VERIFIKASI DAN EVALUASI TEKNIS PERADILAN PADA PENGADILAN AGAMA WILAYAH PENGADILAN TINGGI
Lebih terperinciBuletin Analisis Hujan Bulan Januari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan Januari 2013 serta Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013 disusun berdasarkan hasil pengamatan data hujan dari 60 stasiun dan pos hujan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Kandungan Zat Gizi Komoditas Kedelai. Serat (g) Kedelai Protein (g) Sumber: Prosea 1996 ( Purwono: 2009)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komoditas kedelai merupakan jenis barang yang termasuk ke dalam kebutuhan penting bagi masyarakat Indonesia yaitu sebagai salah satu makanan pangan selain beras,
Lebih terperinciSistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) dan Satu Data Pembangunan Jawa Barat
Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) dan Satu Data Pembangunan Jawa Barat Prof. Dr. Ir. Deny Juanda Puradimaja, DEA Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat Pada acara Workshop Aplikasi Sistem Informasi
Lebih terperinciI. POTENSI PERTANIAN JAWA BARAT
I. POTENSI PERTANIAN JAWA BARAT a. Potensi Luas Lahan Berdasarkan Jenis Penggunaannya di Jawa Barat Tahun 2012-2014 NO. JENIS PENGGUNAAN 2013 2014 1. LAHAN SAWAH 939.294 936.529 - PENGAIRAN TEKNIS 751.464
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2010 Kementerian Keuangan. Dana Bagi Hasil. Pertambangan. Panas Bumi.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2010 Kementerian Keuangan. Dana Bagi Hasil. Pertambangan. Panas Bumi. PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 06/PMK.07/2010 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara Lintang
56 BAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN A. Letak Wilayah dan Luas Wilayah Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5 50-7 50 Lintang selatan dan 104 48-108 48 Bujur Timur, dengan luas
Lebih terperinciKEPALA STASIUN KLIMATOLOGI
KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan September 2013 serta Prakiraan Hujan Bulan November, Desember 2013 dan Januari 2014 disusun berdasarkan hasil pengamatan data hujan dari 60 stasiun
Lebih terperinciJurnal Geodesi Undip Oktober 2013
Aplikasi SIG Untuk Penentuan Daerah Quick Count Pemilihan Kepala Daerah (Studi Kasus : Pemilihan Walikota Cirebon 2013, Jawa Barat) Raden Putra 1), Andri Suprayogi, ST., MT 2), Ir. Sutomo Kahar, M.Si.
Lebih terperinciJumlah penduduk di wilayah I Serang (Kab. Serang, Kab Lebak, Kab. Pandeglang, Kab. Tanggerang) Kab. Lebak. Kab. Pandeglang. Kab. Sukabumi. Kab.
Data Survei Jumlah penduduk di wilayah I (, Kab Lebak, Pandeglang, ) No. Tahun Lebak Pandeglang 00.9.8..78.085.35.898.5..33 8.3.50 003.79.35.09.8.0.59.87.8.39.89 8.07.880 3 00..358.07.5.0.58.8.355.37.7
Lebih terperinciTIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 15/02/32/Th.XVII, 16 Februari 2014 TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan
Lebih terperinciCATATAN PELAKSANAAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN BUPATI GARUT PUTARAN KEDUA DI TINGKAT KABUPATEN GARUT
Model DB.1 - KWK.KPU CATATAN PELAKSANAAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN BUPATI GARUT PUTARAN KEDUA DI TINGKAT KABUPATEN GARUT. Garut Kota Karang pawitan Wanaraja Sucinaraja Pangatikan
Lebih terperinciKANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT
KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 1. Undang-Undang Nomor 39 tahun 2008 tentang Kementerian Negara 2. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2OO8 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal
Lebih terperinciYth. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota se-jawa Barat. Disampaikan dengan hormat, terima kasih. T April 2017 antor Wilayaha
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT Jl. Jenderal Sudirman No. 644 Bandung 40183 Telepon (022) 6032008; Faksimili (022) 6037850 Website: www.jabar.kemenag.go.id
Lebih terperinciSEKOLAH MENENGAH PERTAMA PELAKSANA KURIKULUM 2013
SALINAN LAMPIRAN II KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH NOMOR: 374/KEP/D/KR/2016 TANGGAL: 11 JULI 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Lebih terperinciEVALUASI PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) PROVINSI JAWA BARAT
EVALUASI PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) PROVINSI JAWA BARAT Disampaikan oleh : Prof. DR. Ir. Deny Juanda Puradimaja, DEA Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat Disampaikan pada : Rapat Koordinasi Pemantauan
Lebih terperinciDaftar Populasi dan Sampel Penelitian
Lampiran 1 Daftar Populasi dan Sampel Penelitian No Kabupaten/Kota Kriteria Sampel 1 2 1 Bogor Sampel 1 2 Sukabumi Sampel 2 3 Cianjur Sampel 3 4 Bandung Sampel 4 5 Garut Sampel 5 6 Tasikmalaya Sampel 6
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diberlakukan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah. Tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi yang bergulir tahun 1998 telah membuat perubahan politik dan administrasi, salah satu bentuk reformasi tersebut adalah perubahan bentuk pemerintahan yang
Lebih terperinciBuletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Desember 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Februari, Maret dan April 2013 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan Desember 2012 serta Prakiraan Hujan Bulan Februari, Maret dan April 2013 disusun berdasarkan hasil pengamatan data hujan dari 60 stasiun dan pos hujan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 5 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,
30 Juni 30 Juni 2008 2008 PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 5 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa pengaturan
Lebih terperinciPotensi Lahan (Saturday, 19 November 2005) - Contributed by Administrator - Last Updated (Tuesday, 20 October 2009)
Potensi Lahan (Saturday, 19 November 2005) Contributed by Administrator Last Updated (Tuesday, 20 October 2009) Potensi LahanLuas lahan baku sawah di Kota Cirebon dalam 5 (lima) tahun terakhir terus mengalami
Lebih terperinciNomor : W10-A/2565/OT.01.2/XII/2012 Bandung, 4 Desember 2012 Lampiran : 1 (satu) bundel Perihal : Laporan Tahunan 2012
PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG JL. SOEKARNO HATTA NO.714 TELP. (022) 7810365 / FAX. (022) 7810349 KODE POS 40293 homepage : www.pta-bandung.go.id / e-mail : surat@pta-bandung.go.id / pta-bandung@badilag.net
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketimpangan dan pengurangan kemiskinan yang absolut (Todaro, 2000).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses multidimensional yang melibatkan perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap mental dan lembaga termasuk pula percepatan/akselerasi
Lebih terperinciNomor : W10 A/2564/OT.01.2/X/2010 Bandung, 27 Oktober 2010 Lampiran : 4 (empat) lembar Perihal : Koordinasi Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG KOORDINATOR WILAYAH JAWA BARAT Jl. Soekarno-Hatta No. 714 Telp.: 022-7810365 Faks.: 022-7810349 Website: www.pta-bandung.go.id E-mail: korwiljabar@yahoo.co.id B A N D U
Lebih terperinciDraft 18/02/2014 GUBERNUR JAWA BARAT,
Draft 18/02/2014 Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA KABUPATEN UNTUK KEGIATAN FASILITASI DAN IMPLEMENTASI GREEN PROVINCE
Lebih terperinciLEAD TIME LAYANAN PAS-IDM JAKARTA
Jakarta Banten Kota Serang Cipocok Jaya 5 Jakarta Banten Kota Serang Kasemen 5 Jakarta Banten Kota Serang Serang 5 Jakarta Banten Kota Serang Taktakan 5 Jakarta Banten Kota Serang Walantaka 5 Jakarta Banten
Lebih terperinciPUTUSAN Nomor 20/PHPU.D-XI/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA
PUTUSAN Nomor 20/PHPU.D-XI/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada tingkat pertama dan terakhir, menjatuhkan
Lebih terperinciDIVISI TEKNIS PENYELENGGARA, HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA DAN HUPMAS
LAPORAN TAHAPAN PEMUNGUTAN, PENGHITUNGAN DAN REKAPITULASI PEROLEHAN SUARA PADA PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014 DIVISI TEKNIS PENYELENGGARA, HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA DAN HUPMAS KOMISI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. Desain Penelitian Menurut Husein Umar (2008 : 4), Desain penelitian merupakan suatu cetak biru (blue print) dalam hal bagaimana data dikumpulkan, diukur, dan dianalisis.
Lebih terperinciBuletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Juli 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan September, Oktober dan November 2012 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan Juli 2012 serta Prakiraan Hujan Bulan September, Oktober dan November 2012 disusun berdasarkan hasil pengamatan dari 60 stasiun dan pos hujan di wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan iklim merupakan salah satu isu yang paling hangat dibicarakan secara global belakangan ini. Meningkatnya gas rumah kaca di atmosfer adalah pertanda iklim
Lebih terperinciKEPUTUSAN BADAN AKREDITASI NASIONAL ( BAN PAUD DAN PNF ) NOMOR 012/K.1/SK/AS/2016 TENTANG ASESOR BAN PAUD DAN PNF PROVINSI JAWA BARAT
KEPUTUSAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN N FORMAL ( BAN PAUD DAN PNF ) MOR 012/K.1/SK/AS/2016 TENTANG BAN PAUD DAN PNF JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN
Lebih terperinciBuletin Analisis Hujan Bulan Februari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan Februari 2013 serta Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013 disusun berdasarkan hasil pengamatan data hujan dari 60 stasiun dan pos hujan di
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT. Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan luas wilayah
5.1. Kondisi Geografis BAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT Propinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5 o 50 ' - 7 o 50 ' Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. Renstra KPU Kab. Sumedang
Bab I Pendahuluan Perencanaan (planning) adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 No. 64/11/32/Th. XIX, 6 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Agustus 2017 : Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik material maupun spiritual. Untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan nasional merupakan salah satu kegiatan pemerintah Indonesia yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan
Lebih terperinciPUTUSAN Perkara Nomor : 051/PHPU.A-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
PUTUSAN Perkara Nomor : 051/PHPU.A-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada tingkat
Lebih terperinciLAPORAN TAHAPAN PEMETAAN DAERAH PEMILIHAN PEMILU ANGGOTA DPR, DPD, DPRD PROVINSI DAN DPRD KABUPATEN/KOTA TAHUN 2014
LAPORAN TAHAPAN PEMETAAN DAERAH PEMILIHAN PEMILU ANGGOTA DPR, DPD, DPRD PROVINSI DAN DPRD KABUPATEN/KOTA TAHUN 2014 KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BOGOR Jl. Loader no.7 Baranangsiang Bogor Timur Kota Bogor
Lebih terperinciBuletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR
Buletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan April 2013 serta Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan Pada penelitian sebelumnya telah dibahas mengenai teknik pengambilan sampling pada quick count oleh Putri Noviyandari dalam skripsi dengan judul Analisis Quick Count
Lebih terperincisentra produksi, menjadi prioritas dalam penumbuhan dan pengembangannya untuk setiap komoditi unggulan prioritas program.
Pengembangan Sentra Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dalam upaya pengembangan sistem agribisnis tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Barat, guna mendukung akselerasi peningkatan kesejahteraan
Lebih terperinciREKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TINGKAT KABUPATEN/KOTA
Lampiran 2 MODEL DB1 - PWP REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN UMUM TINGKAT KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA PROVINSI : GARUT : JAWA BARAT A. SUARA SAH Garut Kota Karang pawitan Wanaraja PEROLEHAN
Lebih terperinci