sebagai Burgerlijk Bestuur (1914) dengan status Gemeenteraad Van Sukabumi yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada orang-orang Belanda dan
|
|
- Ivan Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV GAMBARAN UMUM KOTA SUKABUMI 4.1 Sejarah Kota Sukabumi Secara historis Kota Sukabumi dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai Burgerlijk Bestuur (1914) dengan status Gemeenteraad Van Sukabumi yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada orang-orang Belanda dan Eropa sebagai pengelola perkebunan di wilayah Kabupaten Sukabumi, Cianjur dan Lebak. Dalam konteks perekonomian regional kala itu Kota Sukabumi sudah dilengkapi dengan fasilitas pergudangan, fasilitas perbengkelan, dan jaringan transportasi seperti kereta api dan jalan raya yang berakses langsung sehingga terjadi kegiatan ekspor impor. Namun demikian dalam perjalanan sejarah kejayaan itu menyurut dikarenakan kesinambungan pengelolaan dan pemeliharaan asset-asset yang berbasis perkebunan tidak lagi menguntungkan akibat semakin ketatnya persaingan dengan negara-negara produsen sejenis. Memasuki era kemerdekaan dengan dibentuknya sistem pemerintahan daerah, Kota Sukabumi termasuk ke dalam kategori kota kecil yang disebut sebagai Kotapraja yang memiliki areal seluas Ha dan terdiri dari 2 (dua) kecamatan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1995 daerah Kota Sukabumi mengalami perluasan menjadi 4.800,23 Ha dengan 5 (lima) Kecamatan. Kemudian dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kota Sukabumi Nomor 15 Tahun 2000 dimekarkan menjadi 7 (tujuh) kecamatan, yaitu Kecamatan Cikole, Cibeureum, Citamiang, Lembursitu, Warudoyong, Baros dan Gunung Puyuh yang terdiri dari 33 kelurahan.
2 Sesuai dengan kondisi yang terus berkembang, pertumbuhan kota mengarah kepada kegiatan perekonomian yang berbasis pada jasa meliputi perdagangan, perhotelan, perbankan, kesehatan, pendidikan, pertanian, hal inilah yang mendasari pemikiran untuk menetapkan visi kedepan keberadaan Kota Sukabumi Terwujudnya Kota Sukabumi Sebagai Pusat Pelayanan Berkualitas Bidang Pendidikan, Kesehatan Dan Perdagangan Di Jawa Barat Berlandaskan Iman Dan Takwa " yang kemudian ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Sukabumi No.7 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Sukabumi ; Lembaran Daerah Kota Sukabumi Tahun 2008 No. 7 Tambahan Lembaran Daerah Kota Sukabumi NO. 12. Visi kota tersebut sejalan dengan komponen Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang ditetapkan oleh UNDP yang terdiri dari komponen peningkatan kemampuan daya beli dan peningkatan kualitas pendidikan. 4.2 Kondisi Geografis Dan Demografi Letak geografis Kota Sukabumi berada pada bagian selatan tengah Jawa barat pada koordinat ' 50" Bujur Timur dan ' 10" Bujur Timur, 6 49' 29" Lintang Selatan dan 6 50' 44 Lintang Selatan, terletak di kaki Gunung Gede dan Gunung Pangrango yang ketinggiannya 584 m diatas permukaan laut, dengan kemiringan - 3 dan 3 8 di bagian utara. dengan suhu maksimum 29 0 C yang berjarak 120 Km dari Ibukota Negara (Jakarta) dan 9 6 k m d a r i i b u k o t a Propinsi (Bandung) dengan luas wilayah
3 4.800,231 Ha. Memiliki penduduk sampai bulan juli Tahun 2011 tercatat jiwa. Secara geografis Batas wilayah administrasi dan posisi Kota Sukabumi dalam Konstelasi Regional Jawa Barat berada pada posisi strategis, karena berada di antara pusat pertumbuhan mega urban Jabotadebek dan Bandung Raya yang yang berpotensi selain memacu perkembangan wilayahnya juga mendorong pertumbuhan wilayah-wilayah disekitarnya (hinterland). Jarak dari ibukota Provinsi Jawa Barat (Bandung) ± 92 Km dan jarak dari ibukota Negara (DKI Jakarta) Km, cukup dekatnya jarak membuat tingginya pergerakan orang dan barang dari kota - kota tersebut. Luas Wilayah Kota Sukabumi ± 48 Km 2 dengan jarak terjauh dari Utara ke Selatan ± 7,5 Km dan dari Barat ke Timur ± 6 Km yamg terdiri dari 7 Kecamatan, 33 Kelurahan, 352 Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT). Secara topografi Kota Sukabumi merupakan dataran tinggi yang memiliki luas lahan pertanian sebesar Ha dari seluruh wilayah. Namun demikian luas lahan pertanian ini terus menurun dari tahun ke tahun. Secara administratif sebagaimana telah dikemukakan diatas Kota Sukabumi terdiri dari 7 (tujuh) kecamatan, yaitu Kecamatan C i ko le, C i be ure um, Citamiang, Lembursitu, Warudoyong, Baros dan Gunung Puyuh yang terdiri dari 33 kelurahan. Kecamatan Lembursitu merupakan Kecamatan paling luas yaitu 8,89 Km 2 atau sebesar 18,52% dari luas Kota Sukabumi, sedangkan Kecamatan yang paling kecil adalah Kecamatan Citamiang dengan Luas 4,04 Km 2.
4 Wilayah Kota Sukabumi seluruhnya berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sukabumi yakni: di Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Cisaat dan Kecamatan Sukabumi Kabupaten Sukabumi, Sebelah Selatan dengan Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi, Sebelah Barat dengan Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi, Sebelah Timur dengan Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi. Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010 yang dilaksanakan selama sebulan penuh pada Mei 2010 kondisi Demografi Kota Sukabumi tercatat jumlah penduduk sebanyak orang, yang terdiri atas laki-laki dan perempuan. Dengan Laju pertumbuhan penduduk (LPP) Kota Sukabumi sepanjang tahun , secara rata-rata adalah sebesar 1,73 persen per tahun. Dari tujuh Kecamatan yang ada di Kota Sukabumi, tercatat ada empat Kecamatan mempunyai LPP diatas Angka Kota, dan tiga Kecamatan lainnya dibawah angka Kota, LPP Kecamatan Cibeureum adalah yang tertinggi dibandingkan Kecamatan lain di Kota Sukabumi yakni sebesar 3,71 persen sebaliknya LPP terendah dialami oleh Kecamatan Cikole yakni sebesar 0,84 persen. Disamping itu Kecamatan Baros merupakan kecamatan dengan penduduk paling sedikit yaitu orang, Sedangkan Kecamatan Cikole memiliki penduduk paling banyak yaitu orang. Dengan luas wilayah Kota Sukabumi yang relatif tidak terlalu luas yaitu sekitar 48,00 km yang didiami oleh orang di Kota Sukabumi maka rata-rata tingkat kepadatan berdasarkan hasil sementara Sensus Penduduk 2010 adalah rata-rata orang menghuni 1 KM2. Bandingkan dengan keadaan di tahun 2000,
5 dimana secara rata-rata setiap 1 KM 2 dihuni oleh 5.258,50 orang. Meningkatnya kepadatan penduduk adalah masalah klasik yang dihadapi oleh daerah perkotaan, sehingga Kota Sukabumi termasuk kota dengan tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi di Propinsi Jawa Barat. Data jumlah penduduk kota sukabumi dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabe1 5. Jumlah Penduduk Kota Sukabumi Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin KECAMATAN LAKI LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN SEX RATIO (1) (2) (3) (4) ( 5 ) [010] BAROS [011] LEMBURSITU [012] CIBEUREUM [020] CITAMIANG [030] WARUDOYONG [040] GUNUNG PUYUH [050] CIKOLE KOTA SUKABUMI Sumber BPS Kota Sukabumi Hasil SP 2010 Kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Citamiang, rata rata setiap 1 km wilayahnya dihuni oleh orang, sedangkan kecamatan dengan tingkat kepadatan paling rendah adalah Kecamatan Lembursitu yakni sebanyak orang per km.
6 Sebagai bagian dari wilayah Provinsi Jawa Barat yang memiliki wilayah daratan seluas ,00 hektar dan garis pantai sepanjang 724,85 km Kota Sukabumi tentunya memiliki peran dan fungsi tersendiri dalam menunjang pembangunan Provinsi Jawa Barat yang secara geografis Provinsi Jawa Barat terletak pada Lintang Selatan dan Bujur Timur, dengan batas-batas wilayah, sebelah utara, berbatasan dengan Laut Jawa dan DKI Jakarta, sebelah Timur, berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah, sebelah selatan, berbatasan dengan Samudra Indonesia dan sebelah Barat, berbatasan dengan Provinsi Banten. Berdasarkan data dari BPS Provinsi Jawa Barat, jumlah penduduk pada tahun 2011 mencapai jiwa dengan komposisi jiwa penduduk lakilaki dan jiwa penduduk perempuan. Jika dibandingkan dengan keadaan tahun 2010, jumlah penduduk di Jawa Barat mengalami kenaikan sebesar jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk mencapai 1,90%. Kepadatan penduduk tahun 2011 sebesar jiwa/km2 sedangkan sex ratio sebesar 104 yang berarti dalam setiap 100 penduduk perempuan terdapat 104 penduduk laki - laki.
7 Tabel 6. KONDISI DEMOGRAFI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN Indikator Satuan Jumlah Penduduk Jiwa 43,021,826 44,286,519 - Laki-laki Jiwa 21,876,572 22,534,319 - Perempuan Jiwa 21,145,254 21,752,200 Laju Persen Pertumbuhan Kepadatan Penduduk jiwa/km2 1,159 1,193 Sex ratio. Persen Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat Kondisi topografi Jawa Barat, dibedakan atas wilayah pegunungan curam (9,5 %) yang terletak di bagian Selatan dengan ketinggian lebih dari m di atas permukaan Taut, wilayah lereng bukit yang landai (36,48 %) yang terletak di bagian Tengah dengan ketinggian m dpl., dan wilayah daratan landai (54,02%) yang terletak di bagian Utara dengan ketinggian 0-10 m dpl. Jawa Barat memiliki iklim tropis dengan suhu rata-rata berkisar 17,40-30,70C dengan kelembaban udara 73-84%. Secara administratif, pada tahun 2008 Provinsi Jawa Barat terdiri dari 26 kabupaten/kota, yang terdiri dalam 17 kabupaten dan 9 kota terbagi kedalam 626 kecamatan, desa, serta 638 kelurahan, yaitu Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur, Subang, Purwakarta, Karawang, Bekasi, Kuningan, Cirebon, Majalengka, Indramayu, Bandung, Bandung Barat, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Sumedang, serta Kota Bogor, Sukabumi, Depok, Bekasi, Cirebon, Bandung, Cimahi, Tasikmalaya dan Banjar.
8 Dengan kondisi topografis beragam berada pada dataran yang cukup tinggi yaitu dengan ketinggian 0-25 meter di atas permukaan laut (dpl) seluas ,92 hektar, ,34 hektar berada pada ketinggian meter dpl, ,65 hektar berada pada meter dpl, ,37 hektar berada pada ketinggian meter dpl dan ,53 hektar berada pada ketinggian 1000 meter lebih dpl. Dengan kondisi geografi Kota Sukabumi yang relatif kecil sebagai bagian dari Provinsi Jawa Barat yang cukup besar tentunya berbagai hal potensi yang dimiliki oleh Provinsi Jawa Barat akan sangat mempengaruhi. terhadap kondisi sosial kemasyarakatan di Kota Sukabumi tidak terkecuali dalam konteks sosial, politik, ekonomi dan budaya serta lainnya. Dengan potensi wilayah yang cukup kecil ketergantungan terhadap daerah - daerah sekitar dibawah koordinasi wilayah administratif pemerintahan Provinsi Jawa Barat akan banyak memberikan pengaruh terhadap pembangunan kota Sukabumi. 4.3 Kondisi Ekonomi Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Barat, Kota Sukabumi dalam konstelasi Jawa Barat yaitu sebagai Kota dengan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Jawa Barat, dalam jalur lintasan Jabodetabek dan Bandung raya akan mempunyai peran yang cukup signifikan terutama dalam sektor Ekonomi dan Sosial. Oleh karena itu, dalam perkembangan era desentralisasi ke depan masih terbuka peluang memberi peran yang lebih menguntungkan dalam memenuhi kebutuhan
9 investasi, konsumsi dan distribusi bagi wilayah sekitarnya (hinterland). Hal lain juga dapat diuraikan bahwa posisi geografis Kota Sukabumi yang relatif dekat dengan kota Jakarta sebagai Ibukota Negara dan dapat ditempuh melalui jalan raya arteri kolektor (banyak simpangan-simpangan dengan pusat-pusat kegiatan lokal) dan Kota Bandung sebagai Ibukota Provinsi, menjadi lintasan pergerakan orang dan barang dari dan ke kota-kota tersebut yang berdampak pada peluang untuk mengembangkan perekonomian daerah serta perekonomian masyarakat Kota Sukabumi. Berdasarkan kontribusi sektor terhadap PDRB Kota Sukabumi, sektor perdagangan dan jasa memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB Kota Sukabumi. Secara umum peranan sektoral perekonomian Kota Sukabumi ( ) atas dasar harga konstan rata-rata didominasi oleh sektor tersier (83,72%), kemudian diikuti oleh sektor sekunder (12,07%), dan terakhir sektor Primer (4,21%). Besarnya peranan sektor tersier tersebut disumbang oleh : 1. Sektor Perdagangan Hotel Restoran (45,72%) 2. Sektor Angkutan dan Komunikasi(15,74%) 3. Sektor Jasa jasa (14,34%), dan 4. Sektor Perbankan dan Lembaga Keuangan (7,92%) Mengingat kota sukabumi tidak memiliki sumber daya alam yang dapat diunggulkan, maka dalam menjawab tuntutan/perkembangan dunia global upaya pembangunan lebih diarahkan pada pengembangan Sumber Daya Manusia, oleh karenanya peranan pendidikan dalam hal ini dianggap cukup menonjol
10 karena pendidikan yang bermutu akan diperoleh pada sekolah yang bermutu, dan sekolah yang bermutu akan menghasilkan SDM yang bermutu. sampai dengan tahun 2011 pertumbuhan ekonomi Kota Sukabumi pada tahun 2010 berjalan cukup baik, hal tersebut dapat dilihat dari Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) yang berada diatas Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Provinsi Jawa Barat. Tahun 2010 PDRB Kota Sukabumi mampu tumbuh sebesar 6, 12% 4.4 Kondisi Sosial Politik Dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi yaitu rata-rata orang menghuni 1 KM2tentunya akan mempengaruhi terhadap kondisi sosial masyarakat Kota Sukabumi, tidak terkecuali terhadap kehidupan sosial politik masyarakat kota sukabumi, yang apabila dilihat dari data pemilu terakhir yaitu pemilihan umum DPR, DPD, dan DPRD jumlah Pemilih yang diberikan hak untuk memilih sebanyak orang yang terdiri dari pemilih laki - laki dan pemilih perempuan, yang secara rinci dapat dilihat pada Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebagaimana tabel dibawah ini :
11 Tabel 7. REKAPITULASI DAFTAR PEMILIH TETAP PEMILU DPR, DPD, DPRD PROVINSI DAN DPRD KOTA KOTA SUKABUMI TAHUN 2009 NO NAMA KECAMATAN JUMLAH PEMILIH L P L + P JUMLAH PPS JUMLAH TPS KETERANGAN CIKOLE CITAMIANG BARDS CIBEUREUM LEMBURSITU GUNUNGPUYUH WARUDOYONG JUMLAH Media Center KPU Kota Sukaburni 2009 Dengan diikuti 27 partai politik di kota Sukabumi dari 38 Partai Politik yang menjadi peserta Pemilhan Umum secara nasional yang terdaftar sebagai peserta Pemilihan Umum DPR, DPD dan DPRD Provinsi serta DPRD Kota Sukabumi masyarakat Kota Sukabumi menggunakan hak pilihnya tersebar ke beberapa partai, dari keseluruhan jumlah Pemilih sebanyak hak pilih dengan perolehan suara per partai sebagai berikut :
12 Tabel 8. HASIL, PEROLEHAN KURSI DAN SUARA SAH PEMILU LEGISLATIF 2009 NO POLITIK JUMLAH DAPIL 1 DAPIL 2 DAPIL 3 PEROLEHAN SUARA SAH PEROLEHAN KURSI PROSENTASE PEROLEHAN SUARA PROSENTA SE PEROLEHA N KURSI DEMOKRAT ,42% 23,33% GOLONGAN KARYA ,37% 16,67% KEADILAN SEJAHTERA ,67% 16,67% DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN ,50% 13,33% AMANAT NASIONAL ,10% 10,00% PERSATUAN PEMBANGUN AN ,88% 10,00% GERAKAN INDONESIA RAYA ,47% 3,33% BULAN BINTANG ,09% 3,33% REPUBLIKA NUSANTARA ,96% 3,33% JUMLAH YG MEMILIKI KURSI DI DPRD ,46% 100,00%
13 HATI NURANI RAKYAT ,42% 0,00% KARYA PEDULI BANGSA ,42% 0,00% KEBANGKITAN BANGSA ,93% 0,00% PATRIOT ,27% 0,00% BARISAN NASIONAL ,89% 0,00% KARYA PERJUANGAN ,81% 0,00% INDONESIA SEJAHTERA ,80% 0,00% DEMOKRASI PEMBARUAN ,75% 0,00% PEDULI RAKYAT NASIONAL ,67% 0,00% KEDAULATAN ,55% 0,00% PENGUSAHA DAN PEKERJA INDONESIA ,45% 0,00% KEADILAN DAN PERSATUAN INDONESIA ,43% 0,00% MATAHARI BANGSA ,30% 0,00%
14 KEBANGKITAN NASIONAL ULAMA ,28% 0,00% BINTANG REFORMASI ,24% 0,00% NASIONAL INDONESIA MARHAENISME ,14% 0,00% PENEGAK DEMOKRASI INDONESIA ,11% 0,00% PELOPOR ,09% 0,00% PERJUANGAN INDONESIA BARU ,00% 0,00% PERSATUAN DAERAH ,00% 0,00% PEMUDA INDONESIA ,00% 0,00% DEMOKRASI KEBANGSAAN ,00% 0,00% DAMAI SEJAHTERA ,00% 0,00% NASIONAL BENTENG KERAKYATAN INDONESIA ,00% 0,00%
15 KASIH DEMOKRASI INDONESIA ,00% 0,00% MERDEKA ,00% 0,00% PERSATUAN NAHDLATUL UMMAH INDONESIA ,00% 0,00% SARIKAT INDONESIA ,00% 0,00% 38 BURUH ,00% 0,00% JUMLAH KESELURUHAN ,00% 100,00% Sumber Media Center KPU Kota Sukabumi Dari tabel diatas yang memiliki kursi di DPRD Kota Sukabumi hanya 9 partai politik yaitu Partai Demokrat yang memperoleh suara dengan persentase suara 20.42% yang menempatkan 7 (tujuh) kursi dengan persentase kursi 23.33% di DPRD Kota Sukabumi, disusul Partai Golongan Karya yang memperoleh suara dengan persentase suara % dengan menempatkan 5 (lima) kursi dengan persentase kursi 16.67%, selanjutnya Partai Keadilan Sejahtera yang memperoleh suara dengan persentase suara 13.67% dengan menempatkan 5 (lima) kursi dengan persentase kursi 16.67%, kemudian Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang memperoleh suara atau setara dengan persentase suara % dan memperoleh 4 (empat) kursi dengan persentase kursi 13.33%, disusul kemudian Partai Amanat Nasional yang memperoleh dengan persentase suara 7.10% dengan menempatkan 3 (tiga) kursi atau setara dengan persentase kursi 10%,
16 kemudian Partai Persatuan Pembangunan dengan suara setara dengan persentase suara 6.88% dengan menempatkan 3 (tiga) kursi atau sama denga persentase kursi 10%, dan beberapa partai lainnya yang menempatkan masing masing 1 (satu) kursi atau sama dengan persentase kursi 3.33% yaitu Partai Gerakan Indonesia Raya dengan perolehan suara dengan persentase suara 3.47%, disusul Partai Bulan Bintang dengan perolehan suara dengan persentase suara 3.09% dan terakhir Partai Republikan yang memperoleh atau setara dengan persentase suara 2.96%, serta 18 partai lainnya yang tidak memperoleh kursi dengan perolehan suara sebagaimana terlihat dalam tabel diatas. Komposisi perolehan suara diatas menjadikan dasar perhitungan bagi partai partai politik di kota sukabumi dalam penyelenggaran pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi tahun 2013 sebagaimana ketentuan pasangan calon diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dengan minimal harus mempunyai 15% perolehan suara sah atau 15% perolehan kursi di DPRD. Sedangkan pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden yang dilaksanakan pada tanggal 20 september 2009 atau sekitar 5 bulan setelah Pemilihan Umum Legislatif terdapat penambahan jumlah hak pilih dari orang menjadi pemilih atau bertambah sekitar orang yang memiliki hak pilih. Jumlah pemilih yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap di kota sukabumi untuk Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
17 Tabel 9. REKAPITULASI DAFTAR PEMILIH TETAP PEMILU PRESIDEN TAHUN 2009 KOTA SUKABUMI NO NAMA KECAMATAN JUMLAH PEMILIH L P L + P JUMLAH PPS JUMLAH TPS KET CIKOLE CITAMIANG BAROS CIBEUREUM LEMBURSITU GUNUNGPUYUH WARUDOYONG JUMLAH Media Center KPU Kota Sukabumi 2009 Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kota Sukabumi yang merupakan representasi dari warga masyarakat kota yang memiliki hak pilih, berdasarkan data hasil perolehan suara sah Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden tahun 2009 di Kota Sukabumi terdistribusikan kepada 3 (tiga) Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden tahun 2009 yang menjadi peserta Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2009 sebagaimana terlihat pada tabel dibawah ini :
18 A Tabel 10. Perolehan Suara Pasangan Calon Presiden Dan Wakil Presiden Tahun 2009 Di Kota Sukabumi SUARA SAH PASANGAN CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN KECAMATAN CIKOLE CITAMI ANG BAROS CIBEUR EUM LEMBUR SITU GUNUNG PUYUH WARU DOYONG JUMLAH AKHIR HJ. MEGAWATI SOEKARNOPUTRI DAN H. PRABOWO SUBIANTO DR. H. SOESILO BAMBANG YUDHOYONO DAN PROF. DR. BOEDIONO H.M JUSUF KALLA DAN H. WIRANTO JUMLAH SUARA SAH PASANGAN CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN B JUMLAH SELURUH SUARA TIDAK SAH Pada pemilihan Selain Pemilihan Umum Nasional baik itu untuk Pemilihan Umum DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kota Sukabumi serta Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2009, pada tahun 2008 Kota Sukabumi menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang di ikuti oleh 4 Pasangan Calon Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota yaitu Pasangan Calon Drs. H. Herman Gurnawijaya Machfud M.Si dan Dra Hj. Yanti Indri yang diusung oleh PPP dan PBB, kemudian Pasangan Calon H. Deddy Syafei SE dan H. Itang
19 Abdulkarim SH. Yang diusung oleh 17 Partai Politik yang tidak memiliki kursi di DPRD Kota Sukabumi, Selanjutnya Pasangan Calon Ir. H. Yudi Widiana Adia M.Si. dan Iwan Kustiawan yang diusung oleh PKS dan PDIP, serta Pasangan Calon H. Moch. Muslikh Abdussyukur, SH. M.Si dan Drs. H. Mulyono MM yang diusung oleh Partai Golkar, PAN dan Partai Demokrat. Pada pemilihan kepala daerah terakhir yaitu yang dilaksanakan pada tanggal 8 maret tahun 2008 hak pilih yang terdaftar pada Daftar Pemilih Tetap Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi dapat dilihat pada table dibawah ini : Tabel 11. Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Pemilu Presiden Tahun 2009 Kota Sukabumi NO NAMA KECAMATAN JUMLAH PEMILIH L P L + P JUMLAH PPS JUMLAH TPS KET CIKOLE CITAMIANG BAROS CIBEUREUM LEMBURSITU GUNUNGPUYUH WARUDOYONG JUMLAH Dokumen Laporan Umum Penyelenggaraan Pemilu Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi KPU Kota Sukabumi tahun 2008
20 Dengan jumlah pemilih sebanyak pada Penyelenggaraan Pemilihan Walikota Dan Wakil Walikota Sukabumi berdasarkan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilihan Umum Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi tahun jumlah perolehan suara sah untuk seluruh Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi adalah suara (Seratus Empat Puluh Lima Ribu Tiga Ratus Sembilan Puluh Sembilan) dengan rincian perolehan suara sah untuk pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi tahun 2008 berdasarkan no urut pada tabel sebagai berikut : Tabel 12. Perolehan Suara Sah Pemilu Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi Tahun 2008 NO URUT NAMA PASANGAN CALON Drs. H. Herman Gurnawijaya Machfud, M.Si H. Deddy Syafe'i SE. Dan H. Itang Abdulkarim SH Ir. H. Yudi Widiana Adia H. Moch. Muslikh Abdussyukur, SH. M.Si dan POLITIK PENGUSUNG PPP dan PBB PKPB,PKPI,PKB,Partai Patriot Pancasila, PPDK,PDS,PNI Marhaenisme, PBR, Partai Pelopor,PPD, PSI,PNBK,PBSD, PPDI, PEROLEHAN SUARA SAH PKS dan PDIP Partai Golkar, PAN, dan Partai Demokrat Jumlah Perolehan Suara Sah Dokumen laporan umum penyelenggaraan Pemilu Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi Tahun 2008 hal.26 1 Dokumen laporan umum penyelenggaraan Pemilu Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi Tahun 2008 hal. 26
21 Dari data - data dan keterangan mengenai penyelenggaraan Pemilihan Umum terakhir yang dilaksanakan pada kurun waktu 2008 sampai dengan 2009 untuk pemilihan walikota dan wakil walikota sukabumi, pemilihan umum DPR, DPR, DPRD Provinsi Jawa Barat dan DPRD Kota Sukabumi serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden di Kota Sukabumi diperoleh data bahwa tingkat partisipasi pemilih selalu diatas 70 %, hal ini tentunya menunjukkan bahwa kualitas pemilihan umum baik pemilihan walikota dan wakil walikota sukabumi, pemilihan umum DPR, DPR, DPRD Provinsi Jawa Barat dan DPRD Kota Sukabumi serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden cukup berkualitas, dengan tingkat partisipasi yang termasuk tinggi di Provinsi Jawa Barat termasuk di Indonesia tentunya menguatkan legitimasi para calon yang terpilih baik di legislatif maupun di eksekutif karena memperoleh dukungan yang cukup kuat dari masyarakat kota sukabumi. Hal ini tentunya tidak serta merta terjadi begitu saja namun merupakan hasil dari upaya yang sinergis antara masyarakat kota sukabumi, penyelenggara pemilu dan Pemerintahan Kota Sukabumi yang tentunya ditunjang oleh sumber - sumber daya yang terpenuhi yang didalamnya termasuk sumber daya materi khususnya pendanaan yang cukup memadai untuk melakukan berbagai upaya dalam hal ini program dan kegiatan guna rnensukseskan penyelenggaran pemilihan umum baik pemilihan walikota dan wakil walikota sukabumi, pemilihan umum DPR, DPR, DPRD Provinsi Jawa Barat dan DPRD Kota Sukabumi serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Oleh karenanya menyongsong pemilihan walikota dan wakil walikota sukabumi tahun 2013 pendanaan yang dibutuhkan oleh penyelenggara yang tentunya berpedoman pada ketentuan Peraturan Menteri Dalam
22 Negeri no 44 tahun 2007 tentang pedoman pengelolaan Belanja pemilihan mum kepala daerah dan wakil kepala daerah yang telah dirubah oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri 57 tahun 2009 yang mengatur pendanaan Pemilihan Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah mutlak untuk dipenuhi sesuai dengan kemampuan daerah, terutama dengan diaturnya penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah bersama dengan pola pendanaan bersama yang diharapkan dapat mengefektifkan dan mengefisiensikan penggunaan anggaran Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah khususnya di Kota Sukabumi.
BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD merupakan amanah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi
BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM Perkembangan Sejarah menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang pertama dibentuk di wilayah Indonesia (staatblad Nomor : 378). Provinsi Jawa Barat dibentuk
Lebih terperinciHASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)
HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) Provinsi: Banten Hari/Tanggal: 30 April 2009 Dapil : I (Satu) Pukul: 15.15-15.40 WIB Perbaikan Hari/Tanggal: 01 Mei 2009 Pukul: 21.10-22.50
Lebih terperinciHASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)
HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) Provinsi: Riau Hari/Tanggal: 03 Mei 2009 Dapil : I (Satu) Pukul: 09.15-09.50 WIB No Nama Partai Perolehan Suara Keterangan 1 Partai
Lebih terperinciHASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)
HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) Provinsi: Sumatera Utara Hari/Tanggal: 02 Mei 2009 Dapil : I (Satu) Pukul: 11.20-11.55 WIB Disahkan Hari/Tanggal: 03 Mei 2009 Pukul:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum Dasar hukum penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 69 mengamanatkan Kepala Daerah untuk menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Lebih terperinciI-1 BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)
Lebih terperinciKONDISI UMUM WILAYAH STUDI
16 KONDISI UMUM WILAYAH STUDI Kondisi Geografis dan Administratif Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106 0 45 50 Bujur Timur dan 106 0 45 10 Bujur Timur, 6 0 49
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM
-1- KOMISI PEMILIHAN UMUM SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR : 10 /Kpts/KPU-Wng-012329512/2010 TENTANG PENETAPAN JUMLAH KURSI DAN SUARA SAH PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU PADA PEMILU ANGGOTA
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PONTIANAK
- 1 - KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PONTIANAK KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PONTIANAK NOMOR : 07/Kpts/KPU-Kota-019.435761/2013 TENTANG JUMLAH KURSI DAN JUMLAH SUARA SAH PALING RENDAH UNTUK PASANGAN
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT. Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan luas wilayah
5.1. Kondisi Geografis BAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT Propinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5 o 50 ' - 7 o 50 ' Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR. NOMOR : 13 /Kpts-K/KPU-Kab-012.
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR : 13 /Kpts-K/KPU-Kab-012.329506/2013 T E N T A N G PENETAPAN JUMLAH KURSI ATAU SUARA SAH PARTAI POLITIK
Lebih terperinciPEROLEHAN SISA KURSI SISA SUARA 1 PARTAI HATI NURANI RAKYAT III PARTAI KARYA PEDULI BANGSA
MODEL EB 1 DPRD KAB/KOTA PENGHITUNGAN SUARA DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2009 PROVINSI : SULAWESI
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM
KOMISI PEMILIHAN UMUM KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR : 33/Kpts/KPU-Kab-019.964931/2013 TENTANG JUMLAH KURSI DAN JUMLAH SUARA SAH PALING RENDAH UNTUK PASANGAN CALON YANG DIAJUKAN PARTAI POLITIK ATAU
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara Lintang
56 BAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN A. Letak Wilayah dan Luas Wilayah Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5 50-7 50 Lintang selatan dan 104 48-108 48 Bujur Timur, dengan luas
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 5.1 Geografis dan Administratif Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5 0 50 7 0 50 Lintang Selatan dan 104 0 48 108 0 48 Bujur Timur, dengan batas-batas
Lebih terperinci4 KONDISI UMUM WILAYAH
25 4 KONDISI UMUM WILAYAH 25 Kondisi Fisik Geografi dan Administrasi Kota Sukabumi secara Geografis terletak di bagian selatan Jawa Barat pada koordinat 106 45 50 Bujur Timur dan 106 45 10 Bujur Timur,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum
BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 disusun berdasarkan ketentuan sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM WILAYAH
29 IV. KONDISI UMUM WILAYAH 4.1 Kondisi Geografis dan Administrasi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5 50-7 50 LS dan 104 48-104 48 BT dengan batas-batas wilayah sebelah utara berbatasan dengan
Lebih terperinciSALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 59 /Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG
SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NOMOR : 59 /Kpts/KPU Kab 014329920/2010 TENTANG PENETAPAN PEROLEHAN KURSI DAN SUARA SAH POLITIK DALAM PEMILU ANGGOTA DPRD
Lebih terperinciKEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PANGKALPINANG. NOMOR : 10/Kpts/KPU-Kota /2013 TENTANG
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PANGKALPINANG NOMOR : 10/Kpts/KPU-Kota-009.436512/2013 TENTANG PENETAPAN SYARAT MINIMAL JUMLAH KURSI ATAU SUARA SAH PARTAI POLITIK ATAU GABUNGAN PARTAI POLITIK DALAM
Lebih terperinciHASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)
HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) Provinsi: Riau Hari/Tanggal: 03 Mei 2009 Dapil : I (Satu) Pukul: 09.15-09.50 WIB No Nama Partai Perolehan Suara Keterangan 1 Partai
Lebih terperinciHASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)
HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) Provinsi: DKI Jakarta Hari/Tanggal: 05 Mei 2009 Dapil : I (Satu) Pukul: 13.30-14.00 WIB No Nama Partai Perolehan Suara Keterangan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 Administrasi Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat. Secara geografis terletak diantara 6 o 57`-7 o 25` Lintang Selatan dan 106 o 49` - 107 o 00` Bujur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di kebanyakan negara demokrasi, pemilihan umum dianggap lambang sekaligus tolok ukur, dari demokrasi itu (Budiardjo, 2009:461). Pemilihan umum dilakukan sebagai
Lebih terperinciSEKILAS PEMILU PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU
SEKILAS PEMILU 2004 Pemilihan umum (Pemilu) adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciHASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)
HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) Provinsi: Nangroe Aceh Darussalam Hari/Tanggal: 05 Mei 2009 Dapil : I (Satu) Pukul: 10.00-10.30 WIB No Nama Partai Perolehan Suara
Lebih terperinciHASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)
HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) Provinsi: Sumatera Barat Hari/Tanggal: 27 April 2009 Dapil : I (Satu) Pukul: 16.50-17.28 WIB No Nama Partai Perolehan Suara Keterangan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM KOTA SUKABUMI. Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada
4.1. Profil Wilayah BAB IV GAMBARAN UMUM KOTA SUKABUMI Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106 0 45 50 Bujur Timur dan 106 0 49 29 Lintang Selatan dan 6 0 50 44
Lebih terperinciMANDI RAJA PURWO NEGORO
SERTIFIKAT REKAPITULASI PENGHITUNGAN HASIL PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK DAN CALON ANGGOTA DPRD PROVINSI DI KPU KABUPATEN/KOTA (Diisi berdasarkan Formulir DA- DPR Provinsi) KABUPATEN PROPINSI DAERAH PEMILIHAN
Lebih terperinciPURWO NEGORO MANDI RAJA
SERTIFIKAT REKAPITULASI PENGHITUNGAN HASIL PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK DAN CALON ANGGOTA DPR DI KPU KABUPATEN/KOTA (Diisi berdasarkan Formulir DA- DPR) KABUPATEN PROPINSI DAERAH PEMILIHAN DPRD PROVINSI
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Kabupaten Lampung Timur Kabupaten Lampung Timur merupakan Kabupaten yang terletak di Provinsi Lampung yang merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Lampung Tengah berdasarkan
Lebih terperinciV KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5. 1. Letak Geografis Kota Depok Kota Depok secara geografis terletak diantara 106 0 43 00 BT - 106 0 55 30 BT dan 6 0 19 00-6 0 28 00. Kota Depok berbatasan langsung dengan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -
IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI 4.1 Kondisi Geografis Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37-101 o 8'13
Lebih terperinciJumlah penduduk Jawa Barat berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 43 juta orang dengan laju pertumbuhan sebesar 1,91 persen per tahun
Jumlah penduduk Jawa Barat berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 43 juta orang dengan laju pertumbuhan sebesar 1,91 persen per tahun Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997
Lebih terperinciHASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)
HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) Provinsi: Sulawesi Selatan Hari/Tanggal: 04 Mei 2009 Dapil : I (Satu) Pukul: 09.50-10.25 WIB No Nama Partai Perolehan Suara Keterangan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH
51 BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH 4.1 Kondisi Geografis Kota Bogor 4.1.1 Letak dan Batas Wilayah Kota Bogor terletak diantara 106 derajat 43 30 BT dan 30 30 LS 6 derajat 41 00 LS serta mempunyai ketinggian
Lebih terperinciHASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)
HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) Provinsi: Sumatera Selatan Hari/Tanggal: 29 April 2009 Dapil : I (Satu) Pukul: 15.15-15.40 WIB Perbaikan Hari/Tanggal: 01 Mei 2009
Lebih terperinciHASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)
HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) Provinsi: Banten Hari/Tanggal: 30 April 2009 Dapil : I (Satu) Pukul: 15.15-15.40 WIB Perbaikan Hari/Tanggal: 01 Mei 2009 Pukul: 21.10-22.50
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM. Kota Bogor mempunyai luas wilayah km 2 atau 0.27 persen dari
V. GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Geografis Kota Bogor mempunyai luas wilayah 118 50 km 2 atau 0.27 persen dari luas propinsi Jawa barat. Secara geografis, Kota Bogor terletak diantara 106 derajat 43 30 BT-106
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI
IV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI 4.1. Geografi dan Lingkungan Jakarta Timur terletak pada wilayah bagian Timur ibukota Republik Indonesia, dengan letak geografis berada pada 106 0 49 ' 35 '' Bujur Timur
Lebih terperinciSEJARAH PEMILU DI INDONESIA. Muchamad Ali Safa at
SEJARAH PEMILU DI INDONESIA Muchamad Ali Safa at Awal Kemerdekaan Anggota KNIP 200 orang berdasarkan PP Nomor 2 Tahun 1946 tentang Pembaharuan KNIP (100 orang wakil daerah, 60 orang wakil organisasi politik,
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Kondisi Wilayah Letak Geografis dan Wilayah Administrasi Wilayah Joglosemar terdiri dari kota Kota Yogyakarta, Kota Surakarta dan Kota Semarang. Secara geografis ketiga
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN II.1. Keadaan Geografi Desa II.1.1. Keadaan Alam Desa Sondi Raya adalah salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Raya. Keadaan tanah desa ini dapat disebut subur
Lebih terperinciTabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1. Kondisi Geografis Wilayah Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak antara 5 54' - 7 45' LS dan 106 22' - 108 50 BT dengan areal seluas 37.034,95
Lebih terperinciLAPORAN TAHAPAN PEMETAAN DAERAH PEMILIHAN PEMILU ANGGOTA DPR, DPD, DPRD PROVINSI DAN DPRD KABUPATEN/KOTA TAHUN 2014
LAPORAN TAHAPAN PEMETAAN DAERAH PEMILIHAN PEMILU ANGGOTA DPR, DPD, DPRD PROVINSI DAN DPRD KABUPATEN/KOTA TAHUN 2014 KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BOGOR Jl. Loader no.7 Baranangsiang Bogor Timur Kota Bogor
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Provinsi Jawa Barat Kabupaten dan kota provinsi Jawa Barat berjumlah 26 kabupaten/kota yang terdiri dari 17 kabupaten dan 9 kota dengan 625 kecamatan dan 5.877 desa/kelurahan. Jawa
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
63 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2011) Provinsi Lampung meliputi areal dataran seluas 35.288,35 km 2 termasuk pulau-pulau yang
Lebih terperinciA. Gambaran Umum Daerah
Pemerintah Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Daerah K ota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat, terletak di antara 107º Bujur Timur dan 6,55 º
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
31 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Gambaran Geografis Wilayah Secara astronomis, wilayah Provinsi Banten terletak pada 507 50-701 1 Lintang Selatan dan 10501 11-10607 12 Bujur Timur, dengan luas wilayah
Lebih terperinciLAMPIRAN. Laju Pertumbuhan PDRB ADHK 2000 menurut Kab/ Kota di Provinisi Jawa Barat (Persen)
74 L A M P I R A N 75 LAMPIRAN Lampiran 1 Laju Pertumbuhan PDRB ADHK 2000 menurut Kab/ Kota di Provinisi Jawa Barat (Persen) No Kabupaten/ Kota Tahun 2009 2010 2011 1 Kota. Bandung 8,34 8,45 8,73 2 Kab.
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM KOTA TANGERANG SELATAN
GAMBARAN UMUM KOTA TANGERANG SELATAN Letak Geografis dan Luas Wilayah Kota Tangerang Selatan terletak di timur propinsi Banten dengan titik kordinat 106 38-106 47 Bujur Timur dan 06 13 30 06 22 30 Lintang
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM WILAYAH
V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Kondisi Geografis Luas wilayah Kota Bogor tercatat 11.850 Ha atau 0,27 persen dari luas Propinsi Jawa Barat. Secara administrasi, Kota Bogor terdiri dari 6 Kecamatan, yaitu
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM Letak Geogafis dan Wilayah Administratif DKI Jakarta. Bujur Timur. Luas wilayah Provinsi DKI Jakarta, berdasarkan SK Gubernur
57 IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Letak Geogafis dan Wilayah Administratif DKI Jakarta Provinsi DKI Jakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7 meter diatas permukaan laut dan terletak antara
Lebih terperinciWarna-Warni Pemilu 64 Lensa Pemilu 2009
Halaman Perancis Warna-Warni Pemilu 64 Lensa Pemilu 2009 Tim Penyusun Pengarah Prof. Dr. H. A. Hafiz Anshary AZ, MA Sri Nuryanti SIP, MA Dra. Endang Sulastri, M.Si I Gusti Putu Artha, SP, M.Si. Prof. Dr.
Lebih terperinciKEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Administrasi Kabupaten Garut terletak di Provinsi Jawa Barat bagian Selatan pada koordinat 6º56'49'' - 7 º45'00'' Lintang Selatan dan 107º25'8'' - 108º7'30'' Bujur Timur
Lebih terperinciBAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT
BAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT 5.1. PDRB Antar Kabupaten/ Kota eranan ekonomi wilayah kabupaten/kota terhadap perekonomian Jawa Barat setiap tahunnya dapat tergambarkan dari salah
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN BOGOR
BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN BOGOR 3.7. Kondisi Geografis dan Administratif Kabupaten Bogor merupakan salah satu kabupaten dalam lingkungan Provinsi Jawa Barat. Luas wilayah Kabupaten Bogor adalah
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
53 IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Selat Rupat merupakan salah satu selat kecil yang terdapat di Selat Malaka dan secara geografis terletak di antara pesisir Kota Dumai dengan
Lebih terperinciHASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)
HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) Provinsi: Sumatera Utara Hari/Tanggal: 02 Mei 2009 Dapil : I (Satu) Pukul: 11.20-11.55 WIB Disahkan Hari/Tanggal: 03 Mei 2009 Pukul:
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
KOMISI PEMILIHAN UMUM KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR: 21/Kpts/KPU-Prov-010/2012 TENTANG PENETAPAN NOMOR URUT PASANGAN CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DALAM PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR
Lebih terperinciSebelah Selatan, berbatasan dengan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya. Sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Sumedang.
Letak Kabupaten Majalengka secara geografis di bagian Timur Provinsi Jawa Barat yaitu Sebelah Barat antara 108 0 03-108 0 19 Bujur Timur, Sebelah Timur 108 0 12-108 0 25 Bujur Timur, Sebelah Utara antara
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT. Provinsi Jawa Barat, secara geografis, terletak pada posisi 5 o 50-7 o 50
5.1. Kondisi Geografis V. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT Provinsi Jawa Barat, secara geografis, terletak pada posisi 5 o 50-7 o 50 Lintang Selatan dan 104 o 48-108 o 48 Bujur Timur, dengan batas wilayah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ini merupakan penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia. DPR dan DPRD dipilih oleh rakyat serta utusan daerah dan golongan
BAB I I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 disebutkan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan
Lebih terperinciBAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT
BAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT 5.1. PDRB Antar Kabupaten/ Kota oda perekonomian yang bergulir di Jawa Barat, selama tahun 2007 merupakan tolak ukur keberhasilan pembangunan Jabar.
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
34 IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1. Kondisi Fisik 4.1.1. Geografi dan Administrasi Kota Sukabumi secara geografis terletak di bagian selatan Jawa Barat (106º45 50-106º45 10 Bujur Timur dan 6º49
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Administrasi Kabupaten Majalengka GAMBAR 4.1. Peta Kabupaten Majalengka Kota angin dikenal sebagai julukan dari Kabupaten Majalengka, secara geografis terletak
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali
Lebih terperinci-1- KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. NOMOR: 20/Kpts/KPU-Prov-010/2012
-1- KOMISI PEMILIHAN UMUM KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR: 20/Kpts/KPU-Prov-010/2012 TENTANG PENETAPAN PASANGAN CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR YANG MEMENUHI SYARAT DALAM PEMILIHAN UMUM GUBERNUR
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. Selain itu akan dijelaskan pula tentang pemerintahan, visi-misi Kabupaten Luwu
BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 4.1 Deskripsi Kabupaten Luwu Utara Pada bab ini penulis akan mendeskripsikan wilayah penelitian dimana wilayah penelitian ini berada di Kabupaten Luwu Utara Provinsi
Lebih terperinci4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1. Kondisi Geografis Kota Makassar secara geografi terletak pada koordinat 119 o 24 17,38 BT dan 5 o 8 6,19 LS dengan ketinggian yang bervariasi antara 1-25 meter dari
Lebih terperinciNepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12
BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Konsekuensi logis sebagai negara kesatuan
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa
V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Secara geografis, wilayah Kabupaten Karawang terletak antara 107
Lebih terperinciTIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 15/02/32/Th.XVII, 16 Februari 2014 TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan
Lebih terperinciKEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak
IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kabupaten Belitung Timur adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Bangka Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak tanggal 25 Februari
Lebih terperinciKAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar
BAB II PROFIL WILAYAH KAJIAN Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Sejarah Kota Bekasi Berdasarkan Undang-Undang No 14 Tahun 1950, terbentuk Kabupaten Bekasi. Kabupaten bekasi mempunyai 4 kawedanan, 13 kecamatan, dan 95 desa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketimpangan dan pengurangan kemiskinan yang absolut (Todaro, 2000).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses multidimensional yang melibatkan perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap mental dan lembaga termasuk pula percepatan/akselerasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pola perilaku yang berkenaan dengan proses internal individu atau kelompok
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengkajian Perilaku pemilih di Indonesia secara spesifik memberi perhatian mendalam tentang pemungutan suara, khususnya mengenai dukungan dan pola perilaku yang berkenaan
Lebih terperinciREKAP PEROLEHAN SUARA SEMENTARA PEMILU 2009 DPD SE KABUPATEN GARUT Update : Hari Minggu 12 April 2009, Pukul WIB
REKAP PEROLEHAN SUARA SEMENTARA PEMILU 2009 DPD SE KABUPATEN GARUT NAMA Jumlah Suara 1 AMANG SYAFRUDIN 10.427 2 ANDRIANSYAH, Y.P, Ir 5.847 3 DENI JASMARA 3.371 4 DONY ENDRASSANTO, SH 4.048 5 EGGI SUDJANA,
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang
70 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus 1. Keadaan Geografis Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kota Tangerang Selatan merupakan daerah otonom baru yang sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Tangerang Provinsi Banten berdasarkan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Analisis struktur perekonomian kota Depok sebelum dan sesudah otonomi daerah UNIVERSITAS SEBELAS MARET Oleh: HARRY KISWANTO NIM F0104064 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM. Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Daerah Istimewa Yogyakarta 1. Kondisi Fisik Daerah Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara 7.33-8.12 Lintang Selatan dan antara 110.00-110.50 Bujur
Lebih terperinciINDEKS PEMBANGUNAN GENDER DAN INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER KOTA BEKASI TAHUN 2013
No. 02/11/Th. XIV, 12 November 2014 INDEKS PEMBANGUNAN GENDER DAN INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER KOTA BEKASI TAHUN 2013 1. Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kota Bekasi Tahun 2013 A. Penjelasan Umum IPG merupakan
Lebih terperinci4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN MAJALENGKA
25 dimana : (dj + ) = jarak euclidian alternatif ke j kepada solusi ideal positif; (dj - ) = jalak euclidian alternatif ke j ke solusi ideal negatif. (5) Menghitung kedekatan dengan solusi ideal Perhitungan
Lebih terperinciKONDISI UMUM. Bogor Tengah, Bogor Timur, Bogor Barat, Bogor Utara, Bogor Selatan, dan Tanah Sareal (Gambar 13).
28 IV. KONDISI UMUM 4.1 Wilayah Kota Kota merupakan salah satu wilayah yang terdapat di Provinsi Jawa Barat. Kota memiliki luas wilayah sebesar 11.850 Ha yang terdiri dari 6 kecamatan dan 68 kelurahan.
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH
BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kondisi Geografi dan Iklim Kota Madiun Gambar 4.1. Peta Wilayah Kota Madiun Kota Madiun berada di antara 7 o -8 o Lintang Selatan dan 111 o -112 o Bujur Timur. Kota Madiun
Lebih terperinciBAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN
27 BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kabupaten Kuningan 4.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kuningan terletak di ujung Timur Laut Provinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Provinsi
Lebih terperinciBAB III SETTING PENELITIAN. Timur. Ibu kotanya adalah Sidoarjo. Kabupaten Sidoarjo adalah Kabupaten
BAB III SETTING PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Kabupaten Sidoarjo adalah salah satu Kabupaten di provinsi Jawa Timur. Ibu kotanya adalah Sidoarjo. Kabupaten Sidoarjo adalah
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM
51 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Keadaan Geografis 1. Keadaan Alam Wilayah Kabupaten Bantul terletak antara 07 o 44 04 08 o 00 27 Lintang Selatan dan 110 o 12 34 110 o 31 08 Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. Barat yang terletak diantara 107º30 107º40 Bujur Timur dan 6º25 6º45
BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN 2.1. Kondisi Fisik Kabupaten Purwakarta 2.1.1. Letak Geografis Kabupaten Purwakarta merupakan bagian dari wilayah Provinsi Jawa Barat yang terletak diantara 107º30
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/729/KEP/ /2012
BUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/729/KEP/429.011/2012 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK HASIL PEMILU PERIODE TAHUN 2009-2014 YANG MENDAPATKAN KURSI DI DPRD KABUPATEN
Lebih terperinciBAB III Gambaran Umum BAPPEDA Kabupaten Sukabumi. derajat Bujur Timur dan 60 derajat 57 sampai 70 derajat 25 Lintang
33 BAB III OBYEK LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN 3.1.1 Gambaran Umum BAPPEDA Kabupaten Sukabumi Kabupaten Sukabumi terletak antara 106 derajat 49 sampai 107 derajat Bujur Timur dan 60 derajat 57 sampai 70
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM. Secara astronomi, Kota Depok terletak pada koordinat 6 o sampai
V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Kota Depok 5.1.1 Letak dan Keadaan Geografi Secara astronomi, Kota Depok terletak pada koordinat 6 o 19 00 sampai 6 o 28 00 Lintang Selatan dan 106 o 43 00 sampai 106
Lebih terperinciIV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN
92 IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN 4.1. Kota Bekasi dalam Kebijakan Tata Makro Analisis situasional daerah penelitian diperlukan untuk mengkaji perkembangan kebijakan tata ruang kota yang terjadi
Lebih terperinci28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec
BAB III KONDISI UMUM LOKASI Lokasi penelitian bertempat di Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Kota Banjarbaru, Kabupaten Kota Banjarmasin, dan Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan
64 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kota Bandar Lampung Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah yang dijadikan sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik, pendidikan,
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM PROVINSI DKI JAKARTA Keadaan Geografis dan Kependudukan
41 IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI DKI JAKARTA 4.1. Keadaan Geografis dan Kependudukan Provinsi Jakarta adalah ibu kota Negara Indonesia dan merupakan salah satu Provinsi di Pulau Jawa. Secara geografis, Provinsi
Lebih terperinci