ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN VARIANS ANGGARAN DENGAN REALISASI PENJUALAN PADA PT. VINAYAKA ABADI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN VARIANS ANGGARAN DENGAN REALISASI PENJUALAN PADA PT. VINAYAKA ABADI"

Transkripsi

1 ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN VARIANS ANGGARAN DENGAN REALISASI PENJUALAN PADA PT. VINAYAKA ABADI Frankyy Husin Jurusan Akuntansi POLTEK PalComTech Palembang Abstrak PT Vinayaka Abadi Palembang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur atau perumahan. Perusahaan ini menyediakan berbagai type rumah sesuai dengan kebutuhan konsumen. Kaitannya dengan penganggaran, anggaran penjualan merupakan salah satu bagian terpenting dari suatu anggaran, karena anggaran penjualan merupakan dasar dari pembuatan anggaran lainnya dan pada umumnya anggaran penjualan disusun terlebih dahulu selanjutnya barulah disusun anggaran lainnya. Oleh karena itu, dalam penyusunan anggaran penjualan akan mengakibatkan anggaran lain pun secara otomatis menjadi salah. Berdasarkan hasil pengamatan penulis pada perusahaan, ini yang terlihat dalam laporan anggaran penjualan dan laporan realisasi penjualan pada Tahun 2009 sering terjadi kesalahan dalam jumlah yang relative besar. Anggaran perusahaan disusun oleh pimpinan tanpa keterlibatan karyawan (Top Down) dengan menggunakan metode sederhana yaitu perusahaan meningkatkan anggaran penjualan dengan persentase tertentu dari realisasi penjulan tahun sebelumnya. Anggaran yang ditetapkan oleh perusahaan dari tahun ke tahun cenderung meningkat walaupun anggaran yang ditetapkan pada tahun tahun sebelumnya belum tercapai, selain itu perusahaan ini tidak pernah menganalisis lebih lanjut mengenai selisih (varians) yang terjadi antara anggaran penjualan dengan realisasi penjualan. Kata Kunci : Analisis, Anggaran, Pengendalian Biaya, Varians. PENDAHULUAN Sistem Anggaran memiliki fungsi manajerial yang meliputi perencanaan, koordinasi, dan evaluasi (pengendalian). Terkait dengan fungsi manajerial maka antara satu komponen anggaran dengan komponen anggaran lain memiliki time sequence, efektivitas anggaran tidak hanya tergantung satu komponen saja tetapi keberhasilan anggaran dipengaruhi oleh perpaduan antar komponen anggaran. Sebagai bagian dari sistem pengendalian manajemen, sistem anggaran meliputi; struktur pengendalian anggaran, prosedur, dan kebijakan anggaran, tercermin dalam tahapan revisi anggaran. Pada tahapan revisi anggaran akan diketahui bahwa pelaksanaan anggaran antara satu divisi dengan yang lain dapat saling overlap serta tercapai atau tidaknya sasaran yang ditentukan. Dalam prosedur revisi juga dapat diketahui apakah asumsi anggaran yang telah ditetapkan pada saat penyusunan anggaran tidak berubah karena faktor internal maupun eksternal. Sedangkan fungsi anggaran sebagai alat pengendalian ditunjukkan dalam tahapan evaluasi anggaran. Pengendalian merupakan suatu upaya yang 1

2 ditujukan agar pelaksanaan anggaran tidak menyimpang dari tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Evaluasi yang dilakukan secara periodik seperti mingguan dan bulanan merupakan bagian dari pengendalian karena evaluasi bulan ini merupakan pengendalian di bulan berikutnya. Berdasarkan pada kajian di atas seharusnya penting untuk meninjau hubungan antar komponen anggaran dalam konteks prosedur anggaran. Kesesuaian antar komponen anggaran dalam prosedur anggaran akan bermanfaat dalam penentuan kebijakan anggaran pada setiap tahapan anggaran. Anggaran perusahaan disusun oleh pimpinan tanpa keterlibatan karyawan (Top Down) dengan menggunakan metode sederhana yaitu perusahaan meningkatkan anggaran penjualan dengan persentase tertentu dari realisasi penjulan tahun sebelumnya. Anggaran yang ditetapkan oleh perusahaan dari tahun ke tahun cenderung meningkat walaupun anggaran yang ditetapkan pada tahun tahun sebelumnya belum tercapai, selain itu perusahaan ini tidak pernah menganalisis lebih lanjut mengenai selisih (varians) yang terjadi antara anggaran penjualan dengan realisasi penjualan. LANDASAN TEORI Pengertian Anggaran Menurut Nafarin (2007;11) definisi anggaran adalah Rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu, sedangkan menurut Adisaputro dan Marwan Sari (2008:02) mendevenisikan Business Budget adalah suatu pendekatan yang formal dan sistematis dari pada pelaksanaan tanggung jawab manajemen di dalam perencanaan koordinasi dan pengawasan. Dari semua definisi di atas, maka dapat diketahui bahwa secara umum anggaran merupakan suatu bentuk rencana aktivitas suatu kegiatan perusahaan yang akan dilaksanakan selama periode mendatang yang secara umum dinyatakan secara kuantitatif berdasarkan angka-angka yang dibuat dengan pertimbangan yang komprehensif mencakup seluruh variabel yang ada, baik variabel tetap maupun yang berubah. Pengertian Kinerja Keuangan Menurut Munawir (2007:81), kinerja keuangan merupakan hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen keuangan. Oleh karena itu untuk menilai kinerja perusahaan perlu melibatkan analisis keuangan, yang selanjutnya dikatakan bahwa analisis kinerja perusahaan didasarkan pada data keuangan yang dipublikasikan pada laporan keuangan yang dibuat sesuai prinsip akuntansi. Menurut Husnan (2007:68), kinerja keuangan adalah alat untuk menilai prestasi dan kondisi keuangan suatu perusahaan, dimana seorang analisis keuangan memerlukan ukuran tertentu. Ukuran yang seringkali digunakan adalah rasio atau indeks yang menunjukkan hubungan antara dua/lebih data keuangan. Analisis dan penafsiran berbagai rasio akan memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap prestasi dan kondisi keuangan daripada analisis yang hanya mengemukakan data laporan keuangan saja. Pengertian Analisis Varians Menurut Ihsan (2007:203), Analisis Varians sering di aplikasikan dalam situasi sebagai berikut: 1. Penyelidikan varians antara hasil aktual periode yang berlaku dan hasil actual dari periode sebelumnya. Periode sebelumnya dianggap sebagai dasar. 2. Penyelidikan varians antar hasil aktual dan biaya standar.biaya standar dianggap standar 2

3 3. Penyelidikan Varians antara hasil aktual dan sasaran yang di rencanakan atau yang dianggarkan yang tercermin dalam rencana laba. Sasaran yang direncanakan atau dianggarkan digunakan sebagai dasar. Menurut Shim dan Siegel (2008:217), salah satu cara mengukur materilitas ialah membagi varians dengan biaya standar. Varians yang lebih kecil dari 5% dianggap tidak material (immaterial). Varians sebesar 10% mungkin lebih dapat diterima untuk perusahaan yang menerapkan standar yang ketat di banding kan dengan varians sebesar 5%. ANALISIS 1. Analisis Pengendalian Anggaran Penjuaalan Secara garis besarnya proses pembuatan anggaran dilakukan sebelum proyek dikerjakan, dalam suatu proyek atau juga pengerjaan proyek ada beberapa hal yang harus diperhatikan, salah satu nya adalah pengendalian biaya material agar pengendalian anggaran penjualan dapat di lakukan. Material merupakan suatu bahan yang menjadi peranan utama dalam menyelesaikan suatu pengerjaan proyek. Pengendalian dilakukan dengan cara membandingkan hasil pekerjaan terhadap material yang sudah sesuai dengan yang dianggarkan dalam proyek. Pemakaian material merupakan bagian terpenting yang mempunyai persentase yang cukup besar dari total biaya proyek, dari beberapa penelitian menyatakan bahwa biaya material menyerap % dari biaya proyek, biaya ini belum termasuk biaya penyimpanan material. Oleh karena itu, penggunaan teknik manajemen yang baik dan tepat untuk membeli, menyimpan, mendistribusikan, dan menghitung material konstruksi menjadi sangat penting. Pengendalian material sebagai salah satu cara untuk mengendalikan anggaran penjualan dengan cara memastikan kualitas aktual dari beton yang ditempelkan di dinding basement ruko atau rumah di lapangan dan pemeriksaan kualitas. Pemeriksaan ini dilakukan agar memastikan tidak ada penyelewangan material oleh pekerja dengan hanya memberi wewenang kepada satu pekerja dalam pengambilan material di gudang serta melakukan pembersihan dan perapian peralatan kerja setiap selesai kerja dan menghitung ulang kembali jumlah material yang tersisa, sehingga bila terjadi kelebihan kuantitas material dapat diidentifikasi dan kelebihan tersebut bisa langsung dikembalikan ke gudang material, dari segi penyimpangan setelah proyek selesai dalam pelaporan, tampak beberapa penyimpangan dari segi satuan material. Penyimpangan yang menguntungkan dan yang tidak menguntungkan, dengan terkontrolnya pemakaian material di harapkan dapat membantu perusahaan dalam menentukan anggaran penjualan, sehingga persentase penyimpangan antara anggaran dan realisasinya tidak terlalu besar dan melebihi batas toleransi yang telah ditetapkan perusahaan. Setelah perusahaan melakukan pengendalian material untuk mengendalikan anggaran penjualan, maka tahap selanjutnya perusahaan akan memproses penyusunan anggaran. Penyusunan anggaran memerlukan prosedur dan tahapan - tahapan yang cukup banyak. Tahap penyusunan anggaran tersebut melibatkan bagian - bagian terkait yang diikutsertakan dalam proses penyusunan anggaran. Bagian - bagian tersebut sangat berperan dalam melaksanakan prosedur penyusunan anggaran. Sebuah perusahaan, bagian penjualan membuat rancangan penjualan, bagian produksi membuat rancangan anggaran persediaan produk dan bagian bagian lainnya menjalankan prosedur yang telah ditetapkan dalam menyusun anggaran. Rancangan anggaran tersebut akan disesuikan dengan komite anggaran untuk diajukan kepada Dewan Komisaris dan Rapat Umum Pemegang Saham. Semua prosedur dan tahapan - tahapan itu dilakukan untuk pengoptimalan kinerja perusahaan yang memuaskan melalui penyusunan anggaran yang komprehensif dalam pencapaian tujuan perusahaan. 3

4 Sistem penyusunan anggaran yang dilaksanakan oleh PT Vinayaka Abadi Palembang adalah sistem Top Down ( Otoriter ). Proses penyusunan anggaran penjualan dilakukan oleh pimpinan perusahaan. Pimpinan perusahaan menyusun anggaran penjualan berdasarkan data- lainnya data penjualan tahun-tahunn sebelumnya serta pertimbangan-pertimbangan berdasarkan pada keyakinan dan kemampuan yang dimilikinya. Setelah anggaran penjualan disusun dan disahkan, anggarann tersebut kemudian diberikan kepada bagian penjualan untuk dilaksanakan. Penyusunan anggaran yang bersifat otoriter, mengakibatkan perusahaan kurang melibatkan bagian - bagian terkait di dalam perusahaan dalam penyusunan anggaran. Bagian penjualan sangat penting untuk dilibatkan dalam masalah penentuan anggaran penjualan karena bagian ini merupakan bagian yang paling mengetahui mengenai keadaan penjualan perusahaan. Mengikutsertakan partisipasi tersebut di dalam menyusun anggarann penjualan, akan dapat membuat perincian yang lebih realistis, disamping itu dengan adanya partisipasi dari bagian yang terkait, komunikasi dan kerjasama dalam perusahaan akan memiliki motivasi dan rasa tanggung jawab untuk menyetujui, mendukung dan mencapai target anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan prosedur penyusunan anggaran yang dilaksanakan oleh PT Vinayaka Abadi Palembang, dapat diketahui bahwa prosedur penyusunan anggaran yang ditetapkan belum berjalan dengan baik karena proses penyusunan anggaran hanya melibatkan beberapa orang tertentu saja sehingga sulit untuk menghasilkan suatu anggaran yang realistis. Selain itu, anggaran tersebut akan kurang mendapat dukungan karena penganggaran yang dibuat secara otoriter akan menimbulkan perasaan dipaksa bagi pihak yang menjalankan. 2. Analisis Varians Bahan Baku Varians harga bahan baku : selisih harga bahan baku actual dengan harga bahan baku berdasarkan standar diperkenankan. Rumus : ( Harga Bahan Aktual Harga Bahan Standard ) x Kuantitas Aktual Bahan) Varians pemakaian Bahan Baku: selisih antara kuantitas aktual yang digunakan untuk produksi dengan pemakaian bahan berdasarkan standar yang ditetapkan, menggunakan harga beli bahan baku standar. Rumus : (Kuantitas Bahan Aktual Kuantitas Bahan Standar) x Harga Bahan Standar) Tabel 1. Tarif Bahan Baku Untuk Type Rumah Tahun

5 Perhitungan Varians Harga Bahan Baku untuk Type Rumah Tahun 2007 adalah sebagai berikut : Tabel 2. Perhitungan Varians Harga Bahan Baku Untuk Type Rumah Tahun 2007 Perhitungan Varians Kuantitas Bahan Baku untuk Type Rumah Tahun 2007 adalah sebagai berikut : Tabel 3. Perhitungan Varians Kuantitas Bahan Baku Untuk Type Rumah Tahun

6 Tabel 4. Tarif Bahan Baku Type Ruko Tahun 2007 Perhitungan Varians Harga Bahan Baku untuk Type Ruko Tahun 2007 adalah sebagai berikut : Tabel 5. Perhitungan Varians Harga Bahan Baku Untuk Type Ruko Tahun 2007 Perhitungan Varians Kuantitas Bahan Baku untuk Type Ruko Tahun 2007 adalah sebagai berikut : 6

7 Tabel 6. Perhitungan Varians Kuantitas Bahan Baku Untuk Type Ruko Tahun 2007 Tabel 7. Tarif Bahan Baku Untuk Type Ruko Tahun 2008 Perhitungan Varians Harga Bahan Baku untuk Type Ruko Tahun 2008 adalah sebagai berikut : Tabel 8. Perhitungan Varians Harga Baku Bahan Baku untuk Type Ruko Tahun 2008 Perhitungan Varians Kuantitas Bahan Baku untuk Type Ruko Tahun 2008 adalah sebagai berikut : 7

8 Tabel 9. Perhitungan Varians Kuantitas Bahan Baku Untuk Type Ruko Tahun 2008 Tabel 10. Tarif Bahan Baku Untuk Type Ruko Tahun 2009 Perhitungan Varinas Kuantitas Bahan Baku untuk Type Ruko Tahun 2009 adalah sebagai berikut : 8

9 Tabel 11. Perhitungan Varians Harga Bahan Baku Untuk Type Ruko Tahun 2009 Perhitungan Varinas Kuantitas Bahan Baku untuk Type Ruko Tahun 2009 adalah sebagai berikut : Tabel 12. Perhitungan Varians Kuantitas Bahan Baku Untuk Type Ruko Tahun Analisis Varians Anggaran Penjualan Penyimpangan biaya merupakan hal biasa terjadi, penyimpangan ini terjadi diakibatkan adanya perbedaan antara angka budget dengan realisasinya. Hal ini dapat dimaklumi mengingat bahwa sifat anggaran hanyalah taksiran sehingga kekuatannya tergantung pada keadaan pada waktu pembuatan taksiran. Penyimpangan biaya dianggap bukan hal yang aneh sejauh perbedaan itu masih berada dalam m batas wajar. Penyimpangan yang terjadi harus dianalisis untuk mengetahui sebab sebab terjadinya. Biasanya perusahaan harus menetapkan ukuran mana yang mesti dilakukan investigasi dan mana yang tidak perlu dilakukan investigasi. Standard penentuan ini biasanya b melihat benefit cost nya, jika biaya investigasi atas penyimpangan ini lebih besar daripada taksiran yang dihemat maka harus dilakukan investigasi. Sebaliknya jika yang dihemat jauh lebih besar dari biaya investigasi maka harus dilakukan investigasi investigas penyebab penyimpangan tadi, kecuali dalam hal tertentu yang sifatnya material atau berpotensi resiko besar maka kendati pun ukurannya kecil namun harus menjadi bahan investigasi. Kegunaannya adalah agar menjadi bahan pelajaran untuk kegiatan perusahaan dii masa yang akan datang. Berdasarkan data yang di peroleh dari PT Vinayaka Abadi Palembang, dapat di ketahui bahwa perusahaan tidak menganalisis lebih lanjut selisih yang terjadi antara anggaran penjualan dengan realisasi anggaran penjualan 9

10 tersebut. Ada beberapa eberapa langkah yang harus dilakukan dalam penyusunan anggaran, salah satunya adalah membandingkan hasil nyata dengan seluruh yang direncanakan, dan teliti perbedaan ( selisih ), karena dengan membandingkan selisih tersebut dapat diketahui berapa besar tingkat gkat penyimpangan yang terjadi, penyebab penyimpangan tersebut. tersebut Serta erta perusahaan dapat menentukan langkah apa yang harus diambil dalam menetapkan anggaran pada tahun berikutnya, agar anggaran tersebut dapat menjadi patokan. Penulis menggunakan analisis varians yang membandingkan anggaran penjualan yang di tetapkan dan realisasi anggaran penjualan. Analisis terhadap penyimpangan anggaran penjualan dilakukan dengan tujuan agar penyimpangan yang terjadi antara anggaran yang ditetapkan dengan realisasi anggaran anggaran penjualan perusahaan dapat diketahui. Penyimpangan yang dimaksud adalah perbedaan yang terjadi antara realisasi penjualan yang dicapai perusahaan dengan anggaran yang ditetapkan. Batas Toleransi penyimpangan yang masih dapat di toleransi berdasarkan kebijakan ke kebijakan perusahaan adalah sebesar 5 %. Tabel 13 ini akan disajikan perhitungan varians antara anggran penjualan dengan realisasinya pada tahun 2007, 2008 dan Tabel 13. Varians rians Anggaran Penjualan dan Realisasi Penjualan Tahun 2007 Dari Tabel 3.13 dapat kita lihat bahwa pada tahun 2007 telah terjadi penyimpangan sebesar 6,3 % yaitu di peroleh dari : =Rp x 100 % Rp = 0,063 x 100 % = 6,3 % Total Varians ( Selisih ) diperoleh dari : Total Anggaran Total Realisasi = Rp Rp = Rp Perhitungan Persentase realisasi Penjualan terhadap anggaran adalah sebagai berikut : = Rp x 100 % Rp = 0.93 x 100 % = 93,63 % 10

11 Dari analisis tersebut dapat kita lihat bahwa terdapat penyimpangan yang tidak menguntungkan yaitu sebesar Rp , , karena realisasi anggaran penjualan lebih kecil daripada anggaran penjualan yang ditetapkan, yaitu anggaran sebesar Rp ,- sedangkan realisasi anggaran penjualan sebesar Rp , , atau jika dihitung dalam persentase sebesar 6,3 %. Penyimpangan sebesar 6,3 % tersebut merupakan penyimpangan yang tidak menguntungkan karena merupakan selisih yang tidak mencapai anggaran yang telah ditetapkan. Penyimpangan sebesar 6,3 % dan realisasi terhadap anggaran yang ditetapkan sebesar 93,63 % maka penerapan anggaran penjualan oleh perusahaan dapat dikatakan kurang berhasil karena karena penyimpangan yang terjadi melebihi batas toleransi yang ditetapkan perusahaan. Berdasarkan teori Shim dan Siegel (2001:307) yang mengemukakan bahwa varians lebih kecil dari 5 % bersifat immaterial, ini juga berdasarkan kebijakan perusahaan yang menetapkan menetapkan batas toleransi sebesar 5% sehingga varians yang terjadi pada Tahun 2007 sebesar 6,3 % bersifat material dan memerlukan analisis lebih lanjut untuk mengetahui penyebab terjadinya. Varians antara anggaran penjualan dan realisasi untuk tahun 2008 dapat dijelaskan elaskan pada tabel tab 14. Tabel 14. Varians Anggaran Angg Penjualan dan Realisasi Penjualan Tahun 2008 Dari Tabel 14 dapat kita lihat bahwa pada tahun 2008 telah terjadi penyimpangan sebesar 3,3 % yaitu di peroleh dari : Tahun 2008 = Total Varians x 100 % Total Anggaran = Rp x 100 % Rp = 0,033 x 100 % = 3,3 % Total Varians ( Selisih ) diperoleh dari : Total Anggaran Total Realisasi = Rp Rp = Rp Perhitungan Persentase realisasi Penjualan terhadap anggaran adalah sebagai berikut : Tahun 2008 = Total Realisasi Penjualan x 100 % Total Anggaran = Rp x 100 % Rp = 0.96 x 100 % = 96,67 % Dari analisis tersebut dapat kita lihat bahwa terdapat penyimpangan yang tidak menguntungkan yaitu sebesar Rp , , karena realisasi anggaran penjualan lebih 11

12 kecil daripada anggaran penjualan yang ditetapkan, yaitu anggaran sebesar Rp ,- sedangkan realisasi anggaran anggaran penjualan sebesar Rp , , atau jika dihitung dalam persentase sebesar 3,3 %. Penyimpangan sebesar 3,3 % tersebut merupakan penyimpangan yang tidak menguntungkan karena merupakan selisih yang tidak mencapai anggaran yang telah ditetapkan. Penyimpangan sebesar 3,3 % dan realisasi terhadap anggaran yang ditetapkan sebesar 96,67 % maka penerapan anggaran penjualan oleh perusahaan dapat dikatakan berhasil karena penyimpangan yang terjadi tidak melebihi batas toleransi yang ditetapkan perusahaan. perusahaan Selain itu terlihat juga bahwa adanya penurunan varians tahun 2008 sebesar 3 % dari varians tahun 2007 yang menunjukkan adanya danya peningkatan kinerja perusahaan dari tahun sebelumnya. Tabel 15 menunjukkan perhitungan varians antara anggaran penjualan dan realisasi alisasi untuk tahun Tabel 15. Varians Anggaran Penjualan dan Realisasi Penjualan Tahun 2009 Dari Tabel 15 dapat kita lihat bahwa pada tahun 2009 telah terjadi penyimpangan sebesar 4,09 % yaitu di peroleh dari : Tahun 2009 = Total Varians x 100 % Total Anggaran = Rp x 100 % Rp = 0,040 x 100 % = 4,09 Total Varians ( Selisih ) diperoleh dari : Total Anggaran Total Realisasi = Rp Rp = Rp Perhitungan Persentase realisasi si Penjualan terhadap anggaran adalah sebagai berikut : Tahun 2009 = Total Realisasi Penjualan x 100 % Total Anggaran = Rp x 100 % Rp = 0.95 x 100 % = 95,90 % Dari analisis tersebut dapat kita lihat bahwa terdapat penyimpangan yang tidak menguntungkan yaitu sebesar Rp , , karena realisasi anggaran penjualan lebih kecil daripada anggaran penjualan yang ditetapkan, yaitu anggaran sebesar Rp ,- sedangkan realisasi anggaran penjualan sebesar Rp , , atau jika dihitung dalam persentase sebesar 4.09 %. Penyimpangan sebesar 4.09 % tersebut merupakan penyimpangan yang tidak menguntungkan karena merupakan selisih yang tidak 12

13 mencapai anggaran yang telah ditetapkan. Penyimpangan sebesar 4,09 % dan realisasi terhadap anggaran yang ditetapkan sebesar 95,90 % maka penerapan anggaran penjualan oleh perusahaan dapat dikatakan berhasil karena penyimpangan yang terjadi tidak melebihi batas toleransi leransi yang ditetapkan perusahaan, tetapi selain itu terlihat juga bahwa adanya peningkatan varians tahun 2009 sebesar 1.09 % dari varians tahun 2008 yang menunjukkan adanya penurunan kinerja perusahaan dari tahun sebelumnya. Tabel 16. Rekapitulasi Perhitungan Perhitungan Varians Tahun 2007 Sampai Dengan 2008 Berdasarakan Tabel 16 dapat diketahui bahwa : 1. Tahun 2007, terjadi selisih sebesar Rp , , dengan persentase sebesar 6,3 %, yang bersifat tidak menguntungkan dan telah melewati batas toleransi yang telah ditetapkan perusahaan yaitu sebesar 5 %. 2. Tahun 2008, terjadi selisih sebesar Rp , , dengan persentase 3,3 %, walaupun tidak melewati batas toleransi yang ditetapkan perusahaan, selisih ini tetap saja tidak menguntungkan bagi perusahaan. 3. Tahun 2009, terjadi selisih sebesar Rp , , dengan persentase sebesar Rp 4.09 %, walaupun persentase selisih ini tidak melewati batas toleransi perusahaan, tetapi pada tahun ini mengalami peningkatan selisih dari tahun sebelumnya, ini menunjukkan an menurunnya kinerja perusahaan. Berdasarkan analisis yang telah diuraikan Penulis mengenai pengendalian dan varians anggaran penjualan pada PT Vinayaka Abadi Palembang, mengambarkan bahwa belum baiknya pengendalian serta pelaksanaan anggaran penjualan yang ya disusun oleh pimpinan perusahaan. Data tiga tahun terakhir yang diteliti antara penetapan anggaran penjualan dan realisasinya, khususnya pada tahun 2007 memiliki tingkat penyimpangan yang melebihi batas toleransi yang dianjurkan yaitu sebesar 5 % sepertii yang telah dikemukakan oleh Shim dan Siegel. Penyimpangan yang terjadi bersifat tidak menguntungkan perusahaan, oleh karena itu perlu adanya analisis mengenai faktor penyebab adanya penyimpangan tersebut. Setelah diketahui penyebabnya, maka perusahaan dapat da menentukan kebijakan yang terbaik dalam menentukan anggaran penjualan periode berikutnya. PENUTUP Setelah penulis melakukan analisis terhadap varians anggaran penjualan pada PT Vinayaka Abadi Palembang, maka diperoleh simpulan sebagai berikut : 1. PT Vinayaka Abadi Palembang dalam pengendalian material untuk mengendalikan anggaran penjualan menggunakan metode bottom up yaitu penyajian dan pelaporan anggaran beserta kelengkapannya disajikan setelah mendapat persetujuan dari project manager yang kemudian diteruskan ke pimpinan perusahaan.perhitungan Perhitungan rasio solvabilitas selama tiga tahun secara keseluruhan menunjukkan kelompok yang termasuk tidak sehat karena rata-rata rata tingkat batas rasio tersebut belum berada diatas 120%. Hal ini disebabkan karena kurangnya kurangnya pengalaman sumber daya manusia mengenai pemanfaatan modal perusahaan ditambah juga penerapan pada tingkat premi yang rendah menyebabkan dampak yang berpengaruh besar karena pendapatan premi yang dihasilkan tidak dirasakan manfaatnya bagi perusahaan. 13

14 2. 3. Sistem penyusunan anggaran yang dilaksanakan oleh PT Vinayaka Abadi Palembang adalah system Top Down ( Otoritas ) dimana proses penganggaran penjualan dilakukan oleh pimpinan perusahaan. Pimpinan perusahaan membuat anggaran penjualan berdasarkan data-data penjualan dari tahun-tahun sebelumnya serta pertimbanganpertimbangan lainnya berdasarkan pada keyakinan, kemampuan yang dimilkinya. Setelah anggaran penjualan disusun dan disahkan, lalu anggaran tersebut diberikan kepada bagian penjualan untuk dilaksanakan. Jadi, prosedur penyusunan anggaran yang diterapkan belum berjalan dengan baik sehingga sulit untuk menghasilkan suatu anggaran yang realistis. Adanya varians yang cukup besar pada tahun 2007 yaitu sebesar Rp ,tetapi menurun pada tahun 2008 yaitu sebesar Rp ,- dan terjadi peningkatan varians pada tahun 2009 yaitu sebesar Rp ,-. Penyimpangan yang terjadi pada tahun 2007 telah melewati batas toleransi yang ditetapkan perusahaan, sedangkan pada tahun 2008 dan 2009 penyimpangan yang terjadi tidak melewati batas toleransi perusahaan, tetapi tetap saja penyimpangan ini tidak menguntungkan bagi perusahaan. Selain itu, perusahaan tidak melakukan analisis terhadap varians yang terjadi antara anggaran dan realisasinya, serta penyebab timbulnya varians tersebut. DAFTAR PUSTAKA Adisaputro, Gunawan dan Yunita Anggraini, 2007, Anggaran Bisnis Analisis Perencanaan dan Pengendalain Laba, Cetakan Pertama, UPP STIM YKPN, Yogyakarta. Adisaputro, Gunawan dan Marwan Asri, 2008, Anggaran Perusahaan, Buku I, BPFE, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Ihsan, Arfan, 2009, Akuntansi Manajemen, Graha Ilmu, Yogyakarta. K.Shim Jae. G.Siegel Joel, 2001, Budgeting Pedoman Lengkap Langkah Langkah Penganggaran, diterjemahkan oleh Julius Mulyadi, Neneng Natalia, Erlangga. Nafarin, M. 2007, Penganggaran Perusahaan, Salemba Empat, Jakarta. Sugiono, 2008, Metode Penelitian Bisnis, Salemba Empat, Jakarta. Syafri, Sofyan, Harahap, 2001, Budgeting Penganggaran Perencanaan Lengkap, Cetakan Kedua, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta. Welsch, Hilton, Gordon, 2000, Anggaran Perencanaan Laba, diterjemahkan oleh Purwaningsih, Maudy Warouw, Edisi 5, Buku I, Salemba Empat, Jakarta. 14

ANALISIS PROSEDUR DAN VARIANS ANGGARAN PENJUALAN PADA CV. AGUNG JAYA ART PALEMBANG

ANALISIS PROSEDUR DAN VARIANS ANGGARAN PENJUALAN PADA CV. AGUNG JAYA ART PALEMBANG ANALISIS PROSEDUR DAN VARIANS ANGGARAN PENJUALAN PADA CV. AGUNG JAYA ART PALEMBANG M. Fadli Jurusan Akuntansi POLTEK PalComTech Palembang Abstrak Penganggaran atau Budgeting merupakan proses yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Penganggaran perusahaan (Business Budgeting) merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian kegiatan operasional perusahaan yang dinyatakan dalam suatu kegiatan dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan mengenai peranan anggaran bahan baku terhadap efektifitas bahan baku di PT. Gold Coin Indonesia,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Anggaran Anggaran (Budgeting) merupakan alat perencanaan, pedoman, pengendalian dan alat pengawasan di bidang keuangan yang digunakan oleh perusahaan yang berorientasi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Anggaran

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Anggaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anggaran 2.1.1. Pengertian Anggaran Menurut Rudianto (2009), anggaran adalah rencana kerja organisasi di masa mendatang yang diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal dan sistematis.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan, dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi secara optimal. Tujuan utama perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif bagi perusahaan untuk melakukan perencanaan dan. pengendalian atas aktivitas perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif bagi perusahaan untuk melakukan perencanaan dan. pengendalian atas aktivitas perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penyusunan anggaran merupakan suatu kegiatan yang penting dalam perusahaan. Anggaran dapat dijadikan pedoman untuk melakukan aktivitas perusahaan guna mencapai

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Sejalan dengan perkembangan dunia usaha, manajemen memerlukan alat bantu yang digunakan untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan.

Lebih terperinci

BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai

BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN 2.1. Anggaran Perusahaan Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam rangka waktu satu tahun yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Perencanaan merupakan perumusan awal segala sesuatu yang akan dicapai. Perencanaan melibatkan evaluasi mendalam dan cermat serangkaian tindakan terpilih dan penetapan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan, dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi secara optimal. Tujuan utama perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proses adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proses adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Proses Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proses adalah rangkaian tindakan, pembuatan, atau pengolahan yang menghasilkan produk. 2.1.2

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Anggaran 1. Anggaran Definisi anggaran ada bermacam-macam tetapi mempunyai karakterisrik yang hampir mirip, berikut salah satu definisi anggaran dari berbagai macam

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Ellen, dkk (2002;1) Pengertian Anggaran Ellen, dkk (2002;1)

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Ellen, dkk (2002;1) Pengertian Anggaran Ellen, dkk (2002;1) BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Penganggaran perusahaan (Budgeting) merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian kegiatan operasi perusahaan yang dinyatakan dalam satuan kegiatan dan satuan uang,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Koperasi Koperasi lahir pada permulaan abad ke-19, sebagai realisasi terhadap sistem liberalisasi ekonomi, yang pada waktu itu segolongan kecil pemilikpemilik modal menguasai kehidupan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk tujuan tersebut diperlukan suatu perencanaan yang matang dan cara-cara pengendaliannya.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Anggaran Perusahaan Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari suatu perusahaan bersifat profit oriented, yaitu mencapai laba yang

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU Judul Mata Kuliah : Budgeting (Penganggaran Perusahaan) Kode/ SKS : / 3 SKS GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Deskripsi Singkat : Mata kuliah Budgeting

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Anggaran II.1.1 Pengertian Anggaran Untuk mendapatkan pengertian anggaran yang lebih jelas dan tepat, di bawah ini akan dikemukakan beberapa pengertian anggaran yang dinyatakan

Lebih terperinci

Kata kunci: akuntansi pertanggungjawaban, anggaran, pengendalian biaya, pusatpusat pertanggungjawaban

Kata kunci: akuntansi pertanggungjawaban, anggaran, pengendalian biaya, pusatpusat pertanggungjawaban AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGENDALIAN BIAYA Studi Kasus Pada PT Anugerah Pharmindo Lestari Cabang Semarang) Silviani Putri Paramita Jurusan Akuntansi,

Lebih terperinci

ANALISIS ANGGARAN PENJUALAN OBAT SEBAGAI ALAT UKUR EFEKTIVITAS KINERJA PERUSAHAAN PADA PT SINAR PRIMA LESTARI

ANALISIS ANGGARAN PENJUALAN OBAT SEBAGAI ALAT UKUR EFEKTIVITAS KINERJA PERUSAHAAN PADA PT SINAR PRIMA LESTARI ANALISIS ANGGARAN PENJUALAN OBAT SEBAGAI ALAT UKUR EFEKTIVITAS KINERJA PERUSAHAAN PADA PT SINAR PRIMA LESTARI Ester Naftali Malia Ulfa Nurlatifah Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang Abstrak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Mulyadi (2001:2), menyatakan bahwa akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut

BAB II BAHAN RUJUKAN. memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran perusahaan dapat dianggap sebagai suatu sistem tunggal yang memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA Tanggal Penyusunan 15/08/2016 Tanggal revisi 24/02/2017 Fakultas Program D3 Bisnis dan Kewirausahaan

Lebih terperinci

BAB ll TINJAUAN PUSTAKA

BAB ll TINJAUAN PUSTAKA BAB ll TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai maksud dan tujuan tertentu, dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi secara efektif,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Perusahaan Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari suatu perusahaan bersifat profit oriented, yaitu mencapai laba

Lebih terperinci

PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA HOME INDUSTRY JOGJACART Vivian Angelia Ch. Rusiti

PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA HOME INDUSTRY JOGJACART Vivian Angelia Ch. Rusiti PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA HOME INDUSTRY JOGJACART Vivian Angelia Ch. Rusiti Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Jenis-Jenis Anggaran 1. Pengertian Anggaran Pengertian anggaran terus berkembang dari masa ke masa. Dulu anggaran hanya merupakan suatu alat untuk menyeimbangkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis terhadap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis terhadap 117 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis terhadap anggaran PT. X, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. PT. X telah menyusun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan Agar suatu perusahaan dapat dijalankan secara efektif dan efisien maka manajemen perusahaan memerlukan suatu alat bantu yang berperan dalam mengarahkan dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan anggaran biaya produksi dalam menunjang efektivitas pengendalian biaya produksi (studi kasus pada

Lebih terperinci

Analisis Anggaran Operasional dan Realisasi pada PT XYZ

Analisis Anggaran Operasional dan Realisasi pada PT XYZ Analisis Anggaran Operasional dan Realisasi pada PT XYZ Mayang Windyati 1)*, Damayanti 2), Dian Nirmala Dewi 3) 1) Mahasiswa, 2-3) Dosen pengajar PS Akuntansi ABSTRACT Tujuan penulisan Tugas Akhir ini

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian dan Karakteristik Anggaran Anggaran atau yang lebih sering disebut budget didefinisikan oleh para ahli dengan definisi yang beraneka ragam. Hal ini dikarenakan adanya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Biaya Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga perolehan yang identik dengan cost dalam literatur akuntansi berbahasa Inggris. Harga perolehan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, manajemen perusahaan memerlukan suatu tindakan yang hati-hati dan cermat, sehingga dalam setiap tindakan dan pengambilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pengaruh Pengertian pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:849) yaitu: Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Peranan Konsep tentang peranan yang dikemukakan oleh Soerjono Soekanto (2002:243) adalah : Peranan merupakan aspek dinamis dari kedudukan (status). Apabila seseorang

Lebih terperinci

KAJIAN ANGGARAN KAS KAITANNYA DENGAN PENGENDALIAN KEUANGAN TAHUNAN Studi Kasus Pada PT. Enseval Putera Megatrading Tbk.

KAJIAN ANGGARAN KAS KAITANNYA DENGAN PENGENDALIAN KEUANGAN TAHUNAN Studi Kasus Pada PT. Enseval Putera Megatrading Tbk. JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 4 No. 1, April 2004 : 1 6 KAJIAN ANGGARAN KAS KAITANNYA DENGAN PENGENDALIAN KEUANGAN TAHUNAN Studi Kasus Pada PT. Enseval Putera Megatrading Tbk. Cabang Bogor Oleh : Bambang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: anggaran, perencanaan, pengendalian UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK. Kata kunci: anggaran, perencanaan, pengendalian UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ABSTRAK Seiring dengan berkembangnya berbagai macam industri yang ada di Indonesia, industri garmen juga mengalami kemajuan yang pesat. Hal ini menyebabkan munculnya banyak perusahaan yang bergerak dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan Pengertian peranan (role) menurut Komarudin (1999; 768) adalah: 1. Bagian tugas utama yang harus dilaksanakan seseorang dalam manajemen. 2. Pola prilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Serangkaian kebijakan dibidang ekonomi dan moneter yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia telah cukup mendorong para pelaku ekonomi baik swasta, asing

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. memerlukan suatu tindakan yang hati-hati dan cermat, sehingga dalam setiap

BAB II BAHAN RUJUKAN. memerlukan suatu tindakan yang hati-hati dan cermat, sehingga dalam setiap BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, manajemen perusahaan memerlukan suatu tindakan yang hati-hati dan cermat, sehingga dalam setiap tindakan dan pengambilan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Anggaran Secara sederhana anggaran didefinisikan sebagai rencana keuangan, yaitu suatu rencana tertulis mengenai kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka

Lebih terperinci

APLIKASI ANGGARAN BAHAN BAKU PROYEK SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA MENGGUNAKAN MYOB ACCOUNTING PADA PT. TAKENAKA INDONESIA CABANG KARAWANG

APLIKASI ANGGARAN BAHAN BAKU PROYEK SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA MENGGUNAKAN MYOB ACCOUNTING PADA PT. TAKENAKA INDONESIA CABANG KARAWANG APLIKASI ANGGARAN BAHAN BAKU PROYEK SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA MENGGUNAKAN MYOB ACCOUNTING PADA PT. TAKENAKA INDONESIA CABANG KARAWANG ==================Yopi Yanas Sriwiyatin 1, Heliyanti Susana 2

Lebih terperinci

ANALISIS ANGGARAN DAN REALISASI PROYEK PERKUATAN TEBING DAN NORMALISASI SUNGAI KARANG MUMUS TAHUN 2008 PT. HUTAMA KARYA (Persero)

ANALISIS ANGGARAN DAN REALISASI PROYEK PERKUATAN TEBING DAN NORMALISASI SUNGAI KARANG MUMUS TAHUN 2008 PT. HUTAMA KARYA (Persero) ANALISIS ANGGARAN DAN REALISASI PROYEK PERKUATAN TEBING DAN NORMALISASI SUNGAI KARANG MUMUS TAHUN 2008 PT. HUTAMA KARYA (Persero) Suyono 1 1 Fakultas Ekonomi, Manajemen Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsep biaya telah berkembang sesuai kebutuhan akuntan, ekonom dan. dukungan berbagai fungsi dalam bisnis dan akuntansi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsep biaya telah berkembang sesuai kebutuhan akuntan, ekonom dan. dukungan berbagai fungsi dalam bisnis dan akuntansi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Pengolongan Biaya Konsep biaya telah berkembang sesuai kebutuhan akuntan, ekonom dan insinyur, dimana informasi biaya sangat penting untuk penetapan harga, efisiensi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. tertentu, dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi secara optimal. Tujuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. tertentu, dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi secara optimal. Tujuan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Anggaran Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu, dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi secara optimal. Tujuan perusahaan

Lebih terperinci

Minggu-1. Gambaran Umum Tentang Budget. Penganggaran Perusahaan. Administrasi Bisnis. By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM

Minggu-1. Gambaran Umum Tentang Budget. Penganggaran Perusahaan. Administrasi Bisnis. By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM Penganggaran Perusahaan Minggu-1 Gambaran Umum Tentang Budget By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM Further Information : Mobile: 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com 1 Administrasi Bisnis Pokok Bahasan (1)

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Anggaran Definisi Anggaran. Anggaran menurut Henry Simamora (1999) merupakan suatu

BAB II DASAR TEORI Anggaran Definisi Anggaran. Anggaran menurut Henry Simamora (1999) merupakan suatu 7 BAB II DASAR TEORI 2.1. Anggaran 2.1.1. Definisi Anggaran Anggaran menurut Henry Simamora (1999) merupakan suatu rencana rinci yang memperlihatkan bagaimana sumber-sumber daya diharapkan akan diperoleh

Lebih terperinci

Jurnal FASILKOM Vol.2 No.2, 1 Oktober 2004 PERAN SISTEM INFORMASI DALAM MEMBUAT ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA

Jurnal FASILKOM Vol.2 No.2, 1 Oktober 2004 PERAN SISTEM INFORMASI DALAM MEMBUAT ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA PERAN SISTEM INFORMASI DALAM MEMBUAT ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA Abstraks Eva Faja Ripanti evaripanti@yahoo.com Anggaran adalah alat perencanaan dan pengendalian manajemen.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan mengenai Peranan Anggaran Pembelian Bahan Baku Sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan mengenai Peranan Anggaran Pembelian Bahan Baku Sebagai BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisa pada bab IV, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan mengenai Peranan Anggaran Pembelian Bahan Baku Sebagai Alat Meningkatkan Efisiensi Biaya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Secara sederhana anggaran didefinisikan sebagai rencana keuangan yaitu suatu rencana tertulis mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pengertian akuntansi menurut Sofyan Syafri Harahap dalam bukunya Teori Akuntansi adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Tentang Peranan Sejalan dengan berkembangnya perusahaan, pimpinan perusahaan memerlukan alat bantu yang mempunyai peranan dalam mengarahkan, mengendalikan, dan mengembangkan

Lebih terperinci

Penganggaran Perusahaan 1 BAB 1 ANGGARAN

Penganggaran Perusahaan 1 BAB 1 ANGGARAN Penganggaran Perusahaan 1 BAB 1 ANGGARAN Anggaran merupakan unsur yang penting dalam perusahaan, karena anggaran digunakan manajemen dalam melaksanakan fungsinya terutama dalam perencanaan dan pengendalian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan sedang memanas di segala bidang baik itu dalam bidang industri, bisnis ataupun jasa.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Anggaran Salah satu fungsi manajemen adalah perencanaan (planning). Perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Keberhasilan suatu perusahaan dapat diukur oleh kemampuan untuk memperoleh laba. Untuk mendapatkan laba yang optimal, perusahaan harus mengefisienkan biaya produksi yaitu dengan cara mengendalikan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada PT. X, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa: 1. Secara umum, penyusunan anggaran biaya produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi situasi ekonomi dewasa ini. Perusahaan dituntut untuk mengoptimalkan prestasinya baik dalam kinerja maupun dalam bentuk mutu produk atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan Agar suatu perusahaan dapat dijalankan secara efektif dan efisien maka manajemen perusahaan memerlukan suatu alat bantu yang berperan dalam mengarahkan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. atupun mata uang lainnya yang meliputi seluruh kegiatan untuk jangka waktu. Definisi anggaran menurut M. Nafirin ( 2000:9 )

BAB II LANDASAN TEORI. atupun mata uang lainnya yang meliputi seluruh kegiatan untuk jangka waktu. Definisi anggaran menurut M. Nafirin ( 2000:9 ) BAB II LANDASAN TEORI A. Anggaran 1. Definisi Anggaran Rencana yang dapat disebut dengan anggaran adalah rencana yang terorganisir dan menyeluruh, yang dinyatakan dalam bentuk angka rupiah, dollar, atupun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan Menurut Komarudin dalam bukunya Ensiklopedia Manajemen (1994:768) pengertian peranan adalah: 1. Bagian tugas utama yang harus dilaksanakan seseorang dalam

Lebih terperinci

ANALISIS ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PT. PAYUNG PUSAKA MANDIRI PERIODE SKRIPSI

ANALISIS ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PT. PAYUNG PUSAKA MANDIRI PERIODE SKRIPSI ANALISIS ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PT. PAYUNG PUSAKA MANDIRI PERIODE 2010 2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan mempunyai beberapa permasalahan. Permasalahan pertama, anggaran yang dibuat tidak

Lebih terperinci

ANALISIS VARIAN ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL PT. NETAMA GAPURA MAS PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO PUNDI MAS

ANALISIS VARIAN ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL PT. NETAMA GAPURA MAS PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO PUNDI MAS ANALISIS VARIAN ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL PT. NETAMA GAPURA MAS PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO PUNDI MAS Cindy Mardoni Efrianto Sari Septiani JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK PALCOMTECH PALEMBANG Abstrak Setiap

Lebih terperinci

ANALISIS HARGA POKOK PENJUALAN BERAS PADA PT BAROKAH MAKMUR, KEC. SAMBOJA, KAB. KUTAI KARTANEGARA. Oleh :

ANALISIS HARGA POKOK PENJUALAN BERAS PADA PT BAROKAH MAKMUR, KEC. SAMBOJA, KAB. KUTAI KARTANEGARA. Oleh : ANALISIS HARGA POKOK PENJUALAN BERAS PADA PT BAROKAH MAKMUR, KEC. SAMBOJA, KAB. KUTAI KARTANEGARA Oleh : Intan Noviasari, LCA. Robin Jonathan, Titin Ruliana Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggaran merupakan salah satu cara manajemen dalam menjalankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggaran merupakan salah satu cara manajemen dalam menjalankan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Anggaran Anggaran merupakan salah satu cara manajemen dalam menjalankan fungsinya yaitu fungsi perencanaan dan fungsi pengendalian. Anggaran sebagai fungsi perencanaan diharapkan

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI KARTU UNDANGAN DAN AMPLOP DINAS PADA CV. KARUNIA INDAH

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI KARTU UNDANGAN DAN AMPLOP DINAS PADA CV. KARUNIA INDAH ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI KARTU UNDANGAN DAN AMPLOP DINAS PADA CV. KARUNIA INDAH Kartiko Aji Jurusan Akuntansi POLTEK PalComTech Palembang Abstrak CV. Karunia Indah adalah perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. terdahulu penulis dapat membuat kesimpulan dan saran sebagai berikut:

BAB IV PENUTUP. terdahulu penulis dapat membuat kesimpulan dan saran sebagai berikut: 1 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dan pembahasan yang dilakukan pada bab-bab terdahulu penulis dapat membuat kesimpulan dan saran sebagai berikut: 1. PT. Sejahtera Panca Jaya adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan suatu penentuan strategi pemerintah, perusahaan atau instansi di masa yang akan datang. Dimana perencanaan merupakan pemikiran aktif untuk

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Dengan semakin luas dan rumitnya masalah-masalah yang ada pada perusahaan, maka ruang lingkup dan tugasnya yang dipikul oleh manajemen semakin bertambah

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. dan pengendalian, dengan asumsi bahwa langkah-langkah positif akan diambil

BAB II BAHAN RUJUKAN. dan pengendalian, dengan asumsi bahwa langkah-langkah positif akan diambil BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Tentang Anggaran 2.2.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan rencana manajemen untuk keperluan perencanaan dan pengendalian, dengan asumsi bahwa langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Dengan semakin luas dan rumitnya masalah-masalah yang ada pada perusahaan, maka ruang lingkup dan tugas yang dipikul oleh manajemen semakin bertambah besar. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Anggaran Istilah anggaran sudah lama dikenal dalam dunia usaha, tetapi rumusan dari suatu anggaran akan sangat bervariasi tergantung dari besar kecilnya organisasi

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia beberapa waktu yang lalu menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia beberapa waktu yang lalu menyebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis moneter yang terjadi di Indonesia beberapa waktu yang lalu menyebabkan perekonomian Indonesia mengalami ketidakstabilan hingga saat ini. Oleh sebab

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Kegiatan operasional perusahaan tidak terlepas dari proses pengelolaan keuangan yang baik. Perusahaan berupaya semaksimal mungkin untuk dapat melakukan efisiensi serta

Lebih terperinci

ANALISIS ANGGARAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. HINDA AS-SALAM BROTHERS DI MAKASSAR

ANALISIS ANGGARAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. HINDA AS-SALAM BROTHERS DI MAKASSAR ANALISIS ANGGARAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. HINDA AS-SALAM BROTHERS DI MAKASSAR Oleh: Hardianti Anda Email : hardiyantiandaekonomi@yahoo.com Pembimbing I : Palipada P Email:

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk

BAB II BAHAN RUJUKAN. Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk jangka waktu satu tahun, dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif yang lain. Penyusunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan perlu untuk menyusun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan perlu untuk menyusun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan perlu untuk menyusun anggaran. Berbicara mengenai anggaran perusahaan, berkaitan erat dengan tujuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Berikut ini beberapa pengertian tentang anggaran atau Budget yang

BAB II BAHAN RUJUKAN. Berikut ini beberapa pengertian tentang anggaran atau Budget yang BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Anggaran Berikut ini beberapa pengertian tentang anggaran atau Budget yang dikemukakan oleh beberapa ahli ekonomi menurut M. Munandar (2001 : 1) mengemukakan pengertian

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Istilah anggaran sudah lama dikenal dalam dunia usaha, tetapi rumusan dari suatu anggaran akan sangat bervariasi tergantung dari besar kecilnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut perusahaan untuk beroperasi seefisien dan seefektif mungkin. Untuk itu pihak manajemen harus mampu melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pengaruh Salah satu strategi pimpinan perusahaan dalam membuat usahanya menjadi produktif adalah akuntansi modern. Oleh karena itu, pimpinan perusahaan memerlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu tolak ukur penilaian kinerja manajemen. penyusunan anggaran dapat dilakukan dengan cara top down (imposed budget),

BAB I PENDAHULUAN. salah satu tolak ukur penilaian kinerja manajemen. penyusunan anggaran dapat dilakukan dengan cara top down (imposed budget), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya pembangunan yang diiringi dengan kemajuan perekonomian kebutuhan masyarakat yang cukup meningkat, menyebabkan kebutuhan masyarakat terhadap barang-barang konsumsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Dengan semakin luasnya dan rumitnya masalah-masalah yang ada pada perusahaan, maka ruang lingkup dan luasnya tugas yang dipikul oleh manajemen semakin bertambah besar.

Lebih terperinci

TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN DAN REALISASI ANGGARAN BIAYA ADMINISTRASI PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN ABSTRAK

TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN DAN REALISASI ANGGARAN BIAYA ADMINISTRASI PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN ABSTRAK TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN DAN REALISASI ANGGARAN BIAYA ADMINISTRASI PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN Debbie Christine Email: debbie.christine@widyatama.ac.id debbie.dr75@yahoo.com

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ii ABSTRAK Dalam menghadapi perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dan ketat, perusahaan dituntut untuk berupaya agar kegiatan penjualan perusahaan dapat dilaksanakan dan berjalan dengan baik. Upaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan Sejalan dengan berkembangnya perusahaan, pimpinan perusahaan memerlukan alat bantu yang mempunyai peranan dalam mengarahkan, mengendalikan, dan mengembangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Biaya 1. Pengertian Biaya Menurut Hansen dan Mowen (2005:40), biaya merupakan kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat

Lebih terperinci

ANALISIS VARIANS BIAYA OVERHEAD DALAM EFISIENSI HARGA POKOK PRODUKSI

ANALISIS VARIANS BIAYA OVERHEAD DALAM EFISIENSI HARGA POKOK PRODUKSI ANALISIS VARIANS BIAYA OVERHEAD DALAM EFISIENSI HARGA POKOK PRODUKSI (Studi kasus pada PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk Unit Sidoarjo Periode Tahun 2012) Anindyta Diwayanti R.Rustam Hidayat Dwiatmanto Fakultas

Lebih terperinci

ANALISA PERANAN ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA : STUDI KASUS PADA PT. ADHYA TIRTA BATAM

ANALISA PERANAN ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA : STUDI KASUS PADA PT. ADHYA TIRTA BATAM ANALISA PERANAN ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA : STUDI KASUS PADA PT. ADHYA TIRTA BATAM Hendry Jaya Fakultas Ekonomi Universitas Riau Kepulauan Jalan Batu Aji

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN PER SEMESTER (RKPPS) Mata Kuliah I. Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini menjelaskan tentang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14)

BAB II LANDASAN TEORITIS. Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14) BAB II LANDASAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Informasi Akuntansi Pertanggung Jawaban Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14) Informasi adalah data yang berguna untuk diolah sehingga

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 128 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah penulis menguraikan hasil penelitian dan melakukan pembahasan mengenai penerapan anggaran biaya produksi dalam mengefektifkan biaya produksi pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dan dipakai selama periode waktu tertentu. jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dan dipakai selama periode waktu tertentu. jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang. 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan alat akuntansi yang dapat membantu pimpinan perusahaan dalam merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Anggaran

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Masuknya globalisasi ke Indonesia, ditandai dengan meningkatnya persaingan yang ketat. Dalam dunia usaha, proses produksi merupakan salah satu kegiatan yang mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan,

Lebih terperinci