Cardiac Marker. dr. Rahma Yuantari, MSc, Sp.PK Bagian Patologi Klinik FK-UII

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Cardiac Marker. dr. Rahma Yuantari, MSc, Sp.PK Bagian Patologi Klinik FK-UII"

Transkripsi

1 Cardiac Marker dr. Rahma Yuantari, MSc, Sp.PK Bagian Patologi Klinik FK-UII

2 Sindrom Koroner Akut kondisi terjadi pengurangan aliran darah ke jantung secara mendadak. Termasuk di dalamnya Infark Miokard Akut

3 Diagnosis Infark Miokard Akut (IMA) Kriteria WHO didapatkannya dua atau lebih dari 3 kriteria : 1. adanya nyeri dada mayoritas keluhan utama 2. perubahan elektrokardiografi (EKG) dan 3. peningkatan penanda biokimia

4 4

5 Karakteristik nyeri dada tipikal :

6 Gambaran EKG Kadang nyeri atipikal & EKG khas perlu marker biokimiawi

7 Manifestasi klinis SKA : Nyeri dada (+) EKG normal EKG : ST Elevasi Penanda jantung (-) Penanda jantung (+) Penanda jantung (+) UAP NSTEMI STEMI

8

9 Keterbatasan kriteria WHO: 50% penderita menunjukkan EKG (Electrocardiogram) yang khas 20 30% pendrt IMA: tanpa nyeri dada,,silent infarct, mis pendrt Diabetes Mellitus (disfungsi saraf otonom) & org tua Sensitifitas rasa sakit utk Dx IMA berkisar 67% 30% ada perubahan EKG, tetapi gejala IMA tidak khas 20% EKG non diagnostik Jika tanda2 klinis tidak khas & EKG non diagnostik ST elevasi (-) Perlu konfirmasi marker biokimiawi kerusakan miokardial

10 Kriteria penanda kerusakan miokardium yg ideal Spesifisitas tinggi tidak bereaksi silang, dpt mendeteksi nekrosis miokardium meskipun ada trauma otot skelet Sensitivitas tinggi deteksi nekrosis ukuran kecil /small injuries Ukuran molekul kecil dilepaskan segera ssdh nekrosis miokardium Kadar berbanding lurus dg luasnya kerusakan Cukup lama didalam plasma diagnostic window cukup lebar, tetapi masih mampu mendeteksi kerusakan ulang Kondisi normal tidak dijumpai dalam sirkulasi / terdapat dlm jumlah kecil, tetapi segera terdeteksi pd peningkatan kadar minimal Teknis pengukuran mudah dilaksanakan Tidak mahal

11 Clinical Biochemistry 35 (2002) Hassan M.E. Azzazy, Robert H. Christenson

12 Perkembangan cardiac marker Awal digunakan utk mendeteksi IMA : Enzim2 jantung Aspartate aminotransferase/sgot & Lactate Dehydrogenase/LDH Distribusinya luas di jaringan2 Tidak spesifik Generasi berikutnya: Creatine Kinase cytosolic carrier protein, peran dlm metabolisme energi dgn mengkatalisis reaksi transfer high energy phosphate asal ATP Distribusi yg luas pd otot skelet tidak direkomendasikan sbg indikator spesifik utk IMA Marker berikutnya : CK-MB, Troponin, Mioglobin, HFABP

13 Cardiac Marker Enzim Jantung GOT/AST LDH CK CKMB Komponen Struktural Jantung Troponin I Troponin T Mioglobin HFABP

14 GOT/AST di jantung, hati, otot rangka, ginjal, pankreas, limpa dan paru. di eritrosit perhatian bila sampel lisis, kadar GOT dapat meningkat dibebaskan ke dalam darah saat terjadi kematian sel-sel organ tersebut. 2 isoenzim yaitu sitoplasma atau soluble dan mitokondria Pemeriksaan serial untuk monitoring

15 LDH (Lactat Dehydrogenase) LDH merupakan enzym yang mengkatalisis perubahan reversibel dari laktat piruvat. Terdapat 5 jenis isoenzym LDH. Pada otot jantung terutama terdapat LDH 1 dan LDH 2. Spesifik jantung : LDH 1> LDH 2. Kadarnya meningkat 8 jam setelah kejadian infark, mencapai puncak jam kemudian, kadarnya menurun setelah hari ke Nilai Rujukan dewasa u/l Pemeriksaan serial untuk monitoring

16 Creatin kinase (CK) dekade 1960-an hasil yang lebih spesifik untuk penanda nekrosis otot jantung. Ditemukan dalam otot lurik, otak, dan otot jantung, dan dibebaskan ke dalam aliran darah dalam waktu yang singkat setelah infark miokard dan nekrosis otot jantung 3-8 jam setelah onset, mencapai puncaknya aktivitas maksimum jam dari onset, kemudian kembali normal setelah 3-4 hari

17 CK tiga isoenzim CK-BB tdp di otak,paru & o.polos CK- MM Predominan tdp dlm o. skelet & otot jantung CK - MB (CK- 2) Predominan tdp dlm otot jantung

18 CK-MB isoenzim MB pd otot jantung indikator yang lebih spesifik utk infark miokard akut daripada total CK sendiri. ditemukan 20% pada miokard, hanya sekitar 1% pada otot rangka CK-MB akan 4-6 jam setelah onset nyeri dada pada pasien IMA, mencapai puncak dalam 12 sampai 24 jam, dan kembali ke kadar awal dalam waktu 2-3 hari Serial test measurements have proven useful to monitor for reinfarction

19 Gambar 1. Kinetika enzim jantung paska onset nyeri

20 Troponin Kompleks protein regulator yg berlokasi pd thin filament (actin) dr striated muscle Essential utk,,ca mediated Regulation kontraksi otot jantung & skelet Troponin sendiri terdiri atas: Troponin T (the tropomyosin binding comp) Troponin I (the inhibitory comp) Troponin C ( the Ca binding comp) 20 Pd serum org normal (-) / jarang > dr 0,01 ng/ml

21 21

22 22

23 Distribusi subselluler Troponin Sebag besar Trop tdp didlm 3-unit complex dr apparatus contractil pd miofibril, disbt sebagai Structural pool (94 97%) TnT & TnI predominan terikat pd muscle fibers lambatnya pelepasan & degradasi dari structural pool Cytosolic/cytoplasmic pool unbound Trop/ free Trop, t.a - 6-8% cytopl TnT Cepat dilepaskan dr - 2,8-4,1% cytopl TnI sel miokard yg rusak

24

25 TROPONIN T/TnT & I/TnI: TnT juga meningkat pd: peny. Ginjal tahap terminal & peny.muskuloskeletal o.k pd peny. muskulosk gen yg mengkode TnT di re-ekspresikan shg TnT dilepas ke dlm sirkulasi Generasi I: pe -an palsu akibat Ab non spesifik yg cross react thd ctnt o.skelet Generasi II: Monoclonal Ab spesifisitas tinggi yg non reaktif thd ctnt otot skelet pe -an palsu dpt dieliminasi. TnI tidak dijumpai ekspresi gen pd peny degeneratif & muskuloskeletal, pd org dewasa TnI hanya tdp sbg single isoform pd otot cardiac & tdk terdeteksi pd otot skelet

26 Mioglobin primary oxygen-carrying pigment of muscle tissue berukuran kecil (18 kda) Mioglobin terdapat pada otot skelet dan otot jantung. Pada infak miokard akut mioglobin cepat dilepas dibanding CK-MB dan Troponin dapat dideteksi di dalam darah dalam waktu 2 jam, dan menghilang dalam waktu kurang dari 24 jam setelah infark. Walaupun muncul cukup awal, mioglobin tidak bisa secara spesifik menunjukkan kelainan/gangguan pada otot jantung karena juga terdapat di otot skelet.

27 HFABP (Heart-type fatty acid-binding protein) Ditemukan thn 1988, Professor Jan Glatz (Maastricht, Netherlands) Protein sitoplasma berukuran kecil (15 kda) Terdapat di miosit, terlibat aktif pada metabolisme as. lemak transport dari membran sel utk dioksidasi ke mitokondria 20 x lebih spesifik dibanding mioglobin. Kadar di jantung 10x lebih tinggi dari pada di otot skelet. Ditemukan juga di ginjal, hepar, usus kecil dg kadar <<. Dilepas ke plasma sekitar 1-2 jam setelah terjadi infark

28

29 Kinetika Cardiac Marker

30 J MEDICINE 2009; 10 :

31 Am Fam Physician 2005;72:

32 Am Fam Physician 2005;72:

33 Am Fam Physician 2005;72:

34 ANALISIS GAS DARAH dr. Rahma Yuantari, MSc, Sp.PK Bagian PK FK UII

35 Analisis Gas Darah bertujuan untuk mengetahui atau mengevaluasi pertukaran oksigen,karbondioksida dari status asam basa dalam arteri Indikasi Umum : Abnormalitas Pertukaran Gas Penyakit paru akut dan kronis, Gagal nafas akut, Penyakit Jantung, Pemeriksaan Keadaan Pulmoner (rest dan exercise) Gangguan Asam Basa Asidosis metabolik, Alkalosis metabolik

36 Pengaturan keseimbangan asam-basa 1. Sistem Buffer Buffer membantu mempertahankan keseimbangan asam-basa dengan menetralisir kelebihan asam melalui pemindahan atau pelepasan ion hydrogen. Segera, menit - jam Jika terjadi kelebihan ion hydrogen pada cairan tubuh maka buffer akan meningkat ion hydrogen sehingga perubahan ph dapat diminimalisir Buffer yang ada cairan ekstraseluler : Bikarbonat/ elektrolit, Protein, Hemoglobin & Fosfat

37 Buffers system extracellular

38 2. Pengaturan Pernafasan Paru-paru membantu mengatur keseimbangan asambasa dengan cara mengeluarkan karbondioksida. Ketika kadar H+ meningkat pembentukan H2CO3 meningkat CO2 dikeluarkan dg meningkatkan ekskresi frekuensi pernafasan meningkat

39

40 3. Pengaturan Ginjal Ginjal mempertahankan keseimbangan asambasa dengan pengeluaran selektif bikarbonat dan ion hydrogen. Ketika kelebihan hydrogen terjadi dan ph menjadi turun (asidosis) maka ginjal mereabsorpsi bikarbonat dan mengeluarkan ion hydrogen. Pada keadaaan alkalosis atau ph tinggi,maka ginjal akan mengeluarkan bikarbonat dan menahan ion hydrogen.

41

42 Penilaian AGD (darah arteri) ph darah Normal : 7,35-7,45 pco2 Tekanan parsial karbon dioksida Normal : mmhg po2 Normal : mmhg Bikarbonat / HCO3 Normal : meq/l (22-26 mmol/l) Base excess Normal : + 2

43 Perbandingan nilai normal AGD darah arteri &vena Arteri Vena Ph 7,35-7,45 7,33 7,43 po mmhg mmhg Saturasi O2 > 95 % % pco mmhg mmhg HCO meq/l meq/l BE -2 s/d

44

45 pco2 Penurunan nilai PaCO2 dapat terjadi akibat hipoksia, anxiety/ nervousness, emboli paru, hiperventilasi Nilai kurang dari 20 mmhg perlu mendapatkan perhatian khusus. Peningkatan nilai PaCO2 dapat terjadi akibat gangguan paru atau penurunan fungsi pusat pernafasan, hipoventilasi Nilai PaCO2 > 60 mmhg perlu mendapat perhatian khusus.

46 po2 Penurunan nilai PaO2 dapat terjadi pada penyakit paru obstruksi kronik (PPOK), penyakit obstruksi paru, anemia, hipoventilasi akibat gangguan fisik atau neoromuskular dan gangguan fungsi jantung. Peningkatan nilai PaO2 dapat terjadi pada peningkatan penghantaran O2 oleh alat bantu (contoh; nasal prongs, alat ventilasi mekanik) hiperventilasi dan polisitemia (peningkatan sel darah merah dan daya angkut oksigen)

47 Saturasi O2 Jumlah oksigen yang diangkut oleh hemoglobin, ditulis sebagai persentasi total oksigen yang terikat pada hemoglobin. Nilai Normal : % Saturasi oksigen digunakan untuk mengevaluasi kadar oksigenasi hemoglobin dan kecakupan oksigen pada jaringan Tekanan parsial oksigen yang terlarut di plasma menggambarkan jumlah oksigen yang terikat pada hemoglobin sebagai ion bikarbonat E. Saturasi oksigen dipengaruhi oteh tekanan parsial oksigen dalam darah, suhu tubuh, ph darah, dan struktur hemoglobin

48 HCO3 Dalam plasma normal, 95% dari total CO2 terdapat sebagai ion bikarbonat, 5% sebagai larutan gas CO2 terlarut dan asam karbonat. Bikarbonat / HCO3 bersifat basa, diatur oleh ginjal.

49 Peningkatan kadar HCO3 dapat terjadi akibat muntah yang parah, emfisema, dan aldosteronisme 2. Penurunan kadar HCO3 dapat terjadi pada gagal ginjal akut, diabetik asidosis dan hiperventilasi

50 Base Excess (BE) jumlah asam atau basa yang ditambahkan kedalam 1 liter darah/cairan ekstraseluler, agar ph kembali ke 7,4 pada pco240 mmhg, SO2 100%, suhu 37 C Untuk mengkaji komponen metabolik asam basa menunjukkan pasien dalam kondisi : asidosis metabolik : BE < -2 alkalosis metabolik : BE >+2

51 Anion gap (AG) Anion gap dapat dihitung menggunakan dua pendekatan yang berbeda. Na - (Cl + HCO3) atau Na + K - (Cl + HCO3) Nilai Normal : meq/l Anion gap digunakan di klinik untuk mengetahui peningkatan (atau penurunan) ion-ion yang tidak diperiksa, seringkali digunakan untuk mengetahui penyebab asidosis metabolik (anion gap meningkat)

52 Sampling

53 Pengambilan darah arteri : Labelling Pemilihan lokasi Siapkan spuit aspirasi 0,5 ml heparin dengan perbandingan 1: 1000 unit/ml dari vial; Kemudian lakukan usaha agar heparin menyentuh semua dinding bagian dalam spuit. Disinfeksi Beberapa institusi mengijinkan diberikan anastesi di area penusukan dengan 1% lidocaine

54 Masukkan jarum, dengan sudut derajat (sesuai dengan lokasi), langsung ke dalam arteri. Perhatikan masuknya darah ke dalam spuit yang terlihat seperti "denyutan". Hentikan menusukkan jarum lebih jauh bila terlihat "denyutan" ini. Sampel darah arteri yang baik sebaiknya menggunakan tekanan hisap minimal, dan secara normal, darah naik ke dalam spuit dengan sendirinya. Letakkan kapas & lakukan penekanan 5-10 (lebih lama dibandingkan ketika dilakukan pengambilan darah vena) Sumbat ujung jarum spuit dengan menusukkan pada bantalan karet

55 INTERPRETASI HASIL ANALISA GAS DARAH Tentukan apakah sampel darah dari arteri atau vena saturasi oksigen Arteri : >88% Vena : < 88% (darah mixed/ peny. paru) Tentukan status asam basa dari pasien ph pco2 normal/abnormal HCO3- normal/ abnormal Tentukan kasus metabolik/ respirasi Tentukan apakah telah terkompensasi Tentukan anion gap (kalau perlu/tersedia) Anion Gap = (Na + + K + ) - (HCO 3- + Cl - )

56 Disturbances of acid base

57 Jenis Gangguan Keseimbangan Asam Basa 1. Gangguan asam basa sederhana (simple acid-base disorder) hanya disebabkan oleh satu gangguan primer 2. Gangguan asam basa campuran (mixed acid-base disorders) disebabkan oleh lebih dari satu gangguan primer

58 KOMPENSASI Proses mengatasi gangguan asam-basa primer oleh gangguan asam-basa sekunder,yang bertujuan membawa ph darah mendekati ph normal Kompensasi dilakukan oleh : penyangga, respirasi, dan ginjal

59 GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM BASA & KOMPENSASINYA Kondisi Gangguan Primer Kompensasi Asidosis Metabolik Respiratorik ph <7,35 HCO3 PaCO2 PaCO2 HCO3 Alkalosis Metabolik Respiratorik ph >7,45 HCO3 PaCO2 PaCO2 HCO3

60 Kondisi Mixed Asidosis Metabolik + Respiratorik Mixed Alkalosis Metabolik + Respiratorik Gangguan Primer ph <7,35, HCO3, PaCO2 ph >7,45 HCO3, PaCO2

61 PENYEBAB ASIDODIS METABOLIK

62 PENYEBAB ALKALOSIS METABOLIK

63 PENYEBAB ALKALOSIS RESPIRATORIK

64 PENYEBAB ASIDOSIS RESPIRATORIK

65 Contoh : Hasil pemeriksaan : ph = 7,22 ( N: 7,35-7,45 ) pco2= 15 mmhg ( N: mmhg ) HCO3-= 6 mmol/l ( N: mmol/l ) Interpretasi : Asidosis metabolik dengan kompensasi respiratorik parsial Asidosis metabolik dekompensata/ tak terkompensasi sempurna

66 Hasil pemeriksaan : ph = 7,50 ( N: 7,35-7,45 ) pco2= 42 mmhg ( N: mmhg ) HCO3-= 33 mmol/l ( N: mmol/l ) Interpretasi : Alkalosis metabolik tanpa kompensasi

67 Hasil pemeriksaan : ph = 7,44 ( N: 7,35-7,45 ) pco2= 32 mmhg ( N: mmhg ) HCO3-=20 mmol/l ( N: mmol/l ) Interpretasi : Alkalosis respiratorik dengan kompensasi metabolik?? atau Asidosis metabolik dengan kompensasi respiratorik?? Untuk membedakan px klinis pasien, BE, lakukan perhitungan anion gap

68 Alhamdulillah.. Terima kasih & Selamat belajar..

SOP TINDAKAN ANALISA GAS DARAH (AGD)

SOP TINDAKAN ANALISA GAS DARAH (AGD) SOP TINDAKAN ANALISA GAS DARAH (AGD) 1. Analisa Gas Darah Gas darah arteri memungkinkan utnuk pengukuran ph (dan juga keseimbangan asam basa), oksigenasi, kadar karbondioksida, kadar bikarbonat, saturasi

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN ASAM- BASA. dr.sudarno

KESEIMBANGAN ASAM- BASA. dr.sudarno KESEIMBANGAN ASAM- BASA dr.sudarno KESEIMBANGAN ASAM BASA Afinitas Hb terhadap O 2 terutama dikendalikan oleh ph darah ph darah (arterial) : 7,4 (7,35-7,45) Sistem yang berperan mempertahankan ph darah:

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pemberian cairan diperlukan karena gangguan dalam keseimbangan cairan dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pemberian cairan diperlukan karena gangguan dalam keseimbangan cairan dan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Terapi cairan Pemberian cairan bertujuan untuk memulihkan volume sirkulasi darah. 6,13 Pemberian cairan diperlukan karena gangguan dalam keseimbangan cairan dan elektrolit merupakan

Lebih terperinci

Interpretasi Hasil Analisa Gas Darah dan Peranannya Dalam Penilaian Pasien- Pasien Kritis

Interpretasi Hasil Analisa Gas Darah dan Peranannya Dalam Penilaian Pasien- Pasien Kritis Interpretasi Hasil Analisa Gas Darah dan Peranannya Dalam Penilaian Pasien- Pasien Kritis Analisa gas darah merupakan salah satu alat diagnosis dan penatalaksanaan penting bagi pasien untuk mengetahui

Lebih terperinci

Kesetimbangan asam basa tubuh

Kesetimbangan asam basa tubuh Kesetimbangan asam basa tubuh dr. Syazili Mustofa, M.Biomed Departemen Biokimia, Biologi Molekuler dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung ph normal darah Dipertahankan oleh sistem pernafasan

Lebih terperinci

2

2 Keseimbangan Asam Basa Dr. OK.M. Syahputra, M.Kes Dr. Almaycano Ginting, M.Kes Departemen Biokimia FK USU KESEIMBANGAN ASAM BASA Pengertian ph Defanisi ph -log (H + ) Untuk menghitung ph larutan : 1.Hitung

Lebih terperinci

ASIDOSIS RESPIRATORIK

ASIDOSIS RESPIRATORIK ASIDOSIS RESPIRATORIK A. PENGERTIAN. Asidosis Respiratorik (Kelebihan Asam Karbonat). 1. Asidosis Respiratorik adalah gangguan klinis dimana PH kurang dari 7,35 dan tekanan parsial karbondioksida arteri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan aliran udara yang menetap pada saluran napas dan bersifat progresif.

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan aliran udara yang menetap pada saluran napas dan bersifat progresif. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah suatu keadaan terdapatnya keterbatasan aliran udara yang menetap pada saluran napas dan bersifat progresif. Penyakit ini

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN ASAM BASA Pengertian ph Definisi ph -log (H + ) Untuk menghitung ph larutan : 1.Hitung konsentrasi ion Hidrogen (H + ) 2.Hitung logaritma

KESEIMBANGAN ASAM BASA Pengertian ph Definisi ph -log (H + ) Untuk menghitung ph larutan : 1.Hitung konsentrasi ion Hidrogen (H + ) 2.Hitung logaritma Keseimbangan Asam Basa Dr. OK.M. Syahputra, M.kes Dr. Almaycano Ginting Departemen Biokimia FK USU KESEIMBANGAN ASAM BASA Pengertian ph Definisi ph -log (H + ) Untuk menghitung ph larutan : 1.Hitung konsentrasi

Lebih terperinci

Easy Way to Interpret

Easy Way to Interpret Easy Way to Interpret (Arterial) Blood Gases Eddy Rahardjo Dept Anestesiologi & Reanimasi Fak. Kedokteran Univ. Airlangga Surabaya 1 Tujuan presentasi: memahami hasil pemeriksaan gas darah untuk membantu

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL TAHUN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL TAHUN ASIDOSIS METABOLIK Disusun oleh: Desi (A101.19.006) Dewi Sekar (A101.19.007) Dina Fitri Astuti (A101.19.008) Ela Kusumawati (A101.19.009) Fatoni Aditya O (A101.19.010) Febriana Ramadhani (A101.19.011)

Lebih terperinci

respiratorik adalah alkalosis metabolic, sedangkan kompensasi dari alkalosis respiratorik adalah asidosis metabolic dan demikian juga sebaliknya.

respiratorik adalah alkalosis metabolic, sedangkan kompensasi dari alkalosis respiratorik adalah asidosis metabolic dan demikian juga sebaliknya. BAB I PENDAHULUAN Keseimbangan asam basa adalah homeostasis dari kadar ion hydrogen ([H + ]). Pada cairan tubuh asam terus menerus diproduksi dalam metabolisme yang normal. Meskipun terbentuk banyak asam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sindroma Koroner Akut (SKA) merupakan manifestasi klinis akut penyakit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sindroma Koroner Akut (SKA) merupakan manifestasi klinis akut penyakit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sindroma Koroner Akut (SKA) merupakan manifestasi klinis akut penyakit jantung koroner (PJK) yangmemiliki risiko komplikasi serius bahkan kematian penderita. Penyakit

Lebih terperinci

Pertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar kompartemen) Keseimbangan cairan dan elektrolit:

Pertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar kompartemen) Keseimbangan cairan dan elektrolit: Keseimbangan cairan dan elektrolit: Pengertian cairan tubuh total (total body water / TBW) Pembagian ruangan cairan tubuh dan volume dalam masing-masing ruangan Perbedaan komposisi elektrolit di intraseluler

Lebih terperinci

Reaksi keseluruhannya :

Reaksi keseluruhannya : LI 1. Memahami dan Mengetahui Tentang Asam-Basa LO 1.1 Definisi Asam-Basa Definisi asam-basa menurut Arrhenius Menurut Arrhenius pada tahun 1903, asam adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidrogen

Lebih terperinci

2. PERFUSI PARU - PARU

2. PERFUSI PARU - PARU terapi oksigen TAHAPAN RESPIRASI 1. VENTILASI 2. PERFUSI PARU - PARU 3. PERTUKARAN GAS DI PARU-PARU 4. TRANSPORT OKSIGEN 5. EKSTRAKSI ( OXYGEN UPTAKE ) Sumbatan jalan nafas pasien tak sadar paling sering

Lebih terperinci

mekanisme penyebab hipoksemia dan hiperkapnia akan dibicarakan lebih lanjut.

mekanisme penyebab hipoksemia dan hiperkapnia akan dibicarakan lebih lanjut. B. HIPERKAPNIA Hiperkapnia adalah berlebihnya karbon dioksida dalam jaringan. Mekanisme penting yang mendasari terjadinya hiperkapnia adalah ventilasi alveolar yang inadekuat untuk jumlah CO 2 yang diproduksi

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN KALSIUM DARAH (Metode CPC Photometric)

PEMERIKSAAN KALSIUM DARAH (Metode CPC Photometric) 1 PEMERIKSAAN KALSIUM DARAH (Metode CPC Photometric) A. Tujuan Instruksional Khusus 1. Mahasiswa akan dapat mengukur kadar kalsium darah dengan metode CPC photometric. 2. Mahasiswa akan dapat menganalisis

Lebih terperinci

VII. KESEIMBANGAN ASAM BASA

VII. KESEIMBANGAN ASAM BASA VII. KESEIMBANGAN ASAM BASA Mohammad Hanafi, MBBS (Syd)., dr., MS. 1.Pendahuluan Untuk mempelajari keseimbangan asam basa, diperlukan pengertian tentang air, asam, basa dan mekanisme kompensasi tubuh untuk

Lebih terperinci

FUNGSI SISTEM GINJAL DALAM HOMEOSTASIS ph

FUNGSI SISTEM GINJAL DALAM HOMEOSTASIS ph FUNGSI SISTEM GINJAL DALAM HOMEOSTASIS ph Dr. MUTIARA INDAH SARI NIP: 132 296 973 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN.......... 1 II. ASAM BASA DEFINISI dan ARTINYA............ 2 III. PENGATURAN KESEIMBANGAN

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN ASAM BASA

KESEIMBANGAN ASAM BASA KESEIMBANGAN ASAM BASA Oleh: Putu Aksa Viswanatha dr. Kadek Agus Heryana Putra,SpAn BAGIAN/SMF ILMU ANESTESIA DAN TERAPI INTESIF FK UNUD/RSUP SANGLAH 2017 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggambarkan pasien yang datang dengan Unstable Angina Pectoris. (UAP) atau dengan Acute Myocard Infark (AMI) baik dengan elevasi

BAB I PENDAHULUAN. menggambarkan pasien yang datang dengan Unstable Angina Pectoris. (UAP) atau dengan Acute Myocard Infark (AMI) baik dengan elevasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Istilah Acute Coronary Syndrome (ACS) digunakan untuk menggambarkan pasien yang datang dengan Unstable Angina Pectoris (UAP) atau dengan Acute Myocard Infark

Lebih terperinci

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Larutan penyangga Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang ph-nya praktis tidak berubah walaupun kepadanya ditambahkan sedikit asam, sedikit basa, atau bila

Lebih terperinci

Ns. Furaida Khasanah, M.Kep Medical surgical department

Ns. Furaida Khasanah, M.Kep Medical surgical department Ns. Furaida Khasanah, M.Kep Medical surgical department Survey WHO, 2009 : angka kematian akibat penyakit kardiovaskular terus meningkat, thn 2015 diperkirakan 20 juta kematian DKI Jakarta berdasarkan

Lebih terperinci

Kompetensi Memahami mekanisme kerja fisiologis organ-organ pernafasan

Kompetensi Memahami mekanisme kerja fisiologis organ-organ pernafasan SISTEM PERNAFASAN Kompetensi Memahami mekanisme kerja fisiologis organ-organ pernafasan 1. Pernafasan Eksternal 2. Pernafasan Internal EXIT Mengapa harus bernafas? Butuh energi Butuh Oksigen C 6 H 12 O

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Infark miokard akut (IMA) adalah nekrosis miokard akibat

BAB 1 PENDAHULUAN. Infark miokard akut (IMA) adalah nekrosis miokard akibat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Infark miokard akut (IMA) adalah nekrosis miokard akibat ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen otot jantung (Siregar, 2011). Penyebab IMA yang

Lebih terperinci

LARUTAN ASAM-BASA DAN LARUTAN PENYANGGA

LARUTAN ASAM-BASA DAN LARUTAN PENYANGGA LARUTAN ASAM-BASA DAN LARUTAN PENYANGGA A. Pengertian Larutan Penyangga Larutan penyangga biasa disebut juga dengan larutan Buffer atau larutan Dapar. Dimana larutan penyangga merupakan larutan yang mampu

Lebih terperinci

Anatomi & Fisiologi Sistem Respirasi II Pertemuan 7 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

Anatomi & Fisiologi Sistem Respirasi II Pertemuan 7 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN Anatomi & Fisiologi Sistem Respirasi II Pertemuan 7 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi dan

Lebih terperinci

Analisis asam basa. Cara interpretasi dan contoh kasus. S.P.Edijanto Patologi Klinik RSUD Dr.Soetomo/ FK Unair Surabaya

Analisis asam basa. Cara interpretasi dan contoh kasus. S.P.Edijanto Patologi Klinik RSUD Dr.Soetomo/ FK Unair Surabaya Analisis asam basa Cara interpretasi dan contoh kasus S.P.Edijanto Patologi Klinik RSUD Dr.Soetomo/ FK Unair Surabaya Brønsted Asam = proton donor Basa = proton acceptor proton = H + ph = - log [H + ]

Lebih terperinci

INSUFISIENSI PERNAFASAN. Ikbal Gentar Alam ( )

INSUFISIENSI PERNAFASAN. Ikbal Gentar Alam ( ) 1 INSUFISIENSI PERNAFASAN Ikbal Gentar Alam (131320090001) Pendahuluan 2 Diagnosa dan pengobatan dari penyakit penyakit respirasi tergantung pada prinsip dasar respirasi dan pertukaran gas. Penyakit penyakit

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN ASTRUP/ANALISA GAS DARAH * * * * * * * * * * EFY AFIFAH, M.Kes DKKD FIK UI

PEMERIKSAAN ASTRUP/ANALISA GAS DARAH * * * * * * * * * * EFY AFIFAH, M.Kes DKKD FIK UI PEMERIKSAAN ASTRUP/ANALISA GAS DARAH EFY AFIFAH, M.Kes DKKD FIK UI Pendahuluan Pengukuran gas darah arteri sangat penting dalam menilai pertukaran gas di dalam paru. Pengukuran ini untuk mengukur keasaman

Lebih terperinci

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Disusun Oleh: Diah Tria Agustina ( ) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Disusun Oleh: Diah Tria Agustina ( ) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM HANDOUT klik di sini LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Disusun Oleh: Diah Tria Agustina (4301414032) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 PENGERTIAN LARUTAN

Lebih terperinci

Novina Aryanti, dr., SpPK Departemen Patologi Klinik FK UWK- Surabaya 2014

Novina Aryanti, dr., SpPK Departemen Patologi Klinik FK UWK- Surabaya 2014 Novina Aryanti, dr., SpPK Departemen Patologi Klinik FK UWK- Surabaya 2014 1 Pendahuluan Angka kematian akibat penyakit jantung menduduki peringkat ke- 2 stl stroke Gejala Penyakit jantung a. Sesak b.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gangguan kesehatan yang semakin meningkat di dunia (Renjith dan Jayakumari, perkembangan ekonomi (Renjith dan Jayakumari, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. gangguan kesehatan yang semakin meningkat di dunia (Renjith dan Jayakumari, perkembangan ekonomi (Renjith dan Jayakumari, 2011). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyebab utama kematian dan gangguan kesehatan yang semakin meningkat di dunia (Renjith dan Jayakumari, 2011). Dalam 3 dekade terakhir,

Lebih terperinci

ANALISA GAS DARAH DAN INJEKSI

ANALISA GAS DARAH DAN INJEKSI ANALISA GAS DARAH DAN INJEKSI Setelah mengikuti kegiatan ini, mahasiswa dapat : - Menjelaskan tujuan pengambilan darah arteri LEARNING OUTCOME - Melakukan pengambilan darah arteri secara cermat dan akurat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem kardiovaskular dalam keadaan optimal yaitu dapat menghasilkan aliran

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem kardiovaskular dalam keadaan optimal yaitu dapat menghasilkan aliran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Tujuan dari terapi cairan perioperatif adalah menyediakan jumlah cairan yang cukup untuk mempertahankan volume intravaskular yang adekuat agar sistem kardiovaskular

Lebih terperinci

Artikel Kimia tentang Peranan Larutan Penyangga

Artikel Kimia tentang Peranan Larutan Penyangga Artikel Kimia tentang Peranan Larutan Penyangga A. PENGERTIAN Larutan penyangga atau dikenal juga dengan nama larutan buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan nilai ph apabila larutan tersebut ditambahkan

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) dengan penyakit kardiovaskular sangat erat

B A B I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) dengan penyakit kardiovaskular sangat erat B A B I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) dengan penyakit kardiovaskular sangat erat kaitannya. Pasien dengan diabetes mellitus risiko menderita penyakit kardiovaskular meningkat menjadi

Lebih terperinci

Hubungan antara Kadar Troponin T dengan Fungsi Diastolik Ventrikel Kiri pada Pasien Sindrom Koroner Akut di RS Al Islam Bandung Tahun 2014

Hubungan antara Kadar Troponin T dengan Fungsi Diastolik Ventrikel Kiri pada Pasien Sindrom Koroner Akut di RS Al Islam Bandung Tahun 2014 Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan antara Kadar Troponin T dengan Fungsi Diastolik Ventrikel Kiri pada Pasien Sindrom Koroner Akut di RS Al Islam Bandung Tahun 2014 1 M.Fajar Sidiq, 2

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah dan diserap di dinding

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah dan diserap di dinding BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Glukosa Karbohidrat merupakan salah satu senyawa yang penting dalam tubuh manusia. Senyawa ini memiliki peran struktural dan metabolik yang penting. 10 Selama proses pencernaan,

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ASIDOSIS RESPIRATORI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ASIDOSIS RESPIRATORI ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ASIDOSIS RESPIRATORI A. PENGAKAJIAN. 1. Teliti Riwayat Klinis Dari Perjalanan Penyakit Yang Dapat Mengakibatkan Asidosis Respiratorik. 2. Teliti Tanda Dan Gejala Klinis Yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah. 1.3 Tujuan MAKALAH INFARK MIOKARD AKUT

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah. 1.3 Tujuan MAKALAH INFARK MIOKARD AKUT MAKALAH INFARK MIOKARD AKUT BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infark miokard akut mengacu pada proses rusaknya jaringan jantung akibart suplai darah yang tidak adekuat, sehingga aliran darah koroner

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 9/12/2014. Analisa Gas Darah (AGD): Pengukuran dan Penghitungan : ph, PO2, PCO2, [HCO3-], Saturasi OxyHb (%), BE

I. PENDAHULUAN 9/12/2014. Analisa Gas Darah (AGD): Pengukuran dan Penghitungan : ph, PO2, PCO2, [HCO3-], Saturasi OxyHb (%), BE DR Med Dr Untung Widodo, SpAn, KIC Bagian Anestesi & Reanimasi Fak Kedokteran UGM 2014 I PENDAHULUAN Analisa Gas Darah (AGD): Pengukuran dan Penghitungan : ph, PO2, PCO2, [HCO3-], Saturasi OxyHb (%), BE

Lebih terperinci

FUNGSI PHOSPOR DALAM METABOLISME ATP

FUNGSI PHOSPOR DALAM METABOLISME ATP TUGAS MATA KULIAH NUTRISI TANAMAN FUNGSI PHOSPOR DALAM METABOLISME ATP Oleh : Dewi Ma rufah H0106006 Lamria Silitonga H 0106076 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008 Pendahuluan Fosfor

Lebih terperinci

PELATIHAN NEFROLOGI MEET THE PROFESSOR OF PEDIATRICS. TOPIK: Tata laksana Acute Kidney Injury (AKI)

PELATIHAN NEFROLOGI MEET THE PROFESSOR OF PEDIATRICS. TOPIK: Tata laksana Acute Kidney Injury (AKI) PELATIHAN NEFROLOGI MEET THE PROFESSOR OF PEDIATRICS TOPIK: Tata laksana Acute Kidney Injury (AKI) Pembicara/ Fasilitator: DR. Dr. Dedi Rachmadi, SpA(K), M.Kes Tanggal 15-16 JUNI 2013 Continuing Professional

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN. Setiawan, S.Kp., MNS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN. Setiawan, S.Kp., MNS ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN SHOCK HYPOVOLEMIK Setiawan, S.Kp., MNS KLASIFIKASI SHOCK HYPOVOLEMIC SHOCK CARDIOGENIC SHOCK SEPTIC SHOCK NEUROGENIC SHOCK ANAPHYLACTIC SHOCK TAHAPAN SHOCK TAHAP INISIAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh rumah sakit di Indonesia dengan angka kematian 5,7%-50% dalam tahun

BAB I PENDAHULUAN. seluruh rumah sakit di Indonesia dengan angka kematian 5,7%-50% dalam tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Sindrom syok dengue (SSD) adalah manifestasi demam berdarah dengue (DBD) paling serius. Angka morbiditas infeksi virus dengue mencapai hampir 50 juta kasus per tahun

Lebih terperinci

dari inti yang banyak mengandung lemak dan adanya infiltrasi sel makrofag. Biasanya ruptur terjadi pada tepi plak yang berdekatan dengan intima yang

dari inti yang banyak mengandung lemak dan adanya infiltrasi sel makrofag. Biasanya ruptur terjadi pada tepi plak yang berdekatan dengan intima yang Definisi Sindroma koroner akut adalah spektrum manifestasi akut dan berat yang merupakan keadaan kegawatdaruratan dari koroner akibat ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen miokardium dan aliran darah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan olahraga sudah menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari. Olahraga banyak diminati oleh masyarakat karena dikenal memiliki berbagai manfaat untuk menjaga kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oksigen dalam darah. Salah satu indikator yang sangat penting dalam supply

BAB I PENDAHULUAN. oksigen dalam darah. Salah satu indikator yang sangat penting dalam supply BAB I PENDAHULUAN Darah memerlukan oksigen untuk dapat berfungsi dengan baik. Kekurangan oksigen dalam darah bisa membuat tubuh mengalami masalah serius. Selain olahraga dan transfusi darah, nutrisi tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi, tetapi juga dari aktivitas atau latihan fisik yang dilakukan. Efek akut

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi, tetapi juga dari aktivitas atau latihan fisik yang dilakukan. Efek akut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan tubuh manusia tidak hanya tergantung dari jenis makanan yang dikonsumsi, tetapi juga dari aktivitas atau latihan fisik yang dilakukan. Efek akut aktivitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. angka morbiditas penderitanya. Deteksi dini masih merupakan masalah yang susah

BAB 1 PENDAHULUAN. angka morbiditas penderitanya. Deteksi dini masih merupakan masalah yang susah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menjadi masalah besar disetiap negara didunia ini, baik karena meningkatnya angka mortalitas maupun angka morbiditas

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG. A. Latar Belakang Masalah. Analisis Gas Darah merupakan salah satu alat. diagnosis dan penatalaksanaan penting bagi pasien untuk

BAB I LATAR BELAKANG. A. Latar Belakang Masalah. Analisis Gas Darah merupakan salah satu alat. diagnosis dan penatalaksanaan penting bagi pasien untuk BAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Masalah Analisis Gas Darah merupakan salah satu alat diagnosis dan penatalaksanaan penting bagi pasien untuk mengetahui status oksigenasi dan keseimbangan asam basa.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. repository.unisba.ac.id. viii

DAFTAR ISI. Halaman. repository.unisba.ac.id. viii DAFTAR ISI ABSTRAK... iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xi DAFTAR SINGKATAN... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang...

Lebih terperinci

Connective tissue. Bone 3 % 2 L 4,5 % 3 L. Interstitial Fluid 11,5 % 8 L. Plasma 4,5 % 3 L. Cell water 36 % 25 L. Transceluler water 4,5 % 1 L

Connective tissue. Bone 3 % 2 L 4,5 % 3 L. Interstitial Fluid 11,5 % 8 L. Plasma 4,5 % 3 L. Cell water 36 % 25 L. Transceluler water 4,5 % 1 L Prof. Dr. Burhanuddin Nst, SpPK-KN,FISHKN,FISH Distribusi air dalam Badan Air dalam badan didistribusikan diantara 3 kompartemen utama yaitu : Intraselluler Interstitium Pembuluh Darah Lebih dari setengah

Lebih terperinci

JADUAL KULIAH BIOKIMIA KELAS I (KODE MAK 144, 3 (2-1) SKS)

JADUAL KULIAH BIOKIMIA KELAS I (KODE MAK 144, 3 (2-1) SKS) JADUAL KULIAH BIOKIMIA KELAS I (KODE MAK 144, 3 (2-1) SKS) 1 RPKPS, lingkup sejarah Biokimia dan struktur dan fungsi sel, GTC 2 Air dan asam basa (ph) GTC 3 Struktur dan Fungsi serta mekanisme kerja Enzim

Lebih terperinci

Sistem Pernapasan - 2

Sistem Pernapasan - 2 Anatomi sistem pernapasan Proses inspirasi dan ekspirasi Definisi pernapasan Eksternal Internal Mekanik pernapasan Inspirasi dan ekspirasi Peran otot pernapasan Transport gas pernapasan Ventilasi, difusi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telah diketahui bahwa ketinggian menimbulkan stress pada berbagai sistem organ manusia. Tekanan atmosfer menurun pada ketinggian, sehingga terjadi penurunan tekanan

Lebih terperinci

PETANDA TUMOR (Tumor marker) ELLYZA NASRUL Bagian Patologi Klinik FK Unand/RS.dr.M.Djamil Padang

PETANDA TUMOR (Tumor marker) ELLYZA NASRUL Bagian Patologi Klinik FK Unand/RS.dr.M.Djamil Padang PETANDA TUMOR (Tumor marker) ELLYZA NASRUL Bagian Patologi Klinik FK Unand/RS.dr.M.Djamil Padang IMUNOLOGI TUMOR INNATE IMMUNITY CELLULAR HUMORAL PHAGOCYTES NK CELLS COMPLEMENT CYTOKINES PHAGOCYTOSIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan paling banyak ditemui menyerang anak-anak maupun dewasa. Asma sendiri

BAB I PENDAHULUAN. dan paling banyak ditemui menyerang anak-anak maupun dewasa. Asma sendiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Asma bronkial merupakan penyakit kronik tidak menular yang paling sering dan paling banyak ditemui menyerang anak-anak maupun dewasa. Asma sendiri berkorelasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pasien ICU. Suatu penelitian menunjukkan 64% pasien critically ill mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. pasien ICU. Suatu penelitian menunjukkan 64% pasien critically ill mengalami BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Gangguan keseimbangan asam basa yang kompleks umum terjadi pada pasien ICU. Suatu penelitian menunjukkan 64% pasien critically ill mengalami asidosis metabolik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia telah mengenal kehidupan di tempat tinggi sejak ribuan tahun lalu. Secara alami telah terjadi proses adaptasi fisiologis sebagai mekanisme kompensasi terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dislipidemia A.1. Definisi Dislipidemia ialah suatu kelainan salah satu atau keseluruhan metabolisme lipid yang dapat berupa peningkatan ataupun penurunan profil lipid, meliputi

Lebih terperinci

Metabolisme karbohidrat

Metabolisme karbohidrat Metabolisme karbohidrat Dr. Syazili Mustofa, M.Biomed Lektor mata kuliah ilmu biomedik Departemen Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Unila PENCERNAAN KARBOHIDRAT Rongga mulut

Lebih terperinci

Gambaran Kadar Low Density Lipoprotein (LDL) Cholesterol Dan Creatine Kinase-Myocardial Band (CK-MB) Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner (PJK)

Gambaran Kadar Low Density Lipoprotein (LDL) Cholesterol Dan Creatine Kinase-Myocardial Band (CK-MB) Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner (PJK) Gambaran Kadar Low Density Lipoprotein (LDL) Cholesterol Dan Creatine Kinase-Myocardial Band (CK-MB) Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner (PJK) Sri Ujiani Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan

Lebih terperinci

MONITORING HEMODINAMIK TIM ICU INTERMEDIATE ANGKATAN I

MONITORING HEMODINAMIK TIM ICU INTERMEDIATE ANGKATAN I MONITORING HEMODINAMIK TIM ICU INTERMEDIATE ANGKATAN I Hemodinamik Aliran darah dalam sistem peredaran tubuh kita baik sirkulasi magna/ besar maupun sirkulasi parva/ sirkulasi dalam paru paru. Monitoring

Lebih terperinci

RESPIRATORY FAILURE. PRESENTATION by Dr. Fachrul Jamal Sp.An(KIC)

RESPIRATORY FAILURE. PRESENTATION by Dr. Fachrul Jamal Sp.An(KIC) RESPIRATORY FAILURE PRESENTATION by Dr. Fachrul Jamal Sp.An(KIC) 1 DEFINIS I Gagal napas adalah ketidakmampuan paru-paru memenuhi kebutuhan metabolik tubuh. Hal ini dapat terjadi akibat kegagalan oksigenasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dinamakan sebagai pembuluh darah dan menjalankan fungsi transpor berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dinamakan sebagai pembuluh darah dan menjalankan fungsi transpor berbagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Darah Darah adalah jaringan tubuh yang berbeda dengan jaringan tubuh lain, berbeda dalam konsistensi cair, beredar dalam suatu sistem tertutup yang dinamakan sebagai pembuluh

Lebih terperinci

SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA. OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt

SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA. OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt ARTERI Membawa darah bersih (oksigen) kecuali arteri pulmonalis Mempunyai dinding yang tebal Mempunyai jaringan yang elastis Katup hanya

Lebih terperinci

Hubungan Hipertensi dan Diabetes Melitus terhadap Gagal Ginjal Kronik

Hubungan Hipertensi dan Diabetes Melitus terhadap Gagal Ginjal Kronik Hubungan Hipertensi dan Diabetes Melitus terhadap Gagal Ginjal Kronik Latar Belakang Masalah Gagal ginjal kronik merupakan keadaan klinis kerusakan ginjal yang progresif dan irreversibel yang berasal dari

Lebih terperinci

BAB II` TINJAUAN PUSTAKA

BAB II` TINJAUAN PUSTAKA BAB II` TINJAUAN PUSTAKA A. Keterampilan Pengambilan Darah Arteri BGA. 1. Pengertian Keterampilan Suatu kemampuan seseorang untuk bertindak setelah menerima pengalaman belajar tertentu dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN Pengukuran aktivitas spesifik katalase jaringan ginjal tikus percobaan pada keadaan hipoksia hipobarik akut berulang ini dilakukan berdasarkan metode Mates et al. (1999) yang dimodifikasi

Lebih terperinci

BAB VI CAIRAN TUBUH, ELEKTROLIT DAN KESEIMBANGAN ASAM-BASA A. PENDAHULUAN

BAB VI CAIRAN TUBUH, ELEKTROLIT DAN KESEIMBANGAN ASAM-BASA A. PENDAHULUAN BAB VI CAIRAN TUBUH, ELEKTROLIT DAN KESEIMBANGAN ASAM-BASA A. PENDAHULUAN Topik kuliah Cairan Tubuh, Elektrolit dan Keseimbangan Asam-Basa membahas tentang evaluasi gangguan yang melibatkan ketidak seimbangan

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Anemia adalah berkurangnya volume sel darah merah atau menurunnya

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Anemia adalah berkurangnya volume sel darah merah atau menurunnya BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anemia Anemia adalah berkurangnya volume sel darah merah atau menurunnya konsentrasi hemoglobin di bawah nilai normal sesuai usia dan jenis kelamin. 8,9 Sedangkan literatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tubuh manusia, mineral berperan dalam proses fisiologis. Dalam sistem fisiologis manusia, mineral tersebut dibagi menjadi dua bagian yaitu makroelemen antara lain

Lebih terperinci

ABSTRAK ASPEK KLINIS PEMERIKSAAN TROPONIN T SEBAGAI PENANDA TUNGGAL INFARK MIOKARD AKUT

ABSTRAK ASPEK KLINIS PEMERIKSAAN TROPONIN T SEBAGAI PENANDA TUNGGAL INFARK MIOKARD AKUT ABSTRAK ASPEK KLINIS PEMERIKSAAN TROPONIN T SEBAGAI PENANDA TUNGGAL INFARK MIOKARD AKUT Kurniati, 2008. Pembimbing I: Penny Setyawati M, dr., SpPK., M.Kes Pembimbing II: Henki Pertamana, dr., SpPK Infark

Lebih terperinci

ph = log = - log [H + ] ph = - log [0, ] ph = 7,4

ph = log = - log [H + ] ph = - log [0, ] ph = 7,4 KESEIMBANGAN ASAM BASA Ion hidrogen adalah proton tunggal bebas yang dilepaskan dari atom hidrogen. Molekul yang mengandung atom-atom hidrogen yang dapat melepaskan ion ion hidrogen dalam larutan dikenal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit yang masih menjadi masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit yang masih menjadi masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan baik di negara maju maupun negara berkembang. Penyakit ini sangat ditakuti oleh seluruh

Lebih terperinci

Secara sederhana, oksidasi berarti reaksi dari material dengan oksigen. Secara kimiawi: OKSIDASI BIOLOGI

Secara sederhana, oksidasi berarti reaksi dari material dengan oksigen. Secara kimiawi: OKSIDASI BIOLOGI Proses oksidasi Peranan enzim, koenzim dan logam dalam oksidasi biologi Transfer elektron dalam sel Hubungan rantai pernapasan dengan senyawa fosfat berenergi tinggi Oksidasi hidrogen (H) dalam mitokondria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUHAN. kelahiran hidup, 334/ kelahiran hidup, dan 307/ kelahiran

BAB I PENDAHULUHAN. kelahiran hidup, 334/ kelahiran hidup, dan 307/ kelahiran 1 BAB I PENDAHULUHAN A. Latar Belakang Pada saat ini, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih sangat tinggi. Gambaran penurunan AKI menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) dari tahun

Lebih terperinci

EMBOLI CAIRAN KETUBAN

EMBOLI CAIRAN KETUBAN EMBOLI CAIRAN KETUBAN DEFINISI Sindroma akut, ditandai dyspnea dan hipotensi, diikuti renjatan, edema paru-paru dan henti jantung scr cepat pd wanita dlm proses persalinan atau segera stlh melahirkan sbg

Lebih terperinci

ASKEP GAWAT DARURAT ENDOKRIN

ASKEP GAWAT DARURAT ENDOKRIN ASKEP GAWAT DARURAT ENDOKRIN Niken Andalasari PENGERTIAN Hipoglikemia merupakan keadaan dimana didapatkan penuruan glukosa darah yang lebih rendah dari 50 mg/dl disertai gejala autonomic dan gejala neurologic.

Lebih terperinci

BLOOD GAS ANALYZER. Disusun oleh: 1.Fachri Adriansyah 2.Fadhlul Hadi 3.Fahmy Sulthonuddin 4.Fajar Indar POLTEKKES JAKARTA II TEKNIK ELEKTROMEDIK

BLOOD GAS ANALYZER. Disusun oleh: 1.Fachri Adriansyah 2.Fadhlul Hadi 3.Fahmy Sulthonuddin 4.Fajar Indar POLTEKKES JAKARTA II TEKNIK ELEKTROMEDIK BLOOD GAS ANALYZER Disusun oleh: 1.Fachri Adriansyah 2.Fadhlul Hadi 3.Fahmy Sulthonuddin 4.Fajar Indar POLTEKKES JAKARTA II TEKNIK ELEKTROMEDIK APA SIH BLOOD GAS ANALYZER??? Salah satu alat laboratorium

Lebih terperinci

Gangguan Keseimbangan Asam dan Basa

Gangguan Keseimbangan Asam dan Basa Gangguan Keseimbangan Asam dan Basa KASUS 1 Seorang anak perempuan berusia 12 tahun, dibawa ke ruang gawat darurat karena tubuhnya semakin lemas dan lemah. Selama empat hari ini, ia mengalami diare dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskuler memiliki banyak macam, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskuler memiliki banyak macam, salah satunya adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kardiovaskuler memiliki banyak macam, salah satunya adalah sindrom koroner akut (Lilly, 2011). Sindom koroner akut (SKA) adalah istilah yang dipakai untuk menyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian. Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab. kematian terbesar diseluruh dunia terutama yang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian. Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab. kematian terbesar diseluruh dunia terutama yang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab kematian terbesar diseluruh dunia terutama yang berasosiasi dengan infark miokard. Menurut WHO, pada 2008 terdapat

Lebih terperinci

ADAPTASI CARDIORESPIRATORY SAAT LATIHAN AEROBIK DAN ANAEROBIK Nugroho Agung S.

ADAPTASI CARDIORESPIRATORY SAAT LATIHAN AEROBIK DAN ANAEROBIK Nugroho Agung S. ADAPTASI CARDIORESPIRATORY SAAT LATIHAN AEROBIK DAN ANAEROBIK Nugroho Agung S. PENGERTIAN Cardiorespiratory -> kesanggupan sistem jantung, paru dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal pada keadaan

Lebih terperinci

Aplikasi Larutan Buffer dalam Kehidupan Sehari-hari

Aplikasi Larutan Buffer dalam Kehidupan Sehari-hari Aplikasi Larutan Buffer dalam Kehidupan Sehari-hari Buat apa sih belajar tapi gak dipake? Pertanyaan ini tuh selalu muncul di otak gue tiap ngadepin pelajaran yang bikin gue mabok 3 x 24 jam. Dan mungkin

Lebih terperinci

Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan harga ph terhadap pengaruh penambahan sedikit asam atau basa, atau terhadap pengenceran.

Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan harga ph terhadap pengaruh penambahan sedikit asam atau basa, atau terhadap pengenceran. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Memahami sifatsifat larutan asambasa, metode pengukuran, dan terapannya. Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup.

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 21 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada setiap sediaan otot gastrocnemius dilakukan tiga kali perekaman mekanomiogram. Perekaman yang pertama adalah ketika otot direndam dalam ringer laktat, kemudian dilanjutkan

Lebih terperinci

Secara sederhana, oksidasi berarti reaksi dari material dengan oksigen OKSIDASI BIOLOGI

Secara sederhana, oksidasi berarti reaksi dari material dengan oksigen OKSIDASI BIOLOGI Proses oksidasi Peranan enzim, koenzim dan logam dalam oksidasi biologi Transfer elektron dalam sel Hubungan rantai pernapasan dengan senyawa fosfat berenergi tinggi Oksidasi hidrogen (H) dalam mitokondria

Lebih terperinci

A. Pengertian Oksigen B. Sifat Oksigen C. Tujuan Oksigenasi D. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigen

A. Pengertian Oksigen B. Sifat Oksigen C. Tujuan Oksigenasi D. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigen A. Pengertian Oksigen Oksigen adalah suatu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel secara normal yang diperoleh dengan cara menghirup

Lebih terperinci

MACAM-MACAM SUARA NAFAS

MACAM-MACAM SUARA NAFAS MACAM-MACAM SUARA NAFAS Asuhan Keperawatan Aplikasi NANDA Diposkan oleh Rizki Kurniadi, Amd.Kep SUARA NAFAS NORMAL Suara nafas normal dihasilkan dari getaran udara ketika melalui jalan nafas dari laring

Lebih terperinci

Dr.HM.Bambang Purwanto, dr. SpPD-KGH, FINASIM. Divisi Ginjal & Hipertensi Lab/SMF IPD FK.UNS / RSUD Dr.Moewardi Surakarta

Dr.HM.Bambang Purwanto, dr. SpPD-KGH, FINASIM. Divisi Ginjal & Hipertensi Lab/SMF IPD FK.UNS / RSUD Dr.Moewardi Surakarta Dr.HM.Bambang Purwanto, dr. SpPD-KGH, FINASIM Divisi Ginjal & Hipertensi Lab/SMF IPD FK.UNS / RSUD Dr.Moewardi Surakarta Beberapa keadaan klinis: 1. Hiperkalemi 2. Hiponatremi 3. Asidosis metabolik 4.

Lebih terperinci

Definisi fisiologi / ilmu faal Manusia sistem organ organ sel Sistem organ

Definisi fisiologi / ilmu faal Manusia sistem organ organ sel Sistem organ Definisi fisiologi / ilmu faal Manusia sistem organ organ sel Sistem organ Membran sel Membran nukleus Retikulum endoplasma Aparatus golgi Mitokondria lisosom Kurnia Eka Wijayanti 60 % dari berat tubuh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. serum terhadap kejadian acute coronary syndrome (ACS) telah dilakukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. serum terhadap kejadian acute coronary syndrome (ACS) telah dilakukan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian tentang hubungan antara kadar asam urat serum terhadap kejadian acute coronary syndrome (ACS) telah dilakukan

Lebih terperinci

Sumber air tubuh: 1. Makanan 2. Air minum 3. Air metabolit

Sumber air tubuh: 1. Makanan 2. Air minum 3. Air metabolit IK OlehM Dr.Ir.Morina Riauwaty, IN Biol, MP 13 Dipl. 1 Peranan air dalam tubuh MH Otak: tubuh yang terhidrasi baik akan membuat daya ingat lebih tajam, mood stabil R ULlebih baik dan motivasi Jantung:

Lebih terperinci

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan PENGANTAR KESEHATAN DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY PENGANTAR Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan meningkatkan kesehatan, cara mencegah penyakit, cara menyembuhkan

Lebih terperinci

SYOK/SHOCK SITI WASLIYAH

SYOK/SHOCK SITI WASLIYAH SYOK/SHOCK SITI WASLIYAH SYOK sebagai kondisi kompleks yang mengancam jiwa, yang ditandai dengan tidak adekuatnya aliran darah ke jaringan dan sel-sel tubuh (Rice 1991). Komponen-komponen aliran darah

Lebih terperinci

GLIKOLISIS. DRA.YUSTINI ALIOES.MSI,APT Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang

GLIKOLISIS. DRA.YUSTINI ALIOES.MSI,APT Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang GLIKOLISIS DRA.YUSTINI ALIOES.MSI,APT Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang Overview Carbohydrates Metabolisme Glucose Hexokinase Pentose Phosphate Shunt Glucose-6-P Glc-1- phosphate

Lebih terperinci