FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PENGOBATAN TRADISIONAL OLEH MASYARAKAT KELURAH CANDIREJO UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG

Transkripsi

1 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PENGOBATAN TRADISIONAL OLEH MASYARAKAT KELURAH CANDIREJO UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG Edelbertus Mauk*), M. Imron Rosyidi**), Heni Hirawati.P ***) *) Mahasiswa Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran **) Staf Pengajar Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ***) Staf Pengajar Program Studi DIV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ABSTRAK Pengetahuan,tingkatan status ekonomi dan pengalaman pengobatan merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi masyarakat dalam memanfaatkan pengobatan tradisional sebagai pilihan dalam penyembuhan penyakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan,ekonomi dan pengalaman pengobatan medis dengan pemanfaatan oleh masyarakat Kelurahan Candirejo Ungaran Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan desain penelitiannya adalah studi potong lintang (cross-sectional). Populasi dalam penelitian ini adalah orang yang mengambil keputusan berobat berjumlah 1338 orang, dengan sampel yang diambil sebanyak 94 orang, dengan mengggunakan teknik accidental. Uji statistik yang digunakan untuk menghubungkan faktor-faktor dengan pemanfaatan ini adalah uji Continuity Correction.Hasil analisis ada hubungan antara pengetahuan, pengalaman pengobatan medis dengan pemanfaatan oleh masyarakat kelurahan Candirejo, dan tidak ada hubungan antara tingkatan status ekonomi dengan pemanfaatan oleh masyarakat kelurahan Candirejo Knowledge, economic level and clinical experience are several factors that can affect the public in the use of traditional medicine as an option in the treatment of disease. The aim of this study is to determine the correlation between knowledge, economics and experience of medical treatment with the use of traditional medicine by the people at Candirejo West Ungaran Semarang Regency. This type of research was descriptive correlational study design with cross-sectional study approach. The population in this study were people who made decision for treatment as many as to 1,338 people, with samples taken on 94 by using accidental technique. The statistical test used to connect factors with the use of traditional medicine was Continuity Correction test. In accordance with the results of the research that there is a correlation between knowledge, economics and experience of medical treatment with the use of traditional medicine by the people at Candirejo. And discorrelation between economics levels with the use of traditional medicine by the people at Candirejo Keywords : Traditional Medicine, factors, utilization Bibliographies : 23 references ( ) 1

2 PENDAHULUAN Latar Belakang Pengobatan tradisional adalah pengobatan dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat dipertanggungjawabkan dan ditetapkan sesuai dengan norma yang berlaku dimasyarakat. Masyarakat diberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengembangkan, meningkatkan dan menggunakan pelayanan kesehatan tradisional yang dapat dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya. Pendekatan secara tradisonal masih digunakan oleh masyarakat untuk menyehatkan diri dan kelompoknya. Pengobatan tradisional telah berkembang secara turun temurun sebagai warisan nenek moyang sejak ratusan tahun lalu. Secara statistik digambarkan bahwa sebagian penduduk dibeberapa negara menggunakan cara tradisional sebagai upaya menyehatkan dirinya. Denmark 23 %, Perancis 49%, Cina dan Autralia 48,5%. Dokter yang berkecimpung pada pengobatan tradisonal pun meningkat. Di Inggris ada sekitar 40 % dokter mengadakan pelayanan pengobatan tradisonal. Dari berbagai data di atas terlihat adanya kecenderungan yang besar pemanfaatan pengobatan tradisonal. Dan berdasarkan data SUSENAS, di Indonesia terjadi peningkatan penggunaan tiap tahunnya: 40% (2006), 45,17% (2010) dan 49,53% (2011). Data Riskesdas, pemanfaatan layanan pengobat trasional 0,1% (2007) dan pemanfaatan pengobatan tradissonal 30,4% (2013) Suatu survei yang dilakukan oleh pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat Mengungkapkan bahwa 36% penduduk di Ameriksa Serikat mengunakan pengobatan komplementer dan alternatif () untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan mereka. Dan diperkirakan akan meningkat menjadi 62%. Pemilihan pendekatan ini sebagai bentuk reaksi ketidakpuasan terhadap pengobatan medis. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior) dalam prilaku kesehatan pencarian pengobatan (Notoatmodjo,2007).Seseorang dalam melakukan sesuatu tindakan berdasakan atas pengalaman, persepsi, pemahaman dan penafsiran atas suatu obyek stimulus atau situasi tertentu. Tindakan individu ini merupakan tindakan sosial yang rasional, yaitu mencapai tujuan atau sasaran dengan sarana-saran yang paling tepat (Max Weber dalam Sarwono 2007). Sesuatu yang dialami seseorang dalam pengobatan yang lalu, kegagalannnya dalam pengobatan sebelumnya atau keberhasilan yang dialami oleh orang lain sangat berpengaruh bagi sesorang dalam menentukan pilihan berobat ke sarana lain. Tingkat pendapatan yang memadai akan memberikan kemungkinankemungkinan yang lebih besar untuk datang ke fasilitas kesehatan, memeriksakan diri, serta mengambil obat. Hal ini dapat dihubungkan dengan biaya transport yang dimiliki. Jadi dari tingkat pendapatan yang memadai dapat diharapkan penderita akan berobat secara teratur walaupun jarak ke tempat pelayanan kesehatan jauh. (Syaer, 2010) Faktor ekonomi ikut berperan dalam pemilihan tempat pengobatan. Hal ini dapat dilihat dari klasifikasi pasien yang datang ketempat sebagian besar pekerjaannya adalah buruh kasar, sopir dan tukang parkir. (Syaer, 2010) Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional, dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, tingkatan status ekonomi, pengalaman pengobatan medis dengan pemnafaatan pengobatan tradisonal. Penelitian ini dilakukan di kelurahan Candirejo Ungaran Barat 2

3 Kabupaten Semarang, pada tanggal 18 Februari sampai 25 Februari Populasi dalam penelitian ini adalah kepala keluarga atau pengambil keputusan berobat saat sakitdalam keluarga di Kelurahan Candirejo, yang berjumlah 1338 orang, berdasarkan data terakhir bulan Desember. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling, dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 94 orang. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan, tingkatan status ekonomi, pengalaman pengobatan medis sedangkan variabel dependennya adalah pemanfaatan. Data primer merupakan data yang diambil secara langsung dari responden berisi daftar pertanyaan meliputi pengetahuan, tingkatan status ekonomi dan pengalaman pengobatan medis dan pemanfaatan pengobatan tradisional. Data sekunder diperoleh melalui literatur, jurnal maupun datadari catatan dari penduduk kelurahan Candirejo. Kuesioner ini terdiri atas 17 pertanyaan untuk kuesioner pengetahuan, tingkatan status ekonomi, pengalaman pengobatan medis dan 20 pertanyaan untuk kuesioner pemanfaatan pengobatan tradisonal. Hasil pengukuran yang diperoleh dari kuesioner pengetahuan dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu pengetahuan baik apabila total skor jawaban responden yang diperoleh > 75%, pengetahuan cukup apabila total skor jawaban responden yang diperoleh 56-74% pengetahuan kurang apabila total skor jawaban responden yang diperoleh < 55%. Tingkatan status ekonomi dikategorikan 2 kategori yaitu rendah jika pendapatan kurang dari UMR dan tinggi jika pendapatan lebih dari UMR. Hasil pengukuran pengalama pengalaman pengobatan medis dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu tidak memuasakan jika total skor jawaban 2-3, memuaskan jika total skor jawaban 1, dan sangat memuaskan jika total skor jawaban 0. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitain menunjukan bahwa presentase responden dengan pengetahuan baik 55,3, cukup 30,9% kurang baik 13,8%. Responden dengan pendapatan rendah 54,3%, tinggi 45,7%. Responden memiliki pengalaman pengobatan medis yang tidak memuaskan 46,8% memuaskan 30,9 sangat memuaskan 22,3%. Responden yang memanfaatkan 84 %, tidak memnfaatkan 16 %. Masyarakat pernah menggunakan jenis ramuan herbal, pijat urut, pijat refleksi, aroma terapi, doa, battra sunat, pengobatan Cina, sangkal putung, akupunktur, sebagai alternative pengobatan untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialami. Hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dilihat secara statistik melalui analisis bivariat dengan uji Continuity Correction. Hasil kemaknaan perhitungan statistik antara variabel independen dengan variabel dependen menggunakan batas kemaknaan p<0,05. Uji statistik dinyatakan bermakna jika p value lebih kecil dari (p<0,05) dan sebaliknya. Hasil uji Continuity Correction dapat dilihat pada tabel 1-3 berikut : Tabel 1 Hubungan antara pengetahuan dengan pemanfaatan pengobatan tradisional Pengeta huan Baik Kurang+ Cukup Pemanfaatan Total Memanfaat Tidak kan memanfaatkan F % F % F % 48 92,3 4 7, , , Total 79 84, , P value 0,031 Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa masyarakat dengan Pengetahuan baik 92,3 %, pengetahuan cukup dan kurang 73,8 % memanfaatkan. Hasil uji statistik Continuity Correction didapatkan hasil nilai p-value 0,031 <0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima, yang berarti ada hubungan antara pengetahuan 3

4 dengan pemanfaatan pengobatan tradisonal oleh masyarakat kelurahan Candirejo Pengetahuan adalah hasil tahu yang terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan dengan suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan seseorang dengan objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda (Notoatmodjo, 2010). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat kelurahan Candirejo tentang, dalam kategori baik. Pengetahuan masyarakat akan sudah baik.menyarakat mengetahui tentang, jenis pengobatan dalam yang digunakan melalui media televisi, radio, dan informasi yang didapatkan secara turuntemurun dari keluarga, serta adanya layanan di kelurahan Candirejo Pengetahuan seseorang tentang gejala suatu penyakit mendorongnya membuat penafsiran-penafsiran yang berkaitan dengan akibat penyakit serta gangguan terhadap fungsi sosialnya kemudian membuat keputusan memilih alternatif pengobatan. Berdasarkan hasil analisis hubungan pengetahuan dengan pemanfaatan diperoleh hasil, responden yang tingkatan pengetahuan rendah sebanyak 15 orang, sebagian besar memanfaatkan yaitu 7 orang (53,8%). Terdapat kesenjangan pada pengetahuan rendah yaitu masih ada masyarakat yang memanfaatkan pengobatan tradisional. Ada beberapa faktor lain selain pengetahuan yang mempengaruhi pemanfaatan, kepercayaan dan budaya, persepsi.selain budaya, yang memotivasi masyarakat berobat ke karena komunikasi medis tidak memuaskan, takut operasi, dokter menyatakan tidak mampu, serta motivasi ekonomi (Agusmami, 2012). Tabel 2 Hubungan Tingkatan status ekonomi dengan pemanfaatan Tingkatan status ekonomi Tinggi Rendah Pemanfaatan Total Memanfaatk Tidak an memanfaatkan F % F % F % 33 76, , ,2 5 9, Total 79 84, , P value 0,136 Berdasarkan uji statistik Continuity Correction didapatkan hasil nilai p-value 0,133 >0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis ditolak, yang berarti tidakada hubungan antara tingkatan status ekonomidengan pemanfaatan pengobatan tradisonal oleh masyarakat kelurahan Candirejo Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkatan status ekonomi masyarakat kelurahan Candirejo, dalam kategori rendah.tingkatan pendapatan seseorang dapat dinilai dari jenis pekerjaan yang dari setiap orang, dan berpengaruh dalam penentuan metode pengobatan. Masyarakat dengan penghasilan rendah akan mempertimbangkan manfaat dari tindakan dengan biaya yang akan dikeluarkan. Hal ini sesuai dengan sesuai dengan teori Lewin, model kepercayaan kesehatan yang dikemukan oleh Sarwono (2007) dan Notoatmojo (2010) yang mengatakan salah satu kerentaan bertindak dalam mengobati penyakit adalah kemungkinan biaya. Penilaian seseorang terhadap perilaku kesehatan tertentu, dipandang dari sudut kebaikan dan kemanfaatan (misalnya perkiraan subjektif mengenai kemungkinan manfaat dari suatu tindakan dalam mengurangi tingkat bahaya dan keparahan). Kemudian dibandingkan dengan persepsi terhadap pengorbanan (fisik, uang, dan lainlain) yang harus dikeluarkan untuk melaksanakan tindakan tersebut. 4

5 Adanya kepercayaan masyarakat bahwa obat tradisional lebih lebih mujarab, tidak memiliki efek samping dan cara memperolehnya pun lebih mudah, tanpa menggunakan resep. Cara produksinya lebih mudah dan tanpa harus menggeluarkan biaya karena bahan yang diperlukan berada disekitar kita. Anggapan masyarakat ini membuat sebagian besar masyarakat dari semua golongan memanfaatkan tradisional sebagai pilihan untuk menyembuhkan penyakit Tabel 3 Hubungan pengalaman pengobatan medis dengan pemanfaatan pengobatan tradisional Pengalaman pengobatan medis TidakMemua skan Memuaskan + SangatMemu askan Pemanfaatan Memanfaat Tidak kan memanfaatkan F % F % 42 95,5 2 4, , ,0 Total F % P value 100 0, Total 79 84, , Berdasarkan uji statistik Continuity Correction didapatkan hasil nilai p-value 0,011 <0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima, yang berarti ada hubungan antara pengalaman pengobatan medis dengan pemanfaatan pengobatan tradisonal oleh masyarakat kelurahan Candirejo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman masyarakat terkait pengobatan medis yang sebelumnya di kelurahan Candirejo dalam kategori tidak memuaskan yaitu sebanyak 44 responden (46,8,0%). Adanya keraguan masyarakat terhadap pelayanan medis yang mana pemberi pelayanan yang terkesan sangat kaku, cenderung pada pemberian resep, tanpa memperhatikan aspek kemanusiaan dalam memberikan pelayanan. Penerima pelayanan membutukan informasi tentang jenis pelayanan yang akan diterima dan membutuhkan kepastian akan hasil pengobatan. Hasil tersebut sesuai dengan Nototmojo 2010: 117 bahwa pemilihan obat dipengaruhi oleh pengalaman menggunakan obat di masa lalu dan lingkungan sosialnya. Selain pengalaman juga persepsi dan budaya sangat mampengaruhi. Pengalaman masyarakat akan pengobatan medis yang dijalaninya pada masa lalu sangat memperngaruhi keputusan untuk pengobatan yang dimasa yang akan datang. Keberhasilan ataupun kegagalan dalam pengobatan, pelayanan yang yang diterima saat menjalani pengobatan. Proses pengobatan yang terlalu lama dari pengobatan medis menimbulkan rasa bosan, kejenuhan dan oleh karena itu dia berusaha mencari alternatif pengobatan lain yang mempercepat proses penyembuhannya. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang faktorfaktor yang berhubungan dengan pemanfaatan oleh masyarakat kelurahan Candirejo Ungaran Barat Kabupaten Semarang disimpulkan bahwa: 1. Sebagian besar responden mempunyai pengetahuan baik sebesar 52 (55,3%) 2. Sebagian besar responden berpenghasilan rendah sebesar 51 (54,3%) 3. Sebagian besar responden mempunyai pengalaman pengobatan medis tidak memuaskan sebesar 44 (46,8%) 4. Sebagian besar responden memanfaatkan pengobatan tradisonal sebesar 79 (84,0%) 5. Ada hubungan antara pengetahuan dengan pemanfaatan oleh masyarakat Kelurahan Candirejo Ungaran Barat Kabupaten Semarang (p value = 0,031) 6. Tidak ada hubungan antara tingkatan status ekonomi dengan pemanfaatan oleh masyarakat Kelurahan Candirejo Ungaran Barat Kabupaten Semarang (p value = 0,136) 7. Ada hubungan antara pengalaman pengobatan sebelumnya dengan pemanfaatan oleh masyarakat Kelurahan Candirejo 5

6 Ungaran Barat Kabupaten Semarang (p value = 0,011) DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta. PT. Rineka Cipta Agusmami, S Gambaran Health Belief Model Pada Individu Penderita Diabetes Yang Menggunakan Pengobatan Medis dan Alternatifhttp:// read-detail/read/analisis-rakyat-perlukritis-pada-pengobatan-berbasis-agama (diunggah pada 21 Juli Pukul: WIB) Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang Profil Kesehatan Kabupaten Semarang Tahun Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah /Obat Tradisional Belum Tentu Aman. Kompas.com ( ) Idward,Y.2012.Seberapa Besar Manfaat Pengobatan Tradisional. seberapa besar manfaat pengobatan alternatif Kementerian Kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/MENKES/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten Kota. Biro Hukum Dan Organisasi Setjen Depkes RI Notoatmodjo, Soekidjo Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Sarwono, S Sosiologi Kesehatan. Beberapa Konsep Beserta Aplikasinya. Jogjakarta, Gadjah Mada University Press Sugiyono Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D. Bandung: Alfabeta. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan 6