Febby Rut dan Khaerul Saleh: Tekhnik-tekhnik Pencahayaan...

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Febby Rut dan Khaerul Saleh: Tekhnik-tekhnik Pencahayaan..."

Transkripsi

1 TEKHNIK-TEKHNIK PENCAHAYAAN PADA OBYEK JERUK UNTUK MENGHASILKAN KARYA FOTOGRAFI Febby Rut dan Khaerul Saleh Abstrak Penciptaan karya dengan media fotografi ini memiliki tujuan untuk menghasilkan karya foto dengan beberapa tekhnik pencahayaan menggunakan lampu listrik serta memanfaatkan obyek sederhana seperti jeruk. Berikutkan akan diuraikan dan dijelaskan bagaimana proses pembuatan karya yang diciptakan mulai dari awal hingga selesai. Karya yang diteliti berjumlah 20 karya. Dalam penciptaan karya ini, penulis menggunakan media fotografi seperti kamera SLR Nikon D3000, yang sebelumnya diawali dengan mengolah beberapa jenis jeruk menjadi obyek yang menarik untuk di foto dan dilanjutkaan dengan teknik pengambilan gambar dengan beberapa tekhnik pencahayaan. Karya yang telah selesai di foto akan di nilai oleh para apresiator yaitu dosen fotografi untuk dilihat tingkat keberhasilan dari karya tersebut dengan melihat aspek fotografi seperti sudut pandang, pencahayaan, komposisi dan ketajaman. Kata Kunci: Tekhnik Pencahayaan, Fotografi, Jeruk PENDAHULUAN Fotografi merupakan seni merekam gambar berdasarkan pencahayaan dengan menggunakan alat yang disebut kamera. Fotografi juga merupakan perpaduan antara teknologi dan seni. Pengambilan gambar memerlukan teknik khusus yang harus dipelajari lebih lanjut. Pengetahuan akan pencahayaan yang baik akan menghasilkan karya-karya yang menarik.tanpa adanya pencahayaan karya foto tidak dapat diciptakan. Karena cahaya adalah suatu bentuk pancaran energy yang mempunyai kapasitas atau kemampuan untuk merangsang sensasi penglihatan. Obyek hanya bisa dipotret bila objek itu memantulkan cahaya, kalau di dalam ruangan yang gelap tidak satupun obyek dapat dipotret. Cahaya merupakan bahan penting dalam pemotretan, dengan adanya cahaya sebuah obyek foto bisa terekam dalam kamera. Cahaya dibutuhkan dalam pemotretan maupun pada waktu mencetak foto. Fotografi dapat juga disebut melukis dengan cahaya. Sehubungan dengan ini, masalah teknik pencahayaan harus dikuasai. Masalah dalam hal ini adalah banyaknya kemungkinan teknik pencahayaan yang dapat dilakukan dan kesediaan alat bantu untuk mencapai hasil yang baik. Masalah pencahayaan tidak cukup hanya bergantung pada pencahayaan alamiah karena cahaya alam selalu berubahubah dari waktu kewaktu, apabila kelebihan cahaya hasilnya akan over dan bila kekurangan cahaya hasilnya akan under. Dalam hal ini diperlukan alat bantu pencahayaan yang memadai. Setelah alat-alat yang dianggap memadai tersedia berikutnya dalam peraktek harus memperhatikan arah dan efek pencahayaan yang di hasilkan dari suatu sumber cahaya. Dalam pencahayaan secara garis besar memiliki beberapa arah sumber pencahayaan antara lain front ligh, side light, graze lighting, top light, bottom/base light, dan back light. Dengan tekhnik ini lah penulis 1

2 menerapkan pencahayaan yang digunakan dalam penciptaan foto eksperimen. Selain itu, dengan menerapkan teknik-teknik arah pencahayaan, penulis ingin mengetahui pencahayaan bagaimana yang dapat menghasilkan efek artistik. Di samping masalah penggunaan alat bantu pencahayaan, masalah pancaran cahaya pada obyek foto belum tentu sesuai dengan yang diinginkan yaitu menghasilkan karya-karya foto yang tampak estetik. Ketidak tepatan pengukuran cahaya tidak hanya membuat pola dasar obyek foto yang dipotret menjadi tidak kenal lagi, tetapi dapat juga membuat warna-warna sangat kontras dan tidak harmonis satu sama lain. Hal ini lah yang membuat kita harus memperhatikan aspek-aspek yang penting dalam pencahayaan seperti kuantitas yaitu pengaturan pencahayaan melalui kamera mulai dari kecepatan, ISO dan aperture, yang berikutnya adalah warna/suhu yang dapat di atur melalui white balance, dan selanjutnya adalah arah pencahayaan sesuai keinginan dan yang terakhir adalah kualitas cahaya yang merujuk kepada seberapa keras atau lembut cahaya. Dengan ini diperlukan kecermatan, ketrampilan dan percobaan-percobaan berulang kali. Masalah lain adalah pemilihan objek foto yang diharapkan dapat memberi efek artistik baik dari segi bentuk dasarnya maupun tekstur benda obyek tersebut. Sehubungan dengan ini peneliti mencoba menciptakan karya foto dengan menggunakan jeruk sebagai obyek foto. Penulis menggunakan jeruk sebagai obyek karena ketertarikan penulis dari segi tekstur jeruk yang unik mulai dari kulitnya hingga bulir jeruk tersebut. Pada obyek jeruk ini semua bagian dapat di foto mulai dari bagian luarnya yang bisa menonjolkan tekstur yang berpori-pori, dan bagian dalam yaitu bulirnya. Selain itu penulis ingin menampilkan jeruk tidak hanya terlihat seperti jeruk pada umumnya tetapi menampilkan suatu foto di mana jeruk tersebut dapat di kreativitaskan. Jeruk adalah nama umum jenis tumbuh-tumbuhan termasuk keluarga citrus (Lat.), suku Rutaceae (Lat.); dikenal dalam berbagai jenis dan varitas. Beberapa jenis jeruk yang dikenal misalnya: jeruk bali, jeruk kesturi, jeruk keprok, jeruk kingkit, jeruk kuwik, jeruk lemon, jeruk manis, jeruk nipis, jeruk purut, jeruk sambal dan jeruk sitrun(van Hoeve, 1987, p. 1588). Agar menghasilkan komposisi hasil foto yang baik, penempatan dan penyusunan obyek jeruk dalam peraktek pemotretan harus di perhatikan untuk menghasilkan efek sinar sesuai dengan konsep penciptaan. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Tekhnik pencahayaan dalam penciptaan foto eksperimen terhadap obyek jeruk? 2. Mengapa penting menggunakan aspek pencahayaan? 3. Bagaimana pencahayaan yang baik untuk menghasilkan efek yang artistik? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui tekhnik pencahayaan dalam penciptaan foto eksperimen terhadap obyek jeruk. 2. Untuk mengetahui pentingnya aspek pencahayaan. 3. Untuk mengetahui pencahayaan yang baik untuk menghasilkan efek yang artistik. 2

3 Kegunaan Penelitian 1. Sebagai bahan pameran atau tugas akhir. 2. Sebagai bahan evaluasi diri dalam pengalaman penciptaan obyek jeruk. 3. Sebagai bahan masukan dari apresiator atau pengamat. ISI Pengertian Tekhnik Dalam kamus lengkap bahasa Indonesia moderen, tekhnik merupakan pengetahuan dan kepandaian membuat sesuatu yg berkenaan dengan hasil industri (bangunan, mesin); cara (kepandaian dsb.) membuat atau melakukan sesuatu yg berhubungan dengan seni (Mohamad Ali, 2002, p. 612). Pengertian Cahaya Cahaya merupakan pantulan dari sinar. Dimana sinar memegang peran penting dalam semua seni visual. Pada siang hari, sinar yang diperlukan pada umumnya berasal dari matahari, sementara pada malam hari sinar dapat diadakan dengan bantuan lampu atau obor. Berkat adanya sinar kita bisa melihat benda di sekitar kita. Sinar yang jatuh pada suatu benda dipantulkan kembali oleh benda tersebut ke segala jurusan. Pantulan yang sampai pada mata, membuat kita melihat benda tersebut, sehingga persepsi wujud dari benda, tergantung dari pantulan sinar yang sampai. Misalnya, suatu bola yang disinari oleh lampu yang terletak persis di belakang kita memantulkan sinar secara merata pada mata, hingga yang terlihat adalah lapangan yang bundar. Jika lampunya digeser ke kiri atau kanan, sebagian sinar yang mengenai bola itu tidak dipantulkan ke arah mata kita. Mata kita akan mempersepsi benda tersebut berwujud bulat (A.A.M. Djelantik, 1999, p. 24). Sumber cahaya dapat di kategorikan menjadi dua yaitu sumber cahaya alami yaitu sumber cahaya yang berasal dari matahari dan sumber cahaya buatan yang berasal dari lampu. Menurut Nana Lesmana seorang fotografer indonesia dalam bukunya Memotret dengan DSLR (Nana lesmana, 2011, p. 36). Bahwa dalam pencahayaan secara garis besar memiliki beberapa arah pencahayaan antara lain: 1) Front light (pencahayaan dari arah depan), 2) Side light (pencahayaan dari arah samping), 3) Graze lighting (pencahayaan dari sudut 90 0 ), 4) Back light (pencahayaan dari arah belakang), 5) Top light (pencahayaan dari arah atas), 6) Bottom light atau base light (pencahayaan dari arah bawah). Pengertian Obyek Dalam kamus bahasa Indonesia obyek adalah hal, perkara atau sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan: sasaran, tujuan; pelengkap, tujuan penderita. Bisa berupa benda mati atau makhluk hidup (Muhammad Ali, 2002, p. 273). Obyek foto merupakan bagian penting dalam menciptakan foto yang baik. Bila obyek berasal dari benda hidup atau bergerak, misalnya manusia, setidaknya dapat diatur, ditata, dan dipoles, agar tampilannya lebih baik. Semua jenis obyek akan menjadi pendorong keberhasilan dalam pemotretan jika mudah diatur ditata sesuai keinginan seorang pemotret. Seorang fotografer harus dapat menentukan ketajaman obyek yang akan difotonya. Apakah obyek tersebut dibuat fokus semuanya atau hanya obyek utama saja yang difokuskan sedangkan obyek lain tidak di fokuskan. 3

4 Pengertian jeruk Jeruk adalah nama umum jenis tumbuh-tumbuhan termasuk keluarga citrus (Lat.), suku Rutaceae (Lat.); dikenal dalam berbagai jenis dan varitas. Adapun Jenis-jenis jeruk adalah: 1) Jeruk bali, 2) jeruk kesturi, 3) jeruk keprok, 4) jeruk kingkit, 5) jeruk kuwik, 6) jeruk lemon, 7) jeruk manis, 8) jeruk nipis (Van Hoeve, 1987, p. 1588). Pengertian Fotografi Fotografi atau photography (dalam bahasa inggris), berasal dari dua kata yaitu photos yang berarti cahaya dan Graphos yang berarti tulisan/lukisan /gambar. Jadi fotografi adalah proses melukis/menulis/perekaman suatu gambar dengan bantuan cahaya melalui sebuah media perekam, baik film, sensor digital, atau lainnya. Dalam bahasa umum, fotografi merupakan suatu proses untuk menghasilkan suatu gambar atau karya foto dari berbagai obyek dengan cara merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek setelah dibiaskan oleh lensa ke medium perekam yang peka cahaya, baik itu film maupun sensor digital. Jadi bisa disimpulkan bahwa tidak adanya cahaya, berarti tidak ada gambar/foto dapat dibuat/diciptakan. Jadi intinya, fotografi adalah cara memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan dari lensa sehingga cahaya tersebut mampu membakar medium peka cahaya (film negative, film positif, sensor digital, dan lain-lain). Medium peka cahaya yang telah terbakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat, akan mampu menghasilkan bayangan yang identik dengan cahaya yang melewati medium pembiasan (lensa) (Nana Lesmana, 2011, p. 1). Jenis-jenis fotografi Jenis-jenis foto dapat digolongkan menjadi tiga yaitu: a. foto jurnalistik yaitu cabang fotografi yang khusus menampilkan foto-foto yang mempunyai nilai berita, baik benda atau situasi kehidupan manusia yang menarik perhatian umum, b. foto fine art (seni murni) yaitu cabang fotografi yang dibuat semata-mata karena minat dan kesukaan sang fotografer. Jenis foto ini merupakan jenis foto yang menantang dalam menguji kreatifitas, imajinasi, dan kemampuan teknis, dan c. foto komersia cabang dari fotografi professional, di mana fotografer bekerja untuk memenuhi kebutuhan industri periklanan, penjualan, dan peragaan untuk media massa atau publikasi khusus. (Budhi Santoso, 2010, p. 14). Alat dan bahan Menurut kamus besar bahasa indonesia alat adalah benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu; perkakas; perabot; yang dipakai untuk mencapai maksud (Suharso & Ana Retnoningsih, 2005, p. 5). Alat yang umum digunakan dalam bidang fotografi antara lain adalah: a) Kamera analog atau kamera digital, Kamera merupakan jantung dari fotografi dan merupakan alat yang sangat mutlak di perlukan dalam pemotretan. Kamera digital adalah alat untuk membuat gambar dari obyek untuk selanjutnya dibiaskan melalui lensa kepada sensor CCD (ada juga yang menggunakan sensor CMOS) yang hasilnya kemudian direkam dalam format digital ke dalam media simpan digital, b) Film (untuk kamera analog), CCD Charged Coupled Device (untuk kamera digital) Film merupakan media utama merekam gambar dan CCD dioptimalkan untuk penangkapan cahaya berkualitas tinggi, c) Lensa adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kamera karena lensa berfungsi untuk menangkap cahaya yang 4

5 dipantulkan suatu benda sehingga benda tersebut dapat direkam ke dalam media peka cahaya bisa film maupun sensor digital, d) Filter, Filter merupakan penyaring dalam bentuk kaca (atau bahan lain yang tembus cahaya) yang mempunyai ketebalan rata, dipasang pada ujung tabung lensa, e) Tripod, merupakan peralatan penunjang kamera yang berfungsi untuk mengurangi efek getar atau lazim di sebut shake yang dapat menurunkan ketajaman optimal lensa sehingga foto dapat berkesan tidak tajam karena getaran, f) Flash atau lampu kilat berfungsi sebagai pengganti cahaya matahari, yang dalam prakteknya bisa digunakan padasaat lokasi atau objek yang hendak kita foto kekurangan cahaya, g) Reflector cahaya merupakan suatu alat untuk memantulkan cahaya, h) Lampu sorot merupakan alat untuk menerangi objek foto, i) Light meter (alat pengukur cahaya) merupakan alat pengukur cahaya, biasanya dipakai dalam pemotretan untuk menentukan besar diafragma atau kecepatan pada suatu kondisi pencahayaan, j) Obyek foto merupakan sasaran yang dibidik dengan kamera, k) Studio fotoadalah jenis fotografi yang pada awalnya banyak dilakukan di dalam ruangan untuk menciptakan gambar sesuai keinginan fotografer. Fotografi jenis ini memerlukan banyak campur tangan teknis agar gambar yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan direncanakan. Pada zaman sekarang, pemotretan tidak hanya di lakukan di dalam ruangan saja. Tetapi bisa di lakukan di luar ruangan seperti pemotretan outdoor (Nana Lesmana, 2011, p. 53). Bahan adalah segala sesuatu yang sifatnya habis pakai, yang diperlukan untuk fotografi misalnya: film dan kertas (Suharso & Ana Retnoningsih, 2005, p. 21). Sudut pandang pemotretan Salah satu unsur yang membangun sebuah komposisi foto adalah sudut pengambilan objek. Sudut pengambilan objek ini sangat ditentukan pemotretan. Maka dari itu, jika ingin mendapatkan suatu momen dan mendapatkan hasil yang terbaik, jangan pernah takut untuk memotret dari berbagai sudut pandang. Mulailah dari yang standar (sejajar dengan objek), kemudian cobalah dengan bebagai sudut pandang dari atas, bawah, samping, sampai kepada sudut ekstrim. Angle of view (sudut pemotretan) pun juga mempengaruhi karakter objek. Jika dipotret dari atas, maka objek jadi tampak kecil dan tertekan. Jika dari bawah, jadi tampak gagah dan monumental. Ada beberapa sudut pemotretan yang biasa digunakan : a) Eye level viewing Adalah sudut pengambilan foto yang paling umum dilakukan, yaitu pemotretan sebatas mata pada posisi berdiri. Hasilnya tidak menimbulkan efek-efek khusus yang terlihat menonjol, kecuali efek-efek yang timbul oleh penggunaan lensa tertentu, b) Bird eye viewing, Objek dibidik dari atas.efek yang tampak subjek terlihat rendah, pendek, dan kecil. Biasanya digunakan untuk memotret suatu lokasi atau landskap, c) Low angle camera, pemotretan dilakukan dari bawah. Efek yang timbul distorsi perspektif yang secara teknis dapat menurunkan kualitas gambar. Namun bagi yang kreatif, bisa digunakan untuk menghasilkan efek khusus, d) Frog eye viewing, sudut penglihatan sebatas mata katak. Pada posisi ini kamera berada di bawah, hampir sejajar dengan tanah dan tidak dihadapkan ke atas, tapi mendatar dan dilakukan dengan tiarap. Biasanya memotret seperti ini dilakukan dalam peperangan dan untuk memotret flora serta fauna, e) Waist level viewing, pemotretan yang dilakukan sebatas pinggang. Arah lensa disesuaikan dengan arah mata (tanpa harus mengintip dari jendela pengamat). Sudut pengambilan seperti ini biasanya digunakan untuk foto-foto candid. Tapi pengambilan foto seperti ini bersifat 5

6 spekulatif, f) High handheld position, Pemotretan yang dilakukan dengan cara mengangkat kamera tinggi-tinggi dengan kedua tangan tanpa membidik ada unsur spekulatif juga di sini. Namun, ada kiat untuk melakukan pemotretan dengan sudut penglihatan ini, yaitu dengan menggunakan lensa sudut lebar dan memosisikan gelang focus pada tak terhingga, kemudian memutar balik sedikit saja. Pemotretan seperti ini biasanya dilakukan untuk memotret tempat keramaian (Hasanul Arifin & Yuliansyah, 2011, p. 35). Komposisi Komposisi dalam fotografi adalah suatu usaha penyusunan di mana komposisi bisa terlihat sederhana, rumit, mengisolasi, konsentrasi, aksentuasi (penekanan) dalam penyajian warna. Semua usaha tersebut dapat mendukung dan menggarisbawahi isi dari gambar/foto. Ada beberapa macam komposisi yang dapat dipergunakan dalam memotret obyek, antara lain komposisi simetris, asimetris (tidal simetris), sentral, diagonal, vertikal dan horizontal (Lesie Yuliadewi, 2000, p. 53). 1. Komposisi simetris yaitu komposisi yang mempunyai keseimbangan sama dengan bentuk yang sama pula. 2. Komposisi asimetris (tidak simetris) yaitu komposisi yang mempunyai keseimbangan sama dengan bentuk yang tidak tentu sama. 3. Komposisi sentral yaitu yaitu komposisi yang seolah-olah membentuk arah garis menuju kesatu titik pusat. 4. Komposisi diagonal yaitu komposisi yang seolah-olah membentuk arah garis miring. 5. Komposisi vertikal yaitu komposisi yang seolah-olah membentuk arah garis tegak. 6. Komposisi horizontal komposisi yang seolah-olah membentuk arah garis mendatar. Teori Penciptaan Kata penciptaan dalam bahasa Indonesia mengandung arti menggabungkan satu atau lebih hal menjadi satu produk baru yang bernilai guna bagi masrayakat (Mohammad Ali, 2002, p. 66). Dalam bahasa inggris disebut creation yang kata kerjanya adalah to create. Pengertiannya antara lain adalah: menyebabkan sesuatu menjadi ada menyempurnakan ; mengembangkan, mempengaruhi rangking, fungsi dsb, dan melukis (suatu karakter) secara efektif pertama kali (Jhon M. Echols&Hassan Shadily, 1976, p. 156). Penciptaan disebut juga kreativitas. Kreativitas adalah menciptakan sesuatu yang baru, bisa dilihat, dan didengar. Ide dan konsep menjadi factor utama dalam penciptaan karya seni. Timbulnya ide terjadi karema adanya dorongan dari dalam dan luar diri penciptanya. Dari ide tersebut kemudian dikembangkan menjadi sebuah konsep penciptaan. Dalam konsep penciptaan karya tersebut memuat berbagai aspek yang terkait hingga terwujudnya karya seni yang diinginkan, diantaranya adalah wujud, tujuan, manfaat, media dan teknis yang dipergunakan dan bagaimana mempresentasikannya (M.Suparwoto, 2005, p. 112). Dalam buku estetika sebuah pengantar yang ditulis oleh Dr.A.A.M. Djelanti tertulis, pembahasan tentang perwujudan karya seni tidak dapat diakhiri tanpa 6

7 menyebut bahwa antara perwujudan karya seni terdapat dua macam perbuatan yang berbeda secara mendasar: Kreativitas, menghasilkan kreasi baru dan Produktifitas, menghasilkan produksi baru, yang merupakan ulangan dari apa yang telah terwuju, walaupun sedikit percobaan atau variasi di dalam pola yang telah ada. Diantara kedua jenis ini terdapat perwujudan yang bukan sepenuhnya kreasi baru, yang bersifat peralihan di tengah, yang memasukan unsur-unsur yang baru ke dalam sesuatu yang telah ada, atau mengolahnya dengan cara yang baru, yang belum pernah dilakukan, yang bersifat original (asli). Karya demikian yang disebut gegubahan, atau pengolahan ; adalah suatu pelaksanaan yang berdasarkan pola pikiran yang baru atau pola-laksana-seni yang baru, yang diciptakan sendiri. Kreativitas menyangkut penemuan sesuatu yang seni nya belum pernah terwujud sebelumnya. Apa yang dimaksud dengan seni nya tidak mudah ditangkap, karena ini menyangkut sesuatu yang prinsipil, dan konseptual. Yang dimaksudkan bukanlah hanya wujud yang baru, tetapi adanya pembaharuan dalam konsep-konsep estetikanya sendiri, atau penemuan konsep yang baru sama sekali (Dr.A. A. M. Djelantik, 1999, p. 67). Dalam buku refleksi Seni Rupa Indonesia yang diambil dari kutipan asas-asas identitas seni rupa nasional oleh Ahmad Sadali tertulis, Hasil karya seni hendaknya tampil dengan keserasian dan keseimbangan potensialitas keterampilan yang bersifat menyeluruh. Dengan kata lain dapat diterangkan bahwa keterampilan itu mesti ada sejak seniman memepersiapkan diri pada fase persiapan. Pada fase ini ia mampu memasang sikap lahir dan batin secara optimal untuk menumbuhkan ide dan citra. Berikutnya, ia menggumuli ide dan citra itu pada fase pengeraman (incubation phase); jiwanya terbuka untuk menerima ilham tanpa pembiusan diri dengan cara-cara yang dibuat-buat, yang datang dan perginya tidak dapat diperhitungkan secara rasional. Akhirnya, ia harus sekatan dan memiliki ketangguhan untuk meneruskan karyanya pada fase pengolahan dan penyelesaian sampai akhir proses kreativitas. Uraian itu membuktikan betapa erat tali-menali identitas dengan derajat mutu keterampilan sang seniman dalam memasang sikap dan bekerja dari tahap ke tahap sebagai proses pengungkapan diri. Selanjutnya, karena segi intuitif dan irasionalis ternyata banyak berperan di dalam apa yang kita pahami dengan keterampilan, maka pada eskplorasi asas identitas itu pun tidak dapat selalu berpegang kepada ukuran-ukuran yang pasti dengan sendirinya (Ahmad Sadali, 2000, p. 19). LANDASAN PENCIPTAAN Jeruk sebagai obyek utama dalam pemotretan karya fotografi yang diciptakan oleh penulis adalah penciptaan karya foto dengan menerapkan berbagai tekhnik-tekhnik arah pencahayaan. Dimana setiap arah pencahayaan dapat menimbulkan kesan yang berbeda-beda. Jika pencahayaan dari arah depan obyek, efek yang dihasilkan memberikan suatu kesan yang rata tanpa adanya dimensi dan bayangan relatif sempit. Hasil dari pencahayaan ini kurang dapat menggambarkan bentuk dari obyek yang difoto dan kurang mampu memunculkan detail secara baik. sedangkan pencahayaan dari arah samping obyek, efek pencahayaan ini memunculkan tekstur dan detail dari obyek foto. Jika pencahayaan dari sudut 90 0 efek yang dihasilkan adalah memunculkan bayangan yang keras dan kekontrasan warna. Dan pencahayaan dari arah atas obyek biasanya dipergunakan untuk menyinari bagian atas obyek yang dapat memunculkan detail obyek foto. Jika pencahayaan dari arah bawah obyek biasanya digunakan sebagai cahaya pengisi 7

8 atau cahaya tambahan untuk mengurangi kontras dari cahaya utama. Dan pencahayaan dari arah belakang memberikan efek yang dihasilkan adalah siluet. Ketertarikan penulis untuk menciptakan karya foto jeruk karena teksturnya yang menarik, ketertarikan akan obyek foto ini membuat peneliti selalu bereksperimen dalam menentukan arah datangnya cahaya. Dengan berbagai arah datangnya cahaya penulis ingin menampilkan efek yang bagaimana yang akan dihasilkan jeruk jika cahaya di arahkan dari berbagai arah. Arah datangnya cahaya sangat mempengaruhi penampilan obyek secara keseluruhan. Dengan menentukan arah datangnya cahaya, peneliti dapat membuat foto yang lebih menarik. selain itu penulis ingin mengetahui arah pencahayaan yang bagai mana yang sesuai untuk menampilkan karakter atau cirri khas dari obyek jeruk tersebut. Untuk menghasilkan karya foto dengan obyek jeruk, peneliti harus mempersiapkan peralatan dan bahan sebagai pendukung dalam proses pembuatan karya foto obyek jeruk tersebut, dalam proses pembuatan karya foto jeruk alat yang harus dipersiapkan adalah kamera, tripod, lampu sebagai sumber cahaya dan meja kaca. Pemilihan Material, Alat dan Teknik Dalam menciptakan karya fotografi, penulis sendiri harus mempersiapkan hal-hal yang mendukung untuk menciptakan karya-karya foto yang sudah direncanakan. Telah diketahui bahwa material adalah bahan utama dalam menciptakan karyakarya fotografi. Di dalam penciptaan karya-karya fotografi yang harus dipersiapkan adalah : 1) Material yang digunakan dalam proses penciptaan ini antara lain adalah Kain satin, kain katun, kertas kalkir, kulit kayu, dan kertas foto jenis glossy (mengkilat), 2) alat untuk menciptakan karya foto yang diperlukan kamera, memory card, lensa, tripod, lampu sorot. Tahap Penciptaan (Perlakuan dan Rancangan) Penemuan gagasan/ide 1) fase persiapan, 2) fase pengeraman (incubation phase), 3) fase inspirasi dan terakhir 4) fase pengolahan dan penyelesaian sampai akhir proses kreativitas. Tahap perwujudan karya, tahap proses pencetakan, tahap pemilihan karya untuk obyek analisis. HASIL PEMOTRETAN Pada proses penciptaan ini peneliti menghasilkan 20 karya foto di mana karya tersebut telah di pamerkan pada mata kuliah pameran. Semua karya difoto menggunakan kamera digital Nikon D.3000 dengan lensa tele macro AF70-300mm F/4-5.6 dan AF-S DX NIKKOR 18-55mm dengan kekuatan bukaan diafragma F/ G VR. Obyek foto adalah jeruk. Pemotretan di lakukan dengan variasi pencahayaan. Keseluruhan karya di potret di dalam ruangan dengan menggunakan berbagai perlengkapan pemotretan dengan mengatur berbagai arah pencahan yang menerpa obyek mulai dari arah depan, arah samping kiri, arah samping kanan, arah atas, arah bawah dan arah belakang. Untunk menghindari gambar blur pada pemotretan dengan kecepatan lambat, digunakan alat berupa tripod. Keseluruhan karya tersebut akan di analisis oleh pencipta tetapi terlebih dahulu di analisis oleh dosen fotografi. Foto yang telah di pamerakan tersebut digunakan sebagai sampel yang dinilai oleh ketiga orang penilai yang mengerti tentang fotografi.karya foto peneliti akan di beri penilaian berdasarkan aspek fotografi 8

9 yang terdiri dari aspek pencahayaan, aspek sudut pandang, aspek komposisi dan aspek ketajaman yang ada pada foto tersebut PEMBAHASAN Pada penciptaan foto tehnik pencahayaan pada obyek jeruk sangatlah membutuhkan pencahayaan untuk mengasilkan efek-efek khusus seperti pencahayaan dari depan yang menghasilkan kesan yang rata, pencahayaan dari samping yang menonjolkan tekstur serta detai dari obyek, pencahayaan dari sudut 90 0 yang memunculkan bayangan yang keras dan kekontrasan warna, pencahayaan dari atas yang memunculkan detail dari obyek, pencahayaan dari bawah yang menghasilkan efek sinar yang unik, dan pencahayaan dari belakang menciptakan siluet yang bisa menyajikan bentuk dari obyek. Keseluruhan foto menggunakan diafragma yang beragam, jika menggunakan dua sumber pencahayaan buatan maka diafragma yang digunakan mulai dari 9.0 sampai 10.0 sedangkan jika menggunakan satu sumber cahaya buatan, maka diarfagma yang digunakan mulai dari 5.0 sampai 5.6. Berdasarkan pengamatan dari ketiga penilai, maka pencahayaan yang baik yang menghasilkan efek artistik yaitu pencahayaan dari samping obyek yaitu pada karya III, IV dan XIII, pencahayaan dari atas obyek seperti karya nomor XIV, pencahayaan dari belakang obyek seperti karya XVIII dan pencahayaan dari bawah seperti karya XIX yang mendapat nilai 4 ( sangat berhasil). Berdasarkan pengamatan secara menyeluruh dari ketiga penilai maka karya foto tekhnik pencahayaan pada obyek jeruk berjumlah 20 karya dari aspek pencahayaan, sudut pandang, komposisi dan ketajaman dapat dijelaskan bahwa secara umum hasil pemotretan dari keempat aspek memuaskan. Dapat dilihat pada aspek pencahayaan dengan nilai 3,67 (berhasil), aspek sudut pandang dengan nilai 3,49 (berhasil), aspek komposisi dengan nilai 3,37 (berhasil) dan aspek ketajaman 3,36 (berhasil). Walaupun secara keseluruhan karya mencapai nilai berhasil, tetapi masih memiliki beberapa kesalahan yaitu pada karya 16 (kumpulan) hanya menggunakan cahaya utama dari bawah saja, sehingga detail tekstur pada jeruk kurang ditampilkan. PENUTUP Simpulan Berdasarkan pembahasan yang dilihat dari hasil penelitian kemudian dianalisis pada bab terdahulu maka dapat disimpulkan : 1. Bahwa tekhnik-tekhnik pencahayaan yang digunakan dalam foto eksperimen jeruk adalah pencahayaan dari atas pada karya XIV, pencahayaan dari sudut 90 0 pada karya II, XIII, pencahayaan dari samping pada karya III, XII, pencahayaan dari belakang pada karya XI, XVIII, pencahayaan dari bawah pada karya V, VI, VIII, XVI, XIX, XX, dan pencahayaan dari depan pada karya IX, XV, XVII. Pada foto eksperimen jeruk ini juga ada menggunakan dua arah pencahayaan yaitu pencahayaan dari bawah dan depan terdapat pada karya VII, pencahayaan dari atas dan bawah pada karya I, pencahayaan dari belakang dan bawah pada karya IV, dan pencahayaan dari samping kiri dan kanan pada karya X. 9

10 Saran 2. Pada penggunaan aspek pencahayaan terhadap foto jeruk, penggunaan iso mulai dari karena jika menggunakan iso lebih dari 200 foto yang dihasilkan akan menjadi noise. Pada penggunaan diafragma jika menggunakan satu pencahayaan maka diafragma yang digunakan mulai dari f/5.0 f/5.6 dan jika menggunakan dua pencahayaan maka diafragma yang digunakan f/9.0 f/10.0. Dan pada penggunaan kecepatan / speed pada foto jeruk menggunakan 1/40 1/ Berdasarkan pengamatan dari ketiga penilai, maka pencahayaan yang baik yang menghasilkan efek artistik yaitu pencahayaan dari samping obyek yaitu pada karya III, IV dan XIII, pencahayaan dari atas obyek seperti karya nomor XIV, pencahayaan dari belakang obyek seperti karya XVIII dan pencahayaan dari bawah seperti karya XIX yang mendapat nilai 4 ( sangat berhasil). 4. Sudut pandang yang digunakan adalah bird eye viewing yaitu obyek dibidik dari atas, dan Eye level viewing yaitu pemotretan sebatas mata. Dari hasil penilaian dan pembahasan maka hal yang harus diperhatikan untuk langkah kedepannya agar lebih baik adalah sebagai berikut : 1. Pada pemotretan seperti ini gunakan tahapan proses pembuatan karya terlebih dahulu, karena tanpa mempersiapkan langka-langkah pemotretan tidak akan menghasilkan karya foto seperti yang diinginkan. 2. Agar menghasilkan karya foto yang berhasil, perhatikan obyek yang akan dipotret dan pilih sumber cahaya yang tepat untuk menghasilkan karakter yang sesuai dengan obyek seperti ingin menonjolkan detail obyek, pilih arah pencahayaan dari atas obyek. 3. Untuk mendapatkan hasil karya foto yang lebih baik terhadap sudut pandang, alangkah baiknya memperhatikan karakter obyek dan bagian yang ingin ditonjolkan. 4. Untuk mendapatkan aspek komposisi yang pas, hendaknya lebih memperhatikan bagian-bagian obyek yang akan diambil. Jangan sampai ada bagian obyek yang terpotong secara tidak tepat atau obyek terlalu sempit saat diframe sehingga membuat karya foto tidak enak untuk dilihat. 5. Untuk mendapatkan aspek ketajaman, jika berada di dalam ruangan sebaiknya menggunakan tripod karena dengan cahaya yang minim penggunaan tripod sangat penting agar gambar tidak goyang sehingga foto yang dihasilkan bisa tajam. Tentang Penulis: Febby Rut Dameita S, alumni Jurusan Pendidikan Seni Rupa Unimed tahun Drs. Khaerul Saleh, M.Sn., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi DAFTAR PUSTAKA Ali, Mohammad Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Amani. Djelantik, A.A.M Estetika Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. 10

11 Echols, John.M., and Hassan Shadily Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia. Hasanul, Arifin dan Yuliansyah Tips & Trik Fantastis Bikin Foto Eksotis. Yogyakarta: Mediakom. Hoeve, Van Ensiklopedia Indonesia. Jakarta: PT. Ichtiar. Lesmana, Nana Memotret Dengan DSLR. Jakarta: PT Trans Media. Suparwoto,M Ekspresi Fotografi Seni dengan Subjek Air. Surya Seni: Jurnal Penciptaan dan Pengkajian Seni, I (2) 112. Sadali, Ahmad Refleksi Seni Rupa Indonesia. Jakarta: PT Balai Pustaka. Safitri sembiring, Elvi Percobaan Aneka Teknik Pencahayaan Pada Obyek Glass Wine Untuk Menghasilkan Karya Fotografi Sebagai Media Ekspresi. Seni Rupa: Jurnal Seni Rupa Fbs Unimed, I (1) 42. Santoso S.H, Bactiar Bekerja Sebagai Fotografer. Jakarta: Erlangga. Retnoningsih, A., dan Suharso Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: CV.Widya Karya. Tjin, Ence Lighting Itu Mudah. Jakarta: Bukune. Yuliadewi, Lesie Komposisi Dalam Fotografi. Nirmana: Jurnal Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen Petra, II (1)

Komposisi dalam Fotografi

Komposisi dalam Fotografi Tujuan: mengorganisasikan berbagai komponen foto yang saling berlainan, menjadi sedemikian rupa sehingga gambar tersebut menjadi suatu kesatuan yang saling mengisi, serta mendukung satu sama lainnya; dengan

Lebih terperinci

Modul. SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) JURNALISTIK MEDIA ELEKTRONIK (FOTOGRAFI) 1 Kamaruddin Hasan 2

Modul. SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) JURNALISTIK MEDIA ELEKTRONIK (FOTOGRAFI) 1 Kamaruddin Hasan 2 MATERI: 14 Modul SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) JURNALISTIK MEDIA ELEKTRONIK (FOTOGRAFI) 1 Kamaruddin Hasan 2 Deskripsi Materi Materi ini memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang teori-teori

Lebih terperinci

JENIS-JENIS FOTO DAN TEKNIS DASAR PEMOTRETAN

JENIS-JENIS FOTO DAN TEKNIS DASAR PEMOTRETAN JENIS-JENIS FOTO DAN TEKNIS DASAR PEMOTRETAN Memotret adalah proses kreatifitas yang tidak hanya sekedar membidik obyek yang akan kita rekam dan kemudian menekan tombol shutter pada kamera. Dalam menciptakan

Lebih terperinci

LCC LP3I Balikpapan 20 Maret

LCC LP3I Balikpapan 20 Maret LCC LP3I Balikpapan 20 Maret 2017 Fotografi berasal dari kata photos yang artinya cahaya dan Graphos yang artinya melukis. Jadi Fotografi artinya melukis dengan cahaya. Tanpa cahaya, tidak akan

Lebih terperinci

Belajar Fotografi = Paham Dasar-Dasar Fotografi dan Kamera oleh Mishbahul Munir, Poetrafoto Photography Studio Yogyakarta Indonesia

Belajar Fotografi = Paham Dasar-Dasar Fotografi dan Kamera oleh Mishbahul Munir, Poetrafoto Photography Studio Yogyakarta Indonesia BASIC PHOTOGRAPHY: Belajar Fotografi = Paham Dasar-Dasar Fotografi dan Kamera oleh Mishbahul Munir, Poetrafoto Photography Studio Yogyakarta Indonesia Saya punya pendapat yang simpel soal fotografi. Belajar

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PENCAHAYAAN (LIGHTING)

KONSEP DASAR PENCAHAYAAN (LIGHTING) KONSEP DASAR PENCAHAYAAN (LIGHTING) JENIS CAHAYA INDOOR OUTDOOR Hal.: 2 Arah cahaya Jenis Pencahayaan Cahaya Langsung (Direct Light) Cahaya yang langsung dari matahari yang paling mudah dikenali. Cahaya

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus : Tujuan Instruksional Umum : 1. Memberikan pemahaman media-media studio foto. 2. Memberikan pemahaman cara kerja media-media studio foto. 3. Memberikan pemahaman efek bayangan dari media-media studio foto.

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Fotografi. Multimedia SMKN 1 Bojongsari

Dasar-Dasar Fotografi. Multimedia SMKN 1 Bojongsari Dasar-Dasar Fotografi Multimedia SMKN 1 Bojongsari Pengenalan Fotografi Fotografi artinya melukis dengan cahaya. Tanpa cahaya, tidak akan ada fotografi. Seni fotografi pada dasarnya adalah melihat dan

Lebih terperinci

Fotografi 2. Lighting. Pendidikan Seni Rupa UNY

Fotografi 2. Lighting. Pendidikan Seni Rupa UNY Fotografi 2 Lighting Pendidikan Seni Rupa UNY Lighting Pencahayaan merupakan unsur utama dalam fotografi. Tanpa cahaya maka fotografi tidak akan pernah ada. Cahaya dapat membentuk karakter pada sebuah

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses pelaksanaan umum BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN Dalam operasional studio setiap bagian pekerjaan haruslah saling mendukung. Dalam studio ini pembagian divisi dilakukan secara mutlak atau harus

Lebih terperinci

THE ART OF PHOTOGRAPHY. M.S. GUMELAR https://www.facebook.com/ultima.

THE ART OF PHOTOGRAPHY. M.S. GUMELAR https://www.facebook.com/ultima. THE ART OF PHOTOGRAPHY M.S. GUMELAR 2012 ms.gumelar@gmail.com http://michaelgumelar.blogspot.com/ https://www.facebook.com/ultima.michael Know your camera Shutter Speed Focal Length Aperture ISO Shutter

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan Wahyuningtyas (2011) jenis tanah di Kebun Percobaan Cikabayan merupakan Latosol. Tanah ini memiliki ciri ciri batas horizon yang samar, warna 7.5YR,4/4 (brown), remah

Lebih terperinci

Siapa Saja Bisa Motret! FB:

Siapa Saja Bisa Motret! FB: 081522640424 Siapa Saja Bisa Motret! 085298002228 budiekoharto@gmail.com ppekalimantan@gmail.com FB: budihartoeko76@yahoo.com Materi sudah lengkap (aspek legal, teknis website dan penulisan, fotografi)

Lebih terperinci

Karya Seni. Judul karya : Ngéntung Pajéng. PENCIPTA : Ida Bagus Candra Yana S.Sn.,M.Sn. PAMERAN "Festival Fotografi Surabaya" Ciputra, Surabaya 2015.

Karya Seni. Judul karya : Ngéntung Pajéng. PENCIPTA : Ida Bagus Candra Yana S.Sn.,M.Sn. PAMERAN Festival Fotografi Surabaya Ciputra, Surabaya 2015. Karya Seni Judul karya : Ngéntung Pajéng PENCIPTA : Ida Bagus Candra Yana S.Sn.,M.Sn. PAMERAN "Festival Fotografi Surabaya" Ciputra, Surabaya 2015. ABSTRAK Dance photography merupakan pemotretan terhadap

Lebih terperinci

Pelatihan Dasar Fotografi, PPI Goetingen 21 April 2011 [FOTOGRAFI DASAR]

Pelatihan Dasar Fotografi, PPI Goetingen 21 April 2011 [FOTOGRAFI DASAR] Pelatihan Dasar Fotografi, PPI Goetingen 21 April 2011 [FOTOGRAFI DASAR] ANATOMI KAMERA Secara sederhana, kamera adalah sebuah kotak kedap cahaya yang didalamnya terdapat tempat memasang film. Kotak tersebut

Lebih terperinci

PEMOTRETAN CAGAR BUDAYA

PEMOTRETAN CAGAR BUDAYA PEMOTRETAN CAGAR BUDAYA Oleh : Suparno Pembinaan Tenaga Pendaftaran Cagar Budaya Makasar, Juli 2013 PENGERTIAN PEMOTRETAN Pemotetan adalah seni dan pengetahuan yang dalam praktek kegiatannya menghasilkan

Lebih terperinci

a) Kamera film, sekarang juga disebut dengan kamera analog oleh beberapa orang.

a) Kamera film, sekarang juga disebut dengan kamera analog oleh beberapa orang. Kata photography berasal dari kata photo yang berarti cahaya dan graph yang berarti gambar. Jadi photography bisa diartikan menggambar/melukis dengan cahaya. Jenis-jenis kamera a) Kamera film, sekarang

Lebih terperinci

DASAR DASAR FOTOGRAFI & TATA CAHAYA

DASAR DASAR FOTOGRAFI & TATA CAHAYA DASAR DASAR FOTOGRAFI & TATA CAHAYA Anita Iskhayati, S.Kom Apa Itu Three-Point Lighting? Three-point lighting (pencahayaan tiga titik) adalah metode standar pencahayaan yang digunakan dalam fotografi,

Lebih terperinci

Cahaya sebagai media Fotografi. Syarat-syarat fotografi. Cahaya

Cahaya sebagai media Fotografi. Syarat-syarat fotografi. Cahaya Cahaya sebagai media Fotografi Pencahayaan merupakan unsur dasar dari fotografi. Tanpa pencahayaan yang optimal, suatu foto tidak dapat menjadi sebuah karya yang baik. Pengetahuan tentang cahaya mutlak

Lebih terperinci

PERTEMUAN 13 STUDIO FOTO

PERTEMUAN 13 STUDIO FOTO PERTEMUAN 13 STUDIO FOTO Saat ini banyak peralatan baru studio foto dengan beragam jenis dan kualitas yang merupakn dampak dari perkembangan teknologi fotografi. Hal ini di samping akan memudahkan pekerjaan,

Lebih terperinci

SEKILAS TENTANG PHOTOGRAPHY

SEKILAS TENTANG PHOTOGRAPHY SEKILAS TENTANG PHOTOGRAPHY Kata photography berasal dari kata photo yang berarti cahaya dan graph yang berarti gambar. Jadi photography bisa diartikan menggambar/melukis dengan cahaya. Kamera film, sekarang

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN KERJA PRAKTEK PERANCANGAN FOTO PRODUK. 3.1 Peranan Praktikan Dalam Perusahaan

BAB III LAPORAN KERJA PRAKTEK PERANCANGAN FOTO PRODUK. 3.1 Peranan Praktikan Dalam Perusahaan BAB III LAPORAN KERJA PRAKTEK PERANCANGAN FOTO PRODUK 3.1 Peranan Praktikan Dalam Perusahaan Peranan Praktikan selama kerja di CV. Nepstate, Praktikan sebagai Fotografer, yang diberi tugas untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

Mengenal Bagian-Bagian Pada Kamera Beserta Fungsinya

Mengenal Bagian-Bagian Pada Kamera Beserta Fungsinya Mengenal Bagian-Bagian Pada Kamera Beserta Fungsinya Tidak kalah penting untuk dibahas adalah mengenal bagian-bagian utama pada kamera. Termasuk fungsi dari tombol-tombol yang tersebar di seluruh body

Lebih terperinci

PERTEMUAN 3! 2.1 Pengelompokan Kamera Foto

PERTEMUAN 3! 2.1 Pengelompokan Kamera Foto PERTEMUAN 3! 2.1 Pengelompokan Kamera Foto Kamera berasal dari kata Camer (Belanda), yang berarti : ruang kedap cahaya Kamera didefinisikan juga sebagai media untuk berkomunikasi dengan baik ataupun kreatif,

Lebih terperinci

Teknik Dasar Fotografi. Daniar Wikan Setyanto, M.Sn

Teknik Dasar Fotografi. Daniar Wikan Setyanto, M.Sn Teknik Dasar Fotografi Daniar Wikan Setyanto, M.Sn A. FOKUS Focusing ialah kegiatan mengatur ketajaman objek foto, dilakukan dengan memutar ring fokus pada lensa sehingga terlihat pada jendela bidik objek

Lebih terperinci

PRODUCT PHOTOGRAPHY. Pertemuan ke 1. Dosen Pembimbing : Muhammad Fauzi S.Des., M.Ds Program Studi : Desain Produk Universitas Esa Unggul

PRODUCT PHOTOGRAPHY. Pertemuan ke 1. Dosen Pembimbing : Muhammad Fauzi S.Des., M.Ds Program Studi : Desain Produk Universitas Esa Unggul PRODUCT PHOTOGRAPHY Pertemuan ke 1 Dosen Pembimbing : Muhammad Fauzi S.Des., M.Ds Program Studi : Desain Produk Universitas Esa Unggul INTRODUCTION PRODUCT PHOTOGRAPHY Foto Produk adalah bagian dari advertising.

Lebih terperinci

Muhammad Shofi IR. R. Adi Wardoyo, M.Mt

Muhammad Shofi IR. R. Adi Wardoyo, M.Mt Muhammad Shofi 3410100059 IR. R. Adi Wardoyo, M.Mt DESAIN INTERIOR Desain interior adalah bidang keilmuan yang bertujuan untuk dapat menciptakan suatu lingkungan binaan (ruang dalam) beserta elemenelemen

Lebih terperinci

PRAKTIKUM FOTOGRAFI TAHAP I

PRAKTIKUM FOTOGRAFI TAHAP I PRAKTIKUM FOTOGRAFI TAHAP I DASAR-DASAR FOTOGRAFI 1. Antara Mata Manusia Dan Mata Kamera Secara sekilas melakukan potret-memotret adalah perkara yang mudah.beberapa tipe produk kamera saku memang disediakan

Lebih terperinci

Teknik dan Komposisi Fotografi/Sinematografi

Teknik dan Komposisi Fotografi/Sinematografi Teknik dan Komposisi Fotografi/Sinematografi Pertemuan I Perancangan Audio Visual Dosen : Donny Trihanondo, S.Ds., M.Ds. Freddy Yusanto, S.Sos., MDs. finisi Fotografi dan Sinematografi Fotografi : Kegiatan

Lebih terperinci

PHOTOGRAPHY DEFINISI Photography adalah ilmu melukis dengan cahaya

PHOTOGRAPHY DEFINISI Photography adalah ilmu melukis dengan cahaya PHOTOGRAPHY DEFINISI Photography adalah ilmu melukis dengan cahaya BIDANG-BIDANG DALAM FOTOGRAFI JOURNALISTIC HUMAN INTEREST ARCHITECTURE INDUSTRIAL/COMMERCIAL FOOD WEDDING BIDANG-BIDANG FOTOGRAFI TERSEBUT

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus : Tujuan Instruksional Umum : 1. Memberikan pemahaman pencahayaan dengan peralatan studio. 2. Memberikan pemahaman pengukuran pencahayaan pada model. 3. Memberikan pemahaman pencahyaan dengan satu sumber

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus : Tujuan Instruksional Umum : 1. Memberikan pemahaman mengenai definisi kamera. 2. Memberikan pemahaman jenis jenis kamera berdasarkan pengelompokannya. 3. Memberikan pemahaman mengenai bentuk fisik, fungsi

Lebih terperinci

Fotografi I. Oleh : A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn., M.Si

Fotografi I. Oleh : A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn., M.Si Fotografi I Oleh : A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn., M.Si Kamera Berasal dari bahasa latin Camera Obscura yang berarti kamar gelap/kotak gelap (tidak tembus sinar/cahaya) Kamera foto yg paling sederhana dpt

Lebih terperinci

LENSA TELE. Sejauh ini, bukaan terbesar sebuah lensa vario adalah f/2,8 dan tidak sedikit. umumnya f/3,5 sampai

LENSA TELE. Sejauh ini, bukaan terbesar sebuah lensa vario adalah f/2,8 dan tidak sedikit. umumnya f/3,5 sampai LENSA Lensa terdiri dari beberapa keping kaca khusus yang sifatnya cembung, cekung arau kombinasi keduanya. Fungsi lensa adalah untuk menyalurkan cahaya dari luar tubuh kamera ke dalam kamera. Lensa bertugas

Lebih terperinci

Oleh : Ari Bowo Sucipto

Oleh : Ari Bowo Sucipto Oleh : Ari Bowo Sucipto PENGENALAN KAMERA A. KAMERA Secara umum pengertian kamera adalah alat untuk merekam obyek, gambar, imaji melalui sebuah lubang pada lensa yang melibatkan pencahayaan disekitar obyek

Lebih terperinci

Basic Photography. Setting & Composition PART II

Basic Photography. Setting & Composition PART II Basic Photography Setting & Composition PART II Bagaimana Melakukan Setting Pada Kamera Komposisi dan penempatan subyek dalam foto 2 Anatomi Kamera DSLR Anatomi Kamera DSLR Creative Mode CREATIVE MODE

Lebih terperinci

TATA CAHAYA. Arah Cahaya ( Direction of Light ) 1. Frontlight

TATA CAHAYA. Arah Cahaya ( Direction of Light ) 1. Frontlight TATA CAHAYA Arah Cahaya ( Direction of Light ) Cahaya yang datang sangat mempengaruhi penampilan subjek secara keseluruhan. Dengan mengetahui arah datangnya cahaya, fotografer dapat membuat foto yang lebih

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH: KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA: VILLA LALU PENCIPTA: A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn.,M.Si PAMERAN. International exhibition ISACFA

KARYA ILMIAH: KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA: VILLA LALU PENCIPTA: A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn.,M.Si PAMERAN. International exhibition ISACFA KARYA ILMIAH: KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA: VILLA LALU PENCIPTA: A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn.,M.Si PAMERAN International exhibition ISACFA International Studio For Arts and Culture FSRD ALVA ISI Denpasar,

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus : Tujuan Instruksional Umum : 1. Memberikan pemahaman mengenai definisi kamera. 2. Memberikan pemahaman jenis jenis kamera berdasarkan pengelompokannya. 3. Memberikan pemahaman mengenai bentuk fisik, fungsi

Lebih terperinci

Teknik dan Komposisi Fotografi/Sinematografi

Teknik dan Komposisi Fotografi/Sinematografi Teknik dan Komposisi Fotografi/Sinematografi Pertemuan I Perancangan Audio Visual Dosen : Donny Trihanondo, S.Ds., M.Ds. Freddy Yusanto, S.Sos., MDs. finisi Fotografi dan Sinematografi Fotografi : Kegiatan

Lebih terperinci

Fotografi 1. Anatomi. KAMERA SLR (single-lens Reflector) Lensa & Jenis Film

Fotografi 1. Anatomi. KAMERA SLR (single-lens Reflector) Lensa & Jenis Film Anatomi KAMERA SLR (single-lens Reflector) Lensa & Jenis Film KAMERA Kotak kedap cahaya yang mempunyai lobang untuk meloloskan cahaya dan tempat untuk memasang film Cahaya yang masuk melalui lobang akan

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus : Tujuan Instruksional Umum : 1. Memberikan pemahaman fungsi cahaya. 2. Memberikan pemahaman karakter cahaya. 3. Memberikan pemahaman arah cahaya. Tujuan Instruksional Khusus : 1. Mahasiswa mampu memahami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Miliaran foto yang dibuat setiap tahunnya semakin beragam, foto-foto yang inovatif telah menjadi tantangan penulis untuk menciptakan sesuatu yang lebih berbeda dari

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA : Motion of Legong PENCIPTA : I Kadek Puriartha, S.Sn., M.Sn PAMERAN : Jalan Menuju Media Kreatif #4 Penguatan Budaya dan Karakter Bangsa Galeri Cipta III

Lebih terperinci

`PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS SIMULASI PADA STANDAR KOMPETENSI DASAR FOTOGRAFI. Reza Bagus A, I Made Wirawan

`PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS SIMULASI PADA STANDAR KOMPETENSI DASAR FOTOGRAFI. Reza Bagus A, I Made Wirawan Bagus A, Wirawan; Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Simulasi Pada Standar Kompetensi Dasar Fotografi `PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS SIMULASI PADA STANDAR KOMPETENSI

Lebih terperinci

APA ITU FOTOGRAFI menurut Evin Global

APA ITU FOTOGRAFI menurut Evin Global APA ITU FOTOGRAFI menurut Evin Global Kata Fotografi diambil dari Yunani yaitu kata Fotos yang berarti sinar atau cahaya, dan Grafos yang bararti gambar. Dalam seni rupa, fotografi adalah proses pembuatan

Lebih terperinci

TUGAS KOMPUTER PHOTOGRAPHY

TUGAS KOMPUTER PHOTOGRAPHY TUGAS KOMPUTER PHOTOGRAPHY SMA SANTO ALOYSIUS BATUNUNGGAL -BANDUNG- Disusun oleh: Stella (10A/17) Kata Pengantar Puji syukur kepada Tuhan, saya dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan sebaik mungkin.

Lebih terperinci

11/15/2013 JENIS KAMERA FOTOGRAFI KAMERA TWIN LENS REFLEX ( TLR )

11/15/2013 JENIS KAMERA FOTOGRAFI KAMERA TWIN LENS REFLEX ( TLR ) JENIS KAMERA Kamera sederhana FOTOGRAFI JENIS KAMERA Rangefinder (RF) Camera RANGEFINDER (RF) CAMERA Menggunakan dua buah alat untuk menyatukan gambar yang kita lihat. Gambar dilihat melalui viewfinder

Lebih terperinci

Cara mudah membuat foto lebih indah

Cara mudah membuat foto lebih indah Cara mudah membuat foto lebih indah Apapun kamera yang kita pakai, tiap kita memotret tentu harapannya adalah menghasilkan foto yang indah. Terkadang yang terjadi justru kekecewaan karena hasil foto kita

Lebih terperinci

Bab III TEORI PENUNJANG

Bab III TEORI PENUNJANG Bab III TEORI PENUNJANG 3.1. Pengertian Fotografi Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Foto Still Life dengan cahaya matahari. menginginkan efek pencahayaan. matahari (Natural Light). Namun. pada pemotretan Still Life yang

LAMPIRAN. Foto Still Life dengan cahaya matahari. menginginkan efek pencahayaan. matahari (Natural Light). Namun. pada pemotretan Still Life yang DUA Persiapan Pemotretan Still Life pada pemotretan Still Life yang menginginkan efek pencahayaan yang berbeda beda, kita bisa menggunakan cahaya buatan (Artificial Light). Keuntungan dari cahaya buatan

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tema Karya yang di Angkat Penulis mengangkat bentuk visualisasi gaya renang indah ke dalam karya seni grafis karena berenang merupakan salah satu bagian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 81 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Manusia selalu berjuang untuk memeuhi kebutuhan hidupnya dengan terus menggali potensi sumber daya alam yang ada. Dengan memanfaatkan sumber daya alam serta

Lebih terperinci

2015 KREATIVITAS BERKARYA FOTOGRAFI KOMUNITAS LUBANG JARUM INDONESIA DI KABUPATEN SUBANG

2015 KREATIVITAS BERKARYA FOTOGRAFI KOMUNITAS LUBANG JARUM INDONESIA DI KABUPATEN SUBANG 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna diantara makhluk ciptaan Allah SWT lainnya karena manusia pada umumnya diberi kelebihan berupa

Lebih terperinci

Pertemuan 4. Fotografi ACHMAD BASUKI

Pertemuan 4. Fotografi ACHMAD BASUKI Pertemuan 4 Fotografi ACHMAD BASUKI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA Assesoris Kamera PERTEMUAN 4 Assesoris Kamera Flash Filter Tripod Lensa Lensa Lensa adalah assesoris utama untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BERINGIN GROUP. Learn, Share and Profit HUMAN INTEREST. A. Pendahuluan

BERINGIN GROUP. Learn, Share and Profit HUMAN INTEREST. A. Pendahuluan HUMAN INTEREST A. Pendahuluan Foto-foto human interest sepertinya selalu menarik untuk dilihat. Nilainilai keseharian manusia dapat terekam melalui fotografi ini. Namun untuk menciptakan karya foto human

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENCIPTAAN

BAB III PROSES PENCIPTAAN BAB III PROSES PENCIPTAAN 1. Metode Penciptaan Sebuah proses penggarapan fotografi diawali dari pemahaman atas persoalan atau permasalahan, dan dilanjutkan dengan menggali tentang seluk beluk yang ada

Lebih terperinci

Lingkungan Bisnis Tentang Peluang Bisnis Yang Tak Lepas Dari Teknologi Informatika

Lingkungan Bisnis Tentang Peluang Bisnis Yang Tak Lepas Dari Teknologi Informatika Lingkungan Bisnis Tentang Peluang Bisnis Yang Tak Lepas Dari Teknologi Informatika Oleh: DITA BUDI KURNIAWAN 10.11.3946 STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 KATA PENGANTAR Tiada kata yang dapat kami sampaikan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab V ini akan dipaparkan simpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Simpulan yang dapat diuraikan dalam analisis kualitas tugas fashion photography

Lebih terperinci

JENIS-JENIS KAMERA & TEKNIK KAMERA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR

JENIS-JENIS KAMERA & TEKNIK KAMERA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR JENIS-JENIS KAMERA & TEKNIK KAMERA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR PRIAMBODOTOMMY.BLOGSPOT.COM Lisensi dokumen: Copyright @2012 by Priambodotommy.blogspot.com Seluruh dokumen yang ada di Priambodotommy.blogspot.com

Lebih terperinci

jenis lensa : lensa normal, lensa wide, lensa tele, dan lensa macro. Pada umumnya kamera video sudah dilengkapi dengan lensa zoom.

jenis lensa : lensa normal, lensa wide, lensa tele, dan lensa macro. Pada umumnya kamera video sudah dilengkapi dengan lensa zoom. Apakah kamu sudah siap untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagian-bagian kamera? Pada saat diskusi 2-2 tentunya kamu telah mengetahui bagian-bagian kamera beserta fungsinya. Untuk melengkapi pemahaman

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus : Tujuan Instruksional Umum : 1. Memberikan pemahaman fungsi bagian tubuh kamera dengan perhitungan kombinasi angka angka. 2. Memberikan pemahaman mengenai bagian - bagian tubuh kamera. 3. Memberikan pemahaman

Lebih terperinci

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini FOTOGRAFI, oleh Dr. I Komang Sudarma, M.Pd. Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail: info@grahailmu.co.id Hak Cipta dilindungi

Lebih terperinci

tersebut antara lain: garis, bentuk, warna, komposisi, kedalaman, keseimbangan, kesatuan/ keutuhan, kontras, dan fokus perhatian (focus of interest).

tersebut antara lain: garis, bentuk, warna, komposisi, kedalaman, keseimbangan, kesatuan/ keutuhan, kontras, dan fokus perhatian (focus of interest). I Kadek Puriartha (Wiraga Dalam Penciptaan Fotografi Seni...) PRABANGKARA Jurnal Seni Rupa dan Desain fotografi dengan baik, juga harus diimbangi dengan kepekaan terhadap unsur-unsur pembentuk fotografi

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tinjauan Data Orang-orang kreatif membutuhkan wadah, Jakarta sudah memiliki wadah tetapi mereka tidak memiliki awareness yang sangat baik untuk diketahui masyarakat. 2.1.1 Definisi

Lebih terperinci

concept&creation Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel. SUMBER Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel

concept&creation Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel. SUMBER Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel Sudah tahukah kamu bagaimana menghasilkan foto yang bagus hanya dengan kamera ponsel? Coba baca dulu artikel ini yuk! Simak 20 tips jitu dari kami yuk! Concept & Creation Indonesia Creative Imaging Solution

Lebih terperinci

Fotografi Dasar. Bayu Widiantoro & Simon Dodit. Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Hukum & Komunikasi Unika Soegijapranata

Fotografi Dasar. Bayu Widiantoro & Simon Dodit. Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Hukum & Komunikasi Unika Soegijapranata Fotografi Dasar Bayu Widiantoro & Simon Dodit Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Hukum & Komunikasi Unika Soegijapranata Mengapa perlu FOTOgrafi Sisi Positif sebuah GAMBAR Lebih dapat cepat menyampaikan

Lebih terperinci

DESKRIPSI KARYA FOTOGRAFI CHILD IN YELLOW WITH WATERMELON

DESKRIPSI KARYA FOTOGRAFI CHILD IN YELLOW WITH WATERMELON DESKRIPSI KARYA FOTOGRAFI CHILD IN YELLOW WITH WATERMELON Jenis Karya Judul Ukuran Media/Teknik Tahuan Pembuatan Pencipta : Fotografi : Chid in Yellow with Watermelon : 40 cm x 60 cm : Fotografi : 2012

Lebih terperinci

PRODUCT PHOTOGRAPHY. Pertemuan ke 2. Dosen Pembimbing : Muhammad Fauzi S.Des., M.Ds Program Studi : Desain Produk Universitas Esa Unggul

PRODUCT PHOTOGRAPHY. Pertemuan ke 2. Dosen Pembimbing : Muhammad Fauzi S.Des., M.Ds Program Studi : Desain Produk Universitas Esa Unggul PRODUCT PHOTOGRAPHY Pertemuan ke 2 Dosen Pembimbing : Muhammad Fauzi S.Des., M.Ds Program Studi : Desain Produk Universitas Esa Unggul BASIC LIGHTING TECHNIQUES Introduction Lighting Direction Lighting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fotografi merupakan bahasa Yunani yang dikenalkan oleh Sir John Herschel pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Fotografi merupakan bahasa Yunani yang dikenalkan oleh Sir John Herschel pada tahun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fotografi, dalam bahasa Inggris dikatakan sebagai Photography. Fotografi merupakan bahasa Yunani yang dikenalkan oleh Sir John Herschel pada tahun 1839,berdasarkan

Lebih terperinci

HOBY, mengabadikan momen indah dengan kamera Friday, 03 September :40

HOBY, mengabadikan momen indah dengan kamera Friday, 03 September :40 Sobat emotioner pasti dah gak asing lagi ama yang namanya kamera digital, nah dikesempatan ini kita lebih mengenalkan kamera digital ni ke sobat-sobat, nah salah satu temen kita juga kebetulan hoby ama

Lebih terperinci

Produksi Media PR Audio-Visual

Produksi Media PR Audio-Visual Modul ke: Produksi Media PR Audio-Visual Pencahayaan Kamera Fakultas FIKOM Eppstian Syah As ari Program Studi Broadcasting http://www.mercubuana.ac.id PENCAHAYAAN KAMERA SIFAT DASAR CAHAYA 1. Cahaya dapat

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK

BAB IV KONSEP PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK BAB IV KONSEP PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK A. Konsep Dasar Penataan Display Penataan berasal dari kata bahasa Inggris display yang artinya mempertunjukkan, memamerkan, atau memperagakan sesuatu

Lebih terperinci

SMK INFORMATIKA PUGER MODUL FOTOGRAFI

SMK INFORMATIKA PUGER MODUL FOTOGRAFI SMK INFORMATIKA PUGER MODUL FOTOGRAFI Mengenal Mode Pengaturan Pada Kamera Digital Fotografi Pemula - Mode Pemotretan apa yang sering Sobat gunakan? Menurut satu sumber yang telah melakukan survei terhadap

Lebih terperinci

FOTOGRAFI MODEL SEBAGAI BAGIAN PROMOSI LEMBAGA PENDIDIKAN MODEL STUDIO MODEL SOLO

FOTOGRAFI MODEL SEBAGAI BAGIAN PROMOSI LEMBAGA PENDIDIKAN MODEL STUDIO MODEL SOLO 38 PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR FOTOGRAFI MODEL SEBAGAI BAGIAN PROMOSI LEMBAGA PENDIDIKAN MODEL STUDIO MODEL SOLO Diajukan Untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir Guna Melengkapi dan Memenuhi Syarat dalam Meraih

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA : Ritus dalam Fotografi Essay PENCIPTA : I Kadek Puriartha, S.Sn., M.Sn PAMERAN : Pameran Seni Rupa Mask Taksu of Singapadu Bentara Budaya Bali 4 13 November

Lebih terperinci

Film Film merupakan media visualisasi. Melalui film, sebuah peristiwa digambarkan dan direkam dlm sebuah lapisan emulsi yg peka cahaya, shg bisa dilih

Film Film merupakan media visualisasi. Melalui film, sebuah peristiwa digambarkan dan direkam dlm sebuah lapisan emulsi yg peka cahaya, shg bisa dilih Fotografi I FILM Film Film merupakan media visualisasi. Melalui film, sebuah peristiwa digambarkan dan direkam dlm sebuah lapisan emulsi yg peka cahaya, shg bisa dilihat dan dinikmati. Sbg alat rekam,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan perkembangan zaman dan teknologi, dampak fotografi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan perkembangan zaman dan teknologi, dampak fotografi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan zaman dan teknologi, dampak fotografi telah menyebar ke seluruh dunia dan merambah beragam bidang kehidupan. Kini, hampir dapat dipastikan

Lebih terperinci

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR Jolanda Srisusana Atmadjaja Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian karya arsitektur dapat dilakukan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik individu maupun kelompok. Setiap saat manusia berpikir, bertindak

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik individu maupun kelompok. Setiap saat manusia berpikir, bertindak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi selalu digunakan dan mempunyai peran yang penting dalam segala aspek kehidupan manusia. Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu

Lebih terperinci

ASAS FOTOGRAFI. -Jenis-Jenis Kamera -Bahagian Kamera Serta Fungsinya -Jenis-Jenis Filem Dan Aplikasinya -Aksesori Kamera -Pengambilan Gambar Foto

ASAS FOTOGRAFI. -Jenis-Jenis Kamera -Bahagian Kamera Serta Fungsinya -Jenis-Jenis Filem Dan Aplikasinya -Aksesori Kamera -Pengambilan Gambar Foto ASAS FOTOGRAFI -Jenis-Jenis Kamera -Bahagian Kamera Serta Fungsinya -Jenis-Jenis Filem Dan Aplikasinya -Aksesori Kamera -Pengambilan Gambar Foto Jenis-Jenis Kamera -Kamera FFC (Auto Fixed Focus) -Kamera

Lebih terperinci

PRODUCT PHOTOGRAPHY. Pertemuan ke 9. Dosen Pembimbing : Muhammad Fauzi S.Des., M.Ds Program Studi : Desain Produk Universitas Esa Unggul

PRODUCT PHOTOGRAPHY. Pertemuan ke 9. Dosen Pembimbing : Muhammad Fauzi S.Des., M.Ds Program Studi : Desain Produk Universitas Esa Unggul PRODUCT PHOTOGRAPHY Pertemuan ke 9 Dosen Pembimbing : Muhammad Fauzi S.Des., M.Ds Program Studi : Desain Produk Universitas Esa Unggul Basic Lighting for Beauty Product 2 Foto beauty memiliki pendekatan

Lebih terperinci

Esensial Tip Memotret Foto dengan Tablet

Esensial Tip Memotret Foto dengan Tablet 1 Esensial Tip Memotret Foto dengan Tablet Salah satu keunggulan yang membuat tablet menjadi sebuah perangkat yang sempurna untuk fotografi adalah kamera yang tersedia pada tablet Anda. Dengan semakin

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE DEPTH OF FIELD PADA LENSA KAMERA FOTOGRAFI DENGAN EFEK LENSA PADA SOFTWARE ANIMASI

PERBANDINGAN METODE DEPTH OF FIELD PADA LENSA KAMERA FOTOGRAFI DENGAN EFEK LENSA PADA SOFTWARE ANIMASI PERBANDINGAN METODE DEPTH OF FIELD PADA LENSA KAMERA FOTOGRAFI DENGAN EFEK LENSA PADA SOFTWARE ANIMASI Ahmad Faisal Choiril Anam Fathoni 1 ; Dermawan Syamsuddin 2 Jurusan Desain Komunikasi Visual, School

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Aplikasi Kaca Hitam pada Pemotretan Still Life Produk Perak HS Silver

BAB V PENUTUP. Aplikasi Kaca Hitam pada Pemotretan Still Life Produk Perak HS Silver BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melalui proses yang panjang menyelesaikan tugas akhir dengan judul Aplikasi Kaca Hitam pada Pemotretan Still Life Produk Perak HS Silver Kotagede. Telah dapat dibuktikan

Lebih terperinci

Mengenal Karakter Cahaya Untuk Portraiture Outdoor oleh Erwin Rizaldi, Professional Photographer Indonesia

Mengenal Karakter Cahaya Untuk Portraiture Outdoor oleh Erwin Rizaldi, Professional Photographer Indonesia Lighting Outdoor Photography: Mengenal Karakter Cahaya Untuk Portraiture Outdoor oleh Erwin Rizaldi, Professional Photographer Indonesia Kita semua paham, bahwa cahaya (light) adalah sahabat yang harus

Lebih terperinci

Karena ada yang menanyakan apa itu Bukaan Diafragma di kotak komentar pada blog ini, maka bersama ini saya coba menjelaskannya, semoga bermanfaat.

Karena ada yang menanyakan apa itu Bukaan Diafragma di kotak komentar pada blog ini, maka bersama ini saya coba menjelaskannya, semoga bermanfaat. Bukaan Lensa Karena ada yang menanyakan apa itu Bukaan Diafragma di kotak komentar pada blog ini, maka bersama ini saya coba menjelaskannya, semoga bermanfaat. Bukaan lensa biasa juga disebut bukaan diafragma

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Sebuah karya seni dapat terlihat dari dorongan perasaan pribadi pelukis. Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya. Hal itu di awali

Lebih terperinci

INFOFOTOGRAFI.COM. Rukan Sentra Niaga Blok N-05 Green Lake City Jakarta Barat.

INFOFOTOGRAFI.COM. Rukan Sentra Niaga Blok N-05 Green Lake City Jakarta Barat. INFOFOTOGRAFI.COM Rukan Sentra Niaga Blok N-05 Green Lake City Jakarta Barat infofotografi@gmail.com Kupas Tuntas Kamera Digital Dengan mengikuti kelas ini, pemakai kamera DSLR maupun mirrorless bisa lebih

Lebih terperinci

MODUL MATERI FOTOGRAFI Oleh: Drs. NandangRukanda, M.Pd NIDN :

MODUL MATERI FOTOGRAFI Oleh: Drs. NandangRukanda, M.Pd NIDN : MODUL MATERI FOTOGRAFI Oleh: Drs. NandangRukanda, M.Pd NIDN : 0416046804 A. LatarBelakang Secara praksis, ruang lingkup fotografi telah banyak digunakan pada berbagai bidang mencakup; ilmu pengetahuan,

Lebih terperinci

Pemanfaatan Cahaya Pada Fotografi

Pemanfaatan Cahaya Pada Fotografi Pemanfaatan Cahaya Pada Fotografi Fotografi 01 By: b@yu widiantoro Tidak ada CAHAYA Tidak ada FOTOGRAFI apa tanggapan anda dengan foto2 berikut ini??? Seorang fotografer tidak selalu Membuat Cahaya

Lebih terperinci

Setting Kamera. mengcapture gambar Freezing, Panning, Moving. Fotografi. berdasar Kondisi lapangan. Bayu Widiantoro. Unika SOEGIJAPRANATA

Setting Kamera. mengcapture gambar Freezing, Panning, Moving. Fotografi. berdasar Kondisi lapangan. Bayu Widiantoro. Unika SOEGIJAPRANATA Setting Kamera berdasar Kondisi lapangan mengcapture gambar Freezing, Panning, Moving Fotografi Bayu Widiantoro Unika SOEGIJAPRANATA Hal apa yang paling penting dilakukan saat akan menghasilkan sebuah

Lebih terperinci

ANALISIS FOTO PADA IKLAN ROKOK SAMPOERNA A MILD DARI BULAN JULI 2014-JULI 2015 DILIHAT DARI TEKNIK DAN TEMA. Agnes Valentina 1*, Mangatas 2* ABSTRAK

ANALISIS FOTO PADA IKLAN ROKOK SAMPOERNA A MILD DARI BULAN JULI 2014-JULI 2015 DILIHAT DARI TEKNIK DAN TEMA. Agnes Valentina 1*, Mangatas 2* ABSTRAK ANALISIS FOTO PADA IKLAN ROKOK SAMPOERNA A MILD DARI BULAN JULI 2014-JULI 2015 DILIHAT DARI TEKNIK DAN TEMA Agnes Valentina 1*, Mangatas 2* Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Jurusan Seni Rupa, Fakultas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. membuat karya ini juga sangat sederhana. karakter yang diharapkan dapat terlihat dari foto tersebut.

BAB V KESIMPULAN. membuat karya ini juga sangat sederhana. karakter yang diharapkan dapat terlihat dari foto tersebut. BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Visualisai Fotografis Karakter Grup Band Melalui Foto Sampul Album Musik adalah sebuah contoh rancangan bagaimana membuat sebuah sampul album musik dengan karya fotografi

Lebih terperinci

Fotografi 1 Dkv215. Bayu Widiantoro Progdi Desain Komunikasi Visual Fakultas Arsitektur dan Desain Universitas Katolik SOEGIJAPRANATA

Fotografi 1 Dkv215. Bayu Widiantoro Progdi Desain Komunikasi Visual Fakultas Arsitektur dan Desain Universitas Katolik SOEGIJAPRANATA Fotografi 1 Dkv215 Bayu Widiantoro Progdi Desain Komunikasi Visual Fakultas Arsitektur dan Desain Universitas Katolik SOEGIJAPRANATA kamera Analog Film kamera Digital Sensor Sangat berpengaruh pada kamera

Lebih terperinci

Lensa Tele (Telephoto)

Lensa Tele (Telephoto) Lensa Tele (Telephoto) Telephoto Zoom Lenses These high-magnification lenses cover a broad range of focal lengths from wide to telephoto and exhibit outstanding performance whether shooting faraway athletes

Lebih terperinci

PRODUCT PHOTOGRAPHY. Pertemuan ke 8. Dosen Pembimbing : Muhammad Fauzi S.Des., M.Ds Program Studi : Desain Produk Universitas Esa Unggul

PRODUCT PHOTOGRAPHY. Pertemuan ke 8. Dosen Pembimbing : Muhammad Fauzi S.Des., M.Ds Program Studi : Desain Produk Universitas Esa Unggul PRODUCT PHOTOGRAPHY Pertemuan ke 8 Dosen Pembimbing : Muhammad Fauzi S.Des., M.Ds Program Studi : Desain Produk Universitas Esa Unggul Basic Lighting for Beauty Product 1 Foto beauty memiliki pendekatan

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas. 68 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya, hal itu diawali dengan adanya dorongan perasaan untuk menciptakan sesuatu yang baru

Lebih terperinci

lighting with one light

lighting with one light lighting with one light Buku Lighting with One Light ditujukan bagi fotografer yang ingin mengoptimalkan satu lampu untuk menghasilkan foto-foto yang baik. Banyak orang yang belum menyadari bahwa sebenarnya

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP N 1 Prambanan Klaten : Seni Budaya (Seni Rupa) : VIII G dan VIII H /Satu : Menggambar Model

Lebih terperinci