ANALISIS FOTO PADA IKLAN ROKOK SAMPOERNA A MILD DARI BULAN JULI 2014-JULI 2015 DILIHAT DARI TEKNIK DAN TEMA. Agnes Valentina 1*, Mangatas 2* ABSTRAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS FOTO PADA IKLAN ROKOK SAMPOERNA A MILD DARI BULAN JULI 2014-JULI 2015 DILIHAT DARI TEKNIK DAN TEMA. Agnes Valentina 1*, Mangatas 2* ABSTRAK"

Transkripsi

1 ANALISIS FOTO PADA IKLAN ROKOK SAMPOERNA A MILD DARI BULAN JULI 2014-JULI 2015 DILIHAT DARI TEKNIK DAN TEMA Agnes Valentina 1*, Mangatas 2* Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Medan agnes_valentina80@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis foto pada iklan rokok Sampoerna A Mild. Untuk memperoleh data mengenai teknik, tema serta komposisi yang digunakan dalam pembuatan foto pada iklan rokok Sampoerna A Mil. Lokasi penelitian adalah Digital Library Unimed. Populasi pada penelitian ini berjumlah 75 karya, yang dianggap memiliki potensi untuk diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah 15 foto iklan rokok Sampoerna A Mild Go Ahead yang dipandang representative (mewakili) untuk dianalisis. Guna memperoleh data mengenai analisis foto pada iklan rokok Sampoerna A Mild dari bulan Juli 2014-Juli 2015, maka dilakukan pengumpulan data melalui instrument penelitian, observasi, dan dokumentasi. Data yang terkumpulkan kemudian dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif dan memasukkan teori semiotik sebagai dasar untuk menafsirkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis foto pada iklan rokok Sampoerna A Mild dari bulan Juli 2014-Juli % menggunakan teknik stop action/freezing dan 20% menggunakan teknik zooming. Tema dan simbol rokok Sampoerna A Mild dibuat sebagai penyeimbang untuk menghadirkan komposisi yang asri dalam foto. Kata Kunci : Foto Iklan, Teknik, Tema Dan Komposisi. PENDAHULUAN Dapat menggugah perasaan penikmat, memiliki foto yang menarik adalah sesuatu yang membanggakan. Banyak unsur yang membuat foto tampak lebih menarik. Diantaranya pilihan tema (konsep), subyek (ang le), perpaduan warna, pencahayaan, teknik, exposure (ketajaman), proporsi, dan skala. Foto yang bagus dan indah memang berkaitan erat dengan sisi kualitas yaitu, fokus, ketajaman, dan komposisi. Foto menarik karena

2 terdapat unsur keindahan didalamnya. Keindahan lebih mengarah ke unsur estetik dan artistik sehingga sebuah foto menjadi menyenangkan dipandang. Dalam pembuatan foto iklan, aspek yang diperhatikan sebagai fotografer antara lain, menterjemahkan tema yang diberikan, teknik serta komposisi sehingga menghasilkan karya foto yang sesuai dengan tema yang telah diberikan. A. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1.Teknik-teknik fotografi yang digunakan untuk menghasilkan karya foto iklan Sampoerna A Mild Go Ahead 2.Unsur-unsur komposisi fotografi yang digunakan pada foto iklan rokok Sampoerna A Mild Go Ahead 3.Kesesuaian tema dengan foto yang dihasilkan pada foto iklan rokok Sampoerna A Mild Go Ahead 4.Sudut pandang yang dipakai untuk menghasilkan karya foto iklan rokok Sampoerna A Mild 5.Makna-makna yang terkandung dalam tagline Sampoerna A Mild 6.Komposisi Rule of third yang digunakan dalam foto iklan rokok Sampoerna A Mild Go Ahead. B. Pembatasan Masalah Adapun permasalahan yang dibatasi dalam penelitian ini adalah, teknik, tema, dan komposisi fotografi. Bagaimana penerapan teknik, tema dan komposisi foto pada iklan rokok Sampoerna A Mild. C. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan dicari jawabannya dalam kegiatan penelitian ini adalah, bagaimana teknik-teknik foto, kesesuaian tema dengan hasil foto serta komposisi yang terkandung dalam foto iklan Sampoerna A Mild Go Ahead? D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1.Mengetahui bagaimana teknikteknik fotografi yang sering digunakan dalam iklan rokok Sampoerna A Mild Go Ahead 2

3 2.Mengetahui bagaimana kesesuaian tema dengan foto yang dihasilkan pada iklan rokok Sampoerna A Mild Go Ahead. E.Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai bahan pengetahuan peneliti dalam penyusunan karya ilmiah 2. Sebagai tambahan wawasan peneliti terhadap teknik, komposisi yang diterapkan dalam foto serta kesesuaian tema dengan foto yang dihasilkan.ornamen yang diterapkan pada batik tulis. 3. Bermanfaat untuk menambah pengetahuan dalam hal fotografi. 4. Sebagai sumber pengetahuan mahasiswa seni rupa, tentang penerapan teknik dan komposisi dalam foto. 5. Sebagai referensi bagi mahasiswa seni rupa 6. Sebagai bahan pengembangan kepustakaan jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan Sebagaisumber ilmu pengetahuan mengenai penerapan teknik dan komposisi dalam foto. 8. Sebagai penambah literatur fotografer Indonesia yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya bagi kalangan akademi maupun masyarakat umum yang membutuhkannya. KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis 1. Pengertian Analisis Dalam buku Metode Pendidikan : Analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unitunit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiono, 2008:335). Dalam Seni Rupa juga dijelaskan bahwa : Analisis adalah pembahasan karya seni melalui

4 unsur-unsur yang membangunnya, hubungan unsur dengan unsur yang lainnya, dan hubungan dengan unsur keseluruhannya.kegiatannya berbentuk pembahasan mengenai peranan unsur-unsur dalam karya seni (Muharram, 1992:75). Berdasarkan dari ketiga kutipan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa analisis adalah suatu cara untuk memeriksa, menyelidiki, dan membahas masalah, peristiwa atau hubungan antar unsur untuk mengetahui unsur dalam keadaan yang sebenarnya. Pendekatan analisis merupakan langkah-langkah yang ditempuh untuk melihat kedalaman pada sebuah karya foto, sehingga akan terlihat kualitas karya foto tersebut. Berdasarkan uraian diatas maka yang perlu dianalisis pada penelitian ini adalah fotografi iklan rokok Sampoerna A-Mild dari bulan Juli 2014-Juli Pengertian Fotografi Menurut Wikipedia Indonesia fotografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu photos dan graphos. Photos artinya cahaya dan graphos artinya 4 menggambar, adalah proses menggambar atau menulis dengan menggunakan media cahaya (id.m.wikipedia.org/wiki/fotografi). Foto berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Fotografi merupakan salah satu media yang digunakan untuk mendokumentasikan suatu momen penting. Foto merupakan alat visual efektif yang dapat memvisualkan sesuatu lebih kongkrit dan akurat, dapat mengatasi ruang dan waktu. Sesuatu yang terjadi ditempat lain dapat dilihat oleh orang jauh melalui foto setelah kejadian itu berlalu. Fotografi juga merupakan perpaduan antara teknologi dan seni. Untuk memperoleh foto-foto yang menarik dibutuhkan kemahiran teknis yang memadai. Berikut ini defenisi fotografi menurut para ahli. Menurut Amir Hamzah Sulaeman (1981:94) fotografi berasal dari kata foto dan grafi yang masing-masing kata tersebut mempunyai arti sebagai berikut: foto artinya cahaya dan grafi

5 artinya menulis, jadi arti fotografi secara keseluruhan adalah menulis dengan bantuan cahaya, atau lebih dikenal dengan menggambar dengan bantuan cahaya atau merekam gambar melaluli media kamera dengan bantuan cahaya. B. Pengertian Iklan Iklan atau sering disebut advertising, berasal dari bahasa latin yakni advere yang berarti mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak lain (Widyatama, 2007: 13). Dalam pengertian komunikasi pemasaran, iklan dapat diartikan sebagai berikut. Menurut Frank Jefkins (Kasali, 2007:9), iklan adalah pesan yang menawarkan suatu produk yang ditunjukkan kepada masyarakat lewat suatu media. Namun, untuk membedakannya dengan pengumuman yang biasa, iklan lebih diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli. METODE PENELITIAN Setiap penelitian harus menggunakan metode untuk mencapai suatu tujuan.penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik, 5 komposisi serta kesesuaian tema dengan hasil foto pada iklan rokok Sampoerna A Mild. Peneliti akan melakukan observasi pada awal penelitian untuk mengetahui permasalahan yang akan dibahas objek peneliti yaitu pengamatan langsung ke lapangan, selanjutnya data yang diperoleh dari metode yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah penelitian dilakukan dengan analisis deskriptif kualitatif serta memasukkan teori semiotik sebagai dasar untuk menafsirkan. Populasi dan Sampel 1. Populasi Kemudian Margono dalam bukunya yang berjudul Metodologi penelitian membahas tentang populasi yaitu Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam satu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi populasi berhubungan dengan data bukan manusianya. Apabila setiap manusia memberikan suatu data, maka banyaknya atau ukuran populasi adalah sama dengan manusia. (Margono, 2003:118).

6 Menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karya foto iklan rokok Sampoerna A Mild Go Ahead dari bulan Juli 2014-Juli 2015 yang ada berjumlah 75 karya, yang dianggap memiliki potensi untuk diteliti. 2. Sampel Dalam pengambilaan sampel peneliti menggunakan teknik sampel bertujuan atau purposive sample yaitu pengambilan sampel disesuaikan dengan kriteria yang telah ditentukan dan dianggap sesuai dengan kebutuhan peneliti, teknik ini dilakukan karena keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar (Suharsimi Arikunto:2006). Sampel dalam penelitian ini adalah 15 foto iklan rokok Sampoerna A Mild Go Ahead yang dipandang representative (mewakili) untuk dianalisis. Alat Pengumpul Data Mendapatkan data yang terpercaya peneliti mengadakan observasi dan peninjauan langsung ke lapangan serta mengambil objek secara keseluruhan yang menjadi 6 fokus peneliti, agar dapat memberi jawaban dan gejala yang dihadapi. Pengamatan merupakan suatu cara yang dominan dalam penelitian deskriptif kualitatif, sehingga dapat mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti guna mengetahui apa permasalahan yang dihadapi. Maka sesuai dengan tujuan penelitian ini, penulis langsung menganalisis setiap foto iklan rokok Sampoerna A Mild Go A Head, yang diteliti berdasarkan teknik pemotretan, komposisi foto yang digunakan serta kesesuaian foto dengan tema iklan pada iklan rokok Sampoerna A Mild Go A Head. Teknik Analisis Data Teknik analisis data ini dilakukan setelah data terkumpul dari lapangan, yang dilakukan adalah sebagai menganalisis data untuk memperoleh gambaran dari masalah yang penulis teliti. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu menguraikan teori dan data yang diperoleh melalui pengumpulan data di lapangan kemudian dianalisis.

7 HASIL PENELITIAN Hasil Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 15 foto yang terdapat dalam iklan rokok Sampoerna A Mild Go A Head. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif serta memasukkan teori semiotik sebagai dasar untuk menafsirkan. Teknik deskriptif kualitatif yaitu membuat deskripsi atau gambaran yang sejelas-jelasnya mengenai obyek yang akan diteliti berdasarkan data yang ada dan menerangkan data sesuai dengan fakta yang ada dilapangan. Data yang diperoleh berupa foto-foto yang mana dalam pengambilan sampel peneliti menggunakan teknik sampling purposive, yaitu pengambilan sampel disesuaikan dengan kriteria yang telah ditentukan dan dianggap sesuai dengan kebutuhan peneliti (teknik, tema dan komposisi). Deskripsi Data Penelitian a. Banyak Mimpi Go A Head action/freezing. Dalam pembuatan foto iklan ini ada dua kemungkinan dimana foto iklan ini murni hanya menggunakan teknik fotografi atau sudah mengalami proses editing didalamnya.sudut pandang pemotretan yang digunakan fotografer dalam pengambilan foto ini yaitu sudut pandang eye level view dimana sudut pengambilan 7 ditempatkan sejajar dengan objek yang akan diambil layaknya mata kita melihat objek secara biasa. Foto seorang pria yang sedang berjalan melayang ini dibuat dengan tujuan untuk menterjemahkan tema iklan foto dengan tagline banyak mimpi go ahead. Didalam mimpi ini digambarkan seorang pria berjalan terus dalam posisi melayang, namun dalam dunia nyatanya tidak ada seorangpun yang bisa berjalan melayang. Banyak mimpi go ahead ini mengartikan bahwa dengan mengkonsumsi rokok seseorang seakan-akan berada dalam mimpi dimana ia melayang seolah-olah hidup tanpa beban. Dalam mimpi adalah kebalikkan dari dunia nyata. Foto pada iklan dengan tema banyak mimpi go ahead ini menggunakan komposisi simetris dimana iklan ini menempatkan objek utama ditengah frame. Sedangkan untuk penempatan simbol A Mild dan tema banyak mimpi go ahead ini sudah memakai aturan rule of third dimana penempatan simbol A mild ditempatkan di sepertiga bagian atas sebelah kiri dan untuk penempatan tema berada disepertiga bagian bawah sebelah kanan. b. Pasang Body Go A Head action/freezing. Kemungkinan dalam foto ini sudah terjadi teknik manipulasi dengan menggunakan editing foto. Sudut pandang pemotretan yang digunakan

8 fotografer dalam pengambilan foto ini yaitu sudut pandang eye level view Dalam pengambilan foto ini fotografer mengambil komposisi dengan format horizontal, dimana posisi ini memberikan kesan stabil atau tenang. Foto pada iklan dengan tema pasang body go ahead ini menggunakan komposisi asimetris dimana dalam foto ini menempatkan objek utama disebelah kanan frame. Sedangkan untuk penempatan simbol A Mild dan tema pasang body go ahead ini sudah memakai aturan rule of third dimana penempatan simbol A mild dan tema pasang body go ahead ditempatkan di sepertiga bagian atas sebelah kiri. Tema dihadirkan sebagai penyeimbang untuk menghadirkan komposisi yang asri. Tema pasang body go ahead pada iklan ini sesuai dengan foto yang dihasilkan dimana terlihat seorang pria berjalan ditengah hujan yang lebat akan tetapi kenyataannya tidak demikian cuaca disekitarnya cerah. Namun dengan adanya rokok sampoerna a mild suasana yang diguyur hujan tadi menjadi damai dirasakan pria tersebut. Sehingga dibuatlah guyuran hujan untuk menghadirkan suasana yang berbeda. Suasana yang berbeda ini merupakan kemampuan foto untuk menterjemahkan tema pasang body go ahead. c. Jatuh Bangun Go A Head Sudut pandang pemotretan yang digunakan fotografer dalam pengambilan foto ini yaitu sudut pandang eye level view. Dalam pengambilan foto ini, fotografer menggunakan teknik stop action/freezing. Dalam pengambilan foto ini fotografer mengambil komposisi dengan format horizontal, dimana posisi ini memberikan kesan stabil atau tenang. Foto pada iklan dengan tema jatuh bangun go ahead ini menggunakan komposisi simetris dimana iklan ini menempatkan objek utama ditengah frame. Sedangkan untuk penempatan simbol A Mild dan tema banyak mimpi go ahead ini sudah memakai aturan rule of third dimana penempatan simbol A mild ditempatkan di sepertiga bagian bawah sebelah kanan dan untuk penempatan tema berada disepertiga bagian atas sebelah kiri. Tema jatuh bangun go ahead pada iklan ini sesuai dengan foto yang dihasilkan dimana terlihat jelas didalam foto iklan ini sang fotografer membuat objek utama yaitu seorang pria berpakaian hitam putih yang hendak mencapai ketinggian dengan harapan jatuh kedalam bath tab (bak mandi). Dengan adanya rokok Sampoerna A Mild semua bisa berjalan dengan lancar,dengan bantuan tangga pria tersebut bisa mencapai ketinggian yang dia inginkan dan dengan adanya bath tab ia akan jatuh tepat kedalam bath tab (bak mandi) tersebut. d. Bangkit Bermimpi Go A Head 8

9 rokok tersebut dapat membuat seseorang terbang melayang duduk diatas awan. action/freezing. Dimana objek utama ialah seorang pria yang sedang duduk dihentikan lewat rana sehingga objek yang dihasilkan terlihat ekspresif. Kemungkinan dalam foto sudah terjadi teknik manipulasi dengan menggunakan editing foto. Dalam pengambilan foto ini fotografer mengambil komposisi dengan format horizontal, dimana posisi ini memberikan kesan stabil atau tenang. Foto pada iklan dengan tema bangkit bermimpi go ahead ini menggunakan komposisi simetris dimana dalam foto ini menempatkan objek utama ditengah frame. Sedangkan untuk penempatan simbol A Mild dan tema bangkit bermimpi go ahead ini sudah memakai aturan rule of third dimana penempatan simbol A mild ditempatkan di sepertiga bagian atas sebelah kiri dan tema bangkit bermimpi go ahead ditempatkan di sepertiga bagian bawah sebelah kiri. Tema dihadirkan sebagai penyeimbang untuk menghadirkan komposisi yang asri. Foto seorang pria yang sedang duduk diatas awan ini dibuat dengan tujuan untuk menterjemahkan tema iklan foto dengan tagline bangkit bermimpi go ahead. Didalam mimpi ini digambarkan seorang pria yang sedang duduk diatas awan. Bangkit bermimpi go ahead ini mengartikan bahwa dengan mengkonsumsi rokok seseorang seakan-akan berada dalam mimpi dimana dengan adanya asap 9 e. Berisik Kesepian Go A Head action/freezing. Sudut pandang pemotretan yang digunakan fotografer dalam pengambilan foto ini yaitu sudut pandang eye level view. Foto seorang pria yang sedang memainkan gitarnya didalam air ini dibuat dengan tujuan untuk menterjemahkan tema iklan foto dengan tagline berisik kesepian go ahead. Pria ini berusaha untuk menghilangkan kesepiannya dengan cara memainkan gitarnya didalam air. Namun dengan mengkornsumsi rokok seseorang semua bisa terjadi memainkan gitar didalam air bisa menghilangkan rasa kesepian. Rokok ini membuat seorang pria berhayal bahwa ia mampu memainkan gitar nya didalam air adalah kebalikkan dari dunia nyata. Foto pada iklan dengan tema berisik kesepian go ahead ini menggunakan komposisi asimetris dimana iklan ini menempatkan objek utama disebelah kiri frame. Sedangkan untuk penempatan simbol A Mild dan tema berisik kesepian go ahead ini sudah memakai aturan rule of third dimana penempatan simbol

10 A mild ditempatkan di sepertiga bagian atas sebelah kanan dan untuk penempatan tema berada disepertiga bagian bawah sebelah kiri. f. Serius Main-Main Go A Head g. Hilang Arah Go A Head action/freezing. Sudut pandang pemotretan yang digunakan fotografer dalam pengambilan foto ini yaitu sudut pandang eye level view dimana sudut pengambilan ditempatkan sejajar dengan objek yang akan diambil layaknya mata kita melihat objek secara biasa. Dalam pengambilan foto ini fotografer mengambil komposisi dengan format horizontal, dimana posisi ini memberikan kesan stabil atau tenang. Foto pada iklan dengan tema serius main-main go ahead ini menggunakan komposisi simetris dimana iklan ini menempatkan objek utama ditengah frame. Sedangkan untuk penempatan simbol A Mild dan tema serius main-main go ahead ini sudah memakai aturan rule of third dimana penempatan simbol A mild ditempatkan di sepertiga bagian atas sebelah kanan dan untuk penempatan tema serius main-main go ahead berada disepertiga bagian bawah sebelah kiri. Dalam pengambilan foto pada iklan ini fotografer menggunakan teknik zooming. Dimana dengan teknik ini menimbulkan kesan background yang menunjuk pada objek. Sudut pengambilan foto ini menggunakan sudut penglihatan eye level view dimana sudut pengambilan ditempatkan sejajar dengan objek yang akan diambil layaknya mata kita melihat objek secara biasa. Foto pada iklan dengan tema hilang arah go ahead ini menggunakan komposisi asimetris dimana iklan ini menempatkan objek utama disebelah kiri frame. Sedangkan untuk penempatan simbol A Mild dan tema banyak mimpi go ahead ini sudah memakai aturan rule of third dimana penempatan simbol A mild ditempatkan di sepertiga bagian atas sebelah kanan dan untuk penempatan tema berada disepertiga bagian bawah sebelah kiri. 10

11 sesuatu yang kita kerjakan akan lancar-lancar saja meskipun tanpa berpikir panjang resiko apa yang akan dihadapi ketika melompat ke air tersebut. Santai saja ketika rokok sampoerna A Mild menemani kita. h. Pikir Pendek Go A Head i. Lupa Daratan Go A Head Dalam pengambilan foto pada iklan ini fotografer menggunakan teknik stop action/ freezing. Sudut pandang foto ini menggunakan sudut penglihatan sebatas mata katak ( low angle camera). Pemotretan dilakuan dari bawah, sehingga kesan efek yang ditimbulkan adalah perubahan bentuk perspektif. Foto pada iklan dengan pikir pendek daratan go ahead ini menggunakan komposisi 1/3 dimana iklan ini menggunakan hukum rule of third untuk menempatkan objek utama di sepertiga frame. Dan untuk penempatan simbol A Mild dan tema lupa daratan go ahead ini juga sudah memakai aturan rule of third, dimana penempatan simbol A mild berada disepertiga bagian bawah sebelah kanan dan tema berada disepertiga bagian atas sebelah kiri.tema pikir pendek go ahead ini menggambarkan sekelompok orang yang hendak melompat keair. Foto ini menterjemahkan tema bahwa dengan merokok segala 11 action/freezing. Dalam pengambilan foto ini fotografer mengambil komposisi dengan format vertikal dimana subjek nampak pas dalam gambar. Foto pada iklan dengan tema lupa daratan go ahead ini menggunakan komposisi 1/3 dimana iklan ini menggunakan hukum rule of third untuk menempatkan objek utama di sepertiga frame. Dan untuk penempatan simbol A Mild dan tema lupa daratan go ahead ini juga sudah memakai aturan rule of third dimana penempatan simbol A mild dan tema berada disepertiga bagian atas sebelah kanan. Tema lupa daratan go ahead ini menggambarkan seorang wanita yang sedang memainkan gitarnya dalam keadaan melayang. Gitar ini menggambarkan sebuah rokok,

12 dimana dengan mengkonsumsi rokok ini bisa memberikaan halusinasi sehingga membuat seseorang menjadi lupa diri. j. Cuek Bebek Go A Head action/freezing. Dalam pengambilan foto ini fotografer mengambil komposisi dengan format vertikal dimana subjek nampak pas dalam gambar. Kesederhanaan background akan mengarahkan fokus dengan menguatkan objek utama yaitu seorang pria yang sedang bermain air. Tema cuek bebek go ahead ini menggambarkan seorang pria yang sedang bermain di air. Dengan adanya kehadiran rokok seseorang bisa melakukan apa saja, apupun resiko yang terjadi nanti cuek saja selagi ada rokok yang selalu menemani. Dalam pengambilan foto pada iklan ini fotografer menggunakan teknik zooming. Sudut pandang foto ini menggunakan sudut pandangan burung (bird eye viewing), dimana pembidikkan objek dari atas sehingga tampak objek terlihat rendah. Foto pada iklan dengan pukul rata go ahead ini menggunakan komposisi garis. Garis dapat menimbulkan kesan kedalam dan memperlihatkan gerak melingkar pada gambar ini, sehingga dalam gambar garis tersebut menjadi dinamis dan tidak saling bertabrakan. Dan untuk penempatan simbol A Mild dan tema lupa daratan go ahead ini juga sudah memakai aturan rule of third, dimana penempatan simbol A mild dan temapukul rata berada disepertiga bagian atas sebelah kanan. l. Sok Jago Go A Head k. Pukul Rata Go A Head 12 fotografer menggunakan teknik

13 zooming. Sudut pandang pemotretan yang digunakan fotografer dalam pengambilan foto ini yaitu sudut pandang eye level view. Foto seorang pria yang telanjang dada dan sedang bergaya menantang ini dibuat dengan tujuan untuk menterjemahkan tema iklan foto dengan tagline sok jago go ahead. Meskipun memiliki postur badan yang tidak terbilang bagus tapi dengan adanya rokok yang menemaninya membuat dirinya merasa jago. Foto pada iklan ini menggunakan komposisi 1/3 dimana iklan ini menggunakan hukum rule of third untuk menempatkan objek utama di sepertiga frame. Dan untuk penempatan simbol A Mild dan tema lupa daratan go ahead ini juga sudah memakai aturan rule of third, dimana penempatan simbol A mild berada disepertiga bagian atas sebelah kanan dan tema berada disepertiga bagian bawah sebelah kanan. m. Lepas Kendali Go A Head action/freezing. Sudut pandang pemotretan yang digunakan fotografer dalam pengambilan foto ini yaitu sudut pandang eye level view. Foto pada iklan ini menggunakan komposisi simetris dimana iklan ini menempatkan objek utama ditengah frame.. Dan untuk penempatan simbol A Mild dan tema lepas kendali go ahead ini juga sudah memakai aturan rule of third, dimana penempatan simbol A mild berada disepertiga bagian atas sebelah kanan dan tema berada disepertiga bagian bawah sebelah kiri. n. Beda Persepsi Go A Head action/freezing. Sudut pandang pemotretan yang digunakan fotografer dalam pengambilan foto ini yaitu sudut pandang eye level view. Foto pada iklan ini menggunakan komposisi simetris dimana iklan ini menempatkan objek utama ditengah frame.. Dan untuk penempatan simbol A Mild dan beda persepsi go ahead ini juga sudah memakai aturan rule of third, dimana penempatan simbol A mild berada disepertiga bagian atas sebelah kanan dan tema berada disepertiga bagian bawah sebelah kiri o. Bebas Terikat Go A Head 13

14 fotografer menggunakan teknik zooming sudut pandang pemotretan yang digunakan fotografer dalam pengambilan foto ini yaitu sudut pandang eye level view. Foto seorang pria yang sedang merentangkan tangannya namun masih dirangkul oleh tangan-tangan lain ini dibuat dengan tujuan untuk menterjemahkan tema iklan foto dengan tagline bebas terikat go ahead. Terikat ini bisa digambarkan dengan tangan-tangan yang sedang merangkul pria tersebut. Namun, kebebasan ini diartikan dengan kehadiran rokok yang dikonsumsi akan memberikan suasana yang berbeda. Dengan merokok hidup seolah-olah terasa bebas tanpa beban. Foto pada iklan ini menggunakan komposisi simetris dimana iklan ini menempatkan objek utama ditengah frame.. Dan untuk penempatan simbol A Mild dan terikat kebebasan go ahead ini juga sudah memakai aturan rule of third, dimana penempatan simbol A mild berada disepertiga bagian atas sebelah kanan dan tema berada disepertiga bagian bawah sebelah kiri. Simpulan Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian, serta sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan kategori foto pada iklan rokok sampoerna A Mild dari bulan Juli 2014-Juli 2015, pengambilan foto iklan ini 80% menggunakan teknik stop action/freezing dan 20% menggunakan teknik zooming. 2. Setelah dianalisis berdasarkan aspek komposisi karya foto pada iklan rokok sampoerna A Mild, komposisi simbol A Mild dan Tema sudah menggunakan hokum rule of third 3. Sudut pandang dalam pengambilan foto 70% menggunakan sudut pandang eye level viewing. Saran Berdasarkan tinjauan peneliti, maka dapat diajukan beberapa saran yang perlu diperhatikan untuk langkah kedepannya agar lebih baik adalah sebagai berikut : 1. Untuk menguasai sebuah foto pada iklan yang memiliki dimensi lebih hidup dalam menyajikan iklan, fotografer harus mampu menterjemah kan tema yang diberikan, menguasai teknik dan prinsip foto komersial (foto iklan). 2. Untuk menghasilkan karya foto iklan yang baik melalui aspek komposisi, fotografer komersial harus peka terhadap komposisi obyek yang akan difoto agar menghasilkan keseimbangan dalam komposisi foto tersebut. 3. Sudut pengambilan objek sangat ditentukan oleh tujuab pemotretan, Karena salah satu unsur yang membangun sebuah komposisi foto adalah sudut pengambilan objek. 14

15 DAFTAR RUJUKAN Aditiawan, Rangga Mahir Fotografi, Bekasi: Laskar Aksara. Ardianto, Elvinaro,M.Si, dan Dra. Erdinaya Komala Lukiati, M.Si Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Brata, T B, Vincent Tips Membuat Foto Indah dan Menarik. Jakarta: Media Kita. Echols, John. M, and Hassan shadily Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia. Elvi, Safitri Percobaan Aneka Teknik Pencahayaan Pada Objek Glass Wine Untuk Menghasilkan Karya Fotografi Sebagai Media Ekspresi: Jurnal Seni Rupa FBS- UNIMED, Vol 5 (2). Erdansyah, Fuad. (2012), Mengenal Fotografi, Diktat, Seni Rupa, FBS Universitas Negeri Medan. Galer, Mark Digital Photography, Focal Press, Jordan Hill Oxford: Burlington MA Hedgecoes, John New Book of Photography, New York, USA: Doding Kinderdley Publishing. KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Longford, Michael. 2008, Basic Photography, Kidlington, Oxford, OX5 1 GB, UK 30 Corporate Drive, Suite 400, BURLINGTON, MA 01803, USA. Lesmana, Nana Memotret Dengan DSLR. Jakarta: Mediakita Peres. R Michael Focal Encyclopedia of Photography. Elsevier: Amherst Media. Rusli, Edial Simbol Penyalahgunaan Kekusaan dalam Penciptaan Karya Fotografi. Jurnal Penciptaan dan Pengkajian Seni, Vol.2. Saleh, Khaerul, Seni Fotografi Sebagai Dokumentasi. Jurnal Seni Rupa FBS-UNIMED, Vol 1. Saleh, Khaerul Estetika Post Modernisme Dalam Fotografi. Jurnal Seni Rupa FBS-UNIMED, Vol 2. Santoso, Budhi Bekerja Sebagai Fotografer. Jakarta: Erlangga. Siahaan, S.M Komunikasi Pemahaman dan Penerapannya. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia. Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sugiyono Metode Penelitian, Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2010, Metode Penelitian, Bandung: Alfabeta. Syndicate Ridiyant Belajar Mudah Fotografi Digital. Jakarta: Jal Publishing Tjin Enche Kamera DSLR itu Mudah. Jakarta: Bukune. Toekio, Soegeng Bahasa Rupa dalam Pariwara. Bandung: Kelir. Yuan, Ardiansyah Tips dan Trik Fotografi, Jakarta: PT. Grasindo. 15

16 12/09/jenis-jenis-fotografi-bagian- 2_26.html 4/03/go-ahead-tagline-promosihedonisme_14.html 2/02/pertemuan-ke-3-mengenalfotografi.html 16

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang membanggakan. Banyak unsur yang membuat foto tampak lebih

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang membanggakan. Banyak unsur yang membuat foto tampak lebih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fotografi merupakan media yang digunakan untuk mendokumentasikan suatu moment penting. Fotografi merupakan bagian dari seni dan teknologi. Bersamaan dengan perkembangan

Lebih terperinci

Komposisi dalam Fotografi

Komposisi dalam Fotografi Tujuan: mengorganisasikan berbagai komponen foto yang saling berlainan, menjadi sedemikian rupa sehingga gambar tersebut menjadi suatu kesatuan yang saling mengisi, serta mendukung satu sama lainnya; dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perahu adalah salah satu alat transportasi bagi manusia yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perahu adalah salah satu alat transportasi bagi manusia yang berada di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perahu adalah salah satu alat transportasi bagi manusia yang berada di pesisir pantai atau di sepanjang aliran sungai, pinggiran danau, atau pantai. Untuk menggerakan

Lebih terperinci

Siapa Saja Bisa Motret! FB:

Siapa Saja Bisa Motret! FB: 081522640424 Siapa Saja Bisa Motret! 085298002228 budiekoharto@gmail.com ppekalimantan@gmail.com FB: budihartoeko76@yahoo.com Materi sudah lengkap (aspek legal, teknis website dan penulisan, fotografi)

Lebih terperinci

Modul. SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) JURNALISTIK MEDIA ELEKTRONIK (FOTOGRAFI) 1 Kamaruddin Hasan 2

Modul. SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) JURNALISTIK MEDIA ELEKTRONIK (FOTOGRAFI) 1 Kamaruddin Hasan 2 MATERI: 14 Modul SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) JURNALISTIK MEDIA ELEKTRONIK (FOTOGRAFI) 1 Kamaruddin Hasan 2 Deskripsi Materi Materi ini memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang teori-teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam permainan tradisional lompat tali ialah permainan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam permainan tradisional lompat tali ialah permainan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam permainan tradisional lompat tali ialah permainan yang menyerupai tali yang disusun dari karet yang biasanya digunakan untuk membungkus (karet gelang,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, dunia fotografi pun terus mengalami perkembangan yang luar biasa dari waktu ke waktu. Dewasa

Lebih terperinci

PAV SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR (CAMERA ANGLE) Camera angle adalah sudut dimana kamera mengambil gambar suatu obyek, pemandangan atau adegan.

PAV SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR (CAMERA ANGLE) Camera angle adalah sudut dimana kamera mengambil gambar suatu obyek, pemandangan atau adegan. SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR (CAMERA ANGLE) PAV Camera angle adalah sudut dimana kamera mengambil gambar suatu obyek, pemandangan atau adegan. Dengan sudut tertentu kita bisa menghasilkan suatu shot yang menarik,

Lebih terperinci

Teknik Normal exposure Fokus dan Normal exposure Teknik pencahayaan dan skema lighting Estetika komposisi Fokus dan Normal exposure

Teknik Normal exposure Fokus dan Normal exposure Teknik pencahayaan dan skema lighting Estetika komposisi Fokus dan Normal exposure VCD205 Mahasiswa mengenal fotografi secara umum, mempraktekkan teknik dasar fotografi 1. Menguasai prinsip dan teknik aplikasi minimal satu piranti lunak yang relevan untuk DKV 2. Mampu menerapkan pemikiran

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Aplikasi Kaca Hitam pada Pemotretan Still Life Produk Perak HS Silver

BAB V PENUTUP. Aplikasi Kaca Hitam pada Pemotretan Still Life Produk Perak HS Silver BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melalui proses yang panjang menyelesaikan tugas akhir dengan judul Aplikasi Kaca Hitam pada Pemotretan Still Life Produk Perak HS Silver Kotagede. Telah dapat dibuktikan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN. Camera Angle ( Sudut Pengambilan Gambar )

BAB IV KONSEP DESAIN. Camera Angle ( Sudut Pengambilan Gambar ) BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Fotografi Camera Angle ( Sudut Pengambilan Gambar ) Dalam buku Basic Lighting for Beauty yang ditulis oleh Adimodel menjelaskan bahwa agar foto yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang ada di sekitar kita tidaklah sesusah zaman dahulu. Hal

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang ada di sekitar kita tidaklah sesusah zaman dahulu. Hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman sekarang ini mengabadikan sebuah momen atau fenomena yang ada di sekitar kita tidaklah sesusah zaman dahulu. Hal tersebut juga sudah umum dilakukan oleh semua

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus : Tujuan Instruksional Umum : 1. Memberikan pemahaman fungsi bagian tubuh kamera dengan perhitungan kombinasi angka angka. 2. Memberikan pemahaman mengenai bagian - bagian tubuh kamera. 3. Memberikan pemahaman

Lebih terperinci

BASIC VIDEOGRAFI OLEH: R. WISNU WIJAYA DEWOJATI

BASIC VIDEOGRAFI OLEH: R. WISNU WIJAYA DEWOJATI BASIC VIDEOGRAFI OLEH: R. WISNU WIJAYA DEWOJATI BASIC PHOTOGRAFI Sebelum dikenalnya teknik Film, manusia lebih dulu mengenal teknik photografi, teknik ini lalu berkembang menjadi teknik film, pada dasarnya

Lebih terperinci

PRAKTIKUM FOTOGRAFI TAHAP I

PRAKTIKUM FOTOGRAFI TAHAP I PRAKTIKUM FOTOGRAFI TAHAP I DASAR-DASAR FOTOGRAFI 1. Antara Mata Manusia Dan Mata Kamera Secara sekilas melakukan potret-memotret adalah perkara yang mudah.beberapa tipe produk kamera saku memang disediakan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA : Motion of Legong PENCIPTA : I Kadek Puriartha, S.Sn., M.Sn PAMERAN : Jalan Menuju Media Kreatif #4 Penguatan Budaya dan Karakter Bangsa Galeri Cipta III

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Danton Sihombing dalam bukunya yang berjudul, Tipografi dalam Desain Grafis,

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Danton Sihombing dalam bukunya yang berjudul, Tipografi dalam Desain Grafis, BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Tipografi Menurut Danton Sihombing dalam bukunya yang berjudul, Tipografi dalam Desain Grafis, proses perancangan dengan menggunakan huruf adalah tahapan

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tinjauan Data Orang-orang kreatif membutuhkan wadah, Jakarta sudah memiliki wadah tetapi mereka tidak memiliki awareness yang sangat baik untuk diketahui masyarakat. 2.1.1 Definisi

Lebih terperinci

Teknik dan Komposisi Fotografi/Sinematografi

Teknik dan Komposisi Fotografi/Sinematografi Teknik dan Komposisi Fotografi/Sinematografi Pertemuan I Perancangan Audio Visual Dosen : Donny Trihanondo, S.Ds., M.Ds. Freddy Yusanto, S.Sos., MDs. finisi Fotografi dan Sinematografi Fotografi : Kegiatan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PENCAHAYAAN (LIGHTING)

KONSEP DASAR PENCAHAYAAN (LIGHTING) KONSEP DASAR PENCAHAYAAN (LIGHTING) JENIS CAHAYA INDOOR OUTDOOR Hal.: 2 Arah cahaya Jenis Pencahayaan Cahaya Langsung (Direct Light) Cahaya yang langsung dari matahari yang paling mudah dikenali. Cahaya

Lebih terperinci

W, 2015 #INSTAMOMENT KARYA CIPTA FOTOGRAFI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE ANDROID DENGAN APLIKASI INSTAGRAM

W, 2015 #INSTAMOMENT KARYA CIPTA FOTOGRAFI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE ANDROID DENGAN APLIKASI INSTAGRAM BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Keberadaan fitur kamera dan kualitas kamera yang semakin baik pada ponsel memberikan kemudahan bagi setiap orang untuk mengabadikan setiap momen atau kejadian

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN DAN IMPLEMENTASI

BAB IV DESAIN DAN IMPLEMENTASI BAB IV DESAIN DAN IMPLEMENTASI Pada bab ini membahas tentang proses produksi dan post produksi CD Interaktif Company Profile yang meliputi pemotretan background, penataan cahaya, pemotretan karakter dan

Lebih terperinci

`PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS SIMULASI PADA STANDAR KOMPETENSI DASAR FOTOGRAFI. Reza Bagus A, I Made Wirawan

`PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS SIMULASI PADA STANDAR KOMPETENSI DASAR FOTOGRAFI. Reza Bagus A, I Made Wirawan Bagus A, Wirawan; Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Simulasi Pada Standar Kompetensi Dasar Fotografi `PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS SIMULASI PADA STANDAR KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fotografi merupakan teknik yang digunakan untuk mengabadikan momen penting dalam kehidupan sehari-hari. Karena melalui sebuah foto kenangan demi kenangan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. subyek yang dapat diproyeksikan ke sebuah layer; dan penemuan sebuah medium

BAB I PENDAHULUAN. subyek yang dapat diproyeksikan ke sebuah layer; dan penemuan sebuah medium BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fotografi pada dasarnya adalah kemampuan menciptakan citra dari suatu subyek yang dapat diproyeksikan ke sebuah layer; dan penemuan sebuah medium yang dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertipe deskriptif dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertipe deskriptif dengan menggunakan pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bertipe deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode kualitatif memungkinkan peneliti mendekati data sehingga mampu mengembangkan

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Proses dalam pembuatan karya seni fotografi ini, perlu sebuah ide untuk membuat karya yang akan penulis hasilkan. Berkembangnya teknologi sebuah kamera

Lebih terperinci

Tips Dasar Black & White Photography

Tips Dasar Black & White Photography Instagram : @geonusantara Twitter : @geonusantaraid Facebook : facebook.com/geonusantara LINE ID geonusantara Program Belajar Bersama Keluarga Geonusantara Tips Dasar Black & White Photography Ary Hastono

Lebih terperinci

Karya Seni. Judul karya : Ngéntung Pajéng. PENCIPTA : Ida Bagus Candra Yana S.Sn.,M.Sn. PAMERAN "Festival Fotografi Surabaya" Ciputra, Surabaya 2015.

Karya Seni. Judul karya : Ngéntung Pajéng. PENCIPTA : Ida Bagus Candra Yana S.Sn.,M.Sn. PAMERAN Festival Fotografi Surabaya Ciputra, Surabaya 2015. Karya Seni Judul karya : Ngéntung Pajéng PENCIPTA : Ida Bagus Candra Yana S.Sn.,M.Sn. PAMERAN "Festival Fotografi Surabaya" Ciputra, Surabaya 2015. ABSTRAK Dance photography merupakan pemotretan terhadap

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. fotografi pada akhirnya semakin luas peranannya di semua disiplin Ilmu

BAB V PENUTUP. fotografi pada akhirnya semakin luas peranannya di semua disiplin Ilmu BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pesatnya perkembangan dunia fotografi dewasa ini diiringi dengan kemajuan teknologi, dimulai dari penemuan camera obscura hingga penemuan digital fotografi, hal ini disebabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara melakukan suatu kegiatan untuk mencari,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara melakukan suatu kegiatan untuk mencari, 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Data Metode penelitian adalah cara melakukan suatu kegiatan untuk mencari, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 42 Adapun jenis metode penelitian

Lebih terperinci

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR Jolanda Srisusana Atmadjaja Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian karya arsitektur dapat dilakukan melalui

Lebih terperinci

TUGAS KOMPUTER PHOTOGRAPHY

TUGAS KOMPUTER PHOTOGRAPHY TUGAS KOMPUTER PHOTOGRAPHY SMA SANTO ALOYSIUS BATUNUNGGAL -BANDUNG- Disusun oleh: Stella (10A/17) Kata Pengantar Puji syukur kepada Tuhan, saya dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan sebaik mungkin.

Lebih terperinci

A. TEKNIK FOTO JURNALISTIK

A. TEKNIK FOTO JURNALISTIK PERTEMUAN II A. TEKNIK FOTO JURNALISTIK 1. Perencanaan Perencanaan pada foto jurnalistik diperlukan untuk menghasilkan gambar dan berita yang menarik perhatian pembaca dan tentunya mempunyai nilai berita

Lebih terperinci

LCC LP3I Balikpapan 20 Maret

LCC LP3I Balikpapan 20 Maret LCC LP3I Balikpapan 20 Maret 2017 Fotografi berasal dari kata photos yang artinya cahaya dan Graphos yang artinya melukis. Jadi Fotografi artinya melukis dengan cahaya. Tanpa cahaya, tidak akan

Lebih terperinci

THE ART OF PHOTOGRAPHY. M.S. GUMELAR https://www.facebook.com/ultima.

THE ART OF PHOTOGRAPHY. M.S. GUMELAR https://www.facebook.com/ultima. THE ART OF PHOTOGRAPHY M.S. GUMELAR 2012 ms.gumelar@gmail.com http://michaelgumelar.blogspot.com/ https://www.facebook.com/ultima.michael Know your camera Shutter Speed Focal Length Aperture ISO Shutter

Lebih terperinci

T E M A. widiantoro. Fakultas Arsitektur dan Desain. Progdi Desain Komunikasi Visual

T E M A. widiantoro. Fakultas Arsitektur dan Desain. Progdi Desain Komunikasi Visual T E M A dalam FOTOGRAFI b@yu widiantoro Progdi Desain Komunikasi Visual Fakultas Arsitektur dan Desain TEMA Adalah panduan utama di dalam menentukan obyek dan cara selanjutnya di dalam bidang apapun TEMA

Lebih terperinci

Proses kreatif fotografi dengan teknik fill in flash pada brand Dirty Dumb

Proses kreatif fotografi dengan teknik fill in flash pada brand Dirty Dumb Proses kreatif fotografi dengan teknik fill in flash pada brand Dirty Dumb sangat berpengaruh terhadap pembentukan image brand Dirty Dumb dan produkproduk yang dijual Dirty Dumb dalam dunia fashion di

Lebih terperinci

Mengenal Komposisi, POI, Rule of Third/Nine Point, Golden Mean, dan Framing Agar Foto Lebih Menawan

Mengenal Komposisi, POI, Rule of Third/Nine Point, Golden Mean, dan Framing Agar Foto Lebih Menawan What is Composition in Photography? Mengenal Komposisi, POI, Rule of Third/Nine Point, Golden Mean, dan Framing Agar Foto Lebih Menawan oleh Erwin Rizaldi Professional Photographer Indonesia erizaldi.multiply.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gambar melalui cahaya pada film atau permukaan yang dipekakan. 2

BAB I PENDAHULUAN. gambar melalui cahaya pada film atau permukaan yang dipekakan. 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia fotografi telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan manusia di seluruh dunia. Bahkan, dapat berhadapan dengan ratusan hasil fotografi yang

Lebih terperinci

DESKRIPSI KARYA FOTOGRAFI CHILD IN YELLOW WITH WATERMELON

DESKRIPSI KARYA FOTOGRAFI CHILD IN YELLOW WITH WATERMELON DESKRIPSI KARYA FOTOGRAFI CHILD IN YELLOW WITH WATERMELON Jenis Karya Judul Ukuran Media/Teknik Tahuan Pembuatan Pencipta : Fotografi : Chid in Yellow with Watermelon : 40 cm x 60 cm : Fotografi : 2012

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada zaman dahulu para ilmuan mencoba untuk mendefinisikan apa arti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada zaman dahulu para ilmuan mencoba untuk mendefinisikan apa arti BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fotografi Pada zaman dahulu para ilmuan mencoba untuk mendefinisikan apa arti dari fotografi yang dahulu masi menggunakan bahan film dan mencuci di dalam kamar gelap. Yang dimana

Lebih terperinci

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA BAB V PENUTUP

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA BAB V PENUTUP 99 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap tahapan analisis masing-masing unsur sinematografi telah menunjukkan fungsi serta saling keterkaitan antara masing-masing

Lebih terperinci

PERJUANGAN ANAK-ANAK SEKOLAH DASAR DI TANAH ARON DALAM KARYA FOTOGRAFI DOKUMENTER

PERJUANGAN ANAK-ANAK SEKOLAH DASAR DI TANAH ARON DALAM KARYA FOTOGRAFI DOKUMENTER ARTIKEL PERJUANGAN ANAK-ANAK SEKOLAH DASAR DI TANAH ARON DALAM KARYA FOTOGRAFI DOKUMENTER I NYOMAN BAYU JUNIARTHA PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR DENPASAR 2017 PERJUANGAN ANAK-ANAK

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. sumber :

BAB 4 KONSEP DESAIN. sumber : BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teoritis 4.1.1 Teori Komunikasi 1. Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. membuat karya ini juga sangat sederhana. karakter yang diharapkan dapat terlihat dari foto tersebut.

BAB V KESIMPULAN. membuat karya ini juga sangat sederhana. karakter yang diharapkan dapat terlihat dari foto tersebut. BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Visualisai Fotografis Karakter Grup Band Melalui Foto Sampul Album Musik adalah sebuah contoh rancangan bagaimana membuat sebuah sampul album musik dengan karya fotografi

Lebih terperinci

concept&creation Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel. SUMBER Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel

concept&creation Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel. SUMBER Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel Sudah tahukah kamu bagaimana menghasilkan foto yang bagus hanya dengan kamera ponsel? Coba baca dulu artikel ini yuk! Simak 20 tips jitu dari kami yuk! Concept & Creation Indonesia Creative Imaging Solution

Lebih terperinci

Komposisi dalam Foto Portrait

Komposisi dalam Foto Portrait Fotografi 2 b@yu widi@ntoro Komposisi dalam Foto Portrait komposisi adalah sebuah proses penggabungan beberapa elemen menjadi satu kesatuan yang utuh Komposisi dalam Fotografi merupakan sebuah proses dimana

Lebih terperinci

Prinsip Desain poster

Prinsip Desain poster Desain Poster Pengertian Poster Poster adalah gambar pada selembar kertas berukuran besar yang digantung atau ditempel di dinding atau permukaan lain. Poster merupakan alat untuk mengiklannkan sesuatu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bab ini yang akan dibahas lebih terfokus pada metode yang digunakan dalam pengumpulan data, pemilihan data serta teknik pengolahan yang akan digunakan agar mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Proses komunikasi dapat diartikan sebagai transfer komunikasi atau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Proses komunikasi dapat diartikan sebagai transfer komunikasi atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Proses komunikasi dapat diartikan sebagai transfer komunikasi atau pesan pesan (message) dari pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada penerima pesan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Film 2.1.1 Pengertian Film Kehadiran film sebagai media komunikasi untuk menyampaikan informasi, pendidikan dan hiburan adalah salah satu media visual auditif yang mempunyai jangkauan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

Lebih terperinci

Teknik Pengambilan Foto

Teknik Pengambilan Foto Pertemuan 9 Fotografi Teknik Pengambilan Foto ACHMAD BASUKI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA Teknik Pengambilan Foto Camera Shot Dalam produksi video maupun film, jenis-jenis shot dalam pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode, Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian skripsi tentang kerajinan atau kriya kayu lame di kampung Saradan, penulis menggunakan

Lebih terperinci

Muhammad Shofi IR. R. Adi Wardoyo, M.Mt

Muhammad Shofi IR. R. Adi Wardoyo, M.Mt Muhammad Shofi 3410100059 IR. R. Adi Wardoyo, M.Mt DESAIN INTERIOR Desain interior adalah bidang keilmuan yang bertujuan untuk dapat menciptakan suatu lingkungan binaan (ruang dalam) beserta elemenelemen

Lebih terperinci

KONSEP DIRI DALAM IKLAN ROKOK A MILD (Analisis Semiotika Tentang Konsep Diri dalam Iklan Rokok A Mild Versi Cowok Blur Go Ahead 2011) Fachrial Daniel

KONSEP DIRI DALAM IKLAN ROKOK A MILD (Analisis Semiotika Tentang Konsep Diri dalam Iklan Rokok A Mild Versi Cowok Blur Go Ahead 2011) Fachrial Daniel KONSEP DIRI DALAM IKLAN ROKOK A MILD (Analisis Semiotika Tentang Konsep Diri dalam Iklan Rokok A Mild Versi Cowok Blur Go Ahead 2011) Fachrial Daniel Abstrak Penelitian ini menggunakan analisis semiotika

Lebih terperinci

4. Sampul (Cover) Cerita Bergambar PASOSORÉ

4. Sampul (Cover) Cerita Bergambar PASOSORÉ 83 4. Sampul (Cover) Cerita Bergambar PASOSORÉ a. Sampul (Cover) Depan Gambar 3.30 Sampul Depan Buku Cerita Bergambar PASOSORÉ Sampul cerita bergambar berjudul PASOSORÉ dengan subjudul Kaulinan Barudak

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENCIPTAAN

BAB III PROSES PENCIPTAAN BAB III PROSES PENCIPTAAN 1. Metode Penciptaan Sebuah proses penggarapan fotografi diawali dari pemahaman atas persoalan atau permasalahan, dan dilanjutkan dengan menggali tentang seluk beluk yang ada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, yaitu format deskriptif dan format eksplanatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, yaitu format deskriptif dan format eksplanatif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam menyusun skripsi ini, peneliti menggunakan tipe penelitian Eksplanatif. Format penelitian kuantitatif dalam ilmu sosial tergantung pada permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dicapai dalam penelitian ini adalah penulis dapat mengetahui gambaran secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dicapai dalam penelitian ini adalah penulis dapat mengetahui gambaran secara BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang meneliti status sekelompok manusia, suatu kondisi, suatu obyek, suatu pemikiran ataupun suatu peristiwa masa sekarang. Tujuan yang ingin dicapai dalam

Lebih terperinci

Jurus Komposisi dan Lensa

Jurus Komposisi dan Lensa Jurus Komposisi dan Lensa Foto yang bagus tak lepas dari peran dari dua hal berikut, yaitu komposisi yang rapi dan penggunaan lensa yang tepat. Komposisi itu sendiri artinya adalah seni meletakkan objek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini fotografi sudah jauh berkembang, dari mulai era kamera obscura, kamera analog hingga kamera digital. Kini foto tidak hanya bisa dihasilkan lewat alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini banyak sekali media yang menawarkan berbagai macam hal dari yang berupa barang sampai dengan jasa. Karena kuatnya persaingan dalam usaha itu, maka tidak jarang

Lebih terperinci

DIRECTOR OF PHOTOGRAPHY DALAM KARYA FILM DOKUMENTER RIDER BMX BANDUNG

DIRECTOR OF PHOTOGRAPHY DALAM KARYA FILM DOKUMENTER RIDER BMX BANDUNG LAPORAN TUGAS AKHIR DIRECTOR OF PHOTOGRAPHY DALAM KARYA FILM DOKUMENTER RIDER BMX BANDUNG Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Seni Bidang Studi Fotografi Dan Film oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu dalam penelitian ini berlangsung selama 2 bulan sejak

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu dalam penelitian ini berlangsung selama 2 bulan sejak 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Alokasi waktu dalam penelitian ini berlangsung selama 2 bulan sejak dikeluarkannya surat ijin penelitian oleh STAIN Palangka

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan Tugas Akhir pada BAB IV ini, menjelaskan tentang proses produksi dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab sebelumnya tentang pembuatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan pendekatan penelitian Pada hakekatnya, penelitian dilakukan untuk mendapatkan penemuan baru atau mencari suatu kebenaran. Dalam penelitian, kita mengenal dua bentu

Lebih terperinci

FOTOGRAFI KE SAJIAN MULTIMEDIA

FOTOGRAFI KE SAJIAN MULTIMEDIA FOTOGRAFI KE SAJIAN MULTIMEDIA Sifa Fitria Sifafitria10@gmail.com Abstrak Fotografi makro adalah fotografi dengan jarak sangat dekat untuk mendapatkan detail yang tinggi namun tidak memerlukan bantuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sebelum kita terjun ke lapangan untuk melakukan suatu penelitian, kita harus mempersiapkan metode atau cara apa yang akan kita lakukan untuk membantu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau sekelompok orang yang dianggap berasal dari masalah sosial atau

BAB III METODE PENELITIAN. atau sekelompok orang yang dianggap berasal dari masalah sosial atau BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan pendekatan Penelitian Jenis skripsi yang penulis teliti ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Creswell mendefinisikan metode kualitatif merupakan metodemetode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti memilih pendekatan kualitatif untuk dijadikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Seperti yang sebelumnya telah dijelaskan sekilas pada bab satu, bahwa dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan oplah antarpenerbit surat kabar semakin pesat.oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan oplah antarpenerbit surat kabar semakin pesat.oleh karena itu, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan oplah antarpenerbit surat kabar semakin pesat.oleh karena itu, penerbit surat kabar harus memiliki strategi khusus agar mampu bersaing dengan penerbit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN adanya. 2 Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Di tinjau dari segi metodologi, penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif.

Lebih terperinci

SILUET Jurnal Pendidikan Tata Busana Page 48

SILUET Jurnal Pendidikan Tata Busana Page 48 ANALISIS KEMAMPUAN PEMBUATAN BELAHAN KUMAI SERONG SISWA KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN Oke Pasrah Zendrato 1,Flora Hutapea

Lebih terperinci

PHOTOGRAPHY DEFINISI Photography adalah ilmu melukis dengan cahaya

PHOTOGRAPHY DEFINISI Photography adalah ilmu melukis dengan cahaya PHOTOGRAPHY DEFINISI Photography adalah ilmu melukis dengan cahaya BIDANG-BIDANG DALAM FOTOGRAFI JOURNALISTIC HUMAN INTEREST ARCHITECTURE INDUSTRIAL/COMMERCIAL FOOD WEDDING BIDANG-BIDANG FOTOGRAFI TERSEBUT

Lebih terperinci

tersebut antara lain: garis, bentuk, warna, komposisi, kedalaman, keseimbangan, kesatuan/ keutuhan, kontras, dan fokus perhatian (focus of interest).

tersebut antara lain: garis, bentuk, warna, komposisi, kedalaman, keseimbangan, kesatuan/ keutuhan, kontras, dan fokus perhatian (focus of interest). I Kadek Puriartha (Wiraga Dalam Penciptaan Fotografi Seni...) PRABANGKARA Jurnal Seni Rupa dan Desain fotografi dengan baik, juga harus diimbangi dengan kepekaan terhadap unsur-unsur pembentuk fotografi

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA : Legong PENCIPTA : I Kadek Puriartha, S.Sn., M.Sn SEBAGAI : Accepted Soft Copy Creative Salon Foto Indonesia 2012 FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT

Lebih terperinci

Lingkungan Bisnis Tentang Peluang Bisnis Yang Tak Lepas Dari Teknologi Informatika

Lingkungan Bisnis Tentang Peluang Bisnis Yang Tak Lepas Dari Teknologi Informatika Lingkungan Bisnis Tentang Peluang Bisnis Yang Tak Lepas Dari Teknologi Informatika Oleh: DITA BUDI KURNIAWAN 10.11.3946 STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 KATA PENGANTAR Tiada kata yang dapat kami sampaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

Produksi Media PR AVI

Produksi Media PR AVI Modul ke: Produksi Media PR AVI Teknik Dasar Penggunaaan Kamera Audiovisual untuk proses produksi media PR non printed Fakultas Ilmu Komunikasi Novida Irawan, M.Si Program Studi Public Relations http://www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

MIX AND MATCH FOTOGRAFI LEVITASI

MIX AND MATCH FOTOGRAFI LEVITASI MIX AND MATCH FOTOGRAFI LEVITASI FOTOGRAFI LEVITASI Apa itu teknik fotografi levitasi? Adalah teknik fotografi yang membuat sesuatu/seseorang tampak seolah-olah melayang tanpa menggunakan alat bantu. Dan

Lebih terperinci

2014 SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET

2014 SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Pesatnya perkembangan dunia fotografi menjadikan sebuah bidang yang sangat luas dengan aspek-apek kehidupan didalmnya. Kebutuhan manusia akan dunia fotografi

Lebih terperinci

BERINGIN GROUP. Learn, Share and Profit HUMAN INTEREST. A. Pendahuluan

BERINGIN GROUP. Learn, Share and Profit HUMAN INTEREST. A. Pendahuluan HUMAN INTEREST A. Pendahuluan Foto-foto human interest sepertinya selalu menarik untuk dilihat. Nilainilai keseharian manusia dapat terekam melalui fotografi ini. Namun untuk menciptakan karya foto human

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. penuh sesak oleh bangunan dan pemukiman yang padat penduduk. Karakteristik yang kuat menunjukkan adanya urbanfitness yang terjadi di

BAB 5 PENUTUP. penuh sesak oleh bangunan dan pemukiman yang padat penduduk. Karakteristik yang kuat menunjukkan adanya urbanfitness yang terjadi di BAB 5 PENUTUP A. Kesimpulan Fitness merupakan olahraga yang tepat dan dibutuhkan oleh masyarakat modern, terutama di perkotaan dengan keadaan yang kian penuh sesak oleh bangunan dan pemukiman yang padat

Lebih terperinci

PERANGKAT AJAR DASAR FOTOGRAFI DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF

PERANGKAT AJAR DASAR FOTOGRAFI DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PERANGKAT AJAR DASAR FOTOGRAFI DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang Oleh : MIRZA NUR ADLI 09560439

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan teoritis dan empiris dalam penelitian sangat di perlukan. Oleh karena itu sesuai dengan judul skripsi ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam setiap penelitian perlu adanya metode penelitian yang merupakan cara akurat untuk mencerahkan masalah serta mempermudah kesimpulan, metode di sini diartikan cara atau teknis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh banyak orang dikarenakan waktu yang lebih singkat dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. oleh banyak orang dikarenakan waktu yang lebih singkat dibandingkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pesawat terbang adalah pesawat udara yang lebih berat dari udara, bersayap tetap, dan dapat terbang dengan tenaga sendiri. Secara umum istilah pesawat terbang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 81 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Manusia selalu berjuang untuk memeuhi kebutuhan hidupnya dengan terus menggali potensi sumber daya alam yang ada. Dengan memanfaatkan sumber daya alam serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI DAN SUBYEK POPULASI PENELITIAN. terdokumentasikan di sekretariat lomba, Kantor Bidang Pendidikan Dasar Dinas

BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI DAN SUBYEK POPULASI PENELITIAN. terdokumentasikan di sekretariat lomba, Kantor Bidang Pendidikan Dasar Dinas 75 BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI DAN SUBYEK POPULASI PENELITIAN Karya-karya peserta lomba lukis sebagai subyek penelitian terdokumentasikan di sekretariat lomba, Kantor Bidang Pendidikan Dasar Dinas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan menyampaikan maksud kepada lawan bicaranya. Bahasa terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan menyampaikan maksud kepada lawan bicaranya. Bahasa terdiri atas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sarana yang sangat penting untuk berinteraksi dengan manusia yang lainnya. Manusia merupakan makhluk individu dan makhluk sosial yang membutuhkan

Lebih terperinci

Basic Photography. Setting & Composition PART II

Basic Photography. Setting & Composition PART II Basic Photography Setting & Composition PART II Bagaimana Melakukan Setting Pada Kamera Komposisi dan penempatan subyek dalam foto 2 Anatomi Kamera DSLR Anatomi Kamera DSLR Creative Mode CREATIVE MODE

Lebih terperinci

FOTOGRAFI MODEL SEBAGAI BAGIAN PROMOSI LEMBAGA PENDIDIKAN MODEL STUDIO MODEL SOLO

FOTOGRAFI MODEL SEBAGAI BAGIAN PROMOSI LEMBAGA PENDIDIKAN MODEL STUDIO MODEL SOLO 38 PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR FOTOGRAFI MODEL SEBAGAI BAGIAN PROMOSI LEMBAGA PENDIDIKAN MODEL STUDIO MODEL SOLO Diajukan Untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir Guna Melengkapi dan Memenuhi Syarat dalam Meraih

Lebih terperinci

Pengertian Camera Dan Jenis-Jenis Pengambilan Shoot

Pengertian Camera Dan Jenis-Jenis Pengambilan Shoot Pengertian Camera Dan Jenis-Jenis Pengambilan Shoot Muhammad Faisal faisalmuhammad734@yahoo.com Abstrak Camera merupakan suatu Alat yang digunakan untuk Merekam suatu kejadian atau mengabadikan suatu kejadian.

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Perancangan 3.1.1. Strategi Komunikasi 3.1.1.1. Tujuan Komunikasi Komunikasi massa menurut Hewitt (1981) proses komunikasi yang berlangsung

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Literatur Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini berasal dari berbagai sumber, yaitu : 2.1.1 Hardcopy Buku The Working Camera Buku

Lebih terperinci