ANALISIS POHON. Kelompok 4: Wa Ode Mellyawanty Opissen Yudisius Muh.Samsul Murdiono Kurniawan Yuda

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS POHON. Kelompok 4: Wa Ode Mellyawanty Opissen Yudisius Muh.Samsul Murdiono Kurniawan Yuda"

Transkripsi

1 ANALISIS POHON Kelompok 4: Wa Ode Mellyawanty Opissen Yudisius Muh.Samsul Murdiono Kurniawan Yuda

2 Pohon Analisis Definisi Pohon Analisis adalah suatu langkah pemecahan masalah dengan mencari sebab dari suatu akibat. Caranya disusun menyerupai sebuah pohon atau bagan organisasi.

3 Tahap-Tahap Proses Pohon Analisis 1.Mengidentifikasikan dan menganalisis masalah dan kebutuhan-kebutuhan (gunakan pohon masalah = suatu teknik untuk mengidentifikasikan semua masalah dalam suatu situasi tertentu dan memperagakan inforrmasi ini sebagai rangkaian hubungan sebab-akibat).

4 2. Menentukan sasaran-sasaran yang harus diwujudkan untuk memecahkan masalahmasalah atau memenuhi kebutuhankebutuhan yang telah diidentifikasikan (gunakan pohon sasaran = Teknik untuk mengidentifikasikan sasaran yang ingin diwujudkan. Pohon sasaran merupakan rangkaian sebab-akibat yang pernyataannya merupakan kebalikan dari pernyataan pada pohon masalah).

5 3.Mengembangkan alternatif pemecahan atau alternatif rencana tindakan untuk mewujudkan sasaran tersebut (gunakan pohon alternatif = Teknik untuk mmengidentifikasi alternatif-alternatif pemecahan atau tindakan yang dpat diambil untuk mewujudkan sasaran tertentu dan memperagakan informasi ini kedalam format yang sederhana).

6 Pohon keputusan memberikan metode yang efektif untuk Pengambilan Keputusan sebab Pohon ini: Menjabarkan dengan jelas semua masalah sehingga semua pilihan bisa ditelaah Memungkinkan kita untuk menganalisis secara penuh kemungkinan konsekuensi sebuah keputusan Memberikan kerangka kerja untuk menghitung nilai hasil dan kemungkinan pencapaiannya Membantu kita mengambil keputusan terbaik berdasarkan informasi yang ada dan tebakan terbaik.

7 Memilih sasaran dengan menggunakan pohon analisis dilakukan melalui 3 (tiga) langkah yaitu: 1. Pohon Masalah 2. Pohon Sasaran 3. Pohon Alternatif

8 1.Pohon Masalah Pohon Masalah adalah suatu teknik untuk mengidentifikasikan semua masalah dalam suatu situasi tertentu dan memperagakan informasi ini sebagai rangkaian hubungan sebab akibat. Tujuan Mengidentifikasi masalah utama dan hubungan sebab akibat utama mereka. Outuput Pohon permasalahan dengan sebab dan akibat

9 Tahapan dalam membuat pohon permasalahan 1. Identifikasi masalah utama yang akan dituju proyek. Masukkan masalah tersebut dalam NEGATIF. 2. Masalah KELOMPOK dengan kesamaan pokok perhatian. 3. Mengembangkan pohon permasalahan: a) Pilihlah masalah utama dari daftar dan hubungkan masalah lain dengan masalah utama tersebut. b) Jika masalahnya adalah SEBAB dari masalah utama, tempatkanlah di bawah masalah utama. c) Jika masalahnya adalah AKIBAT dari masalah utama, tempatkanlah di atas masalah utama

10 2.Pohon Sasaran Pohon sasaran adalah teknik untuk mengidentifikasi sasaran yang ingin diwujudkan. Pohon sasaran merupakan rangkaian sebab akibat yang pernyataannya merupakan kebalikan dari pernyataan pada pohon masalah Semua pernyataan dari pohon masalah mengandung pengertian negatif, sedangkan semuapernyataan dalam pohon sasaran mengandung pengertian positif.

11 Menetapkan Sasaran Sasaran khusus sifatnya: 1. Spesifik 2. Berorientasi pada pada hasil 3. Terukur dari segi kualitas dan kuantitas 4. Kapan kegiatan akan dilaksanakan 5. Dimana tempatnya 6. Berapa lama 7. Kapan mulai dan kapan berakhir 8. Berapa jumlah biaya yang diperlukan 9. Dari mana sumbernya 10. unit mana yang akan bertindak sebagai pelaksana 11. Bila diperlukan bekerjasama dengan instansi luar.

12 Sebuah sasaran yang baik untuk dipilih adalah sasaran yang bermanfaat dan paling menguntungkan bagi organisasi, jelas dan realistik, dapat diukur dan diamati dari segi kualitas, biaya dan waktu, ditetapkan bersama atasan dan bawahan, bersama-bersama dengan unit lain yang setingkat mendukung sasarannya dari unit yang setingkat lebih tinggi dan dinyatakan dlam bentuk selesai.

13 Memvalidasi Sasaran Validasi sasaran merupakan upaya untuk memberikan jaminan bahwa sumber dana, bahan, metode, organisasi, prosedur, dan tenaga kerja dinyatakan siap untuk mewujudkan sasaran. Sasaran khusus merupakan sasaran tentatif yang harus divalidasikan menjadi sasaran definitif.

14 Ada tiga instrumen yang digunakan untuk memvalidasikan sasaran, yaitu 1. Matriks Rincian Kerja (MRK), 2. Uraian Paket Kerja dan 3. Penjadwalan.

15 1. Matrik Rincian Kerja (MRK). Matrik rincian kerja merupakan kerangka yang menghubungkan sasaran dengan kegiatan dan sumber yang diperlukan. Kegiatan dirinci menjadi kegiatan kecil, sampai yang terkecil yang dinamakan pokok akhir.

16 2. Uraian Paket Kerja (PK) Kalau kita perhatikan MRK, dibagian atas tertulis SiABiDiBa yang artinya: a. Si, siapa mengerjakan b. A, apa yang dikerjakan c. Bi, bilamana sasaran akan diwujudkan d. Di, dimana akan dilaksanakan e. Ba, bagaimana cara melaksanakannya.

17 3. Penjadwalan Penjadwalan dibuat dalam bentuk peta garis Penjadwalan menggambarkan, kapan kegiatan dimulai dan kapan direncanakan selesai. Penjadwalan dibuat dalam format seprti berikut: Satuan waktu yang dipilih dalam penjadwalan disesuaikan dengan; kebutuhan, jam, hari, minggu, bulan, triwulan, semester atau tahun.

18 3.Pohon Alternatif Pohon alternatif adalah suatu teknik untuk mengidentifikasikan alternatifalternatif pemecahan atau tindakan yang dapat diambil untuk mewujudkan sasaran tertentu dan memperagakan informasi ini kedalam format yang sederhana.

19 Proses Pohon Alternatif a.periksalah pohon sasaran untuk menentukan sasaran-sasaran yang mungkin tidak realistis berhubung terbatasnya sumbersumber. b.periksalah setiap cabang pohon sasaran untuk menentukan apakah mungkin ada alternatif-alternatif yang dapat menjamin dengan lebih baik terwujudnya sasaran yang setingkat lebih tinggi

20 Pohon alternatif merupakan serangkaian pernyataan hasil pemilihan dari cabang yang ada pada pohon sasaran setelah cabang tersebut dikaji berdasarkan keterbatasan sumber. Cabang yang dipilih dianggap sebagai cara yang paling efektif untuk memecahkan masalah yang dihadapi unit kerja.

21 THANK YOU WISH YOU LUCK

POLA KERJA TERPADU DAN PENTAHAPANNYA

POLA KERJA TERPADU DAN PENTAHAPANNYA POLA KERJA TERPADU DAN PENTAHAPANNYA A. PENGERTIAN Pola Kerja Terpadu adalah suatu alat kerja berupa perencanaan yang operasional untuk mewujudkan sasaran yang telah ditetapkan secara bersama antara stakeholders

Lebih terperinci

Analisis Strategi Bisnis (SWOT) Kelompok 4: Opissen Yudisius Murdiono Muhammad Syamsul Wa Ode Mellyawanty Kurniawan Yuda

Analisis Strategi Bisnis (SWOT) Kelompok 4: Opissen Yudisius Murdiono Muhammad Syamsul Wa Ode Mellyawanty Kurniawan Yuda Analisis Strategi Bisnis (SWOT) Kelompok 4: Opissen Yudisius Murdiono Muhammad Syamsul Wa Ode Mellyawanty Kurniawan Yuda Apa yang dimaksud dengan Analisis SWOT? Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal

Lebih terperinci

Analisis BCG (Boston Consulting Group) Kelompok 4 : Opissen Yudisius Murdiono Muh.Syamsul Wa Ode Mellyawanty

Analisis BCG (Boston Consulting Group) Kelompok 4 : Opissen Yudisius Murdiono Muh.Syamsul Wa Ode Mellyawanty Analisis BCG (Boston Consulting Group) Kelompok 4 : Opissen Yudisius Murdiono Muh.Syamsul Wa Ode Mellyawanty Analisis BCG Definisi BCG (Boston Consulting group) adalah perusahaan konsultan manajemen swasta

Lebih terperinci

Manajemen Proyek Minggu 2

Manajemen Proyek Minggu 2 Project Management Process Manajemen Proyek Minggu 2 Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng Initiating / Requirement :...awal siklus! Planning : perencanaan... Executing : Lakukan! Monitoring and Controlling

Lebih terperinci

Management By Objectives (MBO) = Manajemen Berdasarkan Sasaran

Management By Objectives (MBO) = Manajemen Berdasarkan Sasaran Management By Objectives (MBO) = Manajemen Berdasarkan Sasaran KONSEP MBO : Adalah sebuah kesepakatan formal antara pimpinan dan bawahan dalam hal : 1. Tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bagian / bawahan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG TATA CARA PENYAMPAIAN RENCANA DAN LAPORAN REALISASI PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG TATA CARA PENYAMPAIAN RENCANA DAN LAPORAN REALISASI PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG TATA CARA PENYAMPAIAN RENCANA DAN LAPORAN REALISASI PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

METODE ZOPP (ZIEL/Tujuan, ORIENTIERTE/Berorientasi, PROJEKT/Proyek, PLANUNG/Perencanaan)

METODE ZOPP (ZIEL/Tujuan, ORIENTIERTE/Berorientasi, PROJEKT/Proyek, PLANUNG/Perencanaan) METODE ZOPP (ZIEL/Tujuan, ORIENTIERTE/Berorientasi, PROJEKT/Proyek, PLANUNG/Perencanaan) METODE PERENCANAAN PROYEK YANG BERORIENTASI PADA TUJUAN GTZ GmbH Jerman METODE PERENCANAAN PROYEK YANG BERORIENTASI

Lebih terperinci

A. HALAMAN JUDUL.

A. HALAMAN JUDUL. Usulan penelitian yang sering disebut Project Statement atau Research Proposal merupakan rencana penelitian mahasiswa yang hasilnya disusun dalam bentuk skripsi sebagai tugas akhir mahasiswa sebelum memperoleh

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.242, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG Pedoman Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. batasan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. batasan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan pendahuluan penelitian. Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian,

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo No.1452, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. SAKIP. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN

Lebih terperinci

CONTOH PROPOSAL PENELITIAN

CONTOH PROPOSAL PENELITIAN CONTOH PROPOSAL PENELITIAN Penulis : Kolonel Czi Ir. Imam Soleh Hadi.,M.M A. HALAMAN JUDUL Halaman judul memuat : judul, jenis laporan, lambang Institusi/Kesatuan, nama dan NRP/NIP, nama program, dan tahun

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL)

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL) Lampiran III Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 08 Tahun 2006 Tanggal : 30 Agustus 2006 A. PENJELASAN UMUM 1. Pengertian PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL) Analisis

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori perkembangan Kognitif Piaget. dan interaksi aktif anak dengan lingkungan. Pengetahuan datang dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori perkembangan Kognitif Piaget. dan interaksi aktif anak dengan lingkungan. Pengetahuan datang dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori-Teori Belajar yang Relevan 1. Teori perkembangan Kognitif Piaget Perkembangan kognitif sebagian besar ditentukan oleh manipulasi dan interaksi aktif anak dengan lingkungan.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.113, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Tata Laksana. Penataan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENATAAN TATALAKSANA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sumber Data Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder, sedangkan data primer yang diperoleh sifatnya hanya digunakan sebagai pelengkap dan penyempurna

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENGEMBANGAN. define, design, develop, dan disseminate. Namun dalam pelaksanaannya,

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENGEMBANGAN. define, design, develop, dan disseminate. Namun dalam pelaksanaannya, BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi dan Analisis Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Model Learning Cycle-5E Pengembangan perangkat pembelajaran

Lebih terperinci

SISTEM DAN MODEL Tujuan Instruksional Khusus:

SISTEM DAN MODEL Tujuan Instruksional Khusus: SISTEM DAN MODEL Tujuan Instruksional Khusus: Peserta pelatihan dapat: menjelaskan pengertian sistem dan model, menentukan jenis dan klasifikasi model, menjelaskan tahapan permodelan Apa itu sistem? himpunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini, maka tata kerja, prosedur kerja, dan sistem kerja memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. ini, maka tata kerja, prosedur kerja, dan sistem kerja memegang peranan penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan perekonomian yang semakin pesat dewasa ini, maka tata kerja, prosedur kerja, dan sistem kerja memegang peranan penting pada setiap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. program linear. Metode penelitian pengembangan merupakan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. program linear. Metode penelitian pengembangan merupakan metode penelitian 84 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan media pembelajaran dalam bentuk e-learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi program

Lebih terperinci

Oleh: Wa Ode Zariati Guru SDN 13 Katobu Kabupaten Muna

Oleh: Wa Ode Zariati Guru SDN 13 Katobu Kabupaten Muna PEMANFAATAN KALENG BEKAS SEBAGAI MEDIA BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI SATUAN DEBIT DI KELAS VI SD NEGERI 13 KATOBU TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh: Wa Ode Zariati Guru SDN 13 Katobu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Dengan jumlah siswa 36 anak, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Dengan jumlah siswa 36 anak, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN 3 Panjang Utara kelas IV pada pelajaran Matematika, tahun pelajaran 2013/2014.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melepaskan diri dari kehidupan masyarakat dan mempunyai tanggung jawab. pendidikan sekolah dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. melepaskan diri dari kehidupan masyarakat dan mempunyai tanggung jawab. pendidikan sekolah dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai satu lembaga pendidikan formal, sekolah bertanggung jawab untuk mendidik dan menyiapkan siswa agar berhasil menyesuaikan diri di masyarakat dan memecahkan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.116, 2013 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN

Lebih terperinci

MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN DOSEN : DIANA MA RIFAH

MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN DOSEN : DIANA MA RIFAH MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN DOSEN : DIANA MA RIFAH PENDAHULUAN Model dalam pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara teoritis dan realistis, bagaimana para manajer dan praktisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu penyelesaian proyek bisa dipercepat dari kurun waktu normal dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu penyelesaian proyek bisa dipercepat dari kurun waktu normal dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam penjadwalan pelaksanaan suatu proyek konstruksi, kurun waktu penyelesaian proyek bisa dipercepat dari kurun waktu normal dengan menambah sumber daya dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun ajaran 2013/2014 pemerintah menetapkan kurikulum 2013 sebagai bahan ajaran pendidikan sekolah dasar selama kurang lebih 5 tahun ke depan menggantikan kurikulum

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Capaian Pembelajaran (CP) Deskripsi Singkat MK Materi Pemebelajaran/Pokok Bahasan Pustaka CPL - PRODI PP1 CP-MK M1 M2 Menguasai pengetahuan dan kemampuan untuk membangun sebuah

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 259/PMK.05/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 259/PMK.05/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 259/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENGELOLAAN PENERUSAN PINJAMAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat umum. Di dalam rumah sakit, terdapat bagian-bagian pelayanan yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat umum. Di dalam rumah sakit, terdapat bagian-bagian pelayanan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan sangat penting bagi semua penduduk di Indonesia. Pemerintah menyediakan rumah sakit sebagai salah satu bentuk pelayanan kesehatan untuk masyarakat umum. Di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Proyek Dan Manajemen Proyek Proyek adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dari perencanaan, dan dilaksanakan sampai benar-benar memberikan hasil atau keluaran-keluaran

Lebih terperinci

Analisis Input-Output (I-O)

Analisis Input-Output (I-O) Analisis Input-Output (I-O) Di Susun Oleh: 1. Wa Ode Mellyawanty (20100430042) 2. Opissen Yudisyus (20100430019) 3. Murdiono (20100430033) 4. Muhammad Samsul (20100430008) 5. Kurniawan Yuda (20100430004)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan metode gabungan, yang menyatukan antara studi pustaka yang penulis lakukan dengan data-data yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komputer menjadi suatu teknologi yang menjadi kebutuhan diberbagai bidang. Salah satunya dalam konteks pendidikan, komputer bukan hanya mampu membantu dalam

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

Lebih terperinci

Siklus, Metode dan Teknik Pengembangan Sistem

Siklus, Metode dan Teknik Pengembangan Sistem Siklus, Metode dan Teknik Pengembangan Sistem Siklus, Teknik dan Metodologi System Development Life Cycle (SDLC) Metode Prototyping Metode Rapid Application Development (RAD) Metode Soft System Teknik

Lebih terperinci

BAB III KONSEP DAN PERANCANGAN

BAB III KONSEP DAN PERANCANGAN BAB III KONSEP DAN PERANCANGAN 3.1 Konsep Konsep perancangan bangun aplikasi modul pembelajaran Bahasa Inggris untuk anak kelas IX SMP ini adalah dengan menggabungkan teks, gambar, animasi dan suara yang

Lebih terperinci

BUPATI MALUKU TENGGARA

BUPATI MALUKU TENGGARA BUPATI MALUKU TENGGARA PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 1.a TAHUN 2012 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALUKU TENGGARA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Purwantoro tahun ajaran 2012/2013 semester genap. Alasan pemilihan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK MANAJEMEN OPERASIONAL MINGGU KETIGA BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.SI. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM

MANAJEMEN PROYEK MANAJEMEN OPERASIONAL MINGGU KETIGA BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.SI. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM MANAJEMEN PROYEK MANAJEMEN OPERASIONAL MINGGU KETIGA BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.SI. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM POKOK BAHASAN PENGERTIAN PENGORGANISASIAN PROYEK PENJADWALAN PROYEK PERCEPATAN DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No.1809, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. SAKIP. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Proses Proses suatu usaha didefinisikan sebagai kumpulan aktifitas yang membawa satu atau lebih input dan membuat output yang dapat bernilai lebih bagi yang menggunakannya. Input

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Penilaian. Prestasi Kerja. PNS. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Penilaian. Prestasi Kerja. PNS. Pedoman. No. 273, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Penilaian. Prestasi Kerja. PNS. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses yang penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses yang penting dalam pencapaian tujuan pendidikan. Pada kegiatan belajar mengajar pihak yang terlibat langsung adalah

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN MAGANG SURVEILLANCE I & II

BUKU PANDUAN MAGANG SURVEILLANCE I & II BUKU PANDUAN MAGANG SURVEILLANCE I & II PROGRAM STUDI SI KESEHATAN MASYARAKAT STIKESS BINA BANGSA MAJENE I. PENDAHULUAN Magang Surveilans adalah salah satu bentuk cara pengajaran kepada mahasiswa untuk

Lebih terperinci

PEDOMAN PERUMUSAN STANDAR KOMPETENSI TEKNIS PEGAWAI NEGERI SIPIL

PEDOMAN PERUMUSAN STANDAR KOMPETENSI TEKNIS PEGAWAI NEGERI SIPIL 2013, No.298 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERUMUSAN STANDAR KOMPETENSI TEKNIS PEGAWAI NEGERI SIPIL PEDOMAN PERUMUSAN STANDAR KOMPETENSI TEKNIS

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PROSES PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI PROSES PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran BAB IV DESKRIPSI PROSES PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran Dalam penelitian ini perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi Rencana Pelaksanaan

Lebih terperinci

Pengembangan Silabus dan R P P. oleh : Susiwi S

Pengembangan Silabus dan R P P. oleh : Susiwi S Pengembangan Silabus dan R P P oleh : Susiwi S Bagian Pertama 2 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS Pengertian Landasan Prinsip Pengembangan Unit waktu Pengembang Silabus Komponen Silabus

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL

PENGEMBANGAN RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL Pelatihan Tutor TTM 2016 PENDIDIKAN TERBUKA DAN JARAK JAUH Membuka Akses Pendidikan Tinggi bagi Semua Making Higher Education Open to All PENGEMBANGAN RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL Tujuan Menjelaskan pengertian,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.330, 2014 BASARNAS. Standar Kompetensi. Jabatan. Penyususn. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK. 6 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Vendor Dalam arti harfiahnya, vendor adalah penjual. Namun vendor memiliki artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam industri yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB III MEKANISME PELAKSANAAN EVALUASI KINERJA DENGAN PENYUSUNAN INDIKATOR DAN SASARAN KINERJA

BAB III MEKANISME PELAKSANAAN EVALUASI KINERJA DENGAN PENYUSUNAN INDIKATOR DAN SASARAN KINERJA BAB III MEKANISME PELAKSANAAN EVALUASI KINERJA DENGAN PENYUSUNAN INDIKATOR DAN SASARAN KINERJA Tujuan pelaksanaan evaluasi kinerja dengan cara ini adalah untuk mendapatkan masukan mengenai kelayakan usulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan yang bertujuan menekankan pada kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu proses

Lebih terperinci

PANDUAN UMUM PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PENGEMBANGAN (untuk contoh)

PANDUAN UMUM PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PENGEMBANGAN (untuk contoh) PANDUAN UMUM PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PENGEMBANGAN (untuk contoh) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Latar belakang masalah mengungkapkan konteks pengembangan projek dalam masalah yang hendak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan lebih lanjut ke perguruan tinggi (www.freelists.org). Perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan lebih lanjut ke perguruan tinggi (www.freelists.org). Perguruan tinggi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada jaman sekarang ini, semakin banyak individu yang menempuh pendidikan lebih lanjut ke perguruan tinggi (www.freelists.org). Perguruan tinggi (PT) adalah

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2008 NOMOR : 12 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2008 NOMOR : 12 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2008 NOMOR : 12 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN KOTA CILEGON WALIKOTA CILEGON,

Lebih terperinci

ANALISA PELAKSANAAN MANAJEMEN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN PROPOSAL SKRIPSI

ANALISA PELAKSANAAN MANAJEMEN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN PROPOSAL SKRIPSI ANALISA PELAKSANAAN MANAJEMEN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN PROPOSAL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat Sarjana Strata Satu (S-1) Diajukan oleh : AHMAD BAIDOWI 13.11.1001.7311.365

Lebih terperinci

SMK-Online SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA

SMK-Online SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA DevSMK@UDINUS2017 SMK-Online SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA SMK-Online adalah sistem informasi penilaian kinerja anggota POLRI yang mendukung sistem manajemen kinerja POLRI secara keseluruhan. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun swasta memegang peranan yang sangat dominan. Berhasil atau. sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusianya dalam

BAB I PENDAHULUAN. maupun swasta memegang peranan yang sangat dominan. Berhasil atau. sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusianya dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aspek manusia didalam organisasi baik dalam instansi pemerintahan maupun swasta memegang peranan yang sangat dominan. Berhasil atau tidaknya perusahaan dalam

Lebih terperinci

2017, No Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890); 3. Peraturan Presiden Nomor 4

2017, No Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890); 3. Peraturan Presiden Nomor 4 No.879, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN-RB. Manajemen Resiko. Penerapan. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

A. Prinsip Pembelajaran di Sekolah Dasar Ruang Lingkup Materi P.IPS di SD Proses Pembelajaran IPS di SD 19

A. Prinsip Pembelajaran di Sekolah Dasar Ruang Lingkup Materi P.IPS di SD Proses Pembelajaran IPS di SD 19 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ABSTRAK v i DAFTAR ISI DAFTAR BAGAN vii ix DAFTAR TABEL x DAFTAR GAMBAR xi DAFTAR LAMPIRAN xii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 B. Rumusan Masalah 6 C. Batasan

Lebih terperinci

Setiap program/kegiatan memerlukan perencanaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan.

Setiap program/kegiatan memerlukan perencanaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan. PErENCaNaaN PEMBELaJaraN PaUD sri Harti, s. sos. PERENCANAAN Setiap program/kegiatan memerlukan perencanaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan. Tanpa perencanaan/planning, suatu kegiatan akan mengalami

Lebih terperinci

PENGERTIAN PERENCANAAN MYRNA SUKMARATRI, ST., MT.

PENGERTIAN PERENCANAAN MYRNA SUKMARATRI, ST., MT. PENGERTIAN PERENCANAAN MYRNA SUKMARATRI, ST., MT. PENGERTIAN PERENCANAAN All those making decision about the allocation & distribution of public resources (Moore) Suatu himpunan dari keputusan akhir, keputusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian pengembangan yang telah dilakukan, diperoleh hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian pengembangan yang telah dilakukan, diperoleh hasil A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian pengembangan yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian untuk setiap langkah sebagai berikut. 1. Analysis (Analisis)

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran. Evaluasi itu

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran. Evaluasi itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Evaluasi merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran. Evaluasi itu sendiri adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan SD Nageri Surodadi Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang. Adapun dipilihnya kelas VI tersebut sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan cara mencari tahu tentang alam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan cara mencari tahu tentang alam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS Pengertian Landasan Prinsip Pengembangan Silakan pilih menu Unit waktu Pengembang Silabus Komponen Silabus Mekanisme Pengembangan Silabus Langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan karena dalam penelitian ini dikembangkan perangkat pembelajaran dengan media pembelajaran visual basic.net

Lebih terperinci

PRA untuk Perencanaan Program

PRA untuk Perencanaan Program 10 PRA untuk Perencanaan Program PENGERTIAN PERENCANAAN Apabila penjajakan kebutuhan (need assessment) semula berkembang sebagai wacana pengambilan keputusan publik di dalam kerangka demokrasi, maka perencanaan

Lebih terperinci

3.2 METODOLOGI PERENCANAAN

3.2 METODOLOGI PERENCANAAN BAB III METODOLOGI 3.1 TINJAUAN UMUM Dalam mengatur suatu perencanaan konstruksi dan rencana pelaksanaan perlu adanya metodologi yang baik dan benar karena metodologi merupakan acuan untuk menentukan langkah-langkah

Lebih terperinci

ELEKTRONIK TUGAS AKHIR e - TA OLEH MOHAMMAD ABDUL MUN IM

ELEKTRONIK TUGAS AKHIR e - TA OLEH MOHAMMAD ABDUL MUN IM PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PEMBAGIAN DUA BILANGAN MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK SISWA KELAS II E SD ISLAM AL-KHAIRIYAH BANYUWANGI ELEKTRONIK TUGAS AKHIR e - TA OLEH MOHAMMAD ABDUL

Lebih terperinci

BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. Bab ke tujuh sebagai penutup penelitian ini berisi ringkasan, simpulan,

BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. Bab ke tujuh sebagai penutup penelitian ini berisi ringkasan, simpulan, BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI Bab ke tujuh sebagai penutup penelitian ini berisi ringkasan, simpulan, keterbatasan dan rekomendasi hasil penelitian. Ringkasan berisi gambaran

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP PERATURAN NOMOR 355 TAHUN 2005 TENTANG ALOKASI KHUSUS BIDANG LINGKUNGAN Menimbang : a. bahwa menurunnya kualitas dan kuantitas lingkungan merupakan permasalahan yang sangat serius saat ini, maka dipandang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dibuat (Arditi and Patel, 1989)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dibuat (Arditi and Patel, 1989) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Penjadwalan Kunci utama keberhasilan melaksanakan proyek tepat waktu adalah perencanaan dan penjadwalan proyek yang lengkap dan tepat. Keterlambatan dapat dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan budaya manajemen baru (the new public management), atau

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan budaya manajemen baru (the new public management), atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan budaya manajemen baru (the new public management), atau mewirausahakan pemerintah (reinventing government) yang berorientasi kepada hasil, pelayanan publik,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian terdiri dari siklus-siklus, masing-masing siklus terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian terdiri dari siklus-siklus, masing-masing siklus terdiri dari BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di kelas V SD Negeri 2 Pesawahan Kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung dengan jumlah siswa 25 orang, waktu penelitian

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG UJIAN NASIONAL UNTUK PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B DAN PROGRAM PAKET C TAHUN 2009 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KERTAS KERJA PERSEORANGAN (KKP)

KERTAS KERJA PERSEORANGAN (KKP) KERTAS KERJA PERSEORANGAN (KKP) RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PEMBINAAN PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) OLEH SUBBAGIAN PERENCANAAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN,

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

Pengertian Manajemen Proyek

Pengertian Manajemen Proyek MANAJEMEN PROYEK Pengertian Manajemen Proyek Suatu manajemen yang menangani proyek secara menyeluruh, dimulai dari pengembangan ide atau gagasan awal, perencanaan pembiayaan proyek, serta perencanaan kualitas

Lebih terperinci

Oleh: Dwi Atmini NIP

Oleh: Dwi Atmini NIP PEMBINAAN TERSTRUKTUR GUNA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MENYUSUN RUBRIK PENILAIAN BAGI GURU KELAS DI GUGUS PANTAI POPOH UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO Oleh: Dwi Atmini NIP. 19600517

Lebih terperinci

3. MENDORONG PENGEMBANGAN INDUSTRI BATIK JAMBI DENGAN PENINGKATAN AKSES PERMODALAN MELALUI PENYUSUNAN LENDING MODEL INDUSTRI DAN PEDAGANG BATIK JAMBI

3. MENDORONG PENGEMBANGAN INDUSTRI BATIK JAMBI DENGAN PENINGKATAN AKSES PERMODALAN MELALUI PENYUSUNAN LENDING MODEL INDUSTRI DAN PEDAGANG BATIK JAMBI Boks 3. MENDORONG PENGEMBANGAN INDUSTRI BATIK JAMBI DENGAN PENINGKATAN AKSES PERMODALAN MELALUI PENYUSUNAN LENDING MODEL INDUSTRI DAN PEDAGANG BATIK JAMBI Kebijakan pembangunan yang mengkombinasikan pendekatan

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 58 TAHUN 2016

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 58 TAHUN 2016 BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN RISIKO PADA PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Soejadi (dalam Junaidi pada Blogspot.com, 2011) mengemukakan. bahwa:

Soejadi (dalam Junaidi pada Blogspot.com, 2011) mengemukakan. bahwa: 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan melalui perbaikan kualitas proses pembelajaran merupakan hal yang penting untuk direalisasikan. Kualitas proses pembelajaran sangat

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Teknologi dan Pengujian Bahan Teknik. Disusun Oleh : Sugeng Slamet, MT

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Teknologi dan Pengujian Bahan Teknik. Disusun Oleh : Sugeng Slamet, MT RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Teknologi dan Pengujian Bahan Teknik Disusun Oleh : Sugeng Slamet, MT PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN S1 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS TAHUN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.116, 2013 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN (KA-ANDAL)

PEDOMAN PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN (KA-ANDAL) PEDOMAN PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN (KA-ANDAL) A. PENJELASAN UMUM 1. Pengertian Kerangka acuan adalah ruang lingkup studi analisis dampak lingkungan hidup yang merupakan hasil

Lebih terperinci

Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung 2015-2019 KATA PENGANTAR Dengan mempertimbangkan lingkungan strategis dan berbagai arah kebijakan pembangunan nasional dan daerah bidang pariwisata dan ekonomi kreatif, maka memiliki Visi Terwujudnya Lampung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan suatu cabang ilmu yang banyak mengandung konsep

BAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan suatu cabang ilmu yang banyak mengandung konsep BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Biologi merupakan suatu cabang ilmu yang banyak mengandung konsep yang harus dipahami siswa. Pemahaman dan penguasaan terhadap konsep tersebut akan mempermudah siswa

Lebih terperinci

PEDOMAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2018/2019

PEDOMAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2018/2019 PEDOMAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2018/2019 2018 Politeknik Seni Tahun Akademik 2018/2019 0 PEDOMAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2018/2019 A. JALUR PMB 1. Jalur Prestasi a. Jalur

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN DAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam No. 2005, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Dekonsentrasi. Pelimpahan dan Pedoman. TA 2017. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016

Lebih terperinci

Pertemuan ke - 7 FUNGSI DAN PROSES PERENCANAAN SERTA PENGENDALIAN

Pertemuan ke - 7 FUNGSI DAN PROSES PERENCANAAN SERTA PENGENDALIAN Halaman 1 dari Pertemuan ke - 7 Halaman 2 dari Pertemuan ke - 7 Pertemuan ke - 7 FUNGSI DAN PROSES PERENCANAAN SERTA PENGENDALIAN Perencanaan adalah proses yang mencoba meletakkan dasar tujuan dan sasaran

Lebih terperinci

KERTAS KERJA PERSEORANGAN (KKP)

KERTAS KERJA PERSEORANGAN (KKP) KERTAS KERJA PERSEORANGAN (KKP) RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PENYUSUNAN PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN RANCANGAN DAN PENGELOLAAN APBDESA OLEH SUB BAGIAN PENDAPATAN DAN KEKAYAAN

Lebih terperinci

PENYUSUNAN DOKUMEN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP)

PENYUSUNAN DOKUMEN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERDAGANGAN (Berdasarkan Kepmendag Nomor 794 / 2015) KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci