KETERBUKAAN INFORMASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KETERBUKAAN INFORMASI"

Transkripsi

1 KETERBUKAAN INFORMASI KETERBUKAAN INFORMASI INI DISUSUN DALAM RANGKA MEMENUHI PERATURAN BAPEPAM-LK NO.IX.E.1 DAN NO.IX.E.2 Komisaris dan Direksi PT Elnusa Tbk. ( Perseroan ), baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran dan kelengkapan informasi atau fakta material yang dimuat dalam Keterbukaan Informasi ini dan setelah mengadakan cukup penyelidikan menegaskan bahwa tidak ada fakta penting yang relevan yang tidak dikemukakan yang dapat menyebabkan informasi atau fakta material dalam Keterbukaan Informasi ini menjadi tidak benar dan/atau menyesatkan. PT ELNUSA Tbk. Kegiatan Usaha : Jasa Migas Terintegrasi dan Jasa Penunjang Migas Berkedudukan di Jakarta, Indonesia Kantor Pusat Graha Elnusa Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta Telepon: (021) Faksimili : (021) TUcorporate@elnusa.co.idUT Website : TUwww.elnusa.co.idUT Perseroan berencana melakukan penjualan seluruh saham milik Perseroan dalam PT Infomedia Nusantara ( IMN ) sebanyak (tiga puluh sembilan juta dua ratus ribu) saham dengan nilai nominal Rp500 (lima ratus) per saham atau seluruhnya senilai Rp ,000,00 (sembilan belas miliar enam ratus juta Rupiah), yang membentuk 49% (empat puluh sembilan persen) dari seluruh modal ditempatkan dan modal disetor di dalam IMN, berikut (seratus enam puluh enam juta enam ratus ribu) saham yang akan dikeluarkan oleh IMN kepada Perseroan sebagai akibat rencana peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor di dalam IMN secara proporsional sesuai dengan kepemilikan saham Perseroan di dalam IMN, yang setelah dilakukannya peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor dalam IMN akan membentuk 49% dari seluruh modal ditempatkan dan modal disetor dalam IMN, dengan nilai seluruhnya sebesar Rp ,00 (lima ratus sembilan puluh delapan miliar Rupiah) (selanjutnya disebut Transaksi ). Pemberitahuan mengenai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ( RUPSLB ) Perseroan, yang akan diselenggarakan pada hari Selasa, tanggal 30 Juni 2009 di Jakarta, telah diumumkan dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional yaitu Investor Daily dan Kontan pada tanggal 1 Juni Jika Anda tidak dapat hadir dalam RUPSLB tersebut, Anda dapat diwakili oleh Penerima Kuasa Anda dengan cara Anda mengisi dan mengembalikan Surat Kuasa terlampir sesuai dengan petunjuk yang terdapat didalamnya selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sebelum tanggal RUPSLB diselenggarakan kepada Corporate Secretary Perseroan dengan alamat Graha Elnusa Lt.16 Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta atau Biro Administrasi Efek (BAE) yang ditunjuk oleh Perseroan. Transaksi merupakan Transaksi Afiliasi, namun tidak termasuk transaksi benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep 521/BL/2008 tanggal 12 Desember 2008 (selanjutnya disebut Peraturan No. IX.E.1 ), dan merupakan Transaksi Material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-02/PM/2001 tanggal 20 Februari 2001 (selanjutnya disebut Peraturan No. IX.E.2 ), oleh karena itu untuk dapat melaksanakan Transaksi diperlukan adanya persetujuan terlebih dahulu dari para Pemegang Saham Perseroan yang akan dimintakan dalam RUPSLB Perseroan. Melalui penjelasan serta informasi dalam Keterbukaan Informasi ini, Perseroan bermaksud meminta persetujuan dari Pemegang Saham Perseroan dalam RUPSLB Perseroan untuk menyetujui Transaksi tersebut. Apabila Transaksi tersebut tidak memperoleh persetujuan RUPSLB Perseroan maka Transaksi tersebut baru dapat diajukan kembali oleh Direksi Perseroan 12 (dua belas) bulan setelah pelaksanaan RUPSLB Perseroan. Jika Anda mengalami kesulitan untuk memahami Keterbukaan Informasi ini atau ragu-ragu dalam mengambil keputusan, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan perantara pedagang efek, manajer investasi, konsultan hukum, akuntan atau penasehat profesional lainnya. Keterbukaan Informasi ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 2 Juni 2009

2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... I DEFINISI DAN SINGKATAN... II I. PENDAHULUAN... 1 II. KETERANGAN MENGENAI TRANSAKSI... 2 A. Umum... 2 B. Alasan dan Latar Belakang Transaksi... 2 C. Tujuan dan Manfaat Dilakukannya Transaksi... 2 D. Pertimbangan Transaksi... 2 E. Rencana Pengunaan Dana... 3 F. Obyek dan Nilai Transaksi... 3 G. Persyaratan Transaksi... 3 H. Penjelasan Singkat Mengenai PJBB IMN... 3 I. Sifat Transaksi... 4 J. Keterangan Mengenai Pihak-pihak Yang Bertransaksi... 5 K. Keterangan Singkat Mengenai IMN L. Struktur Kepemilikan Saham Perseroan di Anak Perusahaan Sebelum dan Sesudah Transaksi 20 III. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PROFORMA PERSEROAN IV. LAPORAN DAN PENDAPAT PIHAK-PIHAK INDEPENDEN V. REKOMENDASI DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PERSEROAN VI. PELAKSANAAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA VII. PIHAK PIHAK INDEPENDEN VIII. INFORMASI TAMBAHAN i

3 DEFINISI DAN SINGKATAN Definisi dan singkatan dalam Keterbukaan Informasi ini mempunyai arti sebagai berikut : Anak Perusahaan : Adalah suatu perusahaan dimana Perseroan memiliki secara langsung sahamsaham yang ditempatkan dan disetor dalam perusahaan tersebut yang jumlah kepemilikan sahamnya 50% atau lebih dan laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. BAE : Adalah kependekan dari Biro Administrasi Efek, yaitu pihak yang ditunjuk oleh Perseroan untuk melaksanakan administrasi saham Perseroan, yang dalam hal ini adalah PT Datindo Entrycom. Bapepam-LK : Adalah Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (dahulu disebut Bapepam) sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KMK 606/KMK.01./2005 tanggal 30 Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Bbl : Adalah Barrel (sekitar 159 liter), satuan volume minyak bumi. BBM : Adalah kependekan dari Bahan Bakar Minyak. BEI : Adalah kependekan dari Bursa Efek Indonesia. Benturan Kepentingan : Adalah perbedaan antara kepentingan ekonomis Perseroan dengan kepentingan ekonomis pribadi direktur, komisaris, pemegang saham utama Perseroan dalam Transaksi yang dapat merugikan Perseroan karena adanya penetapan harga yang tidak wajar. Direksi Perseroan : Adalah Direksi Perseroan yang sedang menjabat saat Keterbukaan Informasi ini diterbitkan. DPS : Adalah kependekan dari Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 12 Juni 2009 sampai dengan pukul Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB) yang dikeluarkan BAE. IMN : Adalah PT Infomedia Nusantara, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta. Keterbukaan Informasi : Adalah informasi tertulis yang disediakan kepada publik sehubungan dengan Transaksi. METRA : Adalah PT Multimedia Nusantara, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta, yang 99,9% saham yang dikeluarkan oleh METRA dimiliki oleh TELKOM. Migas : Adalah kependekan dari Minyak dan Gas Bumi. MPR : Adalah Martokoesoemo, Prasetyo dan Rekan, Perusahaan Penilai Independen terdaftar di Bapepam-LK yang ditunjuk Perseroan untuk melakukan penilaian atas harga pasar wajar saham IMN serta memberikan pendapat kewajaran atas Transaksi. Pemegang Saham : Adalah pemegang saham Perseroan yang nama-namanya tercatat dalam DPS pada hari Senin tanggal 20 April 2009 sampai dengan pukul WIB. Pemegang Saham Independen : Adalah pemegang saham Perseroan yang tidak mempunyai Benturan Kepentingan sehubungan dengan Transaksi. Peraturan No. IX.E.1 : Adalah Peraturan No.IX.E.1., tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-521/BL/2008 tanggal 12 Desember Peraturan No. IX.E.2 : Adalah Peraturan No.IX.E.2., tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kepii

4 05/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, sebagaimana diubah dengan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-02/PM/2001 tanggal 20 Februari Perseroan : Adalah PT Elnusa Tbk., suatu perseroan terbatas terbuka yang didirikan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta. Perusahaan Asosiasi : Suatu perusahaan dimana Perseroan memiliki secara langsung saham-saham yang ditempatkan dan disetor dalam perusahaan tersebut yang jumlah kepemilikan sahamnya antara 20% sampai 50%, sehingga penyertaan saham tersebut dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Rp : Adalah Rupiah, mata uang resmi Negara Republik Indonesia. RUPSLB : Adalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. SPBU : Adalah kependekan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum. TELKOM : Adalah PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, suatu perseroan terbatas terbuka yang didirikan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Bandung. Thamrin & Rachman : Adalah Thamrin & Rachman Law Firm, konsultan hukum independen yang ditunjuk Perseroan untuk memberikan pendapat hukum atas Transaksi. Transaksi : Adalah penjualan seluruh saham milik Perseroan dalam IMN sebanyak (tiga puluh sembilan juta dua ratus ribu) saham dengan nilai nominal Rp500 (lima ratus Rupiah) per saham yang merupakan 49% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor dalam IMN, berikut (seratus enam puluh enam juta enam ratus ribu) saham yang akan dikeluarkan oleh IMN sebagai rencana pelaksanaan peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor dalam IMN secara proporsional sesuai dengan kepemilikan saham Perseroan di dalam IMN, dimana setelah dilakukannya peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor dalam IMN akan membentuk 49% dari seluruh modal yang akan ditempatkan dan disetor dalam IMN, yang akan dijual dengan harga seluruhnya senilai Rp ,00 (lima ratus sembilan puluh delapan miliar Rupiah) Transaksi Material : Adalah setiap pembelian, penjualan atau penyertaan saham, dan/atau pembelian, penjualan, pengalihan, tukar menukar aktiva atau segmen usaha, yang nilainya sama atau lebih besar dari salah satu hal berikut : - 10% dari pendapatan (revenues); atau - 20% dari ekuitas; Perseroan, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.2. UU Pasar Modal : Adalah Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal sebagaimana dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No UUPT : Adalah Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagaimana dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 106 Tahun 2007, Tambahan No KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja : Adalah Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja yang ditunjuk untuk mengaudit laporan keuangan Perseroan, untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan iii

5 I. PENDAHULUAN Keterbukaan Informasi ini dibuat untuk memenuhi ketentuan Peraturan No. IX.E.1 dan Peraturan No. IX.E.2 agar para Pemegang Saham PT Elnusa Tbk. ( Perseroan ) mendapatkan informasi secara lengkap mengenai rencana Perseroan untuk melakukan Transaksi, dimana pihak yang menjadi pembeli adalah METRA, yang telah ditunjuk oleh TELKOM dalam rangka melaksanakan hak menerima penawaran terlebih dahulu (rights of first refusal) atas saham-saham milik Perseroan dalam IMN karena TELKOM juga merupakan pemegang saham dari IMN sebanyak 51% dari seluruh modal ditempatkan dan modal disetor dalam IMN. Berdasarkan laporan keuangan Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, pendapatan (revenue) Perseroan adalah sebesar Rp juta dan ekuitas Perseroan adalah sebesar Rp juta. Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (Conditional Shares Sale and Purchase Agreement) tanggal 29 Mei 2009 yang dibuat dan ditandatangani oleh Perseroan dan METRA sehubungan dengan Transaksi (selanjutnya disebut PJBB IMN ), total nilai Transaksi adalah sebesar Rp atau setara dengan 23,51% pendapatan Perseroan atau 37,05% dari total ekuitas Perseroan, sehingga dengan demikian berdasarkan Peraturan No. IX.E.2, Transaksi dikategorikan sebagai Transaksi Material karena nilai transaksi penjualan saham tersebut melebihi 10% dari pendapatan Perseroan atau 20% dari ekuitas Perseroan. Baik TELKOM maupun METRA merupakan pihak yang terafiliasi dengan Perseroan sehingga Transaksi merupakan Transaksi Afiliasi. Mengingat Transaksi ini juga merupakan suatu Transaksi Material, maka disamping memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.E.1 Perseroan wajib untuk memenuhi Peraturan No. IX.E.2. Dalam rangka pelaksanaan Transaksi tersebut, Perseroan telah menunjuk (i) MPR sebagai penilai independen yang bertugas melakukan penilaian harga saham IMN yang akan dijual untuk kepentingan Pemegang Saham serta memberikan pendapat kewajaran nilai Transaksi; (ii) Thamrin & Rachman sebagai konsultan hukum independen yang memberikan pendapat hukum mengenai Transaksi; dan (iii) KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja sebagai auditor independen yang melakukan penelaahan proforma keuangan atas Transaksi Perseroan. Keterbukaan Informasi ini juga memuat ringkasan laporan dan pendapat hukum dari para Pihak Independen tersebut, yang dapat dilihat pada Bab IV Keterbukaan Informasi ini. Di samping itu, prosedur sehubungan dengan persetujuan dari RUPSLB Perseroan yang akan diselenggarakan pada tanggal 30 Juni 2009 juga turut dikemukakan dalam Keterbukaan Informasi ini. 1

6 II. KETERANGAN MENGENAI TRANSAKSI A. Umum Sebagaimana telah disepakati dalam PJBB IMN, Perseroan akan menjual dan mengalihkan seluruh sahamnya dalam IMN sebanyak saham, yang merupakan 49% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam IMN, serta saham-saham yang rencananya akan dikeluarkan oleh IMN kepada Perseroan sesuai dengan porsi kepemilikan sahamnya di dalam IMN sebagai rencana pelaksanaan peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor dalam IMN, dengan jumlah sebesar (seratus enam puluh enam juta enam ratus ribu) saham, yang setelah peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor dalam Perseroan dilakukan akan membentuk 49% dari seluruh saham yang akan ditempatkan dan disetor penuh dalam IMN, kepada METRA sebagai pihak yang ditunjuk TELKOM dalam rangka pelaksanaan atas hak TELKOM untuk menerima penawaran terlebih dahulu (rights of first refusal) atas saham dalam IMN yang dimiliki dan akan dijual oleh Perseroan, dengan nilai transaksi sebesar Rp dimana nilai transaksi tersebut adalah lebih tinggi dari hasil penilaian yang telah dilakukan oleh MPR sebagaimana termaktub Laporan Penilaian dengan Suratnya No.APP/031/KJPP-MPR/IV/09 tanggal 3 April 2009 dan Laporan Opini Kewajaran dengan Suratnya No. APP/041/KJPP- MPR/V/09 tanggal 29 Mei 2009 yang menyatakan Transaksi adalah WAJAR bagi Pemegang Saham. METRA adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Republik Indonesia dan berkedudukan di Jakarta, dimana 99,9% saham dari seluruh saham yang dikeluarkan dan ditempatkan oleh METRA dimiliki oleh TELKOM. Sebagai perusahaan yang 99,9% sahamnya dimiliki oleh TELKOM, METRA telah ditunjuk oleh TELKOM berdasarkan Surat No.06/UM000/COP-C /2009/Rhs tanggal 27 Mei 2009 perihal Penegasan Kembali Penunjukan PT Multimedia Nusantara ( METRA ) sebagai pembeli saham PT Infomedia Nusantara ( INFOMEDIA ) dalam rangka pelaksanaan Rights of First Refusal PT Telekomunikasi Indonesia ( TELKOM ) untuk melaksanakan hak TELKOM berdasarkan anggaran dasar IMN, untuk menerima penawaran beli terlebih dahulu atas seluruh saham Perseroan di dalam IMN yang dijual Perseroan. B. Alasan dan Latar Belakang Transaksi Sejalan dengan strategi usaha jangka panjang Perseroan untuk fokus pada jasa hulu migas terintegrasi di Indonesia maupun luar negeri dan melakukan pengembangan bisnis yang lebih bersinergi dengan bisnis utama Perseroan. C. Tujuan dan Manfaat Dilakukannya Transaksi Dengan menjalankan Transaksi ini, Perseroan diharapkan dapat memperoleh beberapa manfaat yang berguna bagi kelangsungan usaha Perseroan, dimana berdasarkan pandangan dari Manajemen Perseroan, tujuan dan manfaat tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Lebih fokus pada industri minyak dan gas bumi yang dijalankan oleh Perseroan yang telah memiliki keunggulan kompetitif; 2) Lebih fokus pada pengembangan usaha core business Perseroan yang sesuai dengan visi dan misi Perseroan; 3) Mendapatkan tambahan dana untuk meningkatkan porsi ekuitas dari investasi yang akan dilakukan dalam industri minyak dan gas bumi sebagai berikut: (i) Jasa hulu terintegrasi (Integrated upstream services) di bidang geoscience, drilling, dan oilfield services; (ii) Pengelolaan lapangan minyak (asset based management). D. Pertimbangan Transaksi 1) Dalam rangka pertumbuhan dan profitabilitas Perseroan, dimana Perseroan dituntut untuk fokus di jasa hulu migas terintegrasi dan pengembangan bisnis asset-based, Perseroan melakukan rearranging business portfolio dengan menjual saham IMN karena bisnis IMN di luar kompetensi inti Perseroan. 2) Meskipun penjualan saham ini akan berdampak pada hilangnya pendapatan dividen tiap tahun, namun perolehan dana dapat dipergunakan untuk mendanai proyek-proyek yang fokus kepada kompetensi Perseroan. 2

7 E. Rencana Pengunaan Dana Dana yang diperoleh dari hasil Transaksi ini akan digunakan oleh Perseroan sebagai berikut: 1) Sekitar 35%, akan digunakan untuk memperkuat kompetensi inti di jasa hulu migas terintegrasi meliputi Geoscience Services, Drilling Services dan Oilfield Services; 2) Sekitar 50%, akan digunakan untuk investasi asset based di blok migas ataupun asset based lainnya; 3) Sekitar 10%, akan digunakan untuk peningkatan modal kerja untuk mendanai proyek-proyek Perseroan yang bersifat jangka pendek dan menengah; 4) Sekitar 5%, akan digunakan untuk memperkuat kapabilitas Anak Perusahaan yang mendukung kompetensi inti Perseroan. F. Obyek dan Nilai Transaksi Obyek dalam Transaksi ini adalah sejumlah saham IMN dengan nilai nominal Rp500 per saham yang merupakan 49% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam IMN, berikut saham yang akan dikeluarkan IMN kepada Perseroan sebagai rencana peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor dalam IMN, yang setelah peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor dalam IMN tersebut merupakan 49% dari seluruh saham yang akan ditempatkan dan disetor dalam IMN, dengan nilai transaksi berjumlah sebesar Rp Sebagaimana disebutkan di atas, IMN berencana untuk meningkatkan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor, dengan mengeluarkan saham baru antara lain kepada Perseroan untuk jumlah sebesar saham, dimana kepemilikan saham Perseroan dalam IMN setelah dilakukannya peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor dalam IMN tersebut akan membentuk 49% (empat puluh sembilan persen) dari seluruh modal ditempatkan dan modal disetor dalam IMN. Namun demikian peningkatan jumlah saham yang dialihkan Perseroan kepada METRA akibat peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor dalam IMN tidak akan mempengaruhi nilai Transaksi. G. Persyaratan Transaksi Transaksi tersebut baru dapat dilakukan apabila telah memenuhi beberapa persyaratan sesuai dengan beberapa ketentuan sebagai berikut: Dipenuhinya ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan IMN serta peraturan perundangan yang berlaku; Dipenuhinya ketentuan-ketentuan yang disyaratkan di Pasar Modal yang berlaku bagi Perseroan sebagai emiten, termasuk persetujuan Pemegang Saham dalam RUPSLB; Diperolehnya persetujuan-persetujuan dari pihak ketiga sehubungan dengan pelaksanaan Transaksi, termasuk tetapi tidak terbatas pada persetujuan kreditur-kreditur Perseroan. H. Penjelasan Singkat Mengenai PJBB IMN Sehubungan dengan Transaksi, Perseroan dan METRA telah menandatangani PJBB IMN pada tanggal 29 Mei PJBB IMN ini merupakan suatu perjanjian yang berlaku dengan syarat tunda dimana dengan dipenuhinya atau dikesampingkannya kondisi prasyarat yang ditentukan dalam PJBB IMN oleh para pihak dalam PJBB IMN, maka pengalihan hak atas saham Perseroan baru berlaku efektif. Selanjutnya para pihak dalam PJBB IMN akan menandatangani suatu akta jual beli saham untuk mengalihkan kepemilikan atas seluruh saham di dalam IMN yang dijual Perseroan kepada METRA. Berikut merupakan pokok-pokok kesepakatan para pihak yang dituangkan dalam PJBB IMN: 1. Penjual : Perseroan 2. Pembeli : METRA sebagai perusahaan yang 99,9% sahamnya dimiliki oleh TELKOM dan telah ditunjuk oleh TELKOM untuk melaksanakan pembelian saham IMN yang dijual Perseroan. 3. Saham yang Dijual : (tiga puluh sembilan juta dua ratus ribu) saham dengan nilai nominal sebesar Rp500 (lima ratus Rupiah) di dalam IMN, yang merupakan 49% (empat puluh sembilan persen) dari seluruh modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan di dalam IMN, berikut saham-saham yang akan 3

8 dikeluarkan oleh IMN secara proporsional kepada Perseroan sesuai dengan kepemilikan saham Perseroan di dalam IMN dalam rencana peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor, yang setelah peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor dalam IMN tersebut akan membentuk 49% (empat puluh sembilan persen) dari seluruh modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan di dalam IMN. 4. Harga Jual : Rp (lima ratus sembilan puluh delapan miliar Rupiah). 5. Kondisi Prasyarat : Penyelesaian Transaksi akan tergantung pada dipenuhinya kondisi prasyarat, antara lain sebagai berikut: 1) RUPSLB Perseroan yang telah menyetujui penjualan seluruh saham Perseroan di dalam IMN, sesuai dengan Peraturan No.IX.E.2 dan Peraturan No. IX.E.1; 2) Keputusan Dewan Komisaris TELKOM yang menyetujui peningkatan penyertaan modal ditempatkan dan modal disetor TELKOM dalam METRA; 3a) RUPS dan Keputusan Dewan Komisaris METRA yang menyetujui penyertaan saham dalam IMN melalui pembelian seluruh saham milik Perseroan di dalam IMN; 3b) RUPS METRA yang menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor METRA oleh penyertaan TELKOM; 4a) RUPS IMN menyetujui kapitalisasi laba ditahan IMN; dan 4b) persetujuan dan kepatuhan terhadap ketentuan hukum yang diperlukan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku termasuk namun tidak terbatas pada persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan penerimaan pemberitahuan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia mengenai peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor di dalam IMN; 5) RUPSLB IMN yang menyetujui pengalihan seluruh saham Perseroan kepada METRA; 6) persetujuan tertulis dari maupun pemberitahuan tertulis kepada kreditur-kreditur Perseroan mengenai pengalihan kepemilikan saham Perseroan di dalam IMN, sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian-perjanjian yang relevan dimana Perseroan menjadi pihak atau terikat di dalamnya; 7a) IMN telah menyampaikan laporan tertulis kepada Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi mengenai rencana perubahan susunan pemegang saham IMN; 7b) IMN telah mengkonfirmasi bahwa sedikitnya 50% (lima puluh persen) dari total komitmen pembangunan untuk 5 (lima) tahun sesuai dengan Izin Penyelenggaraan Jasa Nilai Tambah Teleponi Pusat Layanan Informasi telah dipenuhi. 6. Penyelesaian Transaksi : Transaksi akan diselesaikan pada tanggal penyelesaian dimana seluruh syarat-syarat telah dipenuhi atau paling lambat tanggal 31 Agustus 2009, atau tanggal lain yang ditentukan kemudian oleh Para Pihak. 7. Tata Cara Pembayaran : Pembayaran akan dilakukan penuh pada tanggal penyelesaian. I. Sifat Transaksi Transaksi Perseroan dikategorikan sebagai Transaksi Material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.2. karena nilai Transaksi tersebut lebih besar dari 10% dari pendapatan (revenue) Perseroan, dimana pendapatan (revenue) Perseroan adalah sebesar Rp juta dan juga lebih besar dari 20% dari ekuitas Perseroan, dimana ekuitas Perseroan adalah sebesar Rp juta, berdasarkan Laporan Keuangan 4

9 Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA 99,99% PERTAMINA 51,19% TELKOM Lebih lanjut, berdasarkan Peraturan No. IX.E.1, Transaksi merupakan Transaksi Afiliasi karena METRA sebagai pembeli, 99,9% sahamnya dimiliki oleh TELKOM, merupakan afiliasi dari Perseroan. Namun mengingat Transaksi merupakan Transaksi Material, maka disamping memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.E.1, Perseroan wajib untuk memenuhi Peraturan No. IX.E.2. 41,10% ELSA 51,00% 49,00% IMN 99,99% METRA J. Keterangan Mengenai Pihak-pihak Yang Bertransaksi 1. Keterangan Mengenai Perseroan sebagai Penjual 1.1. Riwayat Singkat Perseroan Perseroan didirikan di Jakarta dengan nama PT Elecktronika Nusantara dengan Akta Pendirian No. 18 tanggal 25 Januari 1969 sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 10 tanggal 13 Pebruari 1969, keduanya dibuat di hadapan Tan Thong Kie, S.H., Notaris di Jakarta. Akta Pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui surat keputusan No. J.A.5/18/24 tanggal 19 Pebruari 1969 dan telah didaftarkan dalam buku register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No. 485 tanggal 22 Pebruari 1969 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 35 tanggal 2 Mei 1969, Tambahan No. 58. Akta Pendirian yang memuat anggaran dasar Perseroan tersebut telah beberapa kali diubah dimana perubahan terakhir adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar PT Elnusa Tbk No. 86 tanggal 18 Januari 2008 yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta ( Akta No. 86/2008 ) yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana ternyata dari Surat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH tanggal 22 Januari 2008 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Elnusa Tbk. Perseroan didirikan oleh PT Pertamina (Persero) ( Pertamina ) untuk mendukung operasinya dengan memberikan pelayanan (termasuk pemeliharaan dan perbaikan) di bidang peralatan komunikasi elektronik, peralatan navigasi dan sistem radar yang digunakan oleh kapal-kapal milik Pertamina maupun kapal-kapal minyak asing yang memiliki perjanjian kerjasama dengan Pertamina. Restrukturisasi kelompok usaha Perseroan sesungguhnya telah dimulai sejak tahun 1996 yang dikarenakan bidang usaha Perseroan yang beragam. Dalam perjalanannya, Perseroan melakukan konsolidasi internal dan menyelaraskan kelompok-kelompok usaha yang dimilikinya. Pada tahun 2007, dengan penggabungan vertikal dan penggabungan horizontal, Perseroan melakukan restrukturisasi korporasi dan aktivitas bisnisnya dengan tujuan agar dapat memposisikan diri sebagai perusahaan migas pertama di Indonesia yang mampu menawarkan jasa migas yang terintegrasi (integrated oil and gas services) dengan konsep one stop services di bidang pelayanan jasa hulu migas (integrated upstream services) sebagai bisnis inti (core business) dari Perseroan. 5

10 2.1. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham Berdasarkan DPS per 30 April 2009, struktur permodalan dan kepemilikan saham dalam Perseroan adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal Rp100 per saham Jumlah Saham Nominal (Rp) % Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang saham: 1. PT Pertamina (Persero) ,10 2. PT Tridaya Esta ,15 3. Pemegang saham lainnya ,74 Jumlah saham beredar Saham yang diperoleh kembali pada harga perolehan Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ,00 Jumlah Saham dalam Portepel Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No. 28 tanggal 6 Mei 2009, dibuat di oleh Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang sedang menjabat adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris: Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Komisaris Direksi: Direktur Utama* Direktur Administrasi dan Keuangan Direktur Operasi : Waluyo : S.M. Hari Kustoro : Surat Indrijarso : Anton Sugiono : Soehandjono : Eteng Ahmad Salam : Santun Nainggolan : Eddy Sjahbuddin * merangkap sebagai Direktur Pengembangan Usaha 4.1. Kegiatan Usaha Perseroan Perseroan merupakan perusahaan yang memiliki core business yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa hulu migas yang terintegrasi (integrated upstream oil and gas services One Stop Services) serta jasa lain seperti jasa hilir migas, jasa penunjang hulu migas, pengelolaan lapangan migas dan juga jasa telematika (information and communication technology) untuk menunjang kegiatan migas maupun non-migas. Pada masa awal berdirinya, Perseroan didirikan oleh Pertamina untuk mendukung operasinya dengan memberikan pelayanan (termasuk pemeliharaan dan perbaikan) di bidang peralatan komunikasi elektronik, peralatan navigasi dan sistem radar yang digunakan oleh kapal-kapal milik Pertamina maupun kapal-kapal minyak asing yang memiliki perjanjian kerjasama dengan Pertamina. Pada tahun 2007, melalui penggabungan vertikal dan penggabungan horizontal, Perseroan melakukan restrukturisasi korporasi dan aktivitas bisnisnya dengan tujuan agar dapat memposisikan diri sebagai perusahaan migas pertama di Indonesia yang mampu menawarkan jasa migas yang terintegrasi (integrated oil and gas services) dengan konsep one stop services di bidang pelayanan jasa hulu migas (integrated upstream services) sebagai bisnis inti (core business) dari Perseroan. Perseroan memiliki visi Menjadi perusahaan kelas dunia kebanggaan nasional di bidang jasa hulu migas secara solusi total untuk memberikan nilai tambah optimal bagi stakeholders. Berdasarkan visi yang dimiliki oleh Perseroan, maka misi dari Perseroan adalah sebagai berikut: 6

11 Memberikan jasa layanan bermutu tinggi secara terintegrasi (one stop services) untuk kepuasan dan loyalitas pelanggan, yang didukung oleh profesionalisme sumber daya manusia, ketersediaan peralatan, penguasaan teknologi, continuous improvement dan pengembangan inovasi produk. Melaksanakan seluruh kegiatan usaha berdasarkan kaidah good engineering practises dengan standard kelas dunia serta mewujudkan operation excellence melalui penerapan kaidah Quality, Health, Safety, Environmental (QHSE) yang benar dan konsisten, sebagai realisasi keunggulan perusahaan. Meningkatkan pertumbuhan skala usaha secara berkesinambungan yang disertai dengan peningkatan kinerja finansial maupun non finansial. Meningkatkan nilai pemegang saham secara berkelanjutan, serta kesejahteraan maupun kesempatan untuk tumbuh kembang karyawan. Membina hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan dengan pemerintah, mitra kerja maupun masyarakat dimana perusahaan beroperasi. Dalam rangka mendukung pertumbuhan Perseroan di masa yang akan datang, pada tanggal 6 Desember 2008 Perseroan melakukan sebuah aksi korporasi berupa Penawaran Umum atau Initial Public Offering (IPO) dan mencatatkan saham perusahaan pada Bursa Efek Indonesia, dengan kode saham ELSA. Rencana Perseroan tersebut sebelumnya telah tercantum dalam Rencana Jangka Panjang Perseroan (RJPP) Beberapa alasan yang melatarbelakangi Perseroan dalam melaksanakan IPO pada saat itu diantaranya adalah sebagai berikut: Untuk mendapatkan sumber pendanaan (equity funds) yang matching dengan kebutuhan Perseroan dalam memenuhi kebutuhan equity capital baik dalam pengembangan anak perusahaan maupun pengembangan usaha serta merealisasikan proyek-proyek yang bersifat asset based ; Untuk memperbaiki capital structure di anak perusahaan melalui penambahan modal yang akan meningkatkan kompetensi anak perusahaan karena kemampuannya untuk membeli peralatanperalatan baru yang diperlukan untuk menambah sumber-sumber pendapatan Perseroan; Untuk menambah dan mempermudah akses Perseroan kepada sumber-sumber pendanaan seperti pasar modal dan dunia perbankan baik dalam maupun luar negeri; Untuk menjadikan Perseroan lebih profesional, transparan dan terpercaya serta good corporate governance dimata publik. Hingga saat ini, Perseroan memiliki pengalaman hampir 40 tahun pada industri migas serta keunggulan kompetitif yang sangat spesifik, yaitu kemampuan dalam memberikan layanan total solution atau one stop services di bidang jasa hulu migas. Dengan memiliki keunggulan seperti ini, maka Perseroan telah menempatkan diri sebagai salah satu perusahaan yang sangat diperhitungkan dalam industri ini. Sesuai dengan bisnis intinya, Perseroan memiliki peranan yang sangat besar dan strategis dalam upaya pengembangan sektor migas nasional, khususnya usaha pencapaian target produksi minyak nasional sebesar 1,0 juta Bbl/hari di tahun Secara garis besar, proses bisnis yang dijalankan oleh Perseroan pada bidang hulu migas, mengikuti alur sebagai berikut: Pertama, diawali dengan kegiatan survei/pengukuran data seismik di lapangan, yang kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data seismik, interpretasi dan pemodelan seismik. Setelah itu, dilakukan studi geologi, geofisika dan reservoir untuk mengkaji potensi migas di suatu daerah (blok/wilayah kerja) yang diuji. Tahap selanjutnya, apabila dari hasil studi di atas menunjukkan suatu lahan memiliki indikasi mengandung cadangan migas yang potensial maka akan dilanjutkan dengan kegiatan pemboran, yaitu untuk membuktikan keberadaan migas di perut bumi serta untuk mengetahui besarnya potensi migas di wilayah tersebut yang akan berguna sebagai data perhitungan keekonomisannya. Apabila dari tahap pembuktian pemboran di atas menunjukkan nilai keekonomian yang menarik, maka akan dilanjutkan dengan tahapan produksi migas dari perut bumi hingga permukaan bumi, yang kemudian dialirkan ke suatu stasiun pengumpul. Untuk kelancaran seluruh rangkaian kegiatan di atas, masih diperlukan beberapa usaha penunjang meliputi: jasa pengelolaan data migas, pengadaan jasa penunjang seperti pipa casing OCTG untuk pemboran, serta dukungan jasa telematika dan komunikasi satelit, terutama untuk daerah-daerah terpencil (remote area). 7

12 Seismic study Integrated Geoscience Services One Stop Services Seismic Survey: 2D & 3 D Land Seismic 2D & 3 D Marine Seismic 2D & 3 D Transition Zone Processing: Processing, Re-processing Special processing, Modeling & GGR Study Other Services: MT (Magneto Telluric) 4D Micro Gravity Drilling (expl & Dev) Integrated Drilling Services Rig Provider (550 hp 1600hp) Drilling support : Wireline logging, well testing Cementing, Mud logging, Mud engineering, Chemicals Directional Drilling Material Support: OCTG, Drill Pipe Production Integrated Oilfield Services Well Services: Hydraulic Workover/ Snubbing Slickline Well Testing Unit CTU (Coiled Tubing Unit) EPC : O&M Production Facility O&M Pipeline Other Service: TSA IOR (Improve Oil Recovery) Pada saat ini kegiatan usaha yang dijalankan oleh Perseroan didukung oleh beberapa divisi/unit usaha yang dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Jasa Pengukuran Data Geofisika/Seismik Terintegrasi (Integrated Geophysics Service) Perseroan menjalankan kegiatan usaha ini sejak tahun 1972 melalui divisi seismik dan sejak tahun 1995 divisi ini menjadi anak perusahaan Perseroan yakni PT Elnusa Geosains. Sejak dilakukannya penggabungan vertikal, jasa Perseroan di bidang ini kembali menjadi divisi tersendiri, yaitu divisi geoscience services. Layanan Perseroan dalam kegiatan usaha ini merupakan satu kesatuan yang terpadu dan terintegrasi dalam eksplorasi sumur-sumur migas yang mencakup semua tahap yang dibutuhkan dalam penelitian geofisika (seismik). Proses dimulai dari pengumpulan data dan survei lapangan, pemrosesan data hasil survei, hingga interpretasi data untuk pengambilan langkah selanjutnya dalam eksplorasi sumur-sumur migas. Namun layanan tersebut juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan pengguna jasa Perseroan. Para pelanggan tersebut memerlukan data geologi bawah permukaan (sub-surface) untuk mengetahui keberadaan migas serta ukuran besarnya kandungan migas di perut bumi, di lokasi perusahaanperusahaan tersebut beroperasi, yaitu di wilayah kerja masing-masing, baik di daratan, di lepas pantai (marine) maupun transisi antara daratan dan pesisir pantai. Kegiatan Perseroan pada jasa ini, diawali dengan kegiatan awal (advanced party) berupa pengukuran topografi dan arah navigasi di lapangan, pembuatan lubang (seismic drilling) untuk menanamkan bahan peledak sebagai sumber getaran. Selanjutnya dipersiapkan peralatan seismic data recording (seismic data acquisition). Data yang diperoleh dari hasil pengukuran di lapangan tersebut, selanjutnya di proses pada processing center (geodata processing). Data yang diperoleh dari kegiatan geodata processing adalah berupa penampang seismik (hard copy maupun digital). Selanjutnya, data ini kemudian dikaji dengan melakukan interpretasi seismik dan modelling oleh tim geology geophysics reservoir. Secara umum proses jasa geofisika/geoseismik yaitu di daratan (land) dan di lautan (offshore atau marine) dapat digambarkan sebagai berikut: 8

13 Proses Usaha Jasa Geofisika/Seismik Geodata Acquisition Geodata Processing Persiapan awal Seismic Data Acquisition (Land) 2D & 3D Seismic Data Processing Geology Geophysics Reservoir Navigasi & non seismik (topografi, sosialisasi, kehumasan, dll) Seismic Drllling Loading Dynamite Recording Seismic Data Acquisition (Marine) 2D & 3D Field Procesing Processing & Special Processing Seismic Modeling Interpretasi GGR Study Kapal/Boat Streamer 2D dan 3D Field Recording Field Processing Sumber: Perseroan Berikut adalah penjelasan dari masing-masing unit usaha jasa geofisika/seismik: Unit Usaha Geodata Acquisition Land Geodata Acquisition Marine Geodata Processing Penjelasan Pengukuran data seismik di lapangan (daratan) dengan menggunakan alat-alat Recording, yang terdiri atas: seismic data acquisition, seismic drilling services, topografi dan navigation & non seismic Pengukuran data seismik di lepas pantai (lautan) dengan menggunakan alat-alat Recording, yang terdiri atas: seismic acquisition marine (untuk deep marine), seismic acquisition transition (untuk transition) Data hasil pengukuran di lapangan (daratan) diproses agar dapat dipelajari, dianalisa dan diinterpretasikan, yang terdiri atas: seismic data processing, modelling dan geology geophysics reservoir Di masa akan datang, Perseroan memiliki rencana untuk mengembangkan kegiatan usaha geofisika/seismik ke mancanegara untuk pelanggan di luar negeri terutama India dan negara-negara di kawasan Asia Pasifik, Afrika, maupun Timur Tengah. Perseroan memiliki keunggulan dalam penyediaan jasa seismik yang terintegrasi dan menguasai sebagian besar pangsa pasar yang ada di Indonesia. Selain memiliki sumber daya tenaga ahli yang kompeten di bidang geofisika, Perseroan termasuk pioneer di Indonesia dalam bidang penyediaan jasa geofisika/seismik. Kemampuan Perseroan telah memperoleh pengakuan secara internasional dan dipercaya dalam menangani proyek-proyek eksplorasi perusahaan-perusahaan migas utama. Menurut manajemen, Perseroan merupakan market leader untuk bidang land seismic di Indonesia. Pelanggan Perseroan untuk jasa ini adalah perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di bidang hulu migas seperti Pertamina EP, JOB/TAC, Marathón Internacional Petroleum Indonesia Ltd, ConocoPhillips, Total E&P Indonesie, PetroChina, Medco E&P Indonesia, Loon Brunei Ltd dan perusahaan migas lainnya. Adapun perusahaan-perusahaan selain Perseroan yang juga bergerak di bidang seismik diantaranya adalah Citra Insulindo Abadi, Western Geco, CGGVeritas dan Sari Pari Geosains. Saat ini sejalan dengan banyaknya wilayah kerja yang akan dibuka pada wilayah perairan (Transition Zone dan offshore) maka potensi pasar jasa geofisika/seismik (geodata marine) sangat terbuka bagi Perseroan. Dalam hal ini, Perseroan merencanakan untuk melakukan investasi pengadaan unit Streamer 3D (alat perekaman seismik deep marine) serta peralatan lain seperti kapal/boat untuk meraih peluang usaha di masa akan datang. b) Jasa Pemboran Migas Terintegrasi (Integrated Drilling Service) Untuk memberikan jasa layanan pemboran terintegrasi, pada awalnya Perseroan mendirikan PT Elnusa Drilling Services pada tahun Perseroan menerapkan konsep integrated drilling services sebagai 9

14 ciri keunggulan kompetitif sehingga Perseroan dapat memenangkan persaingan bisnis secara head to head dengan sesama penyedia jasa Rig yang persaingannya sangat ketat (red ocean). Melalui aplikasi konsep ini, maka Perseroan berada di zona pasar baru yang sangat luas (blue ocean strategy) yang belum dimiliki oleh para kompetitor. Konsep ini telah diuji coba oleh Perseroan yaitu sejak berdirinya PT Elnusa Drilling Services dan telah terbukti memperoleh sambutan yang sangat positif dari pasar sehingga kecenderungan permintaan untuk jasa ini akan meningkat di masa akan datang. Sejak dilakukannya penggabungan vertikal, maka seluruh kegiatan PT Elnusa Drilling Services dilakukan secara penuh oleh Perseroan. Proses kegiatan usaha jasa pemboran dapat digambarkan sebagai berikut: Proses Usaha Jasa Pemboran Terintegrasi Persiapan Lokasi (Site Preparation) Pengadaaan dan mobilisasi, meliputi: Peralatan pemboran (rig) Pengadaan casing (OCTG) Pengadaan aksesori pemboran Pengadaan material lumpur (chemical) Peralatan penunjang pemboran(mud logging, wireline logging, cementing dan testing) Integrated Drilling Management Drilling Rig Operasi Pemboran Mud Logging Drilling Supporting Mud Engineering Wireline Logging Cementing Well Testing Rig Release, Demobilize, Perpindahan antar well Quality, Health, Safety & Environment (QHSE) Sumber: Perseroan Berikut ini adalah penjelasan masing-masing unit usaha dari jasa pemboran terintegrasi: Unit Usaha Integrated Drilling Management Drilling Rig Drilling Supporting Penjelasan Jasa manajemen untuk mengintegrasikan seluruh pelaksanaan pemboran, melalui drilling Rig dan drilling supporting Jasa pelaksanaan aktivitas utama pemboran Jasa pendukung kegiatan pemboran, yang meliputi: Mud Logging: Jasa untuk mengetahui parameter pemboran, termasuk jasa untuk mendeteksi kandungan H2S di sekitar sumur Mud engineering: Jasa untuk menyediakan material dan lumpur Wireline logging: Jasa untuk mengetahui sifat fisika fluida dan batuan yang mengandung migas Cementing: Jasa untuk menyekat lapisan yang mengandung migas dengan lapisan lain yang mengandung air formasi Well testing: Jasa untuk mengetahui jenis dan besar kandungan migas dalam lapisan batuan yang diuji Menurut manajemen, Perseroan memiliki keunggulan dalam jasa ini dengan memiliki kegiatan pemboran yang terintegrasi (integrated driling services) yaitu manajemen operasi pemboran yang menggabungkan seluruh komponen yang beroperasi dalam setiap proyek pemboran dan merupakan satu-satunya perusahaan nasional yang memiliki sertifikasi untuk jasa pemboran yang terintegrasi. Pelanggan utama Perseroan dari jasa pemboran migas diantaranya adalah Pertamina EP, JOB/TAC Pertamina, ConocoPhillips, Chevron, Total E&P Indonesie, BOB PT Bumi Siak Pusako, PT Pertamina Geothermal Energy dan Nations Petroleum (Rombebai) B.V. Adapun kompetitor Perseroan dari jasa ini diantaranya adalah Binakarindo Yako Agung, Apexindo, Sari Pari Geosains, Geoprolog, Fergaco, Baroid, Halliburton, Baker Atlas, Barren Jackson (BJ) dan Bukit Apit Bumi Persada. c) Jasa Produksi Migas Terintegrasi (Integrated Oilfield Service) Perseroan mendirikan PT Elnusa Workover Services pada tahun 1984, dimana pada awalnya perusahaan ini bergerak dalam bidang jasa pemeliharaan sumur (well services) dan lapangan migas, 10

15 jasa pengerjaan operasi serta perawatan produksi beserta kegiatan penunjangnya (oilfield services). Sejak dilakukannya penggabungan vertikal, maka seluruh kegiatan PT Elnusa Workover Services dilakukan secara penuh oleh Perseroan. Perseroan juga sedang mengembangkan kompetensi di bidang teknik peningkatan produksi lanjut/enhanced Oil Recovery (EOR) yang akan menjadi salah satu kekuatan Perseroan pada bidang production enhancement. Proses kegiatan usaha jasa produksi migas terintegrasi (integrated oilfield production services) secara umum terbagi 3 (tiga) yang dapat dijelaskan dalam tabel berikut: Unit Usaha Well Services Oil Field Services Production Enhancement Penjelasan Jasa perawatan sumur-sumur yang sudah beroperasi yang bertujuan untuk memonitor performa sumur dan meningkatkan produktivitas sumur (terutama yang sudah mulai turun produktivitasnya) Jasa perawatan lapangan yang sudah berproduksi diantaranya dengan melakukan Operation & Maintenance (O&M) terhadap jaringan pipa yang sudah ada atau bahkan membangun pipa-pipa baru dan merawatnya (EPC&M), pembuatan stasiun pengumpul agar produksi dari lapangan menjadi optimal Upaya untuk meningkatkan recovery factor (faktor perolehan) produksi minyak dengan menggunakan teknologi tinggi (Enhanced Oil Recovery/EOR) Pelanggan Perseroan dari jasa ini diantaranya adalah Total E&P Indonesie, Chevron Indonesia dan Pertamina EP. Perseroan telah membina hubungan kerjasama dengan Total E&P Indonesie dan Chevron Indonesia selama lebih dari 20 tahun dalam jasa ini. Kompetitor Perseroan untuk bidang Well Services diantaranya adalah Wira Insani, Seleraya, Lekom Maras, Welltekindo dan Nesitor, sedangkan untuk bidang Oilfield Services adalah perusahaanperusahaan yang bergerak di bidang EPC diantaranya adalah Rekayasa Industri. Menurut manajemen, Perseroan menguasai pangsa pasar jasa Well Services di Indonesia, terutama hydraulic workover di daerah Kalimantan Timur. 11

16 5.1. Keterangan Singkat Mengenai Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi No Nama Perusahaan 1 Elnusa Bangkanai Energy Ltd ( EBE ) 2 PT Sigma Cipta Utama ( SCU ) 3 PT Elnusa Petrofin ( EPN ) Kepemilikan Saham Bidang Usaha 100,00% Pengelolaan eksplorasi dan eksploitasi lapangan gas di Blok Bangkanai, Kalimantan Tengah 99,93% Penyimpanan data migas, telekomunikasi trunking dan jasa penyedia aplikasi migas 99,83% Jasa pengelolaan SPBU, Depot, Transportasi, dan perdagangan BBM dan bahan kimia 4 PT Elnusa Patra Ritel ( EPR ) 98,00% Jasa pengelolaan SPBU (saat ini sedang tidak aktif) 5 PT Patra Nusa Data ( PND ) 70,00% Pengolahan dan penyimpanan data eksplorasi, produksi migas dan jasa penyedia aplikasi migas 6 PT Purna Bina Nusa ( PBN ) 84,45% Jasa penguliran dan perdagangan casing Oil Country Tubular Goods (OCTG) 7 PT Infomedia Nusantara ( IMN ) 49,00% Jasa pelayanan direktori telepon, contact center dan content. 8 PT Jabar Energi ( JBE ) 49,00% Jasa pertambangan minyak dan gas bumi, jasa pertambangan minyak, gas dan panas bumi, industri pengilangan minyak bumi, perdagangan besar dan eceran khusus bahan bakar dan minyak pelumas, Ketenagalistrikan, gas, dan pengadaan energi alternatif khusus area Jawa Barat. 9 PT Patra Telekomunikasi Indonesia ( PKM ) 40,00% jasa pelayanan komunikasi melalui satelit (VSAT). 10 Elnusa Tristar Ramba Ltd ( ETR ) 25,00% Pengelola dan operator lapangan minyak di Blok Ramba, Sumatera Selatan Data Keuangan Penting Perseroan (dalam jutaan Rupiah) NERACA 31 Desember AKTIVA Aktiva Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha bersih Piutang lain-lain Persediaan Uang muka Pajak pertambahan nilai dibayar dimuka Biaya dibayar di muka Jumlah Aktiva Lancar Aktiva Tidak Lancar Aktiva pajak tangguhan bersih Piutang pihak yang mempunyai hubungan istemewa Penyertaan saham bersih Aktiva Tetap Aktiva lain-lain Jumlah Aktiva Tidak Lancar JUMLAH AKTIVA KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman jangka pendek Hutang Usaha Hutang lain-lain pihak ketiga Hutang pajak Uang muka pelanggan Biaya yang masih harus dibayar Pendapatan ditanguhkan

17 NERACA 31 Desember Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank Hutang sewa guna usaha Hutang Proyek Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang pihak yang mempunyai hubungan istemewa Kewajiban pajak tangguhan bersih Kewajiban jangka panjang Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan Jumlah Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI EKUITAS Modal Saham Tambahan modal disetor Selisih penilaian kembali aktiva tetap Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengandali Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan (41) Pro forma modal yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengandali Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi Saldo laba (defisit) Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah ekuitas sebelum dikurangi saham yang diperoleh kembali Saham yang diperoleh kembali pada harga perolehan (14.721) - - Ekuitas - Bersih JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS (dalam jutaan Rupiah) LAPORAN LABA RUGI 31 Desember Pendapatan Usaha Beban Pokok Pendapatan Laba Kotor Beban Usaha Laba Usaha Penghasilan (Beban) Lain-lain (69.825) (51.641) (37.308) Bagian Atas Laba Bersih PerusahaanAsosiasi - Bersih Laba Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Tangguhan (33.503) (37.831) (29.617) Laba Sebelum Pos Luar Biasa Pos Luar Biasa Laba Sebelum Hak Minoritas Atas Rugi (Laba) Bersih Anak Perusahaan Yang dikonsolidasi Hak Minoritas Atas Rugi (Laba) Bersih Anak Perusahaan Yang dikonsolidasi (6.255) (2.781) (6.148) Laba Bersih Setelah Efek Penyesuaian Pro Forma Efek Penyesuaian Pro Forma Laba (Rugi) Bersih

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Keterbukaan Informasi ini dibuat dan dilakukan dalam rangka memenuhi Peraturan

Lebih terperinci

PUBLIC EXPOSE Leadership and Excellence in the Upstream Oil and Gas Services PT ELNUSA TBK

PUBLIC EXPOSE Leadership and Excellence in the Upstream Oil and Gas Services PT ELNUSA TBK PUBLIC EXPOSE 2009 Leadership and Excellence in the Upstream Oil and Gas Services 3 Desember 2009 @ Investor Summit & Capital Market Expo PT ELNUSA TBK Disclaimer Presentasi ini dipersiapkan oleh PT Elnusa

Lebih terperinci

PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK.

PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK. PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK TERKAIT RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU INFORMASI

Lebih terperinci

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. Berkedudukan di Kabupaten Tangerang, Banten, Indonesia Kegiatan

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Keterbukaan Informasi ini dibuat dan dilakukan dalam rangka memenuhi Peraturan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisa Perlakuan Akuntansi pada Penggabungan Usaha

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisa Perlakuan Akuntansi pada Penggabungan Usaha BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Perlakuan Akuntansi pada Penggabungan Usaha 1. Bentuk Penggabungan Usaha Penggabungan usaha yang dilakukan oleh PT MB Tbk, PT KS, PT MS dan PT TS, merupakan

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK Dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.38/POJK.04/2014 tentang Penambahan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-02/PM/2001 TENTANG

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-02/PM/2001 TENTANG KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-02/PM/2001 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN NOMOR IX.E.2 TENTANG TRANSAKSI MATERIAL DAN PERUBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

Lebih terperinci

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 74 /POJK.04/2016 TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 74 /POJK.04/2016 TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 74 /POJK.04/2016 TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-521/BL/2010 TENTANG TRANSAKSI

Lebih terperinci

INFORMASI UNTUK PEMEGANG SAHAM Sehubungan dengan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Provident Agro Tbk ( Perseroan )

INFORMASI UNTUK PEMEGANG SAHAM Sehubungan dengan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Provident Agro Tbk ( Perseroan ) INFORMASI UNTUK PEMEGANG SAHAM Sehubungan dengan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Persetujuan atas rencana pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor Perseroan melalui

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-614/BL/2011 TENTANG TRANSAKSI

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU INFORMASI SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN

Lebih terperinci

INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT PROVIDENT AGRO TBK ( PERSEROAN )

INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT PROVIDENT AGRO TBK ( PERSEROAN ) INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT PROVIDENT AGRO TBK ( PERSEROAN ) Informasi ini penting untuk diperhatikan oleh Pemegang Saham Perseroan. Jika Anda mengalami

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-38/PM/1996 TENTANG LAPORAN TAHUNAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-38/PM/1996 TENTANG LAPORAN TAHUNAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-38/PM/1996 TENTANG Peraturan Nomor VIII.G.2 LAPORAN TAHUNAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang : bahwa dengan berlakunya Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.E.2 : TRANSAKSI MATERIAL DAN PERUBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA

PERATURAN NOMOR IX.E.2 : TRANSAKSI MATERIAL DAN PERUBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA PERATURAN NOMOR IX.E.2 : TRANSAKSI MATERIAL DAN PERUBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA 1. KETENTUAN UMUM a. Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1) Perusahaan adalah Emiten yang telah melakukan Penawaran

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI

KETERBUKAAN INFORMASI KETERBUKAAN INFORMASI Dalam rangka memenuhi Peraturan Bapepam LK No. IX.E.1 Tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu ALAMAT Kantor Pusat: Jl. Industri No. 5 POBOX 14 Cilegon

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-413/BL/2009 TENTANG TRANSAKSI MATERIAL

Lebih terperinci

Usulan Perubahan Anggaran Dasar PT Elnusa Tbk ( Elnusa ) untuk Disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.32, 33, 34

Usulan Perubahan Anggaran Dasar PT Elnusa Tbk ( Elnusa ) untuk Disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.32, 33, 34 Usulan Perubahan Anggaran Dasar PT Elnusa Tbk ( Elnusa ) untuk Disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.32, 33, 34 Pasal 1 ayat 1: Anggaran Dasar Saat Ini Usulan Perubahan Alasan Perubahan

Lebih terperinci

Usulan Perubahan Anggaran Dasar PT Elnusa Tbk ( Elnusa ) untuk Disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.32, 33, 34

Usulan Perubahan Anggaran Dasar PT Elnusa Tbk ( Elnusa ) untuk Disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.32, 33, 34 Usulan Perubahan Anggaran Dasar PT Elnusa Tbk ( Elnusa ) untuk Disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.32, 33, 34 Pasal 1 ayat 1: Anggaran Dasar Saat Ini Usulan Perubahan Alasan Perubahan

Lebih terperinci

URAIAN KETERBUKAAN INFORMASI ATAS TRANSAKSI AFILIASI

URAIAN KETERBUKAAN INFORMASI ATAS TRANSAKSI AFILIASI URAIAN KETERBUKAAN INFORMASI ATAS TRANSAKSI AFILIASI PENDAHULUAN Keterbukaan Informasi atas Transaksi Afiliasi memuat informasi mengenai transaksi pembelian tanah kavling antara Perseroan dan Entitas Anak,

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT J RESOURCES ASIA PASIFIK

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT J RESOURCES ASIA PASIFIK PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk. Dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-32/PM/2000 TENTANG

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-32/PM/2000 TENTANG KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-32/PM/2000 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN NOMOR IX.E.1 TENTANG BENTURAN KEPENTINGAN TRANSAKSI TERTENTU KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI

KETERBUKAAN INFORMASI KETERBUKAAN INFORMASI Dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 31/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Keterbukaan Atas Informasi atau Fakta Material oleh Emiten atau

Lebih terperinci

PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT AGUNG PODOMORO LAND TBK.

PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT AGUNG PODOMORO LAND TBK. PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT AGUNG PODOMORO LAND TBK. Untuk memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

PT SUMMARECON AGUNG Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA

PT SUMMARECON AGUNG Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT SUMMARECON AGUNG Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Direksi PT Summarecon Agung Tbk. (selanjutnya disebut Perseroan ) dengan

Lebih terperinci

PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk ( Perseroan )

PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk ( Perseroan ) 1 KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK DALAM RANGKA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Informasi ini dibuat dan ditujukan kepada para

Lebih terperinci

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT. ABM INVESTAMA Tbk. (selanjutnya cukup disingkat dengan Perseroan ), berkedudukan di Jakarta Selatan. 2. Perseroan dapat membuka cabang,

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI. PT. ERAJAYA SWASEMBADA TBK ( Perseroan ) Berkedudukan di Jakarta, Indonesia

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI. PT. ERAJAYA SWASEMBADA TBK ( Perseroan ) Berkedudukan di Jakarta, Indonesia KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI PT. ERAJAYA SWASEMBADA TBK ( Perseroan ) Berkedudukan di Jakarta, Indonesia KEGIATAN USAHA UTAMA: Distribusi dan pedagang ritel produk dan layanan

Lebih terperinci

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan PT WAHANA PRONATURAL TBK Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan DAFTAR ISI A. Ikhtisar Data Keuangan Penting B. Informasi Saham C. Laporan Direksi D. Laporan Dewan Komisaris E. Profil Emiten atau Perusahaan

Lebih terperinci

PT Solusi Tunas Pratama Tbk. Berkedudukan di Jakarta Selatan ( Perseroan )

PT Solusi Tunas Pratama Tbk. Berkedudukan di Jakarta Selatan ( Perseroan ) KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT SOLUSI TUNAS PRATAMA TBK. Dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.38/POJK.04/2014 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Tanpa Memberikan

Lebih terperinci

PT Graha Layar Prima Tbk

PT Graha Layar Prima Tbk TAMBAHAN DAN/ATAU PERUBAHAN ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG PT GRAHA LAYAR PRIMA TBK ( PERSEROAN ) DALAM RANGKA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD ) MELALUI

Lebih terperinci

RANCANGAN PERUBAHAN DAN PENEGASAN KEMBALI ANGGARAN DASAR PT ADARO ENERGY TBK

RANCANGAN PERUBAHAN DAN PENEGASAN KEMBALI ANGGARAN DASAR PT ADARO ENERGY TBK RANCANGAN PERUBAHAN DAN PENEGASAN KEMBALI ANGGARAN DASAR PT ADARO ENERGY TBK DALAM RANGKA PENYESUAIAN DENGAN KETENTUAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32/POJK.04/2014 TENTANG RENCANA DAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

PT SUMMARECON AGUNG Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA

PT SUMMARECON AGUNG Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT SUMMARECON AGUNG Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Direksi PT Summarecon Agung Tbk. (selanjutnya disebut Perseroan ) dengan

Lebih terperinci

PT Guna Timur Raya Tbk

PT Guna Timur Raya Tbk KETERBUKAAN INFORMASI DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM INFORMASI DALAM DOKUMEN INI MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN/ATAU DIUBAH. PERNYATAAN PENDAFTARAN EFEK INI TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OTORITAS JASA KEUANGAN NAMUN

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Yth. Direksi Emiten atau Perusahaan Publik di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Sehubungan dengan Peraturan

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI PT VISI TELEKOMUNIKASI INFRASTRUKTUR TBK ( PERSEROAN )

KETERBUKAAN INFORMASI PT VISI TELEKOMUNIKASI INFRASTRUKTUR TBK ( PERSEROAN ) KETERBUKAAN INFORMASI PT VISI TELEKOMUNIKASI INFRASTRUKTUR TBK ( PERSEROAN ) Keterbukaan Informasi ini dibuat dan ditujukan dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) No. 32/POJK.04/2015

Lebih terperinci

PT MNC LAND TbK PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS. Keterbukaan lnformasi ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal L4 JuniZOLT

PT MNC LAND TbK PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS. Keterbukaan lnformasi ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal L4 JuniZOLT PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM TERKAIT RENCANA PENAMBAHAN MODAT TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU INFORMASI SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI DALAM RANGKA MEMENUHI PERATURAN NOMOR IX.E.1. TENTANG TRANSAKSI AFILIASI DAN BENTURAN KEPENTINGAN TRANSAKSI TERTENTU, LAMPIRAN DARI KEPUTUSAN

Lebih terperinci

Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD

Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD Oleh: Genio Atyanto Equity Tower 49th Floor, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53 P / +62 21 2965 1262 SCBD, Jakarta 12190, indonesia F / +62 21 2965 1222 www.nacounsels.com

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI PT SURYA ESA PERKASA TBK ( PERSEROAN )

KETERBUKAAN INFORMASI PT SURYA ESA PERKASA TBK ( PERSEROAN ) KETERBUKAAN INFORMASI PT SURYA ESA PERKASA TBK ( PERSEROAN ) Keterbukaan Informasi ini dibuat dan ditujukan dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan

Lebih terperinci

PT BFI FINANCE INDONESIA TBK

PT BFI FINANCE INDONESIA TBK INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT BFI FINANCE INDONESIA TBK ( PERSEROAN ) INFORMASI INI PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OLEH PEMEGANG SAHAM PERSEROAN Jika

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal ANGGARAN DASAR PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk ----------------------------------------------- Pasal 1 ---------------------------------------------- 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT LOTTE CHEMICAL TITAN

Lebih terperinci

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. Berkedudukan di Kotamadya Jakarta Selatan

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. Berkedudukan di Kotamadya Jakarta Selatan KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 38/POJK.04/2014 Tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 179/BL/2008 TENTANG POKOK-POKOK

Lebih terperinci

-2- MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA. BAB I KETENTUAN UMUM

-2- MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA. BAB I KETENTUAN UMUM LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.307, 2016 KEUANGAN OJK. PT. Peleburan. Penggabungan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5997). PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-412/BL/2009 TENTANG TRANSAKSI AFILIASI

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT SMARTFREN TELECOM TBK. ("Perseroan )

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT SMARTFREN TELECOM TBK. (Perseroan ) KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT SMARTFREN TELECOM TBK. ("Perseroan ) Keterbukaan Informasi ini penting untuk diperhatikan oleh para Pemegang Saham Perseroan untuk mengambil keputusan yang

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Yth. Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik di tempat SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-264/BL/2011 TENTANG PENGAMBILALIHAN

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.H.1 : PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA

PERATURAN NOMOR IX.H.1 : PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA PERATURAN NOMOR IX.H.1 : PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA 1. KETENTUAN UMUM Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: a. Perusahaan Terbuka adalah Emiten yang telah melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM DALAM RANGKA MEMENUHI PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) NO. 38/POJK.04/2014 TENTANG PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN

Lebih terperinci

-flns(2. PT MNC IAND TbK

-flns(2. PT MNC IAND TbK % KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM TERKAIT RENcANA PENAMBAHAru daoonl TANPA HAK MEMEsAN EFEK TERLEBIH DAHULU INFORMASI SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT MANDOM INDONESIA Tbk. Nama dan Tempat Kedudukan Pasal 1. Jangka Waktu berdirinya Perseroan Pasal 2

ANGGARAN DASAR PT MANDOM INDONESIA Tbk. Nama dan Tempat Kedudukan Pasal 1. Jangka Waktu berdirinya Perseroan Pasal 2 ANGGARAN DASAR PT MANDOM INDONESIA Tbk Nama dan Tempat Kedudukan Pasal 1 1. Perseroan Terbatas ini diberi nama: PT Mandom Indonesia Tbk (selanjutnya disebut Perseroan ), berkedudukan dan berkantor pusat

Lebih terperinci

RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BAKRIELAND DEVELOPMENT TBK DENGAN PERATURAN POJK No. 32/ POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.

RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BAKRIELAND DEVELOPMENT TBK DENGAN PERATURAN POJK No. 32/ POJK.04/2014 dan No. 33/POJK. RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BAKRIELAND DEVELOPMENT TBK DENGAN PERATURAN POJK No. 32/ POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.04/2014 Pasal Anggaran Dasar BLD Sebelum Disesuaikan Dengan POJK Ps. 1 Ayat (1)

Lebih terperinci

-1- OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.04/2014 TENTANG PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA

-1- OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.04/2014 TENTANG PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA -1- OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.04/2014 TENTANG PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA Menimbang : DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

PT Trimegah Securities Tbk ( Perseroan )

PT Trimegah Securities Tbk ( Perseroan ) K E T E R B U K A A N I N F O R M A S I Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 2/POJK.04/2013 Sehubungan dengan Rencana Perseroan untuk Melakukan Pembelian Kembali Saham Perseroan (Buy

Lebih terperinci

MATRIX KOMPARASI PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT GRAHA LAYAR PRIMA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

MATRIX KOMPARASI PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT GRAHA LAYAR PRIMA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 MATRIX KOMPARASI PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT GRAHA LAYAR PRIMA Tbk. Ayat 1 Tidak Ada Perubahan Perubahan Pada Ayat 2 menjadi berbunyi Sbb: NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Perseroan dapat membuka kantor

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA NOMOR : Kep-306/BEJ/07-2004 TENTANG PERATURAN NOMOR I-E TENTANG KEWAJIBAN PENYAMPAIAN INFORMASI

KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA NOMOR : Kep-306/BEJ/07-2004 TENTANG PERATURAN NOMOR I-E TENTANG KEWAJIBAN PENYAMPAIAN INFORMASI KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA NOMOR : Kep-306/BEJ/07-2004 TENTANG PERATURAN NOMOR I-E TENTANG KEWAJIBAN PENYAMPAIAN INFORMASI Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelindungan terhadap

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-134/BL/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYAMPAIAN

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/ TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN PIALANG ASURANSI, PERUSAHAAN PIALANG REASURANSI, DAN PERUSAHAAN PENILAI KERUGIAN ASURANSI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

UU No. 8/1995 : Pasar Modal UU No. 8/1995 : Pasar Modal BAB1 KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1 Afiliasi adalah: hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat a. kedua, baik

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. ( Perseroan )

KETERBUKAAN INFORMASI PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. ( Perseroan ) KETERBUKAAN INFORMASI PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. ( Perseroan ) Keterbukaan Informasi ini dibuat dalam rangka memenuhi Keputusan Ketua Bapepam & LK No. KEP-105/BL/2010, tanggal 13 April 2010, Lampiran

Lebih terperinci

PENGGABUNGAN USAHA PERUSAHAAN PUBLIK

PENGGABUNGAN USAHA PERUSAHAAN PUBLIK PENGGABUNGAN USAHA PERUSAHAAN PUBLIK Oleh: R. MUHAMMAD TAUFIQ KURNIADIHARDJA Dosen Fakultas Hukum Universitas Indonusa Esa Unggul ABSTRAK Penggabungan usaha (merger) adalah perbuatan hukum yang dilakukan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1

ANGGARAN DASAR PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1 ANGGARAN DASAR PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT. BFI FINANCE INDONESIA Tbk, (selanjutnya cukup disingkat dengan Perseroan ) berkedudukan

Lebih terperinci

LAMPIRAN Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-412/BL/2009 Tanggal : 25 Nopember 2009 KEPENTINGAN TRANSAKSI TERTENTU

LAMPIRAN Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-412/BL/2009 Tanggal : 25 Nopember 2009 KEPENTINGAN TRANSAKSI TERTENTU PERATURAN NOMOR IX.E.1 : TRANSAKSI AFILIASI DAN BENTURAN KEPENTINGAN TRANSAKSI TERTENTU 1. KETENTUAN UMUM Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: a. Perusahaan adalah Emiten yang telah melakukan Penawaran

Lebih terperinci

PENJELASAN MENGENAI MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.

PENJELASAN MENGENAI MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. PENJELASAN MENGENAI MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. Sehubungan dengan rencana pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ( Rapat ) PT Hanjaya Mandala

Lebih terperinci

DRAFT PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DALAM RANGKA PENYESUAIAN DENGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN. Tetap. Tetap.

DRAFT PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DALAM RANGKA PENYESUAIAN DENGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN. Tetap. Tetap. DRAFT PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DALAM RANGKA PENYESUAIAN DENGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN Anggaran Dasar Lama NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perseroan terbatas ini

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-521/BL/2008 TENTANG TRANSAKSI AFILIASI

Lebih terperinci

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ekshibit A NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) A S E T ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c,2p,3,25 1,349,564,406,813 1,205,030,845,882 Investasi jangka

Lebih terperinci

DRAFT AWAL DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DRAFT AWAL DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- /BL/2008 TENTANG POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR

Lebih terperinci

BAB 4. Hasil dan Pembahasan

BAB 4. Hasil dan Pembahasan BAB 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Industry Overview Aktivitas supply dan demand dalam industri minyak dunia sangat menentukan perkembangan industri migas. Seiring dengan kebutuhan manusia dan perkembangan

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT PENITIPAN EFEK INDONESIA (SPEI) DI BURSA

PERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT PENITIPAN EFEK INDONESIA (SPEI) DI BURSA LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor : Kep-00389/BEI/06-2009 Tanggal dikeluarkan :12 Juni 2009 Tanggal diberlakukan : 12 Juni 2009 PERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK

ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK Sesuai Dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Trimegah Securities Tbk No. 51 tanggal 27 Mei 2015, yang dibuat dihadapan Fathiah

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.38/POJK.04/2014 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu

Lebih terperinci

PT SUMMARECON AGUNG Tbk PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA

PT SUMMARECON AGUNG Tbk PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT SUMMARECON AGUNG Tbk PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Direksi PT Summarecon Agung Tbk (selanjutnya disebut Perseroan ) dengan

Lebih terperinci

PT TUNAS RIDEAN Tbk ( Perseroan ) PEMBERITAHUAN KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM

PT TUNAS RIDEAN Tbk ( Perseroan ) PEMBERITAHUAN KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PT TUNAS RIDEAN Tbk ( Perseroan ) PEMBERITAHUAN KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM Direksi Perseroan dengan ini mengumumkan kepada Para Pemegang Saham Perseroan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan

Lebih terperinci

RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN BUKU 2017

RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN BUKU 2017 RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN BUKU 2017 Direksi PT GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA, Tbk (selanjutnya disebut Perseroan ) dengan ini memberitahukan kepada Para Pemegang

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI DALAM RANGKA MEMENUHI KETENTUAN PERATURAN NOMOR IX.E.1. TENTANG TRANSAKSI AFILI- ASI DAN BENTURAN KEPENTINGAN TRANSAKSI TERTENTU, YANG MERUPAKAN

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

INFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS VI ( PUT VI ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD )

INFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS VI ( PUT VI ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD ) INFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS VI ( PUT VI ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD ) OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN

Lebih terperinci

PT MNC INVESTAMA TBK Berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Pusat, Indonesia ( Perseroan ) Kegiatan Usaha Investasi Strategis

PT MNC INVESTAMA TBK Berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Pusat, Indonesia ( Perseroan ) Kegiatan Usaha Investasi Strategis PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM TERKAIT RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU INFORMASI SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM

Lebih terperinci

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT. AKR

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT. AKR PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT. AKR Corporindo, Tbk. Berkedudukan di Jakarta Barat ( Perseroan ) Direksi Perseroan dengan ini

Lebih terperinci

PT XL Axiata Tbk. [EXCL]

PT XL Axiata Tbk. [EXCL] PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM ( KETERBUKAAN INFORMASI ) PT XL AXIATA TBK ( PERSEROAN ) DALAM RANGKA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TERKAIT DENGAN TRANSAKSI AFILIASI DAN TRANSAKSI MATERIAL PT MODERNLAND REALTY Tbk

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TERKAIT DENGAN TRANSAKSI AFILIASI DAN TRANSAKSI MATERIAL PT MODERNLAND REALTY Tbk KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TERKAIT DENGAN TRANSAKSI AFILIASI DAN TRANSAKSI MATERIAL PT MODERNLAND REALTY Tbk INFORMASI SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI PENTING DAN

Lebih terperinci

PENGUMUMAN TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PT MITRABAHTERA SEGARA SEJATI Tbk

PENGUMUMAN TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PT MITRABAHTERA SEGARA SEJATI Tbk PENGUMUMAN TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PT MITRABAHTERA SEGARA SEJATI Tbk Keterbukaan Informasi ini ditujukan kepada Pemegang Saham Perseroan dalam rangka memenuhi Peraturan IX.E.2 Lampiran Keputusan

Lebih terperinci

Nama Emiten atau Perusahaan Publik : PT Indonesia Prima Property Tbk

Nama Emiten atau Perusahaan Publik : PT Indonesia Prima Property Tbk KETERBUKAAN INFORMASI Dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 31/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Keterbukaan Atas Informasi atau Fakta Material oleh Emiten atau

Lebih terperinci

PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS

PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS PEMBUATAN AKTA-AKTA TERKAIT DENGAN PERSEROAN TERBATAS YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH NOTARIS Oleh: Alwesius, SH, MKn Notaris-PPAT Surabaya, Shangrila Hotel, 22 April 2017 PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN PERSEROAN

Lebih terperinci

PT INDAH KIAT PULP & PAPER Tbk Berkedudukan di Jakarta Pusat

PT INDAH KIAT PULP & PAPER Tbk Berkedudukan di Jakarta Pusat PT INDAH KIAT PULP & PAPER Tbk Berkedudukan di Jakarta Pusat Bidang Usaha: Industri Kertas Budaya, Pulp dan Kertas Industri KANTOR PUSAT Sinar Mas Land Plaza Tower II Lantai 7 Jl. M.H. Thamrin No. 51 Jakarta

Lebih terperinci

GOLD Tbk, suatu perseroan terbatas terbuka yang dan berkedudukan di Jakarta Selatan (selanjutnya

GOLD Tbk, suatu perseroan terbatas terbuka yang dan berkedudukan di Jakarta Selatan (selanjutnya -menurut keterangan mereka dalam hal ini bertindak ---- ----------- dalam kedudukan mereka masing-masing, berturut-turut ---- ---- selaku Presiden Direktur dan Direktur PT MERDEKA COPPER GOLD Tbk, suatu

Lebih terperinci

PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. ( Perseroan ) RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN

PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. ( Perseroan ) RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. ( Perseroan ) RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN Direksi Perseroan dengan ini mengumumkan kepada para pemegang saham Perseroan keputusan Rapat Umum Pemegang

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN 32 /POJK.04/2015 TENTANG PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

Lebih terperinci

PASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan. PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan

PASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan. PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan ANGGARAN DASAR SAAT INI ANGGARAN DASAR PERUBAHAN PASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan PASAL 3 MAKSUD DAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 38 /POJK.04/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 38 /POJK.04/2014 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 38 /POJK.04/2014 TENTANG PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU DENGAN

Lebih terperinci

(corporate guarantee) oleh Perseroan dan/atau untuk memberikan persetujuan, dalam kapasitas Perseroan sebagai Pemegang Saham, kepada anak-anak

(corporate guarantee) oleh Perseroan dan/atau untuk memberikan persetujuan, dalam kapasitas Perseroan sebagai Pemegang Saham, kepada anak-anak PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk. ( Perseroan ) SERTA JADWAL DAN TATA CARA PEMBAGIAN DIVIDEN TUNAI

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk menciptakan sistem perbankan yang sehat,

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK Peraturan Bapepam PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-13/PM/1997,

Lebih terperinci