STUDI KONSEP ADAPTIF RELE JARAK TERHADAP KEGAGALAN JARINGAN SALURAN TRANSMISI GANDA MUARA TAWAR-CIBATU (500 KV)
|
|
- Bambang Sasmita
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 STUDI KONSEP ADAPTIF RELE JARAK TERHADAP KEGAGALAN JARINGAN SALURAN TRANSMISI GANDA MUARA TAWAR-CIBATU (5 KV) CRISTOF NAEK HALOMOAN Electrical Engineering Department, University of Indonesia cristof.naek.halomoan@gmail.com Abstrak: Sistem proteksi adaptif merupakan salah satu alternatif koordinasi rele yang dapat disesuaikan dengan perubahan keadaan sistem transmisi (on-line) memungkinkan pengamanan yang lebih efektif dan efisien. Konsep adaptif dapat mencegah rele dari kegagalan operasi yang disebabkan oleh efek reaktansi. Konsep ini dibuat sebagai pengukuran standar dari saluran ganda, misalnya adanya tegangan dan arus tiga fasa dari saluran yang terganggu dan pertambahan arus urutan nol dari saluran yang baik digunakan sebagai sinyal masukan rele. Konsep ini berdasarkan perubahan posisi dari karakteristik rele jarak sehingga diperlukan kompensasi terhadap efek dari reaktansi. Oleh karena itu diperlukan sebuah vektor geser yang ditetapkan pada perhitungannya. Kata kunci: Saluran transmisi ganda, rele jarak, pola adaptif I. PENDAHULUAN Sistem transmisi memegang peranan yang sangat penting dalam proses penyaluran daya. Oleh karena itu pengamanan pada saluran transmisi perlu mendapat perhatian yang serius dalam perencanaannya. Rele sebagai salah satu bagian penting dalam sistem pengamanan saluran transmisi harus mempunyai kemampuan mendeteksi adanya gangguan pada semua keadaan dan kemudian memisahkan bagian sistem yang terganggu tersebut sehingga dapat meminimalkan kerusakan pada bagian yang terganggu dan mencegah gangguan meluas ke saluran lain yang tidak terganggu. Rele jarak digunakan sebagai pengaman pada saluran transmisi karena kemampuannya dalam menghilangkan gangguan (fault clearing) dengan cepat dan penyetelannya yang relatif mudah. Pada prinsipnya rele jarak adalah mengukur nilai arus dan nilai tegangan pada suatu titik tertentu dan kemudian membandingkannya dengan suatu nilai pengaturan tertentu untuk menentukan apakah rele harus bekerja atau tidak. Supaya rele dapat berfungsi dengan baik, dalam kapasitasnya sebagai pengaman saluran transmisi maka perlu adanya Page 1
2 koordinasi antara satu rele dengan rele di terminal lawannya dan juga dengan rele pada seksi-seksi berikutnya. Koordinasi rele jarak selama ini berdasarkan parameter saluran transmisi dengan kompensasi perkiraan besarnya gangguan yang dihitung secara offline. Tetapi dengan keadaan sistem yang berubah-ubah yang mengakibatkan parameter saluran transmisi juga berubah serta adanya gangguan yang tidak bisa diperkirakan besarnya, maka pengaturan rele menghitung kompensasi dari vektor geser, Z, berdasarkan tegangan dan arus yang terukur. Posisi karakteristik R X rele tidaklah konstan, tetapi bergeser berdasarkan vektor geser tersebut. Dibawah ini adalah skema dari jaringan saluran transmisi ganda. Saluran yang mengalami kegagalan terhubung pada bus AA, BA, sedangkan saluran yang baik terhubung pada AB, BB. Pada kasus ini rele jarak mendapat masukan dari arus tiga fasa yang ada bisa menjadi tidak selektif. Oleh A dan tegangan A dari saluran yang karena itu diperlukan koordinasi rele yang terganggu serta arus urutan nol dari saluran lebih baik yang dapat menyesuaikan dengan baik, AB. keadaan sistem tersebut. Dengan cara ini AB BB dimungkinkan untuk memperbaiki kinerja pengamanan. III. DASAR ALGORITMA KONSEP ADAPTIF E SA Z SA V AP AA I AP dz L R R F Z LB IF (1- d)z L Z SB BA E SB Prinsip dari rele impedansi adalah membandingkan impedansi gangguan saluran yang terukur dengan impedansi yang dengan batas pengaturan relenya. Hal ini dapat menimbulkan masalah pada kasus kegagalan akibat reaktansi yang besar. Terlebih lagi bila kegagalan tersebut dipengaruhi oleh aliran daya sebelum kegagalan yang mengakibatkan rele tidak pada zona yang diproteksinya. Efek ini selanjutnya disebut sebagai efek reaktansi [7]. Untuk mengkompensasi dampak dari efek reaktansi, maka konsep adaptif dapat digunakan. Dasarnya adalah dengan Algoritma adaptif ini adalah berdasarkan model standar dari lup gangguan saluran transmisi [2], yaitu: AP - d 1L AP - R F F =...(3.1) Keterangan: AP = 1 A1 + 2 A2 + A AP = 1 AA1 + 2 AA2 + AA + AB Gambar 3.1 Skema dari saluran transmisi ganda d: jarak gangguan Z L : impedansi saluran Page 2
3 R F : resistansi gangguan F : F1 F1 + F2 F2 + F F m : Impedansi gandeng saluran urutan nol Untuk tulisan di bawah garis I mewakili urutan tipe komponen, yaitu i= untuk urutan nol, i=1 untuk urutan positif dan i=2 untuk urutan negatif. Sedangkan koefisien i menunjukkan tipe-tipe dari kegagalan yang besarnya ditunjukkan pada tabel 3.1. Tipe dari kegagalan ditunjukkan dengan fasa kegagalan (a,b,c) dan hubungan ke tanah (g). Tipe Kegagalan 1 2 a-g b-g 1 2 c-g 1 2 a-b, a-b-g, a-bc, a-b-c-g Tabel 3.1 Koefisien i b-c, b-c-g c-a, c-a-g = exp(j2π/3), j = ( -1) Salah satu langkah untuk menentukan tegangan jatuh pada kegagalan resistansi yaitu dengan menentukan weighting coefficients, Fi. Koefisien ini didapat dengan mempertimbangkan kondisi batas dari masing-masing tipe kegagalan. Ada beberapa alternatif dalam menentukan urutan nilai dari keofisien Fi. Nilai dari weighting coefficients yang digunakan dapat dilihat di tabel 3.2. Dari tabel 3.2, nilai dari Fi = dapat digunakan sebagai parameter yang berguna yaitu diabaikan dari perhitungan [6]. Tabel 3.2 Alternatif Koefisien Fi untuk nilai F = Tipe Kegagalan F F1 F2 a-g 3 b-g 3 2 c-g 3 a-b 1-2 b-c 2 - c-a - 1 a-b-g b-c-g c-a-g a-b-c (a-b-c-g) 1-2 = exp(j2π/3), j = ( -1) Rele jarak yang sering dipakai karena kegunaannya adalah rele jarak tipe Mho. Karakteristik tipe Mho zona 1 yang diatur untuk mengamankan 85% daerah yang diamankan (s=,85 p.u.) ditunjukkan dengan pertidaksamaan berikut: ( R AP,5sR 1L ) 2 + (X AP,5sX 1L ) 2 (,5s Z 1L ) 2..(3.2) Dimana : R AP = resistansi yang terukur oleh rele X AP = reaktansi yang terukur oleh rele R 1L = resistansi urutan positif dari seluruh saluran yang diamankan Page 3
4 X 1L = reaktansi urutan positif dari seluruh saluran yang diamankan Z 1L = impedansi urutan positif dari seluruh saluran yang diamankan Pertidaksamaan (3.2) mendefinisikan daerah bagian dalam dari karakteristik lingkaran, dimana bagian tengahnya terletak pada posisi (,5sR 1L,,5sX 1L ) dan mempunyai radius sebesar,5s Z 1L. Karakteristik standar ini dapat dimodifikasi dengan memperkenalkan komponen vektor geser, Z. Vektor geser ini selanjutnya dapat dimasukkan ke dalam pertidaksamaan (3.2) yang menghasilkan pertidaksamaan baru yaitu pertidaksamaan adaptif karakteristik Mho: [ R AP (.5sR 1L + R)] 2 + [X AP (.5sX 1L + X)] 2 < [.5s Z 1L ] 2 (3.3) Dimana R dan X menunjukkan vektor geser komponen resistif dan reaktif dari karakteristik rele. Hasil ini dapat mengkompensasi efek dari reaktansi yang membuat rele lebih baik bekerja walaupun adanya kegagalan akibat resistansi. Cara untuk menghitung komponen dari vektor geser dari karakteristik rele akan diberikan pada sub-bab Menentukan Vektor Geser Persamaan (3.1) dapat ditulis kembali ke dalam parameter impedansi dengan mengalikannya dengan AP sehingga di dapat: AP - d 1L - R F. Dimana AP = = R AP +jx AP =.(3.4) Tiga komponen di ruas kiri persamaan (3.1) dapat menimbulkan kesalahan dalam mengukur impedansi lup gangguan. Oleh karena itu diperlukan suatu kompensasi untuk kesalahan ini, yaitu dengan menuliskan kembali persamaan (3.1) menjadi: AP = d 1L +.(3.5) dimana = R + j X = R F. adalah kesalahan yang terjadi akibat dari kegagalan resistansi. Berdasarkan persamaan (3.5), impedansi lup gangguan adalah jumlah dari nilai kebenaran d 1L dan nilai kesalahan. Untuk mengkompensasi kesalahan ini maka diperlukan suatu adaptasi dalam membuat algoritma dari rele. Hal ini dapat dilakukan dengan menggeser posisi dari karakteristik rele di bidang impedansi dengan menggunakan vektor geser yaitu untuk R resistansi dan X untuk reaktansi. Dalam menentukan vektor geser,, diperlukan perhitungan total arus kegagalan F. Untuk tujuan ini weighting coefficients dengan F = (sesuai dengan tabel 4.2) diperlukan dalam perhitungan sehingga didapat persamaan: Page 4
5 F : F1 F1 + F2 F2....(3.6) Komponen yang tak diketahui dari total arus F1 dan F2 dapat diperoleh dari diagram rangkaian yang berpadanan untuk urutan positif dan negatif. Untuk jaringan pada gambar 3.1 menghasilkan persamaan : F1. =.(3.7) F2. =...(3.8) dimana : = kenaikan arus urutan positif = arus urutan negatif = Faktor distribusi arus gangguan Pada khususnya, faktor distribusi arus gangguan adalah fungsi dari jarak yang tidak diketahui dengan kegagalan (d, [p.u]) dan nilai yang tidak dapat diukur dari impedansi sumber jauh 1SB. Akan tetapi, akan ditunjukkan bahwa pada perhitungan selanjutnya tidak diperlukan untuk menentukan nilai dari. Dengan memperhatikan persamaan (3.6), (3.7), dan (3.8) maka persamaan (3.1) dapat dituliskan kembali: F I A F I A AP -d 1L AP-R F =..(3.9) Pada umumnya, faktor distribusi arus gangguan adalah fungsi kompleks dan dapat di tuliskan sebagai berikut: = = k F (cos + j sin ) (3.1) dimana adalah besarnya dan adalah sudut faktor distribusi arus gangguan. Subtitusikan persamaan (3.9) ke (3.8) dan kemudian bagi dengan arus lup gangguan, persamaan: AP - d 1L - R F. dimana F I A F I A AP, sehingga didapatkan =..(3.11) 12 = + j = adalah perbandingan dari total arus gangguan (3.5) dan arus lup gangguan, AP. Setelah memecahkan 12 menjadi dua bagian yaitu bagian riil dan imajiner, maka persamaan (3.1) dapat dimodifikasi menjadi: AP - d 1L - R.. F. = AP - d 1L - R F. = AP - d 1L - R F. = AP = d 1L + R F. dimana: = cos + sin = cos - sin.(3.12) Persamaan (3.11) selanjutnya kita bandingkan dengan persamaan (3.5) untuk menghitung vektor geser, : Page 5
6 = R + j X = ( + j sehingga menghasilkan perbandingan dari komponen-komponen dari vektor geser, yaitu: R = = X...(3.13) Angel Karena pada jaringan transmisi yang sebenarnya sudut dari faktor distribusi arus gangguan mendekati nol (gambar 3.8) dan jarang melebihi 1 [2], maka dapat dibenarkan untuk mengambil asumsi =. Sebagai hasilnya, persamaan (3.12) dapat disederhanakan menjadi: R = X...(3.14) Dari persamaan (3.5) dan (3.13) maka dapat diperoleh komponen-komponen dari vektor geser, yaitu: R = 1 Distance to Gambar 3.2 Gambar dari sudut sebagai fungsi dari jarak ke gangguan R AP X L X AP R L X L R L X = RAP X L X AP R L X L R L..(3.15)..(3.16) IV. PERHITUNGAN PROTEKSI SALURAN TRANSMISI GANDA MUARA TAWAR - CIBATU Untuk mengetahui perbedaan antara rele dengan metode standar dan dengan menggunakan metode adaptif dilakukan dengan menggunakan perhitungan manual berdasarkan rumus yang telah dijelaskan di bab sebelumnya dengan menggunakan kelengkapan data-data yang telah dikumpulkan. Pehitungan dilakukan dengan menentukan perkiraan lokasi gangguan yang diuji pada sistem yang diperoleh dari standar IEEE, yaitu untuk saluran ganda, dimana pada kasus ini diambil kasus untuk jaringan saluran transmisi ganda Muara Tawar-Cibatu (5 KV). Sistem ini terdiri dari dua buah pembangkit yang terhubung secara interkoneksi. Dibawah ini adalah diagram skematik dari jaringan saluran transmisi ganda Muara Tawar Cibatu: Muara Tawar Z S V AA AA AB I Rele I AB dz LA EQ Z LB BB (1- d)z LA BA Z SB Gambar 4.1 Skema jaringan saluran transmisi ganda Muara Tawar - Cibatu Pengujian perkiraan lokasi gangguan dilakukan dengan menggunakan program komputer, program hubung singkat untuk menghitung tegangan dan arus serta R F I F V F Cibatu Page 6
7 memperkirakan besar impedansi dari lokasi rele terhadap lokasi gangguan. Data tersebut akan dipakai sebagai input ke program pehitungan selanjutnya yaitu menghitung lamanya waktu rele untuk bekerja (ping time). Dari data sistem dan dari dari gambar 4.1, lokasi gangguan berada di antara saluran AA dan BA pada jaringan saluran transmisi ganda Muara Tawar Cibatu. Gangguan ini selanjutnya dianalisa dengan dua cara yaitu dengan menggunakan karakteristik Mho standar dan dengan karakteristik Mho adaptif. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menganalisa: 1. Menyiapkan data-data yang diperlukan Data impedansi saluran udara tegangan ekstra tinggi yang digunakan untuk perhitungan setelan proteksi rele jarak adalah berdasarkan data yang didapat dari PLN P3B JB. Jaringan saluan transmisi ganda terdiri saluran transmisi 5 kv dan dua sistem yang ekivalen. Parameter dari jaringan transmisi tersebut ditunjukkan oleh tabel (4.2). Tabel 4.1 Data saluran transmisi Data Teknis Tegangan fasa ke fasa Arus Jenis Konduktor Keterangan 5 kv 198 A ACSR-DOVE 4X327.9mm (198A) Tabel 4.2 Parameter dari jaringan transmisi Elemen sistem Saluran Transmi si Ganda Sistem Ekivalen A Parameter (per km) Panjang, l Sudut tegangan 48,158 km (,293 + j,2815) (, j,8445) (,586 + j,563) (, j1,689) 1,345 mh/km mh/km 13 nf/km 8,5 nf/km 5,5 nf/km (,424 + j,816) (1,411 + j13,557) (8,635 + j4,669) - 3 o (1,411 + j13,557) Sistem Ekivalen B Sudut tegangan = exp(j2π/3), j = ( -1) (8,635 + j4,669) 2. Menentukan jenis gangguan yang ingin digunakan Gangguan yang ingin dievaluasi pada simulasi ini adalah gangguan satu fasa ke tanah. Jenis gangguan ini sering Page 7
8 terjadi pada saluran transmisi dan distribusi yaitu minimal sekitar 85% dari total gangguan yang terjadi. tahanan tanah (R g ) dibuat tetap sebesar 5 Ω, untuk tahanan gangguan bervariasi yaitu dari 1 Ω dan 2 Ω. Hal ini untuk menunjukkan efisiensi dari algoritma adaptif yang digunakan. 3. Menentukan jarak gangguan Dalam menentukan jarak gangguan dari Muara Tawar, dipilih lokasi yang masih berada di dalam pengamanan zona 1 dan bervariasi yaitu dari,1 p.u. sampai dengan,95 p.u. 4. Memasukkan data-data yang diperoleh dari langkah 1, 2, dan 3 ke dalam karakteristik Mho standar dan karakteristik Mho adaptif. Berikut contoh dari langkah-langkah perhitungan data yang didapat: a. Menentukan tipe gangguan (a-g, b- g, c-g, dll) Contohnya tipe gangguan satu fasa ke tanah (a-g) maka kita dapat menentukan besar koefisien I, dan koefisien Fi sesuai pada tabel (3.1) dan (3.2). Tentukan juga jarak gangguannya, pada contoh kali ini diambil jarak gangguannya yaitu sebesar 4,9 km (,85 ]p.u.]) dan mempunyai tahanan gangguan sebesar 2 Ω. b. Menentukan AP, AP Masukkan data-data yang telah didapat dimasukkan ke persamaanpersamaan yang telah dijelaskan pada bab 3. Dari contoh tipe gangguan satu fasa ke tanah akan didapatkan besar: AP (V) = 49843,3 + j 2,7141 AP (A) = 159,688 + j 398,97 c. Menghitung komponen urutan positif ( F1) dan negatif ( F2) F1 = 28,862 j 1, F2 = 3537,451 + j 1222,293 d. Menghitung,,, dan total arus gangguan ( F) = 12,256 - j 1,566 x 1-6 (A) = 255,316 - j 22,932 (A) = 43355,19 + j 1498,48 F (A) = 624,259 - j 5,613 e. Menghitung komponen = + j = 5,8742 j 2,25722 f. Menghitung komponen vektor geser R = 1,28721 Ω X = -3,95296 Ω g. Membandingkan antara konsep standar dan adaptif mho Batas pengamanan = 33,555 Ω Metode standar = Ω Metode adaptif = Ω Berdasarkan contoh perhitungan maka didapatkan hasil bila terjadi gangguan satu fasa ke tanah akan didapatkan perbedaan hasil antara Page 8
9 metode standar dan metode adaptif yaitu pada jarak,85 [p.u.] rele dengan metode adaptif akan sementara rele standar tidak. 5. Menghitung waktu rele jarak Pada kasus ini untuk menghitung waktu (ping time) rele jarak maka digunakan rumus waktu normal inverse menurut British Standard yaitu: t = dimana: { }...(4.1) t = waktu rele dalam detik (s) K = Faktor pengali waktu = Arus gangguan yang masuk ke rele I set =.2 x CC =396 A α, β = Konstanta setelan waktu Hasil yang didapat pada langkah 4 dan langkah 5 selanjutnya dibuat tabel ringkasan yang berisi contoh dari beberapa perhitungan yang menunjukkan perbedaan antara rele jarak standar dengan rele jarak adaptif. Pada tabel (4.4) diambil contoh dari tahanan gangguan sebesar 1 Ω dan 2 Ω dengan jenis gangguannya yaitu satu fasa ke tanah (a-g) Tabel 4.3 Kemiringan karakteristik kurva Karakteristik α Β Waktu Normal Inverse,2,14 Very Inverse 1, 13,5 Extremely Inverse 2, 8, Long-time Inverse 1, 12, Pada perhitungan kali ini memakai karakteristik waktu normal inverse sehingga didapatkan hasil : - Rele standar, pada jarak,79 [p.u.] mempunyai waktu 22,7 ms - Rele adaptif, pada jarak,79 [p.u.] mempunyai waktu 14,9 ms 6. Membuat tabel hasil perhitungan R F = d Standar,2,4,6,8 1 Gambar 4.2 Sinyal Muara Tawar Cibatu pada berbagai besar tahanan gangguan dengan perngaturan zona 1 85 % Page 9
10 ,4 (a) R F =1 Ω Mho Standar yaitu ditunjukkan dengan persamaan R F = -85,67 d + 79,7.,3 Dengan memperhitungkan adanya komponen-komponen dari vektor geser Waktu, t[s],2,1 t =.27d -.5 t =.19d -.3 pada proteksi rele jarak untuk saluran udara tegangan ekstra tinggi GITET Muara Tawar Cibatu, maka rele dengan konsep adaptif -,1,2,4,6,8 1 Jangkauan daerah pengamanan, [p.u.] akan didapat hasil yang lebih baik dibandingkan dengan rele dengan metode standar. Untuk R F =2 Metode standar : Batas pengamanan =,3,2 (b) R F =2 Ω Mho Standar,65 p.u; Persamaan waktu, t =.23d -.3 Metode adaptif: Batas pengamanan =,85 p.u; Persamaan waktu ; t =.16d -.2 Waktu, t[s],1 -,1 V. KESIMPULAN t =.23d -.3 t =.16d -.2,2,4,6,8 1 Jangkauan daerah pengamanan, [p.u.] Gambar 4.3 Waktu pada jaringan saluran transmisi ganda Muara Tawar - Cibatu Saluran transmisi mempunyai suatu sistem kompleks. Adanya variasi gangguan di saluran transmisi membuat informasi transmisi menjadi tidak tetap. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya arus gangguan yang di zona pengamanan rele jarak. Pada proteksi rele metode standar Muara Tawar Cibatu terjadi penurunan kemampuan daerah pengamanan (d[p.u.]) seiring dengan besar tahanan gangguan (R F ) VI. DAFTAR REFERENSI [1] Chapman, Electric Machinery and Power System Fundamentals (New York: McGraw-Hill., 22), hal [2] Halomoan, Cristof Naek., Analisa Koordinasi Rele Jarak Sebagai Proteksi saluran Transmisi (Depok: Seminar, 28), hal [3], Network Protection and Automation Guide (Paris La Défense: Areva, Inc., 25), hal [4] IEEE Std C , IEEE Guide for Protective Relay Applications to Transmission Lines (New York: The Institute of Electrical and Electronics Engineers, Inc., 2), hal. 4 [5] GEC Measurement, Protective Relays Application Guide (London: Balding + Mansell Limited., 1975), hal [6] Saha, MM., Wikstorm, K. Izykowsky, J., and Rosolowsky, E., New Fault location algoritm for parallel lines (Amsterdam: Conf. of Developments in Power System Protection, 21), hal Page 1
11 [7] Moore, P.J., Whittard, R, dan Johns, A.T, A Novel earth fault location technique utilizing single ended measurements (Sweden: Proc. IEEE, 1995), hal [8] Turk J Elec Engin, Vol.16, NO.23-28, Distance Relaying Algorthm for Double- Circuit Transmission Line with Compensation for Reaktance Effect under Standard Availability of Measurements (Poland : Wroclaw University of Technology Institute of Electrical Power Engineering., 28), hal. 2-6 d [p.u.] [.5s Z 1L ] 2 Tabel 4.4 Sinyal dan waktu sinyal untuk variasi tahanan nilai gangguan R F = 1 Ω R F = 2 Ω Rele standar Rele adaptif Rele standar Rele adaptif Sinyal Waktu (ms) Sinyal Waktu (ms) Sinyal Waktu (ms) Sinyal Waktu (ms) , , , , , , , , , ,63 1 2, , ,17 1 2, ,52 1 2, , , ,2 1 3, , , ,51 1 3, ,11 1 2,68 1 5,63 1 2, , ,3 1 5, , , , , , , , , , , ,67 1 8, , ,77 1 8, ,47 1 8, , , , , , , ,9-1 14, Page 11
BAB 4 ANALISA KONSEP ADAPTIF RELE JARAK PADA JARINGAN SALURAN TRANSMISI GANDA MUARA TAWAR - CIBATU
36 BAB 4 ANALISA KONSEP ADAPTIF RELE JARAK PADA JARINGAN SALURAN TRANSMISI GANDA MUARA TAWAR - CIBATU 4.1 DIAGRAM GARIS TUNGGAL GITET 5 KV MUARA TAWAR Unit Pembangkitan Muara Tawar adalah sebuah Pembangkit
Lebih terperinciBAB 3 KONSEP ADAPTIF RELE JARAK
22 BAB 3 KONSEP ADAPTIF RELE JARAK 3.1 KONTROL RELE JARAK Input Proteksi Jarak Sinyal Kontrol S W Saluran Transmisi Output Gambar 3.1 Skema kontrol rele jarak Sistem kontrol untuk proteksi jarak dapat
Lebih terperinciRELE JARAK SEBAGAI PROTEKSI SALURAN TRANSMISI
ELE JAAK SEBAGAI POTEKSI SALUAN TANSMISI Oleh : CISTOF NAEK HALOMOAN TOBING 0404030245 Sistem Transmisi dan Distribusi DEPATEMEN ELEKTO FAKULTAS TEKNIK UNIVESITAS INDONESIA DEPOK 2008 ELE JAAK SEBAGAI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam segi peningkatan kualitas sistem tenaga listrik, banyak aspek yang bisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam segi peningkatan kualitas sistem tenaga listrik, banyak aspek yang bisa dievaluasi, salah satunya adalah pada proses proteksi saluran transmisi listrik menggunakan
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH UPRATING SALURAN TRANSMISI TEGANGAN TINGGI 150 kv TERHADAP SETTING RELE JARAK ANTARA GI KAPAL GI PADANG SAMBIAN GI PESANGGARAN
STUDI PENGARUH UPRATING SALURAN TRANSMISI TEGANGAN TINGGI 150 kv TERHADAP SETTING RELE JARAK ANTARA GI KAPAL GI PADANG SAMBIAN GI PESANGGARAN Supriana S.K. 1, Dyana Arjana, I.G. 2, Amrita, A.A.N. 3 1,2,3
Lebih terperinciKoordinasi Proteksi Saluran Udara Tegangan Tinggi pada Gardu Induk Mliwang Tuban Akibat Penambahan Penghantar Pltu Tanjung Awar-Awar
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-431 Koordinasi Proteksi Saluran Udara Tegangan Tinggi pada Gardu Induk Mliwang Tuban Akibat Penambahan Penghantar Pltu Tanjung
Lebih terperinciBambang Prio Hartono, Eko Nurcahyo, Lauhil Mahfudz Hayusman 1
ANALISIS SISTEM PROTEKSI DIRECTIONAL OVER CURRENT RELAYS (DOCR) DENGAN INTERKONEKSI DISTRIBUTED GENERATION (DG) PADA PENYULANG JOLOTUNDO Bambang Prio Hartono, Eko Nurcahyo, Lauhil Mahfudz Hayusman 1 Abstrak:
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN KOORDINASI RELE PROTEKSI PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI GARDU INDUK GAMBIR LAMA - PULOMAS SKRIPSI
STUDI PERENCANAAN KOORDINASI RELE PROTEKSI PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI GARDU INDUK GAMBIR LAMA - PULOMAS SKRIPSI Oleh ADRIAL MARDENSYAH 04 03 03 004 7 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB 3 RELE PROTEKSI PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
BAB 3 RELE PROTEKSI PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 3.1 RELE JARAK Pada proteksi saluran udara tegangan tinggi, rele jarak digunakan sebagai pengaman utama sekaligus sebagai pengaman cadangan untuk
Lebih terperinciSTUDI SETTINGAN DISTANCE RELAY PADA SALURAN TRANSMISI 150 KV DI GI PAYAKUMBUH MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB
STUDI SETTINGAN DISTANCE RELAY PADA SALURAN TRANSMISI 150 KV DI GI PAYAKUMBUH MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB Sepannur Bandri Fakultas Teknologi industry, Institut Teknologi Padang e-mail: sepannurbandria@yahoo.com
Lebih terperinciPerhitungan Setting Rele OCR dan GFR pada Sistem Interkoneksi Diesel Generator di Perusahaan X
Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Januari 2013 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.1 No.1 Perhitungan Setting Rele OCR dan GFR pada Sistem Interkoneksi Diesel Generator di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Universitas Lampung dan PT. PLN (Persero) Cabang Tanjung Karang pada. bulan Maret 2013 sampai dengan selesai.
29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini bertempat di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dan PT. PLN (Persero) Cabang Tanjung Karang
Lebih terperinciJurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Tujuan Melakukan analisis terhadap sistem pengaman tenaga listrik di PT.PLN (PERSERO) Melakukan evaluasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar-Dasar Sistem Proteksi 1 Sistem proteksi adalah pengaman listrik pada sistem tenaga listrik yang terpasang pada : sistem distribusi tenaga listrik, trafo tenaga, transmisi
Lebih terperinciANALISIS SETTING DAN KOORDINASI RELE JARAK PADA GI 150 KV PANDEAN LAMPER ARAH SRONDOL. Abstrak
ANALISIS SETTING DAN KOORDINASI RELE JARAK PADA GI 150 KV PANDEAN LAMPER ARAH SRONDOL Bayu Seno Adi Nugroho *), Karnoto, and Mochammad Facta Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jl. Prof.
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH MUTUAL INDUCTANCE TERHADAP SETTING RELE JARAK PADA SALURAN TRANSMISI DOUBLE CIRCUIT 150 kv ANTARA GI KAPAL GI PEMECUTAN KELOD
STUDI PENGARUH MUTUAL INDUCTANCE TERHADAP SETTING RELE JARAK PADA SALURAN TRANSMISI DOUBLE CIRCUIT 150 kv ANTARA GI KAPAL GI PEMECUTAN KELOD Ahmad Ridwan 1, I G. Dyana A. 2, I W. Arta W. 3 1,2,3 Jurusan
Lebih terperinciBAB 2 KARAKTERISTIK SALURAN TRANSMISI DAN PROTEKSINYA
3 BAB 2 KARAKTERISTIK SALURAN TRANSMISI DAN PROTEKSINYA 2. PENGERTIAN SALURAN TRANSMISI Sistem transmisi adalah suatu sistem penyaluran energi listrik dari satu tempat ke tempat lain, seperti dari stasiun
Lebih terperinciEVALUASI KERJA AUTO RECLOSE RELAY TERHADAP PMT APLIKASI AUTO RECLOSE RELAY PADA TRANSMISI 150 KV MANINJAU PADANG LUAR
EVALUASI KERJA AUTO RECLOSE RELAY TERHADAP PMT APLIKASI AUTO RECLOSE RELAY PADA TRANSMISI 150 KV MANINJAU PADANG LUAR Edo Trionovendri (1), Ir. Cahayahati, M.T (2), Ir. Ija Darmana, M.T (3) (1) Mahasiswa
Lebih terperinci1 Gangguan Asimetris Pada Sistem Tenaga Listrik Secara umum besarnya arus gangguan dihitung menggunakan rumus [2] :
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik Gangguan pada sistem tenaga listrik adalah segala macam kejadian yang menyebabkan kondisi pada sistem tenaga listrik menjadi abnormal[]. Salah satu yang menyebabkan
Lebih terperinci2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saluran Transmisi Saluran transmisi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang berperan menyalurkan daya listrik dari pusat-pusat pembangkit listrik ke gardu induk.
Lebih terperinciLANDASAN TEORI Sistem Tenaga Listrik Tegangan Menengah. adalah jaringan distribusi primer yang dipasok dari Gardu Induk
II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Tenaga Listrik Tegangan Menengah Sistem Distribusi Tenaga Listrik adalah kelistrikan tenaga listrik mulai dari Gardu Induk / pusat listrik yang memasok ke beban menggunakan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Distributed Generation Distributed Generation adalah sebuah pembangkit tenaga listrik yang bertujuan menyediakan sebuah sumber daya aktif yang terhubung langsung dengan jaringan
Lebih terperinciKoordinasi Rele Pada Jaringan Transmisi 150 kv
Koordinasi Rele Pada Jaringan Transmisi 50 kv Anharul Azmi, Eddy Hamdani Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Binawidya Km 2,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293 Jurusan Teknik
Lebih terperinciAnalisis Rele Pengaman Peralatan dan Line Transmisi Switchyard GITET Baru 500kV PT PLN (PERSERO) di Kediri
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (03) -6 Analisis Rele Pengaman Peralatan dan Line Transmisi Switchyard GITET Baru 500 PT PLN (PERSERO) di Kediri Muhammad Rafi, Margo Pujiantara ), dan R. Wahyudi ). Jurusan
Lebih terperinciAnalisa Koordinasi Over Current Relay Dan Ground Fault Relay Di Sistem Proteksi Feeder Gardu Induk 20 kv Jababeka
Analisa Koordinasi Over Current Relay Dan Ground Fault Relay Di Sistem Proteksi Feeder Gardu Induk 20 kv Jababeka Erwin Dermawan 1, Dimas Nugroho 2 1) 2) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciANALISA SETTING RELAI PENGAMAN AKIBAT REKONFIGURASI PADA PENYULANG BLAHBATUH
ANALISA SETTING RELAI PENGAMAN AKIBAT REKONFIGURASI PADA PENYULANG BLAHBATUH I K.Windu Iswara 1, G. Dyana Arjana 2, W. Arta Wijaya 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar
Lebih terperinciPROTEKSI SISTEM TRANSMISI TERHADAP GANGGUAN TANAH. Oleh : Fitrizawati ABSTRACT
PROTEKSI SISTEM TRANSMISI TERHADAP GANGGUAN TANAH Oleh : Fitrizawati ABSTRACT Protection is needed to protect each element from system and also to secure it as soon as possible from the disturbance which
Lebih terperinciSTUDI KEANDALAN DISTANCE RELAY JARINGAN 150 kv GI TELLO - GI PARE-PARE
A. Muhammad Syafar, Studi Keandalan Distance Relay Jaringan 150 kv GI Tello GI Pare-Pare \ STUDI KEANDALAN DISTANCE RELAY JARINGAN 150 kv GI TELLO - GI PARE-PARE A. Muhammad Syafar Dosen Program Studi
Lebih terperinciPengaturan Ulang Rele Arus Lebih Sebagai Pengaman Utama Compressor Pada Feeder 2F PT. Ajinomoto Mojokerto
1 Pengaturan Ulang Rele Arus Lebih Sebagai Pengaman Utama Compressor Pada Feeder 2F PT. Ajinomoto Mojokerto Bagus Ibnu Pratama, Moch.Dhofir, dan Hery Purnomo Abstrak Proses produksi PT. Ajinomoto terhenti
Lebih terperinciBAB IV ANALISIA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Koordinasi Proteksi Pada Gardu Induk Wonosobo. Gardu induk Wonosobo mempunyai pengaman berupa OCR (Over Current
BAB IV ANALISIA DAN PEMBAHASAN 4.1 Koordinasi Proteksi Pada Gardu Induk Wonosobo Gardu induk Wonosobo mempunyai pengaman berupa OCR (Over Current Relay) dan Recloser yang dipasang pada gardu induk atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir (State of The Art Review) Penelitian mengenai rele jarak saat ini telah banyak dilakukan. Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya terkait rele
Lebih terperinciSTUDI KESTABILAN SISTEM BERDASARKAN PREDIKSI VOLTAGE COLLAPSE PADA SISTEM STANDAR IEEE 14 BUS MENGGUNAKAN MODAL ANALYSIS
STUDI KESTABILAN SISTEM BERDASARKAN PREDIKSI VOLTAGE COLLAPSE PADA SISTEM STANDAR IEEE 14 BUS MENGGUNAKAN MODAL ANALYSIS OLEH : PANCAR FRANSCO 2207100019 Dosen Pembimbing I Prof.Dr. Ir. Adi Soeprijanto,
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Gardu Induk Godean berada di jalan Godean Yogyakarta, ditinjau dari
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gardu Induk Godean Gardu Induk Godean berada di jalan Godean Yogyakarta, ditinjau dari peralatannya, Gardu Induk ini merupakan gardu induk pasangan luar, gardu induk godean memiliki
Lebih terperinciIII PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1. Umum Berdasarkan standard operasi PT. PLN (Persero), setiap pelanggan energi listrik dengan daya kontrak di atas 197 kva dilayani melalui jaringan tegangan menengah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Penelitian mengenai pengaman yang terdapat pada busbar 150 kv telah banyak dilakukan. Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya terkait dengan pengaman
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. c. Memperkecil bahaya bagi manusia yang ditimbulkan oleh listrik.
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Proteksi Sistem proteksi merupakan sistem pengaman yang terpasang pada sistem distribusi tenaga listrik, trafo tenaga transmisi tenaga listrik dan generator listrik.
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN
26 BAB KONSEP PERHTUNGAN JATUH TEGANGAN studi kasus: Berikut ini proses perencanan yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan Mulai Pengumpulan data : 1. Spesifikasi Transformator 2. Spesifikasi Penyulang
Lebih terperinciInstitut Teknologi Padang Jurusan Teknik Elektro BAHAN AJAR SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK. TATAP MUKA XII&XIII. Oleh: Ir. Zulkarnaini, MT.
Institut Teknologi Padang Jurusan Teknik Elektro BAHAN AJAR SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK TATAP MUKA XII&XIII. Oleh: Ir. Zulkarnaini, MT. 2011 1 RELE JARAK (DISTANCE RELAY) Rele jarak merespon terhadap
Lebih terperinciatau pengaman pada pelanggan.
16 b. Jaringan Distribusi Sekunder Jaringan distribusi sekunder terletak pada sisi sekunder trafo distribusi, yaitu antara titik sekunder dengan titik cabang menuju beban (Lihat Gambar 2.1). Sistem distribusi
Lebih terperinciGambar 2.1 Skema Sistem Tenaga Listrik (3)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum Secara umum suatu sistem tenaga listrik terdiri dari tiga bagian utama, yaitu, pusat pembangkitan listrik, saluran transmisi dan sistem distribusi. Perlu dikemukakan
Lebih terperinciBAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini menggunakan data plant 8 PT Indocement Tunggal
4.1. Data yang Diperoleh BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini menggunakan data plant 8 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang telah dikumpulkan untuk menunjang dilakukannya perbaikan koordinasi
Lebih terperinciAnalisis Sympathetic Trip pada Penyulang Ungasan dan Bali Resort, Bali
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1,. 1, (2012) 1-7 1 Analisis Sympathetic Trip pada Ungasan dan Bali Resort, Bali Cakasana Alif Bathamantri, Rony Seto Wibowo, dan Ontoseno Penangsang Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciAnalisa Relai Arus Lebih Dan Relai Gangguan Tanah Pada Penyulang LM5 Di Gardu Induk Lamhotma
Yusmartato,Yusniati, Analisa Arus... ISSN : 2502 3624 Analisa Arus Lebih Dan Gangguan Tanah Pada Penyulang LM5 Di Gardu Induk Lamhotma Yusmartato,Yusniati Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN PENGGUNAAN PROTEKSI POWER BUS DI PT. LINDE INDONESIA GRESIK
STUDI PERENCANAAN PENGGUNAAN PROTEKSI POWER BUS DI PT. LINDE INDONESIA GRESIK Nama : Sandi Agusta Jiwantoro NRP : 2210105021 Pembimbing : 1. Dr. Ir. Margo Pujiantara, MT. 2. Dr. Dedet Candra Riawan, ST.
Lebih terperinci14 Teknologi Elektro, Vol. 16, No. 02, Mei - Agustus Z 2eq = Impedansi eqivalen urutan negatif
Teknologi Elektro, Vol. 16, No. 02, Mei - Agustus 2017 13 Studi Analisis Kapasitas Pengaman Kopel dalam Mensuplai Daya di Bandara Internasional Ngurah Rai Saat Hilangnya Suplai Daya Dari Gayatri atau Bandara
Lebih terperinciSIMULASI OVER CURRENT RELAY (OCR) MENGGUNAKAN KARATERISTIK STANDAR INVERSE SEBAGAI PROTEKSI TRAFO DAYA 30 MVA ABSTRAK
Simulasi Over Current Relay (OCR) Menggunakan Karateristik Standar Invers. Selamat Meliala SIMULASI OVER CURRENT RELAY (OCR) MENGGUNAKAN KARATERISTIK STANDAR INVERSE SEBAGAI PROTEKSI TRAFO DAYA 30 MVA
Lebih terperinciKOORDINASI RELAY PENGAMAN DAN LOAD FLOW ANALYSIS MENGGUNAKAN SIMULASI ETAP 7.0 PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK
Makalah Seminar Kerja Praktek KOORDINASI RELAY PENGAMAN DAN LOAD FLOW ANALYSIS MENGGUNAKAN SIMULASI ETAP 7.0 PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK Oktarico Susilatama PP 1, Ir. Agung Warsito, DHET 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciBAB III GANGGUAN PADA JARINGAN LISTRIK TEGANGAN MENENGAH
BAB III GANGGUAN PADA JARINGAN LISTRIK TEGANGAN MENENGAH 3.1 KOMPONEN KOMPONEN SIMETRIS Tiga fasor tak seimbang dari sistem fasa tiga dapat diuraikan menjadi tiga sistem fasor yang seimbang. Himpunan seimbang
Lebih terperinciAnalisis Setting Relay Proteksi Pengaman Arus Lebih Pada Generator (Studi Kasus di PLTU 2X300 MW Cilacap)
Analisis Setting Relay Proteksi Pengaman Arus Lebih Pada Generator (Studi Kasus di PLTU 2X300 MW Cilacap) Fitrizawati 1, Siswanto Nurhadiyono 2, Nur Efendi 3 1,2,3 Program Studi Teknik Elektro Sekolah
Lebih terperinciAnalisis Sympathetic Trip pada Penyulang Ungasan dan Bali Resort, Bali
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1,. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 B-81 Analisis Sympathetic Trip pada Ungasan dan Bali Resort, Bali Cakasana Alif Bathamantri, Rony Seto Wibowo, dan Ontoseno Penangsang Jurusan
Lebih terperinciKata Kunci : Saluran UdaraTeganganTinggi, Rele Jarak, Scanning Setting Rele Jarak, Mathcad 14.
Makalah Seminar Kerja Praktek SCANNING SETTING RELE JARAK (DISTANCE RELAY) SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) 150 kv GARDU INDUK DRAJAT-GARUT-TASIK- TASIK BARU Ari Catur Pamungkas 1, Dr. Ir. Hermawan
Lebih terperinciRELE. Klasifikasi Rele
RELE Berasal dari teknik telegrafi, dimana sebuah coil di-energize oleh arus lemah, dan coil ini menarik armature untuk menutup kontak. Rele merupakan jantung dari proteksi sistem TL, dan telah berkembang
Lebih terperinciPerancangan Sistem Proteksi (Over Current dan Ground Fault Relay) Untuk Koordinasi Pengaman Sistem Kelistrikan PT. Semen Gresik Pabrik Tuban IV
Perancangan Sistem Proteksi (Over dan Ground Fault Relay) Untuk Koordinasi Pengaman Sistem Kelistrikan PT. Semen Gresik Pabrik Tuban IV Rudianto Putra Pratama Jurusan Teknik Elektro - FTI, Institut Teknologi
Lebih terperinciStudi Koordinasi Proteksi Sistem Kelistrikan di Project Pakistan Deep Water Container Port
PROCEEDING TUGAS AKHIR, (2014) 1-6 1 Studi Koordinasi Proteksi Sistem Kelistrikan di Project Pakistan Deep Water Container Port Adam Anas Makruf, Margo Pujiantara 1), Feby Agung Pamuji 2) Jurusan Teknik
Lebih terperinciPENGARUH PENGETANAHAN SISTEM PADA KOORDINASI RELE PENGAMAN PT. PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG
Presentasi Sidang Tugas Akhir (Semester Genap 2010) Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro ITS PENGARUH PENGETANAHAN SISTEM PADA KOORDINASI RELE PENGAMAN PT. PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG Nama : Kurnia
Lebih terperinciStudi Komparatif Arus Asut Motor Induksi Tiga Fasa Standar NEMA Berdasarkan Rangkaian Ekivalen Dan Kode Huruf
Studi Komparatif Arus Asut Induksi Tiga Fasa Standar NEMA Berdasarkan Rangkaian Ekivalen Dan Kode Huruf Iwan Setiawan Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Lebih terperinciStudi Proteksi Gangguan Hubung Tanah Stator Generator 100% Dengan Metode Tegangan Harmonisa Ketiga
Studi Proteksi Gangguan Hubung Tanah Stator Generator % Dengan Metode Tegangan Harmonisa Ketiga Iyan Herdiana (132252) Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Mukmin Widyanto. Sekolah Teknik Elektro & Informatika- Institut
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH MUTUAL INDUCTANCE TERHADAP SETTING RELE JARAK PADA SALURAN TRANSMISI DOUBLE CIRCUIT 150 kv ANTARA GI KAPAL GI PEMECUTAN KELOD
SKRIPSI STUDI PENGARUH MUTUAL INDUCTANCE TERHADAP SETTING RELE JARAK PADA SALURAN TRANSMISI DOUBLE CIRCUIT 150 kv ANTARA GI KAPAL GI PEMECUTAN KELOD AHMAD RIDWAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP, Vol. 6, No. 2, JULI
JURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP, Vol. 6, No. 2, JULI 2017 204 Analisa Perhitungan Titik Gangguan pada Saluran Transmisi Menggunakan Metode Takagi Aplikasi PT.CHEVRON PACIFIC Indonesia Andi Syofian, M.T Jurusan
Lebih terperinciSTUDI PEMODELAN ELECTRONIC LOAD CONTROLLER SEBAGAI ALAT PENGATUR BEBAN II. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO
STUDI PEMODELAN ELECTRONIC LOAD CONTROLLER SEBAGAI ALAT PENGATUR BEBAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO Anggi Muhammad Sabri Saragih 13204200 / Teknik Tenaga Elektrik Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Lebih terperinciKEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Jalan MT Haryono 167 Telp& Fax. 0341 554166 Malang 65145 KODE PJ-01 PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN
Lebih terperinciSTUDI ANALISIS SETTING BACKUP PROTEKSI PADA SUTT 150 KV GI KAPAL GI PEMECUTAN KELOD AKIBAT UPRATING DAN PENAMBAHAN SALURAN
STUDI ANALISIS SETTING BACKUP PROTEKSI PADA SUTT 150 KV GI KAPAL GI PEMECUTAN KELOD AKIBAT UPRATING DAN PENAMBAHAN SALURAN I Putu Dimas Darma Laksana 1, I Gede Dyana Arjana 2, Cok Gede Indra Partha 3 1,2,3
Lebih terperinciBAB III. 1) Perhitungan aliran daya yang masuk dan keluar dari satu bus penyulang (feeder bus) untuk mengetahui arus beban maksimum
55 BAB III SKEMA DAN SIMULASI KOORDINASI RELE ARUS LEBIH DAN RELE GANGGUAN TANAH SEBAGAI PENGAMAN MOTOR INDUKSI, KABEL DAN TRAFO PADA PLANT XI DI PT INDOCEMENT 3.1 Umum Dalam simulasi koordinasi rele arus
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No 1, (2013) 1-6
EVALUASI KELAYAKAN KOORDINASI RELE PENGAMAN PADA SISTEM KELISTRIKAN PABRIK SEMEN DI JAWA BARAT Gisa Gumilang, Margo Pujiantara 1), dan R. Wahyudi 2). Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi dustri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem tenaga listrik terdiri dari beberapa sub sistem, yaitu pembangkitan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tenaga listrik disuplai ke konsumen melalui sistem tenaga listrik. sistem tenaga listrik terdiri dari beberapa sub sistem, yaitu pembangkitan, transmisi, dan
Lebih terperinciGround Fault Relay and Restricted Earth Faulth Relay
Ground Fault Relay and Restricted Earth Faulth Relay Seperti telah disebutkan sebelumnya, maka tentang relay akan dilanjutkan dengan beberapa tipe relay. Dan kali ini yang ingin dibahas adalah dua tipe
Lebih terperinciGT 1.1 PLTGU Grati dan Rele Jarak
Evaluasi Setting Rele Overall Differential GT 1.1 PLTGU Grati dan Rele Jarak GITET Grati pada Bus 500 kv Hari Wisatawan 2209106057 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERHITUNGAN SETTING RELAI JARAK SUTET 500. kv KRIAN - GRESIK
BAB IV ANALISA PERHITUNGAN SETTING RELAI JARAK SUTET 500 kv KRIAN - GRESIK 4.1 Umum Relai jarak pada umumnya dipakai untuk proteksi saluran transmisi. Relai jarak mempunyai zona zona proteksi yang disetel
Lebih terperinciEVALUASI SETTING RELE JARAK TRANSMISI 150 KV SENGGIRING - SINGKAWANG
EVALUASI SETTING RELE JARAK TRANSMISI 150 KV SENGGIRING - SINGKAWANG Angga Priyono Kusuma Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura email : angga.kusuma08@gmail.com
Lebih terperinciPengaruh Arus Infeed terhadap Kinerja Rele Jarak (Studi Kasus pada Sistem Transmisi Sigli Banda Aceh)
Pengaruh Arus Infeed terhadap Kinerja Rele Jarak (Studi Kasus pada Sistem Transmisi Sigli Banda Aceh) Syukriyadin, Muntasir, dan Syahrizal Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala
Lebih terperinciStudi Koordinasi Rele Pengaman Sistem Tenaga Listrik di PT. Plaza Indonesia Realty Tbk.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Studi Koordinasi Rele Pengaman Sistem Tenaga Listrik di PT. Plaza Indonesia Realty Tbk. Galang Agung Asdany, Margo Pujiantara, dan Sjamsjul Anam. Teknik
Lebih terperinciPOLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam operasi pelayanan penyediaan energi listrik khususnya di GI Bungaran, sistem tenaga listrik dapat mengalami berbagai macam gangguan, misal gangguan dari hubung
Lebih terperinciKombinasi Wavelet dan ANFIS sebagai Algoritma Rele Jarak Pada Saluran Transmisi Yang Dikompensasi Seri
Kombinasi Wavelet dan ANFIS sebagai Algoritma Rele Jarak Pada Saluran Transmisi Yang Dikompensasi Seri Dimas Anton A*) Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciSidang Tugas Akhir (Genap ) Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro ITS
Nama : Luqman Erwansyah NRP : 2210 105 027 Pembimbing : 1. Dr. Ir. Margo Pujiantara, MT. 2. Dr. Eng. Rony Seto Wibowo, ST. MT. Sidang Tugas Akhir (Genap 2011-2012) Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEOR. Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik Gangguan dapat mengakibatkan kerusakan yang cukup besar pada sistem tenaga listrik. Banyak sekali studi, pengembangan alat dan desain sistem perlindungan
Lebih terperinciKoordinasi Setting Relai Jarak Pada Transmisi 150 kv PLTU 2 SULUT 2 x 25 MW
Koordinasi Setting Relai Jarak Pada Transmisi 15 kv PLTU 2 SULUT 2 x 25 MW 1 Nopransi Semuel, Hans Tumaliang, Lily S. Patras, Marthinus Pakiding. Jurusan Teknik Elektro-FT, UNSRAT, Manado-95115, Email:
Lebih terperinciSuatu sistem pengaman terdiri dari alat alat utama yaitu : Pemutus tenaga (CB)
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Proteksi Sistem proteksi terhadap tenaga listrik ialah sistem pengamanan yang dilakukan ternadap peralatan-peralatan listrik, yang terpasang pada sistem tenaga listrik.
Lebih terperinciBahan Ajar Ke 1 Mata Kuliah Analisa Sistem Tenaga Listrik. Diagram Satu Garis
24 Diagram Satu Garis Dengan mengasumsikan bahwa sistem tiga fasa dalam keadaan seimbang, penyelesaian rangkaian dapat dikerjakan dengan menggunakan rangkaian 1 fasa dengan sebuah jalur netral sebagai
Lebih terperinciANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN KERJA SISTEM PROTEKSI PADA GARDU AB
ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN KERJA SISTEM PROTEKSI PADA GARDU AB 252 Oleh Vigor Zius Muarayadi (41413110039) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana Sistem proteksi jaringan tenaga
Lebih terperinciANALISA PEMASANGAN KOMPENSATOR REAKTOR SHUNT DALAM PERBAIKAN TEGANGAN SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI (SUTET)-500kV ANTARA TASIKMALAYA DEPOK
ANALISA PEMASANGAN KOMPENSATOR REAKTOR SHUNT DALAM PERBAIKAN TEGANGAN SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI (SUTET)-500kV ANTARA TASIKMALAYA DEPOK Oleh Bintang Unggul P Program Studi Teknik Elektro Universitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Distribusi 1 Bagian dari sistem tenaga listrik yang paling dekat dengan pelanggan adalah sistem distribusi. Sistem distribusi adalah bagian sistem tenaga listrik yang
Lebih terperinciBAB IV 4.1. UMUM. a. Unit 1 = 100 MW, mulai beroperasi pada tanggal 20 januari 1979.
BAB IV PERHITUGA ARUS GAGGUA HUBUG SIGKAT FASA TUGGAL KE TAAH TERHADAP GEERATOR YAG TITIK ETRALYA DI BUMIKA DEGA TAHAA TIGGI PADA PLTU MUARA KARAG 4.1. UMUM Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Muara Karang
Lebih terperinciANALISIS KOORDINASI RELE PENGAMAN FEEDER WBO04 SISTEM KELISTRIKAN PT. PLN (PERSERO) RAYON WONOSOBO
ANALISIS KOORDINASI RELE PENGAMAN FEEDER WBO4 SISTEM KELISTRIKAN PT. PLN (PERSERO) RAYON WONOSOBO Boy Marojahan F. Tambunan *), Karnoto, and Agung Nugroho Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat melalui jaringan distribusi. Jaringan distribusi merupakan bagian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem Tenaga Listrik terdiri dari beberapa sub sistem, yaitu Pembangkitan, Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan distribusi.
Lebih terperinciPerencanaan Koordinasi Rele Pengaman Pada Sistem Kelistrikan Di PT. Wilmar Gresik Akibat Penambahan Daya
Perencanaan Koordinasi Rele Pengaman Pada Sistem Kelistrikan Di PT. Wilmar Gresik Akibat Penambahan Daya Oleh : Duta Satria Yusmiharga 2208 100 162 Dosen Pembimbing : 1. Prof.Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc.,Ph.D
Lebih terperinciBAB IV. ANALISA SETTING RELAI JARAK 150 kv GARDU INDUK KELAPA GADING
BAB IV ANALISA SETTING RELAI JARAK 150 kv GARDU INDUK KELAPA GADING 4.1 Umum Relai jarak pada umumnya dipakai untuk proteks isaluran transmisi. Relai jarak mempunyai zona zona proteksi yang disetel dalam
Lebih terperinciAnalisa Koordinasi Setting Relai Jarak Sistem Transmisi 150 KV Area Gardu Induk Otam Gardu Induk Isimu
48 Jendry Sepang Analisa Koordinasi Setting Relai Jarak Sistem Transmisi 50 KV Area Gardu Induk Otam Gardu Induk Isimu Analisa Koordinasi Setting Relai Jarak Sistem Transmisi 50 KV Area Gardu Induk Otam
Lebih terperinciBAB III RELAI JARAK. untuk masyarakat yang tinggal di kota-kota besar. Kebutuhan tenaga listrik yang
BAB III RELAI JARAK 3.1. UMUM Tenaga listrik merupakan suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia, terutama untuk masyarakat yang tinggal di kota-kota besar. Kebutuhan tenaga listrik yang sangat tinggi
Lebih terperinciBAB 2 GANGGUAN HUBUNG SINGKAT DAN PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
BAB 2 GANGGUAN HUBUNG SINGKAT DAN PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK 2.1 PENGERTIAN GANGGUAN DAN KLASIFIKASI GANGGUAN Gangguan adalah suatu ketidaknormalan (interferes) dalam sistem tenaga listrik yang mengakibatkan
Lebih terperinciANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS
NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7.0 Diajukan oleh: FAJAR WIDIANTO D 400 100 060 JURUSAN
Lebih terperinciFEEDER PROTECTION. Penyaji : Ir. Yanuar Hakim, MSc.
FEEDER PROTECTION Penyaji : Ir. Yanuar Hakim, MSc. DIAGRAM SATU GARIS PEMBANGKIT TRAFO UNIT TRANSMISI SISTEM GENERATOR BUS HV TRAFO P.S BUS TM GARDU INDUK PERLU DIKOORDINASIKAN RELAI PENGAMAN OC + GF ANTARA
Lebih terperinciBAB III PERHITUNGAN ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT
BAB III PERHITUNGAN ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT 3.1. JENIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT Gangguan hubung singkat yang mungkin terjadi di dalam Jaringan (Sistem Kelistrikan) ada 3, yaitu: a. Gangguan Hubung
Lebih terperinciStudi Perencanaan Penggunaan Proteksi Power Bus di Sistem Kelistrikan Industri Gas
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Studi Perencanaan Penggunaan Proteksi Power Bus di Sistem Kelistrikan Industri Gas Sandi Agusta Jiwantoro, Margo Pujiantara, dan Dedet Candra Riawan Teknik
Lebih terperinciKAJIAN PROTEKSI MOTOR 200 KW,6000 V, 50 HZ DENGAN SEPAM SERI M41
Jurnal ELTEK, Vol 12 Nomor 01, April 2014 ISSN 1693-4024 KAJIAN PROTEKSI MOTOR 200 KW,6000 V, 50 HZ DENGAN SEPAM 1000+ SERI M41 Heri Sungkowo 1 Abstrak SEPAM (System Electronic Protection Automation Measurement)1000+
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir (State of The Art Review) Penelitian mengenai rele jarak saat ini telah banyak dilakukan. Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya terkait rele
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada bab ini penulis membahas secara umum metode penelitian, yaitu penelitaian yang dilaksanakan melalui tahap-tahap yang bertujuan mencari dan membuat pemecahan
Lebih terperinciANALISA PROTEKSI RELE JARAK PADA SALURAN UDARATEGANGAN TINGGI 150 KV GARDU INDUK REMBANG BARU KE GARDU INDUK PATI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
ANALISA PROTEKSI RELE JARAK PADA SALURAN UDARATEGANGAN TINGGI 150 KV GARDU INDUK REMBANG BARU KE GARDU INDUK PATI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan
Lebih terperinciBAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN
39 BAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN 3.1 Sistem Distribusi Awalnya tenaga listrik dihasilkan di pusat-pusat pembangkit seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP, dan PLTP dan yang lainnya, dengan tegangan yang
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Sistem proteksi adalah sistem yang memisahkan bagian sistem yang. b. Melepaskan bagian sistem yang terganggu (fault clearing)
BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Proteksi Panel Tegangan Menegah Sistem proteksi adalah sistem yang memisahkan bagian sistem yang terganggu sehingga bagian sistem lain dapat terus beroperasi dengan cara sebagai
Lebih terperinciStudi Koordinasi Rele Proteksi Pada Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 kv GI. Payakumbuh GI. Koto Panjang
Seminar Nasional Peranan Ipteks Menuju Industri Masa Depan (PIMIMD-4) Institut Teknologi Padang (ITP), Padang, 27 Juli 2017 ISBN: 978-602-70570-5-0 http://eproceeding.itp.ac.id/index.php/pimimd2017 Studi
Lebih terperinci