POTENSI PENGOLAHAN SAMPAH PASAR DAN SENTRA MAKANAN DI KECAMATAN SIDOARJO KABUPATEN SIDOARJO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "POTENSI PENGOLAHAN SAMPAH PASAR DAN SENTRA MAKANAN DI KECAMATAN SIDOARJO KABUPATEN SIDOARJO"

Transkripsi

1 POTENSI PENGOLAHAN SAMPAH PASAR DAN SENTRA MAKANAN DI KECAMATAN SIDOARJO KABUPATEN SIDOARJO THE POTENTIAL OF SOLID WASTE PROCESSING IN MARKET AND FOOD COURT AT SIDOARJO DISTRICT SIDOARJO CITY Rizki Ramadhani Ferina 1) dan Susi Agustina Wilujeng, S.T, M.T. 2) Program Studi Teknik Lingkungan - ITS Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 1) rizkirf0203@gmail.com; 2) wilujeng_susi@yahoo.com Abstrak : Pasar tradisional dan sentra penjual makanan menunjang aktivitas perekonomian di Kecamatan Sidoarjo. Namun, hanya 41,28% sampah yang dibuang ke TPA, 35,59% dibakar, 14,01% dibuang ke sungai, 7,97% dikubur dan 1,15% diolah menjadi kompos. Hal ini bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 yang mewajibkan pengelola kawasan komersial untuk mengolah sampah yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh data terkait laju timbulan dan komposisi sampah pasar dan sentra makanan. Kemudian dilakukan analisis teknologi pengolahan sampah yang tepat ditinjau dari aspek finansial. Apabila sampah pasar dan sentra makanan diolah dan dimanfaatkan, maka jumlah sampah yang dibakar, dibuang ke TPA akan menurun. Metode yang digunakan sesuai dengan SNI , yaitu mengukur langsung satuan timbulan sampah dari sejumlah sampel. Pengambilan sampel ini ditentukan secara randomproporsional di sumber selama 8 hari berturut-turut. Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah timbulan sampah pasar dan sentra makanan dapat dimanfaatkan menjadi kompos 63,80%, recyclable 7,39% dan Refuse Derived Fuel (RDF) 26,57%. Analisis potensi pengolahan yang tepat untuk sampah pasar dan sentra makanan ditinjau dari aspek finansial adalah Aerobic Mechanical Biological Treatment (MBT) dengan produksi RDF. Biaya investasi untuk pengolahan ini adalah Rp , biaya operasional Rp /tahun dan nilai keuntungan Rp /tahun. Kata kunci: pasar, sampah, sentra makanan, dan Sidoarjo. Abstract : Traditional market and food court support the economic activities in Sidoarjo district. However, only 41,28% of solid waste disposed to landfill, 35,59% burned out, 14,01% disposed to river, 7,97% buried, and 1,15% processed into compost. This condition contradicted with the government regulation that require the commercial management to process solid waste which generated. The aims of this research is to collect data about solid waste generation rate and composition in market and food court at Sidoarjo. Then, analyzed the appropriate technology of solid waste processing reviewed from financial aspect. If solid waste proceesed, then the amount of solid waste that burned out, disposed into landfill will decrease.the method that used according to SNI which direct measure the unit of solid waste from some sample. This sampling determined by random-proportional at the source for 8 days in a row. The research result showed that the amount of solid waste in market and food court can be used as compost 63,80%, recyclable 7, 29%, and Refuse Derived Fuel (RDF) 26,57%. Analysis of the potential for the apropriate processing solid waste reviewed from financial aspect is Aerobic Mechanical Biological Treatment (MBT) with RDF production. The investment costs is IDR, the operational costs is IDR/year and the profit IDR/year. Keywords: food court, market, Sidoarjo, and, solid waste. 1

2 Penelitian Masalah Lingkungan di Indonesia 2012: xx-xx PENDAHULUAN Sektor mata pencaharian di Kabupaten Sidoarjo turut meningkatkan jumlah timbulan sampah. Hal ini dipengaruhi oleh peningkatan jumlah penduduk dan perubahan pola konsumsi serta gaya hidup dan aktivitas masyarakat. Pasar tradisional dan fasilitas umum turut menunjang berlangsungnya aktivitas perekonomian. Fasilitas umum yang menghasilkan sampah adalah sentra penjual makanan. Selain itu, pasar tradisional juga menghasilkan sampah yang dapat diolah lebih lanjut. Sampah di Kecamatan Sidoarjo sebesar 41,28% dibuang ke TPA, 35,59% dibakar, 14,01% dibuang ke sungai, 7,97% dikubur, dan 1,15% diolah menjadi kompos (Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Sidoarjo, 2013). Sampah yang dibakar, dibuang ke sungai, dan dikubur bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah yang mewajibkan pengelola kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, sentra makanan, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya wajib menyediakan fasilitas pemilahan sampah. Berdasarkan hal ini, maka perlu dilakukan penelitian. Penelitian yang dilakukan meliputi perhitungan laju timbulan dan analisis komposisi sampah, serta studi potensi pengolahan sampah yang ditinjau dari aspek finansial di Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo. Terkait teknologi untuk menangani sampah yang telah dikembangkan oleh negara-negara maju diantaranya teknologi sanitary landfill, incineration, gasification, dan anaerobic digestion. Salah satu cara pengolahan sampah yang dipandang cukup prospektif dilakukan adalah mengolah sampah kota menjadi RDF (Refuse Derived Fuel), yaitu mengolah sampah kota menjadi char/arang melalui proses pirolisis dan memadatkannya sehingga menjadi briket char (Himawanto et al., 2010). Pengolahan sampah kota dapat dianalisis berdasarkan jenis sampahnya. Sampah organik merupakan sampah yang dapat mengalami proses pembusukan (terdekomposisi). Sampah organik mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, dan sebagainya. Secara alami, zat-zat ini mudah terdekomposisi oleh pengaruh fisik, kimia, enzim yang dikandung oleh sampah itu sendiri dan enzim yang dikeluarkan oleh mikroorganisme yang hidup di dalam sampah (Wahyono, 2001). Salah satu pemanfaatan sampah organik adalah composting. Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik (Crawford, 2003). Menurut Zubair et al. (2010), contoh sampah anorganik adalah botol, kertas, plastik, kaleng, sampah bekas alat-alat elektronik dan lain-lain. Sifat sampah ini sulit diurai oleh mikroorganisme, sehingga akan bertahan lama menjadi sampah. Limbah anorganik dapat didaur ulang menjadi bahan baku industri, misalnya diolah menjadi bahan baku pabrik pembuat kantong plastik. Dengan demikian, penggunaan limbah sebagai bahan baku dapat mengurangi biaya pengolahan sampah anorganik. Pihak Industri akan memperoleh peluang untuk meningkatkan pendapatan perkapitanya dan sekaligus merefleksikan adanya peningkatan pemberdayaan masyarakat dan sosialisasi kelompok melalui pelatihan dan pendidikan mengenai kebersihan lingkungan kepada masyarakat. Sebagai upaya implementasi sistem pengelolaan sampah terpadu ini diperlukan beberapa kegiatan pendukung seperti pengorganisasian unit kegiatan, pelatihan dan penyuluhan yang terpadu sebagai bagian dari manajemen pengelolaan sampah terpadu. Pada penelitian ini, sumber sampah kota terdiri dari sampah pasar dan sentra makanan di Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo. Salah satu pengolahan sampah yang dapat dilakukan adalah pengomposan, produksi briket arang dan daur ulang. Apabila sampah pasar dan sentra makanan diolah dengan teknologi yang tepat, maka jumlah sampah yang dibakar, dibuang ke sungai maupun yang dibuang ke TPA akan menurun. METODE Lokasi penelitian ini adalah Pasar Suko, Pasar Jetis dan Depo Pemasaran Ikan untuk pasar tradisional. Sementara itu untuk sentra penjual makanan dilakukan di GOR Delta, Perumahan Taman Pinang-Gading Fajar, dan Alun-alun. 2

3 Metode pengambilan contoh timbulan dan komposisi sampah mengacu pada SNI Pengambilan contoh timbulan dan komposisi sampah dilakukan selama 8 hari dengan 2 cara. Sampling di Pasar Suko dilakukan di TPS Pasar. Sementara itu, sampling di Pasar Jetis, Depo Pemasaran Ikan, GOR Delta, Perumahan Taman Pinang-Gading Fajar, dan Alun-alun dilakukan dengan pengumpulan langsung di pedagang. Pedagang di pasar dan sentra makanan didata dan diklasifikasikan dengan observasi langsung kondisi di lapangan, sehingga hasil sampling akan representatif. Pengambilan contoh timbulan dan komposisi (sample) sampah di TPS dilakukan dengan mengukur volume gerobak (m 3 ) dan menghitung ritasi gerobak pengangkut sampah pasar (rit/hari). Sementara itu, untuk pengambilan sample sampah di pedagang langsung, dilakukan pengumpulan data jumlah dan jenis pedagang, lalu diklasifikasikan. Kemudian ditentukan jumlah dan jenis pedagang yang akan diambil sebagai sample yang representatif. Setelah itu, dibagikan kantong plastik minimum 40 liter atau lebih, selama 8 hari sampah dikumpulkan, diambil timbulan sampahnya dengan cara mengumpulkan kantong plastik yang telah dibagikan ke pedagang. Berikut salah satu hasil klasifikasi jumlah dan jenis pedagang yang diperoleh melalui survei pendahuluan langsung di lokasi. Hasil klasifikasi pedagang ini dijadikan sumber sampah yang di-sampling dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Klasifikasi Jenis Pedagang di Pasar dan Sentra Makanan No Jenis Pedagang Jumlah Jumlah yang di-sampling A Pasar Jetis Pedagang Sayuran Pedagang Buah 13 6 Pedagang Ikan 8 2 Pedagang daging 6 2 Total B Depo Pemasaran Ikan Ikan tambak 17 3 Ikan laut dan seafood 10 2 Makanan 5 0 Total 32 5 C GOR Delta Nasi Campur dan warung makanan 28 7 Es degan 37 5 Soto ayam 7 0 Es tebu 2 0 Bakso 17 0 Minuman (kopi, teh, dll) 15 0 Mie ayam 8 0 Total D Perumahan Taman Pinang-Gading Fajar Es tebu 12 7 Warung nasi 23 5 Bubur ayam 5 0 Es degan 5 2 Rujak buah 2 2 Lain-lain (toko baju, bengkel) 7 0 Total

4 Penelitian Masalah Lingkungan di Indonesia 2012: xx-xx No Jenis Pedagang Jumlah Jumlah yang di-sampling E Alun-alun Es krim, Es oyen, Es buah 10 0 Lumpia, siomay, keripik, Pentol 14 0 Buah segar 2 1 Es degan/kelapa 12 4 Warung nasi 34 4 Total 72 9 Berdasarkan SNI tentang metode pengambilan dan pengukuran sampel timbulan dan komposisi sampah perkotaan, rata-rata timbulan sampah untuk pasar merupakan perbandingan berat sampah (kg) dengan luas pasar dan sentra makanan (m 2 ). Data luas pasar diperoleh dari Dinas Pasar Kabupaten Sidoarjo. Sehingga diperoleh data rata-rata timbulan sampah dalam satuan kg/m 2.hari. Pengukuran timbulan ditimbang berat sampah yang terkumpul lalu dicampur rata. Lalu, diambil sampah yang sudah tercampur sebanyak 100 Kg dan masukkan ke dalam kotak densitas 500 liter. Densitas sampah merupakan berat sampah dalam satuan volume tertentu. Volume sampah diukur dengan menggunakan kotak voume berkapasitas 500 L. Sampah dimasukkan ke dalam kotak volume, dihentakkan sebanyak 3 kali dengan ketinggian 20 cm, kemudian diukur volume sampah berdasarkan luas alas dan ketinggian sampah di dalam kotak volume. Melalui rumus berikut diperoleh densitas contoh timbulan sampah. Perhitungan dilakukan melalui persamaan (1) dan (2) untuk densitas dan volume sampah sebagai berikut. ρ = m V...(1) ρ = densitas sampah (Kg/m 3 ) m = berat sampah yang masuk ke kotak densitas (Kg) V = volume sampah setelah dihentakan 3 kali (m 3 ) V = La (t1 t2)...(2) V = volume sampah setelah dihentakan 3 kali (m 3 ) La = luas alas kotak densitas (m 2 ) t1 = tinggi awal kotak (m) t2 = penurunan tinggi sampah setelah dihentakan (m) Hasil penimbangan dan pengukuran densitas sampah ditabulasi. Kemudian, diambil ±100 kg sampah seluruh sampah di dalam kotak tersebut dipilah menjadi 7 komposisi yaitu sampah organik yang mudah terurai, kertas, kayu, kain, karet dan kulit, plastik dan lain-lain. Sampah yang sudah terpilah sesuai dengan komposisinya ditimbang dan diukur densitasnya dengan kotak densitas 40 liter. Hasil seluruh data sampel selama 8 hari, diambil hanya 7 hari, akan diperoleh data timbulan dalam satuan Kg/m 2.hari dan komposisi sampahnya, dengan standar deviasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah Timbulan dan Komposisi Sampah Pasar dan Sentra Makanan Pengambilan contoh sampah pasar dilakukan di 3 pasar yaitu Pasar Suko, Pasar Jetis dan Depo Pemasaran Ikan. Sementara itu, pengambilan contoh sentra makanan dilakukan di 3 lokasi sentra makanan yaitu GOR Delta Sidoarjo, Perum Taman Pinang-Gading Fajar dan Alun-alun Sidoarjo. Pengambilan contoh sampah ini meliputi timbulan dan komposisi. Berikut perhitungan timbulan sampah Pasar Suko yang merupakan pasar sayur, yaitu dengan mengukur berat sampah yang diangkut gerobak pengangkut sebanyak 3 kali dengan kapasitas gerobak 4

5 0,66 m 3. Maka volume sampah yang diangkut 1,98 m 3 /hari. Densitas hasil pengukuran 246,97 kg/m 3. Berdasarkan persamaan (1), maka diperoleh timbulan sampah Pasar Suko sebagai berikut. ρ = m/v m = ρ V = 246,97 kg/m 3 x 1,98 m 3 = 489,07 kg/hari Sehingga laju timbulan sampah (kg/ m 2.hari) diperoleh melalui pembagian timbulaan sampah Pasar Suko sebesar 489,07 kg/hari dengan luas Pasar Suko sebesar 1092 m 2. Maka, diperoleh laju timbulan sampah Pasar Suko sebesar 0,448 kg/ m 2.hari. Sementara itu, untuk Pasar Jetis dilakukan perhitungan timbulan sampah dengan mengukur berat sampah di pedagang langsung. Jumlah pedagang yang diukur timbulan dan komposisinya adalah 20 pedagang. Jumlah timbulan dari 20 pedagang tersebut adalah 20,47 Kg/hari. Maka rata-rata tiap pedagang menghasilkan sampah sebesar 1,02 Kg/hari. Maka timbulan sampah total di Pasar Jetis diperoleh melalui perkalian jumlah pedagang total di Pasar Jetis sebanyak 41 pedagang dengan timbulan sampah rata-rata yang dihasilkan tiap pedagang. Sehingga, diperoleh timbulan sampah sebesar 41,96 Kg/hari. Kemudian diperhitungkan pula laju timbulan sampah Pasar Jetis melalui pembagian timbulan sampah Pasar Jetis tiap harinya dengan luas pasar. Lalu diperoleh laju timbulan sampah Pasar Jetis sebesar 0,087 Kg/ m 2.hari. Perhitungan laju timbulan sampah di Pasar Jetis juga dilakukan untuk perhitungan laju timbulan sampah di Depo Pemasaran Ikan, sentra makanan GOR Delta, Perumahan Taman Pinang- Gading Fajar, dan Alun-alun. Di dalam hal ini dengan jumlah pedagang yang berbeda seperti tertera pada Tabel 1. Sehingga diperoleh data laju timbulan sampah per-hari di masing-masing lokasi sebagai berikut (Tabel 2). Tabel 2 Laju Timbulan Sampah Pasar dan Sentra Makanan per-hari No Lokasi Timbulan Sampah Luas Laju Timbulan (kg/hari) (m 2 ) Sampah (kg/m 2.hari) A Pasar Sayur 1 Pasar Suko 489, ,448 2 Pasar Jetis 41, ,087 B Depo Pemasaran Ikan 87, ,026 C Sentra Makanan 1 GOR Delta Sidoarjo 1005, ,166 2 Perum Taman Pinang 106, ,089 3 Alun-alun 240, ,097 Total 2265,42 Potensi Pemanfaatan Sampah Pasar dan Sentra Makanan Analisis potensi pemanfaatan sampah dilakukan berdasarkan data komposisi sampah di masingmasing lokasi sampling tersebut kemudian diklasifikasikan berdasarkan potensi pemafaatannya. Klasifikasi tersebut adalah: a. Composting yang dilakukan pada sampah biodegradable. b. Di daur ulang dari sampah Recyclable (Plastik, Kertas, Kaca, Logam). c. Produksi RDF (Refuse Derived Fuel) atau briket. Berikut penjabaran ringkasan komposisi yang telah diklasifikasikan ke dalam 3 jenis pemanfaatan pada (Gambar 1). 5

6 Penelitian Masalah Lingkungan di Indonesia 2012: xx-xx (a) (b) (c) Gambar 1Potensi Pemanfaatan Sampah (a) Pasar Sayur (Pasar Suko dan Pasar Jetis) ; (b) Depo Pemasaran Ikan ; (c) Sentra Makanan (GOR Delta, Perum Taman Pinang, Alun-alun) Sampah di pasar sayur (Pasar Suko dan Pasar Jetis) dapat dimanfaatkan sebagai kompos sebesar 71% (biodegradable), sebagai RDF (Refused Derived Fuel) sebesar 24%, dan di-recyle sebesar 4%. Sementara sisanya 1% berupa sampah kain/tekstil menjadi residu. Hal ini disebabkan oleh sebagian besar sampah yang dihasilkan oleh pasar sayur adalah sisa sayuran, buah, dan makanan. Selain itu batok kelapa dan tongkol jagung yang berasal dari pedagang kelapa dan penjual sayuran terutama penjual jagung, juga mendominasi pasar sayur. Pedagang di pasar ikan didominasi oleh pedagang ikan dan seafood. Sehingga menghasilkan 79% sampah biodegradable yang berpotensi diolah menjadi kompos. Sementara 13% sampah dapat di-reycle karena terdapat kardus kemasan, plastik (styrofoam) sebagai wadah ikan yang dibawa, dan botol kaca serta logam. Sisanya sebesar 4% sampahnya dapat dimanfaatkan menjadi RDF. Sedangkan 4% lainnya merupakan karet dan kulit yang menjadi residu Sentra makanan yang diambil contoh timbulan dan komposisi sampahnya yaitu GOR Delta, di sepanjang jalan Perumahan Taman Pinang-Gading Fajar, dan Alun-alun. Masing-masing lokasi didominasi oleh pedagang yang berbeda. Di sepanjang jalan Perumahan Taman Pinang-Gading Fajar didominasi oleh pedagang es tebu. Sehingga sampah yang dihasilkan sebagian besar terdiri dari ampas tebu (41% sampah di Taman Pinang). Sementara itu di GOR Delta dan Alun-alun didominasi oleh pedagang es kelapa. Sehingga sampah yang dihasilkan sebagian besar terdiri dari batok kelapa (53% sampah di GOR Delta, 45% sampah di Alun-alun). Jika dirata-rata persentase komposisi sampah di 3 lokasi sentra makanan tersebut, sebanyak 42% sampah biodegradable yang berpotensi dimanfaatkan menjadi kompos. Sementara itu 52% sampahnya dapat dijadikan RDF dan sisanya 5% dapat di-recylce. Selain itu 1% sisanya berupa kain, karet dan kulit yang tidak dapat dimanfaatkan kembali sehingga menjadi residu. Berdasarkan data klasifikasi pemanfaatan sampah di pasar sayur, pasar ikan dan sentra makanan dapat direkomendasikan pengolahan yang sesuai. Rancangan Pengolahan Sampah Pasar dan Sentra Makanan Berdasarkan data timbulan dan komposisi dari sampah di 6 lokasi sampling serta analisis aspek teknis, dapat dilakukan analisis finansial terkait pengolahan sampah pasar dan sentra makanan. Berikut analisis pengolahan yang dapat dilakukan dalam rangka pemanfaatan sampah pasar dan sentra makanan. Menurut Economopoulos (2009), alternatif teknologi pengelolaan sampah tersebut dapat diringkas ke dalam beberapa kategori teknologi pengelolaan yang terdiri dari : (1) Biological yang terbagi atas 2 kategori: (a) Anaerobic Digestion (b) Composting; (2) Mechanical - Material Recover Facilities (MRF) ; (3) Thermal yang terbagi atas 2 katergori: (a) Advance Thermal Treatment ; (b) Inceneration (4) Hybrid-Bio Mechanical Treatment Selain itu dapat pula dilakukan pengolahan terintegrasi secara biologis maupun mekanis yaitu Mechanical Biological Treatment (MBT) adalah istilah umum untuk mengintegrasi beberapa proses 6

7 mekanik umum dalam fasilitas pengelolaan limbah padat seperti Material Recovery Facilities (MRFs), pembuatan kompos atau Anaerobic Digestion Plan. Unit pengolahan MBT dapat menggabungkan sejumlah proses yang berbeda dalam berbagai kombinasi (Crown, 2012). Berdasarkan komposisi sampah di masing-masing lokasi pasar dan sentra makanan, dapat dianalisis potensi pengolahan sampahnya. Salah satunya sampah pasar tradisional dapat dikurangi dengan cara dilakukan pengolahan sampah secara mandiri, salah satunya dengan pengomposan, oleh karena itu perlu adanya fasilitas pada pasar sebagai tempat dilakukannya pengomposan sampah pasar yaitu rumah kompos. Salah satu proses pengomposan yaitu aerobic composting dengan metode open windrow. Sehingga dengan pengolahan sampah pasar tradisional, sampah pasar yang dibuang ke TPA pun berkurang, dampak berikutnya dapat menambah masa umur TPA (Fathoni et al., 2011). Sementara itu, sampah ikan (kepala, isi perut, dan ekor) maupun ikan yang telah rusak baik berasal dari industri pengalengan, tempat pelelangan ikan maupun pasar dapat diolah dengan cara dibuat silase. Silase limbah ikan yang diikat dengan tepung tapioka maupun dengan dedak padi dapat digunakan sebagai sumber protein untuk menggantikan penggunaan bungkil kedele atau tepung ikan dalam pakan ternak domba, sapi, dan kerbau (Rimbawanto et al., 2012). Terkait pengolahan yang direkomendasikan dalam bentuk Material Recovery Facility (MRF). MRF merupakan fasilitas untuk mendaur ulang material yang masih memiliki nilai dan juga digunakan untuk keperluan lain. Daur ulang sampah merupakan kegiatan untuk memilah sampah menjadi bagian-bagian sampah, dimana sampah yang dipilih sebagian dapat digunakan kembali (reuse), sebagian dapat didaur ulang (recycling) dari residu yang tidak bermanfaat lagi (Davila et al., 2004). Sehingga, dirancang desain Material Recovery Facility (MRF) untuk sampah pasar dan sentra makanan di Kecamatan Sidoarjo dengan teknologi Aerobic Mechanical Biological Treatment (MBT) dengan produksi RDF. Karena 26,57% rata-rata sampah pasar dan sentra makanan dapat dimanfaatkan sebagai RDF. Berikut bagan mass balance desain pengolahan sampah (Gambar 2). Gambar 2 Mass Balance MRF yang Direncanakan Direncanakan rekomendasi pengolahan sampah pasar dan sentra makanan di Kecamatan Sidoarjo di satu tempat pengolahan yaitu dengan memanfaatkan sampah tersebut menjadi kompos, RDF dan di-recycle. Total timbulan sampah per-hari yang dihasilkan pasar dan sentra makanan yaitu 2265,42 kg/hari. Sehingga dianalisis kebutuhan lahan untuk pengolahan ini (Tabel 3). Terkait kelengkapan analisis, diperhitungkan pula kebutuhan pekerja untuk mengoperasikan unit pengolahan, kebutuhan bahan bakar, kebutuhan listrik, dan kebutuhan air. Perhitungan kebutuhan pekerja, bahan bakar, listrik, dan air, dengan memperhitungkan spesifikasi peralatan yang digunakan, dan kemampuan pekerja untuk mengoperasikan unit pengolahan. Sehingga diperoleh besarnya kebutuhan pekerja adalah 8 orang, yaitu 2 orang pengemudi kendaraan pengangkut sampah, 6 orang mengoperasikan unit pengolahan sekaligus sebagai petugas kebersihan. 7

8 Penelitian Masalah Lingkungan di Indonesia 2012: xx-xx Tabel 3 Total Kebutuhan Lahan Pengolahan No Penggunaan Luas lahan (m 2 ) 1 Lahan penerimaan 32 2 Lahan pemilahan 40 3 Lahan pengomposan Lahan produksi briket/rdf 78 5 Lahan pemrosesan sampah recylable 6 6 Gudang peralatan 25 7 Kantor 16 8 Toilet 10 9 Area parkir Akses jalan 104 Total 622 Maka total lahan diperlukan untuk unit pengolahan Mechanical Biological Treatment (MBT) yaitu 622 m 2 yang jika dibulatkan yaitu 630 m 2. Berikut layout lengkap dari TPST tertera pada Gambar 3. Gambar 3 Layout MRF yang Direncanakan Analisis Finansial Analisis yang dilakukan berikutnya adalah analisis finansial pengolahan sampah pasar dan sentra makanan di Kecamatan Sidoarjo yang direkomendasikan. Analisis finansial yang dilakukan meliputi biaya investasi dan biaya operasional dari teknologi pengolahan yang direkomendasikan. Pembahasan dalam perhitungan aspek finansial ini juga menggunakan asumsi-asumsi yang sesuai dengan literatur. Berikut ini asumsi-asumsi yang digunakan dalam perhitungan aspek finansial: a. Umur pakai peralatan utama 5 tahun dengan nilai depresiasi 0,2 per-tahun. Peralatan pendukung 2 tahun dengan nilai depresiasi 0,5 per-tahun. Sementara umur pakai kendaraan pengangkut adalah 15 tahun dengan nilai depresiasi 0,05 per-tahun. b. Harga jual kompos direncanakan Rp 700/kg. Harga tersebut merupakan harga produk kemasan siap jual yang disesuaikan dengan harga jual di pasaran. c. Harga jual RDF/briket arang direncanakan Rp 3.500/kg, yang disesuaikan dengan harga jual di pasaran dan nilai kalor yang dihasilkan dari briket arang. Nilai kalor yang dihasilkan briket arang adalah 17,08 MJ. Jika dibandingkan dengan arang dengan nilai kalor 26 MJ dan batu bara dengan nilai kalor 30 MJ, maka produk briket arang memiliki nilai kalor lebih rendah. Sehingga harga jual produk briket arang adalah Rp 3.500/kg. Harga ini di bawah harga arang Rp 4000/kg. 8

9 Direncanakan teknologi pengolahan in direkomendasikan berada di 1 tempat. Sehingga seluruh sampah pasar dan sentra makanan di Kecamatan Sidoarjo akan diolah dan dapat memiliki nilai manfaat yang lebih. Berikut biaya investasi pada teknologi Aerobic Mechanical Biological Treatment (MBT) dengan produksi RDF. Berikut analisis finansial dari pengolahan sampah yang direkomendasikan. Tabel 4 meguraikan biaya investasi, Tabel 5 biaya operasional. Tabel 4 Biaya Investasi Pengolahan Sampah Biaya Investasi Harga Jumlah Satuan Total Biaya Biaya Pokok Sewa lahan Rp m 2 Rp Pembuatan sarana pengolahan sampah biodegradablemenjadi kompos Rp unit Rp Pembuatan sarana pengolahan sampah menjadi RDF Rp unit Rp Pembuatan sarana pengolahan sampah recyclable Rp unit Rp Pembuatan fasilitas lainnya (kantor, toilet, pos jaga, lahan pengemasan, gudang) Rp unit Rp Biaya Peralatan Utama Mobil pick up pengangkut sampah di sumber (pasar dan sentra makanan) Rp unit Rp Pemanfaatan sampah recyclable : Kotak pemilahan Rp buah Rp Baller / Mesin Press Hidrolik Rp buah Rp Pengolahan sampah menjadi kompos : Mesin pencacah Rp buah Rp Mesin pengayak Rp buah Rp Pengolahan sampah menjadi RDF/briket : Tungku pengarangan bahan baku Rp buah Rp Mesin Pengayak Rp buah Rp Mixer pencampur adonan bahan RDF Rp buah Rp Mesin pencetak Rp buah Rp Dryer/Oven Rp buah Rp Biaya Peralatan Pendukung Mesin Sealer Rp buah Rp Cangkul dan sekop Rp buah Rp Alat kebersihan Rp buah Rp Alat Penyemprot Rp buah Rp Timbangan Rp buah Rp Tali rafia atau pengikat lainnya Rp buah Rp Total Biaya Investasi Rp Tabel 5 Biaya Operasional Pengolahan Sampah Biaya Variabel (per bulan) Harga Jumlah Satuan Total Biaya Tenaga Kerja Rp orang Rp Bahan bakar Rp liter Rp Listrik Rp kwh Rp Air Rp ,95 m3 Rp Kemasan Rp pack Rp Total Biaya Variabel per bulan [A] Rp Biaya Tetap (per tahun) Rp Depresiasi Beban Penyusutan Harga Jumlah Satuan Total Biaya Penyusutan mobil pick up 0,05 Rp buah Rp Penyusutan mesin pencacah kompos 0,2 Rp buah Rp Penyusutan mesin pengayak 0,2 Rp buah Rp Penyusutan tungku pengarangan 0,2 Rp buah Rp Penyusutan mesin mixer 0,2 Rp buah Rp Penyusutan mesin pencetak 0,2 Rp buah Rp Penyusutan mesin pengering (oven) 0,2 Rp buah Rp Penyusutan mesin baler 0,2 Rp buah Rp Penyusutan mesin sealer 0,5 Rp buah Rp Total Biaya Tetap per tahun Rp Total Biaya Tetap per bulan [B] Rp

10 Penelitian Masalah Lingkungan di Indonesia 2012: xx-xx Biaya Operasional [C] = [A]+[B] Per bulan Rp Per tahun Rp Analisis berikutnya yaitu nilai keuntungan dari penjualan produk pengolahan sampah. Nilai keuntungan ini diperoleh melalui pengurangan pemasukan hasil penjualan produk (kompos, briket arang dan daur ulang) dengan biaya operasional. Berikut analisisnya. Produk kompos 456,01 kg/hari Produk briket arang 158,42 kg/hari Produk bale sampah recyclable Kertas 16,04 kg/hari Plastik 27,36 kg/hari Kaca 12,64 kg/hari Logam 1,72 kg/hari Harga jual kompos Rp 700 /kg Harga jual briket arang Rp 3.500/kg Harga jual bale sampah recyclable Kertas Rp 1.500/kg Plastik Rp 1.500/kg Kaca Rp 1.000/kg Logam Rp 2.000/kg Hasil Penjualan Produk kompos Rp /hari Produk briket arang Rp /hari Produk bale sampah recyclable Kertas Rp /hari Plastik Rp /hari Kaca Rp /hari Logam Rp 3.447/hari Total Hasil Penjualan Rp /hari Total Hasil Penjualan per bulan [D] Rp /bulan Nilai Keuntungan per bulan [E] = [D]-[C] Rp Nilai Keuntungan per tahun Rp KESIMPULAN Jumlah timbulan dan komposisi sampah pasar dan sentra makanan di Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo yaitu: a. Jumlah timbulan sampah pasar sayur (Pasar Suko dan Pasar Jetis) adalah 0,267 kg/m 2.hari, Pasar Ikan 0,026 kg/m 2.hari, dan sentra makanan (GOR Delta Sidoarjo, Perumahan Taman Pinang-Gading Fajar, dan Alun-alun) 0,117 kg/m 2.hari. b. Komposisi sampah pasar dan sentra makanan di Kecamatan Sidoarjo sebesar 63,80% biodegradable yang dapat dijadikan kompos, 7,39 % recyclable, 26,57% dapat dimanfaatkan sebagai Refused Derived Fuel (RDF) atau briket, dan sisanya 2,26% berupa residu. Analisis potensi pengolahan yang tepat untuk sampah pasar dan sentra makanan di Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo ditinjau dari aspek finansial dipilih Aerobic Mechanical Biological Treatment (MBT) dengan produksi RDF. Karena 26,57% rata-rata sampah pasar dan sentra makanan 10

11 dapat dimanfaatkan sebagai RDF. Biaya investasi untuk pengolahan ini adalah Rp , biaya operasional Rp /tahun dan nilai keuntungan Rp /tahun. DAFTAR PUSTAKA Crawford, J, H. Composting of Agricultural Waste. in Biotechnology Applications and Research. Paul N, Cheremisinoff and R. P.Ouellette (ed). (2003). p Davila, E. dan Chan, N.B. Sustainable Pattern Analysis Of A Publicly Owned Material Recovery facility in a fast-growing urban setting under uncertainty. Journal of Environmental Management. (2004); 75: Economopoulos, A.P. Technoeconomic aspects of alternative municipal solid wastes treatment methods. (2009). Waste Management Journal, Elsevier Ltd doi: /j.wasman Fathoni, A. K. R. dan Soedjono, E. S. Perencanaan Tipikal Rumah Kompos untuk Pengolahan Sampah Pasar Tradisional (Studi Kasus Di Kota Surabaya).Tugas Akhir. Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember : Surabaya. (2011) Himawanto, D. A., Dhewangga, D. R., Indarto, Saptoadi, H., dan Rahmat, T.A. Pengolahan Sampah Kota Terseleksi menjadi Refused Derived Fuel sebagai Bahan Bakar Padat Alternatif. Jurnal Teknik Industri. (2010) : Vol. 11, No. 2, : Yogyakarta. Indonesia. Standar Nasional Indonesia Spesifikasi Timbulan Sampah untuk Kota Kecil dan Kota Sedang di Indonesia. Indonesia. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Rimbawanto, E. A., Suwandyastuti, dan Rahayu, S. Biotransformasi Limbah Ikan Menjadi Bahan Pakan untuk Ruminansia. Jurnal Agripat. (2012). Vol. 12. No. 1. Fakultas Peternakan UNSOED : Purwokerto. Sidoarjo. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Sidoarjo. Materi Pengelolaan Sampah DKP Sidoarjo Sidoarjo : DKP Kabupaten Sidoarjo, Zubair, A. dan Haeruddin. Studi Potensi Daur Ulang Sampah di TPA Tamanggapa Kota Makassar. Prosiding Jurusan Teknik Sipil Universitas Hassanudin Makassar (2012). 11

POTENSI PEMANFAATAN SAMPAH PASAR DAN SENTRA MAKANAN DI KECAMATAN SIDOARJO KABUPATEN SIDOARJO

POTENSI PEMANFAATAN SAMPAH PASAR DAN SENTRA MAKANAN DI KECAMATAN SIDOARJO KABUPATEN SIDOARJO POTENSI PEMANFAATAN SAMPAH PASAR DAN SENTRA MAKANAN DI KECAMATAN SIDOARJO KABUPATEN SIDOARJO TUGAS AKHIR RE 091324 RIZKI RAMADHANI FERINA 3310100086 DOSEN PEMBIMBING SUSI AGUSTINA WILUJENG, S.T, M.T JURUSAN

Lebih terperinci

Pengolahan Sampah Tempat Pelelangan Ikan, Bandara dan Pasar di Kecamatan Sedati dan Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo

Pengolahan Sampah Tempat Pelelangan Ikan, Bandara dan Pasar di Kecamatan Sedati dan Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo 1 Pengolahan Sampah Tempat Pelelangan Ikan, Bandara dan Pasar di Kecamatan Sedati dan Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo Nabella Rizki Andriani [1], Susi Agustina Wilujeng, S.T, M.T [2] Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Pengelolaan Sampah Organik Rumah Pemotongan Hewan, Industri Tahu, Peternakan, dan Pasar di Kecamatan Krian, Kabupaten. Sidoarjo.

Pengelolaan Sampah Organik Rumah Pemotongan Hewan, Industri Tahu, Peternakan, dan Pasar di Kecamatan Krian, Kabupaten. Sidoarjo. JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, 1, (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D1 Pengelolaan Sampah Organik Rumah Pemotongan Hewan, Tahu, Peternakan, dan Pasar di Kecamatan Krian, Kabupaten As adul Khoiri Waddin

Lebih terperinci

Perencanaan Material Recovery Facility Di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang

Perencanaan Material Recovery Facility Di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang Perencanaan Material Recovery Facility Di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang Oleh : Dorry Jaya W (3306 100 053) Dosen Pembimbing : Ir. Didik Bambang S., MT JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

BAB III METODE PERENCANAAN

BAB III METODE PERENCANAAN 37 BAB III METODE PERENCANAAN 3.1 Tempat dan Waktu Perencanaan 3.1.1 Tempat Perencanaan Perencanaan Instalasi Pengolahan Sampah (IPS) dilaksanakan di Pusat Pelatihan Kewirausahaan (PPK) Sampoerna yang

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR NABELLA RIZKI ANDRIANI DOSEN PEMBIMBING : SUSI AGUSTINA WILUJENG, S.T., M.T

TUGAS AKHIR NABELLA RIZKI ANDRIANI DOSEN PEMBIMBING : SUSI AGUSTINA WILUJENG, S.T., M.T TUGAS AKHIR TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH TEMPAT PELELANGAN IKAN, BANDARA INTERNASIONAL JUANDA DAN PASAR DAN DI KECAMATAN SEDATI DAN KECAMATAN WARU, KABUPATEN SIDOARJO NABELLA RIZKI ANDRIANI 3310 100 002

Lebih terperinci

TIMBULAN DAN KOMPOSISI RUMAH POTONG HEWAN, PASAR, DAN PETERNAKAN SAPI DI KECAMATAN TAMAN, KABUPATEN SIDOARJO

TIMBULAN DAN KOMPOSISI RUMAH POTONG HEWAN, PASAR, DAN PETERNAKAN SAPI DI KECAMATAN TAMAN, KABUPATEN SIDOARJO TIMBULAN DAN KOMPOSISI RUMAH POTONG HEWAN, PASAR, DAN PETERNAKAN SAPI DI KECAMATAN TAMAN, KABUPATEN SIDOARJO PROPOSAL TUGAS AKHIR - DEBY NANDA MUHAMAD 3310100029 DOSEN PEMBIMBING SUSI AGUSTINA WILUJENG,

Lebih terperinci

SONNY SAPUTRA PEMBIMBING Ir Didik Bambang S.MT

SONNY SAPUTRA PEMBIMBING Ir Didik Bambang S.MT SONNY SAPUTRA 3305100076 PEMBIMBING Ir Didik Bambang S.MT Latar Belakang Kecamatan Gedangan yang berlokasi di Sidoarjo Jawa Timur merupakan kecamatan yang padat penduduknya. dengan penduduk lebih dari

Lebih terperinci

Potensi Daur Ulang dan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo

Potensi Daur Ulang dan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN 2337-3539 (2301-9271 Printed) D-11 Potensi Daur Ulang dan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan di Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo Rezi Adriwan Giandi

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KOMPOSISI DAN KARAKTERISTIK SAMPAH KOTA BOGOR 1. Sifat Fisik Sampah Sampah berbentuk padat dibagi menjadi sampah kota, sampah industri dan sampah pertanian. Komposisi dan jumlah

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SAMPAH KANTOR SECARA TERPADU: (Studi Kasus Kantor BPPT)

PENGELOLAAN SAMPAH KANTOR SECARA TERPADU: (Studi Kasus Kantor BPPT) JRL Vol.7 No.2 Hal. 153-160 Jakarta, Juli 2011 ISSN : 2085.3866 No.376/AU1/P2MBI/07/2011 PENGELOLAAN SAMPAH KANTOR SECARA TERPADU: (Studi Kasus Kantor BPPT) Rosita Shochib Pusat Teknologi Lingkungan-BPPT

Lebih terperinci

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY KECAMATAN ARJASA, KABUPATEN JEMBER MATERIAL RECOVERY FACILITY DESIGN FOR ARJASA DISTRICT, JEMBER REGENCY

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY KECAMATAN ARJASA, KABUPATEN JEMBER MATERIAL RECOVERY FACILITY DESIGN FOR ARJASA DISTRICT, JEMBER REGENCY PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY KECAMATAN ARJASA, KABUPATEN JEMBER MATERIAL RECOVERY FACILITY DESIGN FOR ARJASA DISTRICT, JEMBER REGENCY Nama Mahasiswa Pembimbing : Fajar Dwinugroho : Ir. Didik

Lebih terperinci

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) Disampaikan oleh: DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN KENDAL 2016 Dasar hukum Pengelolaan Sampah Undang undang no. 18 tahun 2008 ttg Pengelolaan

Lebih terperinci

PENANGANAN SAMPAH BERDASARKAN KARAKTERISTIK SAMPAH DI KOTA SURAKARTA

PENANGANAN SAMPAH BERDASARKAN KARAKTERISTIK SAMPAH DI KOTA SURAKARTA SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA VIII Peningkatan Profesionalisme Pendidik dan Periset Sains Kimia di Era Program Studi Pendidikan FKIP UNS Surakarta, 14 Mei 2016 MAKALAH PENDAMPING PARALEL

Lebih terperinci

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY SECARA MANUAL DI TPA BULUSAN BANYUWANGI

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY SECARA MANUAL DI TPA BULUSAN BANYUWANGI Spectra Nomor 18 Volume IX Juli 2011: 26-35 PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY SECARA MANUAL DI TPA BULUSAN BANYUWANGI Filosovia Titis Sari Hardianto Teknik Lingkungan FTSP ITN Malang ABSTRAKSI Sistem

Lebih terperinci

Pengaruh Stasiun Peralihan Antara Terhadap Pengelolaan Sampah Permukiman di Kecamatan Tambaksari, Surabaya

Pengaruh Stasiun Peralihan Antara Terhadap Pengelolaan Sampah Permukiman di Kecamatan Tambaksari, Surabaya Tugas Akhir 091324 Diajukan Oleh: Nurul Setiadewi 3310100017 Dosen Pembimbing: Welly Herumurti, S.T., M.Sc Pengaruh Stasiun Peralihan Antara Terhadap Pengelolaan Sampah Permukiman di Kecamatan Tambaksari,

Lebih terperinci

POTENSI PEMANFATAN SAMPAH DI PASAR LEUWILIANG, CIGUDEG DAN JASINGA KABUPATEN BOGOR MELALUI PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU

POTENSI PEMANFATAN SAMPAH DI PASAR LEUWILIANG, CIGUDEG DAN JASINGA KABUPATEN BOGOR MELALUI PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU INFOMATEK Volume 9 Nomor 2 Desember 207 POTENSI PEMANFATAN SAMPAH DI LEUWILIANG, CIGUDEG DAN JASINGA KABUPATEN BOGOR MELALUI PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU Ratnaningsih *), Pramiati Purwaningrum, Fajriani Widya

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL )

PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL ) PRESENTASI TESIS PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL ) DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. YULINAH TRIHADININGRUM, MApp.Sc OLEH : MALIK EFENDI (3310202708)

Lebih terperinci

Kata kunci : Sampah, Reduksi, daur ulang, kawasan komersial dan Malioboro

Kata kunci : Sampah, Reduksi, daur ulang, kawasan komersial dan Malioboro ANALISIS POTENSI REDUKSI SAMPAH DI KAWASAN KOMERSIAL MALIOBORO KOTA YOGYAKARTA Cesaria Eka Yulianti Sri Hastuti dan Susi Agustina Wilujeng Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP-ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SAMPAH DI KAWASAN PURA BESAKIH, KECAMATAN RENDANG, KABUPATEN KARANGASEM DENGAN SISTEM TPST (TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU)

PENGELOLAAN SAMPAH DI KAWASAN PURA BESAKIH, KECAMATAN RENDANG, KABUPATEN KARANGASEM DENGAN SISTEM TPST (TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU) PENGELOLAAN SAMPAH DI KAWASAN PURA BESAKIH, KECAMATAN RENDANG, KABUPATEN KARANGASEM DENGAN SISTEM TPST (TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU) I Gusti Ayu Nyoman Sugianti dan Yulinah Trihadiningrum Jurusan

Lebih terperinci

STUDI PENGELOLAAN SAMPAH BANDARA HASANUDDIN. Yemima Agnes Leoni 1 D Mary Selintung 2 Irwan Ridwan Rahim 3 1

STUDI PENGELOLAAN SAMPAH BANDARA HASANUDDIN. Yemima Agnes Leoni 1 D Mary Selintung 2 Irwan Ridwan Rahim 3 1 STUDI PENGELOLAAN SAMPAH BANDARA HASANUDDIN Yemima Agnes Leoni 1 D 121 09 272 Mary Selintung 2 Irwan Ridwan Rahim 3 1 Mahasiwa S1 Program Studi Teknik Lingkungan Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

DESAIN DAN PEMBANGUNAN RUMAH KOMPOS KANTOR BPPT JAKARTA

DESAIN DAN PEMBANGUNAN RUMAH KOMPOS KANTOR BPPT JAKARTA JRL Vol.7 No.3 Hal. 287-293 Jakarta, November 2011 ISSN : 2085.3866 No.376/AU1/P2MBI/07/2011 DESAIN DAN PEMBANGUNAN RUMAH KOMPOS KANTOR BPPT JAKARTA Hendra Tjahjono dan Rosita Shochib Pusat Teknologi Lingkungan

Lebih terperinci

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN 1 Sampah merupakan konsekuensi langsung dari kehidupan, sehingga dikatakan sampah timbul sejak adanya kehidupan manusia. Timbulnya

Lebih terperinci

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA)

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA) KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA) Oleh : Shinta Dewi Astari 3308 202 006 Dosen Pembimbing : I.D.A.A Warmadewanthi, ST., MT., Ph.D. PROGRAM

Lebih terperinci

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI Sampah?? semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK Joko Widodo dan Yulinah Trihadiningrum Program Pasca Sarjana Jurusan Teknik Lingkungan FTSP - ITS Surabaya ABSTRAK Pembuangan akhir sampah yang

Lebih terperinci

Kajian Timbulan Sampah Domestik di Kelurahan Sukamenak Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung

Kajian Timbulan Sampah Domestik di Kelurahan Sukamenak Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung Kajian Timbulan Sampah Domestik di Kelurahan Sukamenak Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung BUNGA DWIHAPSARI, SITI AINUN, KANCITRA PHARMAWATI Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Lebih terperinci

KAJIAN PENGADAAN DAN PENERAPAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) DI TPA km.14 KOTA PALANGKA RAYA

KAJIAN PENGADAAN DAN PENERAPAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) DI TPA km.14 KOTA PALANGKA RAYA KAJIAN PENGADAAN DAN PENERAPAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) DI TPA km.14 KOTA PALANGKA RAYA Teguh Jaya Permana dan Yulinah Trihadiningrum Program Magister Teknik Prasarana Lingkungan Permukiman

Lebih terperinci

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH DI TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU LAHUNDAPE KECAMATAN KENDARI BARAT KOTA KENDARI

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH DI TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU LAHUNDAPE KECAMATAN KENDARI BARAT KOTA KENDARI KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH DI TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU LAHUNDAPE KECAMATAN KENDARI BARAT KOTA KENDARI Ishak Bafadal dan Yulinah Trihadiningrum 2 Program Pasca Sarjana Teknik Lingkungan Jurusan Teknik

Lebih terperinci

SATUAN TIMBULAN, KOMPOSISI DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH TANJUNG BELIT KABUPATEN ROKAN HULU

SATUAN TIMBULAN, KOMPOSISI DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH TANJUNG BELIT KABUPATEN ROKAN HULU SATUAN TIMBULAN, KOMPOSISI DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH TANJUNG BELIT KABUPATEN ROKAN HULU Alfi Rahmi, Arie Syahruddin S ABSTRAK Masalah persampahan merupakan

Lebih terperinci

BAB III STUDI LITERATUR

BAB III STUDI LITERATUR BAB III STUDI LITERATUR 3.1 PENGERTIAN LIMBAH PADAT Limbah padat merupakan limbah yang bersifat padat terdiri dari zat organic dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar

Lebih terperinci

Karakteristik dan Komposisi Sampah di TPA Buku Deru-Deru, Takome Kota Ternate dan Alternatif Pengelolaannya

Karakteristik dan Komposisi Sampah di TPA Buku Deru-Deru, Takome Kota Ternate dan Alternatif Pengelolaannya Karakteristik dan Komposisi Sampah di TPA Buku Deru-Deru, Takome Kota Ternate dan Alternatif Pengelolaannya Muhammad Nurlete, Gabriel S.B.Andari, Irma Gusniani Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN FASILITAS PENGOLAHAN SAMPAH DI KECAMATAN KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG

PENGEMBANGAN FASILITAS PENGOLAHAN SAMPAH DI KECAMATAN KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG PRESENTASI TESIS 1 PENGEMBANGAN FASILITAS PENGOLAHAN SAMPAH DI KECAMATAN KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG M. AGUS RAMDHAN (3310202701) PROGRAM MAGISTER BIDANG KEAHLIAN TEKNIK PRASARANA LINGKUNGAN PERMUKIMAN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manusia dalam aktivitasnya tidak terlepas dari kebutuhan terhadap ruang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manusia dalam aktivitasnya tidak terlepas dari kebutuhan terhadap ruang II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sampah Manusia dalam aktivitasnya tidak terlepas dari kebutuhan terhadap ruang untuk memanfaatkan sumberdaya alam dan lingkungan. Sadar atau tidak dalam proses pemanfaatan sumberdaya

Lebih terperinci

1. Pendahuluan ABSTRAK:

1. Pendahuluan ABSTRAK: OP-26 KAJIAN PENERAPAN KONSEP PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU DI LINGKUNGAN KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS Yenni Ruslinda 1) Slamet Raharjo 2) Lusi Susanti 3) Jurusan Teknik Lingkungan, Universitas Andalas Kampus

Lebih terperinci

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY DI KECAMATAN SUKOLILO- SURABAYA

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY DI KECAMATAN SUKOLILO- SURABAYA Seminar tugas akhir PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY DI KECAMATAN SUKOLILO- SURABAYA OLEH LINA PRATIWI R (3306100045) DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Yulinah T., MApps,Sc 1 L A T A R B E L A K A N G PENDAHULUAN

Lebih terperinci

EVALUASI KAPASITAS LAHAN TPA LADANG LAWEH DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN MENUJU PENERAPAN SISTEM CONTROLLED LANDFILL

EVALUASI KAPASITAS LAHAN TPA LADANG LAWEH DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN MENUJU PENERAPAN SISTEM CONTROLLED LANDFILL EVALUASI KAPASITAS LAHAN TPA LADANG LAWEH DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN MENUJU PENERAPAN SISTEM CONTROLLED LANDFILL Rofihendra 1 dan Yulinah Trihadiningrum 2 1 Mahasiswa Program Magister Teknik Prasarana

Lebih terperinci

POTENSI EKONOMI TIMBUNAN SAMPAH DI TPA NGIPIK KABUPATEN GRESIK

POTENSI EKONOMI TIMBUNAN SAMPAH DI TPA NGIPIK KABUPATEN GRESIK POTENSI EKONOMI TIMBUNAN SAMPAH DI TPA NGIPIK KABUPATEN GRESIK Imam Mahmudin danyulinah Trihadiningrum Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP-Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo, Surabaya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Menurut Ir. Yul H. Bahar, 1986 dalam bukunya, sampah memiliki arti suatu buangan yang berupa bahan padat merupakan polutan

Lebih terperinci

BAB III METODE PERENCANAAN

BAB III METODE PERENCANAAN BAB III METODE PERENCANAAN 1.1 Wilayah Perencanaan Perencanan TPST ini berlokasi di Kelurahan Pemurus Dalam yang terletak di Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia.

Lebih terperinci

PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP

PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP 36 PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP 37 EKSPOSE P1 ADIPURA TAHUN 2017 / 2018 21 38 39 KOORDINASI PENYAMBUTAN PENGHARGAAN TENTANG LINGKUNGAN HIDUP Merupakan kegiatan untuk memberikan apresiasi kepada masyarakat

Lebih terperinci

STUDI KARAKTERISTIK SAMPAH KANTOR WALIKOTA MAKASSAR DAN ALTERNATIF PENGOLAHANNYA

STUDI KARAKTERISTIK SAMPAH KANTOR WALIKOTA MAKASSAR DAN ALTERNATIF PENGOLAHANNYA STUDI KARAKTERISTIK SAMPAH KANTOR WALIKOTA MAKASSAR DAN ALTERNATIF PENGOLAHANNYA Irwan Ridwan Rahim 1, Mery Selintung 1, Randy Ariestha. 2 Abstrak Pertambahan jumlah penduduk serta perubahan pola konsumtif

Lebih terperinci

BAB VI PENGELOLAAN SAMPAH 3R BERBASIS MASYARAKAT DI PERUMAHAN CIPINANG ELOK. menjadi tiga macam. Pertama, menggunakan plastik kemudian

BAB VI PENGELOLAAN SAMPAH 3R BERBASIS MASYARAKAT DI PERUMAHAN CIPINANG ELOK. menjadi tiga macam. Pertama, menggunakan plastik kemudian BAB VI PENGELOLAAN SAMPAH 3R BERBASIS MASYARAKAT DI PERUMAHAN CIPINANG ELOK 6.1. Pewadahan Sampah Pewadahan individual Perumahan Cipinang Elok pada umumnya dibagi menjadi tiga macam. Pertama, menggunakan

Lebih terperinci

OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA MANGGAR KOTA BALIKPAPAN

OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA MANGGAR KOTA BALIKPAPAN E-3-1 OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA MANGGAR KOTA BALIKPAPAN Achmad Safei, Joni Hermana, Idaa Warmadewanthi Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS Kampus ITS Sukolilo ABSTRAK Penyebab utama permasalahan sampah

Lebih terperinci

Lampiran IA Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 12/SE/M/2011 Tanggal : 31 Oktober 2011

Lampiran IA Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 12/SE/M/2011 Tanggal : 31 Oktober 2011 Lampiran IA Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 12/SE/M/2011 Tanggal : 31 Oktober 2011 KATA PENGANTAR Bertambahnya produksi sampah diberbagai kota dewasa ini tidak lepas dari perubahan pola hidup

Lebih terperinci

Sampah manusia: hasil-hasil dari pencernaan manusia, seperti feses dan urin.

Sampah manusia: hasil-hasil dari pencernaan manusia, seperti feses dan urin. 1. DEFINISI SAMPAH Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Sementara di dalam UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan

Lebih terperinci

STUDI EMISI KARBON DARI SAMPAH PEMUKIMAN DENGAN PENDEKATAN METODE US-EPA DAN IPCC DI KECAMATAN TEGALSARI SURABAYA PUSAT

STUDI EMISI KARBON DARI SAMPAH PEMUKIMAN DENGAN PENDEKATAN METODE US-EPA DAN IPCC DI KECAMATAN TEGALSARI SURABAYA PUSAT STUDI EMISI KARBON DARI SAMPAH PEMUKIMAN DENGAN PENDEKATAN METODE US-EPA DAN IPCC DI KECAMATAN TEGALSARI SURABAYA PUSAT Oleh: Fidhia Nailani Mubarokah 3308100061 Dosen Pembimbing: Susi A. Wilujeng, ST.,

Lebih terperinci

EVALUASI PROSES KOMPOSTING DALAM RANGKA PENINGKATAN PRODUKSI KOMPOS

EVALUASI PROSES KOMPOSTING DALAM RANGKA PENINGKATAN PRODUKSI KOMPOS Makalah EVALUASI PROSES KOMPOSTING DALAM RANGKA PENINGKATAN PRODUKSI KOMPOS STUDI KASUS : UPT PENGOLAHAN SAMPAH DAN LIMBAH KOTA PROBOLINGGO IKA KRISTINA DEWI NRP. 3108 040 701 12/15/2008 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupannya sehari-hari, manusia tidak bisa dilepaskan dari suatu benda. Benda ini ada yang dapat digunakan seutuhnya, namun ada juga yang menghasilkan sisa

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENDUKUNG PERKEMBANGAN INDUSTRI KREATIF DI DAERAH PARIWISATA

PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENDUKUNG PERKEMBANGAN INDUSTRI KREATIF DI DAERAH PARIWISATA PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENDUKUNG PERKEMBANGAN INDUSTRI KREATIF DI DAERAH PARIWISATA Rany Puspita Dewi 1 Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Tidar Jl Kapten Suparman

Lebih terperinci

STUDI POTENSI DAUR ULANG SAMPAH DI TPA TAMANGGAPA KOTA MAKASSAR

STUDI POTENSI DAUR ULANG SAMPAH DI TPA TAMANGGAPA KOTA MAKASSAR PROS ID I NG 2 0 1 2 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK STUDI POTENSI DAUR ULANG SAMPAH DI TPA TAMANGGAPA KOTA MAKASSAR Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unhas Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea,

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN PENGELOLAAN PERSAMPAHAN 1. LATAR BELAKANG PENGELOLAAN SAMPAH SNI 19-2454-1991 tentang Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan, mendefinisikan sampah sebagai limbah yang bersifat padat, terdiri atas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil survey serta perhitungan di lapangan dan dari hasil perencanaan MRF TPS Bendul Merisi. Maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. a. Komposisi

Lebih terperinci

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari aktivitas institusi, hasil pertanian dan perkebunan serta sapuan jalan dapat dilihat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari aktivitas institusi, hasil pertanian dan perkebunan serta sapuan jalan dapat dilihat 61 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengolahan Sampah di PPK Sampoerna Sampah yang dihasilkan di PPK Sampoerna merupakan sampah yang berasal dari aktivitas institusi, hasil pertanian dan perkebunan serta

Lebih terperinci

STUDI PENGELOLAAN SAMPAH B3 PERMUKIMAN DI KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA LISA STUROYYA FAAZ

STUDI PENGELOLAAN SAMPAH B3 PERMUKIMAN DI KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA LISA STUROYYA FAAZ STUDI PENGELOLAAN SAMPAH B3 PERMUKIMAN DI KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA LISA STUROYYA FAAZ 3306 100 086 Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

PERE CA AA MATERIAL RECOVERY FACILITY DI KECAMATA KEDU GKA DA G, KOTA MALA G DESIG OF MATERIAL RECOVERY FACILITY I KEDU GKA DA G DISTRICT, MALA G CITY

PERE CA AA MATERIAL RECOVERY FACILITY DI KECAMATA KEDU GKA DA G, KOTA MALA G DESIG OF MATERIAL RECOVERY FACILITY I KEDU GKA DA G DISTRICT, MALA G CITY PERE CA AA MATERIAL RECOVERY FACILITY DI KECAMATA KEDU GKA DA G, KOTA MALA G DESIG OF MATERIAL RECOVERY FACILITY I KEDU GKA DA G DISTRICT, MALA G CITY DORRY JAYA WIRALAKSA A dan DIDIK BAMBA G SUPRIYADI

Lebih terperinci

KAJIAN PELUANG BISNIS RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH

KAJIAN PELUANG BISNIS RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH ABSTRAK KAJIAN PELUANG BISNIS RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH Peningkatan populasi penduduk dan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kuantitas sampah kota. Timbunan sampah yang tidak terkendali terjadi

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI 3R UNTUK KADER LINGKUNGAN

PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI 3R UNTUK KADER LINGKUNGAN PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI 3R UNTUK KADER LINGKUNGAN PROYEK PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH UNTUK KEGIATAN 3R DAN PENGELOLAAN SAMPAH DI REPUBLIK INDONESIA Kata Pengantar

Lebih terperinci

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK TUGAS SANITASI MASYARAKAT TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK Disusun Oleh : KELOMPOK Andre Barudi Hasbi Pradana Sahid Akbar Adi Gadang Giolding Hotma L L2J008005 L2J008014 L2J008053 L2J008078

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah menurut SNI 19-2454-2002 tentang Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan didefinisikan sebagai limbah yang bersifat padat terdiri atas bahan

Lebih terperinci

Pengaruh Reduksi Sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS) terhadap Produksi Gas Rumah Kaca di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kota Madiun

Pengaruh Reduksi Sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS) terhadap Produksi Gas Rumah Kaca di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kota Madiun Pengaruh Reduksi Sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS) terhadap Produksi Gas Rumah Kaca di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kota Madiun DISUSUN OLEH: TALENT NIA PRAMESTYAWATI 3309100053 DOSEN PEMBIMBING:

Lebih terperinci

Bagaimana Solusinya? 22/03/2017 PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS PENGERTIAN SAMPAH

Bagaimana Solusinya? 22/03/2017 PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS PENGERTIAN SAMPAH SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS Nedi Sunaedi nedi_pdil@yahoo.com PENGERTIAN SAMPAH Suatu bahan yang terbuang dari sumber aktivitas manusia dan/atau alam yang tidak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Adapun bab ini berisi kesimpulan dan rekomendasi dari penelitian mengenai Kajian Pengelolaan Sampah yang Terintegrasi untuk Mendukung Pengelolaan Sampah yang Berkelanjutan.

Lebih terperinci

STUDI TIMBULAN, KOMPOSISI, DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH KAWASAN PT SEMEN PADANG

STUDI TIMBULAN, KOMPOSISI, DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH KAWASAN PT SEMEN PADANG STUDI TIMBULAN, KOMPOSISI, DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH KAWASAN PT SEMEN PADANG TUGAS AKHIR Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Strata Satu Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik

Lebih terperinci

EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH KOTA KEDIRI MENGGUNAKAN SOLID WASTE MANAGEMENT TOOL (SWMT)

EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH KOTA KEDIRI MENGGUNAKAN SOLID WASTE MANAGEMENT TOOL (SWMT) EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH KOTA KEDIRI MENGGUNAKAN SOLID WASTE MANAGEMENT TOOL (SWMT) Praditya Sigit Ardisty Sitogasa* dan Eddy Setiadi Soedjono Program Magister, Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO. Oleh: Chrisna Pudyawardhana. Abstraksi

INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO. Oleh: Chrisna Pudyawardhana. Abstraksi INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO Oleh: Chrisna Pudyawardhana Abstraksi Pengelolaan sampah yang bertujuan untuk mewujudkan kebersihan dan kesehatan lingkungan serta menjaga keindahan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SAMPAH KERTAS DI INDONESIA

PENGELOLAAN SAMPAH KERTAS DI INDONESIA PENGELOLAAN SAMPAH DI INDONESIA Oleh : Sri Wahyono *) Abstract Paper waste is one type of municipal solid wastes that is not properly manage yet. It contributes about ten percent of MSW. Indonesia paper

Lebih terperinci

Pengolahan Sampah. Tim Abdimas Sehati Universitas Gunadarma, Bekasi, 7 Desember Disampaikan oleh: Dr. Ridwan, MT- UG

Pengolahan Sampah. Tim Abdimas Sehati Universitas Gunadarma, Bekasi, 7 Desember Disampaikan oleh: Dr. Ridwan, MT- UG Pengolahan Sampah Tim Abdimas Sehati Universitas Gunadarma, Bekasi, 7 Desember 2017 PENDAHULUAN Latar Belakang: Penanganan sampah/problem tentang sampah khususnya di daerah perkotaan belum bisa teratasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat Indonesia dalam membuang

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU PERUMAHAN KOTA CITRA GRAHA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU PERUMAHAN KOTA CITRA GRAHA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU PERUMAHAN KOTA CITRA GRAHA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DESIGN OF INTEGRATED SOLID WASTE MANAGEMENT IN KOTA CITRA GRAHA RESIDENCE SOUTH KALIMANTAN PROVINCE Muhammad

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK FISIK SAMPAH KOTA PADANG BERDASARKAN SUMBER SAMPAH DAN MUSIM

KARAKTERISTIK FISIK SAMPAH KOTA PADANG BERDASARKAN SUMBER SAMPAH DAN MUSIM KARAKTERISTIK FISIK SAMPAH KOTA PADANG BERDASARKAN SUMBER SAMPAH DAN MUSIM Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Andalas Email: yenni@ft.unand.ac.id ABSTRAK Pada penelitian ini dianalisis

Lebih terperinci

Timbulan dan Pengurangan Sampah di Kecamatan Klojen Kota Malang

Timbulan dan Pengurangan Sampah di Kecamatan Klojen Kota Malang JURNAL TEKNIK ITS Vol. x, No. x, (2017) ISSN: xxxx-xxxx (xxxx-xxxx Print) F-468 Timbulan dan Pengurangan di Kecamatan Klojen Kota Malang Rizqi Meuthia Widyaningsih dan Welly Herumurti Departemen Teknik

Lebih terperinci

Lay out TPST. ke TPA. Pipa Lindi

Lay out TPST. ke TPA. Pipa Lindi Lay out TPST A A B ke TPA 1 2 3 B 14 10 11 12 13 4 Pipa Lindi 18 15 9 8 18 7 5 19 16 17 18 1) Area penerima 2) Area pemilahan 3) Area pemilahan plastik 4) Area pencacah s.basah 5) Area pengomposan 6) Area

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Kabupaten Tabanan, Peran serta masyarakat, pengelolaan sampah, TPS 3R

ABSTRAK. Kata Kunci : Kabupaten Tabanan, Peran serta masyarakat, pengelolaan sampah, TPS 3R ABSTRAK Kabupaten Tabanan memiliki luas 839,33 km², (14,90% dari luas provinsi Bali). Pada tahun 2013 tercatat jumlah penduduk Kabupaten Tabanan mencapai 448.033 jiwa. Kepadatan penduduk di kabupaten ini

Lebih terperinci

PENGAMBILAN DAN PENGUKURAN CONTOH TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH BERDASARKAN SNI (STUDI KASUS: KAMPUS UNMUS)

PENGAMBILAN DAN PENGUKURAN CONTOH TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH BERDASARKAN SNI (STUDI KASUS: KAMPUS UNMUS) PENGAMBILAN DAN PENGUKURAN CONTOH TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH BERDASARKAN SNI 19-3964-1994 (STUDI KASUS: KAMPUS UNMUS) Dina Pasa Lolo, Theresia Widi Asih Cahyanti e-mail : rdyn_qyuthabiez@yahoo.com ;

Lebih terperinci

Pengemasan dan Pemasaran Pupuk Organik Cair

Pengemasan dan Pemasaran Pupuk Organik Cair Pengemasan dan Pemasaran Pupuk Organik Cair Pupuk Organik Unsur hara merupakan salah satu faktor yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Penggunaan pupuk sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang sangat kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar memakai konsep

Lebih terperinci

Industri Petis. Densitas Sampah h(k (kg/m3) Komposisi Sampah. Industri Petis A Hari ke- Industri Petis B Hari ke- Ratarata

Industri Petis. Densitas Sampah h(k (kg/m3) Komposisi Sampah. Industri Petis A Hari ke- Industri Petis B Hari ke- Ratarata Industri Petis Densitas Sampah h(k (kg/m3) Komposisi Sampah Industri Petis A Hari ke- Industri Petis B Hari ke- Ratarata 1 2 3 4 Rata-rata 1 Rata-rata Total Ampas keringg 252,45 242,36 252,45 242,36 247,4141

Lebih terperinci

POTENSI PENERAPAN PRINSIP 3R DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA NGENEP KECAMATAN KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG

POTENSI PENERAPAN PRINSIP 3R DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA NGENEP KECAMATAN KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG Spectra Nomor 22 Volume XI Juli 2013: 24-31 POTENSI PENERAPAN PRINSIP 3R DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA NGENEP KECAMATAN KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG Puji Ariyanti Sudiro Program Studi Teknik Lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan yang kotor merupakan akibat perbuatan negatif yang harus ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya sektor pariwisata di suatu daerah akan menarik sektor lain untuk

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya sektor pariwisata di suatu daerah akan menarik sektor lain untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata menjadi salah satu hal yang penting bagi suatu daerah karena berkembangnya sektor pariwisata di suatu daerah akan menarik sektor lain untuk berkembang. Berkembangnya

Lebih terperinci

Timbulan sampah menunjukkan kecenderungan kenaikan dalam beberapa dekade ini. Kenaikan timbulan sampah ini disebabkan oleh dua faktor dasar, yaitu 1)

Timbulan sampah menunjukkan kecenderungan kenaikan dalam beberapa dekade ini. Kenaikan timbulan sampah ini disebabkan oleh dua faktor dasar, yaitu 1) Pengelolaan Sampah Timbulan sampah menunjukkan kecenderungan kenaikan dalam beberapa dekade ini. Kenaikan timbulan sampah ini disebabkan oleh dua faktor dasar, yaitu 1) perubahan populasi, 2) perubahan

Lebih terperinci

SAMPAH SEBAGAI SUMBER DAYA

SAMPAH SEBAGAI SUMBER DAYA SAMPAH SEBAGAI SUMBER DAYA I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Masalah sampah sebagai hasil aktivitas manusia di daerah perkotaan memberikan tekanan yang besar terhadap lingkungan, terutama

Lebih terperinci

POTENSI DAUR ULANG SAMPAH DI KOTA CIREBON

POTENSI DAUR ULANG SAMPAH DI KOTA CIREBON POTENSI DAUR ULANG SAMPAH DI KOTA CIREBON Junaedi Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Cirebon Jln. Tuparev No. 70 A Cirebon email: junaedi@yahoo.com ABSTRAK Salah satu permasalahan

Lebih terperinci

KONSEP PENANGANAN SAMPAH TL 3104

KONSEP PENANGANAN SAMPAH TL 3104 KONSEP PENANGANAN SAMPAH TL 3104 Environmental Engineering ITB - 2010 KELOMPOK 2 Dian Christy Destiana 15308012 Vega Annisa H. 15308014 Ratri Endah Putri 15308018 M. Fajar Firdaus 15308020 Listra Endenta

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara

I. PENDAHULUAN. Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara jumlah sampah yang dihasilkan dengan sampah yang diolah tidak seimbang. Sampah merupakan

Lebih terperinci

Sampah Kota atau Municipal Solid Waste (MSW) dan Penyelesaian Masalahnya

Sampah Kota atau Municipal Solid Waste (MSW) dan Penyelesaian Masalahnya Sampah Kota atau Municipal Solid Waste (MSW) dan Penyelesaian Masalahnya Di Indonesia saat ini sampah kota yang disebut sebagai municipal solid waste atau MSW masih belum diolah secara Terpadu. Standar

Lebih terperinci

PENERAPAN PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS 3R

PENERAPAN PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS 3R Drs. Chairuddin,MSc PENERAPAN PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS 3R Program Studi Magister Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah Pasca Sarjana UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Reduce, Reuse, Recycling

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian sampah Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi bagi sebagian orang masih bisa dipakai jika dikelola

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Volume Timbulan Sampah Rumah Makan Fast Food di Yogyakarta Karakteristik timbulan yang dihasilkan dari kegiatan rumah makan cepat saji tidak terlalu berbeda

Lebih terperinci

1.2 Tujuan Penelitian

1.2 Tujuan Penelitian Karakteristik dan Potensi Daur Ulang Sampah Di Lingkungan Kampus Universitas Indonesia (Studi Kasus: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Teknik) Cut Keumala Banaget, Gabriel

Lebih terperinci

EVALUASI DAN OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA SUNGAI ANDOK KOTA PADANG PANJANG

EVALUASI DAN OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA SUNGAI ANDOK KOTA PADANG PANJANG EVALUASI DAN OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA SUNGAI ANDOK KOTA PADANG PANJANG Delfianto dan Ellina S. Pandebesie Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sampah merupakan limbah yang dihasilkan dari adanya aktivitas manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Sampah merupakan limbah yang dihasilkan dari adanya aktivitas manusia. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Sampah merupakan limbah yang dihasilkan dari adanya aktivitas manusia. Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi manusia terhadap barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota akan selalu berhubungan erat dengan perkembangan lahan baik dalam kota itu sendiri maupun pada daerah yang berbatasan atau daerah sekitarnya. Selain itu lahan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Evaluasi, Masa Pakai, Reduksi, Pengomposan, Daur Ulang

Kata Kunci: Evaluasi, Masa Pakai, Reduksi, Pengomposan, Daur Ulang PERANSERTA MASYARAKAT DALAM USAHA MEMPERPANJANG MASA PAKAI TPA KEBON KONGOK KOTA MATARAM Imam Azhary, Ellina S. Pandebesie Program Pascasarjana Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS Email: imam_dpu@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PPK Sampoerna merupakan Pusat Pelatihan Kewirausahaan terpadu yang

BAB I PENDAHULUAN. PPK Sampoerna merupakan Pusat Pelatihan Kewirausahaan terpadu yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PPK Sampoerna merupakan Pusat Pelatihan Kewirausahaan terpadu yang dibangun di atas lahan seluas 27 Ha di Dusun Betiting, Desa Gunting, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian sampah Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi bagi sebagian orang masih bisa dipakai jika dikelola

Lebih terperinci

EVALUASI METODE PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK UMUR LAYAN DI TPA PUTRI CEMPO

EVALUASI METODE PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK UMUR LAYAN DI TPA PUTRI CEMPO EVALUASI METODE PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK UMUR LAYAN DI TPA PUTRI CEMPO Silvia Yulita Ratih Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Surakarta Jl. Raya Palur KM 05 Surakarta E-mail : kenabim_249@yahoo.com

Lebih terperinci

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA 1. Latar Belakang Sampah yang menjadi masalah memaksa kita untuk berpikir dan

Lebih terperinci