MAKALAH TEKNOLOGI OBAT DAN KOSMETIK. Cream Whitening. Oleh Desna Qurratul Aini
|
|
- Glenna Atmadjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MAKALAH TEKNOLOGI OBAT DAN KOSMETIK Cream Whitening Oleh Desna Qurratul Aini Program Studi Teknologi Bioproses Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia 0
2 1
3 DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 A. Latar Belakang... 2 B. Tujuan... 2 C. Pembahasan Kulit Krim... 3 a. Pengertian Krim... 3 b. Jenis-Jenis Krim... 4 c. Manfaat Krim Cream Whitening... 5 a. Pengertian Cream Whitening... 5 b. Latar Belakang Cream Whitening... 5 c. Tujuan Cream Whitening... 6 d. Jenis-jenis produk Cream whitening... 6 e. Bahan Baku... 7 f. Komposisi Bahan Farmasi g. Cara Kerja Cream Whitening h. Cara Pemakaiannya i. Kestabilan dan Pengawetan Cream Whitening.. 12 j. Pengemasan Cream Whitening k. Efek samping Cream Whitening D. Kesimpulan Daftar Pustaka
4 CREAM WHITENING A. Latar Belakang Kosmetologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hukumhukum kimia, fisika, biologi dan mikrobiologi tentang pembuatan, penyimpanan dan penggunaan bahan kosmetika. Kosmetik berasal dari kata Yunani kosmetikos yang mempunyai arti keterampilan menghias atau mengatur. Pengertian kosmetik dalam Peraturan Menkes RI no 445 tahun 1998 dijelaskan sebagai berikut : kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan atau disemprotkan pada, dimasukkan dalam, dipergunakan pada badan atau bagian badan manusia dengan maksud untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau mengubah rupa, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit. (Depkes RI, Undang-undang tentang Kosmetika dan Alat Kesehatan, 1976). Kosmetika sudah dikenal manusia sejak berabad-abad yang lalu, dan baru abad ke-19 mendapat perhatian khusus, yaitu selain untuk kecantikan juga mempunyai fungsi untuk kesehatan. Perkembangan ilmu kosmetik serta industrinya baru di mulai secara besar-besaran pada abad ke 20 dan kosmetik menjadi salah satu bagian dari dunia usaha. Dewasa ini, teknologi kosmetik begitu maju dan merupakan paduan antara kosmetik dan obat (pharmacuetical) atau dikenal dengan istilah kosmetik medik (cosmeceuticals).dalam pokok bahasan ini jenis kosmetik yang akan dibahas adalah jenis kosmetik sediaan semi-solid yaitu krim. Jenis krim yang akan dibahas dalam makalah ini adalah krim pemutih pada wajah serta pemakaiannya dalam kehidupan sehari-hari. B. Tujuan Tujuan utama penggunaan kosmetik pada masyarakat modern adalah untuk kebersihan pribadi, meningkatkan daya tarik melalui make-up, meningkatkan rasa percaya diri dan perasaan tenang, melindungi kulit dan rambut dari kerusakan sinar ultra violet, polusi dan faktor lingkungan yang lain, mencegah penuaan, dan secara umum membantu seseorang lebih menikmati dan menghargai hidup. C. Pembahasan 1. Kulit Dalam sektor industri kosmetik, pada perawatan kulit yang menjadi pusat perhatian terdapat pada jenis perawatan kulit untuk pemutih. Kulit 3
5 adalah lapisan terluar dari tubuh, merupakan organ terbesar dari sistem yang menutupi. Di dalam kulit terdapat pigmen melanin yang berfungsi dalam pewarnaan pada kulit. Melanin merupakan pigmen alami pada kulit yang disintesis di melanocytes dengan berbagai variasi konsentrasi yang ditentukan dari tipe kulit (genetik) dan pengaruh lingkungan. Melanocytes adalah sel yang terdapat pada membran bassal di lapisan epidermis dengan kandungan sel 5-10%. Sinar UV menstimulasikan sel pada lapisan basal. Sehingga Melanocytes dapat menstimulasi menghasilkan melanin yang selanjutnya ditransportasikan ke keratinocytes yang selanjutnya tampak menjadi warna kulit. Warna kulit sangat bergantung pada jumlah dan jenis melanin yang dihasilkan. pada umumnya orang Asia dan warna kulitnya memilki kadar eumelanin yang rendah dibandingkan orang kulit hitam, dan sangat berhubungan dengan sedikitnya perlindungan terhadap radiasi. Distribusi melanin pada kulit sangat bervariasi. Pada orang berkulit putih, pigment terbanyak terdapat di lapisan bassal, sedangkan pada orang berkulit hitam, melanin tersebar hingga lapisan dalam. Dalam biosintesis melanocytes yang merupakan rantai reaksi oksidatif yang dikatalisis oleh enzim Tyrosinase yang merupakan enzim dalam sintesis melanin. Enzim ini diaktifkan ketika terekspos oleh sinar UV dan bercampur dalam beberapa tahapan sementara dari pembentukan pigmen. Jadi, dengan menginaktivasi aktivitas enzim tyrosinase, pemutih kulit dapat menghambat atau membalik biosintesi melanin dan menjadi prinsip dalam aplikasi pemutih pada kult manusia. 2. Krim a. Pengertian Krim Krim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi kental mengandung tidak kurang dari 60% air, dimaksudkan untuk pemakaian luar. Tipe krim ada dua yaitu krim tipe air minyak (A/M) dan krim minyak air (M/A). untuk membuat krim digunakan zat pengemulsi. Umumnya berupa surfaktan -surfaktan anionik, kationik, dan nonionik. krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Istilah ini secara tradisional telah digunakan untuk sediaan setengah padat yang mempunyai konsistensi relatif cair diformulasi sebagai emulsi air dalam minyak atau minyak dalam air. Sekarang ini batasan tersebut lebih diarahkan untuk produk yang terdiri dari emulsi minyak dalam air atau disperse mikrokristal asam-asam lemak atau alkohol berantai panjang dalam air, yang dapat dicuci dengan air dan 4
6 lebih ditujukan untuk penggunaan kosmetika dan estetika. Krim dapat digunakan untuk pemberian obat melalui vaginal. Krim disebut juga salep yang banyak mengandung air, sehingga memberikan perasaan sejuk bila dioleskan pada kulit. Sebagai vehikulum dapat dipakai emulsi kental berupa emulsi M/A atau emulsi A/M. Krim lebih mudah dibersihkan dari kulit dari pada salep yang menggunakan vaseline sebagai vehikulum.berikut contoh krim pemutih : Gambar 1. Krim Pemutih pada kulit (Sumber: Ismail, Rosnah. skin lightening cream.2001) b. Jenis-Jenis Krim Jenis-Jenis Krim dapat terbagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut: 1. Krim pendingin (cold cream) Pelembab yang karena kandungan airnya menguap secara lambat menimbulkan rasa dingin pada kulit. Biasanya bentuk sediaannya air dalam minyak namun tidak terlalu lunak dan tidak terlalu lengket, berisi bees- wax, mineral oil, paraffin, dan spermaceti. 2. Krim vitamin (vitamin cream) Mengandung vitamin B compleks, asam pantotenat, vitamin E, vitamin A, C, D. Kegunaan vitamin secara topikal pada kulit ini diragukan manfaatnya karena permeabilitas kulit yang rendah dan jauh kurang efisien dibanding bila diberikan per oral. 3. Krim urut (massage cream) Ditujukan untuk memperbaiki kulit yang rusak dan meninggalkan minyak dipermukaan kulit dalam waktu yang agak lama, biasanya berbentuk krim A/M. 4. Krim tangan atau badan (hand and body cream) 5
7 Dipakai untuk melembutkan dan menghaluskan kulit ditempat tersebut dengan menggunakan emolien, humektan, dan barrier kulit. Pelembab biasanya lebih cair, dapat ditambah tabir surya, aloe vera, alantoin, AHA, atau vitamin. 3. Krim mengandung zat makanan (nourishing cream or skin food cream) Tidak memberi makan kulit tetapi hanya untuk lubrikasi, mengurangi hilangnya kelembaban kulit dan tidak menghilangkan kerut secara permanent. Isi terpenting adalah lanolin, white germ oil, sun flower oil atau corn oil. c. Manfaat Krim Pada kulit kering pada keadaan kelembapan udara sangat rendah, penguapan air dari kulit sangat tinggi, kulit orang tua, atau kelainan kulit tertentu yang menyebabkan kulit menjadi kering dan kasar, krim dapat mengurangi kekeringan kulit dan mengurangi penguapan kulit dengan cara menutupinya. Krim berisi minyak nabati atau minyak hewani yang terkadang bersifat komedogenik. Tentu saja minyak pengganti tidak dapat sepenuhnya menggantikan peran minyak alamiah yang keluar dari kelenjar palit, namun setidaknya dapat membantu dalam segi fisik proteksi dan pelembut kulit. 3. Cream Whitening a. Pengertian Whitening Pemutih kulit merupakan suatu bahan yang digunakan untuk mencerahkan atau merubah warna kulit yang tidak diinginkan. Beberapa krim pemutih mengandung pigmen putih untuk menutupi kulit dan para konsumen merasa kulitnya menjadi lebih putih, namun sebenarnya kulit mereka hanya terlihat lebih putih saja akibat efek pelapisan pigmen putih pada lapisan terluar kulit dan tidak ada pengurangan pada kadar pigmen kulit yang sebenarnya. Krim pemutih yang mengandung bahan yang dapat mengganggu produksi pigmen merupakan krim yang dianggap paling efektif b. Latar Belakang Whitening Pemutih kulit adalah produk yang mengandung bahan aktif yang dapat menekan atau menghambat melamin yang sudah terbentuk, sehingga akan memberikan warna kulit yang lebih putih. Banyak iklan kecantikan yang menawarkan produk pemutihkan kulit, yang membuat masyarakat merasa bahwa kecantikan identik dengan kulit putih. 6
8 Dengan demikian saat ini ada anggapan bahwa putih berarti lebih cantik atau lebih tampan. Tampil cantik menjadi segala-galanya bagi kebanyakan kaum perempuan, dan keinginan itu kini kian mudah, seiring kemajuan teknologi yang menawarkan berbagai cara mempercantik diri, mulai dari perawatan sendiri hingga perawatan di klinik perawatan kecantikan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa 55% dari 85% wanita Indonesia yang berkulit gelap ingin agar kulitnya menjadi lebih putih. Bagi yang berkulit hitam atau sawo matang kini dapat lebih putih. Namun setiap pilihan ada risikonya, karena berbagai bahan untuk kecantikan itu, justru dibuat dari bahan kimia yang mengandung racun. Terbukti dari hasil penelitian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terhadap berbagai produk kosmetik di Indonesia, baik yang terdaftar maupun tidak, di Departemen Kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian Badan POM RI pada tahun 2005 dan 2006 lalu, merek kosmetik yang mengandung bahan yang dilarang digunakan dalam kosmetik, antara lain merkuri, hidroquinone, retinoic Acid/tretinin, zat warna rhodamin, dan diethylene glycol. Menggunakan produk yang mengandung bahan kimia tersebut dapat menyebabkan kanker kulit. Tapi beberapa bulan berikutnya kulit wajah mulai menghitam dan tampak bercak, berjerawat dan kulit menipis, serta perih bila terkena matahari. c. Tujuan Whitening Beberapa hal yang menjadi tujuan adanya krim pemutih adalah sebagai berikut: 1. Menghambat produksi melanin dalam melanosit 2. Mengurangi jumlah melanin yang sudah terbentuk dalam melanosit 3. Merangsang ekskresi melanin dalam epidermis 4. Menghambat enzim tyrosinase 5. Memutus rantai oksidasi, mereduksi dopaquinon kembali menjadi DOPA 6. Merupakan raacun selektif terhadap melanosit d. Jenis-Jenis Produk Whitening Berdasarkan cara penggunaanya produk whitening kulit dibedakan menjadi 2 yaitu: 1. Skin Bleaching Produk whitening yang mengandung bahan aktif yang kuat, yang berfungsi memudarkan noda-noda hitam pada kulit. Cara penggunaan produk tersebut adalah dengan mengoleskan tipis-tipis 7
9 pada daerah kulit dengan noda hitam, tidak digunakan secara merata pada kulit dan tidak digunakan pada siang hari. 2. Skin Lightening Produk perawatan kulit yang digunakan dengan tujuan agar kulit pemakai tampak lebih putih, cerah dan bercahaya. Produk whitening kategori ini dapat digunakan secara merata pada seluruh permukaan kulit. e. Bahan Baku Bahan Aktif Pemutih Kulit Untuk Pengobatan 1. Merkuri & Bismuth Merupakan bahan aktif pemutih pertama yang dianggap paling efektif pada masa lalu, karena kemampuannya dalam pengelupasan epidermis kulit. Merkuri & Bismuth bersifat toksik dalam penggunaannya sebagai kosmetika, sehingga tidak diijinkan lagi untuk dipakai dalam kosmetika. Mercury dari cream pemutih dalam penggunaan lama akan terjadi penumpukan pada organ tubuh. Contohnya ditemukan adanya kerusakan ginjal pada wanita muda Afrika pengguna Cream pemutih mercury. Sebagai Skin Bleaching dan Melanocyt Cytotoxic, Merkuri memilki bentuk garam klorida, ammonium klorida atau mercury oksida. Karena Mercuty sudah dilarang, saat ini banyak produk pemutih yang mengandung Bismuth yang juga bersifat toksik. 2. Hydroquinon Hidrokuinon merupakan salah satu bahan aktif yang telah terbukti efektif sebagai pemutih khusus untuk mengatasi masalah hipermelanosis. Efek dari hidrokuinon adalah depigmentasi dimana hidrokuinon menghalangi pengeluaran melanin dari melanosit. Melanin ini berperan dalam penentuan warna kulit, dimana semakin banyak melanin maka semakin gelap warna kulit. Hidrokuinon tidak hanya bekerja dengan menghambat pembentukan melanin baru, tetapi bahan ini juga merusak melanin yang telah terbentuk. Hal inilah yang menyebabkan hidrokuinon efektif sebagai agen pemutih (bleaching). Hidrokuinon termasuk golongan obat keras yang hanya dapat digunakan berdasarkan resep dokter. Umumnya penggunaan Hidrokuinon hanya diizinkan dalam kadar maksimum 2%. Bahaya pemakaian hidrokuinon tanpa pengawasan dokter dapat menyebabkan iritasi kulit, kulit menjadi merah dan rasa terbakar juga dapat menyebabkan 8
10 kelainan pada ginjal (nephropathy), kanker darah (leukemia), dan kanker sel hati (hepatocelluler adenoma). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh BPOM, pengujian menunjukkan bahwa penggunaan Hidrokuinon sebagai bahan kosmetik telah ditarik peredarannya karena memilki kandungan yang berbahaya bagi kulit. Efek yang ditimbulkan jika konsentrasi Hidroquinon lebih tinggi akan menyebabkan kulit merah dan mudah terbakar, kelemahan dari bahan ini akan memberikan efek mudah kembali hitam dengan adanya paparan matahari. 3. Kombinasi Hydroquinon, Retinoic Acid dan Ccorticostroid Kombinasi bahan-bahn ini memberi efek instant karena sebenarnya produk ini hanya untuk treatment hyperpigmentasi khusus. Penggunaan yang terus menerus dan tidak terkontrol akan menyebabkan penipisan kulit dan warna merah muda. Bila pemakaian dihentikan kulit kembali kekeadaan semula atau menjadi rusak dan warna kulit menjadi tidak merata. Bahan Aktif Pemutih Kulit Yang Aman Untuk Kosmetika (Herbal) 1. Ascorbic Acid Merupakan salah satu bahan kosmetika yang aman digunakan. Ascorbic Acid (Vitamin C) adalah suatu antioksidan kuat yang dapat menekan reaksi oksidasi dalam sintesa melanin. Senyawa ini berperan dalam menstimulant pembentukan jaringan kolagen kulit. Dengan mempertimbangkan kestabilan bahan maka bentuk Magnesium Ascorbyl Phospate yang merupakan derivatnya, lebih banyak dipakai dalam sediaan kosmetika. 2. Kojic Acid Merupakan senyawa aktif yang bekerja dengan menghambat aktifitas enzim Chelating ion Copper. Kojic acid adalah adalah produk sampingan dari proses fermentasi beras yang digunakan pada industri sake (minuman fermentasi beras Jepang). Beberapa penelitian menunjukkan kojic acid efektif menghambat produksi melanin. Tetapi produk ini kurang stabil, paparan udara atau sinar matahari dapat membuat perubahan warna dan mengurangi efektivitasnya. Pemakaian bahan kojic acid mungkin mempunyai efek karsinogen. Studi lain menunjukkan bahan ini dapat menimbulkan alergi dan iritasi kulit. 3. Arbutin 9
11 Arbutin berasal dari daun bearberry, cranberry, mulberry atau blueberry shrubs, dan juga terdapat pada kebanyakan pear. Bahan-bahan ini dapat menghambat produksi melanin. Arbutin dan ekstrak tumbuhan yang lain merupakan alternatif pencerah wajah yang aman. Studi medis telah menunjukkan efisiensi arbutin untuk mencerahkan wajah. Prinsip kerja dari Arbutin adalah menghambat aktifitas tyrosinase yang lebih kuat dari Hydroquinone melalui persaingan dengan DOPA pada rangkaian pembentukan melanin, serta tidak menimbulkan efek Toxic. 4. Licorice Extract Bekerja dengan menghambat enzim tyrosinase sehingga mengurangi terbentuknya melanin. 5. Chamomile Extract Bekerja dengan menghambat melanogenesis karena pengaruh ultraviolet matahari. 6. Antipollon Senyawa ini dapat menyerap pigment melanin yang terbentuk. 7. Mullberry Extract Senyawa ini merupakan ekstrak yang diperoleh dari akar paper mulberry. Mengandung oxyresveratol sebagai komponen bahan aktif. Bekerja dengan cara menghambat aktifitas tyrosinase.. 8. Green Tree Extract Merupakan senyawa ekstrak Theae sinensis. Bekerja menghambat pelepasan melanosome dari melanosit ke keratinosit. Senyawa ini juga dapat mengurangi aktifitas tyrosinase dan berperan sebagai Endothelin antagonist. 9. Bearberry Extract, Grapefruit Extract, Rice Extract Kombinasi ini merupakan kombinasi yang ditambah dengan produk fermentasi Aspergi;lus sp. Akan menghasilkan kulit yang putih atau cerah lebih halus dan lebih lembab. 10. Antagonist alpha-msh Senyawa ini bersaing dengan alpha-msh dalam berikatan dengan MCIR. Prinsip kerjanya menghambat tyrosinase dan menghambat melanogenesis. 10
12 f. Komposisi Bahan Farmasi Pada umumnya formulasi komposisi bahan kosmetik khususnya pada krim pemutih terdiri dari beberaba bahan komponen penyusun yaitu : a. Air Stabilitas dan kualitas produk akhir bergantung pada pemurnian air, sehingga dibutuhkan dalam manufaktur produk. b. Minyak, lemak dan lilin Dalam pembuatan krim pemutih,sangat dibutuhkan adanya senyawa minyak, lemak dan lilin yang dapat bersumber dari mineral maupun hewan seperti paraffin, petroleum jelly, dsb. c. Humentants Digunakan untuk mencegah pengeringan pada kosmetik. Contohnya meliputi kalsium klorida, sodium laktat, dsb. d. Surfactants Berfungsi dalam menurunkan tegangan permukaan dalam sistem. Dalam kosmetik khususnya krim dibutuhkan dalam emulsifikasi. e. Pengawet Mencegah terjadinya kerusakan karena oksidasi maupun pertumbuhan mikroba. Terdiri dari antimikroba ( Benzoic acid, phenol,dll), antioksidan (Gallic acid, methyl gallate,bha,bht,dll), dan penyerap UV. f. Parfum dan Pewarna Untuk sensasi secara visual dalam pewarnaan produk, dapat berupa pewarna alami maupun pewarna inorganik. g. Senyawa Herbal atau bahan dari tanaman Pada jenis krim umumnya senyawa herbal yang digunakan adalah Tulsi dan Comfrey. h. Bahan Tambahan lainnya Adapun bahan tambahan lainnya dalam krim pemutih ini dapat berupa vitamin, asam amino, anti inflammatory, anti dandruff, sunscreen agents.untuk mengetahui formulasi dalam farmasi suatu kosmetik khususnya krim pemutih, dapat diidentifikasi pada salah satu produk krim pemutih yaitu Lubrizol. Formulasi ini merupakan formulasi pada krim siang hari yang menyediakan kecerahan pada kulit. Adapun komposisi penyusunannya diantaranya : 11
13 Tabel 1. Komposisi Penyusun Cream Skin Whitening pada produk Lubrizol No Nama Bahan Berat% Fungsi 1 Ethylhexyl 7,50 UV-Absorber Methoxycinnamate 2 C12-15 Alkyl Benzoate 3,00 Emolient 3 Oetyl Ethylhexanoate 3,00 Emolient 4 Hydrogenated 2,00 Emolient Polydecene 5 Dimethicone 3,00 Emolient 6 Tocopheryl Acetate 0,20 Antioksidan 7 Acrylates 0,30 Polymeric Emulsifier 8 Methyl Gluceth-20 1,00 Humectant 9 Butylene Glycol 2,00 Humectant 10 Dimethicone PEG-7 0,50 Co-Emulsifier Isostearate 11 Deionized EDTA 65,12 Diluent 12 Disodium EDTA 0,03 Chelating agent 13 Triethanolamine (99%) 0,15 Neutralizer 14 Acrylates 1,00 Emulsifier 15 Deionozed Water 10,00 Diluent 16 Arbutin 1,00 Pemutih kulit 17 DMDMH 0,30 Pengawet (Sumber : g. Cara Kerja Krim Pemutih Pada umumnya cara kerja setiap bahan dari krem pemutih tergantung pada inhibisi enzim trikinase yang bertanggung jawab pada tahap pertama oksdidasi tirosin menjadi melanin sehingga tahap awal dari reaksi berantai yang menuju pembentukan melanin tidak terjadi dan kulit mencerah atau lebih putih. Pada umumnya melanin yang ada tidak dapat dihancurkan tetapi pembentukan pigmen dapat dicegah. Sebagai tambahan, sublimat mempunyai efek pengelupasan karena melepaskan HCL pada lapisan kulit yang paling atas yang menyerang korneum. Sebagai contoh, cara kerja asam kojic sebagai pemutih, dimana senyawa ini memilki efek sebagai inhibitor kompetitif dan reversible pada oksidase polifenol baik pada tanaman maupun hewan, yaitu menghambat tirosinase, yang mengkatalisis perubahan tirosin menjadi 12
14 melanin. Asam kojic menghambat melanosis dengn cara mengganggu pengambilan oksigen yang diperlukan untuk proses pencoklatan (browning) secara enzimatik. Metode spektrofotometri dan kromatografi menunjukkan bahwa asam kojic mampu mengurangi o- kuinon menjadi diphenols untuk mencegah terbentuknya hasil akhir yaitu pigmen melanin. Oleh karena itu senyawa ini banyak digunakan sebagai agen pencerah kulit dalam preparat kosmetik dan dermatologis lainnya. h. Cara pemakaiannya Pada umumnya produk kosmetik untuk krim pemutih dengan bahan herbal asam kojic yang merupakan produk yang paling sering digunakan untuk penggunaan topical (kulit). Produk ini berbentuk lotion, krim atau serum. Dosis yang dianjurkan relatif kecil, dengan konsentrasi maksimum sebesar 1%. Namun, untuk mengurangi kemungkinan efek samping, produk kosmetik pencerah kulit (skin whitening) dapat menggunakan konsentrasi sekitar 0,2%. selain krim. Cara pemakaina krim pemutih dapat dilakukan dengan mengoleskan krim pada wajah atau kulit. i. Kestabilan dan Pengawetan Whitening Salah satu cara mempertahankan stabilitas suatu bahan atau produk yaitu dengan penambahan bahan pengawet. Pengaweta pada dasarnya adalah tindakan untuk memperkecil atau menghilangkan faktor-faktor penyebab kerusakan yang terjadi pada bahan dan produk. Pengawetan dapat dilakukan untuk menghambat terjadinya kerusakan sehingga memperpanjang umur simpan bahan maupun produk khisusnya produk kosmetik. Pada umumnya beberapa krim pemutih menggunakan senyawa kimia sebagai zat pengawet seperti Propylparaben, Methylparaben dan Butylparaben yang dikenal bersifat toxic dan penggunaannya tidak dianjurkan. Beberapa produk krim pemutih, secara herbal menggunaka pengaweta alami untuk menjaga kestabilan produk yaitu berupa aromaterapi. j. Pengemasan Whitening Pada umumnya pengemasan pada produk krim pemutih ini dalam bentuk Jars dimana materialnya terbuat dari plastik, kaca dan ceramic. Kegunaan nya meliputi penggunaan dalam bentuk semi-solid seperti krim W/O dan O/W emulsi, hidrogel, serta oleogel. Keuntungan dari kemasan bentuk ini adalah mudah dalam pengambilan menggunakan jari, spatula. 13
15 Gambar 2. Kemasan krim Pemutih k. Efek Samping Whitening Salah satu efek pemutih wajah yang berbahaya adalah adanya iritasi pada kulit sehinga membuat kulit menjadi mengeluas dan disertai rasa gatal. Selain itu efek buruk lainnya adalah warna bkulit menjadi belang atau putihnya tidak merata. Beberapa orang yang mengalami masalah serius karena efek produk pemutih adalah kulit menjadi kemerahan, keriput dan gosong. Pada penggunaan Mercury sebagai bahan kosmetik. Faktor Kerusakan pada Whitening, akibat yang isa ditimbulkan adalah perubahan warna kulit yang tidak alami, mubculnya flek hitam yang permanen, iritasi seperti gatal hingga akibat yang paling parah adalah kerusakan permanen susunan saraf pusat. Selain itu, dampak negatif yang ditimbulkan oleh Hidroquinon adalah iritasi seperti gatal dan kulit terasa seperti terbakar, dalam jangka panjang akan menyebabkan warna kulit menjadi putih atau hitam permanen yang menendakan bahwa kulit tersebut telah mati. Selain itu penggunaan asam retinoat sebagai kosmetik juga berbahaya karena dapat menyebabkan cacat pada janin dalam jangka waktu yang panjang. G Gambar 3. Efek samping Penggunaan Krim Pemutih yang Berbahaya 14
16 4. Kesimpulan Pemutih kulit adalah produk yang mengandung bahan aktif yang dapat menekan atau menghambat melamin yang sudah terbentuk, sehingga akan memberikan warna kulit yang lebih putih. Prinsip kerja pemutih adalah menghambat enzim trikinase pada pembentukan melanin. Beberapa zat aktif yang sering dijadikan sebagai bahankrim pemutih (Herbal) yang aman digunakan meliputi Asburtin, Green Tree Extract,dsb. Sedangkan jenis bahan yang dilarang penggunaannya sebagai zat pemutih adalah Merkuti, Hidroquinone, dan kombinasi keduanya. Pemakaian kadar pemutih pada krim harus digunakan sesuai dengan aturan dan kadar yang telah diberlakukan oleh BPOM. Daftar Pustaka Ismail, Rosnah Skin Lightening Cream. (diakses pada tanggal 1 Juni 2014). Anonim. Konsep Dasar Kosmetologi. (diakses pada tanggal 1 Juni 2014). Nazliniwaty, Krim Pemutih Bleaching Cream ocw.usu.ac.id. (diakses pada tanggal 1 Juni 2014). Haddad, Lima Alessandra,dkk. Pharmacology and therapeutics, clinical trial A clinical, prospective, randomized, double-blind trialcomparing skin whitening complex with hydroquinone vs.placebo in the treatment of melasma. (diakses pada tanggal 1 Juni 2014). Anonim. Mercury In Skin Lightening Cosmetic. mercurypolicy.org. (diakses pada tanggal 1 Juni 2014). 15
PEMUTIH YANG TEPAT DAN AMAN BAGI WANITA INDONESIA
PEMUTIH YANG TEPAT DAN AMAN BAGI WANITA INDNESIA LEH : PHARM.DR.JSHITA DJAJADISASTRA, MS, PhD Departemen Farmasi FMIPA UI Pharmacy Beauty& Health Expo 2003 Kampus UI Depok, 12 September 2003 Penggunaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kulit merupakan suatu organ yang berada pada seluruh permukaan luar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kulit merupakan suatu organ yang berada pada seluruh permukaan luar tubuh manusia. Kulit memiliki fungsi yang sangat penting untuk perlindungan organ tubuh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagian luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kosmetik Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang untuk digunakan pada bagian luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi dan rongga mulut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak kurang dari 60% air, dimaksudkan untuk pemakaian luar. Tipe krim ada dua
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Krim Krim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi kental mengandung tidak kurang dari 60% air, dimaksudkan untuk pemakaian luar. Tipe krim ada dua yaitu krim tipe air minyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kosmetik berasal dari kata Yunani kosmein artinya berhias. Kosmetik digunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kosmetik telah menjadi bagian kehidupan manusia sejak zaman dahulu. Kosmetik berasal dari kata Yunani kosmein artinya berhias. Kosmetik digunakan secara luas baik untuk
Lebih terperinciHidrokinon dalam Kosmetik
Hidrokinon dalam Kosmetik Kita ketahui bahwa kosmetik sangat beragam jenisnya, mulai dari kosmetik untuk wajah, kulit, rambut, hingga kuku. Namun diantara ragam jenis kosmetik tersebut, yang sering menjadi
Lebih terperinciMEKANISME KERJA WHITENING AGENT MAKALAH
MEKANISME KERJA WHITENING AGENT MAKALAH Disusun Oleh : Apriana Rohman S 07023232 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2011 A. LATAR BELAKANG Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa setiap wanita
Lebih terperinciBahan Pemutih (Bleaching Agent)
Bahan Pemutih (Bleaching Agent) Dra.Nazliniwaty,M.Si.,Apt FUNGSI I. Penutup dipakai terus II. III. Mengurangi / menghilangkan Interval waktu tertentu Menghindari Sinar UV saat diperlukan I. Bahan penutup
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang lalu (Iswari, 2007). Bahan yang dipakai dalam usaha mempercantik diri. maksud meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, 1997).
I. PENDAHULUAN Produk perawatan tubuh merupakan produk kesehatan dan kebersihan yang meliputi produk perawatan gigi, pelembab, minyak atsiri, produk cukur, produk pembersih tubuh, lotio tubuh, gel wajah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti berhias. Bahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti berhias. Bahan yang dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri, dahulu diramu dari bahan-bahan alami yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi merupakan bahan minuman yang terkenal tidak hanya di Indonesia, tetapi juga terkenal di seluruh dunia. Hal ini karena seduhan kopi memiliki aroma yang khas yang
Lebih terperincimerupakan campuran dari beragam senyawa kimia, beberapa terbuat dari sumbersumber alami dan kebanyakan dari bahan sintetis (BPOM RI, 2003).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kosmetik adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar) atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kulit sehat merupakan idaman semua orang terutama bagi kaum perempuan oleh karena itu mayoritas masyarakat menggunakan produk kosmetik pemutih yang beredar di pasaran.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merubah warna kulit sehingga menjadikan kulit putih bersih dan bersinar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Kosmetik pemutih merupakan suatu sediaan atau paduan bahan yang digunakan pada bagian luar badan yang berfungsi untuk mencerahkan atau merubah warna kulit sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ultra Violet/UV (λ nm), sinar tampak (λ nm) dan sinar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Radiasi sinar matahari yang mengenai permukaan bumi merupakan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Radiasi sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi dan
Lebih terperinciKRIM I M P EMU M TI T H I Bleaching Cream Dra. a N. az a liln i i n w i at a y t,m,. M S. i S. i,. A, p A t p
KRIM PEMUTIH Bleaching Cream Dra.Nazliniwaty,M.Si.,Apt Sediaan kosmetika memutihkan kulit Masalah Hiperpigmentasi Warna Hitam Berupa Bercak Bercak Setempat Pada Kulit Warna kulit Jumlah pigmen terbentuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sesuai jenis kulit, warna kulit, iklim, cuaca, waktu penggunaan, umur dan jumlah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kosmetika dikenal sebagai penunjang penampilan agar tampak lebih menarik. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, beragam kosmetika muncul di pasaran.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Sebagai pelindung utama tubuh dari kerusakan fisika, kimia dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kulit Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin
Lebih terperinciHUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KRIM MALAM TERHADAP PENIPISAN KULIT WAJAH SKRIPSI
HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KRIM MALAM TERHADAP PENIPISAN KULIT WAJAH SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi Disusun Oleh: YUSTINI MARIS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kosmetik 1. Pengertian Kosmetik Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti berhias. Bahan yang dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri, dahulu diramu dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan produk kosmetik saat ini sudah merupakan bagian dari kebutuhan sehari-hari yang tidak terpisahkan dari gaya hidup modern. Menurut BPOM Republik Indonesia
Lebih terperinciANALISIS KUALITATIF MERKURI PADA KRIM PEMUTIH WAJAH TANPA NOMOR REGISTRASI YANG DIJUAL DI PASAR TAMBAN KABUPATEN BARITO KUALA
INTISARI ANALISIS KUALITATIF MERKURI PADA KRIM PEMUTIH WAJAH TANPA NOMOR REGISTRASI YANG DIJUAL DI PASAR TAMBAN KABUPATEN BARITO KUALA Herliana 1 ; Noor Aisyah 2 ; Ratih Pratiwi Sari 3 Kosmetik merupakan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Produk kosmetik sangat diperlukan manusia, baik laki-laki maupun
BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Kosmetik Produk kosmetik sangat diperlukan manusia, baik laki-laki maupun perempuan, sejak lahir. Produk-produk itu dipakai secara berulang setiap hari dan di seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. laki-laki. Keagungan dan kekuasaan laki-laki dapat jatuh dan bertekuk lutut di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecantikan adalah anugerah terindah bagi wanita. Kecantikan memiliki kemampuan magnetik luar biasa yang mampu meruntuhkan dunia laki-laki. Keagungan dan kekuasaan laki-laki
Lebih terperinciBAB II. Penuaan Dini pada Wanita Jepang
BAB II Penuaan Dini pada Wanita Jepang 2.1 Penuan Dini Banyak orang berfikir bahwa penuaan merupakan hal yang sangat biasa, bahkan bagi sebagian orang penuaan dianggap tidak terlalu penting untuk kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Selama radiasi sinar UV terjadi pembentukan Reactive Oxygen Species
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang terletak di daerah tropis dengan paparan sinar matahari sepanjang tahun. Sebagian penduduknya bekerja di luar ruangan sehingga mendapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia termasuk daerah beriklim tropis yang merupakan tempat endemik penyebaran nyamuk. Dari penelitiannya Islamiyah et al., (2013) mengatakan bahwa penyebaran nyamuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Minyak canola (Brasicca napus L.) adalahminyak yang berasal dari biji
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minyak canola (Brasicca napus L.) adalahminyak yang berasal dari biji tumbuhan canola, yaitu tumbuhan asli Kanada Barat dengan bunga berwarna kuning. Popularitas dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Acara Serta Kendala Implementasinya. Cet.1(Jakarta: Kencana 2008). Hal.1.
2 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian dan pembangunan nasional diiringi dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat memicu meningkatnya kebutuhan masyarakat akan produk barang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara beriklim tropis dengan paparan sinar matahari sepanjang musim. Sinar matahari merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup, namun ternyata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang esensial dan vital (Tortora dan Derrickson, 2009). Warna kulit ditentukan oleh
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kulit merupakan bagian terluar pada tubuh manusia sehingga menjadi organ yang esensial dan vital (Tortora dan Derrickson, 2009). Warna kulit ditentukan oleh melanin
Lebih terperinciBeauty From Nature
B E A U T Y F R O M N A T U R E FEEL THE BEAUTY www.bellezkincare.com Beauty From Nature Sempurnakan kecantikan kamu sekarang Whitening Day Spray merupakan spray pencerah wajah yang mengandung Vitamin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kosmetik merupakan sediaan yang digunakan di luar badan guna membersihkan, menambah daya tarik, dan memperbaiki bau badan tetapi tidak untuk mengobati penyakit (Tranggono
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemajuan tingkat ekonomi di Indonesia menyebabkan banyak
12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan tingkat ekonomi di Indonesia menyebabkan banyak masyarakat yang mempunyai kemampuan ekonomi menengah ke atas. Hingga nilai beli terhadap sesuatu yang sekunder
Lebih terperinciProses Menua Intrinsik Proses Menua Ekstrinsik
Perbedaan gel dan emulgel? Emulgel merupakan terdiri dari 2 fase yang dimana gabungan antara fase emulsi dan fase gel.sedangkan gel merupakan terdiri dari satu fase saja yaitu terdiri dari basis gel dan
Lebih terperinciBedak Dingin Beras dan Air Sari Bengkoang
Bedak Dingin Beras dan Air Sari Bengkoang Nur Pujiati 1), Tegar Wanda Kristiani 2), Lusiana Dewi 3), Abdul Karim,SE, MSi, Akt 4) Program Studi Akuntasi, Universitas Semarang Email: nurpujiati59@gmail.com;
Lebih terperinciNoor Aida 1, Erna Prihandiwati S.F., Apt 2, Amaliyah Wahyuni, S.Si., Apt 3
INTISARI ANALISIS KUALITATIF MERKURI DALAM KOSMETIK KRIM PEMUTIH TANPA NOMOR REGISTRASI YANG DIJUAL DI PASAR ANTASARI BANJARMASIN Noor Aida 1, Erna Prihandiwati S.F., Apt 2, Amaliyah Wahyuni, S.Si., Apt
Lebih terperinciTabir surya. kulit terhadap sinar matahari sehingga sinar UV tdk dpt memasuki kulit (mencegah gangguan kulit karena radiasi sinar )
Tabir surya Zat yang megandung bahan pelindung Zat yang megandung bahan pelindung kulit terhadap sinar matahari sehingga sinar UV tdk dpt memasuki kulit (mencegah gangguan kulit karena radiasi sinar )
Lebih terperinciPUBLIC WARNING / PERINGATAN. No : KH Tanggal : 7 September 2006 TENTANG KOSMETIK YANG MENGANDUNG BAHAN DAN ZAT WARNA YANG DILARANG
PUBLIC WARNING / PERINGATAN No : KH.00.01.3352 Tanggal : 7 September 2006 TENTANG KOSMETIK YANG MENGANDUNG BAHAN DAN ZAT WARNA YANG DILARANG 1. Berdasarkan hasil pengawasan Badan POM RI pada tahun 2005
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempercantik wajah. Kosmetik yang berbahaya mengandung komposisi dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kosmetik Kosmetik merupakan bahan atau komponen kimia yang digunakan untuk mempercantik wajah. Kosmetik yang berbahaya mengandung komposisi dari berbagai macam senyawa kimia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan kosmetika dekoratif digunakan sehari-hari untuk mempercantik diri. Salah satu contoh kosmetika dekoratif yang sering digunakan adalah lipstik. Lipstik merupakan
Lebih terperinciKulit adalah organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh manusia. Berat kulit diperkirakan sekitar 7 % dari berat tubuh total.
WIJUMA wt Kulit adalah organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh manusia. Berat kulit diperkirakan sekitar 7 % dari berat tubuh total. Kulit memiliki fungsi yang sangat penting bagi tubuh, diantaranya:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini kaum wanita banyak menggunakan berbagai macam sediaan kosmetik baik yang berfungsi untuk merawat kulit, tubuh, maupun tata rias. Adapun sediaan kosmetik untuk
Lebih terperinciKode Bahan Nama Bahan Kegunaan Per wadah Per bets
I. Formula Asli R/ Krim Kosmetik II. Rancangan Formula Nama Produk : Jumlah Produk : 2 @ 40 g Tanggal Pembuatan : 16 Januari 2013 No. Reg : No. Bets : Komposisi : Tiap 40 g mengandung VCO 15% TEA 2% Asam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah paparannya berlebihan. Kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matahari sebagai sumber cahaya alami memiliki peranan yang sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan, tetapi selain mempunyai manfaat sinar matahari juga dapat
Lebih terperinciIklim tropis di Indonesia menjadikan negara kita ini memperoleh sinar. matahari sepanjang tahun. Pengaruh menguntungkan dari sinar matahari adalah
BABI PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Iklim tropis di Indonesia menjadikan negara kita ini memperoleh sinar matahari sepanjang tahun. Pengaruh menguntungkan dari sinar matahari adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kulit adalah organ tubuh yang merupakan permukaan luar organisme dan membatasi lingkungan dalam tubuh dengan
v vi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kulit adalah organ tubuh yang merupakan permukaan luar organisme dan membatasi lingkungan dalam tubuh dengan lingkungan luar. Kulit berfungsi untuk melindungi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan bertambahnya usia kulit akan mengalami proses penuaan. Penuaan disebabkan oleh berbagai faktor
1 2 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan bertambahnya usia kulit akan mengalami proses penuaan. Penuaan disebabkan oleh berbagai faktor baik dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terkena polusi dan zat zat yang terdapat di lingkungan kita. Kulit merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Sehingga kulit adalah organ tubuh yang pertama kali terkena polusi
Lebih terperinciHubungi Kami: LINE : brtcofficial. SMS Pin BB : : 2AF92EE7
Hubungi Kami: Email : order@brtc.co.id LINE : brtcofficial SMS Pin BB : 0858 5273 5934 : 2AF92EE7 AQUA RUSH PEEL GEL AQUA RUSH SERUM AQUA RUSH LINE Gel peeling yang hipoalergenik untuk mengangkat sel kulit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kosmetika merupakan suatu sediaan yang telah menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat. Salah satu kegunaan sediaan kosmetika adalah untuk melindungi tubuh dari berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses penuaan dapat dilihat dari perubahan beberapa organ terutama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses penuaan dapat dilihat dari perubahan beberapa organ terutama kulit. Seiring bertambahnya usia, fungsi kulit ikut menurun. Sel kulit yang mati melekat lebih lama
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pertahanan tubuh terhadap infeksi dan efek radikal bebas. Radikal bebas dapat. bebas dapat dicegah oleh antioksidan (Nova, 2012).
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kulit kering merupakan salah satu masalah kulit yang umum dijumpai pada masyarakat khususnya bagi yang tinggal di iklim tropis seperti Indonesia, namun banyak dari masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak orang di Indonesia, terutama di kalangan perempuan, mengaitkan warna kulit yang lebih putih dengan kekayaan dan gaya hidup yang terkini. Penampilan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti berhias. meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, 1997).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti berhias. Bahan yang dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri ini, dahulu diramu dari bahan-bahan alami
Lebih terperinciTabir surya. kulit terhadap sinar matahari sehingga sinar UV tdk dpt memasuki kulit (mencegah gangguan kulit karena radiasi sinar )
Tabir surya Zat yang megandung bahan pelindung Zat yang megandung bahan pelindung kulit terhadap sinar matahari sehingga sinar UV tdk dpt memasuki kulit (mencegah gangguan kulit karena radiasi sinar )
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Yunani, melas yang berarti hitam. Melasma merupakan kelainan hiperpigmentasi didapat, berupa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Melasma (juga dikenal sebagai chloasma atau topeng kehamilan) berasal dari bahasa Yunani, melas yang berarti hitam. Melasma merupakan kelainan hiperpigmentasi didapat,
Lebih terperinciANALISIS UJI KUALITATIF MERKURI PADA SEDIAAN KRIM PEMUTIH YANG BEREDAR DI KOTA BANDUNG ABSTRAK
ANALISIS UJI KUALITATIF MERKURI PADA SEDIAAN KRIM PEMUTIH YANG BEREDAR DI KOTA BANDUNG (1) Senadi Budiman (2) Ghina Rizqiani Nur Husni Afifah, (3) Ginayanti Hadisubroto,, (4) Dadan Suryasaputra. (1) Jurusan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit (Tranggono
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kosmetika adalah panduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, rongga mulut antara lain untuk membersihkan,
Lebih terperinci,Jurnal Karya Tulis Ilmiah
,Jurnal Karya Tulis Ilmiah PENGARUH PENGETAHUAN, PERILAKU DAN SOSIAL BUDAYA TERHADAP PENGGUNAAN KOSMETIK PADA IBU HAMIL DI DESA KEUTAPANG KECAMATAN JAYA KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2013 Mawaddah Mahasiswi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yaitu dapat menginaktivasi enzim tirosinase melalui penghambatan reaksi oksidasi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hidrokuinon merupakan zat aktif yang paling banyak digunakan dalam sediaan pemutih wajah. Hal ini dikarenakan efektivitas kerja dari hidrokuinon yaitu dapat menginaktivasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini, paradigma masyarakat mengenai kecantikan mulai bergeser. Sosok cantik dicitrakan dan diidolakan masyarakat di seluruh dunia, khususnya para wanita adalah sosok
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sangat digemari terutama oleh kalangan remaja-remaja, baik pria maupun wanita.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemutih/pencerah kulit adalah salah satu produk kosmetik yang digunakan untuk mencerahkan atau menghilangkan pewarnaan kulit yang tidak diinginkan. Di beberapa negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kosmetik memiliki sejarah panjang dalam kehidupan manusia. Berdasarkan hasil penggalian arkeologi, diketahui bahwa kosmetik telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kosmetik memiliki sejarah panjang dalam kehidupan manusia. Berdasarkan hasil penggalian arkeologi, diketahui bahwa kosmetik telah digunakan oleh manusia yang hidup
Lebih terperinciSediaan perawatan dan pembersih kulit adalah sediaan yang digunakan untuk maksud
CLEANSING CREAM Sediaan perawatan dan pembersih kulit adalah sediaan yang digunakan untuk maksud perawatan kulit agar kulit menjadi bersih dan sehat terlindung dari kekeringan~an sengatan cuaca, baik panas
Lebih terperinciTriple Stemcell kombinasi stemcell tanaman yang berasal dari : 1. Sel induk apel (apple stemcell), 2. Sel induk anggur (grape stemcell) dan 3.
TRIPPLE STEMCELL Triple Stemcell kombinasi stemcell tanaman yang berasal dari : 1. Sel induk apel (apple stemcell), 2. Sel induk anggur (grape stemcell) dan 3. Sel induk argan ( Argan stemcell ) Serta
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA. Nomor HK
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor HK. 00.06.42.0255 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN ALPHA HYDROXY ACID (AHA) DALAM KOSMETIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang lengkuas (Alpinia galanga L.) memberikan hasil sebagai berikut : Tabel 2 :
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kosmetika Kosmetika berasal dari kata Yunani kosmetikos yang berarti keterampilan menghias, mengatur. Definisi kosmetik dalam Depkes RI, Undang-undang tentang Kosmetika dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, produk kosmetik khususnya. yakni di pusat perbelanjaan, maupun di klinik kecantikan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, produk kosmetik khususnya kosmetik wanita memberikan suatu peluang bisnis. Mempunyai kulit wajah dan tubuh serta memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki intensitas sinar matahari yang tinggi. Sinar matahari dapat memberikan efek yang menguntungkan maupun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kosmetika Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang bermakna berhias. Kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lobak mulai dikenal bangsa China sekitar tahun 500 SM. Lobak sering
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tanaman Lobak Lobak mulai dikenal bangsa China sekitar tahun 500 SM. Lobak sering disebut dengan lobak cina/lobak oriental. Tanaman lobak memiliki akar tunggang dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paparan sinar matahari dapat memicu berbagai respon biologis seperti sunburn, eritema hingga kanker kulit (Patil et al., 2015). Radiasi UV dari sinar matahari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Radiasi sinar UV yang terlalu lama pada kulit dapat menyebabkan timbulnya penyakit kulit seperti kanker kulit dan reaksi alergi pada cahaya/fotoalergi (Ebrahimzadeh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari Meksiko Selatan, Amerika Tengah, dan benua Amerika yang beriklim tropis.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Buah Jambu Biji Tanaman jambu biji bukan merupakan tanaman asli indonesia. Dari berbagai sumber pustaka menyebutkan bahwa tanaman jambu biji diduga berasal dari Meksiko
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga kosmetika menjadi stabil (Wasitaatmadja,1997).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengawet Bahan Pengawet adalah bahan yang dapat mengawetkan kosmetika dalam jangka waktu selama mungkin agar dapat digunakan lebih lama. Pengawet dapat bersifat antikuman sehingga
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di UPT. Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara yang berlangsung sejak tanggal 30 Januari hingga 03 Februari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kekeringan, keriput sampai kanker kulit (Tranggono dan Latifah, 2007).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sinar matahari, disatu pihak sangat diperlukan oleh makhluk hidup sebagai sumber energi, kesehatan kulit dan tulang, misalnya dalam pembentukan vitamin D dari pro vitamin
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium SBRC LPPM IPB dan Laboratorium Departemen Teknologi Industri Pertanian FATETA IPB mulai bulan September 2010
Lebih terperinciINTISARI UJI KUALITATIF KANDUNGAN MERKURI PADA KRIM PEMUTIH WAJAH YANG DIJUAL DI PASAR TAPANDANG BERSERI PELAIHARI
INTISARI UJI KUALITATIF KANDUNGAN MERKURI PADA KRIM PEMUTIH WAJAH YANG DIJUAL DI PASAR TAPANDANG BERSERI PELAIHARI Yunia Aulia 1 ; Ratih Pratiwi Sari 2 ; Dwi Rizky Febrianti 3 Kosmetik yang paling sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kulit merupakan jaringan pelindung yang lentur dan elastis, yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kulit merupakan jaringan pelindung yang lentur dan elastis, yang menutupi permukaan tubuh. Fungsi kulit secara keseluruhan adalah antara lain kemampuannya sebagai penghadang
Lebih terperinciFORMULASI SEDIAAN SEMISOLIDA
FORMULASI SEDIAAN SEMISOLIDA @Dhadhang_WK Laboratorium Farmasetika Unsoed 1 Pendahuluan Sediaan farmasi semisolid merupakan produk topikal yang dimaksudkan untuk diaplikasikan pada kulit atau membran mukosa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. xerosis yang akan menyebabkan berkurangnya elastisitas kulit sehingga lapisan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumit pecah adalah suatu keadaan klinis yang di tandai dengan terdapatnya fisura pada tumit. Fisura yang terjadi pada tumit pecah akibat dari kulit kering atau xerosis
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. membentuk konsistensi setengah padat dan nyaman digunakan saat
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Evaluasi Krim Hasil evaluasi krim diperoleh sifat krim yang lembut, mudah menyebar, membentuk konsistensi setengah padat dan nyaman digunakan saat dioleskan pada
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Pada tahap awal formulasi, dilakukan orientasi untuk mendapatkan formula krim yang baik. Orientasi diawali dengan mencari emulgator yang sesuai untuk membentuk krim air
Lebih terperinciGAMBARAN ZAT WARNA RHODAMIN B PADA KOSMETIK PEMERAH BIBIR YANG BEREDAR DIPASAR BERINGHARJO YOGYAKARTA
GAMBARAN ZAT WARNA RHODAMIN B PADA KOSMETIK PEMERAH BIBIR YANG BEREDAR DIPASAR BERINGHARJO YOGYAKARTA Danang Yulianto Akademi Analisa Farmasi dan Makanan Al-Islam, Yogyakarta ABSTRAK Bahan Pewarna adalah
Lebih terperinciKRIM TABIR SURYA DARI KOMBINASI EKSTRAK SARANG SEMUT (Myrmecodia pendens Merr & Perry) DENGAN EKSTRAK BUAH CARICA (Carica pubescens) SEBAGAI SPF
KRIM TABIR SURYA DARI KOMBINASI EKSTRAK SARANG SEMUT (Myrmecodia pendens Merr & Perry) DENGAN EKSTRAK BUAH CARICA (Carica pubescens) SEBAGAI SPF Suwarmi, Agus Suprijono Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi YAYASAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Spektrofotometri Ultraviolet-Visibel (UV-Vis) Spektrofotometri UV-Vis merupakan salah satu teknik analisis spektroskopi yang memakai sumber radiasi eleltromagnetik ultraviolet
Lebih terperinciKOSMETOLOGI. = Berasal dari bahasa yunani Cosmein = berias
MATA KULIAH KOSMETOLOGI (PENANGGUNG JAWAB: DRA, JUANITA T, APT) KOSMETOLOGI KOSMETIKA LOGOS = Berasal dari bahasa yunani Cosmein = berias = Ilmu Menurut PERMENKES N0.220 THN 1976 : KOSMETIKA adalah: Bahan/campuran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Es krim merupakan makanan padat dalam bentuk beku yang banyak disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga manula. Banyaknya masyarakat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang penampilan penggunanya dalam kehidupan sehari-hari.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, masyarakat semakin konsumtif dan selektif terhadap pemilihan bahan kosmetika pencerah kulit. Kosmetika senantiasa digunakan untuk menunjang penampilan
Lebih terperinciBAB 5 HASIL PENELITIAN
0 BAB 5 HASIL PENELITIAN Berdasarkan pengamatan menggunakan mikroskop dengan pembesaran 4x dan 10x terhadap 60 preparat, terlihat adanya peradangan yang diakibatkan aplikasi H 2 O 2 10%, serta perubahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terdapat banyak keuntungan dari penyampaian obat melalui kulit, seperti
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat dapat diberikan melalui kulit untuk mendapatkan efek pada tempat pemakaian, jaringan di dekat tempat pemakaian, ataupun efek sistemik. Meskipun terdapat banyak
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Metode Baumann Metode Baumann adalah sebuah metode untuk menentukan tipe wajah berdasarkan kadar kandungan minyak pada wajah. Beberapa studi telah menunjukkan jika banyak pasien
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertukaran gas, perlindungan terhadap patogen, dan memiliki fungsi barrier untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cerminan kesehatan. Kulit terletak paling luar dan membatasi dengan lingkungan hidup manusia. 1 Kulit
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menggunakan zat warna alami dan sintetis untuk membuat tampilan produk
I. PENDAHULUAN Kebutuhan akan zat warna semakin meningkat seiring dengan berkembangnya dunia industri. Industri pangan, kosmetik, farmasi, dan lainnya menggunakan zat warna alami dan sintetis untuk membuat
Lebih terperinciBAB 1. Di Indonesia, sebagian besar masyarakatnya mempunyai tingkat pendidikan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia, sebagian besar masyarakatnya mempunyai tingkat pendidikan yang relatif rendah, sehingga kesadaran dan kemampuan masyarakat sebagai konsumen juga masih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu radiasi UV-A ( nm), radiasi UV-B ( nm), dan radiasi UV-C
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sinar matahari adalah sumber utama radiasi sinar ultraviolet (UV) untuk semua sistem kehidupan manusia. Radiasi sinar UV dibagi menjadi tiga kategori, yaitu radiasi
Lebih terperinci