DRAFT RANCANGAN CARA PERHITUNGAN NILAI TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN) PONSEL DAN BASE STATION

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DRAFT RANCANGAN CARA PERHITUNGAN NILAI TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN) PONSEL DAN BASE STATION"

Transkripsi

1 DRAFT RANCANGAN CARA PERHITUNGAN NILAI TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI () PONSEL DAN BASE STATION I. TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI () HARDWARE A. Roadmap Hardware % - 15% SKD SKD SKD SKD SKD Testing dan QC Testing dan QC Testing dan QC Testing dan QC Testing dan QC Packing Packing Packing Packing Packing Casing (Plastic) Injection Casing (Plastic) Injection Casing (Plastic) Injection Casing (Plastic) Injection Metal Stamping Metal Stamping Metal Stamping Metal Stamping Battery Battery Battery Moulding Casing Moulding Casing Accesories Moulding Casing Accesories peripherals Perhitungan Hardware dilakukan terhp setiap jenis barang atau kelompok jenis barang yang diproduksi berdasarkan proses produksi dan bahan baku yang sama. Nilai Hardware dihitung berdasarkan perbandingan antara barang jadi dikurangi harga komponen luar negeri terhp barang jadi yang merupakan biaya produksi yang dikeluarkan untuk memproduksi barang. Biaya produksi yang dimaksud diantaranya : 1. Biaya untuk bahan (material) langsung 2. Biaya tenaga kerja langsung 3. Biaya tidak langsung pabrik (factory overhead) B. Defenisi dan persyaratan 1. Biaya bahan (Material) Langsung Biaya ini dinilai berdasarkan biaya material yang digunakan untuk menghasilkan 1 (satu) satuan produk. Untuk material langsung (bahanbaku), dilengkapi dengan spesifikasi, satuan material, negara asal, pemasok, jumlah pemakaian dan harga beli material. 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya ini dinilai berdasarkan biaya tenaga kerja yang digunakan untuk mengubah bahan langsung menjadi barang setengah jadi atau barang jadi untuk menghasilkan

2 1 (satu) satuan produk. Untuk biaya tenaga kerja langsung dilengkapi dengan jabatan, kualifikasi, kewarganegaraan, jumlah, alokasi kerja dan gaji per bulan. 3. Biaya Tidak Langsung Pabrik (Factory Overhead) Biaya ini dinilai berdasarkan biaya biaya dari tenaga kerja tidak langsung, mesin/alat kerja/fasilitas kerja dan semua biaya fabrikasi lainnya untuk menghasilkan 1 (satu) satuan produk yang biayanya tidak dibebankan langsung ke dalam produk tertentu. Untuk biaya tidak langsung yang berupa mesin/alat kerja harus dilengkapi dengan sertifikat/bukti pemilikan, nama mesin, spesifikasi, jumlah mesin alokasi dan depresiasi atau biaya sewa. untuk biaya tidak langsung pabrik (factory overhead) yang berupa tenaga kerja tidak langsung dilengkapi dengan jabatan, kualifikasi, kewarganegaraan, jumlah, alokasi kerja dan gaji per bulan untuk biaya tidak langsung pabrik (factory overhead) yang berupa jasa harus dilengkapi pemasok, biaya pengurusan serta alokasi penggunaan. C. Format Rekapitulasi perhtiungan Hardware Uraian Biaya per 1 (satu) satuan Produk KDN KLN Total % I. Material langsung (bahan baku) (IA) (IB) (IC) (ID) II. Tenaga Kerja Langsung (2A) (2B) (2C) (2D) III. Biaya Tidak Langsung Pabrik (Factory Overhead) Catatan: (3A) (3B) (3C) (3D) Biaya Produksi (4A) (4B) (4C) (4D) Biaya Komponen Dalam Negeri (KDN) lah biaya material langsung (bahan baku), biaya tenaga kerja langsung, dan biaya tidak langsung pabrik (factory overhead) yang berasal dari dalam negeri. Biaya Komponen Luar Negeri (KLN) lah biaya material langsung (bahan baku), tenaga kerja langsung, dan biaya tidak langsung pabrik (factory overhead) yang berasal dari luar negeri. Formulasi Perhitungan: % (40) = _Biaya Produksi Total (4C) - Biaya Produksi KLN (4B)_ x 100% Biaya Produksi Total (4C) % (40) = _Biaya Produksi KON (4A) x 100% Biaya Produksi Total (4C) Untuk Hardware mengikuti tata cara perhitungan Manufaktur sesuai dengan yang tercantum p Permen 16/M-IND/PER/2/2011.

3 II. TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI () SOFTWARE A. Roadmap SOFTWARE % - 10% Testing Customizing and Compiling 2016 Testing Customizing and Compiling 2017 Testing Customizing and Compiling 2018 Testing Customizing and Compiling 2019 Testing Customizing and Compiling User Interface User Interface User Interface User Interface User Interface ID Design ID Design ID Design ID Design MD Design MD Design MD Design PCB Design PCB Design Antenna Design Perhitungan dihitung berdasarkan seberapa banyak tahapan proses pengembangan yang dilakukan oleh sebuah industri. Masing-masing tahapan akan diberikan bobot dan penilaian bobotnya ditentukan oleh jumlah dan aktifitas tenaga kerja (SDM) yang terlibat dalam tahapan proses tersebut. Beberapa tahapan proses akan dibagi kembali dalam beberapa aktifitas utama (primer) pengembangan, dimana masing-masing aktifitas ini akan berkontribusi p perhitungan bobot tsb. B. Bobot Perhitungan 1. Lisensi 10% 2. (Firmware) 40% OS Development 20% Man Machine Interface 10% Application 5% Testing & Debugging 5% 3. Desain Industri 20% Industrial Design (ID/Product Design) 10% Mechanical Design (MD) 10% 4. Desain Tata Letak 30% Schematic Diagram 10% PCB Layout 10% PCBA SMT Testing & Calibration 10% (Jig Test Development)

4 C. Defenisi Perhitungan Lisensi : Adalah sebuah bentuk hubungan kerjasama dimana pemilik hak dari sebuah kekayaan intelektual, seperti hak merek dagang, paten, copyright, disain Royalty dan lain sebagainnya, membolehkan pihak lain untuk mengggunakan salah satu dari hak yang dimilikinya dengan pengganti uang bayaran atau biaya lisensi (dapat berupa sejumlah uang atau royalty). Pihak lain tersebut atau licensee akan menggunakan hak kekayaan interlektual itu serta memproduksinya untuk berbagai keperluan dan menjualnya kep publik OS Development : Adalah seperangkat program yang mengelola sumber daya perangkat keras atau hardware, dan menyediakan layanan umum untuk aplikasi perangkat lunak, sistem operasi bertindak sebagai perantara antara program aplikasi dan perangkat keras Man Machine Interface : Merupakan perangkat lunak antar muka berupa GUI (Graphical User Interface) berbasis komputer yang menjadi penghubung antara operator (user) dengan mesin atau peralatan yang dikendalikan Application : Yaitu suatu program komputer yang berfungsi untuk melakukan tugas-tugas khusus yg lebih spesifik Testing & debugging : Proses pengujian dan penilaian terhp suatu produk yang sudah terintegrasi antara Hardwere dan Softwere. Hasilnya dinilai, dan ditemukan nya hubungan antara harapan dan yang sesungguhnya. Industrial Design : Suatu rancangan tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis dan warna atau gabungannya, yang berbentuk 3 atau 2 dimensi, yang memberi kesan estetis, mengoptimalkan fungsi dan value yang dipakai untuk menghasilkan suatu produk Mechanical Design : Rancangan mekanisme proses pembuatan suatu produk Schematic Diagram : Adalah gambaran rangkaian dalam bentuk desain, p umumnya memperlihatkan gambar alur hubungan antara komponen satu dengan lainnya PCB Layout : Perancangan papan PCB mengenai tata letak komponen elektronik yang efisien untuk mengoptimalkan bentuk dan fungsi sesuai kebutuhan.

5 PCBA SMT testing & Calibration : Proses pengujian dan pengukuran kebenaran nilai standar terhp hasil pemasangan komponen p papan PCB. D. Penjelasan Bobot Perhitungan 1. Licensi (10%) a. Lisensi yang dimaksudkan lah lisensi untuk pengembangan menggunakan software/hardware development kit atau reference design yang dikeluarkan oleh vendor chipset utama. b. Tidak lisensi dinilai 0%; c. Lisensi sharing dengan pihak asing dinilai 50%; d. Lisensi dimiliki sendiri (lokal) dinilai100%. e. Perusahaan wajib menunjukan bukti kepemilikan atau sharing kepemilikan lisensi tersebut. 2. / Firmware (40%) a. Kegiatan pengembangan software dilihat dari tahapan proses yang dilakukan dan jumlah tenaga insinyur (engineer, teknisi) lokal (WNI) yang terlibat dalam proses ini. b. Tenaga insinyur yang terlibat dapat seluruhnya tenaga kerja lokal (WNI), atau asing dengan rasio 1:5 (1 tenaga kerja asing harus diimbangi dengan minimal 5 tenaga kerja lokal/wni dalam proses yang sama). c. Perangkat kerja (barang modal) untuk kegiatan pengembangan ini juga menjadi perhatian proses audit, dengan kesesuaian jumlah perangkat kerja terhp jumlah tenaga kerja yang terlibat. d. Perusahaan wajib menunjukan kegiatan yang relevan dengan setiap tahapan yang diakui memiliki kandungan lokal, baik itu dilakukan di dalam perusahaan tersebut (di Indonesia) atau merupakan kegiatan outsource pihak ketiga di Indonesia (dengan menunjukan PO, Invoice atau kontrak). Pengembangan (Firmware) dibagi dalam 4 proses: a. OS Development Hal-hal yang terkait dengan modifikasi, integrasi, customizing, compiling source code driver, kernel, dan/atau sistem operasi smartphone. Tidak kegiatan yang terkait dengan sistem operasi dinilai 0%; Ada kegiatan compiling source code sistem operasi saja dinilai 50%; Ada kegiatan lebih dari sekedar compiling yaitu termasuk integrasi, customizing, modifikasi driver p sistem operasi dinilai 100%.

6 b. Man Machine Interface (MMI) Hal-hal yang terkait dengan pengembangan antar-muka pengguna seperti boot splash, animasi, theme, style, launcher, menu, quick menu setting, shutdown, dan hal lain terkait dengan antar-muka pengguna. Tidak kegiatan yang terkait dengan pengembangan MMI dinilai 0%; Ada kegiatan pengembangan sebagian MMI dinilai 50%; Ada kegiatan pengembangan semua yang terkait MMI diniliai 100%. c. Application 5% Hal-hal yang terkait dengan pengembangan aplikasi yang berjalan di atas platform sistem operasi yang digunakan p perangkat telematika yang diproduksi. Hal-hal yang terkait dengan proses integrasi aplikasi ke dalam platform sistem operasi yang digunakan. Tidak kegiatan yang terkait dengan pengembangan aplikasi dan integrasi aplikasi ke dalam platform sistem operasi dinilai 0%; Ada kegiatan pengembangan dan integrasi aplikasi ke dalam platform sistem operasi dinilai 100%. Pengembangan aplikasi dapat dilakukan oleh pihak ketiga (outsource) dalam negeri dengan memperlihatkan bukti transaksi pembelian aplikasi dari pihak ketiga tersebut. d. Testing & Debugging 5% Hal-hal yang terkait dengan kegiatan testing dan debugging software (firmware) yang digunakan p perangkat yang diproduksi. Tidak kegiatan yang terkait dengan proses testing & debugging software (firmware) dinilai 0%; Ada kegiatan yang terkait dengan proses testing & debugging software (firmware) dinilai 100%. 3. Design Industri (20%) a. Kegiatan desain industri dilihat dari tahapan proses yang dilakukan dan jumlah tenaga desainer atau engineer lokal (WNI) yang terlibat dalam proses ini. b. Tenaga desainer yang terlibat dapat seluruhnya tenaga kerja lokal (WNI), atau asing dengan rasio 1:3 (1 tenaga kerja asing harus diimbangi dengan minimal 3 tenaga kerja lokal/wni dalam proses yang sama). c. Perangkat kerja (barang modal) untuk kegiatan perancangan ini juga menjadi perhatian proses audit, dengan kesesuaian jumlah perangkat kerja terhp jumlah tenaga kerja yang terlibat.

7 d. Perusahaan wajib menunjukan kegiatan yang relevan dengan setiap tahapan yang diakui memiliki kandungan lokal, baik itu dilakukan di dalam perusahaan tersebut (di Indonesia) atau merupakan kegiatan outsource pihak ketiga di Indonesia (dengan menunjukan PO, Invoice atau kontrak). Industrial Design (ID/Product Design) a. Hal-hal yang terkait dengan perancangan (desain) tampak luar (casing) dari produk yang akan diproduksi. b. Tidak kegiatan yang terkait dengan perancangan tampak luar casing produk dinilai 0%; c. Ada kegiatan yang terkait dengan perancangan tampak luar casing produk dinilai 100%. Mechanical Design (MD) a. Hal-hal yang terkait dengan perancangan (desain) kerangka dalam casing dari produk yang akan diproduksi. b. Tidak kegiatan yang terkait dengan perancangan kerangka dalam casing produk dinilai 0%; c. Ada kegiatan yang terkait dengan perancangan kerangka dalam casing produk dinilai 100%. 4. Desain Tata Letak (30%) Schematic Diagram Hal-hal yang terkait dengan perancangan (desain) rangkaian elektronik (circuit diagram) dari produk yang akan diproduksi. Tidak kegiatan yang terkait dengan proses perancangan rangkaian elektronik dari produk dinilai 0%; Ada kegiatan yang terkait dengan proses perancangan rangkaian elektronik dari produk dinilai 100%. PCB Layout Hal-hal yang terkait dengan perancangan (desain) layout PCB (Printed Circuit Board) dari rangkaian elektronik produk yang akan diproduksi. Tidak kegiatan yang terkait dengan perancangan layout PCB produk dinilai 0%; Ada kegiatan yang terkait dengan perancangan layout PCB produk dinilai 100%.

8 PCBA SMT Testing & Calibration & Jig Test Development Hal-hal yang terkait dengan pengujian (test) dan kalibrasi PCB Assembly, dan pengembangan Jig Test (optional) Tidak kegiatan yang terkait dengan pengujian dan kalibrasi PCBA produk dinilai 0%; Ada kegiatan yang terkait dengan pengujian dan kalibrasi PCBA produk dinilai 100%.

9 DRAFT FORMAT REKAPITULASI PERHITUNGAN Untuk kategori Perangkat lunak () NO 1 FAKTOR PENENTUAN Licenci (Izin penggunaan chipset) KRITERIA DN 100% 2 Firmware : 3 - Pengembangan OS () - Man Machine Interface () - Application (software) - Testing & Debugging (Testing Machine) Desain Industri (ID & MD) BOBOT 10% LN 0% 0% 10% 50% 5% DN+LN tidak - 0% 0% 20,0% 20% DN+LN 50% 10,0% tidak - 0% 0,0% 10,0% 10% DN+LN 50% 5,0% tidak - 0% 0,0% 5,0% 5% DN+LN 50% 2,5% tidak - 0% 0,0% 5,0% 5% DN+LN 50% 2,5% tidak - 0% 0,0% 20,0% 20% DN+LN 50% 10,0% tidak - 0% 0,0% 4 Desain TataLetak -Tata Letak (Schematic design) - PCBA Layout 10,0% 10% DN+LN 50% 5,0% tidak - 0% 0,0% 10,0% 10% DN+LN 50% 5,0% tidak - 0% 0,0% Nilai Maksimum (%) 2,00% 4,00% 2,00% 1,00% 1,00% 4,00% 2,00% 2,00%

10 NO FAKTOR PENENTUAN KRITERIA BOBOT 10,0% Nilai Maksimum (%) - PCBA SMT (Testing & Calibration ) 10% DN+LN 50% 5,0% 2,00% tidak - 0% 0,0% JUMLAH 100% 20% 20,00%

11 CONTOH PERHITUNGAN Pengembangan SW Minimal & Lisensi Milik Sendiri Perusahaan Perhitungan PT. Indonesia License License (Izin Penggunaan Chipset) 10 % 100 % % Firmaware Pengembangan OS () 20 % 50 % % Man Machine Interface () 10 % 50 % 5.00 % Application () 5 % 100 % 5.00 % Testing and Debugging (Testing Machine) 5 % 100 % 5.00 % Desain Industri Desain Sendiri (ID) 10 % Asing 0 % 0.00 % Mechanical Design (MD) Kerangka Casing Dalam 10 % Asing 0 % 0.00 % Desain Tata Letak Tata letak (Schematic Design) 10 % Asing 0 % 0.00 % PCBA Layout 10 % Asing 0 % 0.00 % PCBA SMT (Testing and Calibration ) 10 % Asing 0 % 0.00 % Total 100% 7.00 % Material BOM Asing Firmaware Bea Masuk PPn PPh Tenaga Kerja Operator Supervisor Project Manager Overhead Gedung Mesin Listrik PBB PT. EMS Total Hardware 100% % Total % Asing %

12 CONTOHPERHITUNGAN Pengembangan SW Minimal & Lisensi Sharing Perusahaan Perhitungan PT. Indonesia License License (Izin Penggunaan Chipset) 10 % 50 % 5.00 % Firmaware Pengembangan OS () 20 % 50 % % Man Machine Interface () 10 % 100 % % Application () 5 % 100 % 5.00 % Testing and Debugging (Testing Machine) 5 % 100 % 5.00 % Desain Industri Desain Sendiri (ID) 10 % Asing 0 % 0.00 % Mechanical Design (MD) Kerangka Casing Dalam 10 % Asing 0 % 0.00 % Desain Tata Letak Tata letak (Schematic Design) 10 % Asing 0 % 0.00 % PCBA Layout 10 % Asing 0 % 0.00 % PCBA SMT (Testing and Calibration ) 10 % Asing 0 % 0.00 % Total 100% 7.00 % Material BOM Asing Firmaware Bea Masuk PPn PPh Tenaga Kerja Operator Supervisor Project Manager Overhead Gedung Mesin Listrik PBB PT. EMS Total Hardware 100% % Total % Asing %

13 CONTOHPERHITUNGAN Pengembangan Design Product & SW Minimal Perusahaan Perhitungan PT. Indonesia License License (Izin Penggunaan Chipset) 10 % 0 % 0.00 % Firmaware Pengembangan OS () 20 % 0 % 0.00 % Man Machine Interface () 10 % 50 % 5.00 % Application () 5 % 100 % 5.00 % Testing and Debugging (Testing Machine) 5 % 100 % 5.00 % Desain Industri Desain Sendiri (ID) 10 % Asing 100 % % Mechanical Design (MD) Kerangka Casing Dalam 10 % Asing 100 % % Desain Tata Letak Tata letak (Schematic Design) 10 % Asing 0 % 0.00 % PCBA Layout 10 % Asing 0 % 0.00 % PCBA SMT (Testing and Calibration ) 10 % Asing 0 % 0.00 % Total 100% 7.00 % Material BOM Asing Firmaware Bea Masuk PPn PPh Tenaga Kerja Operator Supervisor Project Manager Overhead Gedung Mesin Listrik PBB PT. EMS Total Hardware 100% % Total % Asing %

14 CONTOHPERHITUNGAN Pengembangan Full & CKD & Casing Perusahaan Perhitungan PT. Indonesia License License (Izin Penggunaan Chipset) 10 % 100 % % Firmaware Pengembangan OS () 20 % 100 % % Man Machine Interface () 10 % 100 % % Application () 5 % 100 % 5.00 % Testing and Debugging (Testing Machine) 5 % 100 % 5.00 % Desain Industri Desain Sendiri (ID) 10 % 100 % % Mechanical Design (MD) Kerangka Casing Dalam 10 % 100 % % Desain Tata Letak Tata letak (Schematic Design) 10 % 100 % % PCBA Layout 10 % 100 % % PCBA SMT (Testing and Calibration ) 10 % 100 % % Total 100% % PT. EMS Material BOM + Asing Firmaware Bea Masuk PPn PPh Tenaga Kerja Operator Supervisor Project Manager Overhead Gedung Mesin Listrik PBB Total Hardware 100% % Total % Asing %

2016, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8

2016, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8 No.1090, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPERIN. Perhitungan Nilai. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65/M-IND/PER/7/2016 TENTANG KETENTUAN DAN TATA CARA PENGHITUNGAN NILAI

Lebih terperinci

2017, No Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam, dan Komputer Tablet; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (

2017, No Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam, dan Komputer Tablet; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian ( BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.955, 2017 KEMENPERIN. Telepon Seluler, Komputer Genggam dan Komputer Tablet. Perhitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 244, Tambahan Le

2 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 244, Tambahan Le No.1262, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPERIN. Nilai Tingkat. Komponen Dalam Negeri. Elektronika. Telematika. Penghitungan. Tata Cara. Ketentuan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN 372/SJ-IND/PER/6/2006 TENTANG

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN 372/SJ-IND/PER/6/2006 TENTANG PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN NOMOR : 372/SJ-IND/PER/6/2006 TENTANG PETUNJUK TEKNIS DAN TATA CARA PENILAIAN SENDIRI CAPAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1270, 2014 KEMENPERIND. Perhitungan. Tingkat Komponen Dalam Negeri. Industri elektronik. Telematika. Ketentuan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 10/M-IND/PER/2/2006

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 10/M-IND/PER/2/2006 PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 10/M-IND/PER/2/2006 TENTANG PENGGUNAAN MESIN PRODUKSI DALAM NEGERI DALAM RANGKA PEMANFAATAN FASILITAS KERINGANAN BEA MASUK ATAS IMPOR BARANG DAN

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. 1. LAMPIRAN I : Format Rekapitulasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Barang

DAFTAR LAMPIRAN. 1. LAMPIRAN I : Format Rekapitulasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Barang LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI ------------------------------------------------------------------------------------------------------- DAFTAR LAMPIRAN 1. LAMPIRAN I : Format Rekapitulasi Tingkat

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI UNTUK PERANGKAT TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Lampiran I Peraturan Menteri Perindustrian R.I. Perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Dalam Rangka Investasi

Lampiran I Peraturan Menteri Perindustrian R.I. Perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Dalam Rangka Investasi - 5 - Barang Lampiran I Peraturan Menteri Perindustrian R.I Perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Dalam Rangka Investasi Nilai Investasi ( US$ ) TKDN Uraian Pekerjaan TOTAL % KDN LN DN US$ %

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/M-IND/PER/2/2011 TENTANG KETENTUAN DAN TATA CARA PENGHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Menurut Jogiyanto (2005), aplikasi adalah penggunaan dalam suatu komputer, instruksi atau pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa sehingga komputer dapat

Lebih terperinci

5. PERHITUNGAN TKDN GAB. BARANG & JASA

5. PERHITUNGAN TKDN GAB. BARANG & JASA 5. PERHITUNGAN TKDN GAB. BARANG & JASA Barang A Biaya Material Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Pabrik Barang B Biaya Material Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Pabrik Instalasi Konstruksi Commissioning

Lebih terperinci

11. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 01/M-IND/PER/ 3/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perindustrian;

11. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 01/M-IND/PER/ 3/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perindustrian; 2 Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 49/M-IND/PER/5/2009 4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93, Tambahan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN) PADA PERANGKAT BWA PT.SURVEYOR INDONESIA

PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN) PADA PERANGKAT BWA PT.SURVEYOR INDONESIA PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN) PADA PERANGKAT BWA PT.SURVEYOR INDONESIA o KEPPRES NO. 80/2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah, serta perubahannya

Lebih terperinci

ASSURE YOUR CONFIDENCE

ASSURE YOUR CONFIDENCE ASSURE YOUR CONFIDENCE Keputusan Presiden nomor 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir oleh Peraturan Presiden nomor

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR 14 /PER/M.KOMINFO/ 09 /2010 TENTANG TATA CARA PENILAIAN PENCAPAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI BELANJA OPERASIONAL (OPERATIONAL EXPENDITURE/OPEX) PADA

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK 1.1 Pendahuluan Perkembangan teknologi khususnya elektronika telah merambah hampir ke semua aspek kehidupan. Seperti halnya beragam peralatan listrik yang tersebar diberbagai tempat.

Lebih terperinci

LAMPIRAN BA AANWIJZING Nomor: BA.4/AAN/FURNITUR/IV/BMKG-2011

LAMPIRAN BA AANWIJZING Nomor: BA.4/AAN/FURNITUR/IV/BMKG-2011 5 6 0 LAMIRAN BA AANWIJZING Nomor: BA4/AAN/FURNITUR/IV/BMKG-20 Jawaban ertanyaan Tertulis T Elite ermai Metal Works Daftar ertanyaan: 2 3 A p a d a s a r y a n g d i g u n a k a n o l e h p a n i t i a

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR TABEL... xxiii BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR TABEL... xxiii BAB I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR TABEL... xxiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3

Lebih terperinci

Batu, 28 Juli

Batu, 28 Juli Batu, 28 Juli 2017 1 AGENDA I. REGULASI & KEBIJAKAN TKDN II. KONSEP PERHITUNGAN TKDN III. PERHITUNGAN TKDN BARANG IV. PERHITUNGAN TKDN JASA V. PERHITUNGAN TKDN GABUNGAN BARANG/JASA VI. VERIFIKASI TKDN

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berdasarkan spesifikasi mold dan mesin injection mold yang dimiliki perusahaan, didapatkan target output produksi produk cap aqua galon. Namun Jumlah output yang ditargetkan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN

LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i SURAT PERNYATAAN... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 11/M-IND/PER/3/2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 11/M-IND/PER/3/2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 11/M-IND/PER/3/2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dikenal sebagai antarmuka pengguna grafis atau Graphical User Interface. yakni ucapan, untuk meningkatkan kemudahannya.

BAB I PENDAHULUAN. yang dikenal sebagai antarmuka pengguna grafis atau Graphical User Interface. yakni ucapan, untuk meningkatkan kemudahannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kebanyakan sistem operasi komputer kontemporer telah disediakan pengantaraan grafis untuk mempermudah interaksi antar pengguna dan komputer yang dikenal sebagai

Lebih terperinci

TAHAPAN PENGEMBANGAN DESAIN, DAN VERIFIKASI DAN VALIDASI SISTEM YANG PENTING UNTUK KESELAMATAN BERBASIS KOMPUTER

TAHAPAN PENGEMBANGAN DESAIN, DAN VERIFIKASI DAN VALIDASI SISTEM YANG PENTING UNTUK KESELAMATAN BERBASIS KOMPUTER KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN III PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG DESAIN SISTEM YANG PENTING UNTUK KESELAMATAN BERBASIS KOMPUTER

Lebih terperinci

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 2 TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM Pengembangan Perangkat Lunak Bagian 1 Sumber Perangkat Lunak Aplikasi. Mengorganisir Proyek Pengembangan

Lebih terperinci

PROPOSAL PROJECT PEMBELIAN VOUCHER SEMESTER PENDEK ONLINE JURUSAN SISTEM INFORMASI

PROPOSAL PROJECT PEMBELIAN VOUCHER SEMESTER PENDEK ONLINE JURUSAN SISTEM INFORMASI PROPOSAL PROJECT PEMBELIAN VOUCHER SEMESTER PENDEK ONLINE JURUSAN SISTEM INFORMASI PROPOSAL PROJECT PEMBELIAN VOUCHER SEMESTER PENDEK ONLINE JURUSAN SISTEM INFORMASI Originator Project : Bella Azkadica

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Produk Dalam Negeri. Barang/Jasa Pemerintah.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Produk Dalam Negeri. Barang/Jasa Pemerintah. No.104, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Produk Dalam Negeri. Barang/Jasa Pemerintah. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 49/M-IND/PER/5/2009 TENTANG

Lebih terperinci

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I Etika Dalam Pemanfaatan Teknologi II Tim Pengajar KU1102 - Institut Teknologi Sumatera Outline 1. Hak Kekayaan Intelektual - Definisi - Jenis-jenis hak kekayaan intelektual

Lebih terperinci

PENGENDALI LAMPU JARAK JAUH TANPA KABEL BERBASIS PC

PENGENDALI LAMPU JARAK JAUH TANPA KABEL BERBASIS PC BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang topik Tugas Akhir, tujuan Tugas Akhir, permasalahan dan rumusan masalah, ruang lingkup dan batasan masalah, serta metodologi dan sistematika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Jalannya Uji Coba Uji coba terhadap aplikasi dilakukan untuk melihat apakah fungsi-fungsi dasar aplikasi berjalan sebagaimana mestinya. Dalam melakukan uji coba terhadap

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul 19 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Perancangan Perancangan merupakan tata cara pencapaian target dari tujuan penelitian. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Perancangan Simulasi pengendali pintu gerbang Melalui media Bluetooth pada Ponsel bertujuan untuk membuat sebuah prototype yang membuka, menutup

Lebih terperinci

Sistem IT Inventory Tempat Penimbunan Berikat

Sistem IT Inventory Tempat Penimbunan Berikat Sistem IT Inventory Tempat Penimbunan Berikat Penawaran software siap pakai dan pembangunan sistem www.perdanasistematika.com www.software-indonesia.com 1 CV PERDANA SISTEMATIKA www.perdanasistematika.com

Lebih terperinci

Pekanbaru, Maret 2018

Pekanbaru, Maret 2018 Pekanbaru, 15 16 Maret 2018 1 AGENDA I. REGULASI & KEBIJAKAN TKDN II. KONSEP PERHITUNGAN TKDN III. PERHITUNGAN TKDN BARANG IV. PERHITUNGAN TKDN JASA V. PERHITUNGAN TKDN GABUNGAN BARANG/JASA VI. VERIFIKASI

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat yang dapat menghitung biaya pemakaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Android merupakan OS (Operating System) Mobile yang tumbuh ditengah OS lainnya yang berkembang dewasa ini (Stephanus Hermawan, 2011). Dengan kata lain di jaman yang

Lebih terperinci

Materi yang akan dibahas: 11-1

Materi yang akan dibahas: 11-1 Materi yang akan dibahas: p informasi manajemen p informasi akuntansi p pendukung keputusan p pakar denie@unsil.ac.id 11-1 Manajemen informasi menurut Laudon merupakan komponen-komponen yang saling berhubungan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan instrumen elektrik drum menggunakan sensor infrared berbasis mikrokontroler ini menggunakan beberapa metode rancang bangun yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sebuah pabrik, menentukan harga pokok produk merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan, agar setiap pabrik dapat tetap berdiri dan bersaing dengan pabrik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT EWINDO merupakan perusahaan milik swasta yang bergerak di bidang manufaktur, memproduksi kabel elektronik, kabel penyusun kendaraan seperti motor dan mobil,

Lebih terperinci

2 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015

2 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015 10 2 METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015 di Laboratorium Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Development Life Cycle (SDLC) model waterfall. Berdasarkan SDLC model

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Development Life Cycle (SDLC) model waterfall. Berdasarkan SDLC model BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pembuatan aplikasi dalam penelitian ini menggunakan konsep System Development Life Cycle (SDLC) model waterfall. Berdasarkan SDLC model waterfall yang digunakan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi penerapan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi penerapan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Konfigurasi Software dan Hardware Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi penerapan Activity-Based Costing terlebih dahulu komponen-komponen utama

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan panduan untuk menemukan solusi pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Pada bab ini akan dikemukakan landasan teori yang terkait dengan permasalahan untuk

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, DRAFT PERBAIKAN RAPAT KEMKUMHAM TANGGAL 24 SEPT 2010 RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.HH-04.TI.05.03 Tahun 2017 TENTANG STANDAR PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Lebih terperinci

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 41/PER/M.KOMINFO/10/2009 TENTANG TATA CARA PENILAIAN PENCAPAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada sistem pakar, dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. pada sistem pakar, dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar dapat diartikan sebagai sebuah program kecerdasan komputer dengan segudang pengetahuan dari seorang pakar yang memberikan informasi secara akurat. Sistem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari pengembangan tugas akhir ini adalah pengaturan temperature handphone

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari pengembangan tugas akhir ini adalah pengaturan temperature handphone BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Tujuan dari pengembangan tugas akhir ini adalah pengaturan temperature handphone dan kapasitas daya battery melalui aplikasi android yang mampu memutuskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dengan memasuki Dunia Teknologi yang serba komputerisasi, sangat pentinganya pembelajaran di mulai saat sekolah dasar,dan biasanya komputerisasi sudah di terapkan Sekolah

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Selama ini untuk mentransfer file dari PC ke smartphone menggunakan kabel usb. Penggunaan kabel usb untuk mentransfer file dari PC ke smartphone

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Dalam merancang sistem pengendali sepeda motor berbasis android ini, terdapat beberapa masalah yang harus dicermati dan dipecahkan. Permasalahan tersebut

Lebih terperinci

NO STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KEMAMPUAN YANG DIUJI 1 Merakit PC

NO STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KEMAMPUAN YANG DIUJI 1 Merakit PC DOKUMEN NEGARA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 KISI-KISI SOAL TEORI KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Program Keahlian : Teknik Komputer

Lebih terperinci

Sistem operasi. Contoh sistem operasi modern adalah Linux, Android, ios, Mac OS X, dan Microsoft Windows

Sistem operasi. Contoh sistem operasi modern adalah Linux, Android, ios, Mac OS X, dan Microsoft Windows Sistem operasi Sistem operasi (operating system ; OS) adalah seperangkat program yang mengelola sumber daya perangkat keras komputer, dan menyediakan layanan umum untuk aplikasi perangkat lunak. Sistem

Lebih terperinci

PENGENALAN PERANGKAT LUNAK KOMPUTER. Pertemuan 2 VISKA ARMALINA, ST., M.Eng

PENGENALAN PERANGKAT LUNAK KOMPUTER. Pertemuan 2 VISKA ARMALINA, ST., M.Eng PENGENALAN PERANGKAT LUNAK KOMPUTER Pertemuan 2 VISKA ARMALINA, ST., M.Eng DEFINISI PERANGKAT LUNAK Perangkat lunak (software) adalah program yang berisi kumpulan instruksi untuk melakukan proses pengolahan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKAIAN DISTRO DENGAN APLIKASI ANDROID

SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKAIAN DISTRO DENGAN APLIKASI ANDROID SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKAIAN DISTRO DENGAN APLIKASI ANDROID MAKALAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Jenjang Strata I pada Program Studi Informatika Fakultas Komunikasi & Informatika

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk. menyampaikan suatu tujuan, yaitu menyajikan informasi.

BAB II LANDASAN TEORI. oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk. menyampaikan suatu tujuan, yaitu menyajikan informasi. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk menyampaikan suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Excel dalam mencatat aliran data transaksi perusahaan. Penggunaan program

BAB 1 PENDAHULUAN. Excel dalam mencatat aliran data transaksi perusahaan. Penggunaan program BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Bhakti Solusindo merupakan perusahaan IT Consultant, yang menyediakan hardware bagi perusahaan lain yang membutuhkan. PT. Bhakti Solusindo bekerja sama dengan berbagai

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROJECT MICROCONTROLLER DENGAN ARDUINO IDE

PENGEMBANGAN PROJECT MICROCONTROLLER DENGAN ARDUINO IDE PENGEMBANGAN PROJECT MICROCONTROLLER DENGAN ARDUINO IDE Dian Mustika Putri mustika@raharja.info :: https://dianmstkputri.wordpress.com Abstrak Pengembangan Microcontroller Arduino pada kalangan Programmer

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Perkembangan teknologi sangat sulit dijauhkan dari kehidupan manusia. Khususnya bermunculannya smartphone yang membantu pekerjaan manusia atau

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Juni 2015 di

3 METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Juni 2015 di 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Juni 2015 di Laboratorium Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung. 3.2

Lebih terperinci

TENAGA KERJA BIAYA TIDAK LANGSUNG PABRIK BAHAN BAKU/MATERIAL. Biaya dihitung sampai di lokasi pabrik/workshop BATASAN BIAYA

TENAGA KERJA BIAYA TIDAK LANGSUNG PABRIK BAHAN BAKU/MATERIAL. Biaya dihitung sampai di lokasi pabrik/workshop BATASAN BIAYA TENAGA KERJA BAHAN BAKU/MATERIAL BIAYA TIDAK LANGSUNG PABRIK BATASAN BIAYA Biaya dihitung sampai di lokasi pabrik/workshop PENELUSURAN TKDN BARANG PENELUSURAN TKDN BARANG Perhitungan TKDN barang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dengan mudah memperoleh data yang up to date dengan cepat. Pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dengan mudah memperoleh data yang up to date dengan cepat. Pemanfaatan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan komputer berbasis teknologi komunikasi untuk memproses, menampilkan serta mengelola data beserta informasi data tersebut. Pada masa sekarang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Informasi Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat. (Eka Pratama, 2014). Menurut

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGENDALI KUNCI RUMAH BERBASIS ARDUINO DAN ANDROID LAPORAN TUGAS AKHIR DIRHAMSYAH NASUTION NIM.

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGENDALI KUNCI RUMAH BERBASIS ARDUINO DAN ANDROID LAPORAN TUGAS AKHIR DIRHAMSYAH NASUTION NIM. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGENDALI KUNCI RUMAH BERBASIS ARDUINO DAN ANDROID LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 oleh: DIRHAMSYAH

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi pada saat ini yang berkembang dengan sangat pesat, khususnya dalam bidang komputer yaitu teknologi informasi membuat komputer bukan merupakan hal

Lebih terperinci

PEDOMAN PEDOMAN. PT JASA MARGA (Persero) Tbk. Nomor Pedoman : P2/DIT/2014/AI Tanggal : 1 Desember 2014

PEDOMAN PEDOMAN. PT JASA MARGA (Persero) Tbk. Nomor Pedoman : P2/DIT/2014/AI Tanggal : 1 Desember 2014 PEDOMAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 LEMBAR PENGESAHAN... 3 BAB I TUJUAN DAN RUANG LINGKUP... 4 BAB II DEFINISI... 4 BAB III KETENTUAN UMUM... 5 BAB IV AKUISISI APLIKASI... 5 BAB V PEMELIHARAAN APLIKASI...

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG FORMAT DAN ISI

LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG FORMAT DAN ISI KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG BATASAN DAN KONDISI OPERASI INSTALASI NUKLIR NONREAKTOR FORMAT

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR EDHRIWANSYAH NST

TUGAS AKHIR EDHRIWANSYAH NST PERENCANAAN DAN PEMBUATAN KENDALI MOTOR SEBAGAI PENGGERAK PINTU OTOMATIS MASUKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATIONS) BERBASIS MIKROKONTROLER AT90S2313 (HARDWARE) TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. 3.1 Perancangan Alat Kuisioner dengan Wireless Elektronika Berbasis

BAB III PERANCANGAN. 3.1 Perancangan Alat Kuisioner dengan Wireless Elektronika Berbasis BAB III PERANCANGAN 3.1 Perancangan Alat Kuisioner dengan Wireless Elektronika Berbasis Arduino Perancangan merupakan tahap dalam pembuatan suatu alat, tanpa perancangan maka penulis akan menemui kesulitan

Lebih terperinci

10/09/2014. Masrul Indrayana. Pendahuluan

10/09/2014. Masrul Indrayana. Pendahuluan Masrul Indrayana Pendahuluan Sistem Komputer = Hardware + Software + Humanware Software sesungguhnya adalah Program Program adalah sederetan instruksi yang digunakan untuk mengendalikan komputer sehingga

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Implementasi Open Source Software pada Badan Usaha Widoyo PT. INTI (persero), Jl. Moh. Toha 77 Bandung, 40253. e-mail: widoyo@inti.co.id

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini telah mengalami perubahan yang sangat pesat, sama halnya dengan perkembangan Elektronik. Salah satunya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam berbagai bidang industri, tidak terkecuali dalam industri game.

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam berbagai bidang industri, tidak terkecuali dalam industri game. BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggabungan antara elemen-elemen dari dunia nyata dengan elemen dari dunia virtual, yang disebut sebagai Augmented Reality, berkembang cukup pesat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram blok alur penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1.

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram blok alur penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram alur penelitian Diagram blok alur penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok diagram alur penelitian 23 24 3.1.1. Penjelasan blok diagram 1. Perancangan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI USER INTERFACE ANDROID UNTUK PENGUKUR JARAK BERBASIS ARDUINO DAN BLUETOOTH

PENGEMBANGAN APLIKASI USER INTERFACE ANDROID UNTUK PENGUKUR JARAK BERBASIS ARDUINO DAN BLUETOOTH PENGEMBANGAN APLIKASI USER INTERFACE ANDROID UNTUK PENGUKUR JARAK BERBASIS ARDUINO DAN BLUETOOTH Sigit Yatmono 1 1 Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY Email: s_yatmono@uny.ac.id ABSTRACT User Interface

Lebih terperinci

BAGIAN 1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN. STIE MAHARDIKA 2016 Prepared by Yuli Kurniawati

BAGIAN 1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN. STIE MAHARDIKA 2016 Prepared by Yuli Kurniawati BAGIAN 1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN STIE MAHARDIKA 2016 Prepared by Yuli Kurniawati BAB 1 PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN TYPE AKUNTANSI Akuntansi Keuangan Tipe Akuntansi Suatu

Lebih terperinci

PELATIHAN EAGLE DESIGN SCHEMATIC AND LAYOUT

PELATIHAN EAGLE DESIGN SCHEMATIC AND LAYOUT PELATIHAN EAGLE (EASILY APPLICABLE GRAPHICAL LAYOUT EDITOR) DESIGN SCHEMATIC AND LAYOUT OLEH: INSTITUT SAINS DAN TEKHNOLOGI AKPRIND Y O G Y A K A R T A 2013 BAB I Pendahuluan EAGLE merupakan perangkat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Pengertian secara umum, animasi adalah suatu kegiatan menghidupkan, menggerakkan benda mati, dimana benda mati tersebut diberikan dorongan kekuatan untuk

Lebih terperinci

Bab III. Metode dan Perancangan Sistem

Bab III. Metode dan Perancangan Sistem Bab III Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Penelitian Tahapan penelitian dibagi mejadi menjadi 7 langkah, yaitu 1. Mengorganisasi pengujian 2. Mengembangkan rencana pengujian 3. Verifikasi pengujian

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK 1.1 Latar Belakang Dengan maraknya teknologi berbasis internet, memberikan pelayanan tak terbatas dalam berbagai segi kehidupan. Dari mulai pelayanan informasi, pengiriman pesan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris berasal dari kata computer yang artinya menghitung.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. XST adalah perusahaan PMA yang bergerak dibidang produksi komponen elektronik konektor & terminal yang berorientasi ekspor. Agar tetap eksis menghadapi

Lebih terperinci

SOSIALISASI LAPORAN PENCAPAIAN TKDN

SOSIALISASI LAPORAN PENCAPAIAN TKDN SOSIALISASI LAPORAN PENCAPAIAN TKDN 10 Agustus 2017 www.medcoenergi.com Delivering Value MATERI 1. LANDASAN HUKUM 2. KEBIJAKAN TKDN 3. DEFINISI TKDN 4. KONSEP DASAR PERHITUNGAN TKDN 5. PERHITUNGAN TKDN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER -17 /BC/2012 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER -17 /BC/2012 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER -17 /BC/2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi aplikasi adalah tahap penerapan hasil analisis dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi aplikasi adalah tahap penerapan hasil analisis dan 99 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi aplikasi adalah tahap penerapan hasil analisis dan perancangan sistem yang telah dibuat agar bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan,_yaitu

Lebih terperinci

AGENDA I. REGULASI & KEBIJAKAN TKDN II. KONSEP PERHITUNGAN TKDN III. TKDN BARANG IV. TKDN JASA V. TKDN GABUNGAN BARANG/JASA VI.

AGENDA I. REGULASI & KEBIJAKAN TKDN II. KONSEP PERHITUNGAN TKDN III. TKDN BARANG IV. TKDN JASA V. TKDN GABUNGAN BARANG/JASA VI. 1 AGENDA I. REGULASI & KEBIJAKAN TKDN II. KONSEP PERHITUNGAN TKDN III. TKDN BARANG IV. TKDN JASA V. TKDN GABUNGAN BARANG/JASA VI. VERIFIKASI TKDN 1. REGULASI & KEBIJAKAN TKDN UU dan PP Undang-undang No.

Lebih terperinci

STANDAR PENGEMBANGAN APLIKASI

STANDAR PENGEMBANGAN APLIKASI LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Perkembangan teknologi di bidang komunikasi semakin tahun semakin maju. Barbagai perangkat lunak untuk mengembangkan aplikasi ponselpun bermunculan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kebutuhan dasar setiap manusia. Oleh sebab itu

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kebutuhan dasar setiap manusia. Oleh sebab itu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan adalah kebutuhan dasar setiap manusia. Oleh sebab itu diperlukan sarana pelayanan kesehatan yang memadai. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Lebih terperinci

Tahap pengembangan Multimedia

Tahap pengembangan Multimedia Pengembangan MMI Tahap pengembangan Multimedia Concept Design Material Collecting Assembly Testing Distribution Concept Distribution Design Testing MATTERIAL COLLECTING Assembly Concept Menentukan tujuan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Bagian dari bab ini akan membahas mengenai analisa dan perancangan sistem yang akan dibangun pada pengerjaan tugas akhir ini. Pembahasan analisa meliputi analisa

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. kebutuhan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) minimal yang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. kebutuhan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) minimal yang BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1. Kebutuhan Sistem Tahap implementasi merupakan tahap penerapan dari hasil analisis dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Sebelum melakukan tahap implementasi,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi dan Perumusan Masalah Ruang Lingkup Tujuan dan Manfaat.

DAFTAR ISI. BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi dan Perumusan Masalah Ruang Lingkup Tujuan dan Manfaat. DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul i Halaman Persetujuan Soft Cover...ii Abstrak..iii Kata Pengantar..iv Daftar Isi v Daftar Tabel viii Daftar Gambar..ix BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.. 1 1.2

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI. Pemasangan Atau Konversi Sistem Baru Ke Sistem Lama. Prinsip Portability & Reusable (Kemudahan & Penggunaan Ulang Komponen)

IMPLEMENTASI. Pemasangan Atau Konversi Sistem Baru Ke Sistem Lama. Prinsip Portability & Reusable (Kemudahan & Penggunaan Ulang Komponen) IMPLEMENTASI Makna & Tujuan Implementasi Perencanaan Implementasi Hal Penting Dalam Implementasi Persiapan Dokumentasi Pemasangan Atau Konversi Sistem Baru Ke Sistem Lama Evaluasi Sistem Baru Lingkungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Tampilan hasil adalah tampilan sistem yang siap pakai untuk diterapkan pada tempat yang telah diteliti. Sebelum diimplementasikan secara langsung pada perusahaan

Lebih terperinci

2.8.1 PHP (Hypertext Preprocessor)... II MySQL... II Macromedia Dreamweaver 8... II-12 BAB III ANALISIS SISTEM 3.

2.8.1 PHP (Hypertext Preprocessor)... II MySQL... II Macromedia Dreamweaver 8... II-12 BAB III ANALISIS SISTEM 3. DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i SURAT PERNYATAAN... ii ABSTRACT... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci