Hasrul (Mahasiswa Program Studi Magister Agribisnis Pascasarjana Universitas Tadulako)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Hasrul (Mahasiswa Program Studi Magister Agribisnis Pascasarjana Universitas Tadulako)"

Transkripsi

1 ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PRODUK BAWANG GORENG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA USAHA BERSAMA" DI DESA BULUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU Hasrul (Mahasiswa Program Studi Magister Agribisnis Pascasarjana Universitas Tadulako) Abstract The research aimed at finding out the control of the basic commodity product of fried red onion of Palu variety as the main commodity used at the Home Industry Usaha Bersama and analyzing the use of basic commodity to make fried onion. The sample, Usaha Bersama in Bulupountu Jaya Village as the place of this research, was stated by using purposive sampling technique. This village was one of the centres for development of red onion variety of Palu and had home industry for producting fried onion in Sigi Regency. Data were collected by using survey and direct observation. The data were analyzed by adopting Economic Order Quantity (EOQ) and Linier Trend Line analyses. The result shows that the optimal purchasing of the basic commodity was kilograms per order; then, it was obtained the efficiency of supply restraint cost, ,99 rupiahs (20%). Meanwhile, the result of Linier Trend Line analysis shows that prediction of the basic commodity need from January to December 2013 was kilograms for each order. It is suggested that procurement of the basic commodity of Palu red onion variety applied at Usaha Bersama could be done by purchasing the commodity with kilograms per order and with 8 times a year for the order frequency. Keywords: Supply, red onion variety of Palu, and fried onion. Ketersediaan bahan baku merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga keberlangsungan bisnis bawang goreng. Pengendalian persediaan bahan baku akan menentukan apakah IRT tersebut mampu beroperasi secara bisnis, kualitas terjamin dan kontinyuitasnya. Dengan demikian keberlangsungan persediaan bahan baku akan menentukan tingkat keuntungan IRT. Mengingat konsekwensi logis yang dilematis (kekurangan dan kelebihan) dari persediaan yang sering dialami oleh IRT Usaha Bersama dimana ada saat harga bahan baku murah dan pada saat tertentu harga melonjak, bahkan sangat sulit mendapatkan bahan baku, maka perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku pada tingkat yang optimal menjadi penting. Tujuan pengendalian persediaan bahan baku bawang merah varietas Lembah Palu adalah untuk menjaga ketersediaan stok bahan baku, khususnya dalam mengatur persediaan dan mengurangi risiko serta meminimumkan biaya total persediaan dari IRT Usaha Bersama. METODE Economic Order Quantity (EOQ) Metode ini dikembangkan atas fakta adanya biaya variabel dan biaya tetap (fix cost) dari proses produksi atau pemesanan barang (Baroto, 2002). Model EOQ pertama kali diperkenalkan oleh Ford Harris, dengan rumus : Q*= Dimana, S = biaya pemesanan D = volume pemakaian H = biaya penyimpanan Model tersebut dapat diterapkan dengan asumsi-asumsi sebagai berikut: (1) Permintaan diketahui dengan pasti dan konstan selama periode persediaan 34

2 35 Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, Volume 3 Nomor 1, Januari 2014 hlm (2) Semua item yang dipesan diterima seketika, tidak bertahap (3) Jarak waktu sejak pesanan datang (lead time) pasti (4) Semua biaya diketahui dan bersifat pasti (5) Kekurangan persediaan (stock out) tidak diizinkan (6) Tidak ada diskon dalam tingkat kuantitas pesanan. Safety Stock (SS) Safety Stock (SS) atau Persediaan pengaman adalah persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan baku (stock out) sehingga tidak mengganggu proses produksi. Usaha menjaga dan melindungi kemungkinan terjadinya kekurangan bahan baku, diperlukan persediaan cadangan. Rumus yang digunakan yaitu: SS= k X σ t (Ahyari, 1992). Di mana: SS = persediaan pengaman k = faktor pengaman (folicy factors) σ t = standar deviasi waktu pelindung Reorder Point (ROP) Reorder Point (ROP) atau titik pemesanan kembali adalah kondisi saat harus dilakukan pemesanan kembali dalam waktu dan jumlah yang tepat. Titik ini menandakan bahwa pemesanan harus dilakukan untuk mengganti persediaan yang telah habis. ROP menunujukkan suatu tingkat persediaan di mana pada saat itu harus dilakukan pesanan. Rumus yang digunakan yaitu: ROP = SS + DL (Render B. dan J. Haizer, 2001). Di mana: ROP = reorder point D = permintaan harian rata-rata L = lead time (Baroto, 2002). ROP tersebut diatas belum termasuk safety stock-nya. Apabila biaya kehabisan bahan baku dianggap penting, maka kehabisan persediaan tidak boleh terjadi. Akibat permintaan yang tidak mungkin konstan dalam Kenyataan, maka kemungkinan kehabisan persediaan ini dapat terjadi. Strategi untuk menghindari kehabisan persediaan ini, model Q memberikan rekomendasi berupa adanya persediaan dalam jumlah tertentu. Berdasarkan hal ini, maka titik R yang dalam model EOQ adalah sebesar D x L harus ditambah dalam jumlah tertentu sebagai persediaan pengaman. Linear Trend Line Yunarto dan Santika (2005), menyatakan bahwa linear trend line digunakan untuk meramalkan demand dengan komponen trend, apakah itu naik atau turun. Penyusunan peramalan kebutuhan bahan baku untuk keperluan proses produksi di dalam suatu perusahaan, kadang-kadang manajemen perusahaan yang bersangkutan mempergunakan pola trend. Mempergunakan pola ini, maka manajemen perusahaan yang bersangkutan mempunyai anggapan dasar bahwa pemakaian bahan baku untuk keperluan proses produksi di dalam perusahaan yang bersangkutan dari waktu ke waktu akan mempunyai tingkat perubahan yang tetap. Penambahan atau pengurangan banyaknya bahan baku untuk proses produksi ini dianggap mempunyai pola yang pasti dan tidak berubah dari suatu periode kepada periode yang lainnya. Bentuk umum dari trend garis lurus (Ahyari, 1986), yaitu: Y = a + bx Dimana: Y = peramalan kebutuhan bahan baku a = konstanta, atau sama dengan peramalan kebutuhan bahan baku pada waktu X = 0 b = besarnya perubahan Y untuk satu perubahan X X = unit waktu. Penyelesaian persamaan tersebut dapat diselesaikan bilamana diketahui terlebih dahulu nilai a dan b, yaitu: a = Y/n b = XY/ X 2

3 Semuel Taruk La bi, Kajian Pengelolaan Taman Wisata Alam Wera di Kabupaten Sigi Provinsi HASIL DAN PEMBAHASAN Pengendalian Persediaan Bahan Baku pada IRT Usaha Bersama Pimpinan IRT Usaha Bersama mengatakan bahwa pemesanan bahan baku bawang merah varietas Lembah Palu dilakukan 2 kali dalam 1 bulan sehingga diperoleh frekwensi pembelian sebanyak 24 kali pada tahun Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa rata-rata pesanan setiap kali pesan sebesar 711,67 kg dengan biaya total persediaan tahun 2012 sebesar Rp ,11,-. Tabel 1. Hasil Perhitungan Biaya Total Pengendalian Persediaan Bahan Baku Bawang Merah Varietas Lembah Palu Berdasarkan Sistem yang digunakan IRT Usaha Bersama Tahun Variebel Notasi Jumlah Frekwensi (kali) (a) 24,00 Jumlah Pemesanan (kg per pesanan) (b) 711,67 Biaya Pemesanan (Rp. per kg per pesanan) (c) ,00 Biaya Penyimpanan (Rp. per kg per pesanan) (d) 94,23 Biaya Total Pemesanan (Rp. per tahun) (e)=a X c ,00 Biaya Total Penyimpanan (Rp. per tahun) (f)=b X d Biaya Total Persediaan (Rp. per tahun) (g)=e + f ,11 Sumber: Data Primer setelah diolah, 2012 Pengendalian bahan baku bawang merah varietas Lembah Palu dilakukan sendiri oleh pimpinan IRT Usaha Bersama. Pengawasan bahan baku berupa pencatatan keluar masuknya bahan baku dilakukan oleh sekretaris. Proses pemesanan juga dilakukan sendiri oleh pimpinan, mulai dari penentuan harga, kuantitas dan bahan baku yang akan digunakan. Proses dari berapa bahan baku yang digunakan dan berapa lama bahan baku tersebut disimpan serta berapa yang diproduksi sampai pada harga bahan baku semuanya dilakukan pencatatan sehingga IRT Usaha Bersama pada tahun 2012 mempunyai data-data akurat. Pengendalian Persediaan Bahan Baku berdasarkan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Tabel 2 menyajikan hasil perhitungan biaya total persediaan tahun 2012 pada IRT Usaha Bersama. Frekwensi pembelian yang optimal pada tahun 2012 adalah sebanyak 8 kali dengan jumlah pemesanan optimal sebesar kg. berbeda dengan hasil perhitungan oleh IRT yang terdapat pada Tabel 1, bahwa frekwensi pembelian pada tahun 2012 adalah 24 kali dengan jumlah pesanan sebesar 711,67 kg. Hal ini terjadi akibat frekwensi pembelian yang tidak terlalu banyak dilakukan. Selisih jumlah pesanan yang dilakukan IRT Usaha Bersama dengan jumlah pesanan optimal adalah sebesar 1.480,33 kg. Artinya bahwa semakin sedikit frekwensi pemesanan maka semakin banyak bahan baku bawang merah varietas Lembah Palu setiap kali pemesanan sehingga akan mengurangi biaya total persediaan pada IRT Usaha Bersama. Terdapat selisih antara sistem yang digunakan oleh IRT Usaha Bersama dengan metode EOQ yang digunakan yaitu sebesar Rp ,99,- (20%). Selisih inilah yang disebut efisiensi biaya pengelolaan persediaan bahan baku.

4 37 Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, Volume 3 Nomor 1, Januari 2014 hlm Tabel 2. Hasil Perhitungan Biaya Total Pengendalian Persediaan Bahan Baku Bawang Merah Varietas Lembah Palu Berdasarkan Metode Economic Order Quantity pada IRT Usaha Bersama Tahun 2012 Variabel Notasi Jumlah Frekwensi (a) 8,00 Jumlah Pemesanan (kg per pesanan) (b) 2.192,00 Biaya Pemesanan (Rp. per kg per pesanan) (c) ,00 Biaya Penyimpanan (Rp. per kg per pesanan) (d) 94,23 Biaya Total Pemesanan (Rp. per tahun) (e)=a X c ,61 Biaya Total Penyimpanan (Rp. per tahun) (f)=b X d ,50 Biaya Total Persediaan (Rp. per tahun) (g)=e + f ,12 (1) Safety Stock Rata-rata volume pemakaian per hari diperoleh dari hasil bagi antara volume pemakaian per tahun dengan jumlah hari kerja dalam satu tahun yakni sebanyak 360 hari yaitu sebanyak 47,44 kg. Biaya persediaan pengaman diperoleh dari hasil kali antara persediaan pengaman IRT Usaha Bersama dengan biaya penyimpanan yaitu sebesar Rp ,48. Tabel 3. Kuantitas dan Biaya Persediaan Pengaman Berdasarkan Perhitungan IRT Usaha Bersama pada Tahun 2012 Variabel Notasi Jumlah Volume Pemakaian (kg) (a) ,00 Rata-rata Volume Pemakaian Per Hari (kg) (b)=a/360 47,44 Persediaan Pengaman (kg) (c)=b X 2 94,89 Biaya Penyimpanan (Rp.) (d) 94,23 Biaya Persediaan Pengaman (Rp.) (f)=c X d 8.941,48 Perhitungan kuantitas dan biaya persediaan pengaman dapat juga dilakukan dengan metode EOQ, dengan mempertimbangkan tingkat pelayanan (level of service) dan standar deviasi waktu pelindung. Dengan metode EOQ diperoleh kuantitas persediaan pengaman sebesar 6.199,54 kg dengan biaya persediaan Tabel 4. Kuantitas dan Biaya Persediaan Pengaman IRT Usaha Bersama Berdasarkan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Tahun 2012 Variabel Notasi Jumlah Policy Factors (k) 3,09 St. Deviasi Waktu (σ t ) 2.006,32 Pelindung Persediaan (S)=k 6.199,54 pengaman sebesar Rp ,01,-. Persediaan pengaman diperoleh dari hasil kali antara policy factors (k) dan standar deviasi waktu pelindung. Standar deviasi waktu pelindung (σ t ) diperoleh dengan mencari rata-rata dan standar deviasi dari pemakaian bahan baku dan waktu tunggu. Pengaman (kg) X (σ t ) Biaya (Z) 94,23 Penyimpanan (Rp. Per kg) Biaya Persediaan S x Z ,01 Pengaman (Rp.) IRT Usaha Bersama tidak memperoleh efisiensi biaya persediaan pengaman atau akan

5 Semuel Taruk La bi, Kajian Pengelolaan Taman Wisata Alam Wera di Kabupaten Sigi Provinsi terjadi penambahan biaya sebesar 6,43% dari biaya yang dikeluarkan. Selisih biaya yang dihasilkan dapat dijelaskan bahwa IRT Usaha Bersama tidak memerlukan adanya persediaan pengaman untuk mengantisipasi kekurangan bahan baku. Hal tersebut semakin menguatkan data bahwa Desa Bulupountu Jaya merupakan salah satu sentra produksi bawang merah varietas Lembah Palu dan menguatkan asumsi bahwa bawang merah varietas Lembah Palu untuk konsumsi tidak cocok disimpan dalam jangka waktu lama karena akan mengurangi kuantitas dan kualitasnya. Reorder Point Persediaan maksimum merupakan batas maksimum jumlah persediaan yang diadakan IRT Usaha Bersama. Penentuan persediaan maksimum akan mempengaruhi perusahaan dalam menentukan titik pemesanan kembali. Persediaan maksimum diperoleh dari hasil penambahan persediaan pengaman dengan jumlah pesanan yang dilakukan oleh IRT Usaha Bersama. Tabel 5. Persediaan Maksimum IRT Usaha Bersama Tahun 2012 Variebel Notasi Jumlah Persediaan Pengaman (kg) (a) 94,89 Jumlah Pesanan (kg) (b) 711,67 Persediaan Maksimum (kg) (c)=(a)+(b) 806,56 Sumber: Data Primer setelah diolah, 2012 Persediaan maksimum yang optimal tahun 2012 sebesar 806,56 kg, yang menunjukkan bahwa persediaan maksimum yang harus diadakan IRT Usaha Bersama agar tidak terjadi kelebihan bahan baku bawang merah varietas Lembah Palu dengan pertimbangan biaya dan kapasitas ruang penyimpanan. Sementara metode EOQ menjelaskan bahwa persediaan pengaman tidak diperlukan untuk mengatasi kekurangan bahan baku. Tabel 6. Perhitungan Titik Pemesanan Kembali IRT Usaha Bersama Berdasarkan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Tahun Variebel Notasi Jumlah Waktu Tunggu Rata-rata (hari) L 1,00 Rata-rata Pemakaian (kg per hari) D 47,44 Persediaan Pengaman (kg) S 6.199,54 Titik Pemesanan Kembali (kg) T=D.L 47,44 Tabel 4 menunjukkan titik pemesanan kembali yang optimal terjadi pada saat persediaan bahan baku berkapasitas 47,44 kg pada tahun 2012, sementara waktu tunggu (lead time) yang optimal bagi IRT Usaha Bersama adalah 1 hari. Hal ini memperjelas bahwa kapasitas tersebut tidak sesuai dengan data penggunaan bahan baku yang akan habis selama 4 hari, sementara metode EOQ menjelaskan bahwa frekwensi pemesanan bahan baku bawang merah varietas Lembah Palu yang optimal dilakukan sebanyak 8 kali, berarti bahan baku tersebut harus tersedia 45 hari sejak dilakukannya pembelian. Artinya bahwa tidak ada bahan baku yang tersisa setelah 4 hari terhitung sejak dilakukannya pembelian.

6 39 Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, Volume 3 Nomor 1, Januari 2014 hlm Linear Trend Line Analisis linear trend line merupakan salah satu metode dalam peramalan kebutuhan bahan baku yang sangat penting pada IRT Usaha Bersama sehingga hubungan antara peramalan dan perencanaan sangat erat, semakin baik peramalan yang ada semakin baik juga perencanaan yang lain, demikian sebaliknya jika peramalan kurang baik maka perencanaan yang lain juga kurang baik. Analisis linear trend line dengan formula: Y = a + bx, diperoleh nilai a = dan b = 0,00029, dengan demikian bentuk umum dari persamaan trend tersebut adalah, Y = (0,00029)(X). Hasil peramalan kebutuhan bahan baku bawang merah varietas Lembah Palu (Y) menjelaskan bahwa nilai a (1.423) merupakan nilai trend pada saat X=0, dan b (0,00029) merupakan besarnya perubahan Y untuk satu perubahan X. Tabel 7. Nilai X dan Y bulan Januari sampai Desember Tahun 2013 pada IRT Usaha Bersama No. Bulan (2013) X Y = (0,00029) (X) 1. Januari , Februari , Maret , April , Mei , Juni , Juli , Agustus , September , Oktober , November , Desember ,3351 Koefisien b menunjukkan bahwa kebutuhan bahan baku bawang merah varietas Lembah Palu periode Januari sampai Desember 2013 cenderung mengalami kenaikan. Hal ini mengindikasikan bahwa terjadi penambahan jumlah bahan baku bawang merah varietas Lembah Palu yang akan dipesan. Hal ini terjadi bilamana tingkat konsumsi bawang goreng Palu tetap. Olehnya pihak IRT Usaha Bersama harus mempertahankan pemasok bahan baku yang selama ini menjadi mitra untuk memenuhi kebutuhan berdasarkan peramalan pada bulan Januari sampai Desember Metode EOQ Jika Skala Usaha Diperbesar IRT Usaha Bersama berencana akan melakukan pengembangan usaha dengan berbagai terobosan yaitu promosi dan perluasan jangkauan pasar.

7 Semuel Taruk La bi, Kajian Pengelolaan Taman Wisata Alam Wera di Kabupaten Sigi Provinsi Tabel 9. Hasil Perhitungan Biaya Total Pengendalian Persediaan Bahan Baku Bawang Merah Varietas Lembah Palu Berdasarkan Metode EOQ pada IRT Usaha Bersama Jika Skala Usaha diperbesar. Variabel Notasi Jumlah Frekwensi (kali) (a) 8,00 Jumlah Pemesanan (kg per pesanan) (b) 2.299,50 Biaya Pemesanan (Rp. per pesanan) (c) Biaya Penyimpanan (Rp. per kg per tahun) (d) 82,10 Biaya Total Pemesanan (Rp. per tahun) (e)=a X c ,00 Biaya Total Penyimpanan (Rp. per tahun) (f) ,30 Biaya Total Persediaan (Rp. per tahun) (g)=e + f ,30 Sumber: Data Sekunder setelah diolah, 2012 Biaya total pengendalian persediaan bahan baku terdiri atas perhitungan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Perhitungan biaya total pengendalian persediaan dapat dilihat pada Tabel 9. Frekwensi pembelian dilakukan sebanyak 8 kali dengan biaya total pemesanan bahan baku sebesar Rp ,00,- biaya total penyimpanan bahan baku sebesar Rp ,30,- sehingga biaya total persediaan sebesar Rp ,30,-. Analisis EOQ menjelaskan bahwa IRT Usaha Bersama sudah sepantasnya melakukan pengembangan usaha. Hasil tersebut sejalan dengan peningkatan produktivitas yang direncanakan setelah penerapan IPTEKDA yaitu terjadi peningkatan produksi 75% dari 250 kg per bulan menjadi 437,50 kg dengan asumsi bahwa: bahan baku bawang merah varietas Lembah Palu mudah didapatkan; pengembangan jejaring pasar para pengrajin bawang goreng Palu khususnya di Kabupaten Sigi dan swalayan/supermarket di Kota Palu; dan tersedianya paket teknologi yang memadai dan sesuai GAP/SOP dalam proses produksi (Kassa, 2013). SIMPULAN 1. Pembelian bahan baku bawang merah varietas Lembah Palu untuk produksi bawang goreng Palu yang optimal menurut Economic Order Quantity selama periode 2012 pada IRT Usaha Bersama untuk setiap kali pesan lebih besar daripada kebijakan yang dikeluarkan, hal ini terjadi akibat frekwensi pembelian yang tidak terlalu banyak dilakukan. Pembelian bahan baku bawang merah varietas Lembah Palu untuk proses produksi bawang goreng Palu yang optimal untuk periode 2012 sebesar kg per pesanan. 2. Biaya total persediaan bahan baku bawang merah varietas Lembah Palu untuk proses produksi yang dikeluarkan IRT Usaha Bersama pada periode 2012 menurut metode Economic Order Quantity lebih kecil dari kebijakan yang dikeluarkan. Total biaya persediaan bahan baku bawang merah varietas Lembah Palu menurut Economic Order Quantity untuk periode 2012 sebesar Rp ,12,- 3. Efisiensi biaya pengendalian persediaan bahan baku bawang merah varietas Lembah Palu pada IRT Usaha Bersama Tahun 2012 dapat diturunkan sebesar Rp ,99,- atau sebesar 20%. Hal ini terjadi karena frekwensi pemesanan sebanyak 8 kali dan jumlah pesanan bertambah. 4. Biaya operasional atau biaya total pemesanan bahan baku bawang merah varietas Lembah Palu manakala skala usaha pada IRT Usaha Bersama diperbesar adalah sebesar Rp ,- per tahun. Artinya bahwa tidak terjadi penambahan biaya yang besar. 5. Hasil peramalan kebutuhan bahan baku bawang merah varietas Lembah Palu berdasarkan pola kecenderungan garis lurus

8 41 Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, Volume 3 Nomor 1, Januari 2014 hlm (Linear Trend Line) mengalami kenaikan diakibatkan tingkat konsumsi/pembelian konsumen diprediksikan akan meningkat. DAFTAR RUJUKAN Ahyari, A Manajemen Produksi Pengendalian Produksi. Edisi 4 buku 1. Yogyakarta: BPFE Efisiensi Persediaan Bahan: Buku Pegangan Untuk Perusahaan- Perusahaan Kecil dan Menengah. Yogyakarta: BPFE. Baroto, T Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia. Kassa, S Peningkatan Daya Saing Produk Bawang Goreng Melalui Kemitraan dalam rangka Perluasan Jangkauan Pasar dari Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi. Laporan Kegiatan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Daerah (IPTEKDA) XV LIPI. Palu: UNTAD. Render, B. dan J. Haizer Prinsip-Prinsip Manajemen Operasi. Terjemahan. Jakarta: PT. Gramedia. Yunarto, H.I. dan Santika, M.G Business Concepts Implementation Series in Inventory Management. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo.

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KELURAHAN NUNU KECAMATAN TATANGA KOTA PALU

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KELURAHAN NUNU KECAMATAN TATANGA KOTA PALU J. Agroland 20 (2) : 131-137, Agustus 2013 ISSN : 0854-641X ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KELURAHAN NUNU KECAMATAN TATANGA KOTA PALU Analysis of Soybeans Raw Material

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kain Tas 600D dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Guna Meminimumkan Biaya di CV. Kane 197 The Controlling Analysis

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. SANTOSA AGRINDO. Ira Mutiara 1, Moh. Mukhsin 2

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. SANTOSA AGRINDO. Ira Mutiara 1, Moh. Mukhsin 2 ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. SANTOSA AGRINDO Ira Mutiara 1, Moh. Mukhsin 2 1 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang Email: iramutiara37@hotmail.com 2 Universitas Sultan Ageng

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN Bahan baku merupakan salah satu faktor yang memiliki pengaruh besar dalam memperlancar proses produksi. Banyaknya yang tersedia akan menentukan besarnya penggunaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Pasar Ikan Higienis Pejompongan Jakarta Pusat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2013 hingga Mei 2013. 3.2

Lebih terperinci

ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TORTILA RUMPUT LAUT DI INDUSTRI RISQA MULIA DI DESA OLAYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TORTILA RUMPUT LAUT DI INDUSTRI RISQA MULIA DI DESA OLAYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG J. Agroland 22 (1) : 69-75, April 2015 ISSN : 0854 641X E-ISSN : 2407 7607 ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TORTILA RUMPUT LAUT DI INDUSTRI RISQA MULIA DI DESA OLAYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG Analysis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT Subur mitra grafistama yang berlokasi di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT Subur mitra grafistama yang berlokasi di 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian dilakukan di PT Subur mitra grafistama yang berlokasi di Jl.wolter monginsidi no.70-72 Jakarta selatan. Penelitian dilakukan selama

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS EFISIENSI PERSEDIAAN BAHAN BAKU INDUSTRI ABON LELE KARMINA DI KABUPATEN BOYOLALI. Program Studi Agribisnis

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS EFISIENSI PERSEDIAAN BAHAN BAKU INDUSTRI ABON LELE KARMINA DI KABUPATEN BOYOLALI. Program Studi Agribisnis 1 NASKAH PUBLIKASI ANALISIS EFISIENSI PERSEDIAAN BAHAN BAKU INDUSTRI ABON LELE KARMINA DI KABUPATEN BOYOLALI Program Studi Agribisnis Oleh : Aziz Slamet Riyadi H 0808082 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan adalah data yang didapat dari bulan Mei 2007 sampai bulan Juli 2007 yaitu berupa data-data yang berkaitan dengan perencanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah metode deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk membuat deskriptif secara sistematis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di pabrik bihun jagung PT. Subafood Pangan Jaya yang beralamat di Jalan Raya Legok Km. 6 Komplek Doson, Desa Cijantra,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat, mendorong setiap perusahaan untuk mempunyai manajemen yang

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat, mendorong setiap perusahaan untuk mempunyai manajemen yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi kompetisi yang meningkat dan kemajuan teknologi yang cepat, mendorong setiap perusahaan untuk mempunyai manajemen yang baik dan mampu bekerja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekurangan atau kelebihan persediaan merupakan faktor yang memicu peningkatan biaya. Jumlah persediaan yang terlalu banyak akan berakibat pemborosan dalam biaya simpan,

Lebih terperinci

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tauco di Perusahaan Kecap Manalagi Kota Denpasar Provinsi Bali

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tauco di Perusahaan Kecap Manalagi Kota Denpasar Provinsi Bali Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tauco di Perusahaan Kecap Manalagi Kota Denpasar Provinsi Bali IDA BAGUS MANIK BRAHMANDHIKA, RATNA KOMALA DEWI, I KETUT SUAMBA Program Studi Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan ekonomi dewasa ini, dunia usaha tumbuh dengan semakin pesat. Sehingga menuntut perusahaan untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragama islam. Semakin pesatnya perkembangan fashion membuat trend busana

BAB I PENDAHULUAN. beragama islam. Semakin pesatnya perkembangan fashion membuat trend busana 17 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebutuhan akan fashion dalam berbusana di kalangan masyarakat tak terelakkan lagi, salah satunya busana muslim. Busana muslim merupakan salah satu kebutuhan

Lebih terperinci

Yehezkiel Alianto Topowijono Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya

Yehezkiel Alianto Topowijono Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya PELAKSANAAN PENGAWASAN BAHAN BAKU LANGSUNG, KAYU SENGON KUALITAS A DAN KAYU SENGON KUALITAS B SEBAGAI UPAYA EFISIENSI BIAYA PENGADAAN BAHAN BAKU (Studi Pada Ud. Serba Guna Pare-Kediri) Yehezkiel Alianto

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Koperasi Niaga Abadi Ridhotullah (KNAR) adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang distributor makanan dan minuman ringan (snack). Koperasi

Lebih terperinci

OPTIMASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. BROMINDO MEKAR MITRA

OPTIMASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. BROMINDO MEKAR MITRA OPTIMASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. BROMINDO MEKAR MITRA Dita Harry Murty, Jazuli, Tita Talitha Program Studi Teknik Industry Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro Semarang Onedhit90@gmail.com

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU ROTAN PADA MEUBEL ROTAN TORA-TORA KELURAHAN UJUNA KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU

MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU ROTAN PADA MEUBEL ROTAN TORA-TORA KELURAHAN UJUNA KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU e-j. Agrotekbis 2 (3) : 303-308, Juni 2014 ISSN : 2338-3011 MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU ROTAN PADA MEUBEL ROTAN TORA-TORA KELURAHAN UJUNA KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU Inventory Management of Rattan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masi

Lebih terperinci

Analisis Manajemen Persediaan Bahan Baku pada Perusahaan Base Camp Clothing dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity ( EOQ)

Analisis Manajemen Persediaan Bahan Baku pada Perusahaan Base Camp Clothing dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity ( EOQ) Prosiding Manajemen ISSN: 2460-8035 Analisis Manajemen Persediaan Bahan Baku pada Perusahaan Base Camp Clothing dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity ( EOQ) Andri Iskandar Program Studi Manajemen,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif

BAB IV METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis/Disain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kuantitatif. Deskriptif yaitu menganalisa, mengendalikan dan mendiskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek dan Lokasi Penelitian Obyek penelitian ini adalah CV. Tani Jaya Perkasa yang beralamat di Dusun Gebangan RT 02 RW 02 Kelurahan Putat, Kecamatan Purwodadi, Kaubapten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang diinginkan perusahaan tidak akan dapat tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang diinginkan perusahaan tidak akan dapat tercapai. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara agraris, pengendalian persediaan merupakan fungsi-fungsi yang sangat penting, karena dalam persediaan melibatkan Investasi rupiah terbesarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah membuat bisnis di Indonesia sangat berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan sebuah solusi yang tepat agar dapat bertahan

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE STOCKHASTIC PADA PT. LOMBOK GANDARIA

ANALISIS PENENTUAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE STOCKHASTIC PADA PT. LOMBOK GANDARIA ANALISIS PENENTUAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE STOCKHASTIC PADA PT. LOMBOK GANDARIA Fahmi Yusniaji Erni Widajanti Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Lebih terperinci

EVALUASI MANAJEMEN PERSEDIAAN PUPUK PT. ABC MENGGUNAKAN METODE EOQ. Diterima: 1 Juni 2016 Layak Terbit: 25 Juli 2016

EVALUASI MANAJEMEN PERSEDIAAN PUPUK PT. ABC MENGGUNAKAN METODE EOQ. Diterima: 1 Juni 2016 Layak Terbit: 25 Juli 2016 EVALUASI MANAJEMEN PERSEDIAAN PUPUK PT. ABC MENGGUNAKAN METODE EOQ Chella Masquita Febilia 1 dan Dyah Febriantina Istiqomah 2 1 Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya, Jl. Veteran 12-16, Malang 65145,

Lebih terperinci

Pengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan

Pengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan Petunjuk Sitasi: Fatimah, Syukriah, & Nurul, A. (2017). Pengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. H137-142). Malang: Jurusan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Persediaan dapat diartikan sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode

Lebih terperinci

BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY

BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY A. Penentuan Ukuran Pemesanan (Lot Sizing) Lot sizing merupakan teknik dalam meminimalkan jumlah barang yang akan dipesan, sehingga dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Ngadiluwih, Kediri. UD. Pilar Jaya adalah perusahaan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Ngadiluwih, Kediri. UD. Pilar Jaya adalah perusahaan yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di UD. Pilar Jaya yang berlokasi di Desa Banjarejo, Kecamatan Ngadiluwih, Kediri. UD. Pilar Jaya adalah perusahaan yang memproduksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat di indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat di indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan ekonomi dewasa ini dimana dunia usaha tumbuh dengan pesat di indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi

Lebih terperinci

Asmaul Khusna*), Kukuh Sulastyoko **) Kata Kunci :Pengendalian Kualitas, Pengendalian Mutu, Persediaan Pengaman, Peramalan, Forcasting, EOQ.

Asmaul Khusna*), Kukuh Sulastyoko **) Kata Kunci :Pengendalian Kualitas, Pengendalian Mutu, Persediaan Pengaman, Peramalan, Forcasting, EOQ. OPTIMALISASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU KERTAS MENGGUNAKAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) STUDY PADA PT. TEMPRINA MEDIA GRAFIKA NGANJUK (Jawa Pos Group) Asmaul Khusna*), Kukuh Sulastyoko **) ABSTRAKSI

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Biji Melinjo dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ) untuk Meminimumkan Biaya Persediaan Analysis of Inventories

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal, tetapi mencakup kawasan regional dan global sehingga setiap perusahaan berlomba untuk terus mencari

Lebih terperinci

ORDER QUAANTITY (EOQ).

ORDER QUAANTITY (EOQ). JIMT Vol. 13 No. 2 Desember 2016 (Hal 25-34) Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X ANALISIS DAN OPTIMALISASI PERSEDIAAN BAHAN BAKAR PEMBANGKIT LISTRIK PADA PT. KUTILANG PAKSI MAS DENGAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perusahaan jasa boga dan perusahaan pertanian maupun peternakan.

I. PENDAHULUAN. perusahaan jasa boga dan perusahaan pertanian maupun peternakan. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini bisnis di Indonesia berkembang dengan pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan sebuah solusi yang tepat agar dapat bertahan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Menentukan Besar Persediaan Pengaman Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen Persediaan Pengaman Persediaan pengaman (Safety Stock)

Lebih terperinci

BAB 4 DATA. Primatama Konstruksi departemen PPIC (production planning and inventory

BAB 4 DATA. Primatama Konstruksi departemen PPIC (production planning and inventory BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Pengumpulan Data Untuk EOQ Dalam melakukan penelitian untuk memecahkan permasalahan di PT. Primatama Konstruksi departemen PPIC

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis dan metode yang digunakan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis dan metode yang digunakan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini adalah 32 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Jenis dan metode digunakan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini adalah dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif dan menggunakan metode

Lebih terperinci

ARTIKEL ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY EOQ PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA

ARTIKEL ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY EOQ PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA ARTIKEL ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY EOQ PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA Oleh: DWI PRASTYO 13.1.01.04.0080 Dibimbing oleh : 1. Dr. M.Anas,

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Heizer & Rander

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Heizer & Rander MANAJEMEN PERSEDIAAN Persediaan : stok dari elemen-elemen/item-item untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang atau bahan/barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan jasa ataupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaaan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Persediaan Menurut Jacob, Chase, Aquilo (2009: 547) persediaan merupakan stok dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk produksi. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analisis deskriptif kuantitatif. Obyek penelitian ini adalah UKM yang bergerak di sektor kuliner yaitu kafe

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN Aldi Firmansyah Universitas Bina Nusantara, Jl. KH. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Kulit dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity untuk Meminimumkan Biaya Persediaan pada PT. Raindoz Bandung The Controlling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. optimal sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. optimal sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang, sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam memasuki perkembangan dunia ekonomi yang semakin luas saat ini, setiap perusahaan yang tumbuh dan berkembang memerlukan suatu pengendalian intern persediaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah persediaan merupakan salah satu masalah penting yang harus diselesaikan oleh perusahaan. Salah satu upaya dalam mengantisipasi masalah persediaan ini adalah

Lebih terperinci

Manajemen Persediaan. Persediaan Pengaman. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

Manajemen Persediaan. Persediaan Pengaman. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen Modul ke: 06 Manajemen Persediaan Persediaan Pengaman Fakultas FEB Program Studi Manajemen Safety Stock Tujuan safety stock adalah meminimalkan terjadinya stock out dan mengurangi penambahan biaya penyimpanan

Lebih terperinci

ANALISIS ECONOMIC ORDER QUANTITY UNTUK MENENTUKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KERIPIK SUKUN (Studi Kasus : Industri Rumah Tangga Citra Lestari Production)

ANALISIS ECONOMIC ORDER QUANTITY UNTUK MENENTUKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KERIPIK SUKUN (Studi Kasus : Industri Rumah Tangga Citra Lestari Production) e-j. Agrotekbis 1 (1) : 93-99, April 2013 ISSN : 2338-3011 ANALISIS ECONOMIC ORDER QUANTITY UNTUK MENENTUKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KERIPIK SUKUN (Studi Kasus : Industri Rumah Tangga Citra Lestari Production)

Lebih terperinci

Agung Wahyu Prayogo Dwiatmanto Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Agung Wahyu Prayogo Dwiatmanto Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENGGUNAAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) DALAM UPAYA PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN PEMBANTU (Studi Pada PG. Modjopanggoong Tulungagung - PT. Perkebunan Nusantara X) Agung Wahyu Prayogo Dwiatmanto

Lebih terperinci

PENGOPTIMALAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEPUNG KETELA MENGGUNAKAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY)

PENGOPTIMALAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEPUNG KETELA MENGGUNAKAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) PENGOPTIMALAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEPUNG KETELA MENGGUNAKAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) (Studi Kasus Di Pabrik Kerupuk UD Surya Manalagi Kabupaten Kediri) Bahan baku menjadi hal yang harus dijaga

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Roti Guna Meminimumkan Biaya Persediaan Menggunakan Metode Economic Order Quantity (Studi Kasus Pada CV. Foker Cake Cimahi)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A.

III. METODE PENELITIAN A. III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Deskriptif analitis yaitu memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Manajemen Persediaan Manajemen persediaan adalah menentukan keseimbangan antara investasi persediaan dengan pelayanan pelanggan (Heizer dan

Lebih terperinci

Upaya Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pasir Silika Menggunakan Metode Economic Order Quantity Pada Industri Papan Kalsium Silikat

Upaya Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pasir Silika Menggunakan Metode Economic Order Quantity Pada Industri Papan Kalsium Silikat Upaya Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pasir Silika Menggunakan Metode Economic Order Quantity Pada Industri Papan Kalsium Silikat Prayonne Adi Program Studi Teknik Industri Universtitas Pelita Harapan

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi semakin sulit untuk diperkirakan. Selama ini, manajer PT. Focus

Lebih terperinci

HALASAN B SIRAIT, PARAPAT GULTOM, ESTHER S NABABAN

HALASAN B SIRAIT, PARAPAT GULTOM, ESTHER S NABABAN Saintia Matematika Vol. 1, No. 5 (2013), pp. 469 482. PERENCANAAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY (Studi Kasus: PT. XYZ) HALASAN B SIRAIT, PARAPAT GULTOM,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Sistem Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN. Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN. Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2 PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Inventory atau Persediaan Inventory adalah item atau material yang dipakai oleh suatu organisasi atau perusahaan untuk menjalankan bisnisnya[10]. Persediaan adalah

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU ROTAN PADA MEBEL ROTAN PALUNESIA COLLECTION TEAM KOTA PALU

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU ROTAN PADA MEBEL ROTAN PALUNESIA COLLECTION TEAM KOTA PALU ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU ROTAN PADA MEBEL ROTAN PALUNESIA COLLECTION TEAM KOTA PALU Mohammad Rizki 1, Sulaeman Miru dan Hadayani 2 1 (Mahasiswa Magister Agribisnis Program Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dalam menentukan jumlah optimasi. Data yang dikumpulkan berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap laba yang diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap laba yang diperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah produksi merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap laba yang diperoleh perusahaan. Apabila

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: EOQ (Economic Order Quantity), Raw Materials, Inventories of Raw Materials. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: EOQ (Economic Order Quantity), Raw Materials, Inventories of Raw Materials. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The problem is always faced by industrial companies is a matter of production. One way of cutting costs is to suppress the production of raw material inventory to a minimum, attempt to minimize

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengendalaian persediaan merupakan salah satu aspek penting dari beberapa aspek yang diuraikan diatas. Kebutuhan akan sistem pengendalian persediaan, pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laju perekonomian yang semakin meningkat dan tingkat persaingan yang semakin tajam, suatu perusahaan harus lebih giat dalam mencapai tujuan. Tujuan perusahaan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR. : Manajemen Operasional Agribisnis

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR. : Manajemen Operasional Agribisnis Mata Kuliah Semester PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR : Manajemen Operasional Agribisnis : IV Pertemuan Ke : 12 Pokok Bahasan : Perencanaan Persediaan Dosen :

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ. Hanna Lestari, M.Eng

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ. Hanna Lestari, M.Eng ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ Hanna Lestari, M.Eng 1 Masalah produksi merupakan hal penting bagi perusahaan karena berkaitan dengan pencapaian laba perusahaan. Jika proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 15 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian ini dilakukan di PT.CHEETHAM GARAM INDONESIA yang berlokasi di Jl. Australia I Kav.1.3 No. 01, Kawasan Industri KIEC, Kotasari- Grogol, Cilegon, Banten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahan baku merupakan salah satu masalah yang cukup dominan di bidang produksi selain masalah keuangan, kepegawaian dan sebagainya. Perusahaan selalu menghendaki

Lebih terperinci

Manajemen Persediaan. Penentuan Jumlah Persediaan (Stochastics Model) Hesti Maheswari SE., M.Si. Manajemen. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi & Bisnis

Manajemen Persediaan. Penentuan Jumlah Persediaan (Stochastics Model) Hesti Maheswari SE., M.Si. Manajemen. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi & Bisnis Modul ke: 05Fakultas Ekonomi & Bisnis Manajemen Persediaan Penentuan Jumlah Persediaan (Stochastics Model) Hesti Maheswari SE., M.Si Program Studi Manajemen Menghindari Kerusakan Menghindari Keterlambatan

Lebih terperinci

BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN 10.1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Persediaan Perusahaan Manufaktur pada umumnya mempertahankan 3 jenis persediaan: a. Persediaan Bahan Baku, Faktor- faktor yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan (inventory) adalah sumber daya ekonomi fisik yang perlu diadakan dan dipelihara untuk menunjang kelancaran produksi, meliputi bahan baku (raw

Lebih terperinci

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Serbuk Gergaji Kayu (Studi Kasus di Oka Jamur Bali, Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung)

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Serbuk Gergaji Kayu (Studi Kasus di Oka Jamur Bali, Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung) Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Serbuk Gergaji Kayu (Studi Kasus di Oka Jamur Bali, Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung) AGUSTINI CITRA DEWI, RATNA KOMALA DEWI, I KETUT SUAMBA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Factory : Jalan Raya Serang Km 18.8 Desa Sukanegara Tangerang Banten.

BAB III METODE PENELITIAN. Factory : Jalan Raya Serang Km 18.8 Desa Sukanegara Tangerang Banten. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di PT Trisinar Indopratama yang beralamat: Office : Wisma Technoplast Jalan Kebon Jeruk Raya No. 1A 1B 1C Jakarta Barat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan pun merupakan hal yang sangat penting. Karena jika hal hal

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan pun merupakan hal yang sangat penting. Karena jika hal hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam situasi perekonomian yang masih dilanda krisis ekonomi seperti di Indonesia ini, maka setiap perusahaan harus dapat menentukan strategi operasi perusahaannya

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Persediaan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Persediaan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Persediaan Menurut Pardede (2005), persediaan (inventory) adalah sejumlah barang atau bahan yang tersedia untuk digunakan sewaktu-waktu di masa yang akan datang. Sediaan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PIPA PVC DI PT. DJABES SEJATI MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME (JIT) ABSTRAK

PERANCANGAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PIPA PVC DI PT. DJABES SEJATI MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME (JIT) ABSTRAK PERANCANGAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PIPA PVC DI PT. DJABES SEJATI MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME (JIT) Oleh : Henny Wunas, I Nyoman Pujawan Wunas_henny@yahoo.com, pujawan@ie.its.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL SKRIPSI... HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... ii. HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... iii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL SKRIPSI... HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... ii. HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... iii DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL SKRIPSI... i HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... ii HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... iii HALAMAN PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO...

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI PADA INDUSTRI TAHU MITRA CEMANGI DI KECAMATAN TATANGA KOTA PALU

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI PADA INDUSTRI TAHU MITRA CEMANGI DI KECAMATAN TATANGA KOTA PALU e-j. Agrotekbis 3 (2) : 261-270, April 2015 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI PADA INDUSTRI TAHU MITRA CEMANGI DI KECAMATAN TATANGA KOTA PALU Analysis of Raw Material Supplies of

Lebih terperinci

Manajemen Operasional. Metode EOQ

Manajemen Operasional. Metode EOQ Manajemen Operasional Metode EOQ ECONOMIC ORDER QUANTITY METODE EOQ Pendekatan yang umum digunakan untuk manajemen persediaan dalam menganalisis inventory adalah dengan model EOQ (Economic Order Quantity).

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN MANAJEMEN PERSEDIAAN MANAJEMEN PERSEDIAAN Manajemen Investasi dan Pasokan Julius Nursyamsi MANAJEMEN PERSEDIAAN Persediaan membentuk hubungan antara produksi dan penjualan produk Persediaan dikelompokan : 1. Bahan baku 2.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian memegang peranan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian memegang peranan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian memegang peranan penting dalam kehidupan setiap manusia di Indonesia. Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE EOQ PADA UD. ADI MABEL

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE EOQ PADA UD. ADI MABEL PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE EOQ PADA UD. ADI MABEL Fahmi Sulaiman 1 * & Nanda 1 1 Program Studi Teknik Industri, Politeknik LP3I Medan Tel: 061-7322634 Fax: 061-7322649

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam analisis pada PT.Tirta Aroma Sari, yang terkait dengan peramalan permintaan, persediaan, dan pengambilan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan efektif dan efisien, maka harus memperhatikan penerapan sistem

I. PENDAHULUAN. dengan efektif dan efisien, maka harus memperhatikan penerapan sistem I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan manufaktur dalam menjalankan kegiatan usahanya memerlukan bahan baku sebagai bahan utama dalam proses produksi. Kekurangan bahan baku dapat mengakibatkan terhambatnya

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN KIMIA DI GUDANG LABORATORIUM PT WILMAR NABATI INDONESIA

IMPLEMENTASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN KIMIA DI GUDANG LABORATORIUM PT WILMAR NABATI INDONESIA Volume 02, Nomor 02, Desember 2013 Hal 186-205 IMPLEMENTASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN KIMIA DI GUDANG LABORATORIUM PT WILMAR NABATI INDONESIA Umi Elan, Ilyas Rofiq ABSTRAK Pengendalian persediaan bahan

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi 3.1.1 Analisa Kondisi Perusahaan saat ini CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri parfum. Merek parfum

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAAN UNTUK MENGOPTIMALKAN PEMAKAIAN VOLUME GUDANG DI PT. SIM BEKASI. Basuki. Abstrak

PENGENDALIAN PERSEDIAAN UNTUK MENGOPTIMALKAN PEMAKAIAN VOLUME GUDANG DI PT. SIM BEKASI. Basuki. Abstrak PENGENDALIAN PERSEDIAAN UNTUK MENGOPTIMALKAN PEMAKAIAN VOLUME GUDANG DI PT. SIM BEKASI Basuki Abstrak PT. SIM merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi kendaraan dengan cara merakit berbagai macam

Lebih terperinci

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 7: MENGELOLA PERSEDIAAN PADA SUPPLY CHAIN. By: Rini Halila Nasution, ST, MT

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 7: MENGELOLA PERSEDIAAN PADA SUPPLY CHAIN. By: Rini Halila Nasution, ST, MT MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 7: MENGELOLA PERSEDIAAN PADA SUPPLY CHAIN By: Rini Halila Nasution, ST, MT PENDAHULUAN Persediaan di sepanjang supply chain memiliki implikasi yang besar

Lebih terperinci

ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA. Oleh :

ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA. Oleh : ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA Oleh : Boys Bidil Noor Fakultas Ekonomi, Univeritas 17 agustus Samarinda Email : boy.aidil@gmail.com ABSTRAKSI Penelitian ini untuk bertujuan

Lebih terperinci

Optimasi Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Analisis Reorder Point

Optimasi Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Analisis Reorder Point ISSN: 2089-3787 1187 Optimasi Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Analisis Reorder Point Nidia Rosmawanti 1, Khairullah 2 Program Studi Sistem Informasi, STMIK Banjarbaru Jl. Jend. A. Yani Km 33,5

Lebih terperinci

VIII PENGENDALIAN PERSEDIAAN BERAS ORGANIK

VIII PENGENDALIAN PERSEDIAAN BERAS ORGANIK VIII PENGENDALIAN PERSEDIAAN BERAS ORGANIK Analisis pengendalian persediaan dilakukan hanya pada ani Sejahtera Farm karena ani Sejahtera Farm menjadi inti atau fokus analisis dalam rantai pasok beras organik.

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN STOK SUKU CADANG PADA PT. KARS INTI AMANAH (KALLA KIA) CABANG MAKASSAR

ANALISIS PENENTUAN STOK SUKU CADANG PADA PT. KARS INTI AMANAH (KALLA KIA) CABANG MAKASSAR ANALISIS PENENTUAN STOK SUKU CADANG PADA PT. KARS INTI AMANAH (KALLA KIA) CABANG MAKASSAR Bayum Pacsi Pataddungi, Andi Pawennari, Nurul Chairany Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DODOL RUMPUT LAUT INDUSTRI CITA RASAKU KELURAHAN TINGGEDE KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DODOL RUMPUT LAUT INDUSTRI CITA RASAKU KELURAHAN TINGGEDE KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI e-j. Agrotekbis 3 (5): 661-667, Oktober 2015 ISSN : 2338-3011 MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DODOL RUMPUT LAUT INDUSTRI CITA RASAKU KELURAHAN TINGGEDE KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI Raw Material Supply

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deterministik, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deterministik, dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deterministik, dengan menggunakan perhitungan angka dalam menentukan keputusan yang akan di ambil oleh

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENENTUAN PEMESANAN BAHAN BAKU JAMU ANGKUR PUTIH MENGGUNAKAN METODE SILVER MEAL. (Studi Kasus Di PT. Putro Kinasih, Sukoharjo)

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENENTUAN PEMESANAN BAHAN BAKU JAMU ANGKUR PUTIH MENGGUNAKAN METODE SILVER MEAL. (Studi Kasus Di PT. Putro Kinasih, Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENENTUAN PEMESANAN BAHAN BAKU JAMU ANGKUR PUTIH MENGGUNAKAN METODE SILVER MEAL (Studi Kasus Di PT. Putro Kinasih, Sukoharjo) Tugas Akhir ini Disusun Sebagai Syarat Untuk Memperoleh

Lebih terperinci