IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
|
|
- Liana Darmali
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Sejarah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H atau 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (Perusahaan MUI) dan Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada 27 Syawwal 1412 H atau 1 Mei Dengan dukungan dari eksponen Ikatan Cendekiawan Muslim se-indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha Muslim, pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 miliar pada saat penandatanganan akta pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada acara silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanam modal senilai Rp 106 miliar. Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan, Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa. Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun produk yang terus dikembangkan. Pada akhir tahun 90an, Indonesia dilanda krisis moneter yang memporakporandakan sebagian besar perekonomian Asia Tenggara. Sektor perbankan nasional tergulung oleh kredit macet di segmen korporasi. Bank Muamalat pun terimbas dampak krisis. Di tahun 1998, rasio pembiayaan macet (NPF) mencapai lebih dari 60 persen. Perseroan mencatat rugi sebesar Rp 105 miliar. Ekuitas mencapai titik terendah, yaitu Rp 39,3 miliar, kurang dari sepertiga modal setor awal. Dalam upaya memperkuat permodalannya, Bank Muamalat mencari pemodal yang potensial, dan ditanggapi secara positif oleh
2 Islamic Development Bank (IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi. Pada RUPS tanggal 21 Juni 1999 IDB secara resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank Muamalat. Oleh karenanya, kurun waktu antara tahun 1999 dan 2002 merupakan masa-masa yang penuh tantangan bagi Bank Muamalat. Saat ini Bank Mumalat memberikan layanan bagi lebih dari 2,5 juta nasabah melalui 275 gerai yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Jaringan BMI didukung pula oleh aliansi melalui lebih dari 4000 Kantor Pos Online/SOPP di seluruh Indonesia, ATM, serta merchant debet. BMI saat ini juga merupakan satu-satunya bank syariah yang telah membuka cabang luar negeri, yaitu di Kuala Lumpur, Malaysia. Untuk meningkatkan aksesibilitas nasabah di Malaysia, kerjasama dijalankan dengan jaringan Malaysia Electronic Payment System (MEPS) sehingga layanan BMI dapat diakses di lebih dari 2000 ATM di Malaysia Visi dan Misi Perusahaan a. Visi Bank Muamalat Indonesia, Tbk Menjadi Bank Syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual, dikagumi di pasar rasional. b. Misi Bank Muamalat Indonesia, Tbk Menjadi Role Model Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan orientasi investasi yang inovatif untuk memaksimumkan nilai bagi stakeholder Struktur Organisasi Perusahaan Pemegang tertinggi dalam struktur organisasi bank Muamalat adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang membawahi Dewan Pengawas Syariah dan Dewan Komisaris. Wewenang RUPS meliputi : (1) Mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan Direksi, (2) Menyetujui Perubahan Anggaran Dasar Perseroan, (3)
3 Menyetujui Laporan Tahunan, (4) Menunjuk Auditor Eksternal Independen dan (5) Menentukan jumlah dan jenis remunerasi serta fasilitas lainnya untuk anggota Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan Direksi. Pada struktur organisasi Bank Muamalat Indonesia, Presiden Direktur terletak dibawah Dewan Pengawas Syariah dan Dewan Komisaris serta membawahi 5 Divisi diantaranya Complience and Corporate Planning Director, Corporate Banking Director, Retail Banking Director, Treasury and International Banking Director, Finance and Operator Director Produk dan Jasa Produk dan jasa pada Bank Muamalat Indonesia terdiri dari penghimpunan dan penyaluran dana a. Penghimpunan Dana Penghimpunan dana merupakan kegiatan Bank Muamalat Indonesia untuk menghimpun dana dari masyarakat. Bank Muamalat Indonesia memiliki 8 produk penghimpunan dana, yaitu : 1. Shar-e, Merupakan tabungan investasi syariah yang memadukan kemudahan akses ATM, Debit dan Phone Banking dalam satu kartu. 2. Tabungan Ummat, merupakan investasi murni yang sesuai dengan syariah dalam mata uang rupiah yang memungkinkan nasabah melakukan penyetoran dan penarikan tunai dengan mudah. Selain itu, Tabungan Ummat merupakan tabungan investasi dengan Akad Mudharabah yang penarikanya dapat dilakukan secara bebas biaya di seluruh counter bank Muamalat dan jaringan ATM bersama. 3. Tabungan Ummat Junior, merupakan tabungan yang diperuntukkan khusus untuk pelajar.
4 4. Tabungan Haji Arafah, merupakan tabungan yang ditujukan bagi nasabah yang berkeinginan untuk menunaikan ibadah haji secara terencana sesuai dengan kemampuan dan jangka waktu yang nasabah inginkan. Tabungan Haji Arafah plus ditujukan bagi nasabah premium yang memiliki perencanaan haji singkat. 5. Deposito Mudharabah, merupakan jenis investasi syariah tersedia dalam jangka waktu 1,3,6 dan 12 bulan dengan pilihan mata uang rupiah atau USD. Deposito Mudharabah dapat diperpanjang secara otomatis dan dijadikan jaminan pembiayaan di Bank Muamalat. 6. Deposito Fulinvest, merupakan pilihan investasi dalam mata uang rupiah maupun USD dengan jangka waktu 6 dan 12 bulan yang ditujukan bagi nasabah yang ingin berinvestasi secara halal, murni dan sesuai syariah. Deposito ini dikhususkan bagi nasabah perseorangan dan dilengkapi dengan fasilitas asuransi jiwa. 7. Giro Wadi ah, merupakan titipan dana pihak ketiga berupa simpanan giro yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro dan aplikasi pemindahbukuan. Diperuntukkan bagi nasabah pribadi maupun perusahaan untuk mendukung aktivitas usaha. 8. DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) Muamalat, merupakan lembaga yang menyelenggarakan program pensiun, yaitu suatu program yang menjanjikan sejumlah uang yang pembayaranya dilakukan secara berkala. b. Penyaluran Dana Penyaluran dana merupakan kegiatan bank Muamalat dalam penyaluran dana kepada masyarakat. Bank Muamalat Indonesia memiliki 8 produk penyaluran dana, yaitu :
5 1. Pembiayaan Jual Beli a. Murabahah, merupakan fasilitas penyaluran dana dengan system jual beli untuk pembiayaan modal, investasi, dan konsumtif. Pihak bank akan membelikan barang-barang halal yang nasabah butuhkan kemudian menjualnya kepada nasabah untuk diangsur sesuai kemampuan nasabah dan kesepakatan kedua belah pihak. b. Istishna, merupakan kegiatan jual beli dimana produsen ditugaskan membuat barang pesanan dari pemesanan. Objek pemesanan harus dibuat atau dipesan terlebih dahulu dengan cirri-ciri khusus yang dipesan oleh pemesan. Pembayaran dapat dilakukan diawal, ditengah dan diakhir. 2. Pembiayaan Bagi Hasil a. Musyarakah, merupakan kerjasama yang dilakukan antara bank dengan nasabah dalam suatu usaha dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana, pekerjaan dan keahlian dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. Umumnya digunakan untuk pembiayaan modal dan investasi b. Mudharabah, merupakan kerja sama antara dua pihak dimana bank selaku penyedia dana dan pihak lain (nasabah) bertindak sebagai pengelola usaha. Bank menyerahkan modalnya kepada nasabah untuk dikelola. 3. Pembiayaan Sewa a. Ijarah, merupakan perjanjian antara bank selaku pemberi sewa dengan nasabah selaku penyewa atas suatu barang atau asset milik bank. Bank
6 mendapatkan jasa atas barang atau asset yang disewakan. b. Ijarah Muntahia Bittamlik (IMBT), merupakan perjanjian antara bank selaku pemberi sewa dan nasabah selaku penyewa. Dengan konsep IMBT, nasabah (penyewa) setuju akan membayar uang sewa selama masa yang diperjanjikan dan bila sewa berakhir penyewa mempunyai hak opsi untuk memindahkan kepemilikan objek sewa tersebut dari pemberi sewa. c. Qardh, merupakan pinjaman dari bank kepada nasabah yang diperlukan untuk kebutuhan mendesak, seperti dana talangan dengan kriteria tertentu dan bukan untuk pinjaman yang bersifat konsumtif Perkembangan Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) Efisiensi adalah suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber biaya untuk mencapai hasil yang diharapkan. Efisiensi akan lebih jelas jika dikaitkan dengan konsep perbandingan output-input. Output merupakan hasil suatu organisasi dan input adalah sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan output tersebut. Dibidang perbankan efisiensi dilakukan untuk mengetahui apakah bank dalam operasinya yang berhubungan usaha pokok bank, dilakukan dengan benar dalam arti sesuai yang diharapkan manajemen dan pemegang saham. Efisiensi operasi juga berpengaruh terhadap kinerja bank, yaitu untuk menunjukkan apakah bank telah menggunakan semua faktor produksinya dengan tepat guna. Menurut Bank Indonesia, efisiensi operasi diukur dengan membandingkan total biaya operasi dengan total pendapatan operasi atau sering disebut BOPO. Rasio BOPO ini bertujuan untuk mengukur kemampuan pendapatan operasional dalam menutup biaya operasional. Berikut perkembangan BOPO Bank Muamalat dari tahun 2001 sampai tahun 2010 :
7
8 memperoleh penghasilan dari kegiatan operasi bank. Sedangkan nilai BOPO terendah terlihat pada tahun 2008 kuartal I yaitu sebesar 75,76 persen. Hal ini disebabkan pendapatan operasional bank meningkat dikarenakan stabilitas ekonomi Indonesia dalam keadaan baik, hal ini dibuktikan dengan pendapatan laba bersih bank Muamalat pada tahun 2008 mengalami kenaikan pesat yaitu sebesar 203,36 Milyar yang sebelumnya pada tahun 2007 laba bersih hanya sebesar 139,78 Milyar Perkembangan Non Performing Loan (NPL) Non Performing Loan (NPL) adalah rasio jumlah kredit pada tingkat kolektibilitas tiga sampai dengan lima terhadap total kredit yang diberikan oleh bank. Sesuai dengan ketetapan yang telah dibuat oleh Bank Indonesia, kredit bermasalah (NPL) dihitung dengan menggunakan NPL Gross atau NPL yang belum mempertimbangkan Perhitungan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP). Besarnya nilai NPL maksimal yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI) adalah 5 persen jika bank melebihi nilai yang ditetapkan oleh BI maka akan mempengaruhi tingkat kesehatan bank tersebut dan masuk dalam kategori Bank Dalam Perhatian Khusus (BDPK). NPL merupakan indikator kualitas asset suatu bank, maka semakin tinggi rasionya akan menyebabkan semakin rendah likuiditasnya. Berikut merupakan perkembangan NPL pada Bank Muamalat Indonesia dari tahun 2001 sampai tahun 2010 :
9
10
11 Berdasarkan Grafik perkembangan CAR, semua nilai CAR bank Muamalat Indonesia Tbk sejak tahun 2001 sampai 2010 berada pada posisi lebih dari 8 persen. Hal ini menunjukkan bahwa bank Muamalat Indonesia mampu mengelola modal untuk melindungi diri dari risiko kerugian yang muncul. Pada tahun 2001 CAR Bank Muamalat masih relatif rendah yaitu 8,01 persen dan terus mengalami kenaikan sampai kuartal I tahun 2002, pada kuartal II tahun 2002 mengalami penurunan. Setelah itu CAR relatif mengalami kenaikan dan penurunan sampai tahun Nilai CAR tertinggi ditunjukkan pada tahun 2003, yang terjadi pada kuartal III yaitu sebesar 19,34 persen persen, hal ini terjadi karena untuk tahun 2003, tema perkembangan bank Muamalat adalah Tahun Pengembangan Jaringan dan Aliansi Pelayanan. Dalam menunjang pelayanan dan pertumbuhan usaha, bank Muamalat mengambil langkah menerbitkan obligasi Syariah 1 Subordinasi Bank Muamalat tahun 2003 senilai Rp 200 miliar. Nilai CAR terendah terjadi pada kuartal I tahun 2001, yaitu sebesar 8,01 persen. Penurunan nilai CAR menunjukkan semakin berkurangnya cadangan dana yang harus disediakan bank terhadap ATMR (Aktiva Tertimbang Menurut Risiko). Tahun 2001 nilai CAR rendah yaitu sebesar 8,01 persen, hal ini disebabkan karena belum pulihnya kondisi perekonomian akibat krisis ekonomi tahun 1998 yang berdampak pada perekonomian Bank Muamalat sendiri. Dilihat dari nilai CAR Bank Muamalat Indonesia termasuk dalam golongan bank yang sehat karena dari tahun 2001 sampai tahun 2010 tidak ada nilai CAR yang dibawah 8 persen Perkembangan Loan To Deposit Ratio (LDR) Loan To Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio antara total kredit yang diberikan oleh bank terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK). LDR menunjukkan tingkat kemampuan bank dalam menyalurkan dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank yang bersangkutan. Peraturan Bank Indonesia menyatakan bahwa kemampuan likuiditas bank dapat dicerminkan dengan tingkat LDR, yaitu perbandingan antara kredit dengan Dana Pihak Ketiga (DPK). Rasio ini digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank yang dengan
12 cara membagi jumlah kredit yang diberikan oleh bank terhadap dana pihak ketiga. LDR menunjukkan perbandingan antara volume kredit dibandingkan volume deposit yang diimiliki oleh bank. Hal ini berarti menunjukkan tingkat likuiditas semakin kecil dan sebaliknya karena sumber dananya (deposit) yang dimiliki telah habis digunakan untuk membiayai financing portofolio kreditnya. Semakin tinggi rasio ini, semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar. Kredit yang diberikan tidak termasuk kredit kepada bank lain sedangkan untuk dana pihak ketiga adalah giro, tabungan, simpanan berjangka, sertifikat deposito. Standar yang digunakan Bank Indonesia untuk rasio LDR adalah 80 persen hingga 110 persen. Jika angka rasio LDR suatu bank berada pada angka dibawah 80 persen (misalkan 60 persen), maka dapat disimpulkan bahwa bank tersebut hanya dapat menyalurkan sebesar 60 persen dari seluruh dana yang berhasil dihimpun. Karena fungsi utama dari bank adalah sebagai intermediasi (perantara) antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana, maka dengan rasio LDR 60 persen berarti 40 persen dari seluruh dana yang dihimpun tidak tersalurkan kepada pihak yang membutuhkan, sehingga dapat dikatakan bahwa bank tersebut tidak menjalankan fungsinya dengan baik. Kemudian jika rasio LDR bank mencapai lebih dari 110 persen, berarti total kredit yang diberikan bank tersebut melebihi dana yang dihimpun. Oleh karena dana yang dihimpun dari masyarakat sedikit, maka bank dalam hal ini juga dapat dikatakan tidak menjalankan fungsinya sebagai pihak intermediasi (perantara) dengan baik. Semakin tinggi LDR menunjukkan semakin riskan kondisi likuiditas bank, sebaliknya semakin rendah LDR menunjukkan kurangnya efektifitas bank dalam menyalurkan kredit. Jika rasio LDR bank berada pada standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, maka laba yang diperoleh oleh bank tersebut akan meningkat (dengan asumsi bank tersebut mampu menyalurkan kreditnya dengan efektif). Berikut merupakan perkembangan LDR PT Bank Muamalat Indonesia periode tahun 2001 hingga tahun 2010 :
13
14
15 normal atau tidak. Pengujian distribusi normal dilakukan dengan cara melihat histogram yang membandingkan data observasi dengan distribusi yang mendekati normal. Selain itu uji normalitas dapat juga dengan menggunakan normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data yang sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data distribusi normal. Jika distribusi normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. H is to g ra m D e p e n d e n t V a ria b le : N IM F re q u e n c y M e a n = -3.4 S td. D e v. = N = 4 R e g re s s io n S ta n d a rd iz e d R e s id u a l Gambar 7. Histogram nilai Net Interest Dengan memperhatikan tampilan grafik histogram dan grafik normal plot dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang mendekati normal. Pada grafik normal plot terlihat titiktitik menyebar disekitar garis diagonal, dengan penyebaran mengikuti arah garis diagonal. Dengan memperhatikan ke-empat grafik tersebut dapat dikatakan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas sehingga layak untuk digunakan.
16 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: NIM 1.0 Expected Cum Prob Observed Cum Prob Gambar 8. Normal P-P Plot Net Interest Uji Multikolinearitas Tujuan dari uji multikolinearitas adalah untuk mengetahui apakah ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mengetahui apakah model tersebut terdapat multikolinearitas dapat dilakukan dengan mencari besarnya Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai tolerance nya. Jika nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance nya lebih dari 0,10 maka kodel bebas dari multikolinearitas. Nilai VIF dari variable BOPO yaitu 1,541, Non Performing Loan nilai VIF 1,891 sedangkan nilai VIF Capital Adequacy Ratio yaitu sebesar 1,581 dan nilai VIF dari variablel Loan To Deposit Ratio yaitu sebesar 1,269. Sedangkan nilai tolerance dari varibel BOPO adalah 0,649, tolerance Non Performing Loan 0,529, variabel Capital Adequacy Ratio adalah sebesar 0,632 dan variabel Loan To Deposit Ratio adalah 0,788. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa model yang terbentuk tidak terdapat gejala multikolinearitas.
17 4.7.3 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Dalam penelitian ini akan digunakan metode chart (Diagram Scatterplot), dengan dasar pemikiran bahwa : 1. Jika titik membentuk pola tertentu yang beraturan (melebar kemudian menyempit, bergelombang) maka terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika ada pola yang jelas serta titik menyebar diatas dan dibawah 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Dari pengolahan data statistik untuk uji asumsi klasik heteroskedastisitas dapat dilihat pada Gambar 9. Scatterplot Dependent Variable: NIM Regression Studentized Residual Regression Standardized Predicted Value Gambar 9. Scaterplot Heteroskedastisitas Berdasarkan keterangan dari scaterplot dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel tidak terdapat heteroskedastisitas. Hal ini dikarenakan titik menyebar diatas dan dibawah 0 pada sumbu Y.
18 4.7.4 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi berarti terdapat korelasi antar anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu. Konsekuensi dari adanya autokorelasi dalam suatu regresi berarti varian sampel tidak dapat menggambarkan varians populasinya. Untuk mengetahui apakah dalam model terdapat autokorelasi atau tidak maka dilakukan uji Durbin- Watson (Uji Dw). Negatif No Autokorelasi Positif 0 dl du 4-du 4-dl 4 1,29 1,72 2 2,232 2,28 2,71 Gambar 10. Autokorelasi Hasil uji autokorelasi dengan Durbin Watson menunjukkan angka 2,232 dan batas bawah (dl) dan batas atas (du), dengan jumlah variabel bebas (k) = 4 dan jumlah sampel (n) = 40, maka dl = 1,29 dan du = 1,72. Berdasarkan uji diatas tampak bahwa nilai Durbin Watson 2,232 terletak didaerah Autocorelation sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi linear berganda terbebas dari asumsi klasik statistik autokorelasi Analisis Perhitungan Perkembangan BOPO, Non Performing Loan (NPL), Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR) dan Net Interest Margin (NIM) dapat dilihat pada Grafik 11.
19
20 Tabel 7. Model Summary(b) Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1,718(a),516,461, ,232 a Predictors: (Constant), LDR, BOPO, CAR, NPL b Dependent Variable: NIM Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 15.0 menunjukkan bahwa koefisien determinasi sebesar 0,718. Nilai ini menyatakan bahwa korelasi antar variabel independen dan dependen masuk kedalam kategori kuat. Nilai R Square menunjukkan sejauh mana variasi dari variabel terikat mampu menjelaskan variabel bebasnya. Nilai R Square berkisar antara 0 sampai 1, semakin mendekati 1 maka kemampuan model menjelaskan pergerakan varibel terikat semakin baik. Hasil dari R Square sebesar 0,516, hal ini berarti model yang digunakan dapat menjelaskan variable dependen yaitu Net Interest Margin sebesar 51,6 persen, sedangkan 48,4 persen dipengaruhi faktor lain diluar penelitian. Uji regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh antar variabel bebas dengan variabel terikat. Berdasarkan perumusan masalah dan hipotesis yang telah ditentukan maka didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 8. Coefficients(a) Standardize d Unstandardized Coefficient Collinearity Model Coefficients s T Sig. Statistics Std. B Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 12,340 3,453 3,574,001 BOPO -,113,030 -,560 3,836,001,649 1,541
21 NPL -,014,054 -,043 3,267,001,529 1,891 CAR,021,060,052 3,353,006,632 1,581 LDR,044,016,373 2,819,008,788 1,269 Model persamaan yang didapatkan dari hasil perhitungan diatas adalah : Y = 12,34 0,113 X1 0,014 X2 + 0,021 X3 + 0,044 X4..(8) Melihat dari persamaan diatas dapat diinterpretasikan : 1. Koefisien regresi untuk BOPO sebesar 0,113 bertanda negatif. Hal ini berarti setiap perubahan sebesar satu satuan pada BOPO sementara variabel independen lain diasumsikan tetap, maka NIM akan menurun sebesar 0, Koefisien regresi untuk NPL sebesar 0,014 bertanda negatif. Hal ini berarti setiap perubahan sebesar satu satuan pada NPL sementara variabel independen lain diasumsikan tetap, maka NIM akan menurun sebesar 0, Koefisien regresi untuk CAR sebesar 0,021 bertanda positif. Hal ini berarti setiap perubahan sebesar satu satuan pada CAR sementara variabel independen lain diasumsikan tetap, maka NIM akan meningkat sebesar 0, Koefisien regresi untuk LDR sebesar 0,044 bertanda positif. Hal ini berarti setiap perubahan sebesar satu satuan pada LDR sementara variabel independen lain diasumsikan tetap, maka NIM akan meningkat sebesar 0, Uji F Statistik Uji simultan dengan menggunakan F-Test bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil F-Test pada output SPSS dapat dilihat pada table ANOVA. Apabila Fhitung > Ftabel maka semua variabel bebas berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Sedangkan uji F dengan probabilitas value dapat dilihat dari besar probabilitas value dibandingkan 0,05. Terima H0 jika probabilitas < 0,05. Berikut merupakan table ANOVA untuk uji F statistik :
22 Tabel 9. ANOVA(b) a Model Sum of Mean Squares Df Square F Sig. P 1 Regression 25, ,491 9,328,000(a) r Residual 24,356 35,696 e Total 50, d a. Predictors: (Constant), LDR, BOPO, CAR, NPL b Dependent Variable: NIM Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat bahwa angka probabilitas yaitu 0,000 berarti berada dibawah 0,05. Dapat diambil kesimpulan bahwa BOPO, NPL, CAR dan LDR secara bersama-sama secara sigifikan berpengaruh terhadap NIM Uji T Statistik Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat (Kuncoro, 2003). Hasil uji ini pada output SPSS dapat dilihat dari Tabel 9. Nilai uji T dapat dilihat dai p-value (pada kolom sig.) pada masing-masing variabel independen, jika p-value lebih kecil dari level of significant yang ditentukan, atau t hitung (pada kolom t) lebih besar daripada t-tabel (dihitung dari two tailed α = 5%, df-k, k merupakan jumlah variabel independen df = 40-4 = 36. Analisa tabel Coefficient(a) untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap varaiabel dependen adalah sebagai berikut : a. Variabel BOPO memiliki p-value 0,001 < 0,05 artinya signifikan, sedangkan t-hitung 3,836 > 1,688 artinya signifikan. Signifikan disini berarti tolak H0 yang berarti BOPO berpengaruh terhadap NIM
23 b. Variabel NPL memiliki p-value 0,001 < 0,05 artinya signifikan, sedangkan t-hitung 3,267 > 1,688 artinya signifikan. Signifikan disini berarti tolak H0 yang berarti NPL berpengaruh terhadap NIM. c. Variabel CAR memiliki p-value 0,006 < 0,05 artinya signifikan, sedangkan t-hitung 3,353 > 1,688 artinya signifikan. Signifikan disini berarti tolak H0 yang berarti CAR berpengaruh terhadap NIM. d. Variabel LDR memiliki p-value 0,008 < 0,05 artinya signifikan, sedangkan t-hitung 2,819 > 1,688 artinya signifikan. Signifikan disini berarti tolak H0 yang berarti LDR berpengaruh terhadap NIM Analisis Pengaruh BOPO, NPL, CAR dan LDR terhadap NIM Nilai koefisien korelasi sebesar 0,718 menunjukkan bahwa meningkatnya nilai BOPO, NPL, CAR, LDR akan diikuti meningkatnya NIM. Besarnya pengaruh ditentukan oleh koefisien determinasi r 2 sebesar 0,516 atau sebesar 51,6 persen. Hal ini menunjukkan bahwa NIM dipengaruhi oleh BOPO, NPL, CAR, dan LDR sebesar 51,6 persen dan sisanya 48,4 persen dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian. Besarnya BOPO akan mempengaruhi besarnya Net Interest Margin (NIM). Peningkatan nilai BOPO disebabkan oleh peningkatan total biaya operasional dan menurunkan pendapatan operasional, hal tersebut akan berakibat turunya Net Interest Margin (NIM). Begitu sebaliknya penurunan nilai BOPO yang disebabkan karena semakin efisiensi beban operasional yang dikeluarkan. Hal ini akan megakibatkan kenaikan Net Interest Margin (NIM). Besanya NPL akan berpengaruh juga terhadap besarnya Net Interest Margin (NIM). Peningkatan NPL disebabkan oleh peningkatan jumlah kredit bermasalah sehingga cadangan penyisihan penghapusan kerugian kredit ikut meningkat. Hal tersebut akan mempengaruhi margin pendapatan bunga bersih bank (NIM). Semakin tinggi NPL makan nilai NIM akan semakin rendah. Hal tersebut dikarenakan semakin meningkatnya NPL yang berarti meningkat jumlah kredit yang
24 bermasalah, sehingga profitabilitas yang dihasilkan semakin menurun, dalam hal ini profitabilitas ditunjukkan dengan nilai NIM. Besarnya CAR akan mempengaruhi besarnya NIM. Semakin besar modal, maka akan semakin memperbesar alat untuk menciptakan profit. Alat yang dimaksud disini adalah seluruh aktiva yang dapat menghasilkan profit atau aktiva produktif. Bank memiliki banyak alternatif untuk menghasilkan profit yang tinggi apabila dana yang tersedia cukup besar pula. CAR yang tinggi tersebut juga menunjukkan kemampuan bank untuk menanggung segala aktiva yang beresiko sehingga berdampak pada kepercayaan nasabah. LDR merupakan rasio antar total kredit yang disalurkan oleh bank kepada masyarakat terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK). Semakin tinggi dana yang disalurkan bank kepada masyarakat melalui kredit maka kemungkinan bank untuk mendapatkan keuntungan akan lebih besar pula. Meningkatnya LDR akan meningkatnya NIM bank, namun perlu memperhatikan bahwa dana harus tetap tersedia untuk keperluan penarikan dana secara mendadak, sehingga bank memiliki dana likuid yang tinggi pula. Likuiditas bank sangat penting bagi kelangsungan perbankan sehingga dalam melakukan ekspansi kredit bank harus tetap mempertahankan tingkat likuiditas dalam posisi aman sehingga masyarakat menaruh kepercayaan dengan menyimpan dananya dibank tersebut Implikasi Manajerial Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linear, maka terlihat bahwa efisiensi operasi yang diproksikan dengan rasio BOPO mempunyai nilai unstandardized coefficients yang paling besar dan sigifikan terhadap NIM dengan koefisien sebesar -0,113, kemudian rasio LDR dengan nilai koefisien sebesar 0,044, CAR mempunyai koefisien sebesar 0,021 dan yang terkecil adalah NPL dengan koefisien -0,014. Penggunaan beta unstandardized coefficients untuk melihat besarnya pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen disebabkan karena: dengan menggunakan beta
25 unstandardized coefficients, hasil perhitungan yang didapatkan akan memperoleh nilai konstanta; yakni nilai variabel dependen ketika semua variabel dependen dalam keadaan tidak mengalami perubahan atau statis. Hasil penelitian ini menunjukkan pula hal-hal yang perlu diperhatikan, baik oleh pihak manajemen perusahaan (emiten) dalam pengelolaan perusahaan, dan oleh para investor dalam menentukan strategi investasinya. Adapun implikasi manajerial dari hasil penelitian ini untuk setiap variabelnya adalah sebagai berikut: 1. Efisiensi operasi suatu perusahaan (dalam hal ini Perbankan yang tercatat di BEJ) merupakan faktor yang sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Sesuai dengan fungsinya sebagai pihak intermediasi, efisiensi suatu bank sangat mempengaruhi besar kecilnya return yang akan didapat. Semakin efisien kegiatan operasi yang dilakukan bank tersebut, maka laba yang diperoleh bank tersebut akan semakin besar. Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat rasio efisiensi operasi sebuah bank adalah rasio BOPO yaitu perbandingan antara total biaya operasi dengan pendapatan operasinya. Pada penelitian ini, efisiensi operasi mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap rasio perolehan laba dibanding dengan variabel-variabel lain. Terbukti dengan nilai koefisien BOPO sebesar -0,113 menunjukkan adanya pengaruh negatif dan paling dominan terhadap NIM. Jadi semakin besar rasio BOPO suatu bank, maka semakin kecil tingkat rasio NIM atau dapat dikatakan kinerja keuangan bank tersebut akan turun. Dengan demikian bagi emiten, pergerakan rasio BOPO haruslah menjadi perhatian khusus agar perusahaannya selalu berada pada tingkat efisiensi yang bisa menghasilkan laba yang maksimal, sehingga kinerja yang dicapai akan selalu meningkat. Kemudian bagi investor, rasio ini perlu diperhatikan sebagai salah satu bahan pertimbangannya dalam menentukan strategi investasinya. 2. Hasil berikutnya menunjukkan bahwa setelah tingkat efisiensi operasi bank, variabel yang memiliki pengaruh terhadap return NIM
26 variable yang signifikan adalah Loan to Deposit Ratio (LDR), yaitu dengan nilai sebesar 0,044. Hal ini berarti LDR mempunyai pengaruh yang positif terhadap NIM. Hal ini juga menunjukkan tingkat likuiditas suatu bank mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap besar kecilnya perolehan laba bank. Jika bank dalam menyalurkan kredit dari dana pihak ketiganya tinggi, maka dapat dikatakan tingkat likuiditasnya juga tinggi karena dana dari pihak ketiga dapat dimaksimalkan dalam bentuk kredit. Dengan tingginya penyaluran kredit yang diberikan, maka pendapatan bunga dari kredit tersebut juga akan meningkat, yang berdampak pada tingginya perolehan laba bank. Sehingga dapat dikatakan kinerja keuangan bank tersebut meningkat. Dilihat dari pihak emiten (manajemen perusahaan), LDR merupakan faktor yang cukup penting dalam menjalankan kegiatan usahanya, sehingga adalah merupakan suatu keharusan untuk menjaga rasio LDR pada tingkat yang aman (sesuai dengan yang ditetapkan Bank Indonesia, yaitu 80 persen persen). Dengan optimalnya LDR maka dalam kegiatan usahanya, bank akan selalu memperoleh keuntungan. Kemudian bagi pihak investor, LDR dapat dijadikan acuan untuk menentukan strategi investasinya. Semakin likuid suatu bank, maka dapat disimpulkan kelangsungan hidup bank tersebut akan berlangsung lama, dengan demikian investor akan tertarik untuk berinvestasi di bank tersebut karena yakin bahwa investasi yang ditanamkan akan selalu menghasilkan keuntungan bagi dirinya 3. Capital Adequacy Ratio (CAR) mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap NIM. Besarnya nilai unstandardized coefficients untuk rasio CAR adalah 0,021. Nilai koefisien ini menunjukkan bahwa CAR mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap NIM. Hal ini berarti tingkat kecukupan modal suatu bank merupakan faktor penting yang harus dipenuhi. Dengan tercukupinya modal suatu bank (standart yang ditetapkan BI minimal 8 persen), maka diharapkan kerugian-kerugian yang dialami dapat terserap oleh
27 modal yang dimiliki bank tersebut. Sehingga dengan terserapnya kerugian-kerugian tersebut, maka kegiatan usaha bank tidak akan mengalami gejolak yang berarti. Bagi pihak emiten (manajemen perusahaan) merujuk pada penelitian ini, diharapkan selalu menjaga tingkat kecukupan modalnya, sehingga pada akhirnya dengan tercukupinya tingkat kecukupan modal, kinerja keuangan bank tersebut akan meningkat. Kemudian bagi investor, rasio CAR dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan strategi investasinya. Karena semakin besar rasio CAR suatu bank, maka semakin tinggi juga NIM-nya yang berarti semakin tinggi juga kinerja keuangan bank tersebut. 4. Nilai beta unstandardized coefficients yang paling kecil dari keempat Non Performing Loan (NPL) pada penelitian ini mempunyai pengaruh yang paling kecil terhadap NIM, yaitu sebesar 0,014. Hal ini berarti nilai NPL berpengaruh kecil sekali terhadap raso NIM. Meningkatnya NIM tidak menimbulkan gejolak yang berarti terhadap penurunan rasio NIM.
This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk didirikan pada tahun 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis deskriptif
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses dan hasil serta pembahasan dari pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software Microsoft
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Bank Muamalat Indonesia, Tbk. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H atau 1 Nopember
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR, FDR,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai peranan besar dalam perekonomian masyarakat sehingga mempunyai peranan penting dalam pengelolaan dana yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah Bank Muamalat Indonesia PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H atau 1 Nopember 1991, diprakarsai
Lebih terperinciPENGARUH CAR, DPK, NPL, DAN ROA TERHADAP LDR. (Studi Kasus Pada Bank LQ 45 Periode Tahun )
PENGARUH CAR, DPK, NPL, DAN ROA TERHADAP LDR. (Studi Kasus Pada Bank LQ 45 Periode Tahun 2008-2012) Nama : Sakinah Febrianty NPM : 26210334 Kelas : 3EB12 Latar Belakang Berdasarkan Laporan Perkembangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskripsi Data 1. Analisis Dana Pihak Ketiga Bank BCA Syariah Dana Pihak Ketiga adalah komponen dana yang paling penting, besarnya keuntungan (profit) yang akan dihasilkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H atau 1 Nopember 1991, Bank Muamalat adalah bank Islam pertama
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik dekriptif menggambarkan tentang ringkasan datadata penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata rata dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis CAR CAR merupakan rasio untuk mengukur tingkat kecukupan modal bank. CAR ini dapat diukur dengan cara membandingkan rata-rata modal
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi objek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan pada bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian. Bagian pertama merupakan analisis
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Gambaran Umum Bank Mega Syariah Bank Mega Syariah merupakan salah satu cabang dari perbankan konvensional yang didirikan pada tanggal 14 Juli 1990 melalui Keputusan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Annual Report (2008-2012) maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciminimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel.
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Industri perbankan merupakan salah satu industri yang berperan penting dalam perkembangan perekonomian. Berikut ini adalah profil 10 Bank terbesar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif Data a) Profil PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan hal - hal yang berkaitan dengan hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan data tersebut. Adapun pembahasan yang dimaksud meliputi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suku Bunga terhadap Return bagi hasil deposito mudharabah pada Bank
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Data Telah dijelaskan sebelumnya bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh CAR, FDR, NPF, BOPO, Inflasi, ROA
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF Dari data yang diperoleh sebanyak 45 sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009-2011 diperoleh
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Objek Penelitian 1. Profil PT Bank Muamalat Indonesia PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H atau 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Financing (NPF) dapat dilihat
68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Variabel Untuk mengintepretasikan hasil statistik deskriptif dari Pembiayaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan.
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Untuk mempermudah dalam mengidentifikasikan variabel data dalam penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan. Adapun gambaran data
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
46 A. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
40 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hipotesis yang dikemukakan di atas, terdapat 5 (lima) variabel yang diperkirakan akan mempengaruhi tingkat kesehatan BPR di Jabodetabek yaitu: Capital Adequacy
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami. Dalam
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,
44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif, maka pada Tabel 4.1 berikut ini akan ditampilkan karakteristik sample yang digunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskripsi Data 1. Analisis Return On Equity (ROE) Return On Equity (ROE) merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba bersih. Semakin tinggi rasio ini
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data (N) yang digunakan dalam penelitian ini serta dapat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pemilihan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan perusahaan perbankan yang listing pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2013
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif Data Setelah dilakukan pengumpulan data, maka pada Bab IV ini akan membahas tentang hasil dari penelitian. Analisis ini
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel statistik
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOAN DEPOSIT RATIO BANK SWASTA NASIONAL DI BANK INDONESIA
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOAN DEPOSIT RATIO BANK SWASTA NASIONAL DI BANK INDONESIA Agustina 1), Anthony Wijaya 2) Program Studi Akuntansi STIE Mikroskil Jl Thamrin No. 112, 124, 144 Medan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perkembangan Kesehatan Bank terhadap Return Saham pada Industri Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011. 4.1.1. Kondisi Risk/Non Performing
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL yang diukur dengan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek penelitian Bagian ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta dilakukan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN
V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1 Gambaran Umum Bank Muamalat Indonesia, Tbk PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Didirikan pada tahun 1991 diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses dan hasil serta pembahasan dari pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software SPSS versi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berfungsi untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. menyediakan pembiayaan bagi pelaksanaan usaha-usaha pembangunan daerah
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Bank Pembangunan Daerah didirikan dengan maksud khusus untuk menyediakan pembiayaan bagi pelaksanaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendapatan margin pembiayaan murabahah dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap NPM
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
1 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisa Tabungan Wadiah PT Bank BNI Syariah 2010-2016 Tabungan wadi ah adalah simpanan dana pihak ketiga yang bisa diambil kapan saja berdasarkan kesepakatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Unit Analisis Data 1. Data Hasil Penelitian Pada bagian ini akan dibahas mengenai proses pengolahan data untuk menguji hipotesis yang telah dibuat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang yang digunakan adalah jenis data sekunder, dimana data sekunder adalah data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan dipublikasikan dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada 27 Syawwal 1412
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Perusahaan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H atau 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan pada Bank Syariah Mandiri dari periode Maret 2006 Juni 2014.Setelah seluruh data yang diperlukan dikumpulkan, selanjutnya dilakukan analisis data
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV.1 Deskripsi Objek Penelitian Objek yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri atas variabel-variabel yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam
Lebih terperinciPengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan
Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan Subsektor Bank Periode 2008-2012) Latar Belakang Sejak terjadinya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Muamalat Indonesia selama periode Dalam penelitian ini. yang menggunakan rasio return on asset (ROA).
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang merupakan pengamatan terhadap obyek penelitian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder mengenai laporan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. STATISTIK DESKRIPTIF Statistik deskriptif memberikan informasi tentang karakteristik masingmasing variabel penelitian seperti minimum, maximum, mean, standar deviasi dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependent, variabel independent atau keduannya mempunyai distribusi normal atau tidak.
Lebih terperinciDisusun Oleh : DWI LESTARI B
ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, BOPO, DAN LDR TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-syarat Guna
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang
BAB 4 ANALISIS DATA 4.1 Statistika Deskriptif Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang digunakan untuk mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan, penyajian data, dan penarikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh bank umum syariah yang ada di Indonesia kurun waktu tahun 2011-2015. Berdasarkan kriteria
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun 2010 sampai tahun
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabel-variabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang menggambarkan karakteristik sampel yang digunakan dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H atau 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. nilai minimum, nilai maksimum, mean dan standar deviasi dapat dilihat. Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian 1. Statistik Deskriptif Deskripsi data dari masing-masing variabel penelitian yang meliputi nilai minimum, nilai maksimum, mean dan standar
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN IV.1 Analisis Deskriptif IV.1.1 Gambaran Mengenai Return Saham Tabel IV.1 Descriptive Statistics N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Return Saham 45 2.09-0.40
Lebih terperinciEkonomi moneter ( PROFIT, CAR, NPR dan CREDIT MACET)
Ekonomi moneter ( PROFIT, CAR, NPR dan CREDIT MACET) Created by : Umrah Sitti Nur Jannah Liliyani Ridwan Yudi Pratama A3009 A30289 A000 A0257 Fakultas ekonomi dan bisnis Universitas hasanuddin Makassar
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Persentase BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia Profitabilitas merupakan kemampuan bank dalam mencari keuntungan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN 1. Data Hasil Penelitian A. Data Receivable Financing (Pembiayaan Piutang) Receivable Financing (Pembiayaan Piutang ) merupakan bentuk pinjaman yang digunakan untuk berbagai keperluan,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil
Lebih terperinciBAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA
BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Umum Sukuk Korporasi Pesatnya perkembangan industri keuangan syariah juga diikuti oleh pesatnya perkembangan instrumen keuangan dan pembiayaan syariah yaitu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Rasio Likuiditas BCA Syariah Rasio likuiditas ini mengukur kemampuan perusahaan atau bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai pengaruh variable independen (Current Ratio, Debt To Equity Ratio,
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan model regresi berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang eksis di Jakarta Islamic Index (JII) dari tahun
47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh perusahan yang eksis di Jakarta Islamic Index (JII) dari tahun 2003-2007.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Peneliti mengambil sampel sesuai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, waktu penelitian dilakukan saat waktu senggang dimana data-data yang diambil berasal dari laporan keuangan triwulan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN
BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1. Analisis Perhitungan pada Variabel Independen 4.1.1. Analisis Price to Book Value (PBV) Price to Book Value berfokus pada nilai ekuitas perusahaan. Price to Book
Lebih terperinciBAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Uji Statistik Deskriptif Statistika deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel independent
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Analisis dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel sehingga lebih mudah dipahami dan diinterprestasikan. Statistik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi di Indonesia khususnya di bidang lembaga keuangan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi di Indonesia khususnya di bidang lembaga keuangan, bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang kini dibutuhkan dan telah digunakan dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
91 BAB IV HASIL PENELITIAN A. GambarUmum Bank Mega Syariah Objek dalam penelitian ini yaitu laporan keuangan Bank Mega Syariah. Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Bank Mega Syariah,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. statistik. Statistik deskriptif dalam penelitian ini merujuk pada nilai rata-rata
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Statistik Deskriptif Variabel Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan suatu data secara statistik. Statistik deskriptif dalam
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Pembuatan statistik deskriptif untuk sampel tersebut dibantu dengan menggunakan program komputer Statisical Package for Sosial Science atau
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :
PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN 2008-2013 Nama : Faishal Febrian NPM : 23214823 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini Tri Wardani, SE., MMSI LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
Lebih terperinciHasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa ketiga sampel atau variabel tersebut adalah distribusi normal.
NORMALITAS DATA One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin
45 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR,
Lebih terperinciMuhammad Syukri Hamdi
ANALISIS PENGARUH RASIO AKTIVITAS, LEVERAGE KEUANGAN, UKURAN, DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Muhammad Syukri
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Muamalat Indonesia, Tbk. PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. didirikan pada 24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Latar Belakang Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang akan menjadi obyek penelitian adalah PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah explanatory reseach. Menurut Singarimbun (1995)
39 III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah explanatory reseach. Menurut Singarimbun (1995) penelitian eksplanatori (explanatory reseach) adalah penelitian yang bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA & PEMBAHASAN. Dari analisis deskriptif menggunakan program SPSS 12.0 For Windows didapatkan
4.1 Pengujian Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS DATA & PEMBAHASAN Dari analisis deskriptif menggunakan program SPSS 12.0 For Windows didapatkan hasil gambaran data sebagai berikut : Tabel 4.1 Pengujian
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder yaitu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada penelitian ini
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perdagangan, Jasa Dan Investasi Di Daftar Efek Syariah
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Gross Domestic Product
99 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 5.1. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Gross Domestic Product (GDP), Inflasi, Financing Deposit Ratio (FDR), Sertifikat
Lebih terperinci