KAJIAN PENILAIAN HARGA SAHAM SUBSEKTOR PERBANKAN KELOMPOK LQ 45 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS TEKNIKAL DAN FUNDAMENTAL (PERIODE FEBRUARI 2010 JANUARI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KAJIAN PENILAIAN HARGA SAHAM SUBSEKTOR PERBANKAN KELOMPOK LQ 45 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS TEKNIKAL DAN FUNDAMENTAL (PERIODE FEBRUARI 2010 JANUARI"

Transkripsi

1 i KAJIAN PENILAIAN HARGA SAHAM SUBSEKTOR PERBANKAN KELOMPOK LQ 45 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS TEKNIKAL DAN FUNDAMENTAL (PERIODE FEBRUARI 2010 JANUARI 2011) Oleh CHRIST IMANUEL ABRAHAMS H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

2 RINGKASAN Christ Imanuel Abrahams, H Kajian Penilaian Harga Saham Subsektor Perbankan Kelompok LQ 45 dengan Menggunakan Analisis Teknikal dan Fundamental (Periode Februari 2010-Januari 2011) di bawah bimbingan Abdul Kohar Irwanto Perbankan merupakan lembaga keuangan yang paling penting dalam suatu negara. Saat ini sektor perbankan melalui kredit masih merupakan penggerak perekonomian suatu bangsa. Sumber utama pendapatan bank salah satunya berasal dari selisih antara bunga yang diberikan kepada nasabah dengan suku bunga kredit. Untuk memperluas pangsa pasar, suatu perusahaan memerlukan modal. Salah satu cara agar suatu perusahaan mendapatkan modal adalah dengan menjual kepemilikan perusahaan dalam bentuk saham. Tahun 2008 dunia digemparkan dengan krisis ekonomi global yang bersumber dari kebangkrutan sistemik lembaga keuangan di Amerika akibat jatuhnya Subprime Mortgage. Dunia tentu saja merasakan dampak krisis ini, salah satunya adalah penarikan modal oleh investor dari negara-negara emerging markets termasuk Indonesia yang membuat harga saham menjadi jatuh. Analisis terhadap harga saham diperlukan oleh investor untuk menentukan waktu yang tepat dalam melakukan jual beli saham agar dampak kerugian dapat diminimalisir atau bahkan dihindari. Bank BCA, BRI BNI Danamon dan Mandiri merupakan bank yang termasuk dalam peringkat bank yang memiliki asset terbesar yang menjadi objek penelitian ini. Berdasarkan hal yang telah dijelaskan di atas, oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan 1) membandingkan pergerakan harga saham perbankan yang terdaftar dalam indeks LQ 45 dengan menggunakan analisis teknikal. 2) menggunakan analisis fundamental untuk melihat kondisi kelima emiten saham selama 3 tahun terakhir. 3) membandingkan nilai intrinsik saham perusahaan-perusahaan perbankan periode Februari 2010-Januari 2011 yang terdaftar dalam indeks LQ 45 dengan menggunakan analisis fundamental. Data yang digunakan dalam penelitian ini data sekunder berupa harga saham perbankan di Bursa Efek Indonesia, laporan tahunan kelima emiten saham, skripsi terdahulu, dan internet. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Microsoft Office Excel Berdasarkan hasil penelitian, selama periode Februari 2010-Januari2011 Selama triwulan I yaitu periode Februari 2010-April 2010 kelima emiten kecuali Danamon mengalami tren menaik atau uptrend. Pada triwulan ini Danamon mengalami tren yang cenderung mendatar atau sideways tren. Pada triwulan II saham Bank BCA, BNI dan Danamon berada dalam kondisi mendatar sedangkan saham BRI dan Mandiri mengalami kondisi uptrend. Pada triwulan III kondisi uptrend ditunjukkan oleh pergerakkan saham Bank BNI, Danamon, dan Mandiri, sedangkan Bank BCA dan BNI mengalami kondisi uptrend. Kelima emiten mengalami kondisi yang cenderung menurun pada triwuan IV. Selain itu kondisi kelima emiten selama tahun mengalami pertumbuhan laba bersih tiap tahunnya menyusul pemulihan ekonomi dari krisis ekonomi global Harga aktual rata-rata saham Bank BCA yang tercatat di bursa efek adalah sebesar Rp 5914 per lembar sedangkan nilai wajar atau nilai intrinsik saham BCA adalah sebesar Rp 5942,58. Hal ini berarti saham bank BCA dijual undervalued karena harga aktual lebih kecil dari nilai intrinsik. Hal serupa juga terjadi pada keempat emiten lainnya, nilai intrinsik saham keempat emiten lainnya juga lebih tinggi daripada harga aktual rata-rata yang diperjual belikan di bursa efek. Oleh karena itu saham kelima emiten tersebut layak untuk dibeli karena diharapkan harga aktual akan melebihi nilai intrinsik kelima saham perbankan tersebut

3 KAJIAN PENILAIAN HARGA SAHAM SUBSEKTOR PERBANKAN KELOMPOK LQ 45 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS TEKNIKAL DAN FUNDAMENTAL (PERIODE FEBRUARI 2010 JANUARI 2011) SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI Pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh CHRIST IMANUEL ABRAHAMS H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

4 Judul Skripsi : Kajian Penilaian Harga Saham Subsektor Perbankan dengan Menggunakan Analisis Teknikal dan Fundamental Nama : Christ Imanuel Abrahams NIM : H Menyetujui, Dosen Pembimbing, (Dr.Ir.Abdul Kohar Irwanto, MSc) NIP: Mengetahui, Ketua Departemen (Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc) NIP Tanggal Lulus :

5 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Cirebon pada tanggal 26 September 1989 dari pasangan Doddy Jeremia Abrahams dan Dwitristiyani. Penulis merupakan putra pertama dari dua bersaudara. Penulis memulai sekolahnya pertama kali dari taman kanak-kanak di TK Bunga Bakung Bogor dan lulus pada tahun Kemudian penulis melanjutkan pendidikan pada sekolah dasar di SD Pelangi Kasih Bogor dan selesai pada tahun Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan tingkat menengah di sekolah SMP Mardi Yuana Bogor. Pendidikan tingkat atas dapat diselesaikan pada tahun 2007 di SMAN 3 Bogor. Pada tahun 2007 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur USMI pada program sarjana manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Selama masa perkuliahan penulis aktif di berbagai kegiatan kepanitiaan seperti panitia Makrab Manajemen 2009 dan panitia Comic Selain itu penulis juga merupakan guru les privat untuk tingkat sekolah dasar. Penulis juga pernah melakukan praktek kerja selama masa liburan. Pada Juli 2010-Agustus 2010 penulis melakukan praktek kerja di PT Bumi Mulya Indah pada Divisi Keuangan. iii

6 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga sampai saat ini penulis dapat menyelesaikan penelitian yang bertema analisis teknikal dan fundamental saham. Penelitian ini dibuat penulis sebagai salah satu syarat unutk memperoleh gelar sarjana ekonomi pada program sarjana manajemen Institut Pertanian Bogor. Judul penelitian yang diajukan penulis adalah Kajian Penilaian Harga Saham Subsektor Perbankan Kelompok LQ 45 Dengan Menggunakan Analisis Teknikal Dan Fundamental (Periode Februari 2010-Januari 2011). Penelitian ini bertujuan untuk memberi gambaran pada berbagai pihak mengenai perdagangan saham industri perbankan di bursa efek Indonesia baik secara teknikal maupun fundamental. Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik agar penulisan di masa mendatang menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan pihak-pihak yang berkepentingan. Bogor, Oktober 2011 Penulis iv

7 UCAPAN TERIMAKASIH Puji dan syukur penulis ucapkan pertama kali kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, anugerah, dan penyertaannya kepada penulis. Berbagai jalan yang panjang penulis hadapi dalam penyelesaian skripsi ini, tetapi karena kasih dan rancangannya yang selalu indah, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Dr.Ir.Abdul Kohar Irwanto, M.Sc selaku dosen pembimbing yang telah memberikan masukan, arahan dan selalu menyediakan waktu bagi penulis. 2. Dr. Ali Mutasowifin, SE. M.Ak dan Yusrina Permanasari, S.Sos.ME selaku dosen penguji 3. Dr.Ir.Jono Munandar M.Sc. selaku Kepala Departemen Manajemen 4. Kedua orangtuaku, Doddy Jeremia Abrahams (Alm) dan Ibu Dwitristiyani, S.Pd., Deny Zebedeus Abrahams. 5. Bapak Prof.Dr.Ir. Harpasis Slamet Sanusi,M.Sc selaku wali saya. 6. Seluruh dosen, staf pengajar, dan staf tata usaha departemen manajemen Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor. 7. Teman-teman satu bimbingan (Sani, Yugo, Rully, Anes, Putri Anugerah, Rina). 8. Kepada Ratna Diana Sari Sutopo yang selama ini telah memberikan motivasi, semangat dan doanya. 9. Kepada Ananda Puput Rahmawati yang telah memberikan bantuannya selama ini. 10. Kepada teman-teman (Duta, Uki, Badok, Fikhy, Arlan, Yodia, Sani, Upeh, Cely, Ima, Una, dan Ira). 11. Kepada Bang Mumuh dan segenap satpam FEM IPB. 12. Semua teman-teman manajemen 44 atas kebersamaan dan pengalaman berharga sehingga penulis termotivasi dalam penyelesaian skripsi ini. 13. Semua pihak yang telah membantu dalam kelancaran proses penyusunan skripsi ini. Terimakasih banyak, semoga Tuhan memberkati kalian semua. v

8 DAFTAR ISI Halaman RINGKASAN RIWAYAT HIDUP... iii KATA PENGANTAR... iv UCAPAN TERIMAKASIH... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian... 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Saham Indeks LQ Analisis Teknikal Pembentukan Tren Analisis Fundamental Penelitian Terdahulu III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Metode Penelitian Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan PT Bank Central Asia Tbk A. Informasi Umum Perusahaan B. Pemegang saham C. Ringkasan Keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk A. Informasi Umum Perusahaan B. Pemegang saham C. Ringkasan Keuangan PT Bank Danamon Tbk A. Informasi Umum Perusahaan vi

9 B. Pemegang saham C. Ringkasan Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk A. Informasi Umum Perusahaan B. Pemegang saham C. Ringkasan Keuangan PT Bank Mandiri Tbk A. Informasi Umum Perusahaan B. Pemegang saham C. Ringkasan Keuangan Analisis teknikal Simple Moving Average A. PT Bank Central Asia Tbk B. PT Bank Negara Indonesia Tbk C. PT Bank Danamon Tbk D. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk E. PT Bank Mandiri Tbk Moving Average Envelopes A. PT Bank Central Asia Tbk B. PT Bank Negara Indonesia Tbk C. PT Bank Danamon Tbk D. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk E. PT Bank Mandiri Tbk Peramalan Pergerakan Harga Saham A. Simple Moving Average PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Danamon Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Tbk PT Bank Mandiri Tbk B. Moving Average Envelopes PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Danamon Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Tbk PT Bank Mandiri Tbk Analisis Fundamental Analisis Makroekonomi A. PDB B. Nilai tukar C. Inflasi D. Pengangguran E. Tingkat Bunga F. Pengaruh Makroekonomi Terhadap Harga Saham Analisis Industri Analisis Perusahaan A. PT Bank Central Asia Tbk B. PT Bank Negara Indonesia Tbk vii

10 C. PT Bank Danamon Tbk D. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk E. PT Bank Mandiri Tbk Implikasi Manajerial V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN viii

11 DAFTAR TABEL No Halaman 1. Peringkat Global Competitiveness Index Inflasi Indonesia tahun Tingkat pengangguran Indonesia tahun Hasil perhitungan pertumbuhan dan tingkat pengembalian perusahaan Perhitungan nilai intrinsik saham biasa ix

12 DAFTAR GAMBAR No. Halaman 1. Grafik garis Grafik batang Grafik lilin Pembentukan tren Kerangka pemikiran penelitian Simple Moving Average BCA Feb 2010-Januari Simple Moving average BNI Feb 2010-Januari Simple Moving average Danamon Feb 2010-Januari Simple Moving Average BRI Feb 2010-Januari Simple Moving Average Mandiri Feb 2010-Januari Moving Average Envelopes BCA Feb 2010-Januari Moving Average Envelopes BNI Feb 2010-Januari Moving Average Envelopes Danamon Feb 2010-Januari Moving Average Envelopes BRI Feb 2010-Januari Moving Average Envelopes Mandiri Feb 2010-Januari Simple Moving Average BCA Feb-Juni Simple Moving Average BNI Feb-Juni Simple Moving Average Danamon Feb-Juni Simple Moving Average BRI Feb-Juni Simple Moving Average Mandiri Feb-Juni Moving Average Envelopes BCA Feb-Juni Moving Average Envelopes BNI Feb-Juni Moving Average Envelopes Danamon Feb-Juni Moving Average Envelopes BRI Feb-Juni Moving Average Envelopes Mandiri Feb-Juni Grafik nilai tukar rupiah terhadap USD Grafik rata-rata nilai tukar rupiah terhadap USD x

13 DAFTAR LAMPIRAN No. Halaman 1. Tabel Tingkat Inflasi Tabel Tingkat Suku Bunga Tabel Nilai PDB Menurut Penggunaan Tahun Tabel Tingkat Return IHSG Kerangka pemikiran konseptual xi

14 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi tahun 2008 sangat mempengaruhi perekonomian dunia. Banyak hal yang menyebabkan terjadinya krisis ekonomi tahun 2008, di antaranya penumpukan hutang nasional Amerika Serikat yang mencapai angka 8,98 triliun dollar sedangkan PDB hanya 13 triliun dollar, penerapan program pengurangan pajak korporasi sebesar 1,35 trilyun dollar yang berdampak positif terhadap pengurangan pendapatan negara. Selain itu kebangkrutan institusi finansial akibat dari kerugian surat berharga properti Subprime Mortgage yang berimbas sistemik terhadap bangkrutnya perusahaan lain seperti Merryl Lynch, Goldman Sachs, Northern Rock,UBS, dan Mitsubishi UFJ (Kompas 27 Januari 2008). Tabel 1. Peringkat Global Competitive Index sumber : The Global Competitiveness Report (2011) Dalam keadaan dunia yang dilanda krisis ekonomi global, perekonomian Indonesia justru mengalami pertumbuhan. Selama tahun 2009, perekonomian Indonesia relatif terinsulasi dari dampak krisis finansial global. Sampai triwulan III, pertumbuhan PDB tercatat sebesar 4,2 persen kemudian meningkat pada tahun 2010 menjadi 6,1 persen. Catatan positif perekonomian Indonesia pada tahun 2010 membuat peringkat Global Competitiveness Index yang dikeluarkan oleh World Economic

15 2 Forum meningkat menjadi peringkat 44, naik sepuluh peringkat dari tahun sebelumya. Peringkat layak investasi Indonesia menurut S&P juga mengalami peningkatan dari BB menjadi BBB. Kenaikan peringkat layak investasi ini menunjukkan semakin dipercayanya pasar modal Indonesia di mata global ( Catatan Perekonomian Indonesia 2010). Kondisi pasar modal Indonesia sempat mengalami tekanan seiring dengan merembetnya gelombang krisis keuangan global pada semester II tahun Para investor mulai menarik dana mereka yang berada di emerging market, termasuk Indonesia sebagai salah satu emerging market. Akan tetapi relatif terjaganya stabilitas makro yang tercermin dari respons BI Rate yang memadai dalam pengendalian inflasi, pencapaian pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, ditambah dengan laporan keuangan emiten yang cukup baik dengan pertumbuhan laba yang tinggi ternyata mampu menahan pelemahan IHSG. Bursa Efek Indonesia memperdagangkan berbagai macam saham yang dikelompokkan ke dalam sembilan sektor yaitu pertanian, pertambangan, industri pasar, aneka industri, perdagangan dan jasa, konsumsi, properti, infrastruktur, keuangan, dan manufaktur. Empat puluh lima saham di antaranya terdaftar dalam indeks LQ 45. Indeks LQ 45 merupakan suatu forum yang di dalamnya berisi perusahaan-perusahaan yang sahamsahamnya memiliki tingkat likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi. Tujuan dari indeks LQ45 adalah sebagai sarana yang objektif dan terpercaya bagi analisis keuangan, manajer investasi, investor dan pemerhati pasar modal lainnya dalam mengawasi pergerakan harga dari saham-saham yang aktif diperdagangkan. Ada beberapa penilaian sebelum saham suatu emiten masuk dalam jajaran LQ 45 yaitu harus berada di top 95 persen dari total rata-rata tahunan nilai transaksi saham di pasar reguler dan harus berada di top 90 persen dari rata-rata tahunan nilai kapitalisasi pasar. Syarat lainnya adalah saham emiten yang bersangkutan harus merupakan urutan tertinggi yang mewakili sektornya dengan kapitasilasi pasar serta merupakan urutan tertinggi

16 3 berdasarkan kapitalisasi frekuensi ( Saham BJBR masuk LQ 45.). Donny Susatio Adjie, Head of Institutional Marketing PT Danareksa Investment Management, membenarkan investor lebih menyukai reksadana saham dengan underlying asset saham LQ45. Menurutnya investor masih trauma dengan kejadian reksadana saham yang memiliki underlying asset di luar saham LQ45 yang nilai dana kelolaannya turun drastis dan tidak memberikan imbal hasil akibat krisis pada 2008 ( Reksa Dana Saham Masih Andalkan LQ45). Saham yang dianalisis pada penelitian ini adalah saham lima (5) perusahaan sektor perbankan yang selama tiga tahun berturut-turut masuk ke dalam perhitungan indeks LQ 45. Alasan dipilihnya sektor perbankan karena saat ini sektor perekonomian Indonesia masih bertumpu pada institusi perbankan melalui kredit yang diberikan kepada masyarakat. Hal ini tentunya menarik untuk melihat bagaimana perbankan yang sudah emiten menjalankan berbagai kebijakan pemerintah akibat krisis global dan tidak mengesampingkan tanggung jawabnya terhadap investor, yang tentunya berbagai kebijakan pemerintah ini dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan terkait dengan harga saham perusahaan. Saham lima perusahaan perbankan yang dianalisis dalam penelitian ini adalah adalah saham PT Bank Central Asia (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Indonesia Tbk (BMRI), dan BDMN Indonesia Tbk (BDMN) Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pergerakan harga saham perbankan yang termasuk dalam perhitungan indeks LQ 45 selama periode Februari Januari 2011? 2. Bagaimana kondisi perbankan selama tahun yang terdaftar dalam indeks LQ 45 periode Februari 2010-Januari 2011?

17 4 3. Bagaimanakah nilai intrinsik saham perbankan yang terdaftar dalam indeks LQ 45 selama periode Februari 2010-Januari 2011? 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Membandingkan pergerakan harga saham perusahaan-perusahaan perbankan periode Februari Januari 2011 yang terdaftar dalam indeks LQ 45 dengan menggunakan analisis teknikal. 2. Menganalisis kondisi perusahaan-perusahaan perbankan periode Februari 2010-Januari 2011 yang terdaftar dalam indeks LQ 45 dengan menggunakan analisis fundamental selama tiga tahun terakhir. 3. Membandingkan nilai intrinsik saham perusahaan-perusahaan perbankan periode Februari 2010-Januari 2011 yang terdaftar dalam indeks LQ 45 dengan menggunakan analisis fundamental Manfaat Penelitian Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi : 1. Dunia pendidikan Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan dunia saham baik peramalan pergerakan harga saham maupun nilai intrinsik saham. 2. Investor Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan bagi investor saham dalam pengambilan keputusan yang tepat dalam melakukan opsi pembelian maupun penjualan saham. 3. Pihak-pihak yang ingin melakukan kajian lebih dalam mengenai analisis teknikal dan fundamental, diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi dan landasan bagi penelitian selanjutnya Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil data saham harian perbankan yang terdaftar dalam indeks LQ 45 periode Februari 2010-Januari 2011 di antaranya PT Bank Central Asia Tbk

18 5 (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Indonesia Tbk (BMRI), dan PT Bank Danamon Tbk. (BDMN). Analisis saham dilakukan dengan menggunakan analisa teknikal dan fundamental. Analisis teknikal yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan Simple Moving Average (SMA) dan Moving Average Envelope (MAE), sedangkan analisis fundamental menggunakan Dividend Discounted Model untuk mendapatkan nilai intrinsik dan perbandingan harga saham perusahaan.

19 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksadana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Oleh karena itu pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-lain (www2.idx.co.id, 26 Juni 2011). Menurut Undang-undang Pasar Modal no 8 tahun 1995, pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Selanjutnya definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar konkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan yang memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas. Abstrak dalam pengertian pasar modal adalah transaksi yang dilakukan melalui mekanisme over the counter (OTC) (Siamat, 2005) Saham Saham adalah surat bukti atau tanda kepemilikan bagian modal pada suatu perseroan terbatas (Siamat, 2005). Terdapat beberapa jenis saham yang dapat dipilih oleh investor, di antaranya : Berdasarkan atas cara peralihan, saham dibedakan menjadi dua, yaitu:

20 7 a) Saham atas unjuk (bearer stock), adalah saham yang tidak ditulis nama pemiliknya, agar mudah dipindah-tangankan dari investor ke investor lain. b) Saham atas nama (registered srock) adalah saham yang ditulis dengan jelas siapa pemiliknya, di mana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu yaitu dengan dokumen peralihan dan kemudian nama pemiliknya dicatat dalam buku perusahaan yang khusus membuat daftar nama pemegang saham. Apabila terjadi kehilangan, pemegang saham tersebut dengan mudah mendapat pergantiannya Berdasarkan manfaat yang diperoleh pemegang saham, dibedakan menjadi : a) Saham biasa (common stock), merupakan suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi sebagai bukti pemilikan suatu perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting bagi perusahaan. b) Saham preferen (preferen stock) merupakan bentuk gabungan antara obligasi dan saham. Saham preferen sama dengan obligasi karena jumlah dividennya tetap selama masa berlaku dari saham, mewakili klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan dengan saham biasa. Keuntungan yang dapat diperoleh investor dari menanamkan saham adalah investor berhak menerima dividen dan capital gain. Dividen adalah bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Capital gain adalah keuntungan dari hasil jual beli saham, yaitu berupa selisih antara nilai jual yang lebih tinggi daripada nilai beli saham. Perbedaan antara harga jual dan beli saham disebabkan oleh perubahan permintaan dan pernawaran terhadap saham tersebut Indeks LQ 45 LQ45 merupakan suatu forum yang di dalamnya berisi perusahaanperusahaan yang sahamnya memiliki tingkat likuiditas dan kapitalisasi pasar

21 8 yang tinggi. Tujuan dari indeks LQ45 adalah menyediakan sarana yang obyektif dan terpercaya bagi analisis keuangan, manajer investasi, investor dan pemerhati pasar modal lainnya dalam memonitori pergerakan harga dari saham-saham yang aktif diperdagangkan. Perusahaan-perusahaan masuk dalam daftar LQ 45 harus memiliki berbagai kriteria yang harus dipenuhi, antara lain : 1. Masuk dalam ranking 60 besar dari total transaksi saham di pasar regular (rata rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir). 2. Ranking berdasar kapitalis pasar (rata rata kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir). 3. Telah tercatat di BEJ minimum 3 bulan. 4. Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhannya, frekuensi dan jumlah hari perdagangan transaksi pasar reguler. Indeks LQ45 dihitung mundur hingga tanggal 13 Juli 1994 sebagai Hari Dasar, dengan Nilai Dasar 100. Untuk seleksi awal digunakan data pasar Juli 1993 Juli Hasilnya, ke 45 saham tersebut meliputi 72 persen total kapitalisasi pasar dan 72,5 persen dari nilai transaksi di pasar reguler Analisis Teknikal Analisis teknikal adalah analisis sekuritas dengan menggunakan grafik harga dan volume historis. Analisis sekuritas yang dimaksud adalah pergerakan grafik harga (atau volume) saham, obligasi, option, future dan instrumen keuangan lain. Analisis teknikal ini menawarkan pengembangan teknik perdagangan saham berdasarkan pengalaman dan pergerakan serta volume perdagangan masa lalu, dengan membuat suatu tren atau pola atas grafik historis. Analisa teknikal mempunyai tiga prinsip dasar pemikiran, yaitu : a. Market Price Discount Everything Yaitu harga yang tercermin dari chart atau grafik telah menggambarkan semua faktor yang mempengaruhi pasar

22 9 b. Price Move in Trend Yaitu pergerakan harga tidak bergerak secara acak melainkan berlangsung dalam satu pola (trend) tertentu dan akan terus berlangsung sampai ada tanda-tanda bahwa pola pergerakan ini berhenti dan berbalik arah. c. History Repeat It self Yaitu ada kecenderungan kuat bahwa perilaku para investor dan pelaku pasar di masa lalu adalah sama dengan masa kini dalam menyikapi berbagai informasi yang mempengaruhi pasar. Ada beberapa grafik yang sering digunakan dalam melakukan analisis teknikal suatu saham, antara lain : 1. Grafik Garis (Line Chart) Grafik garis merupakan grafik yang paling sederhana yang menghubungkan titik-titik, di mana titik-titik tersebut mencerminkan harga penutupan sekuritas pada suatu hari. Keuntungan dari grafik garis terletak pada kesederhanaanya. Grafik ini menampilkan gerakan harga sekuritas yang jelas dan mudah dimengerti. Berikut adalah contoh grafik garis (line chart). Gambar 1. Grafik Garis (Line chart)( 2. Grafik Batang (Bar Chart) Grafik ini menampilkan harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan sekuritas pada suatu hari. Dalam gambar 2 bagian paling atas dari setiap batang vertikal mencerminkan harga tertinggi untuk suatu periode, dan bagian paling bawah mencerminkan harga terendah untuk periode tersebut. Tick penutup ditampilkan di sebelah kanan untuk menunjukkan harga penutup untuk periode tersebut sedangkan harga pembuka

23 10 ditunjukkan oleh tick di sebelah kiri. Berikut adalah contoh dari grafik batang (bar chart). Gambar 2. Grafik Batang (Bar Chart) ( 3. Grafik Lilin (Candlestick Chart) Grafik lilin merupakan grafik berbentuk lilin yang dapat menggambarkan 4 titik harga, yaitu harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan dari suatu saham selama periode tertentu. Ada dua macam warna batang lilin, yaitu lilin berwarna terang yang menunjukkan kecenderungan harga naik karena harga pembukaan lebih rendah dibanding harga penutupan dan lilin berwarna gelap yang menunjukkan harga turun karena harga pembukaan lebih tinggi dibading harga penutupan. Berikut adalah contoh dari grafik lilin (candlestick chart). Gambar 3. Grafik Lilin (Candlestick Chart) ( Pembentukan Tren Tren sebenarnya adalah arah pergerakan harga pasar saham. Investor harus menyadari kemana arah pergerakan saham saat ini. Tren

24 11 mencerminkan perubahan harapan investor yang konsisten. Berdasarkan arah pergerakannya, pembentukan tren dapat dibagi menjadi 3, yaitu : 1. Uptrend Uptrend artinya adalah harga saham cenderung bergerak naik. Pada kondisi ini, sentimen dari kebanyakan investor sedang dalam kondisi positif. 2. Downtrend Downtrend memiliki arti harga saham yang cenderung bergerak turun. Jika pasar menunjukkan downtrend, sebaiknya pasar melakukan posisi beli agar terhindar dari kerugian. 3. Sideways trend Sideways trend artinya pergerakan harga saham stagnan (hanya naik dan turun pada kisaran harga tertentu) Berikut ini adalah contoh dari pembentukan tren : Gambar 4. Pembentukan Tren ( Analisis Fundamental Analisis fundamental merupakan analisis yang berdasarkan faktor pengaruh perekonomian, keamanan, politik, keuangan, kebijakan pemerintah, dan hal eksternal yang berhubungan dengan negara tempat indeks itu berlangsung atau indeks lain yang berhubungan dan berdampak pada penawaran dan permintaan (Tan, 2008). Analisis fundamental bertujuan untuk memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi

25 12 harga saham di masa depan dan menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. Tahapan yang dilakukan untuk melakukan analisis fundamental adalah sebagai berikut : 1. Analisis Ekonomi/Pasar Dalam melakukan analisis fundamental, penilaian terhadap kondisi ekonomi dan keadaan berbagai variabel utama seperti laba yang diperoleh dan tingkat bunga perlu dilakukan. Apabila resesi diperkirakan terjadi atau perekonomian sedang menuju ke arah resesi harga saham akan sangat terpengaruh oleh situasi tersebut. 2. Analisis Industri Setelah melakukan analisis ekonomi investor harus mengetahui taksiran di mana ia akan menanamkan modalnya. Oleh karena itu taksiran tentang seberapa besar risiko suatu industri, bagaimana pertumbuhan industri tersebut merupakan variabelvariabel yang penting untuk diperoleh bagi analisis saham. Suatu industri yang mempunyai kepekaan lebih tinggi dari pasar mengindikasikan bahwa industri tersebut mempunyai risiko pasar yang tinggi. 3. Analisis Perusahaan Dalam melakukan analisis fundamental analis perlu memahami variabel-variabel yang mempengaruhi nilai intrinsik saham. Untuk menaksir nilai intrinsik saham dapat digunakan dua metode yaitu Dividend Discounted Model (DDM) dan Price Earning Ratio (PER). Data-data yang dibutuhkan dalam menggunakan metode analisis tersebut disajikan berdasarkan atas prinsip-prinsip akuntansi yang umum diterima, karena itu langkah pertama yang harus dilakukan adalah memahami laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan. Ada dua laporan keuangan yang utama yaitu neraca dan laporan rugi laba. Neraca menunjukkan posisi kekayaan, kewajiban finansial, dan modal sendiri pada waktu tertentu, sedangkan laporan rugi

26 13 laba menunjukkan berapa penjualan yang diperoleh perusahaan pada periode waktu tertentu (Husnan, 2001) Penelitian Terdahulu Marta (2010) melakukan penelitian mengenai penilaian harga saham pertanian dengan menggunakan analisis teknikal. Perusahaan yang diambil sampel di antaranya PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT london Sumatera Plantation Tbk (LSIP), PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SULI), PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA), PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP). Analisis teknikal yang digunakan bertujuan untuk menentukan saat yang tepat bagi investor kapan saat membeli, menjual, maupun menyimpan saham. Selain itu untuk mengetahui kapan harus melakukan cut loss agar terhindar dari kerugian yang lebih besar. Analisis teknikal yang dilakukan menggunakan pendekatan Simple Moving Average dan Moving Average Envelopes. Alamsyah (2010) melakukan penelitian mengenai penilaian harga saham pertambangan dengan menggunakan analisis teknikal dan fundamental. Penelitian ini mencoba untuk menganalisis pergerakan harga saham pada empat perusahaan pertambangan di antaranya adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA), dan PT Timah Tbk (TINS). Analisis teknikal dilakukan dengan menggunakan pendekatan Simple Moving Average (SMA) dan Moving Average Envelopes (MAE). Analisis fundamental pada penelitian ini menggunakan pendekatan Dividend Discounted Model (DDM) dan Capital Asset Pricing Model (CAPM). Melalui analisis fundamental secara umum kinerja keempat perusahaan tersebut tergolong baik kecuali kinerja PT Timah Tbk (TINS) yang cenderung kurang memuaskan.

27 14 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pasar modal merupakan suatu sarana yang mempertemukan masyarakat yang kelebihan modal dengan perusahaan yang membutuhkan modal. Investor dapat melakukan investasi di pasar modal dengan melakukan pembelian yang diperdagangkan di pasar modal, salah satunya adalah saham. Saham tidak hanya menawarkan keuntungan yang tinggi bagi para investor melalui capital gain maupun dividen, akan tetapi juga membawa resiko yang sangat tinggi pula. Investor yang melakukan investasi saham khususnya di sektor perbankan tentu akan melakukan penilaian harga saham untuk meminimalisasi resiko rugi yang ada. Penilaian harga saham ini dapat dilakukan menggunakan analisis teknikal dan fundamental. Analisis teknikal digunakan oleh para investor untuk menentukan strategi yang tepat kapan akan membeli, menjual atau menyimpan saham. Analisis teknikal ini dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan di antaranya adalah Simple Moving Average dan Moving Average Envelopes. Hasil dari analisis teknikal ini berupa peramalan pergerakan harga saham yang akan terjadi selanjutnya. Metode penilaian harga saham lain yang dapat digunakan adalah analisis fundamental yang digunakan oleh investor sebagai dasar untuk melakukan pembelian saham dan cenderung untuk keputusan jangka panjang. Dalam penelitian ini analisis fundamental dilakukan melalui pendekatan Dividend Discounted Model. Dari kedua model pendekatan ini investor dapat mengetahui nilai intrinsik dari suatu saham yang kemudian akan dibandingkan dengan harga yang berlaku di pasaran apakah undervalued atau overvalued. Analisis teknikal dan fundamental akan menghasilkan suatu informasi yang digunakan oleh investor sebagai dasar dalam melakukan keputusan untuk berinvestasi. Berikut adalah kerangka pemikiran untuk penelitian ini.

28 15 Investor Penilaian harga saham Analisis teknikal Analisis fundamental : 1. Analisis ekonomi makro 2. Analisis Industri 3. Analisis Perusahaan Simple Moving Average Moving average envelope DDM Pergerakan Nilai Saham Nilai Intrisik Saham Rekomendasi Strategi Keputusan Investasi Gambar 5. Kerangka Pemikiran Penelitian 3.2. Metode Penelitian Pengumpulan Data Penelitian dilakukan di PT Bursa Efek Indonesia yang berlokasi di Jl. Jend. Sudirman Kav Jakarta Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data time series harian dari bulan Februari 2010 sampai Januari 2011.

29 Pengolahan dan analisis data Pengolahan data dilakukan dengan perangkat lunak Microsoft Excel. Analisis yang dilakukan adalah analisis teknikal dan fundamental. Analisis teknikal yang digunakan adalah dengan pendekatan Simple Moving Average dan Moving Average Envelope. Sedangkan analisis fundamental yang digunakan adalan Dividen Discounted Model (DDM). A. Analisis teknikal Analisis teknikal yang digunakan adalah Simple Moving Average dan Moving Average Envelopes. 1. Simple Moving Average Simple Moving Average dihitung dari penjumlahan harga saham x hari sebelumnya dibagi dengan x hari. SMA (5) = (P5 + P4 + P3 + P2 + P1) / 5...(1) Keterangan: SMA (5) : Rata-rata bergerak sederhana 5 hari perdagangan sebelumnya. P5 : Harga saham 5 hari sebelumnya P4 : Harga saham 4 hari sebelumnya P3 : Harga saham 3 hari sebelumnya P2 : Harga saham 2 hari sebelumnya P1 : Harga saham 1 hari sebelumnya Sinyal beli : grafik saham memotong ke atas grafik SMA Sinyal jual : Grafik saham memotong ke bawah grafik SMA. 2. Moving Average Envelopes Pendekatan Moving Average Envelopes menggunakan batas atas dan bawah. Menurut Sulistiawan dan Liliana (2007) ketepatan dari penggunaan satu moving average (MA) dapat ditingkatkan kemampuannya dengan penggunaan grafik MA ini yang menggambarkan batas atas dan bawah dari tren grafik saham.

30 17 Batas atas dan bawah ditentukan dengan menggunakan persentase tertentu dari MA yang digunakan. Contohnya SMA (30)-10 persen, menunjukkan penggunanaan batas atas sebesar 10persen lebih tinggi dan lebih rendah 10persen untuk batas bawah. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut : Batas atas = MA x (2) Batas bawah = MA x 0.9 Sinyal beli dapat dilakukan ketika: 1. Grafik harga saham memotong ke atas grafik MA, atau 2. Grafik harga saham memotong ke atas grafik batas bawah. Sinyal jual adalah kebalikan dari kondisi di atas, yaitu: 1. Grafik harga saham memotong ke bawah grafik MA. 2. Grafik harga saham memotong ke bawah grafik batas atas. B. Analisis Fundamental 1. Dividend Discounted Model Dividend discounted model merupakan model penghitungan harga saham yang dilakukan dengan cara menilai tunai semua cash flow yang akan diterima di masa datang. Rumus present value-nya adalah:...(3) 1... (4) Untuk rumus tahun ke 2adalah: Keterangan: = nilai estimasi saham D 1 = dividen tunai P n = harga saham (n=1,2,3...) k = tingkat return yang diharapkan...(5)

31 18 D 0 = nilai dividen terakhir Dengan DDM investor akan menghitung perbedaan harga untuk saham yang sama dengan model yang sama pula. Model ini dapat digunakan selain untuk menentukan nilai intrinsik juga menentukan harga akhir suatu saham. Keputusan seorang investor ditentukan oleh nilai intrinsik yang diperoleh dengan mendiskontokan dividen dengan harga pasar sekarang suatu saham. 2. Capital Asset Pricing Model Tahapan untuk menghitung tingkat keuntungan yang diharapkan adalah sebagai berikut: 1. Tingkat pengembalian masing-masing saham R it =...(6) keterangan: R it = tingkat pengembalian saham perusahaan bulan ke t P it = harga saham bulan ke t P it-1 = harga saham bulan sebelumnya D t = dividen pada bulan ke t 2. Tingkat pengembalian pasar bulanan adan tingkat pengembalian rata-rata pasar R mt =... (7) E(R m )= R mt... (8) = tingkat pengembalian pasar pada bulan ke t IHSG t = IHSG bulan ke t IHSG t-1 = IHSG bulan sebelumnya N 3. Risiko (beta) = jumlah pengamatan dalam satu kuartal β i =... (9) σ im = σ 2 m = R R R R... (10)

32 19 σ im = kovarian tingkat pengembalian saham i dengan tingkat pengembalian pasar. σ 2 m = varian tingkat pengembalian pasar. 4. Tingkat bunga bebas risiko (R f ) R f memakai data BI rate selama 3 tahun 5. Masukan ke persamaan CAPM E(R i ) = R f + [E(R m ) R f ]β i σ 2 m... (11) E(R i ) = tingkat pengembalian rata-rata yang diharapkan saham

33 20 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan PT Bank Central Asia, Tbk. (BBCA) A. Informasi Umum Perusahaan PT Bank Central Asia, Tbk mulai beroperasi pada tanggal 21 Februari BBCA melakukan penawaran saham publik perdana pada tahun 2000 dan menjadi pelopor dalam menawarkan produk kredit kepemilikan rumah dengan suku bunga tetap, yang berhasil meraih respon positif dari pasar. B. Pemegang saham PT Bank Central Asia, Tbk. melakukan penawaran saham publik perdana pada tahun Pemegang saham terbesar BBCA adalah masyarakat sebesar 49,91 persen. Beberapa pemegang saham utama lainnya adalah FarIndo Investments (Mauritius) Ltd qualitate qua (qq) (47,15%), Anthony Salim (1,76%), dan sisanya dibeli kembali oleh BBCA. C. Ringkasan Keuangan BBCA berhasil mencapai peningkatan kinerja keuangan yang memuaskan, tercermin dari peningkatan total aktiva sebesar 14,9 persen menjadi 324,4 triliun rupiah pada 31 Desember 2010 dengan didukung oleh tingginya pertumbuhan kredit di semua segmen nasabah.0pada tahun 2010 BBCA berhasil membukukan laba bersih sebesar 8,5 triliun rupiah meningkat sebesar 24,6 persen dari tahun 2009 yang sebesar 6,8 triliun rupiah, sedangkan pada tahun 2008 laba bersih BBCA mencapai 5,8 triliun rupiah PT Bank Negara Indonesia, Tbk. (BBNI) A. Informasi Umum Perusahaan Didirikan pada tahun 1946, PT Bank Negara Indonesia Tbk. adalah bank pertama yang dimiliki sepenuhnya oleh Pemerintah Indonesia. Pada awalnya BBNI berfungsi sebagai bank sentral Republik

34 21 Indonesia yang baru merdeka sebelum menjadi bank komersial di tahun 1955, dengan total aktiva senilai 227,5 triliun rupiah, BBNI adalah bank terbesar ke-4 di Indonesia berdasarkan jumlah aktiva. BBNI melayani basis nasabah korporasi, komersial dan individu melalui jaringan pelayanan yang luas mencakup cabang domestik dan 5 cabang luar negeri, unit ATM, serta layanan perbankan internet dan SMS. B. Pemegang saham Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) PT Bank Bank Negara Indonesia dilakukan pada tahun 1996 dan tercatat sebagai bank BUMN pertama yang melakukan IPO (initial public offering) dengan menjual sahamnya sebesar 25 persen di Bursa Efek Indonesia. Pemegang saham terbesar di PT Bank Negara Indonesia Tbk. adalah pemerintah sebesar 76,36 persen dan sisanya dimiliki oleh publik. C. Ringkasan Keuangan PT Bank Negara Indonesia, Tbk. pada tahun 2010 mencatat laba bersih sebesar 4,1 triliun rupiah atau tumbuh sebesar 65,1 persen dari tahun 2009 yang mencapai 2,5 triliun rupiah, sedangkan untuk tahun 2008 laba bersih BBNI tercatat sebesar 1,2 triliun rupiah PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. (BDMN) A. Informasi Umum Perusahaan BDMN didirikan pada tahun 1956 sebagai Bank Kopra Indonesia. Di tahun 1976, nama tersebut kemudian diubah menjadi Bank Danamon Indonesia. Di tahun 1988, BDMN menjadi bank devisa dan setahun kemudian mencatatkan diri sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta (sekarang menjadi Bursa Efek Indonesia). BDMN merupakan salah satu institusi finansial terbesar di Indonesia. Sebagai bank universal, BDMN telah mengembangkan beragam bisnis perbankan, dari perbankan mikro melalui BDMN Simpan Pinjam, perbankan ritel hingga perbankan UKM & komersial, dan perbankan korporasi, serta layanan pembiayaan otomotif, asuransi

35 22 umum dan pembiayaan barang konsumtif melalui Adira Finance, Adira Insurance dan Adira Kredit. B. Pemegang saham PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. menjadi perusahaan publik pada tahun Komposisi pemegang saham BDMN. sebesar 67,42 persen dimiliki oleh PT Asia Financial (Indonesia) PTE, Ltd dan 32,58 persen dimiliki oleh publik. C. Ringkasan Keuangan Di akhir 2010, BDMN berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 88 persen menjadi miliar rupiah dari miliar rupiah di 2009, terutama didorong peningkatan pendapatan bunga bersihdan pendapatan operasional lainnya, sedangkan untuk tahun 2008 BDMN membukukan laba bersih yang hampir sama dengan tahun 2009 yaitu 1,53 triliun rupiah PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk. (BBRI) A. Informasi Umum Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk. awal mulanya didirikan oleh Raden Aria Wiriatmaja pada tanggal 16 Desember 1895 dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden. Setelah beberapa kali mengalami perubahan nama seperti Syomin Ginko pada masa pendudukan Jepang, pada 22 Februari 1946 Pemerintah Indonesia mengubah lembaga ini menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946, dan BRI menjadi bank pertama yang dimiliki Pemerintah Republik Indonesia. PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk. merupakan salah satu bank terbesar dan tertua di Indonesia. Saat ini, BBRI berkantor pusat di Gedung BRI I, Jl. Jendral Sudirman Kav.44-46, Jakarta 10210, Indonesia.

36 23 B. Pemegang saham PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk mencatatkan dirinya di Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 10 November 2003 dengan porsi kepemilikan 56,67 persen dikuasai oleh pemerintah dan 43,23 persen dimiliki oleh masyarakat. C. Ringkasan Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk. membukukan laba bersih sebesar 11,5 triliun pada tahun 2010 meningkat dari pencapaian tahun 2009 sebesar 7,3 triliun rupiah sedangkan untuk tahun 2008 laba bersih BBRI tercatat sebesar 5,9 triliun rupiah PT Bank Mandiri, Tbk. (BMRI) A. Informasi Umum Perusahaan PT Bank Mandiri Tbk. didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia, digabungkan ke dalam BBRI. B. Pemegang saham PT Bank Mandiri Tbk. melakukan penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 13 Juli Sampai dengan 31 Desember 2010 kepemilikan saham terbesar dimiliki oleh Pemerintah Indonesia sebesar 66,68 persen dan sisanya oleh publik sebesar 33,32 persen. Bank Mandiri dimiliki oleh pemegang saham. Jumlah pemegang saham tersebut terdiri dari pemegang saham domestik dan 1073 pemegang saham asing serta 44persen dari total pemegang saham yang tercatat tersebut merupakan pegawai PT Bank Mandiri Tbk. C. Ringkasan Keuangan PT Bank Mandiri Tbk. berhasil membukukan kinerja keuangan yang positif pada tahun 2010, BMRI berhasil meningkatkan Laba per saham tahun 2010 sebesar 28,4 persen dari 342 rupiah pada tahun 2009

37 24 menjadi 439 rupiah. Total laba operasional BMRI mencapai miliar rupiah, sementara laba bersih tumbuh 28,8 persen mencapai miliar rupiah Analisis teknikal Simple Moving Average A. PT Bank Central Asia, Tbk. Selama periode Februari 2010 Januari 2011 pergerakan saham BBCA menunjukkan berbagai aktivitas tercatat sebanyak satu sinyal golden cross atau bullish dan 2 sinyal dead cross atau bearish. Gambar 6. Simple Moving Average BBCA Periode Februari 2010-Januari 2011 Pada triwulan II yaitu periode dari bulan Mei Juli tercatat satu titik golden cross yaitu pada tanggal 2 Juni 2010 pada harga Garis merah pada Gambar 6 yang merupakan MA (5) memotong ke atas garis biru yang merupakan MA (23) dan ditunjukkan oleh panah berwarna biru. Grafik terus menunjukkan kenaikan pada triwulan III, sehingga disarankan kepada para investor untuk mempertahankan saham BBCA pada triwulan III. Akan tetapi pada triwulan IV grafik saham BBCA mengalami tren menurun tercatat satu sinyal jual atau dead cross pada tanggal 18 November pada harga 6850, maka kegiatan membeli saham tersebut dapat dihentikan dan beralih untuk menjual saham tersebut.

38 25 B. PT Bank Negara Indonesia, Tbk. Gambar 10 menunjukkan bahwa pada awal Februari-April tren sedang dalam keadaan naik. Pada tanggal 10 Maret merupakan titik golden cross yang merupakan sinyal bagi para investor untuk melakukan pembelian saham pada harga Gambar 7. Grafik Simple Moving Average BBNI Periode Februari 2010-Januari 2011 Pada triwulan II grafik cenderung mengalami tren mendatar atau sideways trend, setidaknya sampai dengan akhir Juni. Pada awal Juli grafik menunjukkan tren yang menaik atau uptrend disarankan kepada investor untuk tidak menjual saham BBNI pada masa periode ini. Gambar 12 menunjukkan uptrend pada triwulan III akan tetapi tidak ada perpotongan antara garis MA (5) dan MA (23), maka disarankan bagi para investor agar mempertahankan sahamnya setelah pembelian terakhir yang dilakukan pada tanggal 10 Maret. Pada triwulan IV yang merupakan periode dari November Januari 2011 satu kali sinyal bearish yaitu pada tanggal 15 Desember. Tanggal 15 Desember merupakan tanggal yang menjadi sinyal untuk menghentikan pembelian saham BBNI pada level 3800.

39 26 C. PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. Berdasarkan grafik di bawah ini selama periode Februari Januari 2011 terjadi 3 sinyal beli atau bullish dan 2 kali sinyal bearish. Pada triwulan I terjadi satu kali bullish yaitu pada tanggal 20 April pada harga Pada triwulan II grafik saham menunjukkan satu kali sinyal jual yaitu pada tanggal 7 Mei pada harga 4950 dan satu kali sinyal beli tertanggal 15 Juni pada harga 5150, setelah itu tepatnya selama triwulan III harga saham terus bergerak naik hingga mencapai harga 6900 pada 26 Oktober Pada grafik di bawah ini dapat kita lihat kondisi uptrend yang terjadi selama triwulan III hingga mencapai level 6700 hingga akhir triwulan III, sehingga sebaiknya investor tidak melakukan penjualan saham terlebih dulu. Harga saham yang ditunjukkan oleh grafik selama periode Februari hingga Oktober sejauh ini mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan. Dibuka pada level harga 4650 pada awal Februari hingga mencapai harga tertinggi yaitu 6900 pada akhir Oktober, hal itu disebabkan semakin baiknya minat beli investor terhadap harga saham BDMN sehingga harga saham bisa terus merangkak naik. Triwulan IV tren harga saham kembali menunjukkan penurunan. Terdapat dua sinyal bearish yaitu pada tanggal 23 November di level Walaupun pada triwulan IV tren menunjukkan penurunan akan tetapi pada triwulan ini juga terdapat satu kali sinyal bullish tertanggal 20 Januari pada tingkat harga 5850.

40 27 Gambar 8. Grafik Simple Moving Average BDMN Periode Februari 2010-Januari 2011 D. PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk. Harga saham BBRI selama periode Februari hingga Januari 2011 mengalami pergerakan harga yang cukup signifikan. Harga saham BBRI berhasil mencapai titik tertinggi pada level harga Pada triwulan I harga terdapat sinyal beli pada tanggal 11 Maret pada harga Melihat kecenderungan tren yang naik maka disarankan kepada investor untuk melakukan pembelian saham pada triwulan ini. Pada Triwulan kedua terlihat garis MA (5) memotong dari atas garis MA (23) yang berarti bahwa terjadi titik dead cross yang menandakan harga saham mulai mengalami penurunan. Hal itu terbukti pada tanggal 11 Mei terjadi dead cross pada harga namun kemudian harga saham BBRI dalam keadaan tren menaik yang akhirnya mencapai titik golden cross pada tanggal 3 Juni pada kisaran harga 8850.

II. TINJAUAN PUSTAKA Pasar Modal

II. TINJAUAN PUSTAKA Pasar Modal 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksadana,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Peringkat Global Competitive Index

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Peringkat Global Competitive Index 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi tahun 2008 sangat mempengaruhi perekonomian dunia. Banyak hal yang menyebabkan terjadinya krisis ekonomi tahun 2008, di antaranya penumpukan hutang nasional

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 14 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pasar modal merupakan suatu sarana yang mempertemukan masyarakat yang kelebihan modal dengan perusahaan yang membutuhkan modal. Investor dapat melakukan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 20 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 PT Bank Central Asia, Tbk. (BBCA) A. Informasi Umum Perusahaan PT Bank Central Asia, Tbk mulai beroperasi pada tanggal 21 Februari 1957.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN masukan kedalam kriteria daftar indeks kompas 100. Analisis teknikal ini menggunakan pendekatan Simple Moving Average dan Moving Average Envelopes, karena dengan memakai dua indikator ini akan memberikan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 18 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Pasar modal merupakan wahana pengalokasian dana secara efisien. Oleh karena itu investor dapat melakukan investasi pada beberapa perusahaan melalui

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Pasar Modal adalah kegiatan yang berhubungan dengan perdagangan modal, seperti obligasi dan efek. Pasar modal berfungsi menghubungkan investor, perusahaan dan institusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era ekonomi modern seperti saat ini perusahaan sangat memerlukan tambahan modal agar kinerja perusahaan terus maju dan berkembang. Perusahaan di Indonesia sejak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperdagangkan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan dana pada satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan di masa mendatang.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal 2.2 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal 2.2 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar modal yaitu Bursa Efek Jakarta ( Jakarta Stock Exchange ) dan Bursa Efek Surabaya (Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan kegiatan penanaman sejumlah dana maupun sumber daya lainnya pada satu atau lebih aset selama kurun waktu tertentu dengan harapan memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang tidak sedikit. Sumber dari luar tidak mungkin selamanya diandalkan untuk pembangunan.

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN PASAR MODAL Bursa efek merupakan arti fisik dari pasar modal. Pada tahun 2007, Bursa Efek Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor ekonomi pada sebuah negara. Hal tersebut di dukung oleh peranan pasar modal yang sangat strategis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar modal adalah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan

I. PENDAHULUAN. Pasar modal adalah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal adalah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan penawaran dan permintaan dana jangka panjang dalam bentuk efek dan saham. Fungsi dari bursa efek di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal dengan istilah Initial Public Offering (IPO). IPO merupakan simbol

BAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal dengan istilah Initial Public Offering (IPO). IPO merupakan simbol BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketersediaan dana untuk mengembangkan bisnis dalam suatu perusahaan menjadi prasyarat yang harus dipenuhi agar target pengembangan bisnis tercapai. Perolehan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurunnya nilai indeks bursa saham global dan krisis finansial di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di seluruh media massa dan dibahas

Lebih terperinci

1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan suatu bentuk prilaku untuk menambahkan nilai dari dana yang didapatkan oleh seseorang, investasi banyak beragam bentuknya sebagai contoh menyimpan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara sederhana, investasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Secara sederhana, investasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara sederhana, investasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menempatkan dana pada satu asset atau lebih, selama periode tertentu dengan harapan dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal 2.1.1 Pengertian Pasar Modal Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut (Gumanti, 2011:9) Investasi adalah penggunaan modal

BAB I PENDAHULUAN. Menurut (Gumanti, 2011:9) Investasi adalah penggunaan modal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut (Gumanti, 2011:9) Investasi adalah penggunaan modal keuangan sebagai suatu upaya untuk menciptakan uang lebih banyak (the use of financial capital in

Lebih terperinci

MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/52 Sekuritas di pasar ekuitas. Sekuritas di pasar obligasi. Sekuritas di pasar derivatif. Reksa dana. Penghitungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan berisikan latar belakang permasalahan, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah serta sistematika penulisan dalam pembuatan laporan tugas akhir. 1.1 Latar

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/52 Sekuritas di pasar ekuitas. Sekuritas di pasar obligasi. Sekuritas di pasar derivatif. Reksa dana. Penghitungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan proporsi dana atau sumber daya yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini dan di masa mendatang. Kapan

Lebih terperinci

PENGARUH CURRENT RATIO

PENGARUH CURRENT RATIO PENGARUH CURRENT RATIO, EARNINGS PER SHARE DAN RASIO PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010 2014 AHSAN ARYA GUNA NPM: 141090292 Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi keuntungan masa depan, dengan demikian maka pengertian investasi dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi keuntungan masa depan, dengan demikian maka pengertian investasi dapat BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Investasi Menanamkan uang sekarang, berarti uang tersebut seharusnya dapat dikonsumsi namun karena kegiatan investasi

Lebih terperinci

2. LANDASAN TEORI. Pada dasarnya, pasar modal ( capital market ) merupakan pasar untuk

2. LANDASAN TEORI. Pada dasarnya, pasar modal ( capital market ) merupakan pasar untuk 2. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pasar Modal Dan Surat Berharga Pada dasarnya, pasar modal ( capital market ) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemajuan perekonomian suatu negara dapat dilihat dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemajuan perekonomian suatu negara dapat dilihat dari tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan perekonomian suatu negara dapat dilihat dari tingkat aktivitas pasar modalnya. Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1) Pasar modal merupakan tempat diperjual belikanya berbagai instrument

BAB I PENDAHULUAN. 1) Pasar modal merupakan tempat diperjual belikanya berbagai instrument BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu alternatif bagi perusahaan untuk mendapatkan dana atau tambahan modal adalah melalui pasar modal. Menurut Tjiptono dan Hendy (2011: 1) Pasar modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dunia perbankan dewasa ini semakin pesat, hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya bank pemerintah maupun swasta yang berdiri di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. saham adalah Dividend Discount Model (DDM) dan Price Earning Ratio (PER)

BAB IV PEMBAHASAN. saham adalah Dividend Discount Model (DDM) dan Price Earning Ratio (PER) BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Pemilihan Metode Metode yang digunakan untuk melakukan penelitian terhadap penilaian saham adalah Dividend Discount Model (DDM) dan Price Earning Ratio (PER) atau biasa disebut juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar keuangan indeks harga saham gabungan di perbankan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pasar keuangan indeks harga saham gabungan di perbankan di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan penting yang dimiliki oleh pasar uang dalam resiko investasi terhadap pasar keuangan indeks harga saham gabungan di perbankan di Indonesia memberikan manfaat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu wadah yang memfasilitasi kegiatan investasi tersebut adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu wadah yang memfasilitasi kegiatan investasi tersebut adalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi pada hakikatnya merupakan penanaman modal yang dilakukan saat ini dengan harapan keuntungan dimasa yang akan datang. Kegiatan investasi menjadi semakin berkembang

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia.

Bab I PENDAHULUAN. ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia. Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini berbagai sektor korporasi melakukan ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia. Hal ini sejalan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investor sering kali dibingungkan apabila ingin melakukan investasi atas dana yang dimilikinya ketika tingkat bunga mengalami penurunan. Sementara itu, kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Investasi merupakan kegiatan menyalurkan dana demi mengharapkan keuntungan dimasa mendatang. Investasi dapat diartikan sebagai kegiatan menanamkan modal baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan investasi para pemegang dana

Lebih terperinci

Pokok Bahasan 10/1/2011. Pengertian Pasar Modal Pasar Perdana Pasar Sekunder. Lecture Note:

Pokok Bahasan 10/1/2011. Pengertian Pasar Modal Pasar Perdana Pasar Sekunder. Lecture Note: Pokok Bahasan Lecture Note: Pengertian Pasar Modal Pasar Perdana Pasar Sekunder Instrumen Pasar Modal Saham Obligasi Reksadana Sekuritas Derivatif: Right issue, waran, opsi 1 2 Definisi Pasar Modal Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun dengan tujuan mengembangkan perusahaannya. Perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. maupun dengan tujuan mengembangkan perusahaannya. Perusahaan-perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketersediaan dana yang cukup bagi industri memegang peranan yang penting dalam kelangsungan hidup perusahaan karena dana merupakan motor penggerak industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi perekonomian global, ditandai dengan meningkatnya harga minyak dunia sampai menyentuh harga tertinggi $170

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri manufaktur telah mengalami pasang surut yang membuat perkembangan industri manufaktur membutuhkan dana yang besar. Hal ini menyebabkan industri-industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin bervariasi salah satunya adalah berinvestasi di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin bervariasi salah satunya adalah berinvestasi di pasar modal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin majunya peradaban masyarakat, pilihan investasi pun semakin bervariasi salah satunya adalah berinvestasi di pasar modal. Perkembangan pasar modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bursa saham (stock market) adalah mekanisme surat surat berharga yang

BAB I PENDAHULUAN. bursa saham (stock market) adalah mekanisme surat surat berharga yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dimana pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara (Lawrence, 2013). Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ikut berperan serta membantu memutar kembali roda. perusahaan untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ikut berperan serta membantu memutar kembali roda. perusahaan untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis Asia yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 telah menyebabkan keterpurukan secara fundamental dibeberapa negara Asia termasuk Indonesia. Namun seiring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan sarana yang digunakan oleh para investor untuk kegiatan investasi serta sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain seperti pemerintahan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi ekonomi, globalisasi teknologi, globalisasi keuangan, dan lain-lain. Globalisasi merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diterbitkan oleh pemerintah, publik ( autoritas ) maupun perusahaan swasta. Pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diterbitkan oleh pemerintah, publik ( autoritas ) maupun perusahaan swasta. Pasar BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep-Konsep Dasar 2.1.1 Pasar Modal. Menurut Suad Husnan ( 1999 ) pasar modal didefinisikan sebagai suatu pasar untuk berbagai instrumen keuangan ( sekuritas ) jangka panjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting dalam melakukan bisnis perekonomian. Pasar modal menjembatani bertemunya investor yang menginvestasikan dananya

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT ASTRA AGRO LESTARI Tbk Oleh BOYKE SURANTA BARUS H

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT ASTRA AGRO LESTARI Tbk Oleh BOYKE SURANTA BARUS H ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT ASTRA AGRO LESTARI Tbk 2006-2009 Oleh BOYKE SURANTA BARUS H24076022 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tren pertumbuhan yang membaik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator ekonomi

I. PENDAHULUAN. tren pertumbuhan yang membaik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator ekonomi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja perekonomian Indonesia selama lima tahun terakhir menunjukkan tren pertumbuhan yang membaik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator ekonomi indonesia yang mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mortage di Amerika Serikat. Pada masa krisis ini, negara-negara yang belum

BAB I PENDAHULUAN. mortage di Amerika Serikat. Pada masa krisis ini, negara-negara yang belum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Gejolak krisis keuangan global telah mengubah tatanan perekonomian dunia. Krisis global pada tahun 2008, dan puncaknya pada hari senin 15 September 2008

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian Saham Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan perusahaan sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 10 BAB 2 Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk mempercepat pembangunan. menjadi cerminan dinamika ekonomi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk mempercepat pembangunan. menjadi cerminan dinamika ekonomi suatu negara. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan pasar modal di era globalisasi saat ini mengalami kemajuan yang pesat baik dari segi finansial, teknologi, maupun fasilitasnya. Pasar modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang pesat dan BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang pesat dan memegang peranan penting dalam memobilisasi dana investor yang ingin berinvestasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan pengeluaran modal saat ini, untuk mendapatkan keuntungan dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal sebagai kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik terhadap perusahaan. Meskipun instrumen-instrumen yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik terhadap perusahaan. Meskipun instrumen-instrumen yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pasar modal sedang marak terjadi di Indonesia sejak tahun 1990an. Perkembangan tersebut tidak lepas dari peran pemodal atau investor yang melakukan transaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan, termasuk di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan, termasuk di dalamnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan, termasuk di dalamnya adalah sektor

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 27 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. PT Aneka Tambang Tbk 4.1.1.1. Informasi Umum Perusahaan Perusahaan perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk disingkat PT Antam Tbk adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Saham Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana pasar modal dapat menunjang ekonomi negara yang bersangkutan. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. dimana pasar modal dapat menunjang ekonomi negara yang bersangkutan. Pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu negara dimana pasar modal dapat menunjang ekonomi negara yang bersangkutan. Pasar Modal memiliki peran penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertengahan tahun 2008 berita tentang Resesi Global marak terdengar. "Resesi"

BAB I PENDAHULUAN. Pertengahan tahun 2008 berita tentang Resesi Global marak terdengar. Resesi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Pertengahan tahun 2008 berita tentang Resesi Global marak terdengar. "Resesi" merupakan istilah teknis yang digunakan untuk menjelaskan situasi ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Dalam era

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Dalam era BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam pembangunan suatu negara, diperlukan dana investasi dalam jumlah yang besar. Pasar modal menjadi salah satu sarana bagi kegiatan berinvestasi, yang efektif untuk

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal Ada bermacam-macam pengertian pasar modal, namun pada dasarnya pengertian pasar modal adalah sama. Dibawah ini ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan bagian dari suatu pasar finansial karena berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka panjang. Hal ini berarti pasar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. indonesia yang mengalami peningkatan antara lain nilai Gross Domestic Product

I. PENDAHULUAN. indonesia yang mengalami peningkatan antara lain nilai Gross Domestic Product I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja perekonomian Indonesia selama lima tahun terakhir menunjukkan tren pertumbuhan yang membaik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator ekonomi indonesia yang mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana dari investor. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai objek keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dana dari investor. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai objek keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara, dimana pasar modal berfungsi sebagai pendanaan usaha atau untuk mendapatkan dana dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kondusif dimana nilai tukar Rupiah cenderung terdepresiasi serta Produk

BAB I PENDAHULUAN. kondusif dimana nilai tukar Rupiah cenderung terdepresiasi serta Produk BAB I PEDAHULUA 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada tahun 2015 perkembangan pasar saham tidak sebaik tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan kondisi perekonomian nasional yang kurang kondusif dimana nilai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan untuk melakukan investasi diawali dengan penentuan

I. PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan untuk melakukan investasi diawali dengan penentuan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengambilan keputusan untuk melakukan investasi diawali dengan penentuan tujuan investasi yang dinyatakan dalam risiko maupun return. Investor harus memahami bahwa ada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. banyak industri yang mengalami kebangkrutan karena inflasi yang tinggi. Di

I. PENDAHULUAN. banyak industri yang mengalami kebangkrutan karena inflasi yang tinggi. Di I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setelah melewati masa krisis pada bulan Juli 1997 hingga Desember 1998, banyak industri yang mengalami kebangkrutan karena inflasi yang tinggi. Di antara berbagai sektor

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1. Deskripsi Berbagai Indeks Saham Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan kriteria yang dibutuhkan pada penelitian ini, emiten-emiten yang akan digunakan sebagai objek penelitian adalah Return saham Bank BNI,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu tempat bagi suatu perusahaan untuk memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal menjadi alternatif bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang sangat jelas tercermin dalam Pasal 4 (empat) Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang sangat jelas tercermin dalam Pasal 4 (empat) Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, sektor perbankan sangat berperan penting dalam memobilisasikan dana masyarakat untuk berbagai tujuan. Dahulu sektor perbankan tersebut tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan go public semakin

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan go public semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini pasar modal di negara Indonesia mengalami perkembangan yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan go public semakin bertambah yang

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2003-2005 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi, salah satunya adalah dengan melakukan investasi di Pasar Modal. Dalam hal ini Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang Termasuk dalam Industri Pertanian di BEI Pada

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang Termasuk dalam Industri Pertanian di BEI Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek studi dilakukan pada perusahaan go public yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI merupakan pusat transaksi capital market di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipertimbangkan yaitu return dan risiko. Return adalah tingkat

BAB I PENDAHULUAN. dipertimbangkan yaitu return dan risiko. Return adalah tingkat Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan usaha yang dilakukan para investor untuk mendapatkan hasil yang akan dikonsumsi di masa yang akan datang. Didalam berinvestasi terdapat

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari sektor perbankan, khususnya peran perbankan sebagai sumber pembiayaan industri dalam negeri. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi (Husnan, 1998). Investasi dianggap mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi (Husnan, 1998). Investasi dianggap mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakam salah satu alternatif pilihan investasi yang dapat menghasilkan tingkat keuntungan yang optimal bagi investor. Investor dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis penilaian kinerja saham-saham BUMN dan portofolio BUMN dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan rasio Sharpe dan rasio Treynor untuk mengukur tingkat return-nya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga Saham Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan atas perusahaan sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau distribusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan usaha perbankan di Indonesia memiliki peran yang penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan usaha perbankan di Indonesia memiliki peran yang penting untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan usaha perbankan di Indonesia memiliki peran yang penting untuk ekonomi di Indonesia. Perbankan ikut serta dalam pembangunan ekonomi Indonesia, salah satu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Baja merupakan bahan baku penting dalam proses industri sehingga

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Baja merupakan bahan baku penting dalam proses industri sehingga I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Baja merupakan bahan baku penting dalam proses industri sehingga konsumsi baja dapat digunakan sebagai indikasi kemajuan suatu negara (Hudson, 2010). Kecenderungan konsumsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin pesat pula. Perkembangan tersebut juga dibarengi dengan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin pesat pula. Perkembangan tersebut juga dibarengi dengan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian yang pesat selalu diiringi dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat pula. Perkembangan tersebut juga dibarengi dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk membiayai kegiatan usahanya. Selain itu, pasar modal juga merupakan suatu usaha penghimpunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan perekonomian suatu negara dan tingkat kesejahteraan penduduk secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Isu globalisasi memang tidak dapat dielakkan lagi. Isu ini terus berkembang dan semakin terasa wujudnya terutama pada tahun-tahun terakhir dekade 90-an.

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. dunia yang terjadi disebabkan oleh krisis surat utang subprime mortgage

BAB I. PENDAHULUAN. dunia yang terjadi disebabkan oleh krisis surat utang subprime mortgage BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar keuangan dunia kembali mengalami resesi. Resesi ekonomi dunia yang terjadi disebabkan oleh krisis surat utang subprime mortgage di Amerika Serikat (AS). Indeks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang (obligasi),

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang (obligasi), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis saat ini semakin memudahkan para pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya terlebih bagi perusahaan yang telah go public. Dalam upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan menerangkan alasan penulis dalam memilih judul dan topik

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan menerangkan alasan penulis dalam memilih judul dan topik BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan menerangkan alasan penulis dalam memilih judul dan topik penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan kerangka pemikiran. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mewakili pasar modal. Pasar modal memang sangat menarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk mewakili pasar modal. Pasar modal memang sangat menarik untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah High Risk, High Return 1, mungkin itu adalah perumpamaan yang cocok untuk mewakili pasar modal. Pasar modal memang sangat menarik untuk dipelajari karena pasar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Indeks LQ45 adalah perhitungan dari 45 saham, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas sahamsaham

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 19 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal mempunyai peran penting dalam perekonomian dan menjadi faktor pembiayaan dan alternatif sumber dana operasional bagi perusahaan-perusahaan yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masalah pendanaan menjadi tombak dalam dunia usaha dan perekonomian. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan untuk

Lebih terperinci