Hubungan Antara Persepsi Terhadap Iklim Organisasi Dengan Perencanaan Karir Pada Guru Di SMAN 1 Sewon
|
|
- Siska Pranata
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Hubungan Antara Persepsi Terhadap Iklim Organisasi Dengan Perencanaan Karir Pada Guru Di SMAN 1 Sewon Dicky Mandra Sukma Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan ABSTRACT This study aims to examine the relationship between perceptions of organizational climate with career planning on the teacher. Subjects that was used in this study are 6 teachers from senior high school Sewon. The scale of organizational climate and career planning scale was used to collect the data. The method of data analysis in this study used Pearson product moment correlation with SPSS 15 for windows sofware. The results of the data analysis found that the correlation between the organizational climate with career planning is significant with rxy = and p = R squared values between the organizational climate and career planning is 0. or.%. This may implied that the variables can explain the variable Organizational Climate Career Planning of.% while the rest (77.8%) is explained by other variables. Level of organizational climate perception among the teachers is at high category (54.84%) and the majority of career planning is in high category too (51.61%). Based on the research result it can be concluded that there is a significant positive relationship between perceptions of organizational climate with career planning on the teacher, which means that the higher the perception of the organizational climate, the higher the teacher's career planning. Keywords: perception of organizational climate, career planning ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara persepsi terhadap iklim organisasi dengan perencanaan karir pada guru. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru SMAN 1 Sewon yang berjumlah 6 orang. Alat ukur yang digunakan adalah skala iklim organisasi dan skala perencanaan karir. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson dengan bantuan program SPSS (Statistical Product & Service Sollution) release 15 for windows. Hasil analisis data diketahui bahwa koefisien korelasi antara Iklim Organisasi dengan Perencanaan Karir adalah rxy = 0,471 dengan p (Sig) = 0,007 (p/sig < 0,05). Nilai r squared (r ) antara Iklim Organisasi dengan Perencanaan Karir adalah sebesar 0, atau,%. Hal ini 1
2 dapat diartikan bahwa variabel Iklim Organisasi dapat menjelaskan variabel Perencanaan Karir sebesar,% sedangkan sisanya (77,8%) dijelaskan oleh variabel lain. Tingkat persepsi terhadap iklim organisasi yang diperoleh guru SMAN 1 Sewon Bantul berada pada kategori tinggi (54,84%) dan mayoritas perencanaan karir pada kategori tinggi (51,61%). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara persepsi iklim organisasi dengan perencanaan karir pada guru, artinya semakin tinggi persepsi terhadap iklim organisasi maka semakin tinggi perencanaan karir pada guru. Kata kunci : persepsi iklim organisasi, perencanaan karir. PENDAHULUAN Karyawan selalu mempunyai harapan untuk mencapai kepuasan terhadap kebutuhannya, saat memasuki organisasi kerja. Kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak hanya untuk mencari upah yang tinggi tetapi juga kebutuhan untuk aktualitas diri. Salah satu wujud aktualitas diri seseorang adalah perencanaan karir. Perencanaan karir diperoleh melalui pertumbuhan kebutuhan karir, kondisi dan kesempatan dalam berkarir serta melakukan penyesuaian antara keduanya. Perencanaan karir sangat membantu karyawan dalam menganalisis kemauan dan minat mereka untuk disesuaikan dengan kebutuhan sumber daya manusia sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan perusahaan. Perencanaan karir merupakan tindakan karyawan untuk pencapaian karir individual karyawan. Kebijakan karyawan, latar belakang pendidikan, pelatihan, pengalaman kerja, kesetiaan pada organisasi, keluwesan bergaul dan hubungan antar manusia, sangat berpengaruh pada pencapaian karir karyawan (Casio, 199). Karyawan biasanya akan bekerja lebih giat ketika merasa bahwa karir adalah tujuan hidupnya. Para manajer SDM tidak boleh hanya mengkaji penugasan yang sekarang saja, karena baik persyaratan kerja, sikap dan kemampuan seseorang selalu berubah. Perhatian terhadap perencanaan karir jangka panjang harus selalu menyertai setiap program pengembangan karyawan yang menyeluruh. Sangat ironis bahwa apa yang paling berharga bagi seseorang sepanjang menyangkut karir diberikan perhatian yang paling kecil oleh perusahaan. Karir adalah rangkaian dan kumpulan dari pengalaman yang berhubungan dengan kerja dan aktivitas yang menciptakan sikap-sikap serta perilaku tertentu di dalam diri individu. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dan berhasil harus memperhatikan pengembangan sumber daya manusia antara lain harus memiliki perhatian terhadap perencanaan karir karyawan. Perhatian terhadap perencanaan karir akan mendorong karyawan lebih menggali kemampuan-kemampuan potensialnya. Rencana karir memadukan aspirasi karir individu dengan kesempatan di dalam organisasi. Jalur karir adalah rangkaian dari pekerjaan khusus berkaitan dengan kesempatan tersebut. Merencanakan karir
3 melibatkan sarana identifikasi untuk mencapai sesuatu yang dikendaki dan di dalam konteks rencana karir. Organisasi mengidentifikasikan kebutuhan dan kesempatan melalui rencana sumber daya manusia yang memberikan informasi karir dan pelatihan kepada karyawannya (Gibson, Ivancevich & Donelly, 000). Subjek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah guru SMA. Guru adalah seseorang yang dihormati karena pengetahuan, kebijaksanaan, kemampuan memberikan pencerahan, kewibawaan dan kewenangan. Salah satu komponen yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya penyelenggaraan pendidikan adalah guru. Guru sebagai ujung tombak pendidikan yang berada di garis depan berhadapan dengan siswa dituntut memiliki kompetensi yang memadai. Melalui guru penanaman nilai-nilai dan pembelajaran berbagai ilmu pengetahuan, pengalaman, keterampilan yang berkembang dan masa depan dapat berlangsung. Mengingat tugas guru begitu berat maka mereka perlu selalu di-update pengetahuan, wawasan dan keterampilannya menuju kepada pengembangan profesi yang diharapkan (Suryadi, 001) METODE PENELITIAN Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah subjek yang akan dikenai penelitian yaitu seluruh guru SMAN 1 Sewon dengan kategorisasi usia antara 5 tahun sampai dengan 44 tahun. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data menggunakan skala, yaitu suatu alat ukur untuk mengetahui atau mengungkap aspek afektif, berupa pertanyaan atau pernyataan yang secara tidak langsung mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan, respon atau jawaban subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban benar atau salah. Alasan menggunakan metode skala karena subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya, pernyataan (respon) subjek dapat dipercaya serta interpretasi subjek tentang pernyataan yang diajukan kepadanya sama dengan yang dimaksud peneliti (Azwar, 008). Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala perencanaan karir dan skala iklim organisasi. Skala tersebut menggunakan beberapa butir aitem yang bersifat favorable dan unfavorable, rincian kedua skala yang digunakan adalah sebagai berikut: Skala perencanaan karir Perencanaan jumlah aitem pada skala perencanaan karir didapat dari hasil perhitungan formula Spearman-Brown (Suryabrata, 004) berdasarkan reliabilitas yang diharapkan = 0,8 dan indeks daya beda aitem = 0,4. Berikut uraian perhitungan jumlah aitem selengkapnya: 3
4 rtt = 0,8 rit = 0,4 r k. it r tt = 1 k 1 0,8 = 0,8 = 0,8 = 1 k k.0,4 r it 1.0,4 1 0, ,18k+0,67 = 0.16 k 0,67 = 0,16 k 0,18 k 0,67 = 0,03 k k = 1 Jumlah aitem yang direncanakan adalah 1 aitem Keterangan: k = Jumlah aitem rtt = Koefisien reliabilitas yang diharapkan rit = indeks daya beda aitem Subjek diminta untuk memilih salah satu diantara lima pilihan jawaban atau tanggapan yang disesuaikan, yaitu: SS (sangat sesuai), S (sesuai), N (netral), TS (tidak sesuai), STS (sangat tidak sesuai). Tabel 1. Blue print Awal Skala Perencanaan Karir: No. Aspek-aspek Perencanaan Karir Bobot (%) Jumlah Aitem 1. Managerial Competence 1,5 3. Technical-Functional 1, Security 1, Creativity 1, Autonomy and Independence 1, Service 1, Identity 1, Variety 1,5 3 Total Skala iklim organisasi Perencanaan jumlah aitem pada skala iklim organisasi didapat dari hasil perhitungan formula Spearman-Brown (Suryabrata, 004) berdasarkan reliabilitas yang diharapkan = 0,8 dan daya beda aitem = 0,4. Berikut uraian perhitungan jumlah aitem selengkapnya: 4
5 rtt = 0,8 rit = 0,4 r k. it r tt = 1 k 1 k.0,4 r 0,8 = it 1 k 1.0,4 0,8 = 1 0, 16 0,8 = ,18k+0,67 = 0.16 k 0,67 = 0,16 k 0,18 k 0,67 = 0,03 k k = 1 Jumlah aitem yang direncanakan adalah 1 aitem Keterangan: k = Jumlah aitem rtt = Koefisien reliabilitas yang diharapkan rit = Indeks daya beda aitem Skala iklim organisasi terdiri dari 1 aitem dan dalam memberikan respon atau jawaban terhadap aitem-aitem yang diajukan, subjek diminta untuk memilih salah satu diantara lima jawaban atau tanggapan yang disesuaikan, yaitu: SS (sangat sesuai), S (sesuai), N (netral), TS (tidak sesuai), STS (sangat tidak sesuai). Tabel. Blue print Awal Skala Iklim Organisasi No. Aspek-aspek iklim organisasi Bobot (%) 1. Kualitas kepemimpinan 9,1. Kepercayaan 9,1 3. Komunikasi 9,1 4. Perasaan melakukan pekerjaan yang bermanfaat 9,1 5. Tanggung jawab 9,1 6. Imbalan yang adil 9,1 7. Tekanan pekerjaan 9,1 8. Kesempatan 9,1 9. Pengendalian terhadap perilaku 9,1 10. Struktur dan birokrasi 9,1 11. Partisipasi karyawan 9,1 Total 100 Jumlah Aitem 5
6 Validitas dan Reliabilitas Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat ukur dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut dapat memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut (Azwar, 009). Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah content validity (validitas isi) yaitu sejauhmana aitem-aitem dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak digunakan selain harus komperhensif juga harus memuat isi yang relevan dengan tujuan akhirnya. Validitas ini menunjukkan sejauh mana aitem-aitem dalam skala yang telah ditulis sesuai dengan batasan domain ukur yang telah ditetapkan semula dan memeriksa apakah masing-masing aitem mencerminkan ciri perilaku yang hendak diukur (Azwar, 009). Isi alat ukur atau skala akan diestimasi dengan menggunakan analisis rasional atau dengan professional judgement (Azwar, 009), yaitu pengujian terhadap isi skala oleh orang yang ahli di bidangnya, selanjutnya aitem tersebut akan diuji cobakan. Dalam hal ini peneliti mengkonsultasikan aitem-aitem yang telah disusun berdasarkan blue print kepada dosen pembimbing. Reliabilitas Reliabilitas berasal dari kata reliability yang artinya kepercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, dan konsistensi. Reliabilitas juga diartikan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, memberikan hasil yang relatif tetap bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek penelitian yang sama (Azwar, 009). Metode estimasi reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensial internal, yaitu pendekatan yang hanya memerlukan satu kali pengenaan sebuah tes kepada sekelompok individu sebagai subjek penelitian (single trial administration) karena pendekatan ini memiliki nilai praktis dan efisiensi yang tinggi. Perhitungan reliabilitas alat ukur pada penelitian ini menggunakan teknik alpha (Cronbach). Analisis Data Metode yang digunakan untuk analisis data adalah metode statistik, yaitu teknik korelasi product moment dari Pearson untuk mencari hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung. Penelitian ini menggunakan teknik korelasi product moment (Pearson) karena teknik tersebut merupakan analisis korelasional yang dipakai untuk menguji hubungan antara satu variabel bebas yang datanya interval dengan satu variabel tergantung yang datanya interval. Keseluruhan data akan diolah menggunakan metode komputasi statistik dan dianalisis dengan bantuan program SPSS (Statistical Product & Service Sollution) release 15 for windows. 6
7 HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi data yang akan disajikan dari hasil penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara umum mengenai penyebaran data yang diperoleh dilapangan. Hasil penelitian diperoleh dari data Perencanaan Karir (Y) dan data Iklim Organisasi (X). Deskripsi statistik dari data hasil penelitian yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3. Data Statistik Deskriptif Variabel Σ Skor empirik Skor hipotetik Aitem Min Maks M SD Min Maks μ δ Y ,65 7, X Keterangan: Y : Perencanaan Karir X : Iklim Organisasi Min : Σ Aitem x Skor min aitem Maks : Σ Aitem x Skor maks aitem μ : Σ Aitem x 3 δ : (Maks Min) : 6 Berdasarkan deskripsi data penelitian di atas maka dapat dimanfaatkan untuk melakukan kategorisasi pada masing-masing variabel penelitian, yaitu dengan menetapkan kriteria kategori yang didasari oleh suatu asumsi bahwa skor subjek dalam populasi terdistribusi secara normal sehingga dapat dibuat skor teoritis yang terdistribusi menurut model normal (Azwar, 008). Kategorisasi yang akan digunakan adalah kategorisasi jenjang berdasarkan distribusi normal, norma kategorisasi sebagai berikut: x μ 1 δ = Rendah μ 1 δ < x μ + 1 δ = Sedang μ + 1 δ < x = Tinggi Tabel 1. Kategorisasi Berdasarkan Skor Hipotetik Skala Perencanaan Karir dan Iklim Organisasi. Variabel Interval Frekuensi % Kategori Perencanaan Karir Iklim Organisasi x Rendah 56 < x ,16% Sedang 88 < x 17 54,84% Tinggi x ,3% Rendah 103 < x ,16% Sedang 161 < x 16 51,61% Tinggi 7
8 Berdasarkan tabel kategorisasi variabel penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas guru SMAN 1 Sewon Bantul memiliki perencanaan karir pada kategori tinggi (54,84%), sedangkan iklim organisasi yang diperoleh guru SMAN 1 Sewon Bantul mayoritas berada pada kategori tinggi (51,61%). Mayoritas subjek penelitian memiliki perencanaan karir dan iklim organisasi berkisar antara rendah, sedang, dan tinggi sehingga perlu dibuat kategorisasi dari masing-masing aspek untuk mengetahui kecenderungan subjek penelitian pada tiap aspek perencanaan karir dan iklim organisasi tersebut. Aspek skala Perencanaan Karir terdiri dari 3 aitem dengan rentang skor 1 5, sehingga kemungkinan skor terendah (Xr) setiap aspek adalah sebesar 1 x 3 = 3 dan skor tertinggi (Xt) adalah 5 x 3 = 15. Mean hipotetik adalah (0 + 3) : = 11,5 dan deviasi standar adalah (0 3) : 6 =,8. Kategorisasi yang akan digunakan adalah kategorisasi jenjang berdasarkan distribusi normal. Kategorisasi masing-masing aspek skala Perencanaan Karir dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 13. Kategorisasi dari Masing-masing Aspek Skala Perencanaan Karir Interval x 8,7 Aspek Aspek A Aspek B Aspek C Aspek D Aspek E Aspek F Aspek H Kategori G f F % f % f % f % f % f % f % f % , 0 0 6,5 1 x 8, , 0 0 8,7 < x 14, ,8 7 87,1 9 93,5 8 90,3 8 8,7 < x 14, ,8 7 87,1 9 93,5 8 14,3 < x 1 3, 3 9,7 6,5 1 3, 14,3 < x 1 3, 3 9,7 6,5 1 Keterangan: Aspek A : Managerial Competence Aspek B : Technical-Functional Aspek C : Security Aspek D : Creativity Aspek E : Autonomy and Independence Aspek F : Service Aspek G : Identity Aspek H : Variety Berdasarkan hasil kategorisasi pada masing-masing aspek, diketahui bahwa variabel perencanaan karir pada guru menunjukkan kategori tinggi pada aspek Managerial Competence (96,8%), Technical-Functional (87,1%), Security (93,5%), Creativity (90,3%), Autonomy and Independence (90,3%), Service (80,6%), Identity (90,3%), dan Variety (96,8%). Aspek skala Iklim Organisasi terdiri dari 4 aitem dengan rentang skor 1 5, sehingga kemungkinan skor terendah (Xr) setiap aspek adalah sebesar 1 x 4 8
9 = 4 dan skor tertinggi (Xt) adalah 5 x 4 = 0. Mean hipotetik adalah (0 + 4) : = 1 dan deviasi standar adalah (0 4) : 6 =,7. Kategorisasi yang akan digunakan adalah kategorisasi jenjang berdasarkan distribusi normal. Kategorisasi masingmasing aspek skala Iklim Organisasi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Berdasarkan hasil kategorisasi pada masing-masing aspek, diketahui bahwa variabel iklim organisasi pada guru menunjukkan kategori yang tinggi pada aspek kualitas kepemimpinan (54,8%), kepercayaan (54,8%), komunikasi (58,1%), perasaan melakukan pekerjaan yang bermanfaat (45,%), tanggung jawab (71%), imbalan yang adil (45,%), tekanan pekerjaan (54,8%), kesempatan (80,6%), pengendalian terhadap perilaku (74,%), struktur dan birokrasi (51,6%), partisipasi karyawan (64,5%). 9
10 Tabel 14 Kategorisasi dari Masing-masing Aspek Skala Iklim Organisasi Interval Aspek A Aspek B Aspek C Aspek D Aspek E Aspek F Aspek G Aspek H Aspek I Aspek J Aspek K Kategori f % F % F % f % f % F % F % f % f % f % f % x 9,3 3 9, ,1 4 1,9 6 19,4 5 16,1 6 19, , Rendah 9,3 < x 14, ,5 8 5,8 8 5, ,9 3 9,7 1 38,7 8 5,8 6 19,4 8 5, ,4 10 3,3 Sedang 14,7 < x 17 54, , , , , 17 54,8 5 80,6 3 74, 16 51,6 0 64,5 Tinggi Keterangan: Aspek A : Kualitas kepemimpinan Aspek B : Kepercayaan Aspek C : Komunikasi Aspek D : Persaan melakukan pekerjaan yang bermanfaat Aspek E : Tanggung jawab Aspek F : Imbalan yang adil Aspek G : Tekanan pekerjaan Aspek H : Kesempatan Aspek I : Pengendalian terhadap perilaku Aspek J : Struktur dan birokrasi Aspek K : Partisipasi karyawan 30
11 . Uji asumsi Uji asumsi dilakukan sebelum pengolahan data atau uji hipotesis. Uji asumsi merupakan syarat sebelum dilakukan pengetesan nilai korelasi agar kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang dari kebenaran yang seharusnya (Hadi, 000). Uji asumsi yang digunakan adalah uji normalitas dan uji linieritas, kedua uji asumsi tersebut digunakan dengan alasan bahwa model data penelitian adalah parametrik dengan menggunakan model analisis korelasi product moment dari Pearson. a. Uji normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara sebaran skor yang diperoleh dari sampel dan populasinya. Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan one-sample Kolmogrof-Smirnov Tes (KS-Z) dari program SPSS (Statistical Product & Service Sollution) release 15 for windows. Pedoman untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran adalah apabila probabilitas p (Sig) lebih besar daripada 0,05 maka sebaran data normal dan sebaliknya bila probabilitas lebih kecil dari pada 0,05 maka sebaran data tidak normal. Hasil uji normalitas masing-masing variabel disajikan pada tabel sebagai berikut : Tabel 15. Hasil Uji Normalitas Variabel Skor KS-Z p (Sig) Keterangan Perencanaan karir 0,955 0,31 Normal Iklim organisasi 0,975 0,98 Normal Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel di atas variabel Perencanaan Karir memiliki p (Sig) 0,31 (p/sig > 0,05). Variabel Iklim Organisasi memiliki p (Sig) 0,98 (p/sig > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel memiliki data yang terdistribusi normal. b. Uji linieritas Uji linieritas bertujuan untuk melihat sebaran titik-titik yang merupakan nilai dari variabel-variabel penelitian dapat ditarik garis lurus yang menunjukkan sebuah hubungan linier antara variabel-variabel tersebut. Hasil pengujian antara Perencanaan Karir dan Iklim Organisasi menunjukkan bahwa nilai FLinearity adalah 19, dan nilai p (Sig) adalah 0,00 (p/sig < 0,05) dapat diartikan bahwa ada hubungan yang linier antara variabel Perencanaan Karir dengan Iklim Organisasi. 3. Uji hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui hubungan antara Iklim Organisasi dengan Perencanaan Karir menggunakan teknik korelasi product moment (Pearson). Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa koefisien korelasi antara Iklim Organisasi dengan Perencanaan Karir adalah rxy = 0,471 dengan p (Sig) = 0,007 (p/sig < 0,05), sehingga dapat disimpulkan ada hubungan 31
12 positif yang sangat signifikan antara Iklim Organisasi dengan Perencanaan Karir, sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Hasil analisis juga menunjukkan nilai r squared (r ) antara Iklim Organisasi dengan Perencanaan Karir adalah sebesar 0, atau,%. Hal ini dapat diartikan bahwa variabel Iklim Organisasi dapat menjelaskan variabel Perencanaan Karir sebesar,% sedangkan sisanya (77,8%) dijelaskan oleh variabel lain. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis di atas tentang hubungan perencanaan karir dengan iklim organisasi pada guru SMAN 1 Sewon menunjukkan koefisien korelasi sebesar rxy = 0,471 dengan p (Sig) = 0,007 (p/sig < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara Perencanaan Karir dengan Iklim Organisasi. Semakin tinggi Iklim Organisasi maka akan semakin tinggi pula Perencanaan Karir pada guru, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Menurut Flippo (1994), Perencanaan karir oleh karyawan dapat dipersepsikan secara negatif dan positif. Persepsi negatif karyawan dalam perencanaan karir dipengaruhi oleh faktor luar individu seperti gaji yang kurang sesuai dengan harapan karyawan dan sikap perusahaan yang kurang adil. Faktor lain juga muncul dari dalam diri individu yaitu, karena karyawan kurang bersikap loyal terhadap perusahaan. Persepsi positif pegawai dalam perencanaan karir merupakan hal yang sangat penting dalam menunjang kesuksesan bisnis. perencanaan karir akan membuat perusahaan dan pegawai dapat mencapai suatu kesepakatan mengenai kompetensi, pelatihan dan pengembangan serta jenjang dan jalur karir yang sesuai untuk mencapai tujuan. Perencanaan karir yang efektif akan menghasilkan suatu lingkungan yang saling mempercayai, komitmen terhadap visi dan misi serta tujuan yang strategis. Simamora (006) mengatakan bahwa sumberdaya, iklim, tujuan dan struktur organisasi mempengaruhi manajemen karir yang akhirnya berdampak pada perencanaan karir. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian dapat disimpulkan: 1. Ada hubungan positif yang signifikan antara persepsi iklim organisasi dengan perencanaan karir pada guru, artinya semakin tinggi persepsi iklim organisasi maka semakin tinggi perencanaan karir pada guru.. Mayoritas subjek penelitian memiliki persepsi iklim organisasi yang baik di tempat kerja dan mayoritas subjek penelitian ini juga memiliki persepsi perencanaan karir dalam kategori tinggi. 3
13 Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat memberikan beberapa saran dari hasil penelitian diantaranya: 1. Saran Teoritis a. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk menunjang karir guru, pihak sekolah perlu mendukung melalui manajemen karir organisasional serta dukungan secara pribadi dari guru lain melalui manajemen karir individu serta kompetensi diri. b. Peneliti selanjutnya sebaiknya dapat melakukan penelitian secara berkesinambungan tentang berbagai aspek yang berkaitan dengan iklim organisasi dan perencanaan karir pada guru, menambah subjek dan mengembangkan wilayah penelitian. Peneliti selanjutnya juga diharapkan mempertimbangkan faktor-faktor lain yang turut berpengaruh terhadap perencanaan karir, seperti dukungan sosial, produktivitas kerja, kepuasan kerja dan lain sebagainya, agar hasil penelitian selanjutnya lebih lengkap dan akurat.. Saran Praktis a. Bagi subjek penelitian Untuk menciptakan iklim organisasi yang positif, sebaiknya guru tetap membuka diri dan mengkomunikasikan kepada kepala sekolah tentang harapan dan keinginannya mengenai praktek, prosedur, dan kebijaksanaan sekolah. Keterbukaan tersebut akan membuat kepala sekolah sebagai pelaksana dan penghubung sekolah dengan guru, saling mengerti keinginan masing-masing dan sebisa mungkin mewujudkan iklim organisasi yang positif atau menyenangkan. b. Bagi pihak sekolah Pelatihan guru sebagai upaya peningkatan mutu guru akan memiliki makna dan berkontribusi pada mutu pendidikan apabila di dalam perencanaan pelatihan, pelaksanaan, strategi pelatihan dan evaluasinya mengacu pada prinsip-prinsip pengembangan manusia yang kualitatif. Daftar Pustaka Azwar, S. (008). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. (009). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Casio, W.F. (199). Managing human resources: Productivity, Quality of Work Life, Profit. Singapore: McGraw-Hill International Editors. 33
14 Flippo, E.B. (1994). Personal Management, Sixth Edition. New York: Mc. Graw Hill Inc Gibson, J.L., Ivancevich, J.M., & Donelly, J.H. (000). Perilaku struktur proses organisasi,terjemahan. Jakarta: Penerbit Binarupa Aksara. Gordon, J.R. (1986). Human Resource Management: A practical approach. London: Allyn and Bacon, Inc. Simamora, H. (006). Manajemen Sumber Daya Manusia (edisi 3). Yogyakarta: STIE YKPN. Suryabrata, S. (004). Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta: Andi Offset Suryadi, A. (001). Mutu Profesi Guru. Jakarta: PT Gramedia. 34
BAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional, yaitu penelitian yang digunakan untuk melihat hubungan antara variabel yang diprediksi memiliki hubungan. A. IDENTIFIKASI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan di bahas enam hal yang meliputi, identifikasi variabel
BAB III METODE PEELITIA Pada bab ini akan di bahas enam hal yang meliputi, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek penelitian, metode pengumpulan data, validitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angkaangka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik korelasi. Penelitian dengan teknik korelasi merupakan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif, seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (006. 1) bahwa penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. tergantung, adapun variabel-variabel tersebut adalah:
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel tergantung, adapun variabel-variabel tersebut adalah:
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam
BAB 3 METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menekankan analisinya pada data-data numerikal (angka) tentang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya kepemimpinan partisipatif dan Work
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
38 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PEELITIA A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dalam bentuk korelasional, yang akan melihat kemampuan prediksi dari variabel independent terhadap variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menurut Usman (1996:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti hubungan antara persepsi tentang tata ruang kerja ( layout) (X) dengan kepuasan kerja
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Yakni penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada pola-pola numerikal (angka)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu daya tarik interpersonal dan kohesivitas kelompok. Untuk kepentingan penelitian ini, maka pelaksanaannya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain dalam penelitian ini bersifat komparasional. Desain komparasional menurut Arikunto (2010 ) menyebutkan bahwa penelitian membandingkan dua kejadian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel bebas : Psychological Well-Being 2. Variabel tergantung : Komitmen Organisasional B. Definisi Operasional 1. Komitmen Organisasional
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana
19 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam pemecahan masalah yang ada suatu penelitian diperlukan penyelidikan yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan lapangan (field research). B. Variabel Penelitian Variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah merupakan suatu rangkain kegiatan ilmiah yaitu dalam rangka pemecahan suatu permalasahan. Hasil penelitian tidak perna dimaksudkan sebagai suatu pemecahan langsung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu yang dapat berubah-ubah dan mempunyai nilai yang berbeda-beda (Turmudi dan Sri Harini,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identivikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini rancangan penelitian yang akan digunakan adalah jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel independent (bebas) dan variabel dependet (terikat).
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif korelasional, di sini penulis hanya bermaksud untuk mengumpulkan data dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Jenis penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kuantitatif yang bersifat korelasi untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan tergantung.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala atau objek penelitian yang bervariasi. Atau variabel adalah objek penelitian atau
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dilakukan dengan mengumpulakan data yang berupa angka. Data tersebut kemudian diolah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data
40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data penelitian berupa angka dan analisisnya menekankan pada data numerikal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dibuat secara sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan pedoman dan langkah-langkah yang diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Rancangan penelitian harus dibuat secara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi interpersonal dan keharmonisan keluarga. Untuk jenis penelitian kuantitatif ini, maka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Menurut Sugiyono (2011), variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel persepsi terhadap dukungan organisasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian
38 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik korelasional yaitu merupakan penelitian yang dimaksud untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Metode penelitian korelasional digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu masalah. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian
43 BAB III METODE PEELITIA Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif diartikan sebagai suatu penelitian yang menggunakan alat bantu statistik paling utama dalam memberikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperanan dalam
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperanan dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas
BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi, karena penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas kehidupan bekerja dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah
20 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah atau prosedur kerja sehingga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang identik dengan pendekatan deduktif yang berangkat dari persoalan-persoalan umum
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional kuantitatif. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat untuk meningkatakan mutu suatu hal yang menarik minat
BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Menurut Arikunto (2002:91) penelitian adalah suatu kegiatan mencermati suatu obyek dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pernyataan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengukuran skalanya. Metode kuantitatif menurut Sugiyono (2014) yaitu metode
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kuantitatif karena penelitian ini menggunakan perhitungan statistik dalam pengukuran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variable terikat (Y) : Kepuasan Kerja Karyawan. Variable bebas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi variabel-variabel penelitian. 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi variabel-variabel penelitian 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi 2. Variabel bebas : Komunikasi efektif bidan-pasien B. Definisi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yang mana kuantitif sendiri diartikan sebagai sebuah metode yang digunakan untuk menguji teori tertentudengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel gaya kepemimpinan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode-metode untuk menguji teoriteori
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode-metode untuk menguji teoriteori
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai variabel
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan
BAB III METODOLOGI PEELITIA A. Pendekatan Penelitian Suatu penelitian terdapat dua macam pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Korelasi (hubungan) dalam penelitian ini, digunakan untuk melihat hubungan antar variabel yang digunakan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel tergantung : Kepuasan Kerja (Job Satisfaction) 2. Variabel bebas : Kebermaknaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerical
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket 1) Validitas Pengujian validitas penelitian ini dimaksudkan sebagai upaya untuk menunjukkan sejauh mana alat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif yang bersifat kuantitatif korelasional, yaitu penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Tergantung : Kinerja Karyawan
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini antara lain : 1. Variabel Tergantung : Kinerja Karyawan 2. Variabel Bebas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan metode korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu dukungan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional yaitu korelasi parsial. Menurut Arikunto (2002:23) penelitian kuantitatif adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Siswa-siswi SMP N 1 Besitang. Penelitian ini
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada Siswa-siswi SMP N 1 Besitang. Penelitian ini direncanakan akan dilakukan pada bulan Maret sampai dengan bulan Agustus 2016. Tabel
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, peneliti perlu memahami variabel-variabel dan
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam suatu penelitian, peneliti perlu memahami variabel-variabel dan jenis-jenis yang akan digunakan. Variabel merujuk pada karakteristik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian ini menggunakan analisis komparatif atau analisis perbedaan yang artinya bentuk analisis variabel
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Metode dan Pendekatan Penelitian 1. Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian 1. Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan pendekatan analisis deskriptif, yaitu suatu studi yang berfungsi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional.
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian dan Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional. Menurut Nazir (2003:54) metode deskriptif yaitu suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
57 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Variabel adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah atau prosedur kerja sehingga
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan lapangan (field research). Metode penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian korelasional yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasivariasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu:
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu: 1. Variabel bebas : locus of control, terbagi dua yaitu locus of control internal
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan deskriptif korelasional. Penelitian dengan pendekatan kuatitatif menekankan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan di uraikan tentang tipe penelitian, identifikasi variabel penelitian, defenisi operasional variabel penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel, metode
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Arikunto (2010) menjelaskan bahwa penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan strategi yang mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang tetap sesuai dengan karakteristik dan tujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperan dalam
50 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. benar dalam mengumpulkan data, analisa data, pengambilan kesimpulan penelitian dan dapat
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian karena menyangkut cara yang benar dalam mengumpulkan data, analisa data, pengambilan kesimpulan penelitian dan dapat menentukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. analisis (Hadi, 2000). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat penting karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan keputusan hasil penelitian. Pembahasan dalam metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian komparasi yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan identitas vokasional remaja antara remaja yang memiliki keluarga lengkap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berbentuk data kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara gaya kepemimpinan transformasional (X) dengan efektivitas kinerja karyawan (Y),
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam
49 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :
49 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : Variabel Tergantung : Kematangan karir pada remaja Variabel Bebas : 1. Self-Esteem
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu
BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam memperlajari peraturan-peraturan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
46 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara memecahkan persoalan dalam penelitian. ilmiah tidaknya suatu penelitian sangat tergantung pada metodologi yang digunakan. 1 Kesalahan dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ilmiah atau untuk pengujian hipotesis suatu penelitian.
39 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berhubungan erat dengan prosedur, alat maupun bentuk penelitian yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan penelitian, yaitu menemukan, mengembangkan, mengkaji
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak
Lebih terperinci