ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETAHANAN PANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETAHANAN PANGAN"

Transkripsi

1 1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETAHANAN PANGAN di KABUPATEN KLATEN SEBAGAI KABUPATEN PENYANGGA PANGAN di JAWA TENGAH Firman Rompone, Suwarto, Susi Wuri Ani Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36 A Kotak Pos Kentingan Surakarta Telp (0271) firman.rompone@gmail.com. Telp Abstract : This research had been conducted to find out the level of food security in the Klaten Regency, in terms of availability of rice, and analyze the factors that significantly affect food security in the Klaten Regency of the availability of rice. This research used descriptive method. Study conducted in Klaten Regency, based on the capacity of Klaten Regency as one of buffer food in Central Java. The data used secondary data. This research used analysis of availability and analysis of the factors affecting the availability of rice with multiple linear regression. This research show that rice consumption needs supported from production of rice. The factors thought to affect the level of availability of rice in Klaten Regency were rice harvested area, rice production, farmers exchange rate, the price of rice, the consumption of rice, maize prices and availability of rice in year t-1. Results obtained by linear regression models: Ln Y = Ln X Ln X Ln X Ln X Ln X Ln X Ln X 7 + e. F test values obtained at with a significance level of R 2 value obtained was 99.5%. T test results that variables: rice production, farmers exchange rate, consumption of rice and rice availability in year t-1 individually significant effect on the availability of rice. Models demonstrated the existence of multicollinearity were variable exchange rates and the availability of rice farmers in year t-1. Model not found any autocorrelation. Keywords: Food Security and Availability Rice Abstrak : Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat ketahanan pangan di Kabupaten Klaten, dari sisi ketersediaan beras, dan menganalisis faktor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi ketahanan pangan di Kabupaten Klaten dari sisi ketersediaan beras. Metode dasar penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Klaten, didasarkan oleh kapasitas Kabupaten Klaten sebagai salah satu kabupaten penyangga pangan di Jawa Tengah. Data yang digunakan adalah data sekunder. Analisis data yang digunakan adalah analisis ketersediaan dan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan beras dengan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan konsumsi beras masyarakat mampu ditunjang oleh produksi beras dari Kabupaten Klaten sendiri. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat Klaten yakni luas panen padi, produksi beras, nilai tukar petani, harga beras, konsumsi beras, harga jagung dan ketersediaan beras tahun t-1. Hasil regresi linier berganda diperoleh model : Ln Y = -4,452-0,179 Ln X 1 + 1,799 Ln X 2 + 0,161 Ln X 3 0,729 Ln X 4-0,482 Ln X 5 + 0,677 Ln X 6 0,863 Ln X 7 + e. Nilai uji F sebesar 458,669 dengan tingkat signifikansi 0,000. Nilai R 2 sebesar 99,5%. Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel produksi beras, nilai tukar petani, konsumsi beras dan ketersediaan beras tahun t-1 secara individu berpengaruh nyata terhadap ketersediaan beras. Model yang dihasilkan menunjukkan adanya multikolinearitas yaitu antara variabel nilai tukar petani dan ketersediaan beras tahun t-1. Tidak ditemukan adanya autokorelasi pada model yang dihasilkan. Kata Kunci : Ketahanan pangan dan Ketersediaan Beras

2 2 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia dengan jumlah penduduk 241 juta jiwa pada ahir tahun 2011, memberikan konsekuensi bahwa pangan dan pemenuhannya merupakan agenda yang penting dalam pembangunan ekonomi. Pemenuhan konsumsi pangan melalui penyediaan dalam negeri saat ini merupakan tema sentral pembangunan pertanian. Dibandingkan dengan konsumsi pangan beras di negara-negara Asia khususnya Jepang, Indonesia jauh lebih tinggi yakni sekitar 130 kg/kpt/thn sedangkan rata-rata konsumsi beras di Jepang hanya sekitar 45kg/kpt/thn (Sutrisno dan Wibowo, 2007). Mengenai persoalan pangan, dunia kembali dikhawatirkan dengan persoalan ketahanan pangan bagi masyarakat, terutama dari dimensi ketersediaan, akses terhadap pangan dan stabilitas harga pangan, mengingat fenomena perubahan iklim tidak mampu sepenuhnya diantisipasi dengan baik. Jika dilihat dari aspek konsumsi, perwujudan ketahanan pangan juga mengalami hambatan karena sebagian besar masyarakat Indonesia selama ini memenuhi kebutuhan pangan sebagai sumber karbohidrat berupa beras. Masalah yang dihadapi ke depan adalah negara harus mampu meningkatkan produksi untuk bisa menyediakan pangan beras secara berkecukupan dan berkelanjutan, namun di sisi lain terdapat banyak faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat ketersediaan beras di masyarakat. Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi sentra produksi padi di Indonesia. Kabupaten Klaten merupakan salah satu kabupaten sentra produksi padi di Jawa Tengah, dikenal dengan kabupaten penyangga pangan. Saat ini sedang mengalami penurunan ketersediaan pangan beras.. Petani Klaten saat ini sudah mengalami penurunan produktifitas akibat serangan hama wereng dalam dua tahun terakhir. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan beras, petani Klaten harus membeli di pasaran. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan dari sisi Klaten. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan ulasan singkat mengenai gambaran problema ketahanan pangan di Kabupaten Klaten, maka dapat di susun rumusan masalah : (1) Bagaimana tingkat ketahanan pangan beras di Kabupaten Klaten dari sisi ketersediaan beras? (2) Faktorfaktor apa yang mempengaruhi ketahanan pangan beras di Kabupaten Klaten dari sisi ketersediaan beras? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah (1) Mengetahui tingkat ketahanan pangan di Kabupaten Klaten dari sisi ketersediaan beras, (2) Menganalisis faktor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi ketahanan pangan di Kabupaten Klaten dari sisi ketersediaan beras. Pembatasan Masalah Data yang digunakan dalam penelitian yakni luas panen padi, produksi beras, nilai tukar petani, harga beras, konsumsi beras, harga jagung dan ketersediaan beras t-1. Data tersebut dibatasi dalam rentan waktu 26 tahun yakni antara tahun

3 3 METODE PENELITIAN Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalahmasalah yang aktual. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis sehingga metode ini sering juga disebut dengan metode analitik (Surakhmad, 1994). Metode Penentuan Lokasi Penelitian Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive. Pemilihan secara purposive menurut Singarimbun dan Effendi (1997), yaitu penentuan daerah sampel yang diambil secara sengaja berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Peneliti memilih Kabupaten Klaten sebagai tempat penelitian, didasarkan oleh kapasitas Kabupaten Klaten sebagai salah satu kabupaten penyangga pangan di Jawa Tengah. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan sumber data sekunder. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah buku-buku literature, jurnal-jurnal ekonomi dan bisnis, Kabupaten Klaten dalam angka terbitan BPS. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pencatatan dan dokumentasi. Metode Analisis Data Pertama menggunakan pendekatan tingkat ketahanan pangan dari sisi ketersediaan beras. Ketahanan pangan dari sisi ketersediaan beras di Kabupaten Klaten didekati dengan rumus : Ketersediaan (C) = produksi konsumsi. Dengan hipotesis : H 0 : Ketersediaan = 0 H i : Ketersediaan > 0 Kedua menggunakan pendekatan faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan dari sisi ketersediaan beras. Pendekatan ini terdiri dari analisis regresi linier berganda, uji kesesuaian model, uji penyimpangan asumsi klasik dan uji t. Analisis Regresi Linier Berganda Persamaan model analisis regresi linier berganda untuk penelitian ini adalah sebagai berikut : Ln Y = Ln β 0 + β 1 Ln X 1 + β 2 Ln X 2 + β 3 Ln X 3 + β 4 Ln X 4 + β 5 Ln X 5 + β 6 Ln X 6 + β 7 Ln X 7 + e Keterangan : Y=Ketersediaan beras (Ton) β 0 = Intercept (konstanta) β 1 -β 6 =Koefisien regresi X 1 =Luas panen padi (Ha) X 2 =Produksi beras (Ton) X 3 =Nilai tukar petani (%) X 4 =Harga beras (Rp/Ton) X 5 =Konsumsi beras per tahun (Ton) X 6 =Hargajagung (Rp/Ton) X 7 =Ketersediaan beras tahun t- 1 e =Term of error antara nilai F hitung dengan F tabel, dimana nilai F hitung dapat dipenuhi Uji Kesesuaian Model Uji kesesuaian model terdiri dari uji F dan uji R 2. Uji F Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang terdapat dalam model

4 4 secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji F dapat dilakukan dengan membandingkan dengan formula sebagai berikut : F Hitung = Keterangan : R 2 =koefisien determinasi k=jumlah variabel independen n= jumlah sampel Uji R 2 Koefisien deteminasi (R 2 ) merupakan angka yang memberikan persentase variasi total dalam variabel (Y) yang dijelaskan oleh variabel (X). Rumus R 2 sebagai berikut : Keterangan : = adjusted R 2 R 2 =koefisien determinasi k=jumlah variabel independen n= jumlah sampel Uji Penyimpangan Asusi Klasik. Uji penyimpangan asumsi klasik terdiri dari multikolinearitas dan autokorelasi. Multikolinearitas Menurut Nirmala (2012), uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen. Uji deteksi multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai Pearson Correlation, jika lebih dari 0,8 maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel lainnya. Autokorelasi Menurut Ghozali (2005), uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode sebelumnya (t -1 ). Model regresi dinyatakan tidak mengalami permasalahan autokorelasi apabila : d u < d < 4 - d u Keterangan : d=nilai durbin watson hitung d u =nilaibatas atas durbin watson tabel. Uji t Uji t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Uji t ini dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel. Nilai t hitung dapat diperoleh dengan formula sebagai berikut : t hitung = Keterangan: Βj =koefisien regresi se(βj) =standar error koefisien regresi

5 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Tingkat Ketahanan Pangan dari Sisi Ketersediaan Beras Tabel 1 Perkembangan Produksi dan Konsumsi Beras Terhadap Ketersediaan Beras di Kabupaten Klaten Tahun Tahun Produksi Beras Konsumsi Beras Ketersediaan Beras (Ton) (Ton) (Ton) , , , , , , , , , , , ,7 Sumber: BPS Klaten & Dinas Ketahanan Pangan 2012, Data Diolah. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa luas panen di Kabupaten Klaten mengalami penurunan sebesar 15,06%, luas panen paling tinggi terjadi pada tahun 1999 seluas ha dan terendah tahun 2000 seluas ha. Fakta empiris tersebut dapat menjadi alasan kuat sehubungan dengan penurunan tingkat Klaten. Hal ini di tampilkan pada Tabel 1. Ketahanan pangan di Kabupaten Klaten, dari sisi ketersediaan beras, sejak 26 tahun terakhir masih dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Klaten, terutama untuk kebutuhan mendasar yakni kebutuhan konsumsi. Hal tersebut senada dengan hipotesis penelitian ini, yang menyatakan produksi beras di Kabupaten Klaten mampu mencukupi kebutuhan konsumsi beras masyarakat. Tabel 1 menunjukan bahwa nilai ketersediaan beras lebih besar dari nol sehingga hipotesis 1 terbukti (H i : Ketersediaan > 0). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketahanan Pangan dari Sisi Ketersediaan Beras Perkembangan pangan beras di Kabupaten Klaten dalam kurun waktu dua puluh enam tahun sejak tahun 1986 sampai tahun 2011, mengalami perkembangan yang berfluktuatif. Hal ini ditampilkan pada Tabel 2

6 6 Tabel 2 Perkembangan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketersediaan Beras di Kabupaten Klaten Tahun Luas Nilai Produksi Harga Konsumsi Harga Ketersedia Ketersedia Panen Tukar Tahun Beras Beras Beras Jagung an Beras an Beras Padi Petani t-1 (Ton) (Rp/Ton) (Ton) (Rp/Ton) (Ton) (Ton) (Ha) (%) , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,7 Sumber: BPS Klaten & Dinas Ketahanan Pangan 2012, Data Diolah Analisis ketersediaan beras Kabupaten Klaten menggunakan data rentang waktu selama dua puluh enam tahun ( ), dengan menggunakan beberapa uji analisis sebagai berikut : Analisis Regresi Linier Bergada Data yang telah diperoleh tersebut dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan shazam, diperoleh hasil persamaan sebagai berikut : Ln Y = -4,452-0,179 Ln X 1 + 1,799 Ln X 2 + 0,161 Ln X 3 0,729 Ln X 4-0,482 Ln X 5 + 0,677 Ln X 6 0,863 Ln X 7 + e Tabel 3 Hasil Analisis Regresi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketersediaan Beras di Kabupaten Klaten Model OLS Auto Variabel Koef Reg t-hit Koef Reg t-hit Luas panen padi (ha) -0,112-0,938-0,179-0,214 Produksi beras (ton) 1,859 *** 22,88 1,799 *** 32,24 Nilai tukar petani 0,116 1,193 0,161 * 1,946 Harga beras (Rp/ton) -0,113-0,110-0,729-0,675 Konsumsi beras per tahun (ton) -0,333-1,302-0,482*** -2,683 Harga jagung (Rp/ton) -0,342-0,242 0,677 0,572 Ketersediaan beras tahun t-1-0,503 * -1,795-0,863*** -4,100 Kostanta -6,109 * -2,044-4,452 ** -2,256 R 2 0,994 0,995 F-hitung t-tabel 458,669 *** α 1% = 2,779 α 5% = 1,706 α 10% = 1,315 Sumber : Analisis data sekunder, 2012 (Lampiran) Keterangan : * ) = nyata pada α 10%, ** ) = nyata pada α 5%, *** ) = nyata pada α 1%

7 7 Uji Kesesuaian Model Uji kesesuaian model mencoba menganalisis hasil penelitian menggunakan uji F dan uji R 2 sebagai berikut : Uji F Tabel 4 Hasil Analisis Varians Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketahanan Pangan Beras di Kabupaten Klaten dari Sisi Ketersediaan Beras Model Jumlah df Kuadrat F Sig Kuadrat Tengah Regression 2, , ,669 0,000 ** Error 0, ,685 Total 2, ,885 Sumber : Analisis data sekunder, 2012 Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa nilai F sebesar 458,669 dengan tingkat signifikansi 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa variabel luas panen padi, produksi beras, nilai tukar petani, harga beras, konsumsi beras per tahun, harga jagung dan ketersediaan beras tahun t-1, secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel dependen yakni variabel ketersediaan beras di Kabupaten Klaten, pada tingkat kesalahan α = 1%. Uji R 2 Nilai R 2 sebesar 0,995%. Hal ini berarti, bahwa seluruh variabel bebas yang digunakan dalam penelitian yaitu variabel luas panen padi, produksi beras, nilai tukar petani, harga beras, konsumsi beras per tahun, harga jagung dan ketersediaan beras tahun t-1 bersama-sama mampu menjelaskan variasi perubahan yang terjadi pada variabel tidak bebas yakni ketersediaan beras di Kabupeten Klaten tahun t sebesar 99,5% sedangkan sisanya sebesar 0,5% di jelaskan oleh variabelvariabel lain di luar model penelitian. Uji Penyimpangan Asumsi Klik Uji penyimpangan asumsi klasik, mencoba menganalisis hasil penelitian menggunakan multikolinearitas dan autokorelasi sebagai berikut : Multikolinearitas Berdasarkan hasil program shazam, diperoleh nilai matrik PC bahwa nilai paling tinggi diantara keseluruhan korelasi variabelvariabel independen adalah 0,950. Angka tersebut lebih besar dari 0,8, menunjukkan indikasi terjadinya multikolinearitas. Multikolinearitas dalam model penelitian melibatkan variabel nilai tukar petani dan ketersediaan beras tahun t-1, masingmasing dengan nilai matrik Pearson Corelation sebesar 0,946 dan 0,950, hal ini menunjukkan hubungan yang linier dengan variabel bebas lain dalam model.

8 8 Autokorelasi Nilai DW dari data penelitian sebesar 1,67. Nilai DW hitung lebih besar dibanding batas atas (d u ) 1,65 dan lebih kecil dibanding 4 d u = 4 1,65 = 2,35 dapat dituliskan 1,65 < 1,67< 2,35. Hasil uji Durbin Watson menunjukkan bahwa dalam model regresi linier tidak terdapat autokorelasi. Hal ini menggambarkan tidak terdapat residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari tiap pengamatan. Uji t Tabel 5 Analisis Uji Keberartian Koefisien Regresi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketahanan Pangan Terhadap Ketersediaan Beras di Kabupaten Klaten Uji t Model OLS Auto Variabel Koef Reg Sig Koef Reg Sig Luas panen padi (ha) -0,112 0,360-0,179 0,831 Produksi beras (ton) 1,859 0,000 *** 1,799 0,000 *** Nilai tukar petani 0,116 0,248 0,161 0,052 * Harga beras (Rp/ton) -0,113 0,914-0,729 0,500 Konsumsi beras per tahun (ton) -0,333 0,209-0,482 0,004*** Harga jagung (Rp/ton) -0,342 0,812 0,677 0,568 Ketersediaan beras tahun t-1-0,503 0,089* -0,863 0,000*** Sumber : Analisis data sekunder, 2012 (Lampiran) Keterangan : * ) = nyata pada α 10%, *** ) = nyata pada α 1% Berdasarkan Tabel 5 Variabel yang secara individu tidak berpengaruh nyata, terhadap Klaten yaitu luas panen padi, harga beras, dan harga jagung. Sedangkan faktor atau variabel yang secara individu berpengaruh nyata terhadap Klaten yaitu produksi beras, nilai tukar petani, konsumsi beras dan ketersediaan beras tahun t-1. Interpretasi Luas Panen Padi diketahui luas panen padi yang diukur menggunakan program shazam memberikan pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Klaten. Kenaikan koefisien luas panen sebesar 1% akan menurunkan ketersediaan beras sebesar 0,179%. Hal tersebut dimungkinkan terjadi karena seperti yang telah disinggung di latar belakang penelitian dikemukakan bahwasanya di Kabupaten Klaten pada tahun terjadi serangan hama wereng secara menyeluruh dan serempak sehingga luasan panen yang dimiliki petani tidak akan berpengaruh terhadap ketersediaan beras. Produksi Beras diketahui bahwa produksi beras yang diukur menggunakan shazam memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap ketersediaan beras di Kabupaten Klaten. Kenaikan

9 9 koefisien produksi beras sebesar 1% akan meningkatkan ketersediaan beras sebesar 1,799%. Data yang diperoleh dari hasil penelitian menunjukkan produksi beras di Kabupaten Klaten berfluktuatif tiap tahunnya selama dua puluh enam tahun terakhir, hal tersebut diantaranya dipengaruhi oleh konversi lahan, cuaca yang tidak stabil dan keterbatasan usahatani padi menjangkau input-input pertanian. Hal ini perlu ditunjang oleh penguasaan lahan pertanian yang cukup yang dapat dilakukan melalui moratorium terhadap konversi lahan pertanian produktif, pengenalan dan pengadaan teknologi yang baik dan keterjangkauan usahatani padi terhadap input-input pertanian. Nilai Tukar Petani diketahui bahwa indeks nilai tukar petani yang diukur menggunakan shazam memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap ketersediaan beras di Kabupaten Klaten. Kenaikan koefisien indeks nilai tukar petani sebesar 1% akan meningkatkan ketersediaan beras sebesar 0,161%. Indeks nilai tukar petani, dapat dikatakan sebagai kekuatan usahatani padi untuk melakukan kegiatan produksi pertanian, dalam usaha berkontribusi terhadap ketersediaan beras. Semakin membaiknya penerimaan petani dari hasil kegiatan produksi usahatani padi terhadap pengeluaran petani, maka akan mendorong dan memotivasi petani dalan meningkatkan produktivitas hasil pertanian, dengan demikian berkontribusi terhadap ketersediaan beras di Kabupaten Klaten sehingga mampu menjamin ketahanan pangan masyarakat. Harga Beras diketahui bahwa harga beras yang diukur menggunakan shazam memberikan pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Klaten. Kenaikan koefisien harga beras sebesar 1% akan menurunkan ketersediaan beras sebesar 0,729%. Variabel harga beras mempunyai hubungan yang tidak signifikan karena komoditi beras merupakan barang primer (makanan pokok masyarakat) yang bersifat inelastis, sehingga masyarakat sebagai konsumen akan selalu dan tetap membeli beras berapapun tingkatan harga beras yang berlaku. Konsumsi Beras diketahui bahwa konsumsi beras yang diukur menggunakan shazam memberikan pengaruh negatif dan signifikan terhadap ketersediaan beras di Kabupaten Klaten. Kenaikan koefisien konsumsi beras sebesar 1% akan menurunkan ketersediaan beras sebesar 0,482%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap peningkatan jumlah produksi beras berakibat pada penurunan ketersediaan beras, dimana kenaikan jumlah konsumsi beras tidak dibarengi dengan kenaikan jumlah produksi beras yang akan semakin menyusutkan

10 10 Klaten, hal tersebut dapat mengancam ketahanan pangan. Pemaparan tersebut, menuntut pemerintah untuk segera melakukan kebijakan diversifikasi bahan pangan. Kebijakan tersebut bertujuan membiasakan masyarakat mengkonsumsi makan dari berbagai jenis bahan pangan, dengan harapan dapat mereduksi ketergantungan terhadap jenis bahan pangan tertentu dalam hal ini beras. Harga Jagung diketahui bahwa harga jagung yang diukur menggunakan shazam memberikan pengaruh positif meskipun tidak signifikan terhadap Klaten. Kenaikan koefisien harga jagung sebesar 1% akan meningkatkan ketersediaan beras sebesar 0,677%. Hasil penelitian tersebut dimungkinkan terjadi karena kapasitas jagung sebagai bahan pangan subtitusi dari beras. Hasil produksi bahan pangan jagung di Kabupaten Klaten merupakan kedua terbesar setelah beras, selain itu merupakan sasaran produksi pangan Kabupaten Klaten tahun 2012, yang dicanangkan oleh Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Klaten. Ketersediaan Beras Tahun t-1 diketahui bahwa ketersediaan beras tahun t-1 yang diukur menggunakan shazam memberikan pengaruh negatif dan signifikan terhadap Klaten. Kenaikan koefisien ketersediaan beras tahun t-1 sebesar 1% akan menurunkan ketersediaan beras sebesar 0,863%. Hasil penelitian dimungkinkan terjadi karena tingginya ketersediaan beras tahun t-1, membuat petani relatif mengurangi produksi usahatani padi, dimana dihawatirkan melimpahnya ketersediaan beras yang tidak sesuai dengan permintaan masyarakat, sehingga kondisi tersebut dapat mengakibatkan berkurangnya ketersediaan beras dibandingkan tahun sebelumnya. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dari data yang diperoleh di Kabupaten Klaten sehubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan beras dari sisi ketersediaan beras di Kabupaten Klaten, dapat disimpulkan bahwasanya tingkat ketahanan pangan beras di Kabupaten Klaten dari sisi ketersediaan beras menunjukkan angka positif selama masa penelitian. Hal tersebut menunjukkan bahwa produksi beras mampu mencukupi kebutuhan dan konsumsi beras masyarakat di Kabupaten Klaten. Selain itu, terdapat 4 faktor yang secara signifikan mempengaruhi ketahanan pangan di Kabupaten Klaten dari sisi ketersediaan beras yaitu produksi beras, nilai tukar petani, konsumsi beras dan ketersediaan beras tahun t-1. Saran Berdasarkan pembahasan sehubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan beras dari sisi ketersediaan

11 11 beras di Kabupaten Klaten, peneliti memberi saran, sebaiknya konsep penganeka ragaman bahan pangan berbasis pangan lokal segera direalisasikan, untuk meredam dan meminimalisir tingkat ketergantungan terhadap pangan beras di Kabupaten Klaten. Selain itu, pemerintah diharapkan segera melakukan moratorium terhadap konversi lahan pertanian produktif dimana mempengaruhi penguasaan lahan petani, karena penguasaan lahan berpengaruh terhadap kuantitas produksi beras, sehingga ketersediaan pangan senantiasa terjaga, dengan demikian kemandirian pangan segera terwujud. DAFTAR PUSTAKA Sutrisno, N dan R. Wibowo, Strategi Pembangunan Katahanan Pangan. Makalah pada Kompernas XV dan Kongres XIV PERHEPI Solo, 3-5 Agustus Surakhmad, W Pengantar Penelitian Ilmiah. Dasar, Metode dan Teknik. Tarsito. Bandung. Singarimbun, M dan S. Effendi Metode Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta. Nirmala, AJ Statistik Deskriptif Dan Regresi Linier Berganda Dengan SPSS. Semarang: Semarang University Press. Ghozali, I Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.

KONSUMSI RUMAH TANGGA PADA KELUARGA SEJAHTERA DAN PRA SEJAHTERA DI KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR

KONSUMSI RUMAH TANGGA PADA KELUARGA SEJAHTERA DAN PRA SEJAHTERA DI KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR KONSUMSI RUMAH TANGGA PADA KELUARGA SEJAHTERA DAN PRA SEJAHTERA DI KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR Nurul Annisa Prias Kusuma Wardani, Suprapti Supardi, Wiwit Rahayu Program Studi Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN BERAS DAN JAGUNG DI PROVINSI SUMATERA UTARA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN BERAS DAN JAGUNG DI PROVINSI SUMATERA UTARA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN BERAS DAN JAGUNG DI PROVINSI SUMATERA UTARA Wenny Mahdalena L.G*), Tavi Supriana**), Satia Negara Lubis**) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN JAGUNG DI SUMATERA UTARA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN JAGUNG DI SUMATERA UTARA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN JAGUNG DI SUMATERA UTARA Rudi Hartono Purba, HM Mozart B Darus dan Tavi Supriana Departemen Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Jl. Prof.

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN DAN KONSUMSI PANGAN STRATEGIS DI SUMATERA UTARA ABSTRACT

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN DAN KONSUMSI PANGAN STRATEGIS DI SUMATERA UTARA ABSTRACT FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN DAN KONSUMSI PANGAN STRATEGIS DI SUMATERA UTARA Lisa Lestari 1), Dr.Ir.Satia Negara Lubis,MEc 2) dan Ir.M. Jufri MSi 3) 1) Mahasiswa Program Studi Agribisnis,

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan wilayah

III METODE PENELITIAN. dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan wilayah III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian Penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Utara. Penentuan daerah ini dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan

Lebih terperinci

PROYEKSI PERMINTAAN KEDELAI DI KOTA SURAKARTA

PROYEKSI PERMINTAAN KEDELAI DI KOTA SURAKARTA PROYEKSI PERMINTAAN KEDELAI DI KOTA SURAKARTA Tria Rosana Dewi dan Irma Wardani Staf Pengajar Fakultas Pertanian, Universitas Islam Batik Surakarta Email : triardewi@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB 3 DESAIN PENELITIAN BAB 3 DESAIN PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Data Data yang dibutuhkan sebagai bahan yang akan dipakai oleh penulis adalah data sekunder. Data yang digunakan adalah : 1) Pertumbuhan Ekonomi

Lebih terperinci

ABSTRAK. : Agresivitas Pajak, Likuiditas, Leverage, Manajemen Laba

ABSTRAK. : Agresivitas Pajak, Likuiditas, Leverage, Manajemen Laba ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh likuiditas, leverage, dan manajemen laba terhadap tingkat agresivitas pajak perusahaan. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Permintaan Beras di Kabupaten Kudus. Faktor-Faktor Permintaan Beras. Analisis Permintaan Beras

BAB III METODE PENELITIAN. Permintaan Beras di Kabupaten Kudus. Faktor-Faktor Permintaan Beras. Analisis Permintaan Beras 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Permintaan Beras di Kabupaten Kudus Faktor-Faktor Permintaan Beras Harga barang itu sendiri Harga barang lain Jumlah penduduk Pendapatan penduduk Selera

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI ANALYSIS EFFECT OF INPUT PRODUCTION FOR CASSAVA FARMING IN SUKASARI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penulis melakukan penelitian pada bulan November 2010. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (X1), Kepemilikan Institusional (X2). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah : Nilai Perusahaan (Y).

BAB III METODE PENELITIAN. (X1), Kepemilikan Institusional (X2). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah : Nilai Perusahaan (Y). BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian a. Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab atau berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek penelitian adalah perusahaan industri non barang konsumsi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek penelitian adalah perusahaan industri non barang konsumsi yang 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek penelitian, Jenis, dan Sumber Data Obyek penelitian adalah perusahaan industri non barang konsumsi yang terdapat di Indeks Saham Syariah Indonesia dan FTSE Bursa Malaysia

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH SIMPANAN WAJIB ANGGOTA DAN PINJAMAN ANGGOTA TERHADAP SISA HASIL USAHA ANGGOTA

ANALISIS PENGARUH SIMPANAN WAJIB ANGGOTA DAN PINJAMAN ANGGOTA TERHADAP SISA HASIL USAHA ANGGOTA ANALISIS PENGARUH SIMPANAN WAJIB ANGGOTA DAN PINJAMAN ANGGOTA TERHADAP SISA HASIL USAHA ANGGOTA (Studi Kasus : Koperasi Perempuan Nuansa Mandiri Kota Semarang Tutup Buku Rapat Anggota Tahun 2016) SKRIPSI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Penelitian analisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar petani sebagai indikator kesejahteraan petani padi di Kabupaten Sragen menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Bagian ini menjelaskan mengenai jenis dan sumber data, penentuan jumlah sampel serta alasan menggunakan sampel tersebut, metode pengumpulan data yang dilakukan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Populasi adalah wilayah generalisasi atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang sudah ditetapkan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN BERAS DI KABUPATEN KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN BERAS DI KABUPATEN KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH KODE : Sosial Humaniora ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN BERAS DI KABUPATEN KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH Zaenul Laily 1*, Wahyu Dyah Prastiwi 2 dan Hery Setiyawan 3 1 2 3 Fakultas Peternakan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN LAJU PDRB TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN

ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN LAJU PDRB TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN LAJU PDRB TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN 2004-2013 SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kota Gorontalo. dilaksanakan dari bulan Januari 2014 sampai dengan Maret 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kota Gorontalo. dilaksanakan dari bulan Januari 2014 sampai dengan Maret 2014. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini berlokasi di Kota Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari 2014 sampai dengan Maret 2014. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Negara Indonesia dari tahun 1985 sampai tahun 2014. Penentuan judul penelitian didasarkan pada pertumbuhan produksi beras Negara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data time series tahunan 2002-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung. Adapun data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Koperasi Jasa Keuangan Syariah Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data Tingkat Bagi Hasil

Lebih terperinci

ANALISIS PENAWARAN KOPI ROBUSTA DI PROVINSI JAWA TENGAH

ANALISIS PENAWARAN KOPI ROBUSTA DI PROVINSI JAWA TENGAH ANALISIS PENAWARAN KOPI ROBUSTA DI PROVINSI JAWA TENGAH Nifka Nisarafika, Endang Siti Rahayu, Susi Wuri Ani Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jalan Ir. Sutami No. 36

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan pada bulan September 2015. Penelitian dilakukan dengan mengambil data perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat enam variabel

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat enam variabel 37 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

ANALISIS BELANJA MODAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Empiris pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun )

ANALISIS BELANJA MODAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Empiris pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun ) ANALISIS BELANJA MODAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Empiris pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2013) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari: 1. Data laporan

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 01 Desember 2014 hingga 30 Maret 2015. Penelitian berlokasi di Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur, Kabupaten

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis. melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive),

Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis. melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive), IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive),

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat

BAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat 4.1. Waktu dan Tempat Penelitian BAB IV METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dalam lingkup wilayah Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA Rosalina Berliani, Dyah Mardiningsih, Siwi Gayatri Program Studi

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN HARGA TERHADAP EKSPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) DI PROVINSI JAWA TENGAH

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN HARGA TERHADAP EKSPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) DI PROVINSI JAWA TENGAH PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN HARGA TERHADAP EKSPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) DI PROVINSI JAWA TENGAH Vera Pradani Ayuningtyas, Karnowahadi, M.Nahar Jurusan Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri

Lebih terperinci

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI DI DELI SERDANG. Riang Enjelita Ndruru,Marihat Situmorang,Gim Tarigan

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI DI DELI SERDANG. Riang Enjelita Ndruru,Marihat Situmorang,Gim Tarigan Saintia Matematika Vol. 2, No. 1 (2014), pp. 71 83. ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI DI DELI SERDANG Riang Enjelita Ndruru,Marihat Situmorang,Gim Tarigan Abstrak. Penyediaan

Lebih terperinci

DAMPAK IMPOR GULA TERHADAP HARGA GULA DOMESTIK SUMATERA UTARA

DAMPAK IMPOR GULA TERHADAP HARGA GULA DOMESTIK SUMATERA UTARA DAMPAK IMPOR GULA TERHADAP HARGA GULA DOMESTIK SUMATERA UTARA ANNISA CHAIRINA, ISKANDARINI, EMALISA Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara e-mail : annisa_ca@ymail.com Abstrak

Lebih terperinci

USAHA PENGOLAHAN IKAN TAWES PRESTO DI PESISIR WADUK GAJAH MUNGKUR KABUPATEN WONOGIRI

USAHA PENGOLAHAN IKAN TAWES PRESTO DI PESISIR WADUK GAJAH MUNGKUR KABUPATEN WONOGIRI 117 Buana Sains Vol 8 No 2: 117-122, 2008 USAHA PENGOLAHAN IKAN TAWES PRESTO DI PESISIR WADUK GAJAH MUNGKUR KABUPATEN WONOGIRI Eri Yusnita Arvianti 1,2) dan Pandoyo 2,3) 1) PS Agribisnis, Fak. Pertanian,

Lebih terperinci

BPS Klaten Klaten dalam Angka BPS Klaten : Klaten Klaten dalam Angka BPS Klaten : Klaten

BPS Klaten Klaten dalam Angka BPS Klaten : Klaten Klaten dalam Angka BPS Klaten : Klaten BPS Klaten. 2001. Klaten dalam Angka 2001. BPS Klaten : Klaten. 2006. Klaten dalam Angka 2006. BPS Klaten : Klaten. 2011. Klaten dalam Angka 2010. BPS Klaten : Klaten. 2012. Klaten dalam Angka 2011. BPS

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Persamaan Regresi Linear Analisis regresi merupakan suatu model matematis yang dapat digunakan untuk mengetahui pola hubungan antara dua atau lebih variabel. Analisis regresi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Design Penelitian Jenis atau design penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory study yaitu bahwa peneliti berusaha untuk menjelasan mengenai hubungan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di warung makan Sari Rasa Pak Ndut, Jalan Slamet Riyadi, Nomor 159, Kartasura, Sukoharjo Solo. Pengambilan data dilaksanakan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar penelitian yang digunakan ialah metode penelitian eksplanatoris. Penelitian eksplanatoris merupakan penelitian yang bersifat noneksploratif,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif. Definisi dari penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Dan yang menjadi objek penelitian adalah pengusaha

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs www.bi.go.id dan www.idx.co.id. Sedangkan waktu yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang... FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) (Studi Kasus Pada Gapoktan Nusa Bhakti Desa Adinuso Kecamatan Reban Kabupaten Batang) Umi Faidah, Endah Subekti, Shofia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pihak lain. Sumber data diperoleh dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB III METODE PENELITIAN. pihak lain. Sumber data diperoleh dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI) 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data dalam bentuk yang sudah jadi berupa data publikasi. Data tersebut sudah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian 28 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif kuantitatif. Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. periode amatan antara tahun Alasan pemilihan pemilihan tahun yang

BAB III METODE PENELITIAN. periode amatan antara tahun Alasan pemilihan pemilihan tahun yang BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Inflasi, Nilai Tukar, Suku Bunga SBI, serta IHSG yang dibatasi pada penutupan tiap akhir bulan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya yield to maturity (YTM) dari obligasi negara seri fixed rate tenor 10 tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 12 BUS. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 12 BUS. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Objek dalam penelitian ini adalah BUS (Bank Umum Syariah) di Indonesia. Pengambilan sampel dengan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah jadi dari tempat penelitian. Data jumlah deposito mudharabah

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah jadi dari tempat penelitian. Data jumlah deposito mudharabah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Adapun data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan berupa data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang pengaruh inflasi, kurs, dan suku bunga kredit

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang pengaruh inflasi, kurs, dan suku bunga kredit BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini memiliki ruang lingkup ekspor mebel di Kota Surakarta, dengan mengambil studi kasus di Surakarta dalam periode tahun 1990-2014. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu perusahaan yang bergerak di sektor jasa yaitu PT SIAPTEK. Penelitian dilakukan dari bulan Maret 2015 hingga

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN BERAS DI KABUPATEN WONOGIRI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN BERAS DI KABUPATEN WONOGIRI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN BERAS DI KABUPATEN WONOGIRI Eftah Putri Hapsari, Joko Sutrisno, Susi Wuri Ani Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 41 Hasil Uji Statistik 411 Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan dibahas mengenai hasil pengolahan data statistik deskriptif dari variabel-variabel yang diteliti Langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh manajer perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti memilih bank yang masuk dalam kategori Bank Umum Syariah di Indonesia. Data tersebut dapat diakses melalui web masing-masing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia UIN Maulana. Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana No.50 Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia UIN Maulana. Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana No.50 Malang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana No.50 Malang. 3.2 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Lebih terperinci

Embun Rahmawati. Universitas Bina Nusantara Palem Puri No 2 Rt 005/007, Pondok Aren Tangerang 15229, , 1 Murtedjo, Ak.

Embun Rahmawati. Universitas Bina Nusantara Palem Puri No 2 Rt 005/007, Pondok Aren Tangerang 15229, , 1 Murtedjo, Ak. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Inflasi Terhadap Realisasi Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah di DKI Jakarta Embun Rahmawati Universitas

Lebih terperinci

Keywords : Earnings Per Share, Return On Investment, Price to Book Value, Price Earnings Ratio, and Stock Price. vii. Universitas Kristen Maranatha

Keywords : Earnings Per Share, Return On Investment, Price to Book Value, Price Earnings Ratio, and Stock Price. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The Influence of Earnings Per Share ( EPS ), Return On Investment (ROI), Price To Book Value (PBV) and Price Earnings Ratio (PER) To Share Price: An Empirical Study of Food and Beverage Sector

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabelvariabel penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical atau

BAB III METODELOGI PENELITIAN. yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical atau BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitiaan Penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil tempat pada Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKD) Kota Tangerang. Kegiatan Penelitiaan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan III. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan data sekunder. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data sekunder sehingga metode pengumpulan data

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH LUAS PANEN, HARGA EKSPOR DAN PRODUKSI PANGAN NABATI TERHADAP JUMLAH EKSPOR PANGAN NABATI JAWA TENGAH TAHUN

ANALISIS PENGARUH LUAS PANEN, HARGA EKSPOR DAN PRODUKSI PANGAN NABATI TERHADAP JUMLAH EKSPOR PANGAN NABATI JAWA TENGAH TAHUN ANALISIS PENGARUH LUAS PANEN, HARGA EKSPOR DAN PRODUKSI PANGAN NABATI TERHADAP JUMLAH EKSPOR PANGAN NABATI JAWA TENGAH TAHUN 2005-2014 Rizki Syarif Pratama, Poniman dan Endang Sulistiyani Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampoerna, Tbk dengan data laporan keuangan selama 5 tahun terhitung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampoerna, Tbk dengan data laporan keuangan selama 5 tahun terhitung BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Peneliti memilih tempat penelitian di PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk dengan data laporan keuangan selama 5 tahun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Pada penelitian ini hanya mencakup dalam bidang analisis perpajakan. Objek penelitian ini yaitu pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tanah

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PANGSA PENGELUARAN PANGAN RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PANGSA PENGELUARAN PANGAN RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PANGSA PENGELUARAN PANGAN RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Oleh MALINDA APTIKA RACHMAH PROGRAM STUDI S1 AGRIBISNIS FAKULTAS PETERNAKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Agustus 2014 dan mengambil data yang berasal dari situs resmi Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia,

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIH FUNGSI LAHAN PADI SAWAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIH FUNGSI LAHAN PADI SAWAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIH FUNGSI LAHAN PADI SAWAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI (Studi Kasus: Desa Suka Maju Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat) Ade Rezkika Nasution*),

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang dipilih oleh penulis dalam penelitian ini adalah auditor-auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) Big Four (PricewaterhouseCoopers,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi Jawa Timur ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Jawa Timur merupakan provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014 43 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014 dengan objek penelitian PT. Indosat Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian berupa perusahaan ritel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011-2015. Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com dan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab sebelumnya telah dijelaskan mengenai populasi dan proses pengumpulan data untuk kepentingan analisis data penelitian. Penelitian dilakukan dengan cara pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode 1993-2013 kurun waktu

Lebih terperinci

Gatak Gatak Gatak Kartasura Kartasura Baki

Gatak Gatak Gatak Kartasura Kartasura Baki III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif analitis. Metode deskriptif analitis yaitu metode yang mempunyai ciri memusatkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut merupakan Statistik Deskriptif variabel dependen dan variabel. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut merupakan Statistik Deskriptif variabel dependen dan variabel. Tabel 4.1 46 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berikut merupakan Statistik Deskriptif variabel dependen dan variabel independen. Tabel 4.1 Sumber : output SPSS Dari tabel diatas dapat

Lebih terperinci

ANALISIS PROFITABILITAS USAHATANI PADI SAWAH BERDASARKAN LUAS PENGUASAAN LAHAN DI KECAMATAN BANYUURIP KABUPATEN PURWOREJO JURNAL PENELITIAN

ANALISIS PROFITABILITAS USAHATANI PADI SAWAH BERDASARKAN LUAS PENGUASAAN LAHAN DI KECAMATAN BANYUURIP KABUPATEN PURWOREJO JURNAL PENELITIAN ANALISIS PROFITABILITAS USAHATANI PADI SAWAH BERDASARKAN LUAS PENGUASAAN LAHAN DI KECAMATAN BANYUURIP KABUPATEN PURWOREJO JURNAL PENELITIAN Oleh : ALMIRA YUMNA DESTINANDA NIM : 23040113190056 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Provinsi Jawa Timur Penelitian ini dilakukan mulai bulan September 2012 di Jakarta terhadap Laporan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Timur untuk periode tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian beruntut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2017.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2017. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS). Waktu penelitian dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini, maka perlu dirumuskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu mempengaruhi Loan to Deposit Ratio

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu mempengaruhi Loan to Deposit Ratio BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh variabel-variabel yang diduga mampu mempengaruhi Loan to Deposit Ratio

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan topik penulisan dalam rangka penyusunan laporan dari suatu penelitian.

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN BERAS DI KABUPATEN KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH SKRIPSI. Oleh : ZAENUL LAILY

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN BERAS DI KABUPATEN KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH SKRIPSI. Oleh : ZAENUL LAILY ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN BERAS DI KABUPATEN KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH SKRIPSI Oleh : ZAENUL LAILY PROGRAM STUDI S-1 AGRIBISNIS FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian tentang kemiskinan ini hanya terbatas pada kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007-2011. Variabel yang digunakan dalam menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan mengambil data Laporan Realisasi Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran pada Kabupaten Kota Jawa Tengah dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Sampel menggunakan metode purposive

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum dan Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari faktor-faktor ekonomi makro seperti Interest Rate dan Foreign Exchange Rate selain itu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat sekunder, yaitu data yang berasal dari pihak lain yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menguji hipotesis (hypothesis testing) yang telah dirumuskan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menguji hipotesis (hypothesis testing) yang telah dirumuskan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipologi Penelitian Penelitian ini menguji hipotesis (hypothesis testing) yang telah dirumuskan sebelumnya. Penelitian ini menguji pengaruh Derajat Desentralisasi, Dana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Menurut Sugiono, metode penelitian kuantitatif merupakan suatu metode yang digunakan untuk meneliti suatu populasi dan sampel tertentu. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Sampel 1. Gambaran Umum Sampel Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya adalah memproduksi atau membuat bahan baku menjadi barang

Lebih terperinci