CAMPUR TANGAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI PASAR BEBAS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "CAMPUR TANGAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI PASAR BEBAS"

Transkripsi

1 CAMPUR TANGAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI PASAR BEBAS Sabil Akademi Manajemen Informatika & Komputer Bina Sarana Informatika Jln. RS. Fatmawati No. 24 Pondok Labu, Jakarta Selatan. Indonesia bilidozan@yahoo.com, sabil.sbl@bsi.ac.id ABSTRACT The market economy is an economic system in which all economic activities ranging from the production, distribution and consumption is left entirely to the market mechanism. The weakness of the economic system, among others, the difficulty of redistributing income, there tends to be exploitation of the workers by the owners of capital, the emergence of monopolies that could harm the public, frequent turmoil in the economy due to misallocation of resources. Government Meddling In Hand Free Market Making and implementing regulatory legislation, Directly undertake some economic activities (making company). Ie by producing public goods, fiscal and monetary policy Conduct. Overseeing the activities of companies, especially large companies that can affect the market, so they do not have a monopoly of power that harm kahalayak crowded. Ensure that activities do not lead to economic oppression and the lack of participation of the communities within. Ensure that economic growth can be realized efficiently. Keywords: The free market, government intervention 1

2 I. PENDAHULUAN Setiap negara di dunia ini tidak menginginkan kegiatqn-kegiatan ekonominya diatur sepenuhnya oleh mekanisme pasar. Apabila diperhatikan corak pengaturan kegiatan-kegiatan ekonomi yang dijalankan di berbagai negara banyak mempraktekan sistem ekonomi campuran, artinya bahwa kegiatan ekonomi negara tersebut diatur dan ditentukan oleh sistem pasar. Akan tetapi secara langsung maupun tidak langsung pemerintah ikut campur dalam berbagai kegiatan ekonomi melalui kebijakankebijakannya. Permulaan abad ini kebanyakan ahli-ahli ekonomi berkeyakinan bahwa sistem pasar bebas merupakan sistem pasar ekonomi yang mewujudkan kegiatan ekonomi yang paling efisien dan dapat meningkatkan kemakmuran masyarakat yang paling optimum. Sistem pasar bebas memberikan kebebasan setiap individu untuk melakukan kegiatan ekonomi yang mereka inginkan, dan menentukan jenis barang yang akan mereka hasilkan dan jual. Seperti sistem ekonomi yang lainnya sistem pasar bebas juga mempunyai kelemahan-kelemahan dan kelebihan. Pemerintah Indonesia dalam hal ini harus memberikan kebijaksaan yang tepat di dalam memghadapi pasar bebas karena apabila kebijaksaan yang diterapkan salah akan mengakibatkan produk dalam negeri akan kalah bersaing di negeri sendiri oleh produk-produk yang datang dari luar negeri serta akan merusak tatanan sistem ekonomi Pancasila yang dianut oleh rakyat Indonesia. I. TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Pengertian Campur Tangan (Kebijaksanaan) Dan Pasar bebas Adam Smith dalam Sukirno (2009) menyatakan bahwa Campur tangan pemerintah yang aktif dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi akan semakin mengurangi keefisiensi kegiatan ekonomi. Istilah campur tangan atau kebijakan yang diterjemahkan dari kata policy memang biasanya dikaitkan dengan keputusan pemerintah, karena pemerintahlah yang mempunyai wewenang atau kekuasaan untuk mengarahkan masyarakat, dan bertanggung jawab melayani kepentingan umum. Hal ini sejalan dengan pengertian publik itu sendiri dalam bahasa Indonesia yang berarti pemerintah, masyarakat atau umum. Peran pemerintah dan mekanisme pasar (interaksi permintaan dan penawaran pasar) merupakan hal yang bersifat komplementer (bukan substitusi) dengan pelaku ekonomi lainnya. Pemerintah sebagai salah satu pelaku ekonomi (rumah tangga pemerintah), memiliki fungsi penting dalam perekonomian yaitu berfungsi sebagai stabilisasi, alokasi, dan distribusi. Menurut Sukirno ( 2009), diantaranya adalah : 1. Fungsi Stabilisasi yaitu fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan ekonomi, sosial politik, hokum, pertahanan, dan keamanan. 2. Fungsi Alokasi yaitu fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa publik seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas penerangan, dan telepon. 3. Fungsi Distribusi, yakni fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi pendapatan masyarakat Perlunya Peran Dan Fungsi Pemerintah Dalam Perekonomian Pembangunan ekonomi dibanyak negara umumnya terjadi akibat intervensi pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung. Intervensi pemerintah diperlukan dalam perekonomian untuk mengurangi dari kegagalan pasar (market failure) seperti kekakuan harga monopoli dan dampak negatif kegiatan usaha swasta contohnya pencemaran lingkungan. Mekanisme pasar tidak dapat berfungsi tanpa keberadaan aturan yang dibuat pemerintah. Aturan ini memberikan landasan bagi penerapan aturan main, termasuk pemberian sanksi bagi pelaku ekonomi yang melanggarnya. Peranan pemerintah menjadi lebih penting karena mekanisme pasar saja tidak dapat menyelesaikan semua persoalan ekonomi. Untuk menjamin efisiensi, pemerataan dan stabilitas ekonomi, peran dan fungsi pemerintah mutlak diperlukan dalam perekonomian sebagai pengendali mekanisme pasar. Adam Smith dalam Suyatno (2013) menyatakan bahwa dalam sistem kebebasan ekonomi yang alamiah menentukan kekuasaan tertinggi memiliki tiga tugas penting : 1. Kewajiban melindungi negara dari kekerasan dan serangan negara bebas lainya. 2. Melindungi setiap anggota masyarakat sejauh mungkin dari ketidakadilan atau penindasan oleh anggota masyarakat lainya dan mendirkan badan hukum yang dapat diandalkan. 3. Mendirikan dan memelihara beberapa institusi atau sarana untuk umum yang tidak dibuat oleh perorangan atau kelompok kecil karena 2

3 keuntungan yang didapatnya sedikit dan tidak dapat menutupi ongkos-ongkosnya Pengertian Pasar Bebas Secara teoritis rasionalisasi sebagai kebijakan dari perdagangan bebas akan menjadi menguntungkan di negara berkembang dari waktu ke waktu. Sepanjang lima abad yang lalu teori ini berkembang secara moderen dari kebudayaan komersil di Inggris dan lebih luas lagi ke negara Eropa. Sebelum kemunculan perdagangan bebas dan keberlanjutan hal tersebut hingga hari ini, kebijakan dari merkantilisme telah berkembang di Eropa sejak tahun Ada beberapa Ekonom awal yang menolak kebijakan merkantilisme yaitu David Ricardo dan Adam Smith. Perdagangan bebas adalah sebuah konsep ekonomi yang mengacu penjualan produk antar negara tanpa pajak ekspor-impor atau hambatan perdagangan lainnya. Perdagangan bebas dapat juga didefinisikan sebagai tidak adanya hambatan buatan (hambatan yang diterapkan pemerintah) tetapi juga dalam perdagangan antar individual-individual dan perusahaan-perusahaan yang berada di negara yang berbeda. Sukirno (2009) menyatakan bahwa Dalam sistem ekeonomi ini kegiatan-kegiatan dalam perekonomian sepenuhnya diatur oleh mekanisme pasar yang invisible hand. Interaksi diantara penjual dan pembeli di pasar (pasar barang dan produksi) akan menentukan corak produksi nasional yang akan diwujudkan dan caranya produksi nasional tersebut akan diwujudkan dan caranya produksi nasional tersebut akan dihasilkan Pandangan Mengenai Pasar Bebas Sistem ekonomi dapat dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu : ekonomi pasar bebas, ekonomi campuran, dan ekonomi perencanaan pusat. Sampai pada permulaan abad ini kebanyakan ahli-ahli ekonomi berkeyakinan bahwa sistem pasar bebas merupakan sistem ekonomi yang mewujudkan kegiatan ekonomi yang paling efisien dan kemakmuran masyarakat yang paling optimum. Pandangan ini dipelopori oleh Adam Smith yang dikemukakan dalam buku An Inquaryinto the Nature and Causes of the Wealth of Nations, yang diterbitkan pada tahun Ia juga mengemukakan suatu pandangan yang pada hakekatnya menyatakan bahwa kegiatan dalam perekonomian tidak perlu diatur oleh pemerintah. Menurut Adam Smith, apabila setiap individu dalam masyarakat diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang mereka inginkan, maka kebebasan ini akan mewujudkan efisiensi yang tinggi dalam kegiatan ekonomi negara dan dalam jangka panjang kebebasan tersebut akan mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang teguh Corak kegiatan Ekonomi Pasar Bebas Dalam analisis struktur pasar diterangkan mengenai kelakuan produsen-produsen dalam menentukan tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungannya. Manakala dalam teori distribusi, atau teori mengenai penentuan harga faktor-faktor produksi, diterangkan mengenai interaksi diantara firma-firma dan pemilik faktor produksi dalam menentukan ganjaran yang diberikan kepada berbagai faktor produksi. 1. Analisis Keseimbangan Sebagian dan Umum Masing-masing analisis yang dinyatakan diatas dinamakan analisis keseimbangan sebagian atau partial equilibrium yaitu analisis kegiatan ekonomi yang dibuat secara bersaingan tanpa memperhatikan hubungan kait-mengait diantara berbagai aspek kegiatan ekonomi tersebut. Analisis yang merangkum interaksi diantara berbagai kegiatan dalam ekonomi dinamakan analisis keseimbangan umum atau general equilibrium analys, yang menerangkan bagaimana perubahan dalam suatu pasar barang akan mewujudkan perubahan di pasar faktor. Analisis ini juga akan menerangkan akibat perubahan dalam suatu pasar barang keatas pasar barang lainnya. Berdasarkan kepada sirkulasi aliran pendapatan tersebut, interaksi diantara sektor perusahaan dan rumah tangga dapat dibedakan menjadi dua bentuk interaksi yang utama, yaitu interaksi di pasar barang dan interaksi di pasar faktor. Berdasarkan analisis tersebut dapatlah diterangkan bagaimana suatu perekonomian menyelesaikan tiga masalah ekonomi pokok, yaitu : a. Apakah jenis-jenis barang yang perlu diproduksi dan berapa banyaknya? b. Bagaimanakah berbagai jenis barang tersebut diproduksi? c. Untuk siapakah barang-barang tersebut diproduksi? 2. Analisis Keseimbangan Sebagian : Pasar Barang dan Pasar Faktor Keinginan konsumen dalam suatu perekonomian pasar sangat penting peranannya dalam menentukan corak kegiatan ekonomi. dengan kata lain, keinginan konsumen akan 3

4 menjawab persoalan pokok yang pertama yaitu barang apakah yang perlu diproduksi dipasar? Masalah pokok yang kedua, yaitu: bagaimanakah barang barang yang diperlukan rumah tangga dalam perekonomian akan diproduksi?. Jawaban dari pertanyaan bagaimanakah barang-barang yang diperlukan rumah tangga akan diproduksi, akan memberikan pengarahan kepada firma-firma tentang kebutuhan untuk mendapat faktorfaktor produksi. Analisis mereka atas cara-cara produksi yang terbaik untuk menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan sektor rumah tangga akan memberikan petunjuk kepada mereka tentang jenis-jenis serta jumlah faktor produksi yang akan mereka lakukan. Penggunaan faktor-faktor produksi tersebut akan menimbulkan pendapatan kepada pemiliknya. Ini berarti interaksi diantara sektor perusahaan dan sektor rumah tangga dipasar faktor pada mulanya akan menentukan jumlah berbagai faktor produksi yang digunakan dan pendapatan yang mereka terima. Dengan demikian interaksi diantara sektor perusahaan dan sektor rumah tangga di sektor faktor pada akhirnya akan memberi jawaban kepada persoalan : untuk siapakah barang-barang dan jasa akan diproduksi?. 3. Analisis Keseimbangan Umum: Interaksi Diantara Berbagai Pasar Untuk memberikan suatu gambaran yang lebih mendekati kepada kegiatan suatu pasar bebas yang sebenarnya, maka perlu diperhatikan interaksi diantara sektor perusahaan dan sektor rumah tangga di berbagai pasar barang dan implikasi dari berbagai interaksi tersebut terhadap permintaan faktor-faktor produksi. Interaksi diantara firma-firma dengan pemilik faktor produksi dipasar faktor akan menentukan harga faktor produksi yang ditawarkan dan jumlah setiap faktor produksi yang digunakan. III. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka yang bersumber dari sejumlah literatur yang meliputi referensi buku-buku yang dapat menunjang isi penulisan, kemudian sejumlah situs internet yang dapat menambah wahana keilmuan sebagai penunjang topik pembahasan. IV.HASIL PEMBAHASAN 1.1. Kebaikan Sistem Ekonomi Pasar Bebas Pada sistem pasar bebas anggota masyarakat diberikan kebebasan yang sepenuh - penuhnya untuk menentukan kegiatan ekonomi yang ingin mereka lakukan. Menurut (Sukirno:2009)kebaikan-kebaikan utama dari sistem ekonomi pasar bebas adalah : 1. Faktor-faktor produksi akan digunakan dengan efisien, efisiensi produktif dapat dicapai dengan cara ongkos produksi firma-firma dalam pasar harus mencapai ongkos produksi yang paling minimum. Operasi firma pada ongkos yang paling minimum hanya dapat dicapai pada pasar persaingan sempurna, dengan demikian hanya firma persaingan sempurna yang akan mencapai efisiensi produktif. 2. Kegiatan-kegiatan ekonomi dalam pasaran diatur dan diselaraskan dengan efisien. 3. Pertumbuhan ekonomi yang teguh akan dapat diwujudkan dalam jangka panjang. 4. Pelaku ekonomi diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang disukainya. Setiap pihak (produsen atau konsumen) mempunyai kebebasan dalam memilih kegiatan ekonomi yang ingin dijalankannya dan membeli barang-barang dan jasa yang ingin dinikmatinya Kekurangan Sistem ekonomi Pasar Bebas Disamping menyadari tentang peranan penting dari sistem pasar bebas dalam mengatur kegiatan ekonomi, ahli-ahli ekonomi menyadari pula tentang kegagalan sistem pasar bebas (Sukirno: 2009) : 1. Akibat ekstern (eksternaliti) yang merugikan. Salah satu sumber utama daripada kegagalan sistem pasar bebas adalah akibat ekstern atau eksternaliti yang merugikan.. Untuk memahami konsep akibat-akibat ekstern kita perlu tahu perbedaan antara ongkos pribadi dan ongkos sosial terlebih dahulu. Ongkos pribadi adalah ongkos yang dibelanjakan oleh produsen atas faktor-faktor yang digunakan untuk mewujudkan barang yang dihasilkannya. Sebagai contoh; bagi petani, ongkos pribadi berarti pembelanjaan untuk membeli bibit, pupuk, dan berbagai jenis obat pembasmi hama. Sedangkan ongkos sosial meliputi meliputi pembelanjaan petani tersebut, ditambah ongkos-ongkos lain yang harus dibayar masyarakat seperti kerugian kematian ikan di sawah dan didalam sistem irigasi, sebagai akibat penggunaan obat pembasmi hama tanaman. Akibat ekstern yang merugikan terjadi apabila ongkos sosial melebihi ongkos pribadi. 2. Kekurangan produksi barang publik 4

5 Kebanyakan barang yang diproduksikan dalam perekonomian adalah barang pribadi, yaitu barang yang dapat dinimati dan dibeli secara pribadi oleh setiap orang dalam perekonomian. Contoh-contoh barang pribadi merupakan wujud kekuasaan monopoli dalam pasar 3. Distribusi pendapatan tidak setara. Salah satu kelemahan penting sistem pasar bebas adalah kecenderungannya untuk mewujudkan distribusi pendapatan yang semakin tidak setara apabila perekonomian semakin berkembang. Perekonomian pasar cenderung untuk memberikan ganjaran yang lebih besar kepada pihak-pihak yang mempunyai kemampuan untuk bekerja lebih giat dan lebih efisien, mempunyai ketrampilan dan kepandaian yang lebih baik dan memiliki pemikiran-pemikiran yang lebih kreatif Bentuk Campurtangan Pemerintah Campurtangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi dapat dibedakan dalam tiga bentuk yaitu (Sukirno: 2009): 1. Membuat Undang-Undang untuk mempertinggi efisiensi mekanisme pasar Salah satu cara yang digunakan pemerintah untuk mempertinggi efisiensi kegiatan ekonomi dan mencapai tujuan-tujuan lainnya dalam menjalankan dan mengembangkan kegiatan ekonomi adalah dengan membuat peraturan dan undang-undang yang mengatur kegiatan ekonomi yang dilakukan dalam negara. Peraturan dan undang-undang yang dibuat pemerintah dapat mencapai dua tujuan utama di dalam mempertinggi efisiensi mekanisme pasar. Pertama, peraturan dan undang-undang akan dapat menciptakan suasana ekonomi dan sosial yang akan memberikan gairah kearah terciptanya sistem mekanisme pasar yang efisien dan lancar. kedua, peraturan dan undang-undang dapat digunakan untuk memastikan agar persaingan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dilakukan sebebas mungkin dan kekuasaan monopoli sedapat mungkin dilenyapkan 2. Menciptakan rangka dasar Sosial Ekonomi Pentingnya membuat peraturan dan undangundang akan menjamin berfungsinya mekanisme pasar secara efisien. Hal ini dapat dengan jelas dilihat apabila diperhatikan akibat buruk yang mungkin timbul apabila setiap pelaku kegiatan ekonomi diberikan kebebasan yang tidak terbatas dalam melakukan kegiatannya. Tujuan setiap perseorangan untuk mencapai keuntungan yang maksimum bagi dirinya ada kalanya akan sangat merugikan masyarakat. Contohnya yaitu menjual ganja dan kegiatan firma yang menyebabkan polusi. Untuk menghindari keadaan-keadaan seperti yang diterangkan di atas pemerintah membuat peraturan dan undang-undang yang pada hakekatnya bertujuan untuk membuat aturan permainan di dalam melakukan kegiatankegiatan ekonomi yaitu menentukan hal-hal yang dapat dan yang tidak dapat dilakukan oleh para pelaku kegiatan ekonomi dalam melakukan kegiatan-kegiatan mereka. Dengan adanya peraturan dan undang-undang para pelaku kegiatan ekonomi akan mengetahui hakhak maupun kewajibannya di dalam setiap kegiatan ekonominya 3. Menciptakan Persaingan Bebas Tujuan kedua dari membuat undang-undang yang mengatur kegiatan ekonomi adalah untuk menjamin agar dalam perekonomian tidak terdapat kekuasaan monopoli dan setiap pelaku kegiatan ekonomi dapat menjalankan kegiatannya dalam suasana persaingan yang relatif bebas. Berlakunya persaingan yang bebas merupakan salah satu syarat penting untuk menciptakan mekanisme pasar yang efisien dan berjalan dengan lancar. Dalam pasar bebas jenis, jumlah dan tingkat harga barang terutama ditentukan oleh keinginan konsumen. Dalam sistem ekonomi pasar bebas para pengusaha tidak akan mempunyai kekuasaan untuk menaikkan harga dengan membatasi penawaran barang di pasar. Mereka juga tidak mempunyai kekuasaan untuk mempengaruhi corak kegiatan memproduksi yang perlu dibuat dalam perekonomian. Apabila dalam perekonomian terdapat kekuasaan monopoli, keadaankeadaan yang berlaku di pasar lebih banyak dipengaruhi oleh para pengusaha. Mereka akan mempunyai kekuasaan untuk menentukan jumlah, jenis dan harga barang-barang yang diproduksikan dalam perekonomian. Keadaan yang sebaliknya berlaku dalam perekonomian di mana terdapat persaingan yang bebas. Walaupun dalam persaingan bebas para produsen masih tetap berusaha untuk memaksimumkan keuntungan, tetapi karena tidak dapat mempengaruhi tingkat harga di pasar, keuntungan maksimum tersebut baru akan tercapai apabila firma itu mencapai tingkat efisiensi yang optimum. Dengan melakukan pembatasan ke atas jumlah barang yang diciptakan dengan sendirinya harga barang juga akan dapat dipengaruhi. Apabila terdapat kekuasaan monopoli dalam pasar, harga akan cenderung menjadi lebih tinggi dari yang 5

6 ditentukan dalam perekonomian di mana terdapat pasar persaingan bebas. Di negara-negara yang sangat maju perekonomiannya sejak lama pemerintah telah memperhatikan mengenai akibat-akibat buruk yang akan ditimbulkan oleh kekuasaan monopoli yang mungkin wujud. Maka untuk menghindari timbulnya kekuasaan monopoli dalam kegiatan produksi dan perdagangan, pemerintah menciptakan beberapa macam undang-undang yang sifatnya berusaha untuk mencegah timbulnya berbagai bentuk kekuasaan monopoli. Di Amerika, misalnya undang-undang telah lama dijalankan untuk mencegah satu atau beberapa perusahaan untuk memperoleh kekuasaan dan untuk menguasai kegiatan ekonomi negara. Undang-undang itu adalah : Anti-trust Law. 4. Memproduksi Barang Publik Faktor penting yang mendorong pemerintah ikut secara langsung menjalankan kegiatan ekonomi adalah untuk menyediakan barang bersama. Contohnya adalah: siaran radio dan televisi, jasa meramal keadaan cuaca dan jasa mercusuar. Disamping penggunaannya dilakukan secara bersama, sifat penting lainnya dari barang publik adalah bahwa pembayaran sangat sukar dipungut dari para penggunanya. Misalnya adalah sukar untuk mengumpulkan pembayaran dari masyarakat untuk jasa-jasa yang diperoleh oleh setiap anggota masyarakat dari tentara dan polisi. Terbatasnya usaha swasta dalam kegiatan-kegiatan seperti itu disebabkan karena cara-cara memunggut pembayaran dari para penggunanya akan menimbulkan ketidak efisienan dalam perekonomian dan menimbulkan ongkos sosial yang besar. Oleh karenanya kegiatan tersebut dapatlah dipandang sebagai barang setengah bersama atau barang setengah publik. 5. Tujuan Lain Campurtangan Langsung Campurtangan pemerintah tidak hanya terbatas menyediakan barang bersama dan setengah bersama, tetapi menghasilkan barang atau jasa yang tidak digunakan secara bersama oleh seluruh masyarakat. Dengan demikian tidak timbul kesukaran untuk memunggut pembayaran ke atas barang-barang yang digunakan. Walaupun demikian pemerintah ada kalanya secara langsung terlibat dalam kegiatan tersebut, yaitu dengan memproduksi beberapa jenis barang yang seperti itu untuk mencapai beberapa tujuan yang akan meninggikan kesejahteraan masyarakat. Tujuannya adalah untuk menjamin supaya barang atau jasa itu dapat disediakan kepada masyarakat dengan harga yang murah, tetapi dengan tanpa mengurangi efisiensi pelayanannya. Tujuan lain pemerintah untuk menyertai secara langsung kegiatan ekonomi adalah untuk meratakan pembangunan di antara berbagai golongan masyarakat, berbagai sektor ekonomi atau berbagai wilayah. Kegiatan lain campur tangan langsung pemerintah diantaranya adalah : a. Kebijakan Fiskal Dan Moneter Kebijakan yang dijalankan oleh bank pusat untuk megatur jumlah uang dalam perekonomian dinamakan kebijakan moneter. Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah di dalam memunggut pajak dan membelanjakan pendapatan pajak tersebut untuk membiayai kegiatan-kegiatannya. Di dalam perekonomian kedua kebijakan ini digunakan oleh pemerintah untuk mencapai beberapa tujuan, yaitu: Untuk mengatasi masalah-masalah pokok makroekonomi yang selalu timbul, yaitu masalah pengangguran, masalah kenaikan harga-harga dan masalah menciptakan pertumbuhan ekonomi yang memuaskan. Untuk menjamin agar faktor-faktor produksi digunakan dan dialokasikan ke berbagai kegiatan ekonomi secara efisien. Untuk memperbaiki keadaan distribusi pendapatan yang tidak setara yang selalu tercipta di dalam masyarakat yang kegiatan-kegiatan ekonominya terutama diatur oleh sistem pasar bebas. b. Mengatasi Masalah Ekonomi Fungsi utama dari pemerintah untuk mengatur kegiatan-kegiatan dalam perekonomian adalah untuk menciptakan suatu perekonomian yang tetap dapat mencapai kesempatan kerja penuh tanpa inflasi, dan dari waktu ke waktu dapat terus menerus mengalami pertumbuhan yang memuaskan. Ini tujuan pokok dari kegiatan pemerintah dalam setiap perekonomian. Masalah Pengangguran dalam jangka pendek selalu mengancam setiap perekonomian. Sedangkan dalam jangka panjang setiap perekonomian seringkali menghadapi masalah perkembangan ekonomi yang lambat, yaitu pertumbuhan ekonomi yang dicapai tidak mampu menggunakan seluruh pertambahan faktor- 6

7 faktor produksi yang berlaku dari tahun ke tahun. Oleh karenanya pengangguran faktorfaktor produksi merupakan masalah yang terus menerus dihadapi di dalam jangka panjang. Masalah-masalah pokok yang dijelaskan ini terutama diatasi oleh pemerintah dengan menjalankan kebijakan moneter dan fiskal. c. Fungsi kebijakan moneter Kebijakan moneter pada mulanya digunakan untuk mengendalikan tingkat harga-harga, yaitu menjaga agar harga-harga tetap stabil. Tetapi semenjak beberapa puluh tahun yang lalu kebijakan ini secara aktif digunakan untuk menggalakkan kegiatan ekonomi di masa pengangguran dan alat untuk menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Timbulnya peranan ini disebabkan oleh perubahan pandangan di kalangan ahli ekonomi mengenai peranan uang dalam kegiatan ekonomi. Ahli ekonomi klasik menunjukkan bahwa penawaran uang yang berlebihan akan menimbulkan akibat yang sangat buruk kepada tingkat-tingkat harga. Namun para ahli ekonomi pada masa kini berkeyakinan bahwa jumlah uang yang terlalu banyak jika dibandingkan dengan barang yang tersedia dalam masyarakat dapat menimbulkan kenaikan harga-harga. Dan dapat disimpulkan bahwa fungsi dari kebijakan moneter adalah untuk mengawasi agar pada setiap masa jumlah dan susunan uang dalam perekonomian akan membantu menciptakan tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi dan stabil, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. d. Fungsi kebijakan fiskal Kebijakan ini mulai digunakan secara aktif untuk mempengaruhi kegiatan ekonomi sejak setengah abad lalu. Sebelum itu banyak orang berpendapat bahwa pemerintah haruslah menjadi contoh kepada masyarakat, yaitu pemerintah haruslah berbelanja sama dengan pendapatannya. Anggaran tersebut dinamakan anggaran belanja seimbang. Sekarang ini pemerintah di kebanyakan negara tidak selau berusaha agar anggaran belanjanya selalu dalam keadaan seimbang. Dengan demikian kebijakan fiskal pada hakekatnya adalah tindakan pemerintah di dalam menentukan bentuk perbelanjaannya yang perlu atau sebaliknya dilaksanakan pada suatu masa tertentu. Dan sudah tentu dilandaskan kepada keadaan ekonomi yang berlaku di dalam masa tersebut. e. Mempertinggi efisiensi penggunaan faktor produksi Faktor-faktor produksi perlu digunakan secara seimbang di berbagai sektor ekonomi yang ada di setiap negara, di berbagai wilayah dan di antara golongan-golongan masyarakat. Dengan cara demikian distribusi pendapatan dan kesetaraan kemakmuran di berbagai sektor, wilayah dan golongan masyarakat dapat tercipta. Di dalam ekonomi pasar dimana pemerintah tidak campurtangan, keadaan seperti itu jarang berlaku. Sistem mekanisme pasar cenderung menciptakan ketidak seimbangan dalam perkembangan di antara berbagai sektor, wilayah dan golongan masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut langkah penting yang selalu dijalankan pemerintah adalah dengan menggunakan kebijakan moneter dan fiskal. Pemerintah akan membuat perbelanjaan yang lebih banyak ke sektor, wilayah dan golongan masyarakat yang ekonominya mundur. Di samping itu dengan memberikan insentif moneter (memberikan fasilitas pinjaman yang lebih baik dan suku bunga pinjaman yang lebih rendah) dan insentif fiskal (dalam bentuk peringanan pajak selama beberapa tahun, percepatan penyusutan modal). Kebijakan moneter dan fiskal di Negara berkembang juga penting artinya untuk menambah efisiensi penggunaan faktorfaktor produksi dengan menggalakkan bankbank perdagangan dan badan-badan keuangan lainnya untuk memberikan pinjaman bersyarat ringan kepada investorinvestor di bidang industri. Pemerintah juga memungut pajak yang tinggi ke atas barangbarang industri yang diimpor, dan sebaliknya memungut pajak yang sangat rendah ke atas barang-barang modal dan bahan-bahan mentah industri yang diimpor untuk menggalakkan perkembangan kegiatan di sektor industri. f. Meratakan distribusi pendapatan Negara maju kerapkali dinamakan sebagai negara kemakmuran (welfare state). Dinamakan demikian karena negara-negara itu membuat kebijakan-kebijakan yang bertujuan untuk lebih mengimbangkan pendapatan masyarakatnya, sehingga perbedaan antara orang kaya dan orang miskin tidak begitu nyata. Tujuan ini bisa 7

8 dicapai dengan menggunakan alat-alat kebijakan fiskal. Alat-alat itu adalah: Menjalankan sistem pajak yang bersifat progresif dan Melakukan perbelanjaan yang bersifat membantu golongan masyarakat yang sangat miskin, yaitu memberikan subsidi kepada golongan masyarakat tersebut. Sistem pajak dibedakan di dalam tiga jenis yaitu pajak progresif, pajak regresif dan pajak tetap. Pajak progresif adalah sistem pajak dimana tingkat pajak yang harus di bayar menjadi bertambah besar apabila pendapatan menjadi bertambah tinggi. Contohnya, apabila pendapatan seseorang adalah 10 juta setahun tingkat pajaknya adalah 10 persen dari pendapatan itu, tetapi apabila pendapatannya adalah 20 juta setahun tingkat pajaknya menjadi 20 persen. Sistem pajak regresif adalah kebalikan dari sistem pajak progresif, yaitu semakin tinggi pendapatan semakin kecil tingkat pajaknya. Sedangkan sistem pajak proporsional adalah sistem pajak dimana tingkat pajak adalah sama besarnya untuk berbagai tingkat pendapatan, yaitu walaupun pendapatan sangat tinggi persentasi pajaknya tidak berbeda dengan yang dipungut pada pendapatan rendah. Usaha untuk menyeimbangkan pendapatan dalam masyarakat selain menggunakan sistem pajak progresif dilakukan pula dengan melakukan perbelanjaan pemerintah yang bersifat membantu golongan-golongan masyarakat yang sangat miskin. Perbelanjaan demikian dinamakan perbelanjaan kebajikan (welfare expenditure). Tujuannya ialah untuk memberikan bantuan keuangan kepada golongan penduduk yang sangat miskin sehingga mereka dapat menikmati kehidupan yang lebih baik. Perbelanjaannya kebajikan ini terutama dilakukan di negara-negara yang sudah sangat maju seperti di Amerika Serikat, Inggris, Belanda dan Jerman Barat. Perbelanjaan kebajikan yang dilakukan pemerintah dinamakan pembayaran pindahan, yaitu bayaran yang dilakukan pemerintah di mana penerima pembayaran itu tidak perlu memberikan barang atau jasa sebagai balasannya. Dengan perkataan lain, perbelanjaan kebajikan pemerintah (pembayaran pindahan) itu merupakan bantuan atau pemberian kepada orang-orang yang memerlukan tersebut. V.PENUTUP Sistem-sistem ekonomi yang ada di dunia dapat dibedakan menjadi tiga, diantaranya sistem ekonomi pasar bebas, sitem ekonomi campuran, dan sistem ekonomi perencanaan puat. Diantara ketiga sistem perekonomian tersebut, sistem ekonomi pasar bebas yang dinilai dapat mewujudkan kegiatan ekonomi yang paling efisien dan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, akan tetapi sistem ini masih terdapat kelemahannya. Sumber utama kegagalan sistem ekonomi pasar bebas salah satunya adalah akibat ekstern yang merugikan yaitu apabila ongkos sosial melebihi ongkos pribadi. Berdasarkan kelemahan kelemahan mekanisme pasar dapat disimpulkan bahwa perlu adanya campur tangan pemerintah melalui kebijakankebijakannya yang dapat dibedakan dalam tiga bentuk. Jadi sistem sistem ekonomi yang ada tidak ada yang sempurna, dan suatu sistem ekonomi dapat berhasil apabila terjalinnya kerjasama antara permrintah dan pelaku-pelaku ekonomi. Bentuk campurtangan pemerintah diantaranya adalah membuat Undang-Undang, menciptakan rangka dasar sosial ekonomi, menciptakan pertandingan bebas, memproduksi barang publik. Tujuan campur tangan langsung adalah membuat kebijaksanaan fiskal, mengatasi masalah ekonomi, Mempertinggi efisiensi penggunaan faktor produksi, Meratakan distribusi pendapatan DAFTAR PUSTAKA Raharja, Prathama Teori Ekonomi Makro Suatu Pengantar. Jakarta : LPFE UI Sukirno, Sadono Pengantar Teori Makro Ekonomi. Edisi ke dua. Jakarta. PT. RajaGrafindo Persada Sukirno, Sadono Mikro Ekonomi : Teori Pengantar. Jakarta. Rajawali Pers. Suyanto, Bagong Sosiologi Ekonomi Kapitalisme dan Komsumsi di Era masyarakat Post-modernisme. Jakarta. Kencana Prenada Media Group 8

Pandangan Tentang Sistem Pasar Bebas

Pandangan Tentang Sistem Pasar Bebas Ekonomi Mikro SISTEM PASAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH Pandangan Tentang Sistem Pasar Bebas Terbitnya buku karangan Adam Smith (1776) An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations Berisi

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro SISTEM PASAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pengantar Ekonomi Mikro SISTEM PASAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH Pengantar Ekonomi Mikro SISTEM PASAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH Pandangan Tentang Sistem Pasar Bebas Terbitnya buku karangan Adam Smith (1776) An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of

Lebih terperinci

Kewirausahaan. Persaingan Dalam Pasar Bebas. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur

Kewirausahaan. Persaingan Dalam Pasar Bebas. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur Kewirausahaan Modul ke: Persaingan Dalam Pasar Bebas Fakultas Fakultas Teknik Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi Arsitektur www.mercubuana.ac.id Pengertian Pasa Bebas Perdagangan bebas adalah

Lebih terperinci

MASALAH-MASALAH DASAR DALAM ORGANISASI EKONOMI BAB 3. 1 Chapter 3 Masalah Dasar Organisasi Ekonomi Navik Istikomah

MASALAH-MASALAH DASAR DALAM ORGANISASI EKONOMI BAB 3. 1 Chapter 3 Masalah Dasar Organisasi Ekonomi Navik Istikomah MASALAH-MASALAH DASAR DALAM ORGANISASI EKONOMI BAB 3 1 Tiga Masalah Pokok Organisasi Ekonomi 1. Komoditi apa (what) yang harus diproduksi, dan berapa? Karena sumber daya bersifat langka atau terbatas (konsep

Lebih terperinci

Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Blog:

Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Blog: Pokok Bahasan 3 PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Email: asyahza@yahoo.co.id; syahza.almasdi@gmail.com Guru Besar Universitas Riau Pandangan Klasik, Keynes

Lebih terperinci

PENGANGGURAN, INFLASI & KEBIJAKAN PEMERINTAH

PENGANGGURAN, INFLASI & KEBIJAKAN PEMERINTAH BAB 10 PENGANGGURAN, INFLASI & KEBIJAKAN PEMERINTAH KELOMPOK 9 DICKY 21216349 EZHA 21216363 NAUFAL 21216351 PENGANGGURAN PENGERTIAN PENGANGGURAN Pengangguran adalah keadaan tanpa pekerjaan yang dihadapi

Lebih terperinci

1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional

1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional 1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional (ISO) dan harganya yang bersaing sehingga produk dibuat

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI MAKRO. Masalah Utama dalam perekonomian, Alat Pengamat Kegiatan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Makro

PENGANTAR EKONOMI MAKRO. Masalah Utama dalam perekonomian, Alat Pengamat Kegiatan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Makro PENGANTAR EKONOMI MAKRO Masalah Utama dalam perekonomian, Alat Pengamat Kegiatan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Makro EKONOMI MAKRO DAN MIKRO Pengertian Ekonomi Makro ilmu yang mempelajari fenomena ekonomi

Lebih terperinci

Peran Pemerintah dalam Perekonomian

Peran Pemerintah dalam Perekonomian Peran Pemerintah dalam Perekonomian 1. Sistem ekonomi atau Politik Negara 2. Pasar dan peran Pemerintah 3. Jenis Sistem Ekonomi 4. Peran Pemerintah 5. Sumber Penerimaan Negara week-2 ekmakro08-ittelkom-mna

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Makroekonomi Makroekonomi adalah teori dasar kedua dalam ilmu ekonomi, setelah mikroekonomi. Teori mikroekonomi menganalisis mengenai kegiatan di dalam perekonomian dengan

Lebih terperinci

Kebijakan Makro Ekonomi

Kebijakan Makro Ekonomi EKONOMI MAKRO PENJELASAN Memberikan gambaran bagaimana suatu perekonomian berfungsi dan menjalankan kegiatannya Menerangkan bagaimana suatu masyarakat yang memiliki faktor produksiyang terbatas, tetapi

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Materi Perkuliahan: 1. Ruang Lingkup Analisis Makroekonomi (Konsep dasar ekonomi makro) 2. Aliran kegiatan perekonomian (aliran sirkular atau circular

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. masing-masing individu, misalnya kepentingan pengusaha sering tidak sesuai

TINJAUAN PUSTAKA. masing-masing individu, misalnya kepentingan pengusaha sering tidak sesuai 16 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Pemerintah Prinsip kebebasan ekonomi dalam praktek menghadapi perbenturan kepentingan, karena tidak adanya koordinasi yang menimbulkan harmonis dalam kepentingan masing-masing

Lebih terperinci

PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN

PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN 1 2 Fungsi Ekonomi Utama Pemerintah 1. Meningkatkan efisiensi dengan menciptakan persaingan, mengendalikan eksternalitas dan menyediakan barang publik Pemerintah berperan

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengertian Ilmu Ekonomi Adalah studi mengenai cara-cara yang ditempuh oleh masyarakat untuk menggunakan sumber daya yang langka guna memproduksi komoditas

Lebih terperinci

MASALAH POKOK ILMU EKONOMI

MASALAH POKOK ILMU EKONOMI MASALAH POKOK ILMU EKONOMI Dalam kehidupan sehari-hari individu, perusahaan dan masyarakat menghadapi persoalan bersifat ekonomi-à bagaimana membuat keputusan tentang cara yang terbaik melakukan kegiatan

Lebih terperinci

Materi 2 Ekonomi Mikro

Materi 2 Ekonomi Mikro Materi 2 Ekonomi Mikro Hubungan Pelaku Ekonomi Dalam Perekonomian Abstract Hubungan pelaku ekonomi dalam perekonomian dengan mempelajari sumberdaya aktivitas ekonomi yang saling berkaitan dalam kegiatan

Lebih terperinci

Modul 1: Pendahuluan, Metodologi Dalam Ilmu Ekonomi PENDAHULUAN

Modul 1: Pendahuluan, Metodologi Dalam Ilmu Ekonomi PENDAHULUAN PENDAHULUAN TIU : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat memahami tentang pengertian ruang lingkup dari ekonomi mikro serta tujuan dari pembelajaran ekonomi mikro. TIK: Setelah mengikuti perkuliahan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR EKONOMI M. SETIO N 2008

KONSEP DASAR EKONOMI M. SETIO N 2008 KONSEP DASAR EKONOMI 1 M. SETIO N 2008 KONSEP DASAR EKONOMI PENDAHULUAN Dua buku Adam Smith yang ditulis (1759, The Theory of Moral Sentiments, dan 1776, Wealth of Nations) mengajarkan 2 (dua) sifat manusia

Lebih terperinci

Jenis Sistem Ekonomi

Jenis Sistem Ekonomi Jenis Sistem Ekonomi 1. Sistem Ekonomi Pasar Perekonomian yang kegiatannya dikendalikan sepenuhnya oleh interaksi anatar pembeli dan penjual di pasar 2. Sistem Ekonomi Campuran Sistem Ekonomi pasar yang

Lebih terperinci

BAB 2 Ilmu Ekonomi Makro

BAB 2 Ilmu Ekonomi Makro BAB 2 Ilmu Ekonomi Makro Satuan Acara Perkuliahan 2 Tujuan kegiatan belajar ini adalah untuk membahas : Akar Ilmu Ekonomi Makro Definisi Ekonomi Makro Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro Permasalahan

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP EKONOMI. Pertemuan 1

RUANG LINGKUP EKONOMI. Pertemuan 1 RUANG LINGKUP EKONOMI Pertemuan 1 Kebutuhan tidak terbatas Alat pemuas kebutuhan (sumber daya) terbatas 2 PENGERTIAN ILMU EKONOMI Samuelson: Ilmu ekonomi adalah studi mengenai individu-individu dan masyarakat

Lebih terperinci

ANALISIS PERUBAHAN SUKU BUNGA, UANG DAN HARGA DALAM KERANGKA KERJA EKONOMI KLASIK

ANALISIS PERUBAHAN SUKU BUNGA, UANG DAN HARGA DALAM KERANGKA KERJA EKONOMI KLASIK ANALISIS PERUBAHAN SUKU BUNGA, UANG DAN HARGA DALAM KERANGKA KERJA EKONOMI KLASIK Oleh: Muhammad Tahwin* Abstract According to classical economic experts, interest rates are determined by the wishes of

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI MAKRO

PENGANTAR EKONOMI MAKRO EKONOMI MAKRO PENGANTAR EKONOMI MAKRO Universitas Medan Area T.Parulian M A T E R I 1. Perkembangan Teori Ekonomi Makro 2. Perhitungan Pendapatan Nasional. 3. Keseimbangan Pendapatan 2 sektor, 3 sektor

Lebih terperinci

Analisis dalam teori mikro ekonomi pada umumnya meliputi bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian, mis. Kegiatan seorang konsumen,

Analisis dalam teori mikro ekonomi pada umumnya meliputi bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian, mis. Kegiatan seorang konsumen, MAKRO EKONOMI Analisis dalam teori mikro ekonomi pada umumnya meliputi bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian, mis. Kegiatan seorang konsumen, suatu perusahaan atau suatu pasar Analisis

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI A. Definisi Kenaikan pendapatan nasional yakni dengan meningkatnya pendapatan perkapita dalam suatu periode perhitungan tertentu,

PERTUMBUHAN EKONOMI A. Definisi Kenaikan pendapatan nasional yakni dengan meningkatnya pendapatan perkapita dalam suatu periode perhitungan tertentu, PERTUMBUHAN EKONOMI A. Definisi Kenaikan pendapatan nasional yakni dengan meningkatnya pendapatan perkapita dalam suatu periode perhitungan tertentu, tentu saja mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Menurut

Lebih terperinci

BAB I Pengertian & Ruang Lingkup

BAB I Pengertian & Ruang Lingkup BAB I Pengertian & Ruang Lingkup 1.1. Masalah Kelangkaan Pada jaman dahulu sewaktu jumlah manusia masih sangat terbatas, tidak ada persaingan ataupun peperangan untuk memperoleh makanan dan sumberdaya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam

I. PENDAHULUAN. Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Tingkat inflasi berbeda dari satu periode ke periode lainnya,

Lebih terperinci

EKONOMI PUBLIK JUNAEDI

EKONOMI PUBLIK JUNAEDI EKONOMI PUBLIK JUNAEDI Contents 1 PENDAHULUAN 2 PERAN PEMERINTAH 3 KEGAGALAN PASAR 4 RUMAH TANGGA PEMERINTAH PENDAHULUAN Ekonomi Publik Definisi: studi tentang kebijakan ekonomi, dengan penekanan khusus

Lebih terperinci

SEWA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN SEWA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN

SEWA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN SEWA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN SEWA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN SEWA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN Dalam menerangkan mengenai sewa ekonomi dan pendapatan pindahan ada beberapa

Lebih terperinci

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si.

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si. Arus Lingkar Kegiatan Ekonomi Dua Sektor Arus Lingkar Kegiatan Ekonomi Tiga Sektor Arus Lingkar Kegiatan Ekonomi Empat Sektor Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si. Arus Lingkar Kegiatan Ekonomi Arus lingkar

Lebih terperinci

MASALAH DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN EKONOMI

MASALAH DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN EKONOMI MASALAH DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN EKONOMI SYARAT UMUM UNTUK PEMBANGUNAN EKONOMI MENURUT BALDWIN DAN MEIER Kekuatan dari dalam (indigenous forces) untuk berkembang. Mobilitas faktor-faktor produksi Akumulasi

Lebih terperinci

ekonomi KTSP & K-13 PERDAGANGAN INTERNASIONAL K e l a s A. Konsep Dasar Tujuan Pembelajaran

ekonomi KTSP & K-13 PERDAGANGAN INTERNASIONAL K e l a s A. Konsep Dasar Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI PERDAGANGAN INTERNASIONAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami tentang teori perdagangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi pada dasarnya untuk memenuhi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat (social welfare) tidak bisa sepenuhnya

Lebih terperinci

Pengantar. Makroekonomi. TEE 314 Bisnis Kelistrikan

Pengantar. Makroekonomi. TEE 314 Bisnis Kelistrikan Pengantar Makroekonomi TEE 314 Bisnis Kelistrikan Pendahuluan Ilmu Ekonomi : Ilmu yang mempelajari upayaupaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan sumber daya yang terbatas (Lipsey,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu tujuan negara adalah pemerataan pembangunan ekonomi. Dalam

I. PENDAHULUAN. Salah satu tujuan negara adalah pemerataan pembangunan ekonomi. Dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tujuan negara adalah pemerataan pembangunan ekonomi. Dalam mencapai tujuannya, pemerintah negara Indonesia sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. materi tersebut disampaikan secara berurutan, sebagai berikut.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. materi tersebut disampaikan secara berurutan, sebagai berikut. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Dalam bab landasan teori ini di bahas tentang teori Produk Domestik Regional Bruto, PDRB per kapita, pengeluaran pemerintah dan inflasi. Penyajian materi tersebut

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. daerahnya sendiri dipertegas dengan lahirnya undang-undang otonomi daerah yang terdiri

I. PENDAHULUAN. daerahnya sendiri dipertegas dengan lahirnya undang-undang otonomi daerah yang terdiri I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tekad pemerintah pusat untuk meningkatkan peranan pemerintah daerah dalam mengelola daerahnya sendiri dipertegas dengan lahirnya undang-undang otonomi daerah yang terdiri

Lebih terperinci

Etika Bisnis dan Globalisasi

Etika Bisnis dan Globalisasi Etika Bisnis dan Globalisasi Globalization: the process by which the economic and social systems of nations are connected together so that goods, services, capital, and knowledge move freely between nations.

Lebih terperinci

TEORI KLASIK DAN KANEYSIAN.

TEORI KLASIK DAN KANEYSIAN. TEORI KLASIK DAN KANEYSIAN www.aeunike.ub.ac.id TEORI KLASIK 2 Mashab Klasik (dan Neo Klasik) Pelopor : Adam Smith Fenomena ekonomi sbg fenomena alam & selalu bersifat eksak dengan ketentuan hukum alam

Lebih terperinci

MATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI

MATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI MATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI A. Definisi Pengertian perdagangan internasional merupakan hubungan kegiatan ekonomi antarnegara yang diwujudkan dengan adanya proses pertukaran barang atau jasa atas dasar

Lebih terperinci

HAND OUT MATA KULIAH

HAND OUT MATA KULIAH HAND OUT MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : Ekonomi Publik Kode Mata Kuliah : KP 402 Semester / SKS : 6 / 2 SKS Program Studi : Pendidikan Ekonomi dan Koperasi Dosen : (1170) Drs. Ani Pinayani, MM. Siti Parhah,

Lebih terperinci

SISTEM EKONOMI DAN KEBIJAKAN

SISTEM EKONOMI DAN KEBIJAKAN SISTEM EKONOMI DAN KEBIJAKAN Pengertian Sistem Sistem menunjuk kepada suatu kumpulan tujuan, gagasan, kegiatan yang dipersatukan oleh beberapa bentuk saling hubungan dan adanya ketergantungan yang teratur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional tidak bisa lepas dari hal-hal yang sedang dan akan berlangsung di

BAB I PENDAHULUAN. internasional tidak bisa lepas dari hal-hal yang sedang dan akan berlangsung di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, keadaan dan perkembangan perdagangan luar negeri serta neraca pembayaran internasional tidak

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI MIKRO MASALAH & SISTEM PENGATURAN EKONOMI

PENGANTAR EKONOMI MIKRO MASALAH & SISTEM PENGATURAN EKONOMI PENGANTAR EKONOMI MIKRO MASALAH & SISTEM PENGATURAN EKONOMI MASALAH EKONOMI Masalah ekonomi timbul akibat dari ketidak seimbangan diantara keinginan manusia untuk mendapatkan barang dan jasa dengan kemampuan

Lebih terperinci

Dasar-dasar Ilmu Ekonomi. Pertemuan 1

Dasar-dasar Ilmu Ekonomi. Pertemuan 1 Dasar-dasar Ilmu Ekonomi Pertemuan 1 Daftar Rujukan Mankiw, N. Gregory.2006. Priciples of Economics : Pengantar Ekonomi Mikro. Edisi 3. Salemba Empat. Jakarta Sukirno, Sadono. 2005. Mikro Ekonomi Teori

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sembilan persen pertahun hingga disebut sebagai salah satu the Asian miracle

I. PENDAHULUAN. sembilan persen pertahun hingga disebut sebagai salah satu the Asian miracle I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini peranan minyak bumi dalam kegiatan ekonomi sangat besar. Bahan bakar minyak digunakan baik sebagai input produksi di tingkat perusahaan juga digunakan untuk

Lebih terperinci

MAKALAH NERACA PEMBAYARAN. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perekonomian Indonesia Yang Dibina Oleh Ibu Dra. Sudarti, M.Si.

MAKALAH NERACA PEMBAYARAN. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perekonomian Indonesia Yang Dibina Oleh Ibu Dra. Sudarti, M.Si. MAKALAH NERACA PEMBAYARAN Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perekonomian Indonesia Yang Dibina Oleh Ibu Dra. Sudarti, M.Si Disusun oleh : Rahdi Noor Hayat 201110160311331 Firda Silviatul H 201110160311333

Lebih terperinci

Konsep dan Kegiatan Ekonomi - 2.

Konsep dan Kegiatan Ekonomi - 2. Konsep dan Kegiatan Ekonomi - 2 ade.heryana24@gmail.com (Sumberdaya Ekonomi) PELAKU EKONOMI Sumberdaya ekonomi (terbatas)...... dipilih dan digunakan untuk menghasilkan... (Barang dan Jasa) Berbagai macam

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENDANAAN KEUANGAN DAERAH Oleh: Ahmad Muam

KEBIJAKAN PENDANAAN KEUANGAN DAERAH Oleh: Ahmad Muam KEBIJAKAN PENDANAAN KEUANGAN DAERAH Oleh: Ahmad Muam Pendahuluan Sejalan dengan semakin meningkatnya dana yang ditransfer ke Daerah, maka kebijakan terkait dengan anggaran dan penggunaannya akan lebih

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 1FEB. Konsep Ilmu Ekonomi. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 1FEB. Konsep Ilmu Ekonomi. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: Konsep Ilmu Ekonomi Fakultas 1FEB Febrina Mahliza, SE, M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Definisi Kegiatan ekonomi merupakan kegiatan individu/perusahaan/masyarakat

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Nama Mata Kuliah / Kode Mata Kuliah : PENGANTAR EKONOMI MIKRO / MKKK 203 3 SKS Deskripsi Singkat : Mata Kuliah Keahlian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang relatif baru bagi perekonomian Indonesia. perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang relatif baru bagi perekonomian Indonesia. perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perekonomian dunia dewasa ini ditandai dengan semakin terintegrasinya perekonomian antar negara. Indonesia mengikuti perkembangan tersebut melalui serangkaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa, investasi yang dapat meningkatkan barang modal,

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa, investasi yang dapat meningkatkan barang modal, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian negara dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kestabilan harga. Masalah pertumbuhan ekonomi adalah masalah klasik

BAB I PENDAHULUAN. kestabilan harga. Masalah pertumbuhan ekonomi adalah masalah klasik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan jangka panjang yang dilaksanakan di Indonesia bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang mengacu kepada trilogi pembangunan. Demi mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada era globalisasi yang terus dihadapi seluruh negara di dunia ini menyebabkan terjadinya perkembangan pesat dalam segala aspek kehidupan dibandingkan dengan jaman

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. membangun infrastruktur dan fasilitas pelayanan umum. pasar yang tidak sempurna, serta eksternalitas dari kegiatan ekonomi.

I. PENDAHULUAN. membangun infrastruktur dan fasilitas pelayanan umum. pasar yang tidak sempurna, serta eksternalitas dari kegiatan ekonomi. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan yang dilakukan oleh setiap pemerintahan terutama ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerataan distribusi pendapatan, membuka kesempatan kerja,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. mempunyai kebutuhan sehingga disebut permintaan absolut atau potensial. Dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. mempunyai kebutuhan sehingga disebut permintaan absolut atau potensial. Dengan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Permintaan Menurut pengertian sehari-hari permintaan diartikan sebagai jumlah barang yang dibutuhkan. Permintaan ini hanya didasarkan

Lebih terperinci

ekonomi Sesi PERDAGANGAN INTERNASIONAL A. KONSEP DASAR a. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

ekonomi Sesi PERDAGANGAN INTERNASIONAL A. KONSEP DASAR a. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional ekonomi KELAS XII IPS - KURIKULUM 2013 01 Sesi PERDAGANGAN INTERNASIONAL A. KONSEP DASAR Perdagangan internasional merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan antara negara satu dengan negara lainnya dengan

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Pembangunan. Unsur-unsur Pokok dalam Kebijakan Pembangunan

Pengantar Ekonomi Pembangunan. Unsur-unsur Pokok dalam Kebijakan Pembangunan Pengantar Ekonomi Pembangunan Unsur-unsur Pokok dalam Kebijakan Pembangunan Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id Sub Pokok bahasan pertemuan ke-7 z Pandangan Pokok Analisis Mikroekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) demi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) demi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan moneter adalah satu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan)

Lebih terperinci

HUBUNGAN BISNIS DENGAN POLITIK, PEREKONOMIAN, DAN PEMERINTAH

HUBUNGAN BISNIS DENGAN POLITIK, PEREKONOMIAN, DAN PEMERINTAH By: Dr. Ida Nurnida LOGO HUBUNGAN BISNIS DENGAN POLITIK, PEREKONOMIAN, DAN PEMERINTAH Week-6 Contents 1 Bisnis dan Politik 2 Bisnis dan Perekonomian 3 Bisnis dan Pemerintah 1 BISNIS DAN POLITIK 1. BISNIS

Lebih terperinci

Pengertian dan Definisi Ekonomi Menurut Para Ahli

Pengertian dan Definisi Ekonomi Menurut Para Ahli Pengertian dan Definisi Ekonomi Menurut Para Ahli Secara umum, bisa dibilang bahwa ekonomi adalah sebuah bidang kajian tentang pengurusan sumber daya material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Kebijakan Fiskal. Kuliah ke 13,10 Desember 2009 Erry Sukriah, MSE

Kebijakan Fiskal. Kuliah ke 13,10 Desember 2009 Erry Sukriah, MSE Kebijakan Fiskal Kuliah ke 13,10 Desember 2009 Erry Sukriah, MSE Coba pikirkan?? Seberapa jauh peran pemerintah dalam kehidupan sehari-hari. Seberapa perlu keberadaan pemerintah dibanding dengan aktor

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Ekonomi Kode Mata Kuliah : S K S : 3 Waktu Pertemuan : 150 menit Pertemuan : 1 A. Kompentensi Umum: Dapat mendefinisikan pengertian ilmu ekonomi

Lebih terperinci

EKONOMI. unlimited human s wants and needs. scarcity resources

EKONOMI. unlimited human s wants and needs. scarcity resources EKONOMI EKONOMI 1 2 3 unlimited human s wants and needs scarcity resources CHOICES Faktor Penggerak Kegiatan Ekonomi Kebutuhan Ekonomi, sifatnya tidak terbatas Kelangkaan (Scarcity), ketersediaannya terbatas

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, PENGELUARAN PEMERINTAH, PENAWARAN UANG DAN EKSPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, PENGELUARAN PEMERINTAH, PENAWARAN UANG DAN EKSPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, PENGELUARAN PEMERINTAH, PENAWARAN UANG DAN EKSPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 1981-2006 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihindarkan. Hal ini disebabkan karena pemerintah merupakan salah satu pelaku

BAB I PENDAHULUAN. dihindarkan. Hal ini disebabkan karena pemerintah merupakan salah satu pelaku BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perekonomian tiga sektor, campur tangan pemerintah tidak dapat dihindarkan. Hal ini disebabkan karena pemerintah merupakan salah satu pelaku ekonomi (rumah tangga

Lebih terperinci

Oleh : Erick E Abednego 11/315703/EK/18501

Oleh : Erick E Abednego 11/315703/EK/18501 Oleh : Erick E Abednego 11/315703/EK/18501 Pemerintah memegang peranan penting dalam pembangunan. Mengetahui hubungan antara pemerintah dan pasar dalam proses pembangunan ekonomi melalui kebijakan kebijakan.

Lebih terperinci

Andri Helmi M, SE., MM. Sistem Ekonomi Indonesia

Andri Helmi M, SE., MM. Sistem Ekonomi Indonesia Andri Helmi M, SE., MM Sistem Ekonomi Indonesia Pemerintah bertugas menjaga stabilitas ekonomi, politik, dan sosial budaya kesejahteraan seluruh masyarakat. Siapa itu pemerintah? Bagaimana stabilitas di

Lebih terperinci

KEBIJAKAN EKONOMI INDONESIA

KEBIJAKAN EKONOMI INDONESIA KEBIJAKAN EKONOMI INDONESIA Kuliah SEI pertemuan 11 NANANG HARYONO, S.IP., M.Si DEPARTEMEN ADMINISTRASI FISIP UNIVERSITAS AIRLANGGA 2012 Perencanaan Pembangunan Ekonomi ARTHUR LEWIS dalam buku DEVELOPMENT

Lebih terperinci

POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN

POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN 1 Pola Kegiatan Perekonomian Definisi : Model/corak kegiatan suatu perekonomian suatu masyarakat/negara Pembahasannya meliputi : a. Uang, Perdagangan Dan Spesialisasi b. Pelaku

Lebih terperinci

KEBIJAKAN FISKAL 30/04/2016. Kebijakan fiskal

KEBIJAKAN FISKAL 30/04/2016. Kebijakan fiskal KEBIJAKAN FISKAL KEBIJAKAN FISKAL Kebijakan Fiskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengelola atau mengarahkan perekonomian ke kondisi yang diinginkan dengan cara mengubah-ubah

Lebih terperinci

Materi Minggu 3. Teori Perdagangan Internasional (Merkantilisme Klasik)

Materi Minggu 3. Teori Perdagangan Internasional (Merkantilisme Klasik) E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 15 Materi Minggu 3 Teori Perdagangan Internasional (Merkantilisme Klasik) Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan suatu negara

Lebih terperinci

Kebijakan Pemerintah KEBIJAKAN PEMERINTAH. Kebijakan Pemerintah. Kebijakan Pemerintah 4/29/2017. Tujuan

Kebijakan Pemerintah KEBIJAKAN PEMERINTAH. Kebijakan Pemerintah. Kebijakan Pemerintah 4/29/2017. Tujuan KEBIJAKAN PEMERINTAH Kebijakan pemerintah yg berkaitan dengan APBN untuk mempengaruhi jalannya perekonomian guna mencapai sasaran atau tujuan tertentu Misal: 1. menaikkan/menurunkan budget 2. menaikkan

Lebih terperinci

TEORI PERMINTAAN KONSUMEN PENDEKATAN UTILITY

TEORI PERMINTAAN KONSUMEN PENDEKATAN UTILITY TEORI PERMINTAAN KONSUMEN PENDEKATAN UTILITY TIU : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan pengertian utilitas, menerangkan pengaruh utilitas dan permintaan serta menganalisisnya. TIK:

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan upaya pembangunan yang berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan

Lebih terperinci

1. Penyebab permasalahan pokok ekonomi tentang banyaknya barang dan jasa yang harus diproduksi adalah

1. Penyebab permasalahan pokok ekonomi tentang banyaknya barang dan jasa yang harus diproduksi adalah 1. Penyebab permasalahan pokok ekonomi tentang banyaknya barang dan jasa yang harus diproduksi adalah.. A. Hasil pertanian dari desa banyak dikonsumsi oleh masyarakat perkotaan B. Penggunaan bahan baku

Lebih terperinci

SOAL APBN DAN PAJAK MONETER

SOAL APBN DAN PAJAK MONETER SOAL APBN DAN PAJAK MONETER 1. Penyusunan anggaran pendapatan dan belanja Negara tahun 2005 diatur berdasarkan. a. UUD 1945 pasal 23 b. UUD 1945 pasal 33 c. UU No. 17 tahun 2003 d. UU RI No. 16 tahun 1994

Lebih terperinci

ekonomi K-13 KEBIJAKAN MONETER DAN KEBIJAKAN FISKAL K e l a s A. PENGERTIAN KEBIJAKAN MONETER Tujuan Pembelajaran

ekonomi K-13 KEBIJAKAN MONETER DAN KEBIJAKAN FISKAL K e l a s A. PENGERTIAN KEBIJAKAN MONETER Tujuan Pembelajaran K-13 ekonomi K e l a s XI KEBIJAKAN MONETER DAN KEBIJAKAN FISKAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Menjelaskan jenis dan instrumen

Lebih terperinci

Mengapa perlu sektor publik?

Mengapa perlu sektor publik? Mengapa perlu sektor publik? Musgrave : Sektor publik (pemerintah) dibutuhkan untuk mengatasi : Kompetisi tidak efisien (monopoli) Kontrak dan pertukaran membutuhkan proteksi, jaminan, penegakan hukum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelanjaan. Pengeluaran-pengeluaran untuk membiayai administrasi

BAB I PENDAHULUAN. pembelanjaan. Pengeluaran-pengeluaran untuk membiayai administrasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam setiap perekonomian pemerintah perlu melakukan berbagai jenis pembelanjaan. Pengeluaran-pengeluaran untuk membiayai administrasi pemerintah, membangun dan memperbaiki

Lebih terperinci

Cakupan dan Metode Ekonomi

Cakupan dan Metode Ekonomi Modul 1 Cakupan dan Metode Ekonomi Wawan Hermawan S.E., M.T. M PENDAHULUAN odul ini menyajikan konsep dasar ilmu ekonomi serta fungsi pasar dan pemerintah dalam ekonomi modern. Konsep-konsep yang ada di

Lebih terperinci

Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian

Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian Putri Irene Kanny Thursday, April 28, 2016 Pokok bahasan pertemuan ke-4 Arus lingkar pendapatan dalam perekonomian tertutup dua sektor Arus lingkar pendapatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Meskipun pertumbuhan ekonomi setelah krisis ekonomi yang melanda

BAB I PENDAHULUAN. Meskipun pertumbuhan ekonomi setelah krisis ekonomi yang melanda 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Meskipun pertumbuhan ekonomi setelah krisis ekonomi yang melanda indonesia pada tahun 1998 menunjukkan nilai yang positif, akan tetapi pertumbuhannya rata-rata per

Lebih terperinci

III. KERANGKA TEORITIS

III. KERANGKA TEORITIS III. KERANGKA TEORITIS 3.1. Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter Kebijakan fiskal mempengaruhi perekonomian (pendapatan dan suku bunga) melalui permintaan agregat pada pasar barang, sedangkan kebijakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: PDB, Kurs, Impor, Utang luar negeri

ABSTRAK. Kata kunci: PDB, Kurs, Impor, Utang luar negeri Judul : Pengaruh Kurs dan Impor Terhadap Produk Domestik Bruto Melalui Utang Luar Negeri di Indonesia Tahun 1996-2015 Nama : Nur Hamimah Nim : 1306105143 ABSTRAK Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat

Lebih terperinci

Aspek ekonomi dan sosial

Aspek ekonomi dan sosial Aspek ekonomi dan sosial Pengertian Aspek Ekonomi dan Sosial Aspek ekonomi dan sosial merupakan pengaruh apa yang akan terjadi dengan adanya perusahaan, khususnya dibidang perekonomian masyarakat tempatan

Lebih terperinci

Konsep-Konsep Dasar Ekonomi 1. Para Pelaku Pada dasarnya pembagian pelaku ekonomi hanya 2, yaitu: 1. Konsumen dan Produsen Konsumen adalah para

Konsep-Konsep Dasar Ekonomi 1. Para Pelaku Pada dasarnya pembagian pelaku ekonomi hanya 2, yaitu: 1. Konsumen dan Produsen Konsumen adalah para Konsep-Konsep Dasar Ekonomi 1. Para Pelaku Pada dasarnya pembagian pelaku ekonomi hanya 2, yaitu: 1. Konsumen dan Produsen Konsumen adalah para pemakai barang dan jasa yang dihasilkan oleh para kaum produsen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengatur masuk dan keluarnya perusahaan dari sebuah indutri, standar mutu

BAB I PENDAHULUAN. mengatur masuk dan keluarnya perusahaan dari sebuah indutri, standar mutu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam suatu Negara, pemerintah mempunyai berbagai kekuasaan untuk mengatur masuk dan keluarnya perusahaan dari sebuah indutri, standar mutu produk, menetapkan

Lebih terperinci

PENJABARAN MATA KULIAH (COURSE OUTLINE)

PENJABARAN MATA KULIAH (COURSE OUTLINE) UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKA-05/RO Versi : 1 Tanggal Revisi : 25 Juli 2011 Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 September 2011 PENJABARAN MATA KULIAH (COURSE OUTLINE) A. IDENTITAS MATA KULIAH Nama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Structural Adjustment Programs (SAPs) adalah sebuah program pemberian pinjaman yang dicanangkan oleh IMF. SAPs pada mulanya dirumuskan untuk membendung bencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang mencakup segala bidang yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat (Rusyadi, 2005).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Cita-cita mulia tersebut dapat diwujudkan melalui pelaksanaan

Lebih terperinci

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN EKONOMI INDONESIA Disampaikan dalam Siaran Langsung Interaktif TV Edukasi 8 JULI 2010 oleh : Dr. Siti Nurjanah, SE, M.Si DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dalam 17 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dalam bentuk peningkatan pendapatan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, siklus ekonomi merupakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. adalah pertumbuhan ekonomi yang mengalami perubahan yang diikuti oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. adalah pertumbuhan ekonomi yang mengalami perubahan yang diikuti oleh BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pembangunan Ekonomi Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu negara meningkat

Lebih terperinci

FUNGSI PEMERINTAH Peran pemerintah dibutuhkan karena perekonomian tidak dapat secara efisien menghasilkan barang/jasa yang mengoptimalkan kepuasan masyarakat. Kegagalan pasar merupakan muara dari tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan nasional yang hendak dicapai negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan nasional yang hendak dicapai negara Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan nasional yang hendak dicapai negara Indonesia sebagaimana ditegaskan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah terwujudnya masyarakat

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Bank-bank umun pemerintah dan Bank-bank umum swasta nasional di

BAB II URAIAN TEORITIS. Bank-bank umun pemerintah dan Bank-bank umum swasta nasional di BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Pengaruh Variabel Kinerja Perbankan terhadap Tingkat Bunga Deposito Syakir (1995) dalam penelitiannya yang mengambil judul Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci