Pengantar. Makroekonomi. TEE 314 Bisnis Kelistrikan
|
|
- Fanny Oesman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pengantar Makroekonomi TEE 314 Bisnis Kelistrikan
2 Pendahuluan Ilmu Ekonomi : Ilmu yang mempelajari upayaupaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan sumber daya yang terbatas (Lipsey, Richard G. dan Steiner, Peter O., 1981) Ilmu Ekonomi Mikroekonomi Makroekonomi
3 Mikroekonomi Makroekonomi Persamaan : Mempelajari upaya manusia memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan sumber daya yang terbatas Based on the law Indonesia Republic Act No. 16 of 1997, Statistics section 8, providing a census economic tasks and responsibilities Perbedaan Statistics of Indonesia (BPS). The implementation of the Economic Census every ten years is appropriate in the year ending with the number 6. BPSStatistics Indonesia has been conducted on the 1986 Economic Census, 1996, and Economic Census the primary source of statistical database is complete and thorough in various economic sectors, except agriculture Corak sector analisis that the data collected through the Agriculture Census. Mikroekonomi : meliputi bagianbagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian analisis kegiatan seorang konsumen/suatu firma/suatu pasar Makroekonomi : lebih global/menyeluruh analisis tindakan konsumen secara keseluruhan, keseluruhan kegiatan pengusaha dan keseluruhan perubahan kegiatan ekonomi.
4 Mikroekonomi Makroekonomi (cont d) Perbedaan Ruang lingkup dan fokus analisisnya Mikroekonomi analisis tentang pilihan untuk : Efisiensi dalam penggunaan sumbersumber Based on the law Indonesia Republic Act No. 16 of 1997, Statistics section 8, providing a census economic tasks and in the year ending with the number Mencapai 6. BPSStatistics kepuasan Indonesia maksimum has been conducted on the 1986 Economic Census, 1996, and Economic Census is the primary source of statistical database is complete and thorough in various economic Makroekonomi analisis tentang : Pentingnya segi permintaan dalam menentukan tingkat kegiatan dalam perekonomian Pentingnya kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mewujudkan prestasi kegiatan ekonomi di tingkat yang dikehendaki
5 IsuIsu Utama Analisis Mikroekonomi Titik tolak faktor produksi/sumber yang dimiliki masyarakat terbatas, sedangkan keinginan manusia tidak terbatas Masyarakat harus membuat pilihan Kegiatan memilih dibedakan kepada dua aspek : 1. Dalam kegiatan memproduksi barang dan jasa Based on the law Indonesia Republic Act No. 16 of 1997, Statistics section 8, providing a census economic tasks and in the year ending with the number 6. BPSStatistics Indonesia has been conducted on the 1986 Economic Census, 1996, 2. Dalam kegiatan menggunakan barang dan jasa and Economic Census is the primary source of statistical database is complete and thorough in various economic Masalah memilih tersebut dianalisis dengan mengemukakan tiga pertanyaan 1. Apakah jenis barang dan jasa yang harus diproduksi? 2. Bagaimanakah caranya memproduksi berbagai barang dan jasa yang dibutuhkan tersebut? 3. Untuk siapakah berbagai barang dan jasa tersebut diproduksikan?
6 Asal Mula Analisis Makroekonomi Analisis mikroekonomi tidak dapat menjelaskan : 1. Pengangguran 2. Kenaikan hargaharga berlaku 3. Pertumbuhan perekonomian tidak sama cepat 4. Perekonomian tidak mengalami perkembangan yang stabil Mahzab klasik tidak banyak membuat analisis hal tersebut Based on the law Indonesia Republic Act No. 16 of 1997, Statistics section 8, providing a census economic tasks and in the yearkarena ending with: the number 6. BPSStatistics Indonesia has been conducted on the 1986 Economic Census, 1996, and Economic Census is the primary source of statistical database is complete and thorough in various economic Sistem pasar bebas akan mewujudkan tingkat kegiatan ekonomi yang efisien dalam jangka panjang Kesempatan kerja penuh akan selalu tercapai Perekonomian akan mengalami pertumbuhan yang teguh Ketidakstabilan dalam perekonomian, penyebab pertumbuhan ekonomi yang lambat dan pengangguran dapat berlaku dalam setiap perekonomian, tetapi hanya bersifat sementara Sistem pasar bebas akan membuat penyesuaian yang mengeliminasi masalah tersebut
7 The Great Depression ( ) Kemunduran ekonomi di seluruh dunia Mekanisme pasar tidak dapat otomatis menimbulkan pertumbuhan ekonomi dan tingkat penggunaan tenaga kerja penuh John Maynard Keynes (General Theory of Based on the law Indonesia Republic Act No. 16 of 1997, Statistics section 8, providing a census economic tasks and in the yearemployment, ending with the number 6. Interest BPSStatistics Indonesia and Money, has been conducted 1936), on the 1986 Economic Census, 1996, and Economic Census is the primary source of statistical database is complete and thorough in various economic mengemukakan teori yang menjadi landasan makroekonomi modern Pandangan buku Keynes dapat dibedakan menjadi : Kritik pada pandangan ahli ekonomi klasik tentang faktor penentu tingkat kegiatan suatu perekonomian Penjabaran faktor utama penentu prestasi kegiatan ekonomi suatu negara
8 Keynes Pengeluaran agregat, yaitu perbelanjaan masyarakat ke atas barang dan jasa, adalah faktor utama yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai sesuatu negara Based on the law Indonesia Republic Act No. 16 of 1997, Statistics section 8, providing a census economic tasks and in the year ending with the number 6. BPSStatistics Indonesia has been conducted on the 1986 Economic Census, 1996, and Economic Census is the primary source of statistical database is complete and thorough in various economic sectors, Penggunaan except agriculture sector that thetenaga data collected through kerja the Agriculture penuh Census. dalam sistem pasar bebas tidak selalu tercipta Diperlukan kebijakan pemerintah untuk menciptakan tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dan pertumbuhan ekonomi yang teguh
9 Analisis Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Menunjukkan bagaimana pengeluaran agregat (permintaan agregat) dan penawaran agregat akan menentukan tingkat keseimbangan kegiatan sesuatu perekonomian Based on the law Indonesia Republic Act No. 16 of 1997, Statistics section 8, providing a census economic tasks and in the year ending with the number 6. BPSStatistics Indonesia has been conducted on the 1986 Economic Census, 1996, and Economic Census is the primary source of statistical database is complete and thorough in various economic sectors, Komponen except agriculture sector thatpengeluaran the data collected through theagregat Agriculture Census. : 1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga 2. Investasi perusahaanperusahaan 3. Pengeluaran konsumsi dan investasi pemerintah 4. Ekspor
10 Masalah Utama Makroekonomi 1. Pertumbuhan ekonomi Perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat Based on the law Indonesia Republic Act No. 16 of 1997, Statistics section 8, providing a census economic tasks and in the year ending with the number 6. BPSStatistics Indonesia has been conducted on the 1986 Economic Census, 1996, and Economic Perkembangan Census is the primary source kemampuan of statistical databasememproduksi is complete and thorough in various economic barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktorfaktor produksi tidak selalu diikuti pertambahan produksi barang dan jasa yang sama Perkembangan ekonomi < perkembangan potensinya
11 Masalah Utama Makroekonomi (cont d) 2. Ketidakstabilan kegiatan ekonomi Based on the law Indonesia Republic Act No. 16 of 1997, Statistics section 8, providing a census economic tasks and in the year ending with the number 6. BPSStatistics Indonesia has been conducted on the 1986 Economic Census, 1996, and Economic Census is the primary source of statistical database is complete and thorough in various economic
12 Masalah Utama Makroekonomi (cont d) 2. Ketidakstabilan kegiatan ekonomi Based on the law Indonesia Republic Act No. 16 of 1997, Statistics section 8, providing a census economic tasks and in the year ending with the number 6. BPSStatistics Indonesia has been conducted on the 1986 Economic Census, 1996, and Economic Census is the primary source of statistical database is complete and thorough in various economic
13 Masalah Utama Makroekonomi (cont d) 3. Pengangguran dan inflasi Pengangguran : keadaan saat seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya Based on the law Indonesia Republic Act No. 16 of 1997, Statistics section 8, providing a census economic tasks and in the year ending with the number 6. BPSStatistics Indonesia has been conducted on the 1986 Economic Census, 1996, and Economic Seseorang Census is the primaryang source of tidak statistical bekerja database is complete tetapi and thorough tidak in various economic secara aktif mencari pekerjaan tidak tergolong sebagai penganggur. Contoh : Ibu rumah tangga Anak keluarga kaya yang tidak mau bekerja Faktor utama penyebab pengangguran yaitu kekurangan pengeluaran agregat
14 Masalah Utama Makroekonomi (cont d) 3. Pengangguran dan inflasi Inflasi : suatu proses kenaikan hargaharga yang berlaku dalam sesuatu perekonomian Tingkat inflasi moderat : 5 10 persen Based on the law Indonesia Republic Act No. 16 of 1997, Statistics section 8, providing a census economic tasks and in the year ending with the number 6. BPSStatistics Indonesia has been conducted on the 1986 Economic Census, 1996, and Economic Census is the primary source of statistical database is complete and thorough in various economic
15 Masalah Utama Makroekonomi (cont d) 4. Neraca pembayaran dan neraca perdagangan Neraca pembayaran : suatu ringkasan pembukuan yang menunjukkan aliran pembayaran yang dilakukan dari negaranegara lain ke dalam negeri, Based on the law Indonesia Republic Act No. 16 of 1997, Statistics section 8, providing a census economic tasks and responsibilities Statistics dan of dari Indonesia dalam (BPS). The negeri implementation ke negaranegara of the Economic Census every lain. ten years is appropriate in the year ending with the number 6. BPSStatistics Indonesia has been conducted on the 1986 Economic Census, 1996, and Economic Meliputi Census is the: primary source of statistical database is complete and thorough in various economic Penerimaan dari ekspor dan pembayaran untuk impor barang dan jasa Aliran masuk penanaman modal asing dan pembayaran penanaman modal ke luar negeri Aliran ke luar dan aliran masuk modal jangka pendek (deposit uang di luar negeri)
16 Masalah Utama Makroekonomi (cont d) 4. Neraca pembayaran dan neraca perdagangan Dua neraca penting dalam suatu neraca pembayaran : Neraca perdagangan Based on the law Indonesia Republic Act No. 16 of 1997, Statistics section 8, providing a census economic tasks and menunjukkan perimbangan di antara ekspor dan impor in the year ending with the Neraca number keseluruhan 6. BPSStatistics Indonesia has been conducted on the 1986 Economic Census, 1996, and Economic Census is the primary source of statistical database is complete and thorough in various economic sectors, except agriculture menunjukkan sector that theperimbangan data collected through di antara the Agriculture keseluruhan Census. aliran pembayaran ke luar negeri dan keseluruhan aliran penerimaan dari luar negeri
17 Alat Pengamat Prestasi Kegiatan Ekonomi 1. Pendapatan nasional 2. Penggunaan tenaga kerja dan pengangguran 3. Tingkat perubahan hargaharga Based on the law Indonesia Republic Act No. 16 of 1997, Statistics section 8, providing a census economic tasks and in the year ending with the number 6. BPSStatistics Indonesia has been conducted on the 1986 Economic Census, 1996, and Economic Census is the primary source of statistical database is complete and thorough in various economic sectors, 4. except Neraca agriculture sector pembayaran that the data collected through dan the Agriculture neraca Census. perdagangan
18 1. Pendapatan Nasional Menerangkan tentang nilai barang dan jasa yang diproduksi suatu negara dalam suatu tahun tertentu. Dibedakan menjadi : Produk Nasional Bruto (PNB/GNP) Based on the law Indonesia Republic Act No. 16 of 1997, Statistics section 8, providing a census economic tasks and responsibilities Statistics produk of Indonesia nasional (BPS). Theyang implementation diwujudkan of the Economic Census oleh every ten years is appropriate in the year ending with the number 6. BPSStatistics Indonesia has been conducted on the 1986 Economic Census, 1996, and Economic warganegara Census is the primarysuatu source of statistical negara database is complete and thorough in various economic Produk Domestik Bruto (PDB/GDP) produk nasional yang diwujudkan oleh penduduk dalam suatu negara Merupakan ukuran besarnya kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu
19 1. Pendapatan Nasional (cont d) Negara Maju Based on the law Indonesia Republic Act No. 16 of 1997, Statistics section 8, providing a census economic tasks and in the year ending with the number 6. BPSStatistics Indonesia has been conducted on the 1986 Economic Census, 1996, and Economic Census is the primary source of statistical database is complete and thorough in various economic Negara Berkembang GDP < GNP GDP > GNP
20 1. Pendapatan Nasional (cont d) Kegunaan data Produk Nasional : 1. Menilai prestasi pertumbuhan ekonomi Hitung PNB/PDB (menurut harga tahun dasar) Based on the law Indonesia Republic Act No. 16 of 1997, Statistics section 8, providing a census economic tasks and responsibilities Statistics of Indonesia (BPS). PNB/PDB The implementation menurut harga of the tetap Economic Census every ten years is appropriate in the year ending with the number 6. BPSStatistics Indonesia has been conducted on the 1986 Economic Census, 1996, and Economic Census is the primary source of statistical database is complete and thorough in various economic Hitung persen pertambahan PNB/PDB dari tahun ke tahun Based on the law Indonesia Republic Act No. 16 of 1997, Statistics section 8, providing a census economic tasks and responsibilities 2. Statistics Menentukan of Indonesia (BPS). tingkat The implementation kemakmuran of themasyarakat Economic Censusdan every ten years is appropriate in the year ending with perkembangannya the number 6. BPSStatistics Indonesia has been conducted on the 1986 Economic Census, 1996, and Economic Census is the primary source of statistical database is complete and thorough in various economic
21 2. Tenaga Kerja dan Pengangguran Angkatan kerja : jumlah tenaga kerja yang terdapat dalam suatu perekonomian pada suatu waktu tertentu Pengangguran : perbedaan antara angkatan Based on the law Indonesia Republic Act No. 16 of 1997, Statistics section 8, providing a census economic tasks and in the year ending with the number 6. BPSStatistics Indonesia has been conducted on the 1986 Economic Census, 1996, and Economic kerja Census dengan is the primary penggunaan source of statistical database tenaga is complete and kerja thorough in various economic
22 3. Tingkat Inflasi Tingkat kenaikan harga barang tidak seragam Tingkat inflasi dinilai dengan Indeks Harga Konsumen, yaitu indeks harga dari barang Based on the law Indonesia Republic Act No. 16 of 1997, Statistics section 8, providing a census economic tasks and in the year ending with the number 6. BPSStatistics Indonesia has been conducted the 1986 Economic Census, 1996, and Economic barang Censusyang is the primary selalu source of statistical digunakan database is complete konsumen and thorough in various economic
23 4. Neraca Pembayaran dan Kurs Valuta Asing Neraca pembayaran : Informasi hubungan ekonomi satu negara dengan negara lain Aliran modal jangka panjang (gambaran penawaran modal asing ke suatu negara) Based on the law Indonesia Republic Act No. 16 of 1997, Statistics section 8, providing a census economic tasks and in the year ending Neraca with the number keseluruhan 6. BPSStatistics Indonesia : perimbangan has been conducted onmutasi the 1986 Economic Census, 1996, and Economic Census is the primary source of statistical database is complete and thorough in various economic keuangan suatu negara ke negara lain Kurs valuta asing Banyaknya uang dalam negeri yang diperlukan untuk membeli satu unit valuta asing tertentu Neraca keseluruhan sangat mempengaruhi kurs valuta asing
24 Tujuan Kebijakan Makroekonomi 1. Menstabilkan kegiatan ekonomi 2. Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh tanpa inflasi 3. Mencapai pertumbuhan ekonomi yang Based on the law Indonesia Republic Act No. 16 of 1997, Statistics section 8, providing a census economic tasks and in the year ending with the number 6. BPSStatistics Indonesia has been conducted on the 1986 Economic Census, 1996, and Economic teguh Census is the primary source of statistical database is complete and thorough in various economic 4. Menghindari masalah inflasi
25 BentukBentuk Kebijakan Makroekonomi 1. Kebijakan fiskal meliputi langkahlangkah pemerintah membuat perubahan dalam bidang perpajakan dan pengeluaran pemerintah untuk mempengaruhi pengeluaran agregat dalam perekonomian Based on the law Indonesia Republic Act No. 16 of 1997, Statistics section 8, providing a census economic tasks and responsibilities 2. Kebijakan Statistics of Indonesia moneter (BPS). The implementation of the Economic Census every ten years is appropriate in the year ending with the number 6. BPSStatistics Indonesia has been conducted on the 1986 Economic Census, 1996, and Economic langkap Census is thepemerintah primary source of statistical (Bank database Sentral) is complete untuk and thorough in various economic mempengaruhi penawaran uang dalam perekonomian atau merubah tingkat bunga untuk mempengaruhi pengeluaran agregat 3. Kebijakan segi penawaran untuk mempertinggi efisiensi kegiatan perusahaanperusahaan sehingga dapat menawarkan barangbarangya dengan harga lebih murah
26 Based on the law Indonesia Republic Act No. 16 of 1997, Statistics section 8, providing a census economic tasks and in the year ending with the number 6. BPSStatistics Indonesia has been conducted on the 1986 Economic Census, 1996, and Economic Census is the primary source of statistical database is complete and thorough in various economic sekian
PENGANTAR EKONOMI MAKRO. Masalah Utama dalam perekonomian, Alat Pengamat Kegiatan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Makro
PENGANTAR EKONOMI MAKRO Masalah Utama dalam perekonomian, Alat Pengamat Kegiatan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Makro EKONOMI MAKRO DAN MIKRO Pengertian Ekonomi Makro ilmu yang mempelajari fenomena ekonomi
Lebih terperinciPENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO BAB 1 RUANG LINGKUP ANALISIS MAKROEKONOMI
PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO BAB 1 RUANG LINGKUP ANALISIS MAKROEKONOMI Teori Ekonomi Isu isu utama 1. Mewujudkan efisiensi dalam penggunaan sumber daya Mikro Ekonomi 2. Mencapai kepuasan yang maksimum
Lebih terperinciPengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM
Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengertian Ilmu Ekonomi Adalah studi mengenai cara-cara yang ditempuh oleh masyarakat untuk menggunakan sumber daya yang langka guna memproduksi komoditas
Lebih terperinciPengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM
Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Materi Perkuliahan: 1. Ruang Lingkup Analisis Makroekonomi (Konsep dasar ekonomi makro) 2. Aliran kegiatan perekonomian (aliran sirkular atau circular
Lebih terperinciPokok Bahasan 1 RUANG LINGKUP EKONOMI MAKRO
Pokok Bahasan 1 RUANG LINGKUP EKONOMI MAKRO Dosen Pengasuh: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Guru Besar FKIP Universitas Riau RUANG LINGKUP EKONOMI MAKRO Teori Ekonomi Makro adalah salah satu cabang
Lebih terperinciMakro ekonomi adalah Makro artinya besar, analisis makro ekonomi merupakan analisis keseluruhan kegiatan perekonomian. Bersifat global dan tidak
TEORI EKONOMI MAKRO Makro ekonomi adalah Makro artinya besar, analisis makro ekonomi merupakan analisis keseluruhan kegiatan perekonomian. Bersifat global dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang
Lebih terperinciPENGANGGURAN, INFLASI & KEBIJAKAN PEMERINTAH
BAB 10 PENGANGGURAN, INFLASI & KEBIJAKAN PEMERINTAH KELOMPOK 9 DICKY 21216349 EZHA 21216363 NAUFAL 21216351 PENGANGGURAN PENGERTIAN PENGANGGURAN Pengangguran adalah keadaan tanpa pekerjaan yang dihadapi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Makroekonomi Makroekonomi adalah teori dasar kedua dalam ilmu ekonomi, setelah mikroekonomi. Teori mikroekonomi menganalisis mengenai kegiatan di dalam perekonomian dengan
Lebih terperinciProf. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Blog:
Pokok Bahasan 3 PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Email: asyahza@yahoo.co.id; syahza.almasdi@gmail.com Guru Besar Universitas Riau Pandangan Klasik, Keynes
Lebih terperinciBAB 2 Ilmu Ekonomi Makro
BAB 2 Ilmu Ekonomi Makro Satuan Acara Perkuliahan 2 Tujuan kegiatan belajar ini adalah untuk membahas : Akar Ilmu Ekonomi Makro Definisi Ekonomi Makro Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro Permasalahan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Tidak ada gading yang tak retak, kepada para pembaca kami mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan buku ini kedepan.
i KATA PENGANTAR Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas selesainya penulisan buku Pengantar Teori Ekonomi. Buku ini bukanlah karya tulis asli dari penulis tetapi kumpulan materi kuliah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fenomena yang relatif baru bagi perekonomian Indonesia. perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perekonomian dunia dewasa ini ditandai dengan semakin terintegrasinya perekonomian antar negara. Indonesia mengikuti perkembangan tersebut melalui serangkaian
Lebih terperinciPengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM
Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Penger:an Ilmu Ekonomi Adalah studi mengenai cara- cara yang ditempuh oleh masyarakat untuk menggunakan sumber daya yang langka guna memproduksi komoditas
Lebih terperinciAnalisis dalam teori mikro ekonomi pada umumnya meliputi bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian, mis. Kegiatan seorang konsumen,
MAKRO EKONOMI Analisis dalam teori mikro ekonomi pada umumnya meliputi bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian, mis. Kegiatan seorang konsumen, suatu perusahaan atau suatu pasar Analisis
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan estimasi yang telah dilakukan maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil uji Impulse Response Function menunjukkan variabel nilai
Lebih terperinciSoal A. 1. Apa kebijakan pemerintah waktu mengatasi masalah dibidang ekonomi?
Soal A. 1. Apa kebijakan pemerintah waktu mengatasi masalah dibidang ekonomi? Jawab: a. Kebijakan fiskal yaitu kebijakan pemerintah yang dilakukan dengan cara mengubah penerimaan dan pengeluaran negara.
Lebih terperinciKISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN NASIONAL ASOSIASI GURU EKONOMI INDONESIA
KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN NASIONAL Jenis Sekolah : SMA Mata Pelajaran : EKONOMI Kurikulum : Irisan/KTSP Alokasi Waktu : 120 menit Jumlah soal : 40 soal Bentuk Soal : Pilihan Ganda Tahun Ajaran : 2010
Lebih terperinciEKONOMI MAKRO RINA FITRIANA,ST,MM
EKONOMI MAKRO RINA FITRIANA,ST,MM EKONOMI MAKRO Ekonomi Tertutup : Ekonomi yang tidak berinteraksi dengan ekonomi lain di dunia Ekonomi Terbuka : Ekonomi yang berinteraksi secara bebas dengan ekonomi lain
Lebih terperinciPengantar Makro Ekonomi. Pengantar Ilmu Ekonomi
Pengantar Makro Ekonomi Pengantar Ilmu Ekonomi Makroekonomi Mengkhususkan mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan Bertujuan memahami peristiwa ekonomi dan memperbaiki kebijakan
Lebih terperinciJURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Makro Ekonomi Disusun oleh: Nama : Nida Usanah Prodi : Pendidikan Akuntansi B NIM : 7101413170 JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI
Lebih terperinciTEORI KLASIK DAN KANEYSIAN.
TEORI KLASIK DAN KANEYSIAN www.aeunike.ub.ac.id TEORI KLASIK 2 Mashab Klasik (dan Neo Klasik) Pelopor : Adam Smith Fenomena ekonomi sbg fenomena alam & selalu bersifat eksak dengan ketentuan hukum alam
Lebih terperinciPengantar Ekonomi Pembangunan. Unsur-unsur Pokok dalam Kebijakan Pembangunan
Pengantar Ekonomi Pembangunan Unsur-unsur Pokok dalam Kebijakan Pembangunan Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id Sub Pokok bahasan pertemuan ke-7 z Pandangan Pokok Analisis Mikroekonomi
Lebih terperinciOleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si.
Arus Lingkar Kegiatan Ekonomi Dua Sektor Arus Lingkar Kegiatan Ekonomi Tiga Sektor Arus Lingkar Kegiatan Ekonomi Empat Sektor Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si. Arus Lingkar Kegiatan Ekonomi Arus lingkar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan suatu negara, terutama untuk negara-negara yang sedang berkembang. Peningkatan kesejahteraan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP PERMINTAAN AGREGAT DI INDONESIA
ANALISIS PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP PERMINTAAN AGREGAT DI INDONESIA YUSNIA RISANTI Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trunojoyo Madura Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, seperti Indonesia serta dalam era globalisasi sekarang ini, suatu negara tidak terlepas dari kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, masih memiliki stuktur
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, masih memiliki stuktur perekonomian bercorak agraris yang rentan terhadap goncangan kestabilan kegiatan perekonomian.
Lebih terperinciPENGANTAR EKONOMI MIKRO
Modul ke: 01Fakultas Ekonomi & Bisnis PENGANTAR EKONOMI MIKRO PENDAHULUAN RUANG LINGKUP EKONOMI MIKRO Lela Nurlaela Wati, SE. MM Program Studi Manajemen Pengantar Ekonomi Mikro ILMU EKONOMI MIKRO MAKRO
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah sektor riil dalam pembahasan mengenai ekonomi makro menggambarkan kondisi perekonomian dipandang dari sisi permintaan dan penawaran barang dan jasa. Oleh karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2001, maka setiap daerah mempunyai kewenangan yang lebih luas dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada konteks ekonomi makro, tolak ukur keberhasilan perekonomian suatu daerah antara lain adalah Pendapatan daerah, tingkat kesempatan kerja dan tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan bisnis dengan aturan-aturan yang dibuat. Sebuah negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis, negara selaku tempat melakukan bisnis selalu mengatur kegiatan bisnis di dalamnya. Begitu pula sebuah negara akan sangat mempengaruhi kegiatan
Lebih terperinciBAB 10 Permintaan Agregat 1: Membangun Model IS-LM
BAB 10 Permintaan Agregat 1: Membangun Model IS-LM Tutoriasl PowerPoint Untuk mendampingi MAKROEKONOMI, edisi ke-6. N. Gregory Mankiw oleh Mannig J. Simidian Chapter Ten 1 Depresi Besar (Great Depression)
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEORI EKONOMI 2 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEORI EKONOMI 2 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN Minggu Pokok Bahasan dan TIU ke 1 Pasar komoditi dan kurva IS Menjelaskan bagaimana perubahan variabel aggregatif
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA
SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : EKONOMIKA 2 (MAKRO) FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN/JENJANG : AKUNTANSI D-3 KODE : KD-023304 M I N G G U POKOK BAHASAN 1 Pengertian dan Permasalahan
Lebih terperinciBAB II TELAAH TEORITIS DAN PENGEMBANGAN MODEL PENELITIAN. Volatilitas (volatility)berasal dari kata dasar volatile(restiyanto, 2009).
BAB II TELAAH TEORITIS DAN PENGEMBANGAN MODEL PENELITIAN 2.1. Telaah Teoritis Volatilitas (volatility)berasal dari kata dasar volatile(restiyanto, 2009). Istilah ini mengacu pada kondisi yang berkonotasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa, investasi yang dapat meningkatkan barang modal,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian negara dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan uang sangat penting dalam perekonomian. Seluruh barang dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan perkembangan perekonomian atau
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito, Gross Domestic Product (GDP), Nilai Kurs, Tingkat Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kebijakan Moneter Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Sentral dari suatu Negara. Pada dasarnya kebijakan ini bertujuan untuk mengendalikan perekonomian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Joesron dan Fathorozzi (2003) produksi adalah berkaitan dengan
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Produksi Menurut Joesron dan Fathorozzi (2003) produksi adalah berkaitan dengan bagaimana sumber daya (input) digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan ekonomi suatu negara pada dewasa ini tidak dapat dipisahkan dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan negara lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perdagangan luar negeri merupakan salah satu aspek penting dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perdagangan luar negeri merupakan salah satu aspek penting dalam perekonomian setiap negara. Dewasa ini tidak ada satu negara pun dimuka bumi yang tidak
Lebih terperinciMAKRO EKONOMI. Agung Mustofa Sri Retno Wahyuni Vicha Ratih D. Yoga Purohmana Jasa
MAKRO EKONOMI Agung Mustofa Sri Retno Wahyuni Vicha Ratih D. Yoga Purohmana Jasa Penentuan Kegiatan Ekonomi Berdasarkan Teori Pandangan Klasik Pandangan Keynes Pendekatan Masa Kini Pandangan Ahli Ekonomi
Lebih terperinci68. Mata Pelajaran Ekonomi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)
68. Mata Pelajaran Ekonomi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan pendidikan yang bermutu sesuai dengan tuntutan masyarakat di era global serta
Lebih terperinciBAB II. Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara
BAB II Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara Teori Klasik mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara Mazhab Klasik Pelopornya : Adam Smith (An( Inquiry into
Lebih terperinciPengantar Teori Ekonomi dan Moneter
Pengantar Teori Ekonomi dan Moneter Pengantarn Teori Ekonomi Kebutuhan manusia tidak terbatas Sumber daya terbatas Teori Ekonomi Alokasi sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas
Lebih terperinciPANDANGAN AHLI EKONOMI KLASIK
PANDANGAN AHLI EKONOMI KLASIK Pandangan ini didasarkan kepada keyakinan bahwa di dalam perekonomian tidak akan terdapat kekurangan permintaan Hal tersebut berdasarkan pandangan Jean Baptise Say (1767-1832)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. negara yang mengimpor maupun mengekspor akan menimbulkan suatu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi dalam bidang ekonomi, menyebabkan berkembangnya sistem perekonomian ke arah yang lebih terbuka antar negara. Perekonomian terbuka membawa suatu
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )
SEKO H NO MI KO LA SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP ) GGI ILMU TIN E SERANG Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Program Studi Kredit Semester Semester PENGANTAR EKONOMI MAKRO EK12.B110 MANAJEMEN 3 SKS II (DUA) Buku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Ekonomi Makro
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Ekonomi Makro Ekonomi Makro adalah bagian dari ilmu ekonomi yang mengkhususkan mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan.. Hubungan yang dipelajari
Lebih terperinciV. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian dan pembahasan mengenai pengaruh selisih M2, selisih GDP,
V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan uraian dan pembahasan mengenai pengaruh selisih M2, selisih GDP, selisih tingkat suku bunga, selisih inflasi dan selisih neraca pembayaran terhadap kurs
Lebih terperinciAnalisis fundamental. Daftar isi. [sunting] Analisis fundamental perusahaan. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Analisis fundamental Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Teknis ini menitik beratkan
Lebih terperinciKEBIJAKAN EKONOMI INDONESIA
KEBIJAKAN EKONOMI INDONESIA Kuliah SEI pertemuan 11 NANANG HARYONO, S.IP., M.Si DEPARTEMEN ADMINISTRASI FISIP UNIVERSITAS AIRLANGGA 2012 Perencanaan Pembangunan Ekonomi ARTHUR LEWIS dalam buku DEVELOPMENT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Uang mempermudah manusia untuk saling memenuhi kebutuhan hidup dengan cara melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis mata uang di Amerika Latin, Asia Tenggara dan di banyak negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis mata uang di Amerika Latin, Asia Tenggara dan di banyak negara telah menunjukkan bahwa ketidakseimbangan kebijakan moneter dapat menyebabkan konsekuensi serius
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena fungsi utamanya sebagai media untuk bertransaksi, sehingga pada awalnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Didalam sistem perekonomian uang memiliki peranan strategis terutama karena fungsi utamanya sebagai media untuk bertransaksi, sehingga pada awalnya sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makro adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak dapat mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan perekonomian setiap negara tidak selalu stabil, tetapi berubahubah akibat berbagai masalah ekonomi yang timbul. Salah satu aspek penting dari kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Cita-cita mulia tersebut dapat diwujudkan melalui pelaksanaan
Lebih terperinciCakupan Teori Ekonomi Makro, Output, Inflasi, Pengangguran, dan Variabel ekonomi Makro lainnya
Cakupan Teori Ekonomi Makro, Output, Inflasi, Pengangguran, dan Variabel ekonomi Makro lainnya 1. Mikroekonomi vs Makroekonomi Untuk dapat memahami ilmu makro ekonomi, sebaiknya kita mengenali terlebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2. untuk mencapai tingkat kestabilan harga secara mantap. 3. untuk mengatasi masalah pengangguran.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan jangka panjang yang dilaksanakan di Indonesia bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur dengan mengacu pada Trilogi Pembangunan (Rochmat Soemitro,
Lebih terperinciIndikator Inflasi Beberapa indeks yang sering digunakan untuk mengukur inflasi seperti;.
Bab V INFLASI Jika kita perhatikan dan rasakan dari masa lampau sampai sekarang, harga barang barang dan jasa kebutuhan kita harganya terus menaik, dan nilai tukar uang selalu turun dibandingkan nilai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Ketenagakerjaan Penduduk suatu negara dapat dibagi menjadi dua yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Tenaga kerja adalah penduduk yang berusia kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kestabilan harga. Masalah pertumbuhan ekonomi adalah masalah klasik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan jangka panjang yang dilaksanakan di Indonesia bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang mengacu kepada trilogi pembangunan. Demi mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang memiliki spesialisasi yang tinggi. Hal ini berarti tidak ada seorangpun yang mampu memproduksi semua apa yang dikonsumsinya
Lebih terperinci15. Mata Pelajaran Ekonomi Untuk Paket C Program IPS
15. Mata Pelajaran Ekonomi Untuk Paket C Program IPS A. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan pendidikan yang bermutu sesuai dengan tuntutan perubahan pada aspek kehidupan manusia termasuk aspek ekonomi,
Lebih terperinciekonomi Kelas X KEBIJAKAN MONETER KTSP A. Kebijakan Moneter Tujuan Pembelajaran
KTSP Kelas X ekonomi KEBIJAKAN MONETER Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami instrumen kebijakan moneter. 2. Memahami kebijakan
Lebih terperinciMASALAH POKOK ILMU EKONOMI
MASALAH POKOK ILMU EKONOMI Dalam kehidupan sehari-hari individu, perusahaan dan masyarakat menghadapi persoalan bersifat ekonomi-à bagaimana membuat keputusan tentang cara yang terbaik melakukan kegiatan
Lebih terperinciVII. SIMPULAN DAN SARAN
VII. SIMPULAN DAN SARAN 7.1. Simpulan Hasil analisis menunjukkan bahwa secara umum dalam perekonomian Indonesia terdapat ketidakseimbangan internal berupa gap yang negatif (defisit) di sektor swasta dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai perekonomian terbuka kecil, perkembangan nilai tukar merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum. Pengaruh nilai tukar
Lebih terperinciNERACA PEMBAYARAN, PENDAPATAN NASIONAL, GDP DAN GNP
NERACA PEMBAYARAN, PENDAPATAN NASIONAL, GDP DAN GNP BAB I PENDAHULUAN Berita di media masa tentang neraca pembayaran (BOP): fenomena Cina sebagai kekuatan ekonomi dunia yang baru. Ada tiga alasan mempelajari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. landasan teori yang digunakan dalam penelitian yaitu mengenai variabel-variabel
BAB II TINJAUAN TEORI Bab ini membahas mengenai studi empiris dari penelitian sebelumnya dan landasan teori yang digunakan dalam penelitian yaitu mengenai variabel-variabel dalam kebijakan moneter dan
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. Fenomena yang sangat penting di perhatikan oleh pemerintah baik negara
BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena yang sangat penting di perhatikan oleh pemerintah baik negara maju maupun negara berkembang adalah Inflasi. Dimana inflasi merupakan indikator stabilitas perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan tersebut muncul dari faktor internal maupun faktor eksternal. Namun saat ini, permasalahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Grafik 1.1 Perkembangan NFA periode 1997 s.d 2009 (sumber : International Financial Statistics, IMF, diolah)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam beberapa dekade terakhir, perekonomian Indonesia telah menunjukkan integrasi yang semakin kuat dengan perekonomian global. Keterkaitan integrasi ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pasar modal di Indonesia, ada beberapa kelompok saham yang paling banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengeluaran konsumsi masyarakat merupakan salah satu variabel ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengeluaran konsumsi masyarakat merupakan salah satu variabel ekonomi yang memberikan kontribusi paling besar terhadap pendapatan domestik bruto (PDB), yaitu
Lebih terperinciANALISIS KEBERADAAN TRADEOFF INFLASI DAN PENGANGGURAN (KURVA PHILLIPS) DI INDONESIA
ANALISIS KEBERADAAN TRADEOFF INFLASI DAN PENGANGGURAN (KURVA PHILLIPS) DI INDONESIA Abstract Inflasi dan pengangguran adalah masalah pelik yang selalu dihadapi oleh Negara Indonesia terkait belum berkualitasnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. terlepas dari kegiatan ekonomi internasional. Kegiatan ekonomi internasional
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara penganut sistem perekonomian terbuka yang tidak terlepas dari kegiatan ekonomi internasional. Kegiatan ekonomi internasional yang dilakukan oleh
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Tingkat inflasi berbeda dari satu periode ke periode lainnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Small open economic, merupakan gambaran bagi perekonomian Indonesia saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap perekonomian dunia,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi tidak pernah lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth). Karena pembangunan ekonomi mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010
PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak Juni 2010 viii Ringkasan Eksekutif: Keberlanjutan di tengah gejolak Indonesia terus memantapkan kinerja ekonominya yang kuat,
Lebih terperinciEKONOMI. unlimited human s wants and needs. scarcity resources
EKONOMI EKONOMI 1 2 3 unlimited human s wants and needs scarcity resources CHOICES Faktor Penggerak Kegiatan Ekonomi Kebutuhan Ekonomi, sifatnya tidak terbatas Kelangkaan (Scarcity), ketersediaannya terbatas
Lebih terperinciJenis-Jenis Inflasi. Berdasarkan Tingkat Keparahan;
INFLASI Pengertian Inflasi Inflasi adalah suatu keadaan perekonomian dimana harga-harga secara umum mengalami kenaikan dan kenaikan harga itu berlangsung dalam jangka panjang. Inflasi secara umum terjadi
Lebih terperinciDAFTAR ISI... HALAMAN DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR BOKS... KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR BOKS... KATA PENGANTAR... i iii iv vi vii BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF... I-1 A. PROSES PEMULIHAN EKONOMI TAHUN 2003... I-1 B. TANTANGAN DAN
Lebih terperinciSILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL
SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2017 2018 Nama Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Ekonomi Jumlah sks : 3 Program Studi : DIII Akuntansi Fakultas : Ekonomi Dosen Pengampu : TIM Pengajar (d3 Akuntansi
Lebih terperinciKEBIJAKAN FISKAL 30/04/2016. Kebijakan fiskal
KEBIJAKAN FISKAL KEBIJAKAN FISKAL Kebijakan Fiskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengelola atau mengarahkan perekonomian ke kondisi yang diinginkan dengan cara mengubah-ubah
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN, DAN KEMISKINAN
PERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN, DAN KEMISKINAN PERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN DAN KEMISKINAN Kinerja perekonomian Indonesia masih terus menunjukkan tren peningkatan dalam beberapa triwulan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. makro, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebijakan moneter merupakan salah satu bagian integral dari kebijakan ekonomi makro. Kebijakan moneter ditujukan untuk mendukung tercapainya sasaran ekonomi makro, yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai alat untuk mengumpulkan dana guna membiayai kegiatan-kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan disegala bidang harus terus dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Untuk melaksanakan pembangunan, pemerintah tidak bisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak sekedar memenuhi kebutuhan hayati saja, namun juga menyangkut kebutuhan lainnya seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut di banding dengan mata uang negara lain. Semakin tinggi nilai tukar mata
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu indikator yang menunjukan bahwa perekonomian sebuah negara lebih baik dari negara lain adalah melihat nilai tukar atau kurs mata uang negara tersebut
Lebih terperinci= Inflasi Pt = Indeks Harga Konsumen tahun-t Pt-1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya (t-1)
Inflasi adalah kecendrungan meningkatnya harga-harga barang secara umum dan terus menerus. Kenaikkan harga satu atau dua barang tidak bisa disebut sebagai inflasi, kecuali jika kenaikkan harga barang itu
Lebih terperinciReview Materi. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB
Review Materi Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Teori Produksi Bentuk-bentuk organisasi perusahaan Perseorangan Persekutuan Perseroan Terbatas BUMN Koperasi Teori produksi neoklasik Fokus pada penentuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang aktif
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang aktif melaksanakan pembangunan. Dalam melaksanakan pembangunan sudah tentu membutuhkan dana yang
Lebih terperinciKISI-KISI PENULISAN SOAL USBN. Pelaku Kegiatan Ekonomi (Konsumen dan Produsen)
Jenis Sekolah : SMA Mata Pelajaran : Ekonomi Kurikulum : 2013 Alokasi Waktu : 120 menit Jumlah Soal : : 35 Essay : 5 KISI-KISI PENULISAN USBN 1. Memahami dan menguasai biaya peluang Biaya Peluang Disajikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan tersebut sangat terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut setiap manusia tidak dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat pilihan yang menyangkut alokasi mereka.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teori permintaan uang merupakan bagian dari pilihan alokasi sumber daya yang langka. Seluruh anggota masyarakat hanya memiliki sumber daya terbatas yang tersedia pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makro ekonomi misalnya Produk Domestik Bruto (PDB), tingkat inflasi, Sertifikat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di media massa seringkali kita membaca atau mendengar beberapa indikator makro ekonomi misalnya Produk Domestik Bruto (PDB), tingkat inflasi, Sertifikat Bank Indonesia,
Lebih terperinci