PELATIHAN MOTIVASI DAN KEWIRAUSAHAAN BAGI TIM PENGGERAK PKK KELURAHAN RAWASARI KECAMATAN KOTA BARU KOTA JAMBI 1
|
|
- Inge Rachman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 80 PELATIHAN MOTIVASI DAN KEWIRAUSAHAAN BAGI TIM PENGGERAK PKK KELURAHAN RAWASARI KECAMATAN KOTA BARU KOTA JAMBI 1 Erwita Dewi, Syahmardi Yacob, Ade Octavia, H. M. Jamal. S dan Rike Setiawati 2 ABSTRAK Program Pengabdian Kepada Masyarakat dalam bentuk pelatihan ini dilaksanakan di kelurahan Rawa Sari Kecamatan Kota Baru Kota Jambi pada tanggal 8 Nopember Melalui program ini diharapkan tim penggerak PKK kelurahan Rawa Sari mengetahui pentingnya konsep motivasi dan kewirausahaan dalam menjalankan organisasi mereka. Metode yang akan digunakan adalah metoda pembelajaran berdasarkan pengalaman (experiential learning). Dalam hal ini, belajar merupakan proses mengubah perilaku yang relatif menetap, yang tidak disebabkan karena kematangan ataupun pengaruh obat-obatan, dan terjadi atas dasar pengalaman dan pelatihan. Pengajar menyediakan pengalaman berdasarkan kehidupan seharihari atau diciptakan sendiri. Adapun penyampaiannya dalam bentuk ceramah, diskusi kelompok, games, simulasi guna mendorong peserta untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Dalam pelatihan disajikan materi: Konsep Motivasi dan Konsep kewirausahaan. Setelah kegiatan dilaksanakan, diperoleh hasil bahwa peserta Pelatihan (Tim Penggerak PKK Kelurahan Rawa Sari Kecamatan Kota Baru Jambi) cukup responsif dan antusias di dalam mengikuti materi pelatihan, terbukti dari banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peserta. Namun karena pengetahuan peserta tentang konsep motivasi dan kewirausahaan masih sangat rendah maka mereka membutuhkan pembinaan lebih lanjut agar dapat menerapkan kedua konsep tersebut. Kegiatan pelatihan berjalan dengan lancar terlihat adanya komunikasi timbal balik antar tim pengabdian dengan peserta yang hadir. Menyadari bahwa untuk meningkatkan dan mensejahterakan keluarga serta menambah kemampuan mengelola organisasi membutuhkan peningkatan pengetahuan anggotanya dalam segala aspek yang mendukung peningkatan tersebut, maka dirasa perlu adanya kegiatan pengabdian lanjutan untuk memberikan pelatihan tentang aspek penting lainnya. Kata kunci: Motivasi, jiwa wirausaha, tim penggerak PKK. PENDAHULUAN Latar Belakang Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat, oleh karena itu dalam upaya mewujudkan masyarakat sejahtera harus dimulai dari upaya mensejahterakan setiap keluarga. Sehubungan dengan itu, maka TAP MPR Nomor: II/MPR/1978 tentang GBHN Bab IV D butir 10 tentang peranan wanita dalam pembanguan telah dengan jelas mengamanatkan kepada 1 Dibiayai Dana Sendiri Tahun Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Jambi
2 kaum wanita untuk berpartisipasi dalam pembangunan, mewujudkan keluarga sejahtera dan membina generasi muda. Pada tahun 1978 melalui Lokakarya Pembudayaan PKK di Jawa Tengah, disepakati 10 Segi Pokok PKK menjadi 10 Program Pokok PKK. Untuk dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga, maka keluarga perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang cukup. Pemberian bekal tersebut dilaksanakan antara lain melalui Gerakan PKK yang keberadaannya tersebar di seluruh Indonesia. Keberhasilan Gerakan PKK dalam upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga telah diakui oleh masyarakat, bahkan mendapat penghargaan dari lembaga-lembaga internasional (WHO, Unicef, Unesco, dan sebagainya). Dalam TAP MPR Nomor: IV/MPR/1983 tentang GBHN telah ditetapkan bahwa PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) adalah salah satu wahana untuk meningkatkan peranan wanita dalan upaya menyejahterakan keluarga. Tujuan organisasi PKK untuk memberikan kesejahteraan kepada anggota dan masyarakat bukanlah hal yang mudah, walaupun bangsa masih berada dalam era yang sulit, kaum perempuan adalah kaum yang perlu memberdayakan dirinya sendiri bersama Pemerintah dan non Pemerintah untuk berinvestasi membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Hal ini disebabkan posisi perempuan sangat mulia dan terhormat, dan sebenarnya mampu untuk menjawab kebutuhan bangsa, sumber daya manusia untuk masa yang akan datang harus dipersiapkan. Dengan kebersamaan yang telah menjadi kesepakatan bersama, kiranya organisasi ini ikut berperan dalam berbangsa, terutama meningkatkan pemberdayaan perempuan dan meningkatkan kualitas hidup anak bangsa melalui pengetahuan yang diutamakan. Masalah ini hendaknya menjadi fokus perhatian dalam melaksanakan kegiatan organisasi, karena didalamnya terkandung banyak aspek yang menyentuh harkat dan martabat kehidupan manusia. Tim Penggerak PKK Kelurahan Rawasari yang merupakan bagian dari kepengurusan PKK di Kecamatan Kota Baru Kota Jambi, menyadari bahwa untuk meningkatkan peranan PKK dalam mensejahterakan keluarga dan masyarakat membutuhkan dukungan semua pihak termasuk perguruan tinggi untuk dapat menambah khasanah pengetahuan dalam hal meningkatkan kualitas kegiatan organisasi mereka terutama dalam hal aspek motivasi dan wirausaha. Untuk itu kami dari Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Jambi bermaksud memberikan pelatihan tentang motivasi dan kewirausahaan. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang ada maka rumusan masalah pada pengabdian ini adalah: Bagaimana meningkatkan motivasi dan jiwa wirausaha untuk mendukung kegiatan tim penggerak PKK Kelurahan Rawasari Kecamatan Kota Baru dalam rangka meningkatkan kesejahteraan keluarga. 81
3 82 Tujuan dan Manfaat Pengabdian Pengabdian yang akan dilakukan oleh tim Fakultas Ekonomi bertujuan untuk memberikan pelatihan mengenai peningkatan motivasi dan jiwa wirausaha yang dapat digunakan oleh tim penggerak PKK Kelurahan Rawa Sari. Adapun manfaat yang diharapkan setelah mendapatkan pelatihan ini, tim penggerak PKK Kelurahan Rawa Sari dapat memahami dan menerapkan pengetahuan yang diterima mengenai manfaat peningkatan motivasi dan jiwa wirausaha dalam kegiatan PKK. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Motivasi Sebelum memberikan pengertian tentang motivasi, terlebih dahulu dijelaskan istilah motivasi. Motivasi (motivation) berasal dari bahasa latin, yaitu Movere, yang kata kerja padanannya dalam bahasa Inggris, yakni to move atau menggerakkan. Apabila disimak hakekat atau makna kata kerja ini berarti diperlukan subyek yang menggerakkan dan ada obyek yang digerakkan. Jadi bilamana ada dua orang manusia saling berhubungan, satu orang adalah pemimpin dan satu orang lagi adalah karyawan. Hubungan secara konseptual motivasi adalah tugas pemimpin, maka dengan demikian pemimpin menggerakkan karyawan. Robbins (1996) mendefiniskan motivasi sebagai as the willingness to exert high levels of effort toward organizational goals, conditioned by the effort s ability to satisfy some individual need, artinya motivasi merupakan suatu keinginan untuk mengerahkan tingkat usaha yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi, dikondisikan dengan kemampuan usaha untuk memuaskan kebutuhan individu-individu. Semnetara, Hellrieger dan Slocum (1992) mendefinisikan motivation is any influence that elicits, channels or sustains people s behavior, artinya motivasi adalah setiap pengaruh yang menghasilkan, menyalurkan atau menabahkan perilaku orang. Sedangkan Luthans (2005) memberikan definisi yang komprehensif, yakni motivation is a process that starts with a physiological or psychological deficiency or need that activates a behavior or a drive that is aimed at a goal or incentive, artinya motivasi merupakan suatu proses yang dimulai dengan suatu kekurangan fisiologis dan fisikologis atau kebutuhan yang menggerakkan suatu perilaku atau semangat terhadap suatu tujuan atau insentif. Dari uraian definsi motivasi yang dikemukakan oleh beberapa pakar manajemen sumber daya manusia di atas, jelas kiranya bahwa motivasi merupakan suatu keinginan atau kebutuhan dalam mengerahkan perilaku atau semangat dalam mencapai suatu tujuan baik tujuan pribadi maupun organisasi. Keinginan atau kebutuhan dapat berasal dari diri individu tetapi dapat juga berasal dari pemimpin suatu organisasi. Pentingnya Motivasi Pentingnya motivasi selalu dihubungkan dengan tujuan pemberian motivasi itu sendiri. Secara umum tujuan pemberian motivasi adalah sebagai berikut: (1) Mendorong gairah dan semangat kerja; (2) Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik; (3) Meningkatkan kepuasan kerja; (4) Meningkatkan kreatifitas, inovasi dan partisipasi kerja; (5) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja; (6) Meningkatkan produktivitas kerja; (7) Mempertahankan loyalitas; (8) Meningkatkan kedisplinan kerja; (9) Mempertinggi rasa tanggung jawab terhadap tugas dan fungsi; (10) Meningkatkan tingkat kesejahteraan; (11) Menanamkan rasa memiliki (sense of belonging) terhadap perusahaan; (12) Menciptakan rasa kebersamaan dan (13) Mendorong untuk berperilaku sebagai warga organisasi (organizational citizenship behavior).
4 Sumber Motivasi Motivasi bersumber dari dua sisi. Yang pertama, motivasi berasal dari diri sendiri yang disebut sebagai self-motivation (inner motivation). Yang kedua, motivasi bersumber dari sekeliling kita, bisa dari orang tua dan anggota keluarga bila kita berada dalam lingkungan keluarga dan bisa dari teman bila kita bersamaan dengan teman serta yang secara pasti motivasi bersumber dari pimpinan (motivation from direct leader) bila kita berada di lingkungan kerja, karena motivasi merupakan salah satu tugas dari pemimpin. Konsep Kewirausahaan dan Langkah-Langkah Memulai Berwirausaha 1. Mengenali Peluang Usaha Peluang usaha sebenarnya ada di sekeliling kita, hanya saja ada beberapa individu yang mampu melihat situasi sebagai peluang ada yang tidak. Hal ini disebabkan faktor informasi yang dimilikinya Informasi memungkinkan seseorang mengetahui bahwa peluang ada saat orang lain tidak menghiraukan situasi tersebut. Akses terhadap informasi dipengaruhi oleh pengalaman hidup dan hubungan sosial (Shane 2003). Pengalaman hidup memberikan akses yang lebih mengenai informasi dan pengetahun mengenai penemuan peluang. Dua aspek dari pengalaman hidup yang meningkatkan kemungkinan seseorang menemukan peluang yaitu fungsi kerja dan variasi kerja. Sedangkan hubungan sosial adalah sebuah langkah penting dimana seseorang mendapatkan informasi dari interaksi dengan orang lain. Beberapa ahli menyarankan ketika seorang takut berwirausaha secara sendirian, maka mengawali usaha secara kelompok adalah alternative. Oleh karenanya, kualitas dan kuantitas dalam interaksi sosial akan lebih memungkinkan individu akan membuat kelompok dalam berwirausaha. Informasi yang penting ketika akan memulai usaha adalah informasi mengenai lokasi, potensi pasar, sumber modal, pekerja, dan cara pengorganisasiannya. Kombinasi antara jaringan yang luas dan kenekaragaman latar belakang akan mempermudah mendapatkan informasi tersebut. Beberapa sumber peluang usaha antara lain: (1) Perubahan teknologi; (2) Perubahan kebijakan dan politik dan (3) Perubahan sosial demografi. 2. Optimalisasi Potensi Diri Setelah mengenai peluang usaha maka harus dikombinasikan dengan potensi diri. Keunggulan kompetitif apa yang saya miliki? Yang sering terjadi di masyarakat kita adalah memilih usaha yang sedang trend saat itu. Hal ini sah-sah saja tetapi ketika dalam proses perkembangan tidak membuat inovasi, maka akan sulit bersaing. Selain potensi diri dalam arti pengetahuan yang kita miliki, maka masih perlu mengoptimalkan aspek motivasi dan kepribadian. 3. Fokus dalam Bidang Usaha Peter Drucker pakar dalam kewirausahaan menyatakan bahwa dalam memulai sebuah usaha atau inovasi dilakukan disarankan untuk terfokus dimulai dari yang kecil berdasarkan sumberdaya yang kita miliki. Berani Memulai Dunia kewirausahaan adalah dunia ketidakpastian sementara informasi yang dimiliki oleh yang akan memulai usaha sedikit. Oleh karenanya, overconfidence dan berani mengambil 83
5 84 resiko adalah sangat perlu dilakukan. Lakukan dulu, jalan dulu. jika ada kesulitan, baru dicari jalan keluarnya. MATERI DAN METODA Tempat Pelaksanaan Kegiatan Berdasarkan sasaran yang ingin dicapai dalam pengabdian ini maka peserta pelatihan adalah Tim Penggerak PKK Kelurahan Rawa Sari Kecamatan Kota Baru Jambi. Adapun jumlah yang hadir dalam kegiatan ini sebanyak 40 orang. Sedangkan materi yang diberikan adalah masalah motivasi dan kewirausahaan. Motivasi Motivasi atau motif atau kebutuhan atau desakan atau keinginan atau dorongan adalah kata yang sering digunakan untuk menyebut kata motivasi. Adapun sebetulnya asal kata motivasi adalah movere dari bahasa latin yang sama dengan to move dalam bahasa inggris yang berarti menggerakkan atau mendorong. Berdasarkan asal kata tersebut ada yang mendefinisikan motivasi sebagai: (1) Keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan; (2) Motivasi merupakan semua kekuatan yang ada dalam diri seseorang yang memberi daya, memberi arah dan memelihara tingkah laku. Pada dasarnya motivasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu motivasi internal dan motivasi eksternal. 1. Manusia Mahkluk Unik Manusia merupakan mahkluk yang unik bahkan jika dilihat dari sejarah perkembangan keilmuan, sebagian besar perjalanan sejarah keilmuan diisi dengan pembahasan mengenai manusia. Manusia dibahas dicari tahu asal usulnya, manusia dipertanyaan hakekatnya, hal-hal yang ada di dalam diri manusia dipertanyakan, dan lain-lain. Hal ini menunjukkan bahwa manusia memang adalah sebuah ciptaan yang unik dan seperti diketahui dan telah diyakini bersama bahwa manusia adalah ciptaan Nya yang tertinggi. Ia beda dengan ciptaan-ciptaan Nya yang lain. Kita tidak akan lebih lanjut lagi membahas tentang manusia dan keunikannya karena pastilah kita yakin bahwa kita berbeda dengan mahkluk lainnya. Yang perlu dipahami di sini adalah setelah mengenal diri adalah, jika kita ingin menjadi hidup menjadi manusia adalah mengisi hidup dengan keberanian memilih dengan bermodalkan kemauan untuk memberi dan menerima, membantu dan dibantu. 2. Melalui Komunikasi, Mengenal Peran Ternyata berbicara tentang motivasi, untuk mau melakukan sesuatu, bukan hanya tentang motivasi tersebut saja. Kita harus mengenal diri, mampu mengenal orang lain, mampu mengatasi masalah yang terjadi baik karena diri sendiri ataupun karena orang lain. Suatu modal utama untuk mampu memiliki semua itu adalah berkomunikasi baik bekomunikasi dengan yang di atas, berkomunikasi dengan diri sendiri maupun berkomunikasi dengan orang lain. Mengenai komunikasi ini tidak akan dibahas lagi secara detail. Tetapi sedikit akan kita lihat dimana korelasinya komunikasi dengan materi motivasi. Jika dikatakan seseorang dapat memotivasi diri jika dia kenal dengan dirinya termasuk mampu mengenal apa yang diperlukannya, maka dapat dipastikan seseorang dapat mengenal dirinya karena ia berkomunikasi dengan pihak lain maupun diri sendiri. Melalui komunikasinya dengan pihak lain, ia dapat mengenal peran dan mengambil peran itu dalam dirinya.
6 Herbert Mead menyebutnya dengan Role Taking dan Generalized Other. Cara pertama seseorang dapat melihat dirinya sendiri seperti orang lain melihat dirinya adalah melalui, pengambilan peran seperti orang lain melihat diri kita. Tentu saja tindakan ini tidak mungkin dilakukan tanpa bahasa (simbol yang signifikan). Melalui bahasa, seorang anak belajar merespon, memperhatikan, dan belajar memahami orang lain. Ide tentang generalized other adalah inti dari teori Mead tentang Self. Generalized other merupakan peran gabungan dari seorang individu melihat dirinya (atau orang lain melihat dirinya). Ini merupakan persepsi individual (kita) sebagai cara orang lain melihat kita. 3. Memiliki Citra Diri, Menjaga Reputasi Seseorang mampu mengenal citra dirinya, orang lain pun demikian, manakah yang hendak kita citrakan tentang diri kita? citra yang positif atau citra yang negative. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa reputasi adalah keseluruhan estimasi tentang kita yang ada dalam benak/dialami oleh orang lain, contohnya seseorang memandang kita memiliki kepibadian yang baik dan itu berlangsung dan dialaminya berulang-ulang maka lama kelamaan akan muncul pandangan dari orang tersebut bahwa kita memang baik adanya. Sehingga orang tersebut pun akan mengatakan pada orang lain bahwa kita baik dan akhirnya mereka trust pada kita. Kewirausahaan Kata entrepreneurship yang dahulunya sering diterjemahkan dengan kata kewiraswastaan akhir-akhir ini diterjemahkan dengan kata kewirausahaan. Entrepreneur berasal dari bahasa perancis yaitu entreprendre yang artinya memulai atau melaksanakan. Wiraswasta/wirausaha berasal dari kata: Wira: utama, gagah berani, luhur; swa: sendiri; sta: berdiri; usaha: kegiatan produktif. Dari asal kata tersebut, wiraswasta pada mulanya ditujukan pada orang-orang yang dapat berdiri sendiri. Di Indonesia kata wiraswasta sering diartikan sebagai orang-orang yang tidak bekerja pada sektor pemerintah yaitu; para pedagang, pengusaha, dan orang-orang yang bekerja di perusahaan swasta, sedangkan wirausahawan adalah orang-orang yang mempunyai usaha sendiri. Wirausahawan adalah orang yang berani membuka kegiatan produktif yang mandiri. Hisrich, Peters, dan Sheperd (2008) mendifinisikan: Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang baru pada nilai menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan, menanggung risiko keuangan, fisik, serta risiko sosial yang mengiringi, menerima imbalan moneter yang dihasilkan, serta kepuasan dan kebebasan pribadi. Kata kunci dari kewirausahaan adalah: (1) Pengambilan resiko; (2) Menjalankan usaha sendiri; (3) Memanfaatkan peluang-peluang; (4) Menciptakan usaha baru; (5) Pendekatan yang inovatif; (6) Mandiri (misal; tidak bergatung pada bantuan pemerintah). Pengusaha, Wirausaha dan Penemu Tidak semua pengusaha adalah wirausahawan, sebagai contoh seorang pengusaha yang karena ia memiliki saham disuatu perusahaan dan memiliki koneksi tertentu dengan pejabat pemerintah sehingga ia memperoleh fasilitas-fasilitas istimewa baik dalam memenangkan tender maupun kemudahan dalam perizinan bukanlah seorang wirausahawan. Orang tersebut tidak lebih hanyalah seorang pengusaha/pedagang Kita dapat mengambil contoh pengusaha air minum dalam kemasan dengan merk Aqua, Bapak Tirto Utomo. Dia dapat dikatakan seorang wirausahawan karena ia melakukan terobosan dalam usaha baru air minum dalam kemasan yang pada saat itu dikuasai oleh minuman bersoda dan beralkohol.
7 86 Pada awal berdirinya perusahaan Aqua banyak orang mempertanyakan mengapa air tawar diperjual belikan yang biasanya di Indonesia dapat diminta dengan gratis, tetapi usaha tersebut ternyata berhasil bahkan kini banyak perusahaan lain yang mengikutinya. Wirausaha berbeda dengan penemu (inventor) yaitu orang yang menemukan sesuatu yang berguna bagi kehidupan manusia, misalnya Thomas Alpha Edison menemukan listrik. Einstein menemukan atom, dan lainnya. Mereka tidak dapat disebut wirausahawan jika penemuannya tersebut tidak ditransformasikan oleh mereka sendiri ke dalam dunia usaha. Wirausahawan adalah orang yang memanfaatkan penemuan tersebut ke dalam dunia usaha. Seorang wirausahawan harus memiliki ide-ide baru yang dihasilkan dari suatu kreativitas. Kreativitas inilah yang akan membawa wirausahawan untuk ber-inovasi terhadap usahanya. Naisbitt dan Aburdene dalam Re-inventing the Corporation menyatakan begitu perlunya suatu basis pendidikan yang dapat menciptakan kretaivitas dalam suatu masyarakat informasi baru. Mereka menyebutnya dengan proses TLC (Teaching, Learning, and creativity) yaitu suatu proses pembelajaran bagaiman berpikir (learning how to think), pembelajaran bagaimana belajar (learning how to learn), dan pembelajaran bagaimana menciptakan sesuatu (learning how to create). Kreativitas adalah inisiatif terhadap suatu produk atau proses yang bermanfaat, benar, tepat, dan bernilai terhadap suatu tugas yang lebih bersifat heuristic dari pada algorithmic (Dollinger 1995). Heuristic adalah sesuatu yang merupakan pedoman, petunjuk, atau panduan yang tidak lengkap yang akan menuntun kita untuk mengerti, mempelajari, atau menemukan sesuatu yang baru. Secara umum kreativitas seseorang dapat diformulasikan sebagai berikut: (1) Kreativitas dimiliki oleh setiap orang (baik pada tingkat kemampuan yang kecil maupun besar); (2) Kreativitas memerlukan pencapaian dari suatu perspektif yang baru. Paling tidak baru untuk orang tersebut: (1) Perspektif yang baru ini dicapai dengan membawa bersama pengalaman yang tidak berhubungan sebelumnya; (2) Kreativitas mendambakan sesuatu yang lebih berkualitas; (3) Seseorang harus mendekati lingkungannya dengan cara yang holistic; (4) Orang yang kreatif harus berfantasi, bermain, dan berpikir; (5) Orang yang kretaif bersikap spontan, fleksibel, dan terbuka terhadap pengalama; (6) Spontanitas dari manusia adalah sumber dari kreativitas (Dollinger 1995). HASIL KEGIATAN Tanggapan Peserta Para peserta pelatihan terlihat cukup memperhatikan dan antusias dalam menanggapi materi yang disampaikan. Hal ini terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan terutama mengenai pengelolaan keuangan untuk usaha yang mereka jalankan. Dari hasil diskusi yang dilakukan dapat dilihat bahwa peserta sudah bisa memahami pentingnya manajemen dan kepemimpinan dalam organisasi PKK. Namun memang mereka masih butuh pembinaan dan pendampingan agar dapat menerapkan konsep manajemen dan kepemimpinan tersebut dalam kegiatan PKK.
8 Harapan Peserta Para peserta pelatihan (Tim Penggerak PKK Kelurahan Rawa Sari Kecamatan Kota Baru Jambi) mengharapkan dapat dibina untuk mengembangkan kemampuan mereka mengelola organisasi dan mengembangkan wawasan anggota tim. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari kegiatan pengabdian ini dapat ditarik kesimpulan: (1) Peserta Pelatihan (Tim Penggerak PKK Kelurahan Rawa Sari Kecamatan Kota Baru Jambi) cukup responsif dan antusias di dalam mengikuti materi pelatihan, terbukti dari banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peserta; (2) Pengetahuan peserta tentang konsep motivasi dan kewirausahaan masih sangat rendah sehingga mereka membutuhkan pembinaan lebih lanjut agar dapat menerapkan kedua konsep tersebut; (3) Pelatihan berjalan dengan lancar terlihat adanya komunikasi timbal balik antar tim pengabdian dengan peserta yang hadir. Saran Menyadari bahwa untuk meningkatkan dan mensejahterakan keluarga serta menambah kemampuan mengelola organisasi membutuhkan peningkatan pengetahuan anggotanya dalam segala aspek yang mendukung peningkatan tersebut, maka dirasa perlu adanya kegiatan pengabdian lanjutan untuk memberikan pelatihan tentang aspek penting lainnya. DAFTAR PUSTAKA Anonim, (tanpa tahun) Teori Kepemimpinan, Sumber Buku Kepemimpinan Karya TIM FISIP., Sejarah PKK dan Program Pokok PKK, Situs Resmi PKK Kota Malang, dikunjungi tanggal 28 Nopember Anoraga, P. dan Soegiastuti J Pengantar Bisnis Modern, Kajian Dasar Manajemen Perusahaan. Pustaka Jaya, Jakarta. Baird, L.S., Post, J.E. dan Mahon, J.F Management, Functions and Responsibilities, Harper & Row. Publishers New York. Bygrave, William D The Portable MBA in Entrepreneurship, John Willey & Sons, New York. Ed. Drucker, P.F Innovation and Entrepreneurship, Practice and Principles, New York. Ellenso, Ann, Human Relations, Prentice hall, New Jersey. Harper & Row Griffin, R.E dan Ebert, R.J Busniess. Prentice Hall, New Jersey. Harper, S.C Starting Your Own Busniess. McGraw-Hill, New York. Hisrich, Robert D, Peters, Michael P, dan Sheperd, Dean A Kewirausahaan. McGraw- Hill, Penerbit Salemba Empat, New York. 87
9 88 Kearl, Michael C & Chad Gordon Social Psychology: Shaping identity, Thought and Conduct, Allyn and Bacon, USA. Littlejohn, Stephen W Theories of Human Communication, Wadsworth Publishing Company, California, USA. T. Hani Handoko, Pengantar Manajemen. Penerbit BPFE., Yogyakarta. Tetty S. Pamudji, Materi Kepemimpinan, disampaikan pada Pelatihan Pelaksana 10 Program Pokok PKK.
MEMBANGUN MOTIVASI DIRI DALAM RANGKA MERAIH PRESTASI OLEH IDA ANGGRAENI ANANDA
MEMBANGUN MOTIVASI DIRI DALAM RANGKA MERAIH PRESTASI OLEH IDA ANGGRAENI ANANDA MEMBAHAS TENTANG MOTIVASI DALAM DIRI, ADALAH MASALAH YANG SELALU MUNCUL DALAM RANGKA MANUSIA MEMBANGUN HUBUNGAN YANG BERARTI
Lebih terperinciPELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BAGI ANAK ASUH PANTI ASUHAN PUTRI KHOIRUNNISA BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA
PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BAGI ANAK ASUH PANTI ASUHAN PUTRI KHOIRUNNISA BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA Oleh: Dr. Ratna Candra Sari, M.Si, Ak 1 PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BAGI ANAK ASUH PANTI ASUHAN PUTRI KHOIRUNISA
Lebih terperinci1. Pendahuluan EFEKTIVITAS PELATIHAN PENGELOLAAN MODAL SOSIAL BAGI PEMBERDAYAAN WIRAUSAHAWAN DI WILAYAH KECAMATAN RANCAEKEK
Prosiding SNaPP2014 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 EISSN 2303-2472 EFEKTIVITAS PELATIHAN PENGELOLAAN MODAL SOSIAL BAGI PEMBERDAYAAN WIRAUSAHAWAN DI WILAYAH KECAMATAN RANCAEKEK 1 Ani Yuningsih,
Lebih terperinciKONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN Etrepreuner. Ahsan, S.Kp, M.Kes
KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN Etrepreuner Ahsan, S.Kp, M.Kes a. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari modul ini peserta pelatihandiharapkanmampu: 1. Memahami pengertian kewirausahawan 2. Membedakan, pengusaha,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sementara lapangan pekerjaan yang ditawarkan juga terbatas, menuntut siswa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi, persaingan mencari kerja semakin kompetitif sementara lapangan pekerjaan yang ditawarkan juga terbatas, menuntut siswa dan kaum muda harus
Lebih terperinciMOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS. Minggu ke tujuh
MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS Minggu ke tujuh MOTIVASI Dalam melaksanakan fungsi penggerakan (actuating) seorang manajer harus memotivasi para bawahannya agar mau
Lebih terperinci2014 FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN YANG MEMENGARUHI PEMBENTUKAN JIWA WIRAUSAHA SISWA SMK
183 BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, dan menfaat penelitian. 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan
Lebih terperinciPENERAPAN IPTEKS KEWIRAUSAHAAN DALAM AGRIBISNIS. Oleh Hendra Saputra
KEWIRAUSAHAAN DALAM AGRIBISNIS Oleh Hendra Saputra Abstrak Kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Adapun yang
Lebih terperinciModul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI
Modul ke: 01Fakultas FASILKOM KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM Matsani, S.E, M.M Program Studi SISTEM INFORMASI DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN Menurut Thomas W. Zimmerer, Kewirausahaan adalah hasil
Lebih terperinciTEORI MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA MEMBANTU PEMIMPIN TRANSAKSIONAL MEMIMPIN SUMBERDAYA MANUSIA MELALUI PROSES PERTUKARAN
TEORI MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA MEMBANTU PEMIMPIN TRANSAKSIONAL MEMIMPIN SUMBERDAYA MANUSIA MELALUI PROSES PERTUKARAN Oleh : Drs. Arrizal, M.Si Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciEntrepreneurship and Inovation Management
Modul ke: Entrepreneurship and Inovation Management KEWIRAUSAHAAN DAN KARAKTER WIRAUSAHA (ENTREPRENEUR) Fakultas Ekonomi Dr Dendi Anggi Gumilang,SE,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id 1.
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN I Konsepsi Dasar Kewirausahaan
Modul ke: 02Fakultas Didin EKONOMI KEWIRAUSAHAAN I Konsepsi Dasar Kewirausahaan Hikmah P, SE, MM Program Studi MANAJEMEN Pengertian Wirausaha Istilah kewirausahaan, kata dasarnya berasal dari terjemahan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. pejuang. Sedangkan usaha artinya kegiatan yang dilakukan terus-menerus dalam
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Karakteristik Kewirausahaan 2.1.1.1 Pengertian Kewirausahaan Secara harfiah wira artinya utama, gagah, luhur, berani, teladan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Terbentuknya persepsi positif pekerja terhadap organisasi, secara teoritis merupakan determinan penting terbentuknya motivasi kerja yang tinggi. Para pekerja adalah manusia
Lebih terperinciKESIMPULAN DAN REKOMENDASI DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI DAFTAR PUSTAKA Aldianto, Leo, 2006, Bahan Presentasi: Entrepreneurship & Intrapreneurship, MBA- ITB: n.p Azwar, Saifuddin, 2000. Reliabilitas dan Validitas, Pustaka Pelajar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi semakin cepat berkembang. Hal ini mempengaruhi pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia semakin memasuki era globalisasi, dimana teknologi dan informasi semakin cepat berkembang. Hal ini mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KETAKUTAN AKAN KEGAGALAN DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA UKM RESEARCH AND BUSINESS (R nb) UNIVERSITAS DIPONEGORO
HUBUNGAN ANTARA KETAKUTAN AKAN KEGAGALAN DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA UKM RESEARCH AND BUSINESS (R nb) UNIVERSITAS DIPONEGORO Hilman Fadhlillah 1, Hastaning Sakti 2 1,2 Fakultas Psikologi,Universitas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan komitmen afektif dan budaya organisasi. karena mereka menginginkannya (Meyer dan Allen, 1997)
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijabarkan teori-teori yang menjadi kerangka berfikir dalam melaksanakan penelitian ini. Beberapa teori yang dipakai adalah teori yang berkaitan dengan komitmen
Lebih terperinciFILOSOFI MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA : SUMBERDAYA MANUSIA YANG PROFESIONAL, SEJAHTERA, PRESTASI KERJA TINGGI, DAN KARIER SUKSES
FILOSOFI MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA : SUMBERDAYA MANUSIA YANG PROFESIONAL, SEJAHTERA, PRESTASI KERJA TINGGI, DAN KARIER SUKSES Oleh : Drs. Arrizal, M.Si Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciPERAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA KONFLIK ORGANISASI
Peran Komunikasi Antar Pribadi pada Konflik Organisasi Inge PERAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA KONFLIK ORGANISASI Inge Hutagalung 1 1) Magister Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana Jakarta Email:
Lebih terperinciIbM Warung Makan. STUDI KASUS INOVASI EKONOMI Vol. 02 Issue 01, 2016 ISSN :
IbM Warung Makan Dra. Siti Zubaidah,. MM,. Ak,. CA Prodi Akuntansi FEB UMM Jl. Raya Tlogomas 246 Malang +6285855015780 zubaidah.hasan17@gmail.com Gina Harventy,. SE,. Ak,. CA Prodi Akuntansi FEB UMM Jl.
Lebih terperinciRANCANGAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH CIRI UNIVERSITAS
Judul Mata Kuliah : KEWIRAUSAHAAN I Semester : SKS : 2 Kode : 90029 Dosen/Team Teaching : TIM MKCU KEWIRAUSAHAAN Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah menjelaskan mengenai bidang kewirausahaan, entrepreneur.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pimpinan mampu mempengaruhi motivasi kerja SDM-nya agar mereka mampu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Grand Theory 2.1.1. Teori Motivasi Secara psikologi, aspek penting dalam kepemimpinan kerja adalah sejauh mana pimpinan mampu mempengaruhi motivasi kerja SDM-nya agar mereka
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. TUJUAN Memahami konsep kewirausahaan Memahami kunci sukses kewirausahaan
I. PENDAHULUAN TUJUAN Memahami konsep kewirausahaan Memahami kunci sukses kewirausahaan ABSTRAK Pilihan masa depan buat negara kita, dalam mengatasi persoalan tenaga kerja, tidak lain adalah membuka lapangan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 20 karyawan divisi HC (Human Capital) yang mempersepsi budaya perusahaan di
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui pengolahan data terhadap 20 karyawan divisi HC (Human Capital) yang mempersepsi budaya perusahaan di Bank
Lebih terperinciPerencanaan bisnis usaha laundry De Cuci
Perencanaan bisnis usaha laundry De Cuci Edhi Rubiyantoko Universitas Tridinanti Palembang, Jln. Kapten Marzuki No.2446 Kamboja Palembang Program Studi Manajemen Email : edhierubiyantoko@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini dalam dunia usaha terjadi persaingan yang ketat dan tajam, sehingga berbagai peluang pasar akan menjadi ajang perebutan yang seru.
Lebih terperinciMotivasi penting dikarenakan :
Motivasi Bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan Pemberian daya penggerak yg menciptakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Semakin banyaknya angka pengangguran jaman sekarang, memaksa
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Pengertian Kewirausahaan Semakin banyaknya angka pengangguran jaman sekarang, memaksa seseorang untuk bisa lebih kreatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting, karena dalam berwirausaha kreativitas, inovasi dan pengetahuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini kreativitas, inovasi dan pengetahuan kewirausahaan sangat penting, karena dalam berwirausaha kreativitas, inovasi dan pengetahuan kewirausahaan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai, misalnya meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Dalam usaha merealisasikan tujuan
Lebih terperinciSTUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA
STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA Esti Dwi Rinawiyanti Jurusan Teknik Industri, Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut 1, Surabaya, Indonesia E-mail: estidwi@ubaya.ac.id
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER Nama Mata Kuliah : Kewirausahaan Peternakan Kode Mata Kuliah : PTU 3008 SKS : 2 Prasyarat : - Status Mata Kuliah : Wajib Wakultas Diskripsi Mata Kuliah Kewirausahaan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU Kampus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai 13,86% pada Agustus 2010, yang juga meningkat dua kali lipat dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tantangan dalam pembangunan suatu negara adalah menangani masalah pengangguran. Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) menunjukkan bahwa angka pengangguran di Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. organisasi, agar individu dapat memuaskan kebutuhannya sendiri walaupun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembicaraan mengenai MSDM (manajemen sumberdaya manusia) dewasa ini semakin mendapat perhatian. Pada hakekatnya MSDM merupakan suatu upaya pengintegrasian
Lebih terperinciSoft Skills dalam Berbisnis
Soft Skills dalam Berbisnis Soft Skills keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal Keterampilan
Lebih terperinciBAB 6. Kesimpulan dan Saran
BAB 6 Kesimpulan dan Saran 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pengamatan yang telah dilakukan sebelumnya tentang hubungan kepuasan kerja dengan motivasi kerja karyawan, maka penulis mengambil
Lebih terperinciPENINGKATAN KOMPETENSI MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI MELALUI PEMBENTUKAN KARAKTER KEWIRAUSAHAAN
PENINGKATAN KOMPETENSI MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI MELALUI PEMBENTUKAN KARAKTER KEWIRAUSAHAAN Ratna Nurdiana STKIP PGRI Lamongan rnurdiana@ymail.com Abstrak Mahasiswa yang merupakan agent of change yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengangguran di Indonesia semakin hari semakin meningkat jumlahnya seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gaharani Saraswati, 2015
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tercapainya kondisi yang lebih baik menjadi sebuah alasan mengapa negara melakukan pembangunan. Pembangunan menyangkut nasib banyak orang, sehingga dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang banyak. Pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi tidak disertai dengan peningkatan jumlah lapangan
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Nama Mata Kuliah : Kean Kode/SKS : KP 418 / 2 Semester : 3 Kelompok Mata Kuliah : MKPP Status Mata Kuliah : Wajib Prasyarat : - Dosen/Kode : Prof.Dr.H.
Lebih terperinciCiri dan Watak Wirausaha
Ciri dan Watak Wirausaha SALAH Dilazimkan Menyalahkan: -Orang lain -Lingkungan akibatnya -Tidak percaya diri -Tidak bisa menerima kritik -Pasif Kondisi SEHARUSNYA Dilatih Intropeksi -Responsibility -Konsekuen
Lebih terperinciPERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DI DESA KARYAWANGI KECAMATAN PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT CAHYATI NINGSIH NIM.
PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DI DESA KARYAWANGI KECAMATAN PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT CAHYATI NINGSIH NIM. 0903178 SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan adanya minat siswa dapat melakukan aktivitas yang berpengaruh pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan telah menyediakan berbagai kesempatan dalam pencapaian tujuan pendidikan yang disusun dalam suatu kurikulum dan dilaksanakan dalam proses pembelajaran.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Kata kewirausahaan diambil dari kata wirausaha. Sebagian orang ada
2.1.Kewirausahaan (Entrepreneurship) BAB II LANDASAN TEORI Kata kewirausahaan diambil dari kata wirausaha. Sebagian orang ada yang menyebut wirausaha sebagai wiraswasta. Wirausaha diterjemahkan dari sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penelitian Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai dengan saat ini jumlah angkatan kerja berbanding terbalik dengan kesempatan kerja yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi kerja 1. Pengertian motivasi kerja Menurut Anoraga (2009) motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu, motivasi kerja
Lebih terperinciSEJARAH DAN PENTINGNYA ENTREPRENEURSHIP
SEJARAH DAN PENTINGNYA ENTREPRENEURSHIP Sejarah Abad 11 SM, Phoenicia Kuno, arus perdagangan dari Syria sampai Spanyol Abad 18 Ekonom Perancis Richard Cantillon, mengaitkan entrepreneur dengan aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor penting adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia adalah aset
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang dan berkembang pesat, dunia bisnis dituntut menciptakan kinerja karyawan yang tinggi untuk mengembangkan
Lebih terperincimaupun kemampuan mengadaptasi gagasan baru dengan gagasan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan
Lebih terperinciPERANAN KAMPUS DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN MAHASISWA MELALUI KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN
PERANAN KAMPUS DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN MAHASISWA MELALUI KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN Dwi Wahyu Pril Ranto Akademi Manajemen Administrasi (AMA) YPK Yogyakarta ABSTRAK Peran kampus sangat dibutuhkan untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. usaha berarti melakukan kegiatan usaha (bisnis). hasil yang dapat dibanggakan (Sadono Sukirno, 2004:367).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kewirausahaan 2.1.1 Definisi Kewirausahaan Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani) dan usaha berarti melakukan kegiatan usaha (bisnis). Dengan demikian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai SMA saja, tetapi banyak juga sarjana. Perusahaan semakin selektif menerima
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menjadi solusi yang dilematis namun terus saja terjadi setiap tahun. Saat ini pengangguran tak hanya berstatus lulusan SD sampai
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS
i HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat sarjana S-1 Diajukan oleh : DIYAH RETNO NING TIAS F
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wirausahawan adalah orang orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil
Lebih terperinciWirausaha, Manajer dan Karyawan M. Judi Mukzam
Wirausaha, Manajer dan Karyawan M. PENGUSAHA (Entrepreneur) Boone & Kurtz (2002:217) pengusaha (entrepreneur) adalah orang yang mencari peluang yg menguntungkan dan mengambil resiko seperlunya untuk merencanakan
Lebih terperinciPengaruh Tingkat Partisipasi Terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan dalam Program Sosialisasi Nilai Baru Organisasi Penerbit dan Percetakan Kanisius
Pengaruh Tingkat Partisipasi Terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan dalam Program Sosialisasi Nilai Baru Organisasi Penerbit dan Percetakan Kanisius Oleh : THEODORIN NAWANG SARI Dr. GREGORIA ARUM YUDARWATI
Lebih terperinciUniversitas Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan merupakan salah satu institusi layanan publik yang memiliki peran sebagai salah satu tempat memperoleh informasi yang kita butuhkan dalam melakukan aktifitas
Lebih terperinciMenumbuhkan Jiwa Wirausaha melalui Pendidikan
Menumbuhkan Jiwa Wirausaha melalui Pendidikan Prof. DR. H. Arief Rachman, M.Pd Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Guru Besar Universitas Negeri Jakarta Founder Arief Rachman & Associatecom
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kinerja Kinerja menurut Soetjipto (1997) merupakan suatu istilah secara umum yang digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang metodologi yang dilakukan dalam penelitian dan dapat dijabarkan seperti pada gambar 3.1 berikut: Gambar. 3.1. Metodologi Penelitian Keterangan
Lebih terperinciJURNAL. Oleh FARAH NURIKASARI NPM
PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN, KREATIVITAS, DAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG JURNAL Oleh FARAH NURIKASARI NPM.110401020036
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata Latin movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang dimilikinya. Dengan bekerja, individu dapat melayani kebutuhan masyarakat,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu memerlukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan untuk memilih dan bebas memilih jenis pekerjaan sesuai dengan minat dan kompetensi yang dimilikinya.
Lebih terperinciPSIKOLOGI SUMBER DAYA MANUSIA SESI: VI HR INTEGRATION. Hubungan antar manusia Teori-teori Motivasi Teori Kepemimpinan KKB dan Collective Bargaining
SESI: VI HR INTEGRATION Hubungan antar manusia Teori-teori Motivasi Teori Kepemimpinan KKB dan Collective Bargaining SESI: V HR INTEGRATION A. Pentingnya Pengintegrasian Karyawan atau manusia bersifat
Lebih terperinciLast But Not Least - Nilai Kesempurnaan
Last But Not Least - Nilai Kesempurnaan Oleh: Iqbal Islami *) Pendahuluan Sebagai bagian akhir dari serial tulisan dari penulis tentang nilai-nilai Kementerian Keuangan (Kemenkeu), berikut ini penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan setiap peluang untuk sukses. Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kewirausahaan merujuk pada sifat, watak dan karakteristik yang melekat pada setiap individu yang memiliki kemauan keras untuk mewujudkan dan mengembangkan
Lebih terperinciMENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN
MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir dan diasah melalui pengalaman langsung di lapangan, maka sekarang ini paradigma tersebut telah
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan
MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Veithzal Rivai (2004:309) mendefinisikan penilaian kinerja
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Penilaian Kinerja 2.1.1.1 Pengertian Penilaian Kinerja Menurut Veithzal Rivai (2004:309) mendefinisikan penilaian kinerja
Lebih terperinciPerilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Penempatan School of Communication Pegawai & Business Inspiring Creative Innovation Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) PERILAKU ORGANISASI 1 Penempatan School of Communication Pegawai & Business
Lebih terperinciPERSPEKTIF NILAI-NILAI KEWIRAUSAHAAN YANG INOVATIF DAN KREATIF. Oleh : Rijal Assidiq Mulyana
PERSPEKTIF NILAI-NILAI KEWIRAUSAHAAN YANG INOVATIF DAN KREATIF A. Pendahuluan Oleh : Rijal Assidiq Mulyana Kreatif dan inovatif adalah dua hal yang keduanya akan senantiasa terkait dengan kewirausahan.
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN I. Pengertian Kewirausahawan. M. Rizal Situru, S.H.,M.B.L. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen
Modul ke: KEWIRAUSAHAAN I Pengertian Kewirausahawan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Rizal Situru, S.H.,M.B.L. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Kuliah minggu pertama A. Kompetensi Pemahaman Materi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. entrepreneurship dalam bahasa inggris, unternehmer dalam bahasa jerman,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kewirausahaan Menurut Hendro (2011:29) Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa inggris, unternehmer dalam bahasa jerman, ondernamen dalam bahasa
Lebih terperinciSoal Jawab tentang Kewirausahaan
Soal Jawab tentang Kewirausahaan Jelaskan pengertian wiraswasta dan wirausaha secara etimologi dan terminologi dan kesimpulan apa yang dapat diambil dari kedua pengertian tersebut! 1. Wiraswasta terdiri
Lebih terperinci1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Bab 4 Hakekat, Karakteristik dan Nilai-nilai Hakiki Kewirausahaan 1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Mahasiswa dapat menjelaskan hakekat, karakteristik dan nilai-nilai hakiki kewirausahaan 2. Tujuan Instruksional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan manusia kebutuhan konsumen merupakan dasar bagi semua pemasaran modern. Kebutuhan merupakan intisari dari konsep pemasaran. Kunci bagi kelangsungan hidup perusahaan,
Lebih terperinciENTREPRENEURSHIP DAN ORGANISASI BISNIS LOGO
ENTREPRENEURSHIP DAN ORGANISASI BISNIS LOGO Week-8 by: Dr. Ida Nurnida Contents 1 Entrepreneurship dan Bisnis Kecil 2 Memulai Bisnis dengan Administrasi 3 Organisasi Bisnis 4 Bentuk-Bentuk Organisasi Bisnis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang No. 9 Tahun 1995 yang dimaksud usaha kecil adalah
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian UKM Di Indonesia pengertian mengenai usaha kecil masih sangat beragam. Menurut Undang-Undang No. 9 Tahun 1995 yang dimaksud usaha kecil adalah
Lebih terperinciENTREPRENEURSHIP. Disiapkan oleh: Dr. FX. Suharto, M. Kes
ENTREPRENEURSHIP Disiapkan oleh: Dr. FX. Suharto, M. Kes Konsep dan Pengertian Kewirausahaan Konsep dan Pengertian Kewirausahaan Entrepreneur berasal dari bahasa Perancis Entreprendre Entre = antara Prendre
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi sekarang ini, kebutuhan hidup setiap orang semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini, kebutuhan hidup setiap orang semakin hari semakin meningkat, hal ini salah satu permasalahan yang membuktikan bahwa setiap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Hierarki Kebutuhan Terdapat berbagai macam teori motivasi, salah satu teori motivasi yang umum dan banyak digunakan adalah Teori Hierarki Kebutuhan. Teori
Lebih terperinciKewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi ke dalam kehidupan.
EKO HANDOYO MEMBANGUN KADER PEMIMPIN BERJIWA ENTREPRENEURSHIP DAN BERWAWASAN KEBANGSAAN 12-12 2012 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan,
Lebih terperinciPERILAKU ORGANISASI MODUL 01
MODUL 01 Program Studi Manajemen Universitas Pembangunan Jaya 2013 Pendahuluan Endang Pitaloka, ME Organisasi adalah satuan/unit sosial yang memiliki fungsi, terdiri dari dua orang atau lebih, yang saling
Lebih terperinciContoh Perilaku dan Budaya Organisasi
Contoh Perilaku dan Budaya Organisasi Perilaku pegawai tidak terlepas dengan budaya organisasi. Menurut Kotter dan Hesket, budaya organisasi merujuk pada nilai-nilai yang dianut bersama oleh orang dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti petani, karyawan, mahasiswa, pegawai pemerintah, guru, dan lain sebagainya. Hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jiwa Kewirausahaan (Entrepreneurship) ialah ciri-ciri atau sifat kemandirian yang dimiliki seseorang atau individu, baik itu kalangan usahawan maupun masyarakat
Lebih terperinciENTREPRENEURSHIP AND INNOVATION MANAGEMENT
Modul ke: 01Fakultas Sekolah Pascasarjana MATA KULIAH : ENTREPRENEURSHIP AND INNOVATION MANAGEMENT BAHASAN - 1 : INTRODUCTION TO ENTREPRENEUR & ENTREPRENEURSHIP Dr. Singmin Johanes Lo, B.Sc.,M.Sc. Program
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN LANJUT
KEWIRAUSAHAAN LANJUT KONTRAK KULIAH & Modul ke: 01 PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN LANJUT Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. UNIVERSITAS MERCU BUANA KULIAH 01 KONTRAK KULIAH & Pengantar Kewirausahaan II KEWIRAUSAHAAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motivasi Kerja 2.1.1 Pengertian Motivasi Kerja Menurut Veithzal Rivai (2011:839), motivasi adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN EKONOMI ANGGOTA NASYIATUL AISYIYAH DELANGGU MELALUI PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN
PEMBERDAYAAN EKONOMI ANGGOTA NASYIATUL AISYIYAH DELANGGU MELALUI PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN Liana Mangifera Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos I, Pabelan Surakarta 57102 Email:liana.mangifera@ums.ac.id
Lebih terperinciPUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN
1 KEWIRAUSAHAAN Disampaikan dalam Siaran Langsung Interaktif TV Edukasi 18 AGUSTUS 2010 oleh : Dr. Siti Nurjanah, SE, M.Si DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberhasilan suatu perusahaan ditentukan oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Salah satu faktor internal yang dapat menentukan keberhasilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun internasional harus bekerja secara kompetitif dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi
Lebih terperinciDESKRIPSI MATA KULIAH
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Jl. Dr.Setibudi No.229 Bandung 40154 Telp. 22 2013163 ext.2520 DESKRIPSI
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Amelia (2009), melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Kemandirian Pribadi Terhadap
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA PELAYANAN DAN JARINGAN MALANG)
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA PELAYANAN DAN JARINGAN MALANG) Alfarez Fajar Sandhria Kusdi Rahardjo Hamidah Nayati Utami Fakultas
Lebih terperinciA. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA
A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA B. ANALISIS SITUASI Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jawa Timur, terutama dalam meningkatkan pendapatan asli daerah,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha kecil, menengah dan koperasi memiliki peran yang sangat strategis dalam memperkuat dan meningkatkan pendapatan daerah Provinsi Jawa Timur, terutama dalam
Lebih terperinci