BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan Definisi Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi dengan menggunakan pancaindra manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, pembau, pengecap, dan peraba. Sebagian besar pengetahuan manusia didapat melalui indra penglihatan dan indra pendengaran. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam mendasari terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Menurut pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih tahan lama daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Proses adopsi perilaku, menurut Notoatmodjo (2003) yang mengutip pendapat Rogers (1974) adalah sebagai berikut: a. Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui tentang stimulus (objek) terlebih dahulu. b. Interest (merasa tertarik), merasa tertarik terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap subjek sudah mulai timbul. c. Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. d. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus. e. Adoption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus. Namun dari penelitian selanjutnya, Rogers menyimpulkan bahwa perubahan perilaku seseorang tidak selalu melalui tahap-tahap yang disebut diatas. Apabila proses adopsi perilaku didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang postif, maka perilaku baru tersebut akan bersifat lebih tahan lama (long lasting).

2 5 Sebaliknya, apabila perilaku baru tersebut tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka perilaku baru tesebut tidak akan berlangsung lama. Contohnya ibu-ibu yang baru melahirkan dihimbau oleh petugas kesehatan atau pemerintah untuk menjalani program ASI eksklusif, tetapi jika ibu-ibu tersebut tidak mengetahui makna dan tujuan dari program ASI eksklusif maka ibu-ibu tersebut tidak akan mau menjalani program ASI eksklusif setelah beberapa saat himbauan tersebut diterima. Tingkat Pengetahuan di dalam domain kognitif, terbagi atas 6 tingkatan yaitu: a. Tahu (Know) Tahu adalah suatu proses mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Yang termasuk kedalam pengetahuan pada tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang telah dipelajari atau rangsangan yang pernah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja yang digunakan untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang telah dipelajari antara lain: mendefinisikan, menyatakan, menyebutkan, menguraikan, dan sebagainya. Contoh: Dapat menyebutkan manfaat pemberian ASI eksklusif. b. Memahami (Comprehension) Memahami adalah suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar. Orang yang telah memahami suatu objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, dan sebagainya terhadap objek yang telah dipelajari. Misalnya dapat menjelaskan mengapa bayi harus mendapatkan ASI eksklusif. c. Aplikasi (Application) Aplikasi adalah suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang nyata. Aplikasi di sini diartikan sebagai suatu proses penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat menggunakan rumus statistik dalam perhitungan-perhitungan hasil penitian, dapat menggunakan

3 6 prinsip siklus pemecahan masalah (problem solving cycle) di dalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan. d. Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja: dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya. e. Sintesis (Synthesis) Sintesis adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagianbagian ke dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasiformulasi yang ada. Misalnya: dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada. f. Evaluasi (Evaluation) Evaluasi adalah kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Misalnya: dapat membandingkan antara anak-anak yang cukup gizi dengan anak yang kekurangan gizi, dapat menanggapi terjadinya wabah demam berdarah disuatu tempat, dapat menafsirkan sebab-sebab ibu-ibu tidak mau memberikan ASI eksklusif, dan sebagainya. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkat-tingkat yang disebut di atas.

4 Wanita Usia Produktif Definisi Menurut BKKBN (2011), wanita usia produktif (wanita usia subur) adalah wanita yang berumur tahun yang berstatus belum kawin, kawin ataupun janda Definisi ASI Eksklusif Menurut WHO (2012), ASI eksklusif adalah bahwa bayi pada umur 0-6 bulan hanya menerima ASI dari ibu, atau pengasuh yang diminta memberikan ASI dari ibu, tanpa penambahan cairan atau makanan padat lain, kecuali sirup yang berisi vitamin, suplemen mineral atau obat Stadium ASI Kolostrum Kolostrum merupakan cairan yang pertama disekresi oleh kelenjar payudara dengan viskositas yang kental berwarna kekuning-kuningan. Kolostrum mengandung antibodi dan sel-sel yang berperan dalam sistem imun, yang kemudian akan menuju ke aliran darah bayi melewati saluran pencernaan bayi yang belum sempurna dan membantu proses pengeluaran mekonium (feses bayi selama di kandungan) (Wardlaw, Hampl & Disilvestro, 2004). Kolostrum dihasilkan selama 5 hari pertama pascapartus serta lebih banyak mengandung protein dibandingkan dengan ASI matur. Protein utama pada ASI matur berbeda dengan protein utama pada kolostrum. Protein utama pada kolostrum adalah globulin (gamma globulin) (Nelson, Behrman, Kliegman & Arvin, 1996) Air Susu Masa Peralihan (ASI Transisi) Air susu masa peralihan (ASI transisi) merupakan ASI peralihan dari kolostrum sampai ASI matur. ASI transisi dihasilkan oleh kelenjar mamae selama 6-10 hari pascapartus. Selama masa peralihan dari kolostrum ke ASI matur kadar

5 8 protein akan menurun sedangkan kadar lemak dan karbohidrat akan meningkat (Nelson, Behrman, Kliegman & Arvin, 1996) ASI Matur ASI matur merupakan ASI yang dikeluarkan oleh kelenjar payudara setelah 15 hari sampai 15 bulan pascapartum (Nelson, Behrman, Kliegman & Arvin, 1996). Selain itu, ASI matur memiliki kadar lemak yang tinggi dalam bentuk linoleic acid dan kolesterol, dimana diperlukan untuk perkembangan otak (Wardlaw, Hampl & Disilvestro, 2004). ASI matur terdiri dari dua jenis, yaitu foremilk dan hindmilk. Foremilk (susu awal) adalah ASI yang diproduksi pada awal proses menyusui dan terdapat di sepanjang duktus yang menghubungkan sel yang memproduksi susu dengan nipple (puting susu). Foremilk selalu tersedia untuk diberikan kepada bayi. Selain itu, foremilk juga mengandung banyak protein, berkadar air tinggi, namun kadar lemaknya rendah, dan mengandung lebih sedikit kalori daripada hindmilk. Jumlah air yang banyak dalam foremilk mampu memenuhi kebutuhan air bayi (Brown, 1998). Sedangkan hindmilk (susu akhir) adalah ASI yang diproduksi pada akhir proses menyusui. Hindmilk disimpan di dalam sel yang memproduksi susu. Tidak seperti foremilk, hindmilk tidak selalu tersedia secara otomatis untuk diberikan kepada bayi. Karena pelepasan hindmilk dirangsang oleh oksitosin. Jumlah lemak yang tinggi dalam hindmilk akan memberikan banyak energi pada bayi, dan menimbulkan rasa kenyang yang lebih lama (Brown, 1998) Komposisi Gizi dalam ASI Matur Protein Asi mengandung whey protein dan casein. Whey protein adalah protein yang mudah diserap oleh usus bayi. Casein adalah protein yang sukar dicerna oleh usus bayi. Rasio whey casein yang tinggi pada ASI membantu pencernaan bayi untuk menghasilkan hasil pencernaan yang lebih lembut dan mengurangi waktu pengosongan gaster bayi. Rasio whey : casein pada ASI adalah 40 : 60,

6 9 sedangkan pada susu sapi dan susu formula adalah 80 : 20 dan 82 : 18. Meskipun kedua susu tersebut sama-sama mengandung whey portein yang baik untuk pencernaan, tetapi whey protein pada ASI terdiri dari alpha-lactalbumin yang membantu sintesa laktosa, sedangkan pada susu sapi terdiri dari betalactoglobulin. Selain alpha-lactalbumin ASI juga mengandung 4 unsur penting yaitu serum albumin, lisozim, laktoferin, dan immunoglobulin (Sulistyawati, 2009) Lemak Lemak ASI terdiri dari trigliserid (98-99%) yang dengan enzim lipase akan terurai menjadi trigliserol dan asam lemak. Enzim lipase tidak hanya terdapat di dalam saluran pencernaan bayi tetapi terdapat juga di dalam ASI. Lemak ASI lebih mudah dicerna karena sudah dalam bentuk emulsi. Salah satu keunggulan lemak ASI adalah kandungan asam lemak essensial, docosahexaenoic acid (DHA) dan arachnoid acid (AA) yang berperan penting dalam pertumbuhan otak sejak trimester 1 kehamilan yang berperan sampai 1 tahun usia anak. Konsentrasi lemak meningkat dari 2,0 g/100ml pada kolostrum menjadi sekitar 4-4,5 g/ 100ml pada 14 hari pascapartus. Kadar lemak juga bervariasi pada saat baru menyusui (fore milk) menjadi 2-3 kali lebih tinggi pada akhir menyusui (hind milk) (Sulistyawati, 2009) Vitamin a. Vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin A merupakan salah satu vitamin penting yang tinggi kadarnya di dalam kolostrum dan menurun kadarnya pada ASI matur. Vitamin A sekitar 200 IU/dl terdapat didalam ASI. Sedangkan konsentrasi vitamin D dan K sedikit di dalam ASI. Untuk negara tropis yang terdapat cukup sinar matahari, vitamin D tidak menjadi masalah. Vitamin K juga akan terbentuk oleh bakteri di dalam usus bayi beberapa waktu kemudian.

7 10 b. Vitamin yang larut dalam air. Vitamin C, asam nicotinic, B12, B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B6 (piridoksin) sangat dipengaruhi kadarnya oleh makanan ibu, namun untuk ibu yang dengan status gizi normal, tidak perlu diberi suplemen (Sulistyawati, 2009) Zat Besi Meskipun kandungan zat besi (0,5-1,0 mg/liter) dalam ASI sedikit, tetapi bayi yang menyusui jarang terkena anemia. Bayi lahir dengan cadangan zat besi dan zat besi dari ASI lebih mudah diserap (>70%) oleh bayi dibandingkan dengan zat besi dari susu sapi (30%) dan zat besi dari susu formula (10%) (Sulistyawati, 2009) Zat Anti Infeksi ASI mengandung anti infeksi terhadap berbagai macam penyakit, seperti penyakit diare, penyakit saluran cerna, dan penyakit saluran pernapasan atas. ASI mengandung enzim, Immunoglobulin, dan leukosit. Leukosit meskipun sedikit tetap dapat memberikan efek protektif yang signifikan terhadap bayi. Immunoglobulin merupakan protein yang dihasilkan oleh sel plasma sebagai respon terhadap adanya imunogen atau antigen (zat yang menstimulasi tubuh untuk memproduksi antibodi). Ada 5 jenis immunoglobulin: IgA, IgM, IgE, IgD, dan IgG. Dari kelimanya, secrtory IgA (siga) disekresi oleh makrofag (disintesa dan disimpan dalam payudara), yang berperan dalam fungsi antibodi ASI. Bayi baru lahir mempunyai cadangan IgA yang sedikit dan oleh sebab itu bayi baru lahir sangat memerlukan tambahan proteksi siga dalam ASI terhadap penyakit infeksi (Sulistyawati, 2009) Laktoferin Laktoferin terdapat banyak dalam ASI (1-6 mg/ml), tapi tidak terdapat dalam susu sapi. Laktoferin bekerja sama dengan IgA untuk menyerap zat besi dari pencernaan sehingga menyebabkan terganggunya pertumbuhan organisme

8 11 patogenik seperti Eschericia Coli (E.Coli) dan Candida Albicans yang membutuhkan zat besi. Jadi, pemberian suplemen zat besi kepada bayi menyusui harus lebih dipertimbangkan (Sulistyawati, 2009) Faktor Bifidus Faktor bifidus (methyl-n-acetyl D-glucosamine) adalah faktor spesifik yang merangsang pertumbuhan Lactobacillus bifidus. Faktor bifidus hanya terdapat di dalam ASI. Lactobacillus bifidus menghasilkan asam asetat dan asam laktat di dalam saluran cerna bayi, dimana akan menurunkan ph tinja bayi dan membuat suasana asam didalam saluran cerna bayi, yang hasilnya akan menghambat pertumbuhan bakteri patogen (seperti Shigela, Salmonela, dan E.Coli) (Sardesai, 2012) Lisozim Lisozim termasuk whey protein yang bersifat bakteriosidal, antiinflamasi, dan mempunyai kekuatan beberapa ribu kali lebih tinggi daripada susu sapi (Sulistyawati, 2009) Taurin Taurin adalah asam amino yang terbanyak kedua dalam ASI dan tidak terdapat dalam susu sapi. Taurin berguna sebagai neurotransmitter dan berperan penting dalam maturasi otak bayi. Oleh sebab itu, banyak susu formula bayi berusaha menambah taurin di dalam formulanya (Sulistyawati, 2009) Manfaat Pemberian ASI Menurut Wardlaw, Hampl & Disilvestro (2004), manfaat pemberian ASI untuk bayi dan manfaat ibu memberi ASI adalah: a. Manfaat pemberian ASI untuk bayi: i. Aman dari bakteri.

9 12 ii. Selalu mendapatkan ASI dalam keadaan segar dan siap diminum kapan saja. iii. ASI menyediakan antibodi kepada bayi ketika sistem imunitas bayi masih belum sempurna, juga menyediakan substansi yang berguna untuk pematangan sistem imun bayi. iv. ASI juga berperan dalam maturasi saluran cerna bayi melalui faktor Lactobacillus Bifidus dalam mengurangi insidensi diare dan penyakit saluran nafas. v. ASI dapat mengurangi risiko alergi makanan, intoleransi makanan, dan beberapa alergi yang lain. vi. ASI dapat membuat kebiasaan makan bayi dalam batas wajar dan akan mengurangi kemungkinan obesitas di masa mendatang sebesar 20%. vii. ASI dapat mengurangi infeksi telinga. viii. ASI juga berperan untuk perkembangan rahang dan gigi bayi untuk perkembangan berbicara bayi yang lebih baik. ix. ASI dapat meningkatkan perkembangan sistem saraf (menyediakan DHA) untuk kemampuan proses belajar. x. Dapat mengurangi risiko menderita hipertensi di masa mendatang. b. Manfaat ibu yang memberikan ASI: i. Berpotensi mengurangi berat badan secara cepat ke berat badan sebelum hamil. ii. Mengurangi risiko kanker ovarium dan kanker payudara di masa pramenopause. iii. Berpengaruh dalam mempercepat masa involusi uterus (involusi uterus merupakan proses kembalinya ukuran uterus saat hamil ke ukuran sebelum hamil).

10 Anatomi Payudara Gambar 2.7. Anatomi Payudara (Tortora & Derrickson, 2009) Menurut Tortora & Derrickson (2009), payudara terdiri dari: a. Nipple (puting susu). b. Areola Bagian payudara berwarna gelap disekitar puting. c. Suspensory ligaments of the breast (Cooper s ligament) Merupakan jaringan ikat yang mempertahankan struktur payudara. d. Sinus lactiferous Tempat penyimpanan ASI yang terletak di areola. e. Lactiferous duct Berfungsi untuk menyalurkan ASI dari sinus lactiferous ke nipple. f. Mammary gland (kelenjar mamae) Kelenjar mamae merupakan modifikasi dari kelenjar keringat yang menghasilkan air susu. Kelenjar mamae terdiri dari 15 sampai 20 lobus yang dipisahkan oleh jaringan lemak. Di dalam setiap lobus terdapat beberapa alveoli.

11 14 g. Alveoli Berbentuk seperti buah anggur dan dindingnya terdiri dari sel-sel yang memproduksi ASI jika dirangsang oleh hormon prolaktin. h. Myoepithelial Otot yang mengelilingi alveoli. Jika dirangsang oleh hormon oksitosin maka sel myoepithelial akan berkontraksi dan mengakibatkan air susu mengalir dari alveoli ke secondary tubules lalu menuju ke mammary ducts kemudian ke sinus lactiferous untuk disimpan sebelum dikeluarkan menuju nipple melalui lactiferous ducts Fisiologi Laktasi Laktasi merupakan proses sekresi dan ejeksi susu yang berasal dari kelenjar mamae. Hormon utama yang merangsang terjadinya sintesis dan sekresi susu adalah prolaktin. Prolaktin merupakan hormon yang disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. Meskipun kadar hormon prolaktin meningkat seiring dengan proses kehamilan, tidak ada air susu yang disekresi karena hormon progesteron menghambat efek prolaktin. Setelah melahirkan, kadar hormon estrogen dan progesteron yang ada di darah ibu mengalami penurunan dan proses inhibisi hormon prolaktin sudah tidak ada. Stimulus utama dalam mempertahankan sekresi prolaktin dalam masa laktasi adalah dengan cara bayi menghisap puting susu sang Ibu. Proses menyusu merangsang reseptor regang di puting susu untuk mengirim impuls ke hipotalamus, impuls tersebut mengakibatkan penurunan pelepasan prolactin inhibiting hormone (PIH) oleh hipotalamus dan meningkatkan pelepasan prolactin releasing hormone (PRH), sehingga jumlah prolaktin yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior bertambah. Oksitosin menyebabkan pelepasan air susu ke mammary ducts melalui reflek ejeksi susu. Air susu dibentuk oleh sel glandular di payudara dan disimpan sampai bayi mulai aktif menyusu. Rangsangan pada reseptor sentuh di puting susu menginisiasi rangsangan sensoris ke hipotalamus. Akibatnya, sekresi oksitosin dari posterior hipofisis meningkat. Oksitosin yang dibawa oleh aliran darah ke kelenjar mamae, merangsang kontraksi myoepithelial di sekitar sel glandular

12 15 mamae. Akibat dari kontraksi tersebut airsusu mengalir dari alveoli kelenjar mamae ke mammary ducts untuk dihisap oleh bayi. Proses ini disebut ejeksi air susu (let-down reflex). Stimulus selain tindakan menyusu yang dapat mengakibatkan pelepasan oksitosin dan ejeksi air susu adalah ketika ibu mendengar tangisan bayi atau mendapat rangsangan sentuh pada alat genital ibu. Tindakan menyusu yang mengakibatkan pelepasan oksitosin juga menghambat pelepasan PIH yang berakibat meningkatnya sekresi prolaktin yang mana diperlukan untuk mempertahankan proses laktasi. Selama akhir masa kehamilan dan beberapa hari pertama setelah melahirkan, kelenjar mamae mengsekresi cairan kelabu yang disebut kolostrum. Walaupun tidak memiliki kandungan nutrisi sebaik air susu matur, cairan tersebut mengandung laktosa dalam kadar lebih rendah dan tidak mengandung lemak; kolostrum cukup untuk kebutuhan bayi hingga air susu matur diproduksi pada hari ke4. Kolostrum dan air susu matur mengandung antibodi penting yang melindungi bayi dalam beberapa bulan awal ia dilahirkan. Setelah melahirkan bayi, kadar prolaktin ibu kembali ke kadar sebelum hamil. Tetapi setiap kali ibu menyusui sang bayi, impuls saraf dari puting susu ke hipotalamus meningkatkan pelepasan PRH (dan menurunkan pelepasan PIH), yang mengakibatkan kenaikan sekresi prolaktin 10 kali lipat oleh hipofisis anterior yang berlangsung selama 1 jam. Prolaktin di kelenjar mamae berguna untuk menyediakan air susu untuk periode menyusui selanjutnya. Jika pengeluaran prolaktin dihambat oleh trauma atau penyakit, atau proses menyusui dihentikan, maka kelenjar mamae tidak dapat mensekresi susu selama beberapa hari. Walaupun sekresi air susu biasanya menurun dalam 7-9 bulan setelah melahirkan, proses tersebut bisa berlanjut hingga beberapa tahun jika menyusui dilanjutkan. Laktasi sering menghambat siklus ovulasi dalam beberapa bulan pertama setelah melahirkan, jika frekuensi menyusu adalah 8-10 kali sehari. Efek ini tidak konsisten karena pada umumnya ovulasi terjadi sebelum masa mensturasi pertama setelah melahirkan. Akibatnya ibu tidak akan pernah bisa yakin jika dia tidak subur. Jadi menyusui bukanlah pencegah kehamilan yang baik.

13 16 Penghambatan ovulasi selama laktasi dipercaya terjadi karena pada saat menyusui, puting susu mengirim impuls saraf ke hipotalamus untuk membentuk neurotransmitter yang menghambat pelepasan gonadotropin releasing hormone (GnRH). Sehingga produksi luteinizing hormone (LH) dan folicle stimulating hormone (FSH) menurun dan proses ovulasi terhambat (Tortora & Derrickson, 2009) Cara Menyusui yang Benar a. Posisi ibu dan bayi yang benar. i. Berbaring miring Berbaring miring merupakan posisi yang amat baik untuk pemberian ASI yang pertama kali atau bila ibu merasakan lelah atau nyeri. Posisi ini biasanya dilakukan pada ibu menyusui yang melahirkan melalui operasi sesar. Yang harus diwaspadai pada teknik ini adalah pertahankan jalan nafas bayi agar tidak tertutup oleh payudara ibu. Oleh sebab itu, ibu harus selalu didampingi oleh orang lain ketika menyusui (Sulistyawati, 2009). ii. Duduk Untuk posisi menyusui dalam keadaan duduk, ibu dapat memilih beberapa posisi tangan dan bayi yang paling nyaman (Sulistyawati, 2009). Posisi menyusui yang baik perlu agar produksi ASI dapat keluar secara optimal (IDAI Cab.DKI Jakarta, 2008). b. Langkah-langkah dalam pelekatan/menyusui yang benar (Sulistyawati, 2009): i. Keluarkan ASI sedikit untuk membersihkan puting susu sebelum menyusui. ii. Badan bayi harus dihadapkan ke arah badan ibu. iii. Hidung bayi dan puting susu ibu berhadapan. iv. Bayi sebaiknya ditopang pada bahunya sehingga kepala bayi agak tengadah dapat dipertahankan. Kepala bayi dapat ditopang

14 17 dengan jari-jari tangan yang terentang atau pada lekukan siku ibunya. Mungkin akan membantu dengan membungkus bayi sehingga tangannya berada di sisi badan. v. Pegang payudara dengan C Hold di belakang areola. C Hold merupakan posisi dimana ibu jari berada diatas areola dan empat jari tangan yang sama berada di bawah areola. vi. Kemudian sentuhkan puting susu ibu dengan lembut ke pipi atau bibir bayi untuk merangsang bayi untuk membuka mulut lebar-lebar (rooting reflect). Dagu bayi menempel pada payudara. vii. Tunggu sampai mulut bayi terbuka lebar dan lidah bayi menjulur. viii. Dekatkan bayi ke ibu dan arahkan puting susu ke atas menyusuri langit-langit mulut bayi. ix. Kemudian bayi mengulum puting susu dan sebagian besar dari areola di dalam mulutnya. Bila diposisikan dengan benar maka ujung puting susu dan payudara serta sinus lactiferous sekarang berada di dalam rongga mulut bayi. x. Puting susu akan masuk sampai bersentuhan dengan palatum mole. Sentuhan ini akan merangsang refleks penghisapan. xi. Rahang bawah bayi menutup jaringan payudara, penghisapan akan terjadi, dan puting susu ditangkap dengan baik dalam rongga mulut, sementara lidah memberikan penekanan yang berulang-ulang secara teratur sehingga ASI akan keluar dari duktus lactiferous. xii. Jika bayi sudah dirasa cukup kenyang maka hentikan proses menyusui dengan memasukkan kelingking ke dalam mulut bayi menyusuri langit-langit mulut bayi. Kemudian menyendawakan bayi di pundak ibu atau di paha ibu.

15 18 xiii. Kadang bayi akan tertidur sendiri sebelum proses menyusui diakhiri (menunjukkan bayi menyusu dengan puas). Usahakan menyusui dengan kedua payudara secara bergantian Penyimpanan ASI Penyimpanan ASI dapat dilakukan selama: a. 4-8 jam dalam temperatur ruangan (19-25 C), bila kolostrum masih bertahan selama 12 jam. b. 1-8 hari di lemari es (0-4 C). c. 2 minggu sampai 4 bulan di freezer lemari es. d. 4 bulan dalam peti freezer. e. ASI tidak boleh dipanaskan atau dimasak, hanya dihangatkan dengan cara merendam gelas berisi ASI ke dalam air hangat (Sulistyawati, 2009) Tanda Bayi Cukup ASI Tanda bayi cukup ASI sebagai berikut: a. Bayi kencing setidaknya 6 kali dalam sehari dan warnanya jernih sampai kuning muda. b. Bayi sering buang air besar berwarna kekuningan berbiji. c. Bayi tampak puas, sewaktu-waktu merasa lapar, bangun dan tidur cukup. Bayi setidaknya menyusui kali dalam 24 jam. d. Payudara ibu terasa lembut dan kosong setiap kali selesai menyusui. e. Ibu dapat merasakan geli karena aliran ASI, setiap kali bayi mulai menyusu. f. Bayi bertambah berat badannya (Sulistyawati, 2009).

16 Faktor-Faktor yang dapat Menghambat Proses Menyusui Ibu-ibu sering tidak berhasil menyusui atau menghentikan menyusui lebih dini, karena berbagai alasan dan kendala. Beberapa alasan dan kendala ibu untuk tidak menyusui terutama secara eksklusif, yaitu: a. Sindrom ASI kurang. b. Ibu kurang memahami teknik menyusui yang benar, misalnya bagaimana ASI keluar, bagaimana posisi menyusui dan perlekatan yang baik sehingga bayi dapat menghisap secara efektif dan ASI dapat keluar secara optimal, termasuk cara memberikan ASI bila ibu harus berpisah dari bayinya. Untuk mengurangi jumlah ibu yang belum memahami tata cara laktasi yang benar, pada saat usia kehamilan lebih dari 32 minggu, maka ibu perlu melakukan konsultasi ke klinik laktasi untuk melakukan perisapan pemberian ASI eksklusif. c. Ibu yang bekerja. d. Ibu ingin menyusui kembali setelah bayi diberi formula (relaktasi). e. Ibu hamil lagi padahal masih menyusui. f. Kelainan pada payudara ibu, seperti puting ibu terbenam, puting susu ibu lecet, payudara bengkak, dan abses payudara (mastitis). g. Kelainan pada bayi, seperti bayi dalam keadaan sakit dan abnormalitas bayi (kelainan saluran mulut, kelainan saluran napas, atau lahir tidak cukup bulan). h. Bayi terlanjur mendapatkan prelakteal feeding (misalnya pemberian air putih, air gula, air madu dan susu formula dengan dot pada harihari pertama kelahiran). Hal ini tidak diperbolehkan karena selain akan menyebabkan bayi malas menyusu, bahan tersebut mungkin menyebabkan reaksi intoleransi atau alergi (IDAI Cab.DKI Jakarta, 2008).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil dari tahu dan pengalaman seseorang dalam melakukan penginderaan terhadap suatu rangsangan tertentu. Pengetahuan atau kognitif

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka. respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).

BAB II. Tinjauan Pustaka. respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Konsep Perilaku 2.1.1 Pengertian Perilaku menurut Skinner (1938) seorang ahli psikologi adalah respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh karena

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Tinjauan Teori Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu 1. Pengertian ASI ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, lactose dan garamgaram organic yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan 2.1.1 Definisi Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 ASI 2.1.1.1 Definisi ASI Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang di sekresi oleh kelenjar

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Air Susu Ibu (ASI) Air Susu Ibu (ASI) adalah emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Air Susu Ibu Air susu ibu (ASI) adalah makanan pertama alami untuk bayi yang memberikan energi dan nutrisi yang dibutuhkan bayi pada

Lebih terperinci

Melindungi kesehatan ibu :

Melindungi kesehatan ibu : KONSELING MENYUSUI 1/1 MANFAAT MENYUSUI A S I Zat-zat gizi yang lengkap Mudah di cerna, diserap secara efesien Melindungi terhadap infeksi MENYUSUI Membantu bonding dan perkembangan Membantu menunda kehamilan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Perilaku manusia adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Perilaku manusia adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perilaku 2.1.1. Definisi Perilaku Perilaku manusia adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan respons serta dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan di bahas yang pertama mengenai ASI Eksklusif, air susu ibu yang meliputi pengertian ASI, komposisi asi dan manfaat asi. Kedua mengenai persepsi yang meliputi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. kandungan zat gizi yang sesuai untuk kebutuhan bayi dan merupakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. kandungan zat gizi yang sesuai untuk kebutuhan bayi dan merupakan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi ASI dan ASI Eksklusif 1. Definisi ASI ASI (Air Susu Ibu) adalah sumber makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan zat gizi yang sesuai untuk kebutuhan bayi dan merupakan

Lebih terperinci

MENGAPA IBU HARUS MEMBERIKAN ASI SAJA KEPADA BAYI

MENGAPA IBU HARUS MEMBERIKAN ASI SAJA KEPADA BAYI 1 AIR SUSU IBU A. PENDAHULUAN Dalam rangka pekan ASI (Air Susu Ibu) yang jatuh pada minggu I bulan Agustus Tahun 2012 ini, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur berupaya untuk memberikan informasi yang memadai

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF

SATUAN ACARA PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF SATUAN ACARA PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF Pokok Bahasan : Keperawatan Maternitas Sub Pokok Bahasan : ASI Eksklusif Tempat : Puskesmas Turen Sasaran : Masyarakat yang berobat di Puskesmas Turen Tanggal : Waktu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. Pengertian ASI Air susu Ibu (ASI) mengandung semua bahan yang diperlukan bayi, mudah dicerna, memberi perlindungan terhadap infeksi, selalu segar, bersih

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 KONSEP ASI 2.1.1 Defenisi ASI ASI (Air Susu Ibu) adalah suatu jenis makanan yang mencukupi semua seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologis, sosial, maupun spiritual

Lebih terperinci

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA BAB II TUNJAUAN PUSTAKA A. ASI Eksklusif 1. Definisi ASI Eksklusif adalah pemberian ASI (air susu ibu) sedini mungkin setelah persalinan, di berikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI 1. Definisi ASI Air susu ibu (ASI) adalah suatu lemak dalam larutan protein, laktose dan garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu (Ambarwati.,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASI Ekslusif 6 Bulan

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASI Ekslusif 6 Bulan SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASI Ekslusif 6 Bulan Bidang Studi Topik Subtopik Sasaran : Ilmu keperawatan : Keperawatan maternitas : Asi eksklusif 6 bulan : Masyarakat Jam : 11:00 11.20 Hari/Tangga : Kamis/18

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung antibodi dan lebih dari 100 zat gizi, seperti AA, DHA taurin, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung antibodi dan lebih dari 100 zat gizi, seperti AA, DHA taurin, dan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI Eksklusif 1. Definisi Air Susu Ibu (ASI) merupakan pilihan terbaik bagi bayi karena didalamnya mengandung antibodi dan lebih dari 100 zat gizi, seperti AA, DHA taurin,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan 2.1.1. Definisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) A.1 Definisi Air Susu Ibu ( ASI ) Air Susu Ibu (ASI) merupakan suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang disekresi oleh

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Pengetahuan 2.1.1. Definisi Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil kata dasar "tahu" dan terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah kemampuan seseorang untuk mengingat fakta, simbol, prosedur dan teori. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui pengetahuan yang baik tentang pentingnya dan manfaat kolostrom

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui pengetahuan yang baik tentang pentingnya dan manfaat kolostrom 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Primigravida merupakan ibu yang baru hamil untuk pertama kalinya (Chapman, 2006). Biasanya ibu hamil yang baru pertama kali hamil belum mengetahui pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Obesitas Obesitas didefinisikan sebagai kandungan lemak berlebihan di simpanan jaringan adiposa. Obesitas terjadi jika selama periode waktu tertentu, kilokalori yang masuk melalui

Lebih terperinci

GIZI SEIMBANG IBU MENYUSUI. RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes

GIZI SEIMBANG IBU MENYUSUI. RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes GIZI SEIMBANG IBU MENYUSUI RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes Menyusui adalah : Memberikan makanan dan minuman kepada bayi pada awal masa kehidupannya Di Indonesia kurang populer??? Ibu yang memberi ASI ekslusif

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian ASI ASI atau Air Susu Ibu merupakan minuman ideal yang sangat diperlukan seorang bayi pada tahun pertama kehidupannya. ASI merupakan makanan dasar pada bayi dalam

Lebih terperinci

MANFAAT ASI BAGI BAYI

MANFAAT ASI BAGI BAYI HO4.2 MANFAAT ASI BAGI BAYI ASI: Menyelamatkan kehidupan bayi. Makanan terlengkap untuk bayi, terdiri dari proporsi yang seimbang dan cukup kuantitas semua zat gizi yang diperlukan untuk kehidupan 6 bulan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ASI Eksklusif 2.1.1 Pengertian ASI eksklusif ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa

Lebih terperinci

III.Materi penyuluhan a. Pengertian nifas b. Tujuan perawatan nifas c. Hal-hal yang perlu diperhatikan masa nifas d. Perawatan masa nifas

III.Materi penyuluhan a. Pengertian nifas b. Tujuan perawatan nifas c. Hal-hal yang perlu diperhatikan masa nifas d. Perawatan masa nifas SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Perawatan Masa Nifas Hari Tanggal : Waktu : Sasaran : Ibu nifas Tempat : I. Latar belakang Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan

Lebih terperinci

B. MANFAAT ASI EKSKLUSIF

B. MANFAAT ASI EKSKLUSIF ASI EKSKLUSIF A. PENGERTIAN Menurut WHO, ASI Eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan pada enam bulan pertama bayi baru lahir tanpa adanya makanan pendamping lain. ( www.tabloid- nakita.com, 2005 )

Lebih terperinci

RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes

RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes PENDAHULUAN Bayi : Umur 0-12 bulan Bayi Cukup Bulan (Full term) Usia kehamilan Berat Badan Tinggi Badan : 270 290 hari : 2,7 3,2 kg : 48 50 cm 2. Bayi Prematur 3. Bayi BBLR Masa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu (ASI) 2.1.1 Definisi ASI Menurut WHO (2005) dalam Kementerian Kesehatan (2014), ASI eksklusif berarti pemberian ASI saja tanpa makanan atau minuman lain (bahkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bagian, yaitu : anatomi payudara, ASI, laktasi dan keefektifan proses menyusui.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bagian, yaitu : anatomi payudara, ASI, laktasi dan keefektifan proses menyusui. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Konsep-konsep yang terkait dengan penelitian ini dikelompokan menjadi 4 bagian, yaitu : anatomi payudara, ASI, laktasi dan keefektifan proses menyusui. 1. Anatomi Payudara Payudara

Lebih terperinci

Universitas Indonesia

Universitas Indonesia 17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi Payudara 8 Untuk mempertahankan kelangsungan hidup keturunannya, organ payudara menjadi sumber utama dari kehidupan, karena air susu ibu (ASI) adalah makanan bayi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih selama tahun kedua. ASI juga menyediakan perlindungan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. lebih selama tahun kedua. ASI juga menyediakan perlindungan terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air susu ibu (ASI) menyediakan nutrisi lengkap bagi bayi. ASI mengandung protein, mineral, air, lemak, serta laktosa. ASI memberikan seluruh kebutuhan nutrisi dan energi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu (ASI) 2.1.1 Pengertian ASI Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose (gula) dan garam organik yang diproduksi karena pengaruh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI Eksklusif 1. Pengertian Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi sampai usia 6 bulan. Pemberian ASI eksklusif yaitu pemberian ASI tanpa cairan atau makanan lain,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN ASI EKSKLUSIF ASI adalah satu satunya makanan bayi yang paling baik, karena mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang sedang dalam tahap

Lebih terperinci

Gambaran Pengetahuan Wanita pada Usia Produktif tentang Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif. Oleh : Daniel

Gambaran Pengetahuan Wanita pada Usia Produktif tentang Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif. Oleh : Daniel Gambaran Pengetahuan Wanita pada Usia Produktif tentang Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif Oleh : Daniel 090100153 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012 Gambaran Pengetahuan Wanita pada Usia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan susu hasil sekresi dari payudara setelah ibu melahirkan. ASI eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah persalinan tanpa

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER Identitas Pengetahuan

LAMPIRAN KUESIONER Identitas Pengetahuan LAMPIRAN KUESIONER Identitas 1. Nama : 2. Alamat : 3. Umur : a. < 20 tahun b. 20-30 tahun c. 31-40 tahun d. > 40 tahun 4. Pendidikan formal terakhir : a. Tidak sekolah atau tidak tamat SD b. SD / sederajat

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. kontasepsi, asupan nutrisi. Perawatan payudara setelah persalinan (1-2) hari, dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. kontasepsi, asupan nutrisi. Perawatan payudara setelah persalinan (1-2) hari, dan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa nifas adalah (puerperium) adalah masa setelah partus selesai dan berakhir setelah kira kira 6 minggu yang berlangsung antara berakhirnya organ-organ reproduksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan terjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 16 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi Payudara 7 Berdasarkan letaknya,secara vertikal payudara terletak di antara kosta II dan IV, secara horizontal, mulai dari pinggir sternum sampai linea aksilaris

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1. Pengertian Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN TEORI 1. Asi Eksklusif a. Definisi ASI eksklusif adalah bayi yang hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap suatu objek dari indra yang dimilikinya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melindunginya dalam melawan serangan penyakit. Keseimbangan zat zat gizi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melindunginya dalam melawan serangan penyakit. Keseimbangan zat zat gizi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu (ASI) 2.1.1 Pengertian ASI ASI adalah makanan alami pertama untuk bayi dan menyediakan semua vitamin, nutrisi dan mineral yang diperlukan bayi untuk pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyusui eksklusif. Pada ibu menyusui eksklusif memiliki kecenderungan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. menyusui eksklusif. Pada ibu menyusui eksklusif memiliki kecenderungan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menyusui dan kehamilan merupakan hal yang sangat penting dalam kesehatan reproduksi wanita. Kembalinya menstruasi dan ovulasi bervariasi setiap ibu postpartum, hal

Lebih terperinci

GIZI DAUR HIDUP: Gizi Ibu Menyusui

GIZI DAUR HIDUP: Gizi Ibu Menyusui GIZI DAUR HIDUP: Gizi Ibu Menyusui By Suyatno,, Ir., MKes. Contact: E-mail: suyatnofkmundip@gmail.com Blog: suyatno.blog.undip.ac.id Hp/Telp Telp: : 08122815730 / 024-70251915 Pentingnya: Kebutuhan gizi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. alamiah. ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. alamiah. ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI (Air Susu Ibu) 1. Definisi ASI merupakan makanan pertama, utama, dan terbaik bagi bayi, yang bersifat alamiah. ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini diuraikan tiga konsep besar yang terkait dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu pengetahuan, ibu menyusui dan ASI Eksklusif. Konsep pengetahuan diuraikan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan juga bisa didapat dari tradisi (Prasetyo, 2007, hlm 3-4)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan juga bisa didapat dari tradisi (Prasetyo, 2007, hlm 3-4) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan adalah segala sesuatu yang ada di kepala kita. Kita dapat mengetahui sesuatu berdasarkan pengalaman yang kita miliki. Selain pengalaman, kita

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berasal dari luar ). Determinan perilaku ini dibedakan menjadi dua, yakni

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berasal dari luar ). Determinan perilaku ini dibedakan menjadi dua, yakni BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Perilaku 1. Pengertian Menurut Skiner dalam Notoatmojo (2000) Perilaku merupakan repon/reaksi seseorang individu terhadap stimulus ( rangsangan yang berasal dari luar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Anatomi Payudara Payudara terletak memanjang secara transversal dari batas lateral sternum ke garis midaxilla dan secara vertikal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bayi Baru Lahir Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran. Serta harus dapat melakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. tergantng dari motif yang dimiliki (Taufik, 2007). menggerakkan kita untuk berperilaku tertentu. Oleh karena itu, dalam

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. tergantng dari motif yang dimiliki (Taufik, 2007). menggerakkan kita untuk berperilaku tertentu. Oleh karena itu, dalam BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN A. Motivasi 1. Pengertian Motivasi adalah dorongan yang dapat menimbulkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian suatu tujuan tertentu untuk mencapai tujuan. Perilaku

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN ASI PADA BAYI BARU LAHIR ASI adalah satu-satunya makanan bayi yang paling baik, karena mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang sedang dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Untuk hidup dan meingkatkan kualitas hidup, setiap orang memerlukan 5 kelompok zat gizi (Karbohidrat, Protein, Lemak, Vitamin dan Mineral) dalam jumlah yang cukup,

Lebih terperinci

Bab 3 Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif sebagai Modal Pembangunan Sumber Daya Manusia

Bab 3 Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif sebagai Modal Pembangunan Sumber Daya Manusia Bab 3 Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif sebagai Terciptanya SDM yang berkualitas secara ilmiah telah dibuktikan berkaitan dengan kecukupan gizi sejak awal periode kehidupan manusia. Beberapa hasil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Payudara Payudara (mammae, susu) adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Manusia mempunyai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jenis Makan Bayi 06 bulan 2.1.1. Air Susu Ibu ASI mengandung semua zat gizi untuk membangun dan penyediaan energi dalam susunan yang diperlukan. ASI tidak memberatkan fungsi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling mahal sekalipun (Yuliarti, 2010). ASI eksklusif merupakan satu-satunya

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling mahal sekalipun (Yuliarti, 2010). ASI eksklusif merupakan satu-satunya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ASI adalah makanan yang sempurna untuk bayi. Kandungan gizi yang tinggi dan adanya zat kebal didalamnya membuat ASI tidak tergantikan oleh susu formula yang paling

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. ASI eksklusif a. Definisi ASI Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan putih yang merupakan suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam organik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI Eksklusif 1. Pengertian ASI Eksklusif Menurut Prasetyono (2009), yang dimaksud dengan pemberian ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan tanpa tambahan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Ibu Tentang ASI 2.1.1 Pengertian Pengetahuan Ibu Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, pengetahuan adalah sesuatu yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Proses

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Payudara 4,10 Payudara merupakan bagian yang cukup penting karena menghasilkan ASI yang menjadi sumber utama dari kehidupan. Secara vertikal, payudara terletak di antara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI

BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. Pengertian 1. Air Susu Ibu (ASI) Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan putih yang merupakan suatu emulsi lemak dan larutan protein, laktosa dan garam-garam organik yang dikeluarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melalui pancaindra manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2007)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melalui pancaindra manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2007) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Definisi Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan oleh ketersediaan zat gizi dalam jumlah cukup dan dalam. penyerapan, dan penggunaan zat-zat tersebut (Triaswulan, 2012)

TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan oleh ketersediaan zat gizi dalam jumlah cukup dan dalam. penyerapan, dan penggunaan zat-zat tersebut (Triaswulan, 2012) 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Satus Gizi Bayi Status gizi diartikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan zat gizi. Status gizi sangat ditentukan oleh ketersediaan

Lebih terperinci

ASI ADALAH ANUGERAH LUAR BIASA YANG DIBERIKAN TUHAN KEPADA MANUSIA KENAPA BANYAK ORANG TUA TIDAK MEMBERIKAN ASI

ASI ADALAH ANUGERAH LUAR BIASA YANG DIBERIKAN TUHAN KEPADA MANUSIA KENAPA BANYAK ORANG TUA TIDAK MEMBERIKAN ASI ASI ADALAH ANUGERAH LUAR BIASA YANG DIBERIKAN TUHAN KEPADA MANUSIA KENAPA BANYAK ORANG TUA TIDAK MEMBERIKAN ASI Padahal kita tahu Manfaat ASI bagi bayi Sebagai nutrisi Meningkatkan kecerdasan Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. ASI Eksklusif a. Pengertian ASI Eksklusif ASI eksklusif adalah pemberian Air Susu Ibu sedini mungkin setelah lahir sampai bayi berumur 6 bulan tanpa pemberian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KASUS. menyusu sendiri pada ibu dalam satu jam pertama kelahirannya (Roesli,

BAB II TINJAUAN KASUS. menyusu sendiri pada ibu dalam satu jam pertama kelahirannya (Roesli, BAB II TINJAUAN KASUS A. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 1. Pengertian Inisiasi menyusu dini (IMD) dalam istilah asing sering di sebut early inisiation adalah memberi kesempatan pada bayi baru lahir untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. Pengertian Air Susu Ibu adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose dan garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI 1. Defenisi ASI ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan garam-garam anorganik yang disekresi oleh kelenjar mammae ibu, yang berguna bagi makanan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Masa nifas (puerperium), berasal dari bahasa latin, yaitu puer yang artinya bayi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Masa nifas (puerperium), berasal dari bahasa latin, yaitu puer yang artinya bayi 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep Nifas Masa nifas (puerperium), berasal dari bahasa latin, yaitu puer yang artinya bayi dan parous yang artinyamelahirkan atau berari masa setelah melahirkan. Masa nifas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Konsep-konsep yang terkait dengan penelitian ini dikelompokkan menjadi

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Konsep-konsep yang terkait dengan penelitian ini dikelompokkan menjadi 16 BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN Konsep-konsep yang terkait dengan penelitian ini dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu: anatomi payudara, laktasi, dan dukungan suami terhadap kemauan ibu memberikan ASI eksklusif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan ibu memberi Air Susu Ibu (ASI) tidak datang secara tiba-tiba. Ada

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan ibu memberi Air Susu Ibu (ASI) tidak datang secara tiba-tiba. Ada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyusui adalah suatu proses yang terjadi secara alami, sehingga jarang sekali ibu yang gagal atau tidak mampu menyusui bayinya. Meskipun demikian, menyusui juga perlu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI Eksklusif 1. Pengertian ASI Eksklusif Pemberian ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi air susu ibu saja tanpa tambahan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu (Ambarwati.,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu (Ambarwati., BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI 1. Defenisi ASI Air susu ibu (ASI) adalah suatu lemak dalam larutan protein, laktose dan garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu (Ambarwati.,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu (ASI) 2.1.1 Pengertian ASI ASI merupakan makanan yang paling tepat dan ideal bagi bayi, karena mengandung zat nutrisi yang sangat sesuai dengan kebutuhan nutrisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Kolostrum 2.1.1 Pengertian Kolostrum merupakan air susu yang keluar pada hari pertama sampai hari ketiga setelah bayi lahir, berwarna agak kekuningan lebih kuning dari ASI biasa,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. reproduksi kembali ke keadaan sebelum masa hamil (Reeder, 2011). Masa ini

BAB 1 PENDAHULUAN. reproduksi kembali ke keadaan sebelum masa hamil (Reeder, 2011). Masa ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa pascapartum (nifas) merupakan suatu masa antara melahirkan sampai organorgan reproduksi kembali ke keadaan sebelum masa hamil (Reeder, 2011). Masa ini dimulai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menempuh, menemui, mengarungi, menyebrangi, menanggung, mendapat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menempuh, menemui, mengarungi, menyebrangi, menanggung, mendapat, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengalaman Pengalaman adalah kata dasarnya alami yaitu mengalami, melakoni, menempuh, menemui, mengarungi, menyebrangi, menanggung, mendapat, menyelami dan merasakan (Endarmoko,

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA GEDANGAN KABUPATEN SUKOHARJO

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA GEDANGAN KABUPATEN SUKOHARJO HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA GEDANGAN KABUPATEN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perawatan Payudara Masa Antenatal 1. Anatomi Fisiologi Payudara Payudara terletak secara vertikal diantara kosta II dan IV secara horizontal mulai sternum sampai linea aksilaris

Lebih terperinci

PERAN IBU MENYUSUI YANG BEKERJA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BAGI BAYINYA

PERAN IBU MENYUSUI YANG BEKERJA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BAGI BAYINYA PERAN IBU MENYUSUI YANG BEKERJA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BAGI BAYINYA Nurlaili Susanti Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maliki Malang email : dr.santie@gmail.com Abstract Exclusive

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA IBU POST PARTUM. Mimatun Nasihah* Dina Mahaijiran** ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA IBU POST PARTUM. Mimatun Nasihah* Dina Mahaijiran** ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA IBU POST PARTUM Mimatun Nasihah* Dina Mahaijiran** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

BAB 2 Tinjauan Pustaka

BAB 2 Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Pengetahuan 2.1.1. Definisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari "tahu" dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merah. Normalnya dalam darah pada laki-laki 15,5gr/dl dan pada wanita 14,0gr/dl.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merah. Normalnya dalam darah pada laki-laki 15,5gr/dl dan pada wanita 14,0gr/dl. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi peneliti berikutnya untuk menambah data dalam meneliti hubungan pengetahuan dan sikap ibu terhadap perkembangan bayi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kadar Hemoglobin 1.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses pertumbuhan dan perkembangan bayi (Prasetyo, 2008). ASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses pertumbuhan dan perkembangan bayi (Prasetyo, 2008). ASI BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI Eksklusif 1. Pengertian ASI Eksklusif ASI adalah makanan pertama, utama dan terbaik bagi bayi yang bersifat alamiah,dan mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan hal ini terjadi setelah orang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan hal ini terjadi setelah orang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan hal ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan pertumbuhan, juga mengandung sel-sel darah putih, antibodi,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan pertumbuhan, juga mengandung sel-sel darah putih, antibodi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi. ASI memiliki kandungan yang membantu penyerapan nutrisi, membantu perkembangan dan pertumbuhan, juga mengandung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. ASI Eksklusif a. Pengertian ASI merupakan makanan alamiah atau susu terbaik bernutrisi dan berenergi tinggi yang mudah dicerna dan mengandung komposisi nutrisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Teori Pengetahuan a. Definisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu.

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM PENELITIAN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM Helmi Yenie* dan Mugiati* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Peraturan Pemerintah (PP) No.33/2012 mengenai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menyusui adalah proses pemberian Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi, dimana

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menyusui adalah proses pemberian Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi, dimana BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Menyusui 2.1.1. Pengertian dan definisi Menyusui adalah proses pemberian Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi, dimana bayi memiliki refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan

Lebih terperinci