BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) A.1 Definisi Air Susu Ibu ( ASI ) Air Susu Ibu (ASI) merupakan suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang disekresi oleh kedua buah kelenjar mammae, sebagai makanan utama bayi dan merupakan zat kekebalan tubuh yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus dan jamur. 9,10 Laktasi atau menyusui memiliki 2 pengertian yaitu produksi dan pengeluaran ASI. Selama kehamilan hormon prolaktin dari plasenta meningkat, tetapi ASI biasanya belum keluar karena masih dihambat oleh kadar estrogen yang tinggi. Hari kedua sampai ketiga pasca persalinan, kadar estrogen dan progesteron menurun drastis sehingga mengakibatkan prolaktin lebih dominan dan pada saat itu ASI mulai di sekresi. Dengan menyusukan secara dini terjadilah perangsangan puting susu, terbentuklah prolaktin oleh hipofisis sehingga ASI makin keluar lancar. Proses produksi ASI sangat dipengaruhi oleh 2 refleks, yaitu: 9 a) Refleks prolaktin. Saraf sensoris banyak terdapat dalam puting. Bila dirangsang akan timbul impuls yang menuju hipotalamus selanjutnya ke kelenjar hipofisis bagian depan sehingga kelenjar ini mengeluarkan hormon prolaktin yang berperan dalam produksi ASI di tingkat alveolus. Dengan demikian makin sering rangsangan penyusuan makin banyak pula produksi ASI. b) Reflek Aliran (Let down reflex). Rangsangan puting juga diteruskan sampai ke kelenjar hipofisis bagian belakang yang mengeluarkan hormon oksitosin dimana berfungsi memacu kontraksi otot polos yang ada di dinding alveolus dan saluran, sehingga ASI dipompa keluar. Makin sering menyusui, pengosongan alveolus dan saluran makin baik sehingga kemungkinan terjadinya 5

2 bendungan susu semakin kecil, karena bendungan tersebut tidak hanya menggangu penyusuan tetapi juga berakibat mudah infeksi. Pemberian ASI sebaiknya tanpa di jadwal (on demand), karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya, ibu harus menyusui bayinya bila bayi menangis bukan karena kencing atau ibu merasa perlu menyusui. Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung akan kosong dalam waktu 2-3 jam. A.2 Definisi ASI Eksklusif ASI eksklusif adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI) saja tanpa makanan dan minuman tambahan apapun pada bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan dan dilanjutkan sampai usia 2 tahun dengan pemberian makanan tambahan yang sesuai usianya. 9 Jenis Mulai menyusui Menyusui eksklusif Makanan pendamping ASI (MP- ASI) Berikan MP-ASI Teruskan pemberian ASI Sumber : 9 Tabel 2.1. Rekomendasi Pemberiam Makanan Bayi Waktu Dalam waktu menit setelah melahirkan Usia 0-6 bulan pertama Mulai diberikan pada usia 4-6 bulan (usia yang tepat bervariasi, atau bila bayi menunjukkan kesiapan neurologis dan neuromuskuler) Pada semua bayi yang telah berusia lebih dari 6 bulan Sampai anak berusia 2 tahun A.3 Komposisi ASI Menurut stadium laktasinya, ASI dapat dibedakan menjadi 3 yaitu: 9-11 a) Kolostrum Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar payudara dari hari kedua sampai keempat setelah masa kehamilan, Kolostrum barupa cairan kental berwarna kekuning-kuningan dan sebagai pencahar yang ideal untuk membersihkan mekoneum dari usus bayi yang baru lahir serta mempersiapkan pencernaan makanan bayi bagi makanan yang akan datang. Bila bandingkan dengan susu sempurna, kolostrum lebih 6

3 banyak mengandung protein, antibodi yang dapat memberikan perlindungan pada bayi sampai umur 6 bulan. Volumenya berkisar ml/24 jam b) Susu Peralihan Merupakan susu peralihan dari kolostrum sampai menjadi susu sempurna, yang diproduksi pada hari keempat sampai ketujuh atau hari kesepuluh sampai keempatbelas. Kadar protein berkurang sedangkan kadar karbohidrat dan lemak meningkat, volume juga semakin meningkat c) Susu Sempurna/matur Merupakan susu yang diproduksi sejak hari kesepuluh atau hari keempatbelas dan seterusnya. Susu sempurna ini berupa cairan berwarna putih kekuning-kuningan sebagai akibat garam kalsium kaseinat yang terkandung didalamnya. Selain itu juga mengandung riboflavin dan karoten serta zat antimikroba dalam komposisinya. ASI pada periode ini memiliki ph 6,6-6,9 dan tidak menggumpal bila dipanaskan A.4 Manfaat ASI Manfaat ASI bagi bayi antara lain: 1. Nutrisi (zat gizi) yang sesuai untuk bayi a) Karbohidrat Terdiri dari monosakarida, disakarida, oligosakarida dan glikoprotein. Karbohidrat pada ASI sekitar 6,5-7% dan 10%-nya terdiri dari polisakarida dan glikoprotein. Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa yang merupakan 7% dari total ASI. Laktosa memiliki peranan penting dalam pertumbuhan otak, meningkatkan penyerapan kalsium untuk pertumbuhan tulang dan meningkatkan pertumbuhan bakteri usus yang baik yaitu Laktobacillus bifidus. Laktosa diubah menjadi asam laktat yang memberikan suasana asam dalam usus bayi sehingga dapat diperoleh manfaat antara lain terhambatnya pertumbuhan bakteri patologis, memacu pertumbuhan mikroorganisme yang memproduksi asam organik dan mensintesis vitamin, memudahkan pengendapan dari kalsium kaseinat serta absorbsi dari mineral

4 b) Protein Protein pada susu adalah casein dan whey. Kadar protein ASI sebesar 0.9%, 60% diantaranya adalah whey, yang lebih mudah dicerna dibandingkan casein (protein utama susu sapi). Pada ASI juga terdapat 2 macam asam amino yang tidak terdapat pada susu sapi yaitu sistin dan taurin. Sistin untuk pertumbuhan somatik sedangkan taurin untuk pertumbuhan otak c) Lemak Sumber kalori utama dalam ASI adalah lemak yaitu sekitar 50% kalori, kadar lemak dalam ASI 3,5-4,5%. Walaupun kadar lemak dalam ASI tinggi namun mudah diserap oleh bayi karena trigliserida dalam ASI lebih dahulu dipecah menjadi asam lemak dan gliserol oleh enzim lipase yang terdapat dalam ASI. Kadar kolesterol pada ASI juga cukup tinggi. ASI juga mengandung asam linoleat (omega 6) dan asam linoenat (omega 3), kedua asam lemak tersebut adalah prekursor asam lemak tidak jenuh rantai panjang disebut docosahexaenoic acid (DHA) berasal dari omega 3 dan arachidonic acid (AA) berasal dari omega 6, yang berfungsi untuk perkembangan otak d) Vitamin ASI cukup mengandung vitamin yang diperlukan bayi. Vitamin K yang berfungsi sebagai katalisator dalam proses pembekuan darah terdapat dalam ASI dengan jumlah yang cukup dan mudah diserap. Dalam ASI juga terdapat vitamin D dan E e) Garam dan mineral Ginjal neonatus belum dapat mengkonsentrasikan air kemih dengan baik, sehingga diperlukan susu dengan kadar garam dan mineral yang rendah. ASI mengandung garam dan mineral lebih rendah dari susu sapi. Bayi yang tidak minum ASI tidak termodifikasi dapat mederita tetani (kejan otot) karena hipokalsemia. Kadar kalsium dalam susu sapi lebih tinggi dibanding ASI tetapi kadar fosfor jauh lebih tinggi, sehinggga mengganggu penyerapan kalsium dan juga magnesium

5 f) Air Kira-kira 88% dari ASI terdiri dari air. Air berguna untuk melarutkan zat-zat yang terdapat didalamnya. ASI merupakan sumber air yang secara metabolik adalah aman. Air yang relatif tinggi dalam ASI ini akan meredakan rangsangan haus dari bayi Mengandung zat protektif Bayi yang mendapat ASI lebih jarang menderita penyakit, karena adanya zat protektif dalam ASI, diantaranya: a) Laktobasilus bifidus Laktobasillus bifidus berfungsi untuk mengubah laktosa menjadi asam laktat dan asam asetat. Kedua asam ini menjadikan saluran pencernaan bersifat asam sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisme seperti E.coli yang sering menyebabkan diare pada bayi, shigela dan jamur. Laktobasilus bifidus mudah tumbuh cepat dalam usus yang mendapat ASI karena ASI mengandung polisakarida yang berkaitan dengan nitrogen yang diperlukan untuk pertumbuhanya b) Laktoferin Merupakan protein yang berkaitan dengan zat besi, konsentrasinya dalam ASI sebesar 100 mg/100 ml tertinggi diantara semua cairan biologis, dengan mengikat zat besi, maka laktoferin bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan kuman Stafilokokus dan E.coli yang juga memerlukan zat besi untuk pertumbuhannya. Laktoferin juga menghambat pertumbuhan jamur Candida c) Lisozim Merupakan enzim yang bertugas menghancurkan kemudian memakan dinding sel bakteri sehingga dapat melindungi bayi terhadap bakteri E. coli dan Salmonella dan virus. Lisozim terdapat 300 kali lebih banyak di dalam ASI daripada susu sapi yaitu sekitar mg, dan lebih tahan terhadap keasaman lambung

6 d) Laktoperoksidase Laktoperoksidase terdapat di dalam ASI dan juga pada kelenjar ludah. Laktoperoksidase adalah suatu enzim yang bersama-sama dengan H 2 O dan ion thyocianat berkhasiat anti bakteri terutama terhadap Streptokokus e) Leukosit ASI terutama kolostrum telah dibuktikan mengandung leukosit dalam komposisinya yang terdiri dari 90% makrofag dan 10% limfosit. Kedua jenis sel ini bersifat fagositosis, menghasilkan C3, C4, laktoferin dan SIgA f) Komplemen C3 dan C4 Menurut Gutze dan Ishizaka C3 ini diaktifkan oleh adanya IgA dan IgE di dalam ASI. Dalam hubungannya dengan aspek imunologis ASI, C3 dan C4 mempunyai daya opsonik (merusak bakteri sehingga mudah difagositosis atau dibunuh oleh zat lain), kemampuan anafilatoksik (anti alergi, anti toksik dan juga daya kemotaktik (menghindarkan rangsangan terhadap bahan kimia) g) Faktor antistreptokokus Beberapa penelitian telah berhasil menemukan adanya zat anti terhadap Stafilokokus di dalam ASI. Zat ini ialah asam lemak tidak jenuh C18, yaitu semacam asam linoleat h) Antibodi Semua jenis antibodi seperti IgG, IgM, IgA, SIgA, IgD dan IgE terdapat dalam ASI. Konsentrasi antibodi terbanyak didapati pada stadium laktasi kolustrum. Salah satu antibodi yang kadarnya di dalam ASI sangat tinggi adalah IgA. Zat ini akan melapisi dinding saluran pencernaan bayi, khususnya usus halus yang masih sangat rentan karena belum mencapai tahap perkembangan sempurna. Sekretori IgA tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E. coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan

7 i) Imunitas seluler ASI mengandung sel-sel, 90% sel tersebut berupa makrofag yang berfungsi membunuh dan memfagositosis mikroorganisme, membentuk C3 dan C4, lisozim dan laktoferin. Sisanya 10% terdiri dari sel limfosit B dan T. Angka leukosit pada kolustrum kira-kira 5000/ml, setara dengan angka leukosit darah tepi, tetapi komposisinya berbeda dengan darah tepi, karena hampir semuanya berupa polimorfonuklear dan mononuklear. Dengan meningkatkan volume ASI angka leukosit menurun menjadi 2000/ml. walaupun demikian kapasitas antibakteri sama sepanjang stadium laktasi Menjadikan pertumbuhan dan perkembangan bayi baik Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi yang diberi ASI mengalami pertumbuhan dan perkembangan lebih baik dari pada yang tidak diberi ASI, karena ASI merupakan makanan utama bayi yang memiliki kadar gizi yang cukup dan sesuai dengan kondisi saluran pencernaannya Manfaat ASI bagi ibu antara lain: 1. Aspek Kesehatan Ibu Isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuknya oksitosin oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin membantu involusi uterus dan mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan. Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan pasca persalinan mengurangi prevalensi anemia defisiensi besi. Kejadian karsinoma mammae pada ibu yang menyusui lebih rendah dibanding yang tidak menyusui Aspek Keluarga Berencana Menyusui secara eksklusif dapat menunda kehamilan berikutnya. Ditemukan rata-rata jarak kelahiran ibu yang menyusui adalah 24 bulan sedangkan yang tidak menyusui 11 bulan. Hormon yang mempertahankan laktasi bekerja menekan hormon untuk ovulasi, sehingga dapat menunda kembalinya kesuburan

8 3. Aspek Psikologis Waktu menyusui kulit bayi akan menempel pada kulit ibu, kontak kulit ini akan sangat besar pengaruhnya pada perkembangan bayi. Walaupun seorang ibu dapat memberikan kasih sayang yang besar dengan susu formula, tetapi menyusui sendiri akan memberikan efek psikologis yang besar. Interaksi yang timbul waktu menyusui antara ibu dan bayi akan menimbulkan rasa aman bagi bayi. Perasaaan aman ini penting untuk menimbulkan dasar kepercayaaan pada bayi (basic sense or trust) yaitu dengan mulai dapat mempercayai orang lain (ibu) maka akan timbul rasa percaya pada diri sendiri Aspek Ekonomi ASI tidak perlu dibeli sehingga dana yang seharusnya di gunakan untuk membeli susu formula dapat digunakan untuk keperluan lain. Selain itu bayi yang diberiakan ASI lebih jarang sakit sehingga mengurangi biaya berobat Aspek Kemudahan Menyusui sangat praktis dan mudah karena dapat diberikan dimana saja dan kapan saja, tidak repot menyiapkan air masak, botol dan dot yang harus salalu dibersihkan. Tidak perlu pertolongan orang lain B. Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) B.1 Definisi Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Menurut WHO tahun 2003, Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman selain ASI yang mengandung nutrisi, yang diberikan kepada bayi selama periode pemberian makanan peralihan (complementary feeding) yaitu pada saat makanan atau minuman lain di berikan bersama pemberian ASI. 12,13 Bayi usia 6 bulan, sejalan dengan bertambahnya usia bayi, kebutuhan nutrisi baik makronutrien maupun mikronutrien tidak dapat lagi terpenuhi hanya dengan ASI. Selain itu, keterampilan makan terus berkembang dan bayi mulai memperlihatkan minat akan makanan lain selain yang berbentuk susu (ASI). 12,13 12

9 B.2 Syarat Pemberian MP-ASI WHO dan UNICEF tahun 2003 didalam Global Strategy for Infant and Young Child Feeding (GSIYCF), menyatakan bahwa MP-ASI harus memenuhi syarat berikut : 12 a) Tepat waktu (timely) : MP-ASI mulai diberikan saat kebutuhan energi dan nutrien melebihi yang didapat dari ASI b) Adekuat (adequate) : MP-ASI harus mengandung cukup energi, protein dan mikronutrein c) Aman (safe) : penyimpanan,penyiapan dan sewaktu diberikan, MP-ASI harus higienis. d) Tepat cara pemberian (properly) : MP-ASI diberikan sejalan dengan tanda lapar dan nafsu makan yang ditunjukan bayi serta frekuensi dan cara pemberiannya sesuai dengan usia bayi. Pemberian MP-ASI harus diberikan tepat waktu karena jika terlalu dini maupun terlambat akan menimbulkan berbagai masalah. Tabel 2.2 Dampak pemberian MP-ASI yang tidak tepat waktu Terlalu dini (< 4 bu13lan) Resiko diare, dehidrasi Produksi ASI menurun Sensitisasi alergi Gangguan tumbuh kembang Sumber : 12 Terlambat (>7 bulan) Potesial untuk terjadi gangguan tumbuh kembang Defisiensi zat besi B.3 Tujuan Pemberian MP-ASI Tujuan dari pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah: 12,13 1. Melengkapi zat-zat gizi yang kurang terdapat dalam ASI. 2. Melatih dan membiasakan bayi akan makanan yang akan dimakan dikemudian hari. 3. Memberikan serat makanan sebagai pelancar defekasi untuk bayi yang menderita konstipasi. 4. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam makanan dengan berbagai rasa dan tekstur. 5. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan. 13

10 6. Melakukan adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi. B.4 Cara Pemberian MP-ASI Cara pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang tepat untuk bayi adalah sebagai berikut: 12,13 1. Mulailah sedikit demi sedikit, secara berhati-hati, dari bentuk yang encer secara berangsur ke bentuk yang lebih kental. 2. Jangan memberikan berbagai macam makanan sekaligus dalam waktu yang pendek. Sebaiknya diberikan satu per satu dalam selang waktu 1-2 minggu, dengan memperhatikan bahwa bayi benar-benar dapat menerima dengan baik dan menyukainya. Menurut IDAI 2010 pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) harus sesuai baik itu dari tekstur, konsistensi, frekuensi dan jumlah per kali makan sesuai golongan usia. 12 Tabel 2.3 Pedoman Cara Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Umur (bulan) Tekstur Frekuensi Jumlah rata-rata/kali makan 6-8 Mulai dengan bubur halus, lembut, cukup kental, di lanjutkan bertahap menjadi lebih kasar 2-3x/hari, ASI tetap masih sering di berikan. Tergantung nafsu makannya, dapat di Mulai dengan 2-3 sdm/ kali ditingkatkan bertahap sampai ½ mangkok (= 125 ml) berikan 1-2x selingan 9-11 Makanan yang dicincang halus atau disaring kasar, di tingkatkan semakin kasar 3-4x/hari, ASI tetap di berikan. Tergantung nafsu makannya, dapat di berikan 1-2x selingan ½ mangkok (=125 ml) Makanan keluarga 3-4x/hari, ASI tetap di berikan. Tergantung nafsu makannya, dapat di berikan 1-2x selingan Sumber: 12 C. Status Gizi C.1 Definisi Status Gizi ¾ sampai 1 mangkok ( ml) Status gizi merupakan ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari nutrisi dalam bentuk variabel 14

11 tertentu. Status gizi merupakan keadaan kesehatan tubuh seseorang yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan dan utilitas zat gizi makanan. 17 C.2 Penilaian Status Gizi Penilaian status gizi pada dasarnya merupakan proses pemeriksaan keadaan gizi seseorang dengan cara mengumpulkan data penting, baik yang bersifat objektif maupun subjektif, untuk kemudian dibandingkan dengan baku yang telah tersedia. Ada dua cara untuk menilai status gizi yaitu : 17,18 1. Penilaian status gizi secara langsung, dapat dibagi 4 penilaian yaitu: antropometri, klinis, biokimia dan biofisik. 2. Penilaian status gizi secara tidak langsung, dapat dibagi 3 yaitu: survei konsumsi makanan, statistik vital dan faktor ekologi. Cara pengukuran status gizi paling sering di gunakan di masyarakat adalah antropometri gizi, ditinjau dari sudut pandang gizi, antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Penggunaannya untuk melihat ketidakseimbangan asupan energi dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh. Parameter yang digunakan pada pengunaan antropometri sebagai indikator status gizi antara lain umur, berat badan, tinggi badan, tebal lipatan kulit, lingkar lengan atas. 17 Pemantauan status gizi pada bayi menggunakan metode antropometri sebagai cara untuk menilai status gizi. Penggunaan indeks antropometri gizi antara lain berat badan menurut umur (BB/U), panjang badan menurut umur (PB/U) dan berat badan menurut panjang badan (BB/PB). Dari berbagai jenis indeks tersebut diatas, untuk menginterprestasikannya dibutuhkan ambang batas yang dapat disajikan ke dalam 3 cara yaitu persen terhadap median, persentil dan standar deviasi unit. Penelitian ini menggunakan cara Standar Deviasi (SD) atau disebut juga Z-Score. WHO memberikan gambaran perhitungan SD unit terhadap baku. Rumus perhitungan Z-skor : 15

12 Z-skor = nilai individu subjek nilai median baku rujukan Nilai simpangan baku rujukan Tabel 2.4. Penilaian Status Gizi berdasarkan Indeks BB/U,TB/U, BB/TB Standart Baku Antropometeri WHO-NCHS No Indeks yang dipakai Batas Pengelompokan Sebutan Status Gizi 1 BB/U < -3 SD Gizi buruk - 3 s/d <-2 SD Gizi kurang - 2 s/d +2 SD Gizi baik > +2 SD Gizi lebih 2 TB/U < -3 SD Sangat Pendek - 3 s/d <-2 SD Pendek - 2 s/d +2 SD Normal > +2 SD Tinggi 3 BB/TB < -3 SD Sangat Kurus - 3 s/d <-2 SD Kurus - 2 s/d +2 SD Normal > +2 SD Gemuk Sumber : 17,18 C.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi pada Anak Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi pada anak diantaranya: 1. Asupan makanan Keadaan gizi seseorang adalah gambaran apa yang dikonsumsinya. Hal ini menunjukkan bahwa kecukupan gizi seseorang termasuk anak dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsinya. Konsumsi yang berlebihan maupun kurang serta pemberian yang tidak sesuai dengan usianya dapat menyebabkan gangguan gizi yang akan mempengaruhi kesehatan. Anak pada usia lebih dari 4-6 bulan memenuhi kebutuhan gizinya dengan mengkonsumsi ASI dan Makanan Pendamping ASI. 14 a) Kolostrum Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama setelah bayi dilahirkan sampai kurang lebih hari keempat, berwarna kekuningkuningan, mengandung sel darah putih dan protein immunoglobulin pembunuh kuman dalam jumlah yang paling tinggi. Kolostrum dapat menjadi imunisasi pertama yang diterima oleh bayi pada masa awal kehidupan. Bayi yang mendapat kolostrum tidak mudah sakit sehingga 16

13 status gizinya cenderung baik sehingga proses tumbuh kembangnyapun cenderung baik. 14 b) ASI Eksklusif Bayi yang diberi ASI saja sampai usia 4-6 bulan menunjukkan angka kematian yang lebih rendah daripada bayi yang sudah mendapat makanan selain ASI kurang dari usia 4 bulan. Beberapa hal yang diduga mempengaruhi status gizi karena tidak diberikan secara penuh ASI eksklusif atau pemberian makanan terlalu dini. Penelitian yang dilakukan oleh Arifiani tahun 2007 menyatakan ada hubungan yang bermakna antara lama pemberian ASI dengan status gizi balita usia bulan, dimana balita yang diberi ASI eksklusif sampai usia 6 bulan memiliki status gizi lebih baik. 19 Penelitian yang dilakukan oleh Vitariani tahun 2010 juga menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara jenis pemberian ASI dengan status gizi. 20 c) Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Usia 4-6 bulan bayi tidak bisa lagi mendapat nutrisi yang cukup dari ASI saja, karena pada usia ini bulan bayi akan tumbuh dua atau lebih dari ukuran pada saat lahir dan mengalami pertumbuhan yang cepat dan aktif. Oleh karena itu di pada usia ini anak disarankan diberi MP-ASI. Usia 6 bulan saluran pencernaan mampu mencerna lebih banyak makanan yang biasa dimakan oleh keluarga tapi jenisnya bertahap. Sedangkan sebelum usia 4 bulan bayi tidak mudah mencerna makanan lain selain ASI. Pemberian MP-ASI harus diberikan tepat waktu karena jika terlalu dini maupun terlambat akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Penelitian yang dilakukan oleh Meipita tahun 2009 menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara frekuensi pemberian MP-ASI, kontribusi energi MP-ASI, kontribusi protein MP-ASI dengan status gizi anak Faktor Ekonomi Faktor ekonomi berkaitan dengan penghasilan yang rendah. Kemiskinan sebagai salah satu penyebab gizi kurang menduduki posisi 17

14 pertama pada kondisi umum. Keadaan ekonomi ini relatif mudah diukur dan berpengaruh sangat besar pada konsumsi pangan Faktor Lingkungan dan Sosial Budaya Unsur-unsur budaya mampu menciptakan suatu kebiasaan makan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip ilmu gizi. Apabila keadaan tersebut berlangsung lama dapat berakibat timbulnya masalah gizi kurang. Yang termasuk faktor-faktor sosial budaya yang dapat berpengaruh terhadap status gizi antara lain penyapihan anak, kebiasaan-kebiasaan keluarga, jarak usia anak yang terlalu dekat, pemberian MP-ASI yang sangat dini Faktor Pendidikan Tingkat pendidikan orang tua menentukan pula tingkat pengetahuannya. Beberapa studi menunjukkan bahwa tingkat pendidikan orang tua, khususnya tingkat pendidikan ibu, berhubungan erat dengan status gizi pada anaknya. Semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua, semakin rendah kejadian gizi buruk pada anaknya. Hal ini mungkin disebabkan karena semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua, tingkat pengetahuan dan kesadaran orang tua tentang gizi semakin tinggi pula. 1,22,23 Tingkat pendidikan dan pengetahuan juga dapat mempengaruhi pilihan-pilihannya dan meningkatkan ketrampilannya dalam praktik upaya peningkatan kesehatan yang berkaitan dengan kontrasepsi, gizi, ilmu kesehatan, pencegahan dan pengobatan penyakit. 23 Penelitian yang dilakukan oleh Sari tahun 2010 menyatakan bahwa pola pemberian ASI dan MP-ASI anak usia 0-2 tahun umumnya baik dari ibu yang berpendidikan tinggi dan berpengetahuan baik. 22 Penelitian yang dilakukan oleh Indriyawati tahun 2010 juga menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dan pengetahuan gizi ibu dengan pemberian MP-ASI secara dini. 23 Faktor yang menyebabkan kurang gizi telah diperkenalkan UNICEF (1998) dan telah digunakan secara internasional, yang meliputi beberapa tahapan penyebab timbulnya kurang gizi pada anak balita, baik penyebab 18

15 langsung, tidak langsung, akar masalah dan pokok masalah. Penyebab kurang gizi dapat dijelaskan sebagai berikut: Pertama, penyebab langsung yaitu makanan anak dan penyakit infeksi yang mungkin diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit. Anak yang mendapat makanan yang baik tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat menderita kurang gizi. Demikian pada anak yang makannya tidak cukup baik maka daya tahan tubuh akan melemah dan mudah terserang penyakit. Kenyataannya baik makanan maupun penyakit secara bersama-sama merupakan penyebab kurang gizi. Kedua, penyebab tidak langsung yaitu ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan anak, serta pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan. Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik mutunya. Pola pengasuhan adalah kemampuan keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, dan sosial. Pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan adalah tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh keluarga. Faktor-faktor tersebut sangat terkait dengan tingkat pendidikan, pengetahuan, dan ketrampilan keluarga. Makin tinggi pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan terdapat kemungkinan makin baik tingkat ketahanan pangan keluarga, makin baik pola pengasuhan anak dan keluarga makin banyak memanfaatkan pelayanan yang ada. Ketahanan pangan keluarga juga terkait dengan ketersediaan pangan, harga pangan, dan daya beli keluarga, serta pengetahuan tentang gizi dan kesehatan 19

16 D. Kerangka Teori Dampak KURANG GIZI Penyebab langsung Makan Tidak Seimbang Penyakit Infeksi Penyebab tidak langsung Tidak Cukup Persediaan Pangan Pola Asuh Anak Tidak Memadai Sanitasi & Air Bersih/Pelayan an Kesehatan Dasar Tidak Memadai Pokok Masalah di masyarakat Kurang Pendidikan, pengetahuan dan keterampilan Kurang pemberdayaan wanita dan keluarga, kurang pemanfaatan sumber daya masyarakat Pengangguran, inflasi, kurang pangan dan kemiskinan Akar Masalah (nasional) Krisis Ekonomi,Politik dan Sosial Gambar 2.1. Kerangka Teori Sumber : UNICEF

17 E. Kerangka Konsep PEMBERIAN ASI a. Pemberian Kolostrum b. Pemberian ASI Eksklusif c. Frekuensi pemberian dalam 1 hari STATUS GIZI PEMBERIAN MP-ASI a. Usia awal pemberian MP-ASI b. Pemberian MP-ASI : frekuensi pemberian dalam 1 hari, jenis dan tekstur Gambar 2.2. Kerangka Konsep F. Hipotesis 1. Ada hubungan yang signifikan antara pemberian kolostrum dengan status gizi anak usia 4-24 bulan. 2. Ada hubungan yang signifikan antara pemberian ASI eksklusif dengan status gizi anak usia 4-24 bulan. 3. Ada hubungan yang signifikan antara frekuensi pemberian ASI dalam satu hari dengan status gizi anak usia 4-24 bulan. 4. Ada hubungan yang signifikan antara usia awal pemberian MP-ASI dengan status gizi anak usia 4-24 bulan. 5. Ada hubungan yang signifikan antara pemberian MP-ASI (jenis, tekstur, frekuensi pemberian dalam 1 hari) dengan status gizi anak usia 4-24 bulan. 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu 1. Pengertian ASI ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, lactose dan garamgaram organic yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Air Susu Ibu (ASI) Air Susu Ibu (ASI) adalah emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Untuk hidup dan meingkatkan kualitas hidup, setiap orang memerlukan 5 kelompok zat gizi (Karbohidrat, Protein, Lemak, Vitamin dan Mineral) dalam jumlah yang cukup,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan di bahas yang pertama mengenai ASI Eksklusif, air susu ibu yang meliputi pengertian ASI, komposisi asi dan manfaat asi. Kedua mengenai persepsi yang meliputi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Tinjauan Teori Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF

SATUAN ACARA PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF SATUAN ACARA PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF Pokok Bahasan : Keperawatan Maternitas Sub Pokok Bahasan : ASI Eksklusif Tempat : Puskesmas Turen Sasaran : Masyarakat yang berobat di Puskesmas Turen Tanggal : Waktu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu Sejak lahir makanan pokok bayi adalah Air Susu Ibu. Air Susu Ibu merupakan makanan paling lengkap, karena mengandung zat pati, protein, lemak, vitamin dan mineral.

Lebih terperinci

Melindungi kesehatan ibu :

Melindungi kesehatan ibu : KONSELING MENYUSUI 1/1 MANFAAT MENYUSUI A S I Zat-zat gizi yang lengkap Mudah di cerna, diserap secara efesien Melindungi terhadap infeksi MENYUSUI Membantu bonding dan perkembangan Membantu menunda kehamilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian Status Gizi Status gizi adalah suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan. Keseimbangan tersebut

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan oleh ketersediaan zat gizi dalam jumlah cukup dan dalam. penyerapan, dan penggunaan zat-zat tersebut (Triaswulan, 2012)

TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan oleh ketersediaan zat gizi dalam jumlah cukup dan dalam. penyerapan, dan penggunaan zat-zat tersebut (Triaswulan, 2012) 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Satus Gizi Bayi Status gizi diartikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan zat gizi. Status gizi sangat ditentukan oleh ketersediaan

Lebih terperinci

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA BAB II TUNJAUAN PUSTAKA A. ASI Eksklusif 1. Definisi ASI Eksklusif adalah pemberian ASI (air susu ibu) sedini mungkin setelah persalinan, di berikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun

Lebih terperinci

RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes

RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes PENDAHULUAN Bayi : Umur 0-12 bulan Bayi Cukup Bulan (Full term) Usia kehamilan Berat Badan Tinggi Badan : 270 290 hari : 2,7 3,2 kg : 48 50 cm 2. Bayi Prematur 3. Bayi BBLR Masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan susu hasil sekresi dari payudara setelah ibu melahirkan. ASI eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah persalinan tanpa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN ASI EKSKLUSIF ASI adalah satu satunya makanan bayi yang paling baik, karena mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang sedang dalam tahap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Anak Usia Prasekolah Usia 3-6 tahun adalah periode anak usia prasekolah (Patmonodewo, 1995). Pribadi anak dapat dikembangkan dan memunculkan berbagai potensi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Air Susu Ibu Air susu ibu (ASI) adalah makanan pertama alami untuk bayi yang memberikan energi dan nutrisi yang dibutuhkan bayi pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pola Makan Pola makan adalah berbagai informasi yang memberikan gambaran mengenai jumlah dan jenis bahan makanan yang dimakan setiap hari oleh satu orang dan merupakan ciri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pertumbuhan Berat Badan Setelah Lahir. a. Pertumbuhan berat badan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pertumbuhan Berat Badan Setelah Lahir. a. Pertumbuhan berat badan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Berat Badan Bayi 1. Pertumbuhan Berat Badan Setelah Lahir a. Pertumbuhan berat badan Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling sering digunakan pada

Lebih terperinci

Oleh : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Bali

Oleh : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Bali Oleh : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Bali Anak bukan miniatur orang dewasa Anak sedang tumbuh dan berkembang Anak membutuhkan energi per kg BB lebih tinggi Anak rentan mengalami malnutrisi Gagal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. AIR SUSU IBU 1. ASI Sebagai Makanan Bayi ASI merupakan emulasi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang diekresi oleh kedua belah kelenjar mammae dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh keadaan gizi (Kemenkes, 2014). Indonesia merupakan akibat penyakit tidak menular.

BAB 1 PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh keadaan gizi (Kemenkes, 2014). Indonesia merupakan akibat penyakit tidak menular. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu ciri bangsa maju adalah bangsa yang memiliki tingkat kesehatan, kecerdasan, dan produktivitas kerja yang tinggi. Ketiga hal ini dipengaruhi oleh keadaan gizi

Lebih terperinci

Bab 3 Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif sebagai Modal Pembangunan Sumber Daya Manusia

Bab 3 Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif sebagai Modal Pembangunan Sumber Daya Manusia Bab 3 Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif sebagai Terciptanya SDM yang berkualitas secara ilmiah telah dibuktikan berkaitan dengan kecukupan gizi sejak awal periode kehidupan manusia. Beberapa hasil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN TEORI 1. Asi Eksklusif a. Definisi ASI eksklusif adalah bayi yang hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jumlah dan jenis bahan makanan yang dimakan setiap hari oleh satu orang dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jumlah dan jenis bahan makanan yang dimakan setiap hari oleh satu orang dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.2. Pola Makan Pola makan adalah berbagai informasi yang memberikan gambaran mengenai jumlah dan jenis bahan makanan yang dimakan setiap hari oleh satu orang dan merupakan ciri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik dan alamiah untuk bayi sedangkan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung antibodi dan lebih dari 100 zat gizi, seperti AA, DHA taurin, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung antibodi dan lebih dari 100 zat gizi, seperti AA, DHA taurin, dan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI Eksklusif 1. Definisi Air Susu Ibu (ASI) merupakan pilihan terbaik bagi bayi karena didalamnya mengandung antibodi dan lebih dari 100 zat gizi, seperti AA, DHA taurin,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASI Ekslusif 6 Bulan

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASI Ekslusif 6 Bulan SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASI Ekslusif 6 Bulan Bidang Studi Topik Subtopik Sasaran : Ilmu keperawatan : Keperawatan maternitas : Asi eksklusif 6 bulan : Masyarakat Jam : 11:00 11.20 Hari/Tangga : Kamis/18

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dasar Teori 1. Gizi dan Status gizi a. Gizi Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi,

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER Identitas Pengetahuan

LAMPIRAN KUESIONER Identitas Pengetahuan LAMPIRAN KUESIONER Identitas 1. Nama : 2. Alamat : 3. Umur : a. < 20 tahun b. 20-30 tahun c. 31-40 tahun d. > 40 tahun 4. Pendidikan formal terakhir : a. Tidak sekolah atau tidak tamat SD b. SD / sederajat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan 2.1.1 Definisi Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air Susu Ibu (ASI) adalah susu yang diproduksi oleh manusia untuk konsumsi bayi dan adalah sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat.

Lebih terperinci

MENGAPA IBU HARUS MEMBERIKAN ASI SAJA KEPADA BAYI

MENGAPA IBU HARUS MEMBERIKAN ASI SAJA KEPADA BAYI 1 AIR SUSU IBU A. PENDAHULUAN Dalam rangka pekan ASI (Air Susu Ibu) yang jatuh pada minggu I bulan Agustus Tahun 2012 ini, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur berupaya untuk memberikan informasi yang memadai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN ASI PADA BAYI BARU LAHIR ASI adalah satu-satunya makanan bayi yang paling baik, karena mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang sedang dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kekurangan Energi Kronis (KEK) 1. Pengertian Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan ibu hamil dan WUS (Wanita Usia Subur) yang kurang gizi diakibatkan oleh kekurangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Berat Badan Lahir Cukup (BBLC) a. Definisi Berat badan lahir adalah berat badan yang didapat dalam rentang waktu 1 jam setelah lahir (Kosim et al., 2014). BBLC

Lebih terperinci

Peran ASI Bagi Tumbuh Kembang Anak

Peran ASI Bagi Tumbuh Kembang Anak v Peran ASI Bagi Tumbuh Kembang Anak Speaker: dr. FALLA ADINDA BIOGRAFI dr. Fala Adinda Pringgayuda Dokter Laktasi sertifikasi SELASI (Sentra Laktasi Indonesia) Head consultant doctor PT Pathlab Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kembang bayi dan anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN. kembang bayi dan anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga kerap diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Periode emas dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) a. Pengertian MP-ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi diberikan pada bayi atau anak yang berumur 6-24 bulan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 ASI 2.1.1.1 Definisi ASI Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang di sekresi oleh kelenjar

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. kontasepsi, asupan nutrisi. Perawatan payudara setelah persalinan (1-2) hari, dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. kontasepsi, asupan nutrisi. Perawatan payudara setelah persalinan (1-2) hari, dan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa nifas adalah (puerperium) adalah masa setelah partus selesai dan berakhir setelah kira kira 6 minggu yang berlangsung antara berakhirnya organ-organ reproduksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. antara konsumsi, penyerapan zat gizi, dan penggunaannya di dalam tubuh yang

BAB 1 PENDAHULUAN. antara konsumsi, penyerapan zat gizi, dan penggunaannya di dalam tubuh yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Status gizi adalah suatu keadaan kesehatan sebagai akibat keseimbangan antara konsumsi, penyerapan zat gizi, dan penggunaannya di dalam tubuh yang diekskpresikan dalam

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM PENELITIAN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM Helmi Yenie* dan Mugiati* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Peraturan Pemerintah (PP) No.33/2012 mengenai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian ASI ASI atau Air Susu Ibu merupakan minuman ideal yang sangat diperlukan seorang bayi pada tahun pertama kehidupannya. ASI merupakan makanan dasar pada bayi dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melindunginya dalam melawan serangan penyakit. Keseimbangan zat zat gizi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melindunginya dalam melawan serangan penyakit. Keseimbangan zat zat gizi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu (ASI) 2.1.1 Pengertian ASI ASI adalah makanan alami pertama untuk bayi dan menyediakan semua vitamin, nutrisi dan mineral yang diperlukan bayi untuk pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merah. Normalnya dalam darah pada laki-laki 15,5gr/dl dan pada wanita 14,0gr/dl.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merah. Normalnya dalam darah pada laki-laki 15,5gr/dl dan pada wanita 14,0gr/dl. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi peneliti berikutnya untuk menambah data dalam meneliti hubungan pengetahuan dan sikap ibu terhadap perkembangan bayi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kadar Hemoglobin 1.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Makanan Bayi

TINJAUAN PUSTAKA. Makanan Bayi TINJAUAN PUSTAKA Makanan Bayi Air Susu Ibu (ASI) Air Susu Ibu (ASI) merupakan gizi terbaik bagi bayi karena komposisi zat gizi di dalamnya secara optimal mampu menjamin pertumbuhan tubuh bayi, selain itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik untuk bayi, karena

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik untuk bayi, karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak dahulu Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik untuk bayi, karena banyak mengandung zat gizi yang diperlukan oleh bayi dan sangat penting bagi pertumbuhan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa bayi berlangsung selama dua tahun pertama kehidupan setelah periode bayi baru lahir selama dua minggu. Masa bayi adalah masa dasar yang sesungguhnya untuk proses

Lebih terperinci

: Ceramah, presentasi dan Tanya jawab

: Ceramah, presentasi dan Tanya jawab SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Pokok Bahasan : Kesehatan Bayi Sub Pokok Bahasan : Penyuluhan MP ASI Sasaran : Ibu yang mempunyai Bayi usia 0-2 tahun di Puskesmas Kecamatan Cilandak Waktu : 30 menit (08.00-08.30)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui pengetahuan yang baik tentang pentingnya dan manfaat kolostrom

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui pengetahuan yang baik tentang pentingnya dan manfaat kolostrom 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Primigravida merupakan ibu yang baru hamil untuk pertama kalinya (Chapman, 2006). Biasanya ibu hamil yang baru pertama kali hamil belum mengetahui pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 sebesar 34 per kelahiran hidup.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 sebesar 34 per kelahiran hidup. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Bayi (AKB) menurut hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup. Angka ini berada jauh dari yang

Lebih terperinci

8

8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar ASI 1. Definisi ASI Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan yang disekresikan oleh kelenjar payudara ibu berupa makanan alamiah atau susu terbaik bernutrisi dan berenergi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Status gizi adalah keseimbangan antara pemasukan zat gizi dari bahan makanan yang dimakan dengan bertambahnya pertumbuhan aktifitas dan metabolisme dalam tubuh. Status

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI 1. Defenisi ASI ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan garam-garam anorganik yang disekresi oleh kelenjar mammae ibu, yang berguna bagi makanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu (ASI) 2.1.1 Definisi ASI Menurut WHO (2005) dalam Kementerian Kesehatan (2014), ASI eksklusif berarti pemberian ASI saja tanpa makanan atau minuman lain (bahkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan berkembang menjadi anak yang sehat dan cerdas (Depkes RI, 1996).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan berkembang menjadi anak yang sehat dan cerdas (Depkes RI, 1996). 45 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang paling mudah dicerna dan yang terbaik bagi bayi karena dapat memenuhi seluruh kebutuhan zat gizi untuk tumbuh

Lebih terperinci

MANFAAT ASI BAGI BAYI

MANFAAT ASI BAGI BAYI HO4.2 MANFAAT ASI BAGI BAYI ASI: Menyelamatkan kehidupan bayi. Makanan terlengkap untuk bayi, terdiri dari proporsi yang seimbang dan cukup kuantitas semua zat gizi yang diperlukan untuk kehidupan 6 bulan

Lebih terperinci

BAB VI PEMBAHASAN. Pengaruh jenis kelamin terhadap frekuensi defekasi masih kontroversial.

BAB VI PEMBAHASAN. Pengaruh jenis kelamin terhadap frekuensi defekasi masih kontroversial. BAB VI PEMBAHASAN 1. Karakteristik Subyek Penelitian Pengaruh jenis kelamin terhadap frekuensi defekasi masih kontroversial. Perbedaan frekuensi defekasi berdasarkan jenis kelamin hanya didapatkan pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI (Air Susu Ibu) 1. Pengertian Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi sampai kira kira bayi berumur 6 bulan, dan ASI mempunyai banyak manfaatnya. Karena itu penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan pertumbuhan, juga mengandung sel-sel darah putih, antibodi,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan pertumbuhan, juga mengandung sel-sel darah putih, antibodi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi. ASI memiliki kandungan yang membantu penyerapan nutrisi, membantu perkembangan dan pertumbuhan, juga mengandung

Lebih terperinci

KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK. ANITA APRILIAWATI, Ns., Sp.Kep An Pediatric Nursing Department Faculty of Nursing University of Muhammadiyah Jakarta

KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK. ANITA APRILIAWATI, Ns., Sp.Kep An Pediatric Nursing Department Faculty of Nursing University of Muhammadiyah Jakarta KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK ANITA APRILIAWATI, Ns., Sp.Kep An Pediatric Nursing Department Faculty of Nursing University of Muhammadiyah Jakarta NUTRISI PADA ANAK Pemenuhan kebutuhan nutrisi anak Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bayi yang baru lahir dan pada umur selanjutnya, apabila diberikan dalam jumlah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bayi yang baru lahir dan pada umur selanjutnya, apabila diberikan dalam jumlah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jenis-jenis Makanan Anak Usia 0-24 Bulan 1. Air Susu Ibu (ASI) ASI adalah makanan lengkap yang dapat memenuhi kebutuhan zat gizi bayi yang baru lahir dan pada umur selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi fungsinya untuk membawa O 2 dalam jumlah yang cukup ke

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi fungsinya untuk membawa O 2 dalam jumlah yang cukup ke BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anemia 2.1.1 Pengertian Anemia adalah keadaan berkurangnya jumlah eritrosit atau hemoglobin (protein pembawa O 2 ) dari nilai normal dalam darah sehingga tidak dapat memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah

BAB I PENDAHULUAN. protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah payudara ibu, sebagai makanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu (ASI) 2.1.1 Pengertian ASI Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose (gula) dan garam organik yang diproduksi karena pengaruh

Lebih terperinci

GIZI BAYI DAN BALITA. CATUR SAPTANING W, S.Gz, MPH

GIZI BAYI DAN BALITA. CATUR SAPTANING W, S.Gz, MPH GIZI BAYI DAN BALITA CATUR SAPTANING W, S.Gz, MPH TOPIK PEMBELAJARAN 1. Gizi seimbang bagi bayi dan balita a. Prinsip gizi bagi bayi dan balita b. Cara pengelolaan makanan balita c. Faktor- faktor yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Status Gizi Status gizi merupakan keadaan yang diakibatkan oleh status keseimbangan antara jumlah asupan zat gizi atau jumlah makanan (zat gizi) yang dikonsumsi dengan jumlah

Lebih terperinci

Universitas Indonesia

Universitas Indonesia 17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi Payudara 8 Untuk mempertahankan kelangsungan hidup keturunannya, organ payudara menjadi sumber utama dari kehidupan, karena air susu ibu (ASI) adalah makanan bayi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kolostrum sapi adalah susu hasil sekresi dari kelenjar ambing induk sapi betina selama 1-7 hari setelah proses kelahiran anak sapi (Gopal dan Gill, 2000). Kolostrum

Lebih terperinci

Diterbitkan melalui:

Diterbitkan melalui: NURTISI BAYI DAN BALITA Oleh: (Nurul Laily Hidayati, S.Si.T, M Kes) Copyright 2011 by (Nurul Laily Hidayati, S.Si.T, M Kes) Penerbit (Nama Penerbit) (www.hartoko.wordpress.com) (surosoekohartoko@yahoo.co.id)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Definisi Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap subyek tertentu (Notoatmodjo, 2005).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap suatu objek dari indra yang dimilikinya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. Pengertian ASI Air susu Ibu (ASI) mengandung semua bahan yang diperlukan bayi, mudah dicerna, memberi perlindungan terhadap infeksi, selalu segar, bersih

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. ASI eksklusif a. Definisi ASI Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan putih yang merupakan suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam organik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI (Air Susu Ibu) 1. Pengertian ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. makanan dan penggunaan zat-zat gizi diikuti dengan keseimbangan antara jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. makanan dan penggunaan zat-zat gizi diikuti dengan keseimbangan antara jumlah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah menetapkan rencana aksi pembinaan gizi yang sangat erat kaitannya dengan status gizi masyarakat karena dengan status gizi yang baik akan menghasilkan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. 24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga kerap diistilahkan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak yang sehat semakin bertambah umur semakin bertambah tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Anak yang sehat semakin bertambah umur semakin bertambah tinggi BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Anak yang sehat semakin bertambah umur semakin bertambah tinggi badannya. Pendek atau yang dikenal dengan istilah stunting masih menjadi masalah gizi yang prevalensinya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI Eksklusif 1. ASI Eksklusif a. Pengertian ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa tambahan cairan seperti susu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI Eksklusif 1. ASI Eksklusif a. Pengertian ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa tambahan cairan seperti susu 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI Eksklusif 1. ASI Eksklusif a. Pengertian ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa tambahan cairan seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan

Lebih terperinci

Artikel Pola Asuh Gizi Pada Bayi Anak Makalah Pengertian Contoh

Artikel Pola Asuh Gizi Pada Bayi Anak Makalah Pengertian Contoh Artikel Pola Asuh Gizi Pada Bayi Anak Makalah Pengertian Contoh Ditulis oleh : Sanjaya Yasin Artikel Pola asuh gizimerupakan praktek dirumah tangga yang diwujudkan dengan tersedianya pangan dan perawatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Pertumbuhan seorang anak bukan hanya sekedar gambaran perubahan antropometri (berat badan, tinggi badan, atau ukuran tubuh lainnya) dari waktu ke waktu, tetapi lebih

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. ASI Eksklusif a. Pengertian ASI merupakan makanan alamiah atau susu terbaik bernutrisi dan berenergi tinggi yang mudah dicerna dan mengandung komposisi nutrisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan terjadi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN. : Ibu Post partum di Ruang Perawatan Alamanda. Hari/Tanggal : Selasa, 24 September 2013

SATUAN ACARA PENYULUHAN. : Ibu Post partum di Ruang Perawatan Alamanda. Hari/Tanggal : Selasa, 24 September 2013 SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan : Makanan Pendamping ASI Sasaran : Ibu Post partum di Ruang Perawatan Alamanda Waktu : 40 menit Hari/Tanggal : Selasa, 24 September 2013 Penyuluh : Apri Rahma Dewi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kolostrum adalah, cairan pelindung yang kaya akan zat anti infeksi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kolostrum adalah, cairan pelindung yang kaya akan zat anti infeksi dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kolostrum 2.1.1 Defenisi Kolostrum adalah, cairan pelindung yang kaya akan zat anti infeksi dan berprotein tinggi yang keluar dari hari pertama sampai hari keempat atau ketujuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih selama tahun kedua. ASI juga menyediakan perlindungan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. lebih selama tahun kedua. ASI juga menyediakan perlindungan terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air susu ibu (ASI) menyediakan nutrisi lengkap bagi bayi. ASI mengandung protein, mineral, air, lemak, serta laktosa. ASI memberikan seluruh kebutuhan nutrisi dan energi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penuh perjuangan bagi ibu yang menyusui dan bayinya (Roesli, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. penuh perjuangan bagi ibu yang menyusui dan bayinya (Roesli, 2003). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses menyusui memang proses alami bagi setiap wanita yang melahirkan, tetapi tidak jarang proses ini menjadi begitu membingungkan dan penuh perjuangan bagi ibu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman lain atau disebut dengan ASI Eksklusif dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman lain atau disebut dengan ASI Eksklusif dapat memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air susu ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi serta mempunyai nilai gizi yang paling tinggi dibandingkan dengan makanan bayi yang dibuat manusia atau susu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kolostrum sapi adalah susu awal hasil sekresi dari kelenjar ambing induk sapi betina selama 1-7 hari setelah proses kelahiran anak sapi (Gopal dan Gill, 2000). Kolostrum

Lebih terperinci

PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi

PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi Tanggal 16 Oktober 2014 PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi PENDAHULUAN Usia 6 bulan hingga 24 bulan merupakan masa yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

Ingatlah bahwa pemberian MP ASI ini bertujuan mengenalkan variasi, tekstur serta rasa baru. Selera makan juga bervariasi setiap hari, hari ini dia men

Ingatlah bahwa pemberian MP ASI ini bertujuan mengenalkan variasi, tekstur serta rasa baru. Selera makan juga bervariasi setiap hari, hari ini dia men Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini menyimpulkan, sebaiknya makanan pendamping (MP) ASI diberikan paling cepat pada usia 6 bulan. Hal ini sesuai dengan anjuran WHO untuk memberikan ASI eksklusif selama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI 1. Definisi ASI Air susu ibu (ASI) adalah suatu lemak dalam larutan protein, laktose dan garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu (Ambarwati.,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Usia Pertama Pemberian Makanan Pendamping ASI a. Pengertian Makanan Pendamping ASI ( MP ASI ) Makanan Pendamping ASI ( MP ASI ) merupakan makanan yang diberikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Status Gizi Status gizi merupakan suatu keadaan tubuh akibat interaksi antara asupan energi dan protein serta zat-zat gizi esensial lainnya dengan keadaan kesehatan tubuh (Sri,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. B. PENILAIAN STATUS GIZI Ukuran ukuran tubuh antropometri merupakan refleksi darik pengaruh 4

TINJAUAN PUSTAKA. B. PENILAIAN STATUS GIZI Ukuran ukuran tubuh antropometri merupakan refleksi darik pengaruh 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. STATUS GIZI Status gizi anak pada dasarnya ditentukan oleh dua hal yaitu makanan yang dikonsumsi dan kesehatan anak itu sendiri. Kualitas dan kuantitas bahan makanan yang dikonsumsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian status gizi Status gizi adalah suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan. Jika keseimbangan tadi

Lebih terperinci

anak yang berusia di bawahnya. Pada usia ini pemberian makanan untuk anak lakilaki dan perempuan mulai dibedakan.

anak yang berusia di bawahnya. Pada usia ini pemberian makanan untuk anak lakilaki dan perempuan mulai dibedakan. WHO memberi batasan anak usia sekolah adalah anak dengan usia 6-12 tahun. Mereka berbeda dengan orang dewasa, karena anak mempunyai ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang, sampai berakhirnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Energi dan Protein 1. Kebutuhan Energi Energi digunakan untuk pertumbuhan, sebagian kecil lain digunakan untuk aktivitas, tetapi sebagian besar dimanfaatkan untuk metabolisme

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan kualitas hidup manusia dimulai sedini mungkin sejak masih bayi. Salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas manusia adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyebabkan anak balita ini rawan gizi dan rawan kesehatan antara lain : sehingga perhatian ibu sudah berkurang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyebabkan anak balita ini rawan gizi dan rawan kesehatan antara lain : sehingga perhatian ibu sudah berkurang. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anak Balita Anak Balita merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan penyakit. Kelompok ini yang merupakan kelompok umur yang paling menderita akibat gizi (KKP), dan jumlahnya

Lebih terperinci