BAB II KAJIAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Ibu Tentang ASI Pengertian Pengetahuan Ibu Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, pengetahuan adalah sesuatu yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Proses belajar ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik faktor dari dalam seperti motivasi dan faktor luar berupa sarana informasi yang tersedia serta keadaan sosial budaya. (Notoatmodjo, 2010). Menurut Ki Hajar Dewantoro bahwa pengetahuan merupakan hasil tahu, hal ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengetahuan ibu ini dapat diperoleh dari beberapa faktor baik formal seperti pendidikan yang didapat di sekolah maupun non formal. Pengetahuan merupakan faktor yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. (dalam Novi wahyuningrum 2007: 18) Ciri pokok dalam taraf pengetahuan adalah ingatan tentang sesuatu yang telah diketahui baik melalui pengalaman, belajar, ataupun informasi yang diterima dari orang lain Tingkat Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2005) domain tingkat pengetahuan (kognitif) memiliki 6 tingkatan yang terdiri dari: mengetahui, memahami, menggunakan, menguraikan, menyimpulkan dan mengevaluasi. 7

2 8 1) Mengetahui (Know) Dapat diartikan sebagai mengingat kembali suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Pengetahuan dalam tingkat ini yaitu mengingat kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. 2) Memahami (Comprehension) Dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menyelesaikan suatu objek yang diketahui secara benar dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar pula. 3) Menggunakan (Aplication) Dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). 4) Menguraikan (Analysis) Diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam struktur organisasi, dan masih berkaitan antara satu dengan yang lain. Kemampuan abstrak ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan atau membuat bagan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

3 9 5) Menyimpulkan (Synthesis) Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi yang ada. Atau suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari formulasiformulasi yang ada, misalnya dapat menyusun, merencanakan, dapat meringkasnya dan menyelesaikan terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang ada. 6) Mengevaluasi (Evaluation) Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek. Pengukuran pengetahuan bisa dilakukan dengan wawancara atau angket yaitu menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan di atas Faktor faktor yang mempengaruhi Pengetahuan Menurut Departemen Kesehatan RI, faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang diantaranya: 1) Umur Umur adalah usia individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun semakin cukup umur, yang

4 10 pada akhirnya tingkat kematangan dan kekuatan individu tersebut akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Orang yang usianya lebih muda memiliki daya ingat yang lebih kuat dan kreativitasnya lebih tinggi dalam mencari dan mengenal sesuatu yang belum diketahui dibandingkan dengan orang yang lebih tua. Disamping itu, kemampuan untuk menyerap pengetahuan baru lebih mudah dilakukan karena otak berfungsi maksimal pada umur muda. Menurut Manuaba (1998) usia reproduksi dibagi atas dua bagian yaitu reproduksi sehat umur tahun dan reproduksi tidak sehat umur kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun. Ibu yang mampu menerima dan mengerti informasi yang diberikan dengan baik cenderung akan memberikan persepsi dan bersikap positif sesuai dengan pemahamannya. 2) Pendidikan Pendidikan merupakan bimbingan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain menuju ke arah suatu cita cita tertentu. Dapat dikatakan bahwa pendidikan itu menentukan individu untuk berbuat dan mengisi kehidupannya dalam mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin mudah orang tersebut menerima informasi sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang

5 11 dimilikinya. (Rulina, Suradi Suharyono, 1992 dalam Novi wahyuningrum, 2007) Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (dalam Departemen Pendidikan Nasional, 2003) menyebutkan bahwa pendidikan dibagi atas tiga tingkatan yaitu pendidikan dasar meliputi SD/SMP, pendidikan menengah meliputi SMU/SMK, dan pendidikan tinggi meliputi Perguruan Tinggi. 3) Pekerjaan Pekerjaan merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan seorang individu, terutama untuk menunjang kehidupannya beserta keluarganya. Jenis pekerjaan ibu berkaitan dengan kesempatan ibu dalam memberikan ASI kepada anaknya. Seorang ibu yang tidak bekerja akan lebih mempunyai kesempatan untuk memberikan ASI kepada anaknya dibanding dengan ibu yang bekerja. Sering juga ibu yang terlalu sibuk dengan urusan pekerjaannya lupa akan memberikan ASI kepada anaknya. 4) Sosial Ekonomi Pengetahuan juga dipengaruhi oleh tingkat sosial ekonomi seorang individu. Tingkat sosial ekonomi yang terlalu rendah menjadikan seorang individu tidak begitu memperhatikan pesanpesan yang disampaikan karena individu tersebut cenderung memikirkan kebutuhan- kebutuhan lain yang lebih mendesak.

6 Pengetahuan yang Salah tentang Alasan Ibu Memberikan PASI Sehubungan dengan faktor pengetahuan di atas, Alasan yang paling sering bagi Ibu yang ingin cepat memberikan susu sapi atau bubur dari tepung biji-bijian adalah jumlah ASI yang tidak cukup. Alasan tersebut juga sering disertai dengan keluhan lain seperti : - Payudara terasa kosong atau telah berhenti mengeluarkan ASI - Bayi terlalu sering menangis - Bayi sering ingin menyusu Pada dasarnya, banyak hal yang menjadi penyebab bayi menangis selain karena lapar, seperti takut, kesepian, merasa bosan, kapanasan, atau tidak nyaman. Posisi ibu dalam menyusui dapat mempengaruhi ketidaknyamanan bayi dalam mendapatkan ASI, yang dapat mengakibatkan asupan ASI bagi bayi berkurang. Adapun cara menyusui yang baik adalah sebagai berikut: a. Duduklah dikursi atau di tempat yang mempunyai sandaran punggung dengan enak dan nyaman. Pakailah bantal untuk mengganjal bayi supaya tidak terlalu jauh dari payudara. b. Bila hendak memulai menyusui dengan payudara kiri, letakkan kepala bayi pada siku bagian dalam lengan kiri ibu dan badan bayi didekatkan dengan badan ibu. Letakkan tangan kiri ibu memegang pantat atau paha kiri bayi. c. Sanggalah payudara kiri ibu dengan ke 4 jari tangan dibawahnya dan ibu jari di atasnya.

7 13 d. Sentuhlah mulut bayi dengan puting susu bayi. e. Tunggulah sampai bayi membuka mulutnya lebar-lebar. f. Tengadahkan sedikit kepala bayi dan masukkan secepatnya seluruh puting susu dan areola kedalam mulut bayi, sehingga terletak diantara lidah dan langit-langit mulutnya. Lalu dekap bayi ketubuh ibu dan ujung hidung menyentuh payudara ibu. Dengan ibu jari tekanlah sedikit payudara kiri ibu supaya bayi dapat bernafas dengan baik. g. Setelah selesai menyusui, tekanlah dagunya atau pijatlah hidungnya untuk melepas hisapan bayi. h. Setelah itu sebelum menyusui dengan payudara yang satu lagi, bayi di sendawakan terlebih dahulu ia tidak muntah. (Atikah & Eni, 2010: 38-39) 2.2 ASI Pengertian ASI Eksklusif ASI adalah cairan putih yang dihasilkan oleh kelenjar payudara ibu melalui proses menyusui. (Nur khasanah, 2011: 45) Menurut Solihin Pudjiadi, Air Susu Ibu (ASI) mengandung zat gizi yang diperlukan oleh bayi untuk membangun energi sehingga ASI merupakan makanan yang paling ideal bagi bayi terutama di bulan-bulan pertama. (dalam Novi wahyuningrum 2007: 8) ASI Eksklusif atau tepatnya pemberian ASI secara Ekslusif adalah Pemberian ASI selama 0 sampai 6 bulan tanpa adanya tambahan cairan

8 14 lain seperti air putih, susu formula, air teh, jeruk, madu dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, bubur susu, pepaya, bubur nasi, biskuit, tim atau makanan lainnya selain ASI. (Nur khasanah, 2011: 47) Manfaat ASI Eksklusif Pemberian ASI memiliki manfaat yang besar bagi bayi, bagi Ibu, bagi Lingkungan bahkan bagi Negara. 1) Manfaat ASI bagi Bayi Banyak manfaat yang diperoleh Bayi dari ASI. Manfaat utamanya yaitu bayi bisa mendapatkan nutrisi terlengkap dan terbaik karena ASI memiliki sumber gizi yang sangat ideal dengan jumlah, volume dan komposisi yang seimbang disesuaikan dengan kebutuhan bayi sehingga bayi tidak akan kelebihan atau kekurangan nutrisi. (Nur Khasanah, 2011: 50) ASI sangat baik bagi pertumbuhan Emas otak Bayi karena ASI mengandung AA (Asam Arakhidonat) yang termasuk dalam kelompok omega-6 dan DHA (Asam Dekosa Heksanoat) kelompok omega-3, nutrisi lain seperti protein, laktosa, dan lemak lainnya yang dapat merangsang pertumbuhan otak bayi. (Nur khasanah, 2011: 49) ASI dapat meringankan pencernaan Bayi karena ASI dilengkapi dengan enzim-enzim yang dapat membantu proses pencernaan sehingga meringankan kerja sistem pencernaan bayi. Ini sangat sesuai dengan kondisi sistem pencernaan bayi yang

9 15 belum berfungsi dengan sempurna di bulan-bulan pertama sehingga asupan nutrisi bagi bayi tidak bisa memberatkan kerja sistem pencernaannya dan hanya ASI yang dapat memenuhi nutrisi bayi tersebut. (Nur khasanah, 2011: 51) ASI dapat meningkatkan kekebalan tubuh Bayi terlebih ASI awal yang keluar mengandung faktor kekebalan tubuh yang lebih tinggi dibanding ASI yang keluar selanjutnya. Bayi yang diberi ASI secara khusus dapat terlindung dari berbagai penyakit sistem pernapasan dan pencernaan karena adanya zat-zat kekebalan tubuh didalam ASI yang dapat menghambat perkembangan bakteri, virus, jamur dan parasit berbahaya. Selain itu unsur-unsur dalam ASI dapat melawan penyakit menular dan antibodi IgA tinggi dalam ASI dapat mencegah bayi dari alergi. (Nur khasanah, 2011: 52-53, bobak dkk, 2005: 468) ASI tidak menimbulkan Karies Gigi pada Bayi karena banyaknya kandungan selenium dalam ASI. Selain itu ASI dapat mengurangi obesitas dikemudian hari dan menyehatkan paru-paru bayi. ASI bukan hanya sekedar makanan bagi bayi karena ASI memiliki segudang manfaat yang lebih dari sekedar makanan. ASI bisa menjadi media untuk mendidik bayi sejak dini dan dengan menyusui, dapat terjalin interaksi antara Ibu dan Bayi. (Nur khasanah, 2011: 58-59)

10 16 2) Manfaat ASI bagi Ibu Manfaat ASI tidak hanya untuk Bayi saja namun juga banyak manfaatya bagi Ibu. ASI dapat menguntungkan secara ekonomis karena Ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk makanan bayi sampai bayi berumur 4-6 bulan. ASI juga praktis dan tidak merepotkan. (Nur khasanah, 2011: 61) ASI selalu diproduksi oleh pabrik payudara Ibu sehingga jika ASI kosong, ASI langsung diproduksi namun jika ASI tidak digunakan maka akan diserap kembali oleh tubuh Ibu jadi ASI tidak pernah basi dan Ibu tidak perlu memerah atau membuang ASI-nya sebelum menyusui. Dengan menyusui, akan timbul rasa percaya diri Ibu sehingga dapat meningkatkan produksi hormon oksitosin yang dapat meningkatkan produksi ASI. (Nur khasanah, 2011: 62) Menyusui secara Eksklusif dapat menunda haid dan kehamilan sehingga bisa digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah atau dikenal dengan Metode Amenorea Laktasi (MAL). Menyusui juga bisa mengurangi resiko berat badan berlebih dan isapan bayi saat menyusui mampu membuat rahim menciut, mempercepat kondisi Ibu kembali ke masa prakehamilan dan mengurangi resiko pendarahan. (Anik, 2009 : 65 dan Nur khasanah, 2011: 62-63) Dalam ASI terkandung zat Innate immune system yang melindungi jaringan payudara Ibu sehingga terhindar dari ancaman

11 17 kanker payudara. Hormon yang berperan dalam produksi ASI juga berperan membersihkan rahim dari sisa-sisa melahirkan. Hal ini bisa menurunkan resiko kanker rahim pada Ibu yang menyusui bayinya. Hormon oksitosin yang keluar saat ibu menyusui berguna untuk mengurangi stres dan dengan menyusui ternyata dapat meningkatkan kepadatan tulang sehingga mengurangi risiko osteoporosis dan patah tulang di usia lanjut. (Nur khasanah, 2011: 64) Salah satu kelebihan pemberian ASI adalah rasa kasih sayang. Dengan menyusui, kasih sayang ibu dapat tercurah kepada bayinya. bayi juga merasakan kehangatan ibunya, mendengar langsung degup jantung ibunya dan merasakan sentuhan dengan tubuh ibunya yang semua itu tidak diperoleh dari susu botol. (Handrawan, 2003 : 10) 3) Manfaat ASI bagi Lingkungan ASI dapat mengurangi bertambahnya sampah karena pemberian ASI yang tidak memerlukan kaleng susu, karton / kertas pembungkus, botol plastik dan karet. ASI juga tidak akan menambah polusi udara karena untuk membuatnya tidak memerlukan pabrik yang mengeluarkan asap dan tidak memerlukan alat transportasi. (Oetami Roesli, 2000: 15 dalam Novi wahyuningrum, 2007: 11)

12 18 4) Manfaat ASI bagi Negara Selain memberikan manfaat bagi Bayi, Ibu dan Lingkungan, ASI juga bermanfaat bagi Negara karena dapat menghemat devisa untuk pembelian susu formula, perlengkapan menyusui serta biaya menyiapkan susu. Penghematan untuk biaya sakit terutama sakit muntah, mencret dan sakit saluran pernafasan serta penghematan obat-obat, tenaga dan sarana kesehatan. (Arini, 2012 : 73) Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Produksi ASI 1) Frekuensi Penyusuan Frekuensi penyusuan ada kaitannya dengan stimulasi hormon dalam kelenjar payudara. Beberapa penelitian merekomendasikan untuk frekuensi penyusuan paling sedikit 8 kali per hari pada periode awal setelah melahirkan. 2) Berat Lahir Menurut penelitian, terdapat hubungan antara berat lahir bayi dengan volume ASI, yaitu berkaitan dengan kekuatan mengisap, frekuensi dan lama penyusuan. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) memiliki kemampuan mengisap ASI yang lebih rendah dibandingkan bayi berat lahir normal. 3) Umur kehamilan saat melahirkan Umur kehamilan saat melahirkan akan mempengaruhi asupan ASI si bayi. Jika umur kehamilan kurang dari 34 minggu (bayi lahir prematur), maka kondisi bayi sangat lemah dan tidak mampu

13 19 mengisap dengan efektif. Hal ini menyebabkan produksi ASI lebih rendah. 4) Usia dan Paritas Usia dan paritas tidak ada hubungannya dengan produksi ASI. Pada ibu menyusui yang masih remaja namun gizinya baik maka intake ASI mencukupi. Pada ibu yang melahirkan sudah lebih dari sekali, produksi ASI pada post partum hari keempat jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan ibu yang baru melahirkan pertama kali. 5) Stres dan penyakit akut Stres, kecemasan, penyakit akut maupun penyakit kronis pada Ibu menyusui dapat mengganggu proses laktasi, pengeluaran ASI terhambat dan produksi ASIpun berkurang. Asi akan keluar dengan baik bila ibu dalam kondisi rileks dan nyaman. 6) Konsumsi rokok Konsumsi rokok dapat mengganggu kerja hormon prolaktin dan oksitosin sehingga volume ASI yang dihasilkan akan berkurang. Penelitian menunjukkan ibu yang merokok lebih dari 15 batang per hari mempunyai prolaktin 30-50% lebih rendah dibanding dengan yang tidak merokok. 7) Konsumsi alkohol Mengonsumsi alkohol dalam dosis rendah bisa membuat ibu merasa lebih rileks sehingga membantu proses pengeluaran ASI,

14 20 namun etanol dalam alkohol juga dapat menghambat produksi oksitosin. 8) Pil kontrasepsi Penggunaan pil kontrasepsi kombinasi estrogen dan progestin berkaitan dengan penurunan volume dan durasi ASI. WHO merekomendasikan pil progestin bagi Ibu menyusui yang menggunakan pil kontrasepsi. (Atikah dan Eni, 2010: 6-9) Volume ASI Volume ASI pada minggu-minggu pertama bayi lahir sekitar ml. Seorang bayi memerlukan ASI sebanyak 600 ml susu per hari, jumlah tersebut bisa dicapai dengan menyusui selama 4-6 bulan pertama. Bayi normal memerlukan ml ASI per kilogram berat badan per hari. Dengan demikian bayi dengan berat 4 kg memerlukan 660 ml ASI per hari dan 825 ml per hari untuk bayi yang berat badannya 5 kg. (Atikah dan Eni, 2010: 11) Menurut Depkes RI tahun 2001 (dalam Novi wahyuningrum, 2007: 16 ), Setelah persalinan, produksi ASI akan bertambah dengan cepat apabila bayi sudah mulai menghisap payudara ibu. di hari-hari pertama, ASI dalam keadaan normal diproduksi sebanyak cc kemudian menjadi konstan di hari ke 10 hingga ke 14. Ibu hamil maupun menyusui bila dalam keadaan kurang gizi pada tingkat berat dapat mempengaruhi produksi ASI yaitu produksi Asi menjadi sedikit berkisar antara cc

15 21 di 6 bulan pertama usia bayi. Di 6 bulan ke 2 berkisar cc dan pada tahun produksi ASI berkisar cc Komponen ASI 1) Kolostrum Kolostrum merupakan cairan susu kental berwarna kekuningkuningan yang dihasilkan pada sel alveoli payudara ibu dan yang pertama kali keluar. (Anik, 2009 : 60) Kolostrum ini berlangsung sekitar tiga sampai empat hari setelah ASI pertama kali keluar. Kolostrum mempunyai kandungan yang tinggi protein, vitamin yang larut dalam lemak, mineralmineral dan imunoglobulin. Kolostrum juga merupakan pembersih usus bayi yang dapat membersihkan mekonium sehingga mukosa usus bayi yang baru lahir segera bersih dan siap menerima ASI. Inilah yang menjadi penyebab feces bayi berwarna hitam. (Bobak dkk, 2005) Kolostrum sangat penting bagi bayi karena : - Kolostrum pada hari pertama sampai hari keempat, merupakan cairan emas yang istimewa dan kaya akan zat nutrisi serta antibodi. - Kolostrum memberi nutrisi dan melindungi terhadap infeksi dan alergi. - Kolostrum merupakan cairan emas yang mengandung antibodi kali lebih banyak dari ASI biasa atau matur.

16 22 - Kolostrum memberikan imunisasi pertama. (Anik, 2009 : 60-61) 2) Protein Protein dalam ASI terdiri dari casein (protein yang sulit dicerna) dan whey (protein yang mudah dicerna). ASI lebih banyak mengandung whey daripada casein sehingga protein ASI mudah dicerna. Sedangkan pada susu sapi kebalikannya. (Atikah dan Eni, 2010 : 14) 3) Lemak Dalam ASI terdapat lemak sebagai penghasil kalori (energi) utama dan komponen zat gizinya sangat bervariasi. Penelitian OSBORN membuktikan bayi yang tidak mendapatkan ASI cenderung menderita penyakit jantung koroner di usia muda dibandingkan dengan bayi yang mendapatkan ASI. (Atikah dan Eni, 2010 : 15) 4) Laktosa Loktosa adalah karbohidrat utama pada ASI yang berfungsi sebagai sumber energi, meningkatkan absorbsi kalsium serta merangsang pertumbuhan lactobacillus bifidus. (Atikah dan Eni, 2010 : 15) 5) Vitamin A ASI mengandung dalam jumlah tinggi tidak hanya vitamin A saja tapi juga bahan bakunya yaitu beta karoten. Vitamin A selain berfungsi untuk kesehatan mata, juga berfungsi untuk mendukung

17 23 pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan. (Hendarto dan Pringgadini, 2008 dalam Winda, 2010 : 16) 6) DHA dan AA Dacosahexaenoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) merupakan asam lemak tidak jenuh rantai panjang yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal. DHA dan AA dalam tubuh dapat dibentuk atau disintesis dari omega 3 (asam linolenat) dan omega 6 (asamlinoleat). (Abdul, 2009 : 125) 7) Zat besi Zat besi pada ASI lebih mudah diserap meskipun zat besi yang terkandung dalam ASI hanya sedikit yaitu 0,5-1,0 mg/liter namun bayi yang menyusui jarang kekurangan zat besi (anemia). (Atikah dan Eni, 2010 : 15) 8) Taurin Taurin merupakan asam amino yang berfungsi sebagai neurotransmitter serta berperan penting dalam maturasi otak bayi. (Abdul, 2008 : ) 9) Lactobacillus Berfungsi menghambat tumbuhnya mikroorganisme seperti bakteri E.Coli penyebab diare pada bayi. (Atikah dan Eni, 2010:16) 10) Lactoferin Lactoferin adalah sejenis protein yang mengikat zat besi di saluran pencernaan yang memungkinkan bakteri sehat tertentu

18 24 berkembang, bermanfaat menghambat bakteri staphylococcus dan jamur candida. (Abdul, 2008 : 125) 11) Lisozim Lisozim adalah enzim dapat memecah dinding bakteri sekaligus menghancurkan bakteri berbahaya yang akhirnya dapat mempengaruhi keseimbangan bakteri yang menghuni sistem pencernaan (usus). Jumlah lisosim dalam ASI 300 kali lebih banyak daripada susu sapi. (Abdul, 2008 : 125) Waktu Pemberian ASI Eksklusif ASI Eksklusif merupakan makanan terbaik yang dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan. Sesudah 6 bulan, bayi membutuhkan makanan pelengkap karena kebutuhan gizi bayi bertambah dan tidak seluruhnya bisa dipenuhi oleh ASI. ASI yang diproduksi 1-5 hari pertama (kolostrum) harus diberikan secepat mungkin. Pemberian ASI tidak dibatasi dan dapat diberikan setiap saat. Pada hari pertama dan kedua lama pemberian ASI adalah 5 10 menit di tiap payudara. Di hari ketiga dan seterusnya lama pemberian ASI adalah menit. Produksi ASI dirangsang oleh isapan bayi dan keadaan ibu yang tenang. ASI dapat terus diberikan hingga anak berumur 2 tahun. (Cipto mangunkusumo. 2003: 7 dalam Novi wahyuningrum, 2007: 17).

19 Faktor faktor yang mempengaruhi pemberian ASI 1) Perubahan Sosial Budaya Perubahan sosial budaya ini misalnya ibu bekerja atau memiliki kesibukan sosial lain diluar rumah, ibu memiliki budaya meniru teman, tetangga atau orang terkemuka yang memberikan susu formula kepada anaknya. (Soetjiningsih, 1997 dalam Arini, 2012 : 75) 2) Faktor Psikologis Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan. Seorang ibu yang selalu gelisah, kurang percaya diri, dan takut jika kehilangan daya tarik sebagai seorang wanita maka ibu tersebut merasa tertekan batinnya sehingga akan gagal dalam menyusui bayinya. (Nur, 2011 : 138) 3) Faktor Fisik Ibu Faktor fisik misalnya Ibu merasa sakit apabila menyusui bayinya karena saat menyusui dia merasakan ada nyeri di payudaranya. (Soetjiningsih, 1997 dalam Arini, 2012 : 75) 4) Kurangnya petugas kesehatan Petugas kesehatan yang jumlahnya sedikit dapat membuat kurang mendapat penerangan atau dorongan tentang manfaat pemberian ASI. (Soetjiningsih, 1997 dalam Arini, 2012 : 75)

20 26 5) Meningkatnya promosi susu kaleng sebagai pengganti ASI Dengan banyaknya promosi tentang susu formula atau susu kaleng sebagai susu yang baik untuk pengganti ASI maka banyak ibu-ibu yang tertarik terlebih untuk ibu-ibu yang memiliki pekerjaan diluar rumah. (Soetjiningsih 1997:17 dalam Novi wahyuningrum, 2007: 11). 6) Keterangan yang salah Adanya keterangan yang salah dan sudah dipercaya masyarakat juga mempengaruhi pemberian ASI. Keterangan yang salah bisa datang dari perugas kesehatan yang menganjurkan penggantian ASI dengan susu kaleng. (Soetjiningsih 1997:17 dalam Novi wahyuningrum, 2007: 11) Hambatan yang dihadapi ibu menyusui Ibu tidak dapat menyusui bayinya karena masalah kesehatan seperti: 1) Infeksi dada atau abses payudara 2) Penyakit serius misalnya Kanker payudara atau penyakit jantung 3) Ada operasi atau terapi radiasi sebelumnya 4) Kurang/jarangnya pasokan susu 5) Eklampsia 6) TBC aktif 7) HIV 8) Kekurangan gizi parah

21 27 Dr. Daulat H. Sibuea dari bagian Obstetri Ginekologi Fakultas Kedokteran Iniversitas Sumatra Utara menyebutkan beberapa problema ibu dalam menyusui bayinya serta penanganannya : 1) Puting Susu Datar/ Terbenam Awalnya bayi akan mengalami kesulitan dalam menyusui namun dengan ekstra usaha, setelah beberapa minggu puting susu yang datar akan menonjol keluar sehingga bayi akan mudah menyusui. Apabila bayi disusui sesering mungkin sekitar 2-2 ½ jam maka ibu akan terhindar dari payudara yang terisi terlalu penuh. Untuk mengeluarkan putting susu saat menyusui dapat digunakan pompa ASI yang efektif (bukan yang berbentuk terompet atau bentuk squeeze dan bulb). 2) Puting Susu Nyeri Umumnya di awal menyusui ibu akan merasa sakit namun rasa sakit ini berkurang setelah keluarnya ASI. Selain itu, nyeri dapat hilang jika posisi mulut bayi dan putting susu ibu sudah benar. Untuk mengurangi sakit pada puting susu, mulailah menyusui pada puting susu yang tidak sakit. Setelah minum, keluarkan sedikit ASI, oleskan di puting susu dan biarkan payudara terbuka untuk beberapa saat sampai puting susu menjadi kering. Jangan membersihkan puting susu dengan sabun dan hindari puting susu menjadi lembab.

22 28 3) Puting Susu Lecet Apabila puting susu terasa nyeri namun tidak segera ditangani maka dapat menyebabkan lecet bahkan sampai mengeluarkan darah. Puting susu yang lecet tidak hanya disebabkan oleh posisi menyusui yang salah, tapi dapat pula disebabkan oleh thrush (candidiasis) atau dermatitis. Apabila sangat terasa sakit, maka untuk sementara hentikan menyusui pada payudara yang sakit dan memberi kesempatan lukanya sembuh. Untuk tetap mempertahankan kelancaran pembentukan ASI maka saat mengeluarkan ASI dari payudara yang sakit sebaiknya menggunakan tangan (jangan dengan pompa ASI). Setelah terasa membaik, mulailah menyusui kembali dengan waktu yang lebih singkat. Apabila lecet tidak sembuh dalam 1 minggu, rujuk ke Puskesmas. Posisi menyusui yang benar adalah bayi diletakkan menghadap ibu, perut bayi menempel ke perut ibu, telinga bayi segaris dengan lengan,mulut bayi terbuka lebar, bibir lengkung keluar, dagu menempel pada payudara, sebagian besar areola tak kelihatan. 4) Payudara Bengkak Pada hari pertama sekitar 2-4 jam, biasanya payudara terasa penuh dan nyeri. Hal ini disebabkan bertambahnya aliran darah ke payudara bersamaan dengan banyaknya ASI yang mulai diproduksi. Payudara bengkak disebabkan posisi mulut bayi dan

23 29 puting susu ibu yang salah, produksi ASI yang berlebih, terlambat menyusui, pengeluaran ASI yang jarang dan waktu menyusui yang terbatas. Cara mengatasinya yaitu dilakukan kompres hangat saat sebelum menyusui untuk mengurangi rasa sakit dan setelah menyusui dikompres dengan air dingin untuk mengurangi oedema (Arini, 2012 : ). 2.3 KERANGKA BERFIKIR Kerangka Teori Faktor Predisposisi: 1. Pengetahuan - Definisi ASI - Manfaat ASI - Tujuan ASI - Keuntungan ASI 2. Umur 3. Pendidikan 4. Pekerjaan 5. Sosial Ekonomi Pemberian ASI Eksklusif Faktor Pendorong : 1. Keluarga 2. Teman 3. Petugas kesehatan Faktor Pendukung: 1. Pendapatan keluarga 2. Ketersediaan fasilitas kesehatan 3. Sarana & prasarana Keterangan : Variabel yang diteliti Variabel yang tidak diteliti : Cetak Tebal : Cetak Miring Gambar 1 : Bagan Kerangka Teori

24 Kerangka Konsep Pengetahuan Ibu: - Umur - Pendidikan - Pekerjaan - Sosial Ekonomi Pemberian ASI Eksklusif Gambar 2 : Bagan Kerangka Konsep Keterangan: : Variabel independent : Variabel dependent Hipotesis Penelitian HA : Ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif di Kelurahan Tomulabutao Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. HO : Tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif di Kelurahan Tomulabutao Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 ASI 2.1.1.1 Definisi ASI Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang di sekresi oleh kelenjar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu 1. Pengertian ASI ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, lactose dan garamgaram organic yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Air Susu Ibu (ASI) Air Susu Ibu (ASI) adalah emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI Eksklusif 1. Pengertian ASI Eksklusif Pemberian ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi air susu ibu saja tanpa tambahan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan di bahas yang pertama mengenai ASI Eksklusif, air susu ibu yang meliputi pengertian ASI, komposisi asi dan manfaat asi. Kedua mengenai persepsi yang meliputi

Lebih terperinci

MENGAPA IBU HARUS MEMBERIKAN ASI SAJA KEPADA BAYI

MENGAPA IBU HARUS MEMBERIKAN ASI SAJA KEPADA BAYI 1 AIR SUSU IBU A. PENDAHULUAN Dalam rangka pekan ASI (Air Susu Ibu) yang jatuh pada minggu I bulan Agustus Tahun 2012 ini, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur berupaya untuk memberikan informasi yang memadai

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF

SATUAN ACARA PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF SATUAN ACARA PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF Pokok Bahasan : Keperawatan Maternitas Sub Pokok Bahasan : ASI Eksklusif Tempat : Puskesmas Turen Sasaran : Masyarakat yang berobat di Puskesmas Turen Tanggal : Waktu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. Pengertian ASI Air susu Ibu (ASI) mengandung semua bahan yang diperlukan bayi, mudah dicerna, memberi perlindungan terhadap infeksi, selalu segar, bersih

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI (Air Susu Ibu) 1. Pengertian Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi sampai kira kira bayi berumur 6 bulan, dan ASI mempunyai banyak manfaatnya. Karena itu penting

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Pengetahuan 2.1.1. Definisi Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil kata dasar "tahu" dan terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN ASI EKSKLUSIF ASI adalah satu satunya makanan bayi yang paling baik, karena mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang sedang dalam tahap

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan 2.1.1 Definisi Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER Identitas Pengetahuan

LAMPIRAN KUESIONER Identitas Pengetahuan LAMPIRAN KUESIONER Identitas 1. Nama : 2. Alamat : 3. Umur : a. < 20 tahun b. 20-30 tahun c. 31-40 tahun d. > 40 tahun 4. Pendidikan formal terakhir : a. Tidak sekolah atau tidak tamat SD b. SD / sederajat

Lebih terperinci

B. MANFAAT ASI EKSKLUSIF

B. MANFAAT ASI EKSKLUSIF ASI EKSKLUSIF A. PENGERTIAN Menurut WHO, ASI Eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan pada enam bulan pertama bayi baru lahir tanpa adanya makanan pendamping lain. ( www.tabloid- nakita.com, 2005 )

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melindunginya dalam melawan serangan penyakit. Keseimbangan zat zat gizi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melindunginya dalam melawan serangan penyakit. Keseimbangan zat zat gizi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu (ASI) 2.1.1 Pengertian ASI ASI adalah makanan alami pertama untuk bayi dan menyediakan semua vitamin, nutrisi dan mineral yang diperlukan bayi untuk pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. tergantng dari motif yang dimiliki (Taufik, 2007). menggerakkan kita untuk berperilaku tertentu. Oleh karena itu, dalam

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. tergantng dari motif yang dimiliki (Taufik, 2007). menggerakkan kita untuk berperilaku tertentu. Oleh karena itu, dalam BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN A. Motivasi 1. Pengertian Motivasi adalah dorongan yang dapat menimbulkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian suatu tujuan tertentu untuk mencapai tujuan. Perilaku

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu (ASI) 2.1.1 Definisi ASI Menurut WHO (2005) dalam Kementerian Kesehatan (2014), ASI eksklusif berarti pemberian ASI saja tanpa makanan atau minuman lain (bahkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Tinjauan Teori Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN ASI PADA BAYI BARU LAHIR ASI adalah satu-satunya makanan bayi yang paling baik, karena mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang sedang dalam

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil dari tahu dan pengalaman seseorang dalam melakukan penginderaan terhadap suatu rangsangan tertentu. Pengetahuan atau kognitif

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASI Ekslusif 6 Bulan

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASI Ekslusif 6 Bulan SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASI Ekslusif 6 Bulan Bidang Studi Topik Subtopik Sasaran : Ilmu keperawatan : Keperawatan maternitas : Asi eksklusif 6 bulan : Masyarakat Jam : 11:00 11.20 Hari/Tangga : Kamis/18

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI 1. Defenisi ASI ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan garam-garam anorganik yang disekresi oleh kelenjar mammae ibu, yang berguna bagi makanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menempuh, menemui, mengarungi, menyebrangi, menanggung, mendapat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menempuh, menemui, mengarungi, menyebrangi, menanggung, mendapat, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengalaman Pengalaman adalah kata dasarnya alami yaitu mengalami, melakoni, menempuh, menemui, mengarungi, menyebrangi, menanggung, mendapat, menyelami dan merasakan (Endarmoko,

Lebih terperinci

MANFAAT ASI BAGI BAYI

MANFAAT ASI BAGI BAYI HO4.2 MANFAAT ASI BAGI BAYI ASI: Menyelamatkan kehidupan bayi. Makanan terlengkap untuk bayi, terdiri dari proporsi yang seimbang dan cukup kuantitas semua zat gizi yang diperlukan untuk kehidupan 6 bulan

Lebih terperinci

Melindungi kesehatan ibu :

Melindungi kesehatan ibu : KONSELING MENYUSUI 1/1 MANFAAT MENYUSUI A S I Zat-zat gizi yang lengkap Mudah di cerna, diserap secara efesien Melindungi terhadap infeksi MENYUSUI Membantu bonding dan perkembangan Membantu menunda kehamilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Untuk Menyusui Tinjauan tentang menyusui meliputi definisi menyusui, manfaat menyusui, karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. 2.1.1 Definisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN TEORI 1. Asi Eksklusif a. Definisi ASI eksklusif adalah bayi yang hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penuh perjuangan bagi ibu yang menyusui dan bayinya (Roesli, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. penuh perjuangan bagi ibu yang menyusui dan bayinya (Roesli, 2003). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses menyusui memang proses alami bagi setiap wanita yang melahirkan, tetapi tidak jarang proses ini menjadi begitu membingungkan dan penuh perjuangan bagi ibu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok, antara lain zat putih telur, lemak,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok, antara lain zat putih telur, lemak, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat kekebalan tubuh yang akan melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit dan jamur. ASI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini diuraikan tiga konsep besar yang terkait dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu pengetahuan, ibu menyusui dan ASI Eksklusif. Konsep pengetahuan diuraikan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menyusui, artinya memberikan makanan kepada bayi yang langsung dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Menyusui, artinya memberikan makanan kepada bayi yang langsung dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menyusui, artinya memberikan makanan kepada bayi yang langsung dari payudara. Menyusui adalah proses alamiah, berjuta-juta ibu diseluruh dunia berhasil menyusui bayinya

Lebih terperinci

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA BAB II TUNJAUAN PUSTAKA A. ASI Eksklusif 1. Definisi ASI Eksklusif adalah pemberian ASI (air susu ibu) sedini mungkin setelah persalinan, di berikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun

Lebih terperinci

III.Materi penyuluhan a. Pengertian nifas b. Tujuan perawatan nifas c. Hal-hal yang perlu diperhatikan masa nifas d. Perawatan masa nifas

III.Materi penyuluhan a. Pengertian nifas b. Tujuan perawatan nifas c. Hal-hal yang perlu diperhatikan masa nifas d. Perawatan masa nifas SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Perawatan Masa Nifas Hari Tanggal : Waktu : Sasaran : Ibu nifas Tempat : I. Latar belakang Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah

BAB I PENDAHULUAN. protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah payudara ibu, sebagai makanan

Lebih terperinci

KETERAMPILAN TEKNIK MENYUSUI

KETERAMPILAN TEKNIK MENYUSUI BUKU PANDUAN KETERAMPILAN TEKNIK MENYUSUI Diberikan pada Mahasiswa Semester IV Tahun Akademik 2014-2015 Tim Penyusun dr. A. Dwi Bahagia, Ph.D, SpA(K) dr. Ema Alasiry, SpA(K), IBCLC Editor dr. Elizabet

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. kontasepsi, asupan nutrisi. Perawatan payudara setelah persalinan (1-2) hari, dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. kontasepsi, asupan nutrisi. Perawatan payudara setelah persalinan (1-2) hari, dan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa nifas adalah (puerperium) adalah masa setelah partus selesai dan berakhir setelah kira kira 6 minggu yang berlangsung antara berakhirnya organ-organ reproduksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan terjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI 1. Definisi ASI Air susu ibu (ASI) adalah suatu lemak dalam larutan protein, laktose dan garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu (Ambarwati.,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung antibodi dan lebih dari 100 zat gizi, seperti AA, DHA taurin, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung antibodi dan lebih dari 100 zat gizi, seperti AA, DHA taurin, dan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI Eksklusif 1. Definisi Air Susu Ibu (ASI) merupakan pilihan terbaik bagi bayi karena didalamnya mengandung antibodi dan lebih dari 100 zat gizi, seperti AA, DHA taurin,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Air Susu Ibu Air susu ibu (ASI) adalah makanan pertama alami untuk bayi yang memberikan energi dan nutrisi yang dibutuhkan bayi pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan berkembang menjadi anak yang sehat dan cerdas (Depkes RI, 1996).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan berkembang menjadi anak yang sehat dan cerdas (Depkes RI, 1996). 45 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang paling mudah dicerna dan yang terbaik bagi bayi karena dapat memenuhi seluruh kebutuhan zat gizi untuk tumbuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. parameter utama kesehatan anak. Hal ini sejalan dengan salah satu. (AKB) dinegara tetangga Malaysia berhasil mencapai 10 per 1000

BAB I PENDAHULUAN. parameter utama kesehatan anak. Hal ini sejalan dengan salah satu. (AKB) dinegara tetangga Malaysia berhasil mencapai 10 per 1000 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan suatu indikator penting untuk menggambarkan kesehatan masyarakat dan merupakan salah satu parameter utama kesehatan anak.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah air susu yang diberikan kepada bayi sejak

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah air susu yang diberikan kepada bayi sejak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah air susu yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama enam bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka

BAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu indikator terpenting untuk menilai kualitas pelayanan obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka Kematian Ibu (AKI),

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Untuk hidup dan meingkatkan kualitas hidup, setiap orang memerlukan 5 kelompok zat gizi (Karbohidrat, Protein, Lemak, Vitamin dan Mineral) dalam jumlah yang cukup,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Pengetahuan 2.1.1. Defenisi Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan 19 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman lain. ASI Eksklusif diberikan sampai 6 bulan pertama kehidupan. Manfaat dari pemberian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Skinner (Notoatmodjo, 2007), merumuskan perilaku sebagai. respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari

BAB II LANDASAN TEORI. Skinner (Notoatmodjo, 2007), merumuskan perilaku sebagai. respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Perilaku Ibu Menyusui Skinner (Notoatmodjo, 2007), merumuskan perilaku sebagai respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Bloom (Notoatmodjo,

Lebih terperinci

ASI ADALAH ANUGERAH LUAR BIASA YANG DIBERIKAN TUHAN KEPADA MANUSIA KENAPA BANYAK ORANG TUA TIDAK MEMBERIKAN ASI

ASI ADALAH ANUGERAH LUAR BIASA YANG DIBERIKAN TUHAN KEPADA MANUSIA KENAPA BANYAK ORANG TUA TIDAK MEMBERIKAN ASI ASI ADALAH ANUGERAH LUAR BIASA YANG DIBERIKAN TUHAN KEPADA MANUSIA KENAPA BANYAK ORANG TUA TIDAK MEMBERIKAN ASI Padahal kita tahu Manfaat ASI bagi bayi Sebagai nutrisi Meningkatkan kecerdasan Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih selama tahun kedua. ASI juga menyediakan perlindungan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. lebih selama tahun kedua. ASI juga menyediakan perlindungan terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air susu ibu (ASI) menyediakan nutrisi lengkap bagi bayi. ASI mengandung protein, mineral, air, lemak, serta laktosa. ASI memberikan seluruh kebutuhan nutrisi dan energi

Lebih terperinci

PENGARUH PUTING SUSU LECET TERHADAP PENERAPAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR

PENGARUH PUTING SUSU LECET TERHADAP PENERAPAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR PENGARUH PUTING SUSU LECET TERHADAP PENERAPAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR Ika Tristanti Dosen STIKES Muhammadiyah Kudus Jl. Ganesha I Purwosari Kudus Email: ika.tristanti@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merah. Normalnya dalam darah pada laki-laki 15,5gr/dl dan pada wanita 14,0gr/dl.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merah. Normalnya dalam darah pada laki-laki 15,5gr/dl dan pada wanita 14,0gr/dl. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi peneliti berikutnya untuk menambah data dalam meneliti hubungan pengetahuan dan sikap ibu terhadap perkembangan bayi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kadar Hemoglobin 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu 98 kematian per kelahiran hidup. Tingginya angka kematian bayi

BAB I PENDAHULUAN. yaitu 98 kematian per kelahiran hidup. Tingginya angka kematian bayi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Angka Kematian Bayi (AKB) menurut World Health Organization (WHO) ialah sebesar 35 per 1.000 kelahiran hidup untuk tahun 2012. Berdasarkan hasil survey demografi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan pertumbuhan, juga mengandung sel-sel darah putih, antibodi,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan pertumbuhan, juga mengandung sel-sel darah putih, antibodi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi. ASI memiliki kandungan yang membantu penyerapan nutrisi, membantu perkembangan dan pertumbuhan, juga mengandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air Susu Ibu (ASI) adalah susu yang diproduksi oleh manusia untuk konsumsi bayi dan adalah sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa)

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa) 0 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa) dengan jumlah penderita yang banyak dalam waktu yang singkat. Namun dengan tatalaksana diare yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. otak dimulai dalam kandungan sampai dengan usia 7 tahun (Menteri Negara

BAB I PENDAHULUAN. otak dimulai dalam kandungan sampai dengan usia 7 tahun (Menteri Negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan kunci keberhasilan pembangunan yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Pembentukan manusia berkualitas

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan oleh ketersediaan zat gizi dalam jumlah cukup dan dalam. penyerapan, dan penggunaan zat-zat tersebut (Triaswulan, 2012)

TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan oleh ketersediaan zat gizi dalam jumlah cukup dan dalam. penyerapan, dan penggunaan zat-zat tersebut (Triaswulan, 2012) 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Satus Gizi Bayi Status gizi diartikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan zat gizi. Status gizi sangat ditentukan oleh ketersediaan

Lebih terperinci

Bab 3 Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif sebagai Modal Pembangunan Sumber Daya Manusia

Bab 3 Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif sebagai Modal Pembangunan Sumber Daya Manusia Bab 3 Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif sebagai Terciptanya SDM yang berkualitas secara ilmiah telah dibuktikan berkaitan dengan kecukupan gizi sejak awal periode kehidupan manusia. Beberapa hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik untuk bayi, karena

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik untuk bayi, karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak dahulu Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik untuk bayi, karena banyak mengandung zat gizi yang diperlukan oleh bayi dan sangat penting bagi pertumbuhan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI Ekslusif 1. Defenisi ASI Ekslusif ASI ekslusif adalah pemberian hanya ASI saja kepada bayi tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) merupakan anugerah dari Tuhan yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) merupakan anugerah dari Tuhan yang diberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan anugerah dari Tuhan yang diberikan kepada umatnya melalui ibu yang menyusui bayinya dengan ASI (Irawati, 2007). ASI sangat penting untuk

Lebih terperinci

RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes

RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes PENDAHULUAN Bayi : Umur 0-12 bulan Bayi Cukup Bulan (Full term) Usia kehamilan Berat Badan Tinggi Badan : 270 290 hari : 2,7 3,2 kg : 48 50 cm 2. Bayi Prematur 3. Bayi BBLR Masa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI 1. ASI Eksklusif a. Definisi Air Susu Ibu (ASI) merupakan susu buatan alam yang lebih baik daripada susu buatan mana pun, oleh karena mengandung benda penangkis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI (Air Susu Ibu) 1. Pengertian ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air susu Ibu (ASI) merupakan pemberian air susu kepada bayi yang langsung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air susu Ibu (ASI) merupakan pemberian air susu kepada bayi yang langsung BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air susu Ibu (ASI) merupakan pemberian air susu kepada bayi yang langsung berasal dari kelenjar payudara ibu. ASI merupakan makanan yang paling mudah dicerna dan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dini adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Sebenarnya bayi manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dini adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Sebenarnya bayi manusia 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Inisiasi Menyusu Dini 1. Definisi Inisiasi Menyusu Dini Inisiasi menyusu dini (early initiation/ the best crawl) atau permulaan menyusu dini adalah bayi mulai menyusu sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses alamiah, namun sering ibu-ibu tidak berhasil menyusui atau menghentikan

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses alamiah, namun sering ibu-ibu tidak berhasil menyusui atau menghentikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik dan alamiah untuk bayi. Menyusui merupakan suatu proses alamiah, namun sering ibu-ibu tidak berhasil menyusui atau menghentikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bayi Baru Lahir Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran. Serta harus dapat melakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ASI Eksklusif 2.1.1 Pengertian ASI eksklusif ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa

Lebih terperinci

PENGETAHUAN 1. Apakah ibu tahu apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif? a. Ya b. Tidak 2. Apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif? a.

PENGETAHUAN 1. Apakah ibu tahu apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif? a. Ya b. Tidak 2. Apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif? a. Lampiran 1 KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBANTU BAKALAN KECAMATAN BUGUL KIDUL KOTA PASURUAN IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : 2.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk air putih, selain menyusui selama 6 bulan sejak dilahirkan. 3 Cara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk air putih, selain menyusui selama 6 bulan sejak dilahirkan. 3 Cara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu 2.1.1 Definisi ASI Eksklusif ASI eksklusif adalah tidak memberi bayi makanan atau minuman lain, termasuk air putih, selain menyusui selama 6 bulan sejak dilahirkan.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, Abu dan Nur Unbiyati Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, Abu dan Nur Unbiyati Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu dan Nur Unbiyati. 007. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, S. 006. Prosedur Penelitian. Edisi Keenam. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, S. 010. Prosedur Penelitian.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Air Susu Ibu (ASI) BAB II TINJAUAN PUSTAKA Air susu ibu (ASI) adalah cairan putih yang dihasilkan oleh kelenjar payudara ibu melalui proses menyusui. Air susu ibu merupakan makanan yang

Lebih terperinci

Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi. Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan.

Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi. Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994). Pembentukan dan Persiapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara global angka pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan masih

BAB I PENDAHULUAN. Secara global angka pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan masih 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara global angka pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan masih rendah. Pada tahun 2006, WHO mengeluarkan Standar Pertumbuhan Anak yang kemudian diterapkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laktosa dan garam-garam organik yang di sekresi oleh kedua kelenjar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laktosa dan garam-garam organik yang di sekresi oleh kedua kelenjar BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. Pengertian ASI Air Susu Ibu adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam organik yang di sekresi oleh kedua kelenjar mamae dari

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. dalam kandungan disertai dengan pemberian Air susu ibu (ASI) sejak usia

PENDAHULUAN. dalam kandungan disertai dengan pemberian Air susu ibu (ASI) sejak usia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Modal dasar pembentukan manusia berkualitas dimulai sejak bayi dalam kandungan disertai dengan pemberian Air susu ibu (ASI) sejak usia dini, terutama rohani dengan

Lebih terperinci

Peran ASI Bagi Tumbuh Kembang Anak

Peran ASI Bagi Tumbuh Kembang Anak v Peran ASI Bagi Tumbuh Kembang Anak Speaker: dr. FALLA ADINDA BIOGRAFI dr. Fala Adinda Pringgayuda Dokter Laktasi sertifikasi SELASI (Sentra Laktasi Indonesia) Head consultant doctor PT Pathlab Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu (ASI) 2.1.1 Pengertian ASI Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose (gula) dan garam organik yang diproduksi karena pengaruh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling mahal sekalipun (Yuliarti, 2010). ASI eksklusif merupakan satu-satunya

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling mahal sekalipun (Yuliarti, 2010). ASI eksklusif merupakan satu-satunya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ASI adalah makanan yang sempurna untuk bayi. Kandungan gizi yang tinggi dan adanya zat kebal didalamnya membuat ASI tidak tergantikan oleh susu formula yang paling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman lain atau disebut dengan ASI Eksklusif dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman lain atau disebut dengan ASI Eksklusif dapat memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air susu ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi serta mempunyai nilai gizi yang paling tinggi dibandingkan dengan makanan bayi yang dibuat manusia atau susu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui pengetahuan yang baik tentang pentingnya dan manfaat kolostrom

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui pengetahuan yang baik tentang pentingnya dan manfaat kolostrom 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Primigravida merupakan ibu yang baru hamil untuk pertama kalinya (Chapman, 2006). Biasanya ibu hamil yang baru pertama kali hamil belum mengetahui pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut RISKESDAS 2010, membagi pola menyusui menjadi tiga kategori

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut RISKESDAS 2010, membagi pola menyusui menjadi tiga kategori BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Pola Menyusui 2.1.1 Klasifikasi Pola Menyusui Menurut RISKESDAS 2010, membagi pola menyusui menjadi tiga kategori yaitu : 1. Menyusui Eksklusif adalah tidak

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK IBU MENYUSUI YANG TIDAK MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI UPT PUSKESMAS BANYUDONO I KABUPATEN BOYOLALI

KARAKTERISTIK IBU MENYUSUI YANG TIDAK MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI UPT PUSKESMAS BANYUDONO I KABUPATEN BOYOLALI KARAKTERISTIK IBU MENYUSUI YANG TIDAK MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI UPT PUSKESMAS BANYUDONO I KABUPATEN BOYOLALI Oleh: Fitria Ika Wulandari, Natalia Riski Iriana AKBID Citra Medika Surakarta E-mail : ria_mail@ymail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada rakyat jelata, bahkan dasar utama terletak pada kaum wanita, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada rakyat jelata, bahkan dasar utama terletak pada kaum wanita, yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan generasi yang sehat, cerdas, dan taqwa merupakan tanggung jawab seluruh komponen masyarakat, baik dari kalangan pejabat tingkat atas sampai pada rakyat

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode:... PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI Nama responden :... Nomor contoh :... Nama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah kemampuan seseorang untuk mengingat fakta, simbol, prosedur dan teori. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. alamiah. ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. alamiah. ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI (Air Susu Ibu) 1. Definisi ASI merupakan makanan pertama, utama, dan terbaik bagi bayi, yang bersifat alamiah. ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu (ASI) 2.1.1 Pengertian ASI dan ASI Eksklusif Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu cairan yang terbentuk dari campuran dua zat yaitu lemak dan air yang terdapat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan kehidupannya. Kebutuhan tersebut dapat tercukupi dengan memberikan ASI secara Eksklusif pada bayi selama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI Eksklusif 1. Pengertian ASI Eksklusif Menurut Prasetyono (2009), yang dimaksud dengan pemberian ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan tanpa tambahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan susu hasil sekresi dari payudara setelah ibu melahirkan. ASI eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah persalinan tanpa

Lebih terperinci

Cara Mencuci Tangan yang Benar

Cara Mencuci Tangan yang Benar Cara Mencuci Tangan yang Benar TUJUAN : 1. Menjaga kebersihan 2. Mencegah terjadinya penularan atau perpindahan kuman 6 Langkah Cuci Tangan 1. Gunakan air bersih dari air yang mengalir untuk membasahi

Lebih terperinci

MATERI PENYULUHAN ASI EKSLUSIF OLEH : dr.rizma Alfiani Rachmi

MATERI PENYULUHAN ASI EKSLUSIF OLEH : dr.rizma Alfiani Rachmi MATERI PENYULUHAN ASI EKSLUSIF OLEH : dr.rizma Alfiani Rachmi Pengertian ASI (Air Susu Ibu) ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan alamiah berupa cairan Dengan kandungan gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan terpisah satu sama lain oleh jaringan lemak. Tiap lobus terdiri dari lobuli

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan terpisah satu sama lain oleh jaringan lemak. Tiap lobus terdiri dari lobuli BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Praktek Menyusui Pada seorang ibu payudara terdiri dari 15-24 lobi yang terletak radiar dan terpisah satu sama lain oleh jaringan lemak. Tiap lobus terdiri dari lobuli yang terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya sekitar 36% selama periode Berdasarkan hasil Riskesdas. Provinsi Maluku sebesar 25,2% (Balitbangkes, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. hanya sekitar 36% selama periode Berdasarkan hasil Riskesdas. Provinsi Maluku sebesar 25,2% (Balitbangkes, 2013). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi karena mengandung kebutuhan energi dan zat yang dibutuhkan selama enam bulan pertama kehidupan bayi. Seorang

Lebih terperinci

Bagaimana Memberikan Makan Bayi Setelah Usia 6 Bulan

Bagaimana Memberikan Makan Bayi Setelah Usia 6 Bulan Berikan Makan Lebih Banyak Selagi Bayi Tumbuh HalHal Yang Perlu Diingat Mulai beri makan di usia Usia antara 6 bulan sampai 2 tahun, seorang anak perlu terus disusui. Bila Anda tidak menyusui, beri makan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. operasional, pertanyaan penelitian dan hipotesis serta manfaat penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. operasional, pertanyaan penelitian dan hipotesis serta manfaat penelitian. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, akan disajikan tentang latar belakang dari penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kerangka konsep, definisi konseptual dan operasional, pertanyaan penelitian

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Air Susu Ibu (ASI) Definisi Air Susu Ibu (ASI) Air susu ibu (ASI) adalah makanan utama bagi bayi yang kaya akan

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Air Susu Ibu (ASI) Definisi Air Susu Ibu (ASI) Air susu ibu (ASI) adalah makanan utama bagi bayi yang kaya akan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu (ASI) 2.1.1 Definisi Air Susu Ibu (ASI) Air susu ibu (ASI) adalah makanan utama bagi bayi yang kaya akan nutrisi berupa cairan hidup yang kompleks yang mengandung

Lebih terperinci