Kata kunci : Daun sirsak, Flavonoid. SPF Daftar Pustaka : 44 pustaka ( )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kata kunci : Daun sirsak, Flavonoid. SPF Daftar Pustaka : 44 pustaka ( )"

Transkripsi

1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran Program Studi Farmasi Skripsi, 22 Januari 2015 Ryan Suryanda Putra (050110a055) Efektifitas Perlindungan Sinar UV-B Lotio O/W Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) Secara In-situ Terhadap Tikus Putih Jantan Galur Wistar (xv + 77 halaman + 9 gambar + 11 tabel + 7 lampiran) INTISARI Telah dilakukan penelitian tentang daun sirsak (Annona muricata L.) yang mengandung senyawa flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas perlindungan sinar UV-B lotio O/W ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) yang dilakukan secara in-situ. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan Post Test Control Group Design. Jumlah sampel meliputi 30 ekor tikus putih jantan galur wistar yang dibagi menjadi 5 kelompok secara acak yaitu kelompok kontrol negatif (-), kontrol positif (senyawa tabir surya merk Sollare SPF 30), kelompok perlakuan 1 (lotio ekstrak etanol daun sirsak dengan konsentrasi 20% b/v), kelompok perlakuan 2 (lotio ekstrak etanol daun sirsak dengan konsentrasi 25% b/v) dan kelompok perlakuan 3 (lotio ekstrak etanol daun sirsak dengan konsentrasi 30% b/v). Hasil penelitian secara in-situ menyatakan bahwa pada perbandingan perlakuan kontrol positif (+) dengan lotio ekstrak etanol daun sirsak kadar 30% b/v menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan, karena nilai p-value 0,787 (p > 0,05) yang artinya kelompok perlakuan yang diberi kontrol positif (+) senyawa tabir surya merk Sollare dengan lotio ekstrak etanol daun sirsak konsentrasi 30% b/v memiliki efektivitas yang sama atau sebanding. Kata kunci : Daun sirsak, Flavonoid. SPF Daftar Pustaka : 44 pustaka ( )

2 Ngudi Waluyo School of Health Ungaran Study Program of Pharmacy Final Assignment, 22 January 2015 Ryan Suryanda Putra (050110a055) The Effectivity of UV-B Protection by Lotion O/W of Extract Ethanol of Sirsak Leaf (Annona muricata L.) Through In-Situ of Male Albino Rats with Wistar Strain (xv + 77 pages + 11 tables + 9 pictures + 7 enclosures) ABSTRACT The research had been conducted on Annona muricata L. containing flavonoids. This research aimed to know the effectivity of UV-B protection by lotion O/W of extract ethanol of Annona muricata L. through in-situ. This research was an experimental study with Post test control group design. The samples were 30 male albino rats with wistar strain divided into 5 groups randomly : negative control group, positive control group (Sollare ), first treatment group (lotion from extract ethanol of Annona muricata L. with 20% b/v concentration), second treatment group (lotion extract ethanol of Annona muricata L. with 25% b/v concentration) and third treatment group (Lotion extract ethanol of Annona muricata L. with 30% b/v concentration). The results of the study through in-situ stated that comparism between control positive treatment with lotion of extract ethanol of Annona muricata L. in 30% concentration showed insignificant difference, because p-value 0,787 (p > 0,05), it meant that the positive control and lotion O/W of extract ethanol of Annona muricata L. with 30% concentration had the same effectiveness. Key Words : Annona muricata L., Flavonoids, SPF References : 44 references ( )

3 PENDAHULUAN Sinar matahari selain merupakan sumber energi bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup, ternyata juga memberikan efek yang merugikan, antara lain menyebabkan terbakarnya sel-sel kulit manusia, pigmentasi, dan penuaan dini pada paparan yang berlebihan (Aiache, 1993 dalam Widji Soerarti et al, 2005). Terjadinya pemanasan global memungkinkan intensitas sinar ultraviolet (UV) yang sampai ke bumi menjadi bertambah karena rusaknya lapisan ozon. American Cancer Society (2001) menyatakan bahwa sinar surya yang sampai dipermukaan bumi dan mempunyai dampak terhadap kulit dibedakan menjadi sinar ultraviolet A atau UV-A dengan panjang gelombang (λ) nm, sinar UV-B panjang gelombang nm dan sinar UV-C panjang gelombang nm. Beberapa cara untuk mengurangi kerusakan kulit dari radikal bebas akibat sinar UV yaitu dengan pemakaian tabir surya, obat topikal vitamin A atau turunannya, atau obat topikal yang mengandung antioksidan, serta mengkonsumsi antioksidan, baik yang terdapat pada makanan maupun berupa suplemen (Baumann dan Allemann, 2009). Antioksidan herbal yang memiliki aktivitas sebagai tabir surya pernah diteliti oleh Wiyono (2013) dengan judul penentuan nilai SPF secara in vitro krim tabir surya ekstrak etanol kulit alpukat, menyebutkan bahwa kulit alpukat memiliki kandungan kimia flavonoid. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa krim ekstrak kulit alpukat kadar 5% b/b; 7,5% b/b; dan 10% b/b memiliki tingkat kemampuan tabir surya dengan nilai SPF berturut-turut 3,99 (kategori minimal); 5,88 (kategori sedang); dan 6,81 (kategori ekstra). Tanaman yang diperkirakan mempunyai aktivitas perlindungan dari sinar UV adalah daun sirsak. Daun sirsak mengandung senyawa flavonoid, tannin, kalsium, fosfor, hidrat arang, vitamin (A, B dan C), fitosterol, Ca-oksalat dan alkaloid murisin (Mangan, 2009). Daun sirsak juga pernah diteliti sebagai antioksidan oleh Sulihingtyas et al (2012). Selain itu, daun sirsak juga sering digunakan sebagai bahan obat tradisional, antara lain untuk pengobatan kanker (Zuhud, 2011). Adapun tujuan dari penelitian ini ialah guna mengetahui efektifitas perlindungan sinar UV-B dari lotio ekstrak daun sirsak (Annona muricata Linn) secara in-situ pada tikus putih jantan galur wistar serta untuk mengetahui kadar lotio ekstrak daun sirsak (Annona muricata Linn) yang mempunyai aktivitas sebagai perlindungan terhadap sinar UV yang sama dengan kontrol positif lotio merk Solare dengan SPF 30 secara in situ. METODE PENELITIAN Alat dan Bahan A. Alat Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan minumnya, timbangan tikus, lampu UV Exoterra, gunting dan alat pencukur bulu tikus, alat-alat pembuatan ekstrak dan lotio lengkap, boks tempat pemejanan hewan uji, plester.

4 B. Bahan Ekstrak daun sirsak, tabir surya, aquadest, tikus jantan galur wistar, pakan tikus, etanol 70%, setil alkohol, asam stearat, trietanolamin, lanolin, gliserin, propil paraben, metil paraben. Prosedur Penelitian A. Determinasi tanaman Determinasi tanaman dilakukan di Laboratorium Ekologi dan Biosistematik Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Diponegoro Semarang untuk memastikan kebenaran tanaman. B. Pembuatan serbuk daun sirsak (Annona muricata L.) Daun sirsak (Annona muricata L.) yang telah melalui proses sortasi basah dan kering kemudian diblender hingga terbentuk serbuk daun sirsak (Annona muricata L.). Selanjutnya untuk mendapatkan serbuk yang lebih halus diayak menggunakan ayakan 30 mesh. C. Pembuatan ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.) Pembuatan ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.) dilakukan dengan metode maserasi. Sebanyak 500 gram serbuk halus dilarutkan kedalam pelarut etanol 70%. Maserat yang diperoleh diuapkan di atas waterbath pada suhu 60 0 C sehingga terbentuk ekstrak kental daun sirsak (Annona muricata L.) D. Idetifikasi flavonoid Sebanyak 0,1 g ekstrak kental daun sirsak (Annona muricata L.) ditambah metanol sampai terendam lalu dipanaskan kemudian filtratnya ditambahkan H 2 SO 4 pekat. Terbentuknya warna merah akibat penambahan H 2 SO 4. Selain itu juga dapat diidentifikasi dengan penambahan 5 ml dan 5 tetes asam sulfat pekat ke dalam 0,5 ml filtrat sampel. E. Pembuatan lotio ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) Lotio ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) dibuat dalam tiga konsentrasi yaitu ; kadar 20% b/v, 25% b/v, dan 30% b/v. Fase minyak dan fase air lotio dipanaskan pada suhu 65 0 C 75 0 C di atas waterbath. Setelah fase minyak meleleh, ditambahkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga homogen. Lotio yang terbentuk kemudian didinginkan selanjutnya ditambahkan ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.) sesuai konsentrasi lalu didiamkan selama 24 jam sebelum perlakuan didalam wadah yang tertutup rapat. F. Evaluasi basis lotio 1. Pemeriksaan homogenitas Diambil lotio pada masing-masing formula secukupnya. Dioleskan pada plat kaca, diraba dan digosokkan. Massa lotio harus menunjukkan susunan homogennya yaitu tidak terasa adanya bahan padat pada kaca 2. Organoleptis Diamati bentuk, warna dan bau dari lotio yang dibuat 3. Pemeriksaan ph lotio Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan indicator ph universal. Pemeriksaan ph dilakukan dengan mencelupkan strip ph ke dalam 1

5 gram sediaan lotio yang diencerkan dengan air suling hingga 10 ml. 4. Uji daya sebar Sediaan sebanyak 0,5 gram diletakkan dengan hati-hati diatas kaca transparan, dibiarkan sesaat (15 detik) dan dihitung luas daerah yang diberikan oleh basis, lalu ditutup dengan plastik transparan. Kemudian diberi beban tertentu diatasnya (1, 3, 5, dan 7 gram) dan dibiarkan selama 60 detik. Lalu hitung pertambahan luas yang diberikan oleh basis. 5. Uji daya lekat Sebanyak 0,1 gram sediaan dioleskan diatas objek gelas yang telah ditentukan luasnya yaitu 2 x 2 cm, diatas sediaan tersebut diletakkan objek gelas yang lain dan ditindih dengan beban 1 kg selama 5 menit, dicatat waktunya hingga kedua objek gelas tersebut lepas. Sediaan lotio yang baik memiliki daya lekat lebih dari 1 detik. G. Uji efektivitas perlindungan terhadap sinar UV-B Metode yang dipilih adalah metode in-situ dengan mengamati efek terjadinya eritema pada kulit hewan uji yang disinari dengan sinar UV. Tikus dibagi dalam 5 kelompok yaitu 1 kelompok kontrol positif, 1 kelompok kontrol negatif, dan 3 kelompok tikus uji. Tikus sebagai kontrol negatif adalah tikus yang tidak diolesi tabir surya, tikus sebagai kontrol positif adalah tikus yang diberi senyawa tabir surya (oktil metoksi sinamat 7,5 %, benzofenon-3 3% dan titan dioksida 1,5%) merk Sollare SPF 30. Setelah bulu bagian punggung dicukur 2 cm x 2 cm, dioleskan bahan uji. Bahan dibiarkan kontak 1 jam kemudian dipejan dengan lampu Exoterra selama 6 jam. Pengamatan dilakukan setelah bagian punggung dibersihkan. Skor eritema yang digunakan adalah 0-4 yang menunjukkan tidak ada eritema skor = 0, eritema sangat sedikit skor = 1 (diameter 25,00 mm), eritema berbatas jelas skor = 2 (diameter antara 25,10-30,00 mm), eritema moderat sampai berat skor = 3 (diameter antara 30,10-35,00 mm), eritema berat atau merah bit sampai membentuk kerak atau luka dalam = 4 (diameter 35,10 mm). H. Analisa data Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni post test control group design. Data yang diperoleh berupa skor eritema dianalisis dengan SPSS 19.0 for Windows dengan taraf kepercayaan 95%. Untuk mengetahui normalitas data dengan menggunakan uji Shapiro-wilk karena jumlah sampel kecil (n < 50). Data dikatakan terdistribusi normal jika p > 0,05 dan data dikatakan tidak terdistribusi normal jika p < 0,05. Kemudian dilanjutkan dengan uji Levene s test (untuk mengetahui homogenitas data). Jika nilai p > 0,05 maka data yang diuji adalah homogen dan jika p < 0,05 maka data dikatakan tidak homogen. Kemudian jika data homogen dan terdistribusi normal, maka data dianalisa dengan statistik parametrik ANOVA satu jalan, kemudian dilanjutkan dengan uji LSD. Apabila salah satu atau keduanya tidak homogen dan tidak terdistribusi normal, data dianalisa dengan statistik nonparametrik menggunakan Kruskal-Wallis kemudian dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney.

6 HASIL PENELITIAN A. Determinasi tanaman Hasil determinasi tanaman sirsak (Annona muricata L.) sebagai berikut : Kunci determinasi : 1b 2b 3b 4b 12b 14b 17b 18b 19b 20b 21b 22b 23b 24b 25b 26b 27a 28b 29b 30b 31a 32a 33a 34b 35b 36d 37b 38b 39b 41b 42b 44b 45b 46e 50b 51b 53b 54b 57b 58b 59d 73a 74a 75b 76a 77a 78b 103b 104b 106b 107b 186b 287b 288b 289b 298b 302b 308b 309b 310b 311a 317b 318a 319b 320a (Famili : Annonaceae) 1b 10b 13b 17a Genus : (Annona) 1a 2a (Species : Anona muricata L) Berdasarkan kunci determinasi diatas diperoleh kesimpulan bahwa tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah Annona muricata L. atau yang lebih dikenal dengan tanaman sirsak. B. Pembuatan ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.) Ekstrak kental daun sirsak diperoleh melalui proses maserasi dimana 500 gram serbuk halus dilarutkan dengan pelarut etanol 70% kemudian diuapkan di atas waterbath pada suhu 60 0 C dan dihasilkan ekstrak kental seperti gambar dibawah ini. C. Identifikasi flavonoid Tabel 1. Reaksi kimia identifikasi flavonoid Sampel ekstrak Reaksi (berwarna hijau) Perubahan warna H Ditambahkan H 2 SO 4 pekat Flavonoid OH - Kalkon Merah Ditambahkan Amonia encer Flavonoid OH - OH - Flavonolol Kuning Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.) mengandung senyawa flavonoid yang digunakan sebagai perlindungan terhadap sinar UV-B.

7 D. Evaluasi basis lotio 1. Pemeriksaan homogenitas Tabel 2. Pemeriksaan homogenitas lotio ekstrak etanol daun sirsak Responden Formulasi A (kadar 20% b/v) Formulasi B (kadar 25% b/v) Formulasi C (kadar 30% b/v) 1 Homogen Homogen Homogen 2 Homogen Homogen Homogen 3 Homogen Homogen Homogen Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa ketiga formulasi lotio yang dibuat sudah homogen. 2. Pemeriksaan organoleptis Tabel 3. Pemeriksaan organoleptis lotio ekstrak etanol daun sirsak Responden Konsentrasi Pengamatan Bentuk Warna Bau 20% b/v Semisolid Putih kental Khas asam stearat 25% b/v Semisolid Putih kekuning-kuningan Khas asam stearat 30%b/v Semisolid Putih kecoklatan Khas asam stearat 20% b/v Semisolid Putih kental Khas asam stearat 25% b/v Semisolid Putih kekuning-kuningan Khas asam stearat 30%b/v Semisolid Putih kecoklatan Khas asam stearat 20% b/v Semisolid Putih kental Khas asam stearat 25% b/v Semisolid Putih kekuning-kuningan Khas asam stearat 30%b/v Semisolid Putih kecoklatan Khas asam stearat Berdasarkan data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa bentuk sediaan lotio yang terbentuk memiliki bentuk yang semisolid dan bau yang khas yaitu bau asam stearat. Terdapat perbedaan warna pada tiap sediaan, ini disebabkan oleh adanya peningkatan kadar dari masing-masing formulasi dimana formulasi A dengan kadar 20% b/v, formulasi B kadar 25% b/v dan formulasi C kadar 30% b/v. 3. Pemeriksaan ph lotio ekstrak etanol daun sirsak Tabel 4. Hasil pemeriksaan ph lotio Konsentrasi Nilai ph Kadar 20 % b/v 5 Kadar 25% b/v 5 Kadar 30% b/v 5 Dari hasil pemeriksaan ph lotio yang terbentuk termasuk ke dalam rentang nilai ph sediaan topikal yang baik yaitu 4,5 6,5. Sehingga lotio dapat dikatakan aman pada pengolesan di kulit karena tidak mengiritasi kulit.

8 4. Uji daya sebar Tabel 5. Hasil uji daya sebar lotio ekstrak etanol daun sirsak Formulasi Diameter penyebaran jika diberi beban (cm) Tanpa 1 gram 3 gram 5 gram 7 gram beban A (kadar 20%b/v 1,1 1,602 1,98 3,09 3,11 B (kadar 25% b/v) 1,1 1,603 1,97 3,10 3,14 C (kadar 30% b/v) 1,1 1,602 1,99 3,09 3,13 Standar daya sebar sediaan topikal yang baik ialah pada rentang diameter 5-7 cm, sedangkan pada daya sebar lotio yang terbentuk belum termasuk ke dalam standar daya sebar lotio yang baik sehingga absorpsi dan penyebaran dari lotio yang terbentuk berlangsung lambat. 5. Uji daya lekat Tabel 6. Hasil uji daya lekat lotio ekstrak etanol daun sirsak Konsentrasi Waktu Tanpa beban Beban 1 kg tekan Kadar 20% b/v 5 detik 7 detik Kadar 25% b/v 4 detik 7 detik Kadar 30% b/v 4 detik 6 detik Dilihat dari tabel di atas, daya lekat lotio sudah memenuhi persyaratan, karena daya lekat sediaan topikal yang baik adalah lebih dari 4 detik. Sediaan lotio dikatakan baik jika daya lekatnya besar pada daerah yang dioleskan (misalnya pada kulit) E. Uji efektivitas perlindungan terhadap sinar UV Uji aktivitas perlindungan terhadap sinar UV dilakukan dengan metode insitu yaitu diamati secara langsung apakah terjadi eritema pada kulit tikus yang disinari lampu UV-B selama paparan 6 jam. Eritema yang timbul pada kulit tikus diberi skor 0-4 sebagai tingkat keparahan kondisi eritema. Tabel 7. Hasil uji skor eritema secara in-situ Kelompok perlakuan Mean ± SD Kontrol negatif 3,7 ± 0,3 Kontrol positif 0,7 ± 0,4 A 2,5 ± 0,3 B 1,4 ± 0,3 C 0,7 ± 0,2 Keterangan : Kontrol negatif : tanpa pengolesan senyawa tabir surya Kontrol positif : senyawa tabir surya merk Sollare SPF 30 A : lotio ekstrak etanol daun sirsak 20% b/v B : lotio ekstrak etanol daun sirsak 25% b/v C : lotio ekstrak etanol daun sirsak 30% b/v Dari data di atas dapat dilihat bahwa skor eritema paling sedikit timbul adalah pada kontrol positif dan kelompok perlakuan C dengan skor rata-rata 0,7.

9 F. Analisa data Untuk mengetahui normalitas data maka dilakukan uji normalitas dengan uji Shapiro wilk yang menyatakan bahwa data skor eritema pada tiap perlakuan berdistribusi normal dimana p-value > 0,05. Kemudian dilanjutkan dengan uji Levene Test untuk mengetahui homogenitas data dan diperoleh p-value 0,193 (p > 0,05) menunjukkan bahwa data yang diperoleh pada variabel skor eritema memiliki varian yang homogen. Setelah data dinyatakan berdistribusi normal dan homogen, selanjutnya dilakukan uji ANOVA. Dari hasil olah data dengan uji ANOVA didapatkan p-value < 0,05 yang artinya terdapat perbedaan bermakna pengaruh dari kelima perlakuan yang diberikan. Untuk mengetahui perlakuan mana yang memiliki pengaruh yang berbeda terhadap skor eritema tikus putih jantan galur wistar, dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji LSD Tabel 8. Hasil uji Post Hoc menggunakan uji LSD Pasangan Perlakuan p-value Kesimpulan Kontrol Negatif vs kontrol positif 0,000 Berbeda signifikan Kontrol Negatif vs dosis 20% 0,000 Berbeda signifikan Kontrol Negatif vs dosis 25% 0,000 Berbeda signifikan Kontrol Negatif vs dosis 30% 0,000 Berbeda signifikan Kontrol Positif vs Dosis 20% 0,000 Berbeda signifikan Kontrol Positif vs Dosis 25% 0,002 Berbeda signifikan Kontrol Positif vs Dosis 30% 0,787 Berbeda tidak signifikan Dosis 20% vs Dosis 25% 0,000 Berbeda signifikan Dosis 20% vs Dosis 30% 0,000 Berbeda signifikan Dosis 25% vs Dosis 30% 0,001 Berbeda signifikan Hasil dari uji LSD menyatakan bahwa pada perbandingan perlakuan kontrol positif (+) dengan ekstrak etanol daun sirsak kadar 30% b/v menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan, karena nilai p-value = 0,787 (p> 0,05) yang artinya kelompok perlakuan yang diberikan kontrol (+) dengan ekstrak etanol kadar 30% b/v memiliki efektifitas perlindungan terhadap sinar UV-B yang sama atau sebanding. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Lotio ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.) mempunyai efektivitas terhadap perlindungan sinar UV-B secara in-situ 2. Lotio ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.) yang sebanding dengan kontrol positif senyawa tabir surya merk Sollare SPF 30 adalah pada konsentrasi 30% b/v. B. Saran Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efektifitas perlindungan terhadap sinar UV-B ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.) dengan formula yang berbeda dan kadar konsentrasi yang berbeda.

10 UCAPAN TERIMA KASIH Tim peneliti dan semua pihak yang ikut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. DAFTAR PUSTAKA American Cancer Society, 2001, Skin Cancer Fact Sheet, diation/uv-radiation-what-is-uv, Mei Aiache, J.M., Devissaquet, J., 1993, Farmasetika dan Biofarmasi. Edisi Ke II, oleh Widji Soerarti, 2005, Airlangga University Press, Surabaya. Baumann, L., and Allemann, I.B., 2009,Cosmetic dermatology principles and practice, 2 nd, McGraw-Hill, New York. Mangan, Y., 2009, Solusi Sehat Mencegah Dan Mengatasi Kanker, AgroMedia Pustaka, Jakarta Selatan. Markham, K.R., and Andersen, O.M., 2006, Flavonoids, Taylor & Francis Group, Francis. Meri, S., Dachriyanus,dan Doni P.P., 2012, Aktivitas Perlindungan Sinar UV Kulit Buah Mangosta Linn, Jurnal Ilmiah Farmasi, 13(2), Universitas Andalas Sulihingtyas, W, D., Wahjuni, S., dan Artini, N.P.R., 2012, Ekstrak Daun Sirsak (Annona Muricata L.) Sebagai Antioksidan Pada Penurunan Kadar Asam Urat Tikus Wistar, Jurnal Kimia, Fakultas MIPA Universitas Udayana, Bali. Tahir, I., Jumina, Yuliastuti, I., 2002, Analisis Aktivitas Perlindungan Sinar Uv Secara In-Vitro Dan In-Vivo Dari Beberapa Senyawa Ester Sinamat Produk Reaksi Kondensasi Benzaldehida Tersubstitusi Dan Alkil Asetat, Jurnal, Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Wiyono, W., Mokodompit, A.N., dan Edy, H.J., 2013, Penentuan Nilai Sun Protective Factor (SPF) Secara In-Vitro Krim Tabir Surya Ekstrak Etanol Kulit Alpukat, Jurnal Ilmiah Farmasi, Universitas Sam Ratulangi, Sulawesi Utara. Zuhud, E.A.M., 2011, Kanker Lenyap Berkat Sirsak, Agro Media Pustaka, Jakarta Selatan.

Analisis Aktivitas Perlindungan Sinar Ultraviolet Dari Perasan Daun Srikaya (Annona squamosa L.) secara In Vivo.

Analisis Aktivitas Perlindungan Sinar Ultraviolet Dari Perasan Daun Srikaya (Annona squamosa L.) secara In Vivo. Analisis Aktivitas Perlindungan Sinar Ultraviolet Dari Perasan Daun Srikaya (Annona squamosa L.) secara In Vivo. Drs. Suhardjono, Oni Yulianta W., I Made Dedy Ariawan INTISARI Daun srikaya mengandung flavonoid

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keyword: Soursop (Annona muricata L.) leaves, Flavonoid, SPF value, Sunscreen

ABSTRACT. Keyword: Soursop (Annona muricata L.) leaves, Flavonoid, SPF value, Sunscreen The UV Protection Activity by In Vitro and In Vivo of Soursop Leaves (Annona muricata L.) Extract Niken Dyah Ariesti, Agitya Resti Erwiyani, Shinta Wahyuni ABSTRACT Soursop (Annona muricata L.) leaves

Lebih terperinci

Antioxidants Effectivity In Skin Lotion Formulation Of Mesocarp Fruit Extract Lontar (Borassus Flabellifer) Against White Rats Wistar Male In-Situ

Antioxidants Effectivity In Skin Lotion Formulation Of Mesocarp Fruit Extract Lontar (Borassus Flabellifer) Against White Rats Wistar Male In-Situ Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research, 2017, 02, 25 34 Antioxidants Effectivity In Skin Lotion Formulation Of Mesocarp Fruit Extract Lontar (Borassus Flabellifer) Against White Rats Wistar

Lebih terperinci

BAB 3 PERCOBAAN. 3.3 Hewan Percobaan 3 ekor Kelinci albino galur New Zealand dengan usia ± 3 bulan, bobot minimal 2,5 kg, dan jenis kelamin jantan.

BAB 3 PERCOBAAN. 3.3 Hewan Percobaan 3 ekor Kelinci albino galur New Zealand dengan usia ± 3 bulan, bobot minimal 2,5 kg, dan jenis kelamin jantan. BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan Air suling, cangkang telur ayam broiler, minyak VCO, lanolin, cera flava, vitamin E asetat, natrium lauril sulfat, seto stearil alkohol, trietanolamin (TEA), asam stearat, propilenglikol,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara beriklim tropis dengan paparan sinar matahari sepanjang musim. Sinar matahari merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup, namun ternyata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah paparannya berlebihan. Kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari

BAB I PENDAHULUAN. jumlah paparannya berlebihan. Kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matahari sebagai sumber cahaya alami memiliki peranan yang sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan, tetapi selain mempunyai manfaat sinar matahari juga dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Selama radiasi sinar UV terjadi pembentukan Reactive Oxygen Species

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Selama radiasi sinar UV terjadi pembentukan Reactive Oxygen Species BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang terletak di daerah tropis dengan paparan sinar matahari sepanjang tahun. Sebagian penduduknya bekerja di luar ruangan sehingga mendapat

Lebih terperinci

BAB 3 PERCOBAAN. Hewan yang digunakan pada penelitian ini adalah kelinci albino New Zealand yang diperoleh dari peternakan kelinci di Lembang.

BAB 3 PERCOBAAN. Hewan yang digunakan pada penelitian ini adalah kelinci albino New Zealand yang diperoleh dari peternakan kelinci di Lembang. BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan, Alat, dan Hewan Percobaan Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah buah duku (Lansium domesticum Corr.), hirdoksipropil metilselulosa (HPMC), carbomer, gliserin, trietanolamin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil identifikasi sampel yang dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil identifikasi sampel yang dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi 32 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Determinasi Tanaman Hasil identifikasi sampel yang dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi UGM didapat bahwa sampel yang digunakan adalah benar daun sirsak (Annona muricata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. asetat daun pandan wangi dengan variasi gelling agent yaitu karbopol-tea, CMC-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. asetat daun pandan wangi dengan variasi gelling agent yaitu karbopol-tea, CMC- BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental laboratorium. Penelitian ini dilakukan dengan membuat sediaan gel dari ekstrak etil asetat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012 pukul WITA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012 pukul WITA BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012 pukul 10.00 WITA sampai dengan selesai. Dilaksanakan di Laboratorium Farmasetika Jurusan Farmasi

Lebih terperinci

KRIM TABIR SURYA DARI KOMBINASI EKSTRAK SARANG SEMUT (Myrmecodia pendens Merr & Perry) DENGAN EKSTRAK BUAH CARICA (Carica pubescens) SEBAGAI SPF

KRIM TABIR SURYA DARI KOMBINASI EKSTRAK SARANG SEMUT (Myrmecodia pendens Merr & Perry) DENGAN EKSTRAK BUAH CARICA (Carica pubescens) SEBAGAI SPF KRIM TABIR SURYA DARI KOMBINASI EKSTRAK SARANG SEMUT (Myrmecodia pendens Merr & Perry) DENGAN EKSTRAK BUAH CARICA (Carica pubescens) SEBAGAI SPF Suwarmi, Agus Suprijono Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi YAYASAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini bersifat penelitian eksperimental yang dilakukan untuk mengetahui efektifitas gel rambut dari ekstrak seledri dan minyak kemiri terhadap pertumbuhan

Lebih terperinci

FORMULASI SEDIAAN LOSIO DARI EKSTRAK KULIT BUAH NANAS (Ananas comosus L. (Merr)) SEBAGAI TABIR SURYA

FORMULASI SEDIAAN LOSIO DARI EKSTRAK KULIT BUAH NANAS (Ananas comosus L. (Merr)) SEBAGAI TABIR SURYA FORMULASI SEDIAAN LOSIO DARI EKSTRAK KULIT BUAH NANAS (Ananas comosus L. (Merr)) SEBAGAI TABIR SURYA Helen Eliska Trianti Gurning 1), Adeanne C. Wullur 1), Widya Astuty Lolo 1) 1) Program Studi Farmasi

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. A. Kategori Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental

BAB II METODE PENELITIAN. A. Kategori Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental 8 BAB II METODE PENELITIAN A. Kategori Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental B. Variabel Penelitian 1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi konsentrasi minyak atsiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Ekstrak Etanol 96% Kulit Buah Manggis

BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Ekstrak Etanol 96% Kulit Buah Manggis 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan pre-post-test control group design. 3.1.1 Rancangan Penelitian Ekstrak

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Alat-alat gelas, Neraca Analitik (Adam AFA-210 LC), Viskometer

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Alat-alat gelas, Neraca Analitik (Adam AFA-210 LC), Viskometer BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. ALAT Alat-alat gelas, Neraca Analitik (Adam AFA-210 LC), Viskometer Brookfield (Model RVF), Oven (Memmert), Mikroskop optik, Kamera digital (Sony), ph meter (Eutech), Sentrifugator

Lebih terperinci

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN RANDU (Ceiba pentandra Gaertn.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN RANDU (Ceiba pentandra Gaertn.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN RANDU (Ceiba pentandra Gaertn.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR ARTIKEL ILMIAH Oleh: DEWI FITRIANA 050110a012 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang lengkuas (Alpinia galanga L.) memberikan hasil sebagai berikut : Tabel 2 :

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008. BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian dilakukan di Laboratorium Fitokimia dan Farmakologi Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008. B. BAHAN DAN ALAT

Lebih terperinci

THE EXPERIMENT ANTIOXIDANT ACTIVITY OF RUMPUT TEKI LEAVES (Cyperus rotundus L.) ETHANOLIC EXTRACT WITH DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) METHOD

THE EXPERIMENT ANTIOXIDANT ACTIVITY OF RUMPUT TEKI LEAVES (Cyperus rotundus L.) ETHANOLIC EXTRACT WITH DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) METHOD 23 THE EXPERIMENT ANTIOXIDANT ACTIVITY OF RUMPUT TEKI LEAVES (Cyperus rotundus L.) ETHANOLIC EXTRACT WITH DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) METHOD Richa Yuswantina, Istianatus Sunnah, Enny Septiarni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitan the post test only control group design. 1) Larva Aedes aegypti L. sehat yang telah mencapai instar III

BAB III METODE PENELITIAN. penelitan the post test only control group design. 1) Larva Aedes aegypti L. sehat yang telah mencapai instar III 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan rancangan penelitan the post test only control group design. B. Lokasi Penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup semua makhluk hidup, ternyata juga memberikan efek yang merugikan,

BAB I PENDAHULUAN. hidup semua makhluk hidup, ternyata juga memberikan efek yang merugikan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sinar matahari selain merupakan sumber energi bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup, ternyata juga memberikan efek yang merugikan, antara lain menyebabkan

Lebih terperinci

DIURETIC EFFECT OF MULBERRY LEAF INFUSION (Morus alba L.) TOWARD POTASSIUM AND SODIUM CONCENTRATION IN URINE ON THE WHITE MALE RATS WISTAR

DIURETIC EFFECT OF MULBERRY LEAF INFUSION (Morus alba L.) TOWARD POTASSIUM AND SODIUM CONCENTRATION IN URINE ON THE WHITE MALE RATS WISTAR 30 DIURETIC EFFECT OF MULBERRY LEAF INFUSION (Morus alba L.) TOWARD POTASSIUM AND SODIUM CONCENTRATION IN URINE ON THE WHITE MALE RATS WISTAR Jatmiko Susilo, Sikni Retno K, Ni Wayan Rusmiati retnoyas@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pembuatan ekstrak buah A. comosusdan pembuatan hand sanitizerdilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Pembuatan ekstrak buah A. comosusdan pembuatan hand sanitizerdilakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental laboratoris murni secara in vitro. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian

Lebih terperinci

SEDATIVE EFFECT OF TAPAK DARA LEAVES EXTRACT Catharanthus roseus (l.) G. Don ON MICE. Jatmiko Susilo, Oni Yulianta Wilisa, Ariadi ABSTRACT

SEDATIVE EFFECT OF TAPAK DARA LEAVES EXTRACT Catharanthus roseus (l.) G. Don ON MICE. Jatmiko Susilo, Oni Yulianta Wilisa, Ariadi ABSTRACT SEDATIVE EFFECT OF TAPAK DARA LEAVES EXTRACT Catharanthus roseus (l.) G. Don ON MICE Jatmiko Susilo, Oni Yulianta Wilisa, Ariadi ABSTRACT Catharanthus roseus (L.) G. Don leaves was used by society as a

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari

BAB I PENDAHULUAN. Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Kategori penelitian dan rancangan percobaan yang digunakan adalah kategori penelitian eksperimental laboratorium. 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan metode rancangan eksperimental sederhana (posttest only control group design)

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Ekstraksi simplisia segar buah duku dilakukan dengan cara dingin yaitu maserasi karena belum ada data tentang kestabilan komponen ekstrak buah duku terhadap panas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah eksperimental laboratorium untuk memperoleh data hasil. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu pembuatan

Lebih terperinci

THE EFFECTIVITY TEST OF DUDUK LEAVES OINTMENT (Desmodium triqurtrum (L.) DC) AS ANTI-INFLAMMATION IN WHITE MALE RATS OF WISTAR STRAIN

THE EFFECTIVITY TEST OF DUDUK LEAVES OINTMENT (Desmodium triqurtrum (L.) DC) AS ANTI-INFLAMMATION IN WHITE MALE RATS OF WISTAR STRAIN THE EFFECTIVITY TEST OF DUDUK LEAVES OINTMENT (Desmodium triqurtrum (L.) DC) AS ANTI-INFLAMMATION IN WHITE MALE RATS OF WISTAR STRAIN Niken Dyah Ariesti, Agitya Resti Erwiyani, Rosalia Agustini ABSTRACT

Lebih terperinci

FORMULASI LOTION EKSTRAK BUAH RASPBERRY(Rubus rosifolius) DENGAN VARIASI KONSENTRASI TRIETANOLAMIN SEBAGAI EMULGATOR SERTA UJI HEDONIK TERHADAP LOTION

FORMULASI LOTION EKSTRAK BUAH RASPBERRY(Rubus rosifolius) DENGAN VARIASI KONSENTRASI TRIETANOLAMIN SEBAGAI EMULGATOR SERTA UJI HEDONIK TERHADAP LOTION FORMULASI LOTION EKSTRAK BUAH RASPBERRY(Rubus rosifolius) DENGAN VARIASI KONSENTRASI TRIETANOLAMIN SEBAGAI EMULGATOR SERTA UJI HEDONIK TERHADAP LOTION Megantara, I. N. A. P. 1, Megayanti, K. 1, Wirayanti,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ultra Violet/UV (λ nm), sinar tampak (λ nm) dan sinar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ultra Violet/UV (λ nm), sinar tampak (λ nm) dan sinar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Radiasi sinar matahari yang mengenai permukaan bumi merupakan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Radiasi sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi dan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup ilmu Farmasi, Farmakologi dan Kimia Randomized Post Test Control Group Design dengan hewan coba sebagai objek penelitian tikus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eskperimental laboratorik dengan rancangan pre test and post test with control

BAB III METODE PENELITIAN. eskperimental laboratorik dengan rancangan pre test and post test with control BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan peneliti merupakan penelitian eskperimental laboratorik dengan rancangan pre test and post test with control group

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari - Februari 2014 bertempat di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari - Februari 2014 bertempat di 22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari - Februari 2014 bertempat di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung. Ekstraksi daun cengkeh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai dengan Juli 2014 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan

Lebih terperinci

FORMULASI DAN EVALUASI SIRUP EKSTRAK DAUN SIDAGURI (Sida rhombifolia L.)

FORMULASI DAN EVALUASI SIRUP EKSTRAK DAUN SIDAGURI (Sida rhombifolia L.) FORMULASI DAN EVALUASI SIRUP EKSTRAK DAUN SIDAGURI (Sida rhombifolia L.) Ria Wijayanty M. Husen 1), Paulina V. Y. Yamlean 1), Gayatri Citraningtyas 1) 1) Program Studi Farmasi Fakultas MIPA UNSRAT Manado

Lebih terperinci

FORMULASI KRIM EKSTRAK ETANOL BUAH STRAWBERRY (Fragaria Sp.)

FORMULASI KRIM EKSTRAK ETANOL BUAH STRAWBERRY (Fragaria Sp.) FORMULASI KRIM EKSTRAK ETANOL BUAH STRAWBERRY (Fragaria Sp.) Ummu Arifah Zam Zam, Sutaryono, Yetti O.K INTISARI Strawberry (Fragaria Sp.) merupakan tumbuhan dari famili Rosaceae yang memiliki brerbagai

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN A. Kategori dan Rancangan Penelitian Penelitian uji efek tonikum infusa daun landep pada mencit putih jantan ini dapat dikategorikan sebagai penelitian eksperimental dengan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental yaitu dengan mengamati kemungkinan diantara variabel dengan melakukan pengamatan terhadap kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Design Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah studi eksperimental laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control group

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan III. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan preparasi sampel, bahan, alat dan prosedur kerja yang dilakukan, yaitu : A. Sampel Uji Penelitian Tanaman Ara

Lebih terperinci

EFFECTS OF Sansevieria trifasciata Prain. TO THE MALE RABBITS HAIR GROWTH. Jatmiko Susilo, Sikni Retno K, Eka Mustika H

EFFECTS OF Sansevieria trifasciata Prain. TO THE MALE RABBITS HAIR GROWTH. Jatmiko Susilo, Sikni Retno K, Eka Mustika H EFFECTS OF Sansevieria trifasciata Prain. TO THE MALE RABBITS HAIR GROWTH Jatmiko Susilo, Sikni Retno K, Eka Mustika H ABSTRACT Sansevieria trifasciata Prain. leaves is a plant that contains flavonoid,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen murni dengan menggunakan design Pretest postest with control group

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu radiasi UV-A ( nm), radiasi UV-B ( nm), dan radiasi UV-C

BAB I PENDAHULUAN. yaitu radiasi UV-A ( nm), radiasi UV-B ( nm), dan radiasi UV-C BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sinar matahari adalah sumber utama radiasi sinar ultraviolet (UV) untuk semua sistem kehidupan manusia. Radiasi sinar UV dibagi menjadi tiga kategori, yaitu radiasi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. glukosa darah mencit yang diinduksi aloksan dengan metode uji toleransi glukosa.

BAB IV METODE PENELITIAN. glukosa darah mencit yang diinduksi aloksan dengan metode uji toleransi glukosa. 33 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat deskriftif dan eksperimental, dilakukan pengujian langsung efek hipoglikemik ekstrak kulit batang bungur terhadap glukosa darah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah eskperimental

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah eskperimental BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah eskperimental laboratorik dengan rancangan penelitian pre test & post test control group design

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012. 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan rancangan Post Test Only Control Group Design. Pengambilan data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Pembuatan sediaan losio minyak buah merah a. Perhitungan HLB butuh minyak buah merah HLB butuh minyak buah merah yang digunakan adalah 17,34. Cara perhitungan HLB

Lebih terperinci

ANALISIS AKTIVITAS PERLINDUNGAN SINAR UV SECARA IN VITRO

ANALISIS AKTIVITAS PERLINDUNGAN SINAR UV SECARA IN VITRO ANALISIS AKTIVITAS PERLINDUNGAN SINAR UV SECARA IN VITRO DAN IN VIVO DARI BEBERAPA SENYAWA ESTER SINAMAT PRODUK REAKSI KONDENSASI BENZALDEHIDA TERSUBSTITUSI DAN ALKIL ASETAT Iqmal Tahir, Jumina, Ike Yuliastuti

Lebih terperinci

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN LEMBAYUNG (Vigna unguiculata) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS DIABETES MELLITUS DENGAN INDUKSI ALOKSAN

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN LEMBAYUNG (Vigna unguiculata) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS DIABETES MELLITUS DENGAN INDUKSI ALOKSAN UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN LEMBAYUNG (Vigna unguiculata) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS DIABETES MELLITUS DENGAN INDUKSI ALOKSAN Tia Afelita 1, Indah Permata Sari 1, Rizki Chairani Zulkarnain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan eksperimental dengan randomized pre post test control

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan eksperimental dengan randomized pre post test control 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan rancangan eksperimental dengan randomized pre post test control group

Lebih terperinci

The Effect of Etanol Extract of Ceremai (Phyllantus acidus L.) Leaf Toward The Reduce Blood Sugar Levels on Albino Wistar Rats with Glucose Loading

The Effect of Etanol Extract of Ceremai (Phyllantus acidus L.) Leaf Toward The Reduce Blood Sugar Levels on Albino Wistar Rats with Glucose Loading The Effect of Etanol Extract of Ceremai (Phyllantus acidus L.) Leaf Toward The Reduce Blood Sugar Levels on Albino Wistar Rats with Glucose Loading Niken Dyah Ariesti, Sikni Retno K, Ade Irma Fitrianingsih

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pendekatan pre dan post test control group design. 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekeringan, keriput sampai kanker kulit (Tranggono dan Latifah, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. kekeringan, keriput sampai kanker kulit (Tranggono dan Latifah, 2007). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sinar matahari, disatu pihak sangat diperlukan oleh makhluk hidup sebagai sumber energi, kesehatan kulit dan tulang, misalnya dalam pembentukan vitamin D dari pro vitamin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi ekstrak

Lebih terperinci

Budi Raharjo, Agitya Resti Erwiyani*, Ahmad Muhziddin. ABSTRACT

Budi Raharjo, Agitya Resti Erwiyani*, Ahmad Muhziddin. ABSTRACT Effectiveness of Gel Formulation Leafs Extract of Ketapang (Terminalia catappa L.) 0.03% As An Antiseptic Hand Sanitizer Against Bacteria Escherichia coli And Staphylococcus aureus Budi Raharjo, Agitya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel penelitian 1. Variabel bebas : variasi konsentrasi sabun yang digunakan. 2. Variabel tergantung : daya hambat sabun cair dan sifat fisik sabun 3. Variabel terkendali

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan dari Bulan Maret sampai Bulan Juni 2013. Pengujian aktivitas antioksidan, kadar vitamin C, dan kadar betakaroten buah pepaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only Control Group Design. Melibatkan dua kelompok subyek, dimana salah satu kelompok

Lebih terperinci

ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG

ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG ( Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA INSISI PADA MENCIT BETINA GALUR SWISS WEBSTER Niken Tania Wijaya, 2014. Pembimbing I: Rita Tjokropranoto,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KANDUNGAN TUMBUHAN OBAT. ANALISIS Etil p-metoksi sinamat DARI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga L.)

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KANDUNGAN TUMBUHAN OBAT. ANALISIS Etil p-metoksi sinamat DARI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga L.) LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KANDUNGAN TUMBUHAN OBAT ANALISIS Etil p-metoksi sinamat DARI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga L.) Disusun oleh: Nama : Eky Sulistyawati FA/08708 Putri Kharisma FA/08715 Gol./Kel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus hingga bulan Desember 2013 di Laboratorium Bioteknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Lebih terperinci

UJI EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) TERHADAP KADAR NATRIUM DAN KALIUM PADA URIN TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

UJI EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) TERHADAP KADAR NATRIUM DAN KALIUM PADA URIN TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR UJI EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) TERHADAP KADAR NATRIUM DAN KALIUM PADA URIN TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai Derajat

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat keterangan hasil identifikasi tumbuhan jahe merah

Lampiran 1. Surat keterangan hasil identifikasi tumbuhan jahe merah Lampiran 1. Surat keterangan hasil identifikasi tumbuhan jahe merah Lampiran 2. Gambar tumbuhan jahe merah Lampiran 3. Gambar makroskopik rimpang jahe merah Rimpang jahe merah Rimpang jahe merah yang diiris

Lebih terperinci

THE EXPERIMENT ANTIOXIDANT ACTIVITY OF RUMPUT TEKI LEAVES (Cyperus rotundus L.) ETHANOLIC EXTRACT WITH DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) METHOD

THE EXPERIMENT ANTIOXIDANT ACTIVITY OF RUMPUT TEKI LEAVES (Cyperus rotundus L.) ETHANOLIC EXTRACT WITH DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) METHOD THE EXPERIMENT ANTIOXIDANT ACTIVITY OF RUMPUT TEKI LEAVES (Cyperus rotundus L.) ETHANOLIC EXTRACT WITH DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) METHOD Richa Yuswantina, Istianatus Sunnah, Enny Septiarni P.L.P

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan konsentrasi

Lebih terperinci

BAB IV PROSEDUR KERJA

BAB IV PROSEDUR KERJA BAB IV PROSEDUR KERJA 4.1. Penyiapan Bahan Bahan tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun alpukat dan biji alpukat (Persea americana Mill). Determinasi dilakukan di Herbarium Bandung Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2013 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material serta di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah explanatori research, dan pelaksanaanya menggunakan metode eksperimen murni, hal ini berfungsi

Lebih terperinci

THE INFLUENCE OF Muntingia calabura L. LEAVES EXTRACT TOWARD HAIR GROWTH ON MALE RABBIT. Richa Yuswantina, Oni Yulianta W, Zahratul Fitri

THE INFLUENCE OF Muntingia calabura L. LEAVES EXTRACT TOWARD HAIR GROWTH ON MALE RABBIT. Richa Yuswantina, Oni Yulianta W, Zahratul Fitri THE INFLUENCE OF Muntingia calabura L. LEAVES EXTRACT TOWARD HAIR GROWTH ON MALE RABBIT Richa Yuswantina, Oni Yulianta W, Zahratul Fitri ABSTRACT Muntingia calabura L. leaves contains flavonoid, saponin,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sampel dan Lokasi Penelitian Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus communis (sukun) yang diperoleh dari Garut, Jawa Barat serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena dalam penelitian ini dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab Bandung Barat. Sampel yang diambil berupa tanaman KPD. Penelitian berlangsung sekitar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan rancangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan rancangan 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only Control Group Design. Desain ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Dilakukan identifikasi dan karakterisasi minyak kelapa murni menggunakan GC-MS oleh LIPI yang mengacu kepada syarat mutu minyak kelapa SNI 01-2902-1992. Tabel 4.1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap kadar Superoksida Dismutase (SOD) dan Malondialdehide (MDA)

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode post test group only design. Menggunakan tikus putih jantan galur Sprague dawley berumur

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Farmakologi. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia, Gizi dan 4.2 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dasar dengan metode eksperimental karena adanya manipulasi terhadap objek penelitian dan adanya kontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Kelamin. Ruang lingkup penelitian meliputi bidang Ilmu Kedokteran Kulit dan 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian yang dilakukan oleh dr.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian yang dilakukan oleh dr. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian yang dilakukan oleh dr. Tiwuk Susantiningsih, M.Biomed mengenai pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak

Lebih terperinci

Determinasi tanaman pisang raja (Musa paradisiaca L.) dilakukan di. Universitas Sebelas Maret. Tujuan dari determinasi tanaman ini adalah untuk

Determinasi tanaman pisang raja (Musa paradisiaca L.) dilakukan di. Universitas Sebelas Maret. Tujuan dari determinasi tanaman ini adalah untuk BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Determinasi Tanaman Buah pisang raja diperoleh dari Pasar Legi, Surakarta, Jawa Tengah. Determinasi tanaman pisang raja (Musa paradisiaca L.) dilakukan di Laboratorium Biologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap kadar glukosa darah dan histologi pankreas tikus (Rattus norvegicus) yang diinduksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Lebih terperinci

keterangan: T = jumlah perlakuan R= jumlah replikasi

keterangan: T = jumlah perlakuan R= jumlah replikasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang dilakukan termasuk ke dalam penelitian Eksperimental. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2014 di Laboratorium Kimia Instrumen dan Laboratorium Kimia Riset Makanan

Lebih terperinci

THE EFFECTIVENESS OF THE FORMULATION OF HAND ANTISEPTIC GEL OF EXTRACT OF TURI

THE EFFECTIVENESS OF THE FORMULATION OF HAND ANTISEPTIC GEL OF EXTRACT OF TURI THE EFFECTIVENESS OF THE FORMULATION OF HAND ANTISEPTIC GEL OF EXTRACT OF TURI (Sesbania grandiflora (L.) Pers) LEAVES Richa Yuswantina, Sikni Retno K, Estu Sugesti ABSTRACT It is very important to maintain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post test only group design. Penelitian eksperimental bertujuan untuk mengetahui kemungkinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian the post test only control group design. Yogyakarta pada tanggal 21 Desember Januari 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian the post test only control group design. Yogyakarta pada tanggal 21 Desember Januari 2016. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan rancangan penelitian the post test only control group design. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Maret sampai Juni 2012 di Laboratorium Riset Kimia dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian non eksperimental dan eskperimental, dengan menggunakan rancangan penelitian pre test post

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan 39 Lampiran 2. Gambar tumbuhan pisang raja (Musa paradisiaca Linn.) 40 Lampiran 3. Gambar pengolahan air bonggol pisang raja a b c d e f Keterangan: a. Batang pisang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan Januari 2010. Daun gamal diperoleh dari Kebun Percobaan Natar, Lampung Selatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hewan Coba Fakultas Kedokteran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hewan Coba Fakultas Kedokteran BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Farmakologi dan Terapi 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hewan

Lebih terperinci