BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Ekstrak Etanol 96% Kulit Buah Manggis

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Ekstrak Etanol 96% Kulit Buah Manggis"

Transkripsi

1 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan pre-post-test control group design Rancangan Penelitian Ekstrak Etanol 96% Kulit Buah Manggis terhadap Hidrasi dan ph Kulit O1 P0 O2 S R O3 P1 O4 O5 P2 O6 Gambar 3.1 Bagan Rancangan Penelitian Hidrasi dan ph Kulit Keterangan: S = Sampel; R= Random; P0 = Kelompok kontrol; P1 = Kelompok perlakuan I; P2 = Kelompok perlakukan II; O1 = Observasi (pre-test) hidrasi dan ph kulit kelompok kontrol; O2 = Observasi (post-test) hidrasi dan ph kulit kelompok kontrol; O3 = Observasi (pre-test) hidrasi dan ph kulit kelompok perlakuan I; O4 = Observasi (post-test) hidrasi dan ph kulit kelompok perlakuan I; O5 = Observasi (pre-test) hidrasi dan ph kulit kelompok perlakuan II; O6 = Observasi (post-test) hidrasi dan ph kulit kelompok perlakuan II.

2 Penentuan Subjek Uji Sampel yang digunakan adalah tikus sebanyak 30 ekor yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel terpilih dibagi ke dalam tiga kelompok dan diletakkan dalam kandang di ruangan yang tidak terang dengan suhu ruang berkisar antara 25 o C dan kelembaban 70%. Masing-masing kandang berisi 5 ekor tikus. a. Jumlah Sampel Penentuan besar sampel minimal subjek penelitian dengan menggunakan rumus Federer (Federer, 2008) : (n - 1) (t - 1) 15 t n = jumlah perlakuan = jumlah replikasi Penelitian ini menggunakan 3 kelompok maka sesuai dengan rumus Federer : (n 1) (t 1) 15 (n 1) (3 1) 15 2 (n 1) 15 2n n n 9 Tiap kelompok ditambah 10% yang digunakan sebagai cadangan (10% x 9 = 0,9 1).

3 22 Berdasarkan rumus diatas maka jumlah tikus pada tiap kelompok adalah 10 ekor. Dengan demikian, total tikus yang dibutuhkan untuk tiga kelompok adalah 30 ekor. b. Kriteria Inklusi - Tikus wistar, jantan sehat - Umur minggu - Berat badan gram - Aktivitas aktif c. Kriteria Eksklusi Tikus mati saat penelitian berlangsung. Penentuan kelompok dilakukan secara acak (random). Random adalah teknik samping yang dilakukan secara acak. Dalam penelitian ini tikus yang mudah diambil mendapat peluang terlebih dulu untuk terambil. Setelah dibagi ke dalam tiga kelompok, tikus di masing-masing kelompok lalu diberi nomor dari satu hingga sepuluh. Penelitian dilakukan selama 28 hari untuk melihat efek jangka pendek atau akut dari paparan radiasi sinar UV-B terhadap penuaan kulit dini. Tikus diberi makanan standar berupa jenis pakan ayam petelur dengan komposisi KLK super 35%, ditambah dedak padi 15% dan jagung 50% dan diberikan sebanyak satu gelas 200 ml dua kali sehari selama 28 hari, dan diberi minum secara ad libitum juga. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di beberapa tempat di antaranya, identifikasi tumbuhan manggis dilakukan di Kebun Raya Eka Karya Bedugul, pengolahan

4 23 simplisia kulit buah manggis dan ekstraksi kulit buah manggis dilakukan di Laboratorium Fitokimia dan Farmakognosi Jurusan Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana, formulasi masker gel peel off ekstrak etanol kulit buah manggis dilakukan di Laboratorium Farmaserika dan Teknologi Jurusan Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana, pengujian karakteristik ekstrak dilakukan di Laboratorium Fitokimia dan Farmakognosi Jurusan Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana, dan pengujian hidrasi dan ph kulit dilakukan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Waktu penelitian dilakukan dari bulan Desember 2015 higga bulan Maret Alat dan Bahan Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi alat-alat gelas, timbangan analitik (Adam AFP-360L), pengayak mesh 20, desikator, heater (Corning PC- 420D), blender (Philips), rotary evapoator (Eyela), waterbath (Memmert), oven (Binder), ph meter (Oakton ph 510 series), viskometer Brookfield DV-E, kandang tikus dengan kelengkapan tempat makanan dan minuman, alat pencukur, lampu broadband Ultraviolet buatan tipe KN-4003 B, pengukur dosis radiasi (Dosimetri), skin hydration analyzer, ph meter kulit Bahan Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit buah manggis, bahan kimia derajat teknis seperti Polyvinyl Alcohol (Bratachem), HPMC (Bratachem), gliserin (Bratachem), metil paraben (Bratachem), propil

5 24 paraben (Bratachem), akuades, etanol 96% (Bratachem), 30 ekor tikus wistar jantan umur minggu berat badan gram. 3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian a. Variabel Prakondisi Variabel prakondisi adalah variabel yang merupakan prasyarat bekerjanya variabel bebas dan variabel terikat, yaitu: paparan sinar UVB. b. Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi secara langsung penelitian ini berlangsung, yaitu: basis masker gel peel off dan masker gel peel off ekstrak etanol 96% kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) c. Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang merupakan hasil perlakuan variabel bebas yaitu: nilai hidrasi dan ph Definisi Operasional a. Sampel merupakan subjek uji yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. b. Random adalah teknik samping yang dilakukan secara acak. Dalam penelitian ini tikus yang mudah diambil mendapat peluang terlebih dulu untuk terambil. c. Sinar Ultraviolet adalah paparan sinar UV-B dari solar simulator yang diberikan 3 kali perminggu dengan total dosis 840 mj/cm 2 selama 4

6 25 minggu. Dosis sinar UV-B diberikan 50 mj/cm 2, 70 mj/cm 2, 80 mj/cm 2, 80 mj/cm 2 setiap minggu berturut-turut dengan jarak paparan 1 cm. d. Simplisia kulit buah manggis adalah bagian kulit buah manggis yang dikeringkan pada suhu 65 o C hingga memenuhi persyaratan kadar air simplisia yakni kurang dari 10% kemudian diblender dan diayak. e. Ekstrak etanol kulit buah manggis merupakan sediaan pekat hasil maserasi dari serbuk kulit buah manggis dengan menggunakan etanol 96%, kemudian pelarut diuapkan dan dikeringkan dengan freeze drying sehingga diperoleh ekstrak kering. f. Masker gel peel off ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.): adalah masker gel semi transparan yang terbuat dari PVA, HPMC, ekstrak etanol 96% kulit buah manggis sebanyak 0,5%, Gliserin, metil paraben, propil paraben dan akuades yang telah optimasi oleh Adhiningrat (2015). g. Kelompok kontrol adalah kelompok subjek yang tidak dioleskan dengan basis masker maupun masker gel peel off dan tidak tiberi paparan sinar UV-B. h. Kelompok perlakuan I adalah kelompok subjek yang diolesi basis masker gel peel off (placebo) dan diberi paparan sinar UV-B i. Kelompok perlakuan II adalah kelompok subjek yang diolesi masker gel peel off ekstrak etanol 96% kulit buah manggis dengan konsentrasi 0,5% dan diberi paparan sinar UV-B j. Masker wajah gel peel off ekstrak kulit buah buah manggis merupakan masker gel semi transparan dengan formula Polivinyl Alcohol (PVA),

7 26 Hidroxy Propyl Methyl Cellulose (HPMC), ekstrak kental kulit buah manggis, gliserin, metil paraben, propil paraben dan akuades yang telah diformulasikan oleh Adhiningrat (2015). k. Radiasi sinar UV adalah paparan sinar UV-B dipaparkan pada kelompok perlakuan I dan kelompok perlakuan II. Sumber UV-B yang digunakan adalah UV-B buatan China, tipe KN-4003 B. Alat ini dapat memancarkan sinar UV-B dengan besar dosis radiasi yang dapat diukur dengan UV Light Meter UV-340 B. l. Hidrasi kulit: tingkat kelembaban kulit yang diukur dengan menganalisis konduktivitasnya dengan alat skin hydration analyzer. m. ph kulit: kadar ph kulit yang diukur dengan alat surface ph meter. 3.5 Prosedur Penelitian Pertama-tama diajukan permohonan ethical clearance di Unit Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Fakultas Kedokteran hewan Universitas Udayana sebagai persyaratan agar penelitian ini dinyataan layak etik dan dapat dilaksanakan Pengumpulan Sampel Sampel kulit buah manggis diperoleh dari Desa Luwus, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali Identifikasi Tumbuhan Identifikasi tumbuhan dilakukan di Pusat Penelitian Determinasi Kebun Raya Eka Karya Bedugul, Tabanan, Bali.

8 Pengolahan Simplisia Pertama-tama buah manggis yang diperoleh dicuci lalu dipisahkan kulit dengan daging buahnya. Kulit buah kemudian diiris tipis dan dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 65 o C. Kulit buah yang telah kering lalu diserbuk menggunakan blender dan diayak dengan pengayak mesh 20. Serbuk kering yang diperoleh disimpan di dalam wadah kering dan tertutup rapat (Utami, 2014) Penetapan Kadar Air Simplisia Penetapan kadar air dilakukan dengan metode gravimetri. Botol timbang beserta tutup dikeringkan pada suhu 105 o C selama 30 menit, didinginkan dalam desikator lalu ditimbang (A). Kemudian simplisia ditimbang sebanyak 1 gram dalam botol timbang (B). Simplisia diratakan dalam botol timbang dengan menggoyangkan botol, hingga membentuk lapisan setebal lebih kurang sampai 10 mm dan dikeringkan pada suhu 105 o C selama 30 menit dengan tutup terbuka. Kemudian didinginkan dalam keadaan tertutup dalam desikator suhu kamar dan selanjutnya ditimbang kembali C. Penetapan kadar air dilakukan hingga diperoleh perbedaan berat di antara 2 penimbangan tidak lebih dari 0,25%. Kadar air dihitung dengan persamaan berikut: B - (C - A) Kadar Air = x 100%... (1) B (DepKes RI, 1986) Proses Maserasi Serbuk Simplisia

9 28 Serbuk kulit buah manggis didefating dengan n-heksan selama 1 hari, kemudian diekstraksi dengan cara dimaserasi menggunakan etanol 96% dengan perbandingan 1:10 b/v dan disertai pengadukan selama 3 hari pada suhu ruang. Ampas diremaserasi 1 kali dengan perbandingan serbuk dan etanol 96% 1:4 b/v selama 1 hari dalam suhu ruang. Maserat yang diperoleh diuapkan pelarutnya dengan rotary evaporator pada suhu 50 o C hingga dapat dituang kemudian diuapkan menggunakan oven pada suhu 50 o C hingga diperoleh ekstrak kental (Utami, 2014). Selanjutnya Ekstrak kental yang diperoleh di keringkan dengan freeze drying Penetapan Kadar Air Ekstrak Penetapan kadar air ekstrak dilakukan dengan metode gravimetri. Botol timbang beserta tutup dikeringkan pada suhu 105 o C selama 30 menit, didinginkan dalam desikator lalu ditimbang (A). Satu gram ekstrak kulit buah manggis ditimbang dalam botol timbang (B), dioven selama 30 menit pada suhu 105 o C dengan tutup terbuka. Didinginkan dalam desikator dan ditimbang kembali (C). Penetapan kadar air dilakukan hingga diperoleh perbedaan sampai selisih dua penimbangan kadar air tidak lebih dari 0,25% (DepKes RI, 1986). Kadar air dihitung dengan persamaan berikut. B - (C - A) Kadar Air = x 100%... (1) B (DepKes RI, 1986) Pembuatan Sediaan Masker Gel Peel Off Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)

10 29 Bahan yang digunakan dalam formulasi masker gel peel off ekstrak kulit buah manggis adalah PVA, HPMC, gliserin, ekstrak kental kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.), metil paraben, propil paraben, dan air. Pertama-tama PVA didispersikan dalam akuades dengan pengadukan konstan dan didiamkan pada suhu 90ºC (campuran 1). HPMC dikembangkan dalam akuades dengan suhu 90 o C, kemudian diaduk konstan dan dibiarkan selama 10 menit (campuran 2). Ekstrak dicampurkan ke dalam gliserin (campuran 3). Metil paraben dan propil paraben dilarutkan dalam akuades (campuan 4). Campuran 1, 2, 3 dan 4 dicampurkan dan diaduk hingga homogen (Adhiningrat, 2015) Evaluasi Masker Gel Peel Off Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) a. Pengujian Viskositas Pengukuran viskositas dilakukan dengan menempatkan sejumlah sampel dalam viskosimeter Brookfield. Ukuran spindle dan kecepatan putaran yang akan digunakan diatur terlebih dahulu untuk menghasilkan nilai torsi %. Selanjutnya alat dinyalakan, dan viskositas dari masker gel akan terbaca (Septiani dkk., 2011). Nilai viskositas yang diinginkan sebesar cps (Adhiningrat, 2015). b. Pengujian Daya Sebar Sebanyak 1 gram sediaan gel diletakan dengan hati-hati diatas kaca berukuran 20 x 20 cm yang diletakkan di atas sebuah kertas grafik. Kaca yang telah berisi sediaan gel tersebut selanjutnya ditutupi dengan kaca yang lain dan digunakan pemberat diatasnya hingga bobot mencapai 125 gram.

11 30 Diameter yang terbentuk diukur setelah 1 menit (Garg et al., 2012). Daya sebar sediaan yang diinginkan yaitu 5-7 cm (Adhiningrat, 2015). c. Pengujian Waktu Mengering Jumlah masker yang dioleskan sebanyak 0,7 gram dan disebar di atas permukaan kaca dengan area seluas 5,0 x 2,5 cm hingga membentuk lapisan tipis seragam dengan tebal kira-kira 1 mm, hal ini sesuai dengan pengaplikasian masker pada wajah. Kaca yang telah diolesi masker dimasukkan ke dalam oven pada suhu 36,5 ± 2 o C. Sediaan dimonitor sampai proses pengeringan selesai dan memungkinkan untuk mengelupas semua lapisan film dari kaca (Vieira et al., 2009). Waktu mengering sediaan yang diingkan yaitu menit (Adhiningrat, 2015). d. Pengujian ph Dilakukan dengan mencelupkan elektroda ph meter ke dalam setiap sediaan masker yang telah dilarutkan dalam aquades. Setelah elektroda tercelup, ph meter dinyalakan kemudian didiamkan hingga layar pada ph meter menunjukan angka yang stabil (Septiani dkk., 2011). ph sediaan yang diinginkan yaitu 4-8 (Adhiningrat, 2015) Pengujian Hidrasi dan ph Kulit Terhadap Paparan Sinar UV-B Rambut tikus dicukur dengan ukuran minimal 2 x 2 cm, kemudian diberikan paparan sinar UV-B dengan total dosis 840 mj/cm 2 selama 4 minggu, dengan rincian pada tabel 3.1 Masker gel peel off dioleskan setiap pada seluruh punggung tikus bagian. Hidrasi kulit diukur dengan skin hydration analyzer dan ph kulit diukur dengan surface ph meter. Alat

12 31 skin hydration analyzer bekerja dengan mengukur kadar air yang terdapat di lapisan kulit dan surface. Alat ini digunakan dengan cara ditempelkan pada permukaan kulit hewan uji lalu ditunggu beberapa saat hingga muncul nilai hidrasi dalam bentuk prosentase pada layar yang terdapat pada alat. ph meter bekerja dengan cara mengukur ion H+ pada permukaan kulit. Alat ini digunakan dengan cara bagian bawah alat yang terdapat elektroda ditempelkan pada permukaan kulit hewan uji dan ditunggu hingga nilai ph yang ditampilkan pada layar yang terdapat pada alat berhenti berubah. Tabel 3.1. Jadwal paparan, dosis dan lama penyinaran UV-B Jadwal Paparan Dosis Sinar UV Lama Paparan Minggu I (Senin, Rabu, Jumat) Minggu II (Senin, Rabu, jumat) Minggu III dan IV (Senin, Rabu, Jumat) 50 mj/cm 2 50 detik 70 mj/cm 2 70 detik 80 mj/cm 2 80 detik (Wahyuningsih, 2010) Pengolahan dan Analisis Data Langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Analisis Deskriptif Merupakan dasar uji hipotesis untuk mengetahui karakteristik data yang dimiliki dan dilakukan dengan program SPSS b. Uji Normalitas Data Normalitas data diuji dengan uji Shapiro-Wilk untuk mengetahui rerata data sampel berdistribusi normal atau tidak. Jika dihasilkan

13 32 p>0,05, maka data dinyatakan terdistribusi normal dan dapat dilnjutkan pengujian selanjutnya. Jika dihasilkan p<0,05 maka data dinyatakan tidak normal sehingga perlu dilakukan transformasi data. Penentuan bentuk transformasi data dilakukan dengan mencari Power Estimation terlebih dahulu, sehingga diperoleh nilai slope dan power. Tabel 3.2 bentuk Trasformasi Data Slope Power Bentuk Transformasi -1 2 Square (kuadrat) 0 1 Tidak perlu transformasi 0,5 0,5 Square root (akar) 1 0 Logaritma 1,5-0,5 1/square root 2-1 Reciprocal (1/n) (Dahlan, 2011) Setelah diperoleh data yang terdistribusi normal, maka dapat dilakukan uji varians untuk variabel hasil transformasi, sehingga dapat diperoleh data yang terdistribusi normal dan homogen. c. Uji Homogenitas Selanjutnya dilakukan uji homogenitas dengan Levene s test. Jika dihasilkan p<0,05, maka dinyatakan data tidak homogen. Jika dihasilkan p>0,05, maka dinyatakan data homogen. d. Analisis Data Pre dan Data Post

14 33 Untuk membandingkan kondisi masing-masing kelompok, jika sebaran data normal, data nilai hidrasi dan ph ketiga kelompok uji sebelum penelitian (hari ke-1) dan setelah penelitian (hari ke-28) dianalisis menggunakan Uji ANOVA One Way dan dilanjutkan dengan Uji Least Significant Difference (LSD) dengan taraf kepercayaan 95% untuk melihat kelompok mana yang berbeda secara statistik dengan kelompok lainnya. Hipotesisnya adalah sebagai berikut: H 0 : tidak ada perbedaan antara hidrasi dan ph kulit hewan uji pada kelompok kontrol, perlakuan I dan perlakuan II (p > 0,05). H 1 : ada perbedaan antara hidrasi dan ph kulit hewan uji pada kelompok kontrol, perlakuan I dan perlakuan II (p < 0,05). e. Analisis Data Pre-Post Untuk membandingkan kondisi masing-masing kelompok sebelum penelitian (hari ke-1) dengan kondisi setelah penelitian (hari ke-28), jika sebaran data normal, data hidrasi dan ph dari masing-masing kelompok dianalisis menggunakan Uji T Berpasangan menggunakan taraf kepercayaan 95% dengan hipotesis sebagai berikut: H 0 : tidak ada perbedaan antara hidrasi dan ph kulit hewan uji sebelum dan sesudah penelitian (p > 0,05). H 1 : ada perbedaan antara hidrasi dan ph kulit hewan uji sebelum dan sesudah penelitian (p < 0,05).

15 Skema Umum Penelitian Pengumpulan dan Identifikasi Tumbuhan Manggis (Garcinia mangostana L.) Preparasi Simplisia Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Simplisia Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Uji Kadar Air Simplisia Ekstraksi Serbuk Simplisia Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Ekstrak Kental Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Uji Kadar Air Ekstrak Formulasi Sediaan Masker Gel Peel Off Ekstrak Etanol 96% Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) Subyek Uji Tikus Wistar Jantan (n=30) Evaluasi Fisika Kimia Sediaan Masker Gel Peel Off Kelompok Kontrol (n = 10) Kelompok Perlakuan I (n=10) Kelompok Perlakuan II (n=10) Pengujian Hidrasi dan ph Kulit Terhadap Paparan Sinar UV-B Pre Test Perlakuan Post Test Analisis Data Analisis Data Analisis Data Uji One Way ANOVA Uji LSD Uji T Berpasangan Uji One Way ANOVA Uji LSD

BAB III METODE PENELITIAN. eskperimental laboratorik dengan rancangan pre test and post test with control

BAB III METODE PENELITIAN. eskperimental laboratorik dengan rancangan pre test and post test with control BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan peneliti merupakan penelitian eskperimental laboratorik dengan rancangan pre test and post test with control group

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan rancangan penelitian eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan rancangan penelitian eksperimental dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan rancangan penelitian eksperimental dengan menggunakan metode faktorial desain 2 faktor 2 level. Jumlah formula yang dibuat adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitan the post test only control group design. 1) Larva Aedes aegypti L. sehat yang telah mencapai instar III

BAB III METODE PENELITIAN. penelitan the post test only control group design. 1) Larva Aedes aegypti L. sehat yang telah mencapai instar III 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan rancangan penelitan the post test only control group design. B. Lokasi Penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Design Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah studi eksperimental laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control group

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pembuatan ekstrak buah A. comosusdan pembuatan hand sanitizerdilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Pembuatan ekstrak buah A. comosusdan pembuatan hand sanitizerdilakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental laboratoris murni secara in vitro. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup ilmu Farmasi, Farmakologi dan Kimia Randomized Post Test Control Group Design dengan hewan coba sebagai objek penelitian tikus

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008. BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian dilakukan di Laboratorium Fitokimia dan Farmakologi Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008. B. BAHAN DAN ALAT

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Ekstraksi simplisia segar buah duku dilakukan dengan cara dingin yaitu maserasi karena belum ada data tentang kestabilan komponen ekstrak buah duku terhadap panas.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. asetat daun pandan wangi dengan variasi gelling agent yaitu karbopol-tea, CMC-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. asetat daun pandan wangi dengan variasi gelling agent yaitu karbopol-tea, CMC- BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental laboratorium. Penelitian ini dilakukan dengan membuat sediaan gel dari ekstrak etil asetat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test. Randomized Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test. Randomized Control Group Design. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test Randomized Control

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah eskperimental

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah eskperimental BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah eskperimental laboratorik dengan rancangan penelitian pre test & post test control group design

Lebih terperinci

BAB 3 PERCOBAAN. Hewan yang digunakan pada penelitian ini adalah kelinci albino New Zealand yang diperoleh dari peternakan kelinci di Lembang.

BAB 3 PERCOBAAN. Hewan yang digunakan pada penelitian ini adalah kelinci albino New Zealand yang diperoleh dari peternakan kelinci di Lembang. BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan, Alat, dan Hewan Percobaan Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah buah duku (Lansium domesticum Corr.), hirdoksipropil metilselulosa (HPMC), carbomer, gliserin, trietanolamin

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni dengan menggunakan pre test-post test control group design (Pocock,2008). P0 O1 O5 P1 O2 O6 P S R

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan Post Test Only Control Group Design. Pengambilan data dilakukan hanya pada saat akhir penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian the post test only control group design. Yogyakarta pada tanggal 21 Desember Januari 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian the post test only control group design. Yogyakarta pada tanggal 21 Desember Januari 2016. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan rancangan penelitian the post test only control group design. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan the post test only controlled group design (Taufiqurahman, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan the post test only controlled group design (Taufiqurahman, 2004). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan rancangan the post test only controlled group design (Taufiqurahman, 2004). B. Lokasi

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN BAHAN DAN METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai bulan Juni 2010 sampai dengan bulan Desember 2010 di kandang percobaan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Kategori penelitian dan rancangan percobaan yang digunakan adalah kategori penelitian eksperimental laboratorium. 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pendekatan pre dan post test control group design. 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium. B. Tempat Dan Waktu Penelitian ini di lakukan pada tanggal 20 Februari 2016 sampai 30 November

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental laboratoris post test with control group design. 1. Populasi : Mahasiswa Pendidikan Dokter Angkatan 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental laboratoris post test with control group design. 1. Populasi : Mahasiswa Pendidikan Dokter Angkatan 2013. 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental laboratoris post test with control group design. B. Populasi dan Sampel Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan penelitian ini adalah eksperimental

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan penelitian ini adalah eksperimental BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. B. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Laboraturium Mikrobiologi

Lebih terperinci

PROFIL STABILITAS FISIKA KIMIAMASKER GEL PEEL-OFF EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) ABSTRAK

PROFIL STABILITAS FISIKA KIMIAMASKER GEL PEEL-OFF EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) ABSTRAK PROFIL STABILITAS FISIKA KIMIAMASKER GEL PEEL-OFF EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) Wijayanti, N.P.A.D. 1, Astuti, K.W. 1, Prasetia, I.G.N.J.A. 1, Darayanthi, M.Y.D. 1, Nesa, P.N.P.D.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan 39 Lampiran 2. Gambar tumbuhan pisang raja (Musa paradisiaca Linn.) 40 Lampiran 3. Gambar pengolahan air bonggol pisang raja a b c d e f Keterangan: a. Batang pisang

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. A. Kategori Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental

BAB II METODE PENELITIAN. A. Kategori Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental 8 BAB II METODE PENELITIAN A. Kategori Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental B. Variabel Penelitian 1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi konsentrasi minyak atsiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only Control Group Design. Melibatkan dua kelompok subyek, dimana salah satu kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini bersifat penelitian eksperimental yang dilakukan untuk mengetahui efektifitas gel rambut dari ekstrak seledri dan minyak kemiri terhadap pertumbuhan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan Post Test Only Control Group Design. Penelitian ini

METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan Post Test Only Control Group Design. Penelitian ini III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian Jenis dari penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental in vivo pada hewan. uji dengan posttest only control group design

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental in vivo pada hewan. uji dengan posttest only control group design BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental in vivo pada hewan uji dengan posttest only control group design B. Subjek Penelitian Hewan uji yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasy-eksperiment dengan desain after only control group design yaitu mengamati variabel hasil pada saat yang sama

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Farmakologi. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia, Gizi dan 4.2 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan rancangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan rancangan 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only Control Group Design. Desain ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratoris secara in-vitro.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratoris secara in-vitro. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini bersifat eksperimental laboratoris secara in-vitro. B. Tempat dan waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Penelitian Farmakologi. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia, Gizi dan 4.2. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Rumah Sakit

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Rumah Sakit BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian 3.1.1 Ruang Lingkup Ilmu Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kimia Medik, Ilmu Mikrobiologi, dan Ilmu Farmakologi. 3.1.2 Ruang Lingkup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan eksperimental dengan randomized pre post test control

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan eksperimental dengan randomized pre post test control 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan rancangan eksperimental dengan randomized pre post test control group

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel penelitian 1. Variabel bebas : variasi konsentrasi sabun yang digunakan. 2. Variabel tergantung : daya hambat sabun cair dan sifat fisik sabun 3. Variabel terkendali

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN A. Kategori dan Rancangan Penelitian Penelitian uji efek tonikum infusa daun landep pada mencit putih jantan ini dapat dikategorikan sebagai penelitian eksperimental dengan rancangan

Lebih terperinci

BAB 3 PERCOBAAN. 3.3 Hewan Percobaan 3 ekor Kelinci albino galur New Zealand dengan usia ± 3 bulan, bobot minimal 2,5 kg, dan jenis kelamin jantan.

BAB 3 PERCOBAAN. 3.3 Hewan Percobaan 3 ekor Kelinci albino galur New Zealand dengan usia ± 3 bulan, bobot minimal 2,5 kg, dan jenis kelamin jantan. BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan Air suling, cangkang telur ayam broiler, minyak VCO, lanolin, cera flava, vitamin E asetat, natrium lauril sulfat, seto stearil alkohol, trietanolamin (TEA), asam stearat, propilenglikol,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini memiliki ruang lingkup pada ilmu Farmakologi dan Biokimia. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat : Laboratorium Penelitian

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat keterangan hasil identifikasi tumbuhan jahe merah

Lampiran 1. Surat keterangan hasil identifikasi tumbuhan jahe merah Lampiran 1. Surat keterangan hasil identifikasi tumbuhan jahe merah Lampiran 2. Gambar tumbuhan jahe merah Lampiran 3. Gambar makroskopik rimpang jahe merah Rimpang jahe merah Rimpang jahe merah yang diiris

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. glukosa darah mencit yang diinduksi aloksan dengan metode uji toleransi glukosa.

BAB IV METODE PENELITIAN. glukosa darah mencit yang diinduksi aloksan dengan metode uji toleransi glukosa. 33 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat deskriftif dan eksperimental, dilakukan pengujian langsung efek hipoglikemik ekstrak kulit batang bungur terhadap glukosa darah

Lebih terperinci

Sukmawati, N.M.A. 1, Arisanti, C.I.S. 1, Wijayanti, N.P.A.D 1. Universitas Udayana

Sukmawati, N.M.A. 1, Arisanti, C.I.S. 1, Wijayanti, N.P.A.D 1. Universitas Udayana PENGARUH VARIASI KONSENTRASI PVA, HPMC, DAN GLISERIN TERHADAP SIFAT FISIKA MASKER WAJAH GEL PEEL OFF EKSTRAK ETANOL 96% KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) Sukmawati, N.M.A. 1, Arisanti, C.I.S.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Farmakologi, Biokimia, dan Gizi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Farmakologi, Biokimia, dan Gizi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Farmakologi, Biokimia, dan Gizi. 3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Parasitologi FK UNDIP

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Parasitologi FK UNDIP BAB IV METODE PENELITIAN 1.1 Ruang Lingkup Penelitian Biokimia. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Farmakologi, Gizi dan 1.2 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dan menggunakan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dan menggunakan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dan menggunakan rancangan acak lengkap dengan Posttest Only Control Group Design. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan lalu dibandingkan kerusakan

BAB III METODE PENELITIAN. dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan lalu dibandingkan kerusakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental laboratorik. Penelitian dilakukan dengan memberikan perlakuan pada sampel yang telah dibagi menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kosmetika adalah bahan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampilan, melindungi supaya

Lebih terperinci

BAB IV PROSEDUR KERJA

BAB IV PROSEDUR KERJA BAB IV PROSEDUR KERJA 4.1. Pengumpulan Bahan Bahan berupa minyak kemiri (Aleurites moluccana L.) diperoleh dari rumah industri minyak kemiri dengan nama dagang Minyak kemiri alami 100%, VCO diperoleh di

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi ekstrak daun pandan wangi yaitu 30%, 35%, 40%, 45% dan 50% serta aquades sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental, dengan rancangan acak lengkap dan menggunakan pendekatan posttest only control design

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 40 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan pretest - posttest control group design (Campbell & Stanly, 1996). Skema

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Farmakologi dan Terapi 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hewan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan the post test only control group design karena pengukuran. dilakukan sesudah perlakuan pada hewan coba.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan the post test only control group design karena pengukuran. dilakukan sesudah perlakuan pada hewan coba. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni laboratorium dengan the post test only control group design karena pengukuran dilakukan sesudah perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan metode rancangan eksperimental sederhana (posttest only control group design)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan rancangan post test control group design. B. Subjek Penelitian Subjek penelitian mencit (Mus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian true experiment dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian true experiment dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian true experiment dengan rancangan penelitian pre-test dan post-test. B. Populasi dan Sampel 1. Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil identifikasi sampel yang dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil identifikasi sampel yang dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi 32 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Determinasi Tanaman Hasil identifikasi sampel yang dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi UGM didapat bahwa sampel yang digunakan adalah benar daun sirsak (Annona muricata

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal, Ilmu Patologi Anatomi dan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal, Ilmu Patologi Anatomi dan BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal, Ilmu Patologi Anatomi dan Fisika kedokteran. 4.2 Tempat dan waktu penelitian 4.2.1 Tempat 1. Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian non eksperimental dan eskperimental, dengan menggunakan rancangan penelitian pre test post

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Alat-alat gelas, Neraca Analitik (Adam AFA-210 LC), Viskometer

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Alat-alat gelas, Neraca Analitik (Adam AFA-210 LC), Viskometer BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. ALAT Alat-alat gelas, Neraca Analitik (Adam AFA-210 LC), Viskometer Brookfield (Model RVF), Oven (Memmert), Mikroskop optik, Kamera digital (Sony), ph meter (Eutech), Sentrifugator

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan rancangan Post Test Only Control Group Design. Pengambilan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi ekstrak daun

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi ekstrak daun 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi ekstrak daun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Bidang ilmu yang tercakup dalam penelitian ini adalah Biologi, Farmakologi, dan Kimia. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Obstetri Ginekologi, Patologi Anatomi,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Obstetri Ginekologi, Patologi Anatomi, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian dan Farmakologi. Penelitian ini mencakup bidang Obstetri Ginekologi, Patologi Anatomi, 3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian a. Pemeliharaan dan perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian RAL (Rancangan Acak Lengkap), dengan 7 perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian RAL (Rancangan Acak Lengkap), dengan 7 perlakuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian laboratoris yang dilakukan dengan rancangan penelitian RAL (Rancangan Acak Lengkap), dengan 7 perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuantitatif. Pada penelitian ini terdapat manipulasi terhadap objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research dengan metode eksperimen kuasi dimana rancangan penelitiannya adalah after only with

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laboratoris murni yang dilakukan secara in vitro. Yogyakarta dan bahan uji berupa ekstrak daun pare (Momordica charantia)

BAB III METODE PENELITIAN. laboratoris murni yang dilakukan secara in vitro. Yogyakarta dan bahan uji berupa ekstrak daun pare (Momordica charantia) BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian eksperimental laboratoris murni yang dilakukan secara in vitro. B. Bahan Uji dan Bakteri Uji Bakteri uji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Karena dalam penelitian mempunyai tujuan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Biokimia dan Farmakologi.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Biokimia dan Farmakologi. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Biokimia dan Farmakologi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Farmakologi. Penelitian ini termasuk dalam lingkup kelimuan Biokimia dan 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dasar yang menggunakan metode eksperimental. Penelitian eksperimen merupakan penelitian dimana variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah eksperimental laboratorium untuk memperoleh data hasil. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu pembuatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi ekstrak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena dalam penelitian ini dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental laboratoris dan dengan desain penelitian post-test only control group. B. Sampel Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sampel dan Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji Karabenguk (Mucuna pruriens var. utilis (L.) DC) yang berasal dari Bantul,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Post Test Only Control Group Design yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Post Test Only Control Group Design yang 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Rancangan atau desain penelitian ini menggunakan Post Test Only Control Group Design yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu Anestesiologi, Farmakologi, dan Patologi Klinik. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Biokimia.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Biokimia. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Biokimia. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Parasitologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan post test and controlled group design terhadap hewan uji. Postest untuk

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan post test and controlled group design terhadap hewan uji. Postest untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Model penelitian ini adalah eksperimental murni yang dilakukan dengan rancangan post test and controlled group design terhadap hewan uji. Postest untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hewan Coba Fakultas Kedokteran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hewan Coba Fakultas Kedokteran BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Farmakologi dan Terapi 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hewan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Pemeliharaan hewan coba dan penelitian dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan dan Hasil Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan dan Hasil Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Pengamatan dan Hasil Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steen). Daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steen) sebelum

Lebih terperinci

PROFIL STABILITAS MASKER GEL PEEL-OFF EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) MENGGUNAKAN HPMC SEBAGAI GELLING AGENT

PROFIL STABILITAS MASKER GEL PEEL-OFF EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) MENGGUNAKAN HPMC SEBAGAI GELLING AGENT PROFIL STABILITAS MASKER GEL PEEL-OFF EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) MENGGUNAKAN HPMC SEBAGAI GELLING AGENT Skripsi PUTU NARITA PADMI DEWI NESA 1108505015 JURUSAN FARMASI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimental

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimental BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimental laboratoris In Vitro. B. Populasi dan Sampel Penelitian Subyek pada penelitian ini yaitu

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 23 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup Penelitian 4.1.1 Ruang Lingkup Keilmuan Penelitian ini mencakup bidang Histologi, Patologi Anatomi, dan Farmakologi. 4.1.2 Ruang Lingkup Tempat Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pendekatan Pre test - Post Test Only Control Group Design. Perlakuan hewan coba dilakukan di animal house Fakultas Kedokteran

III. METODE PENELITIAN. pendekatan Pre test - Post Test Only Control Group Design. Perlakuan hewan coba dilakukan di animal house Fakultas Kedokteran 24 III. METODE PENELITIAN III.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis dari penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimental murni dengan rancangan post test control group

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimental murni dengan rancangan post test control group BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni dengan rancangan post test control group design. B. Subyek Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen murni (True Experimental). Penelitian eksperimen murni bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. substitusi tepung biji alpukat dilaksanakan pada bulan November 2016 di

BAB III MATERI DAN METODE. substitusi tepung biji alpukat dilaksanakan pada bulan November 2016 di 15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian analisis sifat fisik cookies berbahan baku tepung terigu dengan substitusi tepung biji alpukat dilaksanakan pada bulan November 2016 di Laboratorium Kimia dan Gizi

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian 19 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bagian Kimia Hasil Hutan Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan, Laboratorium Kimia Organik Departemen Kimia Fakultas MIPA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya ilmu Biokimia dan Farmakologi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya ilmu Biokimia dan Farmakologi. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya ilmu Biokimia dan Farmakologi. 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Kelamin. Ruang lingkup penelitian meliputi bidang Ilmu Kedokteran Kulit dan 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian 21 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian Post Test Controlled Group Design. III.2 Tempat dan Waktu Penelitian Hewan

Lebih terperinci