FGD RAPERDA RTR KAWASAN MAKAM IM Tuesday, 12 May :00
|
|
- Fanny Gunawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Kawasan Makam Imogiri merupakan kawasan strategis pelestarian sosial budaya DIY, oleh karena itu perlu dilakukan penataan ruang secara menyeluruh dengan memperhatikan karakteristik fisik, budaya, dan sosial ekonomi masyarakat setempat. Kawasan Makam Imogiri meliputi kawasan makam Raja-Raja Mataram di Pajimatan, makam Giriloyo, dan makan Banyusumurup, serta kawasan di sekitarnya yang menjadi kawasan penyangga, pengembang dan penunjang kawasan makam Imogiri. Pada tahun 2014 telah disusun kajian Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Makam Imogiri, yang dilanjutkan dengan penyusunan Draft Raperda dan Naskah Akademik di tahun ini untuk kemudian disahkan menjadi Perda. Dengan disusunnya menjadi sebuah Perda, diharapkan semua kegiatan yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan lebih terarah dan terdapat kepastian hukum untuk lebih menjaga, melindungi dan mengembangakan Kawasan Makam Imogiri. Pada hari Selasa, 12 Mei 2015 dilaksanakan FGD / penjaringan aspirasi masyarakat dalam rangka penyusunan Draft Raperda dan Naskah Akademik RTR Kawasan Makam Imogiri. FGD ini diikuti oleh Camat Imogiri, Kepala Desa dan Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) di seluruh Kecamaan Imogiri, Bupati Juru Kunci Puroloyo dan Solo, serta Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah, Hukum, dan Budaya. Dalam FGD ini banyak masukan dari peserta terutama mengenai arah pengembangan Kawasan Makam Imogiri. Kawasan Makam Imogiri tidak bisa disamakan dengan kawasan lain 1/5
2 dalam pengembangannya, karena terkait dengan budaya dan kesakralan Makam Imogiri yang tidak bisa ditata hanya secara fisik saja. Dalam Draft Raperda RTR Kawasan Makam Imogiri, penataan Kawasan Makam Imogiri bertujuan untuk menguatkan dan mengembangkan Kawasan Makam ImogirI sebagai kawasan ziarah yang didukung dengan pengembangan wisata budaya dan wisata alam yang sesuai dengan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup. Kemudian direncanakan pembagian 4 kawasan meliputi: a. kawasan Inti, diarahkan sebagai area konservasi obyek strategis cagar budaya makam Imogiri meliputi: 1) makam Raja-Raja Mataram di Pajimatan, Desa Wukirsari; 2) makam Giriloyo, Desa Wukirsari; dan 3) makam Banyusumurup, Desa Girirejo. b. kawasan Penyangga, diarahkan sebagai perlindungan obyek strategis cagar budaya makam Imogiri meliputi: 1) kawasan Lindung Sekitar Cagar budaya Makam Raja-Raja Mataram di Pajimatan, Desa Wukirsari; 2) kawasan Lindung Sekitar Cagar budaya Makam Giriloyo, Desa Wukirsari; dan 3) kawasan Lindung Sekitar Cagar budaya Makam Banyusumurup, Desa Girirejo. 2/5
3 c. kawasan Pengembang, diarahkan sebagai pengembangan pariwisata yang berkaitan dengan cagar budaya makam Raja-raja Imogiri meliputi: 1) sentra Kebudayaan di bekas pasar Imogiri, Desa Karangtalun; 2) sentra pelayanan terminal wisata, Desa Wukirsari; 3) sentra kerajinan batik tulis, Desa Wukirsari; 4) sentra kerajinan tatah sunggih, Desa Wukirsari; dan 5) sentra kerajinan keris, Desa Girirejo. d. Kawasan Penunjang, diarahkan sebagai pengembangan jasa wisata meliputi: 1) kawasan pusat pelayanan perkotaan Imogiri, Desa Imogiri; 2) kawasan desa pertanian tradisional, Desa Kebonagung; 3) kawasan wisata alam agro wisata sutra, Desa Karangtengah; 4) kawasan wisata religi situs Watu Wedok, Desa Karangtengah; 3/5
4 5) kawasan wisata religi situs Watu Bantal, Desa Karangtengah; 6) kawasan sentra makanan tradisional Peyek, Desa Sriharjo; 7) kawasan wisata alam jembatan sungai oyo, Desa Sriharjo dan Desa Selopamioro; 8) kawasan wisata kebun buah, Desa Selopamioro; 9) kawasan wisata alam Goa Cerme, Desa Selopamioro; 10) kawasan wisata alam Sendang Ayu, Desa Selopamioro; dan 11) pusat pelayanan wisata alam Goa Lawa, Desa Selopamioro 4/5
5 (titik kurniawati) 5/5
BAB IV GAMBARAN UMUM
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Obyek/ Subyek Penelitian 1. Sejarah Terbentuknya Desa Wisata Wukirsari. Desa Wukirsari terdiri dari desa gabungan yang berdiri pada tanggal 10 Mei 1946.Awal mulanya
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 03 TAHUN 2004 T E N T A N G RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PARIWISATA DAERAH KABUPATEN BANTUL
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 03 TAHUN 2004 T E N T A N G RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PARIWISATA DAERAH KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sumber
Lebih terperinciBAB III KAJIAN TAPAK KAWASAN IMOGIRI, KABUPATEN BANTUL
BAB III KAJIAN TAPAK KAWASAN IMOGIRI, KABUPATEN BANTUL Kabupaten Bantul adalah kabupaten yang terletak di bagian Selatan Barat daya Provinsi D.I. Yogyakarta. Kawasan ini terletak antara 07 44 04 08 00
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. A. Gambaran Umum Pemerintah Kabupaten Bantul. Kabupaten Bantul adalah perjuangan gigih Pangeran Diponegoro melawan
BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Pemerintah Kabupaten Bantul Bantul memang tak bisa dilepaskan dari sejarah Yogyakarta sebagai kota perjuangan dan sejarah perjuangan Indonesia pada umumnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah hanya hanya berperan sebagai pembuat kebijakan pembangunan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini Paradigma konsep pembangunan ekonomi di Indonesia berubah dari government driver growth manjadi public driven growth mulai tahun 80 an. Dampak dari perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada sektor pariwisata. Desa wisata biasanya dikembangkan pada kawasan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desa wisata merupakan salah satu objek wisata yang sedang berkembang pada sektor pariwisata. Desa wisata biasanya dikembangkan pada kawasan pedesaan yang didalamnya
Lebih terperinciPemerintah Kabupaten Bantul DINAS SOSIAL VALIDASI DAN VERIFIKASI JAMINAN KESEHATAN KABUPATEN BANTUL TAHUN 2014
Pemerintah Kabupaten Bantul DINAS SOSIAL VALIDASI DAN VERIFIKASI JAMINAN KESEHATAN KABUPATEN BANTUL TAHUN 2014 DASAR : DASAR HUKUM : 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2012 Tentang
Lebih terperinciPENDAHULUAN. satu dengan yang lain (Utama, 2014; Samaji, 2015; Setiawan, 2013).
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pariwisata telah menjadi industri terbesar dan saat ini telah berkembang pesat setelah terintegasi dengan industri lain yang memiliki trickle-down effect ke sektor-sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Geografi adalah ilmu yang mempelajari permukaan bumi sebagai sebuah ruang yang mana di dalamnya merupakan tempat sekumpulan orang tinggal (Hagget 1986, 175). Pariwisata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Desa Karangtengah merupakan salah satu desa agrowisata di Kabupaten Bantul,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Desa Karangtengah merupakan salah satu desa agrowisata di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Letaknya berdekatan dengan tempat wisata makam raja-raja Mataram. Menurut cerita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta. Desa ini terletak 17 km di sebelah. yang lain yang dapat dikembangkan, yaitu potensi ekowisata.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Desa Wukirsari adalah salah satu desa di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Desa ini terletak 17 km di sebelah selatan pusat kota Kota Yogyakarta dengan
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM DESA WUKIRSARI
23 BAB IV KONDISI UMUM DESA WUKIRSARI 4.1 Aspek Biofisik 4.1.1 Geografis dan Administratif Desa Wukirsari secara administratif terletak di Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Profil kecamatan imogiri, Bantul, Yogyakarta 1. Sejarah kecamatan imogiri
BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Profil kecamatan imogiri, Bantul, Yogyakarta 1. Sejarah kecamatan imogiri Imogiri merupakan salah satu kecamatan yang berada di kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekosistemnya. Pada Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Pada
Lebih terperinciLAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN
Lampiran VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR TAHUN 2011 LAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2011 2031 MATRIK
Lebih terperinciV. KONSEP PENGEMBANGAN
84 V. KONSEP PENGEMBANGAN 5.1. Pengembangan Wisata Sebagaimana telah tercantum dalam Perda Provinsi DI Yogyakarta No 11 tahun 2005 tentang pengelolaan Kawasan Cagar Budaya (KCB) dan Benda Cagar Budaya
Lebih terperinciBUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 458 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 458 TAHUN 2016 TENTANG BENDA, STRUKTUR, BANGUNAN, DAN/ATAU SITUS CAGAR BUDAYA PERINGKAT KABUPATEN BUPATI BANTUL, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN JOMBANG
I. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN JOMBANG Sesuai dengan amanat Pasal 20 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Lebih terperincitourism village
www.wukirsari.com tourism village Kelompok Sadar Wisata Desa Wukirsari bekerjasama dengan KKN PPM UGM unit 152 periode antar semester 2011 mempersembahkan buku panduan Desa Wisata Wukirsari ini sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Salah satunya dibuktikan oleh peningkatan jumlah wisatawan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata. Bila dibandingkan dengan Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih kalah dalam menyedot
Lebih terperinciMENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
Lebih terperinci2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nom
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1873, 2016 KEMEN-ATR/BPN. RTRW. KSP. KSK. Penyusunan. Pedoman. PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37
Lebih terperinciDAFTAR INVENTARIS BCB TAK BERGERAK DI KABUPATEN BANTUL
DAFTAR INVENTARIS BCB TAK BERGERAK DI KABUPATEN BANTUL No Nama Benda Astronomis Alamat Nama Pemilik 1 Candi Ganjuran X : 425010 Y : 9123794 2 Masjid Pajimatan X : 433306 Y : 9124244 3 Kompleks Makam Imogiri
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI KAWASAN WISATA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI KAWASAN WISATA Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ` BUPATI GRESIK : a. Bahwa di Kabupaten Gresik terdapat Kawasan Wisata
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN
Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan Volume 13, Nomor 1, April 2012, hlm.5371 PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN Agus Tri Basuki Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jalan Lingkar Selatan,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SINTANG
1 PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINTANG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAERAH KABUPATEN SINTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINTANG,
Lebih terperinciGambar 3. Peta Orientasi Lokasi Studi
BAB III METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Kegiatan studi dilakukan di Dukuh Karangkulon yang terletak di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan luas
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MASJID AGUNG DEMAK DAN SEKITARNYA SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA
P LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN MASJID AGUNG DEMAK DAN SEKITARNYA SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA PENEKANAN DESAIN TIPOLOGI PADA ARSITEKTUR BANGUNAN SETEMPAT Diajukan
Lebih terperinciPERAN PEREMPUAN DALAM PARIWISATA DI DESA WISATA WUKIRSARI KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL
PERAN PEREMPUAN DALAM PARIWISATA DI DESA WISATA WUKIRSARI KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL TE ROLE OF WOMEN IN TOURISM ACTIVITY AT WUKIRSARI TOURISM VILLAGE IN IMOGIRI DISTRICT BANTUL REGENCY Oleh :
Lebih terperinciBAB V A. KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk penyusunan karya
BAB V A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk penyusunan karya ilmiah ini, diperoleh beberapa kesimpulan yang dapat memberikan jawaban terhadap pertanyaan penelitian, akan diuraikan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI POTENSI DESA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN DESA WISATA DI DESA WUKIRSARI KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL Tri Apriyono
IDENTIFIKASI POTENSI DESA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN DESA WISATA DI DESA WUKIRSARI KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL Tri Apriyono apriyonot@yahoo.com Agus Joko Pitoyo jokokutik@yahoo.com INTISARI Pariwisata
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bertahan sampai sekarang dan merupakan sumber daya yang terbatas dalam jumlah serta
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Benda cagar budaya merupakan benda warisan kebudayaan nenek moyang yang masih bertahan sampai sekarang dan merupakan sumber daya yang terbatas dalam jumlah serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini sektor pariwisata Indonesia diramaikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Beberapa tahun belakangan ini sektor pariwisata Indonesia diramaikan dengan fenomena banyaknya usaha pengembangan desa wisata yang bermunculan di berbagai penjuru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara agraris, di mana pertanian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara agraris, di mana pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dari banyaknya
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO
PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KABUPATEN BOJONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOJONEGORO,
Lebih terperinciHASIL PENELITIAN A. BENTUK TINDAK LANJUT DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2014
HASIL PENELITIAN A. BENTUK TINDAK LANJUT DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2014 Jumlah seluruh dokumen kajian perencanaan pembangunan yang disusun pada tahun 2014 sebanyak 27 dokumen. Adapun jumlah
Lebih terperinciBUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 249 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 249 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN SAMPAI DENGAN TRIWULAN KEDUA
Lebih terperinciDasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG
Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG Menggantikan UU No. 24 Tahun 1992 Tentang Penataan Ruang Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditambah lagi dengan kebudayaannya, tidak heran jika Yogyakarta mempunyai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Yogyakarta disamping dikenal sebagai sebutan kota perjuangan dan pusat pendidikan, Yogyakarta juga dikenal dengan kekayaan potensi alam dan budayanya yang sampai sekarang
Lebih terperinciPELESTARIAN DAN PEMANFAATAN CAGAR BUDAYA DI KOMPLEKS MAKAM IMOGIRI BAB I PENDAHULUAN
PELESTARIAN DAN PEMANFAATAN CAGAR BUDAYA DI KOMPLEKS MAKAM IMOGIRI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cagar budaya adalah suatu produk masa lalu yang bersifat unik dan langka. Karena keunikan dan kelangkaan
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA I. UMUM Pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa negara memajukan
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Lebih terperinciBUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG PAGU RUMAH TANGGA SASARAN PENERIMA MANFAAT BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN DI KECAMATAN DAN DESA SE-KABUPATEN
Lebih terperinciMENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
Lebih terperinciBUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA KABUPATEN BANTUL TAHUN ANGGARAN 2014 BUPATI BANTUL,
BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA KABUPATEN BANTUL TAHUN ANGGARAN 2014 BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Situs Sangiran (Sangiran Early Man Site) adalah salah satu Kawasan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Situs Sangiran (Sangiran Early Man Site) adalah salah satu Kawasan Warisan Budaya Dunia yang ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 1996 dengan nomor register C.593. Kawasan
Lebih terperinciBUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PAGU RUMAH TANGGA SASARAN PENERIMA MANFAAT BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN DI KECAMATAN DAN DESA SE-KABUPATEN BANTUL TAHUN 2014 BUPATI
Lebih terperinciKEWENANGAN DIY (UU 13/2012)
DASAR HUKUM 1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Keistimewaan DIY; 2. Perdais Nomor 1 Tahun 2013 tentang Kewenangan dalam urusan Keistimewaan DIY sebagaimana telah diubah dengan Perdais Nomor 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Banten merupakan salah satu provinsi baru hasil pemekaran dari provinsi Jawa Barat, dimana saat ini Provinsi Banten berada dalam tahap pembangunan yang dilakukan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 03 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PARIWISATA DAERAH KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 03 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PARIWISATA DAERAH KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sumber
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 43 TAHUN : 2014 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN WIDYA WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang
Lebih terperinciBAB 5 RTRW KABUPATEN
BAB 5 RTRW KABUPATEN Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten terdiri dari: 1. Rencana Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang; 2. Rencana Pengelolaan Kawasan Lindung dan Budidaya; 3. Rencana Pengelolaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dilakukan secara tradisional untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat di sekitar hutan memiliki ketergantungan yang sangat besar dengan keberadaan hutan disekitarnya, pemanfaatan hutan dan hasil hutan oleh masyarakat dilakukan
Lebih terperinciBUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG PAGU RUMAH TANGGA SASARAN PENERIMA MANFAAT PROGRAM SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH (RASKIN/RASTRA)
Lebih terperinciTerwujudnya Lamongan Lebih Sejahtera dan Berdaya Saing
Renstra Dinas Pariwisata dan Kebudayaan BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi RPJMD Perumusan tujuan, sasaran, strategi, dan kebijakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud)
Lebih terperinci-1- BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN
-1- BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 05 TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 05 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA DESA ATAS PEMANFAATAN TANAH KAS DESA UNTUK FASILITAS UMUM DALAM BENTUK DANA
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kilometer dari Ibukota Kecamatan Imogiri. Batas administrasi Desa Kebonagung
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Lokasi dan Kondisi Fisik Desa Kebonagung 1. Lokasi Desa Kebonagung Desa Kebonagung merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makam yang merupakan tempat disemayamkannya Ngabei Loring Pasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Makam Kotagede atau sering disebut juga dengan Sargede adalah sebuah makam yang merupakan tempat disemayamkannya Ngabei Loring Pasar Sutawijaya, pendiri kerajaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk mendapatkan gambaran tentang pengertian DESAIN KAWASAN. WISATA PUSAT KERAJINAN PERAK, KAB. BANTUL, perlu diketahui
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Deskripsi Untuk mendapatkan gambaran tentang pengertian DESAIN KAWASAN WISATA PUSAT KERAJINAN PERAK, KAB. BANTUL, perlu diketahui tentang : Desain : Kerangka bentuk atau rancangan
Lebih terperinciLampiran 3. Interpretasi dari Korelasi Peraturan Perundangan dengan Nilai Konservasi Tinggi
I. Keanekaragaman hayati UU No. 5, 1990 Pasal 21 PP No. 68, 1998 UU No. 41, 1999 Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Pengawetan keanekaragaman hayati serta ekosistemnya melalui Cagar Alam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan ekosistemnya ini dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pariwisata terjadi karena adanya gerakan manusia di dalam mencari sesuatu yang belum di ketahuinya, menjelajahi wilayah yang baru, mencari perubahan suasana,
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL
1 2016 No.84,2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. PEMERINTAH DESA.KEUANGAN DESA.Pedoman.Bantuan Keuangan. Dana Kompensasi.Pemanfaatan.Tanah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia kaya akan budaya, adat istiadat, dan tradisi yang dapat dijadikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia kaya akan budaya, adat istiadat, dan tradisi yang dapat dijadikan sebagai objek wisata. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2009 tentang
Lebih terperinciDisusun Oleh: Nama Mahasiswa : Ursula Dua Blupur Nomor Induk Mahasiswa :
PELAKSANAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (COMMUNITY DEVELOPMENT) MELALUI PELATIHAN BAHASA INGGRIS OLEH DINAS PARIWISATA PROPINSI DIY BAGI MASYARAKAT DI DESA WISATA ( Studi Kasus di Desa Wisata Wukirsari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Indonesia menempati peringkat kedua dunia setelah Brasil dalam hal keanekaragaman hayati. Sebanyak 5.131.100 keanekaragaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kota Gudeg, Kota Pelajar, Kota Budaya dan Kota Sejarah. Dari julukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi di berbagai negara. Banyak negara menjadikan pariwisata sebagai sektor ungglan dalam memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Perkembangan Kehidupan masyarakat di perkotaan khususnya di kota-kota besar sangatlah padat akan aktifitas dan rutinitas sehari-hari.
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan berikut : Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat di ambil kesimpulan sebagai 1. Situs Sunan Bayat termasuk dalam wilayah Kelurahan Paseban. Secara
Lebih terperinciBUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN APOTEK DI KABUPATEN BANTUL
BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN APOTEK DI KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa apotek merupakan salah
Lebih terperinciABSTRAK PENDAHULUAN. Desi Etika Sari 1, Sigit Heru Murti 2 1 D3 PJ dan SIG Fakultas Geografi UGM.
APLIKASI PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI UNTUK PEMETAAN ZONA RAWAN BANJIR DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI CELENG KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL Desi Etika Sari 1, Sigit Heru Murti 2 1 D3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Masyarakat menyebutnya dengan bermacam-macam sebutan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia yang merdeka pada Tanggal 17 Agustus 1945 memiliki latar belakang sejarah yang sangat panjang, dimulai dari masa prasejarah sampai dengan masa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Lokasi Solo baru adalah daerah bagian selatan dan sebelah utara kota Surakarta jawa tengah untuk daerah ini bertepatan dengan kabupaten Sukoharjo daerah ini dulunya
Lebih terperinciLAMPIRAN I CONTOH PETA RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN L - 1
LAMPIRAN I CONTOH PETA RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN L - 1 LAMPIRAN II CONTOH PETA RENCANA POLA RUANG WILAYAH KABUPATEN L - 2 LAMPIRAN III CONTOH PETA PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN L
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.19/Menhut-II/2004 TENTANG KOLABORASI PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM
MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.19/Menhut-II/2004 TENTANG KOLABORASI PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM MENTERI KEHUTANAN, Menimbang
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL
1 2015 No.33,2015 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Tata, cara, alokasi, besaran, bagian hasil, pajak daerah, retribusi daerah, desa. BUPATI BANTUL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Pariwisata merupakan sektor yang dapat memberikan peranan besar bagi pembangunan suatu daerah sekaligus memberikan kontribusi
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL
1 2015 No.108,2015 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Tata, Cara, pengalokasian, besaran alokasi, Pajak Daerah, Retribusi Daerah, desa, Tahun Anggaran
Lebih terperinciSTUDI PERAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA REKREASI DAN WISATA DI ROWO JOMBOR KABUPATEN KLATEN TUGAS AKHIR. Oleh:
STUDI PERAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA REKREASI DAN WISATA DI ROWO JOMBOR KABUPATEN KLATEN TUGAS AKHIR Oleh: WINARSIH L2D 099 461 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Cianjur merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Cianjur merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang memiliki potensi pariwisata yang cukup menarik untuk dikunjungi wisatawan. Kabupaten Cianjur memiliki
Lebih terperinciTABEL 5.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN LAMONGAN
TABEL 5.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN LAMONGAN Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode 1. Meningkatkan
Lebih terperinciDasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG
Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG Menggantikan UU No. 24 Tahun 1992 gg Tentang Penataan Ruang 1 Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman
Lebih terperinciHOTEL RESORT DI KAWASAN RAWAPENING (Dengan Penekanan Desain Arsitektur Organik)
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR HOTEL RESORT DI KAWASAN RAWAPENING (Dengan Penekanan Desain Arsitektur Organik) Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG
1 2016 No.70,2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bantul. PEMBANGUNAN. KESEJAHTERAAN. MASYARAKAT. DESA. Pedoman. Bantuan Keuangan Khusus. BUPATI BANTUL DAERAH
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso
KATA PENGANTAR Sebagai upaya mewujudkan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan sistematis guna menunjang pembangunan daerah dan mendorong perkembangan wilayah
Lebih terperinciNomor 66 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2010 WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 66 TAHUN 2010 PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG
1 WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 66 TAHUN 2010 PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PERHITUNGAN PEMBERIAN INSENTIF PAJAK BUMI DAN BANGUNAN KEPADA BANGUNAN CAGAR BUDAYA DAN BANGUNAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepribadian bangsa dan kelestarian lingkungan hidup. Pembangunan
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Alasan utama pengembangan pariwisata pada suatu daerah tujuan wisata, baik secara lokal, regional atau ruang lingkup nasional pada suatu negara sangat erat kaitannya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kabupaten Ngawi mempunyai sumber daya budaya berupa objek/situs cagar budaya yang cukup banyak dan beragam jenisnya. Dari semua objek/situs cagar budaya yang berada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menelusuri kota Yogyakarta tidak lengkap rasanya jika tidak mengunjungi Kampung Kauman. Kampung Kauman terletak di sebelah barat alun-alun utara kota Yogyakarta, Berada
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Lokasi Geografis
33 KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Lokasi Geografis Daerah penelitian terletak di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Kecamatan Imogiri berada di sebelah Tenggara dari Ibukota Kabupaten Bantul.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber pendapatan daerah.program pengembangan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah.program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Keunikan yang dimiliki Indonesia tak hanya merupakan negara yang terdiri dari ribuan pulau, namun juga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki keanekaragaman dan kekayaan akan budaya yang telah dikenal luas baik oleh masyarakat baik dalam maupun luar negeri, sehingga menjadikan Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alam dan budayanya memiliki potensi pengembangan pariwistata yang luar biasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata pada saat ini menjadi harapan bagi negara berkembang seperti Indonesia sebagai sektor yang dapat diandalkan dalam pembangunan ekonomi. Indonesia yang secara
Lebih terperinciLAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 2 0 T A H U N TANGGAL :
STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH PENDIDIKAN TK DAN SD PENDIDIKAN SMP DAN SM TENAGA PENDIDIKAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH PENGAJARAN TK DAN SD PENGAJARAN SMP DAN SM TENAGA
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL
1 2015 No.60,2015 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Perubahan Kedua, Peraturan Bupati Bantul, Tatacara, pengalokasian, besaran alokasi, dana desa. BUPATI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membentang luas lautan yang merupakan pesisir utara pulau Jawa. Kabupaten
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Tuban provinsi Jawa Timur merupakan wilayah yang berada di Jalur Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa. Sebelah utara Kabupaten Tuban membentang luas lautan
Lebih terperinciBAB 1 : Pendahuluan BAB 2 : Tinjauan Teori BAB 3 : Metodologi Penelitian BAB 4 : Hasil dan Pembahasan BAB 5 : Kesimpulan dan Saran
BAB 1 : Pendahuluan BAB 2 : Tinjauan Teori BAB 3 : Metodologi Penelitian BAB 4 : Hasil dan Pembahasan BAB 5 : Kesimpulan dan Saran Siak Sri Indrapura merupakan ibukota kabupaten Siak. Secara administratif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu langkah strategis dalam menunjang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu langkah strategis dalam menunjang perekonomian negara dan masyarakatnya. Saat ini pariwisata dipercaya sebagai salah satu solusi
Lebih terperinciBUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 103 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN
Lebih terperinci